refleksi bbo

5
By : SRI PUSPITA SARI 1406650014 Keperawatan Dewasa VI PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN EKSTENSI FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDOONESIA 2015

description

refleksi

Transcript of refleksi bbo

By :SRI PUSPITA SARI1406650014Keperawatan Dewasa VI

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN EKSTENSIFAKULTAS ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS INDOONESIA2015

SELF REFLECTIONSebelum melakukan pembelajaran perkuliahan Keperawatan dewasa VI terasa seperti mata kuliah baru bagi saya, karna sewaktu saya kuliah Diploma VI yang kita dapatkan adalah keperawatan dasar dan KMB. Akan tetapi setelah mendapatkan penjelasan bahwa istirahat dan tidur juga di pengaruh oleh aktifitas system saraf saya merasa harus mempelajari lebih banyak lagi, karena sebelumnya saya hanya mengetahui tidur dari siklus REM dan NREM.Setelah melakukan pembelajaran Keperawatan dewasa VI, saya mendapatkan banyak hal baru yang sewaktu diploma III sebelumnya saya hanya belajar bahwa tidur itu masuk dari siklus REM keNREM, sekarang saya mendapatkan pembelajaran bahwa banyak hal yang mempengaruhi tidur. Siklus irama tidur 24 jam (siang-malam) dikenal dengan nama irama sirkandian atau diurnal. Irama sirkandian mengacu pada perubahan siklus yang terjadi selama 24 jam serta dikendalikan oleh jam fisiologis alami, suhu tubuh, frekuensi deyut jantung, sekresi hormon, ketajaman mood bergantung pada irama sirkandian (Potter & Perry, 2006).Dalam hipotalamus, terdapat SCN atau supra-chiasmatik nucleus yang merangsang pusat lain diotak yang mengatur hormon, suhu tubuh dan melepaskan hormon seperti cortisol. SCN juga menunda pelepasan hormon seperti melatonin yang merangsang permulaan tidur, sapai saat lingkungan gelap. Melatonin adalah hormon yang diproduksi di kelenjar pineal tubuh, saat lingkungan menjadi gelap pineal diaktifkan oleh SCN dan memulai produksi melatonin yang kemudian diedarkan dalam darah yang menyebabkan kewaspadaan menurun dan rasa kantuk datang (National sleep foundation, 2006). Sistem baratang otak keras yaitu Sistem Aktivasi Retikular (SAR) mempertahankan kondisi tubuh dalam kewaspadaan dan terjaga, SAR menerima stimulus sensori visual, auditori, nyeri dan taktil. Aktivitas kortek serebral seperti proses emosi atau pikiran menstimulasi SAR. Terbangun merupakan hasil neuron dalam SAR mengeluarkan ketokolamin seperti nonepineprin. Pada individu yag menutup mata dan dalam keadaan rileks akan menurunkan aktivasi SAR dan mengakibatkan tidur (Pettr & Perry, 2006).Selain itu juga tidur dipengaruhi banyak factor seperti stress, obat-obatan dan zat kimia, kelelahan, pola tidur yang tidak lazim, lingkungan, gaya hidup, makanan dan asupan nutrisi. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Sedangkan kata Istirahat mempunyai arti yang sanngat luas meliputi bersantai, menyegarkan diri, diam menganggur setelah melakukan aktivitas, serta melepaskan diri dari apapun yang membosankan,menyulitkan dan menjengkelkan, dengan demikian, apat dikatakan bahwa istirahat merupakan ledakan yang tenang , rileks tanpa tekanan emosional dan bebes dari kecemasasn (Ansietas).Dengan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan, membuat saya dapat mengetahui aplikasi pada teori yang sudah didapatkan dan didiskusikan bersama teman-teman di kelas. Sehingga saya mendapatkan lebih jelas mengenai istirahat dan tidur serta banyak proses yang dapat mempengaruhinya. Tetapi pada materi istirahat dan tidur ini saya dan teman-teman belum mendapatkan pemantapan materinya, sehingga saya ingin memberikan masukan bahwa penting sekali diadakan pemantapan agar kami para mahasiswa yang sudah mencari materi tetapi masih bingung mendapatkan jawaban pada saat dilakukan pemantapan oleh dosen pembimbing. Mungkin itu masukan yang bila dipertimbangkan semoga bisa bermanfaat bagi Universitas Indonesia dikedepannya. Masih banyak lagi yang saya dapatkan setelah mengikuti perkuliahan keperawatan dewasa VI ini dan masih perlu saya pelajari dan pahami agar saya bisa mengetahui dan mengaplikasikan dalam lingkungan kerja, sebagai bahan pengetahuan agar dapat memberikan perawatan profesinal yang lebih baik pada pasien dan mengetahui masalah istirahat tidur yang terjadi pada pasien yang saya berikan asuhan keperawatan. Sehingga pelayanan keperawatan yang saya berikan akan menghasilkan kepuasan bagi pasien yang saya berikan asuhan keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Price, S.A. & Wilkinson, L.M. (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit edisi 6. Jakarta : EGC.Potter & Perry. (2006). Fundamental keperawatan: Konsep, proses, praktik. Edisi 5. Jakarta : EGC.Black, J.M. & Hawks, J.H. (2014). Keperawatan medical bedah manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan ed.8. (Joko Mulyono et al : penerjemah) Jakarta : Salemba medika.