Psoriasis

Etiologi Faktor genetik Autoimun

Faktor Pencetus Stres psikis, infeksi, trauma (fenomena Kobner), endokrin, gangguan metabolik, obat, alkohol, rokok

Klasifikasi Psoriasis vulgaris: paling sering, lesi umumnya plak Psoriasis gutata: diameter <1cm, mendadak, didahului ISPA Psoriasis inversa: daerah fleksor Psoriasis eksudativa: jarang, kering, eksudatif (+) Psoriasis seboroik: gabungan psoriasis dengan dermatitis seboroik,

skuama agak berminyak Psoriasis pustulosa lokalisata: pustulosa palmo-plantar (Barber) pustulosa generalisata akut (von Zumbusch) Eritroderma psoriatik: disebabkan pengobatan topikal yang terlalu

kuat atau penyakitnya meluas. Kulit lebih eritematosa dan kulitnya meninggi

Psoriasis

Gejala Klinik Bercak eritema disertai dengan skuama yang tebal, berlapis-lapis, dan berwarna putih mengkilap

Gatal ringan

Diagnosis Fenomena tetesan lilin Fenomena Auspitz Fenomena Kobner Pemeriksaan histopatologi: hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis

Terapi Topikal preparat ter 2-5% asam salisilat 3-5% kortikosteroid kulit kepala, muka, lipatan → krim, potensi sedang selain di atas → salep, potensi kuat atau sangat kuat ditranol (antralin) 0,2-0,8% → pasta, salep,krim analog vit. D (calcipotriol) → salep atau krim retinoid → gel atau krim 0,05%- 0,1% emolienSistemik kortikosteroid (prednison 30mg/hari) sitostatik (metotreksat) 3x5mg per minggu levodopa 2x250mg -3x500mg DDS 2x100mg per hari → p. pustulosa retinoid 1mg/kgBB/hari siklosporin 6mg/kgBB/hariPenyinaran (PUVA) → 4x seminggu