Ppt Infertilitas

download Ppt Infertilitas

of 30

description

infertility

Transcript of Ppt Infertilitas

  • INFERTILITASBY : KOKILA SHUNGARAN

  • DEFINISI FERTILITAS

    Kemampuan seorang isteri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup oleh suami yang mampu menghamilinya

  • Pada pasangan yang normal yang berhubungan seksual secara teratur untuk memperoleh anak, maka persentase untuk dapat hamil dalam satu bulan adalah 20%, 57% dalam 3 bulan, 75% dalam 6 bulan, 90% dalam 1 tahun.

  • Suami memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan dan menyalurkan sel kelamin pria (spermatozoa) ke dalam organ reproduksi istri Istri memiliki sistem dan fungsi reproduksi yang sehat sehingga mampu menghasilkan sel kelamin wanita (sel telur atau ovum) yang dapat dibuahi oleh spermatozoa dan memiliki rahim yang dapat menjadi tempat perkembangan janin, embrio, hingga bayi berusia cukup bulan dan dilahirkan.

  • INFERTILITASInfertilitas primer merupakan ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memperoleh anak setelah berhubungan seksual secara teratur selama 1 tahun dan tanpa menggunakan kontrasepsi.Infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memperoleh anak lagi setelah berhubungan seksual secara teratur selama 1 tahun tanpa menggunakan kontrasepsi, dimana sebelumnya pasangan ini telah mempunyai anak.

  • Etiologi Infertilitas PriaKelainan urogenitalInfeksi pada saluran spermaPeningkatan suhu skrotum (varikokel)Gangguan endokrinKelainan genetik Faktor imunologiPada 60-75% kasus - infertilitas idiopatik pria

  • Etiologi Infertilitas WanitaKegagalan Ovulasi : Gangguan Hormonal Scar pada ovarium Menopause prematur Masalah folikel Polycystic Ovarium Syndrome (PCOS)

  • Fungsi Tuba Fallopi yang Menurun : Infeksi Penyakit abdominal Riwayat operasi Kehamilan ektopik Kelainan kongenital

  • EndometriosisKelainan pada mukus serviksKelainan uterus

  • Etiologi Infertilitas dalam PasanganHubungan seksual : frekuensi posisi koitus tidak pada masa subur

  • Pemeriksaan1. Istri yang berumur antara 20-30 tahun baru akan diperiksa setelah berusaha untuk mendapatkan anak selama 12 bulan. Pemeriksaan dapat dilakukan lebih dini apabila: - Pernah mengalami keguguran berulang - Diketahui mengidap kelainan endokrin - Pernah mengalami peradangan rongga panggul atau rongga perut - Pernah mengalami bedah ginekologik

  • 2. Istri yang berumur antara 31-35 tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama pasangan itu datang ke dokter.3. Istri pasangan infertil yang berumur antara 36-40 tahun hanya dilakukan pemeriksaan infertilitas kalau belum punya anak dari perkawinan ini.4. Pemeriksaan infertilitas tidak dilakukan pada pasangan infertil yang salah satu anggota pasangannya mengidap penyakit yang dapat membahayakan kesehatan istri dan anaknya.

  • Pemeriksaan FisikPada wanita :- tanda-tanda kelebihan androgen, yaitu hirsutisme, kebotakan, dan jerawat. - ukuran dan mobilitas organ reproduksi dan adanya nodul endometriosis dapat dinilai selama pemeriksaan bimanual. - jika ada kecurigaan infeksi PMS, spesimen serviks dapat diperiksa untuk dikultur.

  • Pada lelaki :- defisiensi androgen, rambut tubuh berkurang dan ginekomastia.- OUE ( epispadia / hipospadia )- evaluasi ukuran testis dengan orchidometer Prader - manuver Valsava ( varikokel )- palpasi skrotum

  • Pemeriksaan infertilitasAnalisis sperma

  • Sperm cervical mucus contact test (SCMC test)Untuk mengetahui ada tidaknya ketidakcocokan imunoligik antara suami dan istri Uji ini sangat berguna untuk menyelidiki adanya faktor imunologik apabila ternyata uji pasca senggama (postcoital test) selalu negatif atau kurang baik, sedangkan kualitas air mani dan lendir serviks normal. Perbandingan banyaknya spermatozoa yang gemetar ditempat, yang maju pesat, dan yang tidak bergerak mungkin menentukan prognosis fertilitas pasangan itu.

  • Faktor ovulasi :- Tes serum progesteron : memanfaatkan kenaikan serum progesteron setelah terjadi ovulasi. - Spesimen darah diambil di hari ke 21 pada siklus menstruasi reguler 28 hari.- Adanya serum progesteron lebih dari 3 ng/ml menunjukkan telah teradi ovulasi.

  • Pengukuran suhu basal tubuh :- Untuk mengukur secara tidak langsung kenaikan level hormon progesteron yang mempunyai efek termogenik. - Peningkatan hormon progesteron setelah terjadi ovulasi akan meningkatkan suhu basal tubuh 0,3-0,6C yang biasanya berlangsung selama 11-14 hari setelah ovulasi.

  • Ovulation predictor kit :- Alat ini menggunakan enzim immunoassay untuk mendeteksi adanya peningkatan LH yang diketahui merupakan pemacu terjadinya ovulasi. - Pemeriksaan dilakukan pertama kali pada hari ke sepuluh setelah awal menstruasi dan diperiksa pada hari keberapa terjadi perubahan warna indikator pada alat.

  • Faktor servikal : postcoital test (PCT)1. Tes ini tidak distandarisasikan, tidak sensitif, tidak spesifik, dan tidak prediktif.2. Faktor serviks jarang ditemukan sebagai satu-satunya faktor yang menyebabkan infertilitas.3. Pengobatan secara kontemporer untuk mengobati infertilitas yang tidak dapat dijelaskan dapat mengaburkan keterlibatan faktor serviks dalam infertilitas.

  • Faktor uterus dan tuba :- Histerosalfingogram (HSG) - suatu studi pencitraan yang menggunakan pewarna radioopak untuk melihat kavitas uterus dan tuba fallopi melalui fluoroskopi. - Bila LED nya normal, pemeriksaan HSG bisa dilakukan dengan memberikan antibiotik profilaksis terlebih dahulu dengan doksisiklin selama 5 hari dengan dosis 2x100 mg/hari.

  • Penatalaksanaan Infertilitas Pada WanitaAnti-Estrogen - clomifen sitratGonadotropin Gonadotropin releasing hormone (GnRH) pulsatilGonadotropin releasing hormone analogue (GnRH agonist) Dopamin AgonistAromatose Inhibitor

  • Terapi bedahOvarian DrillingPembedahan pada tuba fallopi :- Histerosalfingografi (HSG) - Salpingolisis- Salpingotomi- Tubal anastomosis- Tubal kanalisasi

  • Penatalaksaan Infertilitas pada PriaAir mani abnormalVarikokel - varikokelektomiInfeksi - antibiotikPreparat gonadotropinHiperprolaktinemia - bromokriptin

  • Assisted Reproductive TechnologyIntrauterine Insemination (IUI)

  • In Vitro Fertilisation (IVF)

  • Gamete Intrafallopian Transfer (GIFT) dan Zygote Intrafallopian Transfer (ZIFT)

  • Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI)

  • PrognosisJones dan Pourmand berkesimpulan bahwa pasangan yang telah dihadapkan pada infertilitas selama 3 tahun, angka harapan terjadinya kehamilan adalah sebesar 50% atau bisa dikatakan prognosisnya baikSedangkan pada pasangan yang infertilitasnya sudah mencapai 5 tahun maka angka harapan terjadinya kehamilan adalah 30% dan bisa dikatakan prognosisnya buruk

  • TERIMA KASIH