Porto gea
-
Upload
imam-syahuri-gultom -
Category
Documents
-
view
12 -
download
6
description
Transcript of Porto gea
dr. Imam Syahuri Gultom
Pembimbing : dr. Islamiyah
GEA Dehidrasi Ringan Sedang
Portofolio Kasus
Topik: Gastroenteritis (GEA) Dehidrasi Ringan Sedang Tanggal (kasus) : 8 Mei 2015 Nama peserta : dr. Imam Syahuri Gultom Nama Pendamping : dr. Islamiyah Nama Wahana : RSUD Balangan- Balangan Objek Presentasi : Tinjauan Pustaka Subjek : Anak Deskripsi : Sejak 2 hari SMRS anak BAB cair lebih dari 5
kali sehari. Anak juga mengalami muntah lebih dari 5 kali berisi makanan dan minuman yang dimakan
Tujuan : Mendiagnosa GEA dehidrasi ringan sedang serta penanganannya
Bahan bahasan : kasus Cara membahas: diskusi
Borang Portofolio
Identitas Nama : An. M Husin Nafarin Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 1 tahun 4 bulan Alamat : Desa Sirap Tanggal masuk : 6 mei 2015 No RM : 022383 Keluhan Utama : BAB Cair RPS :
Sejak 2 hari SMRS anak BAB cair > 5 kali sehari, sebanyak + ½ gelas, berampas, warna kekuningan, berlendir, darah tidak ada. Muntah > 5 kali berisi makanan dan minuman yang dimakan, sekali muntah + ¼ gelas, tidak ada darah. Selama 2 hari anak juga mengalami demam, hilang timbul, tidak menggigil. Selama sakit anak haus sering minum, BAK sedikit, dan rewel.
Laporan Kasus
Riwayat Penyakit dahulu
Anak tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya. Anak jarang sakit dan ini pertama kalinya dirawat di rumah sakit
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Riwayat Antenatal :
Selama hamil, ibu sering memeriksakan kehamilannya ke bidan di Puskesmas atau Posyandu. Pernah mendapat imunisasi TT 2 kali dan tablet penambah darah. Ibu tidak pernah mengkonsumsi obat selain yang diberikan bidan. Makan ibu lebih banyak dibandingkan sebelum hamil.Kesimpulan : Riwayat antenatal anak baik
Riwayat Natal :Spontan/tidak spontan : SpontanNilai APGAR : Lahir langsung menangis, kulit
kemerahanBerat badan lahir : 3000 grPenolong : BidanTempat : Di rumah
Kesimpulan : Riwayat natal anak baik
Riwayat Neonatal :
Gerakan anak aktif, menagis kuat, tidak pernah kuning, dan tidak pernah menderita penyakit berat.
Kesimpulan : Riwayat neonatal anak baik Riwayat Perkembangan
Sampai saat ini anak sudah bisa berlari, perkembangan sesuai dengan anak sebayanya.
Kesimpulan : Riwayat perkembangan anak sesuai umur Riwayat Imunisasi :
Kesimpulan : Riwayat imunisasi anak lengkap
Nama Dasar(umur dalam hari/bulan)
Ulangan(umur dalam bulan)
BCG 1 bulan -Polio 0 2 4 6 -Hepatitis B 0 2 6 -DPT 2 4 6 -Campak 9 -
Makanan ASI : 0 – 6 bulan PASI : 6 bulan – sekarang Jenis : Sun pisang, bubur, Lectogen 1 Frekuensi : 3 kali sehari.Kesimpulan : Kualitas dan kuantitas makanan anak cukup
Riwayat Keluarga
Kesimpulan : Dalam keluarga tidak ada riwayat mederita penyakit sama
Riwayat Sosial Lingkungan Anak tinggal dengan kedua orang tua dan neneknya. Jumlah anggota
keluarga keseluruhan 5 orang. Rumah terbuat dari kayu ulin dengan ventilasi cukup. Cahaya matahari langsung masuk ke dalam rumah. Sumber air minum dari PDAM.
Kesimpulan : Sosial lingkugancukup bersih
Resume Pemeriksaaan Fisik Keadaan umum : Anak tampak rewel dan lemas Temperatur : 38,3 C Nadi : 108 x/menit, reguler cepat, kuat angkat Pernafasan : 28 kali/menit Suhu : 36,5 °C Berat Badan : 8 kg Kulit : turgor lambat kembali Kepala : Mesosefali, UUB dan UUK datar
cekung Mata : cekung Telinga : Simetris, sekret (-) Mulut : mukosa bibir kering Toraks/Paru : Simetris, retraksi (-), FV
simetris, Sonor, Sn. Bronkovesikular Jantung : S1 > S2 tunggal, bising (-) Abdomen : Datar, BU (+) meningkat, H/L/M
tidak teraba, timpani Ekstremitas : akral hangat, edema (-) Susunan saraf : dbn, N I – N XII sulit dievaluasi Genitalia : laki-laki, dbn Anus : dbn
Jenis
pemeriksaa
n
SatuanNilai
Normal3 Mei 2015
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
gr/dl
ribu /u l
juta /u
l
vol%
ribu /u l
9.5 –
14.0
4.0 –
10.5
3.50 –
5.20
29 – 43
150 –
450
11,7
13,2
6,32
34,1
375
Laboratorium
DIAGNOSIS
Gastroenteritis akut dengan dehidrasi ringan sedang
USULAN PEMERIKSAAN Feses Lengkap
PENATALAKSANAAN IVFD KAEN 3B 70 cc/kgBB selama 5 jam selanjutnya 12
tpm Zink syr 1x1 cth L-Bio 2x1 sach Domperidon syr 3 x ½ cth PCT syr 3x1 cth
Follow up
Tanggal 7 Mei 2004
S : BAB Cair (+) 3 kali kehijauan, lendir (+), muntah (+) 1 kali, minum (+), BAK (+)
O : HR : 100 x/menit
RR : 28 x/menit
T : 37 oC
Kesadaran : compos mentis
Kulit : kelembaban cukup, turgor cepat kembali
Kepala : UUB dan mata tidak cekung, produksi air mata cukup, mukosa bibir basah, telinga/hidung dalam batas normal
Leher : kaku kuduk (-)
Thorak : gerak napas simetris, retraksi (-), cor: S1S2 tunggal, pulmo: sn.vesikuler, Wh (-/-), ronkhi (-/-)
Abdomen : datar, supel, kembung (-), nyeri tekan (-), BU (+) meningkat
Ekstremitas : dalam batas normal
A : GE dehidrasi ringan – sedang
P : IVFD KAEN 3B 12 tpm
L-Bio 2x1 sach
Zink syr 1x1 cth
Domperidon syr 3x ½ cth
PCT syr 3x1 cth
Tanggal 8 Mei 2004
S : BAB Cair (-), muntah (-) 1 kali, makan/minum (+), BAK (+)
O : HR : 100 x/menit
RR : 30 x/menit
T : 36 oC
Kesadaran : compos mentis
Kulit : kelembaban cukup, turgor cepat kembali
Kepala : UUB dan mata tidak cekung, produksi air mata cukup, mukosa bibir basah, telinga/hidung dalam batas normal
Leher : kaku kuduk (-)
Thorak : gerak napas simetris, retraksi (-), cor: S1S2 tunggal, pulmo: sn.vesikuler, Wh (-/-), ronkhi (-/-)
Abdomen : datar, supel, kembung (-), nyeri tekan (-), BU (+) normal
Ekstremitas : dalam batas normal
A : GE dehidrasi ringan – sedang
P : IVFD KAEN 3B 12 tpm
L-Bio 2x1 sach
Zink syr 1x1 cth
Domperidon syr 3x ½ cth KP
PCT syr 3x1 cth
BLPL
• Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung kurang dari 7 hari pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat. Diare yang terjadi lebih dari 2 minggu disebut diare kronis.
Defenisi
Faktor infeksi• Infeksi enteral
• Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylo bacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.
• Infeksi virus: Enteroovirus (Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis), Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain.
• Infeksi parasit : Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongy loides), Protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Tri chomonas hominis), jamur (Candida albicans).
• Infeksi parenteral yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pen cernaan, seperti Otitis media akut (OMA), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama tcrdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun.
Etiologi
Faktor malabsobsi• Malabsorbsi karbohidrat: disakarida
(intoleransi Iaktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktrosa
• Malabsorbsi lemak• Malabsorbsi protein
Etiologi
Faktor makanan• makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
Faktor psikologis• rasa takut dan cemas
Etiologi
Faktor makanan• makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
Faktor psikologis• rasa takut dan cemas
Etiologi
• terdapatnya makanan tidak dapat diserap tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang diare.
Gangguan
osmotik
• rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan sclanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.
Gangguan sekresi
• Hiperperistaltik akan mengakibatkan bcrkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya bila pe ristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh bcricbih an yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
Gangguan
motilitas
Sebagai akibat diare baik akut maupun kronis akan terjadi:Kehilangan air dan elektrolit (dehidrasi) yang
mengakibatkan terjadi¬nya gangguan keseimbangan asam-basa (asidcsis metabolik, hipokalemia dan sebagainya
Gangguan gizi sebagai akibat kelaparan (masukan makanan kurang, pengeluaran bertambah)
HipoglikemiaGangguan sirkulasi darah
Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare.
Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-hijauan karena tercampur dengan empedu.
Anus dan daerah sekitarnya dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyaknya asam laktat, yang berasal dari laktosa yang tidak dapat diabsorbsi usus selama diare.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam-basa dan elektrolit, maka gejala dehidrasi mulai tampak.
Gambaran Klinis
Derajat DehidrasiPenilaian A B C
Keadaan
umumBaik, sadar Gelisah, rewel
Lesu, lunglai,
atau tidak
sadar
Mata Normal CekungSangat
cekung
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan
lidahBasah Kering Sangat kering
Rasa hausMinum biasa
tidak haus
Haus, ingin
minum banyak
Malas minum
atau tidak
mau minum
Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambatKembali
sangat lambat
Hasil
pemeriksaan
Tanpa
dehidrasi
Dehidrasi
ringan
sedang
Dehidrasi
berat
Pada kasus, dari pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda dehidrasi ringan sedang berupa adanya mata dan UUB yang cekung, rewel, serta turgor kulit yang kembali dengan lambat.
Pemeriksaan tinjaPemeriksaan gangguan keseimbangan asam-
basa dalam darahPemeriksaan kadar ureum dan kreatinin
untuk mengetahui faal ginjalPemeriksaan elektrolit terutama kadar
natrium, kalium, kalsium dan fosfor dalam serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang)
Pemeriksaan Laboratorium
Pada kasus ini, dari hasil pemeriksaan laboratorium darah tidak didapatkan hasil yang spesifik, biakan kuman dari feses tidak dilakukan. Pemeriksaan terhadap kadar asam-basa darah juga tidak dilakukan pada penderita ini.
Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau hipertonik)
Renjatan hipovolemikHipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni
otot, lemah, bradikardia, perubahan pada elektrokardiogram)
HipoglikemiaIntoleransi laktosa sekunder, sebagai akibat defisiensi
enzim laktase karena kerusakan vili mukosa usus halusKejang, terutama pada dehidrasi hipertonikMalnutrisi energi protein, karena selain diare dan
muntah, penderita juga mengalami kelaparan
Komplikasi
Penatalaksanaan
5 pila
r
Rehidrasi awal
Dukungan nutrisi
Antibiotik Zink
Edukasi orangtua
Dehidrasi berat
• Rehidrasi intravena, 100 cc/kgBB cairan RL atau ringer asetat (jika tidak ada gunakan salin normal) dengan ketentuan
Rehidrasi awal
Pertama, beri
30 cc/KgBB
dalam
Selanjutnya,
70 cc/KgBB
dalam
Umur < 12 bulan 1 jam 5 jam
Umur > 12 bulan 30 menit 2,5 jam
Diikuti rehidrasi oral 5 cc/kgBB jika sudah dapat minum
Periksa kembali status hidrasi anak setiap 15-30 menit, klasifikasi ulang derajat dehidrasi setelah 3 jam (untuk anak) atau 6 jam (untuk bayi). Tatalaksana selanjutnya diberikan sesuai derajat dehidrasinya
Jika tidak ada fasilitas intravena, pasang pipa nasogastrik dan beri 20 cc/kgBB/jam selama 6 jam atau rujuk ke RS
Dehidrasi ringan sedang
• Pasien dipantau di RS/puskesmas• Berikan oralit dalam waktu 3 jam pertama sebanyak 75
cc/kgBB, ajarkan ibu beri oralit sedikit sedikit tapi sering. Bila anak muntah tunggu 10 menit, lalu lanjutkan dengan lebih lambat
• Lanjutkan ASI• Periksa kembali dan klasifikasi ulang setelah 3 jam
Rehidrasi awal
Diare akut tanpa dehidrasi
• Dapat dilakukan rawat jalan• Beri cairan tambahan seperti ASI yang lebih sering dan
lama. Jika tidak mendapatkan ASI ekslusif berikan oralit, air matang, atau cairan makanan
• Pada kasus diare dengan dehidrasi, berikan oralit 6 bungkus, berikan 100 cc tiap kali BAB atau 5 cc/kgBB tiap muntah, 10 cc/kgBB tiap BAB
• Edukasi kapan harus kembali
Rehidrasi awal
• Rehidrasi dengan pemberian cairan intravena dengan infus KAEN 3B 70 cc/kgBB selama 5 jam selanjutnya 12 tpm
Kasus
• derajat dehidrasi ringan sedang menurut WHO adalah sebanyak 75 cc/kgBBdalam waktu 3 jam pertama.
• Penggunaan KAEN 3B lebih diindikasikan pada penyakit diare hipertonik dan protein-energy malnutrition karena memiliki kadar Na rendah, K tinggi, dan terdapat glukosa untuk suplai kalori.
Teori
Menggantikan kandungan zinc alami tubuh yang hilang
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah resiko terulangnya diare selama 2-3 bulan setelah anak sembuh dari diare dan dapat mengurangi lamanya diare akut dan persisten
Zink
merupakan bakteri hidup yang mempunyai efek yang menguntungkan pada host
Hasil meta analisa Van Niel dkk menyatakan lactobacillus aman dan efektif dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak, menurunkan lamanya diare kira-kira 2/3 lamanya diare, dan menurunkan frekuensi diare pada hari ke dua pemberian sebanyak 1 – 2 kali
Probiotik
Telah dilaporkan sebuah kasus gastroenteritis akut dengan dehidrasi ringan sedang pada seorang anak berusia 1 tahun 4 bulan. Setelah dilakukan perawatan didapatkan perbaikan gejala pada penderita, penderita diperbolehkan pulang setelah dirawat selama 3 hari.
Penutup
Terimakasih