PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI...

217
v PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA ATLET SEKOLAH SEPAKBOLA PSTS TABING TESIS Oleh : APRIYANTI RAHMALIA 51636/2009 Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI MANAJEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

Transcript of PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI...

Page 1: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

v

PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA

ATLET SEKOLAH SEPAKBOLA PSTS TABING

TESIS

Oleh :

APRIYANTI RAHMALIA 51636/2009

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI MANAJEMEN PENDIDIKAN OLAHRAGA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

Page 2: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

    i

 

ABSTRAK

Apriyanti Rahmalia. 2011. Pengaruh Metode Latihan dan Tingkat Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet Sekolah Sepakbola PSTS Tabing. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar sepakbola, diantaranya melalui metode rangkaian latihan dan metode rangkaian bermain. Tujuan dilakukanya penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh metode latihan mana yang lebih baik dan bagaimana pengaruh tingkat inteligensi terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola.

Populasi penelitian ini adalah seluruh atlet yang terdaftar pada sekolah sebakbola Persatuan Sepakbola Tabing Sekitarnya (PSTS Tabing). Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik sampling purporsive, sehingga sampel yang diambil pada kelompok usia 12 tahun yang berjumlah 40 orang. Instrumen test standard progressive matrices digunakan untuk mengukur tingkat inteligensi. Soccer Battery test (passing, shooting, dribbling, control) digunakan untuk mengukur keterampilan teknik dasar sepakbola. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan anava dua jalur, dan dilanjutkan dengan uji tukey.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Keterampilan teknik dasar sepakbola yang diberikan dengan metode rangkaian latihan hasilnya lebih tinggi daripada rangkaian bermain (Qh = 12.92 > Qt = 2.95), (2) Terdapat interaksi antara metode latihan dengan tingkat inteligensi terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola (Fh = 86.63 > Fh = 4.11, (3) Pada tingkat inteligensi tinggi, keterampilan teknik dasar sepakbola kelompok yang diberikan dengan metode rangkaian latihan hasilnya lebih tinggi daripada rangkaian bermain (Qh = 12.98 > Qt = 3.13), (4) Pada tingkat inteligensi rendah, keterampilan teknik dasar sepakbola kelompok yang diberikan dengan metode rangkaian latihan hasilnya lebih rendah daripada rangkaian bermain (Qh = 6.73 > Qt = 3.13).

Page 3: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

    i

 

ABSTRACT

Apriyanti Rahmalia. 2011.The Effect of The Exercise Method and The Intelligence Level toward Capability of Basic Techniques in Football The Athlete at Football School in PSTS Tabing. Thesis. Post Graduate Program of Padang State University.

There are some methods that can be used to implement capability of basic techniques in football such as through exercise method and game approach method. This research is containing purposes to see the effect of exercise method and the intelligence level towards capability of basic techniques in football.

The population of this research was all athlete who registered at football school in tabing (PSTS Tabing). The sampling techniques used was purposive sampling. There are 40 students of age 12 we taken as sample. The progressive matrices used to measure the intelligence level. The soccer battery test (shooting, passing, dribbling, control) used to measure capability of basic techniques in football. The analysis of data with two way anava, and then continued with tukey test.

Results of data analysis indicated that: (1) capability of basic techniques in football being trained in the method of through exercise method (Qh = 9.75 > Qt = 2.95) is higher than the game approach method, (2) There are interactions between the exercise method with the intelligence level toward the basic techniques in football (Fh = 43.19 > Ft = 4.11), (3) In the high category of the intelligence level, toward capability basic techniques in football of the group being trained in the through exercise method was higher (Qh = 9.23 > Qt = 2.95) than those trained by the game exercise method, (4) In the low category of the intelligence level, toward capability basic techniques in football of the group being trained in the through exercise method was lower (Qh = 4.29 > Qt = 2.95) than those trained by the game exercise method.

ii

Page 4: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

PERSETUJUAN AKHIR TESIS

Nama Mahasiswa : Apriyanti Rahmalia NIM : 51636

Nama

Tanda Tangan Tanggal

Prof. Dr. Eddy Marheni, M.Pd Pembimbing I

_______________ ____________

Dr. H. Chalid Marzuki, M.A Pembimbing II

_______________ ____________

Direktur Program Pascasarjana Ketua Program Studi/ Kosentrasi Universitas Negeri Padang Prof. Dr. Mukhaiyar Prof. Dr. Eddy Marheni, M.Pd NIP. 19500612 197603 1 005 NIP. 19561020 198003 1 005

Page 5: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS MAGISTER KEPENDIDIKAN

No

Nama Tanda Tangan

1. Prof. Dr. Eddy Marheni, M.Pd (Ketua)

_____________________

2. Dr. H. Chalid Marzuki, M.A (Sekretaris)

_____________________

3. Prof. Dr. Syafruddin, M.Pd (Anggota)

_____________________

4. Dr. Adnan Fardi, M.Pd (Anggota)

_____________________

5. Prof. Dr. H Rusdinal, M.Pd (Anggota)

_____________________

Mahasiswa : Nama : Apriyanti Rahmalia NIM : 51636 Tanggal Ujian : 18 Agustus 2011

Page 6: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, tesis dengan judul “PENGARUH METODE LATIHAN

DAN TINGKAT INTELIGENSI TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA ATLET SEKOLAH SEPAKBOLA PSTS TABING”,

adalah asli belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik

di Universitas Negeri Padang maupun di perguruan tinggi lainya. 2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa

bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan Tim pembimbing/ Tim

Promotor. 3. Didalam Karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah

ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan

jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dengan

disebutkan nama pengarangnya dan dicantumkan pada daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah

saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainya sesuai dengan norma

dan ketentuan hukum yang berlaku.

Padang, 18 Agustus 2011

Saya yang Menyatakan

Apriyanti Rahmalia

51636/ 2009

Page 7: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

vi 

 

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillaahirobbil’alamin penulis ucapkan kehadirat

Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul Pengaruh Metode

Latihan dan Tingkat Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Atlet Sekolah Sepakbola PSTS Tabing. Shalawat beriring

salam disampaikan kepada nabi besar Muhammad SAW yang telah

membimbing umat manusia di dunia ini maju dengan teknologi dan ilmu

pengetahuan seperti sekarang ini.

Tujuan tesis ini adalah untuk memenuhi persyaratan memperoleh

gelar Magister Pendidikan (M.Pd) pada Program Studi Administrasi

Pendidikan Manajemen Pendidikan Olahraga Program Pascasarjana

(PPS) Universitas Negeri Padang. Hal tersebut disebabkan oleh

keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih atas masukan-masukan yang sifatnya membangun dari

semua pihak, guna kesempurnaan tesis ini. Bersamaan dengan itu penulis

menyampaikan rasa hormat dan terima kasih pada pihak yang telah

membantu penyelesaian tesis ini:

1. Prof. Dr. Mukhaiyar,M.Pd selaku Direktur Progrma Pascasarjana

Universitas Negeri Padang yang telah memberikan dukungan dan

fasilitas selama perkuliahan.

2. Prof. Dr. Eddy Marheni, M.Pd selaku Ketua Konsentrasi Manajemen

Pendidikan Olahraga sekaligus sebagai Pembimbing I yang telah

memberi kemudahan dan bantuan dalam menyusun proposal tesis ini.

3. Dr. H. Chalid Marzuki, Ma sebagai Pembimbing II yang telah memberi

kemudahan dan bantuan dalam menyusun proposal tesis ini.

4. Dr. Adnan Fardi, M.Pd, Prof. Dr. Syafruddin, M,Pd, dan Prof. Dr. H.

Rusdinal, M.Pd, sebagai dosen kontributor yang telah memberi saran

dan bantuan dalam menyusun tesis ini.

Page 8: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

vii 

 

5. Kepada Dosen-dosen mata kuliah sepakbola FIK UNP yang telah

memberikan bantuan, saran, doa dan bimbingan dalam penyelesaian

tesis ini.

6. Bapak Jafri Sastra, Pak Jay, Pak OK, Refa, Yoyo, Febri selaku Pelatih

Sekolah Sepakbola PSTS Tabing yang telah banyak membantu dalam

pelaksanaan penelitian.

7. Pengurus Sekolah Sepakbola PSTS Tabing yang membantu

pengambilan data dan Anggota yang menjadi sampel penelitian.

8. Yang tercinta Ayahanda Ahmad Yulizar, Ibunda Masniarti, kakanda

Agus, adinda Khalik dan Ichsan yang senantiasa membantu

memberikan dorongan semangat untuk menulis.

9. Kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan moril dan

motivasi dalam pelaksanaan penelitian.

Akhir kata hanya kepada Allah SWT tempat berserah diri, semoga

penulisan ini dapat diterima sebagai amalan yang mendapatkan ridhoNya

serta berguna bagi yang membaca, amin yaa robbal’alamin.

Padang, 18 Agustus 2011

Penulis

Page 9: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

vii

DAFTAR ISI

ABSTRACT ........................................................................................... i ABSTRAK ............................................................................................. ii PERSETUJUAN AKHIR ........................................................................ iii PERSETUJUAN KOMISI ...................................................................... iv SURAT PERNYATAAN ....................................................................... v KATA PENGANTAR ............................................................................. vii DAFTAR ISI ........................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xii DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 10

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 11

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 11

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 12

F. Manfaat Penelitian ........................................................................ 13

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ............................................................................. 14

1. Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola ................................ 14

a. Pengertian Teknik Dasar ................................................... 14

b. Beberapa Teknik Dasar Sepakbola ................................... 16

1). Shooting ........................................................................ 16

2). Dribbling ........................................................................ 18

3). Passing ......................................................................... 21

4). Ball Control ................................................................... 25

c. Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Teknik

Dasar Sepakbola ............................................................... 28

2. Hakikat Metode Latihan ......................................................... 31

a. Pengertian Latihan ............................................................. 31

Halaman

Page 10: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

viii

b. Metode Rangkaian Latihan ................................................ 41

1) Pengertian ..................................................................... 41 2) Tahapan Pelaksanaan ................................................... 44 3) Karakteristik ................................................................... 45

c. Rangkaian Bermain ............................................................ 46 1) Pengertian ..................................................................... 46 2) Tahapan Pelaksanaan ................................................... 48 3) Karakteristik ................................................................... 50

3. Hakikat Inteligensi .................................................................. 51 a. Pengertian Tingkat Inteligensi ............................................ 51 b. Pentingnya Tingkat Inteligensi dalam Sepakbola .............. 57 c. Tes Tingkat Inteligensi ....................................................... 59

B. Kerangka Pemikiran .................................................................... 63 C. Hipotesis ....................................................................................... 71

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 73 B. Validitas Rancangan Penelitian .................................................... 74 C. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 76 D. Populasi dan Sampel .................................................................... 77 E. Definisi Opersional ....................................................................... 78 F. Rancangan Penelitian ................................................................. 80 G. Perlakuan Penelitian .................................................................... 82 H. Pengembangan Instrumen ........................................................... 84 I. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 91 J. Teknik Analisis Data ..................................................................... 91

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data .............................................................................. 93 B. Pengujian Persyaratan Analisis Varian ........................................ 105 C. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 108 D. Pembahasan ................................................................................. 112 E. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 126

Page 11: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

ix

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................... 128

B. Implikasi ........................................................................................ 128

C. Saran ............................................................................................ 130

Daftar Rujukan ............................................................................................. 131

Lampiran ...................................................................................................... 134

Page 12: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

x

DAFTAR TABEL

1. Klasifikasi IQ Berdasarkan Tes Stanford Binet ................................... 54

2. Aspek Intelegence Gardner ................................................................ 56

3. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 71

4. Rancangan Faktorial 2x2 .................................................................... 73

5. Distribusi Populasi .............................................................................. 77

6. Rancangan Faktorial 2x2 dengan Pembagian setiap Sel ................. 82

7. Kategori tingkat Inteligensi dengan SPM ............................................ 85

8. Distribusi Frekuensi Data Tingkat Inteligensi ..................................... 94

9. Distribusi Frekuensi Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok yang Diberi Metode Rangkaian latihan

(Kelompok A1) ..................................................................................... 95

10. Distribusi Frekuensi Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok Kelompok yang Diberi Metode Rangkaian

Bermain (Kelompok A2) ...................................................................... 96

11. Distribusi Frekuensi Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok Kelompok yang Memiliki Tingkat Inteligensii

Tinggi (Kelompok B1) .......................................................................... 98

12. Distribusi Frekuensi Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok Kelompok yang Memiliki Tingkat Inteligensii

Rendah (Kelompok B2). ...................................................................... 99

13. Distribusi Frekuensi Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok Kelompok yang diberi Metode Rangkaian

Latihan dengan Kategori Tingkat Inteligensi Tinggi (Kelompok A1B1) 100

14. Distribusi Frekuensi Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok Sampel yang Diberikan Metode Rangkaian

Latihan dengan Kategori Tingkat Inteligensi Rendah (Kelompok

A1B2) .................................................................................................... 102

Halaman

Page 13: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

xi

15. Distribusi Frekuensi Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok Sampel yang Diberikan Metode Rangkaian

bermain dengan Kategori Tingkat Inteligensi Tinggi (Kelompok

A2B1) .................................................................................................... 103

16. Distribusi Frekuensi Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok Sampel yang Diberikan Metode Rangkaian

bermain dengan Kategori Tingkat Inteligensi Rendah (Kelompok

A2B2) .................................................................................................... 104

17. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Metode latihan dari Empat

Kelompok Rancangan Penelitian ........................................................ 106

18. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Keempat Kelompok

Rancangan Penelitian ......................................................................... 108

19. Rangkuman Hasil Anava Dua Jalur terhadap Data Keterampilan

Teknik Dasar Sepakbola ..................................................................... 109

20. Hasil ANAVA Tahap Lanjut dengan Uji Tukey ................................... 110

Page 14: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Pelaksanaan Shooting ........................................................................ 17 2. Pelaksanaan Dribbling ....................................................................... 21 3. Pelaksanaan Passing ........................................................................ 24 4. Pelaksanaan Ball Control .................................................................... 28 5. Model Sebuah Pyramid Training ........................................................ 35 6. Bentuk Latihan ................................................................................... 44 7. Bentuk Bermain ................................................................................... 50 8. Pelaksanaan tes Shooting .................................................................. 87 9. Pelaksanaan tes Dribbling .................................................................. 88 10. Pelaksanaan tes Passing .................................................................... 89 11. Pengawas Yang Mengawasi Anak Ujian ............................................ 194 12. Keseriusan Anak Saat Ujian SPM ...................................................... 194 13. Memberikan Penjelasaan Kepada Siswa ........................................... 194 14. Memberikan Pengarahan Pelaksanaan Tes ...................................... 194 15. Kelompok Tingkat Inteligensi Tinggi Rangkaian Latihan

A1B1 ..................................................................................................... 195 16. Kelompok Tingkat Inteligensi Tinggi Rangkaian Bermain

A2B1 ..................................................................................................... 195 17. Kelompok Tingkat Inteligensi Rendah Rangkaian Latihan

A1B2 ..................................................................................................... 195 18. Kelompok Tingkat Inteligensi Rendah Rangkaian Bermain

A2B2 ..................................................................................................... 195 19. Pengarahan Materi Oleh Pelatih ......................................................... 196 20. Pelaksanaan Metode Rangkaian Bermain ......................................... 196 21. Pelaksanaan Metode Rangkaian Latihan ........................................... 196 22. Pelaksanaan Keterampilan Passing ................................................... 197 23. Pelaksanaan Keterampilan Passing ................................................... 197 24. Pelaksanaan Keterampilan Shooting .................................................. 197 25. Pelaksanaan Keterampilan Dribbling .................................................. 197 26. Pelaksanaan Keterampilan Ball Control ............................................. 197

Halaman

Page 15: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

xiii

DAFTAR GRAFIK

1. Histogram Tingkat Inteligensi.............................................................. 94

2. Histogram Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Sampel yang Diberi Metode Rangkaian latihan

(Kelompok A1) ..................................................................................... 96

3. Histogram Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Sampel yang Diberi Metode Rangkaian Bermain

(Kelompok A2) ..................................................................................... 97

4. Histogram Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok yang Memiliki Tingkat Inteligensi Tinggi

(Kelompok B1) ..................................................................................... 98

5. Distribusi Frekuensi Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok yang Memiliki Tingkat Inteligensi Rendah

(Kelompok B2). .................................................................................... 100

6. Histogram Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Kelompok yang diberi Metode Rangkaian latihandengan

Kategori Tingkat Inteligensi Tinggi (Kelompok A1B1) ......................... 101

7. Histogram Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Sampel yang Diberikan Metode Rangkaian latihan

dengan Kategori Tingkat Inteligensi Rendah (Kelompok A1B2) ......... 102

8. Histogram Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Sampel yang Diberikan Metode Rangkaian bermain

dengan Kategori Tingkat Inteligensi Tinggi (Kelompok A2B1) ............ 104

9. Histogram Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola Sampel yang Diberikan Metode Rangkaian bermain

dengan Kategori Tingkat Inteligensi Rendah (Kelompok A2B2). ........ 105

10. Interaksi Metode Latihan dengan Tingkat Inteligensi ......................... 118

Halaman

Page 16: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Agenda Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 134 2. Rangkaian Latihan .............................................................................. 135 3. Rangkaian Bermain ............................................................................ 151 4. Petunjuk Membaca Hasil Tes IQ ........................................................ 167 5. Matching Kelompok Tingkat IQ Tinggi ................................................ 168 6. Matching Kelompok Tingkat IQ Rendah ............................................. 169 7. Data Pretest dan posttest ................................................................... 170 8. Analisis Deskripsi Data Penelitian ...................................................... 172 9. Deskripsi Data Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola ........................................................................................... 174 10. Normalitas Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar

Sepakbola ........................................................................................... 175 11. Uji Homogenitas Varian ...................................................................... 179 12. Uji Hipotesis ........................................................................................ 182 13. Uji Lanjut Anava .................................................................................. 186 14. Surat Izin Penelitian ............................................................................ 188 15. Hasil Tera Stopwatch .......................................................................... 189 16. Hasil Tera Meteran ............................................................................. 190 17. Surat Telah melakukan Penelitian ...................................................... 191 18. Reability SPM ..................................................................................... 192 19. Validity ................................................................................................. 193 20. Dokumentasi ....................................................................................... 194

Halaman

Page 17: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sudah merupakan fakta umum bahwa kepopuleran sepakbola

telah menjangkiti seluruh warga dunia (Radnedge: 10, 2010). Memang

tidak bisa dipungkiri lagi sepakbola mampu mengalihkan perhatian

masyarakat, apalagi di Indonesia. Putera (2010:5) mengatakan bahwa

“Banjirnya informasi sepakbola yang disajikan media cetak dan

elektronik dapat menciptakan antusiasme. Ini berlaku bagi semua

kalangan lintas usia, gender dan strata”. Tidak tertutup kemungkinan

siapa saja boleh menyukai sepakbola, sehingga fenomena ini mampu

mempengaruhi seluruh insan sepakbola agar dapat meningkatkan

prestasi sepakbola. Berbagai peran yang diambil beragam, mulai dari

atlet, pelatih, pengurus, orang tua, fans fanatic atau sekedar

simpatisan. Berkaitan dengan hal ini, mereka memiliki tujuan yang

sama yaitu menang. Tujuan tersebut juga disampaikan oleh Firzani

(2010: 3) “Di lapangan semua atlet punya tujuan sama merebut bola

dan menciptakan gol”. Mencetak gol sebanyak mungkin di gawang

lawan dan mempertahankan gawang dari kebobolan adalah hal yang

perlu dilakukan agar tim tersebut dapat memenangkan pertandingan.

Prestasi yang optimal dapat diraih apabila latihan dilakukan

secara kontinu dan sistematis. Karena suksesnya seorang atlet dalam

meraih prestasi merupakan hasil dari perencanaan, kerja keras,

 

1

Page 18: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

2  

komitmen, dan program latihan yang benar (Dinata,2005:5).

Berdasarkan hal ini maka pembinaan usia muda dalam cabang

olahraga dapat memaksimalkan perolehan prestasi yang berjenjang

dan berkelanjutan. Pematangan keterampilan teknik sesuai dengan

usia akan membantu atlet sampai pada peak performance. Khususnya

dalam sepakbola, pembinaan yang dilakukan sudah sesuai dengan

jenjang usia. Hal ini dapat dilihat dengan adanya sekolah sepakbola

(SSB) yang membina atlet sesuai dengan kelompok umurnya. Materi

latihan yang diberikan sesuai dengan materi dan tujuan yang telah

dibuat oleh SSB tersebut berdasarkan kelompok usia.

Salah satu wadah dalam pembinaan dan pengembangan

sepakbola adalah melalui kegiatan ekstrakulikuler atau melalui sekolah

sepakbola (SSB). Wadah yang seperti ini sangat dibutuhkan oleh

anak-anak maupun remaja untuk mempelajari hingga meningkatkan

keterampilan teknik dasar sepakbola. Sehingga berdirinya SSB ini

menjadi hal yang sangat penting. Ada beberapa hal yang SSB perlu

sajikan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak yaitu:”1). Latihan

berkualitas yang atraktif, 2). Organisasi pertandingan yang fleksibel,

3). Format turnamen yang inovatif, dan 4). Kegiatan rekreasional non

sepakbola” (Putera, 2010: 17). Materi latihan berkualitas yang atraktif

sangat diperlukan agar dapat memacu keterampilan, serta mencegah

anak dari kebosanan. Dengan demikian perlu diberikan variasi latihan

dan semangat kompetitif bagi atlet agar mereka tidak jenuh dalam

Page 19: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

3  

bermain sepakbola. Kebutuhan selanjutnya berkaitan dengan

organisasi pertandingan yang fleksibel. Sering diadakan pertandingan

akan memacu anak-anak dan khususnya pelatih untuk memantau

perkembangan prestasi anak didiknya. Keterampilan atlet yang

berkualitas akan terlihat dari bagaimana mereka dapat menguasai

teknik dan melakukan reaksi yang tepat dalam pertandingan.

Kemudian, dalam hal pertandingan, format turnamen yang inovatif

mampu memberikan kesempatan kepada anak untuk mencurahkan

kemampuanya dalam pertandingan. Melalui beberapa hal tersebut,

maka kegiatan rekreasional nonsepakbola harus diberikan kepada

anak-anak. Kegiatan ini dapat diberikan pada jeda latihan yang berat,

sehingga anak tidak mengalami tekanan setelah latihan. Beberapa hal

diatas merupakan kebutuhan dasar bagi anak-anak yang disajikan

melalui SSB.

Di antara beberapa SSB yang ada di kota Padang Persatuan

Sepakbola Tabing Sekitarnya (PSTS Tabing), merupakan SSB dan

klub yang membina atlet sepakbola dari usia dini, yang terdiri dari

kelompok umur yang dibina oleh pelatih yang berpengalaman dan

memiliki lisensi yang diakui oleh induk organisasi sepakbola Indonesia

(PSSI). PSTS Tabing didirikan sejak tahun 1975 yang diprakasai oleh

Nasrun Mansyur (Anas Mansyur) yang bekerjasama dengan M. Yasin

(Pak Acin) sehingga didirikanlah klub sepakbola dengan nama PSTS

Tabing. PSTS Tabing telah banyak melahirkan atlit sepakbola yang

Page 20: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

4  

berprestasi baik ditingkat daerah maupun nasional. Atlet yang dibina

melalui SSB PSTS tabing melakukan latihan yang dilaksanakan setiap

tiga kali seminggu tepatnya pada hari rabu, jumat dan minggu. Hal ini

tentu telah membantu atlet untuk meningkatkan prestasinya.

Ada empat aspek yang harus diperhatikan agar prestasi dalam

olahraga dapat tercapai yaitu “kondisi fisik, teknik, taktik, dan mental”

(Syafruddin, 1999:23). Aspek tersebut tersusun secara sistematis yang

tidak bisa dipisahkan, dimana salah satu aspek akan saling

mempengaruhi, terikat dan berkaitan. Kondisi fisik merupakan keadaan

fisik/ tubuh dan psikis serta kesiapan seorang atlet terhadap tuntunan-

tuntunan khusus suatu cabang olahraga. Kondisi fisik merupakan

pondasi awal yang sangat berperan untuk melakukan teknik ataupun

taktik. Selanjutnya teknik akan berpengaruh pada keluwesan

pergerakan serta efektif dan efisienya saat melakukan gerakan dalam

suatu cabang olahraga. Teknik akan berkaitan dengan suatu

keterampilan seseorang saat melakukan gerakan-gerakan tertentu.

Untuk mendapatkan keterampilan teknik yang baik harus melakukan

latihan yang teratur dan berkelanjutan. Selanjutnya, taktik menuntut

kondisi fisik seseorang ditambah dengan keterampilan teknik dengan

strategi tertentu sehingga kemenangan dapat diraih. Sedangkan

mental akan berperan saat kompetisi, khususnya untuk cabang

olahraga sepakbola. Dimana konsentrasi dan percaya diri atlet sangat

dituntut dalam suatu pertandingan. Berdasarkan hal tersebut atlet yang

Page 21: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

5  

tidak memiliki mental yang baik dalam pertandingan yang keras,

mereka akan mendapatkan tekanan yang besar dan dapat

mengakibatkan kegagalan eksekusi suatu tendangan yang akan

berujung pada kekalahan. Sehingga empat aspek tersebut sangat

penting agar prestasi dapat diraih seoptimal mungkin.

Sepakbola merupakan olahraga yang kompleks, menurut RÖthig

(2004:76) bahwa cabang olahraga bermain termasuk dalam teknik

majemuk situasi yang bervariasi (tidak langsung) dimana merupakan

dasar-dasar prestasi motorik/ kemampuan kondisi prestasi yang

kompleks: terutama kekuatan kecepatan, kecepatan gerakan dan daya

tahan. Dayatahan aerobik akan terlihat dari lamanya waktu untuk

menyelesaikan bermain. Kemudian salah satu karakteristik teknik

dasar sepakbola dituntut untuk bergerak terus-menerus (mobilitas yang

tinggi). Hal ini berdasarkan situasi dasar yang harus dilakukan oleh

atlet dalam suatu pertandingan. Situasi dasar tersebut adalah: “1)

Tendangan ke gawang – pertahanan gawang, 2) Mencari kesempatan

menendang ke gawang – perlindungan daerah gawang, dan 3)

Menyusun serangan – mengadakan gangguan” (Darwis,1999).

Melalui situasi dasar dalam bermain sepakbola di atas, atlet yang

bertahan harus mampu menguasai bola selama mungkin dalam rangka

menyusun serangan. Saat menyusun serangan tersebut atlet harus

mencari kesempatan agar lebih dekat dengan gawang lawan.

Kesempatan yang telah ada harus mampu digunakan oleh atlet

Page 22: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

6  

tersebut untuk melakukan tendangan ke gawang lawan, sehingga

mampu menciptakan gol. Berdasarkan hal tersebut agar dapat

melakukan semuanya itu tentu atlet dituntut untuk memiliki

keterampilan teknik yang baik. Keterampilan teknik yang baik ditandai

dengan tepatnya keputusan yang dilakukan, baik hal tersebut passing,

dribbling, shooting, dan control, sehingga mencetak gol menjadi hal

yang tidak sulit.

Dalam meningkatkan keterampilan teknik dasar sepakbola

diperlukan latihan yang lebih efektif dan efisien, terutama dalam

metode latihan, baik penguasaan teknik dasar maupun kondisi fisik

yang prima. Metode latihan akan terlihat pada volume beban,

intensitas beban serta hasil latihan dan kesuksesan akan terbaca pada

hasil pertandingan. Sesuai dengan kemampuan kondisi yang

menentukan prestasi suatu cabang olahraga, maka kemampuan

motorik yang sesuai akan dikembangkan melalui metode-metode

latihan yang tepat. Karena metode latihan merupakan cara-cara yang

terencana secara sistematis dan berorientasi kepada tujuan. Melalui

metode latihan tersebut, dapat disusun beberapa bentuk latihan untuk

meningkatkan keterampilan bermain sepakbola, di antaranya adalah

melalui metode rangkaian bermain dan metode rangkaian latihan.

Rangkaian bermain merupakan metode latihan yang digunakan

melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks yang dapat mencerminkan

terjadinya suatu permainan atau pertarungan diantara dua regu,

Page 23: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

7  

dimana ada yang menang dan kalah. Dalam pelaksanaan metode

latihan ini, kemampuan atlet dituntut lebih, selain mereka mampu untuk

melakukan bobot teknik yang tepat, mereka juga harus berhadapan

dengan lawan. Dalam hal ini maka rangkaian bermain merupakan

bentuk latihan teknik yang kompleks.

Sedangkan rangkaian latihan dilakukan terhadap elemen-elemen

dari bermain untuk latihan teknik baik secara terpisah maupun

kombinasi, dimana dalam rangkaian latihan tidak ada lawan.

Pelaksanaan metode latihan ini didasarkan pada sasaran yang

diinginkan, dimana teknik yang dilakukan dapat berulang-ulang kali

dengan situasi yang sama. Dengan demikian dalam rangkaian latihan

ini bobot saat melakukan latihan dapat diatur sedemikian rupa

berdasarkan pengorganisasian yang terstruktur.

Untuk mendapatkan hasil latihan yang baik, tentu dengan metode

yang benar maka kemampuan pelatih menjadi hal yang sangat

penting. Pengetahuan dan keterampilan harus dimiliki, sampai kepada

hal-hal terperinci tentang cabang olahraga yang dilatihnya

Pengetahuan tersebut termasuk teknik, taktik, peraturan pertandingan,

sistem-sistem latihan, strategi latihan, psikologi dan hal mendetail

lainya tentang cabang olahraga. Hal ini seperti yang dikemukakan

Harsono (1988: 7) “Tinggi rendahnya prestasi atlet banyak tergantung

dari tinggi rendahnya pengetahuan dan keterampilan pelatihnya”.

Dengan demikian agar prestasi atlet baik maka pelatih harus memiliki

Page 24: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

8  

pengetahuan dan keterampilan yang baik pula, sehingga prestasi

dapat diraih optimal.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keterampilan teknik

dasar sepakbola adalah jumlah sarana dan prasarana. Sarana dan

prasarana yang memadai akan mempengaruhi keterampilan teknik

dasar atlet. Hal yang sangat utama adalah bagaimana keadaan

lapangan yang dimiliki. Lapangan yang baik adalah lapangan yang

memiliki rumput hijau, tanahnya datar, dan memiliki sistem drainase

yang baik. Selanjutnya adalah prasarana yang dibutuhkan, seperti

jumlah bola, cones yang akan dipakai, dan gawang portable yang

memadai dapat mempengaruhi kualitas latihan. Dengan minimnya

sarana dan prasarana maka kualitas latihan pun tidak akan maksimal,

tujuan latihan yang akan dicapai akan menjadi sulit. Dengan demikian

maka sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor agar latihan

teknik dasar sepakbola dapat dilakukan dengan baik.

Faktor lain yang mempengaruhi keterampilan teknik dasar

sepakbola adalah tingkat inteligensi. Kecerdasan intelektual (IQ)

berkaitan dengan keterampilan seseorang menghadapi persoalan

teknikal dan intelektual. Menurut Weschler dalam Fudyartanta (2004)

inteligensi adalah sekumpulan atau kapasitas global individu untuk

bertindak tepat tujuan, berpikir secara rasional, dan untuk menghadapi

lingkungan sekitarnya. Ada empat ciri yang menonjol, yaitu “1).

Kecerdasan itu berupa kapasitas atau kemampuan global, 2).

Page 25: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

9  

Perbuatan atau tindakan yang mempunyai tujuan yang jelas, 3).

Berpikir secara rasional, secara logis, masuk akal, 4). Bertindak

terhadap lingkungan atau menyesuaikan diri secara efektif”

(Fudyartanta:2004).

Idealnya atlet yang memiliki tingkat inteligensi tinggi akan memiliki

performa yang baik pula dalam suatu pertandingan. Atlet sepakbola

yang memiliki tingkat inteligensi tinggi tentunya akan mempengaruhi

penampilannya dalam setiap event-event yang dilakoninya. Tingkat

inteligensi merupakan salah satu syarat penting dalam mencapai

keputusan yang optimal, tidak saja ditandai dengan penampilan yang

baik secara fisik, tetapi mental dan emosi. Selanjutnya jika tingkat

inteligensi atlet itu rendah, tentu akan berpengaruh pada setiap

gerakan yang akan dilakukanya. Hal ini berarti tingkat inteligensi

adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keterampilan teknik

sepakbola seseorang.

Berdasarkan uraian tersebut, melalui proses latihan yang

diberikan kepada atlet, pelatih telah melakukan berbagai metode dan

bentuk latihan kepada atlet, hanya saja peningkatan keterampilan

teknik dasar sepakbola adalah hal yang mendasar. Melalui proses

latihan, ada dua metode latihan yang dilakukan, metode rangkaian

latihan dan metode rangkaian bermain. Berdasarkan metode latihan

tersebut, metode manakah yang lebih baik dan apakah tingkat

inteligensi dapat mempengaruhi keterampilan teknik dasar sepakbola.

Page 26: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

10  

Dengan demikian, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Pengaruh Metode Latihan dan Tingkat Inteligensi Terhadap

Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet Sekolah Sepakbola PSTS

Tabing”. Diharapkan dari penelitian ini bisa dilahirkan suatu kesimpulan

yang dapat dijadikan langkah yang baik bagi peningkatan prestasi

sepakbola.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan maka

dapat diidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah metode latihan latihan dapat meningkatkan keterampilan

teknik dasar sepakbola ?

2. Apakah tingkat inteligensi dapat meningkatkan keterampilan teknik

dasar sepakbola ?

3. Apakah kondisi fisik dapat meningkatkan keterampilan teknik dasar

sepakbola ?

4. Apakah sarana dan prasarana dapat meningkatkan keterampilan

teknik dasar sepakbola ?

5. Apakah pelatih telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

mendetail tentang sepakbola ?

6. Manakah hasil yang akan lebih tinggi menggunakan rangkaian

bermain atau rangkaian latihan terhadap keterampilan teknik dasar

sepakbola ?

Page 27: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

11  

7. Bagaimana pengaruh tingkat inteligensi terhadap pembelajaran

teknik dasar sepakbola dengan rangkaian latihan dan rangkaian

bermain?

C. Pembatasan Masalah

Oleh karena banyaknya permasalahan yang dapat

mempengaruhi keterampilan teknik dasar sepakbola dan juga

keterbatasan-keterbatasan yang ada pada peneliti, maka perlu

dilakukannya pembatasan masalah agar penelitian ini lebih terfokus

kepada suatu pencapaian penelitian.

Permasalahan dalam penelitian ini meliputi tiga variabel yaitu: (1)

Metode latihan, (2) Tingkat inteligensi, (3) Keterampilan teknik dasar

sepakbola. Dimana metode latihan sebagai variabel bebas yang terdiri

dari dua jenis pendekatan yaitu: (1) metode rangkaian latihan, (2)

metode rangkaian bermain. Sedangkan variabel moderatornya adalah

tingkat inteligensi yang terdiri dari dua kategori: (1) Tingkat inteligensi

tinggi, (2) Tingkat inteligensi rendah. Sementara variabel terikatnya

adalah keterampilan teknik dasar sepakbola.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan keterampilan teknik dasar sepakbola

pada atlet SSB PSTS Tabing antara kelompok yang diberikan

Page 28: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

12  

metode rangkaian latihan dengan kelompok yang diberikan metode

rangkaian bermain?

2. Apakah terdapat interaksi antara metode latihan dengan tingkat

inteligensi terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola atlet

SSB PSTS Tabing?

3. Apakah terdapat perbedaaan keterampilan teknik dasar sepakbola

atlet SSB PSTS Tabing antara kelompok yang diberikan metode

rangkaian latihan dengan kelompok yang diberikan metode

rangkaian bermain pada tingkat inteligensi tinggi?

4. Apakah terdapat perbedaan keterampilan teknik dasar sepakbola

atlet SSB PSTS Tabing antara kelompok yang diberikan metode

rangkaian latihan dengan kelompok yang diberikan metode

rangkaian bermain pada tingkat inteligensi rendah?

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian yang diangkat, maka

tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini secara umum adalah

untuk mengetahui perbedaan metode latihan dan tingkat inteligensi

terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola atlet sepakbola SSB

PSTS Tabing. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk

mendiskripsikan tentang:

1. Perbedaan keterampilan teknik dasar sepakbola atlet SSB PSTS

Tabing antara kelompok yang diberikan metode rangkaian latihan

dengan kelompok metode rangkaian bermain.

Page 29: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

13  

2. Interaksi antara metode latihan dengan tingkat inteligensi terhadap

keterampilan teknik dasar sepakbola atlet sepakbola SSB PSTS

Tabing.

3. Perbedaan keterampilan teknik dasar sepakbola atlet SSB PSTS

Tabing antara kelompok yang diberikan metode rangkaian latihan

dengan kelompok metode rangkaian bermain pada tingkat

inteligensi tinggi.

4. Perbedaan keterampilan teknik dasar sepakbola atlet SSB PSTS

Tabing antara kelompok yang diberikan metode rangkaian latihan

dengan kelompok metode rangkaian bermain pada tingkat

inteligensi rendah.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi:

1. PSTS Tabing dalam penyelenggaraan program latihan untuk

keterampilan teknik dasar sepakbola .

2. Pelatih sebagai pedoman dan bahan pertimbangan dalam

memberikan latihan peningkatan keterampilan teknik dasar

sepakbola atlet SSB PSTS Tabing kelompok usia 12 tahun.

3. Atlet sepakbola agar mampu meningkatkan motivasi latihan

khususnya latihan teknik dasar sepakbola.

4. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat membahas faktor-faktor lain

dalam peningkatan keterampilan teknik dasar sepakbola.

5. Bagi peneliti sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh

gelar Magister Pendidikan pada Konsentrasi Manajemen

Pendidikan Olahraga Program Studi Administrasi Pendidikan,

Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Page 30: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

14 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola

a. Pengertian Teknik Dasar

Biasanya seorang pelatih memulai proses latihan

sepakbola dengan mempelajari berbagai teknik atau

keterampilan dasar yang diperlukan untuk menghadapi kondisi

yang muncul di dalam pertandingan yang sebenarnya. Teknik

dasar merupakan salah satu pondasi bagi seseorang untuk

dapat bermain sepakbola. Menurut Thies/Schnabel/Baumann

dalam RÖthig (2004:13) teknik dasar adalah “Cara khusus yang

dapat di realisasikan untuk memecahkan suatu tugas gerakan

olahraga dalam praktek berdasarkan kondisi manusia secara

utuh”. Menurutnya teknik harus mampu memecahkan suatu

gerakan dimana kondisi merupakan dasar yang utama.

Selanjutnya teknik dalam olahraga menurut RÖthig (2004:

15) adalah “Model tertentu dari gerakan, karena model tersebut

di dasari oleh keadaan morphologis, fisiologis dan biomekanis

serta pemecahan-pemecahan tugas gerakan yang dikem-

bangkan dan diterapkan secara rasional”. Dalam hal ini teknik

adalah model dimana keadaan morphologis, fisiologis dan

biomekanis dalam pelaksanaannya akan menjadi hal utama dan

 

14

Page 31: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

15 

saling berkaitan agar gerakan dapat dikembangkan secara

rasional.

Selanjutnya Djakow dalam RÖthig (2004:51)

mendefenisikan keterampilan teknik sebagai penguasaan yang

penuh dari struktur gerakan latihan olahraga secara ekonomis

pada suatu penerimaan terhadap hasil yang dicapai secara

maksimal melalui kondisi pertandingan olahraga yang lebih

keras. Dalam hal ini Djakow mengungkapkan bahwa perlunya

penguasan keterampilan teknik bagi seorang atlet karena

mampu mempengaruhi prestasi maksimal tentunya dalam suatu

pertandingan. Sehingga proses latihan mengenai teknik dasar

adalah hal yang penting agar tujuan dapat tercapai.

Berdasarkan pengertian di atas teknik dasar merupakan

satu komponen atau unsur gerakan yang mendasari agar

kegiatan olahraga dapat dilakukan yang disesuaikan kondisi

manusia, pemecahan tugas gerakan terhadap hasil yang akan

dicapai dalam suatu pertandingan. Sesuai dengan ide bermain

sepakbola yaitu mencetak gol sebanyak mungkin pada gawang

lawan dan mencegah gawang sendiri dari kebobolan, maka

penguasaan akan teknik dasar sangat dibutuhkan oleh seorang

atlet sepakbola.

Page 32: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

16 

b. Beberapa Teknik Dasar Sepakbola

1) Shooting

Dari pihak menyerang, tujuan dari sepakbola adalah

melakukan shooting ke gawang lawan, sedangkan pihak

bertahan harus mampu menjaga gawangnya agar bola

tersebut tidak dapat masuk kedalam gawang. Seorang atlet

harus menguasai keterampilan dasar menendang bola dan

selanjutnya mengembangkan sederetan teknik shooting

yang memungkinkan untuk melakukan tendangan dan

mencetak gol dari berbagai posisi di lapangan. Seperti yang

dikatakan oleh Luxbachter (2004:105) bahwa pentingnya

tendangan ke gawang adalah untuk mencetak gol. Dalam hal

ini keakuratan bola ke gawang adalah hal yang utama.

Keterampilan shooting harus dilatih dengan sebaik

mungkin, hal ini merupakan eksekusi terakhir dari proses

penyerangan. Jadi latihan shooting sebaiknya dimulai dari

urutan yang paling sederhana sampai urutan yang rumit.

Cara yang tepat untuk mengembangkan teknik shooting

adalah melatih tendangan sebanyak mungkin dengan

menggunakan teknik yang benar. Jadi bila ingin

mendapatkan keterampilan shooting yang baik, atlet harus

diberikan kesempatan untuk menendang ke gawang

sebanyak mungkin pada sesi latihan tendangan. Seperti

Page 33: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

yang dik

menjalan

memanfa

banyak b

Ad

(2004:10

(a

(b

(c

Gambar

kutip dalam

nkan keter

aatkan pel

berlatih me

dapun pela

06) adalah:

a).Persiapa(1).Dekati(2).Letaka

sampi(3).Tekuk(4).Renta

keseim(5).Tarik k(6).Lurusk(7).Kepala(8).Fokus

b).Pelaksan(1).Lurusk(2).Tubuh(3).Sentak

sehing(4).Jaga a(5).Tenda

c). Follow th(1).Daya g(2).Sempu

menen(3).Kaki y

dari pe

1 Pelaks2004:

Mielke (20

rampilan in

uang shoo

nggunakan

aksanaan

an melakukai bola dari ban kaki yanng bola

kan lutut kakngkan tang

mbangan kaki yang akan kaki tera tidak berg

skan perhatnaan kan bahu dh di atas bokkan kakgga lurus agar kaki teang bagian hrough gerak ke deurnakan gndang yang menaermukaan l

sanaan Sh16)

003:67) atle

ni di dalam

oting denga

n situasi yan

shooting m

an shootingbelakang pang menaha

ki tersebutgan ke sam

akan menenrsebut gerak ian pada bo

an pinggul la

ki yang

etap kuat tengah bola

epan melalgerakan ak

ahan keseapangan.

hooting (S

et akan sem

m pertandin

an baik jika

ng berbeda

menurut L

g ada sudut tan keseimb

mping untuk

ndang ke be

ola

dengan tar

akan me

a dengan i

ui poin konkhir dari k

imbangan

Sumber: Lu

17

makin bisa

ngan dan

a semakin

a.

uxbachter

tipis bangan di

k menjaga

elakang

rget

enendang

instep

tak kaki yang

terangkat

uxbachter,

Page 34: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

18 

Ada tiga tip hebat saat melakukan shooting, seperti

yang dikutip dalam Gifford (2005: 23) yaitu:

1) Pandanglah bola ketika kamu menendangnya, dan cobalah mempertahankan tendangan mu tetap rendah

2) Jangan coba-coba menendang bola terlalu keras 3) Ikutilah temanmu yang melakukan tembakan untuk

berjaga-jaga terjadi bola muntah di depan gawang

Dengan tip tersebut, diharapkan atlet dapat fokus dan

konsentrasi saat melakukan shooting, yang harus di pahami

merupakan eksekusi agar gol dapat tercipta. Hal ini terjadi

dikarenakan atlet tidak memiliki cukup keberanian untuk

melakukan shooting. Statistik menunjukan bahwa para atlet

akan gagal melakukan empat tendangan shooting dari lima

tendangan yang mereka lakukan (Mielke, 2003:71).

Penembak yang hebat sangat percaya diri akan

kemampuanya mencetak gol. Mereka memiliki pemahaman

bahwa mereka bisa mencetak gol lebih anyak daripada atlet

lain. Dengan kegigihan dan latihan secara kontinu, atlet akan

mampu melakukan tembakan dengan tepat.

2) Dribbling

Saat memulai suatu pertandingan sepakbola,

keterampilan yang pertama kali yang mampu memacu

semangat dan kepuasan adalah dengan melakukan

dribbling. Menurut Mielke (2003:1) “Dribbling merupakan

Page 35: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

19 

keterampilan dasar dalam sepakbola karena semua atlet

harus mampu menguasai bola saat sedang bergerak, berdiri,

atau bersiap melakukan operan atau tembakan”. Jadi ketika

atlet telah menguasai kemampuan dribbling secara efektif,

maka sumbangan mereka di dalam pertandingan akan

sangat besar. Dribbling dalam bermain sepakbola

merupakan penguasaan bola dengan kaki saat bergerak di

lapangan bermain. Dengan mengusahakan bola selalu dekat

dengan badan dan terkontrol setiap saat. Adapun konsep

dasar yang harus diketahui atlet saat melakukan dribbling

menurut Koger (2005:21) yaitu:

(a).Ketika menggiring bola, usahakan agar bola terus berada di dekat kaki anda jangan menendang terlalu keras, sebab bola akan bergulir terlalu jauh

(b).Giringlah bola dengan kepala tegak. Jangan memusatkan perhatian pada bola dan kaki anda

(c). Jika anda bergerak ke arah musuh perhatikanlah pinggang dan arah kaki mereka

(d).Gunakan beberapa gerak tipu untuk mengecoh lawan, misal tubuh anda condong ke kanan tetapi dengan mendadak berbelok kekiri

(e).Variasikan kecepatan lari anda degan mengubah-ubah kecepatan dan berbelok secara mendadak, musuh yang mengejar atau menghadang anda akan terkecoh dan kehilangan keseimbangan

(f). Giringlah bola menjauhi musuh anda, paksa mereka mengejar anda. Usahakan bergerak ke ruang terbuka di lapangan

(g).Carilah teman satu tim yang bebas dari kepungan lawan agar anda dapat segera mengoper bola kepadanya.

Penggunaan dribbling di dalam suatu pertandingan

tergantung pada bidang bermain, kedekatan dengan lawan

Page 36: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

20 

dan teman satu tim, kondisi lapangan, dan tentu saja

ketarampilan serta rasa percaya diri. Beberapa atlet sering

mencoba menendang bola secara langsung pada saat panik,

padahal bola masih bisa di bawa dahulu. Prinsip utama yang

harus diingat adalah bahwa dribbling digunakan untuk

menciptakan ruang. Ruang digunakan untuk mendapatkan

posisi operan atau tembakan yang lebih baik atau

memberikan waktu kepada teman satu tim untuk mencari

posisi yang lebih baik. Jadi saat memutuskan untuk

melakukan dribbling, atlet harus mampu mempertahankan

kontrol bola, sehingga atlet dapat mengoperkan,

menembakkan, atau terus menggiring bola dengan baik. Hal

ini seperti jeda yang dilakukan untuk menentukan keputusan

apa yang akan dilakukan selanjutnya.

Adapun pelaksanaan dribbling menurut Luxbachter

(2004:50) adalah:

(a).Persiapan melakukan dribbling (1).Postur tubuh tegak (2).Bola di dekat kaki (3).Kepala tegak untuk melihat lapangan dengan

baik (b).Pelaksanaan

(1).Fokuskan perhatian pada bola (2).Tendang bola dengan permukaan instep atau

outstep sepenuhnya (3).Dorong bola ke depan beberapa kaki

(c). Follow through (1).Kepala tegak untuk melihat lapangan dengan

baik (2).Bergerak mendekati bola

Page 37: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

3

Gambar

Kar

bola de

menggiri

berbeda

mengaki

dalam m

tidak te

Pentingn

antara b

3) Passing

Ket

untuk m

dalam la

bagianny

merupak

bola ya

(3).Doron

2 Pelaks2004:50

rena teknik

engan kont

ing bola de

. Sedikit ke

ibatkan lep

melindungi

epat dalam

nya mempe

ola dan law

terampilan

menghubung

apangan, ya

ya. Ketepa

kan bagian

ng berhas

g bola kede

sanaan Dr0)

k-teknik yan

trol yang

engan cepa

esalahan d

pasnya bola

bola diseb

m kaitanny

ertahankan

wan harus d

untuk pas

gkan atlet

ang berfun

atan, langka

yang pent

sil. Menuru

epan

ribbling (S

ng digunak

rapat ber

at, kesalaha

alam meni

a dari peng

babkan oleh

ya dengan

ruang kos

diperhatikan

ssing adala

dengan a

gsi lebih ba

ah, dan wa

ing dari ko

ut Mielke

umber: Lu

kan saat m

rbeda den

an yang terj

lai atau tek

guasaan. K

h posisi tu

n bola da

song seluas

n oleh atlet

ah hal yan

tlet yang l

aik daripad

aktu pelepa

mbinasi pe

(2003: 19)

21

uxbachter,

menggiring

gan saat

rjadi dapat

knik dapat

Kesalahan

buh yang

an lawan.

s mungkin

.

g penting

lainnya di

da bagian-

asan bola

engoperan

) passing

Page 38: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

22 

adalah “Seni memindahkan momentum bola dari satu atlet

ke atlet lain”. Atlet dapat menggerakan bola dengan lebih

cepat lagi sehingga dapat menciptakan ruang terbuka yang

lebih besar dan berpeluang melakukan tendangan shooting

yang lebih banyak jika dapat melakukan passing dengan

keterampilan dan ketepatan yang tinggi.

Passing yang baik di mulai ketika tim yang sedang

berada pada lokasi yang lebih mengguasai bola menciptakan

ruang di antara lawan dengan bergerak dan membuka ruang

di sekeliling atlet. Passing yang efektif juga memberikan

peluang yang lebih baik untuk mencetak gol karena atlet

yang menerima passing berada pada lokasi yang lebih

menguntungkan jika dibandingkan dengan passing yang

dilakukan dengan lemah atau tidak terarah. Passing harus

diberikan kepada teman tepat berada di depan telapak

kakinya sehingga dia dapat menggunakan kontrol satu

langkah yang cepat dan dapat segera melakukan passing ke

atlet lain. Passing yang tepat akan membantu penerima

mengontrol bola dan menentukan gerak bermain berikutnya.

Dalam hal ini diharapkan kepada atlet agar mampu

menggunakan ruang kosong, dan memanfaatkan passing

dalam rangka menyusun serangan, sehingga adanya

kesempatan jadi eksekusi tendangan ke gawang lawan

Page 39: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

23 

adalah hal yang memungkinkan dapat terjadi dalam waktu

yang cepat.

Adapun konsep dasar yang harus diketahui atlet saat

melakukan passing oleh Koger (2005:19) yaitu:

(a).Anda harus mengoper atau menendang bola ke arah kaki atlet lain di dalam tim anda. Jika tembakan itu tidak akurat, teman anda akan kesulitan menangkap bola itu

(b).Tubuh anda harus mengarah ke arah bola itu, sementara lutut anda harus ditekuk ke arah bola

(c). Dekatkan ujung kaki anda ke bola tersebut, dan telapak kaki harus menghadap ke arah sasaran bola

(d).Sebelum menendang, pergelangan kaki harus kaku, lalu ayunkan kaki anda untuk menyelesaikan tendangan.

Menurutnya setiap atlet memiliki apa yang disebut

dengan “sweet spot” atau “titik favorit” di punggung kaki

mereka, yaitu titik yang memungkinkan mereka melakukan

tendangan secara akurat dan konsisten arahnya. Dimana

letak titik tersebut di sepanjang pertautan tali sepatu atlet,

dimana letaknya akan berbeda-beda antar atlet. Dengan

konsep tersebut maka akurat dan konsistensi passing dapat

dilakukan.

Adapun pelaksanaan passing menurut Luxbachter

(2004:12) adalah:

(a).Persiapan melakukan passing (1).Berdiri menghadp target (2).Letakan kaki yang menahan keseimbangan di

samping bola (3).Arahkan kaki ke target

Page 40: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

(b

(c

Gambar

Mu

bola yan

semudah

dari atle

menerim

(4).Bahu d(5).Tekuk(6).Ayunk

belaka(7).Tempa(8).Tanga

keseim(9).Kepala(10). Foku

b).Pelaksan(1).Tubuh(2).Ayunk(3).Jaga k(4).Tenda

sampic). Follow th

(1).Pindah(2).Lanjut(3).Gerak

3 Pelaks2004:

ngkin kelih

ng mengge

h itu jika la

et. Kebany

ma bola dik

dan pinggukan sedikit lkan kaki ang atkan kaki dan direnmbangan a tidak berguskan perhanaan h berada di kan kaki yankaki agar teang bagianng dalam k

hrough hkan berat tkan dengakan akhir be

sanaan P12)

hatannya r

elinding. Na

awan berus

yakan kesa

karenakan

ul lurus dengutut kaki yang aka

dalam posisntangkan

gerak atian pada

atas bola ng akan meetap lurus n tengah bkaki

badan ke dn gerakan s

erlangsung

Passing (S

relatif muda

amun, pelak

saha keras

alahan da

teknik ya

gan target

an menen

si menyamuntuk

bola

enendang k

bola denga

depan searah dendengan mu

umber: Lu

ah untuk m

ksanaanny

untuk men

lam meng

ng tidak s

24

ndang ke

ping menjaga

ke depan

an bagian

ngan bola ulus

uxbachter,

mengoper

a tidaklah

ncuri bola

oper dan

sempurna,

Page 41: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

25 

kurangnya konsentrasi, atau memilih teknik yang salah pada

situasi tertentu.

Agar dapat menjadi pengoper yang efektif atlet perlu

mengembangkan keterampilan melalui latihan yang lama.

Passing juga merupakan keterampilan mental. Jadi

konsentrasi dan waspada terhadap posisi lawan dan teman

satu tim, ke arah mana mereka bergerak, dan kapan passing

tersebut diarahkan untuk menciptakan ruang yang cukup.

Sehingga tempo bermain dapat menjadi cepat, dan

tendangan shooting dapat dilakukan.

4) Ball Control

Salah satu teknik dasar dalam sepakbola yang tidak

luput dari perhatian atlet adalah keterampilan mengontrol

bola. Atlet dapat mengontrol bola dengan berbagai cara.

Seperti pada keterampilan lainnya, semua bagian tubuh

dapat digunakan kecuali lengan dan tangan. Cara yang

paling sederhana dan paling efektif untuk mengontrol bola

adalah dengan cara menggunakan kaki.

Kontrol bola dilakukan saat atlet mendapatkan bola dari

temanya yang lain. Dalam keadaan tertentu, keterampilan ini

sangat dibutuhkan, khususnya bola yang diberikan dalam

keadaan susah terkontrol dan lawan mencoba untuk merebut

bola. Keadaan yang seperti ini membutuhkan penguasaan

Page 42: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

26 

kontrol bola yang baik. Dari berbagai bagian tubuh yang

dapat digunakan untuk mengontrol bola, Menurut Mielke

(2003, 30) “Dikebanyakan situasi, lebih baik menggunakan

kaki (bagian dalam) untuk menerima dan mengontrol bola”.

Hal ini dikarenakan posisi dapat memberi peluang terbaik

bagi atlet untuk memainkan bola dengan cepat dengan

mengoperkan atau melakukan dribbling segera setelah

menerma bola.

Adapun pelaksanaan ball Control menurut Mielke

(2003:30-31) adalah “1). Perhatikan saat bola mendekat, 2).

Sentuhlah bola menggunakan kaki bagian dalam, dan 3).

Ambillah posisi untuk melakukan bermain selanjutnya”. Saat

akan melakukan control seorang atlet harus memperhatikan

saat bola itu mendekat, kemudian sentuh dengan

menggunakan kaki bagian dalam. Karena dengan

menggunakan kaki dalam lebih diutamakan agar membuat

bola tetap berada di depan atlet. Jadi atlet perlu bergerak ke

arah melayangnya bola, membidangkan tubuh, dan me-

nerima bola dengan tetap mempertahankanya berada di

daerah terlindung di antara kedua kaki. Control ini dapat

dilakukan apabila bola yang didapat dari operan bola rendah.

Dalam suatu pertandingan yang sebenarnya, bola yang

akan di dapat dari teman tidak selamanya bola yang

Page 43: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

27 

datangnya datar dan pelan. Terkadang bola dapat datang

tinggi (dengan kepala), mendatar (dengan dada), atau arah

paha (dengang paha), atau arah lutut (dengan punggung

kaki) baik dengan bola yang kuat. Control dilakuakan agar

bola dapat dikuasai, dan kemudian keputusan selanjutnya

dapat dilakukan. Jadi kualitas sentuhan awal akan

mempengaruhi keputusan selanjutnya yang akan dilakukan

atlet. Dalam hal ini lah kemampuan control atlet sangat

dibutuhkan.

Adapun pelaksanaan control yang di terima oleh atlet

dengan bola tinggi, mengontrol dengan dada, oleh

Luxbachter (2004:26) adalah:

(a).Persiapan melakukan control (1).Menempatkan diri di antara lawan dan bola (2).Meluruskan tubuh dengan bola yang datang (3).Melengkungkan badan kebelakang (4).Lutut sedikt ditekukkan (5).Tangan direntangkan kesamping untuk

menjaga keseimbangan (6).Kepala tidak bergerak dan memperhatikan bola

(b).Pelaksanaan (1).Terima boal dengan pangkal dada (2).Tarik dada kebelakang untuk mengurangi

benturan (3).Putar badan saat bola tiba (4).Arahkan bola menjauh dari lawan

(c). Follow through (1).Lindungi bola dari lawan (2).Dorong bola ke arah gerakan selanjutnya (3).Kepala di angkat dan melihat kelapangan

Page 44: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

c. FS (1

Gambar

Faktor yanSepakbola

1).Persiapa

(a).Jarak

S

meng

adalah

Jarak

meng

hasil d

jarak

atlet

ditend

bola

pengu

terlalu

pengu

51) “J

4 Pelaksa(2004

ng Mempe

an Melaku

Tubuh Den

Saat akan m

atur jarak b

h di samp

yang te

akibatkan

dari teknik

bola yang

sulit untu

dang tidak j

harus b

uasaan, bil

u jauh dari k

uasaan. Se

Jaga bola a

anaan Ball:26)

engaruhi

kan Teknik

ngan Bola

melakukan

bola dengan

ing bagian

erlalu jauh

atlet terlam

yang dilak

terlalu dek

uk menarik

auh. Sedan

berada de

la tidak m

kaki denga

eperti yang

agar tetap

l Control (S

Keteramp

k

tendangan

n posisi tub

n dalam di

h antara

mpau jauh

ukan tidak

kat dengan

k kaki, se

ngkan saat

ekat deng

aka bola a

n demikian

g dikatakan

berada di

Sumber: L

ilan Tekn

n, atlet haru

buh. Jarak y

depan ka

kaki deng

menarik ka

optimal. S

kaki meng

ehingga b

melakukan

gan tubuh

akan meng

n maka bola

n Luxbacht

bawah tub

28

uxbachter

nik Dasar

us mampu

yang ideal

aki tumpu.

gan bola

aki, maka

edangkan

gakibatkan

ola yang

n dribbling

h, dalam

ggelinding

a jauh dari

ter (2004:

buh anda,

Page 45: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

29 

serapat mungkin dengan kaki anda. Dari posisi tersebut

anda mengubah arah dengan cepat, dan bola selalu

berada di bawah kontrol anda”. Dengan demikian agar

bola dapat dikuasai saat melakukan dribbling, bola harus

berada dekan dengan kaki dalam penguasaan.

(b).Pandangan pada Bola

Saat melakukan teknik dasar, atlet harus fokus

terhadap bola. Pandangan tertuju dimana bola berada,

atau bola akan menggelinding kearah mana. Apabila tidak

diperhatikan, timing saat bola datang dan melakukan

teknik akan menjadi hal yang sulit bagi atlet.

(2).Pelaksanaan Teknik

(a).Tumpuan Kaki yang Digunakan

Saat melakukan suatu tendangan, baik itu passing,

control atau shooting atlet harus sadar betapa tumpuan

adalah faktor yang menentukan kualitas teknik yang

dilakukan. Luxbachter (2004: 12) “letakkan kaki yang

menahan keseimbangan tubuh (yang tidak digunakan

untuk menandang) di samping bola dan arahkan ke

target”. Berdasarkan hal tersebut tumpuan dapat

menentukan arah dari tendangan yang akan dilakukan.

Jadi bila tendangan yang dilakukan sesuai dengan arah

yang akan dituju, maka tumpuan harus di arahkan pada

tujuan tersebut.

Page 46: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

30 

(b).Posisi Tubuh saat Melakukan Teknik

Posisi tubuh saat melakukan teknik dasar harus

menghadap ke target yang akan dicapai. Apabila tidak

maka keseimbangan tubuh saat melakukan teknik akan

terganggu, sehingga jalanya bola tidak dapat diarahkan

sesuai dengan target yang akan dicapai. Seperti yang di

kutip dalam Luxbachter (2004: 12) “Berdirilah menghadap

target dengan bahu lurus saat mendekati bola”.

Berdasrkan hal tersebut, posisi tubuh sangat penting saat

melakukan teknik.

(c). Bagian Bola yang Ditendang

Bagian bola yang dapat ditendang terbagi atas dua

bagian, tengah dan bawah. Tembakan yang dihasilkan

akan naik/ melambung tinggi apabila ditendang pada

bagian bawah, seperti yang dikutip dalam Luxbachter

(2004: 112) “Kaki yang akan menendang harus diluruskan

sepenuhnya dan mengarah kebawah pada saat kontak

bola. Ini akan memastikan tubuh berada diatas bola.

Sentakan kaki lurus kedepan dan teruskan gerakan

kedepan melalui titik kontak dengan bola. Dengan

demikian tembakan akan melambung tinggi”. Sedangkan

bila bola yang ditembak pada bagian tengah, akan

bergerak mendatar. Ada kalanya bola harus dibarikan

tinggi dan diberikan mendatar, bagian bola yang

ditendang akan manghasilkan jalan bola yang berbeda.

Page 47: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

31 

(3).Gerakan Lanjutan

Agar hasil tendangan yang dilakukan lebih optimal,

maka harus dilakukan gerakan lanjutan saat melakukan

teknik tendangan. Apabila kaki ditahan, tidak dilakukanya

gerakan lanjutan, jalanya bola tidak optimal. Gerakan

lanjutan akan memaksimalkan jauhnya tendangan yang

dilakukan. Menurut Luxbachter (2004: 16) gerakan follow

through dapat dilakukan dengan mendorong bola kearah

gerakan selanjutnya. Dengan demikian maka teknik yang

dilakukan pun dapat optimal

2. Hakikat Metode Latihan

a. Pengertian Latihan

Untuk mencapai suatu prestasi dalam cabang olahraga,

seorang atlet harus melakukan latihan. Latihan dapat

didefenisikan sebagai peran serta sistematis dalam latihan yang

bertujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan

daya tahan latihan (Pate dkk, 1993:317). Menurut Bompa

(1994:2) “Latihan merupakan proses pengulangan yang

sistematis, progresif dengan tujuan akhir memperbaiki prestasi

olahraga”. Dalam hal ini latihan harus dilakukan secara

berulang-ulang (tidak terhenti) secara sistematis (teratur) yang

berurutan serta penambahan suatu beban, dengan demikian

maka prestasi dapat diperbaiki.

Page 48: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

32 

Selanjutnya Harsono (1988:90) menyatakan bahwa

“Latihan adalah suatu proses berlatih yang sistematis yang

dilakukan berulang-ulang kali, yang kian hari jumlah beban

latihannya kian bertambah”. Pada hakekatnya latihan adalah

suatu aktifitas yang dilakukan dengan tujuan tertentu yang

dilakukan secara berulang-ulang. Dalam hal ini pun latihan

merupakan suatu proses yang dilakukan berulang-ulang kali

dengan pembebanan yang bertambah dari beban awal.

Berdasarkan hal tersebut efektifitas metode latihan untuk

mengoptimalkan prestasi motorik olahraga yang komplek

ditentukan oleh perbandingan komponen-komponen beban

serta aturan-aturan dalam pelaksanaannya, sesuai dengan

prinsip latihan. Dalam proses latihan keterampilan teknik dasar

sepakbola, maka prisnsip latihan yang dipakai adalah prinsip

latihan progresif. Prinsip beban progresif dilakukan jika ingin

meraih suatu peningkatan perbaikan kemampuan secara tetap,

melalui peningkatan beban luar kedalam rangkaian adaptasi

bagian dalam yang konstan (RÖthig: 2004:80). Dimana ada

suatu hubungan antara pembebanan, bila beban tidak sesuai

dapat menimbulkan over training. Dalam hal ini yang perlu

diperhatikan saat peningkatan beban, tubuh harus dibebani

dengan tuntutan yang selalu meningkat. Seperti yang

dikemukakan Harsono (1988: 104)

Page 49: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

33 

Dengan berlatih secara sistematis melalui pengulangan-pengulangan yang konstan, maka organisasi-organisasi mekanisme neurophysiologis kita akan bertambah baik, gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan lama-kelamaan akan merupakan gerakan-gerakan yang otomatis dan reflektif yang semakin kurang membutuhkan konsentrasi pusat-pusat syaraf daripada sebelum melakukan latihan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut maka perlunya meningkatkan

beban latihan atlet sampai kepada ambang rangsang

kepekaanya. Untuk menerapkan sistem overload adalah dengan

tidak memberikan beban latihan yang terlalu berat, yang

diperkirakan tidak mungkin akan dapat diatasi atlet. Bila beban

latihan terlalu berat, maka sistem tubuh tidak akan mampu

untuk menyesuaikan diri dengan tekanan yang terlalu ekstrim,

sehingga tubuh akan sangat kelelahan dan latihan tidak dapat

dilanjutkan kembali karena dapat menyebabkan cedera. Selain

peningkatan beban yang telah dikemukakan, hal yang perlu

diperhatikan adalah mengenai variasi latihan. Variasi dilakukan

dalam latihan agar tidak terjadi kebosanan oleh seorang atlet.

Dengan penambahan beban, melalui suatu proses adaptasi,

variasi rangkaian latihan merupakan hal yang sangat menarik

yang mampu meningkatkan motivasi seorang atlet, sehingga

mereka tidak begitu terbebani.

Melalui prinsip latihan, maka hal yang perlu diperhatikan

adalah mengenai metode latihan yang dipakai. Metode latihan

yang dipakai dalam latihan keterampilan teknik dasar adalah

Page 50: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

34 

metode pengulangan (repetisi). Metode pengulangan memiliki

ciri di antara pengulangan isi/materi latihan dengan intensitas

beban yang sangat tinggi terdapat interval-interval yang

membawa ke pemulihan sempurna (penuh) (RÖthig, 2004:42).

Melalui metode ini, maka pengulangan didasarkan pada suatu

interval yang dapat membawa kepada pemulihan. Metode ini

cocok untuk pengembangan motorik, kecepatan reaksi,

kekuatan dan kecepatan dan kekuatan maksimal. Latihan

menurut metode pengulangan dibedakan aatas dua prinsip

pembebanan “1) Prinsip Peningkatan Beban (training pyramid),

dan 2) Prinsip Beban tetap” (RÖthig, 2004:42). Sebagai ciri

training pyramid terjadinya penurunan volume beban

(pengulangan) pada saat penambahan intensitas beban secara

bersamaan. Dalam pyramid training diberikan istirahat

pemulihan sempurna selama 3-6 menit, sesuai dengan keadaan

training yang dilatih 1-3 pyramid per isi/materi (RÖthig,

2004:43). Sedangkan metode pengulangan dengan beban tetap

diberikan dalam rangkaian training seri.

Berdasarkan hal tersebut jumlah seri untuk setiap latihan

kira-kira 4 sampai 6 seri dengan 1 sampai 10 pengulangan

dalam setiap seri. Dalam hal ini berlaku prinsip “setiap intensitas

beban yang tinggi maka volume beban rendah” (RÖthig,

Page 51: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

35 

2004:43). Dengan demikian bila diberikan beban dengan

intensitas tinggi, maka volume harus rendah.

Gambar 5 Model Sebuah Pyramid Training (Sumber: RÖthig, 2004:43)

Melalui metode latihan tersebut, agar latihan sesuai dengan

tujuanya, maka perlu diberikan pembebanan yang tepat kepada

atlet. Pembebanan latihan berkaitan dengan intensitas, volume,

lama latihan dan frekuensi latihan. Intensitas latihan merupakan

salahsatu komponen yang penting dikaitkan dengan komponen

kualitatif kerja yang dilakukan dalam kurun waktu yang

diberikan. Sumosarjono (1996:35) mengatakan bahwa

“Intensitas adalah fungsi dari rangasangan kegiatan saraf yang

dilakukan dalam kegiatan latihan, dan kekuatan rangsangan

tergantung dari beban kecepatan geraknya, variasi, interval,

atau istirahat”. Menurut RÖthig (2004:24):

Intensitas beban menunjukan kuatnya beban selaa pelaksanaan suatu latihan dalam satuan waktu. Dimana Intensitas beban dapat ditentukan secara prosentase (kuantitatif) untuk prestasi maksimal individu dalam setiap latihan. Intensitas beban ditentukan oleh: keceptan dalam meter/ detik, frekuensi gerakan, besar beban yang diangkat (gerakan), tinggi dan jauh lompatan, dan pada

Page 52: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

36 

cabangolahraga bermain dan pertandingan ditentukan oleh tempo bermain atau pertandingan.

Berdasarkan hal di atas, untuk menentukan intensitas

beban dalam cabang olahraga sepakbola adalah dengan

menentukan tempo bermain. Adapun modifikasi (perubahan)

bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan tempo bermain bisa

dilakukan terhadap jumlah atlet, ukuran lapangan, dan

peraturan bermain. Dengan menambah jumlah atlet dalam

suatu rangkaian baik bermain atau latihan dapat meningkatkan

beban latihan. Contohnya di dalam lapangan ada tiga orang

atlet tim penyerang dan tiga tim bertahan (3 VS 3), akan

bertambah sulit penguasaan passing apabila jumlah atlet

ditambah (3 VS 5). Begitu juga latihan dalam rangkaian latihan,

semakin banyak jumlah atlet, maka pelaksanaan akan semakin

sulit, misalnya dalam pelaksanaan passing yang dilakukan tiga

orang, akan lebih sulit bila dilakukan oleh lima orang atlet.

Begitu juga dengan ukuran lapanga, bila dirubah akan

berpengaruh pada tempo bermain.

Pada rangkaian bermain, semakin kecil ukuran lapangan,

maka tempo pun semakin tinggi. Hal ini dapat meningkatkan

tempo pada rangkaian latihan, dengan ukuran lapangan yang

lebih besar maka tempo pun akan semakin meningkat.

Selanjutnya peraturan bermain juga dapat meningkatkan tempo.

Dalam rangkaian bermain adanya atlet netral, daerah bebas,

Page 53: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

37 

dan adanya pembatasan jumlah sentuhan juga meningkatkan

tempo bermain. Dalam rangkaian latihan, adanya peng-

organisasian pelaksanaan, target yang menjadi sasaran, dan

aba-aba yang mengomandoi gerakan dapat meningkatkan

tempo latihan. Intensitas latihan dalam olahraga sepakbola

berkaitan dengan tempo bermain. Berdasarkan hal di atas maka

intensitas latihan dapat ditentukan.

Selanjutnya pembebanan berkaitan dengan volume latihan.

Sebagai salah satu komponen penting dalam latihan, volume

merupakan persyaratan kuantitatif penting untuk mencapai

prestasi teknik tinggi, taktik. Menurut RÖthig (2004: 24) volume

“Menunjukan jumlah isi/ materi (kuantitas). Dalam hal ini yang

dikatakan isi/ materi adalah jumlah pengulangan, jumlah jarak

yang di tempuh dan jumlah beban yang digerakan dan waktu

latihan yang efektif. Volume latihan menurut Bompa (1994)

kadangkala disamakan dengan intesitas latihan, volume ini

berkaitan dengan “1) Waktu atau lamanya satu satuan latihan,

2) Jarak tonase yang harus ditanggulang atau diangkat

persatuan waktu, dan 3) Jumlah pengulangan satu rangkaian

tugas gerak atau elemen teknik yang dilakukan dalam latihan”.

Jadi notasi volume menunjukkan kuantitas keseluruhan dari

kegiatan yang dilaksanakan selama latihan. Volume latihan juga

Page 54: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

38 

diartikan sebagai jumlah kerja yang dilakukan persatuan waktu

latihan atau fase latihan.

Selanjutnya berkaitan dengan lama latihan yang akan

dilakukan dalam satuan latihan yang dibuat. Lama latihan dapat

diartikan beberapa menit atau beberapa lama latihan (15-60

menit) dalam satu kali latihan dan dapat juga diartikan beberapa

minggu atau beberapa bulan suatu program latihan

berlangsung. Menurut Bompa (2004) berkaitan dengan struktur

jam latihan terbagi menjadi empat bagian; pengenalan atau

pengarahan (5 menit), persiapan atau pemanasan (30 menit),

inti kerja atau latihan (75 menit) dan bagian akhir (10 menit).

Menurut Putera (2010, 63) lama latihan untuk anak usia 12

tahun adalah : 25 menit untuk warming up, 45 menit untuk

gerakan inti, dan 5 menit untuk cooling down. Lama

pelaksanaan pada bagian-bagian tersebut disesuaikan dengan

kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai. Dalam suatu satuan

latihan struktur jam latihan sangat dibutuhkan.

Bagian penting dalam pembebanan yang selanjutnya

adalah berkaitan dengan frekuensi yang dilakukan dalam

latihan. Frekuensi latihan adalah berapa kali latihan diadakan

dalam satu minggu. Untuk menentukan frekuensi latihan harus

memperhatikan batas kemampuan tubuh seseorang agar dapat

beradaptasi lebih dari kemampuannya. Dalam latihan teknik

Page 55: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

39 

sepakbola maka frekuensi latihan yang dilakukan sebanyak tiga

kali dalam satu minggu.

Keterampilan teknik dasar sepakbola adalah faktor utama

yang dibutuhkan agar pencapaian tujuan kemenangan dapat

terpenuhi. Keakurasian teknik adalah hal yang mungkin untuk

dapat dilatih melalui proses latihan. Proses pembelajaran dalam

bentuk pemberian pengalaman latihan perlu diperhatikan oleh

pelatih yang termasuk dalam suatu bentuk gerak motorik.

Belajar motorik menurut Schmidt dalam Lutan, adalah

“Seperangkat proses yang bertalian dengan latihan atau

pengalaman yang mengantarkan kearah perubahan permanen

dalam perilaku terampil”. Berdasarkan hal ini maka belajar

motorik akan mampu merubah suatu gerakan dalam proses

latihan yang akan mengakibatkan perubahan secara permanen.

Konsep Fleishman dalam Rahantoknam (1988:120)

mengatakan bahwa “Kecakapaan individu dalam mempelajari

ketrampilan motorik tertentu ditentukan secara luas oleh tingkat

kecakapan persepsi dan kecakapan motorik yang dibutuhkan

oleh keterampilan tersebut”. Jadi seseorang dapat memiliki

salah satu kecakapan yang tinggi dan yang kecakapan yang lain

rendah, namun individu tersebut memiliki sejumlah besar

kecakapan yang telah dikembangkan akan lebih siap untuk

memperoleh keahlian dalam berbagai keterampilan tertentu.

Page 56: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

40 

Ada tiga tataran, yang menyatakan faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar dan penampilan motorik sesuai dengan

tingkat spesifikasinya:

a) Tataran pertama adalah sifat-sifat individu yang relatif konsisten, yang dapat mempengaruhi semua perilaku, baik verbal kognitif, mmotorik maupun kombinasinya

b) Tataran kedua atau bagian tengah adalah kecakapan persepsi dan kecakapan motorik yang memberi kontribusi kepada belajar keterampilan motorik

c) Tataran puncak adalah spesifikasi keterampilan seperti pola ruang waktu dari keterampilan, kebutuhan energi kekuatan (Rahantoknam, 1988:120)

Berdasarkan hal di atas maka kemahiran dalam

keterampilan motorik baik harus dimiliki oleh seseorang. Lutan

(1988: 95) mengatakan bahwa “Seseorang yang disebut

terampil/ mahir ditandai oleh kemampuanya untuk menghasilkan

sesuatu dalam kualitas yang tinggi (seperti cepat atau cermat)

dengan tingkat ke ajegan yang cukup mantap”. Kemahiran

dalam suatu keterampilan dapat dibedakan antara yang terampil

dengan tidak. Seperti atlet sepakbola yang mampu menggiring

bola melewati penjagaan lawan yang ketat dan menembakkan

bola ke arah dekat tiang gawang yang terjauh dari penjagaan

kiper. Gol yang tercipata bukanlah faktor kebetulan, melainkan

penguasaan teknik yang tinggi.

Page 57: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

41 

b. Metode Rangkaian Latihan

1) Pengertian Metode Rangkain Latihan

Metode latihan akan sesuai dengan tujuan awal bila

dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip latihan. Berdasarkan

penjelasan mengenai prinsip latihan dapat disimpulkan

bahwa latihan sangat penting untuk meningkatkan

kemampuan/ keterampilan individual dalam prestasi. Latihan

juga dipengaruhi oleh beberapa komponen untuk

pencapaian tujuan latihan yang efektif dan maksimal.

Menurut RÖthig (2004:24) “Memilih rangkaian-rangkaian

latihan merupakan hal yang penting dalam usaha

peningkatan prestasi atlet pada setiap cabang olahraga”.

Berdasarkan hal ini efektifitas bentuk latihan untuk

mengoptimalkan prestasi olahraga yang komplek

(kemampuan kondisi) ditentukan oleh perbandingan

komponen-komponen beban serta aturan-aturan

berdasarkan prinsip latihan.

Oleh sebab itu, setiap pelatih dan pembina olahraga

dalam memberikan latihan harus menggunakan metode

latihan, yang didasarkan pada rangkaian-rangkaian latihan

yang bervariasi. Latihan dapat direncanakan dan

dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan kondisi yang ada.

Dalam hal ini terlihat bahwa tujuan latihan memegang

Page 58: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

42 

peranan yang penting dalam menetapkan dan memilih

metode latihan yang akan digunakan. Tujuan latihan yang

jelas dan tepat akan membantu dalam merencanakan

kegiatan latihan, salah satunya adalah membantu

penggunaan rangkaian latihan.

Dalam proses latihan, perlu diutamakan proses belajar

bagaimana teknik-teknik dasar diberikan kepada atlet. Hasil

dari belajar tersebut tergantung pada proses yang diberikan

oleh pelatih. Jadi suasana berlatih merupakan suatu

persyaratan dalam latihan teknik dasar sepakbola. Untuk

mengajarkan bermain sepakbola, perlu dipertimbangkan

bagaimana mengarahkan agar atlet betul-betul dapat

memahami dan menghayati dan melakukan ide bermain

sepakbola itu sendiri. Hal ini pun harus disesuaikan dengan

tujuan latihan yang ingin dicapai.

Rangkaian latihan menurut Darwis (1999: 43)

“Rangkaian latihan yang dilakukan tehadap elemen-elemen

dari bermain seperti untuk latihan teknik baik secara terpisah

maupun dikombinasi”. Dengan rangkaian latihan atlet

memperoleh pengalaman dalam melaksanakan beberapa

elemen teknik yang berhubungan satu sama lain. Rangkaian

latihan dalam sepakbola merupakan suatu rangkaian latihan

dimana langkah-langkah pelaksanaannya/ persiapannya di

Page 59: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

43 

arahkan pada elemen-elemen dari bagian teknik baik secara

terpisah-pisah maupun secara kombinasi dari elemen

tersebut. Dalam rangkaian latihan adanya pengalaman yang

diberikan dari rangkaian latihan akan membiasakan atlet

dalam menghadapi situasi dalam suatu bermain

sesungguhnya.

Rangkaian latihan ini dimaksudkan agar keterampilan

teknik dapat ditingkatkan berdasarkan situasi yang telah

dibuat dan dilakukan secara berulang-ulang dalam

pelaksanaan dan pengorganisasian yang sama pula.

Sasaran dalam rangkaian latihan ini cenderung pada

pengalaman-pengalaman yang diperkirakan akan terjadi di

dalam suatu pertandingan, sehingga atlet saat menghadapi

situasi tersebut akan cepat memberikan keputusan, dengan

demikian gerakan atlet pun tidak akan kaku. Hal ini di

karenakan atlet telah melakukan rangkaian tersebut di dalam

latihan. Contohnya adalah latihan shooting, dimana

dikondisikan akan ada lawan di daerah kotak pinalti,

sehingga rangkaian latihan dengan menggunakan cone

sebagai pembatas, dimana pelaksanaan diawali dengan

dribbling sampai pada cone kemudian shooting. Bila atlet

yang tidak dilatih pada situasi ini secara terus menerus,

maka kecenderungan atlet untuk melakukan tendangan ke

Page 60: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

2

gawang

kedalam

Gambar

Da

dilatih pa

bermain

teknik pu

2) Tahapan

Ada

member

berikut :

(a).Kom

Atle

secara

kepada

berdasa

latihan.

sangatlah

m gawang a

6 Bentu2010:5

lam rangka

ada situasi

sesunggu

un dapat dil

n Pelaksan

apun bebe

ikan latiha

mponen Kun

et diberikan

peroranga

a atlet s

arkan tuga

. Dalam ha

h kecil, b

kan susah

k Rangka55)

aian latihan

yang suatu

uhnya de

latih spesifi

naan Metod

erapa hal y

an dalam

nci

n waktu un

an, dan pe

ecara pe

as yang te

al ini pelat

bahkan ak

tercapai.

in Latihan

n inilah, atle

u ketika mu

ngan dem

ik lebih baik

de Rangka

yang perlu

rangkaian

ntuk melaks

latih memb

rorangan.

elah ditent

tih mampu

kurasi bola

n (Sumber

et sebelum

ungkin mun

mikian ket

k.

aian Latiha

diperhatik

ini adalah

sanakan tu

berikan um

Jadi pel

ukan dalam

mengorek

44

a masuk

r: Putera,

mnya telah

ncul dalam

terampilan

n

kan dalam

h sebagai

gas-tugas

mpan balik

aksanaan

m satuan

ksi secara

Page 61: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

45 

personal dan secara langsung apabila atlet melakukan

gerakan yang salah.

(b).Sasaran Latihan

Rangkaian latihan berhubungan dengan penampilan

pelaksanaan tugas. Pelaksanaan tugas-tugas sesuai

dengan peragaan dan penjelasan pelatih. Waktu latihan

berhubungan dengan kecakapan penampilan, mempunyai

pengalaman dan pengetahuan akan hasil.

(c). Peranan Pelatih

Membiarkan atlet bekerja sendiri, pelatih hanya

memberikan umpan balik secara pribadi kepada setiap

atlet, dengan meningkatkan interaksi individu dengan setiap

atlet menyesuaikan diri dengan peranan mereka.

3) Karakteristik Metode Rangkaian Latihan

(a).Kelebihan

(1).Pengorganisasian pelaksanaan lebih mudah

dipahami

(2).Atlet hanya dihadapkan dengan target yang akan

dicapai jadi lebih fokus terhadap sasaran yang

dicapai

(3).Pengkoreksian terhadap teknik yang benar lebih

gampang, atlet akan dapat mengulang kembali

gerakan yang lebih baik.

Page 62: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

46 

(4).Momen pelaksanaan teknik dapat dilakukan

berulang kali, standar pelaksanaan telah disepakati

sesuai dengan urutan kerja

(b).Kekurangan

(1).Atlet tidak bisa mengembangkan teknik secara

kompleks, hanya terfokus pada sasaran yang hendak

dicapai.

(2).Keterampilan yang dilatih kepada atlet lebih individual.

c. Rangkaian Bermain

1) Pengertian Metode Rangkain Bermain

Rangkaian bermain menurut Darwis (1999:39)

“rangkaian latihan yang digunakan dalam usaha pencapaian

tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks yang dapat

mencerminkan terjadinya suatu bermain atau pertarungan di

antara dua regu penyerang dan bertahan”. Dalam rangkaian

bermain adanya kompetisi menang-kalah memiliki motivasi

untuk berlatih lebih baik bagi atlet, dimana mampu

menghilangkan kejenuhan saat latihan. Pelaksanaan latihan

dalam rangkaian bermain berkaitan dengan lawan yang

sesungguhnya. Adanya pihak bertahan dan pihak penyerang

akan mampu memberikan arti dalam bermain yang

sesungguhnya, sehingga adanya kompetisi dan persaingan

akan semakin jelas dalam rangkaian ini.

Page 63: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

47 

Rangkaian bermain merupakan rangkaian latihan yang

diberikan kepada atlet yang menjadikan suasana atau situasi

bermain untuk menumbuhkan persaingan yang menye-

nangkan dalam diri seseorang agar mereka termotivasi untuk

melakukan latihan. Dengan demikian dalam menyusun

materi latihan tetap berorientasi pada prinsip dasar atau

konsep dari ide bermain sepakbola itu sendiri. Tingkat

pemahaman ide bermain ini dimulai dari satu situasi ke

situasi berikutnya yang dijumpai dalam bermain itu sendiri.

Dalam bermain sepakbola situasi utama merupakan hal yang

sangat penting sesuai dengan ide bermain sepakbola yaitu;

memasukan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan

mempertahankan gawang dari kebobolan.

Tujuan untuk pemahaman ide bermain sepakbola

tersebut diaplikasikannya dalam rangkaian bermain sesuai

dengan situasi-situasi serta keterampilan dalam melakukan

teknik-teknik dasar yang diperlukan dalam bermain yang

sebenarnya. Dengan tercapainya tujuan ini merupakan

landasan utama bagi atlet dalam usaha meingkatkan

keterampilan teknik membuat teknik, serta inisiatif dalam

bermain untuk menuju prestasi Sementara itu rangkaian

bermain menurut Grossing dalam Djezed (1995: 23)

mengemukakan bahwa terdapat tiga tingkat rangkaian

Page 64: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

48 

bermain: “1). Bentuk dasar bermain mengandung ciri khas

keterampilan bermain yang sederhana, 2) Bentuk bermain

sederhana merupakan bermain yang berdiri sendiri dan

berisikan ide bermain, dan 3) Bermain yang sebenarnya dan

sesuai dengan menurut peraturan”.

Berdasarkan hal tersebut, maka atlet harus memper-

hatikan penjelasan serta demonstrasi dari pelatih tentang

tujuan latihan, materi dan rangkaian bermain yang

dilaksanakan. Kemudian atlet di beri kesempatan untuk

menanggapi dan mencobakan hal yang di demonstrasikan

kedalam kelompok kecil. Dimana ciri khas keterampilan

bermain yang sederhana dalam rangkaian dasar atlet harus

ditonjolkan, sehingga atlet mampu untuk merealisasikan

bahkan menikmati bermain. Dalam hal ini maka ide bermain

dan peraturan yang dilakukan harus jelas, sehingga bermain

akan berlangsung sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2) Tahapan Pelaksanaan Metode Rangkaian Bermain

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

memberikan latihan dalam rangkaian ini adalah sebagai

berikut :

(a).Komponen Kunci

Pada rangkaian ini atlet melakukan tugasnya dengan

pasangan atau dalam kelompok kecil, dan menerima

umpan balik dari pasangannya juga, serta mengikuti

Page 65: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

49 

kriteria yang telah diberikan oleh pelatih. Jadi pelatih

mengoreksi atlet berdasarkan keputusannya dengan

pasangannya atau timnya dalam kelompok, sehingga

interaksi antara atlet dalam tim dapat di perhatikan.

(b).Sasaran Latihan

Sasaran latihan berhubungan dengan tugas dan peranan

atlet:

(1). Tugas (Pokok Bahasan)

(a).Memberikan kesempatan kepada atlet untuk

latihan berulang-ulang dengan di damping oleh

seorang pengamat (teman/ pasangannya).

(b).Si atlet menerima umpan balik.

(2). Peranan Atlet

(a).Memberi dan menerima umpan balik

(b).Mengamati penampilan teman, membandingkan

dan mempertentangkan dengan kriteria yang

ada, dan menyampaikan hasilnya pada pelaku.

(c). Menumbuhkan kesabaran dan toleransi terhadap

teman-teman dalam satu tim

(d).Peranan Pelatih

Mengatur atlet secara berpasangan/ dalam kelompok

kecil, dengan peranan khusus seperti pelaku. Pelatih

harus membuat keputusan sebelum pertemuan.

(e).Peranan Atlet

Peranan pelaku membuat keputusan selama

pertemuan, dan hanya dapat berkomunikasi dengan

pengamat saja. Sedangkan peranan pengamat

Page 66: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

3

mem

berp

Gam

3) Karakte

(a).Kele

(1).Pe

m

ba

(2).Pe

ke

m

te

(3).A

l

(4).A

h

mberikan u

pedoman pa

mbar 7 PelPute

ristik Meto

ebihan

ermainan

menyajikan

anyak kege

engkoreksi

epada atle

mereka dap

ercapai.

Adanya po

atihan tekn

Atlet bisa m

hanya terfo

mpan balik

ada lembar

aksanaan era, 2010: 6

ode Rangka

dimainkan

banyak mo

embiraan.

an terhada

t secara b

pat bekerj

oin, dapat

nik.

mengemban

okus pada s

k sesudah

ran kriteria y

Rangkaian63)

aian Berm

n oleh k

omen belaj

ap teknik y

berkelompo

ja sama

memacu m

ngkan tekn

sasaran yan

pertemua

yang ada.

n Bermain

ain

kelompok,

jar, banyak

ang benar

ok, bagaim

agar tujua

motivasi a

nik secara k

ng hendak

50

n dengan

(Sumber:

hal ini

k gol dan

diberikan

mana cara

an dapat

tlet untuk

kompleks,

dicapai.

Page 67: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

51 

(b).Kekurangan

(1).Pengorganisasian pelaksanaan sulit dipahami pada

kebanyakan atlet

(2).Keterampilan yang dilatih kepada atlet tidak individual

melainkan kelompok.

(3).Momen pelaksanaan teknik tidak dapat dilakukan

berulang kali, karena standar pelaksanaan telah

disepakati sebelumnya.

3. Tingkat Inteligensi

a. Pengertian Tingkat Inteligensi

Manusia adalah mahluk yang paling cerdas, dan Tuhan

melengkapi manusia dengan komponen kecerdasan yang paling

kompleks. Seperti yang dikatakan oleh William W Hewwit dalam

Sunar, (2010:19) “Manusia adalah mahluk yang diciptakan

paling unggul dan akan menjadi unggul asalkan bisa

menggunakan keunggulannya”. Dengan demikian akan ada

perbedaan antara orang jenius dengan orang yang tak jenius di

bidangnya.

Kecerdasan merupakan salah satu anugerah besar dari

Tuhan kepada manusia dan menjadikannya sebagai salah satu

kelebihan manusia dibandingkan dengan mahluk lain.

Kecerdasan dapat meningkatkan kualitas hidup manusia yang

semakin komplek melalui proses berpikir dan belajar secara

Page 68: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

52 

terus menerus. Cerdas menurut Indrawan WS (106) adalah

“Tangkas, pandai, pintar dan cerdik, cepat tanggap dalam

menghadapi masalah, cepat mengerti jika mendengar

keterangan, tajam pemikiran”. Dalam hal ini tanggap dalam

mengatasi masalah, mengerti dan cepat tanggap adalah

kuncinya. Selanjutnya C.P Chaplin dalam Sunar menerangkan

kecerdasan (2010: 20) adalah “Kemampuan menghadapi dan

menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat dan

efektif”. Berdasarkan hal ini kemampuan menyesuaikan diri

terhadap situasi baru adalah ciri dari kecerdasan. C. Spearman

dalam Hardy (1985: 71) menjelaskan kecerdasan adalah

“Kemampuan untuk berpikir dan menimbang”. Menurutnya

kecerdasan adalah bagaimana seseorang untuk berpikir dan

menimbang situasi tertentu.

Selanjutnya David Weschler dalam Fudyartanta (2004:16)

memberikan defenisi kecerdasan yang merupakan sekumpulan

atau kapasitas global individu untuk bertindak tepat tujuan,

berpikir secara rasional, dan untuk menghadapi lingkungan

sekitarnya. Ada empat ciri yang menonjol, yaitu: “1) Kecerdasan

itu berupa kapasitas atau kemampuan global, 2) Perbuatan atau

tindakan yang mempunyai tujuan yang jelas, 3) Berpikir secara

rasional, secara logis, masuk akal, dan 4) Bertindak terhadap

lingkungan atau menyesuaikan diri secara Efektif”

Page 69: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

53 

Empat macam ciri tersebut memberikan kualifikasi

terhadap perbuatan yang cerdas menurut pandangan Weschler.

Selanjutnya Anita E Woolfolk dalam Sunar (2010: 20)

mengemukakan bahwa menurut teori lama, kecerdasa meliputi

tiga pengertian: “1). Kemampuan untuk belajar, 2). Keseluruhan

pengetahuan yang diperoleh, 3). Kemampuan untuk

beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada

umumnya”. Kecerdasan tersebut hanya sebatas pada

kemampuan individu yang berkaitan dengan aspek kognitif atau

yang disebut dengan kecerdasan intelektual.

Seperti yang dikembangkan oleh Weschler Spearman

dalam Sunar (2010:21) “teori ‘two factor’ dan ‘primary mental

abilities’ ” akan menghasilkan pengelompokan kecerdasan

manusia yang dinyatakan dalam rangkaian Inteligent Quotient

(IQ), yang dihitung berdasarkan perbandingan antara tingkat

kemampuan mental (mental age) dengan tingkat usia

(chronological age), merentang mulai dari kemampuan dengan

kategori idiot sampai jenius. Para psikolog mengunakan IQ

(Intelligence Quotient) sebagai defenisi operasional dari

kecerdasan; nilai IQ menunjukan perbandingan seberapa baik

antara seseorang dengan orang lain di dalam tes-tes yang

meliputi pemikiran logis.

Page 70: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

54 

Tabel 1 Klasifikasi IQ berdasarkan hasil tes Stanford Binet I – 1916 (Sumber: Fudyartanta, 2004:181)

Interval IQ Klasifikasi Di atas 140 Kecerdasan mendekati genius atau

genius 120 – 140 Kecerdasan Amat Superior 110 – 119 Kecerdasan Superior 90 – 109 Kecerdasan Normal atau rendah 80 – 89 Kecerdasan Bodoh 70 – 79 Kecerdasan Batas Lemah Mental

60 kebawah Kecerdasan kelompok debil,imbisil, idiot

Kecerdasan intelektual (IQ) berkaitan dengan keterampilan

seseorang menghadapi persoalan teknikal dan intelektual. Skor

tes atau IQ merupakan pengukuran khusus dari angka konsep

yang kurang spesifik inteligensi. Munzert (1994:32) mengatakan

bahwa IQ adalah indikator potensial sejak lahir, namun tidak

baku. Kemampuan tes terbaik dapat terkontaminasi oleh faktor

kemampuan tertentu tapi bisa dilakukan dengan keahlian dan

informasi yang dikumpulkan lewat pelajaran dan pengalaman.

Dengan demikian IQ dapat di deskriptifkan bagus, dan ukuranya

dapat diperkirakan:

100

Berdasarkan hal itu, IQ rendah adalah antara 90 dan 110.

Skor antara 110 dan 119 menunjukan inteligensi pintar. Skor

antara 120 dan 129 mengindikasikan superior inteligensi. Skor

lebih dan sama dengan 130 mengindikasikan berbakat. Tapi

beberapa tes yang sedikit bervariasi, dan bakat intelektual

mungkin ditunjukan dengan skor lebih dan sama dengan 130,

atau lebih dan sama dengan 140. Orang yang skornya di atas

Page 71: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

55 

160 di karuniai dengan bakat super, sering diterangkan sebagai

kategori “jenius”. Berdasarkan hal tersebut Munzert (1994:77)

menerangkan mengenai skor dalam tes tingkat inteligensi:

Skor rendah tes inteligensi mungkin tanda bahwa anak butuh metode perintah berbeda. Anak yang tak mampu belajar di sekolah, misal, tidak bisa menangkap dengan cepat, butuh instruksi yang lain ini akan sangat menyerupai pola pengurangan skor tes antar awal sekolah hingga kelas enam mungkin tingkat usia 12 atau 13.

Hal tersebut berkaitan pada kemampuan seseorang dalam

menerima suatu respon yang akan berbeda dalam mempelajari

sesuatu baik dalam rangkaian motorik ataupun kognitif.

Diharapkan anak yang memiliki tingkat inteligensi yang tinggi

mampu merespon dan melakukan sesuatu yang diperintahkan

dengan benar dan tepat. Dalam hal ini Munzert (1994:91)

menerangkan seseorang mungkin cerdas dan berbakat dalam

satu atau lebih dari empat hal:“1). Akademik (inteligensi

intelektual), 2). Kreatif, 3). Psikomotor (fisik), 4). Sosial/ pribadi/

kepemimpinan”. Cerdas dan berbakat akan berkaitan dengan

kemampuan akademik seseorang, bagaimana proses

belajarnya dalam pendidikan yang formal.

Kreatifitas adalah hal yang sangat penting dalam

menentukan kecerdasan seseorang, karena kecerdasan

berkaitan dengan penguasaan kemampuan seseorang pada

situasi tertentu. Kemudian orang yang berbakat secara fisik

menampilkan potensi luar biasa dan penampilan kegiatanya

butuh otot besar, otot kecil, koordinasi mata tangan, dalam hal

ini berkaitan dengan motorik dalam bidang olahraga. Hal yang

penting cerdas berkaitan bagaimana seseorang dalam

Page 72: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

56 

lingkunganya, menjaga keharmonisan sosialnya dan mampu

memimpin. Dengan demikianlah maka seseorang dapat

dikatakan cerdas dan berbakat. Seperti yang dikatakan Howard

Gadner dalam Desmita (2007:166) setiap manusia tidak

mempunyai satu inteligensi, tetapi malah memiliki banyak

inteligensi (multiple intelligence), yang berbeda antara satu

sama lain. Masing-masing inteligensi ini meliputi keterampilan-

keterampilan kognitif yang unik, dan bahwa masing-masing di

tampilkan di dalam rangkaian yang berlebihan pada orang-

orang berbakat dan idiot.

Tabel 2 Aspek Inteligence Gardner (Sumber: Desmita, 2007)

Inteligensi Kemampuan Logical Mathmatical Kepekaan dan kemampuan

mengamati pola-pola logis dan bilangan serta kemampuan berpikir logis

Lingusitic Kepekaan terhadap suara, ritme, makna kata-kata, dan keragaman fungsi-fungsi bahasa

Musical Kemampuan menghasilkan dan mengekspresikan ritme, nada, dan rangkaian-rangkaian ekspresi music

Spatial Kemampuan mempersepsi dunia ruang-visual secara akurat dan melakukan transformasi persepsi tersebut

Bodily Kinesthetic Kemampuan mengontrol gerakan tubuh dan menangani objek-objek secara terampil

Interpersonal Kemampuan mengamati dan merespon suasana hati, temperamen, dan motivasi orang lain

Intrapersonal Kemampuan memahami perasaan, kekuatan, dan kelemahan inteligensi sendiri

Page 73: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

57 

b. Pentingnya Tingkat Inteligensi Dalam Sepakbola

Tingkat inteligensi sangat dibutuhkan dalam olahraga

sepakbola. Hal itu ditandai dengan kecepatan seseorang untuk

mengambil keputusan, kecepatan gerakan yang dilakukan dan

efektifitas tujuan yang hendak dicapai. Seperti yang diketahui

sebelumnya sepakbola adalah cabang olahraga bermain yang

terdiri dari dua tim (bertahan dan menyerang). Dengan

demikian maka pergerakan bola dalam tim sangat

membutuhkan kerjasama dan strategi agar tujuan dapat

dicapai, yaitu memasukan bola sebanyak mungkin ke gawang

lawan dan mempertahankan gawang dari kebobolan.

Alfred Binet dan Theodore Simon dalam Azwar (1996:5)

mendefenisikan inteligensi atas tiga komponen yaitu: “1). Untuk

mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan, 2).

Kemampuan untuk merubah arah tindakan bila tindakan

tersebut telah dilaksanakan, dan, 3) Kemampuan untuk

mengkritik diri sendiri atau melakukan autocriticism”. Dengan

demikian maka kemampuan atlet untuk mengambil keputusan

yang sangat cepat menuntut seseorang untuk memiliki tingkat

inteligensi yang tinggi. Hal ini pun akan berkaitan apabila atlet

melakukan keputusan yang salah maka kecepatan gerakan

untuk merubah suatu tindakan yang salah menuntut atlet untuk

berfikir lebih cepat, dan hal ini pun dmiliki oleh atlet yang

memiliki inteligensi yang tinggi.

Page 74: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

58 

Selanjutnya untuk melakukan intropeksi dalam hal yang

positif maka kemampuan untuk mengkritik diri sendiri adalah

hal yang penting, dimana hanya yang memiliki inteligensi tinggi

yang dapat melakukanya. Berdasarkan hal diatas, maka

seorang atlet sepakbola harus memiki tingkat inteligensi yang

tinggi. Hal ini akan berkaitan dengan kecepatan pengambilan

keputusan seiring dengan kecepatan melakukan gerakan,

sehingga tujuan akan dapat tercapai dengan tepat.

Pada metode rangkaian latihan, tingkat inteligensi yang

tinggi dapat ditandai dengan kemampuan seorang atlet untuk

berfikir kearah yang lebih baik berkaitan dengan bagaimana

keterampilan yang mereka miliki. Saat mereka telah melakukan

suatu satuan latihan, mereka akan melakukan koreksi terhadap

teknik yang dilakukan, dan akan mencobakan kembali teknik

dengan harapan teknik yang dilakukan selanjutnya akan lebih

baik. Mereka akan berfikir bagaimana arah bola, seberapa

kuatnya tendangan, dengan kaki bagian apa yang akan mereka

gunakan, sehingga sasaran latihan dapat tercapai optimal.

Sedangkan pada metode rangkaian bermain, tingkat

inteligensi yang tinggi dapat ditandai dengan kemampuan atlet

bekerja sama dalam tim untuk mencapai sasaran yang dituju.

Mereka berfikir lebih kompleks, selain bagaimana arah bola,

bobot tendangan, dan bagaimana sasaran mereka juga akan

berfikir bola selanjutnya akan diberikan pada teman yang

Page 75: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

59 

mana. Sehingga penggunaan keputusan yang tepat dan cepat

sangat dibutuhkan oleh atlet. Seperti teori mengenai

kecerdasan, bahwa seseorang dapat dikatakan cerdas apabila

mampu mengarahkan pikiran atau tindakan, mampu merubah

arah tindakan apabila telah dilaksanakan dan mampu untuk

mengkritik diri sendiri. Seperti itulah idealnya atlet yang memiliki

tingkat intelegensi tinggi dalam proses pembelajaran latihan

teknik dasar sepakbola.

c. Tes Tingkat Inteligensi

Intellegence quotient (IQ) menurut Kartono (1987: 233)

adalah “kusien inteligensi, taraf/tingkat kecerdasan: secara

klasik merupakan hasil bagi umur mental (mental age) oleh

umur kronologis (chronological age), yang kemudian dikalikan

dengan angka 100”. Selanjutnya menurutnya (1987:233)

intelelligence test adalah “rangkaian persoalan yang di disain

untuk mengukur kemampuan memecahkan masalah,

melaksanakan fungsi-fungsi intelektual, dan memperlihatkan

pengertian-pengertian atau konsep-konsep yang telah dipelajari

sebelumnya”. Maka IQ merupakan tingkat kecerdasan yang

sesuai dengan usia mental dan usia kronologi yang dapat

diketahui tingkatnya melalui rangkaian soal-soal yang telah

terkonsep sebelumnya. Berkaitan dengan hal tersebut, pada

Page 76: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

60 

saat ini telah banyak ditemukan cara-cara untuk menghitung

tingkat IQ seseorang, salah satunya dengan SPM.

The standard progressive matrices (SPM) merupakan

salahsatu contoh rangkaian skala inteligensi yang dapat

diberikan secara individu maupun kelompok. Skala ini di

rancang oleh J.C Raven dan diterbitkan pertama kali oleh H.K

Lewis & Co. Ltd London pada tahun 1960. SPM merupakan tes

yang bersifat nonverbal, artinya materi soal-soalnya diberikan

tidak dalam rangkaian tulisan ataupun bacaan melainkan dalam

rangkaian-rangkaian gambar. Karena instruksi pengerjaanya

diberikan secara lisan maka skala ini dapat digunakan subjek

yang buta huruf sekalipun. Raven dalam Saifuddin (1996:119)

mengatakan bahwa penyusunan SPM di dasari oleh konsep

inteligensi Spearman, yaitu konsepsinya mengenai eduksi

hubungan dan eduksi korelasi. Raven menyebut skala ini

sebagai tes kejelasan pengamatan dan kejelasan berfikir, bukan

tes inteligensi umum.

Raven’s Progressive matrices dalam Wikipedia

menerangkan mengenai tes SPM

These were the original from of the matrices, first published in 1938, the booklet comparises five sets (A to E) of 12 items each (e.g., A1 through A12), with items within a set becoming increasingly difficult, requiring ever greater cognitive capacity to encode and analyze information. All itema are presented in black ink on a white background.

Page 77: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

61 

Tes SPM di terbitkan pertama kali pada tahun 1983, tes

terdiri dari perbandingan lima set (A sampai E) dimana masing-

masing bagian terdiri dari dua belas soal, akan ada peningkatan

kesulitan pada setiap soal, dimana membutuhkan kemampuan

kognitif untuk memecahkan dan menganalisa informasi. Semua

soal di gambarkan pada tinta hitam dalam latar putih.

Seperti yang dijelaskan oleh Saifuddin (1996:119) bahwa

tes SPM terdiri atas 60 buah soal yang berupa gambar-gambar.

Setiap soal berupa sebuah gambar besar yang berlobang dan di

bawah gambar besar tersebut terdapat 6 atau 8 buah gambar

kecil sebagai pilihan jawaban. Subjek diminta memilih salahsatu

gambar kecil yang dapat dipakai untuk menutup lobang pada

gambar besar sehingga terrangkaian pola yang benar

berdasarkan penalaran tertentu. Setiap subjek diberi soal yang

sama dan menuliskan jawaban khusus yang disediakan.

Dimana kecepatan dan ketepatan dalam menjawab dapat

mempengaruhi hasil. Skor total adalah banyaknya soal yang

dapat dijawab dengan benar oleh subjek yang kemudian akan

diinterpretasikan secara normatif menurut sebuah tabel norma

penilaian.

Hasil dalam tingkatan intelektualitas di bagi dalam

beberapa kategori menurut besarnya skor dan usia subjek yang

di tes yaitu: “1). Grade I = Kapasitas intelektual Superior, 2).

Page 78: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

62 

Grade II = Kapasitas intelektual Tinggi, 3). Grade III =

Kapasitas intelektual Rendah, 4) Grade IV = Kapasitas

intelektual di bawah rendah, 5) Grade V = Kapasitas intelektual

terhambat”. Berdasarkan hasil tes tersebut, menurut Joan

(2000: 119) “Suatu tes hanya bisa memperoleh contoh (sampel)

kemampuan seorang anak pada saat ia mengikuti tes”. Angka

ini mengukur seberapa jauh ia menyerap apa yang telah

dipelajari dan seberapa jauh ia bisa mereproduksi kembali untuk

tes tersebut pada waktu dan kondisi tertentu.

Harapan yang ingin dicapai dari tes kecerdasan adalah

sebagai jaring penyelamat unutk membantu anak, terutama

anak-anak yang cerdas agar dapat dikenali potensi mereka,

sebab bila tidak mereka tidak akan terdeteksi dan tidak

memperoleh pendidikan yang sesuai shingga dapat

mengerjakan sesuatu pada tingkatanya sendiri. Khususnya saat

akan melakukan sesuatu yang menuntut kemampuan berfikir

dalam memecahkan masalah dalam waktu yang cepat.

Aspek intelek sangat dibutuhkan oleh seorang atlet dalam

rangka untuk memenangkan pertandinganya, khususnya dalam

cabang olahraga bermain. Seperti yang dikatakan oleh Gunarsa

(1989:308) “Selama bertanding, atlet harus bisa menganalisa

bermain lawan, menentukan suatu tindakan. Hal-hal seperti ini

baru bisa dilakukan kalau atlet yang bersangkutan dapat

Page 79: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

63 

mengaktifkan dan memungsikan aspek inteligensi yang dimiliki”.

Hal-hal mendetail berkaitan dengan penguasaan teknik,

melaksanakan strategi sangat dibutuhkan oleh seorang atlet

dalam waktu yang cepat agar mereka dapat memenagkan suatu

pertandingan. Dengan demikian maka tingkat intelektual sangat

diperlukan dalam suatu cabang olahraga, khususnya olahraga

sepakbola.

B. Kerangka Pemikiran

1. Perbedaan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet SSB PSTS Tabing antar Kelompok yang Diberikan Metode Rangkaian Latihan dengan Metode Rangkaian Bermain secara Keseluruhan

Keterampilan teknik dasar dapat dicapai bila dilatih secara

terus menerus, sistematis dan sesuai dengan tujuan latihan. Sesuai

dengan tujuan latihan, berdasarkan prinsip-prinsip latihan maka

keterampilan akan menjadi lebih baik. Penggunaanya akan lebih

halus, efektif dan efisien dalam melakukan keputusan dalam suatu

pertandingan. Dengan pemahaman penguasaan gerakan yang

dilakukan secara terus menerus akan mampu mengantarkan pada

keterampilan yang otomatisasi. Jadi untuk mendapatkan

keterampilan tersebut dibutuhkan kemampuan seorang pelatih

dalam menyusun satuan latihan dalam suatu program latihan.

Dengan demikian melalui proses latihan maka atlet akan mampu

memiliki keterampilan teknik dasar yang sangat baik.

Page 80: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

64 

Memilih bentuk latihan merupakan hal yang penting dalam

usaha peningkatan prestasi atlet pada setiap cabang olahraga. Hal

ini dikarenakan efektifitas rangkaian latihan dapat mengoptimalkan

prestasi motorik olahraga yang komplek ditentukan oleh

perbandingan komponen-komponen beban serta aturan-aturannya.

Dalam latihan sepakbola ada beberapa rangkaian latihan yang

dapat diberikan kepada atlet, di antaranya adalah rangkaian latihan

dan rangkaian bermain. Kedua rangkaian ini adalah hal yang

berbeda dalam perlakuan dan aplikasi melalui suatu latihan teknik

dasar. Hanya saja masing-masing dari rangkaian latihan memiliki

kelemahan dan kelebihanya. Hal ini dikarenakan sepakbola

merupakan cabang olahraga bermain yang kompleks dimana

dimainkan oleh dua tim, bertahan dan penyerang. Dengan demikian

kedua rangkaian ini pun secara langsung akan memberikan

pengaruh terhadap peningkatan keterampilan teknik dasar

sepakbola.

Rangkaian latihan dilakukan tehadap elemen-elemen dari

bermain seperti untuk latihan teknik baik secara terpisah maupun

dikombinasi. Sasaran dalam rangkaian latihan adalah pengalaman

yang di dasarkan pada situasi tertentu dan dilaksanakan dalam

pengorganisasian yang dilakukan secara berulang-ulang.

Rangkaian latihan merupakan rangkaian yang diberikan oleh

pelatih kepada atletnya melalui sasaran berdasarkan target yang

Page 81: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

65 

telah diperkirakan sebelumnya. Dengan demikian atlet akan

terbiasa, dan telah memiliki pengalaman berdasarkan situasi

tersebut, sehingga bila dalam bermain dijumpai pengalaman seperti

situasi dalam latihan, maka atlet pun akan mampu melakukan

eksekusi sebaik mungkin. Hal ini dikarenakan adanya simpanan

melalui memori terhadap aksi yang telah diberikan.

Rangkaian bermain adalah metode latihan yang digunakan

dalam usaha pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan yang

kompleks yang dapat mencerminkan terjadinya suatu bermain atau

pertarungan di antara dua regu penyerang dan bertahan, dimana

langkah-langkah pelaksanaannya/ persiapannya di arahkan pada

bermain yang sesungguhnya. Dalam rangkaian bermain adanya

kompetisi mampu mengembangkan kemampuan teknik dasar

sepakbola secara kompleks. Hal ini dirasakan perlu diberikan

kepada atlet, karena rangkaian bermain menampilkan pertandingan

yang sesungguhnya, dimana keterampilan teknik dasar perlu

dimiliki oleh atlet.

Berdasarkan hal di atas, perbedaan kedua metode latihan ini

akan memberikan hasil yang berbeda dan diduga pemberian

metode latihan dengan metode rangkaian bermain dapat membawa

pengaruh yang lebih baik daripada metode rangkaian latihan dalam

hal peningkatan keterampilan teknik dasar sepakbola.

Page 82: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

66 

2. Interaksi antara Metode Latihan dengan Tingkat Inteligensi terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet SSB PSTS Tabing.

Proses dalam latihan sangat penting untuk meningkatkan

keterampilan seseorang, sehingga metode latihan dapat

meningkatkan prestasi. Seperti yang diketahui sebelumnya latihan

akan dipengaruhi oleh beberapa komponen untuk pencapaian

tujuan yang efektif dan maksimal. Hal ini akan berkaitan dengan

efektifitas rangkaian-rangkaian latihan untuk mengoptimalkan

prestasi olahraga yang kompleks yang terkait dengan keterampilan

teknik dasar yang dimiliki oleh atlet. Dalam hal ini maka metode

latihan akan memberikan dampak yang efektif saat dilakukanya

pertandingan. Oleh sebab itu, setiap pelatih dan pembina olahraga

dalam memberikan latihan harus menggunakan metode latihan

yang didasarkan pada rangkaian-rangkaian latihan yang bervariasi.

Latihan dapat direncanakan dan dilaksanakan sesuai

dengan tujuan dan kondisi yang ada. Dalam hal ini terlihat bahwa

tujuan latihan memegang peranan yang penting dalam menetapkan

dan memilih metode latihan yang akan digunakan. Tujuan latihan

yang jelas dan tepat akan membantu dalam merencanakan

kegiatan latihan, salah satunya adalah membantu penggunaan

rangkaian latihan. Rangkaian latihan yang diberikan dapat diberikan

melalui rangkaian latihan maupun rangkaian bermain. Melalui

rangkaian latihan ini, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

Page 83: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

67 

teknik dasar atlet. Karena keterampilan teknik dasar akan

mempengaruhi atlet saat melakukan suatu tindakan dalam

pertandingan. Keterampilan yang diharapkan sesuai dengan situasi

dimana dapat dilakukan secara tepat, dan khususnya dapat

membuat kemenangan tim.

Setelah keterampilan teknik dasar dimiliki oleh seseorang,

maka faktor lain yang menunjang adalah tingkat inteligensi

seseorang. Seperti yang kita tahu sebelumnya bahwa tingkat

inteligensi akan berkaitan dengan keputusan yang akan diambil

oleh atlet khususnya dalam pertandingan. Atlet yang memiliki

tingkat inteligensi yang tinggi akan mampu melakukan berbagai

aksi dalam melakukan sesuatu, sehingga keputusan yang dibuat

cepat dan tepat. Hal ini pun akan berdampak kepada keterampilan

teknik dasar yang dimiliki oleh atlet itu sendiri. Disebabkan karena

tingkat inteligensi seseorang yang berada tinggi cenderung akan

melakukan sesuatu sesuai dengan pengalaman, dan mereka akan

selalu memperbaiki kesalahan yang telah mereka lakukan, dalam

artian mereka akan berusaha menganalisa suatu keterampilan

sehingga memperoleh keterampilan yang baik. Hal ini berkaitan

dengan tingkat kecerdasan atlet. Dalam hal ini yang ditampilkan

merupakan ketepatan seseorang untuk melakukan suatu tindakan,

atau memperbaiki tindakan yang telah dilakukan serta mampu

melakukan perbaikan dalam melakukan sesuatu.

Page 84: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

68 

Bertitik tolak dari penjelasan di atas dapat diduga bahwa

terdapat interaksi antara metode latihan dengan tingkat inteligensi

terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola. Oleh karena itu

pada tingkat inteligensi tinggi peningkatan keterampilan teknik

dasar yang di beri rangkaian bermain lebih besar daripada

kelompok yang diberi rangkaian latihan. Sedangkan pada tingkat

inteligensi rendah peningkatan keterampilan teknik dasar atlet

sepakbola yang diberi metode rangkaian latihan lebih besar

daripada kelompok yang diberi metode rangkaian bermain.

3. Perbedaan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet SSB PSTS Tabing antara Kelompok yang Diberi Metode Rangkaian Latihan dengan Metode Rangkaian Bermain pada Tingkat Inteligensi Tinggi

Di dalam usaha untuk meningkatkan prestasi suatu tim pada

umumnya dilakukan melalui proses latihan yang teratur dari

program yang telah di susun. Seperti yang diketahui bahwa

keterampilan teknik dasar merupakan salah satu faktor yang dapat

meningkatkan prestasi suatu tim. Tindakan yang dilakukan oleh

atlet akan sesuai dengan situasi dalam pertandingan yang sedang

berlangsung. Dengan demikian maka atlet perlu untuk memiliki

keterampilan tersebut. Kecerdasan merupakan salah satu

anugerah besar dari Tuhan kepada manusia dan menjadikannya

sebagai salah satu kelebihan manusia dibandingakan dengan

mahluk lain. Kecerdasan dapat meningkatkan kualitas hidup

Page 85: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

69 

manusia yang semakin komplek melalui proses berpikir dan belajar

secara terus menerus.

Setiap kegagalan yang ditemui pada saat menyerang harus

sesegera mungkin di atasi melalui kerjasama yang baik antara

pemain penyerang dengan pemain bertahan. Seorang atlet yang

memiliki tingkat inteligensi yang tinggi, cenderung akan memiliki

pemahaman konsep mengenai teknik dasar yang sangat baik. Hal

ini dikarenakan mereka mampu untuk mengambil suatu keputusan

yang cepat dan tepat, selain itu mereka pun akan mampu

memperkirakan, menganalisa keputusan yang akan mereka

lakukan. Memperkirakan dan menganalisa suatu teknik yang

dimiliki bukan lah hal yang mudah. Hal ini hanya dapat dilakukan

oleh seorang atlet yang memiliki tingkat inteligensi yang tinggi.

Dengan demikian maka keterampilan teknik dasar pun akan dapat

mudah dipelajari dan dilaksanakan, tentunya melalui proses-proses

latihan.

Berdasarkan hal yang dikemukakan di atas maka, dapat

diduga bahwa keterampilan teknik dasar sepakbola pada tingkat

inteligensi tinggi yang diberi metode rangkaian bermain lebih besar

daripada kelompok yang memiliki tingkat inteligensi rendah pada

metode rangkaian latihan.

Page 86: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

70 

4. Perbedaan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola atlet SSB PSTS Tabing antar Kelompok yang Diberi Metode Rangkaian Latihan dengan Metode Rangkaian Bermain pada Tingkat Inteligensi Rendah

Kata kunci dalam pengusaan gerakan dasar dalam suatu

cabang olahraga adalah keterampilan. Keterampilan memang

harus dimiliki oleh atlet agar mereka mampu memberikan suatu

tindakan yang tepat. Dalam hal ini maka proses latihan pun adalah

hal yang sangat penting. Penguasaan terhadap prinsip latihan dan

pembebanan menjadi modal utama agar tujuan akan keterampilan

teknik dasar dapat dicapai. Pencapaian tujuan tersebut dapat

dilakukan dalam berbagai rangkaian latihan, dimana dapat

diberikan melalui metode rangkaian bermain maupun metode

rangkaian latihan. Dalam hal ini pencapaian keterampilan teknik

dasar merupakan tujuan utama meskipun rangkaian latihan yang

berbeda-beda.

Kecerdasan intelektual (IQ) berkaitan dengan keterampilan

seseorang menghadapi persoalan teknikal dan intelektual. Orang

yang berbakat secara fisik dapat menampilkan potensi luar biasa

dan penampilan kegiatannya butuh otot besar, otot kecil, koordinasi

mata tangan, dalam hal ini berkaitan dengan motorik dalam bidang

olahraga. Seorang atlet yang memiliki tingkat inteligensi rendah,

cenderung susah memiliki pemahaman konsep mengenai teknik

dasar yang baik. Pengembangan teknik dasar akan berjalan

lambat, hal ini dikarenakan kecenderungan atlet yang memiliki

Page 87: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

71 

tingkat inteligensi rendah hanya akan latihan seperti yang

diperintahkan oleh pelatih, tanpa mereka menganalisa sebab teknik

yang mereka miliki ternyata tidak baik. Dengan demikian maka

cenderung atlet akan lebih menyukai rangkaian bermain, karena

mereka akan lebih termotivasi latihan dengan adanya lawan, tanpa

harus berfikir kenapa tendangan tadi tidak akurat, atau kenapa bola

yang ditendang tadi tidak sampai.

Berdasarkan perbedaan-perbedaan yang dikemukakan di

atas maka, dapat diduga bahwa peningkatan keterampilan teknik

dasar sepakbola pada tingkat inteligensi rendah yang diberi metode

rangkaian latihan lebih besar daripada kelompok yang memiliki

tingkat inteligensi tinggi pada metode rangkaian bermain. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3 Kerangka Pemikiran

Metode latihan Tingkat inteligensi

Rangkaian Latihan (A1)

Rangkaian Bermain (A2)

Tinggi (B1)

Rendah (B2)

C. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori dan kerangka konseptual di atas maka

dapat diajukan hipotesisnya sebagai berikut:

1. Keterampilan teknik dasar sepakbola yang diberikan dengan

metode latihan rangkaian latihan hasilnya akan lebih rendah

daripada metode rangkaian bermain.

Page 88: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

72 

2. Terdapat interaksi antara metode latihan dengan tingkat inteligensi

terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola .

3. Pada tingkat inteligensi tinggi, keterampilan teknik dasar sepakbola

yang diberi metode rangkaian latihan hasinya akan lebih rendah

daripada kelompok dengan metode rangkaian bermain.

4. Pada tingkat inteligensi rendah, keterampilan teknik dasar

sepakbola yang diberi metode rangkaian latihan hasilnya akan lebih

tinggi daripada kelompok yang diberi metode rangkaian bermain.

Page 89: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

73

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment, tujuan

penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat inteligensi dan

perlakuan metode latihan yang diberikan terhadap keterampilan teknik

dasar sepakbola. Untuk mengetahui tingkat inteligensi atlet sepakbola

SSB PSTS Tabing digunakan jenis penelitian deskriptif dengan

pendekatan analisis kuantitatif. Sedangkan keterampilan teknik dasar

sepakbola dengan pendekatan analisis kuantitatif melalui soccer

battery test. Setelah itu akan dilanjutkan experiment dengan rancangan

faktorial 2x2. Eksperimen faktorial adalah eksperimen yang semua

(hampir semua) taraf sebuah faktor tertentu dikombinasikan dengan

semua (hampir semua) taraf tiap faktor lainya yang ada dalam

eksperimen itu. (Sudjana,1991:109)

Tabel 4 Rancangan Faktorial 2x2

Metode latihan

Tingkat Inteligensi

Rangkaian Latihan (A1)

Rangkaian Bermain (A2)

Tinggi (B1) (A1B1) (1) (A2B1) (2)

Rendah (B2) (A1B2) (3) (A2B2) (4)

Keterangan : A1 = Kelompok metode latihan rangkaian latihan A2 = Kelompok metode latihan rangkaian bermain B1 = Kelompok tingkat inteligensi tinggi B2 = Kelompok tingkat inteligensi rendah A1B1 = Kelompok rangkaian latihan pada tingkat inteligensi tinggi A2B1 = Kelompok rangkaian bermain pada tingkat inteligensi tinggi A1B2 = Kelompok rangkaian latihan pada kategori tingkat inteligensi

rendah A2B2 = Kelompok rangkaian bermain pada kategori tingkat

inteligensi rendah

 

73

Page 90: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

74 B. Validitas Rancangan Penelitian

Untuk memperoleh keyakinan bahwa rancangan penelitian yang

telah dipilih cukup memadai untuk menguji hipotesis penelitian, hasil

penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian. Dengan

demikian dapat dilakukan pengontrolan terhadap validitas internal dan

eksternal dari rancangan penelitian.

1. Validitas Internal

Pengontrolan kesahihan internal desain penelitian

dilaksankaan agar hasil yang diperoleh benar-benar merupakan

akibat perlakuan. Dalam memperoleh kesahihan internal ini, maka

dilakukanlah pengontrolan terhadap beberapa variabel eksternal,

mungkin mengancam kesahihan internal desain dengan beberapa

teknik antara lain:

a) Mencegah timbulnya kejadian-kejadian khusus yang dapt

mempengaruhi subyek selama pelaksanaan perlakuan yang

sengaja dilakukan dalam waktu yang tidak lama untuk

menghindari pengaruh histori.

b) Melaksanakan perlakuan dalam jangka waktu yang tidak terlalu

lama untuk menghindari pengaruh kematangan.

c) Tidak mengubah instrumen yang dipakai untuk menghindari

pengaruh instrument pengukuran.

d) Memperketat pengisian daftar hadir siswa sepakbola untuk

pengaruh kehilangan peserta.

Page 91: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

75

e) Tidak memberi tahu siswa tentang adanya penelitian, dan

memakai jadwal latihan biasa untuk menghindari pengaruh

kehilangan peserta.

f) Memperketat administrasi tes untuk menghindari pengaruh

kemunduran statistik.

2. Validitas Eksternal

Pengontrolan kesahihan eksternal desain penelitian

dilaksanakan agar yang diperoleh benar-benar representative dan

dapat digeneralisasikan. Pengontrolan itu meliputi kesahihan

populasi dan kesahihan ekologi.

a) Kesahihan Populasi

Kesahihan populasi diperlukan agar hasil penelitian ini

dapat digeneralisasikan kepada populasi penelitian yang

dikontrol dengan teknik:

(1).Menetapkan sampel sesuai dengan karakteristik populasi

(2).Memilih sampel sesuai dengan kriteria tingkat inteligensi

tinggi dan rendah yang dibagi dua kelompok dengan teknik

matching.

(3).Memberikan hak yang sama kepada setiap sampel untuk

menerima perlakuan penelitian.

b) Kesahihan Ekologi

Kesahihan ekologi dilakukan agar hasil penelitian ini dapat

digeneralisasikan kepada kondisi dan lingkungan lain, dalam

hal ini dikontrol dengan teknik berikut:

Page 92: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

76

(1).Tidak memberi tahu kepada siswa bahwa mereka sedang

menjadi subyek penelitian dengan teknik perlakuan yang

sengaja menggunakan waktu latihan.

(2).Mempertahankan suasana latihan seperti suasana

biasanya, tanpa mengubah jadwal latihan.

Dengan pengontrolan kesahihan internal dan eksternal benar-

benar merupakan akibat perlakuan penelitian, sehingga berlaku umum

terhadap populasi sampel.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di lapangan sepakbola SSB PSTS Tabing,

waktu pelaksanaan dimulai pada tanggal 6 Mei 2011 s/d 26 Juni 2011

(Lampiran 1 halaman 134). Pelaksanaan perlakuan dalam penelitian ini

berlangsung selama enam minggu dengan tiga kali pertemuan setiap

minggunya. Dengan demikian pertemuan latihan berjumlah enam

minggu yaitu sebanyak 18 kali pertemuan. Latihan dilaksanakan pada

hari rabu, jum’at dan minggu pada pukul 14.00 wib

Satu minggu sebelum perlakuan digunakan untuk pengambilan

data tingkat inteligensi sebagai variabel moderator penelitian pada

tanggal 11 mei 2011. Hasil dari tes keluar pada tanggal 19 Mei 2011,

sehingga perlakuan yang diberikan pertama kali pada tanggal 20 Mei

2011. Data ini dipakai untuk mengelompokan sampel menjadi

kelompok inteligensi tinggi dan inteligensi rendah.

Page 93: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

77 D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:61) “populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet SSB PSTS

Tabing yang telah terdaftar berdasarkan kelompok umurnya

masing-masing, secara keseluruhan yang berjumlah 340 orang .

Tabel 5. Distribusi Populasi

No Kelompok Umur Sudah Lama

Baru Masuk Jumlah

1 7 – 8 tahun (U 8) - 10 10 2 9 – 10 tahun (U 10) 10 5 15 3 11 – 12 tahun (U 12) 58 62 120 4 13 – 14 tahun (U 14) 30 20 50 5 15 – 16 tahun (U 16) 40 10 50 6 17 -18 tahun (U 18) 45 5 50 7 18 tahun keatas (U 21) 40 5 45 Jumlah 223 117 340

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini digunakan

teknik sampling purposive (Sugiyono, 2008: 68). Berdasarkan

beberapa pertimbangan dalam pengambilan sampel, maka yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah atlet yang baru masuk

yang berada pada kelompok usia 11 - 12 tahun. Dengan

pertimbangan bahwa, dalam silabus pengajaran, atlet baru

Page 94: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

78

diajarkan tentang bentuk-bentuk latihan teknik dasar sepakbola

(Putera, 2010:22). Jumlah siswa yang baru masuk pada kelompok

tersebut sebanyak 62 orang.

E. Definisi Operasional

Adapun penjelasan dan pembatasan istilah yang perlu

dikemukakan dalam penelitian ini adalah:

1. Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola

Keterampilan teknik dasar merupakan komponen atau unsur

gerakan yang mendasari agar kegiatan olahraga dapat dilakukan

yang disesuaikan kondisi manusia, pemecahan tugas gerakan

terhadap hasil yang akan dicapai dalam suatu pertandingan.

Termasuk dalam teknik dasar sepakbola yaitu:

(a).Shooting adalah teknik dasar dengan cara melakukan

tendangan kegawang.

(b). Passing adalah seni memindahkan momentum bola dari satu

pemain ke pemain yang lainya.

(c). Dribbling adalah penguasan bola dengan kaki saat begerak di

lapangan permainan.

(d).Control adalah penguasaan bola pada bagian tubuh tertentu

saat mendapatkan bola dari lawan.

2. Metode Rangkaian Latihan

Rangkaian latihan dalam sepakbola merupakan suatu

rangkaian latihan dimana langkah-langkah pelaksanaanya/

persiapanya di arahkan pada elemen-elemen dari bagian teknik

Page 95: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

79

baik secara terpisah-pisah maupun secara kombinasi dari elemen

tersebut. Dalam rangkaian latihan adanya pengalaman yang

diberikan akan membiasakan atlet dalam menghadapi situasi dalam

suatu bermain sesungguhnya.

3. Metode Rangkaian Bermain

Rangkaian bermain dalam sepakbola merupakan suatu

rangkaian latihan yang digunakan dalam usaha pencapaian tujuan

melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks yang dapat

mencerminkan terjadinya suatu permainan atau pertarungan di

antara dua regu penyerang dan bertahan sehingga adanya

kompetisi.

4. Tingkat inteligensi

Tingkat inteligensi adalah tingkat kecerdasan seseorang baik

dalam bertindak, memperbaiki tindakan yang telah dilakukan dan

mampu melakukan kritik terhadap sesuatu yang sesuai dengan

usia mental dan usia kronologi dimana dapat diketahui tingkat

kemampuanya melalui rangkaian soal-soal yang telah terkonsep

sebelumnya.

(a).Tingkat inteligensi tinggi adalah hasil dari tes yang berada pada

klasifikasi cerdas, di atas rata-rata.

(b).Tingkat Inteligensi rendah adalah hasil dari tes yang berada

pada klasifikasi rata-rata.

Page 96: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

80 F. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah seminar proposal selesai dan

disetujui oleh dosen pembimbing. Pengambilan data dilakukan pada

sampel yang berjumlah 62 orang melalui tes pengukuran tingkat

inteligensi. Tes dilakukam dengan menggunakan tes IQ SPM

(Standard Progressive Matrices) yang disediakan oleh Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Padang (FIP UNP). Dari pengolahan

data tersebut akan di urutkan hasil inteligensi dari skor yang paling

tinggi hingga yang paling rendah, kemudian disesuaikan dengan grade

(tingkatan) yang baku. Hasil dari tes inteligensi pada kelompok usia 11-

12 tahun ini, awalnya berjumlah 62 menjadi 52 dikarenakan data siswa

tidak dapat diolah berdasarkan norma test. Kemudian dari jumlah

sampel 52 orang menjadi 40 orang dikarenakan siswa yang telah

mengikuti tes inteligensi tidak pernah datang lagi dalam latihan.

Sehingga berdasarkan hal tersebut maka jumlah sampel dalam

penelitian ini berjumlah 40 orang.

Selanjutnya berdasarkan hasil tersebut jumlah atlet yang memiliki

kategori itu dibagi dua sama banyak, tingkat inteligensi tinggi dan

tingkat inteligensi rendah. Selanjutnya pada masing-masing kelompok

dibagi dua lagi, menjadi kelompok tingkat inteligensi tinggi rangkaian

latihan dan kelompok tingkat inteligensi tinggi rangkaian bermain.

Selanjutnya pada tingkat inteligensi rendah dibagi menjadi dua

Page 97: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

81

kelompok juga, kelompok tingkat inteligensi rendah rangkaian latihan

dan kelompok tingkat inteligensi rendah rangkaian bermain

Dari data yang diperoleh maka dapat dilakukan pemecahan

kelompok sehingga menjadi 4 sel dengan cara menggunakan teknik

matching yaitu dengan cara mengurut data dari yang terbesar hingga

yang terkecil baik pada kategori tingkat inteligensi tinggi maupun

kategori tingkat inteligensi rendah, kemudian disusun dengan cara

mengurut data, ke 1 di sebelah kiri, data ke 2 di sebelah kanan, data

ke 3 dibawah data ke 2 yaitu disebelah kanan, data ke 4 di sebelah kiri

di bawah data ke 1, data ke 5 di sebelah kanan di bawah data ke 4 dan

begitu seterusnya.

Kemudian dari hasil matching tersebut di dapatlah data pada sel

rangkaian latihan dengan kategori tingkat inteligensi tinggi berjumlah

10 orang (A1B1) dan pada sel rangkaian bermain dengan kategori

tingkat inteligensi tinggi berjumlah 10 orang (A2B1), data pada sel

rangkaian bermain dengan kategori tingkat inteligensi rendah

berjumlah 10 orang (A1B2) dan pada sel metode latihan rangkaian

dengan kategori tingkat inteligensi tidak tinggi berjumlah 10 orang

(A2B2).

Page 98: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

82

Tabel 6. Rancangan Faktorial 2x2 dengan Pembagian setiap Sel (Sumber : Sudjana, 1991:155)

Metode latihan

Tingkat inteligensi

Rangkaian Latihan (A1)

Rangkaian Bermain (A2)

Tinggi (B1) A1B1 A2B1

Rendah (B2) A1B2 A2B2

Sampel diberikan perlakuan sesuai dengan satuan latihan yang

telah dibuat. Setelah perlakuan diberikan maka perlu dilakukan tes

keterampilan teknik dasar sepakbola dari keempat kelompok tersebut

yaitu, dua kelompok untuk rangkaian bermain kategori tingkat

inteligensi tinggi (A1B1) dan rendah (A1B2), kemudian dua kelompok

untuk rangkaian latihan kategori tingkat inteligensi tinggi (A2B1) dan

rendah (A2B2).

G. Perlakuan Penelitian

1. Perlakuan sampel (treatment)

Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini, maka dalam

hal ini sampel akan mendapatkan perlakuan berupa pendekatan

proses latihan dengan menggunakan dua metode latihan yaitu

rangkaian bermain dan rangkaian latihan. Agar proses pelaksanaan

penelitian dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan yang

diharapkan, maka perlu disusun atau dirancang beberapa

perlakuan terhadap sampel. Rancangan tersebut meliputi:

Page 99: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

83

a. Lamanya Latihan Secara Keseluruhan

Untuk lamanya perlakuan yang diperlukan dalam penelitian

ini, peneliti memperhatikan pendapat Dede Kusuma dalam

Ikhsan (2009:52) menyatakan bahwa “Latihan baru akan

memberikan efek setelah enam minggu dan akan terlihat

perubahan kemampuannya sebanyak 30% apabila dilakukan

sebanyak 3 kali seminggu dengan lama latihan sekurang-

kurangnya 6 minggu”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka lamanya latihan secara

keseluruhan dalam penelitian ini sebanyak 16 kali pertemuan.

Dengan Frekuensi latihan 3 - 5 kali seminggu.

b. Banyaknya Latihan Dalam Seminggu

Banyaknya latihan disesuaikan dengan jadwal latihan yang

ada pada SSB PSTS Tabing sebanyak tiga kali seminggu.

Yang dilaksanakan pada hari rabu, jum’at dan minggu.

c. Lama Waktu Latihan

Lamanya waktu pertemuan atau tatap muka dalam

pertemuan dalam setiap pertemuan adalah 45 menit untuk

latihan inti (Putera, 2010).

d. Satuan Latihan

Untuk menyamakan perlakuan pada masing-masing

sampel, maka disusun satuan latihan yang akan dilakukan oleh

sampel. Sesuai dengan maksud serta tujuan penelitian ini, yaitu

untuk melihat pengaruh tingkat inteligensi terhadap metode

Page 100: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

84

latihan (rangkaian latihan dengan bermain) pada keterampilan

teknik dasar sepakbola.

2. Tes akhir (postest),

Tes akhir dalam penelitian ini dilakukan setelah sampel

mendapatkan perlakuan selama 16 kali pertemuan. Tujuan

dilakukan tes akhir ini adalah untuk melihat pengaruh tingkat

inteligensi terhadap metode latihan (rangkaian latihan dengan

bermain) pada keterampilan teknik dasar sepakbola SSB PSTS

Tabing (sampel) setelah mengikuti latihan.

H. Pengembangan Instrumen

1. Tingkat Inteligensi

Satu tes mengenai tingkat kecerdasan yang dipakai dalam

penelitian ini adalah tes Standard Progressive Matrices (SPM). Tes

ini dirancang untuk mengetahui kemampuan seseorang dengan

cara memahami gambar-gambar yang dipresentasikan, melihat

hubungan di antara gambar-gambar itu, dan membayangkan sifat

gambar untuk melengkapai hubungan yang diberikan. SPM terdiri

dari lima bagian soal A, B, C, D, dan E setiap soal terdiri dari 12

soal. Pengikut tes diminta untuk memilih bagian-bagian yang hilang

dari gambar berdasarkan pilihan yang telah disediakan di bawah

soal.

Page 101: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

85

Tabel 7 Kategori Tingkat Inteligensi Dengan SPM

Kategori Klasifikasi

Grade I A Cerdas

Grade II B Cerdas

Grade II A Di atas Rata-rata

Grade III A Rata-rata Grade III B Rata-rata

2. Teknik Dasar Sepakbola

Salah satu alat ukur yang dapat mengukur keterampilan teknik

dasar sepakbola seseorang adalah dengan menggunakan soccer

battery test oleh Verducci. Validitas dalam battery test yang dikutip

dari Verducci (1980:335) “correlation coefficients: wall volley

accuracy test 0.88; soccer dribble test, 0.92; aerial pass for

accuracy 0.94; ball control test 0.96; and test battery 0.98 (multiple

correlation coefficient). Criterion: panel of expert”. Selanjutnya

realibelnya “test-retest. Correlation coefficients: wall volley accuracy

test 0.97; soccer dribble test, 0.99; aerial pass for accuracy 0.99;

and ball control test 0.99”.

Berdasarkan validitas dan realibel tersebut maka dapat

dikatakan bahwa tes sudah layak untuk digunakan dalam penelitian

ini.

Teknik Pengukuran :

a. Wall volley accuracy ( Verducci, 1980: 334)

1) Perlengkapan

(a). 3 buah bola kaki

Page 102: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

86

(b). Dinding target yang telah dibuat skema penilaian

dengan poin yang telah ditentukan

(c). Alat tulis

2) Pelaksanaan

(a).Atur jarak dinding target dengan garis tempat atlet akan

melakukan tendangan sejauh 20 feet (6.1 Meter). Atlet

harus berada di belakang garis.

(b).Pada dinding target telah dibuat poin persegi, seperti

pada gambar yang memilki poin 4 [6 feet (183 cm), 2

feet (61 cm)], poin 3 [12 feet (366 cm), 4 feet (122 cm)

], poin 2 [18 feet (549 cm), 6 feet (183 cm) ], poin 1 [24

feet (732 cm), 8 feet (244 cm)].

(c). Bola disediakan 3 buah. 1 buah berada di belakang

garis yang akan digunakan untuk menendang, dua

yang lainya berada 9 feet (2.74 meter) di belakang

garis. Kedua bola ini boleh di pakai apabila atlet gagal

mengontrol bola. Apabila bola cadangan dipakai, atlet

boleh meletakan bola yang akan ditendang dekat

dengan kaki dimana pun, asal berada di belakang garis.

(d).Atlet harus menendang ke arah dinding target, saat

bola kembali atlet boleh langsung menendang kembali

ke dinding target. Bola harus telah kembali pada garis

baru boleh ditendang kembali. Lamanya pelaksanaan

tendangan selama 30 detik

Page 103: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

3

b. D

1

2

3) Penilaia

(a). P

tela

ma

ters

Gamba

Dribbling T

1) Perleng

(a).5 b

(b).1 b

(c). Ala

(d).Sto

2) Pelaksa

(a).5 k

jara

gam

(b).Atle

dib

an

Poin dicatat

ah dibuat d

aka poin ter

sebut

ar 8 Pelaksa334)

Test ( Verdu

gkapan

buah kerucu

buah bola

at tulis

opwatch

anaan

kerucut disu

ak antar ke

mbar

et harus m

uat di antar

t apabila b

di dinding.

rbesar yan

anaan Sho

ucci, 1980

ut

usun di tana

erucut 9 fe

membawa b

ra kerucut

bola masuk

Apabila b

g dicatat d

ooting (Sum

: 334)

ah yang rat

feet (2.74 m

bola sesua

k dalam ta

ola menge

di antara ke

mber: Verdu

ta, jarak ant

meter) sep

i dengan a

87

rget yang

enai garis,

edua poin

ucci, 1980:

tara garis,

perti pada

arah yang

Page 104: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

3

c. A

1

2

(c). Atle

me

atle

ara

sam

3) Penilaia

(a).Atle

dua

pel

Gamba

Aerial Pass

1) Perleng

(a).10 b

(b).Area

(c). Alat

2) Pelaksa

(a).Atur

mela

haru

et berada

emperhatika

et harus m

ah, kemudia

mpai pada g

an

et diberi ke

a kali. P

aksanaan d

ar 9 Pelaksa334)

s for accur

gkapan

uah bola

a target di ta

tulis

anaan

jarak area

akukan tend

us berada d

a di be

an arah me

membawa

an balik lag

garis awal

esempatan

enilaian m

dribbling te

anaan Drib

racy (Verdu

anah yang

a target de

dangan sej

i belakang

elakang g

mbawa bol

bola secep

gi setelah

melakukan

merupakan

rsebut

bbling (Sum

ucci, 1980:

datar

engan gari

auh 20 yar

garis.

garis, da

a. Saat per

pat mungk

kerucut ter

n dribbling

total wa

mber: Verdu

: 334)

s tempat a

rd (18.3 Me

88

n harus

rintah “go”

kin sesuai

rakhir dan

sebanyak

aktu dari

ucci, 1980:

atlet akan

eter). Atlet

Page 105: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

3

(b).Pada

pada

cm),

(365

(c). Bola

Atlet

men

targe

3) Penilaia

(a).Setia

area

area

(b).Apab

adala

(c). Dilak

adala

Gamba

a area tar

a gambar y

3 (radius

5.76 cm), 1

a disediaka

t harus b

endang bo

et.

an

ap tendang

a target. Bo

a target

bila bola m

ah nilai yan

kukan dua

ah total jum

ar 10 Pelaks334)

rget telah

yang memil

s 8 feet (2

(radius 16

n 10 buah

berada di

ola ke uda

gan dinilai

ola tidak a

mengenai g

ng tertinggi

a kali pela

mlah poin ya

sanaan Pa

dibuat poi

ki poin 4 (r

243,84 cm)

feet (487.6

h, bola dite

belakang

ara hingga

apabila lan

akan dinilai

garis, maka

aksanaan.

ang dilakuk

ssing (Sum

n lingkara

radius 4 fee

), 2 (radius

8 cm).

endang satu

garis. At

mendarat

ngsung me

apabila k

a nilai yang

Score sel

kan

mber: Verdu

89

n, seperti

et (121.92

s 12 feet

u-persatu.

let harus

t ke area

endarat ke

eluar dari

g di ambil

uruh nya

ucci, 1980:

Page 106: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

90

d. Ball Control Test (Verducci, 1980: 335)

1) Perlengkapan

(a).5 buah bola

(b).Alat tulis

(c). stopwatch

2) Pelaksanaan

(a).Atlet harus melemparkan bola ke udara, kemudian

berusaha mengontrol bola.

(b).Atlet boleh menggunakan seluruh tubuh (kaki, dada,

kepala, paha kecuali tangan) agar bola tetap terkontrol

3) Penilaian

(a).Atlet harus mengontrol bola selama mungkin, jangan

sampai bola menyentuh tanah

(b).Penilaian adalah lamanya waktu mengontrol bola yang

dihitung saat bola di lempar ke udara dan mengenai

bagian tubuh kecuali tangan sampai bola jatuh ke tanah

(c). Tiga kesempatan yang diberikan kepada atlet.

e. Menentukan besarnya Keterampilan teknik dasar bermain sepakbola

Besarnya keterampilan teknik dasar bermain sepakbola

dihitung secara kumulatif dari empat item pelaksanaan test

dimana sebelumnya setiap item harus di T-Score kan.

Page 107: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

91 I. Teknik Pengumpulan Data

1. Tingkat Inteligensi

Teknik pengambilan data untuk mendapatkan data tingkat

inteligensi, dengan cara memberikan tes SPM kepada sampel yang

diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Jurusan

Bimbingan Konseling (BK) Universitas Negeri Padang (UNP).

2. Teknik dasar sepakbola

Tes akhir dari keempat kelompok tersebut yaitu, dua

kelompok untuk rangkaian latihan kategori tingkat inteligensi tinggi

(A1B1) dan rendah (A1B2), kemudian dua kelompok untuk metode

latihan rangkaian bermain kategori tingkat inteligensi tinggi (A2B1)

dan rendah (A2B2).

J. Teknik Analisis Data

Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis dengan

menggunakan teknik analisis varians (anava) dua jalur dan

dilanjutkan uji tukey apabila ditemukan interaksi antara variabel

tingkat inteligensi dengan varibel metode latihan. Sebelum data

diolah menggunakan teknik analisis varian, terlebih dahulu

dilakukan uji persyaratan anava, yaitu uji normalitas menggunakan

uji lilliefors dan uji homogenitas varians menggunakan uji Bartlet

dengan taraf signifikansi α = 0,01.

1. H0 : µA1 = µA2

Ha : µA1 < µA2

Page 108: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

92

2. H0 : A x B = 0

Ha : A x B ≠ 0

3. H0 : µA1B1 = µA1B2

Ha : µA1B1 < µA1B2

4. H0 : µA1B2 = µA2B2

Ha : µA1B2 > µA2B2

Keterangan:

µA1 = Rata-rata kelompok metode latihan rangkaian latihan

secara keseluruhan

µA2 = Rata-rata kelompok metode latihan rangkaian bermain

secara keseluruhan

µA1B1 = Rata-rata kelompok inteligensi tinggi dengan metode

latihan rangkaian latihan

µA2B1 = Rata-rata kelompok inteligensi tinggi dengan metode

latihan rangkaian bermain

µA1B2 = Rata-rata kelompok inteligensi rendah dengan metode

latihan rangkaian latihan

µA2B2 = Rata-rata kelompok inteligensi rendah dengan metode

latihan rangkaian bermain

A = Metode latihan rangkaian latihan

B = Metode latihan rangkaian bermain

Page 109: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

93

93

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Pada rancangan awal jumlah anggota sampel pada penelitian ini

sebanyak 62 orang. Dikarenakan saat melakukan tes inteligensi 10

orang data tidak dapat dilaporkan hasilnya, sebab data tidak bisa

diolah berdasarkan norma tes. Jumlah anggota sampel sebanyak 52

orang.

Saat diberikanya perlakuan metode latihan 8 orang atlet tidak

hadir latihan, sedangkan 4 orang lagi sering tidak latihan. Agar tidak

mengganggu jalanya penelitian, ditetapkan sampel sebanyak 40 orang

(Lampiran 5-6 halaman 168-169).

Pada bagian ini akan disajikan secara deskripsi data tingkat

inteligensi dan data metode latihan atlet SSB PSTS Tabing yang

merupakan hasil pengukuran terhadap seluruh subjek penelitian.

Berdasarkan rancangan penelitian eksperimen yang dilakukan, ada 9

(sembilan) kelompok Sampel yang skor metode latihan perlu

dideskripsikan secara terpisah. Berikut disajikan deskripsi data tingkat

inteligensi dan data metode latihan sampel dari delapan kelompok

tersebut.

1. Tingkat Inteligensi

Dari hasil pengukuran yang dilakukan terhadap sampel atlet

SSB PSTS Tabing diperoleh skor tertinggi 124, skor terendah 90,

dan jarak pengukuran (range) 34. Berdasarkan kelompok data

tingkat inteligensi diperoleh nilai rendah hitung (mean) 101,55 nilai

Page 110: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

Frekue

nsi

teng

simp

distr

baw

Tabe

N

diliha

kelo

101,

pada

dan

Untu

juga

Graf

0

5

10

15

Frekue

nsi

gah (media

pangan bak

ribusi data

ah ini.

el 8 DistribPSTS

NO K1 2 3 4 5 6

Berdasarka

at bahwa t

mpok 90 -

, 7 orang (

a kelompok

sebanyak

uk lebih je

a dapat dilih

fik 1 Histog

90 – 95

an) 102,

ku (standar

tingkat int

busi FrekuS Tabing

Kelas Interv90 – 9596 – 101

102 – 107108 – 113114 – 119120 – 125

Jumlah

an perhitu

terdapat se

- 95, 7 ora

17.5%) pad

k 108 – 113

2 orang lai

elasnya, dis

hat pada his

ram Tingka

96 ‐ 101 102

Kelas

nilai serin

deviasi) se

eligensi ini

uensi Data

val

7 3 9 5

ngan yang

ebanyak 13

ang (17.5%

da kelompo

3, 2 orang

nnya (5%)

stribusi fre

stogram di b

at Inteligens

2 ‐ 107 108 ‐ 1

s Interval

ng muncu

ebesar 9,9.

i dapat dili

Tingkat in

FreAbsolut

13 7 7 9 2 2 40

g tertera p

3 orang (3

) berada p

ok 102 – 1

(5%) pada

berada di

kuensi sko

bawah ini:

si

113 114 ‐ 119

l (mode)

Untuk lebih

ihat pada t

nteligensi A

ekuensi R

pada tabel

32.5%) ber

pada kelom

07, 9 orang

kelompok

kelompok 1

or tingkat

94

120 ‐ 125

90, dan

h jelasnya

tabel 8 di

Atlet SSB

Relatif 32.5 17.5 17.5 22.5

5 5

100

8 dapat

rada pada

mpok 96 –

g (22.5%)

114 - 119

120 - 125.

inteligensi

Page 111: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

95

2. Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola yang Diberi Metode Rangkaian latihan (Kelompok A1)

Data hasil pengukuran Sampel dalam kelompok ini yang terdiri

dari 2 Sampel (n = 20) skor tertinggi 71, skor terendah 30, dan jarak

pengukuran (range) 41. Rerata skor 53 dan simpangan baku 14.50.

Distribusi frekuensi metode latihan Sampel kelompok ini dapat

digambarkan dalam tabel 9 distribusi frekuensi berikut:

Tabel 9 Distribusi Frekuensi Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Kelompok yang Diberi Metode Rangkaian latihan(Kelompok A1)

NO Kelas Interval Frekuensi

Absolut Relatif 1 30 – 38 5 25 2 39 – 47 4 20 3 48 – 56 1 5 4 57 – 65 3 15 5 66 – 74 7 35 Jumlah 20 100

Tabel di atas, menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 5 orang

(25%) berada pada kelompok 30 – 38, 4 orang (20%) berada pada

kelompok 39 – 47, 1 orang (5%) pada kelompok 48 – 56, 3 orang

(15%) pada kelompok 57 – 65, dan 7 orang (35%) pada kelompok

66 - 74. Untuk lebih jelasnya, penjabaran distribusi frekuensi

metode latihan di atas dapat dilihat pada histogram berikut:

Page 112: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

Gra

3. HasDibe

Sam

skor

32. R

meto

tabe

Tabe

N

2345

012345678

Frekue

nsi

afik 2 .HisSepalatiha

il Peningkeri Metode

Data hasi

mpel dalam

r tertinggi 6

Rerata sko

ode latihan

el 10 distribu

el 10. DisDasaRang

NO K1 2 3 4 5

30 ‐ 3

stogram Pakbola Saan(Kelomp

katan Keter Rangkaia

il pengukur

kelompok

67 skor ter

or 47 dan s

n Sampel

usi frekuen

stribusi Frear Sepakbgkaian Berm

Kelas Interva34 – 40 41 – 47 48 – 54 55 – 61 62 – 68 Jumlah

38 39 ‐ 47

Kelas

eningkatanampel yanok A1)

rampilan Tn Bermain

ran keteram

ini yang te

endah 34,

simpangan

kelompok

si berikut:

kuensi Penbola Kelomain (Kelo

al

48 ‐ 56

 Interval

n Keterampg Diberi

Teknik Dasn (Kelompo

mpilan tekn

erdiri dari 2

dan jarak

baku 9.84

ini dapat

ningkatan Kompok yanmpok A2)

FrAbsolut

7 3 5 4 1 20

57 ‐ 65 66

pilan TeknMetode R

sar Sepakbok A2)

nik dasar s

20 Sampel

pengukura

. Distribusi

digambark

Keterampilang Diberi

rekuensi R

96

6 ‐ 74

nik Dasar Rangkaian

bola yang

sepakbola

l (n = 20)

an (range)

frekuensi

an dalam

an Teknik Metode

Relatif 35 15 25 20 5

100

Page 113: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

(35%

kelo

(20%

– 68

latiha

Grafik

4. HasKeloB1)

dari

dan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Frekue

nsi

Tabel di a

%) berada p

mpok 41 –

%) pada kel

8. Untuk leb

an di atas d

k 3. HisSepBer

il Peningompok yan

Data hasi

20 Sampe

jarak peng

34 ‐

atas, menun

pada kelom

47, 5 oran

lompok 55 –

bih jelasnya

dapat diliha

stogram Pepakbola Srmain (Kelo

gkatan Keng Memilik

l pengukura

l (n = 20) d

gukuran (ra

‐ 40 41 ‐ 47

Kela

njukkan bah

mpok 34 - 4

ng (25%) pa

– 61, dan 1

a, penjaba

at pada hist

eningkatanampel yan

ompok A2)

eterampilanki Tingkat

an Sampel

dengan sko

ange) 36. R

7 48 ‐ 54

as Interval

hwa terdap

40, 3 orang

ada kelomp

1 orang (5%

ran distribu

ogram beri

Keterampng Diberi

n Teknik Inteligens

dalam kelo

or tertinggi 7

Rerata skor

55 ‐ 61

pat sebanya

g (15%) ber

pok 48 – 54

%) pada kel

usi frekuens

kut:

pilan TeknMetode R

Dasar Si Tinggi (K

ompok ini ya

71 skor tere

r 54 dan s

97

62 ‐ 68

ak 7 orang

rada pada

4, 4 orang

ompok 62

si metode

nik Dasar Rangkaian

Sepakbola Kelompok

ang terdiri

endah 34,

impangan

Page 114: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

Frekue

nsi

baku

ini da

Tabe

N

(35%

kelo

oran

penj

pada

Graf

012345678

Frekue

nsi

u 14.11. Di

apat digam

el 11. DistDasaIntel

NO K1 2 3 4 5

Tabel di a

%) berada p

mpok 42 –

ng (35%) be

abaran dis

a histogram

fik 4. HistSepTin

34 ‐ 41

istribusi fre

mbarkan dal

tribusi Frekar Sepakbigensi Ting

Kelas Interv34 – 4142 – 4950 – 5758 – 6566 – 73Jumlah

atas, menun

pada kelom

– 49, 4 oran

erada pada

tribusi frek

m berikut:

togram Pepakbola Keggi (Kelom

1 42 ‐ 49

Kelas

ekuensi me

am tabel 1

kuensi Penbola Kelomgi (Kelomp

val

njukkan bah

mpok 34 - 4

ng (20%) p

a kelompok

uensi meto

eningkatan elompok ya

mpok B1)

50 ‐ 57

 Interval

etode latiha

1 distribusi

ningkatan Kmpok yangpok B1)

FreAbsolut

7 2 0 4 7 20

hwa terdap

41, 2 orang

pada kelom

k 66 – 73. U

ode latihan

Keterampang Memilik

58 ‐ 65

an Sampel

frekuensi b

Keterampilag Memilik

ekuensi R

pat sebanya

g (10%) ber

mpok 58 –

Untuk lebih

di atas da

pilan Teknki Tingkat

98

66 ‐ 73

kelompok

berikut:

an Teknik ki Tingkat

Relatif 35 10 0 20 35

100

ak 7 orang

rada pada

65, dan 7

h jelasnya,

pat dilihat

nik Dasar inteligensi

Page 115: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

99

5. Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Kelompok yang Memiliki Tingkat Inteligensi Rendah (Kelompok B2)

Data hasil pengukuran Sampel dalam kelompok ini yang terdiri

dari 20 Sampel (n = 20) dengan skor tertinggi 67 skor terendah 30,

dan jarak pengukuran (range) 37. Rerata skor 46 dan simpangan

baku 9.64. Distribusi frekuensi metode latihan Sampel kelompok ini

dapat digambarkan dalam tabel 12 distribusi frekuensi berikut:

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Kelompok yang Memiliki Tingkat Inteligensi Rendah (Kelompok B2)

NO Kelas Interval Frekuensi

Absolut Relatif 1 30 - 37 3 15 2 38 - 45 7 35 3 46 - 53 6 30 4 54 - 61 3 15 5 62 - 69 1 5 Jumlah 20 100

Tabel di atas, menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 3 orang

(15%) berada pada kelompok 30 - 37, 7 orang (35%) berada pada

kelompok 38 – 45, 6 orang (30%) pada kelompok 46 – 53, 3 orang

(15%) pada kelompok 54 – 61, dan 1 orang (5%) berada pada

kelompok 62 – 69. Untuk lebih jelasnya, penjabaran distribusi

frekuensi metode latihan di atas dapat dilihat pada histogram

berikut:

Page 116: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

Graf

6. Has

KeloKate

Sam

skor

10. R

meto

tabe

Tabe

N

234

012345678

Frekue

nsi

fik 5. HistSepRe

il Peningompok yaegori Tingk

Data hasi

mpel dalam

r tertinggi 7

Rerata sko

ode latihan

el 13 distribu

el 13. DistDasaRangTing

NO K1 2 3 4

30 ‐ 3

togram Pepakbola Kendah (Kelo

gkatan Keang diberikat intelige

il pengukur

kelompok

71, skor ter

or 66 dan s

n Sampel

usi frekuen

tribusi Frekar Sepakbgkaian Latgi (Kelomp

Kelas Interv60 – 62 63 – 65 66 – 68 69 – 71 Jumlah

37 38 ‐ 45

Kelas

eningkatan elompok yampok B2).

eterampilani Metode ensi Tingg

ran keteram

ini terdiri d

rendah 60,

simpangan

kelompok

si berikut:

kuensi Penbola Keloihan dengaok A1B1)

val

46 ‐ 53

s Interval

Keterampang Memilik

n Teknik Rangkaian

i (Kelompo

mpilan tekn

ari 10 Sam

dan jarak

baku 4.08

ini dapat

ningkatan Kompok yaan Kategor

FrAbsolut

3 0 3 4 10

54 ‐ 61 6

pilan Teknki Tingkat I

Dasar Sn Latihanok A1B1)

nik dasar s

mpel (n = 10

pengukura

. Distribusi

digambark

Keterampilang diberi ri Tingkat

rekuensi R

100

62 ‐ 69

nik Dasar Inteligensi

Sepakbola n dengan

sepakbola

0) dengan

an (range)

frekuensi

an dalam

an Teknik Metode

inteligensi

Relatif 30 0

30 40 100

Page 117: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

(30%

kelo

71.

latiha

Graf

7. Has

KeloKate

Sam

skor

19. R

meto

tabe

00.51

1.52

2.53

3.54

4.5

Frekue

nsi

Tabel di a

%) berada

mpok 66 -

Untuk lebi

an di atas d

fik 6. HistSepaLatih(Kelo

il Peningompok yaegori Tingk

Data hasi

mpel dalam

r tertinggi 4

Rerata sko

ode latihan

el distribusi

atas, menun

pada kelo

68, dan 4

h jelasnya

dapat diliha

togram Peakbola Kehan dengaompok A1B

gkatan Keang Diberikkat intelige

il pengukur

kelompok

48, skor ter

or 39 dan s

n Sampel

frekuensi b

60 ‐ 62 6

Kela

njukkan bah

ompok 60

orang (40%

, penjabara

at pada hist

eningkatan lompok yaan Katego

B1)

eterampilankan Metodensi Renda

ran keteram

ini terdiri d

rendah 30,

simpangan

kelompok

berikut:

63 ‐ 65 66

as Interval

hwa terdap

- 62, 3

%) berada

an distribu

ogram beri

Keterampang diberi ori Tingkat

n Teknik de Rangkaiah (Kelomp

mpilan tekn

ari 10 Sam

dan jarak

baku 5.23

ini dapat

6 ‐ 68 69

pat sebanya

orang (30

pada kelom

si frekuens

kut:

pilan TeknMetode R

t Inteligen

Dasar Sian Latihanpok A1B2)

nik dasar s

mpel (n = 10

pengukura

. Distribusi

digambark

101

9 ‐ 71

ak 3 orang

0%) pada

mpok 69 -

si metode

nik Dasar Rangkaian si Tinggi

Sepakbola n dengan

sepakbola

0) dengan

an (range)

frekuensi

an dalam

Page 118: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

Tabe

N

(20%

kelo

oran

penj

pada

Grafik

0

1

2

3

4

5

6

Frekue

nsi

el 14. DistDasaRangRend

NO K1 2 3 4

Tabel di a

%) berada p

mpok 36 -

ng (10%)

abaran dis

a histogram

k 7. HistoSepaLatih(Kelo

tribusi Frekar Sepakbgkaian Latdah (Kelom

Kelas Interva30 – 35 36 – 41 42 – 47 48 – 53 Jumlah

atas, menun

pada kelom

41, 2 oran

pada kelo

tribusi frek

m berikut:

ogram Peakbola Samhan dengaompok A1B

30 ‐ 35

Kela

kuensi Penbola Samihan denga

mpok A1B2)

al

njukkan bah

mpok 30 - 3

ng (20%) p

ompok 48

uensi meto

eningkatan mpel yang an KategorB2)

36 ‐ 41 4

as Interval

ningkatan Kpel yang an Kategor

FreAbsolut

2 5 2 1 10

hwa terdap

35, 5 orang

pada kelom

– 53. Un

ode latihan

KeterampDiberikan

ri Tingkat

42 ‐ 47 4

KeterampilaDiberikan

ri Tingkat

ekuensi R

pat sebanya

g (50%) ber

mpok 42 - 4

ntuk lebih

di atas da

pilan TeknMetode RInteligensi

102

48 ‐ 53

an Teknik n Metode inteligensi

Relatif 20 50 20 10 100

ak 2 orang

rada pada

47, dan 1

jelasnya,

pat dilihat

nik Dasar Rangkaian i Rendah

Page 119: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

103

8. Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Kelompok yang Diberikan Metode Rangkaian bermain dengan Kategori Tingkat Inteligensi Tinggi (Kelompok A2B1)

Data hasil pengukuran keterampilan teknik dasar sepakbola

Sampel dalam kelompok ini terdiri dari 10 Sampel (n = 10) dengan

skor tertinggi 61, skor terendah 34, dan jarak pengukuran (range)

27. Rerata skor 41 dan simpangan baku 7.98. Distribusi frekuensi

metode latihan Sampel kelompok ini dapat digambarkan dalam

tabel distribusi frekuensi berikut:

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Sampel yang Diberikan Metode Rangkaian Bermain dengan Kategori Tingkat inteligensi Tinggi (Kelompok A2B1)

NO Kelas Interval Frekuensi

Absolut Relatif 1 34 – 41 7 70 2 42 – 49 2 20 3 50 – 57 0 0 4 58 – 65 1 10 Jumlah 10 100

Tabel di atas, menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 7 orang

(70%) berada pada kelompok 34 - 41, 2 orang (20%) berada pada

kelompok 42 - 49, dan 1 orang (10%) pada kelompok 58 – 65.

Untuk lebih jelasnya, penjabaran distribusi frekuensi metode latihan

di atas dapat dilihat pada histogram berikut:

Page 120: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

Graf

9. Has

RanRen

10 S

jarak

7.91

diga

Tabe

N

234

0

2

4

6

8

Frekue

nsi

fik 8. HistSepaBerm(Kelo

il Peningngkaian Bndah (Kelom

Data hasi

Sampel (n =

k pengukur

. Distribusi

mbarkan da

el 16 DiSeBe(K

NO Ke1 2 3 4

34

togram Peakbola Sammain dengompok A2B

gkatan KeBermain dmpok A2B2

l pengukur

= 10) denga

ran (range)

frekuensi m

alam tabel

stribusi Fepakbola Sermain den

Kelompok A

elas Interva37 – 44 45 – 52 53 – 60 61 – 68 Jumlah

4 ‐ 41 42 

Kelas I

eningkatan mpel yang

gan KategoB1)

elompok dengan K2)

ran sampel

an skor terti

29. Rerata

metode lati

distribusi fr

Frekuensi Sampel yanngan KategA2B2)

al

‐ 49 50 ‐

nterval

KeterampDiberikan

ori Tingka

yang Kategori T

dalam kelo

inggi 67, sk

a skor 53 d

han Sampe

rekuensi be

Keteramping Diberikangori Tingka

FreAbsolut

1 3 5 1 10

57 58 ‐ 6

pilan TeknMetode R

at inteligen

Diberikan Tingkat In

ompok ini t

kor terenda

dan simpan

el kelompok

erikut:

lan Teknin Metode R

at inteligens

ekuensi R

104

5

nik Dasar Rangkaian nsi Tinggi

Metode nteligensi

terdiri dari

ah 37, dan

ngan baku

k ini dapat

ik Dasar Rangkaian si Rendah

Relatif 10 30 50 10

100

Page 121: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

B

(10%

kelo

oran

penj

pada

Graf

B. Penguj

Pen

menggu

persyar

varians.

0

1

2

3

4

5

6

Frekue

nsi

Tabel di a

%) berada p

mpok 45 -

ng (10%)

abaran dis

a histogram

fik 9. HisSepber(Ke

ian Persya

ngujian hi

unakan a

atan untuk

.

3

atas, menun

pada kelom

52, 5 oran

pada kelo

tribusi frek

m berikut:

stogram Ppakbola Sarmain dengelompok A2

aratan Ana

ipotesis p

nalisis va

k itu diperlu

37 ‐ 44 4

Kela

njukkan bah

mpok 37 - 4

ng (50%) p

ompok 61

uensi meto

Peningkatanampel yanggan KategoB2)

alisis Varia

pada pene

arians (AN

ukan uji no

45 ‐ 52 5

s Interval

hwa terdap

44, 3 orang

pada kelom

– 68. Un

ode latihan

n Keteramg Diberikanori Tingkat

ns

elitian ini

NAVA) du

ormalitas d

53 ‐ 60 6

pat sebanya

g (30%) ber

mpok 53 - 6

ntuk lebih

di atas da

pilan Teknn Metode Rt inteligens

dilakukan

ua jalur.

dan uji hom

105

1 ‐ 68

ak 1 orang

rada pada

60, dan 1

jelasnya,

pat dilihat

nik Dasar Rangkaian si Rendah

dengan

Sebagai

mogenitas

Page 122: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

106

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Lilliefors

dengan taraf nyata (α) = 0,05. Kriteria pengujiannya adalah bahwa

tolak hipotesis nol jika Lobservasi (Lo) yang diperoleh dari data

pengamatan melebihi Ltabel (Lt) dan sebaliknya terima hipotesis nol

apabila Lo yang diperoleh lebih kecil dan Lt secara sederhana dapat

digunakan rumus sebagai berikut:

HO = ditolak jika Lo (Lobservasi) > Lt (Ltabel), sebaliknya

Ha = diterima jika Lo (Lobservasi) < Lt (Ltabel)

Pengujian dilakukan untuk setiap kelompok data pada setiap

sel rancangan penelitian. Hasil perhitungan lengkap uji normalitas

dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 175 -178 dan sebagai

rangkumannya terlihat pada tabel berikut:

Tabel 17. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Metode latihan dari Rancangan Penelitian

Kelompok n Lo Lt Kesimpulan A1B1 10 0.1997 0.258 Normal A1B2 10 0.2319 0.258 Normal A2B1 10 0.2199 0.258 Normal A2B2 10 0.1239 0.258 Normal

Keterangan : n : Jumlah sampel Lo : Nilai Lobservasi Lt : Nilai Ltabel A1 : Kelompok yang dilatih dengan metode latihan A2 : Kelompok yang dilatih dengan bentuk bermain

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kelompok

rancangan penelitian di atas ditemukan bahwa harga Lobservasi (Lo)

Page 123: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

107

yang diperoleh lebih kecil dari harga Ltabel pada taraf nyata 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua kelompok data

pada penelitian ini diambil dari populasi yang berdistribusi normal

sehingga dapat digunakan untuk pengujian hipotesis penelitian.

2. Uji Homogenitas Varians

Persyaratan analisis lainnya yang diperlukan dalam penelitian

ini adalah pengujian homogenitas varians. Pengujian homogenitas

varians yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian

homogenitas data keempat sel dalam rancangan penelitian yaitu

kelompok sel A1B1, A1B2, A2B1, A2B2 dengan rumus bartlet.

Uji homogenitas varians dari keempat kelompok data

perlakuan dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett. Kriteria

pengujiannya adalah terima Ho jika X2hitung lebih kecil dari X2

tabel

pada taraf signifikansi α = 0,01. Keempat kelompok perlakuan yang

dimaksud adalah; (1) kelompok Sampel yang dilatih dengan

metode latihan dengan tingkat inteligensi tinggi (A1B1), (2)

kelompok Sampel yang dilatih dengan metode latihan dengan

tingkat inteligensi rendah (A1B2), (3) kelompok Sampel yang dilatih

dengan bentuk bermain dengan tingkat inteligensi tinggi (A2B1), (4)

kelompok Sampel yang dilatih dengan bentuk bermain dengan

tingkat inteligensi rendah (A2B2). Hasil perhitungan lengkap uji

homogenitas dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 179.

Page 124: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

108

Rangkuman hasil uji Bartlett terhadap keempat kelompok di atas

disajikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 18.Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Varians Keempat Kelompok Rancangan Penelitian

Kelompok Varians Terpisah

Varians Gabungan

Harga B X2h X2

t(0,95)(3

) Keterangan

A1B1 19.4

43.13 58.8528 4.549 11.341 Homogen A1B2 27.15 A2B1 61.28 A2B2 64.68

Dengan memperhatikan tabel di atas dapat dilihat bahwa Ho

diterima (X2hitung < X2

tabel). Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan

varians antara keempat kelompok yang diuji atau dengan

perkataan lain bahwa keempat kelompok data keterampilan teknik

dasar sepakbola yang diuji adalah homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan teknik anava

dua jalur. Kemudian dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji

Tukey. Penggunaan teknik anava dua jalur bertujuan untuk

mengetahui konstribusi individual dari variabel bebas terhadap hasil

eksperimen (main effect) dan untuk mengetahui pengaruh interaksi

(interaction effect). Pengaruh utama dalam penelitian ini adalah; (1)

perbedaan pengaruh rangkaian latihan dan rangkaian bermain

terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola, (2) perbedaan

pengaruh tingkat inteligensi tinggi dan tingkat inteligensi rendah

terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola. Sedangkan pengaruh

Page 125: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

109

interaksi adalah kombinasi antara metode latihan dan tingkat

inteligensi terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola. Hasil

perhitungan analisis data disajikan pada tabel berikut:

Tabel 19. Rangkuman Hasil Anava Dua Jalur terhadap Data Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola

Sumber Varians JK dK

RJK =

Fh =

Ft (α = 0,05)

Antar metode latihan (A)

291.6 1 291.6 6.76* 4,11

Antar Tingkat inteligensi (B)

562.5 1 562.5 13.08* 4,11

Interaksi (A x B) 3724.9 1 3724.9 86.63* 4,11

Dalam Kelompok 1551.6 36 43.1 - -

Total Direduksi 6130.6 39 - - -

Keterangan : JK : Jumlah kuadrat dk : Derajat kebebasan RJK : Rendah jumlah kuadrat RJKD : Rendah jumlah kuadrat dalam Fh : Fhitung Ft : Ftabel * : Signifikan Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan anava dua jalur di atas

dapat dikemukakan bahwa:

1. Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat

perbedaan metode latihan antara kelompok yang dilatih dengan

metode rangkaian latihan dan rangkaian bermain diterima, karena

hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung = 6.76 > Ftabel = 4.11.

dKJK

RJKDRJK

Page 126: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

110

Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 12 pada

halaman 182.

2. Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat

perbedaan tingkat inteligensi antara kelompok yang memiliki tingkat

inteligensi tinggi dan tingkat inteligensi rendah diterima, karena

hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung = 13.08 > Ftabel = 4.11.

Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 12 pada

halaman 182.

3. Hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa terdapat interaksi

antara metode latihan dan tingkat inteligensi dalam pengaruhnya

terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola diterima. Karena

hasil perhitungan menunjukkan bahwa Fhitung = 86.63 > Ftabel = 4,11.

Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 12 pada

halaman 182.

Dengan dibuktikannya hipotesis penelitian yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh interaksi antara metode latihan dan tingkat

inteligensi terhadap metode latihan atlet SSB PSTS Tabing, maka

analisis perlu dilanjutkan dengan Uji Tukey. Perhitungan lengkap Uji

Tukey dapat dilihat pada lampiran pada halaman, sedangkan

rangkuman hasil uji Tukey disajikan pada tabel 20 dibawah ini:

Tabel 20. Hasil Anava Tahap Lanjut dengan Uji Tukey

Kelompok yang Dibandingkan DK Qh Qt (α =

0,05) Keterangan

A1 dan A2 1.47 12.92 2,95 Signifikan

A1B1 dan A2B1 2.08 12.98 3,13 Signifikan

A1B2 dan A2B2 2.08 6.73 3,13 Signifikan

Page 127: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

111

Keterangan : dk : Derajat kebebasan Qh : Qhitung Qt : Qtabel A1 : Kelompok yang dilatih dengan rangkaian latihan A2 : Kelompok yang dilatih dengan rangkaian bermain A1B1 : Kelompok rangkaian latihan pada kategori tingkat inteligensi

tinggi A1B2 : Kelompok rangkaian latihan pada kategori tingkat inteligensi

rendah A2B1 : Kelompok rangkaian bermain pada kategori tingkat inteligensi

tinggi A2B2 : Kelompok rangkaian bermain pada kategori tingkat inteligensi

rendah

Berdasarkan hasil uji lanjut dengan menggunakan Uji Tukey di

atas dapat dikemukakan bahwa:

1. Hipotesis penelitian pertama yang menyatakan bahwa metode

latihan kelompok yang dilatih dengan rangkaian latihan (A1)

hasilnya lebih rendah daripada yang dilatih dengan metode latihan

rangkaian bermain (A2), ditolak. Rerata skor metode latihan Sampel

kelompok A1 = 53 lebih tinggi secara signifikan dari rerata skor

metode latihan kelompok A2 = 47 (Qh = 12.92 > Qt = 2,95). Hasil

perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 184.

2. Hipotesis penelitian kedua yang menyatakan bahwa terdapat

interaksi antara metode latihan dengan tingkat inteligensi terhadap

metode latihan diterima. Hal ini berarti bahwa metode latihan

Sampel ditentukan oleh interaksi antara metode latihan yang

digunakan dan tingkat inteligensi Sampel yang mengikuti proses

latihan tersebut.

Page 128: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

112

3. Hipotesis penelitian ketiga yang menyatakan bahwa pada tingkat

inteligensi tinggi, metode latihan kelompok yang dilatih dengan

bentuk latihan (A1B1) hasilnya lebih rendah daripada metode

rangkaian bermain (A2B1), ditolak. Rerata skor metode latihan

Sampel kelompok A1B1 = 66 secara signifikan lebih tinggi daripada

rendah skor metode latihan kelompok A2B1 = 41 (Qh = 12.98 > Qt =

3.13). Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran 13

halaman 184.

4. Hipotesis penelitian keempat yang menyatakan bahwa pada tingkat

inteligensi rendah, metode latihan yang dilatih dengan metode

rangkaian latihan (A1B2) lebih tinggi dari pada yang dilatih dengan

bentuk bermain (A2B2), ditolak. Rerata skor metode latihan Sampel

kelompok A1B2 = 39 secara signifikan lebih rendah dengan skor

metode rangkaian bermain Sampel kelompok A2B2 = 53 (Qh = 6.73

> Qt = 3,13). Hasil perhitungan lengkap dapat dilihat pada lampiran

13 halaman 184.

D. Pembahasan

Setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan pendekatan

ANAVA dua jalur dan dilanjutkan dengan Uji Tukey terhadap empat

hipotesis penelitian yang diajukan, satu hipotesis diterima dan tiga

hipotesis yang ditolak.

Temuan-temuan penelitian sebagaimana dikemukakan pada

bagian terdahulu dari bab ini merupakan hasil analisis data secara

statistik yang perlu dikaji lebih lanjut untuk dapat menjelaskan

mengapa ada hipotesis penelitian yang ditolak kebenarannya,

Page 129: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

113

mengapa bisa terjadi interaksi yang signifikan antara metode latihan

dari tingkat inteligensi, dan lain sebagainya. Berdasarkan data interaksi

bahwa kelompok perlakuan memperoleh rendah skor metode latihan

yang paling tinggi.

1. Perbedaan Metode latihan Antara yang Diberi Metode Rangkaian Latihan dan yang Diberi Metode Rangkaian Bermain

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa

secara keseluruhan, skor metode latihan kelompok yang diberi

bentuk latihan lebih tinggi daripada yang diberi metode bermain.

Dengan kata lain bahwa hipotesis penelitian yang diajukan ditolak.

Dari hasil temuan ini dapat dikemukakan bahwa rangkaian latihan

lebih efektif digunakan untuk metode latihan daripada rangkaian

bermain.

Sebagaimana telah dikemukakan pada kajian teori

sebelumnya metode rangkaian latihan merupakan metode yang

efektif dalam memeningkatkan keterampilan teknik dasar

sepakbola. Karena metode rangkaian latihan berhubungan dengan

latihan yang struktural terhadap keterampilan teknik dasar sepak

bola. Seperti yang dikutip dalam Darwis (1999: 43) “Rangkaian

latihan yang dilakukan tehadap elemen-elemen dari bermain

seperti untuk latihan teknik baik secara terpisah maupun

dikombinasi”. Dengan rangkaian latihan atlet memperoleh

pengalaman dalam melaksanakan beberapa elemen teknik yang

berhubungan satu sama lain. Rangkaian latihan dalam sepakbola

Page 130: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

114

merupakan suatu rangkaian latihan dimana langkah-langkah

pelaksanaannya/ persiapannya di arahkan pada elemen-elemen

dari bagian teknik baik secara terpisah-pisah maupun secara

kombinasi dari elemen tersebut. Dalam rangkaian latihan adanya

pengalaman yang diberikan dari rangkaian latihan akan

membiasakan atlet dalam menghadapi situasi dalam suatu bermain

sesungguhnya.

Memilih bentuk latihan merupakan hal yang penting dalam

usaha peningkatan prestasi atlet pada setiap cabang olahraga. Hal

ini dikarenakan efektifitas rangkaian latihan dapat mengoptimalkan

prestasi motorik olahraga yang komplek ditentukan oleh

perbandingan komponen-komponen beban serta aturan-aturannya.

Rangkaian latihan dilakukan terhadap elemen-elemen dari bermain

seperti untuk latihan teknik baik secara terpisah maupun

dikombinasi. Sasaran dalam rangkaian latihan adalah pengalaman

yang di dasarkan pada situasi tertentu dan dilaksanakan dalam

pengorganisasian yang dilakukan secara berulang-ulang.

Rangkaian latihan merupakan rangkaian yang diberikan oleh

pelatih kepada atletnya melalui sasaran berdasarkan target yang

telah diperkirakan sebelumnya. Dengan demikian atlet akan

terbiasa, dan telah memiliki pengalaman berdasarkan situasi

tersebut, sehingga bila dalam bermain dijumpai pengalaman seperti

situasi dalam latihan, maka atlet pun akan mampu melakukan

Page 131: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

115

eksekusi sebaik mungkin. Hal ini dikarenakan adanya simpanan

melalui memori terhadap aksi yang telah diberikan. Khususnya

pada usia 12 tahun ini, anak-anak belum bisa menggunakan secara

keseluruhan teknik yang mereka miliki, kecenderungan mereka

melakukan seperti apa yang diberikan pelatih. Dikutip dari Putera

(2010, 22) :

Kelompok usia pertama dalam intermediate training adalah kelompok usia 11-12 tahun yang sering disebut dengan junior D. Rentang usia ini bisa dikatakan merupakan usia emas untuk belajar (golden age of learning). Berbagai materi kepelatihan yang diberikan akan mudah sekali diingat oleh pemain. Tak salah pelatih mulai intens mengajarkan berbagai variasi teknik dasar sepakbola pada usia ini.

Intermediate training yang dimaksudkan adalah usia

menengah dimana materi latihan akan mudah sekali di ingat oleh

pemain. Sehingga masa usia ini merupakan masa yang baik untuk

berlatih, khususnya untuk teknik dasar sepakbola. Jadi saat mereka

mengikuti latihan dalam bentuk rangkaian latihan, mereka lebih

fokus terhadap sasaran, dibandingkan dengan rangkaian bermain.

Karena seperti pada pelaksanaan latihan pun lebih mudah

dimengerti pada umumnya oleh anak-anak. Seperti ada batasan-

batasan khusus, pengorganisasian yang harus dikerjakan, target

apa yang akan dicapai lebih spesifik. Sedangkan pada rangkaian

bermain, anak-anak memang diberikan pengarahan tentang materi

apa yang akan mereka lakukan, hanya saja hasil dari keterampilan

Page 132: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

116

teknik dasar sepakbola tidak sebaik bila dilatih dengan rangkaian

latihan. Keterbatasan mereka untuk memahami situasi yang

seharusnya, dengan kondisi adanya pertahanan, penyerangan dan

transisi tidak begitu dilakukan dengan baik, mereka cenderung

bermain dan mencari kesenangan saja.

Berdasarkan hal di atas, perbedaan kedua metode latihan ini

akan memberikan hasil yang berbeda dan ternyata pada kelompok

usia 11- 12 tahun pada atlet PSTS Tabing, pemberian metode

latihan dengan bentuk rangkaian latihan dapat membawa pengaruh

yang lebih baik dari pada rangkaian bermain dalam hal

keterampilan teknik dasar sepakbola. Pada usia 11- 12 tahun, atlet

mulai belajar mengeksekusi teknik sepakbola secara sempurna. Ini

akibat kemampuan koordinasi untuk melakukan gerakan telah

meningkat. Sehingga pada usia ini adalah waktu yang paling ideal

untuk belajar teknik dasar. Lebih lanjut dikatakan oleh Putera

(2010:58), hal ini disebabkan oleh :

1) Pemain pada usia ini memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, sehingga inigin mencoba dan menguasai berbagai variasi teknik sepakbola, 2) Pemain telah memiliki kemampuan dasar motorik yang lelbih tertata, dengan koordinasi dan kelenturan prima, 3) Pemain selalu mencari panutan serta menuntut perhatian dari pelatih dan orang tua.

Kebutuhan atlet saat melakukan latihan teknik bersifat skill

individual. Atas dasar inilah mengapa hasil dari kelompok metode

Page 133: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

117

rangkaian latihan lebih besar dari pada metode rangkaian bermain.

Hal mendasari metode rangkaian latihan lebih besar dibandingakan

dengan metode rangkaian bermain dikarenakan pada metode

rangkaian latihan dilakukan secara berulang-ulang pada momen

yang sama. Sedangkan pada metode rangkaian bermain lebih

kompleks, pada momen yang berbeda-beda, sehingga perlakuan

yang dilakukan sebanyak 16 (enambelas) kali dinilai kurang.

2. Interaksi Antara Metode Latihan dengan Tingkat Inteligensi

Hasil yang berkaitan dengan pengujian hipotesis interaksi,

membuktikan bahwa terdapat interaksi antara metode latihan

dengan tingkat inteligensi dalam pengaruhnya terhadap

keterampilan teknik dasar sepakbola, atau dengan kata lain bahwa

hipotesis penelitian yang diajukan teruji kebenaranya secara

singifikan.

Pada kelompok tingkat inteligensi tinggi yang dilatih dengan

bentuk latihan memperoleh skor yang lebih tinggi jika dibandingkan

dengan kelompok Sampel dengan kategori tingkat inteligensi yang

rendah dan dilatih dengan metode latihan. Dengan kata lain bahwa

pada kategori ini rangkaian latihan dan rangkaian bermain terjadi

perbedaan yang berarti. Dengan demikian berarti bahwa terjadi

pengaruh interaksi antara metode latihan dengan tingkat inteligensi

terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola. Hal ini berarti

Page 134: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

118

66

4139

53

0

10

20

30

40

50

60

70

1 2

Tinggi

Rendah

bahwa metode latihan dan tingkat inteligensi secara bersama

memberikan pengaruh terhadap keterampilan teknik dasar

sepakbola, atau dengan kata lain pengaruh metode latihan

terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola tergantung dari

tingkat inteligensi. Jadi tingkat inteligensi yang tinggi sangat penting

sekali dimiliki oleh atlet SSB PSTS Tabing agar tercapainya

program latihan yang telah dibuat yang bertujuan untuk

meningkatkan keterampilan teknik dasar sepakbola.

Terjadinya interaksi antara metode latihan dengan tingkat

inteligensi sebagaimana dijelaskan di atas dapat digambarkan

melalui perbandingan rendah metode latihan antara keempat

kelompok Sampel dengan tingkat inteligensi tinggi dan tingkat

inteligensi rendah dengan perlakuan yang berbeda sebagai berikut:

Grafik 10. Interaksi Metode Latihan dengan Tingkat Inteligensi

Page 135: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

119

Memperhatikan grafik di atas dapat dilihat perbedaan yang

cukup signifikan antara metode rangkaian latihan yang diberikan

pada kelompok Sampel dengan tingkat inteligensi tinggi dan yang

diberikan pada kelompok Sampel dengan tingkat inteligensi rendah.

Demikian juga pada rangkaian bermain, terdapat perbedaan

pengaruh metode yang diberikan pada kelompok Sampel dengan

tingkat inteligensi tinggi dan kelompok Sampel dengan tingkat

inteligensi rendah.

Perbedaan yang mendasar pada tingkat inteligensi kategori

tinggi dan kategori rendah memberikan hasil yang berbeda pula

pada keterampilan teknik dasar sepakbola seperti yang dikutip

Ahmadi (2009: 91) penyebab terjadinya perbedaan tingkat

inteligensi tersebut adalah:

Mengenai soal perbedaan tingkat inteligensi ada pandangan yang menekankan perbedaan kualitatif dan pandangan yang menekankan pada perbedaan kuantitatif. Pandangan yang pertama berpendapat bahwa perbedaan tingkat inteligensi individu satu dengan yang lainya memang secara kualitatif berbeda jadi pada dasarnya memang berbeda. Sedangkan yang menitikberatkan pada pandangan yang kuantitatif berpendapat bahwa perbedaan tingkat inteligensi satu dengan yang lainya hanyalah bersifat kuantitatif, jadi semata-mata karena perbedaan materi yang diterima atau karena perbedaan dalam proses belajarnya.

Berdasarkan teori tersebut, perbedaan tingkat inteligensi

memang berbeda dari segi kualitatif dan kuantitatif. Perbedaan

kualitatif menyatakan bahwa tingkat inteligensi kategori tinggi dan

rendah memang berbeda, sedangkan pandangan kuantitatif

Page 136: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

120

didasarkan pada adanya perbedaan proses pembelajaran. Menurut

Hebb dalam Hardy (1985: 72) kecerdasan seseorang itu timbul

karena adanya dua kenyataan: ”1) Manusia memiliki otak berikut

sel-sel otaknya, yang struktur dan fungsinya tentunya merupakan

cetak-biru (blueprint) genetik, 2) Meskipun kita memiliki potensi

untuk membentuk hubungan-hubungan di dalam otak, kita mungkin

tidak akan menggunakan potensi tersebut secara penuh”. Dengan

demikian bila seseorang memiliki tingkat inteligensi tinggi namun

tidak mampu menggali potensi yang dimiliki, maka hasil yang akan

didapatkan tentunya tidaklah optimal.

Pada anak usia 7-11 tahun, masih ada keterbatasan-

keterbatasan kapasitas anak dalam mengoordinasikan

pemikiranya, seperti yang dikutip dalam Syah (2004 :33) ”Anak-

anak dalam rentang 7-11 tahun baru mampu berpikir sistematis

mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret”. Jadi

pada usia inin anak-anak belum mampu untuk berfikir secara

kompleks, dengan demikian agar hasil lebih baik perlu diberikan

materi secara srtrukturan dan sistematis agar anak usia 7-11 tahun

dapat menyerap informasi secara efektif.

Hal tersebut dikarenakan ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi tingkat inteligensi, menurut Mangkunegara (1993:

20) ada dua faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah faktor

hereditas dan faktor lingkungan. Faktor hereditas menyatakan

Page 137: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

121

bahwa manusia lahir sudah membawa potensi-potensi tertentu,

sudah ditentukan sejak anak lahir. Faktor lingkungan berkaitan

dengan pengalaman-pengalaman yang dialami dan melalui

pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan hidupnya.

Berdasarkan hal tersebut tingkat inteligensi merupakan salahsatu

faktor yang dapat mempengaruhi dalam penyerapan informasi,

khususnya dalam proses pembelajaran.

Hasil dari pembelajaran untuk keterampilan teknik dasar

sepakbola dipengaruhi oleh tingkat inteligensi. Agar proses yang

dialakukan mencapai hasil maksimal maka perlu dilakukanya

metode latihan yang tepat. Dengan demikian latihan adalah hal

yang sangat penting untuk meningkatkan keterampilan seseorang

untuk meningkatkan prestasi. Seperti yang diketahui sebelumnya

latihan akan dipengaruhi oleh beberapa komponen untuk

pencapaian tujuan yang efektif dan maksimal. Hal ini akan

berkaitan dengan efektifitas rangkaian-rangkaian latihan untuk

mengoptimalkan prestasi olahraga yang kompleks yang terkait

dengan keterampilan teknik dasar yang dimiliki oleh atlet. Dalam

hal ini maka metode latihan akan memberikan dampak yang efektif

saat dilakukanya pertandingan. Oleh sebab itu, setiap pelatih dan

pembina olahraga dalam memberikan latihan harus menggunakan

metode latihan yang didasarkan pada rangkaian-rangkaian latihan

yang bervariasi.

Page 138: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

122

Hasil menunjukan bahwa pada tingkat inteligensi tinggi

metode rangkaian latihan lebih efektif dari pada rangkaian bermain

terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola. Efektivitas metode

rangkaian latihan pada tingkat inteligensi tinggi disebabkan

beberapa hal antara lain: (1) efektif dan efisien dalam mengontrol,

(2) Sebagai pendekatan sistematis hari demi hari, sehingga mudah

dalam mengamati kemajuan.

3. Perbedaan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet SSB PSTS Tabing antara Kelompok yang Diberi Metode Rangkaian Latihan dengan Rangkaian Bermain pada Tingkat Inteligensi Tinggi

Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa secara

keseluruhan, skor metode latihan kelompok yang diberi bentuk

latihan lebih tinggi daripada yang diberi metode bermain pada

tingkat inteligensi tinggi. Dengan kata lain bahwa hipotesis

penelitian yang diajukan ditolak. Dari hasil temuan ini dapat

dikemukakan bahwa metode rangkaian latihan lebih efektif

digunakan untuk metode latihan daripada metode rangkaian

bermain pada tingkat inteligensi tinggi.

Anita E Woolfolk dalam Sunar (2010: 20) mengemukakan

bahwa menurut teori lama, kecerdasa meliputi tiga pengertian: “1).

Kemampuan untuk belajar, 2). Keseluruhan pengetahuan yang

diperoleh, 3). Kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru

atau lingkungan pada umumnya”. Kecerdasan tersebut hanya

sebatas pada kemampuan individu yang berkaitan dengan aspek

Page 139: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

123

kognitif atau yang disebut dengan kecerdasan intelektual. Tingkat

inteligensi tinggi yang dimiliki oleh atlet, merupakan potensial yang

bila diasah dapat mengoptimalkan hasil. Berdasarkan pendapat

tersebut, seseorang yang memiliki inteligensi tinggi ditandai dengan

memiliki kemampuan belajar belajar yang baik. Tingginya

konsentrasi akan mampu menyerap informasi yang didapat.

Kemudian berdasarkan informasi yang diperoleh tersebut akan

mampu dilanjutkan terhadap reaksi untuk dapat beradaptasi

terhadap lingkungan yang dimiliki. Dengan demikian idealnya

tingkat inteligensi yang tinggi akan mampu memberikan pengaruh

terhadap aktifitas yang dilakukan.

Pada metode rangkaian latihan, tingkat inteligensi yang tinggi

dapat ditandai dengan kemampuan seorang atlet untuk berfikir

kearah yang lebih baik berkaitan dengan bagaimana keterampilan

yang mereka miliki. Saat mereka telah melakukan suatu satuan

latihan, mereka akan melakukan koreksi terhadap teknik yang

dilakukan, dan akan mencobakan kembali teknik dengan harapan

teknik yang dilakukan selanjutnya akan lebih baik. Mereka akan

berfikir bagaimana arah bola, seberapa kuatnya tendangan,

dengan kaki bagian apa yang akan mereka gunakan, sehingga

sasaran latihan dapat tercapai optimal. Seperti yang dikutip dalam

Darwis (1999:43) “Rangkaian latihan yang dilakukan tehadap

elemen-elemen dari bermain seperti untuk latihan teknik baik

Page 140: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

124

secara terpisah maupun dikombinasi”. Dengan rangkaian latihan

atlet memperoleh pengalaman dalam melaksanakan beberapa

elemen teknik yang berhubungan satu sama lain. Berdasarkan

hasil analisis data maka atlet yang memiliki tingkat inteligensi tinggi

pada kelompok usia 12 tahun, yang dilatih pada metode rangkaian

latihan mampu meningkatkan keterampilan teknik dasar sepakbola

yang lebih baik.

4. Perbedaan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola atlet SSB PSTS Tabing antar Kelompok yang Diberi Metode Rangkaian Latihan dengan Rangkaian Bermain pada Tingkat Inteligensi Rendah

Hasil pengujian hipotesis empat menunjukkan bahwa secara

keseluruhan, skor metode latihan kelompok yang diberi bentuk

latihan lebih rendah daripada yang diberi metode bermain pada

tingkat inteligensi tinggi. Dengan kata lain bahwa hipotesis

penelitian yang diajukan ditolak. Dari hasil temuan ini dapat

dikemukakan bahwa metode rangkaian bermain lebih efektif

digunakan untuk metode latihan daripada metode rangkaian latihan

pada tingkat inteligensi rendah.

Kecerdasan intelektual (IQ) berkaitan dengan keterampilan

seseorang menghadapi persoalan teknikal dan intelektual. Skor tes

atau IQ merupakan pengukuran khusus dari angka konsep yang

kurang spesifik inteligensi. Munzert (1994:32) mengatakan bahwa

IQ adalah indikator potensial sejak lahir, namun tidak baku.

Kemampuan tes terbaik dapat terkontaminasi oleh faktor

Page 141: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

125

kemampuan tertentu tapi bisa dilakukan dengan keahlian dan

informasi yang dikumpulkan lewat pelajaran dan pengalaman. Bila

seseorang memiliki kategori inteligensi rendah, dapat ditandai

dengan rendahnya kemampuan seseorang dalam menerima suatu

respon yang akan berbeda dalam mempelajari sesuatu baik dalam

rangkaian motorik ataupun kognitif.

Tingkat inteligensi sangat dibutuhkan dalam olahraga

sepakbola. Hal itu ditandai dengan kecepatan seseorang untuk

mengambil keputusan, kecepatan gerakan yang dilakukan dan

efektifitas tujuan yang hendak dicapai. Seperti yang diketahui

sebelumnya sepakbola adalah cabang olahraga bermain yang

terdiri dari dua tim (bertahan dan menyerang). Dengan demikian

maka pergerakan bola dalam tim sangat membutuhkan kerjasama

dan strategi agar tujuan dapat dicapai, yaitu memasukan bola

sebanyak mungkin ke gawang lawan dan mempertahankan

gawang dari kebobolan.

Pada metode rangkaian bermain, atlet bekerja sama dalam

tim untuk mencapai sasaran yang dituju. Dengan demikian masing-

masing anggota tim dapat memainkan bola ke arah mana saja

untuk melakukan gerakan yang lebih baik. Berdasarkan data

empiris pada kategori tingkat inteligensi rendah, hasil dari

keterampilan teknik dasar sepakbola metode rangkaian bermain

lebih efektif dibandingkan metode latihan. Anak-anak pada usia 12

Page 142: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

126

tahun cenderung lebih menyukai permainan karena bebanya tidak

begitu besar. Seperti yang dikutip dalam Munzert (1994:77)

rendahnya kemampuan anak untuk menyerap informasi dapat

menyulitkan seseorang untuk melakukan tugas yang diperintahkan

hal ini di karenakan:

Skor rendah tes inteligensi mungkin tanda bahwa anak butuh metode perintah berbeda. Anak yang tak mampu belajar di sekolah, misal, tidak bisa menangkap dengan cepat, butuh instruksi yang lain ini akan sangat menyerupai pola pengurangan skor tes antar awal sekolah hingga kelas enam mungkin tingkat usia 12 atau 13.

Hal tersebut berkaitan pada kemampuan seseorang dalam

menerima suatu respon yang akan berbeda dalam mempelajari

sesuatu baik dalam rangkaian motorik ataupun kognitif. Dengan

demikian maka metode rangkaian bermain lebih efektif

dibandingkan dengan metode rangkaian latihan. Hal ini disebabkan

karena pada pembagian kelompok tingkat inteligensi rendah

disesuaikan dengan hasil dari tes SPM yang diperingkat, sehingga

tingkat inteligensi rendah yang dimaksud pada grade rendah

(bodoh) tidak terdapat dalam penelitian ini. Tingkat inteligensi

rendah pada penelitian ini berada pada grade rata-rata.

E. Keterbatasan Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini telah diusahakan dengan cermat

berdasarkan metode dan prosedur yang sesuai dengan jenis penelitian

ini, namun kesempurnaan hasilnya merupakan sesuatu hal yang tidak

mudah untuk diwujudkan. Inilah hasil terbaik saat ini, walaupun dengan

Page 143: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

127

keterbatasan dan kelemahan yang ditemui selama proses penelitian.

Adapun sumber keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini

antara lain adalah:

1. Sulit dilakukan pengontrolan secara ketat terhadap sampel

penelitian untuk tidak melakukan latihan teknik di luar kegiatan

penelitian.

2. Penelitian ini hanya menggunakan sampel pada usia tertentu saja,

oleh karena itu tidak dapat digeneralisasikan pada sampel usia

yang lain.

3. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu tempat, yaitu atlet SSB

PSTS Tabing dengan populasi terbatas.

Page 144: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan hasil penelitian

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Metode rangkaian latihan lebih efektif digunakan untuk

meningkatkan keterampilan teknik dasar sepakbola dari pada

metode rangkaian bermain.

2. Terdapat interaksi antara metode latihan dengan tingkat inteligensi

terhadap peningkatan keterampilan teknik dasar sepakbola.

3. Pada tingkat inteligensi tinggi, metode rangkaian latihan lebih

efektif daripada metode rangkaian bermain untuk meningkatkan

keterampilan teknik dasar sepakbola.

4. Pada tingkat inteligensi rendah, metode rangkaian bermain lebih

efektif daripada metode rangkaian latihan untuk meningkatkan

keterampilan teknik dasar sepakbola.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil perhitungan statistik terhadap data yang

diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode rangkaian bermain dan

metode rangkaian latihan sama-sama dapat meningkatkan

keterampilan teknik dasar sepakbola. Namun demikian, bila dilihat

besarnya peningkatan dari masing-masing metode latihan yang

diterapkan, rangkaian latihan lebih besar peningkatannya bila

128

Page 145: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

129

dibandingkan rangkain bermain. Hal ini tentu akan menjadi pedoman

dan perhitungan bagi pelatih (instruktur), atlet SSB PSTS Tabing dan

masyarakat. Bagi mereka yang ingin meningkatkan keterampilan

teknik dasar sepakbola dapat melakukan metode-metode latihan yang

dikemukakan di atas untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar

sepakbola. Namun metode yang lebih efektif dalam keterampilan

teknik dasar sepakbola adalah metode rangkaian latihan. Hal ini

dikarenakan, rangkaian latihan berhubungan dengan target yang akan

dicapai bila dikaitkan dengan keterampilan teknik dasar sepakbola.

Sedangkan metode rangkaian bermain susah dalam setiap

pengontrolan dikarenakan Sampel cenderung bermain-main dan

mencari kesenangan, tanpa memahami secara detail bagaimana

mereka melakukan eksekusi teknik yang tepat dan sesuai dengan

target.

Setelah melakukan penelitian ini, setiap latihan yang dilakukan

hendaknya ditunjang dengan tingkat inteligensi yang tinggi, karena

latihan adalah suatu kegiatan yang direncanakan dan disusun secara

sistematis yang akan dilakukan secara kontiniu, untuk itu dibutuhkan

tingkat inteligensi yang tinggi karena merupakan potensial seseorang

untuk menetapkan tujuan, mengadakan penyesuaian, berpikir secara

rasional dalam mengatasi berbagai persoalan. Dengan demikian maka

bila ditunjang dengan inteligensi yang tinggi, metode latihan yang tepat

Page 146: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

130

maka latihan dapat berjalan dengan maksimal demi mencapai tujuan

yang diinginkan.

Berdasarkan pada temuan tersebut, maka bagi pelatih (instruktur)

serta masyarakat dituntut untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan

dari masing-masing metode latihan (bermain dan latihan). Hal ini

dikarenakan, dengan mengetahui kelemahan serta kelebihan dari

masing-masing metode latihan, pelatih (instruktur) serta masyarakat

dapat menganalisa kebutuhan dari masing-masing individu.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, metode rangkaian latihan lebih

efektif untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar sepakbola.

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, diharapkan kepada :

1. Pelatih (instruktur), dalam upaya peningkatkan keterampilan teknik

dasar sepakbola secara efektif Sampel hendaknya menggunakan

metode rangkaian latihan, karena metode ini dapat dengan mudah

untuk mengontrol kemajuan.

2. Atlet PSTS Tabing yang ingin meningkatkan keterampilan teknik

dasar sepakbola secara efektif hendaknya melakukan metode

rangkaian latihan dan harus memiliki tingkat inteligensi yang tinggi,

karena tingkat inteligensi yang tinggi dapat mempengaruhi jalannya

latihan sehingga latihan dapat berjalan dengan maksimal.

3. Peneliti yang hendak meneliti permasalahan ini lebih lanjut, agar

kiranya dapat mempertimbangkan berbagai keterbatasan-

keterbatasan dalam penelitian ini, seperti jumlah sampel, jenis

kelamin sampel dan lain sebagainya. Tujuannya adalah demi

kebermanfaatan hasil temuan yang diperoleh.

Page 147: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

131

DAFTAR RUJUKAN

Ahmadi, Abu. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: Rineke Cipta

Bompa, Tudor O. 1994. Power Training For Sport. Canada: Mocaic press.

………………… 1999. Periodization: Theory and Methodology of Training. York University: Human Kinetics

Darwis, Ratinus. 1999. Sepakbola. Padang: FIK UNP

Desmita. 2007. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Dinata, Marta. 2005. Rahasia Latihan Sang Juara Menuju Prestasi Dunia “untuk Semua Cabang Olahraga”. Jakarta: Cerdas Jaya

Djezed, Zulfar. 1995. Pengaruh Metode Pengajaran dan Kelioncahan Terhadap Hasil Belajar Sepakbola. Penelitian: IKIP Padang

Joan Freeman & Utami Munandar. 2000. Cerdas dan Cemerlang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

FIFA. 2008. Laws of The Game. Jakarta: PSSI

Firzani, Hendri. 2010. Segalanya Tentang Sepakbola. Jakarta: Erlangga

Fudyartanta, Ki. 2004. Tes Bakat dan Penskalaan Kecerdasan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gifford, Clive. 2005. Keterampilan Sepakbola: Panduan Dasar Teknik, Latihan dan Taktik. Jakarta: Citra Aji Parama

Gunarsa, Singgih D dkk. 1989. Psikologi Olahraga. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.

Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktoret Jenderal Pendidikan Tinggi

Hardy, Malcolm & Steve Heyes. 1985. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga

http://en.wikipedia.org/wiki/Raven’s_Progressive_Matrices

 

131

Page 148: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

132 Ikhsan, Nurul. (2009). Pengaruh Latihan Pencak Silat Terhadap

Perubahan Tingkah Laku Remaja di Lubuk Linggau. Tesis. Padang.

Indrawan Ws. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jombang: Lintas Media

Luxbacher, Joseph A.. 2004. Sepakbola: Langkah-langkah menuju sukses. Penerjemah Agusta Wibawa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Kartono, Kartini & Dali Gulo. 1987. Kamus Psikologi. Bandung: Pionir Jawa

Koger, Robert. 2005. Latihan Dasar Andal Sepakbola Remaja. USA: the united States copyright

Lutan, Rusli. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 1993. Perkembangan Intelegensi Anak dan Pengukuran IQ-Nya. Bandung : Angkasa

Mielke, Danny.2003. Seri Dasar-dasar Olahraga : Dasar-dasar Sepakbola. Jakarta: Pakar Raya

Munzert, Alfred W..1994. Tes IQ Panduan Praktis dan Latihan Mengukur IQ Minat dan Bakat. Terjemahan: Ricelheri. Soho: Kentindo

Pate, Russell R, Bruce Mc Clenaghan,& Robert Rotella. 1993. Dasar-dasar ilmiah kepelatihan. Terjemahan Kasiyo Dwijowinoto,MS. Semarang: IKIP Semarang Press

Putera, Ganesha. 2010. Panduan Sepakbola 6-14 Tahun: Kutak-katik Latihan Sepakbola Usia Muda. Villa Pamulang: PT Visi Gala 2000

Radnege, Keir. 2010. Rekor Sepakbola Dunia. Terjemahan Dwimanissa Wismurti. Jakarta: Erlangga.

Rahantoknam, B. Edward. 1988. Belajar Motorik: Teori dan Aplikasinya dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

RÖthig, Peter & Stefan Grossing. 2004. Pengetahuan Training Olaharaga. Terjemahan Syafruddin. Padang: UNP

Saifuddin, Azwa,. 1996. Pengantar Psikologi Intelegensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 149: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

133 Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sunar P, Dwi. 2010. Edisi Lengkap Tes IQ, EQ dan SQ. Jogjakarta: Flash Books

Syafruddin. 1999. Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga. Padang: Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Verducci, Frank M.. 1980. Measurement Concept in Physical Education. London: The CV Mosby Company

Undang-undang RI No 3 tahun 2005. 2007. Sistem Keolahragaan Nasional. Bandung: Citra Umbara

Page 150: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

134  

LAMPIRAN 1

AGENDA PELAKSANAAN PENELITIAN

No Tanggal Hari Kegiatan Tempat 1 6 Mei 2011 Jum’at Pre Test Lapangan

PSTS 2 11 Mei 2011 Rabu Tes Intelegensi

Standard Progressive Matrices (SPM)

SMPN 13 Padang

3 19 Mei 2011 Kamis Hasil tes intelegensi, pembagian kelompok

FIP UNP

4 20 Mei 2011 Jum’at Perlakuan 1 Lapangan PSTS

5 22 Mei 2011 Minggu Perlakuan 2 Lapangan PSTS

6 25 Mei 2011 Rabu Perlakuan 3 Lapangan PSTS

7 27 Mei 2011 Jum’at Perlakuan 4 Lapangan PSTS

8 29 Mei 2011 Minggu Perlakuan 5 Lapangan PSTS

9 1 Juni 2011 Rabu Perlakuan 6 Lapangan PSTS

10 3 Juni 2011 Jum’at Perlakuan 7 Lapangan PSTS

11 5 Juni 2011 Minggu Perlakuan 8 Lapangan PSTS

12 8 Juni 2011 Rabu Perlakuan 9 Lapangan PSTS

13 10 Juni 2011 Jum’at Perlakuan 10 Lapangan PSTS

14 12 Juni 2011 Minggu Perlakuan 11 Lapangan PSTS

15 15 Juni 2011 Rabu Perlakuan 12 Lapangan PSTS

16 17 Juni 2011 Jum’at Perlakuan 13 Lapangan PSTS

17 19 Juni 2011 Minggu Perlakuan 14 Lapangan PSTS

18 22 Juni 2011 Rabu Perlakuan 15 Lapangan PSTS

19 24 Juni 2011 Jum’at Perlakuan 16 Lapangan PSTS

20 26 Juni 2011 Minggu Post Test Lapangan PSTS

Page 151: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

135  

Page 152: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

135  LAMPIRAN 2

Topik : Passing (1)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah teman

2. Bobot passing yang diberikan

3. Tumpuan kaki 4. Kualitas kontrol 5. Perkenaan bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak Passing 10 meter PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 5 kelompok

Setiap kelompok 2 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

12 cones 5 bola, 4 kerucut

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Pemain saling berhadapan dalam area yang

telah di buat, masing-masing kelompok berada diantara cones

• Passing bola ke teman yang berada di depan, 2 kali sentuh

• Sentuhan pertama kontrol, sentuhan kedua passing

• Kontrol dengan kaki kanan, passing dengan kaki kiri, setelah itu bergantian, kontrol dengan kaki kanan passing dengan kaki kiri

• Bola harus mendatar

Page 153: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

136  Topik : Passing (2)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah teman

2. Bobot passing yang diberikan

3. Tumpuan kaki 4. Kualitas kontrol 5. Perkenaan bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak Passing 15 meter PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 5 kelompok Setiap kelompok 2 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

12 cones 5 bola

4 kerucut PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Pemain saling berhadapan dalam area yang

telah di buat, masing-masing kelompok berada diantara cones

• Passing bola ke teman yang berada di depan, 2 kali sentuh

• Sentuhan pertama kontrol, sentuhan kedua passing

• Kontrol dengan kaki kanan, passing dengan kaki kiri, setelah itu bergantian, kontrol dengan kaki kanan passing dengan kaki kiri

• Bola harus mendatar

Page 154: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

137  Topik : Passing (3)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah teman

2. Bobot passing yang diberikan

3. Tumpuan kaki 4. Kualitas kontrol 5. Perkenaan bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak Passing 10 Meter PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 5 kelompok, Setiap kelompok 2 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

10 cones 5 bola, 4 kerucut

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN)

• Didalam area diletakan sepasang cones yang berjarak 1 meter yang berjumlah 5 pasang diletakan menyebar di dalam area

• Masing-masing kelompok passing diantara cones

• Jarak antara pemain adalah 10 meter • Pemain melakukan passing 2 kali sentuh • Bola harus melewati antara cones, jalanya

bola harus mendatar. • Bobot passing harus sesuai

Page 155: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

138  Topik : Passing (4)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah teman

2. Bobot passing yang diberikan

3. Tumpuan kaki 4. Kualitas kontrol 5. Perkenaan bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak Passing 15 Meter PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 5 kelompok, Setiap kelompok 2 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

10 cones 5 bola, 4 kerucut

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN)

• Didalam area diletakan sepasang cones yang berjarak 1 meter yang berjumlah 5 pasang diletakan menyebar di dalam area

• Masing-masing kelompok passing diantara cones

• Jarak antara pemain adalah 15 meter • Pemain melakukan passing 2 kali sentuh • Bola harus melewati antara cones, jalanya

bola harus mendatar. • Bobot passing harus sesuai

Page 156: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

139  Topik : Dribbling (1)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah teman

2. Melakukan gerakan tipu saat akan berbalik arah

3. Tumpuan kaki 4. Kualitas sentuhan 5. Posisi tubuh

melindungi bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak dribbling 10 meter PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 5 kelompok

Setiap kelompok 2 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

4 cones 10 bola

10 kerucut

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Masing-masing pemain membawa bola sampai

kepada cones, balik arah kemudian membawa bola kembali ketempat semula

• Setelah sampai pada tempat semula, pemain yang selanjutnya membawa bola seperi pada pemain yang pertama

Page 157: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

140  Topik : Dribbling (2)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah teman

2. Melakukan gerakan tipu saat akan berbalik arah

3. Tumpuan kaki 4. Kualitas sentuhan 5. Posisi tubuh

melindungi bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak dribbling 20 meter PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 5 kelompok

Setiap kelompok 2 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

4 cones 10 bola, 10 kerucut

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Masing-masing pemain membawa bola sampai

kepada cones, balik arah kemudian membawa bola kembali ketempat semula

• Setelah sampai pada tempat semula, pemain yang selanjutnya membawa bola seperi pada pemain yang pertama

Page 158: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

141  Topik : Dribbling (3)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah teman

2. Melakukan gerakan tipu saat akan berbalik arah

3. Saat melewati kerucut, pemain harus membangun kecepatan

4. Tumpuan kaki 5. Kualitas sentuhan 6. Posisi tubuh

melindungi bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak antar cone 3 meter, 5 cone PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 2 kelompok, Setiap kelompok 5 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

4 cones 10 bola, 10 kerucut

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Pada area lapangan telah di atur 5 cones

dengan jarak masing-masing 3 meter • Pemain membawa bola ke kerucut. Setiap

melewati kerucut bola di bawa mnyilang sampai ke kerucut yang terakhir. Setelah kerucut terakhir pemain membawa bola kembali ketempat semula

• Saat pemain membawa bola pada kerucut ke tiga, maka pemain selanjutnya langsung membawa bola seperti pemain sebelumnya.

• Pemain tidak boleh menyentuh kerucut ataupun menjatuhkankanya

Page 159: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

142  Topik : Dribbling (4)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah teman

2. Melakukan gerakan tipu saat akan berbalik arah

3. Saat melewati kerucut, pemain harus membangun kecepatan

4. Tumpuan kaki 5. Kualitas sentuhan 6. Posisi tubuh

melindungi bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak antar cone 3 meter, 8 cone PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 2 kelompok, Setiap kelompok 5 oranG

EQUIPMENT (PERALATAN) 4 cones 10 bola

10 kerucut

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Pada area lapangan telah di atur 8 cones

dengan jarak masing-masing 3 meter • Pemain membawa bola ke kerucut. Setiap

melewati kerucut bola di bawa mnyilang sampai ke kerucut yang terakhir. Setelah kerucut terakhir pemain membawa bola kembali ketempat semula

• Saat pemain membawa bola pada kerucut ke tiga, maka pemain selanjutnya langsung membawa bola seperti pemain sebelumnya.

• Pemain tidak boleh menyentuh kerucut ataupun menjatuhkankanya

Page 160: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

143  Topik : Juggling (1)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Posisi tubuh saat

melakukan control 2. Mengunci sendi-sendi

pada bagian tubuh yang digunakan untuk juggling

3. Feel bola dengan bagian tubuh

4. Gerakan tidak kaku

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

30 M X 20 M PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

4 cones 10 bola

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Setiap orang memiliki 1 bola • Pemain melempar bola ke atas, dan melakukan

juggling 1 sentuh dan pegang bola kembali • Ulangi kembali dengan melempar bola ke atas

dan control dengan bagian tubuh

Page 161: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

144  Topik : Juggling (2)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 5. Posisi tubuh saat

melakukan control 6. Mengunci sendi-sendi

pada bagian tubuh yang digunakan untuk juggling

7. Feel bola dengan bagian tubuh

8. Gerakan tidak kaku

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

30 M X 20 M PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

4 cones 10 bola

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Setiap orang memiliki 1 bola • Pemain melempar bola ke atas, dan melakukan

juggling 2 sentuh dan pegang bola kembali • Ulangi kembali dengan melempar bola ke atas

dan control dengan bagian tubuh

Page 162: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

145  Topik : Juggling (3)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Posisi tubuh saat

melakukan control 2. Mengunci sendi-sendi

pada bagian tubuh yang digunakan untuk juggling

3. Bobot bola yang di juggling harus pas

4. Feel bola dengan bagian tubuh

5. Gerakan yang tidak kaku

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak juggling 5 meter PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 5 kelompok

Setiap kelompok 2 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

8 cones 5 bola

4 kerucut PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Setiap kelompok memiliki 1 bola, dan berada

berhdapan di antara cones dalam area • Pemain pertama yang akan melakukan juggling,

maka pemain yang berhadapan melemparkan bola kepada pemain yang akan melakukan juggling, 3 kali sentuh kembalikan kepada teman

• Kemudian teman yang mendapatkan bola akan mengontrol bola, 3 kali sentuh kemudian kembalikan kembali

Page 163: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

146  Topik : Juggling (4)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Posisi tubuh saat

melakukan control 2. Mengunci sendi-sendi

pada bagian tubuh yang digunakan untuk juggling

3. Feel bola dengan bagian tubuh

4. Gerakan tidak kaku

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

30 M X 20 M PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

4 cones 10 bola

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Setiap orang memiliki 1 bola • Pemain melempar bola ke atas, dan melakukan

juggling sampai pada waktu yang telah ditentukan

• Ulangi kembali dengan melempar bola ke atas dan control dengan bagian tubuh

Page 164: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

147  

Topik : Shooting (1)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah gawang

2. Kaki tumpuan 3. Perkenaan bola 4. Posisi tubuh saat

melakukan tendangan

5. Gerakan lanjutan saat menendang

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

Jarak Shooting 16 meter PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 2 kelompok

Setiap kelompok 5 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

6 cones 10 bola

2 gawang PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Setiap kelompok berbaris berbanjar ditengah

lapangan. Kelompok 1 menghadap gawang 1 dan kelompok 2 menghadap gawang 2

• Pemain menendang ke arah gawang dengan posisi bola diam. Pemain harus bergantian menendang satu persatu.

• Setiap pemain memiliki satu bola, setelah menendang, pemain langsung ambil bola, dan kembali pada cones batas pemain boleh menendang

• Usahakan bola dapat masuk kedalam gawang

Page 165: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

148  Topik : Shooting (2)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah gawang

2. Kaki tumpuan 3. Perkenaan bola 4. Posisi tubuh saat

melakukan tendangan

5. Gerakan lanjutan saat menendang

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN) Jarak bola diam 20 meter, jarak tendang 16 meterPLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 2 kelompok, Setiap kelompok 5 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

8 cones 10 bola

2 gawang PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Setiap kelompok berbaris berbanjar ditengah

lapangan. Kelompok 1 menghadap gawang 1 dan kelompok 2 menghadap gawang 2. Jarak cones yang berada di depan gawang adalah 13 meter

• Pemain harus mendorong bola mendekati cones yang berada di depan gawang. Kemudian langsung mengejar dan melakukan tendangan ke gawang

• Pemain menendang ke arah gawang dengan posisi bola bergerak. Pemain harus bergantian menendang satu persatu.

• Setiap pemain memiliki satu bola, setelah menendang, pemain langsung ambil bola, dan kembali melakukan seperti yang tadi

• Usahakan bola dapat masuk kedalam gawang

Page 166: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

149  Topik : Shooting (3)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah gawang

2. Kaki tumpuan 3. Perkenaan bola 4. Posisi tubuh saat

melakukan tendangan

5. Gerakan lanjutan saat menendang

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN) Jarak bola diam 20 meter, jarak tendang 16 meter PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

12 orang 4 kelompok

Setiap kelompok 3 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

8 cones 10 bola

2 gawang PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Ada 4 kelompok dalam area (A1, B1 dan A2, B2)

masing-masing pada tempat yang telah ditentukan

• Pemain A1 dan A2 melakukan long passing ke pemain B1 dan B2.

• Selanjutnya pemain B1 dan B2 melakukan wall pass pada cones yang berada di depan gawang

• Pemain A1 dan A2 langsung mengejar bola dan melakukan tendangan ke gawang

• Pemain yang telah menendang bola (A1 dan A2) pindah ke posisi pemain yang melakukan wall pass (B1 dan B2)

• Usahakan bola dapat masuk kedalam gawang

Page 167: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

150  Topik : Shooting (4)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK LATIHAN) 1. Kepala tegak, pandangan kearah gawang

2. Kaki tumpuan 3. Perkenaan bola 4. Posisi tubuh saat

melakukan tendangan

5. Gerakan lanjutan saat menendang

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

50 M X 20 M PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

12 orang 4 kelompok

Setiap kelompok 3 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

8 cones 10 bola

2 gawang PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK LATIHAN) • Ada 4 kelompok dalam area (A1, B1 dan A2, B2)

masing-masing pada tempat yang telah ditentukan

• Pemain A1 dan A2 melakukan long passing ke pemain B1 dan B2.

• Selanjutnya pemain B1 dan B2 melakukan control, dan mendorong bola ke depan, kemudian mengejarnya dan langsung melakukan tendangan ke gawang

• Pemain yang telah menendang bola (B1 dan B2) pindah ke posisi pemain yang melakukan long passing (A1 dan A2)

• Usahakan bola dapat masuk kedalam gawang

Page 168: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

151  

LAMPIRAN 3

Topik : Passing (1)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

30 M X 20 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 Orang (5 VS 5) 2 Tim (A dan B), Setiap tim terdiri dari 5 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

8 Cones, 1 Bola

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B. 5 orang

tim A dan 5 orang tim B. Posisi pemain masing-masing 3 orang dibelakang dan 2 orang di depan. Saat permainan dimulai pemain yang berada di posisi depan atau belakang dapat berpindah tempat.

• Ada wilayah poin, poin untuk wilayah A dan B • Pemain A berusaha menguasai bola dengan

passing ke temanya, dan lawan berusaha untuk mengganggu

• Setiap pemain dalam tim berusaha memainkan bola dengan passing selama mungkin dalam permainan

• Pemain dibebaskan sentuhan • Poin tercipta apabila pemaian dapat mengontrol

bola yang di passing pada wilayah poin, jadi ada pemain yang siap mengontrol di wilayah tersebut

Page 169: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

152  

Topik : Passing (2)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Kualitas sentuhan sangat menentukan, pemain harus waspada pada sentuhan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

30 M X 20 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 Orang (5 VS 5) 2 Tim (A dan B), Setiap tim terdiri dari 5 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

8 Cones, 1 Bola PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B. 5 orang

tim A dan 5 orang tim B. Posisi pemain masing-masing 3 orang dibelakang dan 2 orang di depan. Saat permainan dimulai pemain yang berada di posisi depan atau belakang dapat berpindah tempat.

• Ada wilayah poin, poin untuk wilayah A dan B • Pemain A berusaha menguasai bola dengan

passing ke temanya, dan lawan berusaha untuk mengganggu

• Setiap pemain dalam tim berusaha memainkan bola dengan passing selama mungkin dalam permainan

• Pemain dibatasi sentuhan sebanyak 2 kali saja. Bila sentuhan lebih dari 2, maka bola diberikan kepada lawan

• Poin tercipta apabila pemaian dapat mengontrol bola yang di passing pada wilayah poin, jadi ada pemain yang siap mengontrol di wilayah tersebut

Page 170: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

153  

Topik : Passing (3)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

30 M X 20 M PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 Orang (4 VS 4 + 2 N), 2 orang netral 2 Tim (A dan B), Setiap tim terdiri dari 4 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

10 Cones, 1 Bola PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B. 4 orang

tim A dan 4 orang tim B, dan 2 pemain Netral. Posisi pemain masing-masing 2 orang dibelakang dan 2 orang di depan. Saat permainan dimulai pemain yang berada di posisi depan atau belakang dapat berpindah tempat.

• Ada wilayah poin, poin untuk wilayah A dan B • Pemain A berusaha menguasai bola dengan

passing ke temanya, dan lawan berusaha untuk mengganggu

• Setiap pemain dalam tim berusaha memainkan bola dengan passing selama mungkin dalam permainan. Ada dua pemain netral yang akan membantu pemain yang menguasai bola

• Pemain di bebaskan sentuhan • Poin tercipta apabila pemaian dapat mengontrol

bola yang di passing pada wilayah poin, jadi ada pemain yang siap mengontrol di wilayah tersebut

Page 171: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

154  

Topik : Passing (4)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

30 M X 20 M PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 Orang (4 VS 4 + 2 N), 2 orang netral 2 Tim (A dan B), Setiap tim terdiri dari 4 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

10 Cones 1 Bola

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B. 4 orang

tim A dan 4 orang tim B, dan 2 pemain Netral. Posisi pemain masing-masing 2 orang dibelakang dan 2 orang di depan. Saat permainan dimulai pemain yang berada di posisi depan atau belakang dapat berpindah tempat.

• Ada wilayah poin, poin untuk wilayah A dan B • Pemain A berusaha menguasai bola dengan

passing ke temanya, dan lawan berusaha untuk mengganggu

• Setiap pemain dalam tim berusaha memainkan bola dengan passing selama mungkin dalam permainan. Ada dua pemain netral yang akan membantu pemain yang menguasai bola

• Pemain di batasi sentuhan sebanyak 2 kali, lebih dari 2 bola diberikan kepada lawan

• Poin tercipta apabila pemaian dapat mengontrol bola yang di passing pada wilayah poin, jadi ada pemain yang siap mengontrol di wilayah tersebut

Page 172: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

155  

Topik : Dribbling (1)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan ke depan

2. Melakukan gerakan tipu pada lawan

3. Manfaatkan lebar lapangan

4. Posisi tubuh melindungi bola

5. Kaki tumpuan yang digunakan

6. Kualitas sentuhan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

10 m x 10 m PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 5 kelompok

Tiap kelompok 2 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

20 cones

5 bola 4 kerucut

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIIN) • Jarak antar cones 2 meter, tiap kelompok berada

diantara cones dan saling berhadapan • Bola berada pada kelompok A, saat aba-aba “ya”

pemain A membawa bola ke cone B yang berhadapan. Pemain B berusaha menghalangi. Pemain A harus mampu melewati pemain B

• Pemain A mendapat poin apabila mampu melewati pemain B. Pemain B akan mendapat poin bila dapat mengganggu dan merebut bola A.

Page 173: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

156  

Topik : Dribbling (2)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan ke depan

2. Melakukan gerakan tipu pada lawan

3. Manfaatkan lebar lapangan

4. Posisi tubuh melindungi bola

5. Kaki tumpuan yang digunakan

6. Kualitas sentuhan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

10 m x 15 m PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang 5 kelompok

Tiap kelompok 2 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

20 cones

5 bola 4 kerucut

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIIN) • Jarak antar cones 2 meter, tiap kelompok berada

diantara cones dan saling berhadapan • Bola berada pada kelompok A, saat aba-aba “ya”

pemain A membawa bola ke cone B yang berhadapan. Pemain B berusaha menghalangi. Pemain A harus mampu melewati pemain B

• Pemain A mendapat poin apabila mampu melewati pemain B. Pemain B akan mendapat poin bila dapat mengganggu dan merebut bola A.

Page 174: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

157  

Topik : Dribbling (3)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Melakukan gerakan tipu pada lawan

8. Posisi tubuh melindungi bola

9. Kaki tumpuan 10. Kualitas sentuhan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

30 M X 20 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang (5 vs 5) 2 Tim

Setiap tim 5 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

11 cones 1 bola

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN)

• Ada dua tim dalam lapangan, A dan B • Saat bola berada pada pemain A, pemain A

harus membawa bola dan hanya boleh passing 1 kali kepada teman A

• Pemain A berusaha membawa bola ke wilayah X (area poin) dengan demikian A mendapat poin, bila bola tidak dibawa dengan dribbling di wilayah ini maka tidak dapat poin

• Pemain B berusaha mengganggu dan merebut bola A

• Bila pemain menggunakan passing lebih dari 1 kali bola diberikan kepada lawan

Page 175: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

158  

Topik : Dribbling (4)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Melakukan gerakan tipu pada lawan

8. Posisi tubuh melindungi bola

9. Kaki tumpuan 10. Kualitas sentuhan 11. Gunakan pemain

netral agar dapat melepaskan diri dari lawan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

20 M X 20 M (area lapangan) 1 M x 20 M (area netral) 20 M X 1 M (area poin)

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang (3 vs 3, + 2 N) 2 Tim

Setiap tim 3 orang 2 pemain netral

EQUIPMENT (PERALATAN)

14 cones 1 bola

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B, dan ada 2

pemain netral, masing-masing satu orang di samping

• Tim A berusaha membawa bola ke wilayah X (area poin), pemain A tidak boleh pass ke teman, kecuali pada pemain netral. Pemain netral hanya boleh wall pass, dan membantu pemain yang menguasai bola

• Tim B berusaha mengganggu dan merebut bola • Poin buat tim yang mampu membawa bola ke

daerah lawan

Page 176: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

159  

Topik : Shooting (1)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Harus mampu melihat peluang dan lakukan tendangan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

20 M X 15 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

8 orang (4 vs 4) 2 Tim

Setiap tim 3 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

6 cones 1 bola

2 gawang PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B, wilayah

lapangan dibatasi depan dan belakang. Pemain depan 1 orang, pemain belakang 3 orang. Sehingga akan terjadi 3 Vs 1

• Pemain yang berada pada posisi nya tidak dapat berubah-rubah posisi, yang dibatasi oleh garis tengah

• Pemain depan harus mengganggu lawan agar tidak bisa menembak bola. Sedangkan pemain belakang bila ada kesempatan harus tendang ke gawang

• Pemain tidak dibatasi sentuhan bola • Poin buat tim yang mampu menembak bola

masuk ke gawang lawan

Page 177: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

160  

Topik : Shooting (2)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Harus mampu melihat peluang dan lakukan tendangan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

20 M X 15 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

8 orang (4 vs 4) 2 Tim, Setiap tim 3 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

6 cones 1 bola

2 gawang PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B, wilayah

lapangan dibatasi depan dan belakang. Pemain depan 1 orang, pemain belakang 3 orang. Sehingga akan terjadi 3 Vs 1

• Pemain yang berada pada posisi nya tidak dapat berubah-rubah posisi, yang dibatasi oleh garis tengah

• Pemain depan harus mengganggu lawan agar tidak bisa menembak bola. Sedangkan pemain belakang bila ada kesempatan harus tendang ke gawang

• Pemain dibatasi sentuhan bola sebanyak 2 kali sentuh, dimana setelah sentuhan kedua harus melakukan tendangan. Lebih dari 2 sentuh bola diberikan kepada lawan

• Poin buat tim yang mampu menembak bola masuk ke gawang lawan

Page 178: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

161  

Topik : Shooting (3)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Harus mampu melihat peluang dan lakukan tendangan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

20 M X 15 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang (5 vs 5) 2 Tim

Setiap tim 5 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

6 cones 1 bola

2 gawang PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B, wilayah

lapangan dibatasi depan dan belakang. Pemain depan 2 orang, pemain belakang 3 orang. Sehingga akan terjadi 3 Vs 2

• Pemain yang berada pada posisi nya tidak dapat berubah-rubah posisi, yang dibatasi oleh garis tengah

• Pemain depan harus mengganggu lawan agar tidak bisa menembak bola. Sedangkan pemain belakang bila ada kesempatan harus tendang ke gawang

• Pemain tidak dibatasi sentuhan bola • Poin buat tim yang mampu menembak bola

masuk ke gawang lawan

Page 179: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

162  

Topik : Shooting (4)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Harus mampu melihat peluang dan lakukan tendangan

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

20 M X 15 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang (5 vs 5) 2 Tim

Setiap tim 5 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

6 cones 1 bola

2 gawang PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B, wilayah

lapangan dibatasi depan dan belakang. Pemain depan 2 orang, pemain belakang 3 orang. Sehingga akan terjadi 3 Vs 2

• Pemain yang berada pada posisi nya tidak dapat berubah-rubah posisi, yang dibatasi oleh garis tengah

• Pemain depan harus mengganggu lawan agar tidak bisa menembak bola. Sedangkan pemain belakang bila ada kesempatan harus tendang ke gawang

• Pemain dibatasi sentuhan bola sebanyak 2 kali sentuh, dimana setelah sentuhan kedua harus melakukan tendangan. Lebih dari 2 sentuh bola diberikan kepada lawan

• Poin buat tim yang mampu menembak bola masuk ke gawang lawan

Page 180: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

163  

Topik : Juggling (1)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Posisi badan saat mengontrol bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

20 M X 10 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang (5 vs 5) 2 Tim

Setiap tim 5 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

6 cones 1 bola 1 Net

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B. • Pemain harus memainkan bola sebanyak 5

sentuh (bebas menggunakan kaki, paha, dada, kepala kecuali tangan),dengan teman 1 tim maksimal 2 sentuh setiap pemain dan kemudian wajib menendang ke area lawan

• Pemain yang lebih dari 2 kali sentuh (setiap pemain), dan lebih dari 5 sentuh (dalam satu tim) harus kehilangan poin dan memberikan bola ke pada lawan.

• Pemain harus mampu mengontrol bola yang dikembalikan oleh lawan

• Poin buat tim apabila lawan tidak bisa mengembalikan bola

Page 181: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

164  

Topik : Juggling (2)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Posisi badan saat mengontrol bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

20 M X 10 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang (5 vs 5) 2 Tim

Setiap tim 5 orang EQUIPMENT (PERALATAN)

6 cones 1 bola 1 Net

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B. • Pemain harus memainkan bola sebanyak 3

sentuh (bebas menggunakan kaki, paha, dada, kepala kecuali tangan), pemain dalam satu tim wajib satu kali sentuh saja, kemudian langsung menendang ke area lawan

• Pemain yang lebih dari 1 sentuh dan tim lebih dari 3 kali sentuh harus kehilangan poin dan memberikan bola ke pada lawan.

• Pemain harus mampu mengontrol bola yang dikembalikan oleh lawan

• Poin buat tim apabila lawan tidak bisa mengembalikan bola

Page 182: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

165  

Topik : Juggling (3)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Posisi badan saat mengontrol bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

20 M X 10 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang (5 vs 5) 2 Tim

Setiap tim 5 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

10 cones 1 bola

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B, ada

wilayah poin yang telah ditentukan • Pemain A harus membawa bola dengan cara

mengontrol bola maksimal 4 kali sentuh, lalu passing ke teman. Lawan berusaha memblok bola, merebut bola saat bola tidak dikontrol (saat akan dipassing)

• Pemain yang mengontrol lebih dari 4 sentuh harus memberikan bola ke lawan

• Poin tercipta apabila pemain dapat mengontrol bola ke area poin

• Mengontrol bola boleh menggunakan seluruh tubuh kecuali lengan

Page 183: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

166  

Topik : Juggling (4)

Intensitas : Sedang

PRACTICE INFORMATION MAJOR COACHING POINT

PRACTICE (BENTUK BERMAIN) 1. Kepala tegak, pandangan luas kearah teman-teman

2. Memanfaatkan lebar lapangan, cari wilayah kosong

3. Komunikasi kepada teman

4. Support, bantu teman saat dalam posisi terdesak

5. Pemain harus cepat tanggap pada situasi

6. Kualitas sentuhan sangat menentukan dalam permainan

7. Posisi badan saat mengontrol bola

PLAYING AREA (UKURAN LAPANGAN)

20 M X 10 M

PLAYERS INVOLVED (JUMLAH PEMAIN)

10 orang (5 vs 5) 2 Tim

Setiap tim 5 orang

EQUIPMENT (PERALATAN)

10 cones 1 bola

PRACTICE AND OBJECTIVE (PELAKSANAAN BENTUK BERMAIN) • Ada dua tim dalam lapangan, A dan B, ada

wilayah poin yang telah ditentukan • Pemain A harus membawa bola dengan cara

mengontrol bola maksimal 2 kali sentuh, lalu passing ke teman. Lawan berusaha memblok bola, merebut bola saat bola tidak dikontrol (saat akan dipassing)

• Pemain yang mengontrol lebih dari 2 sentuh harus memberikan bola ke lawan

• Poin tercipta apabila pemain dapat mengontrol bola ke area poin

• Mengontrol bola boleh menggunakan seluruh tubuh kecuali lengan

Page 184: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

167  

Page 185: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

168

LAMPIRAN 5 Matching Kelompok Tingkat Inteligensi Tinggi

No Subyek Kelompok A1B1 Nilai Kelompok A2B1 Nilai1 124 1 124 2 122 2 122 4 114 3 115 3 115 5 112 6 111 4 114 8 111 7 111 5 112 9 109 10 109 6 111 12 108 11 109 7 111 13 108 14 107 8 111 16 106 15 107 9 109 17 106 18 105 10 109 20 105 19 105 11 109 12 108 13 108 14 107 15 107 16 106 17 106 18 105 19 105 20 105

Page 186: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

169

LAMPIRAN 6 Matching Kelompok Tingkat Inteligensi Rendah

No Subyek Kelompok A1B2 Nilai Kelompok A2B2 Nilai1 99 1 99 2 99 2 99 4 98 3 99 3 99 5 97 6 96 4 98 8 94 7 96 5 97 9 90 10 90 6 96 12 90 11 90 7 96 13 90 14 90 8 94 16 90 15 90 9 90 17 90 18 90 10 90 20 90 19 90 11 90 12 90 13 90 14 90 15 90 16 90 17 90 18 90 19 90 20 90

Page 187: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

170

LAMPIRAN 8 Analisis Deskripsi Data Penelitian

Data deskripsi yang ditampilkan dalam penelitian ini adalah

perhitungan ukuran tendensi sentral (mean), standar deviasi, penyajian

dalam bentuk distribusi frekuensi serta perhitungan modus dan median.

Untuk rata-rata, standar deviasi, modus dan median dari hasil penelitian

digunakan rumus sebagai berikut:

1. Rata-rata (mean) :

2. Standar Deviasi :

3. Modus :

4. Median :

Keterangan :

Σxi : Jumlah skor ke-i sampel ke-n

n : Jumlah sampel (banyak data)

b : Batas bawah kelas modus

p : Panjang kelas interval

b1 : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan

data kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus

b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan

tanda kelas yang lebih besar sebelum tanda kelas modus

F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

F : Frekuensi kelas median

Page 188: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

171

Penyajian data dalam distribusi frekuensi dengan panjang kelas

yang sama dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

2. Menentukan banyak kelas interval (K) yang diperlukan dengan

mengagunakan aturan Sturges yang menentukan banyak kelas (K) =

1 + 3,3 log n.

3. Menentukan panjang kelas interval (p), dengan menggunkan rumus:

P Rentang

Banyak kelas

Berdasarkan analisis data terhadap delapan kelompok data melalui

penggunaan “program excel dengan fungsi statistik”, diperoleh deskripsi

data seperti tabel berikut:

Tabel Deskripsi Delapan Kelompok Data yang Terdiri dari Rerata, Standar Deviasi, Skor Minimum, dan Maksimum

Kelompok

Data N Minimum Maksimum Mean SD

Kelompok A1

Kelompok A2

Kelompok B1

Kelompok B2

Kelompok A1B1

Kelompok A1B2

Kelompok A2B1

Kelompok A2B2

20

20

20

20

10

10

10

10

30

34

34

30

60

30

34

37

71

67

71

67

71

48

61

67

53

47

54

46

66

39

41

53

14.50

9.84

14.11

9.68

4.08

5.23

7.98

7.91

Page 189: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

172

LAMPIRAN 10

Deskripsi Data Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola

No A1 A2 B1 B2 A1B1 X12 A1B2 X2

2 A2B1 X32 A2B2 X4

2

1 30 34 34 30 60 3609 30 876 34 1186 37 1386

2 35 36 36 35 61 3673 35 1236 36 1297 47 2192

3 38 36 36 37 61 3743 38 1433 36 1331 51 2608

4 38 37 37 38 67 4467 38 1456 37 1372 51 2614

5 38 37 37 38 67 4499 38 1480 37 1395 53 2795

6 39 37 40 38 67 4528 39 1513 40 1607 53 2819

7 39 40 41 39 69 4728 39 1534 41 1646 56 3151

8 44 41 44 39 69 4826 44 1904 44 1898 58 3395

9 45 44 48 44 70 4954 45 1985 48 2326 60 3595

10 48 47 60 45 71 4971 48 2351 61 3717 67 4435

11 60 48 61 47

12 61 51 61 48

13 61 51 61 51

14 67 53 67 51

15 67 53 67 53

16 67 56 67 53

17 69 58 69 56

18 69 60 69 58

19 70 61 70 60

20 71 67 71 67

Jumlah 1056 948 1077 927 662 43999 394 15768 415 17774 533 28991

Rerata 53 47 54 46 66 4400 39 1577 41 1777 53 2899

SD 14.50 9.84 14.11 9.68 4.08 531.2 5.23 412.5 7.98 761.2 7.91 824.9

Max 71 67 71 67 71 4971 48 2351 61 3717 67 4435

Min 30 34 34 30 60 3609 30 876 34 1186 37 1386

Range 41 32 36 37 10 1362 19 1475 27 2531 29 3048

Deskripsi Data Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola

No A1 A2 B1 B2 A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 1 61 37 61 39 61 39 37 53 2 60 34 60 38 60 38 34 51 3 61 36 61 39 61 39 36 53

Page 190: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

173

4 67 36 67 38 67 38 36 56 5 69 40 69 35 69 35 40 37 6 67 37 67 38 67 38 37 47 7 67 41 67 30 67 30 41 51 8 70 61 70 44 70 44 61 67 9 69 48 69 48 69 48 48 58 10 71 44 71 45 71 45 44 60 11 39 53 37 53 12 38 51 34 51 13 39 53 36 53 14 38 56 36 56 15 35 37 40 37 16 38 47 37 47 17 30 51 41 51 18 44 67 61 67 19 48 58 48 58 20 45 60 44 60

Jumlah 1056 948 1077 927 662 394 415 533 Rerata 53 47 54 46 66 39 41 53

SD 14.50 9.84 14.11 9.68 4.08 5.23 7.98 7.91 Max 71 67 71 67 71 48 61 67 Min 30 34 34 30 60 30 34 37

Range 41 32 36 37 10 19 27 29 LAMPIRAN 10 A. Uji Persyaratan ANAVA

1. Uji Normalitas Pengujian normalitas tingkat intelegensi pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan Uji Lilliefors. Hasil uji normalitas

dari hasil keterampilan teknik dasar sepakbola dengan empat item

rangkaian test yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 191: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

174

Normalitas Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola

No Xuf fk z Luas z F(z) S(z) [F(z)-S(z)] 1 30 1 -1.64 0.4495 0.0505 0.0250 0.0255 2 34 2 -1.25 0.3944 0.1056 0.0500 0.0556 3 35 3 -1.19 0.3930 0.1070 0.0750 0.0320 4 36 5 -1.12 0.3686 0.1314 0.1250 0.0064 5 36 5 -1.09 0.3621 0.1379 0.1250 0.0129 6 37 8 -1.04 0.3508 0.1492 0.2000 0.0508 7 37 8 -1.03 0.3485 0.1515 0.2000 0.0485 8 37 8 -1.02 0.3461 0.1539 0.2000 0.0461 9 38 11 -0.98 0.3365 0.1635 0.2750 0.1115 10 38 11 -0.95 0.3289 0.1711 0.2750 0.1039 11 38 11 -0.93 0.3238 0.1762 0.2750 0.0988 12 39 13 -0.89 0.3133 0.1867 0.3250 0.1383 13 39 13 -0.87 0.3078 0.1922 0.3250 0.1328 14 40 14 -0.80 0.2881 0.2119 0.3500 0.1381 15 41 15 -0.76 0.2764 0.2236 0.3750 0.1514 16 44 17 -0.52 0.1985 0.3015 0.4250 0.1235 17 44 17 -0.52 0.1985 0.3015 0.4250 0.1235 18 45 18 -0.44 0.1700 0.3300 0.4500 0.1200 19 47 19 -0.26 0.1026 0.3974 0.4750 0.0776 20 48 21 -0.15 0.0596 0.4404 0.5250 0.0846 21 48 21 -0.13 0.0517 0.4483 0.5250 0.0767 22 51 23 0.08 0.0319 0.5319 0.5750 0.0431 23 51 23 0.08 0.0319 0.5319 0.5750 0.0431 24 53 25 0.22 0.0871 0.5871 0.6250 0.0379 25 53 25 0.24 0.0948 0.5948 0.6250 0.0302 26 56 26 0.48 0.1844 0.6844 0.6500 0.0344 27 58 27 0.65 0.2422 0.7422 0.6750 0.0672 28 60 29 0.79 0.2852 0.7852 0.7250 0.0602 29 60 29 0.80 0.2881 0.7881 0.7250 0.0631 30 61 32 0.84 0.2995 0.7995 0.8000 0.0005 31 61 32 0.87 0.3078 0.8078 0.8000 0.0078 32 61 32 0.88 0.3106 0.8106 0.8000 0.0106 33 67 36 1.32 0.4066 0.9066 0.9000 0.0066 34 67 36 1.34 0.4099 0.9099 0.9000 0.0099 35 67 36 1.35 0.4115 0.9115 0.9000 0.0115 36 67 36 1.37 0.4147 0.9147 0.9000 0.0147 37 69 38 1.49 0.4319 0.9319 0.9500 0.0181

Page 192: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

175

38 69 38 1.55 0.4394 0.9394 0.9500 0.0106 39 70 39 1.62 0.4474 0.9474 0.9750 0.0276 40 71 40 1.63 0.4484 0.9484 1.0000 0.0516

Jumlah 2004 Rata-rata 50.10 L Ob 0.1514

SD 12.5 L Tb 0.163 Keterangan :

N = 40 Rerata ( X ) = 50.10 S = 12.5 Dari tabel di atas, diperoleh nilai L0 = 0.1514 dengan n = 40 dan taraf

signifikansi α = 0.01 dari daftar nilai L untuk Uji Lilliefors didapat Ltabel = 0,1630 dengan demikian berarti H0 diterima, karena L0 lebih kecil dari

Ltabel (0.1514 < 0.1630) Kesimpulan : Data berdistribusi normal LAMPIRAN 11

Uji Homogenitas Varians

Penelitian ini melakukan uji homogenitas varians dengan uji

homogenitas empat kelompok sel rancangan eksperimen (A1B1, A1B2,

A2B1, dan A2B2).

Pengujian homogenitas varians antara empat kelompok data

penelitian dilakukan dengan uji Bartlet yang langkahnya sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis yang diuji yaitu:

Page 193: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

176

Ho: σ2 A1B1 = σ2 A1B2 = σ2 A2B1 = σ2 A2B2

H1 : paling sedikit suatu tanda samadengan (=) tidak

berlaku

2) Kriteria pengujiannya adalah :

Terima Ho jika X2 hitung < X2 Tabel

Tolak Ho jika X2 hitung > X2 Tabel

3) Menyusun satuan-satuan yang diperlukan dalam pengujuan

Bartlet seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel Harga-harga yang Perlu Untuk Uji Homogenitas

no A1B1(x1) X11

A1B2 (x2) X2

2 A2B1(x3) X32

A2B2 (x4) X4

2

1 61 3743 39 1534 37 1372 53 2819 2 60 3609 38 1456 34 1186 51 2608 3 61 3673 39 1513 36 1331 53 2795 4 67 4528 38 1433 36 1297 56 3151 5 69 4826 35 1236 40 1607 37 1386 6 67 4467 38 1480 37 1395 47 2192 7 67 4499 30 876 41 1646 51 2614 8 70 4954 44 1904 61 3717 67 4435 9 69 4728 48 2351 48 2326 58 3395

10 71 4971 45 1985 44 1898 60 3595 jumlah 662 43999 394 15768 415 17774 533 28991 rerata 66 4400 39 1577 41 1777 53 2899stdev 4.08 5.23 7.98 7.91

X1= ( ) ( )( ) 4.19

901746

90 438244 -439990

110 10 662 - 43999 10 S

221 ===

−=

X2= ( ) ( )( ) 15.27

902444

90 -157680

110 10 394 - 15768 10 S

222 ===

−=

X3= ( ) ( )( ) 28.61

905515

90 172225 - 177740

110 10 415 - 17774 10 S

233 ===

−=

X4= ( ) ( )( ) 68.64

905821

90 - 289910

110 10 533 - 28991 10 S

224 ===

−=

Tabel Harga-Harga yang Perlu untuk Uji Bartlet

Page 194: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

177

Kelompok Dk 1/dk Si² Log Si²

dk (Log Si²) dk ( Si²)

A1B1 9 0,11 19.4 1.2878 11.5902 174.6 A1B2 9 0,11 27.15 1.4338 12.9042 244.35 A2B1 9 0,11 61.28 1.7873 16.0857 551.52 A2B2 9 0,11 64.68 1.8108 16.2972 582.12

Jumlah 36 56.8773 1552.59

4) Menghitung varians gabungan

S2gab =

( )( )

( ) ( ) ( ) ( ) 9999

64.68 9 61.28 9 27.15 9 19.4 91 - niSi 1 - ni 2

++++++

=∑∑

= 43.13 36

1552.59 36

12.58252.5515.2446.174==

+++

log S2 = log 43.13 = 1.6348

5) menghitung harga satuan Bartlet dengan rumus :

B = (logS2) ∑ (ni – 1)

= 1.6348x 36 = 58.8528

6) menghitung nilai chi kuadrat (X2)

Xhitung = (In 10) {B - ∑ (ni – 1) log S2}

= (2,3026) {58.8528– 56.8773} = 4.549

Dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf signifikansi α = 0,01

diperoleh X2tabel = 11.341

X2hitung = 4.549

X2tabel = 11.341

X2h < X2

t Homogen

Keputusan : Ho diterima (X2hitung < X2tabel atau 4.549 < 11.341)

Kesimpulan : data dari empat kelompok yang diuji adalah

homogen.

Page 195: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

178

LAMPIRAN 12

B. Pengujian Hipotesis

Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh utama (main

effects) dan pengaruh interaksi (interaction effects). Pengaruh interaksi

yaitu pengaruh metode latihan dan tingkat intelegensi terhadap

keterampilan teknik dasar sepakbola atlet SSB PSTS Tabing.

1. Rumusan Hipotesis yang Diuji

a. H0 : μ N A1 = μ A2

H1 : μ A1 < μ A2

Page 196: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

179

b. H0 : A x B = 0

H1 : A x B ≠ 0

2. Kriteria Pengujian

Terima H0 jika Fhitung ≤ Ftabel

Tolak H0 jika Fhitung ≥ Ftabel

3. Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan sebagai berikut :

a. Menghitung Skor Deskripsi Data

Met. Latihan

Tingkat intelegensi

Rangkaian Latihan

(A1)

Rangkaian Bermain

(A2) ∑b

Tinggi (B1) n1 = 10 ∑X1 = 662 ∑ 2

1X = 43999 1X = 66

n2 = 10 ∑X2 = 415 ∑ 2

2X = 17774 2X = 41

nb1 = 20 ∑Xb1 = 1077 ∑ 2

2Xb = 61772

1bX = 54

Rendah (B2) n3 = 10 ∑X3 = 394 ∑ 2

3X = 15768

3X = 39

N4 = 10 ∑X4 = 533 ∑ 2

4X = 28991 4X = 53

nb2 = 20 ∑Xb2 = 927 ∑ 2

2Xb = 44759

2bX = 46

∑K nk1 = 20 ∑Xk1 = 1056 ∑ 2

1Xk = 59766

1kX = 53

nk2 = 20 ∑Xk2 = 948 ∑ 2

2Xk = 46765

2kX = 47

nt = 40 ∑Xt = 2004 ∑ 2Xt = 106531

tX = 50

b. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK)

1) Total Reduksi/Dikoreksi

JKTR = ∑Xt2 - ( )

ntXt 2∑

= 106531 - ( ) 6130.6 100400.4 - 106531 40

2004 2

==

2) Antar Kelompok

Page 197: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

180

JKA = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

nt Xt

nX

nX

nX

n

X 2

4

24

3

23

2

22

1

21 ∑∑∑∑∑ −+++

= ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 40

200410

53310

39410

415 10

662 22222

−+++

= 43824.4 + 17222.5+ 15523.6+ 28408.9 –100400.4

= 4579

a. Jumlah kuadrat antar baris

JKA(b) = ( ) ( ) ( )

ntXt

nbXb

nbXb 2

2

22

1

21 ∑∑∑ −+

= ( ) ( ) ( )40

200420

92720

1077 222

−+

= 57996.45+42966.45– 100400.4

= 562.5

b. Jumlah kuadrat antar kolom

JKA(K) = ( ) ( ) ( )

ntXt

nkXk

nkXk 2

2

22

1

21 ∑∑∑ −+

= ( ) ( ) ( )40

200420

94820

1056 222

−+

= 55756.8 +44935.2– 100400.4

= 291.6

c. Jumlah kuadrat interaksi (kolom x baris)

JKA(i) = JKA – JKA(b) – JKA(K)

= 4579– 562.5– 291.6

= 3724.9

3) Dalam Kelompok

JKTR = JKA – JKD

JKD = JKTR – JKA

= 6130.6 – 4579

Page 198: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

181

= 1551.6

4. Menghitung dk untuk:

a) Dk kolom = k-1 = (2-1) = 1

b) Dk baris = b-1 = (2-1) = 1

c) Dk interaksi = dk baris x dk kolom = 1 x 1 = 1

d) Dk dalam = (N-k.b) = (40 – 2.2) = 36

e) Dk total = (N-1) = 40 – 1 = 39

5. Mengitung Mean Kuadrat (MK); masing-masing JK dibagi dengan

dk- nya

a) MKkol = 291.6:1 = 291.6

b) MKbar = 562.5:1 =562.5

c) MKint = 3724.9:1 = 3724.9

d) MKdal = 1551.6: 36 = 43.1

6. Menghitung harga Fhkol, Fhbar, Fhint dengan cara membagi dengan

MKdal = 43.1

a) Fhkol = 291.6: 43.1= 6.76

b) Fhbar = 562.5: 43.1= 13.08

c) Fhint = 3724.9: 43.1= 86.63

7. Menyusun Tabel ANAVA Dua Jalur

Sumber Varians JK dK

RJK =

Fh =

Ft (α = 0,05)

Antar metode latihan (A)

291.6 1 291.6 6.76* 4,11

Antar Tingkat intelegensi (B)

562.5 1 562.5 13.08* 4,11

dKJK

RJKDRJK

Page 199: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

182

Interaksi (A x B) 3724.9 1 3724.9 86.63* 4,11

Dalam Kelompok 1551.6 36 43.1 - -

Total Direduksi 6130.6 39 - - -

Keterangan : JK : Jumlah kuadrat dk : Derajat kebebasan RJK : Rata-rata jumlah kuadrat RJKD : Rata-rata jumlah kuadrat dalam Fh : Fhitung Ft : Ftabel * : Signifikan

8. Keputusan a. Terima Hipotesis alternatif (Ha) karena Fh > Ft b. Terima Hipotesis nol (H0) karena Fh < Ft

9. Kesimpulan a. Terdapat perbedaan yang signifikan, keterampilan teknik dasar

sepakbola sampel antara yang dilatih dengan rangkaian latihan dengan yang dilatih dengan rangkaian bermain. (Fh >Ft 6.76 > 4.11).

b. Terdapat perbedaan yang signifikan, keterampilan teknik dasar sepakbola sampel yang dilatih dengan tingkat intelegensi tinggi dan intelegensi rendah. (Fh > Ft 13.08> 4.11).

c. Terdapat interaksi antara metode latihan dengan tingkat intelegensi terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola (Fh > Ft 86.63 > 4.11).

LAMPIRAN 13

C. Perhitungan Uji Lanjut Anava Pengujian tahap lanjut Anava digunakan Uji Tukey untuk menguji

signifikansi perbedaan antara dua rerata yang dipasangkan. Langkah-

langkah yang dilakukan adalah :

1. Merumuskan hipotesis yang diuji

a. H0 : μ A1 = μ A2

Page 200: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

183

H1 : μ A1 < μ A2

b. H0 : μ A1B1 = μ A2B1

H1 : μ A1B1 <μ A2B1

c. H0 : μ A1B2 = μ A2B2

H1 : μ A1B2 > μ A2B2

2. Menghitung perbedaan rerata absolut antar kelompok sampel yang

dipasangkan, yaitu:

a. Antara kelompok A1 dengan A2, selanjutnya disebut Q1

b. Antara kelompok A1B1 dengan A2B1, selanjutnya disebut Q2

c. Antara kelompok A1B2 dengan A2B2, selanjutnya Q3

3. Rumus yang digunakan

nn

RKDXj - Xi Q =

Keterangan ;

Q : Angka Tukey

Xi : Rata-rata kelompok ke-i

Xj : Rata-rata kelompok ke-j

n : Banyak data tiap kelompok

RKD : Rata-rata kuadrat dalam

Perhitungan adalah sebagai berikut :

08.210

1.43==

nRKD untuk kelompok dengan n = 10

47.120

1.43==

nRKD untuk kelompok dengan n = 20

Q1 = 92.1247.1

4766=

Q2 = 98.1208.2

3966=

Q3 = 73.608.2

3953=

Page 201: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

184

4. Menetapkan kriteria pengujian, yaitu :

a. Terima H0 jika Qh ≤ Qt

b. Tolak H0 jika Qh ≥ Qt

Berdasarkan tabel nilai rentang student pada taraf signifikansi α =

0,05 diperoleh harga Qt untuk derajat kebebasan (db) = 2;20

adalah 2,950 dan untuk derajat kebebasan (db) = 4;36 diperoleh Qt

= 3,131

5. Keputusan

a. Tolak Ha yang menyatakan : μ A1 < μ A2

b. Tolak Ha yang menyatakan : μ A1B1 < μ A2B1

c. Tolak Ha yang menyatakan : μ A1B2 > μ A2B2

6. Kesimpulan

a. μ A1 > μ A2 (Qh = 12.92 > Qt = 2,950)

b. μ A1B1 > μ A2B1 (Qh = 12.98 > Qt = 2,950)

c. μ A1B2 < μ A2B2 (Qh = 6.73 > Qt = 3,131)

Page 202: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

172

LAMPIRAN 8 Analisis Deskripsi Data Penelitian

Data deskripsi yang ditampilkan dalam penelitian ini adalah

perhitungan ukuran tendensi sentral (mean), standar deviasi, penyajian

dalam bentuk distribusi frekuensi serta perhitungan modus dan median.

Untuk rata-rata, standar deviasi, modus dan median dari hasil penelitian

digunakan rumus sebagai berikut:

1. Rata-rata (mean) :

2. Standar Deviasi :

3. Modus :

4. Median :

Keterangan :

Σxi : Jumlah skor ke-i sampel ke-n

n : Jumlah sampel (banyak data)

b : Batas bawah kelas modus

p : Panjang kelas interval

b1 : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan

data kelas yang lebih kecil sebelum tanda kelas modus

b2 : Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval dengan

tanda kelas yang lebih besar sebelum tanda kelas modus

F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

F : Frekuensi kelas median

Page 203: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

173

Penyajian data dalam distribusi frekuensi dengan panjang kelas

yang sama dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.

2. Menentukan banyak kelas interval (K) yang diperlukan dengan

mengagunakan aturan Sturges yang menentukan banyak kelas (K) =

1 + 3,3 log n.

3. Menentukan panjang kelas interval (p), dengan menggunkan rumus:

P Rentang

Banyak kelas

Berdasarkan analisis data terhadap delapan kelompok data melalui

penggunaan “program excel dengan fungsi statistik”, diperoleh deskripsi

data seperti tabel berikut:

Tabel Deskripsi Delapan Kelompok Data yang Terdiri dari Rerata, Standar Deviasi, Skor Minimum, dan Maksimum

Kelompok

Data N Minimum Maksimum Mean SD

Kelompok A1

Kelompok A2

Kelompok B1

Kelompok B2

Kelompok A1B1

Kelompok A1B2

Kelompok A2B1

Kelompok A2B2

20

20

20

20

10

10

10

10

30

34

34

30

60

30

34

37

71

67

71

67

71

48

61

67

53

47

54

46

66

39

41

53

14.50

9.84

14.11

9.68

4.08

5.23

7.98

7.91

Page 204: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

174

LAMPIRAN 9

Deskripsi Data Hasil Peningkatan Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola

No A1 A2 B1 B2 A1B1 X12 A1B2 X2

2 A2B1 X32 A2B2 X4

2

1 30 34 34 30 60 3609 30 876 34 1186 37 1386

2 35 36 36 35 61 3673 35 1236 36 1297 47 2192

3 38 36 36 37 61 3743 38 1433 36 1331 51 2608

4 38 37 37 38 67 4467 38 1456 37 1372 51 2614

5 38 37 37 38 67 4499 38 1480 37 1395 53 2795

6 39 37 40 38 67 4528 39 1513 40 1607 53 2819

7 39 40 41 39 69 4728 39 1534 41 1646 56 3151

8 44 41 44 39 69 4826 44 1904 44 1898 58 3395

9 45 44 48 44 70 4954 45 1985 48 2326 60 3595

10 48 47 60 45 71 4971 48 2351 61 3717 67 4435

11 60 48 61 47

12 61 51 61 48

13 61 51 61 51

14 67 53 67 51

15 67 53 67 53

16 67 56 67 53

17 69 58 69 56

18 69 60 69 58

19 70 61 70 60

20 71 67 71 67

Jumlah 1056 948 1077 927 662 43999 394 15768 415 17774 533 28991

Rerata 53 47 54 46 66 4400 39 1577 41 1777 53 2899

SD 14.50 9.84 14.11 9.68 4.08 531.2 5.23 412.5 7.98 761.2 7.91 824.9

Max 71 67 71 67 71 4971 48 2351 61 3717 67 4435

Min 30 34 34 30 60 3609 30 876 34 1186 37 1386

Range 41 32 36 37 10 1362 19 1475 27 2531 29 3048

Page 205: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

175

LAMPIRAN 10 A. Uji Persyaratan ANAVA

1. Uji Normalitas Pengujian normalitas tingkat intelegensi pada penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan Uji Lilliefors. Hasil uji normalitas

dari hasil keterampilan teknik dasar sepakbola dengan empat item

rangkaian test yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Normalitas Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola

No Xuf fk z Luas z F(z) S(z) [F(z)-S(z)] 1 30 1 -1.64 0.4495 0.0505 0.0250 0.0255 2 34 2 -1.25 0.3944 0.1056 0.0500 0.0556 3 35 3 -1.19 0.3930 0.1070 0.0750 0.0320 4 36 5 -1.12 0.3686 0.1314 0.1250 0.0064 5 36 5 -1.09 0.3621 0.1379 0.1250 0.0129 6 37 8 -1.04 0.3508 0.1492 0.2000 0.0508 7 37 8 -1.03 0.3485 0.1515 0.2000 0.0485 8 37 8 -1.02 0.3461 0.1539 0.2000 0.0461 9 38 11 -0.98 0.3365 0.1635 0.2750 0.1115 10 38 11 -0.95 0.3289 0.1711 0.2750 0.1039 11 38 11 -0.93 0.3238 0.1762 0.2750 0.0988 12 39 13 -0.89 0.3133 0.1867 0.3250 0.1383 13 39 13 -0.87 0.3078 0.1922 0.3250 0.1328 14 40 14 -0.80 0.2881 0.2119 0.3500 0.1381 15 41 15 -0.76 0.2764 0.2236 0.3750 0.1514 16 44 17 -0.52 0.1985 0.3015 0.4250 0.1235 17 44 17 -0.52 0.1985 0.3015 0.4250 0.1235 18 45 18 -0.44 0.1700 0.3300 0.4500 0.1200 19 47 19 -0.26 0.1026 0.3974 0.4750 0.0776 20 48 21 -0.15 0.0596 0.4404 0.5250 0.0846 21 48 21 -0.13 0.0517 0.4483 0.5250 0.0767 22 51 23 0.08 0.0319 0.5319 0.5750 0.0431 23 51 23 0.08 0.0319 0.5319 0.5750 0.0431 24 53 25 0.22 0.0871 0.5871 0.6250 0.0379 25 53 25 0.24 0.0948 0.5948 0.6250 0.0302 26 56 26 0.48 0.1844 0.6844 0.6500 0.0344

Page 206: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

176

27 58 27 0.65 0.2422 0.7422 0.6750 0.0672 28 60 29 0.79 0.2852 0.7852 0.7250 0.0602 29 60 29 0.80 0.2881 0.7881 0.7250 0.0631 30 61 32 0.84 0.2995 0.7995 0.8000 0.0005 31 61 32 0.87 0.3078 0.8078 0.8000 0.0078 32 61 32 0.88 0.3106 0.8106 0.8000 0.0106 33 67 36 1.32 0.4066 0.9066 0.9000 0.0066 34 67 36 1.34 0.4099 0.9099 0.9000 0.0099 35 67 36 1.35 0.4115 0.9115 0.9000 0.0115 36 67 36 1.37 0.4147 0.9147 0.9000 0.0147 37 69 38 1.49 0.4319 0.9319 0.9500 0.0181 38 69 38 1.55 0.4394 0.9394 0.9500 0.0106 39 70 39 1.62 0.4474 0.9474 0.9750 0.0276 40 71 40 1.63 0.4484 0.9484 1.0000 0.0516

Jumlah 2004 Rata-rata 50.10 L Ob 0.1514

SD 12.5 L Tb 0.163 Keterangan :

N = 40 Rerata ( X ) = 50.10 S = 12.5 Dari tabel di atas, diperoleh nilai L0 = 0.1514 dengan n = 40 dan taraf

signifikansi α = 0.01 dari daftar nilai L untuk Uji Lilliefors didapat Ltabel = 0,1630 dengan demikian berarti H0 diterima, karena L0 lebih kecil dari

Ltabel (0.1514 < 0.1630) Kesimpulan : Data berdistribusi normal

Page 207: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

177

Normalitas Kelompok A1B1

No Xuf fk z Luas z F(z) S(z) [F(z)-S(z)] 1 60 1 -1.53 0.4370 0.0630 0.1000 0.0370 2 61 3 -1.28 0.3997 0.1003 0.3000 0.1997 3 61 3 -1.28 0.3997 0.1003 0.3000 0.1997 4 67 6 0.20 0.0793 0.5793 0.6000 0.0207 5 67 6 0.20 0.0793 0.5793 0.6000 0.0207 6 67 6 0.20 0.0793 0.5793 0.6000 0.0207 7 69 8 0.69 0.2549 0.7549 0.8000 0.0451 8 69 8 0.69 0.2549 0.7549 0.8000 0.0451 9 70 9 0.94 0.3264 0.8264 0.9000 0.0736 10 71 10 1.19 0.3830 0.8830 1.0000 0.1170

Jumlah 662 Rata-rata 66.20 L Ob 0.1997

SD 4.05 L Tb 0.258

Kesimpulan: Lo (0.1997) < lt (0.258) Dengan demikian data berasal

dari populasi distribusi normal

Normalitas Kelompok A1B2

No Xuf fk z Luas z F(z) S(z) [F(z)-S(z)] 1 30 1 -1.82 0.4656 0.0344 0.1000 0.0656 2 35 2 -0.85 0.3023 0.1977 0.2000 0.0023 3 38 5 -0.27 0.1064 0.3936 0.5000 0.1064 4 38 5 -0.27 0.1064 0.3936 0.5000 0.1064 5 38 5 -0.27 0.1064 0.3936 0.5000 0.1064 6 39 7 -0.08 0.0319 0.4681 0.7000 0.2319 7 39 7 -0.08 0.0319 0.4681 0.7000 0.2319 8 44 8 0.89 0.3133 0.8133 0.8000 0.0133 9 45 9 1.08 0.3599 0.8599 0.9000 0.0401

10 48 10 1.66 0.4515 0.9515 1.0000 0.0485 Jumlah 394 Rata-rata 39.40 L Ob 0.2319 SD 5.17 L Tb 0.258

Kesimpulan: Lo (0.2319) < lt (0.258) Dengan demikian data berasal

dari populasi distribusi normal

Page 208: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

178

Normalitas Kelompok A2B1

No Xuf fk z Luas z F(z) S(z) [F(z)-S(z)] 1 34 1 -0.92 0.3212 0.1788 0.1000 0.0788 2 36 3 -0.67 0.2486 0.2514 0.3000 0.0486 3 36 3 -0.67 0.2486 0.2514 0.3000 0.0486 4 37 5 -0.54 0.2054 0.2946 0.5000 0.2054 5 37 5 -0.54 0.2054 0.2946 0.5000 0.2054 6 40 6 -0.17 0.0675 0.4325 0.6000 0.1675 7 41 7 -0.05 0.0199 0.4801 0.7000 0.2199 8 44 8 0.32 0.1255 0.6255 0.8000 0.1745 9 48 9 0.82 0.2939 0.7939 0.9000 0.1061

10 61 10 2.42 0.4922 0.9922 1.0000 0.0078 Jumlah 414

Rata-rata 41.40 L Ob 0.2199 SD 8.09 L Tb 0.258

Kesimpulan: Lo (0.2199) < lt (0.258) Dengan demikian data berasal

dari populasi distribusi normal

Normalitas Kelompok A2B2

No Xuf fk z Luas z F(z) S(z) [F(z)-S(z)] 1 37 1 -2.03 0.4788 0.0212 0.1000 0.0788 2 47 2 -0.82 0.2939 0.2061 0.2000 0.0061 3 51 4 -0.28 0.1103 0.3897 0.4000 0.0103 4 51 4 -0.28 0.1103 0.3897 0.4000 0.0103 5 53 6 -0.06 0.0239 0.4761 0.6000 0.1239 6 53 6 -0.03 0.0120 0.4880 0.6000 0.1120 7 56 7 0.36 0.1406 0.6406 0.7000 0.0594 8 58 8 0.62 0.2324 0.7324 0.8000 0.0676 9 60 9 0.84 0.2995 0.7995 0.9000 0.1005

10 67 10 1.68 0.4535 0.9535 1.0000 0.0465 Jumlah 533

Rata-rata 53.32 L Ob 0.1239 SD 7.91 L Tb 0.258

Kesimpulan: Lo (0.1239) < lt (0.258) Dengan demikian data berasal

dari populasi distribusi normal

Page 209: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

179

LAMPIRAN 11

Uji Homogenitas Varians

Penelitian ini melakukan uji homogenitas varians dengan uji

homogenitas empat kelompok sel rancangan eksperimen (A1B1, A1B2,

A2B1, dan A2B2).

Pengujian homogenitas varians antara empat kelompok data

penelitian dilakukan dengan uji Bartlet yang langkahnya sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis yang diuji yaitu:

Ho: σ2 A1B1 = σ2 A1B2 = σ2 A2B1 = σ2 A2B2

H1 : paling sedikit suatu tanda samadengan (=) tidak

berlaku

2) Kriteria pengujiannya adalah :

Terima Ho jika X2 hitung < X2 Tabel

Tolak Ho jika X2 hitung > X2 Tabel

3) Menyusun satuan-satuan yang diperlukan dalam pengujuan

Bartlet seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel Harga-harga yang Perlu Untuk Uji Homogenitas

no A1B1(x1) X11

A1B2 (x2) X2

2 A2B1(x3) X32

A2B2 (x4) X4

2

1 61 3743 39 1534 37 1372 53 2819 2 60 3609 38 1456 34 1186 51 2608 3 61 3673 39 1513 36 1331 53 2795 4 67 4528 38 1433 36 1297 56 3151 5 69 4826 35 1236 40 1607 37 1386 6 67 4467 38 1480 37 1395 47 2192 7 67 4499 30 876 41 1646 51 2614 8 70 4954 44 1904 61 3717 67 4435 9 69 4728 48 2351 48 2326 58 3395

10 71 4971 45 1985 44 1898 60 3595 jumlah 662 43999 394 15768 415 17774 533 28991 rerata 66 4400 39 1577 41 1777 53 2899 stdev 4.08 5.23 7.98 7.91

Page 210: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

180

X1= ( ) ( )( ) 4.19

901746

90 438244 -439990

110 10 662 - 43999 10 S

221 ===

−=

X2= ( ) ( )( ) 15.27

902444

90 155236 -157680

110 10 394 - 15768 10 S

222 ===

−=

X3= ( ) ( )

( ) 28.6190

551590

172225 - 177740110 10

415 - 17774 10 S2

33 ===

−=

X4= ( ) ( )( ) 68.64

905821

90 284089- 289910

110 10 533 - 28991 10 S

224 ===

−=

Tabel Harga-Harga yang Perlu untuk Uji Bartlet

Kelompok Dk 1/dk Si² Log Si²

dk (Log Si²) dk ( Si²)

A1B1 9 0,11 19.4 1.2878 11.5902 174.6 A1B2 9 0,11 27.15 1.4338 12.9042 244.35 A2B1 9 0,11 61.28 1.7873 16.0857 551.52 A2B2 9 0,11 64.68 1.8108 16.2972 582.12

Jumlah 36 56.8773 1552.59

4) Menghitung varians gabungan

S2gab =

( )( )

( ) ( ) ( ) ( ) 9999

64.68 9 61.28 9 27.15 9 19.4 91 - niSi 1 - ni 2

++++++

=∑∑

= 43.13 36

1552.59 36

12.58252.5515.2446.174==

+++

log S2 = log 43.13 = 1.6348

5) menghitung harga satuan Bartlet dengan rumus :

B = (logS2) ∑ (ni – 1)

= 1.6348x 36 = 58.8528

6) menghitung nilai chi kuadrat (X2)

Xhitung = (In 10) {B - ∑ (ni – 1) log S2}

= (2,3026) {58.8528– 56.8773} = 4.549

Page 211: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

181

Dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf signifikansi α = 0,01

diperoleh X2tabel = 11.341

X2hitung = 4.549

X2tabel = 11.341

X2h < X2

t Homogen

Keputusan : Ho diterima (X2hitung < X2tabel atau 4.549 < 11.341)

Kesimpulan : data dari empat kelompok yang diuji adalah

homogen.

Page 212: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

182

LAMPIRAN 12

B. Pengujian Hipotesis

Analisis dilakukan untuk mengetahui pengaruh utama (main

effects) dan pengaruh interaksi (interaction effects). Pengaruh interaksi

yaitu pengaruh metode latihan dan tingkat intelegensi terhadap

keterampilan teknik dasar sepakbola atlet SSB PSTS Tabing.

1. Rumusan Hipotesis yang Diuji

a. H0 : μ N A1 = μ A2

H1 : μ A1 < μ A2

b. H0 : A x B = 0

H1 : A x B ≠ 0

2. Kriteria Pengujian

Terima H0 jika Fhitung ≤ Ftabel

Tolak H0 jika Fhitung ≥ Ftabel

3. Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan sebagai berikut :

a. Menghitung Skor Deskripsi Data

Met. Latihan

Tingkat intelegensi

Rangkaian Latihan

(A1)

Rangkaian Bermain

(A2) ∑b

Tinggi (B1) n1 = 10 ∑X1 = 662 ∑ 2

1X = 43999 1X = 66

n2 = 10 ∑X2 = 415 ∑ 2

2X = 17774 2X = 41

nb1 = 20 ∑Xb1 = 1077 ∑ 2

2Xb = 61772

1bX = 54

Rendah (B2) n3 = 10 ∑X3 = 394 ∑ 2

3X = 15768

3X = 39

N4 = 10 ∑X4 = 533 ∑ 2

4X = 28991 4X = 53

nb2 = 20 ∑Xb2 = 927 ∑ 2

2Xb = 44759

2bX = 46

∑K nk1 = 20 ∑Xk1 = 1056 ∑ 2

1Xk = 59766

1kX = 53

nk2 = 20 ∑Xk2 = 948 ∑ 2

2Xk = 46765

2kX = 47

nt = 40 ∑Xt = 2004 ∑ 2Xt = 106531

tX = 50

Page 213: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

183

b. Menghitung Jumlah Kuadrat (JK)

1) Total Reduksi/Dikoreksi

JKTR = ∑Xt2 - ( )

ntXt 2∑

= 106531 - ( ) 6130.6 100400.4 - 106531 40

2004 2

==

2) Antar Kelompok

JKA = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )

nt Xt

nX

nX

nX

n

X 2

4

24

3

23

2

22

1

21 ∑∑∑∑∑ −+++

= ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 40

200410

53310

39410

415 10

662 22222

−+++

= 43824.4 + 17222.5+ 15523.6+ 28408.9 –100400.4

= 4579

a. Jumlah kuadrat antar baris

JKA(b) = ( ) ( ) ( )

ntXt

nbXb

nbXb 2

2

22

1

21 ∑∑∑ −+

= ( ) ( ) ( )40

200420

92720

1077 222

−+

= 57996.45+42966.45– 100400.4

= 562.5

b. Jumlah kuadrat antar kolom

JKA(K) = ( ) ( ) ( )

ntXt

nkXk

nkXk 2

2

22

1

21 ∑∑∑ −+

= ( ) ( ) ( )40

200420

94820

1056 222

−+

= 55756.8 +44935.2– 100400.4

= 291.6

Page 214: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

184

c. Jumlah kuadrat interaksi (kolom x baris)

JKA(i) = JKA – JKA(b) – JKA(K)

= 4579– 562.5– 291.6

= 3724.9

3) Dalam Kelompok

JKTR = JKA – JKD

JKD = JKTR – JKA

= 6130.6 – 4579

= 1551.6

4. Menghitung dk untuk:

a) Dk kolom = k-1 = (2-1) = 1

b) Dk baris = b-1 = (2-1) = 1

c) Dk interaksi = dk baris x dk kolom = 1 x 1 = 1

d) Dk dalam = (N-k.b) = (40 – 2.2) = 36

e) Dk total = (N-1) = 40 – 1 = 39

5. Mengitung Mean Kuadrat (MK); masing-masing JK dibagi dengan

dk- nya

a) MKkol = 291.6:1 = 291.6

b) MKbar = 562.5:1 =562.5

c) MKint = 3724.9:1 = 3724.9

d) MKdal = 1551.6: 36 = 43.1

6. Menghitung harga Fhkol, Fhbar, Fhint dengan cara membagi dengan

MKdal = 43.1

a) Fhkol = 291.6: 43.1= 6.76

b) Fhbar = 562.5: 43.1= 13.08

c) Fhint = 3724.9: 43.1= 86.63

Page 215: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

185

7. Menyusun Tabel ANAVA Dua Jalur

Sumber Varians JK dK

RJK =

Fh =

Ft (α = 0,05)

Antar metode latihan (A)

291.6 1 291.6 6.76* 4,11

Antar Tingkat intelegensi (B)

562.5 1 562.5 13.08* 4,11

Interaksi (A x B) 3724.9 1 3724.9 86.63* 4,11

Dalam Kelompok 1551.6 36 43.1 - -

Total Direduksi 6130.6 39 - - -

Keterangan : JK : Jumlah kuadrat dk : Derajat kebebasan RJK : Rata-rata jumlah kuadrat RJKD : Rata-rata jumlah kuadrat dalam Fh : Fhitung Ft : Ftabel * : Signifikan

8. Keputusan a. Terima Hipotesis alternatif (Ha) karena Fh > Ft b. Terima Hipotesis nol (H0) karena Fh < Ft

9. Kesimpulan a. Terdapat perbedaan yang signifikan, keterampilan teknik dasar

sepakbola sampel antara yang dilatih dengan rangkaian latihan dengan yang dilatih dengan rangkaian bermain. (Fh >Ft 6.76 > 4.11).

b. Terdapat perbedaan yang signifikan, keterampilan teknik dasar sepakbola sampel yang dilatih dengan tingkat intelegensi tinggi dan intelegensi rendah. (Fh > Ft 13.08> 4.11).

c. Terdapat interaksi antara metode latihan dengan tingkat intelegensi terhadap keterampilan teknik dasar sepakbola (Fh > Ft 86.63 > 4.11).

dKJK

RJKDRJK

Page 216: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

186

LAMPIRAN 13

C. Perhitungan Uji Lanjut Anava Pengujian tahap lanjut Anava digunakan Uji Tukey untuk menguji

signifikansi perbedaan antara dua rerata yang dipasangkan. Langkah-

langkah yang dilakukan adalah :

1. Merumuskan hipotesis yang diuji

a. H0 : μ A1 = μ A2

H1 : μ A1 < μ A2

b. H0 : μ A1B1 = μ A2B1

H1 : μ A1B1 <μ A2B1

c. H0 : μ A1B2 = μ A2B2

H1 : μ A1B2 > μ A2B2

2. Menghitung perbedaan rerata absolut antar kelompok sampel yang

dipasangkan, yaitu:

a. Antara kelompok A1 dengan A2, selanjutnya disebut Q1

b. Antara kelompok A1B1 dengan A2B1, selanjutnya disebut Q2

c. Antara kelompok A1B2 dengan A2B2, selanjutnya Q3

3. Rumus yang digunakan

nn

RKDXj - Xi Q =

Keterangan ;

Q : Angka Tukey

Xi : Rata-rata kelompok ke-i

Xj : Rata-rata kelompok ke-j

n : Banyak data tiap kelompok

RKD : Rata-rata kuadrat dalam

Perhitungan adalah sebagai berikut :

Page 217: PENGARUH METODE LATIHAN DAN TINGKAT INTELIGENSI …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/6_APRIYANTI... · Inteligensi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Sepakbola Atlet

187

08.210

1.43==

nRKD untuk kelompok dengan n = 10

47.120

1.43==

nRKD untuk kelompok dengan n = 20

Q1 = 92.1247.1

4766=

Q2 = 98.1208.2

3966=

Q3 = 73.608.2

3953=

4. Menetapkan kriteria pengujian, yaitu :

a. Terima H0 jika Qh ≤ Qt

b. Tolak H0 jika Qh ≥ Qt

Berdasarkan tabel nilai rentang student pada taraf signifikansi α =

0,05 diperoleh harga Qt untuk derajat kebebasan (db) = 2;20

adalah 2,950 dan untuk derajat kebebasan (db) = 4;36 diperoleh Qt

= 3,131

5. Keputusan

a. Tolak Ha yang menyatakan : μ A1 < μ A2

b. Tolak Ha yang menyatakan : μ A1B1 < μ A2B1

c. Tolak Ha yang menyatakan : μ A1B2 > μ A2B2

6. Kesimpulan

a. μ A1 > μ A2 (Qh = 12.92 > Qt = 2,950)

b. μ A1B1 > μ A2B1 (Qh = 12.98 > Qt = 2,950)

c. μ A1B2 < μ A2B2 (Qh = 6.73 > Qt = 3,131)