Pathway Psoriasis

3
Patofisiologi Psoriasis Penyebab psoriasis belum diketahui secara pasti. Namun predisposisi genetik mungkin bisa menjadi pemicu terjadinya psoriasis. Karean adanya peningkatan prevelensi penyakit ini pada anggota keluraga. Psoriasis berkaitan dengna antigen manusia spesifik. Psoriasis secara jelas melibatkan proliferasi berlebih dari keratinosit. Dan pada dasarnya menguarngi waktu yang diperlukan untuk pembelahan sel – sel epidermal yang terjadi dalam plak psoriasik. Psoriasis mungkin jua melibatkan perubahan mekanisme imun karena sel T teraktivasi. Serta Upregulation molekul adhesi yang dimediasi imun pada kreatinosit telah diobservasi. Psoriasis berhubungan dengan petanda peradangan sistemik seperti peningkatan kadar CRP (C-reactive protein). Gangguan imunologik yang terjadi pada penderita psoriasis diperkirakan meningkatkan risiko penyakit lain yang berhubungan dengan gangguan imunologik tersebut. Hal ini bisa terjadi karena aktifasi sel T, sitokin dan peningkatan petanda peradangan sistemik seperti CRP, yang berhubungan dengan proses artheroskelrosis dan pada akhirnya berhubungan dengan penyakit kardiovaskular seperti infark miokard. Patofisiologi Psoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap usia. Perjalanan alamiah penyakit ini sangat berfluktuasi. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas.

description

1

Transcript of Pathway Psoriasis

Page 1: Pathway Psoriasis

Patofisiologi Psoriasis

Penyebab psoriasis belum diketahui secara pasti. Namun predisposisi genetik mungkin bisa

menjadi pemicu terjadinya psoriasis. Karean adanya peningkatan prevelensi penyakit ini pada

anggota keluraga. Psoriasis berkaitan dengna antigen manusia spesifik. Psoriasis secara jelas

melibatkan proliferasi berlebih dari keratinosit. Dan pada dasarnya menguarngi waktu yang

diperlukan untuk pembelahan sel – sel epidermal yang terjadi dalam plak psoriasik. Psoriasis

mungkin jua melibatkan perubahan mekanisme imun karena sel T teraktivasi. Serta Upregulation

molekul adhesi yang dimediasi imun pada kreatinosit telah diobservasi.

Psoriasis berhubungan dengan petanda peradangan sistemik seperti peningkatan kadar CRP (C-

reactive protein). Gangguan imunologik yang terjadi pada penderita psoriasis diperkirakan

meningkatkan risiko penyakit lain yang berhubungan dengan gangguan imunologik tersebut. Hal

ini bisa terjadi karena aktifasi sel T, sitokin dan peningkatan petanda peradangan sistemik seperti

CRP, yang berhubungan dengan proses artheroskelrosis dan pada akhirnya berhubungan dengan

penyakit kardiovaskular seperti infark miokard.

Patofisiologi

Psoriasis merupakan penyakit kronik yang dapat terjadi pada setiap usia. Perjalanan alamiah

penyakit ini sangat berfluktuasi. Pada psoriasis ditunjukan adanya penebalan epidermis dan

stratum korneum dan pelebaran pembuluh-pembuluh darah dermis bagian atas. Jumlah sel-sel

basal yang bermitosis jelas meningkat. Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan

cepat ke bagian permukaan epidermis yang menebal. Proliferasi dan migrasi sel-sel epidermis

yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi keratin yang tebal (sisik yang

berwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan mitosis sel-sel epidermis ini agaknya antara lain

disebabkan oleh kadar nukleotida siklik yang abnormal, terutama adenosin monofosfat (AMP)

siklik dan guanosin monofosfat (GMP) siklik. Prostaglandin dan poliamin juga abnormal pada

penyakit ini. Peranan setiap kelainan tersebut dalam mempengaruhi plak psoriatik belum dapat

dimengerti secara jelas.

Page 2: Pathway Psoriasis

Penatalaksanaan medis

Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifik karena penyebabnya belum

jelas dan banyak faktor yang berpengaruh. Psoriasis sebaiknya diobati secara topikal. Jika

hasilnya tidak memuaskan, baru dipertimbangkan pengobatan sistemik karena efek

samping pengobatan sistemik lebih banyak.

Pengobatan Sistemik

1. Kortikosteroid (Prednison)

2. Obat sitostatik (Metroteksat)

3. Levodopa

4. DDS(diaminodifenilsulfon)

5. Etretinat dan Asitretein

6. Siklosporin

Pengobatan Topikal

1. Preparat Ter (fosil, kayu, batubara)

2. Kortikosteroid (senyawa fluor)

3. Ditranol (antralin)

4. Pengobatan dengan peyinaran

5. Calcipotrio