Meningitis

6
Meningitis Adalah inflamasi pada membran yg menutupi central nervous system, yg biasanya dikenal dengan meningens (radang pada arachnoid dan piamater). Meningitis dapat berkembang sebagai respon dari berbagai kasus, seperti agen infeksi, trauma, kanker, atau penyalahgunaan obat. Agen infeksi dapat berupa bakteri, virus, ricketsia, protozoa, dan jamur. Meningen merupakan jaringan ikat yg membungkus otak dan medulla spinalis. Meningen terdiri dari : 1. Pakimening/ duramater Merupakan lapisan yg kuat. Lapisan luar duramater melekat kuat pada tulang, sedangkan lapisan dalam pada ruang arachnoid 2. Leptomening Terdiri dari arachnoid dan piamater. Arachnoid merupakan lapisan yg avaskuler dan rapuh, sedangkan piamater yang melekat pada jaringan otak dan medulla spinalis. Pada meningen terdapat pembuluh – pembuluh darah kecil untuk memberi nutrisi pada jaringan dibawahnya. Di antara arachnoid dan piamater, terdapat rongga subarachnoid, dimana terdapat Liquor Cerebro Spinal (LCS). LCS dibentuk oleh Plexus Choroideus ventrikel lateral dan berfumgsi sebagai pelindung SSP dari benturan. LCS yang normal memiliki karakteristik sebagai berikut : Warna yang jernih Sel 0 – 5 / mm3 Tekanan 70-200 mmH20 Gula 45-80 mg% Protein 15-45 mg% Asam laktat 0,8-2,8 mMol/L

description

meningitis

Transcript of Meningitis

Page 1: Meningitis

Meningitis

Adalah inflamasi pada membran yg menutupi central nervous system, yg biasanya dikenal dengan meningens (radang pada arachnoid dan piamater). Meningitis dapat berkembang sebagai respon dari berbagai kasus, seperti agen infeksi, trauma, kanker, atau penyalahgunaan obat. Agen infeksi dapat berupa bakteri, virus, ricketsia, protozoa, dan jamur.

Meningen merupakan jaringan ikat yg membungkus otak dan medulla spinalis.

Meningen terdiri dari :

1. Pakimening/ duramater

Merupakan lapisan yg kuat. Lapisan luar duramater melekat kuat pada tulang, sedangkan lapisan dalam pada ruang arachnoid

2. Leptomening

Terdiri dari arachnoid dan piamater. Arachnoid merupakan lapisan yg avaskuler dan rapuh, sedangkan piamater yang melekat pada jaringan otak dan medulla spinalis.

Pada meningen terdapat pembuluh – pembuluh darah kecil untuk memberi nutrisi pada jaringan dibawahnya. Di antara arachnoid dan piamater, terdapat rongga subarachnoid, dimana terdapat Liquor Cerebro Spinal (LCS). LCS dibentuk oleh Plexus Choroideus ventrikel lateral dan berfumgsi sebagai pelindung SSP dari benturan.

LCS yang normal memiliki karakteristik sebagai berikut :

Warna yang jernih Sel 0 – 5 / mm3 Tekanan 70-200 mmH20 Gula 45-80 mg% Protein 15-45 mg% Asam laktat 0,8-2,8 mMol/L

Meningitis adalah peradangan pada meningen. Macam-macam meningitis antara lain :

Meningitis TBC Meningitis purulenta Meningitis viral

Kecurigaan terhadap meningitis diawali ketika ditemukan tanda-tanda peradangan umum antara lain, demam yg disertai nyeri kepala ditambah salah satu gejala perangsangan meningen, gangguan kesadaran, kejang, hemiparese dan atau gangguan saraf otak.

Page 2: Meningitis

Etiologi meningitis :

1. Bakteri

a. Pneumococcus

b. Meningococcus

c. Haemophillus influenza

d. Staphylococcus

e. Escherichia coli

f. Salmonella

g. Mycobacterium tuberculosis

2. Virus

a. Enterovirus

3. Jamur

a. Cryptococcus neoformans

b. Coccidiodes immitris

Patofisiologi

Agen penyebab menginvasi ke susunan saraf pusat melalui aliran darah, lalu bermigrasi ke lapisan sub arachnoid. Terjadi respon inflamasi di piamater, arachnoid, cairan serebrospinal, dan ventrikuler, lalu eksudat menyebar di seluruh saraf cranial dan saraf spinal yang mengakibatkan kerusakan neurologis. Selain dari adanya invasi bakteri, virus, jamur maupun protozoa, port d entree masuknya kuman juga bisa melalui trauma tajam, prosedur operasi, dan abses otak yang pecah, penyebab lainnya adalah adanya rhinorrhea, ottorhea pada fraktur basis cranii yang menmungkinkan kontaknya cairan serebrospinal dengan lingkungan luar.

Manifestasi klinik

Keluhan pertama biasany nyeri kepala. Rasa ini dapat menjalar ke tengkuk dan punggung. Tengkuk menjadi kaku. Kaku kuduk disebabkan oleh mengejangnya otot-otot ekstensor tengkuk. Bila hebat, terjadi opistotonus, kesadaran menurun, tanda Kernig dan Brudzinsky positif.

Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia penderita serta virus apa yang menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam tinggi, sakit kepala, pilek, mual, muntah, dan dapat disertai kejang. Setelah itu biasanya penderita merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta penglihatan menjadi kurang jelas.

Page 3: Meningitis

Gejala pada bayi yang terken meningitis, biasanya menjadi sangat rewel, muncul bercak pada kulit, tangisan lebih keras dan nadanya tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti tangannya membuat gerakan yang tidak beraturan.

Gejala meningitis :

1. Gejala infeksi akut : panas, nafsu makan tidak ada, anak lesu

2. Gejala kenaikan tekanan intracranial : penurunan kesadaran, kejang, ubun-ubun besar menonjol

3. Gejala rangsangan meningeal : kaku kuduk, brudzinsky I dan II positif, Kernig +

Diagnosa

Lumbal pungsi

Tes darah

Meningitis TBC

Merupakan peradangan selaput otak/meningen oleh karena Mycobacterium tuberculosis

Etiologi

a. Mycobacterium tuberculosis hominis (terbanyak)b. Mycobacterium tuberculosis bovis (5%)

Patofisiologi

a. Hipotesis RICH : Mycobacterium tuberculosis ke ruang sub arachnoid

b. Fokus RICH adalah fokus perkijuan lokal di otak

c. Penyebaran Mycobacterium tuberculosis dari fokus yang dekat ke tulang belakang dan ke ruang sub arachnoid

d. Meningits TBC : reaksi radang akut di leptomening dengan eksudat kuning kehijauan di basis otak

Insidensi : terbanyak usia <5tahun, karena imunitas sel kurang dan kontak yang erat dengan penderita.

Klasifikasi menurut Lincoln :

Stadium 1: gejala rangsang meningen

Stadium 2 : stadium 1 + defisit neurologis focal

Stadium 3 : penurunan kesadaran akibat meningitisnya sendiri

Page 4: Meningitis

Gejala klinik :

Subakut, terdiri dari beberapa stadium :

Stadium prodormal (1-3minggu)

Demam, nyeri kepala, mual, muntah, nafsu makan menurun, dapat timbul kejang

Stadium perangsangan meningen

Timbul kaku kuduk, tes Brudzinsky memberi hasil positif

Stadium kerusakan otak setempat

Timbul kelumpuhan saraf otak atau hemiparesis

Stadium kerusakan otak difus

Penurunan kesadaran sampai koma (bisa sampai meninggal)

Pemeriksaan penunjang

Darah : LED meningkat, hitung jenis : peningkatan limfosit

Thorax foto : KP (Koch Pulmonum)

LCS :

o Jernih/opalesen

o Tampak cob web bila didiamkan selama 24jam

o Tekanan sedikit meningkat

o Nonne -/+, Pandy -/+

o Sel <500/mm3, predominan limfosit

o Protein sangat meninggi >75mg%

o Gula <40mg% tetapi tidak sampai 0

o Pewarnaan Ziehl Nielsen didapatkan BTA (+)

Page 5: Meningitis

Kriteria diagnosis

Terdapatnya gejala perangsangan meningen

Kuman TBC dari pewarnaan LCS atau kultur

Adanya riwayat kontak dengan penderita TBC

MENINGITIS PURULENTA

Peradangan selaput otak oleh karena kuman piogenik

Etiologi : Haemophillus influenza, Streptoccus pneumoniae, Meningococcus, Pseudomonas, Salmonella, Escherichia coli.