Meningitis Fix

22
 I. PENDAHULUAN Penya kit infeksi masih merupak an masala h keseh atan masya rakat yang utama di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Infeksi adalah invasi dan multiplikasi kuman (mikro-organisme) di dalam jaringan tubuh. Invasi atau  penetrasi berarti penembusan. Penyakit-penyakit inflamasi pada sistem saraf pusat terutama adalah meningitis dan ensefaliti s, dapat bersifat primer atau hany a merup akan bagian dari penya kit sistemik. Gambaran klinis utama yang timbul pada seorang pasien bergantung  pada jenis mikroorganisme, jumlah, keadaan umum dan daya tahan tubuh pasien, adanya infeksi ikutan, dan penatalaksaan klinis. Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang terjadi pada meninges, yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang. Bedasarkan perubahan pada cairan otak meningitis dapat dibagi dalam Meningitis  purulenta dan Meningitis serosa.

Transcript of Meningitis Fix

Page 1: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 1/22

 

I. PENDAHULUAN

Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di

negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Infeksi adalah invasi

dan multiplikasi kuman (mikro-organisme) di dalam jaringan tubuh. Invasi atau

 penetrasi berarti penembusan.

Penyakit-penyakit inflamasi pada sistem saraf pusat terutama adalah meningitis

dan ensefalitis, dapat bersifat primer atau hanya merupakan bagian dari penyakit

sistemik. Gambaran klinis utama yang timbul pada seorang pasien bergantung

 pada jenis mikroorganisme, jumlah, keadaan umum dan daya tahan tubuh pasien,

adanya infeksi ikutan, dan penatalaksaan klinis.

Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang terjadi pada meninges,

yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang.

Bedasarkan perubahan pada cairan otak meningitis dapat dibagi dalam Meningitis

 purulenta dan Meningitis serosa.

Page 2: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 2/22

 

II. TINJAUAN PUSTAKA

DEFINISI

Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter,

arakhnoid dan dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan

medula spinalis yang superfisial.

EPIDEMIOLOGI

Distribusi Frekuensi Meningitis

a. Orang/ Manusia

Umur dan daya tahan tubuh sangat mempengaruhi terjadinya meningitis. Penyakit

ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dan distribusi

terlihat lebih nyata pada bayi. Meningitis purulenta lebih sering terjadi pada bayi

dan anak-anak karena sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna. Puncak 

insidensi kasus meningitis karena  Haemophilus influenzae di negara berkembang

adalah pada anak usia kurang dari 6 bulan, sedangkan di Amerika Serikat terjadi

 pada anak usia 6-12 bulan. Sebelum tahun 1990 atau sebelum adanya vaksin

untuk  Haemophilus influenzae tipe b di Amerika Serikat, kira-kira 12.000 kasus

meningitis Hib dilaporkan terjadi pada umur < 5 tahun. Insidens Rate pada usia <

5 tahun sebesar 40-100 per 100.000. Setelah 10 tahun penggunaan vaksin,

Insidens Rate menjadi 2,2 per 100.000. Di Uganda (2001-2002) Insidens Rate

meningitis Hib pada usia < 5 tahun sebesar 88 per 100.000.

b. Tempat

Risiko penularan meningitis umumnya terjadi pada keadaan sosio-ekonomirendah, lingkungan yang padat (seperti asrama, kamp-kamp tentara dan jemaah

haji), dan penyakit ISPA. Penyakit meningitis banyak terjadi pada negara yang

sedang berkembang dibandingkan pada negara maju.

Insidensi tertinggi terjadi di daerah yang disebut dengan the African Meningitis

belt, yang luas wilayahnya membentang dari Senegal sampai ke Ethiopia meliputi

21 negara. Kejadian penyakit ini terjadi secara sporadis dengan Insidens Rate 1-20

 per 100.000 penduduk dan diselingi dengan KLB besar secara periodik. Di daerah

Page 3: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 3/22

 

Malawi, Afrika pada tahun 2002 Insidens Rate meningitis yang disebabkan oleh

 Haemophilus influenzae 20-40 per 100.000 penduduk.

c. Waktu

Kejadian meningitis lebih sering terjadi pada musim panas dimana kasus-kasus

infeksi saluran pernafasan juga meningkat. Di Eropa dan Amerika utara insidensi

infeksi Meningococcus lebih tinggi pada musim dingin dan musim semi

sedangkan di daerah Sub-Sahara puncaknya terjadi pada musim kering.

Meningitis karena virus berhubungan dengan musim, di Amerika sering terjadi

selama musim panas karena pada saat itu orang lebih sering terpapar agen

 pengantar virus. Di Amerika Serikat pada tahun 1981 Insidens Rate meningitis

virus sebesar 10,9 per 100.000 Penduduk dan sebagian besar kasus terjadi pada

musim panas.

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Otak dan sum-sum tulang belakang diselimuti meningea yang melindungi struktur 

syaraf yang halus, membawa pembuluh darah dan sekresi cairan serebrospinal.

Meningea terdiri dari tiga lapis, yaitu:

1. Lapisan Luar (Durameter)

Durameter merupakan tempat yang tidak kenyal yang membungkus otak, sumsum

tulang belakang, cairan serebrospinal dan pembuluh darah. Durameter terbagi lagi

atas durameter bagian luar yang disebut selaput tulang tengkorak (periosteum) dan

durameter bagian dalam (meningeal) meliputi permukaan tengkorak untuk 

membentuk falks serebrum, tentorium serebelum dan diafragma sella.

2. Lapisan Tengah (Arakhnoid)

Disebut juga selaput otak, merupakan selaput halus yang memisahkan durameter dengan piameter, membentuk sebuah kantung atau balon berisi cairan otak yang

meliputi seluruh susunan saraf pusat. Ruangan diantara durameter dan arakhnoid

disebut ruangan subdural yang berisi sedikit cairan jernih menyerupai getah

  bening. Pada ruangan ini terdapat pembuluh darah arteri dan vena yang

menghubungkan sistem otak dengan meningen serta dipenuhi oleh cairan

serebrospinal.

3. Lapisan Dalam (Piameter)

Page 4: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 4/22

 

Lapisan piameter merupakan selaput halus yang kaya akan pembuluh darah kecil

yang mensuplai darah ke otak dalam jumlah yang banyak. Lapisan ini melekat

erat dengan jaringan otak dan mengikuti gyrus dari otak. Ruangan diantara

arakhnoid dan piameter disebut sub arakhnoid. Pada reaksi radang ruangan ini

  berisi sel radang. Disini mengalir cairan serebrospinalis dari otak ke sumsum

tulang belakang.

Bedasarkan perubahan pada cairan otak meningitis dapat dibagi dalam Meningitis

 purulenta dan Meningitis serosa :

MENINGITIS PURULENTA

a. Definisi

Meningitis purulenta adalah radang bernanah arakhoid dan piameter yang

disertai otak dan medula spinalis. Sering disebut juga meningitis bacterial

akut

b. Etiologi

Bakteri yang dapat membangkitkan meningitis akut banyak sekali antara lain:

Streptococcus pneumonia (pnneumokokus), Nisseria meningitides

(meningococus), Streptococcus Haemolyticus, Staphylococcus aureus,

Klebsiella pneumonia, Listeria monocytogenes (listeria), Haemophilus

influenzae (haemophilus).

1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).

Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi

ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi

 pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).

Page 5: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 5/22

 

2. Neisseria meningitidis (meningococcus).

Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus

 pneumoniae, Meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.

3. Haemophilus influenzae (haemophilus).

Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat

menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi

 pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian

vaksin (Hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan

 pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.

4. Listeria monocytogenes (listeria).

Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan

meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu

dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang

 berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal

dari hewan lokal (peliharaan).

c. Patofisiologi

Secara umum invasi kuman ke susunan saraf pusat (SSP) terjadi setelah

kuman berhasil menerobos permukaan tubuh dalam dan luar, bakteri yang

  bersarang di mastoid dapat menjalar ke SSP perkontinuitatum. Suturamemberikan kesempatan untuk invasi hematogenik melalui arteri

intraserebral merupakan penyebaran ke SSP secara langsung. Pada

meningitis purulenta paling sering terjadi akibat penyebaran kuman secara

hematogen , atau langsung menyebar dari kelainan di nasofaring, paru paru

(pneumonia , bronkopneumonia) dan jantung (endokarditis). Selain itu

 perkontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan didekat selaput otak 

misalnya abses otak , otitits media, mastoiditis dan thrombosis sinus

Page 6: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 6/22

 

kavernosus. Invasi kuman kuman (meningococcus, pneumococcus,

haemophilus influenza streptococcus) ke dalam ruang subaraknoid

menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid, CSS da system

ventrikulus. Mula mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang

mengalami hiperemi dalam waktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel

sel leukosit polimorfonuklear (PMN) ke dalam ruang subaraknoid kemudian

tebentuk eksudat. Dalam beberapa hari terjadi pembentukan limfosit dan

histiosit dan dalam minggu ke dua sel-sel plasma. Eksudat yag terbentuk 

terdiri dari dua lapisan , bagian luar mengandung leukosit PMN dan fibrin,

sedangkan lapisan didalam terdapat makrofag.

Proses Radang selain pada arteri juga terjadi pada vena-vena dikorteks dan

dapat menyebabkan thrombosis, infark otak, edema otak, dan degenerasi

neuron neuron. Dengan demikian meningitis purulenta dapat dianggap

sebagai ensefalitis superficial thrombosis serta organisasi eksudat perineural

ang fibropurulen menyebabkan kelainan nervus kranialis (Nn. III, IV, VI, VII

dan VIII). Organisasi di ruang subaraknoid superficial dapat menghambat

aliran dan absorpsi CSS sehingga mengakibatkan hidrosefalus komunikan.

d. Gejala klinis

Pada dewasa muda , sakit kepala merupakan gejala utama dari meningitis – 

terjadi pada 90% kasus dari meningitis bakterialis, yang diikuti oleh kaku

kuduk (ketidakmampuan leher untuk fleksi secara pasif karena peningkatan

tonus otot). Trias klasik dari meningitis meliputi kaku kuduk, peningkatan

suhu tubuh tiba-tiba, dan perubahan status mental. Ketiga The classic triad of 

gambaran klinis ini hanya terjadi pada 44-46% kasus meningitis bakterialis.

Gejala lain yang dapat muncul antara lain fotofobia dan fonofobia.

Kaku kuduk biasanya terjadi pada 70% kasus meningitis bakterialis. Gejala

lain dari meningisme adalah didapatkannya Kernig's sign atau Brudzinski's

sign. Meskipun Kernig's dan Brudzinski's signs biasanya digunakan untuk 

skrining meningitis, namun sensitivitas kedua tes tersebut terbatas. Kedua

tanda tersebut memiliki spesifitas yang baik untuk meningitis, tanda-tanda

Page 7: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 7/22

 

tersebut jarang terjadi pada penyakit lain. Tes lainnya seperti "jolt

accentuation maneuver" membantu menentukan meningitis pada pasien

dengan demam dan sakit kepala. Pasien diinstruksikan untuk memutar kepala

secara horizontal, bila maneuver ini tidak memperberat derajat sakit kepala,

maka itu bukanlah meningitis.

Meningitis yang disebabkan    Neisseria meningitidis ( dikenal sebagai

"meningococcal meningitis") dapat dibedakan dari meningitis dengan sebab

lain dengan adanya ruam peteki yang menyebar cepat. Ruam terdiri dari

 peteki pada tubuh, ekstremitas, membrane mukosa, konjungtiva dan palmar.

e. Pemeriksaan Rangsangan Meningeal

Pemeriksaan Kaku Kuduk 

Pasien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan

rotasi kepala. Tanda kaku kuduk positif (+) bila didapatkan kekakuan dan

tahanan pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot.

Dagu tidak dapat disentuhkan ke dada dan juga didapatkan tahanan pada

hiperekstensi dan rotasi kepala.

Pemeriksaan Tanda Kernig

Pasien berbaring terlentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi

 panggul kemudian ekstensi tungkai bawah pada sendi lutut sejauh mengkin

tanpa rasa nyeri. Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi sendi lutut tidak 

mencapai sudut 135° (kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna) disertai

spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri.

Pemeriksaan Tanda Brudzinski I ( Brudzinski Leher)

Pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinya

dibawah kepala dan tangan kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan

fleksi kepala dengan cepat kearah dada sejauh mungkin. Tanda Brudzinski I

 positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada leher.

Pemeriksaan Tanda Brudzinski II ( Brudzinski Kontra Lateral Tungkai)

Page 8: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 8/22

 

Pasien berbaring terlentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendi

 panggul (seperti pada pemeriksaan Kernig). Tanda Brudzinski II positif (+)

 bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut

kontralateral.

f. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan darah

Kadar Hb, Jumlah dan hitung jenis leukosit, Laju endap darah (LED), Kadar 

glukosa, Kadar Ureum, Elektrolit, Kultur. Pada meningitis purulenta

didapatkan peningkatan leukosit dengan pergeseran ke kiri pada hitung jenis.

2. Pemeriksaan radiologi

Foto kepala ( periksa mastoid ,sinus paranasal dan gigi geligi) dan foto dada.

3. Cairan Serebrospinalis : lengkap dan kultur (Merupakan diagnostic pasti

melalui pungsi lumbal).

Pada meningitis purulenta diperoleh hasil pemeriksaan cairan serebrospinal

yang keruh karna mengandung pus, nanah yang merupakan campuran

leukosit yang hidup dan mati, jaringan mati dan bakteri.

Likuor Serebrospinal tidak jernih, keruh dan kekuningan. Jumlah sel dapat

mencapai beribu ribu per mm3. Sebagian besar terdiri atas leukosit

 polimorfonuklear. Pada yang berat dijumpai nanah. Kadar protein tinggi ,

hingga melebihi 500 mg%. Kadar glukosa menurun.

g. TERAPI

Page 9: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 9/22

 

Terapi bertujuan memberantas penyebab infeksi disertai perawatan intensif 

supuratif untuk membantu pasien melalui masa kritis . Sementara menunggu

hasil pemeriksaan terhadap kausa diberikan obat sebagai berikut :

1. Kombinasi ampisilin 12-18 gram , kloramfenikol 14 gram , intravena.

2. Dapat ditambahkan campuran trimetoprim 80 mg , sulfametoksazol 400

mg intravena.

Bila sebab diketahui :

1. Meningitis yang disebabkan pneumococcus, meningoccocus

Ampisilin 12-18 gram intravena dalam dosis terbagi perhari, minimal 10hari

hingga sembuh.

2. Meningitis yang disebabkan haemaphylosus influenza

Kombinasi ampisilin dan chlorampenikol , bila pasien alergi ampisilin

 berikan chlompenikol saja.

3. Meningitis yang disebabkan enterobacteriaeae

Sefotaksim 1-2 gram intravena tiap 8jam , biala resisten terhadap sefotaksim

 berikan campuran trimetropim80 mg dan sulfametoksazol 400mg.

4. Meningitis yang disebabkan oleh staphylococcus aureus yang resisten

terhadap penisilin , bisa diberikan sefotaksim dan ceftriaxon.

5. Bila etiologi tidak diketahui

Pada orang dewasa berikan ampisilin 12-18gr intravena.

Rekomendasi untuk terapi antimikroba empiris untuk meningitis purulen

 berdasarkan usia pasien dan kondisi spesifik predisposisi

Page 10: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 10/22

 

h. Komplikasi

Dapat terjadi sebagai akibat pengobatan yang tidak sempurna atau

 pengobatan yang terlambat. Komplikasi yang mungkin ditemukan adalah :

- Efusi subdural

- Empiema subdural

- Ventrikulitis

- Abses serebri

- Skuele neurologis pada berupa paresis atau paralisis sampai

deserebrasi

i. Prognosis

Page 11: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 11/22

 

Prognosis meningitis tergantung kepada umur, mikroorganisme spesifik yang

menimbulkan penyakit, banyaknya organisme dalam selaput otak, jenis

meningitis dan lama penyakit sebelum diberikan antibiotik. Penderita usia

neonatus, anak-anak dan dewasa tua mempunyai prognosis yang semakin

 jelek, yaitu dapat menimbulkan cacat berat dan kematian.

Pengobatan antibiotika yang adekuat dapat menurunkan mortalitas meningitis

 purulenta, tetapi 50% dari penderita yang selamat akan mengalami  sequelle

(akibat sisa). Lima puluh persen meningitis purulenta mengakibatkan

kecacatan seperti ketulian, keterlambatan berbicara dan gangguan

 perkembangan mental, dan 5 – 10% penderita mengalami kematian.

MENINGITIS SEROSA

a. Definisi

Meningitis serosa adalah radang selaput otak arakhoid dan piameter yang

disertai cairan otak yang jernih

b. Etiologi

Bervariasi, Mikroorganisme yang bertanggung jawab adalah bakteri,

 protozoa, jamur, dan virus.

Penyebab meningitis serosa yang paling banyak ditemukan adalah kuman

Tuberculosis dan virus:

1. MENINGITIS TUBERCULOSIS

Definisi

Meningitis tuberkulosa ialah radang selaput otak akibat komplikasi

tuberculosis primer -.

Patofisiologi

Meningitis tuberkulosa pada umumnya sebagai penyebaran tuberculosis

 primer, dengan fokus infeksi di tempat lain. Biasanya fokus infeksi primer di

Page 12: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 12/22

 

  paru, namun Blockloch menemukan 22,8 % dengan fokus primer di

abdomen, 2,1 % di kelenjar limfe leher dan 1,2 % tidak ditemukan adanya

fokus primer. Dari fokus infeksi primer, basil masuk ke sirkulasi darah

melalui duktus torasikus dan kelenjar limfe ragional, dan dapat menimbulkan

infeksi berat berupa tuberkulosis milier atau hanya menimbulkan beberapa

focus metastase yang biasanya tenang.

Terjadinya meningitis bukanlah karena terinfeksinya selaput otak langsung

oleh penyebaran hematogen, melainkan biasanya sekunder melalui

 pembentukan tuberkel pada permukaan otak, sumsum tulang belakang atau

vertebra yang kemudia pecah ke dalam rongga araknoid ( Rich dan

McCordeck ). Kadang-kadang juga terjadi perkontinuitatum dari mastoiditid

atau spondilitis.

Pada pemeriksaan histologis, meningitis tuberkulosa ternyata merupakan

meningoencefalitis. Peradangan ditemukan sebagian besar pada dasar otak,

terutama pada batang otak (brain stem) tempat terdapat eksudat dan tuberkel.

Eksudat yang serofirinosa dan gelatinosa dapat menimbulkan obstruksi pada

sisterna basalis dan mengakibatkan hidrosefalus serta kelainan pada saraf 

otak. Tampak juga kelainan pada pembuluh darah seperti arteritis dan flebitis

yang menimbulkan penyumbatan. Akibat penyumbatan ini dapat terjadi

infark otak yang kemudian akan mengakibatkan pelunakan otak.

Gambaran Patologi

Gambaran patologi pada meningitis tuberkulosa ada 4 tipe yaitu :

1. Disseminated military tubercles, seperti pada tuberculosis milier.

2. focal caseosa plaques, contohnya tuberkuloma yang sering menyebabkan

meningitis yang difus.

3. Acute inflammatory caseosa meningitis

• Terlokalisasi, disertai perkijuan dari tuberkel, biasanya di korteks

• Difus, dengan eksudat gelatinosa di ruang subaraknoid

Page 13: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 13/22

 

4. Meningitis proliferatif:

• Terlokalisasi, pada selaput otak 

• Difus dengan gambaran tak jelas.

Gambaran patologi ini tidak terpisah-pisah dan mungkin terkadi bersamaan

 pada setiap pasien. Gambaran patologi tersebut dipengaruhi oleh beberapa

factor, yaitu umur, barat dan lamanya sakit, respon imun pasien, lama respon

 pengobtan yang diberikan, virulensi dan jumlah basil juga merupkan factor 

yang mempengaruhi.

Gejala Klinis

Secara klinis kadang-kadang belum terdapat gejala meningitis nyata

walaupun selaput otak sudah terkena. Hal demikian terdapat pada

tuberkulosis miliaris, sehingga pada penyebaran miliar sebaiknya dilakukan

 pungsi lumbal walaupun gejala meningitis belum tampak.

Pada fase awal belum timbul manifestasi neurologis, biasanya gejalanya tidak 

khas dan timbul perlahan-lahan dan berlangsung ± 2 minggu sebelum timbultanda-tanda rangsang meningeal. Gejala berupa rasa lemah, kenaikan suhu

yang ringan, anoreksia, tidurnya terganggu, mual, muntah, sakit kepala,

apatik, dan timbul kejang yang intermiten. Kejang bersifat umum dan

didapatkan sekitar 10-15%. Kadang-kadang tanda kenaikan tekanan intra

cranial timbul, mendahului tanda rangsang meningeal. Stadium ini

 berlangsung selama 1-3 minggu dan tuberkelnya pecah langsung ke dalam

ruang subaraknoid.

Fase selanjutnya disebut stadium meningitis, yang ditandai dengan

memberatnya penyakit. Pada fase ini terjadi rangsang pada selaput otak,

sehingga sakit kepala dan muntah menjadi keluhan utama. Pasien muntah dan

sakit kepala yang terus-menerus, menjadi mudah terangsang dan drowiness

dan disorientasi. Pada fase ini eksudat yang mengalami organisasi akan

mengakibatkan kelumpuhan saraf cranial dan hidrosefalus, gangguan

kesadaran dan papiledema ringan serta adanya tuberkel di koroid. Vaskulitis

Page 14: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 14/22

 

menyebabkan tanda gangguan fokal, saraf kranial dan kadang-kadang

medulla spinalis.

Mungkin timbul kelemahan otot, kehilangan sensori dan \bahkan pergerakaninvolunter seperti hemibalismus atau hemikorea serta kejang dapat timbul

  pada setiap fase penyakit. Hemiparesis mungkin timbul pada stadium ini,

 biasanya disebabkan iskemia atau infark. Quadriparesis dapat terjadi akibat

infark bilateral atau edema otak yang berat, sedang monoparesis jarang

ditemukan dan biasanya disebabkan lesi pada pembuluh darah.

Lincoln membagi meningitis tuberkulosa menjadi 3 stadium, tiap stadium

  berakhir kira-kira satu minggu. Stadium pertama atau stadium prodromal

dengan gejala demam, sakit perut, nausea, muntah, apatik atau iritabel, tetapi

kelainan neurologis belum ada. Stadium kedua atau stadium transisi, pasien

menjadi tidak sadar, spoor, kelainan neurologis atau paresis, tanda kernig dan

Brudzinksi menjadi positif, refleks abdomen menghilang, timbul klonus ankle

dan patella. Saraf otak yang biasanya terkena adalah saraf otak III, IV, VI dan

VII. Tuberkel di koroid terdapat 10% pasien. Stadium ketiga atau terminal

 pasien mengalami koma, pupil tidak beraksi, kadang-kadang timbul spasme

klonik pada ekstremitas, pernafasan tidak teratur, demam tinggi; hidrosefalus

terjadi kira-kira dua pertiga pasien, terutama yang penyakitnya berlangsung

lebih dari 3 minggu. Hal ini terjadi apabila pengobatan terlambat atau tidak 

adekuat.

Tiga stadium diatas biasanya tidak mempunyai batas yang jelas antara satudengan yang lainnya, namun jika tidak diobati umumnya berlangsung 3

minggu sebelum anak meninggal.

Pemeriksaan fisik 

Pemeriksaan fisis yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis meningitis

serosa adalah :

Page 15: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 15/22

 

1. Pemeriksaan rangsang meningeal dengan pemeriksaan kaku kuduk.

Biasanya pada pasien meningitis terdapat kaku kuduk yang positif 

2. Pemeriksaan nervi craniales yaitu N III, N IV, N VI, N VII, N VIII,

 biasanya kelumpuhan saraf otak dapat sering dijumpai

Pemeriksaan penunjang

Pungsi lumbal penting sekali untuk pemeriksaan bakteriologik dan

laboratorium lainnya. Cairan serebrospinal berwarna jernih atau kekuning-

kuningan (xantokrom), bila di biarkan mengendap akan membentuk batang-

 batang, kadang-kadang dapat ditemukan mikroorganisme didalamnya. Jumlah

sel berkisar 200-500/mm3, mula-mula sel PMN dan limfosit dalam proporsi

sama atau kadang sel PMN lebih banyak, selanjutnya limfosit yang lebih

 banyak. Kadang-kadang jumlah sel pada fase akut dapat mencapai kurang

lebih 1000/mm3. kadar protein meninggi dan glukosa menurun.

Terapi

Perawatan meningitis tuberkulosa meliputi berbagai aspek yang harus

diperhatikan antara lain kebutuhan cairan dan elektrolit , kebutuhan gizi pada

umumnya.

Kebutuhan cairan , elektrolit , serta gizi dapat diberikan melalui infuse

maupun NGT.

Rejimen terapi

1. 2HRZE- 7RH

a. 2bulan pertama

- INH : 1 x 400mg/hari.oral

- Rifampisin : 1 x 600mg/hari oral

- Pirazinamid : 15-30mg/kg/hari,oral

Page 16: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 16/22

 

- Streptomisin : 15mg/kg/hari,oral atau

- Etambutol : 15-20mg/kg/hari,oral

 b. 7-12 bulan berikutnya

- INH : 1x 400mg/hari,oral

- Rifampisin : 1x 600mg/hari,oral

2. Steroid: dexamethason 10mg bolus IV, kemudian 4kali mg intavena

selama 2-3 minggu selanjutnya turunkan perlahan selama 1bulan

Diberikan untuk :

- Menghambat reaksi inflamasi

- Mencegah komplikasi infeksi

- Menurunkan edema serebri

- Mencegah perlekatan

- Mencegah arteritis / infeksi otak 

3. Makanan cukup kalori , vitamin,mineral diberika n dengan sonde

lambung.

4. Hindari timbulnya dekubitus jika ada kelumpuhan dengan mengubah sikap

 baring

5. Pada tahap rehabilitasi : Fisioterapi diberikan untuk menghindarkan atropi

otot otot dan ankilosis sendi.

Page 17: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 17/22

 

Pada meningitis viral tidak ada pengobatan spesifik. Pada kebanyakan kasus

 pengobatan yang diberikan bersifat simtomatik. Analgetik dibutuhkan untuk 

keluhan sakit kepala dan antiemetik untuk mual dan muntah. Perawatan

rumah sakit jarang dibutuhkan kecuali ketika muntahnya mengakibatkan

dehidrasi. Pada pasien dengan herpes simpleks meningitis viral dilakukan

terapi simptomatik, dan pada beberapa kasus pengobatannya dapat

dipertimbangkan pemberian acyclovir. Acyclovir 30 mg/kg yang dibagi

dalam 3 kali per hari dan harus diberikan lebih awal untuk mendapatkan hasil

yang maksimal.

Komplikasi

1. Hidrosefalus

2. Kelumpuhan saraf kranial

3. Epilepsi

4. Iskemi dan infark pada otak 

Prognosis

Bila meningitis tuberkulosa tidak diobat, prognosisnya jelek . penderita dapat

meninggal dalam waktu 6-8 minggu. Prognosis menentukan oleh kapan

  pengobatan dimulai dan pada stadium berapa, umur penderita juga

mempengaruhi prognosis tersebut.

2. MENINGITIS VIRAL

Etiologi

 paling sering dari kelompok enterovirus : Penyebab meningitis virus yang

 paling sering ditemukan yaitu Mumpsvirus, Echovirus, dan Coxsackie virus ,

sedangkan Herpes simplex , Herpes zooster , dan enterovirus   jarang menjadi

 penyebab meningitis aseptik(viral).

Page 18: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 18/22

 

Gejala Klinis

Meningitis karena virus ditandai dengan cairan serebrospinal yang jernih

serta

rasa sakit penderita tidak terlalu berat. Pada umumnya, meningitis yang

disebabkan oleh Mumpsvirus ditandai dengan gejala anoreksia dan malaise,

kemudian diikuti oleh pembesaran kelenjer parotid sebelum invasi kuman ke

susunan saraf pusat. Pada meningitis yang disebabkan oleh  Echovirus

ditandai dengan keluhan sakit kepala, muntah, sakit tenggorok, nyeri otot,

demam, dan disertai dengan timbulnya ruam makopapular yang tidak gatal di

daerah wajah, leher, dada, badan, dan ekstremitas.

Gejala yang tampak pada meningitis Coxsackie virus yaitu tampak lesi

vasikuler pada palatum, uvula, tonsil, dan lidah dan pada tahap lanjut timbul

keluhan berupa sakit kepala, muntah, demam, kaku leher, dan nyeri punggung

Pemeriksaan Penunjang

- Pemeriksaan darah

Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap

Darah (LED), kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.

Pada Meningitis Serosa didapatkan peningkatan leukosit saja.

- Pemeriksaan Radiologis

Pada Meningitis Serosa dilakukan foto dada, foto kepala, bila mungkin

dilakukan CT Scan.

- Pemeriksaan Pungsi Lumbal

Lumbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa jumlah sel dan protein

cairan cerebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan adanya peningkatan

tekanan intrakranial.

Pada Meningitis Serosa terdapat tekanan yang bervariasi, cairan jernih, sel

darah putih meningkat, glukosa dan protein normal, kultur (-).

Page 19: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 19/22

 

Terapi

Terapi meningitis viral :

- diberi anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap 8jam,

dosis pediatrik 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat diulang tiap

12 jam

- diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis

herpetic meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jam.

Prognosis

Penderita meningitis karena virus biasanya menunjukkan gejala klinis yang

lebih ringan,penurunan kesadaran jarang ditemukan. Meningitis viral

memiliki prognosis yang jauh lebih baik. Sebagian penderita sembuh dalam 1

  – 2 minggu dan dengan pengobatan yang tepat penyembuhan total bisa

terjadi.

Page 20: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 20/22

 

KESIMPULAN

- Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang ang mengenai

 piameter ( selaput dalam lapisan otak ) dan arakhnoidea serta dalam derajat

yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan medulla spinalis yang

superficial.

- Bedasarkan perubahan pada cairan otak meningitis dapat dibagi dalam

:

1. Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis

 bakteri adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi

otak dan medulla spinalis. Pus terdiri dari sel sel leukosot yang hidup dan

yang mati, jaringan yang rusak dan bakteri. Penyebab antara lain :

Diplococcus pneumonia (pneumococcus) , Nisseria meningitides

(meningococcus) , Streptococcus haemolitycus, Staphylococcus aureus.

2. Meningitis serosa adalah radang selaput otak arakhoid dan piameter yang disertai cairan otak yang jernih meskipun mengandung sel

dan protein yang jumlahnya meninggi. Penyebab terseringnya adalah

Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lain seperti virus, Toxoplsami,

ricketsia.

Page 21: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 21/22

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Mardjono, Mahar. Priguna Sidharta. NEUROLOGI KLINIS DASAR  in

Mekanisme Infeksi Susunan Saraf. Dian Rakyat. Jakarta; 2004. hal. 303 – 

320.

2. Harsono. KAPITA SELEKTA NEUROLOGI in Meningitis Purulenta.

Ed. Harsono. Gajah Mada University Press. Yogyakarta; 2003. hal.165 -

167.

3. Mumenthaler, Mark. NEUROLOGI Jilid 1 in Penyakit-penyakit

Inflamasi pada otak dan selaput otak. Binarupa Aksara. Jakarta Barat ;

1995. hal. 62 – 65.

4. Johnson, T. Richard. CURRENT THERAPY IN NEUROLOGIC

DISEASE-2 in Tuberculous Meningitis. B.C Decker Inc. Toronto; 1987.

hal. 111 – 113.

5. Christus Health. Aseptic Meningitis. Available at www.yahoo.com

6. Levy, Daniel. Aseptic meningitis. Available at www.yahoo.com 

7. Marsden, C.,D. INFECTIONS OF THE NERVOUS SYSTEM in Acute

viral meningitis and encephalitis. Butterwotths. London :1987. hal. 158

Page 22: Meningitis Fix

5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 22/22

 

8. Davis, Larry E., et al. MANUAL of CLINICAL PROBLEMS in

NEUROLOGY in Tuberculous Meningitis. Ed. Kennedy, peter G. E.,

Rischard T. Johnson. Little, Brown and Company. Boston; 1989. hal. 198

 – 199.

9. Harsono. BUKU AJAR NEURILOGI KLINIS in Meningitis

Tuberkulosa. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta; 2005. hal.

Ahmad, Airiza. NEUROLOGI in meningitis tuberkulosa. Perhimpunan

Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Jakarta; 2006. hal. 30 – 31.