Meningitis Fix
-
Upload
noviandri-cahyadi -
Category
Documents
-
view
138 -
download
0
Transcript of Meningitis Fix
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 1/22
I. PENDAHULUAN
Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di
negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Infeksi adalah invasi
dan multiplikasi kuman (mikro-organisme) di dalam jaringan tubuh. Invasi atau
penetrasi berarti penembusan.
Penyakit-penyakit inflamasi pada sistem saraf pusat terutama adalah meningitis
dan ensefalitis, dapat bersifat primer atau hanya merupakan bagian dari penyakit
sistemik. Gambaran klinis utama yang timbul pada seorang pasien bergantung
pada jenis mikroorganisme, jumlah, keadaan umum dan daya tahan tubuh pasien,
adanya infeksi ikutan, dan penatalaksaan klinis.
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang terjadi pada meninges,
yaitu membrane atau selaput yang melapisi otak dan syaraf tunjang.
Bedasarkan perubahan pada cairan otak meningitis dapat dibagi dalam Meningitis
purulenta dan Meningitis serosa.
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 2/22
II. TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang yang mengenai piameter,
arakhnoid dan dalam derajat yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan
medula spinalis yang superfisial.
EPIDEMIOLOGI
Distribusi Frekuensi Meningitis
a. Orang/ Manusia
Umur dan daya tahan tubuh sangat mempengaruhi terjadinya meningitis. Penyakit
ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dan distribusi
terlihat lebih nyata pada bayi. Meningitis purulenta lebih sering terjadi pada bayi
dan anak-anak karena sistem kekebalan tubuh belum terbentuk sempurna. Puncak
insidensi kasus meningitis karena Haemophilus influenzae di negara berkembang
adalah pada anak usia kurang dari 6 bulan, sedangkan di Amerika Serikat terjadi
pada anak usia 6-12 bulan. Sebelum tahun 1990 atau sebelum adanya vaksin
untuk Haemophilus influenzae tipe b di Amerika Serikat, kira-kira 12.000 kasus
meningitis Hib dilaporkan terjadi pada umur < 5 tahun. Insidens Rate pada usia <
5 tahun sebesar 40-100 per 100.000. Setelah 10 tahun penggunaan vaksin,
Insidens Rate menjadi 2,2 per 100.000. Di Uganda (2001-2002) Insidens Rate
meningitis Hib pada usia < 5 tahun sebesar 88 per 100.000.
b. Tempat
Risiko penularan meningitis umumnya terjadi pada keadaan sosio-ekonomirendah, lingkungan yang padat (seperti asrama, kamp-kamp tentara dan jemaah
haji), dan penyakit ISPA. Penyakit meningitis banyak terjadi pada negara yang
sedang berkembang dibandingkan pada negara maju.
Insidensi tertinggi terjadi di daerah yang disebut dengan the African Meningitis
belt, yang luas wilayahnya membentang dari Senegal sampai ke Ethiopia meliputi
21 negara. Kejadian penyakit ini terjadi secara sporadis dengan Insidens Rate 1-20
per 100.000 penduduk dan diselingi dengan KLB besar secara periodik. Di daerah
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 3/22
Malawi, Afrika pada tahun 2002 Insidens Rate meningitis yang disebabkan oleh
Haemophilus influenzae 20-40 per 100.000 penduduk.
c. Waktu
Kejadian meningitis lebih sering terjadi pada musim panas dimana kasus-kasus
infeksi saluran pernafasan juga meningkat. Di Eropa dan Amerika utara insidensi
infeksi Meningococcus lebih tinggi pada musim dingin dan musim semi
sedangkan di daerah Sub-Sahara puncaknya terjadi pada musim kering.
Meningitis karena virus berhubungan dengan musim, di Amerika sering terjadi
selama musim panas karena pada saat itu orang lebih sering terpapar agen
pengantar virus. Di Amerika Serikat pada tahun 1981 Insidens Rate meningitis
virus sebesar 10,9 per 100.000 Penduduk dan sebagian besar kasus terjadi pada
musim panas.
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Otak dan sum-sum tulang belakang diselimuti meningea yang melindungi struktur
syaraf yang halus, membawa pembuluh darah dan sekresi cairan serebrospinal.
Meningea terdiri dari tiga lapis, yaitu:
1. Lapisan Luar (Durameter)
Durameter merupakan tempat yang tidak kenyal yang membungkus otak, sumsum
tulang belakang, cairan serebrospinal dan pembuluh darah. Durameter terbagi lagi
atas durameter bagian luar yang disebut selaput tulang tengkorak (periosteum) dan
durameter bagian dalam (meningeal) meliputi permukaan tengkorak untuk
membentuk falks serebrum, tentorium serebelum dan diafragma sella.
2. Lapisan Tengah (Arakhnoid)
Disebut juga selaput otak, merupakan selaput halus yang memisahkan durameter dengan piameter, membentuk sebuah kantung atau balon berisi cairan otak yang
meliputi seluruh susunan saraf pusat. Ruangan diantara durameter dan arakhnoid
disebut ruangan subdural yang berisi sedikit cairan jernih menyerupai getah
bening. Pada ruangan ini terdapat pembuluh darah arteri dan vena yang
menghubungkan sistem otak dengan meningen serta dipenuhi oleh cairan
serebrospinal.
3. Lapisan Dalam (Piameter)
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 4/22
Lapisan piameter merupakan selaput halus yang kaya akan pembuluh darah kecil
yang mensuplai darah ke otak dalam jumlah yang banyak. Lapisan ini melekat
erat dengan jaringan otak dan mengikuti gyrus dari otak. Ruangan diantara
arakhnoid dan piameter disebut sub arakhnoid. Pada reaksi radang ruangan ini
berisi sel radang. Disini mengalir cairan serebrospinalis dari otak ke sumsum
tulang belakang.
Bedasarkan perubahan pada cairan otak meningitis dapat dibagi dalam Meningitis
purulenta dan Meningitis serosa :
MENINGITIS PURULENTA
a. Definisi
Meningitis purulenta adalah radang bernanah arakhoid dan piameter yang
disertai otak dan medula spinalis. Sering disebut juga meningitis bacterial
akut
b. Etiologi
Bakteri yang dapat membangkitkan meningitis akut banyak sekali antara lain:
Streptococcus pneumonia (pnneumokokus), Nisseria meningitides
(meningococus), Streptococcus Haemolyticus, Staphylococcus aureus,
Klebsiella pneumonia, Listeria monocytogenes (listeria), Haemophilus
influenzae (haemophilus).
1. Streptococcus pneumoniae (pneumococcus).
Bakteri ini yang paling umum menyebabkan meningitis pada bayi
ataupun anak-anak. Jenis bakteri ini juga yang bisa menyebabkan infeksi
pneumonia, telinga dan rongga hidung (sinus).
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 5/22
2. Neisseria meningitidis (meningococcus).
Bakteri ini merupakan penyebab kedua terbanyak setelah Streptococcus
pneumoniae, Meningitis terjadi akibat adanya infeksi pada saluran nafas bagian atas yang kemudian bakterinya masuk kedalam peredaran darah.
3. Haemophilus influenzae (haemophilus).
Haemophilus influenzae type b (Hib) adalah jenis bakteri yang juga dapat
menyebabkan meningitis. Jenis virus ini sebagai penyebabnya infeksi
pernafasan bagian atas, telinga bagian dalam dan sinusitis. Pemberian
vaksin (Hib vaccine) telah membuktikan terjadinya angka penurunan
pada kasus meningitis yang disebabkan bakteri jenis ini.
4. Listeria monocytogenes (listeria).
Ini merupakan salah satu jenis bakteri yang juga bisa menyebabkan
meningitis. Bakteri ini dapat ditemukan dibanyak tempat, dalam debu
dan dalam makanan yang terkontaminasi. Makanan ini biasanya yang
berjenis keju, hot dog dan daging sandwich yang mana bakteri ini berasal
dari hewan lokal (peliharaan).
c. Patofisiologi
Secara umum invasi kuman ke susunan saraf pusat (SSP) terjadi setelah
kuman berhasil menerobos permukaan tubuh dalam dan luar, bakteri yang
bersarang di mastoid dapat menjalar ke SSP perkontinuitatum. Suturamemberikan kesempatan untuk invasi hematogenik melalui arteri
intraserebral merupakan penyebaran ke SSP secara langsung. Pada
meningitis purulenta paling sering terjadi akibat penyebaran kuman secara
hematogen , atau langsung menyebar dari kelainan di nasofaring, paru paru
(pneumonia , bronkopneumonia) dan jantung (endokarditis). Selain itu
perkontinuitatum dari peradangan organ atau jaringan didekat selaput otak
misalnya abses otak , otitits media, mastoiditis dan thrombosis sinus
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 6/22
kavernosus. Invasi kuman kuman (meningococcus, pneumococcus,
haemophilus influenza streptococcus) ke dalam ruang subaraknoid
menyebabkan reaksi radang pada pia dan araknoid, CSS da system
ventrikulus. Mula mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang
mengalami hiperemi dalam waktu yang sangat singkat terjadi penyebaran sel
sel leukosit polimorfonuklear (PMN) ke dalam ruang subaraknoid kemudian
tebentuk eksudat. Dalam beberapa hari terjadi pembentukan limfosit dan
histiosit dan dalam minggu ke dua sel-sel plasma. Eksudat yag terbentuk
terdiri dari dua lapisan , bagian luar mengandung leukosit PMN dan fibrin,
sedangkan lapisan didalam terdapat makrofag.
Proses Radang selain pada arteri juga terjadi pada vena-vena dikorteks dan
dapat menyebabkan thrombosis, infark otak, edema otak, dan degenerasi
neuron neuron. Dengan demikian meningitis purulenta dapat dianggap
sebagai ensefalitis superficial thrombosis serta organisasi eksudat perineural
ang fibropurulen menyebabkan kelainan nervus kranialis (Nn. III, IV, VI, VII
dan VIII). Organisasi di ruang subaraknoid superficial dapat menghambat
aliran dan absorpsi CSS sehingga mengakibatkan hidrosefalus komunikan.
d. Gejala klinis
Pada dewasa muda , sakit kepala merupakan gejala utama dari meningitis –
terjadi pada 90% kasus dari meningitis bakterialis, yang diikuti oleh kaku
kuduk (ketidakmampuan leher untuk fleksi secara pasif karena peningkatan
tonus otot). Trias klasik dari meningitis meliputi kaku kuduk, peningkatan
suhu tubuh tiba-tiba, dan perubahan status mental. Ketiga The classic triad of
gambaran klinis ini hanya terjadi pada 44-46% kasus meningitis bakterialis.
Gejala lain yang dapat muncul antara lain fotofobia dan fonofobia.
Kaku kuduk biasanya terjadi pada 70% kasus meningitis bakterialis. Gejala
lain dari meningisme adalah didapatkannya Kernig's sign atau Brudzinski's
sign. Meskipun Kernig's dan Brudzinski's signs biasanya digunakan untuk
skrining meningitis, namun sensitivitas kedua tes tersebut terbatas. Kedua
tanda tersebut memiliki spesifitas yang baik untuk meningitis, tanda-tanda
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 7/22
tersebut jarang terjadi pada penyakit lain. Tes lainnya seperti "jolt
accentuation maneuver" membantu menentukan meningitis pada pasien
dengan demam dan sakit kepala. Pasien diinstruksikan untuk memutar kepala
secara horizontal, bila maneuver ini tidak memperberat derajat sakit kepala,
maka itu bukanlah meningitis.
Meningitis yang disebabkan Neisseria meningitidis ( dikenal sebagai
"meningococcal meningitis") dapat dibedakan dari meningitis dengan sebab
lain dengan adanya ruam peteki yang menyebar cepat. Ruam terdiri dari
peteki pada tubuh, ekstremitas, membrane mukosa, konjungtiva dan palmar.
e. Pemeriksaan Rangsangan Meningeal
Pemeriksaan Kaku Kuduk
Pasien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan
rotasi kepala. Tanda kaku kuduk positif (+) bila didapatkan kekakuan dan
tahanan pada pergerakan fleksi kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot.
Dagu tidak dapat disentuhkan ke dada dan juga didapatkan tahanan pada
hiperekstensi dan rotasi kepala.
Pemeriksaan Tanda Kernig
Pasien berbaring terlentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi
panggul kemudian ekstensi tungkai bawah pada sendi lutut sejauh mengkin
tanpa rasa nyeri. Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi sendi lutut tidak
mencapai sudut 135° (kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna) disertai
spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri.
Pemeriksaan Tanda Brudzinski I ( Brudzinski Leher)
Pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinya
dibawah kepala dan tangan kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan
fleksi kepala dengan cepat kearah dada sejauh mungkin. Tanda Brudzinski I
positif (+) bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada leher.
Pemeriksaan Tanda Brudzinski II ( Brudzinski Kontra Lateral Tungkai)
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 8/22
Pasien berbaring terlentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendi
panggul (seperti pada pemeriksaan Kernig). Tanda Brudzinski II positif (+)
bila pada pemeriksaan terjadi fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut
kontralateral.
f. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah
Kadar Hb, Jumlah dan hitung jenis leukosit, Laju endap darah (LED), Kadar
glukosa, Kadar Ureum, Elektrolit, Kultur. Pada meningitis purulenta
didapatkan peningkatan leukosit dengan pergeseran ke kiri pada hitung jenis.
2. Pemeriksaan radiologi
Foto kepala ( periksa mastoid ,sinus paranasal dan gigi geligi) dan foto dada.
3. Cairan Serebrospinalis : lengkap dan kultur (Merupakan diagnostic pasti
melalui pungsi lumbal).
Pada meningitis purulenta diperoleh hasil pemeriksaan cairan serebrospinal
yang keruh karna mengandung pus, nanah yang merupakan campuran
leukosit yang hidup dan mati, jaringan mati dan bakteri.
Likuor Serebrospinal tidak jernih, keruh dan kekuningan. Jumlah sel dapat
mencapai beribu ribu per mm3. Sebagian besar terdiri atas leukosit
polimorfonuklear. Pada yang berat dijumpai nanah. Kadar protein tinggi ,
hingga melebihi 500 mg%. Kadar glukosa menurun.
g. TERAPI
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 9/22
Terapi bertujuan memberantas penyebab infeksi disertai perawatan intensif
supuratif untuk membantu pasien melalui masa kritis . Sementara menunggu
hasil pemeriksaan terhadap kausa diberikan obat sebagai berikut :
1. Kombinasi ampisilin 12-18 gram , kloramfenikol 14 gram , intravena.
2. Dapat ditambahkan campuran trimetoprim 80 mg , sulfametoksazol 400
mg intravena.
Bila sebab diketahui :
1. Meningitis yang disebabkan pneumococcus, meningoccocus
Ampisilin 12-18 gram intravena dalam dosis terbagi perhari, minimal 10hari
hingga sembuh.
2. Meningitis yang disebabkan haemaphylosus influenza
Kombinasi ampisilin dan chlorampenikol , bila pasien alergi ampisilin
berikan chlompenikol saja.
3. Meningitis yang disebabkan enterobacteriaeae
Sefotaksim 1-2 gram intravena tiap 8jam , biala resisten terhadap sefotaksim
berikan campuran trimetropim80 mg dan sulfametoksazol 400mg.
4. Meningitis yang disebabkan oleh staphylococcus aureus yang resisten
terhadap penisilin , bisa diberikan sefotaksim dan ceftriaxon.
5. Bila etiologi tidak diketahui
Pada orang dewasa berikan ampisilin 12-18gr intravena.
Rekomendasi untuk terapi antimikroba empiris untuk meningitis purulen
berdasarkan usia pasien dan kondisi spesifik predisposisi
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 10/22
h. Komplikasi
Dapat terjadi sebagai akibat pengobatan yang tidak sempurna atau
pengobatan yang terlambat. Komplikasi yang mungkin ditemukan adalah :
- Efusi subdural
- Empiema subdural
- Ventrikulitis
- Abses serebri
- Skuele neurologis pada berupa paresis atau paralisis sampai
deserebrasi
i. Prognosis
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 11/22
Prognosis meningitis tergantung kepada umur, mikroorganisme spesifik yang
menimbulkan penyakit, banyaknya organisme dalam selaput otak, jenis
meningitis dan lama penyakit sebelum diberikan antibiotik. Penderita usia
neonatus, anak-anak dan dewasa tua mempunyai prognosis yang semakin
jelek, yaitu dapat menimbulkan cacat berat dan kematian.
Pengobatan antibiotika yang adekuat dapat menurunkan mortalitas meningitis
purulenta, tetapi 50% dari penderita yang selamat akan mengalami sequelle
(akibat sisa). Lima puluh persen meningitis purulenta mengakibatkan
kecacatan seperti ketulian, keterlambatan berbicara dan gangguan
perkembangan mental, dan 5 – 10% penderita mengalami kematian.
MENINGITIS SEROSA
a. Definisi
Meningitis serosa adalah radang selaput otak arakhoid dan piameter yang
disertai cairan otak yang jernih
b. Etiologi
Bervariasi, Mikroorganisme yang bertanggung jawab adalah bakteri,
protozoa, jamur, dan virus.
Penyebab meningitis serosa yang paling banyak ditemukan adalah kuman
Tuberculosis dan virus:
1. MENINGITIS TUBERCULOSIS
Definisi
Meningitis tuberkulosa ialah radang selaput otak akibat komplikasi
tuberculosis primer -.
Patofisiologi
Meningitis tuberkulosa pada umumnya sebagai penyebaran tuberculosis
primer, dengan fokus infeksi di tempat lain. Biasanya fokus infeksi primer di
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 12/22
paru, namun Blockloch menemukan 22,8 % dengan fokus primer di
abdomen, 2,1 % di kelenjar limfe leher dan 1,2 % tidak ditemukan adanya
fokus primer. Dari fokus infeksi primer, basil masuk ke sirkulasi darah
melalui duktus torasikus dan kelenjar limfe ragional, dan dapat menimbulkan
infeksi berat berupa tuberkulosis milier atau hanya menimbulkan beberapa
focus metastase yang biasanya tenang.
Terjadinya meningitis bukanlah karena terinfeksinya selaput otak langsung
oleh penyebaran hematogen, melainkan biasanya sekunder melalui
pembentukan tuberkel pada permukaan otak, sumsum tulang belakang atau
vertebra yang kemudia pecah ke dalam rongga araknoid ( Rich dan
McCordeck ). Kadang-kadang juga terjadi perkontinuitatum dari mastoiditid
atau spondilitis.
Pada pemeriksaan histologis, meningitis tuberkulosa ternyata merupakan
meningoencefalitis. Peradangan ditemukan sebagian besar pada dasar otak,
terutama pada batang otak (brain stem) tempat terdapat eksudat dan tuberkel.
Eksudat yang serofirinosa dan gelatinosa dapat menimbulkan obstruksi pada
sisterna basalis dan mengakibatkan hidrosefalus serta kelainan pada saraf
otak. Tampak juga kelainan pada pembuluh darah seperti arteritis dan flebitis
yang menimbulkan penyumbatan. Akibat penyumbatan ini dapat terjadi
infark otak yang kemudian akan mengakibatkan pelunakan otak.
Gambaran Patologi
Gambaran patologi pada meningitis tuberkulosa ada 4 tipe yaitu :
1. Disseminated military tubercles, seperti pada tuberculosis milier.
2. focal caseosa plaques, contohnya tuberkuloma yang sering menyebabkan
meningitis yang difus.
3. Acute inflammatory caseosa meningitis
• Terlokalisasi, disertai perkijuan dari tuberkel, biasanya di korteks
• Difus, dengan eksudat gelatinosa di ruang subaraknoid
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 13/22
4. Meningitis proliferatif:
• Terlokalisasi, pada selaput otak
• Difus dengan gambaran tak jelas.
Gambaran patologi ini tidak terpisah-pisah dan mungkin terkadi bersamaan
pada setiap pasien. Gambaran patologi tersebut dipengaruhi oleh beberapa
factor, yaitu umur, barat dan lamanya sakit, respon imun pasien, lama respon
pengobtan yang diberikan, virulensi dan jumlah basil juga merupkan factor
yang mempengaruhi.
Gejala Klinis
Secara klinis kadang-kadang belum terdapat gejala meningitis nyata
walaupun selaput otak sudah terkena. Hal demikian terdapat pada
tuberkulosis miliaris, sehingga pada penyebaran miliar sebaiknya dilakukan
pungsi lumbal walaupun gejala meningitis belum tampak.
Pada fase awal belum timbul manifestasi neurologis, biasanya gejalanya tidak
khas dan timbul perlahan-lahan dan berlangsung ± 2 minggu sebelum timbultanda-tanda rangsang meningeal. Gejala berupa rasa lemah, kenaikan suhu
yang ringan, anoreksia, tidurnya terganggu, mual, muntah, sakit kepala,
apatik, dan timbul kejang yang intermiten. Kejang bersifat umum dan
didapatkan sekitar 10-15%. Kadang-kadang tanda kenaikan tekanan intra
cranial timbul, mendahului tanda rangsang meningeal. Stadium ini
berlangsung selama 1-3 minggu dan tuberkelnya pecah langsung ke dalam
ruang subaraknoid.
Fase selanjutnya disebut stadium meningitis, yang ditandai dengan
memberatnya penyakit. Pada fase ini terjadi rangsang pada selaput otak,
sehingga sakit kepala dan muntah menjadi keluhan utama. Pasien muntah dan
sakit kepala yang terus-menerus, menjadi mudah terangsang dan drowiness
dan disorientasi. Pada fase ini eksudat yang mengalami organisasi akan
mengakibatkan kelumpuhan saraf cranial dan hidrosefalus, gangguan
kesadaran dan papiledema ringan serta adanya tuberkel di koroid. Vaskulitis
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 14/22
menyebabkan tanda gangguan fokal, saraf kranial dan kadang-kadang
medulla spinalis.
Mungkin timbul kelemahan otot, kehilangan sensori dan \bahkan pergerakaninvolunter seperti hemibalismus atau hemikorea serta kejang dapat timbul
pada setiap fase penyakit. Hemiparesis mungkin timbul pada stadium ini,
biasanya disebabkan iskemia atau infark. Quadriparesis dapat terjadi akibat
infark bilateral atau edema otak yang berat, sedang monoparesis jarang
ditemukan dan biasanya disebabkan lesi pada pembuluh darah.
Lincoln membagi meningitis tuberkulosa menjadi 3 stadium, tiap stadium
berakhir kira-kira satu minggu. Stadium pertama atau stadium prodromal
dengan gejala demam, sakit perut, nausea, muntah, apatik atau iritabel, tetapi
kelainan neurologis belum ada. Stadium kedua atau stadium transisi, pasien
menjadi tidak sadar, spoor, kelainan neurologis atau paresis, tanda kernig dan
Brudzinksi menjadi positif, refleks abdomen menghilang, timbul klonus ankle
dan patella. Saraf otak yang biasanya terkena adalah saraf otak III, IV, VI dan
VII. Tuberkel di koroid terdapat 10% pasien. Stadium ketiga atau terminal
pasien mengalami koma, pupil tidak beraksi, kadang-kadang timbul spasme
klonik pada ekstremitas, pernafasan tidak teratur, demam tinggi; hidrosefalus
terjadi kira-kira dua pertiga pasien, terutama yang penyakitnya berlangsung
lebih dari 3 minggu. Hal ini terjadi apabila pengobatan terlambat atau tidak
adekuat.
Tiga stadium diatas biasanya tidak mempunyai batas yang jelas antara satudengan yang lainnya, namun jika tidak diobati umumnya berlangsung 3
minggu sebelum anak meninggal.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisis yang dilakukan untuk menegakkan diagnosis meningitis
serosa adalah :
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 15/22
1. Pemeriksaan rangsang meningeal dengan pemeriksaan kaku kuduk.
Biasanya pada pasien meningitis terdapat kaku kuduk yang positif
2. Pemeriksaan nervi craniales yaitu N III, N IV, N VI, N VII, N VIII,
biasanya kelumpuhan saraf otak dapat sering dijumpai
Pemeriksaan penunjang
Pungsi lumbal penting sekali untuk pemeriksaan bakteriologik dan
laboratorium lainnya. Cairan serebrospinal berwarna jernih atau kekuning-
kuningan (xantokrom), bila di biarkan mengendap akan membentuk batang-
batang, kadang-kadang dapat ditemukan mikroorganisme didalamnya. Jumlah
sel berkisar 200-500/mm3, mula-mula sel PMN dan limfosit dalam proporsi
sama atau kadang sel PMN lebih banyak, selanjutnya limfosit yang lebih
banyak. Kadang-kadang jumlah sel pada fase akut dapat mencapai kurang
lebih 1000/mm3. kadar protein meninggi dan glukosa menurun.
Terapi
Perawatan meningitis tuberkulosa meliputi berbagai aspek yang harus
diperhatikan antara lain kebutuhan cairan dan elektrolit , kebutuhan gizi pada
umumnya.
Kebutuhan cairan , elektrolit , serta gizi dapat diberikan melalui infuse
maupun NGT.
Rejimen terapi
1. 2HRZE- 7RH
a. 2bulan pertama
- INH : 1 x 400mg/hari.oral
- Rifampisin : 1 x 600mg/hari oral
- Pirazinamid : 15-30mg/kg/hari,oral
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 16/22
- Streptomisin : 15mg/kg/hari,oral atau
- Etambutol : 15-20mg/kg/hari,oral
b. 7-12 bulan berikutnya
- INH : 1x 400mg/hari,oral
- Rifampisin : 1x 600mg/hari,oral
2. Steroid: dexamethason 10mg bolus IV, kemudian 4kali mg intavena
selama 2-3 minggu selanjutnya turunkan perlahan selama 1bulan
Diberikan untuk :
- Menghambat reaksi inflamasi
- Mencegah komplikasi infeksi
- Menurunkan edema serebri
- Mencegah perlekatan
- Mencegah arteritis / infeksi otak
3. Makanan cukup kalori , vitamin,mineral diberika n dengan sonde
lambung.
4. Hindari timbulnya dekubitus jika ada kelumpuhan dengan mengubah sikap
baring
5. Pada tahap rehabilitasi : Fisioterapi diberikan untuk menghindarkan atropi
otot otot dan ankilosis sendi.
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 17/22
Pada meningitis viral tidak ada pengobatan spesifik. Pada kebanyakan kasus
pengobatan yang diberikan bersifat simtomatik. Analgetik dibutuhkan untuk
keluhan sakit kepala dan antiemetik untuk mual dan muntah. Perawatan
rumah sakit jarang dibutuhkan kecuali ketika muntahnya mengakibatkan
dehidrasi. Pada pasien dengan herpes simpleks meningitis viral dilakukan
terapi simptomatik, dan pada beberapa kasus pengobatannya dapat
dipertimbangkan pemberian acyclovir. Acyclovir 30 mg/kg yang dibagi
dalam 3 kali per hari dan harus diberikan lebih awal untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
Komplikasi
1. Hidrosefalus
2. Kelumpuhan saraf kranial
3. Epilepsi
4. Iskemi dan infark pada otak
Prognosis
Bila meningitis tuberkulosa tidak diobat, prognosisnya jelek . penderita dapat
meninggal dalam waktu 6-8 minggu. Prognosis menentukan oleh kapan
pengobatan dimulai dan pada stadium berapa, umur penderita juga
mempengaruhi prognosis tersebut.
2. MENINGITIS VIRAL
Etiologi
paling sering dari kelompok enterovirus : Penyebab meningitis virus yang
paling sering ditemukan yaitu Mumpsvirus, Echovirus, dan Coxsackie virus ,
sedangkan Herpes simplex , Herpes zooster , dan enterovirus jarang menjadi
penyebab meningitis aseptik(viral).
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 18/22
Gejala Klinis
Meningitis karena virus ditandai dengan cairan serebrospinal yang jernih
serta
rasa sakit penderita tidak terlalu berat. Pada umumnya, meningitis yang
disebabkan oleh Mumpsvirus ditandai dengan gejala anoreksia dan malaise,
kemudian diikuti oleh pembesaran kelenjer parotid sebelum invasi kuman ke
susunan saraf pusat. Pada meningitis yang disebabkan oleh Echovirus
ditandai dengan keluhan sakit kepala, muntah, sakit tenggorok, nyeri otot,
demam, dan disertai dengan timbulnya ruam makopapular yang tidak gatal di
daerah wajah, leher, dada, badan, dan ekstremitas.
Gejala yang tampak pada meningitis Coxsackie virus yaitu tampak lesi
vasikuler pada palatum, uvula, tonsil, dan lidah dan pada tahap lanjut timbul
keluhan berupa sakit kepala, muntah, demam, kaku leher, dan nyeri punggung
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan darah
Dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, jumlah leukosit, Laju Endap
Darah (LED), kadar glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.
Pada Meningitis Serosa didapatkan peningkatan leukosit saja.
- Pemeriksaan Radiologis
Pada Meningitis Serosa dilakukan foto dada, foto kepala, bila mungkin
dilakukan CT Scan.
- Pemeriksaan Pungsi Lumbal
Lumbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa jumlah sel dan protein
cairan cerebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan adanya peningkatan
tekanan intrakranial.
Pada Meningitis Serosa terdapat tekanan yang bervariasi, cairan jernih, sel
darah putih meningkat, glukosa dan protein normal, kultur (-).
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 19/22
Terapi
Terapi meningitis viral :
- diberi anti emetik seperti ondansetron dosis dewasa 4-8 mg IV tiap 8jam,
dosis pediatrik 0,1 mg/kg IV lambat max 4 mg/dosis dan dapat diulang tiap
12 jam
- diberi antiviral seperti acyclovir, diberikan secepatnya ketika didiagnosis
herpetic meningoencephalitis, dosis dewasa 30 mg/kg IV tiap 8 jam.
Prognosis
Penderita meningitis karena virus biasanya menunjukkan gejala klinis yang
lebih ringan,penurunan kesadaran jarang ditemukan. Meningitis viral
memiliki prognosis yang jauh lebih baik. Sebagian penderita sembuh dalam 1
– 2 minggu dan dengan pengobatan yang tepat penyembuhan total bisa
terjadi.
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 20/22
KESIMPULAN
- Meningitis adalah infeksi cairan otak disertai radang ang mengenai
piameter ( selaput dalam lapisan otak ) dan arakhnoidea serta dalam derajat
yang lebih ringan mengenai jaringan otak dan medulla spinalis yang
superficial.
- Bedasarkan perubahan pada cairan otak meningitis dapat dibagi dalam
:
1. Meningitis purulenta atau meningitis bakteri adalah meningitis
bakteri adalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi
otak dan medulla spinalis. Pus terdiri dari sel sel leukosot yang hidup dan
yang mati, jaringan yang rusak dan bakteri. Penyebab antara lain :
Diplococcus pneumonia (pneumococcus) , Nisseria meningitides
(meningococcus) , Streptococcus haemolitycus, Staphylococcus aureus.
2. Meningitis serosa adalah radang selaput otak arakhoid dan piameter yang disertai cairan otak yang jernih meskipun mengandung sel
dan protein yang jumlahnya meninggi. Penyebab terseringnya adalah
Mycobacterium tuberculosa. Penyebab lain seperti virus, Toxoplsami,
ricketsia.
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 21/22
DAFTAR PUSTAKA
1. Mardjono, Mahar. Priguna Sidharta. NEUROLOGI KLINIS DASAR in
Mekanisme Infeksi Susunan Saraf. Dian Rakyat. Jakarta; 2004. hal. 303 –
320.
2. Harsono. KAPITA SELEKTA NEUROLOGI in Meningitis Purulenta.
Ed. Harsono. Gajah Mada University Press. Yogyakarta; 2003. hal.165 -
167.
3. Mumenthaler, Mark. NEUROLOGI Jilid 1 in Penyakit-penyakit
Inflamasi pada otak dan selaput otak. Binarupa Aksara. Jakarta Barat ;
1995. hal. 62 – 65.
4. Johnson, T. Richard. CURRENT THERAPY IN NEUROLOGIC
DISEASE-2 in Tuberculous Meningitis. B.C Decker Inc. Toronto; 1987.
hal. 111 – 113.
5. Christus Health. Aseptic Meningitis. Available at www.yahoo.com
6. Levy, Daniel. Aseptic meningitis. Available at www.yahoo.com
7. Marsden, C.,D. INFECTIONS OF THE NERVOUS SYSTEM in Acute
viral meningitis and encephalitis. Butterwotths. London :1987. hal. 158
5/14/2018 Meningitis Fix - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/meningitis-fix-55a759863867a 22/22
8. Davis, Larry E., et al. MANUAL of CLINICAL PROBLEMS in
NEUROLOGY in Tuberculous Meningitis. Ed. Kennedy, peter G. E.,
Rischard T. Johnson. Little, Brown and Company. Boston; 1989. hal. 198
– 199.
9. Harsono. BUKU AJAR NEURILOGI KLINIS in Meningitis
Tuberkulosa. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta; 2005. hal.
Ahmad, Airiza. NEUROLOGI in meningitis tuberkulosa. Perhimpunan
Dokter Spesialis Saraf Indonesia. Jakarta; 2006. hal. 30 – 31.