Meningitis Purulenta

25
MENINGITIS BAKTERIAL MENINGITIS BAKTERIAL

description

oke

Transcript of Meningitis Purulenta

  • MENINGITIS BAKTERIAL

  • DEFINISIMeningitis bakterial (Meningitis purulenta, Menpur) : peradangan selaput otak, ditandai:pe jumlah sel polimorfonuklear dlm CSSTerbukti adanya bakteri dlm CSS sbg penyebab inf

  • PATOGENESISHematogen: infeksi awal di tempat lain (faringitis, tonsilitis, infeksi gigi, endokarditis)Perkontinuitatum: infeksi asal sinusitis, paranasalis, mastoiditis, abses otak, sinus kavernosus.Implantasi langsung: trauma terbuka kepala, bedah otak, pungsi lumbal.Pd neonatus:aspirasi cairan amnion sewaktu bayi melalui jalan lahir atau oleh kuman-kuman normal dijalan lahirinfeksi bakterial secara transplasental

  • Tahap tahap jalur hematogen:Bakteri melekat pd sel epitel nasofaring (kolonisasi)Bakteri tembus rintangan mukosaBakteri perbanyak diri di aliran darah (menghindari sel fagosit & aktivitas bakteriolitik) bakteriemiaBakteri masuk ke CSSBakteri perbanyak diri di CSSBakteri timbulkan peradangan di selaput otak & otak

  • Host (pejamu) > (neonatus : = 1.7 : 1)BBLR & prematur lebih rentanKPD, partus lama, manipulasi berlebih selama kehamilan, infeksi pd ibu pd akhir kehamilan permudah terjadi sepsis dan meningitis.Pd bayi: kekurangan jumlah/aktivitas bakteriosidal dari leukosit, defisiensi komplemen serum, IgM & IgA sedikit sekali ditranster via plasenta; IgG dapat ditransfer via ari-ari.Faktor faktor yg berpaengaruh terjadinya meningitis purulenta

  • Defisiensi ketiga Ig, kekurangan jaringan timus kongenital, kekurangan sel B&T, asplenia kongenital permudah terjadi meningitis.Keganasan: sistem RES, leukemia dsb permudah terjadi infeksiPemberian antibiotika, radiasi, imunosupresan mudah infeksiMalnutrisi.

  • 2. Faktor mikroorganisme:Neonatus: - gol. Enterobakter (E.coli)- streptokok grup B, streptococus pneumonia, staphylococcus , salmonela sp2bl 4th : Hemophilus influenzae tipe B Strep.pneumoniae & N.meningitidis> 4th : Strep.pneumoniae, N.meningitidisKuman lain: kuman batang gram negatif: proteus, aerobacter, klebsiella sp.3. Faktor lingkungan: penduduk padat, sanitasi , pendidikan , sosial-ekonomi

  • MANIFESTASI KLINISTidak ada gambaran klinis yg patognomonikBervariasi, tergantung umur, lama sakit sebelum D/ & respons tubuh terhadap infeksiPd BBL & prematur, gambaran klinis kabur & tdk khas:Demam ditemukan hanya pd jumlah kasusLemah, malas, tidak mau minum, muntah2, kesadaran , UUB tegang & membonjol, leher lemas, napas tidak teratur, kdg2 disertai ikterus & sepsis (sepsis pd BBL curigai ada meningitis)

  • MANIFESTASI KLINISBayi 3bl 2th: jarang gambaran klasik meningitis:Demam, muntah, gelisah, kejang berulang, kdg2 High Pitched Cry (pd bayi)UUB tegang/membonjolBrudzinski & Kernig sukar dievaluasiKrn pd umur ini kejadian meningitis sangat tinggi :curigai infeksi SSP pd anak dg demam terus menerus tanpa penyebab jelas

  • MANIFESTASI KLINISAnak besar & dewasa kdg2 gambaran klasikDemam, menggigil, muntah, nyeri kepalaKejang, gelisah, gg.an tingkah laku, pe kesadaran, delirium, stupor, komaKaku kuduk (+), Brudzinski & Kernig (+)Inflamasi pembuluh darah meningen nyeri kepala, fotofobi & hiperestesiIritasi meningen & radix spinalis kaku kuduk & rigiditas spinalSaraf kranial VI, VII, IV paling sering terkena:disebabkan karena inflamasi lokal pd perineurium & terganggunya suplai vaskular ke saraf2 tsb.

  • DIAGNOSISD/ pasti dg pemeriksaan CSS pungsi lumbal Indikasi Bayi dg sepsis pungsi lumbal20% neonatus dg sepsis menderita jg meningitisAnak2 dg bakteriemia dg demam tidak turun2 & ada rangsang meningealKarena meningitis bakterial progresif hasil pemeriksaan CSS pertama yg N harus tetap waspada kemungkinan meningitis. Kalau perlu PL dapat diulang setelah 8 jam.

  • CSS: Warna : keruh sel : jl.100 -10.000/ul,PMN protein berkisar 50-200 ml/dl glukosa : < 40 mg/dl

  • Identifikasi bakteri penyebab:Pewarnaan gram E/ & T/Counter Immuno Electropharesis: bedakan H.influenza, Meningitidis, Streptococcus group B, S.pneumoniae (selain CSS jg dari urin & serum)Aglutinasi lateks (CSS & urin): lebih sensitif, sedikit spesimen & cepat (30)PCR (Polymerase Chain Reaction)Biakan & uji resistensi dari CSS

  • KOMPLIKASIVentrikulitisEfusi subduralGangguan cairan elektrolitMeningitis berulangAbses otakParesis, paralisisGangguan pendengaranHidrosefalusRetardasi mentalEpilepsi

  • PENGOBATANCairan IV kalau perlu koreksi asidosis, plasma darah (Os sering kesadaran , muntah, diare)Status konvulsivusDiazepam IV 0.2-0.5mg/kgBB pelan2, kp. diulang sekali lagi bila masih kejangKalau dg 2x Diazepam IV kejang belum berhenti Fenitoin IV 10-20mg/kgBB/menitDosis selanjutnya: 5mg/kgBB/hari 12-24 jam kemudian. (tatalaksana kejang)

  • Antibiotika a.Ampisilin 200mg/kgbb dibagi dibagi 6 klorampenikol 100 mg/kgbb dibagi 4 b.atau sefotaksim 200-300 mg/kg bb Iv dibagi 4 C.atau seftriakson 100 mg/kg bb dibagi 2 Lama pengobatan 10-14 hari Kortikosteroid 0.4-0.6 mg/kg BB /dibagi 4 diberi 15 menit sebelum pemberian a.b. selama 2 hari

  • P. L. ulangan: klinis membaik hr 10 pengobatanUpaya rehabilitasi medis (fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara, dsb). Sesegera mungkin, begitu keadaan memungkinkan.

  • Prognosis Tergantung pada banyak faktor a.l. Usia penderita Jenis mikroorganisme penyebab Berat ringannya infeksi Lamanya sakit sebelum mendapat pengobatan Kepekaan bakteri trhdp a.b. Yg diberikan

  • Meningitis bakterialispada neonatusInsidens 0.5% per 1000 kelahiran hidup BBLR 3 kali > bayi BBN Penyebab Utama Streptococcus grup B & E.coli

  • Diagnosis I.Faktor RisikoFaktor risiko ibu Ketuban pecah dini Infeksi dan demam (>38 C ) pd peripartum o.k. Korioamnionitis,ISK,kompl.obtetrik Cairan ketuban hijau keruh & berbau

  • Faktor risiko pada bayi Prematuritas &BBLR Resusutasi waktu lahir Prosedur invasif mis: kateter,infus Asfiksia neonatorum Cacat bawaan Tanpa rawat gabung Perawatan di bangsal intensif yg lama

  • II. Gejala klinis Tidak spesifik - temp.tidak stabil - ggn pernafasan,irritabilitas,lethargi - ggn minum & muntah - Kejang (40%) - UUB membonjol,twtching,kesadaran apnea,kelumpuhan N kranialis,tremor hemiparese etc Not Doing Well

  • Pemeriksaan penunjangDarah tepi lengkap,gula darah,elektrolitKultur darah Pungsi lumbal(PL) Jl sel >30/ml PMN,protein >150 mg/dl Glukosa< 40 mg/dl pewarnaan gram,biakan & resistensi USG,CT,MRI

  • Pengobatan Dimulai dengan th/empirik,dilanjutkan dengan Hasil biakan & uji resistensiTerapi empirikUmur 0 7 hari a. Ampisiln 150 mg/kg BB/hari setiap 8 jam iv + sefotaksim 100 mg/kg BB/hr setiap 12 jam iv b.Ampisilin 150 mg/kgBB/hari setiap 8 jam iv + gentamisin 5 mg/kg BB/hr setiap 12 jam iv c.Seftriakson 50 mg/kgBB/hari tiap 24 jam iv

  • Umur > 7 hari a. Ampisilin 200 mg/kg bb/hr setiap 6 jam iv + gentamisin 7.5 mg/kgbb/hr setiap 12 jam iv b. Ampisilin 200 mg/kg bb/hr setiap 6 jam iv + sefotaksim 150 mg/kg bb/hr setiap 8 jam iv c. Seftriakson 75 mg/kg BB/hr setiap 24 jam Pemakaian kortikosteroid: kontraversiLama pengobatan : 14 -21 hari