makalah psikologi
description
Transcript of makalah psikologi
MAKALAH PSIKOLOGI
TENTANG PERLUNYA PEMAHAMAN PSIKOLOGI
UNTUK MEMBANGUN MASYARAKAT YANG SEHAT
OLEH :
TOMMY DWI LAKSONO
0902069
STIKES BINA CIPTA HUSADA
PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2012/2013
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PSIKOLOGI
KESEHATAN''
Makalah ini disusun guna memberikan informasi tambahan mengenai PSIKOLOGI
KESEHATAN, dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah PSIKOLOGI
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini, yaitu :
1. Drs. Joko Wiyono, MR, M.Si selaku dosen pengampu PSIKOLOGI
2. Rekan-Rekan Mahasiswa Tingkat I, Kesehatan Masyarakat STIKES BINA CIPTA
HUSADA Purwokerto
3. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu .
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan
kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini.
Purwokerto, 15 Oktober 2012
Penulis,
Tommy Dwi Laksono
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.................................................................. ........................1
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................4
2.1. Pendekatan Psikosomatik Dalam Psikologi Kesehatan..................................4
2.2. Hubungan Antara Pikiran, Perilaku Dan Penyakit..........................................4
2.3. Hubungan Antara Kepribadian, Perilaku Dan Kesehatan.............................. 5
2.4. Intervensi Dan Pencegahan Dalam Persperktif Psikologi Kesehatan............ 6
BAB III PENUTUP..............................................................................................................8
3.1. Kesimpulan.....................................................................................................8
3.2. Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................iv
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Psikologi Kesehatan dikembangkan untuk memahami pengaruh psikologis terhadap
bagaimana seseorang menjaga dirinya agar tetap sehat, dan mengapa mereka menjadi sakit dan
untuk menjelaskan apa yang mereka lakukan saat mereka jatuh sakit. Selain mempelajari hal-hal
tersebut di atas, psikologi kesehatan mempromosikan intervensi untuk membantu orang agar
tetap sehat dan juga mengatasi kesakitan yang dideritanya.
Psikologi kesehatan tidak mendefinisikan sehat sebagai tidak sakit. Sehat dilihat sebagai
pencapaian yang melibatkan keseimbangan antara kesejahteraan fisik, mental dan sosial.
Psikologi kesehatan mempelajari seleruh aspek kesehatan dan sakit sepanjang rentang hidup.
Psikologi kesehatan fokus pada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, seperti bagaimana
mendorong anak mengembangkan kebiasaan hidup sehat, bagaimana meningkatkan aktivitas
fisik, dan bagaimana merancang suatu kampanye yang dapat mendorong orang lain memperbaiki
pola makannya, maupun kesehatan mental remaja.
Bila dilihat dari sudut terminology maka kata psikologi terdiri dari dua macam kata yakni
psyche berarti jiwa dan logos yang kemudian menjadi logi berarti ilmu. Maka kata psikologi
berarti ilmu pengetahuan tentang jiwa, tidak terbatas pada jiwa manusia saja akan tetapi
termasuk juga jiwa binatang dan sebagainya.
Seperti yang kita lihat, renovasi-renovasi didalam pendekatan-pendekatan memiliki
reaksi yang keras terhadap disiplin psikologi sendiri. Karena adanya minat terhadap bidang baru
ini, suatu displin baru muncul; Psikologi Kesehatan. Stone (1991) meringkaskan tahun-tahun
pertama kemunculan ini. Psikologi kesehatan ini diakui oleh “American Psychological
Association” tahun 1978.
1
Lima tahun kemudian di tahun 1982, “The Interamerican Congress of Psychology” di
Quito, Ecuador, mencurahkan perhatian sebagian besar dari program ini untuk memperbaharui
nama kegiatan ini dan pada pertemuan tersebut menekankan suatu “Task Force” pada Psikologi
Kesehatan.
Simposium Internasional pertama tentang psikologi kesehatan diselenggarakan di La
Habana, Cuba tahun 1984. Sejak itu telah banyak ketertarikan dunia luas pada konsep dan
penerapan serta pengetahuan dan kemampuan psikologi untuk masalah-masalah sistem
kesehatan,
Sesuai dengan kebanyakan organisasi psikologi kesehatan (Vinck, 1991), sebagian besar
menggunakan defenisi psikologi kesehatan diusulkan oleh Joseph Matarazzo in 1980. Walaupun
defenisi ini diusulkan hampir 10 tahun yang lalu, defenisi ini masih tetap actual dan digunakan
didalam kebanyakan literature (Feuerstein, 1986; Rodin & Salovey, 1989; Sarafino, 1990;
Snyder & Forsyth, 1991, Schmidt dkk, 1990; Stone, 1991; Taylor, 1991).
Defenisi ini mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Psikologi Kesehatan menyangkut bagian khusus dari bidang ilmiah psikologi yang
memfokuskan pada studi perilaku yang memiliki kaitan dengan kesehatan dan penerapan dari
kesehatan ini.
2. Penekanan pada peran perilaku yang normal di dalam mempromosikan kesehatan pada level
mikro, meso, dan makro, dan menyembuhkan penyimpangan kesehatan.
3. Banyak bidang psikologi yang berbeda dapat memberikan sumbangan kepada bidang psikologi
kesehatan.
2
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan tentang Pendekatan Psikosomatik dalam Psikologi Kesehatan ?
2. Apa hubungan antara pikiran, perilaku dan penyakit ?
3. Apa hubungan antara Kepribadian, Perilaku dan Kesehatan ?
4.Jelaskan apa yang dimaksud dengan Intervensi dan Pencegahan dalam Perspektif Psikologi
Kesehatan ?
1.3. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini disusun dengan tujuan :
1. Mengetahui Pendekatan Psikosomatik dalam Psikologi Kesehatan
2. Mengetahui hubungan antara pikiran, perilaku dan penyakit
3. Mengetahui hubungan antara Kepribadian, Perilaku dan Kesehatan
4. Mengetahui Intervensi dan Pencegahan dalam Perspektif Psikologi Kesehatan
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENDEKATAN PSIKOSOMATIK DALAM PSIKOLOGI KESEHATAN
Hubungan antara pikiran dan perilaku telah dibahas dalam bidang yang dinamakan
psikosomatik, yang dalam ilmu kedokteran merupakan salah satu subspesialisasi ilmu penyakit
dalam. Menurut pendekatan psikosomatik, gangguan psikologis yang spesifik akan menimbulkan
penyakit spesifik pula. Misalnya, gangguan emosi seperti menekan rasa sedih dan keinginan
menangis, dapat muncul dalam tekanan darah tinggi. Dalam pendekatan behavioral medicine dan
psikologi kesehatan, tidak saja keadaan psikologi spesifik yang mempengaruhi tubuh dan
penyakit, namun semua fungsi psikososial, misalnya kebiasaan makan yang kurang baik,
merokok, dan gaya hidup penuh stress.pengertian psikosomatik sebagai gangguaan fisik yang
disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan dan sosial.
Sumber itu menyatakan bahwa apabila seseorang mengalami emosi yang menumpuk dan memuncak
maka hal itu dapat menyebabkan terjadinya goncangan dan kekacauan dalam dirinya. Jika faktor-faktor yang
menyebabkan memuncaknya emosi itu secara berkepanjangan tidak dapat dijauhkan, maka ia dipaksa untuk
selalu berjuang menekan perasaannya.
Perasaaan tertekan, cemas, kesepian dan kebosanan yang berkepanjangan dapat mempengaruhi
kesehatan fisiknya. Jadi Psikosomatik dapat disebut sebagai penyakit gabungan, fisik dan mental, yang dalam
bahasa Arab disebut nafsajasadiyyah atau nafsabiolojiyyah.
2.2. HUBUNGAN ANTARA PIKIRAN, PERILAKU DAN PENYAKIT
Pikiran adalah gagasan dan proses mental. Berpikir memungkinkan seseorang untuk
merepresentasikan dunia sebagai model dan memberikan perlakuan terhadapnya secara efektif
sesuai dengan tujuan, rencana, dan keinginan. Kata yang merujuk pada konsep dan proses yang
sama diantaranya kognisi, pemahaman, kesadaran, gagasan, dan imajinasi.
4
Perilaku adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat,
sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/ataugenetika.
Penyakit adalah suatu keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran menyebabkan
ketidaknyamanan, disfungsi atau kesukaran terhadap orang yang dipengaruhinya. Untuk
menyembuhkan penyakit, orang-orang biasa berkonsultasi dengan seorang dokter.
Hubungan antara pikiran, perilaku dan penyakit, ada yang langsung dan tidak langsung.
Contoh hubungan langsung ialah pikiran tentang suatu respons psikofisiologis (memikirkan
kejadian traumatic menyebabkan jantung berdebar, terlalu stress mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh). Contoh hubungan tak langsung antara lain kebiasaan dan gaya hidup
seseorang.
2.3. HUBUNGAN ANTARA KEPRIBADIAN, PERILAKU DAN KESEHATAN
Selain hubungan langsung dan tak langsung, terdapat pula kaitan antara faktor-faktor
kepribadian dengan penyakit dan perilaku tak sehat. Kadang kepribadian merupakan akibat dari
suatu penyakit. Misalnya, seorang penderita tekanan darah tinggi menjadi sangat hati-hati dalam
memilih makanan untuk mencegah kambuh. Penyakit bias muncul akibat kepribadian. Misalnya,
seorang yang selalu menunda pekerjaan sehingga akhirnya harus selalu begadang. Variabel
biologi kepribadian, seperti tempramen juga menentukan perilaku dan dapat secara langsung
berdampak pada system faali. Misalnya, tempramen pemarah mempengaruhi fungsi jantung.
Lazarus (1994) membahas adanya 4 jenis penyakit yang diduga berkaitan dengan emosi yang
menimbulkan keadaan tak senang (distressing) : emosi marah, iri, cemburu, cemas, bersalah,
malu, sedih dan berharap. Penyakit-penyakit itu adalah psikosomatik, infeksi, jantung kroner dan
kanker.
5
Friedman dan Roseman telah melakukan penelitian terhadap penderitaan penyakit jantung
koroner, dan menemukan bahwa tipe kepribadian A merupakan predisposisi terhadap penyakit
jantung koroner (coronary heart disease/CHD). Ciri-ciri orang dengan kepribadian tipe A ialah :
selalu terburu-buru, ingin melakuakan sebanyak-banyaknya dalam waktu sesingkat-singkatnya
(time urgency), rasa permusuhan (hostility), dan keinginan bersaing (competitiveness). Penelitian
kemudian menunjukkan bahwa CHD lebih banyak berhubungan dengan stess kerja, dan kurang
mampunya seorang dalam mengolah kemarahan. Emosi yang tidak menyenangkan tersebut dapat
menimbulkan penyesuaian maladaptive (seperti merokok, makan banyak dll) dan memacu
produksi hormon-hormon yang mempunyai daya kuat, dan dapat meningkatkan penyebab primer
dari penyumbatan arteri (meningkatkan low density blood cholesterol). Selanjtnya emosi ini
dapat mengakibatkan produksi hormon yang menurunkan jumlah sel daya tahan tubuh (limfosit).
Ini yang memungkinkan terjadinya penyakit infeksi. Walaupun begitu, belum ada jawaban yang
pasti tentang fungsi tubuh mana (hormon, sistem imun, dll) yang dipengaruhi oleh emosi
(Lazarus & Lazarus, 1994).
2.4. INTERVENSI DAN PENCEGAHAN DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI
KESEHATAN
Dalam bagian intervensi, untuk keperluan pencegahan dan promosi kesehatan perlu
dilakukan teknik-teknik yang kebanyakan berasal dari pendekatan belajar. Teknik-teknik ini
antara lain : kondisioning responden, extinction, relaksasi, kondisioning operan, biofeedback,
strategi kognitif, metode pengelolaan diri (self-management). Pemberian dukungan sosial juga
sangat penting untuk mempertahankan dan mempromosikan kesehatan.
Upaya mengurangi perilaku yang mengandung risiko menimbulkan penyakit dan upaya
mengikuti dan mempertahankan perawatan dan pengobatan agar penyakit tidak kambuh atau
menjadi makin parah, merupakan tujuan dari kegiatan pencegahan. Diantaranya adalah makan
makanan sehat, latihan fisik dan mengurangi stress.
6
Yang dimaksud dengan makanan sehat ialah keseimbangan dalam gizi (4 sehat 5 sempurna),
mengurangi makanan yang mengandung MSG, atau makanan yang mengandung pengawet,
membatasi konsumsi lemak dll. Latihan fisik ialah olahraga secara teratur untuk menghindari
kegemukan, osteoporosis pada wanita pascamenopause, dan mempertahankan kebugaran pada
umumnya.
Hidup dengan mengatur jumlah stress yang terjadi, juga perlu diperhatikan. Rekreasi,
liburan, bergembira adalah hal-hal yang diperlukan bagi orang-orang yang selalu bekerja keras.
Kegiatan-kegiatan diatas dapat menjaga kesehatan fisik dan mental.
Pencegahan juga dilakukan dengan cara pemeriksaan, yang kadang menyakitkan. Misalnya,
pemeriksaan kemungkinan penyakit kanker payudara, endoskopi (memasukkan alat dalam sistem
pencernaan untuk melihat ada tidaknya luka dalam sistem pencernaan). Mempersiapkan pasien
untuk kooperatif terhadap proses di atas juga merupakan salah satu kegiatan preventif psikologi
kesehatan. Demikian juga mempersiapkan penderita untuk menuruti nasihat dokter. Upaya untuk
membina hubungan dokter-pasien seperti ini merupakan prevensi tersier dalam psikologi
kesehatan.
Tujuan memperoleh kesehatan yang baik (good health) dikemukakan dalam bagan berikut ini
melalui tingkat kesehatan yang tinggi (high level of wellness) yang dicapai melalui pendidikan,
pertumbuhan dan aktualisasi diri. Bila hal tersebut dilalaikan akan timbul keluhan-keluhan,
ketidakmampuan, bahkan kematian prematur.
7
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN
1. Menurut pendekatan psikosomatik, gangguan psikologis yang spesifik akan menimbulkan
penyakit spesifik pula. Misalnya, gangguan emosi seperti menekan rasa sedih dan keinginan
menangis, dapat muncul dalam tekanan darah tinggi. Dalam pendekatan behavioral medicine dan
psikologi kesehatan, tidak saja keadaan psikologi spesifik yang mempengaruhi tubuh dan
penyakit, namun semua fungsi psikososial, misalnya kebiasaan makan yang kurang baik,
merokok, dan gaya hidup penuh stress.pengertian psikosomatik sebagai gangguaan fisik yang
disebabkan oleh faktor-faktor kejiwaan dan sosial.
2. Hubungan antara pikiran, perilaku dan penyakit, ada yang langsung dan tidak langsung.
Contoh hubungan langsung ialah pikiran tentang suatu respons psikofisiologis (memikirkan
kejadian traumatic menyebabkan jantung berdebar, terlalu stress mempengaruhi sistem
kekebalan tubuh). Contoh hubungan tak langsung antara lain kebiasaan dan gaya hidup
seseorang.
3. Kaitan antara faktor-faktor kepribadian dengan penyakit dan perilaku tak sehat. Kadang
kepribadian merupakan akibat dari suatu penyakit. Misalnya, seorang penderita tekanan darah
tinggi menjadi sangat hati-hati dalam memilih makanan untuk mencegah kambuh. Penyakit bias
muncul akibat kepribadian. Misalnya, seorang yang selalu menunda pekerjaan sehingga akhirnya
harus selalu begadang. Variabel biologi kepribadian, seperti tempramen juga menentukan
perilaku dan dapat secara langsung berdampak pada system faali. Misalnya, tempramen pemarah
mempengaruhi fungsi jantung.
8
4. Dalam bagian intervensi, untuk keperluan pencegahan dan promosi kesehatan perlu dilakukan
teknik-teknik yang kebanyakan berasal dari pendekatan belajar. Teknik-teknik ini antara lain :
kondisioning responden, extinction, relaksasi, kondisioning operan, biofeedback, strategi
kognitif, metode pengelolaan diri (self-management). Pemberian dukungan sosial juga sangat
penting untuk mempertahankan dan mempromosikan kesehatan.
3.2. SARAN
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat bersifat membangun bagi pembaca pada
umumnya. Dan penulis juga menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Luk Lukaningsih, Zuyina dan Siti Bandiyah, 2011, Psikologi Kesehatan, Nuha Medika :
Yogyakarta
2. Marhayati M.Si, Nelly, 2008, Kesehatan Mental Remaja
3. http://rizkyp13.multiply.com/journal/item/46/Hati-hati_Dengan_Penyakit_Psikosomatik_
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Penyakit
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku
6. http://id.wikipedia.org/wiki/Pikiran
iv