Makalah Psikologi
-
Upload
ahmad-yanis -
Category
Documents
-
view
62 -
download
5
Transcript of Makalah Psikologi
BAB I PENDAHULUAN
Psikologi Pendidikan ditulis oleh Drs.H. Mustaqim di cetak sebanyak tiga kali yaitu
cetakan pertama pada bulan April 2001, cetakan kedua pada bulan Agustus 2001 dan yang
terakhir yaitu buku ini dicetak pada bulan Juni 2004. Pihak yang melakukan percetakan buku
ini adalah Pustaka Pelajar Offset di Semarang. Penerbit buku Psikologi Pendidikan adalah
fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang bekerja sama dengan Pustaka Pelajar.
Dalam bulu ini terdapat enam bab dan memiliki halaman senayak 187 halaman yang
pada tiap-tiap bab dalam buku ini menceritakan yang pertama apa itu psikologi,hubungan
psikologi pendidikan dengan pertumuhan dan perkembangan manusia, psiklogi pendidikan
didapat melalui salah satunya yaitu belajar,prinsip-prinsip mengajar serta potensi-potensi
yang dimiliki oleh peserta didik serta evaluasi pendidikan.
Dalam kehidupan kita yang sangat penting dan erat kaitannya dengan psikologi dan
pendidikan serta juga sangat kita perlukan dalam menjalani lika-liku kehidupan yang semakin
lama semakin canggih. Dengan kecanggihan zaman kita manusia haruslah mengetahui sedikit
mengenai psikologi khususnya pendidikan karena kalau manusia tidah memahami walaupun
sedikit, nanti dengan kecanggihan zaman, ditakutkan manusia terjerumus kedalam segi
negative bukan positif yang kita harapkan.
Makanya penulis sangat tertarik mengambil judul ini karena kita sebagai manusia
sangat perlu memahami demi kelangsungan hidup di kehidupan yang modern ini, sekaligus
penulis yang insyallah yang menjadi guru atau pendidik suatu saat nanti, juga sangat
diperlukan memahami dan mengetahui pembahasan dari bab-bab yang tidak terlepas dengan
aktivitas seorang guru apabila sudah menjadi guru suatu saat nantinya..amin…
BAB II INTISARI BUKU
2.1 Psikologi Pendidikan
Didalam buku ini apa itu psikologi pendidikan mempunyai beberapa pengertian yang
di kemukakan oleh beberapa ahli dengan sudut pandang yang berbeda-beda tapi tujuan
akhirnya sama. Adapun pendapat-pendapat tersebut mengenai psikologi pendidikan ituseara
sistematis adalah :
a. Menurut H.C. Whitherington, psikologi pendidikan adalah suatu pembahasan yang
sistematis mengenai proses dan factor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
b. Menurut Lester.D. Crow, Ph.D dan alice Crow, P.h.D mengatakan bahwa
psikologipendidikan dapat dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang praktis guna
untuk menerangkan belajar sesuai dengan prinsip yang di tetapkan secara ilmiah dan
fakta yang disekitar tingkah laku manusia.
c. Menurut Carter V. Good berpendapat yang bahwa pengertian psikologi pendidikan
adalah suatu pelajaran tentang hakekat belajar.
d. Sedangkan yang terakhir yaitu menurut WS.WinkelSJ, M.Sc mengatakan bahwa
psikologi pendidikan adalah suatu ilmu yang membahas tentang prasyarat atau factor
bagi pelajar, berbagai jenis belajar, dan tahap-tahap dala semua proses belajar.
(Mustaqim, 2004:1-2).
2.2 Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan pada umumnya yaitu terjadinya perubahan yang
terjadi akibat dari kekuatan intern dan ekstern. Dari perubahan-perubahan yang terjadi
terdapat tanda-tanda yang berkenaan dengan fisik maupun spikis. Dan proses pertumbuhan
dan perkembangan juga memilki tahap-tahap, prinsip-prinsip serta factor-faktor yang sangat
mempengaruhi di masa yang sering disebut masa yang sangat rentan .(Mustaqim,2004:15-
26).
2.3 Belajar
Belajar adalah suatu usaha atau aktivitas yang akan mengalami perubahan yang
meliputi ketrampilan jasmani, kecepatan perceptual, isi ingatan, abilitas berfikir serta
perubahan yang berkenaan dengan fisik dan spikis. Bealajr juga mengalami cara atau metode.
Ada dengan cara menyimak, merespon, menghargai, mengorganisasi nilai, mewatak dan lain-
lain.
Belajar mempunyai beberapa jenis sesuai dengan sudut pandang yang kita lihat yaitu
brdasarkan fisik atau jasmani meliputi ketrampilan. Dan juga berdasarkan spikis meliputi
pengetahuan dan pemahaman, sikap/nilai/norma.(Mustaqim,2004:33-39)
Ada beberapa teori mengenai pengertian belajar berdasarkan pendapat beberapa ahli
yaitu :
a. Aliran skolastik, berpendapat belajar adalah mengulang-ulang bahan yang telah
dipelajari, makin sering diulang makin dikuasai.
b. Herbart, berpendapat belajar adalah kekuatan atau usaha yang mengulang-ulang
sehingga munculnya tanggapan yang dipengaruhi jelas atau tidaknya tanggapan
dalam tingkah laku individu.
c. Aliran ilmu jiwa daya, berpendapat bahwa belajar adalah pembentukan daya ingat
yang dilatih dengan mengunakan masalah-masalah yang sulit-sulit secara terus
menerus.
d. Teori Koneksionisme, berpendapat bahwa, belajar adalah pembentukan atau
penguatan hubungan antara stimulus dan respons.
e. Pavlovionisme, aliran ini berpendapat belajar adalah reflex bersyarat yang
dibentuk itu bisa dihilangkan dengan syarat reflex itu tidak diulang-ulang.
(Mustaqim, 2004 : 46-50).
Implementasi teori belajar dalam proses belajar mengajar mempunyai pengertian
yaitu bahan-bahan yang telah di tentukan di sajikan dalam bentuk yang lebih kecil-kecil lagi
dan di ajarkan bertahap satu persatu samapi siswa mampu mengusai sampai 100%.
(Mustaqim, 2004 : 86-87)
2.4 Prinsip-Prinsip Mengajar
Pengertian mengajar ada dua pendapat yang dikemukakan oleh ahli dalam buku ini
adalah :
a. Menurut Dr. Harold Benyamin, bahwa mengajar adalah suatu proses pengaturan
kondisi-kondisi dengan mana pelajaran merubah tingkah lakunya dengan sadar kea
rah tujuan-tujuan sendiri.
b. Menurut Prof. Drs. S. Nasution, MA, berpendapat mengajar adalah menanamkan
pengetahuan pada anak-anak.
Kompetensi guru dalam mengajar ada tiga yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi
penguasaan atas bahan dan kompetensi dalam cara belajar mengajar.(Mustaqim, 2004 : 91-
92)
Dalam buku ini aspek-aspek psikologi dalam mengajar ada beberapa aspek yaitu
a. Mengarahkan dan membimbing belajar.
b. Menimbulkan motivasi bagi siswa untuk belajar.
c. Membantu siswa dalam mengembangkan sikap yang baik dan diinginkan.
d. Memperbaiki teknik mengajar.
e. Mengenal dan mengutamakan terbentuknya pribadi yang bermutu dan berguna
dalam rangka menuju sukses untuk mengajar.
2.5 Potensi-Potensi Peserta Didik
Potensi-potensi dari peserta didik tidak terlepas dari intelegensi yang didefinisikan
oleh beberapa ahli yaitu :
a. Menurut L.M. Terman, berpendapat bahwa intelegensi adalah kemampuan
berfikir dan arti memikirkan hal-hal yang abstrak.
b. Menurut Boring, Berpendapat bahwa, intelegensi adalah apa yang di test oleh test
intelegensi ini adalah definisi ringkas.
c. Menurut Alfred Binet, yang berpendapat bahwa intelegensi adalah memahami,
berpendapat, mengontrol dan mengritik.
Pada hakekatnya intelegensi dapat didefinisikan yaitu :
- Kemampuan memahami sesuatu
- Kemampuan berpendapat.
- Kemampuan control dan kritik
Intelegensi dapat diukur berdasarkan cara sebagai berikut adalah dengan
perkembangan test intelegensi yang mendorong timbulnya usaha-usaha kea rah pemeriksa
spikis. Dan juga dapat pula diukur dengan distribusi intelegensi yang bermaksud deviasi
individu dari tendensi sentral makin jauh, makin kecil frekuensinya.
Potensi –potensi peserta didik juga dari kata pengertian bakat yang mempunyai
pengertian yaitu suatu penonjolan-penonjolan dalam satu bidang, dua bidang, atau lebih dari
dua bidang. Test bakat dapat dilakukan dengan beberapa cara adalah melalui Test bakat
akademik, test kesenian dan music, test bakat mekanik, tast bakat administrasi, test bakat
untuk pekerjaan keahlian, daftar minat, dan melihat kedepan.(Mustaqim, 2004 : 98-99)
2.6 Evaluasi dalam Pendidikan
Evaluasi tidak terlepas dari dua kata yaitu menilai dan mengukur. Menurut Dr.
Suharsimi Arikunto mendefinisikan bahwa : mengukur adalah membandingkan sesuatu
dengan satu ukuran dan menilai adalah mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan
ukuran baik-baik.
Berdasarkan Sumadi Suryabrata, alas an atau dasar evaluasi ada tiga kelompok yaitu
dasar Psikologi yang dilihat dari anak didik dan pendidik ; Dasar didaktis yaitu yang ditinjau
dari segi anak didik dan segi pendidikan ; serta yang terakhir adalah dasar administrasi.
Dalam melakukan evaluasi, ada beberapa test baik yang perlu dengan memenuhi beberapa
syarat yaitu realiable, valid, obyektif, diskriminatif, comprehensive, dan mudah digunakan.
Dalam melakukan test untuk evaluasi perlu dilakukan langkah-langkah pokok yaitu
langkah perencanaan, langkah pengumpulan data, langkah verifikasi data, langkah
pengolahan data, dan langkah penafsiran data. Dan juga evaluasi perlu mempunyai beberapa
alat yaitu non test yang meliputi alat skala bertingkat, kuisioner, daftar cocok, wawancara,
observasi, riwayat hidup, studi kasus dan sosiometri. Alat yang kedua yaitu test. Maka test
yang baik yaitu validasi, realisas, obyektivitas, praktibilitas, dan ekonomis.
Dan yang terakhir dari evaluasi adalah member penilaian acuan patokan (PAP) dan
penilaian acuan norma (PAN). (Mustaqim,2004:161-180).
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan adalah suatu ilmu yang berusaha menyelidiki semua aspek
kepribadian dan tingkah laku manusia, baik yang bersifat jasmaniah dan rohaniah, baik secara
teoritis maupun dengan melihat kegunaannya dalam praktek, baik individu dalam
hubungannya dengan manusia yang lain.(Purwanto, 2004 :7)
3.2 Pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dan perkembangan menurut beberapa ahli psikologi ada beberapa
pengertian yaitu :
1. keduanya bekerja dalam satu proses perubahan yang berkenaan dengan aspek-aspek
fisik dan spikis individu
2. saling bertumpang tindih satu sama lain
3. pertumbuhan lebih condong pemakai bagi perubahan fisik individu, sedangkan
perkembangan lebih condong berkenaan dengan perubahan spikis yang tidak pernah
lepas dari pengaruh lingkungan sekitar
4. dari segi hasilnya, pertumbuhan mudah diukur secara langsung, sedangkan
perkembangan lebih sukar, sebab hanya melalui perukuran gejala-gejala saja.
(Elizabeth, 1980 : 107-108)
Ada juga yang berpendapat pengertian pertumbuhan dan perkembangan dalam
bukunya yaitu pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif pada material sesuatu sebagai
akibat dari adanya pengaruh lingkungan. Sedangkan perkembangaan adalah suatu
perubahan, perubahan yang dimaksud yaitu tidak bersifat kuantitatif, melainkaan kualitatif.
(Mustaqim,2003 :23-59)
3.3 Belajar
Teori belajar yang paling menonjol berdasarkan eksperimen-eksperimen yang telah
dilakukan oleh para-para ahli adalah :
1. Teori koneksionisme
Menurut ahli Thorndike, pengertian belajar adalah hubungan antara stimulus dan
respon.
2. Teori pembiasaan klasial Pavlov,
Menurut ahli pengertian belajar adalah perubahan yang ditandai dengan adanya
hubungan antara stimulus dan respon
3. Teori pembiasaan perilaku respons
Belajar adalah proses kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar kecuali
sebagian gejalanya.
- belajar adalah proses yang bersifat otomatis-mekanis
- belajar adalah proses dianalogikan dengan pemeriksaan hewan yang sulit ditemukan.
(Tohirin, 2005 : 55-66)
3.4 Prinsip-prinsip Mengajar
Prinsip mengajar secara umum memerlukan media pendidikan. Media pendidikan
juga mempunyai kegunaan yaitu :
1. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk
kata-kata tertulis atau lisan belaka.
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif
anak didik
4. Dengan yang untuk pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda.(Sadiman,2006:17-18)
3.5 Potensi-potensi peserta Didik
Potensi-potensi peserta didik meruapakan hakikat anak didik. Hakikat anak didik
sebagai manusia dapat dipandaang dari :
1. Pandangan Psikoanalitik
Manusia pada hakikatnya digerakkan oleh dorongan-dorongan dari dalam diri yang
bersifat instintif.
2. Pandangan Humanistik
Manusia memiliki doronganuntuk mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif
3. Pandangan martin Buber
Manusia merupakan suatu keberadaan yang berpotensi, namun dihadapkan pada
kesetaraan alam sehingga manusia itu terbatas.
4. Pandanagan Behavioristik
Manusia sepenuhnya adalah makhluk reaktif yang tingkah lakunya di control oleh
factor-faktor yang dating dari luar.(Sadiman,2007 : 105-124).
3.6 Evaluasi dalm Pendidikan
Evaluasi setiap pengajar adalah evaluasi terhadap hasil belajar pada siswa. Menurut
Kimball willes, evaluasi adalah suatu proses pembuatan pertimbangan dan pertimbangan itu
dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat rencana.
Prinsip pelaksanaan evaluasi meliputi
1. Evaluasi harus dilaksanakan secara objektif
2. Evaluasi harus dilaksanakan secara kontinu
3. Evaluasi harus dilaksanakan secara komperhensif
Adapun tujuan mengadakan evaluasi adalah :
1. Untuk mengetahui sampai mana potensi murid
2. Untuk mengetahui apa yang telah dicapai oleh murid untukberbagai mata
pelajaran.
3. Untuk mengadakan seleksi
4. Untuk mengetahui letak kelemahan atau kesulitan yang dialami murid-murid
5. Untuk memberikan bantuan dalam pengelompokkan murid
6. Sebagai pendorong atau motivasi
Bentuk evaluasi biasanya dibagi dalam dua bentuk yaitu
1. Bentuk test
2. Bentuk bukan test. (Subari, 1994 : 171-190).