Makalah Pleno d3 Blok 9

download Makalah Pleno d3 Blok 9

of 22

description

mm

Transcript of Makalah Pleno d3 Blok 9

Struktur dan Mekanisme Pencernaan di Mulut

Kelompok D3:

Pieter Harold(102008187)Finta Lidanang(102012004)Adi Baskoro(102012095)Siska(102012102)Ivon Indriyanti Santoso(102012290)William Limadhy(102012242)Michael Sukmapradipta(102012511)Yunita(102012387)Nurhafiz Bin Omar(102012502)Salfarina Azira (102012504)

SkenarioIbu S usia 20 tahun datang ke UGD dengan keluhan sakit gigi sehingga kesulitan mengunyah makanan.

AbstrakPencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur yang komplek diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam sistem pencernaan. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem pencernaan antara lain mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan anus. Sementara organ tambahan dalam sistem pencernaan meliputi hati, pankreas. Semua organ tersebut menghasilkan enzim-enzim yang berguna untuk menguraikan makanan dari molekul kompleks menjadi sederhana yang dapat digunakan oleh setiap sel untuk aktivitas tubuh manusia.Kata kunci : pencernaan, mekanisme pencernaan, mekanisme mengunyah, mekanisme menelanAbstractDigestion is a process of food decomposition of complex structures converted into smaller units that can be absorbed by the enzymes produced in the digestive system. The main organs involved in the digestive system include the mouth, esophagus, stomach, small intestine, large intestine, rectum, and anus. While additional organs in the digestive system include the liver, pancreas. All organ produces enzymes that are useful to break down food into simple complex of molecules that can be used by every cell in the human body activity.Keywords: digestion, digestive mechanisms, mechanisms of chewing, swallowing mechanism

PendahuluanSistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan yaitu tuba muscular panjang yang merentang dari mulut sampai anus dan organ-organ eksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung ampedu, dan pankreas.Saluran pencernaan terletak dibawah area diagfragma disebut saluran gastrointestinal.Setiap organ pencernaan memiliki fungsi dan mekanisme yang berbeda.Fungsi utama sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorbsi.Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi intesti, motilitas, sekresi, digesti, dan absorbsi.1Dalam makalah ini akan dibahas struktur dan mekanisme pencernaan dari mulut sampa oesophagus.PembahasanSaluran Pencernaan MakananPencernaan makanan adalah aktivitas saluran makanan (tractus digectivus) dan kelenjar-kelenjarnya dalam suatu proses mempersiapkan makanan untuk dapat diserap oleh usus. Suatu kehidupan yang dihayati oleh organisme akan dapat dipertahankan bila makanan dalam jumlah cukup dapat dipasok dan dapat digunakan bagi berlangsungnya suatu reaksi oksidatif yang dapat menghsilkan energi dan juga bagi keperluan tubuh atau bagian tubuh guna perbaikan, pertumbuhanm dan reproduksi.1Rongga mulut dengan dibantu kelenjar yang terdapat di sekitarnya dan struktur gigi dan lidah merupakan tempat untuk merubah bentuk makanan yang masuk kedalam bentuk kimia dan fisik untuk memudahkan proses pencernaan selanjutnya. Penghayatan akan adanya makanan dan keinginan untuk mengkonsumsinya dipengaruhi oleh rangsangan sensoris yang sampai ke susunan syaraf pusat melalui beberapa jalur diantaranya yang berkaitan dengan penglihatan, pembauan dan cita rasa.1Lambung dapat berfungsi sebagai pengumpulan makakan untuk sementara sampai makanan yang dikonsumsi diubah dalam bentuk yang memungkinkan untuk proses pencernaan yang akan berlangsung di dalam duodenum. Usus halus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan beragam proses pencernaan dengan bantuan beragam enzim sebagai katalisator yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan zat-zat lain yang dihasilkan oleh sel-sel usus itu sendiri. Di dalam usus halus juga terjadi proses emulsifikasi lemak sehingga bahan ini mudah dicerna oleh enzim tertentu dan lebih mudah diserap oleh usus. Usus besar mempunyai kemampuan untuk melakukan konservasi air, berfungsi sebagai pengumpul sementara hasil pencernaan dan dapat menyerap makanan dari usus besar sangat terbatas. Usus besar juga berfungsi sebagai inkubator bagi beragam bakteri yang berkemampuan untuk mensintesis faktor-faktor nutrisi tertentu yang pada akhirnya memegang peranan dalam status gizi individu yang bersangkutan. Jadi, sistem pencernaan merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhara dengan menggunkan enzim dan organ-organ pencernaan.1

Pencernaan makanan di dalam tubuh manusia melalui 6 tahap yaitu:11.Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.2.Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.3.Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.4.Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan bantuan enzim, trdapat di lambung.5.Absorbsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.6.Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui anus.Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari:11.Saluran pencernaan (organ pencernaan yang dilewati oleh bahan makanan), yaitu mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, dan usus besar.2.Kelenjar pencernaan (organ pencernaan yang berfungsi menghasilkan getah/enzim pencernaan), yaitu mulut, lambung, usus halus, hati, dan pankreas.Berdasarkan prosesnya, pencernaan dibagi menjadi:11.Pencernaan mekanis, yaitu pencernaan yang menyebabkan perubahan bentuk dan ukuran makanan, contohnya pencernaan oleh gigi.2.Pencernaan kimiawai, perubahan zat makanan dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dengan bantuan enzim (senyawa kimia)

Struktur MulutCavum OrisMulai dari rima oris dan berakhir di isthmus faucium. Selain merupakan permulaan sistem pencernaan, rongga mulut juga berfungsi sebagai rongga yang dilalui oleh udara pernapasan dan juga penting untuk pembentukan suara. Rongga mulut dibagi dalam vestibulum oris dan cavum oris proprium.2(lihat gambar 1)

Gambar 1. Cavum oris1. Vestibulum oris Vestibulum oris adalah daerah diantara bibir dan pipi di sebelah luar dan gigi-geligi dengan processus alveolarisnya di sebelah dalam. Bibir (labium): di sudut mulut kanan-kiri saling berhubungan pada angulus oris. Sulcus nasolabialis: alur di antara sudut bibir atas dengan hidung (nasus). Philtrum: lekuk di atas pertengahan bibir atas. Di antara kulit dan mucosa terletak otot-otot wajah, antara lain: M. Buccinator dan m. Orbicularis oris.2Pipi (bucca) adalah daerah di antara angulus oris sampai tepi depan m. Masseter. Di bawah kulit ditemukan jaringan lemak; di antaranya terdapat suatu gumpalan lemak besar (bichat) yang bagian depannya terletak pada m. Buccinator dan meluas ke belakang, menyusup di antara m. Buccinator dan m. Masseter, dan mencapai tepi dengan m. Temporalis.2Selaput lendir adalah melapisi vestibulum oris sebelah dalam. Di garis tengah terdapat suatu lipat yang menghubungkan bibir dengan processus alveolaris dan dinamakan frenulum labii superioris et inferioris.2Terdapat kelenjar-kelenjar kecil, yang dinamakan glandulae buccales et labiales. Setinggi geraham molar ke-2 atas ditemukan suatu tonjolan, yaitu papilla salivaria buccalis, yang merupakan muara ductus parotidicus (stenonianus).2 Pendarahan di mulut yaitu Aa labiales superiores et inferiores, cabang a. Facialis dan a. Temporalis superficialis. Pembuluh baliknya yaitu V. Facialis anterior et posterior, yang bergantung menjadi v. Facialis communis, yang akan bermuara ke dalam v. Jugularis interna.2Getah bening adalah pembuluh-pembuluh mengikuti pembuluh-pembuluh balik dan menuju ke noduli lymphatici submentales, submandubulares dan parotideae. Dari sini getah bening dialirkan ke dalam Nnll. Cervicales profundae.2 Persarafannya adalah kulit wajah oleh cabang-cabang N. Trigeminus V, otot-otot wajah oleh cabang-cabang N. Facialis VII.2

1. Cavum oris propriumBatas-batas depan dan samping yaitu arcus dentalis dengan processus alveolarisnya, atas: palatum durum et molle, bawah: diaphargma oris, belakang: isthmus faucium, isi: lidah.1. Gigi-geligi Terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir (ginggiva). Setiap orang memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah, yang terdiri atas: 2 gigi seri (dens incivus), 1 gigi taring (dens caninus), 2 geraham depan (dens premolaris), 3 geraham belakang (dens molaris). Dan biasanya ditulis dengan formula sebagai berikut:2MPCI ICPM atau 3212 2123 atau 87654321 12345678MPCI ICPM 3212 2123 87654321 12345678Pada gigi dapat dibedakan menjadi corona (tajuk), collum (leher), radix (akar).Di dalam gigi terdapat suatu rongga (cavum) yang melalui canalis radicis berhubungan dengan dunia luar. Permukaan gigi dinamakan sesuai arah yang dihadapinya yaitu ke arah bibir (facies labialis), ke arah lateral/pipi (facies buccalis), ke arah lidah (facies lingualis), gigi sebelah depannya/proximal (facies mesialis (contacta)), gigi sebelah belakangnya/distal (facies distalis (contacta)), gigi-geligi rahang yang berlawanan (facies masticatoria).2 Pendarahan pembuluh-pembuluh nadi yaitu gigi geligi atas adalah cabang-cabang a. Facialis rr. Alveolaris superiores dan a. Infra orbitalis: ramus alveolaris superior anterior. Gigi-geligi bawah: a. Alveolaris inferior, cabang a. Facialis. Gingiva sisi lingual oleh a. Palatini major, sedangkan sisi labial oleh a. Buccalis. Pembuluh balik: rahang atas ke v. Facialis atau plexus pterygoideus, rahang bawah melalui v. Alveolaris inferior ke dalam v. Maxillaris. Getah bening: dialirkan ke nnll. Submentales, submandibulares, submandibulares dan cervicales profunda pars superior.2 Persarafan: rahang atas: gigi-geligi: nn. Alveolares superiores anteriores medii, posteriores. (cabang N. Maxillaris V2). Gingiva: sisi labial oleh nn. Alveolares superiores dan sisi lingual daerah incisivus: nn. Nasopalatini. Daerah lainnya: n. Palatini major. Rahang bawah: gigi-geligi: nn. Alveolaris inferior (cabang N. Mandibulares V3) yang masuk ke canalis mandibulares bersama a. Alveolaris inferior. Gingiva: sisi labial: nn. Mentales (V3) dan buccalis (V3) sedangkan sisi lingual: n. Lingualis.21. PalatumPalatum terdiri atas palatum durum (tulang) dan palatum molle (otot).Palatum durum adalah: suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis maxillae dan processus horizontalis ossis palati. Tulang-tulang dilapisi oleh selaput lendir di sisi posterior (cavum nasi) dan inferior (cavum oris) di bagian dorsal palatum ini memiliki kelenjar-kelenjar, ialah glandulae palatini, yang bermuara di foveolae palatinae. Di garis tengah terdapat suatu raphe palati yang ke arah depan beakhir pada papilla incisiva, suatu tonjolan di belakang gigi seri pertama. Pada bagian anterior ditemukan rigi-rigi melintang, yang dinamakan rugae transversae.2Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagi beberapa otot. Ke arah posterior ia melengkung ke bawah seperti suatu tirai dan di pertengahan tepi posterior tergantung uvula. Kanan dan kiri terhadap uvula ini terdapat suatu lengkung, ialah arcus palatoglossus, yang di dekat lidah melebar menjadi plica triangularis. Sebelah posterior terdapat lengkung kedua yang lebih condong ke medial, sehingga akan tampak pada mulut yang terbuka. Inilah arcus palatopharyngeus, yang melekat pada dinding pharynx.Daerag di antara kedua lengkung ini adalah fossa/sinus tonsilaris, di dalam mana terletak tonsila palatina. Otot-otot palatum molle: M. Tensor veli palatini, M. Levator veli palatini, Mm. Uvulae, M. Palatoglossus, M. Palatopharyngeus.2 Pendarahan: cabang-cabang a. Maxillaris: a. Palatina descendes, aa. Palatina major: untuk palatum durum, aa. Palatinae minores: untuk palatum molle. a. Palatina major melalui foramen incisivum beranastomosis dengan a. sphenopalatina, yang terdapat di mucosa hidung. Di tempat ini dapat terjadi epitaxis (hidung berdarah).2 Persarafan: plexus pharyngeus (N IX + N X), kecuali m. Tensor veli palatini yang dipersarafi oleh n. Tensoris veli palatini, cabang n. Trigeminus V3.2

1. Diaphragma orisDasar mulut di bentuk oleh 3 otot: M. Digastricus venter anterior, M. Mylohyoideus, M. Geniohyoideus. Fungsi: membuka mulut.2 Persarafan: M. Digastricus venter anterior dan M. Mylohyoideus (N. V3), M. Geniohyoideus oleh ansa cervicales radix superior (C1-2) atau ramus descendes n. Hypoglossi.21. Isthmus fauciumIsthmus faucium adalah hubungan antara rongga mulut dan oropharynx. Batas-batas: tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus, dorsum linguale.2Bila mulut dibuka, akan tampak dua lengkung, yaitu arcus palatoglossus di depan yang lebih ke lateral dan arcus palatopharyngeus di belakang yang lebih ke medial. Di antara kedua arcus tersebut terdapat sinus (fossa) tonsilaris, di dalam mana terletak tonsila palatina (amandel).Tonsila tidak mengisi seluruh fossa tonsilaris sehingga terdapat rungan di sebelah atas, yaitu recessus supra tonsilaris dengan plica semilunaris dan di sebelah bawah terdapat recessus ventralis dengan plica triangularis. Di dinding lateral terdapat m. Buccopharyngeus (bagian m. Constrictor pharyngis superior) dengan fascia buccopharyngea2 Pendarahan Arteri: a. tonsilaris (cabang a facialis) yang menembus m. Buccopharyngeus menuju ke bagian bawah tonsila. Cabang-cabang: a. palatina ascendes (a.facialis), a. palatina descendes, a. dorsalis linguae (cabang a facialis), a. paharyngica ascendes. Vena: v. Palatina externa (v. Paratonsillaris) yang bermuara ke plexus venosus pharyngealis.Pembuluh-pembuluh getah bening: dialirkan ke kelenjar-kelenjar noduli lymphatici cervicalis profundus pars superior (dinamakan nodus tonsilaris).2 Persarafan: plexus tonsilaris: terbentuk dari N. IX dan N. X.2

1. Lidah (lingua)Lidah adalah suatu organ yang sangat lentur, terutama berfungsi bila berbicara.Lidah mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut.Padanya dapat dibedakan bagian oral (apex dan corpus) dan pharyngeal (radix).Di antara corpus dan radix linguae terdapat alur berbentuk V yang dinamakan sulcus terminalis. Pada ujung alur tersebut di garis tengah terdapat suatu lekuk kecil yaitu foramen caecum linguae (morgagnii) yang merupakan muara ductus thyreoglossus sewaktu embrional.2Dorsum linguae: di garis tengah terdapat sulcus medianus yang letaknya sesuai dengan septum lingue, suatu sekat di bawahnya yang vertikal. Dorsum linguae (punggung) ini melengkung konveks ke atas menyentuh palatum. Bagian 2/3 depan (corpus): selaput lendir mengandung banyak tonjolan yaitu papillae linguales yang bermacam-macam: filiformis, fungiformis, foliatae, vallatae. Bagian 1/3 belakang (radix): mengandung banyak kelenjar-kelenjar getah bening (tonsila lingualis) yang bersama dengan tonsillae palatinee dan tonsila pharyngea (adenoid) membentuk cincin waldeyer.2Pada permukaan bawah lidah ditemukan suatu lipat di garis tengah ialah frenulum linguae. Di samping kanan-kirinya tampak bayangan vv. Linguales, lebih ke lateral ada plicae fimbriatae yang melapisi aa. Profunda linguae bersama n. Lingualis.2Otot-otot lidah: lidah terutama terdiri atas otot-otot yang dibedakan menjadi otot ekstrinsik dan otot intrinsik. Otot-otot ekstrinsik menggerakan lidah sebagai satu kesatuan .otot-otot intrinsik merubah bentuk lidah. Otot-otot ekstrinsik: M. Genioglossus, M. Hyoglossus, M. Styloglossus, M. Palatoglossus. Otot-otot intrinsik: M. Verticalis, M. Longtudinalis superior, M. Longitudinalis inferior, M. Transversalis.2 Pendarahan: pembuluh-pembuluh nadi: a. lingualis (cabang a. carotis externa) melalui suatu medial m. Hyoglossus dan bercabang menjadi a. dorsalis linguae untuk radix linguae dan a. profunda linguae untuk corpus dan apex linguae. Pembuluh-pembuluh balik: v. Dorsalis linguae yang mengikuti nadinya, vv. Profunda linguae (vv. Raninae), menerima darah dari glandula sublingualis dan bermuara ke dalam v. Sublingualis, v. Sublingualis bermuara ke dalam v. Jugularis interna.2

Getah bening: dari apex linguae dan glandula sublingualis: ke nodi lymphatici submentales, dari bagian tengah corpus linguae: bagian medial ke nodi lymphatici cervicales profundae pars superior, dan bagian lateral ke nodi lymphatici submandibulares, dari radix linguae ke nodi lymphatici cervicales profundae pars superior.2 Persarafan: motorik: semua otot ekstrinsik dan intrinsik di persarafi oleh N. Hypoglossus (N. XII) kecuali m. Palatoglossus, yang dipersarafi oleh N. Glossopharyngeus (N. IX). Sensorik: bagian 2/3 anterior: sensibel: n.lingualis (N. V3), pengecap: chorda tympani (N. VII), bagian 1/3 posterior: (+papillae vallatae) saraf sensibel: N. IX dan X, (+vallecua epiglottica) sebagai pengecap: N. IX.2

Kelenjar-Kelenjar Ludah 1. Glandula parotisGlandula parotis berbentuk piramida dan terletak di fossa retromandibulare antara os mandibula dan m. Sternocleidomastoideus.Di dalam kelenjar ini terletak (dari lateral ke medial) n. Facialis (N.VII), v. Facialis posterior dan a. carotis externa. Dari pertengahan tepi depannya keluar saluran keluarnya: ductus parotideus (stenoni), yang menuju ke arah depan sejajar dengan arcus zygomaticus, 1 cm di bawahnya. Di tepi depan m. Masseter ia membelok ke dalam, menembus m. Buccinator dan bermuara di vestibulum oris setinggi gigi molar ke-2 atas. Kelenjar ini diliputi oleh fascia yang tebal, yaitu fascia yang tebal, yaitu fascia parotidea, yang ke arah depan juga meliputi m. Masseter sebagai fascia parotideo-masseterica.21. Glandula submandibularisPada glandula submandibularis dapat dibedakan 2 bagian: yang dangkal dan yang dalam. Bagian yang dangkal terletak di bawah m. Mylohyoideus, antara m. Stylohyoideus, m. Digastricus dan mandibula.Pada permukaannya terdapat beberapa nodi lymphaticy submandibulares. Melalui tepi dorsal m. Mylohyoideus kelenjar ini membelok ke sisi atasnya (bagian yang dalam) dimana ia terletak di antara mandibula (sebelah lateral) dan m. Hyoglossus (sebelah medial) dan bersentuhan dengan glandula sublingualis. Saluran keluarnya adalah ductus submandibularis whartoni, yang menuju ke depan melalui sisi medial glandula sublingualis dan bermuara bersama saluran keluar kelenjar sisi yang lain di caruncula sublingualis s. Papilla salivalis inferior, yang terletak di belakang gigi seri rahang bawah.21. Glandula sublingualisGlandula sublingualis berbentuk memanjang dan terletak di dasar rongga mulut dekat frenulum linguae, di antara m. Geniohyoideus dan m. Genioglossus sebelah medial dan m. Hyoglossus sebelah lateral. Glandula sublingualis menimbulkan suatu lipat pada selaput lendir di atasnya, yang disebut plica sublingualis.Bagian depannya terletak di fossa sublingualis; bagian belakangnya menyentuh glandula submandibularis dan dilalui oleh n. Lingualis dan n. Hypoglossus (N.XII).di sisi medial berlalu ductus submandibularis. Saluran keluar dari bagian depan (ductus sublingualis major) bermuara ke dalam ductus submandibularis. Bagian belakang memiliki beberapa saluran keluar (ductuli sublingualis minores dari rivini) yang bermuara ke dalam rongga mulut pada plica sublingualis.2Sistem simpatis: dari segmen Th I dan Th II melalui plexus-plexus sekitar nadi sampai di kelenjar-kelenjar ludah.2Sistem parasimpatis: glandula parotis: serabut preganglioner dari n. Glossopharyngeus (N.IX) sampai di ganglion oticum, sedangkan serabut postganglioner melalui n.auriculotemporalis. glandula submandibularis dan glandula sublingualis: serabut preganglioner dari n. Facialis (N.VII) melalui cabangnya, chorda tymphani, kemudian bergabung dengan n. Lingualis dan berakhir di ganglion submandibularis. Dari sini serabut postganglioner melalui n. Lingualis kembali masuk ke dalam kelenjar-kelenjar.2

Otot-Otot PengunyahTerdapat 4 otot pengunyah yang melekatkan mandibula pada basis cranii, ialah:21. Otot-otot yang dangkal M. masseter, menutupi ramus ascendes mandibulae dan terdiri atas 2 bagian: pars superficialis, pars profunda M. Temporalis1. Otot-otot yang dalam1. M. Pterygoideus lateralis/externus 1. M. Pterygoideus medialis/internusPersarafan otot-otot ini: n. Mandibularis (portio minor N. Trigemini V3)PharynxPharynx adalah suatu pipa musculo-fascial yang contractil.Ia terbentang di antara basis cranii sebelah kranial dan berakhir pada oesophagus di sebelah kaudal setinggi vertebra cervicalis ke-6. Pada sisi lateral, pharynx berbatasan dengan aa. Carotides communis et internae, vv. Jugulares internae, cornu majus os hyoid dan lamina cartilago thyreoidea. Fungsinya: sebagai tempat yang dilalui oleh aliran udara pernapasan dan makanan.1Sesuai dengan ruang-ruang yang terletak di depannya, pharynx di bagi dalam 3 bagian:1 Nasopharynx (pars nasalis pharyngis): dorsal terhadap cavum nasi Oropharynx (pars oralis pharyngis): dorsal terhadap cavum oris Laryngopharynx (pars laryngis pharyngis): dorsal terhadap larynx.

OesophagusOesophagus adalah suatu pipa musculair sepanjang 25 cm, yang merupakan lanjutan pharynx dan mulai di tepi bawah cartilago cricoidea setinggi vertebra C6, dan berakhir di cardia ventriculi setinggi vertebra th X-XI. Selama perjalanannya ke distal, ia mengikuti lengkung-lengkung columna vertebralis, yang terletak tepat dibelakangnya. Pada oesophagus dapat dibedakan 3 bagian : pars cervicalis, parsthoracalis, dan pars abdominalis.1 Persarafan: Simpatis : cabang-cabang truncus symphaticus pars thoracalis atas. Parasimpatis : cabang-cabang N.vagus dan N.recurrens, Dibawah hilus pulmonalis,nn. Vagi membentuk plexus pada dinding oesophagus ; yang kiri ke sisi depannya dan yang kanan ke sisi belakangnya.1 Pendarahan: arteri: dua cabang ventral yang tunggal dari aorta. Pars cervicalis: cabang a. thyreoidea inferior. Pars thoracalis: aa. Intercostales dextrae yang atas, aa. Oesophagei. Pars abdominalis: a. gastrica sinistra, a. gastrica inferior. Vena: mendapingi nadi-nadi yang senama. Darahnya di alirkan ke dalam sistem azygos. Di bagian bawah: terdapat hubungan antara sistem pembuluh balik oesophagus dan vena porta. Melalui sistem azygos, darah mengalir ke dalam v. Cava superior. Darah dari v. Gastrica sinistra masuk ke dalam v. Porta.1Getah bening: dari pars cervicalis: ke noduli lymphatici cervicales profundii. Dari pars thoracalis: ke noduli lymphatici mediastinalis posteriores. Dari pars abdominalis: ke noduli lymphatici gastrica sinistra.1Cavum OrisStruktur histologis bagian-bagian yang terdapat disini : Labium oris, Buccal, Dent, Gingivae, Linguae, Palatum molle & durum.3 Labium oris (bibir) dapat dibagi dalam 3 area Area Cutanea (bagian luar bibir) : struktur kulit tipis dengan adnexa kulit yang biasa. Dilapisi oleh epitel berlapis gepeng dengan lapisan tanduk seperti kulit lainnya, dan terdapat rambut atau folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Area merah bibir (area intermedia) : Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk, Epitelnya transparan (jernih) karena mengandung butir-butir eleidin, Papilla jaringan ikatnya tinggi-tinggi dan mengandung banyak kapiler. Area oral mukosa : Bagian ini mempunyai struktur histologis yang sama dengan pipi, Epitelnya berlapis gepeng tidak bertanduk, Lamina propianya agak kompak, Pada tunika submukosa didapati kelenjar labialis yang bersifat seromukus, Dibawah submukosa didapati otot lurik (M.orbicularis oris).

Gambar 2. Labium Oris

Linguae (lidah) : Seluruh permukaan dorsal lidah merupakan papil-papil lidah, Epitelnya berlapis gepeng bertanduk atau tidak bertanduk, Papilla linguae di 2/3 bagian anterior lidah terdiri dari papilla filiformis, papilla fungiformis dan papilla circumvallata. Papilla filiformis dan fungiformis merupakan projeksi jaringan ikat yang ditutup oleh epitel. Papilla circumvalata (9-12) tersusun dalam sulcus terminalis yang membentuk huruf V. papilla circumvallata letak dibawah permukaan lidah dikelilingi oleh dinding epitel lidah. Lipatan membrana mukosa dibagian posterolateral lidah membentuk papillae foliata yang pada manusia tidak berkembang baik. 1/3 posterior bagian dorsal lidah bebas dari papilla lidah. Disini terdapat Tonsilla linguae.

Gambar 3. Linguae

Dentin : Membentuk bagian terbesar gigi, sudah mengalami mineralisasi seperti tulang. Berasal dari mesoderm. Kadar garam Ca nya 80%, zat organiknya 20% (serat kolagen, fosfoprotein, glikoprotein dan glikosaminoglikan). Dibentuk oleh odontoblas. Zat antar sel yang belum mengalami mineralisasi membentuk predentin (dentin muda).3PharynxFaring merupakan ruangan dibelakang cavum nasi, yang menghubungkan traktus digestivus dan traktus respiratorius. Yang termasung bagian dari faring:3 Nasopharynx merupakan epitel bertingkat torak bersilia bersel goblet. Dibawah membrana basalis, pada lamina propia terdapat kelenjar campur. Pada bagian posterior terdapat jaringan limfoid yang membentuk tonsila faringea. Pada anak-anak sering membesar dan meradang menyebabkan adenoiditis. Terdapat muara dari saluran yang menghubungkan rongga hidung dan telinga tengah disebut osteum faringeum tuba auditiva. Sekelilingnya banyak kelompok jaringan limfoid disebut tonsila tuba faringea. Oropharynx merupakan epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah. Oropharynx akan dilanjutkan ke bagian atas menjadi epitel mulut dan ke bawah ke epitel oesophagus. Disini terdapat tonsila palatina, yang sering meradang disebut tonsilitis. Laringopharynx epitel bervariasi, sebagian besar epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk. Laringopharynx terletak di belakang larynx.Oesophagus1. Tunika mukosa :Epitel berlpais gepeng tanpa lapisan Tanduk. Tunika muscularis mucosa hanya satu lapis longitudinal. Pada lamina propria didapati kelenjar mukus tubulosa kompleks (kelenjar superfisial) yang merupakan perluasan kelenjar kardia.31. Tunika submukosa Terdapat kelenjar mukus tubulosa kompleks yang disebut kelenjar submukosa atau oesophageal glands.31. Tunika Muskularis : Pada 1/3 proksimal terdiri dari otot lurik. 1/3 tengah terdiri dari campuran otot polos dan lurik. 1/3 distal seluruhnya otot polos.3

Gambar 4. OesophagusSistem PencernaanSistem pencernaan melaksanakan empat proses pencernaan dasar yaitu motilitas, sekresi, pencernaan, dan penyerapan.41. MotilitasMengacu pada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan.Seperti otot polos dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap serta untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi (peregangan).4Terhadap aktivitas tonik yang terus menerus tersebut, terjadi dua jenis dasar motilitas pencernaan yaitu gerakan propulsive (mendorong) dan gerakan mencampur. Gerakan propulsive mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan ke depan dengan keceparan yang berbeda beda, dengan laju propulsi bergantung pada fungsi yang dilaksanakan oleh setiap region saluran pencernaan yaitu makanan bergerak maju dalam suatu segmen dengan kecepatan yang cukup bagi segmen tersebut melaksanakan tugasnya. Sebagai contoh, transit makanan melalui esophagus berlangsung cepat karena struktur ini hanya berfungsi sebagai tempat lewat makanan dari mulut ke lambung. Sebagai perbandingan, di usus halus, tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat lambat, sehingga tersedia cukup waktu untuk penguraian dan penyerapan makanan.4Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda.Pertama, dengan mencampur makanan dengan getah pencernaan, gerakan tersebut membantu pencernaan makanan. Kedua, gerakan tersebut mempermudah penyerapan dengan menjalankan semua bagian isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.4Pergerakan suatu bahan melintasi saluran pencernaan sebagian besar terjadi akibat kontraksi otot polos di dalam dinding organ organ pencernaan, dengan pengecualian bahwa motilitas di kedua ujung saluran mulut sampai bagian awal esophagus dan sfingter anus eksternus di akhir melibatkan aktivitas otot rangka dan bukan otot polos. Dengan demikian, tindakan mengunyah, menelan, dan defekasi memiliki komponen volunteer karena otot otot rangka berada di bawah kontrol kesadaran, sedangkan motilitas yang dilakukan oleh otot polos di bagian saluran pencernaan lainnya dikontrol oleh mekanisme involunter yang kompleks.41. SekresiSejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelenjar kelenjar eksokrin yang terletak di sepanjang rute, masing masing dengan produk sekretorik spesifiknya sendiri. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organic spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti enzim, garam empedu atau mucus. Sel sel sekretorik mengekstraksi dari plasma sejumlah besar air dan bahan bahan mentah yang penting untuk menghasilkan produk sekretorik mereka.Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energy, baik untuk transportasi aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel (sebagian berdifusi secara pasif) maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh reticulum endoplasma.Sel sel eksokrin ini memiliki banyak mitokondria untuk menunjang tingginya kebutuhan energy yang diperlukan ke dalam lumen saluran pencernaan karena adanya rangsangan saraf atau hormone yang sesuai. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalam bentuk lain untuk dikembalikan ke darah setelah produk sekresi tersebut ikut serta dalam proses pencernaan. Kegagalan proses reabsorpsi ini (misalnya akibat diare atau muntah) menyebabkan hilangnya cairan yang dipinjam dari plasma tersebut.41. PencernaanPencernaan mengacu pada proses penguraian makanan dari yang strukturnya kompleks diubah menjadi satuan satuan lebih kecil yang dapat diserap oleh enzim enzim yang diproduksi di dalam sistem pencernaan. Manusia mengkonsumsi tiga kategori biokimiawi makanan kaya energy yaitu karbohidrat, protein dan lemak.Molekul molekul besar tersebut tidak mampu menembus membrane plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Proses pencernaan menguraikan molekul molekul makanan besar ini menjadi molekul nutrient yang lebih kecil yang dapat diserap.4Bentuk karbohidrat paling sederhana adalah gula sederhana atau monosakarida, misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa yang dalam keadaan normal jumlahnya sangat sedikit dalam makanan.Sebagian besar karbohidrat yang dimakan adalah dalam bentuk polisakarida yang terdiri dari rantai rantai molekul glukosa yang saling berhubungan.Polisakarida yang paling banyak dikonsumsi adalah tepung kanju yang berasal dari makanan nabati.Selain itu daging mengandung glikogen bentuk simpanan glukosa di dalam otot. Selulosa, polisakarida makanan lain yang ditemukan pada dinding tumbuhan, tidak dapat dicerna menjadi konstituen konstituen monosakaridanya oleh getah pencernaan yang disekresi oleh manusia, dengan demikian, bahan ini membentuk serat yang tidak tercerna dalam makanan kita. Selain polisakaridam sumber karbohidrat makanan lainnya dalam jumlah yang lebih sedikit adalah karbohidrat dalam bentuk disakarida termaksud sukrosa yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu mulekul laktosa.4Kategori kedua makanan adalah protein yang terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida. Melalui proses pencernaan, protein diuraikan terutama menjadi konstituen mereka, yaitu asam amino serta beberapa polipeptida kecil, keduanya merupakan satuan protein yang dapat diserap.4Lemak merupakan kategori ketiga makanan.Sebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida, yaitu lemak netral yang masing masing terdiri dari kombinasi gliserol dengan tiga molekul asam lemak melekat padanya.Selama pencernaan, dua molekul asam lemak dipisahkan, meninggalkan sebuah monogliserol, satu molekul gliserol dengan satu molekul asam lemak melekat padanya. Dengan demikian, produk akhir pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak, yang merupakan satuan lemak yang dapat diserap.4Pencernaan dilakukan melalui proses hidrolisis enzimatik. Dengan menambahkan H2O di tempat ikatan, enzim dalam sekresi pencernaan memutuskan ikatan ikatan yang menyatukan subunit subunit molekuler kecil di dalam molekul nutrient, sehingga molekul molekul kecil tersebut menjadi bebas. Subunit subunit kecil tersebut semula disatukan untuk membentuk molekul nutrient melalui proses pengeluaran H2O di tempat ikatan. Hidrolisis menggantikan H2O dan membebaskan unit unit kecil yang dapat diserap tersebut. Enzim enzim pencernaan bersifar spesifik terhadap ikatan yang dapat mereka hidrolisis. Sewaktu bergerak melintasi saluran pencernaan, makanan terpajan ke berbagai enzim, yang masing masing menguraikan molekul makanan lebih lanjut. Dengan cara ini, molekul makanan yang besar diubah menjadi satuan satuan kecil yang dapat diserap melalui cara yang progresif.41. Penyerapan Pencernaan diselesaikan dan sebagian besar penyerapan terjadi di usus halus. Melalui proses penyerapan, satuan satuan kecil yang dapat diserap yang dihasilkan dari proses pencernaan tersebut, bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe.4Mekanisme Mengunyah dan MenelanLangkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah, motillitas mulut yang melibatkan pengirisan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan oleh gigi. Gigi tertanam kuat di dan menonjol dari tulang rahang. Bagian gigi yang terlihat di lapisi oleh email, struktur paling keras di tubuh. Email terbentuk sebelum gigi tumbuh oleh sel-sel khusus yang lenyap sewaktu gigi muncul.5Gigi atas dan bawah biasanya pas satu sama lain ketika ranhang menutup. Oklusi ini memungkinkan makanan di giling dan di hancurkan di antara permukaan gigi. Fungsi mengunyah adalah memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil sehingga makanan mudah di telan dan untuk meningkatkan luas permukaan makanan yang akan terkena enzim. Yang kedua untuk mencampur makanan dengan liur serte untuk merangsang kuncup kecap. Yang terakhir tidak hanya menghasilkan rasa nikmat kecap yang subyektif namun menghasilkan sekresi liur, lambung, pankreas, dan empedu untuk persiapan bagi kedatangan makanan.5Tindakan mengunyah dapat volunteer, tetapi sebagian besar mengunyah selama makan adalah reflex ritmik yang dihasilkan oleh pengaktifaan otot rangka rahang, bibir, pipi dan lidah sebagai respons terhadap tekanan makanan pada jaringan mulut.5Tahapan menelan terdiri dari 2 tahapan yaitu:51. Tahap orofaring/ faringeal Berlangsung dalam waktu kurang lebih 1 detik, merupakan gerakan perpindahan bolus dari mulut melalui faring dan masuk ke esophagus. Trakea menutup, esopagus terbuka. Prosesnya adalah suatu gelombang peristaltik cepat berasal dari farinng mendorong bolus makanan ke dalam esophagus bagian atas 2. Tahap esopageal/ esofagus Selama menelan makanan di cegah masuk mulut dan hidung dengan cara posisi lidah menekan langit langit keras, lalu uvula akan terangkat dan tersangkut di bagian belakang tenggorokan sehingga saluran hidung akan tertutup. Makanan dicegah masuk trakea oleh elevasi laring dan penutupan erat pita glotis. Lalu laring dan trakea pun tertutup yang menyebabkan otot-otot faring mendorong bolus ke esophagus.

Proses pencernaan makanan yang terjadi di mulut melalui sekresi saliva dan enzim yang terdapat di mulut. Di mulut liur lah yang memulai pencernaan karbohidrat, penting untuk menjaga hygienitas mulut dan mempermudah bicara.5Liur ( saliva), sekresi yamg berkaitan dengan mulut, terutama dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar liur utama yang terletak di luar rongga mulut dan mengeluarkan liur melalui duktus pendek ke dalam mulut. Liur mengandung 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan protein. Konsentrasi NaCl (garam) liur hanya sepertujuh dari konsentrasinya di plasma, yang penting dalam mempersepsikan rasa asin. Demikian juga, diskriminasi rasa manis ditingkatkan oleh tidak adanya glukosa di liur. Protein liur yang terpenting adalah amilase, mukus, dan lisozim. Protein-protein ini berperan dalam fungsi saliva sebagai berikut:51. Liur memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amilase liur, suatu enzim yang menguraikan polisakarida menjadi maltosa, suatu disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa.1. Liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanan sehingga partikel-partikel tersebut menyatu, serta mengahasilkan pelumasan oleh adanya mukus yang kental dan licin.1. Liur memiliki sifat antibakteri melalui efek rangkap pertama, dengan lisozim, suatu enzim yang melisiskan atau mengahancurkan bakteri tertentu dengan merusak dinding sel; dan kedua, dengan membilas bahan yang mungkin berfungsi sebagai sumber makanan untuk bakteri.1. Liur berfungsi sebagai bahan pelarut yang merangsang kuncup kecap. Hanya molekul dalam larutan yang dapat bereaksi dengan reseptor kuncup kecap.1. Liur membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Kita sulit berbicara jika mulut kita kering.1. Liur berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga mulut dan gigi bersih.1. Liur kaya akan dapar bikarbonat, yang menetralkan asam dalam makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga karies dentis dapat dicegah.Rata-rata sekresi saliva 1-2 liter per hari, bersifat konstan & kontinu dimana adanya stimulasi konstan tingkat rendah ujung-ujung saraf para simpatis yang berakhir di kenjar saliva. Faktor yang mempengaruhi sekresi saliva adalah:51. Refleks saliva sederhana ( tidak terkondisi ) Reflek ini terjadi ketika seseorang sedang mengunyah, dimana terdapat bolus di dalam mulut.Terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan di dalam rongga mulut berespon terhadap keberadaan makanan.Pada pengaktifan, reseptor- reseptor ini menghasilkan impuls serat-serat saraf afferen yang membawa informasi ke pusat liur, yang terletak di medula batang otak, seperti semua pusat otak yang mengontrol aktivitas pencernaan. Pusat liur, selanjutnya akan mengirim impuls melalui saraf otonom ekstrinsik ke kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi liur.1. Refleks saliva terkondisi Reflek ini di dapatkan dengan cara melihat, mencium, mendengar sesuatu tentang makanan/ salivasi terjadi tanpa stimulasi oral. Karena sinyal yang berasal dari luar mulut dan secara mental dikaitkan dengan kenikmatan makan bekerja melalui korteks serebri untuk merangsang pusat liur di medula.Sekresi saliva sendiri di atur mekanisme saraf otonom yakni saraf simpatis dan saraf para simpatis yang meningkatkan saliva, dimana rangsang parasimpatisnya itu dominan, pengeluaran saliva lebih banyak dan encer sedangkan rangsang simpatisnya menghasilkan volume saliva yang jauh lebih sedikit kental dan kaya akan mukus.5

KesimpulanPencernaan makanan adalah aktivitas saluran makanan (tractus digectivus) dan kelenjar-kelenjarnya dalam suatu proses mempersiapkan makanan untuk dapat diserap oleh usus. Sistem pencernaan di mulut merupakan langkah pertama dalam melakukan pencernaan makanan. Dalam sistem pencernaan di mulut terdapat banyak faktor yang mempengaruhi dalam proses pencernaan makanan itu sendiri seperti organ pencernaan (gigi, otot, dll), sistem syaraf dan pendarahan. Pada kasus diketahui bahwa ibu S mengalami keluhan sakit gigi sehingga mengakibatkan ibu tersebut kesulitan untuk mengunyah makanan, dimungkinkan bahwa keluhan sakit gigi dikarenakan adanya gangguan pada sistem, sedangkan kesulitan untuk mengunyah dapat disebabkan oleh gangguan dari otot otot yang terlibat dalam melakukan motilitas dalam mulut. Daftar Pustaka1. Fried, Goerge H. Schaums outlines biologi. Edisi Ke 2.Jakarta: Erlangga;2005h.97 103.2. Winami WW, Kindangen K, Inggriani YK. Buku ajar traktus digestivus. Edisi 2. Jakarta: Fakultas kedokteran Universita Kristen Krida Wacana; 2010 .h. 29 86.3. Erma Mexcorry S. Histologi sistem pencernaan bahan kuliah blok 9.h.1 111.4. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke 2. Jakarta: EGC; 2001.h. 538 41.5. Sherwood L. Fisiologi manusia. Edisi 6. Jakarta: EGC; 2011.h. 538 69.