Pleno Kasus Dbd blok 26

21
Program Puskesmas terhadap Pemberantasan Demam Berdarah Dengue F1

description

a

Transcript of Pleno Kasus Dbd blok 26

Program Puskesmas terhadap Pemberantasan Demam Berdarah Dengue

Program Puskesmas terhadap Pemberantasan Demam Berdarah DengueF1

Masalah Pada akhir tahun berdasarkan evaluasi program pemberantasan DHF masih didapatkan prevalensi DHF berkisar 18% dengan tingkat CFR 4%. Rata-rata penderita datang terlambat sehingga terlambat juga dirujuk ke Rumah Sakit. Berdasarkan pemantauan jentik, didapatkan Angka Bebas Jentik (ABJ) adalah 60%. Berdasarakan pemantauan jentik didapatkan angka bebas jentik 60 %. Dilihat dari situasi endemisitas desa, maka beberapa desa termasuk desa endemis dan sisanya termasuk desa sporadik. Kepala Puskesmas akan melakukan revitalisasi program pemberantasan DHF dan ingin didapatkan insidens yang serendah-rendahnya dan CFR serendah-rendahnyaDemam Berdarah DengueDBD : penyakit infeksi akut yang sering muncul dengan gejala sakit kepala, sakit pada tulang, sendi, dan otot, serta ruam merah pada kulit.DBD memiliki 3 manifestasi klinis utamaa. Demam tinggi (inkubasi 2-7 hari)b. Perdarahanc. Pembengkakan heparEpidemiologi DBDEndemis di negara tropisDi Indonesia, kasus DBD pertama kali di Surabaya (1968). Penyakit ini ditemukan di 200 kota di 27 provinsi dan telah terjadi KLB.Kelompok tertinggi : 5-14 thn (42%) & 15-44 thn (37%)Rata-rata insidensi 6-27/100.000 pendudukCFR menurun dari tahun ke tahun

Pendekatan epidemiologisHostLingkunganAgentDengue Virus

VektorFisikBiologisSosial

Manifestasi Klinis DBD

Gejala & Stadium DBDI : demam disertai gejala tidak khas & uji torniquet (+)II : derajat I + perdarahan spontan di kulit dan/ perdarahan lain.III : kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lambat, tekanan nadi menurun ( 20 mmHg) atau hipotensi, sianosis di sekitar mulut, kulit dingin & lembab, anak tampak gelisahIV : syok berat (profound shock), nadi tidak dapat diraba & tekanan darah tidak teratur

DiagnosisKriteria Klinis: demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, terus menerus selama 2 7 harimanifestasi perdarahanpembesaran hatisyokKriteria Laboratoris: Trombositopenia 100.000/mm3, dan hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit 20% atau lebih)

Morbiditas dan MortalitasImunitas pejamuKepadatan vektor nyamukTransmisi virus dengueVirulensi virus Keadaan geografis setempat

PuskesmasPusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatanPusat pemberdayaan masyarakatPusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan, dan pelayanan kesehatan masyarakat

Program Program Puskesmas Berdasarkan Sistem

Masukan(managament tools)A. Man: tenaga kerja (dokter, dll)B. Money : dana APBN dan swadaya masyarakatC. Materail: fasilitas (Medis dan Non Medis)D. Method: metode yang dipakai dalam melaksanakan programManejemen program puskesmasPlanning Penemuan penderita tersangka DBD Rujukan penderita DBDPenyuluhan KesehatanSurveilans kasus DBDSurveilans vectorPemberantasan vector

OrganizingTerdapat strukur organisasi tertulis dan pemberian tugas yang jelas dalam melaksanakan tugasnya.

Actuating Diagnosis Pasien DBD

GejalaH -1 demam mendadak 38 - 40 C badan lemah dan lesuHari ke-2 atau ke-3 nyeri ulu hati, petechiae (rumpel leede) test, kadang epiktasis, mulut atau gusi berdarah dan muntah atau berak darah. Hari ke-4 s/d 7, bila keadaan penyakit menjadi parah, penderita gelisah,berkeringat banyak, ujung-ujung tangan dan kaki dingin (pre shock)Pasien lemah tak berdaya, denyut nadi cepat atau sukar diraba -> DSS Lab trombositopenia 95%.

KesimpulanPada Program Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue, penting bagi para petugas puskesmas untuk melakukan pendekatan sistem dan menbandingkan antara cakupan dengan target yang telah ditetapkan. Pemberantasan DBD dibandingkan dengan target variabel yang dinilai: jumlah penderita DBD, pemeriksaan jentik berkala, kegiatan penyuluhan DBD, pemberantasan vector yaitu: kegiatan fogging, abatisasi dan gerakan 3M/ gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).Untuk itu masyarakat harus mempunyai pengetahuan dan sikap yang baik tentang penyakit DBD dan PSN DBD.

TERIMA KASIH