Makalah Kep. Gerontik Sonya

25

Click here to load reader

Transcript of Makalah Kep. Gerontik Sonya

Page 1: Makalah Kep. Gerontik Sonya

Tugas kelompok Dosen Pembimbing

Gerontik chairil,skm.mkl

Asuhan Keperawatan Pada Lansia

Dengan Perilaku Kekerasan

Di susun:

Kelompok : IV

Sonya DestariAlfer GunantaFitri Nela Reza

Elvia Maspi PutriRiki Fernandes

Universitas Muhammadiyah Riau

Fakultas Mipa Dan Kesehatan

Studi DIII Keperawatan

Page 2: Makalah Kep. Gerontik Sonya

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... iDAFTAR ISI........................................................................................................ iiBAB. I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................

C. Tujuan..............................................................................................

D. Manfaat............................................................................................

BAB. II TINJAUAN TEORITIS

A. Teori Dan Konsep

2.1. Teori Lansia............................................................................

2.1.1. Pengertian Lansia.......................................................

2.1.2. Ciri-ciri Pada Lansia...................................................

2.1.3. Masalah yang Terjadi Pada Lansia.............................

2.1.4. Karakteristik Lansia…………………………………

2.2. Teori Perilaku Kekerasan pada Lansia

2.2.1. Defenisi Perilaku Kekerasan.......................................

2.2.2. RentangRespon Ekpresi Marah...................................

2.2.3. Kekerasan seksual pada lansia....................................

2.2.4. Faktor Presipitasi.............................. ………………..

2.2.5. Faktor Predisposisi......................................................

B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian..............................................................................

2. Diagnosa Keperawatan...........................................................

3. Intervensi................................................................................

BAB. III PENUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................ 13

B. Saran.................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14

Page 3: Makalah Kep. Gerontik Sonya

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan

kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmatnya-Nya kami mampu

menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan

Gerontik.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah atau memberikan wawasan luas

tentang Perilaku Kekerasan Pada Lansia. Selain itu, penulis juga berharap makalah ini

dapat menjadi dasar pengantar perkuliahan bidang Keperawatan Gerontik.

Serta dapat menjadi sumbangan pemikiran kepada kita semua, khususnya para

mahasiswa DIII Keperawatan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu kepada bapak dosen pembimbing

Kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah Kami di masa yang

akan datang dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

tercapainya kesempurnaan pada makalah ini.

Pekanbaru, 06 September 2013

Penyusun,

Kelompok IV

Page 4: Makalah Kep. Gerontik Sonya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dengan makin bertambahnya penduduk usia lanjut, bertambah pula penderita

golongan ini yang memerlukan pelayanan kesehatan.Berbeda dengan segmen populasi

lain,populasi lanjut usia dimanapun selalu menunjukkan morbiditas dan mortalitas yang

lebih tinggi dibanding populasi lain.Disamping itu,oleh karena aspek disabilitas yang

tinggi pada segmen populasi ini selalu membutuhkan derajat keperawatan yang tinggi

(Budi, 2013)

Keperawatan pada usia lanjut merupakan bagian dari tugas dan profesi

keperawatan yang memerlukan berbagai keahlian dan keterampilan yang spesifik,sehigga

di bidang keperawatan pun saat ini ilmu keperwatan lanjut usia berkembang menjadi

suatu spesialisasi yang mulai berkembang (Budi, 2013).

Perilaku kekerasan adalah perilaku agresif dengan karakteristik spesifik yaitu

tindakan yang ditunjukkan dengan kasar atau menggunakan kekuatan atau tenaga yang

tidak seimbang atau lebih besar terhadap orang lain dengan tujuan mencederai atau

merusak, menyiksa, atau menyerang: kekerasan, penyiksaan, berbahaya yang tidak sesuai

dengan aturan hukum atau budaya yang dianut yang diarahkan kepada orang lain,

menyatakan kekuatan perjuangan atau konflik (Herode, 2010).

Pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat sebagai

paling pesat di dunia dalam kurun waktu tahun 1990-2025. Jumlah lansia yang kini

Page 5: Makalah Kep. Gerontik Sonya

sekitar 16 juta orang, akan menjadi 25,5 juta pada tahun 2020, atau sebesar 11,37 persen

dari jumlah penduduk. Itu berarti jumlah lansia di Indonesia akan berada di peringkat

empat dunia, di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat (Anonim).

Perhatian pemerintah terhadap keberadaan lansia sudah meningkat. GBHN 1993

mengamanatkan agar lansia yang masih produktif dan mandiri diberi kesempatan

berperan aktif dalam pembangunan. Pemerintah juga menetapkan tanggal 29 mei sebagai

Hari Lansia Nasional, sedang DPR menerbitkan UU no 13 tahun 1998 tentang

kesejahteraan lansia (Sofaner, 2013).

Keperawatan lanjut usia dalam bahasa Inggris sering dibedakan atas Gerontologic

nursing (gerontic nursing) dan geriatric nursing sesuai keterlibatannya dalam bidang yang

berlainan. Gerontologic nurse atau perawat gerontologi adalah perawat yang bertugas

memberikan asuhan keperawatan pada semua penderita berusia diatas 65 tahun (di

Indonesia dan Asia dipakai batasan usia 60 tahun) tanpa melihat apapun penyebabnya

dan dimanapun dia bertugas. Secara definisi, hal ini berbeda dengan perawat geriatrik,

yaitu mereka yang berusia diatas 65 tahun dan menderita lebih dari satu macam penyakit

(multipel patologi), disertai dengan berbagai masalah psikologik maupun sosial (Budi,

2013).

Upaya yang dapat dilakukan sebagai seorang perawat agar lansia tersebut tidak

menarik diri adalah Memberi kesempatan untuk melakukan apa saja yang disenangi

lansia asal tidak membahayakan dirinya, Menerima hasil kerja mereka apa adanya dan

hindarkan sikap mencela, dan Berkomunikasi atau berbicara kepada mereka dengan

lembut, bila hasilnya kurang memuaskan (Herode, 2010).

Page 6: Makalah Kep. Gerontik Sonya

B. Rumusan Masalah

a. Apa Pengertian lansia ?

b. Apa saja ciri – ciri dari lansia ?

c. Apa saja masalah yang terjadi pada lansia?

d. Apa saja karakteristik lansia ?

e. Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Lansia dengan Perilaku Kekerasan ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Lansia

2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri pada lansia

3. Untuk mengetahui masalah apa saja yang terjadi pada lansia

4. Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada lansia dengan perilaku kekerasan

D. Manfaat

1.   Menambah pengetahuan tentang konsep lansia

2.  Menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan perilaku

kekerasan

Page 7: Makalah Kep. Gerontik Sonya

BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori dan Konsep

2.1 Teori Lansia

2.1.1 Pengertian Lansia

Lanjut usia adalah golongan penduduk yang mendapat perhatian atau penglompokan

tersendiri adalah populasi berumur 60 tahun keatas (Akperla, 2009).

Lansia adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis

maupun social yang saling berinteraksi satu sama lain (Chairil, 2013).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang

menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata disebut lanjut usia

(Chairil, 2013).

2.1.2 Ciri – Ciri Lansia

Menurut Hurlock (2004) terdapat beberapa ciri-ciri orang lanjut usia, yaitu :

a. Usia lanjut merupakan periode kemunduran.

Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor fisik dan faktor

psikologis. Kemunduran dapat berdampak pada psikologis lansia.

b. Lanjut usia memiliki status kelompok minoritas.

Lansia memiliki status kelompok minoritas karena sebagai akibat dari sikap

sosial yang tidak menyenangkan terhadap orang lanjut usia yaitu lansia lebih

Page 8: Makalah Kep. Gerontik Sonya

senang mempertahankan pendapatnya daripada mendengarkan pendapat orang

lain.

c. Perubahan peran

Perubahan peran tersebut dilakukan karena lansia mulai mengalami

kemunduran dalam segala hal.

d. Penyesuaian yang buruk pada lansia

Perlakuan yang buruk terhadap orang lanjut usia membuat lansia cenderung

mengembangkan konsep diri yang buruk. Lansia lebih memperlihatkan bentuk

perilaku yang buruk. Karena perlakuan yang buruk itu membuat penyesuaian

diri lansia menjadi buruk.

Menurut Hurlock (2004), ciri – ciri penyesuaian yang tidak baik dari lansia

(Hurlock, 1979, Munandar, 1994) adalah:

a. Minat sempit terhadap kejadian di lingkungannya.

b. Penarikan diri ke dalam dunia fantasi

c. Selalu mengingat kembali masa lalu

d. Selalu khawatir karena pengangguran,

e. Kurang ada motivasi,

f. Rasa kesendirian karena hubungan dengan keluarga kurang baik, dan

g. Tempat tinggal yang tidak diinginkan.

Page 9: Makalah Kep. Gerontik Sonya

2.1.3 Masalah yang Terjadi Pada Lansia

Menurut Hurlock (2004), masalah – masalah yang menyertai lansia yaitu :

1. Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan pada orang lain

2. Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total dalam pola

hidupnya

3. Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah meninggal

atau pindah

4. Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah

banyak

5. Belajar memperlakukan anak – anak yang telah tumbuh dewasa. Berkaitan

dengan perubahan fisk, Hurlock mengemukakan bahwa perubahan fisik yang

mendasar adalah perubahan gerak.

2.1.4 Karakteristik Lansia

Menurut Butler dan Lewis (1999) terdapat berbagai karakteristik lansia yang

bersifat positif, yaitu :

a. Keinginan untukmeninggalkan warisan

b. Fungsi sebagai seseorang yang dituakan

c. Kelekatan dengan objek-objek yang dikenal

d. Perasaan tentang siklus kehidupan

e. Kreativitas

f. Rasa ingin tahu dan kejutan (surprise)

g. Perasaan tentang penyempurnaan atau pemenuhan kehidupan

Page 10: Makalah Kep. Gerontik Sonya

h. Konsep diri dan penerimaan

i. Kontrol terhadap takdir dan

j. Orientasi ke dalam diri

k. Kekakuan dan kelenturan

2.2 Teori Perilaku Kekerasan Pada Lansia

2.2.4 Pengertian Perilaku Kekerasan

Stuart and sundeen (1991) mengatakan kemarahan (perilaku

kekerasan) adalah perasaaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap

kecemasan/kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai

ancaman pengungkapan kemarahan dengan langsung dan konduktif pada

waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu orang lain untuk

mengerti perasaan yang sebenarnya (Kelliat, 1992).

Kemarahan merupakan reaksi sehat dan normal yang dapat terjadi

dalam situasi atau keadaan yang tidak adil. Kemarahan memjadi konsep

negative ketika individu menyangkal atau menekan perasaan marah atau

ketika dia mengungkapakannya secara tidak tepat (Videbeck, 2008).

Tindakan kekerasan / perilaku kekerasan adalah suatu keadaan

dimana inividu melakukan atau menyerang orang lain / lingkungan

(Carpenito, 2000).

Page 11: Makalah Kep. Gerontik Sonya

2.2.5 Rentang Respon Ekspresi Marah

Respon kemarahan dapat berfluktuasi dalam rentang adaptif dan

maladaptife (Kelliat, 1992).

Respon adaptif Respon maladaptive

Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk

Dari rentang marah dapat berbentuk adaptif dan maladaptive yang

meliputi :

a. Asertif

Kemarahan yang diungkapkan pada orang lain dengan kata-kata yang

tidak menyinggung sehingga memberikan kelegaan dan tidak

menimbulkan masalah baru.

b. Frustasi

Respon yang terjadi akibat individu gagal mencapai tujuan karena

tujuan yang realitas atau hambatan dalam proses pencapaian tujuan.

c. Pasif

Merupakan perilaku dimana seorang merasa tidak mampu untuk

mengungkapkan perasaannya sebagai usaha untuk mempertahankan

hak-haknya.

d. Agresif

Page 12: Makalah Kep. Gerontik Sonya

Perilaku yang menyertai rasa marah dan merupakan dorongan mental

untuk bertindak (dapat konstruktif dan destruktif) dan masih

terkontrol. Perilaku yang tampak dapat berupa : muka kusam, bicara

kasar, menuntut, kasar disertai kekerasan.

e. Amuk

Merupakan respon terhadap kemarahan yang maladaptive ditandai

dengan perasaan marah yang meluap-luap dan hostilitas yang kuat

disertai dengan hilangnya control diri yang dapat merusak diri, orang

lain dan lingkungan.

2.2.3 Kekerasan Seksual Pada Lansia

Kekerasan pada lansia adalah Pengniayaan terhadap lansia yang

mengakibatkan cedera fisik atau penelantaran emosional meliputi

menentang keinginan lansia, mengintimidasi,atau membuat keputusan yang

kejam. Penganiayaan terhadap lansia umumnya dilakukan oleh anak-anak

mereka.Tindakan yang disengaja atau kelalaian terhadap lansia baik dalam

bentuk malnutrisi, fisik/tenaga atau luka fisik, psikologis oleh orang lain

yang disebabkan adanyakegagalan pemberian asuhan, nutrisi, pakaian,

pengawasan, pelayanan medis,rehabilitasidan perlindungan yang dibutuhkan

(Kelliat,1995).

Page 13: Makalah Kep. Gerontik Sonya

2.2.4 Faktor Presipitasi (Stressor Pencetus)

Identitas seksual tidak dapat dipisahkan dari konsep diri atau citra tubuh

seseorang. Oleh karena itu, apabila terjadi perubahan pada tubuh atau

emosi seseorang, respons seksual juga berubah. Ancaman yang spesifik

meliputi : Penyakit fisik dan cedera, Gangguan jiwa, Pengobatan,

HIV,sindrom imunopdefisiensi didapat (AIDS), Proses penuaan.

2.2.5 Faktor Predisposisi

Menurut Townsend (1996), ada beberapa teori yang dapat menjelaskan

tentang faktor predisposisi, yaitu teori biologi, teori psikologi, dan teori

sosiokultural, yaitu :

1.Teori Biologi, terdiri atas tiga pandangan, yaitu pengaruh

neurofisiologis, biokimia,genetik, dan gangguan otak.

a)Pengaruh Neurofisiologis

Beragam komponen dari sistem neurologis mempunyai

implikasi memfasilitasi dan menghambat impuls agresif. Sistem

limbik secara jelas terlibat dalam menstimulasi timbulnya

perilaku bermusuhan dan respon agresif.

b)Pengaruh Biokimia

Berbagai neurotransmitter sangat berperan dalam memfasilitasi

dan menghambat impuls agresif.

Page 14: Makalah Kep. Gerontik Sonya

c)Pengaruh Genetik

Penelitian membuktikan adanya hubungan langsung antara

perilaku agresif dengan keterkaitan dengan genetik.

d)Gangguan Otak

Penelitian membuktikan bahwa sindrom otak organik

berhubungan dengan berbagai gangguan serebral merupakan

faktor predisposisi perilaku agresif dan tindak kekerasan.

2.Teori Psikologis (Teori Psikoanalitik)

Teori psikoanalitik menjelaskan bahwa tidak terpenuhinya kebutuhan

untuk mendapatkan kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan

tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang rendah.

Perilaku agresif dan tindak kekerasan merupakan pengungkapan

secara terbuka tehadap rasa ketidakberdayaannya dan rendahnya harga

diri pelaku tindak kekerasan.

3. Teori Pembelajaran

Individu yang dianiaya ketika masih kanak-kanak atau yang

mempunyai orang tua yang mendisiplinkan mereka dengan hukuman

fisik akan cenderung berperilakukeras setelah dewasa.

4. Teori Sosiokultural

Ada kelompok sosial yang secara umum menerima perilaku kekerasan

sebagai cara menyelesaikan masalah.

Page 15: Makalah Kep. Gerontik Sonya

B. Askep Lansia Dengan Perilaku Kekerasan

1. Pengkajian

Data yang perlu dikaji :

1. Resiko mencederai orang lain dan lingkungan

a. Data Subyektif

Klien mengatakan sering mengamuk, tidak puas bila tidak memecahkan

barang, mengungkapkan mengancam orang lain.

b. Data Obyektif

Ekspresi wajah klien tegang, muka merah, tangan meremas-remas, sikap yang

kaku, klien tampak agresif, berjalan berbolak-balik, bertindak melampaui

batas.

2. Perilaku kekerasan

a. Data Subyektif

Klien mengatakan jengkel dengan orang lain, mengungkapkan rasa

permusuhan yang mengancam, klien merasa tidak nyaman, merasa tidak

berdaya, ingin berkelahi, dendam.

b. Data Obyektif

Tangan klien tampak di kepal, tubuh kaku, ketegangan otot seperti rahang

terkatup, nada suara tinggi, waspada, pandangan tajam, reflek cepat, aktivitas

motorik meningkat, mondar-mandir, merusak secara langsung benda-benda

yang berada dalam lingkungan, menolak, muka merah, nafas pendek.

Page 16: Makalah Kep. Gerontik Sonya

3. Gangguan konsep diri ; Harga diri rendah

a. Data Subyektif

Klien mengatakan suka mengkritik diri sendiri dan orang lain, perasaan tidak

mampu, klien merasa bersalah dan merasa malu.

b. Data Obyektif

Pada klien terjadi gangguan dalam berhubungan, menarik diri dari realitas,

khawatir, menarik diri secara social, mengurung diri, mudah tersinggung atau

marah, pesimis terhadap kehidupan, sikap negative terhadp diri sendiri.