Data Gerontik

86

Transcript of Data Gerontik

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok, sehingga kelompok dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah keperawatan gerontik dengan judul Asuhan Keperawatan gerontik pada lansia dengan masalah strokeKelompok juga sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak akan sangat membantu demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Kelompok juga sangat berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai suatu acuan untuk pembuatan makalah berikutnya yang lebih baik. Bengkulu, 25 februari 2014

Kelompok 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bertambah majunya keadaan ekonomi, meningkatnya berbagai teknologi dan fasilitas kesehatan menyebabkan meningkatnya angka harapan hidup manusia. Angka harapan hidup merupakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Indonesia sebagai negara berkembang dengan perkembangan yang cukup baik, semakin tinggi harapan hidupnya. Berdasarkan data dari BPS tahun 1998 ,pada tahun 1990 angka harapan hidup penduduk untuk laki-laki 58,1 tahun dan wanita 61,5 tahun, dengan rata-rata 59,8 tahun. Pada tahun 2005 angka harapan hidup penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 64,9 tahun untuk laki-laki dan 68,8 tahun untuk wanita, dengan rata-rata 66,9 tahun (Nugroho, 2000).Sedangkan pada tahun 2008 angka harapan hidup penduduk Indonesia dengan rata-rata 73,3 tahun (www..bappens go,id)

Peningkatnya angka harapan hidup ini berdampak pada meningkatnya jumlah penduduk lansia. Penduduk lansia di Indonesia tahun 1997 berjumlah 8 juta orang dan menduduki peringkat ke 10 dunia. Menurut US Bureau of Census 1999, pada tahun 2025 yang akan datang diperkirakan jumlah lansia di Indonesia akan meningkat menjadi 24,8 juta orang dan berada pada peringkat 6 dunia (WHO, 2001).

Jumlah lanjut usia pada tahun 1980,7 juta jiwa, pada tahun 1990,12 juta jiwa, pada tahun 2000,14 juta jiwa, pada tahun 2009,16,5 juta, tahun 2010,23 juta jiwa, pada tahun 2020,28 juta jiwa (Depkom dan informatika 2008). Untuk tingkat propinsi Bengkulu Jumlah lansia pada tahun 2008 laki-laki Sebanyak 39.198 orang dan wanita sebanyak 76.757 orang , Peningkatan jumlah lansia ini memerlukan perhatian yang besar baik dari keluarga, masyarakat maupun pemerintah (SUSENAS 2007).

Pemerintah telah merumuskan kebijakan, program dan kegiatan bagi para lanjut usia. Tujuan program lanjut usia adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia agar tetap sehat, mandiri dan berdaya guna sehingga tidak menjadi beban bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Aspek-aspek yang dikembangkan adalah dengan memperlambat proses menua (degeneratif). Bagi yang merasa sudah tua perlu dipulihkan (rehabilitatif) agar tetap mampu mengerjakan kehidupan sehari-hari secara mandiri. Ini di mungkinkan dengan makin berkembangnya ilmu pengetahuan tentang manusia berusia lanjut (Suparmanto, 2007).

Pada lansia akan terjadi perubahan-perubahan fisik, psikososial dan spiritual. Salah satu perubahan tersebut adalah perubahan pola tidur, terjadi penurunan berat, isi cairan dan aliran darah otak, peningkatan ukuran ventrikel serta penebalan korteks otak, pada spinal cord terjadi penurunan reaksi dan terjadi perlambatan simpatik yang mengakibatkan penurunan pola tidur secara keseluruhan termasuk kesulitan memulai tidur dan terbangun lebih awal, penurunan fase IV tidur dan penurunan gerak cepat mata. Menurut National Institute of Aging dalam evaluasi keluhan pada lansia, lebih 80% dari 9.000 lansia usia 65 tahun ke atas melaporkan mengalami gangguan tidur (Schneider, 2002). Sebanyak 40% lansia mengeluhkan gangguan memulai dan mempertahankan tidur atau insomnia (Foley cit Feldman dan Abernathy, 2000).

Tidur merupakan suatu mekanisme untuk memperbaiki tubuh dan fungsinya serta untuk mempertahankan energi dan kesehatan. Jika tidur terganggu maka fisik, emosional dan tingkah laku dapat terganggu). Jadi tidur bukanlah gurun luas ketidakaktifan yang monoton, melainkan serangkaian tahapan yang berbeda-beda dan kompleks yang memberikan sumbangan yang penting bagi pelaksanaan fungsi-fungsi penting kita pada siang hari. Kekurangan tidur pada lansia memberikan pengaruh terhadap fisik, kemampuan kognitif dan juga kualitas hidup. lansia yang mengalami gangguan tidur akan mengalami peningkatan jumlah tidur di siang hari, masalah pada perhatian dan memori, depresi, kemungkinan jatuh pada malam hari, penggunaan obat hipnotik yang berlebihan dan rendahnya kualitas hidup. Kekurangan tidur yang panjang selanjutnya dapat menyebabkan disorganisasi ego, halusinasi dan waham (kryger dkk,2004).

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan tidur pada lansia yakni faktor internal berupa proses penuaan (26,32%), gangguan mental lain (36,84%), gangguan medis umum (52,63%) gangguan akibat zat (15,79%) dan faktor eksternal berupa lingkungan (57,89%) (Kurung, 2003).

Berdasarkan data dari Balai Pelayanan dan penyantunan Lanjut usia di pagar dewa Bengkulu ini tinggal di panti sebanyak 60 orang laki-laki 31 orang dan wanita 29 orang.. Dari hasil wawancara singkat terhadap beberapa orang lansia didapatkan bahwa mereka mengeluhkan adanya gangguan tidur berupa kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun dan kesulitan untuk tidur kembali, ada pula yang tidak bisa tidur tanpa mengkonsumsi obat tertentu.

Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan gambaran faktor-faktor penyebab gangguan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka masalah yang peneliti angkat dalam penelitian ini adalah belum diketahuinya Gambaran faktor-faktor penyebab yang terjadi pada lansia dengan kasus stroke di warga sukamerindu

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penyebab stroke yang terjadi pada Lanjut Usia pad pasien yang berobat di puskesmas suika merindu.a. Tujuan khusus Agar mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian padalanjut usia dengan kasus stroke.b. Agar mahasiswa mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada lanjut usia dengan masalah stroke.c. Agar mahasiswa mampu melakukan intervensi pada lanjut usia dengan masalah stroke d. Agar mahasiswa mampu melaksanakan implementasi pada lanjut usia dengan masalah stroke.e. Agar mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada lanjut usia pada masalah stroke.D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademik

Untuk memberikan masukan dan tambahan terutama bagi mahasiswa jurusan keperawatan pemikiran mengenai masalah pada lansia dengan kasus stroke.

Manfaat Bagi Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia Pagar Dewa Bengkulu

a. Mengetahui pentingnya faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stokre pada lansia.b. Membantu memberikan pelayanan yang optimal kepada lansia yang tinggal di sukamerindu.

2. Bagi lansia yang tinggal Balai Pelayanan dan Penyantunan sosial Balai Pelayanan dan Penyantunan sosial Mendapatkan pelayanan yang adekuat mengenai penyakit sroke pada lansia

3. Bagi Peneliti Lain

Di harapkan hasil penelitian ini dapat di jadikan sebagai data dasar dalam pengembangan peneliti selanjutnyaBAB IIIPENGKAJIAN GERONTIKA. Data Umum

1. Nama Kepala Keluarga:Ny. Z

2. Alamat Kepala Keluarga:Jl. Sukamerindu3. Pekerjaan Kepala Keluarga:IRT

4. Pendidikan Kepala Keluarga:SMP

5. Komposisi Keluarga:

No Nama JkHubungan dgn KlienPendidikan Status ImunisasiKet

1Tn. L Menantu BCGPolioDPTHepatitisCampak

2Ny. ZP Anak

3Ny. YP Anak

4An. RL Cucu

Ket : 6. Tipe Keluarga

Keluarga Ny. Z termasuk keluarga besar (Extended Family) yang terdiri dari kepala keluarga, 2 orang anak, 1 1 orang menantu dan 1 orang cucu.

7. Suku Bangsa

Seluruh keluarga berasal dari suku Melayu, Indonesia.

8. Agama

Semua anggota keluarga menganut Agama Islam dan mereka selalu taat beribadah dan menjalankan perintah Tuhan Yang Maha Esa.

9. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Kepala keluarga:500.000,-/bln

Menantu:2.000.000,-/bln

Anak ke -1:4.000.000,-/bln

Anak ke- 4:1.000.000,-/bln

Untuk pendapatan kk adalah 500.000,-/blm dengan rata-rata pengeluaran 150.000,/bln. Sedangkan anak ke-2 digabung dengan suami sehingga menjadi 6.000.000,-/bln dan rata-rata pengeluarannya 2.500.000,-/bln. Untuk anak ke 4 pengeluarannya adalah 500.000,-/bln.

Dilihat dari penghasilan masing-masing anggota keluarga yang sudah bekerja dan harta benda yang dimiliki dalam keluarga, keluarga tersebut mempunyai status sosial ekonomi tinggi.

10. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Setiap hari klien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV, berkumpul keluarga, melepas lelah bersama keluarga di ruang keluarga.B. Riwayat Rekreasi Keluarga

11. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Keluarga Ny. Z mempunyai 5 orang anak, anak pertama perempuan dengan umur 49 tahun sudah ikut bersama suaminya, anak ke 2 usia 48 tahun perempuan tinggal serumah dengan Ny.Z anak ke 3 dan 5 sudah menikah dan tinggal bersama keluarganya sedangkan anak ke 4 usia 43 tahun tinggal bersama teman Ny.F. maka keluarga Ny.I berada pada tahap perkembangan keluarga dengan lansia.

12. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Ny. Z sampai saat ini telah memenuhi tugas perkembangan yaitu memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar. Pembagian peran dan kegiatan rumah tangga pun telah terpenuhi. Namun hanya sebagian tugas kepala keluarga untuk membantu anak mandiri dimasyarakat yang belum terpenuhi, sebab anak ke 2 yang telah menikah belum tinggal sendiri atau terlepas dari kepala keluarga.

13. Riwayat Keluarga Inti

Dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit menular dan menurun. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :

a) Kepala keluarga : Klien pernah sakit stroke sehingga harus dirawat inap selama 7 hari di rumah sakit Dr. M. Yunus Bengkulu dan sekarang klien masing stroke tapi sudah bisa bergerak.

b) Anak ke 2 : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di rumah sakit.

c) Menantu : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di rumah sakit.

d) Anak ke 4 : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di rumah sakit.

e) Cucu : Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di rumah sakit.

14. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Dari keluarga Ny.Z tidak ada anggota keluarga yang mengidap penyakit menular dan menurun.

C. Pengkajian Lingkungan

15. Karakteristik Rumah

Luas Tanah :

Tipe rumah semipermanent dengan jumlah ruang 6 kamar tidur, 1 ruang tamu sekaligus keluarga, 1 dapur, kamar mandi dan WC jadi satu. Jumlah jendela 14 buah, setiap rungan dimanfaatkan sebagaimana mestinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga tertata rapi jenis septic tank dua kotak sudah termasuk peresapan air, jarak septic tank dengan sumber air 10 meter. Sumber air minum yang digunakan air isi ulang dan air sumur.

Denah rumah :

Keterangan :

1. Teras rumah7. Kamar tidur

2. Kamar tidur8. Kamar tidur

3. Kamar tidur9. Kamar tidur

4. Kamar lansia + WC10. Dapur

5. Ruang tamu + kelurga11. Kamar mandi + WC

6. Kamar tidur

16. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah-ramah. Klien tinggal diwilayah perkotaan sehingga jarak rumah satu dengan yang lain cukup dekat. Penduduk setempat juga mempunyai kesepakatan apabila ada warga baru ada tamu yang menginap harap lapor pada RT/RW.

17. Mobilitas Geografi Keluarga

Sejak Ny.F menikah dengan Tn. Keluarga Ny.F tinggal di Sukamerindu dan tidak pernah pindah.

18. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Setiap hari, baik itu siang, sore, malam klien dan keluarganya selalu meluangkan waktu untuk berkumpul keluarga klien juga berinteraksi baik dengan masyarakat di sekitar.

19. Sistem Pendukung Keluarga

Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat kecuali Ny.F yang mengalami stroke. Antara anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain, keluarga klien memiliki fasilitas kesehatan meliputi : Saran MCK, temapat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor sebagai sarana transportasi. Sedangkan fasilitas kesehatan sosialnya berupa mengikuti penyuluhan kesehatan, misalnya : penyuluhan tentang lansia, diadakannya imunisasi misal : tetanus, campak, polio dan lain-lain. Sedangkan dukungan psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik. D. Struktur Keluarga

20. Pola Komunikasi Keluarga

Bahwa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan dengan masyarakat adalah bahasa Bengkulu dan Indonesia, komunikasi antar keluarga lebih sering mulai sore dari karena hampir semua anggota keluarga pulang kerja sore hari.

21. Klien memberi nasehat kepada anak-anak dan cucu-cucunya bagaimana berprilaku yang baik, sopan santun, tatakrama, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain, cara berumah tangga yang baik dan mendidik anak. Untuk kekuatan keluarga masih tetap berada pada Ny.Z namun untuk anak-anaknya karena sudah menikah, maka jika ada permasaalahan selalu diselesaikan dengan suaminya dan jika perlu melibatkan orang tua.

22. Struktur Peran (formal dan informal)

a) Ny.Z (KK)

Peran informal : -

Peran formal : menjadi kepala keluarga, Ibu, nenek dan mertua

b) Ny. Z (Anak ke2)

Peran Informal : masih aktif sebagai anggota masyarakat dan perkumpulan ibu-ibu dilingkungan tempat tinggal dan sebagai guru.

Peran formal : sebagai ibu rumah tangga, istri, ibu

c) Tn. (Menantu)

Peran informal : masih aktif sebagai anggota masyarakat

Peran formal : sebagai ayah, suami dan menantu

d) Ny. Y (Anak 4)

Peran informal : -

Peran formal : sebagai anak, adik

e) An.R (Cucu)

Peran informal : -

Peran formal : sebagai cucu, anak dan keponakan

23. Nilai dan Nama Keluarga

Keluarga meyakini bahwa kesehatan sangat penting, sehingga mereka membiasakan cuci tangan setelah makan, menjaga kebersihan dan memperhatikan kecukupan gizi dalam keluarga.

E. Fungsi Keluarga

24. Fungsi Afektif

Keluarga klien saling memberikan perhatian dan kasih sayang. Klien selalu mendukung apa yang dilakukannya selama dalam batas kewajiban dan tidak melanggar etika dan sopan santun. Diterapkanya demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga.

25. Fungsi Sosial

Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, masing-masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan etika dan sopan santun dalam berprilaku.

26. Fungsi Perawatan Kesehatan

a. Kemampuan Keluarga dalam Mengenal Masalah Kesehatan

Keluarga cukup mengetahui mengenai penyakit, namun pengetahuan mengenai penanganan jika mengalami kekambuhan kurang. Terbukti Ny.Z susah untuk melatih ekstremitas atas dan bawah untuk melakukan ROM.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat :

Keluarga cukup mengerti tentang kesehatan pada anggota keluarganya.

Anggota keluarga cukup peka terhadap anggota keluarga yang sakit. Namun, kadang masalah kesehatan tersebut dianggap sepele atau tidak begitu diperhatikan serara lebih lanjut.

Keluarga tetap berusaha agar penyakit yang dideritanya tidak kambuh dan selalu mencari solusi jika keluarga sakit.

Keluarga sangat cemas dengan kemungkinan penyakit yang menyerang anggota keluarganya yang lain.

Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara positif.

Keluarga kurang mendapat informasi yang tepat mengenai tindakan yang dilakukan jika masalah kesehatan muncul dalam keluarga, sehingga tidak dapat mengambil keputusan.

c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Pengetahuan keluarga menhenai penyakit terbatas, keluarga sedikit mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan dan yang perlu dilakukan untuk mencegah kekambuhan.

Jika ada anggota keluarga ada yang sakit dan sekiranya perlu penanganan tenaga kesehatan maka keluarga dan mempercayakan perawatan dan penyembuhan kepada tenaga kesehatan. Namun bila sakitnya masih tergolong ringan, keluarga cukup menganjurkan istirahat, pmenuhan kebutuhan dan mennkosumsi obat generik dari toko atau warung dan obat herbal kepada anggota keluarga yang sakit.

Untuk menjaga, keluarga hanya menyediakan obat-obatan yang sering dikosumsi dan cocok bagi masing-masing anggota keluarga. Apabila penyakit yang diderita dirasa parah, keluarga langsung membawa ke tenaga kesehatan.

Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggung jawab masing-masing sumber keuangan yang dimiliki anggota keluarga, fasilitas-fasilitas penunjang yang ada dirumah sudah memenuhi kriteria standar, dan hubungan antara anggota keluarga dengan masyarakat terjalin baik. Ini terbukti jika ada anggota masyarakat yang sakit baik di rumah atau di rumah sakit anggota masyarakat yang lain menjenguk.

Keluarga memberikan perhatian, kasih sayang dan support agar dapat membantu proses penyembuhan.

d. Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Anggota keluarga mengerti potensi yang ada pada setiap anggota keluarga dan mengerti tentang sumber-sumber keluarga yang dimiliki.

Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat dapat.

e. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan FisikNy. ZTn.Ny. YAn. R

Kepala Rambut lebat, hitam, bersih dan tidak ada benjolanRambut lebat, hitam, bersih dan tidak ada benjolanRambut lebat, hitam, bersih dan tidak ada benjolanRambut lebat, hitam, bersih dan tidak ada benjolan

Tanda-tanda VitalTD : 110/90 mmHg

N : 78x/m, RR : 20x/m, T : 36,8oCTD : 120/90 mmHg

N : 80x/m, RR : 18x/m, T : 36,5oCTD : 100/80 mmHg

N : 74x/m, RR : 20x/m, T : 36,6oCRR : 22x/m,

T : 36,7oC

N : 86x/m

Mata Tidak anemis, secret tidak adaTidak anemis, secret tidak adaTidak anemis, secret tidak adaTidak anemis, secret tidak ada

Hidung Tidak bersekret, tidak ada kelainan penciumanTidak bersekret, tidak ada kelainan penciumanTidak bersekret, tidak ada kelainan penciumanTerdapat secret, tidak ada kelainan penciuman

Mulut Mukosa bibir lembabMukosa bibir lembabMukosa bibir lembabMukosa bibir lembab

LeherTidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfeTidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfeTidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfeTidak ada benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfe

Dada Bunyi jantung lup dup dan paru resoranBunyi jantung lup dup dan paru resoranBunyi jantung lup dup dan paru resoranBunyi jantung lup dup dan paru resoran

Abdomen Tidak ada nyeri dan kembungTidak ada nyeri dan kembungTidak ada nyeri dan kembungTidak ada nyeri dan kembung

Tangan Tidak ada pembengkakan, tugor kulit baikTidak ada pembengkakan, tugor kulit baikTidak ada pembengkakan, tugor kulit baikTidak ada pembengkakan, tugor kulit baik

Kaki Tidak ada pembengkakan, tugor kulit baikTidak ada pembengkakan, tugor kulit baikTidak ada pembengkakan, tugor kulit baikTidak ada pembengkakan, tugor kulit baik

Keadaan UmumBaikBaikBaikBaik

Untuk stressor jangka panjang keluarga (terutama Ny. Z) berusaha mencegah kekambuhan penyakitnya, namun, kadang Ny. F tetap tidak mau menkonsumsi sayur-sayuran.

27. Strategi koping yang digunakan

Bila ada permasalahan dalam keluarga, sering disesalkan dengan masyarakat tapi untuk permasalahan masing-masing anggota keluarga diselesaikan sendiri-sendiri selama bisa diatasi.

28. Strategi adaptasi difungsional

Keluarga tidak pernah menggunakan, kekerasan, perlakuan kejam terhadap anak, mengkambinghitamkan anak, memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan masalah.F. Harapan Keluarga Terhadap Petugas Kesahatan

Keluarga berharap agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan yang baik dan tepat kepada siapa saya yang membutuhkan tidak hanya pasien di rumah sakit tetapi masyarakat yang membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan jangan membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan antara masyarakat yang miskin dengan yang kaya.

G. Pengkajian Fokus

Hubungan anak terhadap orang tua baik, karena setiap hari Minggu sore, anak pulang untuk keluarga dan orang tua serta adik yang masih tinggal serumah. Hubungan anak dan orang tua baik.

Anak yang telah menikah masih ada yang tinggal serumah dengan orang tua.

Hubungan anak yang telah menikah dengan adiknya baik, tetap terjaga, komunikasi tetap berlangsung.

Perasaan orang tua setelah anak menikah adalah senang karena anak sudah dewasa dan mereka punya cucu.

Perlakukan tugas-tugas dan informasi keluarga dan fungsi keluarga sedikit berbeda dengan taraf perkembangan sebelumnya.

1. Identitas Klien

Nama:Ny. Z

Umur:80 Tahun

Alamat :

Pendidikan:SMP

Jenis Kelamin:Perempuan

Suku :Melayu

Agama:Islam

Status Perkawinan:Kawin

Ciri-ciri Khas:

Gol. Darah:O

Tanggal Pengkajian:3 Februari 2014

Orang yang paling dekat bisa dihubungi:Ny. Z

Hubungan dengan lansia:Anak

Alamat:Sukamerindu

Jenis kelamin:Perempuan

2. Status Kesehatan Saat Ini (RKS)

Keluhan utama yang dirasakan badan terasa lemash, klien tampak susah berbicara, akibat stroke, anak klien mengatakan klien sulit untuk makan sayuran, klien tampak susah untuk berjalan.3. Riwayat Kesehatan Dahulu (RKD)

Klien pernah mengalami kolesterol tinggi dan di rawat dfi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.4. Riwayat Kesehatan Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang menderita sakit yang sama dengan klien.5. Genogram : (Tiga Generasi) dan Keterangan Gambar

Ket :6. Riwayat Lingkungan Kamar

Di rumah klien terdapat ventilasi, WC dan kamar mandi, selalu di masuki cahaya matahari, lantai kasar, terdapat tangga.

7. Riwayat Pekerjaan (Dahulu-Sekarang)

Klien hanya ibu rumah tangga.

8. Riwayat Rekreasi

Setiap hari klien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan akan rekreasi dan hiburan biasanya menonto TV, berkumpul keluarga, melepas lelah bersama di ruang keluarga.

9. Tujuan Sistem

a. Keadaan umum

Baik, klien tampak lemah, tingkat kesadaran CM.

b. Tanda-tanda vital

N : 80x/mnt, T : 36,8oC

RR : 20x/mnt, TD : 120/90 mmHg

c. Kepala

Rambut keputih-putihan, tidak ada nyeri atau benjolan di kepala, adanya kerontokan rambut.

d. Mata

Klien mengalami penurunan pandangan, klien mengalami kesulitan membaca, tidak terdapat katarak.

e. Hidung

Bentuk hidung simetris, terdapat sekret, fungsi penciuman menurun.

f. Telinga

Telinga simetris, tidak ada pembengkakan, tidak ada serumen, fungsi pendengaran menurun.g. Mulut dan tenggorok

Mulut bersih, terdapat kesulitan untuk menelan, tidak ada randang tenggorokan.

h. Leher

Tidak ada pembesaran kelenjar limpe dan kelenjar tyroid.

i. Dada

1. Jantung

Infeksi :Ada

Palpasi:Tidak

Perbusi:Tidak

Auskultasi:Lup-dup

2. Paru-paru

Infeksi :Simetris, tidak ada lesi

Palpasi:Tidak

Perbusi:Resonan, tidak ada kelainan

auskultasi :Vesikuler

j. Abdomen

Tidak ada aetar, tidak ada nyeri tekan, tidak ada masa, tidak ada pembesaran hepar.

k. Genetalia

.

l. Sistem ekstremitas atas dan bawah

m. Sistem pernafasan

Terdapat gangguan memori pada Ny. Z

n. Sistem endokrin

Tidak ada kelainan pada sistem endokrin, tidak ada penyakit-penyakit pada sistem endokrin.

o. Sistem integumen

Kulit keriput dan berkerut, tidak terdapat lesi, kulit tidak kering, fungsi perabaan DBN, kuku pudar, keras, dan rapuh.10. Psikososial dan Spiritual

a. Psikososial

Klien menerima dengan keadaan menuanya, klien meras dirinya dibutuhkan oleh keluarga, klien mudah menyesuaikan diri, klien mengalami penurunan daya ingat, proses pikir lambat.

b. Spiritual

Klien selalu taat beribadah dan menjalakan perintah Tuhan Yang Maha Esa.

11. Identifikasi Masalah Emosion. 11 :

PERNYATAAN TAHAP I

Apakah klien mengalami sukar tidur? Tidak

Apakah klien sering merasa gelisah? Tidak

Apakah klien sering murung atau menangis sendiri? Tidak

Apakah klien sering was-was atau kuatir ? Tidak

Lanjut kepercayaan tahap 2 jika 1 jawaban Ya

PERNYATAAN Tahap II

PERNYATAAN TAHAP II

Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih 1 kali dalam 1 bulan?

Ada masalah atau banyak pikiran?

Ada gangguan atau masalah dengan keluarga lain?

Menggunakan obat tidur/penenang atau anjuran dokter?

Cenderung mengurung diri?

Bila lebih atau sama dengan 1 jawaban Ya

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)

12. Pengkajian fungsional klien

12.1. KATZ Indeks

Termasuk kategori yang manakah klien?

a. Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pemakaian pergi ke toilet, berpindah dan mandi.

b. Mandiri semuanya kecuali satu saja dari fungsi di atas.

c. Mandiri kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain.

d. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ketoilet dan satu fungsi yang lain.

e. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ketoilet, dan satu fungsi yang lain.

f. Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu fungsi yang lain.

g. Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.

Keterangan :

Mandiri berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain. Seseorang yang menolak untuk suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia dianggap mampu.

12.2. Modifikasi

No Kriteria Dengan

Bantuan Mandiri Keterangan

1.Makan 510Frekuensi : 3 x 1

Jumlah : 1 porsi

Jenis : bubur

2.Minum 55Frekuensi : 6 x 1

Jumlah : 1 gelas

Jenis : air putih dan teh

3.Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, sebaliknya510Mandiri

4.Personal toilet (mencuci muka, menyisir rambut, gosok gigi)05Frekuensi :

2 x sehari

5.

Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, menyiram)510Mandiri

7. Mandi 515Frekuensi : 2 x sehari

7.Jalan di permukaan datar05Mandiri

8. Naik turun tangga510Dengan bantuan

9.Mengenakan pakaian510Mandiri

10.Kontrol Bowel (BAB)510Frekuensi : 1 x sehari

Konsistensi : keras

11.Kontrol Bladder (BAK)510Frekuensi : 7 x sehari

Warna : ke kekuningan

12.Olaraga/latihan510Frekuensi : Dengan bantuan

Jenis

13.Rekreasi/pemanfaatan

Waktu luang510Frekuensi : Dengan bantuan

Keterangan

a. Jumlah = Mandiri

b. Jumlah 65-125 = Ketergantungan sebagian

c. Jumlah 60 = Ketergantungan

13. Pengkajian Status Mental Gerontik

10.1. Identifikasi tingkat kerusakan Intelektual dengan menggunakan sho portable Mental Status Quistionnaire (SPSMQ).

Intstruksi :

Anjurkan pertanyaan 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.

Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan

BenarSalahNoPertanyaan

01Tanggal berapa hari ini ?

02Hari apa sekarang ini ?

03Apa nama tempat ini ?

04Dimana alamat anda ?

05Berapa umur anda ?

06Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir)

07Siapa presiden Indonesia sekarang ?

08Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?

09Siapa nama ibu anda ?

10Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurang 3 dari setiap angka baru, semua secara menurun.

5 5

Score total :

Interprestasi hasil :

1. Salah 0-3= Frekuensi intelektual utuh

2. Salah 4-5= Frekuensi intelektual ringan

3. Salah 6-8 = Frekuensi intelektual sedang

4. Salah 9-10 = Frekuensi intelektual berat

10.2. Identifikasi aspek kognitif dan fungsi mental dengan menggunakan MMSE

(Mini Mental Status Exam)

NoAspek

kognitifNilai

MaksimalNilai

KlienKriteria

1.Orientasi 52Menyebutkan dengan benar

a. Tahun

b. Musim

c. Tanggal

d. Hari

e. bulan

Orientasi 53Dimanakah kita sekarang?

a. Negara Indonesia

b. Propinsi Bengkulu

c. Kota Bengkulu

d. PSTW dinas Sosial/Bengkulu

e. Wisma..

2.Registrasi 53Sebutkan nama objek (oleh pemeriksa) 1 untuk mengatakan masing-masing objek kemudian tanyakan kepada klien ketiga objek tadi (untuk disebutkan).

a. Objek

b. Objek

c. Objek

3Perhatian dan kalkulasi 51Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian di kurangi 7 sampai 5 kali/tingkat

a. 93

b. 86

c. 79

d. 72

e. 65

4.Mengingat 31Minta klien untuk mengulangi ketiga objek pada no.2 (regitrasi) tadi, bila benar 1 point untuk masing-masing objek.

5.Bahasa 97Tunjukkan pada klien suatu benda dan tanyakan namanya pada klien

a. (misal jam tangan)

b. (misal pensil)

Minta klien untuk mengulang kata berikut : Tak ada jika, dan atau, tetapi Bila benar, nilai satu poin.

c. Peryataan benar 2 buah : tak ada, tetapi

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yang terdiri dari : Ambil kertas tangan anda, lipat dua dan taruh di lantai

d. Ambil kertas ditangan anda

e. Lipat dua

f. Taruh dilantai

Perintah klien untuk hal berikut (bila aktivitas sesuai perintah nilai satyu point)

g. Tutup mata anda

Perintah klien untuk menulis satu kalimat dan menyalin gambar

h. Tulis satu kalimat

i. Menyalin gambar

Interpensi hasil :

16=Depresi berat

15. Pengkajian Keseimbangan untuk klien lansia

Menurut Tinenti dan Ginter (1998) ada beberapa pengkajian keseimbangan untuk klien lansia yaitu :

A. Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

Instruksi : Dudukkan klien pada kursi beralas keras dan tanpa penahanan tangan, ujian hal-hal dibawah ini :

a) Keseimbangan saat duduk

1. Bersandar atau bertumpu pada kursi

2. Mantap, aman = 1

b) Banjir berdiri

1. Tidak stabil bila tanpa bantuan

= 0

2. Mampu berdiri menggunakan kedua tangan untuk sokongan = 1

3. Mampu berdiri tanpa dibantu sokongan lengan sendiri = 2

c) Upaya untuk bangkit berdiri :

1. Tidak mampu tahan lama

= 0

2. Mampu untuk melakukan tetap membutuhkan upaya lebih satu kali = 1

3. Mampu bangkit berdiri dengan satu kali upaya

= 2

d) Keseimbangan setelah tiba-tiba berdiri (5 detik pertama)

1. Tidak tetap (bergoyang, menggerakan kaki)

= 0

2. Tetap stabil namun menggunakan tongkat atau penyokong

Lainnya

= 1

3. Tetap stabil tanpa menggunakan tongkat atau penyokong

Lainnya

= 2

e) Keseimbangan saat berdiri :

1. Tidak stabil

= 0

2. Tetap stabil namun dengan kedudukan kaki yang lebar atau menggunakan alat bantu

= 1

3. Kedudukan kaki yang sempit dan tidak memerlukan alat penyokong

= 2

f) Pertahankan akan keseimbangan diri (kaki pasien berposisi serapat mungkin dan dorong lembut area sternum sebanyak 3 kali

1. Mulai terjatuh

= 0

2. Bergoyang dan menggapai-gapai namun akhirnya mendapat keseimbangan

= 1

3. Tetap stabil

= 2

g) Mata tertutup (dengan posisi sama dengan nomor 6)

1. Tidak stabil

= 0

2. Stabil

= 1

h) Upaya untuk duduk

1. Tidak aman (salah pikiran mengenai jauhnya jarak atau terjatuh ke atas kursi)

= 0

2. Mempergunakan tangan

= 1

3. Gerakan yang halus serta aman

= 2

B. Komponen gaya jalan atau gerakan

Instruksi : Pasien berdiri bersama dengan pasien kemudian berjalan dalam lorong atau menyebrangi ruangan, pertama dengan irama yang perlahan kemudian pada saat balik dengan irama yang cepat. Dapat digunakan tongkat bila pasien biasanya menggunakannya.

Ayunan kaki kanan

a) Permulaan gaya berjalan

1. Terdapat keraguan atau beberapa gaya untuk memulainya= 0

2. Tidak ada keraguan

b) Panjangnya langkah dan tinggi tubuh pasien

1. Tidak dapat melewati kaki kiri saat melangkah

2. Ayunan langkah melewati kaki kiri

3. Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya

4. Dapat menjejakkan kaki seluruhnya

Ayunan kaki kiri

1. Tidak dapat melewati kaki kanan saat melangkah

2. Ayunan langkah melewati kaki kanan

3. Tidak mampu menjejakkan kaki seluruhnya

4. Dapat menjejakkan kaki seluruhnya

c) Keistimewaan langkah

1. Langkah kaki kiri dan kanan tidak seimbang

2. Langkah kaki kiri dan kanan seimbang

d) Keberlanjutan langkah

1. Berhenti atau tidak dapat melanjutkan langkah berikutnya.

2. Langkah-langkah yang diayunkan tampa keseimbangan

e) Jalur berjalan

1. Ada penyimpangan

2. Penyimpangan langkah ringan atau menengah atau klien menggunakan tongkat penyokong.

3. Berjalan lurus tanpa adanya alat bantu.

f) Bagian torso tubuh

1. Adanya gerakan mengayun atau klien menggunakan alat penyokong.

2. Tidak terjadi gerakan pengayun namun terjadi fleksi lutut atau perentangan saat berjalan.

3. Tidak terjadi gerakan mengayun, penggunaan lengan atau alat sokong.

g) Pertahankan keseimbangan saat berjalan

1. Tumit-tumit terpisah

2. Tumit-tumit hampir bersentuhan saat berjalan

Interpensi hasil :

0-8 = Resiko jatuh tinggi

9-18 = Resiko jatuh sedang

19-12 = Resiko jatuh rendah

DATA PENUNJANG : ( Lab, Ro, EKG, Ct.Scan)

OBAT-OBATAN (Nama obat, dosis)

KESAN PERAWAT TERHADAP KLIEN

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

ANALISA DATA

NoDataMasalah

1

2

DS :

DO :

DS :

DO : Ny. Z mengatakan badanya terasa lemah, anak klien

Ny. Z mengatakan klien susah untuk makan sayur

Ny. Z mengatakan bahwa ia sudah 5 tahun terkena stroke

Ny. Z tampak susah untuk berbicara

Ny. Z tampak susah untuk berjalan

Ny. Z tampak lemah

Ny. Z mengatakan fungsi pendengarannya menurun

Ny. Z mengatakan takut jatuh

Ny. Z sudah lansia

Fungsi penglihatan dan pendengaran menurun

Klien tampak berjalan dengan hati-hatiHambatan mobilitas fisk

Resiko cedera pada lansia

SKORING

1. Hambatan mobilitas fisik pada Ny. Z pada keluarga Ny. Z berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan anggota keluarga yang menderita penyakit stroke

NoKriteriaPenghitunganSkorPembenaran

1

2

3

4Sifat masalah aktual

Kemungkinan masalah dapat diubah skala : sebagian

Potensial masalah untuk dicegah skala : cukup

Menonjolnya masalah skala : masalah berat, harus segera ditangani3/3 x 1 = 3/3

1/2 x = 1

2/3 x 1 = 2/3

2/2 x 1 = 11

1

2/3

1Masalah sudah terjadi

Kebiasaan klien yang dapat mendorong kekambuhan akan terulang kembali saat klien merasakan dalam keadaan sehat

Sumber-sumber dan tindakan yang mencegah kekambuhan dapat dijangkau oleh klien

Keluarga merasakan masalah pada Ny. Z harus segera ditangani karena dapat mengakibatkan keadaan yang lebih buruk

2. Resiko cedera pada lansia (Ny. Z) pada keluarga Ny. Z berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga untuk merasakan masalah kesehatan anggota keluarga yang menderita penyakit stroke

NoKriteriaPenghitunganSkorPembenaran

1

2

3

4Sifat masalah skala : Resiko

Kemungkinan masalah dapat diubah skala : sebagian

Potensial masalah untuk dicegah skala : tinggi

Menonjolnya masalah skala : masalah tidak dirasakan2/3 x 1 = 2/3

1/2 x = 1

3/3 x 1 = 3/3

0/2 x 1 = 02/3

1

1

0Trauma pada suatu organ tubuh tidak akan dapat sembuh total karena masih banyak faktor-faktor pencetus kambuhnya penyakit tersebut

Kebiasaan klien yang dapat mendorong kekambuhan akan terulang kembali saat klien merasakan dalam keadaan sehat

Sumber dan tindakan yang mencegah dapat dijangkau oleh klien

Keluarga dalam menangani masalah yang sederhana dapat menyebutkan masalah tidak dianggap serius oleh klien dan keluarga

Intervensi Keperawatan

NoDiagnosa KeperawatanTujuan UmumTujuan KhususEvaluasi KeperawatanIntervensi Keperawaan

KriteriaStandar

1Hambatan mobilitas fisik pada Ny. Z pada keluarga Ny. Z berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah anggota keluarga yang menderita penyakit strokeSetelah dilakukan tindakan perawatan 3x45 menit, hambatan mobilitas fisik Ny. Z keluarga Ny. Z berkurangSkala 1x45 menit pertama keluarga mampu :

1. Mengenal masalah stroke

Keluarga mampu mengenal masalah stroke dengan :

1.1. Menyebutkan pengertian stroke.

1.2. Menyebutkan penyebab stoke.

1.3. Menyebutkan tanda dan gejala stroke.

1.4. Mengidentifikasi respon verbal tanda dan gejalah stoke pada Ny.Z.

2. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga dengan stroke

2.1. Menyebutkan komplikasi stroke

2.2. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga dengan stroke

3. Merawat anggota keluarga dengan stroke

3.1. Menyebutkan pencegahan penyakit stroke

3.2. Merawat Ny. Z dengan stroke

4. Setelah 3x45 menit kunjungan keluarga mampu

4.1. Memotifasi lingkungan respon verbalnya

4.2. Modifikasi lingkungan yang sehat, bersih dan aman

4.3. Melakukan kunjungan yang tidak terjadwalkan

5. Memanfaatkan pelayanan kesehatan

5.1. Menjelaskan manfaat dan jenis pelayanan kesehatan

5.2. Keluarga mengunjungi pelayanan kesehatan yang ada

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon aktif

Respon verbal

Respon verbal

Respon verbal

Respon psikomotor

Respon aktif

Respon aktif

Respon verbal

Respon psikomotorDengan bahasa sederhana menyebutkan pengertian stroke. Pengertian stroke adalah kehilangan fungsi otak diakibatkan oleh berhentinya suplai ke bagian otak (Smell Des,2001).

Keluarga meyebutkan penyebab stoke adalah :

a) Trombosit serebral

b) Embolume serebral

c) Likema serebral

d) Haemoragi serebral

Menyebutkan tanda gejala stroke stroke

a) Defisit lapang pandang

b) Defisit motorik

c) Difisit verbal

d) Defisit kognitif

e) Defisit emosional

Keluarga menyebutkan tanda dan gejala stroke yang dialami oleh Ny. Z.

Keluarga menyebutkan komplikasi stroke komplikasi dari stroke adalah:

1) Hipoksia serebral

2) Penurunan darah serebral

3) Embolisme serbral

Keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami stroke yaitu Ny. Z

Menyebutkan cara pencegahan stroke upaya pencegahan penyakit stroke adalah :

1. Hindari dan hentikan kebiasaan merokok

2. Periksa tensi darah secara rutin

3. Makanlah dengan sehat

4. Kendalikan penyakit jantung

Cara penatalaksanaan / merawat anggota keluarga dengan stroke adalah :

1. Naikkan posisi kepala dan badan bagian atas 20-30

2. Pemberian ocmoleapi, glaserol, furosemide

3. Anti.

Menyebutkan lingkungan yang sehat yaitu :

1. Membuat kamar bagi lansia di lantai bawah

2. Lantai tidak dibiarkan licin

Bersama keluarga membersihkan / menata rumah sehingga lingkungan menjadi sehat, bersih dan aman

Rumah keluarga terlihat bersih, sehat dan aman.

Pelayanan kesehatan yang dapat dikunjungi adalah puskesmas, rumah sakit, praktek dokter dan bidan. Manfaat :

1. Mencegah timbulnya komplikasi

2. Tempat konsultasi, dan tempat berobat

Jadwal RS Senin-Jumat jam 08.00-12.00 Wib

Puskesmas Senin-Sabtu jam 08.00-12.00 Wib

Praktek Dokter setiap hari kerja 17.00-21.00 Wib

Keluarga membawa anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan ke yankes terdekat.Dengan menggunakan lembar balik :

1.1.1. Kaji pengolahan keluarga tentang pengertian stroke

1.1.2. Diskusi dengan keluarga mengenai pengertian stroke

1.1.3. Motivasi untuk menjelaskan yang sudah dijelaskan

1.1.4. Beri pujian atas jawaban keluarga

1.2.1. Diskusikan dengan keluarga mengenai penyebab penyakit stroke

1.2.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali apa yang sudah dijelaskan

1.2.3. Beri pujian atas jawaban keluarga

1.3.1. Motivasi keluarga untuk menyebutkan tanda dan gejala yang diderita Ny. Z

1.3.2. Beri pujian atas jawaban keluarga

1.4.1. Motivasi keluarga untuk menyebutkan tanda dan gejala kembali yang tealh dijelaskan

1.4.2. Beri pujian atas jawaban keluarga

2.1.1. Diskusi dengan keluarga tentang komplikasi stroke

2.1.2. Evaluasi pengetahuan keluarga tentang materi yang dijelaskan

2.1.3. Beri reinforcement (+) atas jawaban keluarga

2.2.1. Motivasi keluarga untuk merawat anggota keluarganya

2.2.2. Beri reinforcement (+) atas jawaban keluarga

3.1.1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan stroke

3.1.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali apa yang sudah dijelaskan

3.1.3. Beri reinforcement (+)

3.2.1. Diskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan penyakit stroke

3.2.2. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali apa yang sudah dijelaskan

3.2.3. Beri reinforcement (+) atas jawaban keluarga.

4.1.1. Diskusikan dengan keluarga tentang lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman

4.1.2. Motivasi keluarga untuk yang sudah dijelaskan

4.1.3. Beri reinforcement (+) atas jawaban keluarga

4.2.1. Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang aman, bersih dan sehat.

4.2.2. Bersama keluarga memodifikasi / membersihkan lingkungan rumahnya.

4.2.3. Beri reinforcement (+) atas jawaban keluarga

4.3.1. Beri pujian atas keadaan lingkungan rumah yang aman tersebut

5.1.1. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tentang manfaat dan jadwal yankes

5.1.2. Diskusikan dengan keluarga tentang jenis, manfaat dan jadwal yankes

5.1.3. Beri reinforcement (+) atas jawaban keluarga

5.2.1. Motivasi keluarga untuk membawa anggota keluarga ke yankes

5.2.2. Beri pujian atas tindakan keluarga

WaktuNo. DXImplementasiEvaluasi

7-2-2014

15.00-15.45 Wib

7-2-2014

15.00-15.45 Wib

7-2-2014

15.45-16.00 Wib1

Tuk 1

TUK 2

TUK 3

TUK 4

TUK 5

Memberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan lembar balik

1.1.1. Mengkaji / melakukan apersepsi pengetahuan keluarga tentang pengertian stroke

1.1.2. Menjelaskan kepada keluarga mengenal / tentang pengertian stroke

1.1.3. Memotivasi untuk menjelaskan materi yang sudah dijelaskan

1.1.4. Memberikan pujian atas jawaban keluarga

1.2.1. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai penyebab penyakit stroke

1.2.2. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan penyebab kembali apa yang sudah dijelaskan

1.2.3. Memberikan pujian atas jawaban keluarga

1.3.1. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan tanda dan gejala diderita Ny. Z

1.3.2. Member pujian atas jawaban keluarga

1.4.1. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan tanda dan gejala kembali yang telah dijelaskan

1.4.2. Memberikan pujian atas jawaban keluarga

2.1.1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang komplikasi stroke

2.1.2. Mengevaluasi pengetahuan keluarga tentang materi yang sudah dijelaskan

2.1.3. Member reinforcement (+) atas jawaban keluarga

2.2.1. Memotivasi keluarga untuk merawat anggota keluarganya

2.2.2. Member reinforcement (1) atas jawaban keluarga

3.1.1. Menjelaskan pada keluarga tentang cara pencegahan stroke

3.1.2. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali apa yang sudah dijelaskan

3.1.3. Memberikan reinforcement (+) atas jawaban keluarga

3.2.1. Mendiskusikan dengan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga dengan penyakit stroke

3.2.2. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali apa yang sudah dijelaskan

3.2.3. Memberikan reinforcement (+) atas jawaban keluarga

4.1.1. Menjelaskan dengan keluarga tentang lingkungan yang sehat, bersih dan aman

4.1.2. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali apa yang sudah dijelaskan

4.1.3. Memberikan reinforcement (+) atas jawaban keluarga

4.2.1. Memotivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih, aman

4.2.2. Bersama keluarga memotifasikan / membersihkan lingkungan rumahnya

4.2.3. Memberikan reinforcement (+) atas tindakan keluarga

5.1.1. Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tentang manfaat dan jadwal yankes

5.1.2. Mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat dan jadwal yankes

5.1.3. Memberikan reinforcement (+) atas jawaban keluargaS :

O :

A :

P :

S :

O :

A :

P :

S :

O :

A :

P :

S :

O :

A :

P :

S :

O :

A :

P : Keluarga mampu menyebutkan pengertian stroke dengan bahasanya sendiri

Keluarga mampu menyebutkan penyebab stroke

penyebab stroke thrombosis serebal, enbolume, likonia, haemonogi.

Tanda dan gejala Ny. Z, susah membentuk kata-kata, tangan kanan susah untuk digerakkan

Keluarga memperhatikan dengan serius selama diskusi

Sesekali keluarga menganggukan kepala

Ada kontak mata

Keluarga tersenyum saat diberikan pujian

Masalah teratasi

Keluarga mengenal masalah stroke pada Ny. Z

Lanjutkan implementasi ke TUK 2

Keluarga mampu menyebutkan komplikasi stroke

Akibat lanjut stroke adalah hipolina, embolume.

Keluarga memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami stroke

Keluarga memperhatikan dengan serius selama diskon berlangsung

Keluarga tersenyum saat diberikan pujian

Masalah teratasi

Keluarga mampu menyebutkan komplikasi penyakit stroke

Lanjutkan implementasi ke TUK 3

Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan stroke

Cara pencegahan : Hindari dan hentikan kebiasaan merokok, periksa tensi darah secara rutin, makanlah dengan sehat, kendalikan penyakit jantung

Keluarga mampu menyebutkan cara merawat anggota keluarga dengan penyakit stroke

Cara merawat : Naikan posisi kepala dan badan bagian atas 20.30 Pemberian asmoterapi, gliserol, suroemede, antikoagulasi.

Keluarga memperhatikan saat diskusi berlangsung

Ada kontak mata

Keluarga tersenyum saat diberi pujian

Masalah teratasi

Keluarga telah mengetahui cara pencegahan, cara merawat penyakit stroke

Lanjutkan implementasi ke TUK 4

Keluarga mampu menyebutkan ciri lingkungan yang sehat, bersih dan aman

Ciri lingkungan yang bersih, sehat dan aman adalah : membuat kamar bagi lansia di lantai bawah, lantai tidak dibiarkan licin, kamar mandi dibuat agar lansia tidak jatuh

Keluarga mengatakan akan mulai menciptakan lingkungan yang aman

Keluarga memperhatikan saat diskusi berlangsung

Ada kontak mata

Keluarga sesekali menganggukan kepala

Masalah teratasi

Keluarga mau mencoba menciptakan lingkungan yang sehat, aman dan bersih

Lanjutkan implementasi ke TUK 5

Keluarga mampu menyebutkan manfaat yankes

Manfaat yankes : mencegah timbulnya komplikasi, tempat konsultasi dan berobat

Yankes yang dapat dikunjungi adalah : Rumah sakit, puskesmas, praktek dokter dan bidan

Keluarga mampu menyebutkan jadwal pelayanan di fasilitas kesehatan

Jadwal RS Senin-Jumat jam 08.00-12.00 Wib

Puskesmas Senin-Sabtu jam 08.00-12.00 Wib

Praktek Dokter setiap hari kerja 17.00-21.00 Wib

Keluarga memperhatikan saat diskusi berlangsung

Keluarga tersenyum saat diberi pujian

Masalah teratasi

Keluarga Ny. Z sudah memanfaatkan yankes untuk keseahatan

Ny. Z, keluarga Ny. Z selalu pergi ke puskesmas untuk mengambil obat

Implementasi stop

: Meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Menikah

: Keturunan

: Tinggal Serumah

: Tinggal Serumah

7

6

1

4

3

5

Atas

Bawah

9

8

11

10

: Meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Menikah

: Keturunan

: Tinggal Serumah

3434

MAKALAH GERONTIK

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA PADA KASUS STROKE

Di Susun Oleh Kelompok 10:

1. Septi hartini

1. Eko Prasetyo

1. Eka Elisa Mahdalena

1. Ryan Tagor H

1. Susumiati

1. Yelly

1. Zaharmi Agung P

1. Firly Pebriana

PEMBIMBING : Ns. Maiyulis S.Kep,Mph

DINAS KESEHATAN PROVINSI BENGKULU

POLTEKKES PROVINSI BENGKULU

TAHUN AJARAN 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok, sehingga kelompok dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah keperawatan keluarga dengan judul Asuhan Keperawatan Keluarga pada usia sekolah dengan masalah karies gigi

Kelompok juga sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak akan sangat membantu demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Kelompok juga sangat berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai suatu acuan untuk pembuatan makalah berikutnya yang lebih baik.

Bengkulu, 25 februari 2014

Kelompok 10

DAFTAR ISI

Halaman Juduli

Kata Pengantarii

Daftar Isiiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang1

1.2. Tujuan Penulisan2

1.2.1. Tujuan Umum2

1.2.2. Tujuan Khusus2

1.3 Sistematika Penulisan2

BABII TUJUAN TEORITIS

2.1. Konsep Dasar Teori

2.1.1. Pengertian4

2.1.2. Perkembangan akhir masa kanak-kanak5

2.1.3. Tahap perkembangan anak usia sekolah6

2.1.4. Bermain7

2.1.5. Masalah anak usia sekolah7

2.2.. Konsep keluarga.

2.2.1.Pengertian Keluarga11

2.2.2 Tugas dan Tahap Pekembangan keluarga12

2.2.3 Struktur Keluarga16

2.2.4 Peran Keluarga16

2.2.5 Fungsi Keluarga16

2.2.6 Tipe Keluarga18

2.2.7 Tahapan Perkembangan Keluarga20

2.2.8 Peran Perawat Keluarga...........................................................................21

2.3 Konsep Teori PHBS

2.3.1 Pengertian PHBS.......................................................................................21

2.3.2 Bidang PHBS.............................................................................................22

2.3.3 Pengembangan PHBS................................................................................22

2.3.4 Penerapan PHBS di Sekolah......................................................................24

2.3.5 Sasaran PHBS............................................................................................25

2.3.6 Manfaat PHBS...........................................................................................26

2.3.7 Indikator PHBS.........................................................................................26

BAB III. ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Studi Kasus

3.1.1 Pengkajian.................................................................................................27

3.1.2 Pemeriksaan fisik......................................................................................34

3.1.3 Analisa Data.............................................................................................35

3.1.4 Skoring.....................................................................................................36

3.1.5 Diagnosa Keperawatan............................................................................36

3.1.6 Intervensi Keperawatan...........................................................................37

3.1.7 Implementasi............................................................................................47

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

4.2. Saran

Daftar Pustaka