Makalah Gout Artritis

download Makalah Gout Artritis

of 28

description

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gout Artritis

Transcript of Makalah Gout Artritis

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerubahanperubahan akan terjadi pada tubuh manusia sejalan dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh terjadi sejak awal kehidupan hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan demikian itu tampak pula pada semua sistem muskuloskeletal dan jaringan lain yang ada kaitannya dengan kemungkinan timbulnya beberapa golongan penyakit misalnya penyakit gout arthritis.Gout artritis akut biasanya terjadi pada pria sesudah lewat masa pubertas dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling banyak ditemui pada usia 50-60 tahun.Gout lebih banyak dijumpai pada pria, sekitar 95 persen penderita gout adalah pria. Urat serum wanita normal jumahnya sekitar 1 mg / 100 mI, lebih sedikit jika dibandingkan dengan pria. Tetapi sesudah menopause perubahan tersebut kurang nyata. Pada pria hiperurisemia biasanya tidak timbul sebelum mereka mencapai usia remaja.Gout Akut biasanya monoartikular dan timbulnya tiba-tiba. Tanda-tanda awitan serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat. Serangan akut mungkin didahului oleh tindakan pembedahan, trauma lokal, obat, alkohol dan stres emosional. Meskipun yang paling sering terserang mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang. Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, pergelangan tangan, pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya dapat sembuh sendiri. Kebanyakan gejala-gejala serangan akut akan berkurang setelah 10-14 hari walaupun tanpa pengobatan.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian penyakit Gout Artritis ? 2. Apa etiologi penyakit Gout Artritis ? 3. Apa manifestasi klinik Gout Artritis ? 4. Bagaimana patofisiologi penyakit Gout Artritis ? 5. Apa komplikasi penyakit Gout Artritis ? 6. Bagaimana pemeriksaan diagnostik penyakit Gout Artritis ? 7. Bagaiamana penatalaksanaan penyakit Gout Artritis ? 8. Bagaiamana asuhan keperawatan yang harus diberikan pada klien dengan Gout Artritis?

1.3 Tujuan Penulisan1. Tujuan umum :Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem muskuloskeletal yaitu Gout Artritis. 2. Tujuan khusus :Mahasiswa dapat menjelaskan : a. Pengertian penyakit Gout Artritis.b. Etiologi penyakit Gout Artritis.c. Manifestasi klinik Gout Artritis.d. Patofisiologi penyakit Gout Artritis.e. Komplikasi penyakit Gout Artritis.f. Pemeriksaan diagnostik penyakit Gout Artritis.g. Penatalaksanaan penyakit Gout Artritis.h. Asuhan keperawatan yang harus diberikan pada klien dengan Gout Artritis.

BAB IITINJAUAN TEORI(MEDIS DAN ASKEP)

2.1 PengertianPenyakit Gout adalah sebuah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara berlebihan , baik akibat produksi yang meningkat , pembuangan yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.Gout Artritis adalah asam yang berbentuk kristal-kristal yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpai pada semua makanan dari sel hidup, yakni makanan dari tanaman (sayur, buah, kacangkacangan) atau pun hewan (daging, jeroan, ikan sarden). (indriawan,2009).

InsidensInsidens penyakit gout sebesar 1 2 % terutama terjadi pada usia 30 40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada wanita. Penyakit ini terutama menyerang sendi tangan dan bagian metatarsofalangeal kaki.2.2 Etiologi- UmurUmur umunya pada usia pertengahan,tetapi gejala bias terjadi lebih awal bila ada faktor herediter- Jenis kelaminLebih sering dterjadi pada pria daripada wanita perbandingannya 20:1-HerediterFaktor herediter dominan autosomal sangat berperan dan sebanyak 25% disertai adanya hiperurerikemi- Diet tinggi purin.Karena purin yang menumpuk tidak bisa dikeluarkan lewat urine tapi akan menumpuk menjadi asam urat melebihi kadar normal.- Obat-obatan yang dapat menghambat ekskresi asam urat (aspirin, deuretik,levodopa, diazoksid, asam nikotirat, asetozolamid dan ethambutol).

2.3 Tanda dan gejala- Nyeri dan kaku- Bengkak dan kemerahan pada sendi yang sakit.- terdapat kristal urat yang khas dalam cairan sendi.-teraba panas pada persendian dan akan sangat terasa pada waktu bangun tidur di pagi hari.-adanya serangan pada satu sendi- Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.-Thopus terbukti mengandung kristl urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik dengan sinar terpolarisasi. -Lebih dari sekali mengalami serangan artthritis akut.-Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari.- Oligorthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4).- Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.-Sendi metatarsophalangeal pertama (ibu jari kaki) terasa sakit atau membengkak.- Serangan unilateral (satu sisi) pada sendi metatarsophalangeal pertama.-Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki).-Thopus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan sendi) dan kapsula sendi.

2.4 PatofisologiAdanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat menunpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan respon inflamasi.Hiperurecemia merupakan hasil: meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal menurunnya ekskresi asam urat kombinasi keduanyaGout sering menyerang wanita post menopouse usia 50 60 tahun. Juga dapat menyerang laki-laki usia pubertas dan atau usia di atas 30 tahun. Penyakit ini paling sering mengenai sendi metatrsofalangeal, ibu jari kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki.2.5 KlasifikasiKlasifikasi gout dibagi dua yaitu :1. gout primergout primer adalah gout yang disebabkan faktor genetik dan lingkungan. Paada penyakit gout primer ini, 99% penyebabnya belum diketahui (idiopatik). Namun, kombinasi faktor genetik dan hormonal diduga yang menjadi penyebab terganggunya metabolisme. Akibatnya, produksi asam urat juga ikut meningkat. Gout jenis ini juga dapat diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

2. Gout sekunderGout sekunder biasanya timbul karena adanya komplikasi dengan penyakit lain (hipertensi dan artherosklerosis). Penyebab penyakit gout sekunder antara lain karena meningkatnya produksi asam urat akibat nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat (asam inti dari sel ) dan termasuk dalam kelompok asam amino, unsur pembentuk protein.

2.6 Penatalaksanaan Atritis GoutSecara umum penanganan atritis gout adalah memebrikan edukasi , pengaturan diet, istirahat sendi dan pengobatan. Pengobatan dilakukan secara dini agar tidak terjadi kerusakan sendi atopun komplikasi lain, misalnya pada ginjal. Pengobatan atritis gout akut bertujuan menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan.2.7 Pencegahan- Menghindari makanan tinggi protein.- Menghindari minuman alkoholik.- Menghindari menggunakan aspirin atau produk yang mengandung aspirin.-Minum banyak air.-Bila memiliki kelebihan berat badan, segera untuk diturunkan.-Hubungi dokter bila serangan terjadi lebih sering atau berakhir lama.- Apabila terjadi serangan gunakan obat anti gout sesuai resep.- Menghindari makanan tinggi purin, seperti hati, ginjal, jeroan, remis, angsa dan daging rusa.2.8Pengobatan- Kolkisin, untuk menghentikan serangan akut yang diberikan setiap jam pada awal serangan nyeri hebat hilang.- Obat urikosonik (probenesid dan alopurinol), menurunkan hiperurisemia danmembantu menghambat produksi asam urat.- Tindakan bedah tofektomi: pengeluaran massa tofus.2.9 Pengaturan Diet bagi Penderita Asam UratPenyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini. Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. Asalkan jumlahnya dibatasi, ya tidak masalah. Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat mampu mengontrol kadar asam dan urat dalam darah. Penderita asam urat tinggi, memang harus hati-hati terhadap makanan. Diet yang dilakukan, harus memenuhi syarat sebagai berikut :

1. Pembatasan purinApabila telah terjadi pembengkakan sendi maka penderita gangguan asam urat harus melakukan diet bebas purin. Namun karena hampir semua bahan makanan sumber protein mengandung nukleoprotein maka hal ini hampir tidak mungkin dilakukan. Maka yang harus dilakukan adalah membatasi asupan purin menjadi 100-150 mg purin per hari (diet normal biasanya mengandung 600-1.000 mg purin per hari).2. Kalori sesuai kebutuhanJumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkannn dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya keton bodies yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urin.3. Tinggi karbohidratKarbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin. Konsumsi karbohidrat kompleks ini sebaiknya tidak kurang dari 100 gram per hari. Karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula, permen, arum manis, gulali, dan sirop sebaiknya dihindari karena fruktosa akan meningkatkan kadar asam urat dalam darah.4. Rendah proteinProtein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Asupan protein yang dianjurkan bagi penderita gangguan asam urat adalah sebesar 50-70 gram/hari atau 0,8-1 gram/kg berat badan/hari. Sumber protein yang disarankan adalah protein nabati yang berasal dari susu, keju dan telur.5. Rendah lemakLemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori.6. Tinggi cairanKonsumsi cairan yang tinggi dapat membantu membuang asam urat melalui urin. Karena itu, Anda disarankan untuk menghabiskan minum minimal sebanyak 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Air minum ini bisa berupa air putih masak, teh, atau kopi. Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi.

7. Tanpa AlkoholBerdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN SECARA TEORI

3.1PengkajianA.IdentitasMeliputi nama, jenis jenis kelamin ( lebih sering pada pria daripada wanita ), usia ( terutama pada usia 30- 40), alamat, agama, bahasa yang digunakan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi kesehatan, golongan darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.B.Keluhan UtamaPada umumnya klien merasakan nyeri yang luar biasa pada sendi ibu jari kaki (sendi lain)C.Riwayat Penyakit SekarangP (Provokatif) : kaji penyebab nyeriQ (Quality ) : kaji seberapa sering nyeri yang dirasakan klienR (Region) : kaji bagian persendian yang terasa nyeri (biasanya pada pangkal ibu jari)S (Saverity) : Apakah mengganggu aktivitas motorik .T (Time) : Kaji kapan keluhan nyeri dirasakan (Biasanya terjadi pada malam hari)D.Riwayat Penyakit DahuluTanyakan pada klien apakah menderita penyakit ginjal.E.Riwayat Penyakit KeluargaTanyakan apakah pernah ada anggota keluarga klien yang menderita penyakit yang sama seperti yang diderita klien sekarang ini.F.Pengkajian Psikososial dan SpiritualPsikologi :apakahklien mengalami peningkatan stressSosial : Cenderung menarik diri dari lingkunganSpiritual : Kaji apa agama pasien, bagaimana pasien menjalankan ibadah menurut agamanyaG.Pemeriksaanfisik :a.B1 (Breathing)Inspeksi: bila tidak melibatkan system pernafasan, biasanya ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak nafas, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan.Palpasi : Taktil fremitus seimbang kanan dan kiri.Perkusi : Suara resonan pada seluruh lapang paru.Auskultasi : Suara nafashilang/ melemah pada sisi yang sakit, biasanya didapatkan suara ronki atau mengi.b.B2 (Blood)Pengisian kapiler kurang dari 1 detik, sering ditemukan keringat dingin dan pusing karena nyeri. Suara S1 dan S2 tunggal.c.B3(Brain)Memeriksa kondisi mental apakah ada gangguan pada mental,system syaraf,otak(proses berfikirnya baik/lambat, daya ingatnya baik/tidak)d.B4 (Bladder)Produksi urine biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada system perkemihan, kecuali penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke ginjal berupa pielonefritis, batu asam urat, dan gagal ginjal kronik yang akan menimbulkan perubahan fungsi pada system ini.e.B5 (Bowel)Kebutuhan elimknasi pada kasus gout tidak ada gangguan, tetapi tetap perlu dikaji frekuensi, konsistensi, warna, serta bau feses. Selain itu, perlu dikaji frekuensi, kepekatan, warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya mual, mengalami nyeri lambung. Dan tidak nafsu makan, terutama klien yang memakan obat alnagesik dan antihiperurisemia.fB6 ( Bone ). Pada pengkajian ini di temukan: Look. Keluhan nyeri sendi yang merypoakan keluhan utama yang mendorong klien mencari pertolongan (meskipun mungkin sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah bentuknya). Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang menimbulkan nyeri yang lebih dibandingkan dengan gerakan yang lain. Deformitas sendi (pembentukan tofus) terjadi dengan temuan salah satu sendi pergelangan kaki secara perlahan membesar. Feel. Ada nyeri tekan pda sendi kaki yang membengkak. Move. Hambatan gerak sendi biasanya seamkin bertambah berat. Pemeriksaan diasnostik. Gambaran radiologis pada stadium dini terlihat perubahan yang berarti dan mungkin terlihat osteoporosis yang ringan. Pada kasus lebih lanju, terlhat erosi tulang seperti lubang-lubang kecil (punch out)3.2 Diagnosa1.Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (penyakit gout artritis)2.Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal3.3 IntervensiIntervensi 1MandiriRasional

1.Kaji kekuahan nyeri,perhatikan intensietas(skala 0-10),lamanya dan lokasi2.Beri obat sebelum aktivitas/prosedur

3.Selidiki keluhan nyeri sendi berat secara tiba-tiba dengan spasme otot dan perubahan mobilitas sendi;

Kolaborasi1.Beri obat analgesic 2.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memantau/memberi diet makanan rendah purinMemberikan informasi sebagai dasar dan pengawasan keefektifan intervensiMenurunkan tegangan otot dan membantu partisipasiPengenalan dini terjadinya masalah,seperti dislokasi prostese;memberikan kesempatan untuk intervensi cepat dan mencegah komplikasi lebih serius.

Untuk menurunkan skala nyeriUntuk menurunkan kadar asam uratnya

Intervensi 2

MandiriRasional

1.Batasi gerak sesuai indikasi

2.Tunjukkan/bantu teknik pemindahan dan mobilisasi

3.Inspeksi kulit;observasi area kemerahan.Pertahankan linen kering dan bebas kerutan.Masase kulit/penonjolan tulang secara rutin.4.Beri obat sebelum prosedur/aktivitas

Kolaborasi1.Berikan kasur busa

Untuk mencegah bertambahnya oedema pada tungkai kaki kiriUntuk membantu perawatan diri dan kemandirian pasien Teknik pemindahan dapat mencegah abrasi kulitMencegah iritasi/kerusakan kulit

Relaksan otot,narkotik/analgesic menurunkan nyeri,menurukan tegangan spasme/otot

Menurunkan tekanan kulit/jaringan, membatasi perasaaan kelelahn dan ketidaknyamanan

BAB IVKASUS SEMU dan ASKEP4.1 Kasus Semu

Tn.P usia 39 tahun MRS di RSUD pada tanggal 21 Maret 2015 mengatakan nyeri pada persendian tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri. Nyeri muncul sehari setelah klien mengkonsumsi makanan daging sapi, soto babat dan jeroan serta suka cemilan kacang, nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan jarum, nyeri lebih dirasakan bila sendi digerakkan. Dari hasil pemeriksaan Dokter di IRD klien dianjurkan untuk dirawat inap. Saat pengkajian klien mengatakan nyeri pada persendian tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri, klien sulit bergerak karena nyeri. Saat dilakukan pengkajian skala nyeri 8 (nyeri berat), durasi waktu lamanya nyeri berlangsung tidak menentu nyeri dirasakan bila ada pergerakan dan saat ditekan. Keadaan sendi tampak kemerahan, bengkak, dan hangat. Hasil pemeriksaan laboratorium asam urat pasien 12 mg/dl.

4.2 Pengkajian Keperawatan1.Biodataa.Identitas KlienNama:Tn.PUsia:39 TahunJenis Kelamin:Laki-lakiAlamat: Desa X Pekerjaan:SwastaNo. Register:515655Diagnosa Medis:Gout Arthritis

2.Riwayat Kesehatana.Keluhan UtamaNyeri pada persendian tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri.P: adanya penumpukan kadar asam urat dalam tubuh dan nyeri bertambah saat digerakkanQ: nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum.R: Pasien mengatakan nyeri pada sendi tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri.S: Skala nyeri 8 (nyeri berat)T: Nyeri dirasakan hilang timbulb.Riwayat Kesehatan SekarangKlien sering mengkonsumsi soto babat, jeroan dan daging sapi serta suka cemilan kacang, sehari setelah mengkonsumsi itu pasien merasakan nyeri pada persendian tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri,dan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan jarum, nyeri lebih dirasakan bila sendi digerakkan. Oleh karena itu dengan keluarganya dibawa ke RSUD Jombang untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan. Dari hasil pemeriksaan Dokter di IRD klien dianjurkan untuk dirawat inap. c. Riwayat Kesehatan Lalu Klien mengatakan sudah menderita penyakit ini sejak usia 34 tahun. Pada saat itu klien masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama, klien dirawat selama 1 minggu di rumah sakit dan dalam perawatan tersebut klien mengkonsumsi obat oral yaitu natrium diklofenat.d.Riwayat Kesehatan KeluargaDalam keluarga yang menderita penyakit gout atritis seperti klien yaitu ibu klien.

3. Pengkajian Aktivitas Sehari-Hari

PolaSaat di rumah/sebelum sakitSaat MRS

1. Persepsi terhadap kesehatan Penggunaan obat bebas dari toko

Mandi dan gosok gigi 2x/hari Px biasa cuci rambut 2hari sekali Penggunaan obat berdasarkan resep dokter Mandi diseka 1x/sehari

Px tidak pernah cuci rambut.

2. Pola nutrisi Px makan 1 porsi habis tiap kali makan Jenis makanan soto babat, jeroan, daging sapi, dan kacang. Makan habis 1 porsi tiap makan Jenis makanan nasi,sayur ,ikan

3. Pola eliminasi BAB 1 x/hari , konsistensi lembek warna kuning,bau khas. BAK mandiri 5-6 x/hari,warna kuning jernih. Px belum BAB

BAK menggunakan pispot 5-6x/hari

4. Pola aktivitas Px biasa melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri Skala ADL 0 Px hanya tidur, terbaring lemas. Skala ADL 3

5. Pola istirahat Px biasa tidur siang saat mengantuk Tidur malam 7 jam /hari. Px susah tidurTidur malam 5 jam/hari

6. Pola persesepsi dan konsep diri Gambaran diri.

Ideal diri Harga diri

Peran diri

Tidak ada gangguan

Responsif Mampu memutuskan masalah , memenuhi kebutuhan dengan mandiri Bekerja sebagai kepala keluarga

Mengalami gangguan karena px kesulitan berjalan Pendiam Membutuhkan bantuan orang lain. Peran diri terganggu karena px tidak dapat melakukan tanggung jawab sbg kepala keluarga

7. Pola sensori dan kognitif Sensori Hidung dapat membedakan bau busuk dan sedap

Lidah dapat merasakan rasa asin, manis, asam , pahit

Mata dapat melihat pada jarak 2,5 m Px dapat membedakan kasar dan halus Kognitif Proses berfikir lancar dan daya ingat baik . Sensori Hidung dapat membedakan bau busuk dan sedap Lidah dapat merasakan rasa asin, manis, asam , pahit Mata dapat melihat pada jarak 2,5 m Px dapat membedakan kasar dan halus Kognitif Proses berfikir baik dan daya ingat baik

8.Pola hubungan peran Hubungan dengan keluarga dan lingkungan sekitar sangat baik.Hubungan keluarga dan lingkungan sekitar baik.

9.Pola seksualitas Tidak terkajiTidak terkaji

10. Pola pertahanan diri (koping)Pasien berusaha mengatasi masalahnya sendiri jika ada kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.Px meminta bantuan keluarganya atau perawat untuk mengatasi masalahnya

11. Pola kenyakinan nilai Pasien beribadah sholat (sholat 5 waktu)Px hanya bisa berdoa di tempat tidur

4.3 Data Obyektif1.Pemeriksaan Fisika.Keadaan Umum:Ekspresi wajah meringisb.Kesadaran:Compos Mentisc.Tanda-tanda Vital:TD : 120/70 mmHgRR: 20 x/menitNadi : 76 x/mSuhu : 36,8 0C 2.Pengkajian persistem 1) B1 (Breathing)Inspeksi:Pola napas baik, pergerakan dada simetris kiri dan kanan, respirasi 20x/m, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.Palpasi: Tidak ada nyeri tekan, taktil fremitus seimbang kanan dan kiri.Perkusi: Bunyi sonorAuskultasi: Bunyi vesikuler, tidak terdengar suara tambahan seperti ronchi atau mengi.2) B2 (Blood)Tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 76 x/menit, klien tidak mengalami pusing dan keringat dingin.3) B3 (Brain)Kesadaran compos mentisKepala dan wajah: Tidak terlihat sianosisMata : Sklera tidak ikterus, konjungtiva tidak anemisLeher : Tidak ada pembesaran vena jugularis4) B4 (Bladder) BAKSebelum MRS:5-6 x/hari, warna kuning jernih, tidak ada keluhanSaat dikaji:Klien belum BAKPemenuhan cairanSebelum MRS: Minum 7-8 gelas/hari, jenis air putih, teh, kopi.Saat dikaji: Klien minum 7-8 gelas/hari 5) B5 (Bowel) BABSebelum MRS : 1x/hari, konsistensi lembek, warna kuning tua, tidak ada keluhanSaat dikaji : Klien belum BAB Pemenuhan nutrisiSebelum MRS: Pola makan 3x sehari, jenis makanan yang dikonsumsi yaitu soto babat, daging sapi, dan jeroanSaat dikaji:Klien melakukan diet rendah purin.6) B6 (Bone)Ekstremitas Atas:Look:Tidak ada kelainan bentuk, tidak odem, ROM kedua lengan baik.Feel:Tidak terdapat nyeri tekan pada kedua lengan.Move:Gerakan sendi kedua lengan baik.Ekstremitas BawahLook : Sendi tungkai kiri bengkak, warna kemerahan, dan terdapat tofi pada sendi ibu jari kaki kiri warna kemerahan. ROM terbatas karena klien merasa nyeri.Feel: Nyeri tekan pada sendi tungkai kiri, dan sendi ibu jari kaki kiri. Teraba hangat pada kedua sendi tersebut.Move : Hambatan mobilitas kaki kiri

Move 4.4 Pemeriksaan PenunjangHasilNilai NormalLED:40 mm/jamP: < 20 mm/jamW: < 15 mm/jamHb:14.3 %P: 13.5-17.5 gr %W: 11.5-16.5 gr %Leukosit:6.600/ul5000-10000/ulCreatinine:1.1 mg/dl0.5-1.1 mg/dlUrit Acid:12 mg/dlP: 3,5-8mg/dlW: 2,6-6.6 mg/dl

20

4.5 ANALISA DATANo.DataPenyebabMasalah

1.Ds : Klien mengatakan nyeri pada persendian tungkai dan sendi ibu jari kaki kiriP: adanya penumpukan kadar asam urat dalam tubuh dan nyeri bertambah saat digerakkan.Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum.R: Pasien mengatakan nyeri pada sendi tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri. S: Skala nyeri 8 (nyeri berat)T: Nyeri dirasakan hilang timbulDo : Ekspresi wajah meringis Sendi tungkai kiri bengkak, warna kemerahan dan terdapat tofi pada ibu jari kaki kiri. Terdapat nyeri tekan pada sendi tungkai kiri, dan sendi ibu jari kaki kiri Teraba hangat pada sendi lutut tungkai kiri, dan sendi ibu jari kaki kiri Uric acid 12 mg/dlAgens cedera fisik (penyakit gout artritis)Nyeri Akut

2.Ds : Klien mengatakan sulit untuk bergerak Klien mengatakan nyeri lebih dirasakan bila sendi digerakanDo : Sendi tungkai kiri bengkak, warna kemerahan dan terdapat tofi pada sendi ibu jari kaki kiri. ROM ekstreminitas bawah terbatas karena nyeri Klien sulit untuk bergerak Aktivitas dibantu perawat dan keluargaGangguan MuskuloskeletalHambatan Mobilitas fisik

4.6 Diagnosa Keperawatan1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (penyakit gout artritis) yang ditandai dengan :Ds : Klien mengatakan nyeri pada persendian tungkai dan sendi ibu jari kaki kiriP: adanya penumpukan kadar asam urat dalam tubuh dan nyeri bertambah saat digerakkan.Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum.R: Pasien mengatakan nyeri pada sendi tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri. S: Skala nyeri 8 (nyeri berat)T: Nyeri dirasakan hilang timbulDo : Ekspresi wajah meringis Sendi tungkai kiri bengkak, warna kemerahan dan terdapat tofi pada ibu jari kaki kiri.. Terdapat nyeri tekan pada sendi tungkai kiri, dan sendi ibu jari kaki kiri Teraba hangat pada sendi lutut tungkai kiri, dan sendi ibu jari kaki kiri Uric acid 12 mg/dl2.Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal yang ditandai dengan:Ds : Klien mengatakan sulit untuk bergerak Klien mengatakan nyeri lebih dirasakan bila sendi digerakanDo : Sendi tungkai kiri bengkak, warna kemerahan dan terdapat tofi pada sendi ibu jari kaki kiri. ROM ekstreminitas bawah terbatas karena nyeri Klien sulit untuk bergerak Aktivitas dibantu perawat dan keluarga

4.7 INTERVENSITANGGALDIAGNOSAKEPERAWATANPERENCANAAN KEPERAWATAN

TUJUAN/KRITERIA HASILINTERVENSI

RASIONAL

21 Maret 2015 Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (penyakit gout artritis) yang ditandai dengan :Ds : Klien mengatakan nyeri pada persendian tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri P: adanya penumpukan kadar asam urat dalam tubuh dan nyeri bertambah saat digerakkan.Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum.R: Pasien mengatakan nyeri pada sendi tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri. S: Skala nyeri 8 (nyeri berat)T:nyeri dirasakan hilang timbulDo :-Ekspresi wajah meringis Sendi tungkai kiri bengkak, warna kemerahan dan terdapat tofi pada ibu jari kaki kiri.-Terdapat nyeri tekan pada sendi tungkai kiri, dan sendi ibu jari kaki kiri-Teraba hangat pada sendi lutut tungkai kiri, dan sendi ibu jari kaki kiri-Uric acid 12 mg/dl

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, nyeri berkurang Kriteria Hasil:-- Klien melaporkan nyeri berkurang-- Klien tampak sedikit rileks --Skala nyeri 61.Kaji keluhan nyeri,perhatikan intensietas(skala 0-10),lamanya dan lokasi2.Beri obat sebelum aktivitas/prosedur

3.Selidiki keluhan nyeri sendi berat secara tiba-tiba dengan spasme otot dan perubahan mobilitas sendi;

Kolaborasi1.Beri obat analgesic 2.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memantau/memberi diet makanan rendah purin

Memberikan informasi sebagai dasar dan pengawasan keefektifan intervensiMenurunkan tegangan otot dan membantu partisipasi

Pengenalan dini terjadinya masalah,seperti dislokasi prostese;memberikan kesempatan untuk intervensi cepat dan mencegah komplikasi lebih serius.

Untuk menurunkan skala nyeriUntuk menurunkan kadar asam uratnya1

6.

4.8 ImplementasiHari/TanggalJAMIMPLEMENTASITTD

21-03-2015

-mengkaji TTV(nadi,TD,suhu dan RR)- .Mengkaji keluhan nyeri-Memberi obat sebelum aktivitas/prosedur-Memberi HE diet rendah PurinKolaborasi-Memberi obat analgesic

Implementasi 2HARI/TANGGALJAMIMPLEMENTASITTD

21-03-2015-Membatasi gerak sesuai indikasi-Membantu teknik pemindahan dan mobilisasi-Memantau TTV-Memberi HE diet rendah purin-Mempertahankan linen kering dan bebas kerutan. Kolaborasi-Pasien dianjurkan untuk tidur di kasur busa

22-03-2015-Menginspeksi kulit;-Mengobservasi area kemerahan.-Mempertahankan linen kering dan bebas kerutan.Masase kulit/penonjolan tulang secara rutin.-Memberi obat sebelum prosedur/aktivitas

4.9 EvaluasiDiagnosa: Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik (penyakit gout artritis) yang ditandai denganEvaluasi :S : Px mengatakan nyeri pada persendian tungkai dan ibu jari kaki kiri sudah sedikit menurunP: Pasien mengatakan nyeri pada sendi tungkai dan sendi ibu jari kaki kiri. Q: nyeri seperti ditusuk-tusuk jarum.R: Nyeri bertambah saat digerakkan.S: Skala nyeri 6 (nyeri berat)T: Nyeri dirasakan hilang timbulO :-Ekspresi wajah meringis Sendi tungkai kiri bengkak, warna kemerahan dan terdapat tofi pada ibu jari kaki kiri.-Terdapat nyeri tekan pada sendi tungkai kiri, dan sendi ibu jari kaki kiri-Teraba hangat pada sendi lutut tungkai kiri, dan sendi ibu jari kaki kiri-Uric acid 12 mg/dlS: oCTD : mmHgN : 76x/menitRR : 20x/menitA : Masalah nyeri akut berkurangP : Intervensi dilanjutkan

Diagnosa: Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal EvaluasiS:-Klien mengatakan sulit untuk bergerak-Klien mengatakan nyeri lebih dirasakan bila sendi digerakanO:-Sendi tungkai kiri bengkak, warna kemerahan dan terdapat tofi pada sendi ibu jari kaki kiri.- ROM ekstreminitas bawah terbatas karena nyeri- Klien sulit untuk bergerak-Aktivitas dibantu perawat dan keluargaA:Masalah teratasi sebagianP:Intervensi dilanjukan

BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanGout artritis adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.Gejala arthritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini termasuk dalam kelainan metabolik.Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi keseimbangan antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang, diproduksi setiap hari diekskresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Serum asam urat normal dipertahankan antara 3,4 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 6,0 pada wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium urat.5.2 SaranDiharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat mengetahui atau mengerti tentang rencana keperawatan pada pasien dengan gout artritis, pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan klien dan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Lukman, Ningsih, Nurna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : Salemba Medika.Muttaqin, Arif. 2008. Buku Aajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta : EGC.Doenges,Marilynn E,dkk.1999.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.Herdman,T.Heather.2012.Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2012-2014.Jakarta:EGC.