Pengaruh Kadar Asam Urat terhadap Kejadian Batu Asam Urat ...
Makalah Gout (Asam Urat)
-
Upload
dewa-dwija -
Category
Documents
-
view
118 -
download
3
description
Transcript of Makalah Gout (Asam Urat)
A. KONSEP DASAR PENYAKITa. DEFINISIGout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan efek genetik pada metabolisme puri(hiperurisemia).
Berikut ini pengertian Gout dari beberapa ahli, diantaranya:
a. Artritis pirai ( Gout ) adalah kelompok penyakit heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada jaringan atau akibat supersaturasi asam urat didalam cairan ekstraselular. ( Edward Stefanus, 2010 )
b. Gout merupakan kelainan metabolisme purin bawaan yang ditandai dengan peningkatan kadar asam urat serum dengan akibat penimbunan kristal asam urat di sendi.( Syamsuhidayat dan Wim de Jong, 2004 )
c. Arthritis pirai atau gout adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. ( Misnadiarly, 2009 )
d. Arthritis gout adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat ( uric acid ) dalam tubuh secara berlebihan. ( VitaHealth, 2007 )b. EPIDEMIOLOGI
95 % Penderita gout ditemukan pada pria. Gout sering menyerang wanita pada post menopause usia 50 60 tahun. Juga dapat menyerang laki laki usia pubertas dan atau usia diatas 30 tahun. Penyakit ini paling sering mengenai sendi metarsofaringeal, ibu jari kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki.c. ETIOLOGIPenyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit/penimbunan Kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolic dalam pembentukan purin dan eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang mendukung seperti :
a) Faktor genetic seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat berlebihan ( Hiperuricemia ), retensi asam urat atau keduanya.
b) Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal yang kan menyebabkan :
Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia
Karena penggunaan obat obatan yang menurunkan eksresi asam urat seperti : aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.
c) Pembentukan asam urat yang berlebih :
Gout primer metabolic disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
Gout sekunder metabolic disebabkan pembentukan asam urat berlebih karena penyakit lain seperti leukemia.
d) Kurang asam urat melalui ginjal
e) Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urat di tubulus distal ginjal yang sehat.
f) Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal misalnya glomeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
d. MANIFESTASI KLINISManifestasi dari sindrom got mencakup artritis got yang akut(serangan rekuren inflamasi artikuler dan periartikuler yang berat), tofus( endapan kristal yang menumpuk dalam jaringan artikuler, jaringan oseus, jaringan lunak serta kartilago), nefropati got(gangguan ginjal) dan pembentukan batu asam urat dalam traktus urinarus. Ada empat stadium penyakit got yang dikenali : hiperurisemia simtomatis, artritis got yang kronis, got interkritikal dan got tofaseus.Gout akut berupa :
a) Nyeri hebat
b) Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang
c) Sakit kepala
d) Demam
Gangguan kronik berupa :
a) Serangan akut
b) Hiperurisemia yang tidak diobati
c) Terdapat nyeri dan pegal
d) Pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi ( penumpukan monosodium asam urat dalam jaringan )e. KLASIFIKASIGout mempunyai empat peringkat yang nyata, yaitu:
Asimptomatik
Akut
Interkritikal
Kronik
Dalam peringkat pertama (Asimptomatik), aras asid uric plasma bertambah, tetapi tanpa sebarang gejala. Serangan gout menandakan peringkat kedua (Akut). Serangan- serangan yang tidak parah biasanya hilang dengan cepat, manakala serangan- serangan yang pernah berlangsung beberapa hari atau juga beberapa minggu. Selepas serangan pertama, pesakit itu masuk peringkat interkritikal atau jarak waktu yang bebas daripada gejala. Periode ini mungkin berlangsung selama beberapa bulan tau juga tahun. Kebanyakan pesakit gout mengalami serangan kedua dalam enam bulan hingga 2 tahun serangan pertama.
Pada tingkat terakhir (kronis), seranagn- serangan gout menjadi sering dan poliartikular, yaitu serangan itu melibatkan banyak sendi pada tiap waktu. Tofus- tofus juga tersedia didalam banyak sendi. Dalam kasus gout kronis yang sudah parah, kerusakan ginjal, hypertensi dan karang ginjal dapat juga terjadi.f. PATOFISIOLOGIHiperurisemia(konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,90 mg/Cl)dapat (tetapi tidak selalu) menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat. Serangan got tampaknya berhubungan dengan peningkatan atau penurunan mendadak kadar asam urat serum. Kalau kristal urat mengendap dalam sebuah sendi, respons inflamasi akan terjadi dan serangan got dimulail. Dengan serangan yang berulang-ulang, penumpukan kristal atrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap di bagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Nefrolitiasis urat (batu ginjal) dengan penyakit Arenal kronis yang terjadi sekunder akibat penumpukan urat dapat timbul.Gambaran kristal urat dalam cairan sinovial sendi yang simtomatis menunjukan bahwa faktor-faktor nonkrstal mungkin berhubungan dengan reaksi inflamasi. Kristas monoodium urat yang ditemukan tersalut dengan imuniglobulin yang terutama berupa IgG. IgG akan meningkatakan fagositosis kristal dan dengan demikian memperlihatkan aktivitas imunologik.g. PEMERIKSAAN
i. FISIKPemeriksaan fisik berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat menunjukan :
Ukuran sendi normal dengan mobilitas penuh bila pada remisi.
Tofu dengan gout kronis. Ini temuan paling bermakna.
Laporan episode serangan got
ii. DIAGNOSTIKPada pemeriksaan lab yang dilakukan pada penderita gout didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah ( >6 mg% ). Kadar asam urat normal dalam serum pria 8 mg% dan pada wanita 7mg%. Sampai saat ini, pemeriksaan kadar asam urat terbaik dilakukan dengan cara enzimatik. Kadang-kadang didapatkan leukositosis ringan dan LED yang meninggi sedikit. Kadar asam urat dalam urin juga tinggi (500mg%/liter per 24jam). Pemeriksaan radiografi pada serangan artritis gout pertama adalah non spesifik. Kelainan utama radiografi pada long standing adalah inflamasi asimetri, arthritis erosive yang kadang-kadang disertai nodul jaringan lunak.h. PENATALAKSANAANi. MEDIS
Fase akut.
Obat yang digunakan :
1) Colchicine (0,6 mg)
Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangangout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini jugadapat digunakan sebagai sarana diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.
2) Fenilbutazon.
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.
3) Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah komplikasi.
a) Golongan urikosurik
Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat dalam serum.
Sulfinpirazon, merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari.
Azapropazon, dosisi sehari 4 X 300 mg.
Benzbromaron.
b) Inhibitor xantin (alopurinol).
Adalah suatu inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin, dan konversi xantin menjadi asam urat.
Dilakukan pembedahan
Jika ada tofi yang sudah mengganggu gerakan sendi,karena tofi tersebut sudah terlalu besar.
Obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan seperti:
Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asamb urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.ii. KEPERAWATAN
a) Diet rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak minum.
b) Tirah baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak.i. KOMPLIKASI1) Radang sendi akibat asam urat (gouty arthritis)
Komplikasi hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang sendi (gout). Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, sifat kimia asam urat cenderung berkumpul di cairan sendi ataupun jaringan ikat longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan faktor resiko timbulnya gout, namun, hubungan secara ilmiah antara hiperurisemia dengan serangan gout akut masih belum jelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada keadaan konsentrasi asam urat serum yang normal. Akan tetapi, banyak pasien dengan hiperurisemia tidak mendapat serangan atritis gout.
Gejala klinis dari Gout bermacam-macam, yaitu, hiperurisemia tak bergejala, serangan akut gout, gejala antara(intercritical), serangan gout berulang, gout menahun disertai tofus.
Keluhan utama serangan akut dari gout adalah nyeri sendi yang amat sangat yang disertai tanda peradangan (bengkak, memerah, hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga dapat disertai demam yang ringan. Serangan akut biasanya puncaknya 1-2 hari sejak serangan pertama kali. Namun pada mereka yang tidak diobati, serangan dapat berakhir setelah 7-10 hari. Serangan biasanya berawal dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yang sedang pada persendian. Selanjutnya nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus sehingga sangat mengganggu.Biasanya persendian ibu jari kaki dan bagian lain dari ekstremitas bawah merupakan persendian yang pertama kali terkena. Persendian ini merupakan bagian yang umumnya terkena karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan kelarutan monosodium uratnya yang berkurang. Trauma pada ekstremitas bawah juga dapat memicu serangan. Trauma pada persendian yang menerima beban berat tubuh sebagai hasil dari aktivitas rutin menyebabkan cairan masuk ke sinovial pada siang hari. Pada malam hari, air direabsobsi dari celah sendi dan meninggalkan sejumlah MSU.Serangan gout akut berikutnya biasanya makin bertambah sesuai dengan waktu. Sekitar 60% pasien mengalami serangan akut kedua dalam tahun pertama, sekitar 78% mengalami serangan kedua dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien yang tidak mengalami serangan akut kedua dalam 10 tahun.Pada gout yang menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi adalah benjolan dari kristal monosodium urat yang menumpuk di jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan komplikasi lambat dari hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa nyeri, kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi dan sindrom penekanan saraf.
2) Komplikasi Hiperurisemia pada Ginjal
Tiga komplikasi hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout primer. Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa. Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap dan terbentuk batu.Gout dapat merusak ginjal, sehingga pembuangan asam urat akan bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari sel ganas saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut. Penumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
a. PENGKAJIAN1) Anamnesis
Identitas meliputi nama, jenis kelamin, usia,alamat, agama, bahasa yang digunakan, status perkawainan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.Pada umunya keluhan utama artritis reumatoid adalah nyeri pada daerah sendi yang mengalami masalah.Untuk mempperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat dapat menggunakan metode PQRST.
Provoking incident : Hal yang menjadi faktor presipitasi nyeri adalah peradangan.
Quality Of Painn: Nyeri yang dirasakan atau digambarkan klien bersifat menusuk.
Region,Radition,Relief : Nyeri dapat menjalar atau menyebar , dan nyeri terjadi di sendi yang mengalami masalah.
Severity(scale) Of Pain: Nyeri yang dirasakan ada diantara 1-3 pada rentang skala pengukuran 0-4.
Time : Berapa lama nyeri berlangsung,kapan,apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari. Riwayat penyakit sekarang
Pengumpulan data dilakukan sejak muncul keluhan dan secara umum mencakup awitan gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang. Penting di tanyakan berapa lama pemakaian obat analgesic, alopurinol Riwayat penyakit dahulu
Pada pengkajian ini,ditemukan kemungkinan penyebab yang mendukung terjadinya gout. Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah adakah klien pernah dirawat dengan masalah yang sama. Kaji adanya pemakaian alkohol yang berlebihan dan penggunaan obat diuretic.
Riwayat penyakit keluarga
Kaji adakah keluarga dari genarasi terdahulu mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena penyakit gout berhubungan dengan genetik. Ada produksi /sekresi asam urat yang berlebihan yang tidak di ketahui penyebabnya. Riwayat psikososial
Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan penyakit klien dalam keluarga dan masyarakat. Respon yang di dapat meliputi adanya kecemasan individu dengan rentang variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat dengan adanya sensasi nyeri,hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan program pengobatan dan prognosis penyakit dan peningkatan asam urat terhadap sirkulasi. Adanya perubahan peran dalam keluarga akibat adanya nyeri dan hambatan mobilitas fisik memberikan respon terhadap konsep diri yang maladaptif.2) Pengkajian Berdasarkan Pola Pola Persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Keluhan utama nyeri pada pada sendi
Pencegahan penyerangan dan bagaimana cara mengatasi atau mengurangi serangan.
Riwayat penyakit Gout pada keluarga
Obat untuk mengatasi adanya gejala
Pola nutrisi dan metabolic
Peningkatan berat badan
Peningkatan suhu tubuh
Diet
Pola aktifitas dan Latihan
Respon sentuhan pada sendi dan menjaga sendi yang terkena
Pola persepsi dan konsep diri
Rasa cemas dan takut untuk melakukan pergerakan
Presepsi diri dalam melakukan mobilitas
3) Pemeriksaaan fisik
B1 (Breathing)
Inspeksi: bila tidak melibatkan sistem pernapasan,biasanya ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak napas, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan.
Palpasi: taktil fremitus seimbang kiri dan kanan
Perkusi : Suara resonan pada seluruh lapang paru
Auskultasi : suara napas hilang/melemah pada sisi yang sakit, biasanya di dapat suara ronki atau mengi.
B2 (Blood): pengisian kapiler kurang dari 1 detik,sering ditemukan keringat dingin,dan pusing karena nyeri.
B3 (Brain): kesadaran biasanya kompos mentias
kepala dan wajah
: ada sianosis
mata
: sclera biasanya tidak ikterik
leher
: biasanya JVP dalam batas normal
B4 (Blader) : produksi urin biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada sistem perkemihan , kecuali penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke gijal berupa pielonefritis, batu asam urat ,dan GGK yang akan menimbulka perubahan fungsi pada sistem ini
B5 (bowel) : kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan, tetapi perlu dikaji frekuensi, konsistensi,warna, serta nbau feses. Selain itu perlu di kaji frekuensi, konstitensi, warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya mual,mengalami nyeri lambung,dan tidak ada nafsu makan, terutama klien yang memakai obat analgesik dan anti hiperurisemia
B6 (Bone) : pada pengkajian ini ditemukan
Look: keluhan nyeri sendi uyang merupakan keluhan utama yang mendorong klien mencari pertolongan (meskipun sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah bentuknya). Nyeri biasaya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa ferakan tertentu kadang menimbulkan nyeri yang lebuh dibandingkan dengan gerakan yag lain. Deformitas sendi (temuan tofus) terjadi dengan temuan salah satu pergelangan sendi secara perlahan membesar
feel: ada nyeri tekan pada sendi yang membengkak
Move: hambatan gerahan sendi biasanya semakin memberab. DIAGNOSA KEPERAWATAN
i. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b/d Kurang Pengetahuan Tentang Faktor Pemberat d/d Edema
ii. Nyeri Akut b/b Agen Cidera d/d Melaporkan Nyeri Secara Verbal
iii. Hambatan Mobilitas Fisik b/b Kaku Sendi d/d Keterbatasan Rentang Pergerakan Sendiiv. Defisiensi Pengetahuan b/b Kurang Pajanan d/d Pengungkapan Masalah.v. Gangguan Citra Tubuh b/b Penyakit d/d Perasaan Negatif Tentang Tubuhc. RENCANA KEPERAWATAN
Hari/TglNo DxRencana Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasilIntervensiRasional
(1) NOC Label :
Circulation status
Tissue perfusion : Cerebral
Kriteria hasil :
1) Tekanan darah dalam batas normal
2) CRT < 3 detik
3) Tidak ada edema perifer4) Nadi dalam rentang normal 60- 100x/mntNIC Label :
Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)
1) Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul.
2) Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada laserasi.
3) Kolaborasi pemberian analgetik.
4) Monitor adanya tromboplebitis.
5) Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi.NIC Label :
Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)
1) Untuk mengetahui adanya bagian tubuh yang peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul.
2) Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada kulit klien.
3) Kolabrasi dalam pemberian analgetik kepada klien.
4) Untuk mengetahui adanya tromboplebitis pada klien.
5) Untuk mengetahui penyebab perubahan sensasi.
(2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:NOC LABEL : Pain Control
Kriteria hasil :
1) Mengenali factor penyebab2) Menggunakan metode non analgetik untuk mengurangi nyeri3) Mengenali gejala-gejala nyeri4) Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol
NIC LABEL : Pain management
1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi2) Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyamanan3) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien4) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan5) Ajarkan tentang teknik non farmakologi6) Tingkatkan istirahat7) Berikan analgetik untuk mengurangi nyeriNIC LABEL : Analgesic administration
1) Cek riwayat alergi2) Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, frekuensi.
3) Pilih analgesic yang diperlukan atau kombinasi dan analgesic ketika pemberian lebih dari satu, tentukan pilihan analgesic tergantung tipe dan beratnya nyeri4) Pilih rute IV, IM untuk pengobatan nyeri5) Berikan analgesic tepat waktu terutama saat nyeri hebatNIC LABEL : Pain management
1) Untuk mengetahui lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi dari nyeri.
2) Agar dapat melakukan tindakan yang tepat dan tidak mengganggu kenyamanan klien
3) Untuk membantu dalam proses pengkajian nyeri
4) Memberi kenyamanan lingkungan pada klien
5) Menghindari efek samping penggunaan obat-obat.
6) Membantu menrelaksasikan tubuh klien
7) Untuk menghindari penambahan rasa nyeri
NIC LABEL : Analgesic administration
1) Menghindari munculnya alergi pada obat yang diberikan
2) Untuk mengklarifikasi kembali pemberian obat ke klien.
3) Agar obat yang diberikan sesuai dengan obat yang dialergikan
4) Agar lebih cepat proses metabolismenya
5) Agar rasa nyeri tidak timbul dengan hebat
(3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:
NOC Label : Body Mechanics Performance
Dengan kriteria hasil:
1) Klien dapat mempertahankan fleksibilitas sendi
2) Klien dapat mempertahankan kekuatan otot
3) Klien dapat menggunakan alat pendukung dengan benar
NOC Label: Body Positioning: Self Initiated
1) Klien mampu bergerak dari berbaring ke duduk2) Klien mampu bergerak dari duduk ke berdiri
NIC Label: Exercise Therapy: Ambulation
1) Memantau klien menggunakan kruk atau alat bantu berjalan lainnya
2) Membantu klien untuk ambulasi dalam batas aman
3) Membantu klien untuk ambulasi sesuai dengan kebutuhan
4) Berkonsultasi dengan therapist tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan klien
NIC Label: Exercise Therapy: Ambulation
1) Untuk membantu klien menggunakan alat bantu yang benar
2) Untuk membantu klien agar merasa lebih nyaman
3) Untuk menyesuaikan latihan ambulasi sesuai dengan kemampuan klien
4) Untuk menjadwalkan rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan klien
(4) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x 24 jam, diharapkan klien dan keluarga dapat menyatakan pemahaman proses penyakit dengan kriteria hasil :
NOC LABEL : Knowledge: Disease Process
menyatakan pemahaman proses penyakitNIC LABEL : Teaching: Individual
1) Tentukan persepsi klien tentang proses penyakit.2) Tentukan metode belajar dan materi yang akan didiskusikan dengan klienNIC LABEL : Teaching: Disease Process
1) Kaji ulang proses penyakit, penyebab/efek hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor pendukung.2) Jelaskan tentang penyakit yang diderita klien.3) Diskusikan kembali dengan klien dan keluargaNIC LABEL : Teaching: Individual
1) Mengetahui sejauh mana klien memahami penyakit tersebut.2) Mengefektifkan proses belajar agar tujuan dari implementasi yang dilakukan pada klien tercapai secara optimal.NIC LABEL : Teaching: Disease Process
1) Membantu penyampaian informasi secara tepat.2) Memberi informasi yang dibutuhkan klien untuk mengatasi penyakitnya.
3) Mengetahui sejauh mana informasi yang diterima klien dan keluarga
(5) Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama .......x 24 jam, diharapkan pasien dengan gangguan citra tubuh yang dialami dapat berkurang dengan kriteria hasil:
NOC Label : Body image
1) Gambaran internal diri (skala 4)2) Kesesuaian antara realitas tubuh, tubuh ideal, dan presentasi tubuh (skala 3)3) Deskripsi bagian tubuh yang terkena (skala 4)4) Penerapan perubahan status kesehatan (skala 4)NOC label: Adaptation to Psysical Disability
1) Beradaptasi dengan keterbatasan fungsinya
2) Mampu memodifikasi gaya hidup untuk menampung ketidakmampuanNIC Label : Body Image Enhancement 1) Bantu klien untuk mendiskusikan penyebab perubahan karena penyakitnya.2) Monitor frekuensi pernyataan mengkritik diri.
3) Identifikasi strategi koping yang digunakan klien dalam merespon perubahan penampilan.4) Bantu klien dalam mengidentifikasi bagian tubuh yang dipersepsikan positif.
5) Identifikasi support groups/keluarga untuk klien.NIC Label : Body Image Enhancement 1) Mengetahui penyebab perubahan diri klien karena penyakitnya diharapkan klien dapat memahami proses penyakitnya dan bisa menerima kondisinya
2) Menghitung frekuensi klien dalam mengkritik dirinya dapat membantu mengevaluasi beratnya gangguan citra diri klien.
3) Mengetahui koping klien terhadap perubahan kondisi fisiknya.
4) Mengetahui dan dapat menilai sisi positif dari tubuh klien diharapkan klien tidak malu lagi terhadap dirinya.
5) Support group/keluarga sangat penting untuk selalu mendukung klien dan meningkatkan citra tubuh klien.
C. ASUHAN KEPERAWATAN
a. PENGKAJIAN1. Identitas Pasien
Nama
: Tn. Tejo Umur
: 58 tahun Jenis kelamin
: laki-laki
Pendidikan
: ........................................
Pekerjaan : ........................................
Status perkawinan : .......................................
Agama
: .......................................
Suku
: .......................................
Alamat
: .......................................
Tanggal masuk
: ........................................
Tanggal pengkajian: ........................................
Sumber Informasi: ........................................
Diagnosa masuk: ........................................
Penanggung
Nama
: ........................................
Hubungan dengan pasien: ........................................
2. Riwayat keluarga
Genogram (kalau perlu)
Keterangan genogram
3. Status kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
Keluhan utama (saat MRS dan saat ini)
Nyeri pada persendian
Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan Penyakit saat ini
P: klien mengatakn nyeri pada persendian, keluhan dirasakan tiba dan memberat sejak tadi malam
Q: klien merasakan nyeri hebat terasa dalam
R: klien mengeluh nyeri pada persendian
S: skala nyeri 7 (rentang 0-10)
T: klien mengeluh nyeri sejak 3 hari yang lalu. Keluhan dirasakan tiba-tiba dan memberat sejak tadi malam
Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
datang ke Poliklinikb. Status Kesehatan Masa Lalu Penyakit yang pernah dialami : Pernah dirawat Riwayat alergi
Riwayat tranfusi Kebiasaan :
Klien mengatakan senang mengkonsumsi jerohan dan jus advokat4. Riwayat Penyakit Keluarga
5. Diagnosa Medis dan therapy : GOUT6. Pola Fungsi Kesehatan
a. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
b. Nutrisi/ metabolic
c. Pola eliminasi
d. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri01234
Makan/minum-
Mandi-
Toileting-
Berpakaian-
Mobilisasi di tempat tidur-
Berpindah-
Ambulasi ROM-
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.
e. Pola tidur dan istirahat
f. Pola kognitif-perseptual
Klien mengatakan tidak tahu mengenai proses penyakit yang dideritanyaKlien mengatakan tidak tahu faktor-faktor pembentuk dari penyakitnya
g. Pola persepsi diri/konsep dirih. Pola seksual dan reproduksi
i. Pola peran-hubungan
j. Pola manajemen koping stress
k. Pola keyakinan-nilai
7. Riwayat Kesehatan dan Pemeriksaan fisik
TTVTD : 140/90 mmHgN: 74 x/menitR: 16 x/menitS: 37,5 0Ca. Kulit, Rambut dan Kuku
b. Kepala dan Leher
c. Mata dan Telinga
d. Sistem Pernafasan:
e. Sistem Kardiovaskular :f. Payudara Wanita dan Pria:
g. Sistem Gastrointestinal:
h. Sistem Urinarius :
i. Sistem Reproduksi Wanita/Pria :
j. Sistem Saraf:
k. Sistem Muskuloskeletal:
Terdapat pembengkakan pada persendian jari kaki dan tangan disertai eritemaCRT 3 detikTerjadi perubahan karakteristik kulit warna kemerahan, kulit tidak elastis suhu teraba hangat pada persendian yang sakitl. Sistem Imun:
m. Sistem Endokrin:8. Pemeriksaan Penunjang
a. Data laboratorium yang berhubungan
kadar asam urat : 7,3 mg/dlb. Pemeriksaan Radiologi
c. Hasil Konsultasi
d. Pemeriksaan penunjang diagnostik lain
b. ANALISA DATA
NoTgl DataPenyebab/InterpretasiMasalah
1DS ; P: klien mengatakan nyeri pada persendian, keluhan dirasakan tiba dan memberat sejak tadi malam
Q: klien merasakan nyeri hebat terasa dalam R: klien mengeluh nyeri pada persendian
S: skala nyeri 7 (rentang 0-10)
T: klien mengeluh nyeri sejak 3 hari yang lalu. Keluhan dirasakan tiba-tiba dan memberat sejak tadi malam
DO;
TTV:
TD : 140/90 mmHg N: 74 x/menit
R: 16 x/menit
S: 37,5 0C
Klien tampak meringisMekanisme Peradangan
Pelepasan mediato
Kimia oleh sel masf
Bradiktain,histamin,
prostaglandin
Hipotalamus
Menstimulas
Nosisepto
Mekanisme nyeri
Nyeri Akut
Nyeri Akut
2DS; Klien mengatakan terjadi pembengkakan pada jari kaki dan tangannya
DO;
Terdapat pembengkakan pada persendian jari kaki dan tangan disertai eritema CRT 3 detik
Terjadi perubahan karakteristik kulit warna kemerahan, kulit tidak elastis suhu teraba hangat pada persendian yang sakitMekanisme Peradangan
Akumulasi
cairan eksudat
pd jaringan
Interstisial
Oedema jaringan
Penekanan pada
jaringan
sendi
Ketidakefektifan perfusijaringan periferKetidakefektifan perfusi jaringan perifer
3DS;
Klien mengeluh tidak mampu bergerak dengan bebas karena ada pembengkakan pada persendianDO; Terdapat pembengkakan pada persendian jari kaki dan tangan
ADL pasien sebagian dibantu keluarga karena pergerakan sendi terbatasTerbentuk tofus
Fibrosus,akilosis pd
tulang
Pembentukan
tukak pd
sendi
Tofus-tofus
mengering
Kekakuan pd sendi
Membatasi
Pergerakan sendi
Hambatan Mobilitas FisikHambatan Mobilitas Fisik
4DS; Klien mengatakan tidak tahu mengenai proses penyakit yang dideritanya
Klien mengatakan tidak tahu faktor-faktor pembentuk dari penyakitnya
Klien mengatakan senang mengkonsumsi jerohan dan jus advokat
DO;Klien tampak bingung dan gelisahKurang informasi dan pajanan
Mengenai penyakit
Defisiensi pengetahuan
Defisiensi Pengetahuan
c. DIAGNOSA KEPERAWATAN
i. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b/d Kurang Pengetahuan Tentang Faktor Pemberat d/d Edemaii. Nyeri Akut b/b Agen Cidera d/d Melaporkan Nyeri Secara Verbaliii. Hambatan Mobilitas Fisik b/b Kaku Sendi d/d Keterbatasan Rentang Pergerakan Sendiiv. Defisiensi Pengetahuan b/b Kurang Pajanan d/d Pengungkapan Masalah
d. RENCANA KEPERAWATAN
Hari/TglNo DxRencana Keperawatan
Tujuan dan kriteria hasilIntervensiRasional
(1) NOC Label :
Circulation status
Tissue perfusion : Cerebral
Kriteria hasil :
1) Tekanan darah dalam batas normal
2) CRT < 3 detik
3) Tidak ada edema perifer4) Nadi dalam rentang normal 60- 100x/mntNIC Label :
Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)
1) Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul.
2) Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada laserasi.
3) Kolaborasi pemberian analgetik.
4) Monitor adanya tromboplebitis.
5) Diskusikan mengenai penyebab perubahan sensasi.NIC Label :
Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer)1) Untuk mengetahui adanya bagian tubuh yang peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul.
2) Untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada kulit klien.
3) Kolabrasi dalam pemberian analgetik kepada klien.
4) Untuk mengetahui adanya tromboplebitis pada klien.
5) Untuk mengetahui penyebab perubahan sensasi.
(2) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:NOC LABEL : Pain Control
Kriteria hasil :
5) Mengenali factor penyebab6) Menggunakan metode non analgetik untuk mengurangi nyeri7) Mengenali gejala-gejala nyeri8) Melaporkan nyeri yang sudah terkontrol
NIC LABEL : Pain management
1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi2) Observasi reaksi non verbal dan ketidaknyamanan3) Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien4) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan5) Ajarkan tentang teknik non farmakologi6) Tingkatkan istirahat7) Berikan analgetik untuk mengurangi nyeriNIC LABEL : Analgesic administration
1) Cek riwayat alergi2) Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, frekuensi.
3) Pilih analgesic yang diperlukan atau kombinasi dan analgesic ketika pemberian lebih dari satu, tentukan pilihan analgesic tergantung tipe dan beratnya nyeri4) Pilih rute IV, IM untuk pengobatan nyeri5) Berikan analgesic tepat waktu terutama saat nyeri hebatNIC LABEL : Pain management
1) Untuk mengetahui lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan factor presipitasi dari nyeri.
2) Agar dapat melakukan tindakan yang tepat dan tidak mengganggu kenyamanan klien
3) Untuk membantu dalam proses pengkajian nyeri
4) Memberi kenyamanan lingkungan pada klien
5) Menghindari efek samping penggunaan obat-obat.
6) Membantu menrelaksasikan tubuh klien
7) Untuk menghindari penambahan rasa nyeri NIC LABEL : Analgesic administration1) Menghindari munculnya alergi pada obat yang diberikan
2) Untuk mengklarifikasi kembali pemberian obat ke klien.
3) Agar obat yang diberikan sesuai dengan obat yang dialergikan4) Agar lebih cepat proses metabolismenya5) Agar rasa nyeri tidak timbul dengan hebat
(3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x 24 jam, nyeri pasien dapat berkurang, dengan:
NOC Label : Body Mechanics Performance
Dengan kriteria hasil:
1) Klien dapat mempertahankan fleksibilitas sendi
2) Klien dapat mempertahankan kekuatan otot
3) Klien dapat menggunakan alat pendukung dengan benar
NOC Label: Body Positioning: Self Initiated
1) Klien mampu bergerak dari berbaring ke duduk2) Klien mampu bergerak dari duduk ke berdiri
NIC Label: Exercise Therapy: Ambulation
1) Memantau klien menggunakan kruk atau alat bantu berjalan lainnya
2) Membantu klien untuk ambulasi dalam batas aman
3) Membantu klien untuk ambulasi sesuai dengan kebutuhan
4) Berkonsultasi dengan therapist tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan klien
NIC Label: Exercise Therapy: Ambulation
1) Untuk membantu klien menggunakan alat bantu yang benar
2) Untuk membantu klien agar merasa lebih nyaman
3) Untuk menyesuaikan latihan ambulasi sesuai dengan kemampuan klien
4) Untuk menjadwalkan rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan klien
(4) Setelah diberikan asuhan keperawatan selama x 24 jam, diharapkan klien dan keluarga dapat menyatakan pemahaman proses penyakit dengan kriteria hasil :
NOC LABEL : Knowledge: Disease Process
menyatakan pemahaman proses penyakitNIC LABEL : Teaching: Individual
1) Tentukan persepsi klien tentang proses penyakit.2) Tentukan metode belajar dan materi yang akan didiskusikan dengan klienNIC LABEL : Teaching: Disease Process
1) Kaji ulang proses penyakit, penyebab/efek hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan mengidentifikasi cara menurunkan faktor pendukung.2) Jelaskan tentang penyakit yang diderita klien.3) Diskusikan kembali dengan klien dan keluargaNIC LABEL : Teaching: Individual
1) Mengetahui sejauh mana klien memahami penyakit tersebut.2) Mengefektifkan proses belajar agar tujuan dari implementasi yang dilakukan pada klien tercapai secara optimal.NIC LABEL : Teaching: Disease Process
1) Membantu penyampaian informasi secara tepat.2) Memberi informasi yang dibutuhkan klien untuk mengatasi penyakitnya.3) Mengetahui sejauh mana informasi yang diterima klien dan keluarga
D. PENDIDIKAN KESEHATANManajemen Diet
Tujuan utama diet adalah menurunkan kadar asam urat darah dan juga agar berat badan tidak melebihi ukuran ideal yang disarankan. Diet yang dianjurkan bagi penderita arthritis gout antara lain:
a. Menghindari makanan berlemak kaya purin tinggi
1) Purin Tinggi (100 1000 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya dihindari : otak, hati, ginjal, jeroan, ekstrak daging, bebek, ikan sardin, makarel dan kerang.
2) Purin sedang (900 100 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya dibatasi : daging, ikan, unggas, ayam, udang, kepiting atau rajungan, tahu, tempe, kacang kering, bayam, asparagus, daun singkong, kangkung, daun dan biji mlinjo
3) Purin rendah ( dibawah 50 mg purin dalam 100 gr bahan ) sebaiknya dibatasi: gula, telur, dan susu.
b. Perbanyak minum air, 8 sampai 10 gelas setiap hari untuk memperlancar pembuangan asam urat melalui ginjal. Hindari minuman yang mengandung alkohol, kopi, bir karena banyak mengandung senyawa purin yang dapat memperberat fungsi ginjal.
c. Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dan omega-6, misalnya flax seed oil dan minyak ikan ( fish oil ), yang dapat mengurangi radang dan mencegah serangan berikutnya.
d. Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang berfungsi menurunkan tingkat keasaman tubuh, sehingga baik untuk mencegah peningkatan kadar asam urat. Buah yang mengandung vitamin C dan bioflavonoid dapat mencegah radang, seperti: jeruk, stroberi, tomat, paprika hijau dan sayuran berdaun hijau, terutama buah ceri yang merupakan nutrisi penyembuh dan pengurang kadar asam urat. Selain itu konsumsi sayuran seperti: wortel, bayam, piterseli, seledri juga dapat menurunkan kadar asam urat. ( VitaHealth, 2007 )Pendidikan kesehatan yang dapat diberikan pada pasien dan keluarga antara lain:
a. Penyuluhan kepada pasien agar tidak mengonsumsi makanan yang mengandung sedang atau tinggi purin.
b. Menjelaskan kepada pasien yang minum alkohol untuk mengurangi asupan alkohol. Etanol menyebabkan retensi urat pada ginjal.
c. Menjelaskan pembatasan gerak dan aktivitas fisik berat bagi pasien agar radang sendi tidak bertambah kronik.
d. Memberikan penjelasan pada penderita hiperurisemia dengan hipertensi tidak dianjurkan memakai obat golongan tiazid, asetosal dosis rendah dan fenilbutazon karena dapat menyebabkan kenaikan asam urat darah.E. DAFTAR PUSTAKAa. NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta: EGC
b. Morhead, Sue, Johnson, Marion, Maas, Meriden L., Swanson, Elizabeth. 2006. Nursing Outcomes Classification (NOC), Fourth Edition. Missouri: Mosby
c. Dochterman, Joanne Mccloskey, Bulechek, Gloria M. 2004. Nursing Interventions Classification (NIC), Fourth Edition. Missouri: Mosbyd. Smeltzer, SC & Bare, BG. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, Edisi 8 Vol 2. EGC. Jakartae. Price, Sylvia Anderson. Patologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. EGC. 1990PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA38