Makalah Gizi Kalsium.docx
-
Upload
imam-keyon-valerie -
Category
Documents
-
view
116 -
download
5
Transcript of Makalah Gizi Kalsium.docx
Makalah Gizi Kalsium
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Kalsium adalah elemen mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Terdapat
kurang lebih 1200 gram kalsium, 99% berada di dalam tulang rangka, sedangkan 1% berada di
dalam jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh. Jika
kekurangan kalsium tubuh akan mengambil cadangan dalam tulang. Semakin lama semakin
banyak kalsium yang diambil, maka tulang semakin tipis, kemudian keropos. (handrawan
nadesul, 2006).
Usaha mempertahankan kadar kalsium darah dalam keadaan normal tergantung pada
keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran kalsium dari aliran darah. Sumber kalsium
dari aliran darah adalah diperoleh dengan diet yang mengandung garam kalsium. Kalsium
diabsorbsi dari saluran cerna, ginjal dan tulang, absorbs kalsium terutama terjadi di dalam usus
halus yang ditingkatkan oleh kerja hormone paratiroid yang sinergis serta metabolit aktif dari
vitamin D. (Evi rahmawati, 2006)
Kebutuhan harian kalsium adalah 800 mg untuk dewasa di atas 25 tahun dan 1.000 mg
setelah usia 50 tahun. Ibu hamil dan menyusui harus mengkonsumsi 1.200 mg kalsium per hari.
Kebutuhan kalsium anak-anak dan remaja meningkat sesuai usia:
Bayi berumur s.d. 5 bulan : 400 mg
Bayi 6 bulan s.d. 1 tahun : 600 mg
Anak usia 1 s.d. 10 tahun : 800 mg
Remaja usia 11 s.d. 24 tahun: 1.200 mg
Hasil penelitian membuktikan bahwa kalsium lebih banyak dibutuhkan oleh kaum wanita
daripada pria, alasannya:
Menghindari Ancaman Osteoporosis, saat menopouse wanita akan kehilangan sejumlah besar
hormon estrogen yang bisa mengakibatkan penyakit osteoporosis.
Membantu pembentukan tulang dan gigi, 99 persen kalsium dalam tubuh tersimpan dalam
tulang dan gigi.
Membantu pembekuan darah, tanpa kalsium darah tidak bisa membeku bila terjadi luka.
Menghindari sindrom pramenstruasi, pada siklus haid ketiga gejala PMS bisa dikurangi hingga
48 persen pada wanita yang menelan kalsium
Mengurangi resiko gejala batu ginjal, kalsium memiliki efek protektif yang mencegah
penyerapan oksalat yang bisa membentuk batu di ginjal.
Melindungi bayi dalam kandungan, wanita yang diberi suplemen kalsium selama masa
kehamilan akan memiliki anak-anak yang cukup terlindungi dari resiko hipertensi.
2. Fungsi Kalsium
Fungsi kalsium untuk tubuh dan tulang manusia antara lain :
a. Membentuk tulang dan gigi yang kuat
Anak-anak memerlukan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi mereka. Kekurangan
kalsium dapat mengakibatkan pertumbuhan tulang anak tidak sempurna dan menderita penyakit
rickets. Orang dewasa membutuhkan kalsium untuk terus-menerus meremajakan sistem tulang
dan giginya. Mineral di tulang dan gigi kita tergantikan 100% setiap tujuh tahun sekali.
b. Berpengaruh pada sistem syaraf
seperti absorbsi vitamin B12 tindakan emzim pemecah lemak,lipase pankreas,eksresi insulin
oleh pankreas,pembentukan dan pemecahan asetilkolin,yaitu bahan yang diperlukan dalam
memindahkan (transmisi) suatu rangsangan dari suatu serabut saraf ke serabut saraf lainnya. Kalsium
yang diperlukan untuk mengkatalisis reaksi-reaksi ini diambil dari persediaan kalsium dalam tubuh.
c. Berpengaruh penting dalam kontraksi otot
Pada waktu otot berkontraksi, kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot,yaitu
aktin dan miosin. Bila darah kalsium kurang dari normal, otot tidak bisa mengendor sesudah
kontraksi. Tubuh akan kaku dan dapat menimbulkan kejang. Fungsi kalsium lainnya adalah
meningkatkan fungsi transport membran sel, kemungkinan dengan bertindak sebagai stabilisator
membran,dan transmisi ion melalui membran organel sel
d. Di perlukan pada pembekuan darah
Di dalam tubuh, kalsium bersinergi dengan nutrisi lain. Vitamin D mengoptimalkan
penyerapan kalsium dalam darah, vitamin K mengikat kalsium dalam tulang. Penyerapan
kalsium dalam tubuh perlu bantuan vitamin D, tubuh tidak mampu menyerap kalsium dari
makanan, sehingga tubuh terpaksa mengambil kalsium dari tulang.
3. Manfaat Kalsium
Manfaat kalsium bagi tubuh dan tulang, antara lain:
a. Pembentukan dan pemeliharaan tulang dan gigi
Anak-anak memerlukan kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi mereka. Kekurangan
kalsium dapat mengakibatkan pertumbuhan tulang anak tidak sempurna dan menderita penyakit
rickets. Orang dewasa membutuhkan kalsium untuk terus-menerus meremajakan sistem tulang
dan giginya. Mineral di tulang dan gigi kita tergantikan 100% setiap tujuh tahun sekali.
b. Mencegah osteoporosis
Bila tidak mendapat cukup kalsium dari makanan, tubuh akan mengambilnya dari “bank
kalsium” pada tangan, kaki dan tulang panjang lainnya. Kekurangan konsumsi kalsium dalam
waktu lama akan mengakibatkan tubuh mengambilnya langsung dari tulang-tulang padat. Hal ini
mengakibatkan tulang keropos dan mudah patah (osteoporosis). Bila seorang wanita dari umur
20 tahun setiap harinya mengkonsumsi kalsium 400 mg lebih rendah daripada yang dibutuhkan,
pada umur 55 tahun tulangnya keropos 1/3 bagiannya.
c. Penyimpanan glikogen
Kalsium berperan dalam proses penyimpanan glikogen. Bila tidak ada kalsium, tubuh akan
merasa lapar terus-menerus karena tidak dapat menyimpan glikogen.
d. Melancarkan fungsi otot, otak dan sistem syaraf
Otot, otak dan sistem syaraf membutuhkan kalsium agar dapat berfungsi optimal.
Kekurangan kalsium dapat menyebabkan spasme (kejang) otot dan gangguan fungsi otak dan
sistem syaraf.
4. Asupan Makanan Berkalsium
Kondisi tulang dapat menua dan menjadi rapuh seiring dengan bertambahnya usia
seseorang. Tulang keropos dan penuaan dini dapat dipercepat prosesnya dikarenakan pola makan
yang tidak sehat, kekurangan kalsium, merokok, gemar minum alkohol, jarang berolahraga dan
stres. Proses penuaan dini dimulai pada sekitar usia 25 tahun dan pada usia mendekati 40 tahun,
kalsium serta mineral lainnya didalam tulang berkurang lebih cepat daripada seharusnya. Pada
wanita menurunnya hormon
Berikut makanan yang memiliki nutrisi terbaik untuk tulang:
Produk Yang Mengandung Susu
Susu adalah sumber kalsium utama yang wajib hadir setiap hari di dalam menu sehari-
hari kita. Setiap 35 gram susu, mengandung kurang lebih 510 mg kalsium (baik skim maupun
low-fat). Konsumsi susu sejak usia dini dapat membantu pembentukan tulang yang kuat dan
sehat dan membantu mencegah penyakit seperti osteoporosis di kemudian hari.
Dalam 245 gram yogurt hampir 50 persen nya adalah kalsium. Yogurt juga mengandung
vitamin D yang dapat membantu pembentukan tulang yang kuat. 40 gram keju juga dapat
mencukupi kebutuhan kalsium harian.
Produk Non-susu
Apabila anda termasuk orang yang alergi terhadap makanan yang mengandung susu,
jangan kuatir. Masih banyak sumber makanan lain yang mengandung kalsium tinggi. Brokoli,
seledri, wortel dan bayam adalah jenis sayur-sayuran yang kaya akan kalsium. Untuk buah-
buahan anda dapat mengkonsumsi jeruk, papaya dan tomat. Untuk ikan ada ikan sarden, salmon
dan tuna. Jangan lupa kacang-kacangan seperti almond dan kedelai juga mengandung banyak
vitamin. estrogen menjadikan pengeroposan tulang menjadi lebih cepat.
5. Faktor yang Meningkatkan dan Menurunkan Absorpsi Kalsium
Beberapa faktor yang dapat meingkatkan absorpsi kalsium, yaitu :
1. Vitamin D
Vitamin D diubah menjadi bentuk aktif 1,25 dihidroksi vitamin D secara langsung
mempengaruhi kemampuan sel usus untuk mengabsorpsi kalsium. Vitamin D mengatur
pembentukan kalsium terikat protein yang merupakan pembawa kalsium masuk dalam usus dan
melepaskannya ke dalam darah. Adanya vitamin D bentuk aktif dapat meningkatkan absorpsi
kalsium sebanyak 10-30%
2. Laktosa
Laktosa dapat meningkatkan absorpsi pasif kalsium dengan meningkatkan kelarutan
kalsium pada ileum. Pada bayi, misalnya laktosa dapat meningkatkan proporsi absorpsi kalsium
sebanyak 33%
3. Kebutuhan kalsium
Kebutuhan kalsium yang tinggi seperti pada masa kehamilan, laktasi, remaja akan
meningkatkan absorpsi kalsium sampai 50%. Bila asupan kalsium rendah, tubuh akan
beradaptasi dengan mengabsoprsi kalsium dalam jumlah besar dan mengeksresi lebih sedikit.
4. Pottasium
Pottasium bekerja berlawanan dengan sodium. Potassium membantu absorpsi klasium
dalam tubuh yaitu dengan mengurangi kalsium lewat urin.
Beberapa faktor yang menurunkan absorpsi kalsium,antara lain :
1. Protein dan sodium
Protein terutama protein hewani dan sodium dapat menurunkan absorpsi kalsium
melalui urin. Setiap penambahan 43mmol sodium akan menyebabak penambahan kehilangan
0,66 mmol (26,3 mg) kalsium dan setiap penambahan 1 g protein menyebabkan kehilangan 0,44
mmol (1,75 mg) kalsium.
2. Fosfor
Asupan tinggi fosfor mengurangi kehilangan kalsiu lewat urin, akan tetepai
meningkatkan kelahilangan kalsium lewat feses pada waktu yang bersamaan sehingga tidak ada
keuntungan yang didapat.
3. Asam oksalat
Asam oksalat terdapat dalam sayuran hijau daun, seperti bayam. Asam oksalat dengan
kalsium akan membentuk kalsium oksalat yang tidak larut dan sulit diabsorpsi. Terbentuknya
kalsium okslata tergantung pada jumlah asam oksalat yang ada. Jika terdapat kalsium dalm
jumlah cuup untuk membentuk ikatan dengan asam oksalat maka tidak ada asam oksalat bebas
utnuk bergabung dengan kaslium dari bahan makanan lain. Sayuran daun pada umunya banyak
mengandung asam oksalat bebas dan mudah larut.
4. Asam fitat
Asam fitat juga membentuk ikatan garam denga kalsium yang tidak dapat dipisahkan
dalam usus dan terlalu besar untuk diabsorpsi secara utuh oleh rute paraseluluer. Asam fitat
terutama pada sekam padi/gandum. Asam fitat tidak terlalu merusak jika roti diragi dan ikatan
fitat dihidrolisasi oleh enzim ragi selama proses fermentasi.
5. Ketidakstabilan emosi
Efisiensi absorpsi kalsium dapat dipengaruhi oleh stabilitas emosional individu. Stress,
tegang, cemas, sedih, bosan dapat mengganggu absorpsi kalsium.
6. Kurang Olah Raga
Orang yang tidak melakukan olahraga ketahanan tubuh seperti berjalan, berlari, bed rest
sehingga cenderung tidak aktif, dapat kehilangan 0,5% kalsium tulang perbulan dan sulit untuk
mengganti kehilangan kalsium tersebut. Beberapa bukti menemukan bahawa kehilangan kaslium
lebih disebabkan oleh kurangnya berat tulang bukan ketidakaktifan bergerak. Orang yang
berolahraga renang me miliki kepadatan tulang lebih rendah daripada mereka yang berolahraga
ketahanan tubuh seperti lari atau jalan.
7. Serat
Serat dapat meingkatkan mobilitas gastrointetinal, mengikat mineral dalam struktur
serat. Serat dalam sayuran hijau tidak memiliki efek terhadap absorpsi kalsium, namun serat
dalam gandum dapat mengurangi absorpsi kalsium.
8. Kafein
Konsumsi tinggi kafein meningkatkan kalsium melalui urin dan merangsang sekresi urin
ke dalam gastrointestinal.
9. Obat
Obat-obatan sperti antikonvulsan, kortison, tiroksin, dan antasid menganding aluminium
memiliki efek samping menurunkan kalsium.
6. Macam Kelainan pada tulang
Manusia memiliki tulang dan sendi (sistem gerak) yang memiliki banyak fungsi untuk
menunjang kehidupan manusia. Tanpa kondisi fit tulang dan sendi, manusia akan kesulitan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari. Berikut ini adalah beberaa bentuk kelainan / gangguan tulang
dan sendi pada orang dari organisasi.
Macam-macam kelainan pada tulang,antara lain :
1. Kiposis / Kyphosis
Kifosis merupakan salah satu bentuk kelainan yang terjadi pada tulang belakang manusia.
Ciri-ciri kifosis ditandai dengan bentuk punggung yang tidak normal dan melengkung ke
belakang lebih dari 50 derajat. Istilah kifosis dikenal oleh awam sebagai bungkuk.
Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (SpKFR), Departemen Rehabilitasi Medik RSCM-FKUI
mengatakan, Kifosis dapat menyebabkan beberapa masalah. Tidak hanya postur tubuh yang
membungkuk, namun juga beberapa gejala lainnya seperti nyeri punggung, kelelahan otot dan
kekakuan di bagian belakang punggung. Dan pada kasus yang parah, kifosis dapat
mempengaruhi paru-paru, saraf, dan organ lainnya, sehingga menyebabkan rasa sakit dan
mempengaruhi kualitashidup.
2. Lordosis
Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung
ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke belakang.
3. Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang
melengkung ke samping baik kiri atau kanan yang membuat penderita bungkuk ke samping.
4. Sublubrikasi
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan
kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.
5. Macam Penyakit pada Tulang
1. Osteoporosis
Yaitu suatu penyakit yang menyebabkan tingkat kepadatan tulang menurun. Osteoporosis
menggerogoti kekuatan tulang trabecular sehingga kekuatannya berkurang drastis, juga tulang
cortical menipis dan secara keseluruhan tulang akan mudah patah.Penyakit ini mengintai orang
yang sudah lanjut dan wanita yang memasuki masa menopause.
2. Osteomalacia
Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang ditandai dengan tidak memadainya
mineralisasi tulang. Pada orang dewasa osteomalasia bersifat kronis dan deformitasnya
skeletalnya tidak seberat pada anak-anak karena pertumbuhan skeletalnya telah selesai.
Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang yang
disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang diperlukan
untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan
matriks tulang berkurang.
Penyakit tulang ini disebabkan oleh tulang yang menjadi lunglai karena kurangnya
asupan vitamin D atau bisa juga disebabkan oleh kesalahan metabolisme pada tubuh. Seperti
penyakit tulang osteoporosis, penyakit osteomalacia bisa menyebabkan tulang menjadi lebih
mudah patah.
3. Rickets
Rickets sering dialami oleh anak-anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada
penderita rickets abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang karena terlalu
banyak mengonsumsi susu berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kalsium adalah elemen mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh. Terdapat kurang
lebih 1200 gram kalsium, 99% berada di dalam tulang rangka, sedangkan 1% berada di dalam
jaringan lain dan cairan tubuh yang secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh. Kebutuhan
harian kalsium adalah 800 mg untuk dewasa di atas 25 tahun dan 1.000 mg setelah usia 50 tahun.
Ibu hamil dan menyusui harus mengkonsumsi 1.200 mg kalsium per hari, Fungsi kalsium untuk
Membentuk tulang dan gigi yang kuat, Berpengaruh pada systim syaraf, berpengaruh penting
dalam kontraksi otot, di perlukan pada pembekuan darah.
Bahan makanan seperti sayur-sayuran hijau (misalnya, bayam, daun ubi, brokoli, sawi),
ikan teri, udang kering, tahu, kacang-kacangan, ikan salmon, ikan sarden, susu dan hasil
olahannya, Susu mempunyai kandungan kalsium yang tinggi.
Macam-macam kelainan pada tulang,antara lain Kiposis / Kyphosis, Lordosis, Skoliosis,
Sublubrikasi, Osteomalacia dan Rickets Rickets.
B. Saran
Kami selaku penulis ingin makalah ini dapat di jadikan panduan untukpanduan para pembaca
yang ingin mengetahui hubungan kalsium dengan tulang.
MAKALAH PENGGUNAAN KALSIUM PADA ATLET AMENORE
PENGGUNAAN KALSIUM PADA ATLET AMENORE
Oleh
Johanna S.P. Rumawas
Bagian Ilmu Gizi Fak. Kedokteran SEAMEO TropMed RCCN-UI
BAB I
PENDAHULUAN
Kalsium tubuh : 99 % terdapat dalam tulang skelet. Fungsi utama kalsium dalam tubuh adalah
peranannya dalam tulang dan kini kalsium banyak disorot dalam hubungan keropos tulang
(osteoporosis). Osteoporosis merupakan proses menua yang lebih menonjol pada wanita yang
mengakibatkan tulang jadi lebih tipis dan rapuh. Faktor yang mempengaruhi hilangnya kalsium tulang
adalah menurunnya hormon estrogen setelah menopause yang menyebabkan massa tulang menurun
dengan cepat.
Pada atlet putri yang amenore juga terjadi penurunan kadar estrogen akibatnya juga pada wanita
muda bukan terjadi peletakan tulang tetapi justru penurunan massa tulang yang berarti wanita itu akan
mempunyai risiko lebih besar untuk dikemudian hari menderita osteoporosis dan patah tulang.
Penyebab amenore pada atlet belum seluruhnya dapat dimengerti. Telah diketahui berbagai faktor
risiko. Rupanya beberapa atlet putri lebih rentan terhadap stress tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. FAKTOR RISIKO AMENORE (KELAINAN SIKLUS HAID)
1. Latihan berat sekali atau peningkatan tiba-tiba beban latihan. Masih perlu penelitian tentang pengaruh
jenis olahraga, intensitas latihan, lamanya latihan, frekuensi latihan atau perubahan tiba-tiba faktor-
faktor tersebut.
2. Jenis olahraga misalnya lebih sering pada olahraga lari, senam, balet daripada renang atau balap sepeda.
3. Berat badan dan komposisi tubuh. Atlet yang lemak tubuhnya kurang sampai dibawah normal atau
kehilangan lemak tubuh secara drastis akan akibatkan laju metaboliknya juga turun dan produksi
estrogennya juga akan menurun sehingga terjadi amenore.
4. Hilangnya lemak tubuh dari bagian penting tubuh (misalnya paha, bokong). Menarche terjadi bila lemak
tubuh telah mencapai paling sedikit 17 % dan 22 % untuk haid teratur. Ternyata pendapat ini banyak pro
dan kontranya. Pendapat lain mengatakan bahwa lemak tubuh merupakan faktor pengatur fungsi
endokrin dan bahwa hilangnya lemak dari bagian tubuh tertentu yang akan menyebabkan amenore.
Lemak di bawah pinggang pada daerah panggul, paha dan bokong banyak berhubungan dengan energi
untuk kehamilan dan laktasi. Hilangnya/berkurangnya lemak daerah-daerah tersebut dapat
mengganggu fungsi reproduksi dengan berkurangnya kemampuan untuk menjadi hamil yaitu dengan
terjadinya amenore.
5. Faktor dietetik : gangguan perilaku makan.
6. Diet restriksi yang berat (misalnya diet vegeterian dengan susunan buruk, diet rendah kalori). Masukan
rendah lemak dan tinggi serat seperti yang sering dijumpai pada vegeterian, mempunyai hubungan
dengan perubahan kadar estrogen yang mengakibatkan amenore. Kelainan makan baik pada atlet
maupun pada non atlet mempunyai hubungan kuat dengan gangguan haid. Hubungan ini mungkin
dapat diterangkan melalui stress emosional, masukan makanan yang tidak cukup, efek terhadap berat
badan dan komposisi tubuh.
7. Menarche yang terlambat (late maturers).
8. Haid yang tidak teratur sebelum mulai latihan.
9. Stress emosional.
10. Latihan berat sebelum menarche.
11. Keadaan medik dan penyebab lain. Ada penyebab-penyebab lainnya dari amenore termasuk kehamilan
dan masalah medik seperti tumor kelenjar hipofise, kelainan indung telur, hiperprolaktinemia,
hipotiroidi. Jadi pada atlet pun keadaan patologik tak boleh diabaikan.
12. Masalah multifaktorial. Pada saat ini tak ada satu teoripun yang dapat cukup menerangkan penyebab
amenore pada atlet dan bila tak ada masalah medik, mungkin sekali ditemui berbagai faktor yang
berhubungan dengan olahraga yang bagi orang-orang tertentu dapat merupakan ancaman. Memang
konon katanya beberapa orang dapat mengontrol waktu haidnya dengan memanipulasi intensitas
latihan, berat badan dan kadar lemak tubuh.
B. MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN AMENORE DAN MASALAH
HAID LAINNYA
Anovulasi dan kelainan fase luteal merupakan isu biasa tentang kelainan haid pada atlet dan
merupakan penyebab berkurangnya fertilitas. Tetapi infertilitas itu reversibel dengan timbulnya kembali
haid atau dengan pemberian hormon; namun anovulasi yang menahun harus diobati dengan estrogen.
Kini telah diketahui aspek amenore pada atlet yang paling merugikan sehubungan dengan
ditemukannya hipoestrogenemia pada atlet amenore dibandingkan dengan atlet yang siklus haidnya
normal. Adanya hubungan antara kadar estrogen yang rendah kronik dan hilangnya massa tulang,
berarti bahwa amenore pada atlet juga merupakan risiko bagi osteoporosis / keropos tulang.
C. OSTEOPOROSIS OLAHRAGA
Perkembangan normal tulang ditandai oleh peningkatan cepat massa tulang selama remaja,
dicapainya puncak massa tulang pada usia 20 tahun (bukan seperti yang tradisional dikatakan antara
usia 30–40 tahun) dan kemudian terjadi penurunan kembali. Wanita kehilangan kurang lebih 35% tulang
kortex dan 50% tulang trabekula dibandingkan dengan 23% dan 33% pada pria. Turunnya massa tulang
paling cepat setelah mulainya menopause, suatu keadaan yang disertai turunnya kadar estrogen.
Keadaan serupa dengan turunnya kadar estrogen pada amenore atlet. Kepadatan massa tulang itu
dapat dilihat/diperiksa dengan DPA, QCT, DEXA.
Ternyata memang kini telah ditemui bahwa amenore dan oligomenore pada atlet menunjukkan
penurunan densitas tulang dibandingkan dengan atlet yang haidnya normal. Diketahui pula bahwa
pembentukan tulang pada orang dewasa sangat dipacu oleh latihan olahraga dengan beban seperti yang
misalnya ditemui pada atlet angkat besi dan dayung dan bahwa immobilisasi sangat menurunkan massa
tulang.
Osteopenia dapat disebabkan oleh :
1. Hipoestrogenemia.
2. Masukan kalsium yang rendah.
Faktor dietetik lainnya yang dianggap juga menyebabkan keseimbangan kalsium negatif adalah masukan
tinggi dari: - garam -alkohol
- Protein - kafein
- serat
Faktor lain yang dianggap juga berhubungan dengan hilangnya massa tulang adalah: rokok dan
potongan tubuh yang ramping, ringan seperti pelari, penari balet, pesenam.
D. MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN DENSITAS TULANG YANG
RENDAH
Densitas tulang berhubungan dengan kekuatan tulang dan risiko patah tulang.
Faktor risiko penyebab patah tulang karena stress (stress fracture) a.l.:
- dosis latihan
- jenis sepatu.
Stress fracture adalah fraktur komplet / sebagian akibat ketidakmampuan bertahan terhadap stress
kronik yang berulang secara berirama dan submaksimal, sehingga proses resorpsi lebih besar daripada
perbaikan. Stress fracture ini sering ditemui pada atlet amenore.
E. PENCEGAHAN HILANGNYA MASSA TULANG
Terutama di masa remaja dan dewasa muda untuk mencapai massa tulang puncak yang tinggi perlu
:
- Makanan tinggi kalsium.
- Batasi masukan garam.
- Cukup masukan protein (tak berlebihan).
F. MASUKAN KALSIUM YANG DIANJURKAN
Pria : remaja 12 – 15 tahun 1200 mg/hari.
16 – 18 tahun 1000 mg/hari.
dewasa 800 mg/hari.
Wanita : remaja 12 – 15 tahun 1000 mg/hari.
16 – 18 tahun 800 mg/hari.
dewasa reproduktif 800 mg/hari.
menopause/atlet amenore 1000 mg/hari.
hamil trimester III 1100 mg/hari.
menyusui 1300 mg/hari.
G. PENGOBATAN OSTEOPENIA PADA ATLET AMENORE
Menurunnya densitas tulang cepat terjadi pada wanita amenore dan paling cepat dalam 3 tahun
pertama amenore (kurang lebih 4 % /tahun) setelah itu frekuensinya menurun. Dengan timbulnya
kembali haid yang teratur maka densitas tulang meningkat kembali meskipun belum pasti apakah akan
dicapai densitas tulang normal dan kekuatan tulang pulih seperti sediakala.
Pertama-tama pengobatan amenore olahraga adalah dengan mengobati defisiensi estrogennya
secepat mungkin. Diberikan HRT (hormone replacement therapy), dapat dalam bentuk pil anti hamil.
- Makanan tinggi kalsium.
- Suplementasi kalsium. Sebaiknya diminum malam sebelum tidur untuk mencegah kompetisi langsung
dengan nutrien lain misalnya besi.
- Hindari masukan yang berhubungan negatif dengan kalsium seperti masukan protein terlalu tinggi,
tinggi garam dan fosfor.
- Perbaiki kelainan perilaku makan (bila ada).
H. PENGGUNAAN Ca PADA ATLET AMENORRHOEA
- Amenorrhoea = tidak mens, merupakan bagian dari triad atlet wanita
1. Gangguan makan
2. Amenorrhoea
3. Osteoporosis
- Terjadi pada atlet + non atlet
- Biasanya penyebabnya adalah karena ingin langsing atau BB ideal, sehingga melakukan upaya
penurunan BB yang salah, seperti : menahan makan, muntah, memakai laxans atau diuretika dan hal ini
menyebabkan gangguan makan sampai amenorrhoea dan osteoporosis.
- Gangguan makan : gangguan pada sikap makan, gambaran tentang tubuh, emosi dan hubungan dengan
orang lain.
- Anorexia nervosa : sikap makan yang sangat restriktif, dimana terus tidak makan dan tetap merasa
gemuk padahal BB telah 15% di bawah ideal.
- Bulimia nervosa : menahan tidak makan atau berpuasa yang diikuti oleh muntah-muntah atau dengan
bantuan zat-zat (seperti laxans, diuretika dan lain-lain).
- Eumenorrhoea : siklus mens yang normal, 10 – 13 mens per th.
- Oligomenorrhoea : siklus mens tidak teratur dengan interval 33-90 hari.
- Amenorrhoea : sering pada cabang olahraga dimana perlu badan ringan seperti olahraga endurance
65%, olahraga estetika 60%, olahraga dengan klasifikasi BB : 50%.
- Penyebab amenorrhoea :
1. Kemungkinan karena kegagalan untuk mengkompensasi asupan makanan dengan kebutuhan energi.
2. Pada atlet, perbedaan signifikan antara eumenorrhoea dengan amenorrhoea adalah pada jarak latihan
dan densitas tulang belakang.
3. Pasien anorexia nervosa dan bulimia nervosa ternyata banyak yang mengalami gangguan mens karena
kurang makan.
- Osteoporosis : Penyakit yang ditandai dengan massa tulang yang rendah dan kemunduran jaringan
mikro tulang yang dapat menyebabkan peningkatan fragilitas tulang dan peningkatan risiko patah.
- Untuk mencegah gangguan hormon dan osteoporosis, wanita yang aktif secara fisik harus makan-
makanan yang sesuai dengan kebutuhan energi.
- Kebutuhan Ca untuk atlet minimal 1.500 mg per hari, untuk mempertahankan keseimbangan Ca.
- Kebutuhan orang biasa : 500 – 1.000 mg per hari
Fungsi Ca :
1. Membentuk dan memelihara tulang dan gigi yang sehat
2. Membantu kerja otot dan syaraf
3. Membantu proses pembekuan darah
4. Mengontrol kadar kolesterol darah
5. Membantu penyerapan vitamin B12
BAB III
KESIMPULAN
1. Atlet puteri harus tahu tentang bahaya amenore yang berkepanjangan dan harus cepat memeriksakan
diri.
2. Sebelum membuat diagnosa adanya amenore olahraga atau stress fracture karena osteopenia, harus
disingkirkan dulu penyebab-penyebab lainnya. Untuk pengobatan harus ada kerja sama antara dokter
olahraga, dokter ahli gizi, ahli gizi dan pelatih.
3. Setelah dibuat diagnosa amenore olahraga maka dicari pencetusnya seperti misalnya kehilangan berat
badan, kelainan perilaku makan atau peningkatan intensitas latihan.
4. Wawancara mengenai program latihan dapat menerangkan penyebab lain dari stress fracture seperti
overtraining, perlengkapan olahraga yang tidak cocok, penurunan berat badan atau masukan makanan
yang kurang.
5. Bila atlet telah 6 bulan amenore dan rupanya mempunyai risiko tinggi untuk densitas tulang yang
rendah (indikasi stress fracture, potongan tubuh kecil atau berat badan rendah, riwayat osteoporosis
dalam keluarga), maka biasanya harus dilakukan pemeriksaan densitas tulang.
6. Atlet amenore dengan densitas tulang yang baik, dianjurkan untuk diperiksa setiap 6 bulan sekali. Atlet
yang amenore berkepanjangan dinasihatkan agar memulai kembali haidnya misalnya dengan mengubah
jumlah atau jenis latihannya, meningkatkan lemak tubuh atau mengubah dietnya.
7. Pengobatan agresif diperlukan bagi atlet yang baru saja amenore tetapi yang sudah menunjukkan
densitas tulang yang menurun secara progresif atau sudah terjadi cedera tulang maka dapat diberikan
estrogen / pil KB serta suplementasi kalsium.
8. Harus dilakukan penilaian keadaan gizi atlet. Cari penyebab amenorenya atau rendahnya densitas
tulang, misalnya dengan memeriksa :
*Masukan energi total *Adakah gangguan makan
*Kebutuhan energi *Apakah vegetarian / vegan
*Masukan kalsium *Adakah inhibitor kalsium
9. Bila diperlukan dapat dikonsultasikan kepada psikolog.
10. Berikan cukup energi dan kalsium untuk semua atlet.
11. Anjurkan bahan makanan tinggi kalsium.
12. Hilangkan tahyul / kepercayaan yang salah tentang makanan dan anjurkan susunan makanan yang baik.
13. Gunakan suplemen kalsium sekali sehari sebelum tidur untuk penyerapan maksimal.
BAHAN MAKANAN TINGGI KALSIUM PER 100 G BYDD
Nama Bahan Kandungan Ca Nama Bahan Kandungan
Ca
Ikan peda 174 Kacang kedele basah 196
Ikan asin 200 Kacang kedele kering 227
Kepiting 210 Tahu 124
Kerang 133 Takoa 153
Sardin kaleng 354 Tempe kedele murni 129
Rebon kering 2306 Kacang tolo 163
Rebon segar 757 Bungkil Kacang tanah 730
Teri kering 1200 Lamtoro biji muda 180
Teri segar 500 Lamtoro biji tua 155
Teri nasi kering 1000 Telur bebek (kuning) 150
Teri nasi segar 430 Telur asin 120
Udang kering 1209 Kuning telur 147
Udang segar 136 Telur bebek 150
Bayam 267 Pecay 170
Daun labu waluh 138 Sawi 220
Daun lamtoro 1500 Selada air 182
Daun lobak 140 Susu sapi 143
Daun melinjo 219 Susu bubuk full cream 895
Daun pepaya 353 Susu bubuk skim 1300
Daun singkong 165 Keju 777
Daun talas 302 Susu kental manis 275
Daun katuk 204 Agar 400
Daun kelor 440
Leunca 274
Kacang hijau 125
DAFTAR PUSTAKA
1. Burke L (1994), Sports amenorrhea, osteopenia, stress fractures and calcium. Dalam : Burke L dan
Deakin V (Edit), Clinical Sports Nutrition, McGraw – Hill Book Co, Sydney, hal 200 – 226.
2. Burke L (1995); The Complete Guide to Food for Sports Performance, 2nd ed., Allen & Unwin, Australia,
hal. 54 – 60
3. Oey KN (1992), Daftar Analisis Bahan Makanan, Fak. Kedokt. UI
4. Wahlqvist ML & Wattanapenpaiboon N (1997), Nutrition and osteoporosis. Dalam : Wahlqvist M (Edit),
Food and Nutrition, Asian and the Pacific, Allen & Unwin, Sydney, hal. 416 – 424