MAKALAH BLOK bbc-2

13
MAKALAH BLOK BASIC BIOLOGY of CELL-2 Nama Blok: Basic Biology of Cell-2 Nama Mahasiswa: Siti Fatimah Hanum (090100036) Nama Kelompok: A- 6 Nama Fasilitator: dr. Halomoan Hutagalung Nama Institusi: Universitas Sumatera Utara

Transcript of MAKALAH BLOK bbc-2

Page 1: MAKALAH BLOK bbc-2

MAKALAH BLOKBASIC BIOLOGY of CELL-2

Nama Blok: Basic Biology of Cell-2 Nama Mahasiswa: Siti Fatimah Hanum (090100036)

Nama Kelompok: A-6 Nama Fasilitator: dr. Halomoan Hutagalung

Nama Institusi: Universitas Sumatera Utara

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 2: MAKALAH BLOK bbc-2

Pendahuluan: Banyak kasus diare terjadi di Indonesia, penyakit ini tidak hanya menyerang anak-anak tetapi juga orang dewasa. Hal tersebut di sebabkan kurang berhati-hatinya masyarakat dalam mengkonsumsi makanan. Makanan yang tidak higienis dapat menyebabkan penyakit di antaranya adalah disentri. Untuk itu kami akan mengkaji tentang penyebab disentri dan cara penyembuhannya.

1. Nama Blok: Basic Biology of Cell-2

2. Fasilitator/Tutor: dr.Halomoan Hutagalung

3. Data Pelaksanaan: A. Tanggal Tutorial: 21 Oktober 2009 dan 24 Oktober 2009B. Pemicu PertamaC. Pukul: 10.30-13.00 WIBD. Ruangan: A-6 (Kimia 3)

4. Pemicu:A, anak laki-laki 7 tahun dibawa ibunya berobat ke puskesmas karena mengalami diare dan demam yang dimulai sejak 6-12 jam sebelumnya. Sehari sebelumnya A memakan makanan yang di jual di luar sekolahnya. Dlam sehari dia mengalami lebih dari 4 kali diare, yang didahului oleh rasa tidak enak, dan mengeluh kesakitan di perut bagian bawa. Terakhir kali buang air besar, bercampur lender dan darah.

Apa yang terjadi pada “A”?

5. More Info:Pada pemeriksaan fisik, suhu badannya 39ºC dan tampak dehidrasi. Hasil pemeriksaan feses segar terlihar berdarah dan mukoid. Biakan feses dijumpai Shigella dysenriae.

6. Tujuan Pembelajaran: Agar mahasiswa mampu dalam memahami mekanisme infeksi parasit pada tingkat seluler.

7. Pertanyaan yang muncul dalam curah pendapat:A. Menjelaskan mikroorganisme patogen penyebeb infeksi.B. Jelaskan perbedaan diare dan disentriC. Struktur morfologi Shigella dysentriae D. Mekanisme Shigella dysentriae sehingga merusak/mengganggu mukosa saluran pencernaan.E. pencegahan dan pengobatan terhadap Shigella dysentriae.

8. Jawaban atas pertanyaan:

Page 3: MAKALAH BLOK bbc-2

A. Menjelaskan mikroorganisme patogen penyebab infeksi

1. Escherichia coli: E. coli merupakan mikroflora alami yang terdapat pada saluran pencernaan manusia dan hewan. Beberapa jalur E. coli yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia adalah enterotoksigenik, enterohaemorrhagik, enteropatogenik, enteroinuasiue, dan enteroagregatif. Enterotoksigenik E. coli merupakan penyebab diare pada wisatawan yang mengunjungi negara yang standar higienitas makanan dan air minum berbeda dari negara asalnya. 2. Staphylococcus aureus: Staphylococcus aureus terdapat pada rongga hidung, kulit, tenggorokan, dan saluran pencernaan manusia dan hewan. Bahan makanan yang disiapkan menggunakan tangan, seperti penyiapan sayuran mentah untuk salad, berpotensi terkontaminasi S. aureus .Jenis makanan lain yang sering terkontaminasi oleh S. aureus adalah daging dan produk daging, ayam, telur, produk roti serta susu. Keracunan oleh S. aureus diakibatkan oleh enterotoksin yang tahan panas yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. 3. Shigella: Shigella merupakan bakteri patogen di usus manusia dan 3rimate penyebab shigella (disentri basiler). Makanan yang sering terkontaminasi Shigella adalah salad, sayuran segar (mentah), susu dan produk susu, serta air yang terkontaminasi. 4. Vibrio cholerae: Sebagian besar genus Vibrio ditemukan di perairan air tawar atau air laut, serta merupakan bakteri patogen dalam budi daya ikan dan udang. Spesies Vibrio yang termasuk patogen adalah V. cholerae, V. parahaemolyticus, dan V. vulvinicus. Spesies V. chloreae dan V. parahaemolyticus merupakan sumber kontaminasi silang antara buah dan sayuran mentah, sedangkan V. vulvinicus penyebab infeksi pada manusia.5. Clostridium botulinumClostiridium botulinum merupakan bahaya utama pada makanan kaleng karena dapat menyebabkan keracunan botulinin. Tanda-tanda keracunan botulinin antara lain tenggorokan kaku, mata berkunang-kunang, dan kejang-kejang yang menyebabkan kematian karena sukar bernapas. Biasanya bakteri ini tumbuh pada makanan kaleng yang tidak sempurna pengolahannya atau pada kaleng yang bocor, sehingga makanan di dalamnya terkontaminasi udara dari luar.6. Pseudomonas cocovenenansSenyawa beracun yang dapat diproduksi oleh Pseudomonas cocovenenans adalah toksoflavin dan asam bongkrek. Kedua senyawa beracun tersebut diproduksi di dalam tempe bongkrek, suatu tempe yang dibuat dengan bahan baku utama ampas kelapa.Asam bongkrek bersifat sangat fatal dan biasanya merupakan penyebab kematian. Hal ini disebabkan toksin mengganggu metabolisme glikogen dengan memobilisasi glikogen dari hati, sehingga terjadi hiperglikemia yang kemudian berubah menjadi hipoglikemia. Penderita hipoglikemia biasanya meninggal empat hari setelah mengonsumsi tempe bongkrek yang beracun. Sumber: www.cyberhealth.com

1

Page 4: MAKALAH BLOK bbc-2

B. Pejelasan perbedaan antara diare dan disentri

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar 3 kali atau lebih dalam satu hari dan tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau sedikit berampas, kadang juga disertai darah atau lendir. Jika kotoran tersebut mengandung lendir dan darah, penderita telah mengalami fase yang disebut disentri. diare dapat disebabkan infeksi bakteri, parasit, jamur. Sebagian kecil lagi penyebabnya yaitu keracunan makanan, alergi, faktor psikologis yaitu stres. Diare dapat terjadi dalam kadar yang ringan maupun berat. Biasanya terjadi secara mendadak, bersifat akut, dan berlangsung dalam waktu lama. Diare terbagi menjadi akut dan kronik. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan diare yaitu: tangan yang kotor, makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri/virus, di tularkan dari binatang peliharaan, kontak langsung dengan feses/material yang menyebabkan diare, dll. Virus penyebab diare adalah viral gastroenteritis atau stomatch virus. Penularannya disebut dengan 3F yaitu Finger (jari), Food (makanan) dan Fly (lalat). Anak-anak sering masukin tangan ke dalam mulut sehingga terkontaminasi virus.

Disentri merupakan suatu infeksi yang menimbulkan luka yang menyebabkan tukak terbatas di colon yang ditandai dengan gejala khas yang disebut sebagai sindroma disentri, yakni: sakit di perut yang sering disertai dengan tenesmus, berak-berak, dan tinja mengandung darah dan lendir. Adanya darah dan lekosit dalam tinja merupakan suatu bukti bahwa kuman penyebab disentri tersebut menembus dinding kolon dan bersarang di bawahnyaDulu dikenal hanya dua macam disentri berdasarkan penyebabnya, yakni disentri basiler yang disebabkan oleh Shigella spp. dan disentri amuba yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica. Tapi sekarang telah diketahui banyak penyebab lain berupa parasit dan bakteri, yaitu Shigella spp., Salmonella spp., Campylobacter spp., Vibrio parahaemolyticus, I'leisomonas shigelloides, EIEC (Enteriinnasive E. coil), Aeromonus spp., Entamoeba histolytica atau Giardia lamblia.

Sumber: Murray, P.R., et al (eds). Medical Microbiology. The C.V. Mosby Company, St. Louis-Baltimore-Philadelphia-Toronto. 1990.

2

Page 5: MAKALAH BLOK bbc-2

C. Struktur morfologi Shigella dysentriae

Shigella spesies adalah kuman patogen usus yang telah lama di kenal sebagai agen penyebab penyakit disentri basiler. Terdapat 4 spesies Shigella yaitu Shigella dysentriae, Shigella boydii, Shigella flexneri dan Shigella sonnei.

Morfologinya: Kuman berbentuk batang ukuran 0,5-0,7 µm x 2-3 µm.Pada gram pewarnaan gram negative bersifat negative gram,tidak berflagel.Fisiologinya: Sifat pertumbuhan adalah aerob dan fakultatif anaerob, Ph pertumbuhan 6,4-7,8. Suhu pertumbuhan optimal 37ºC kecuali shigella sonnei dapat tumbuh pada suhu 45°C. Sifat koloni kuman adalah sebagai berikut: kecil, halus, tidak berwarna bila di tanam pada agar SS, MBC, Endo, Mc Conkey. Struktur antigen: semua Shigella mempunyai antigen O, Beberapa strain memiliki antigen K. Shigella di bagi ke dalam 4 serogrup berdasarkan komponen-komponen utama antigen O.Grup A: Shigella dysentriaeGrup B: Shigella flexneriGrup C: Shigella boydiiGrup D: Shigella sonnei

Setiap serogrup di bagi-bagi lagi dalam serogrup berdasarkan komponen minor antigen O. Sampai saat ini sudah di temukan serotype S. dysentriae, serotype S. flexneri, serotip S. boydii, satu serotype S. sonnei.

Daya tahan: Shigella spesies kurang tahan tehadap agen fisik dan kimia dibandingkan Salmonella. Tahan terhadap ½ % fenol selama 5 jam dan dalam1 % fenol dalam ½ jam.Tahan es selama 2 bulan. Dalam laut selama2-5 bulan. Toleran terhadap suhu rendah dengan kelembapan cukup. Garam empedu konsentrasi tinggi menghambat pertumbuhan strain tertentu. Kuman akan mati pada suhu 55°C.

Sumber: Jawetz, E., et al (eds). Medical Microbiology. 19th ed, Appleton and Lange, Norwalk, Connecticut/San Mateo, California. 1991.

3

Page 6: MAKALAH BLOK bbc-2

D. Mekanisme Shigella dysentriae sehingga merusak/mengganggu mukosa saluran pencernaan.

Infeksi bakteri secara umum dan secara khusus:Bakteri masuk kedalam tubuh manusia melalui saluran cerna. Sesampainya di lambung, bakteri akan dibunuh oleh asam lambung akan tetapi apabila jumlah bakteri cukup banyak, akan ada bakteri yang lolos sampai ke duodenum. Di duodenum bakteri akan berkembang biak sehingga jumlahnya mencapai 100 juta koloni atau lebih. Dengan memproduksi enzim mucinase, bakteri akan mencairkan lapisan lendir dengan menutupi permukaan sel epitel mukosa usus sehingga bakteri dapat masuk kedalam membran sel epitel mukosa. Ada dua cara bergantung pada bakteri yang menginfeksi:

- Bakteri langsung menginvasi sel epitel mukosa usus sehingga sel epitel rusak, terbuka dan lepas.

- Bakteri mengeluarkan toksin yang menyebabkan ATP→CAMP dan CAMp merangsang sekresi cairan usus tanpa menimbulkan kerusakan sel epitel usus.Cairan ini menyebabkan dinding usus akan mengadakan kontraksi sehingga terjadi hipermotilitas untuk mengalir cairan ke bawah/ usus besar.

Bakteri Selaput lendir Abses kolon Usus besar ileum terminal •dengan bakteri Leukosit Luruhnya selaput lendir mukosa

Enzim dihasilkan bakteri mati Sub-mukosa Menghasilkan toksin Rusak sub-mukosa

Endotoksin Eksotoksin, dalam Hal ini dinamika Ulkus Enterotoksin Berdarah & Nyeri

Iritasi lapisan submukosa

Nyeri Sumber: Braude, A.I., et al(eds). Infectious Diseases and Medical Micribiology. 2nd ed, W.B Saunders Company Philadelphia.1986.

4

Page 7: MAKALAH BLOK bbc-2

E. pencegahan dan pengobatan terhadap Shigella dysentriae.

Terapi yang terbaru untuk shigellosis adalah Pivvmecillinam, Quinolones dan Ceftriaxones, tetapi karena harganya yang mahal maka Tromethoprim– Sulfamethoxazole atau Cotrimoxazole dan Asam Nilidiksat menjadi pilihan yang terjangkau.

Penggunaan Cotrimoxazole sangat efektif karena kerjanya yang menghambat reaksi enzimatik obligat dua tahap yang berurutan pada mikroba sehingga kombinasi obat ini menjadi sinergis. Penemuan preparat ini merupakan kemajuan penting dalam usaha meningkatkan efektifitas klinik antimikroba.

Dosis yang dianjurkan pada anak – anak adalah trimetoprin 8 mg/kg BB/ hari dan sulfametoksazol 40 mg/kg BB/hari, diberikan setiap 12 jam selama 15 hari. Pemberian pada anak dibawah usia 2 bulan dan pada ibu hamil atau menyusui tidak dianjurkan.

Selain kotrimoksazol, Asam Nilidiksat juga merupakan pilihan lain yang dapat diberika kepada penderita shigellosis. Kristal asam nilidiksat berupa bubuk putih atau kuning muda. Kelarutan dalam air rendah sekali, tetapi mudah larut dalam hidroksida alkali dan karbonat. Obat ini bekerja menghambat sintesis DNA dan biasanya bersifat bakterisid terhadap kebanyakn bakteri pathogen penyebab infeksi termasuk beberapa strain Shigella. Dosis pada anak adalah 55 mg/kg BB sehari dibagi dalam empat kali pemberian selama lima hari. Asam nilidiksat tidak boleh diberikan pada bayi berumur kurang dari 3 bulan dan juga pada trimester pertama kehamilan. 

PENCEGAHAN

Usaha pencegahan sindroma disentri ini adalah dengan menjaga kebersihan. Baik itu kebersihan makanan, tempat pembuangan yang terpisah dengan tempat sumber air, kebersihan rumah dan individu di dalamnya juga hjarus mendapat perhatian.

Sumber: www.mikrobiologifarmakologiindonesia.com

 

5

Page 8: MAKALAH BLOK bbc-2

9. Ulasan:

Dari semua sumber menyatakan bahwa penyakit disentri yang disebabkan oleh Shigella dysentriae adalah penyakit yang endemis di Indonesia, hal tersebut disebabkan sanitasi lingkungan yang belum memadai. Penyebaran kuman Shigella adalah dari manusia ke manusia yang lain, di mana carrier merupakan reservoir kuman. Dari carrier ini Shigella akan disebarkan oleh lalat, melalui tangan yang kotor, makanan yang terkontaminasi dan lain-lain.

Harus diperhatikan juga kebersihan air minum, perlu dilakukan pengawasan dan khlorinasi sumber air minum.

10. Kesimpulan:

● Bakteri Shigella dysentriae masuk kedalam saluran pencernaan melalui makanan yang tidak higienis.● Bakteri Shigella dysentriae mengeluarkan toksin yang menyebabkan peradangan mukosa usus yang menyebabkan ‘A’ mengidap desentri basiler. ● ‘A’ mengalami dehidrasi di karenakan mengalami diare yang mengeluarkan banyak cairan.

11. Sumber: ■ www.cyberhealth.com

■ Murray, P.R., et al (eds). Medical Microbiology. The C.V. Mosby Company, St. Louis-Baltimore-Philadelphia-Toronto. 1990. ■ Jawetz, E., et al (eds). Medical Microbiology. 19th ed, Appleton and Lange, Norwalk, Connecticut/San Mateo, California. 1991. ■ Braude, A.I., et al(eds). Infectious Diseases and Medical Micribiology. 2nd ed, W.B Saunders Company Philadelphia.1986. ■ www.mikrobiologifarmakologiindonesia.com

Page 9: MAKALAH BLOK bbc-2

Pendahuluan…………………………………………………………………. i Nama Blok……………………………………………………………………. i

Fasilitator……………………………………………………………………... i Data Pelaksanaan…………………………………………………………….. i

Pemicu……………………………………………………………………… .i Tujuan Pembelajaran…………………………………………………………i

Pertanyaan dalam curah pendapat…………………………………………..i Jawaban

specimen darah (pengambilan, pengawetan, transport, penyimpanan, pemeriksaan)………………………………………………………………….. 1specimen sputum (pengambilan, transport, penyimpanan, pemeriksaan………………………… )……………………………………....2specimen feses (pengambilan, pengawetan, transport, ppenyimpanan, pemeriksaan).…………………………………………………………………. 3

penyakit-penyakit yang pemeriksaannya menggunakan specimen darah, sputum feses.………………... 4

Ulasan………………………………………………………………………….. iiKesimpulan……………………………………………………………………. iiSumber………………………………………………………………………… ii