Makalah Blok 9 Adibas

17
Struktur dan Sistem Pencernaan Mulut serta Mekanisme Pengunyahan dan Penelanan Adi Baskoro 10.2012.095 D3 [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 Abstrak : Kata kunci : Abstract : Keywords : Pendahuluan Fungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang ditelan merupakan sumber energi atau bahan bakar yang esensial. Bahan bakar tersebut digunakan oleh sel untuk menghasilkan ATP untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energy, misalnya transport aktif, kontraksi, sintesis, dan sekresi. Makanan juga merupakan sumber bahan baku untuk memperbarui dan menambah jaringan tubuh. Tindakan makan tidak secara otomatis menyebabkan molekul-molekul jadi yang ada di makanan tersedia bagi sel tubuh sbeagai sumber bahan bakar atau bahan baku. Makanan mula-mula harus dicerna, atau diuraikan secara biokimiawi, menjadi molekul-molekul kecil sederhana yang dapat diserap dari saluran cerna ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Dalam keadaan normal, 95% dari makanan yang tertelan dapat digunakan oleh tubuh. Karena itu,

description

vjfffdy

Transcript of Makalah Blok 9 Adibas

Struktur dan Sistem Pencernaan Mulut serta Mekanisme Pengunyahan dan PenelananAdi [email protected] Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

Abstrak :Kata kunci :Abstract :Keywords :

PendahuluanFungsi utama sistem pencernaan adalah memindahkan nutrient, air, dan elektrolit dari makanan yang kita telan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang ditelan merupakan sumber energi atau bahan bakar yang esensial. Bahan bakar tersebut digunakan oleh sel untuk menghasilkan ATP untuk melaksanakan berbagai aktivitas yang memerlukan energy, misalnya transport aktif, kontraksi, sintesis, dan sekresi. Makanan juga merupakan sumber bahan baku untuk memperbarui dan menambah jaringan tubuh. Tindakan makan tidak secara otomatis menyebabkan molekul-molekul jadi yang ada di makanan tersedia bagi sel tubuh sbeagai sumber bahan bakar atau bahan baku. Makanan mula-mula harus dicerna, atau diuraikan secara biokimiawi, menjadi molekul-molekul kecil sederhana yang dapat diserap dari saluran cerna ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Dalam keadaan normal, 95% dari makanan yang tertelan dapat digunakan oleh tubuh. Karena itu, rangkaian dalam akuisisi nutrient adalah ingesti, pencernaan, penyerapan, distribusi, dan pemakaian.IsiStruktur Makroskopis Rongga Mulut Cavum oris atau rongga mulut di mulai dari rima oris dan berakhir di isthmus faucium. Rongga mulut terbagi dalam vestibulum oris dan cavum oris propium. Vestibulum oris merupakan daerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan di sebelah dalam antara gigi-geligi dan processus alveolarisnya. Bibir atau labium, pada sudut mulut kanan-kiri, saling berhubungan pada angulus oris. Pada bagian bibir atas terdapat alur yang membatasinya dengan hidung yaitu sulcus nasolabialis, sedangkan pada bibir bawah terdapat alur yang membatasinya dengan dagu yaitu sulcus mentolabialis dan juga terdapat lekuk di atas pertengahan bibir atas yang disebut philtrum. Pipi atau bucca merupakan daerah di antara angulus oris sampai tepi depan m. masseter. Pendarahannya oleh Aa. Labialis superiores et inferiores, cabang a. facialis dan a. temporalis. Sedangkan pembuluh baliknya oleh v. facialis anterior et posterior yang bergabung menjadi v. facialis communis yang akan bermuara ke dalam v. jugulare interna.1Gigi-geligi terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir (gingiva). Setiap orang memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah yang terdiri atas dua gigi seri (dens incivus), satu gigi taring (dens caninus), dua geraham depan (dens premolaris) dan tiga geraham belakang (dens molaris). Pembuluh-pembuluh nadi gigi geligi atas oleh cabang-cabang a. facialis rr. Alveolaris superiores dan a. infra orbitalis: ramus alveolaris superior anterior. Gigi geligi bawah oleh a. alveolaris inferior cabang a. facialis. Gingiva sisi lingual oleh a. palatini major, sedangkan sisi labial oleh a. buccalis. Pembuluh balik rahang atas ke v. facialis atau plexus pterygoideus sedangkan rahang bawah melalui v. alveolaris inferior ke dalam v. maxillaris.. Cavum oris propium, batas depan dan samping yaitu oleh arcus dentalis dengan processus alveolarisnya, batas atas yaitu palatum durum et molle, batas bawah yaitu diaphragma oris, batas belakang yaitu isthmus faucium dan cavum oris ini berisikan organ lidah. Palatum terdiri atas palatum durum dan palatum molle. Palatum durum adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis maxillae dan processus horizontalis ossis palati. Palatum durum adalah suatu struktur tulang berbentuk konkaf. Bagian anteriornya mempunyai lipatan-lipatan yang menonjol. Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat pelekatan bagi beberapa otot antara lain m. tensor veli palatini, m. levator veli palatini, mm. uvulae, m. palatoglossus dan m. palatophryngeus. . Palatum mole adalah suatu daerah fleksibel muscular terletak dibelakang dari palatum durum yang merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri dari jaringan fibrosa dan selaput lendir. Tepi posterior berakhir pada uvula. Uvula membantu menutup nasofaring selama menelan.2 Palatum dan otot-ototnya dipersarafi oleh plexus pharyngeus (N IX + N X), kecuali m. tensor veli palatini yang dipersarafi oleh n. tensoris veli palatini cabang nervus trigeminus V.3. Diaphragma oris, dasar mulut dibentuk oleh tiga otot yaitu m. digastricus venter anterior yang berorigo dengan fossa digastrica mandibulae, m. mylohyoideus yang berorigo dengan linea mylohyoidea mandibula dan m. geniohyoideus yang berorigo dengan spina mentalis ossis mandibulae. Ketiga otot ini berperan dalam membuka mulut. Isthmus faucium merupakan hubungan antara rongga mulut dan oropharynx dengan batas-batasnya yaitu tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus dan dorsum linguae. Pendarahannya oleh cabang a. facialis dan v. palatina externa sedangkan persarafannya oleh plexus tonsilaris dari n. IX dan n. X. Lidah adalah massa otot lurik yang ditutupi membran mukosa. Due pertiga bagian anterirornya terdapat dalam mulut, dan sepertiga posteriornya terletak dalam pharynx. Otot-otot meletakkan lidah pada processus styloideus dan palatum molle diatas, dan pada mandibula dan os. Hyoideum dibawah. Lidah dibagi menjadi belahan kiri dan kana oleh septum fibrosa mediana.3

Gambar 1. Permukaan Lidah4Otot lidah dibagi dalam dua jenis, yaitu otot intrinsik, dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik hanya terbatas pada lidah dan tidak melekat pada tulang. Otot ini terdiri atas serabut-serabut longitudional, transversal, dan serat-serat vertikal. Otot ini mendapat persarafan dari n. Hypoglossus. Otot intrinsik ini memiliki fungsi untuk mengubah bentuk lidah. Otot ektrinsik melekat pada tulang dan palatum molle. Terdiri atas m. Genioglossus, m. Hyoglossus, m. Palatoglosus dan m.Styloglossus. Otot ekstrinsik lidah juga mendapat persarafan dari n. Hypoglossus. M. Geniglossus berfugsi untuk menjulurkan apex linguae keluar, m. Hyoglossus untuk menarik lidah ke bawah dan m. Styloglossus untuk menarik akar lidah ke atas dan belakang, menyempitkan isthimus faucium.Lidah mendapat darah dari a.lingualis, ramus tonsilaris a.facialis, a.pharyngea ascendens. Vena-venanya bermuara ke dalam V. Jugularis interna.1 Persarafan daerah lingua terbagi dua yaitu motorik dan sensorik. Persarafan motorik terutama untuk otot ekstrinsik dan intrinsik dipersarafi oleh n. hypoglossus (N. XII) kecuali m. Palatoglossus yang dipersarafi oleh n. glossopharyngeus (N. IX) sedangkan persarafan sensorik pada dua per tiga anterior dipersarafi oleh n. lingualis sedangkan pengecap oleh chorda tympani dan pada bagian sepertiga posterior dipersarafi oleh n. glossopharyngeus dan n. Vagus. 1Kelenjar ludah, terdiri dari: kelenjar parotis, kelenjar submandibularis dan kelenjar sublingualis. Kelenjar parotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantara proses mastoid kiri dan kanan mandibularis. Kelenjar parotis merupakan kelenjar ludah terbesar. Nervus facialis berjalan melalui kelenjar ini. Kelenjar parotisterletak di belakang tulang rahang bawah di bawah daun telinga dan mempunyai saluran yang bermuara di depan gigi geraham ke-2 atas. Kelenjar submandibularis, terletak dibawah fongga mulut bagian belakang. Kelenjar sublingualis, dibawah selaput lendir, bermuara di dasar rongga mulut.3Otot-otot penguyah pada mulut terbagi menjadi dua jenis yaitu otot-otot dangkal dan otot-otot dalam. Otot-otot ini melekatkan mandibula pada basis cranii dan mendapat persarafan dari n. mandibularis (N. trigeminus V3). Otot-otot dangkal terdiri dari m. masseter, m.temporalis, sedangkan otot dalam terdiri dari m. pterygoideus lateralis, m. pterygoideus medialis. M. masseter, otot ini menutupi ramus ascendens mandibulae dan terdiri atas dua bagian yaitu pars superficialis yang berorigo dengan os zygomaticus dan arcus zygomaticus maxillae dan juga berinsertio pada sisi lateral angulus mandibulae. Pars profunda yang berorigo dengan os zygomaticus dan arcus zygomaticus os temporale dan juga berinsertio dengan ramus ascendens mandibulae. M. temporalis, otot ini terdiri dari dua bagian yaitu pars anterior dan pars horizontal. M. temporalis ini berorigo pada permukaan lateral carnium di antara linea temporalis superior dan inferior. Serabut otot-otot ini menurun melalui sisi medial arcus zyfomaticus dan berinsertio pada processus coronarius mandibulae. M. pterygoideus lateralis (externus), otot ini terletak di fossa infratemporalis dan tertutup oleh m. temporalis. Otot ini berorigo pada caput superior dari os spenoid dan crista infratemporalis dan juga pada caput inferior dari lamina lateralis ossis pterygoidei. Otot ini juga mengadakan insertio dengan ariculatio temporo-mandibulare dan collum mandibulae. M. pterygoideus medialis (internus), otot ini berorigo dari fossa pterygoidea dan tuber maxillae dan serabut-serabutnya menuju ke arah lateral, caudal dan posterior untuk mengadakan insertio dengan permukaan medial angulus mandibulae.1

Terdapat empat proses pencernaan dasar, yaitu motilitas, sekresi, pencernaan, dan penyerapanMotilitasMotilitas adalah gerakan kontraksi otot yang mencampur dan mendorong maju isi saluran cerna Contohnya pada otot polos pembuluh darah, otot polos di dinding saluran cerna mempertahankan suatu kontraksi tingkat rendah yang menetap yang dikenal sebagai tonus. Tonus penting untuk mempertahankan tekanan tetap pada isi saluran cerna serta untuk mencegah dindingnya teregang permanen setelah mengalami distensi. Ada 2 tipe dasar motilitas saluran cerna, yaitu gerakan mendorong (propulsif) dan gerakan mencampur (segmentasi). Gerakan propulsif mendorong maju isi saluran cerna dengan kecepatan pergerakan bervariasi bergantung pada fungsi yang dilakukan oleh berbagai bagian saluran cerna. Contohnya saja di esophagus berlangsung cepat, karenan struktur ini hanya berfungsi sebagai saluran dari mulut ke lambung. Sedangkan di susus halus yang merupakan tempat utama pencernaan dan penyerapaan, isi nya bergerak maju dengan lambat dengan masksud menyediakan waktu untuk penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan mencampur memiliki fungsi ganda,. Pertama, mencampur makanan dengan getah pencernaan. Kedua, gerakan ini mempermudah penyerapan dengan memajankan semua bagian isi saluran cerna ke permukaan serap saluran cerna. Pergerakan bahan makanan melalui sebagian besar saluran cerna terjadi berkat kontraksi otot polos. Pengecualiannya adalah di ujung-ujung saluran mulut di bagian pangkal esophagus dan di sfignter ani eksternus dimana motilitas lebih melibatkan otot rangka daripada otot polos. Karena itu tindakan menguyah, menelan, dan defekasi memiliki komponen volunteer karena otot rangka berada di bawah kontrol sadar.5SekresiSejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran cerna oleh kelenjar eksokrin. Di sepanjang perjalanan, masing-masing dengan produk sekretoruk spesifik. Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organic spesifik yang penting dalam proses pencernaan, misalnya enzim, garam empedu, atau mukus. Sekresi semua getah pencernaan memerlukan energy, baik untuk transport aktif sebagian bahan mentah ke dalam sel (yang lain berdifusi secara pasif) maupun untuk sintesis produk sekretorik oleh retikulum endoplasma. Pada rangsangan saraf atau hormone yang sesuai, sekresi dibebaskan ke dalam lumen saluran cerna. Dalam keadaan normal, sekresi pencernaan direabsorpsi dalam suatu bentuk kembali ke darah setelah ikut serta dalam proses pencernaan. PencernaanManusia mengonsumsi tiga katergori biokimiawi bahan makanan kaya energi: karbohidrat, protein, dan lemak. Molekul-molekul besar ini tidak dapat melewati membrane plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran cerna ke dalam darah atau limfe. Pencernaan berarti penguraian biokimiawi struktur kompleks makanan menjadi satuan-satuan yang lebih kecil dan dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam sistem pencernaan.KarbohidratBentuk paling sederhana dari karbohidrat adalah gula sederhana atau monosakarida, misalnya glukosa, fruktosa, dan galaktosa, yang dalam keadaan normal sangat sedikit dalam makanan. Sebagian besar karbohidrat yang kita telan berada dalam bentuk polisakarida yang terdiri dari rantai-rantai molekul glukosa yang saling berikatan. Selain itu daging mengandung glikogen, polisakarida bentuk simpanan dair gliosa di otot. Selulosa, polisakarida dalam makanan yang ditemukan di dinding tumbuhan. Melalui proses pencernaan, tepung, glikogen, dan disakarida ini diubah mejadi monosakarida konstituen-konstituennya, terutama glukosa dengan sejumlah kecil fruktosa dan galaktosa. Monosakarida ini adalah satuan karbohidrat yang dapat diserap.ProteinProtein dalam makanan terdiri dari berbagai kombinasi asam amino yang disatukan oleh ikatan peptide. Melalui proses pencernaan, protein diuraikan terutama menjadi asam-asam amino konstituennya serta beberapa polipetida kecil. Keduanya adalah satuan protein yang dapat diserap.LemakSebagian besar lemak dalam makanan berada dalam bentuk trigliserida, yaitu lemak netral yang terdiri dari satu molekul gliserol dengan tiga asam lemak melekat padanya. Selama pencernaan, dua dari tiga molekul asam lemak tersebut terpisah, meninggalkan satu monogliserida.. satu molekul gliserol dengan satu molekul asam lemak melekat padanya. Karena itu produk akhir pencernaan lemak adalah monogliserida dan asam lemak bebas

PenyerapanDi usus halus, pencernaan telah tuntas dan terjadi sebagian besar penyerapan. Melalui proses penyerapan, unit-unit kecil makanan yang dapat diserap yang dihasilkan oleh pencernaan makanan bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit dipindahkan dari lumen saluran cerna ke dalam darah atau limfe.Tabel 1. Proses Pencernaan yang Terjadi di Mulut.5Organ PencernaanMotilitasSekresiPencernaanPenyerapan

Mulut dan kelenjar liurMengunyahLiur-Amilase-MukusLizosimPencernaan karbohidrat dimulaiTidak ada pencernaan makanan,beberaoa obat,cth:nitroglisrein

Faring dan EsofagusMenelanMukus--

MulutMulut (rongga oral) adalah pintu masuk ke saluran cerna. Lubang masuk dibentuk oleh bibir yang mengadung otot dan membantu mengambil, menuntun, dan menampung makanan di mulut. Bibir juga memiliki fungsi non pencernaan; berbicara dan sebagai reseptor sensorik dalam hubungan antar pribadi (misalanya berciuman) Bibir memiliki kemampuan merasakan sensasi taktil (sentuh) yang tinggi.Langit-langit (palatum),yang membentuk atap lengkung rongga mulut, memisahkan mulut dair saluran hidung. Keberadaan struktur ini juga memungkinkan bernafas dan mengunyah atau menghisap. Di belakang tenggorokan menggantung pada palatum, suatu tonjolan yang disebut uvula, yang berperan penting dalam menutup saluran hidup waktu menelan.Lidah, yang membentuk dasar rongga mulut. Terdiri dari otot rangka yang dikontrol secara volunteer. Gerakan lidah enting dalam menuntun makanan di mulu sewaktu mengunyah dan menelan juga berperan penting dalam berbicara. Selain itu kuncup kecap juga terdapat di lidah.Faring adalah rongga di belakang tenggorokan, Bagian ini berfungsi sebagai saluran bersama untuk sistem pencernaan dan sistem pencernaan . Susunan ini mengharuskan adanya mekanisme untuk menuntun makanan dan udara menguju saluran yang benar setelah melewati faring. Di dinding samping faring terdapat tonsil, jaringan limfoid yang merupakan sistem pertahanan tubuh.Peranan gigiLangkah pertama dalam proses pencernaan adalah mastikasi atau mengunyah, motilitas mulut yang melibatkan pengirisaan, perobekan, penggilingan, dan pencampuran makanan oleh gigi. Gigi tertanam kuat di dan menonjol dari tulang rahang. Bagian gigi yang terlihat dilapisi oleh email, sturktur paling keras dalam tubuh.Fungsi mengunyah antara lain untuk menggiling dan memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil sehingga makanan muidah ditelan dan untuk meningkatkan luas permukaan makanan yang akant erkena enzim, untuk mencampur makanan dengan liur dan untuk merangsang kuncup kecap. Merangsang kuncup kecap secara refleks meningkatkan sekresi liur, lambung, pankerasm dan empedu untuk persiapan bagi kedatangan makananTindakan mengunyah dapat volunteer, tetapi sebagian besar mengunyah selama makan adalah refleks ritmik yang dihasilkan oleh pengaktifan otot rangka rahang, bibir, pipi, dan lidah. Sebagai respons terhadap tekanan makanan pada jaringan mulut.Liur (Saliva)Sekresi yang berkaitan dengan mulut, terutama dihasilkan oleh tiga pasang kelenjar liur utama yang terletak di luar rongga mulut dan mengeluarkan liur mellalui duktus pendek ke dalam mulut. Liur mengandung 99,5% H2O dan 0,5% elektrolit dan protein. Protein liur yang terpenting adalah amylase, mukus dan lizosim.Liur memulai pencernaan karbohidrat di mulut melalui kerja amylase liur, suatu enzim yang menguraikan polisakarida menjadi maltose. Liur mempermudah proses menelan dengan membasahi partikel makanan. Liur memiliki sifat antibakteri melalui efek rangkap pertama dengan lisozim, suatu enzim yang menghancurkan atau melisiskan bakteri yang bisa merusak dinding sel, dan membilas bahan yang mungkin berfungsi sebagai makanan untuk bakteri. Liur berfungsi sebagai bahan pelarut yang merangsang kuncup kecap. Liur membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah. Liur berperan penting dalam hygiene mulut dengan membantu menjaga mulut dan gigi bersih. Liur kaya akan dapar bikarbonat, yang menterlakan asam dalam makanan serta asam yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga karies dentis dapat dicegah.5Refleks Liur Sederhana dan TerkondisiRefleks liur sederhana terjadi ketika kemoreseptor dan reseptor tekan di dalam rongga mulut berespons terhadap keberadaan makanan. Pada pengaktifa, reseptor-reseptor ini menghasilkan impuls serat-serat saraf aferen yang membawa informasi ke pusat liur, yang terletan di medula batang otak. Pusat liur, kemudian mengirim impuls melalui saraf otonom eksterinsik ke kelenjar liur untuk meningkatkan sekresi liur. Pada refleks liur terkondisi atau didapat, saliva terjadi tanpa stimulasi oral. Hanya berpikir, melihat, mencium, atau mendengar pembuatan makanan yang lezat memicu salvias melalui refleks ini. Sinyal yang berasar dari luar mulut dan secara mental dikaitkan dengan kenikmatan makan bekerja melalui korteks serebri untuk merangsang pusat liur di medula.Pengaruh Otonom pada Sekresi LiurPusat liur mengontrol derajat pengeluaran lur melalui saraf otonom yang menyarafi kelenjar liur. Tidak seperti saraf otonom di etmpat lain di tubuh, respons simpatis dan parasimpatis di kelenjar liur tidak antagonistik. Simpatis maupun parasimpatis meningkatkan sekresi liur tapi jumlah, karakteristik, dan mekanismenya berbeda. Stimulasi parasimpatis yang memiliki efek dominan dama sekresi liur, menghasilkan liur yang segera keluar, encer, jumlahnya banyak dan kaya enizm. Sedangkan stimulasi simpatis menghasilkan liur dengan volum terbatas, kental, dan kaya mukus. Sekresi liur adalah satu-satunya sekresi pencernaan yang seluruhnya berada di bawah control saraf. Semua sekresi penceranaan lainnya diatur oleh reaksi sistem saraf dan hormone.Pencernaan di mulut melibatkan hidrolisis polisakarida menjadi disakarida oleh amylase. Namun di mulut tidak terjadi penyerapan makanan. Yang penting, sebagian obat dapat diserap oleh mukosa oral, contoh utamanya adalah nitrogliserin, obat vasodilator yang kadang digunakan oleh pasieng jatung untuk menghilangkan serangan angina yang berkaitan dengan iskemia miokardium.5EsofagusEsofagus merupakan sebuah saluran berupa tabung berotot yang menghubungkan dan menyalurkan makanan dari rongga mulut ke lambung. Dari perjalanannya dari faring menuju gaster, esofagus melalui tiga kompartemen yaitupars servikalis,sepanjang 5 cm dan berjalan di antara trakea dan kolumna vertebralis.Pars thorakalis, setinggi manubrium sterni berada di mediastinum posterior mulai di belakang lengkung aorta dan bronkus cabang utama kiri, lalu membelok ke kanan bawah di samping kanan depan aorta thorakalis bawah.Pars abdominalis, masuk ke rongga perut melalui hiatus esofagus dari diafragma dan berakhir di kardia lambung, panjang berkisar 2-4 cm.

Pada orang dewasa, panjang esofagus apabila diukur dari incivus superior ke otot krikofaringeus sekitar 15-20 cm, ke arkus aorta 20-25 cm, ke v. pulmonalis inferior, 30-35 cm, dan ke kardioesofagus joint kurang lebih 40-45 cm. Bagian atas esofagus yang berada di leher dan rongga dada mendapat darah dari a. thiroidea inferior beberapa cabang dari arteri bronkialis dan beberapa arteri kecil dari aorta. Esofagus di hiatus esofagus dan rongga perut mendapat darah dari a. phrenica inferior sinistra dan cabang a. gastrika sinistra.Pembuluh vena dimulai sebagai pleksus di submukosal esofagus. Di esofagus bagian atas dan tengah, aliran vena dari plexus esofagus berjalan melalui vena esofagus ke v. azigos dan v. hemiazigos untuk kemudian masuk ke vena kava superior. Di esofagus bagian bawah, semua pembuluh vena masuk ke dalam vena koronaria, yaitu cabang vena porta sehingga terjadi hubungan langsung antara sirkulasi vena porta dan sirkulasi vena esofagus bagian bawah melalui vena lambung tersebut.Esofagus dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis. N. vagus bersifat saraf parasimpatis bagi esofagus, meskipun di bawah leher n. vagus membawa gabungan saraf simpatis dan parasimpatis. Esofagus pars servikalis dipersarafi oleh n. laringeus rekuren yang berasal dari n. vagus. Cabang n.vagus dan n. laringeus rekurens kiri mempersarafi esofagus thorakalis atas. N. vagus kiri dan kanan berjalinan dengan serabut simpatis membentuk pleksus esofagus. Persarafan simpatis berasal dari ganglion servikal superior rantai simpatis, n. splanikus mayor, pleksus aortik thorasikus dan ganglion seliakus.5MikroskopikSaluran cerna pada umumnya memiliki ciri strukturan khas. Saluran ini merupakan suatu tabung berongga yang terdiri atas lumen dengan diameter yang bervariasi, dan dikelilingi oleh dinding yang terdiri dari 4 lapisan utama, yaitu mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa. Mukosa terdiri atas epitel pelapis, sebuah lamina propria jaringan ikat yang kaya akan pembuluh darah, pembuluh limfe,dan sel-sel otot polos, kadang-kadang juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoidMusukularis mukosa, biasanya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan longitudinal luar dari otot polos, yang memisahkan mukosa dari submukosa. Mukosa sering disebut membran mukosa.Submukosa terdiri atas jaringan ikat padat dengan bnyak pembuluhd arah dan pembuluh limfe dan suatu pleksus saraf sumbukosa (pleksus meissner). Lapisan muskularis mengandung sel-sel otot polos yang tersusun sebagai spiral dan dibagi dalam 2 lapisan lagi, sesuai arah utamanaya jalannya sel otot. Di lapisan dalam, susunan sel otot umumnya melingkar, di lapisan luar, sbagian besar susunannya memanjang. Muskularis juga mengandung pleksus saraf mientrikus (pleksus Auerbach)Serosa adalah lapisan tipis jaringan ikat longgar yang kaya akan pembuluh darah, pembuluh limfe dan jaringan lemak, serta epitel selapis gepeng sebagai epitel pelapis(mesotel). Fungsi utama epitel pelapis saluran cerna adalah sebagai sawar yang secara selektif bersifat permeable di antara isis saluran cerna dan jairngan tubuh, untuk memudahkan transport dan pencernaaan makanan. Untuk memudahkan absorpsi produk pencernaan, dan menghasilkan hormone yang mempengaruhi aktivitas sistem pencernaan. Sel-sel lapisan ini menghasilkan mukus sebagai pelumas dan pelindung.6Rongga MulutRongga mulut dilapisi epitel berlapis gepeng, berlapis bertandung. Lapisan keratis melindungi mukosa mulut terhadap kerusakan selama mengunah dan hanya terdapat di gingival dan palatim durum. Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk menutupi palatum molle, bibir, pipi, dan dasar mulut. Palatum molle mengadndung otot rangka, sejumlah besar kelenjar mukosa, dan nodul limfoid dalam lapisan submukosanya.LidahLidah adalah massa otot rangka yang ditutupi membrane yang bervariasi sesuai daerahnya. Permukaan dorsal lidah tampak tidak teratur, yang ditutupi di sebelah anterior oleh sejumlah besar tonjolan kecil yang disebut papilla. Sepertiga permukaan posterior lidah dipisahkan dari dua pertiga bagian anterior oleh batas berbentuk huruf V. Papilla adalah peninggian epitel mulut dan lamina propria. Ada 4 jenis papillaPapilla filimormis, berbentuk kerucut memanjang, jumlahnya cuup bnayak dan terdapat di seluruh permukaan lidah. Epitelnya, yang tidak mengandung kuncup kecap memiliki lapisan tanduk. Papila fungiformis, menyerupai jamur karena memiliki tangkai sempti dan bagian atas yang melebar dengan permuka licin. Papila ini yang mengadung sebaran kuncup kecap pada permukaan atasnya, tersebar tak merata di antara papilla filiformis. Papila foliate, kurang berkembang pada manusia, Papila ini terdiri atas 2 atau lebih tonjolan dan alur parallel pada permukaan dorsolateral lidah dan mengadung banyak kuncup kecap. Papila sirkumvalata merupakan 7-12 paila bulat berukuran sangat besar dengan permukaan datar yang menonjol di atas papilla lain. Papila ini tersebar di daerah V di bagian posterior lidah. FaringFaring yakni suatu rongga peralihan antara rongga mulut dan sistem pernafasan dan pencernaan. Dilapisi epitel berlapis gepeng tak bertandung yang berlanjut ke esophagus dan dilapisi oleh epitel bertingkat silindiris bersilia bersel goblet di daerah dekat rongga hidung.Gigi Pada gigi manusia dewasa, normalnya terdapat 32 gigi permanen. Gigi ini tersebar dalam 2 lengkung simetris bilateral di tulang maksila dan mandibula, dengan 8 gigi di setiap kuadran: 2 insisivus, 1 kaninus, 2 premolar, dan 3 molar tetap. Setiap gigi terdiri atas baigan yang menonjol di atas gingiva (bagian mahkota) dan sat atau lebih akgar gigi di bawah gingival yang menahan gigi pada kantung atau sakus tulang yang disebut alveolus. Mahkota gigi ditutupi oleh email yang sangat keras dan akar gigi ditutupi oleh email yang sangat keras dan akar gigi ditutup oleh jaringan bermineral lain, yaitu sementum. Kedua lapisan penutup ini bertemu di bagian serviks gigi. Bagian terbesar gigi terdiri atas materi berkapur lain, yaitu dentin, yang mengelilingi ruang berisi jaringan ikat lunak yang dikenal sebagai rongga pulpa. Rongga pulpa mempunyai bagian mahkota dan bagian akar yang meluas ke apeks dan radiks, tempat terdapatnya foramen apical yang memungkinkan pembukuh darah, pembukuh limfe, dan saraf keluar masuk rongga pupla. Ligamen periodontal adalah jaringan ikat fibrosan dengan berkas serat kolagen yang tertanam dalam sementum dan tulang alveolar, yang menahan gigi dengan erat dalam saku tulangnya.Dentin adalah jaringan berkapur yang lebih keras dari tulang karena kandungan garam kalsiumnya yang lebih tinggi. Dentin terdiri atas serabut kolagen tipe I, gliosaminoglikan, fosfoprotein, fosfolipid, dan garam kalsium dalam bentuk kristal hidroksi apaptit. Matriks organic dentin disekresi oleh odontoblas, yaitu sel pulpa yang melapisi permukaan dalam gigi. Odontoblas adlaah sel terpolarisasi gepeng yang menghasilkan matriks organic hanya pada permukaan sel dentin. Matriks yang dihasilkan odontoblas pada mulanya tidak bermineral dan disebut predentin. Dentin sensitive terhadap beberapa stimulus, seperti panas, dingin, trauma, dan pH asam, dan semua stimulus ini dirasaakan sebagai nyeri.Email adalah komponen tubuh manusia yang paling keras. Email terdiri atas kira-kira 96% mineral, 1% zat organic, dan 3% sisanya adalah air, Kebanyakan komponen anorganik email adala kristal hidroksiapatit. Email dihasilkan oleh sel ektoderman, sedangkan sebagian besar struktur lain dari gigi berasal dari mesoderm atau dari Krista neuralis. Matriks organic email terdiri dari amelogenin dan enamelin yang berpperan dalam penyusunan komponen mineral email. Email terdiri atas batang kolmo panjang.Pulpa dentis terdiri atas jaringan ikat longgar. Komponen utamanya adalah odontoblas, fibroblast, serabut kolagen halus, dan suatu substansi dasar yang mengadung glikosaminoglikan. Pulpa juga merupakan jaringan yang banyak mengadung pembuluh darah dan saraf. Serat pulpa snesitif terhadap nyeriPeridonsium terdiri atas struktur-struktur yang bertanggung jawab dalam mempertahankan gigi di dalam tulang maksila dan mandibulan. Periodonsium ini terdiri atas sementum, ligament, periodontal, tulang alveolar, dan gingival. Sementum menutupi dentin akar gigi dan susunannya serupa dengan tulang. Ligamen periodontal terdiri atas jaringan ikat khusus dengan serat-serat yang menembus sementum gigi dan mengikat sementum pada dinding tulang di saku gigi yang tetap memungkinkan pergerakan terbatas pada gigi.Gingiva adalah membrane mukosa yang melekat erat pada periosteum tulang maksila dan mandibula. Gingiva terdiri atas epitel berlapis gepeng dan lamina propria yang mengandung banyak papil dan jaringan ikat. Bagian khusus epitel ini disebut epitel peratutan dan melekat pada email gigi melalui kutikula yang menyerupai lamina basal tebal dan membentuk perlekatan epitel Gottlieb. Di antara email dan epitel terdapat sulkus gingivus.6Pembahasan Kesimpulan

Daftar Pustaka1. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2006.h.758-60.2. Widjaja, Hardi. Anatomi abdomen. Jakarta: EGC; 2009.h.70-88.3. Wibowo, Daniel S.Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Gramedia; 2005.h.80-90. 4. Sumber : http://www.bukupr.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-alat-indera-lidah.html.5. 1.Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012. h.641-651.6. Juniqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar: teks dan atlas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007. h.335-350