Makalah Blok 11

24
Metabolisme Tubuh Saat Mengalami Kelaparan Yuniete Eiffelia(102012135), Mutia I. A. Limbers(102012422), Raymond F. Noelnoni(102013035), Jesryn Dhillon(102013121), Robby(102013187), Chaifung Carolline(102013202), Thjia Theonardy Gilroy(102013346), Stella Nadia Sura(10201347), Stevia A. N. Purba(102013453), Muhannad Fawwaz Abdullah (102013527) B2 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Pendahuluan Makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan di konsumsi oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari- harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Konsumsi makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. 1 Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan. Kurangnya asupan makanan dapat menyebabkan kelaparan. Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah 1

description

skn 8

Transcript of Makalah Blok 11

Page 1: Makalah Blok 11

Metabolisme Tubuh Saat Mengalami Kelaparan

Yuniete Eiffelia(102012135), Mutia I. A. Limbers(102012422), Raymond F.

Noelnoni(102013035), Jesryn Dhillon(102013121), Robby(102013187), Chaifung

Carolline(102013202), Thjia Theonardy Gilroy(102013346), Stella Nadia

Sura(10201347), Stevia A. N. Purba(102013453), Muhannad Fawwaz Abdullah

(102013527)

B2

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Pendahuluan

Makanan adalah bahan yang biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan di

konsumsi oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dan nutrisi. Tanpa makanan,

makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat

membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan badan dan otak.

Konsumsi makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak

maupun badan.1

Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein,

karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita

dapatkan dari makanan. Kurangnya asupan makanan dapat menyebabkan kelaparan.

Kelaparan adalah suatu kondisi di mana tubuh masih membutuhkan makanan,

biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk

waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari nafsu makan normal.

Istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk kepada kondisi kekurangan gizi yang

dialami sekelompok orang dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang relatif lama,

biasanya karena kemiskinan, konflik politik, maupun kekeringan cuaca.2,3

Dalam kasus ini seorang bayi mengalami kelaparan akibat kekurangan nutrisi.

Ia merasa lemas dan sudah tidak minum ASI tetapi minum susu formula yang tidak

sesuai takaran untuk anak seusianya. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai

metabolisme energy, protein, lemak, karbohidrat dan benda keton, gizi seimbang, dan

mengenai kelaparan dan hormone yang memengaruhinya.

1

Page 2: Makalah Blok 11

Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat merupakan satu diantara nutrien utama bagi manusia. Di dalam

tubuh dijumpai beberapa jalur oksidasi karbohidrat, misalnya: glikolisis anaerob/jalur

embden meyerhof; glikolisis aerob/siklus krebs; glikogenesis dan glikogenolisis; asam

glukuronat; HMP-shunt; dan glukoneogenesis. Jalur glikolisis anaerob, dikenal pula

sebagai jalur Embden-Meyerhof dan beralangsung di sitosol sel jaringan tubuh.

Glikolisis dimulai dari glukosa menjadi glukosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh

heksokinase dengan menggunakan ATP sebagai donor fosfat. Proses ini sifatnya

ireversibel dan dapat dihambat secara alosterik oleh produknya yakni glukosa 6-

fosfat. Heksokinase memiliki afinitas tinggi untuk glukosa, dan di hati dalam kondisi

normal enzim ini mengalami saturasi sehingga bekerja dengan kecepatan tetap untuk

menghasilkan glukosa 6-fosfat untuk memenuhi kebutuhan sel, sel hati juga

mengandung suatu isoenzim heksokinase yang bernama glukokinase yang memiliki

afinitas rendah daripada konsentrasi glukosa intrasel normal. Fungsi glukokinase di

hati adalah untuk mengeluarkan glukosa dari darah setelah makan dan menghasilkan

glukosa 6-fosfat yang melebihi kebutuhan untuk glikolisis yang digunakan untuk

sintesis glikogen dan lipogenesis.4

Glukosa 6-fosfat adalah suatu senyawa penting yang berada di pertemuan

beberapa jalur metabolik yakni glikolisis, glukoneogenesis, jalur pentosa fosfat,

glikogenesis, dan glikogenolisis. Pada glikolisis, senyawa ini diubah menjadi

fruktosa 6-fosfat oleh fosfoheksosa isomerase yang melibatkan suatu isomerasi

aldosa ketosa. Reaksi ini diikuti oleh fosforilasi lain yang dikatalisis oleh enzim

fosfofruktokinase untuk membentuk fruktosa 1,6-bisfosfat. Reaksi fosfofruktokinase

secara fungsional dapat dianggap ireversibel dalam kondisi fisiologis; reaksi ini dapat

d iinduksi dan diatur secara alosterik, dan memiliki peran besar dalam mengatur laju

glikolisis. Fruktosa 1,6-bisfosfat dipecah oleh aldolase (fruktosa 1,6- bisfosfat

aldolase) menjadi dua triosa fosfat, gliseraldehida 3-fosfat dan dihidroksiaseton

fosfat. Gliseraldehida 3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat dapat saling terkonversi

oleh enzim fosfotriosa isomerase.4

Glikolisis berlanjut dengan oksidasi gliseraldehida 3-fosfat menjadi 1,3-

bisfosfogliserat. Enzim yang mengatalisis reaksi oksidasi ini, gliseraldehida 3-fosfat

dehidrogenase, bersifat dependen-NAD. Dalam reaksi berikutnya yang dikatalisis

oleh fosfogliserat kinase, fosfat dipindahkan dari 1,3-bisfosfogliserat ke ADP,

2

Page 3: Makalah Blok 11

membentuk ATP (fosforilasi tingkat-substrat) dan 3-fosfogliserat. 3-Fosfogliserat

kemudian mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat oleh fosfogliserat mutase.

Langkah berikutnya dikatalisis oleh enolase dan melibatkan suatu dehidrasi

yang membentuk fosfoenolpiruvat. Enolase dihambat oleh fluorida, dan jika

pengambilan sampel darah untuk mengukur glukosa dilakukan, tabung penampung

darah tersebut diisi oleh fluorida untuk menghambat glikolisis. Enzim ini juga

bergantung pada keberadaan Mg2+ atau Mn2+. Fosfat pada fosfoenolpiruvat

dipindahkan ke ADP oleh piruvat kinase untuk membentuk dua molekul ATP per

satu molekul glukosa yang dioksidasi.4

Setelah glikolisis terjadi oksidasi piruvat (dekarboksilasi oksidatif) di dalam

mitokondria, yang merupakan proses perubahan asam piruvat menjadi asetil koA.

Tahap oksidasi piruvat adalah sebagai berikut:

Enzim yang berperan adalah enzim piruvat dehidrogenase. Ketika reaksi

terjadi, maka KoASH akan diubah menjadi CO2 dan reaksi ini juga memerlukan

NAD+ yang kemudian akan teroksidasi menjadi NADH+ + H+ dan menghasilkan 3

ATP.

Siklus Asam Sitrat (SAS) atau Siklus Krebs merupakan jalur akhir

metabolisme bermacam zat yang terjadi di mitokondria dan merupakan bagian

integral dalam proses penyediaan energi dalam jumlah besar. Proses ini memerlukan

asetil koA yang dapat diperoleh dari oksidasi karbohidrat, lemak, dan asam amino.

SAS berfungsi amphibolik sehingga dapat terjadi baik dalam jalur anabolik ataupun

katabolik.4

Siklus asam sitrat atau yang biasa disebut sebagai siklus krebs merupakan

siklus akhir dari oksidasi dari karbohidrat, protein maupun lipid yang di metabolisir

menjadi asetil-koA. Siklus asam sitrat juga memiliki peran penting dalam

glukoneogenesis, dan lipogenesis. Siklus asam sitrat sendiri terjadi di dalam

mitokondria dari sel dan pada awalnya Siklus asam sitrat diawali oleh kondensasi dari

asetil-KoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat dikatalis oleh sitrat sintase. Proses

kondensasi ini menggunakan bantuan dari H2O sehingga menjadi Sitrat +KoA. Lalu

sitrat dikonversi oleh enzim akonitase yang mengandung Fe2+ menjadi isositrat.

Reaksi ini dihambat oleh fluoroasetat yang dalam bentuk fluorasetil-KoA

mengadakan kondensasi dengan oksaloasetat untuk membentuk fluorositrat. Senyawa

3

CH3-C-COOH CH3-C~S-koA

Page 4: Makalah Blok 11

ini menghambat akonitase sehingga menyebabkan penumpukan sitrat yang berefek

menghambat fosfofruktokinase yang mengkonversi fruktosa-6P menjadi fruktosa 1,6

bifosfat.4

Setelah itu isositrat mengalami dehidrogenase dengan enzim isositrat

dehidrogenase dan NAD untuk membentuk oksalosuksinat lalu melepas CO2 yang

pertama untuk membentuk alfa ketoglutarat. Reaksi ini melibatkan rantai pernafasan

sehingga menghasilkan 3ATP oleh NADH. Lalu alfa ketoglutarat sendiri akan

membentuk suksinil-KoA dengan bantuan enzim alfa ketoglutarat dehidrogenase,

NAD+ dan KoA. Pada saat ini melepaskan CO2 yang kedua dalam siklus asam sitrat

dan menghasilkan 3ATP oleh NADH melalui rantai pernafasan. Reaksi ini dihambat

oleh arsenit sehingga menyebabkan penumpukan alfaketoglutarat. Lalu suksinil-KoA

sendiri dirubah menjadi suksinat dengan enzim suksinat tiokinase. Pada saat ini

merupakan satu satunya reaki yang membentuk fosfat berenergi tinggi tingkat

substrat. Reaksi ini melibatkan GDP menjadi GTP lalu dikonversikan dari GTP Ke

ATP dengan reaksi GTP+ADP→ATP+GDP. Lalu reaksi berlanjut dari Suksinat

menjadi fumarat dengan enzim suksinat dehidrogenase dengan koenzim FAD menjadi

Fumarat. Pada reaksi ini maka dihasilkan 2ATP oleh FADH melalui rantai

pernafasan. Lalu dengan enzim fumarase yaitu dengan reaksi penambahan air, maka

fumarat diubah menjadi malat. Malat sendiri akan diubah menjadi oksaloasetat

dengan bantuan malah dehidrogenase dan koenzim NAD. Pada reaksi ini maka

dihasilkan 3ATP oleh NADH melalui rantai pernafasan. Dan oksaloasetat sendiri

akan berikatan dengan asetil-KoA lagi dan menjadi Sitrat sehingga membentuk

sebuah rantai siklus yang berkepanjangan. Total dari ATP yang dihasilkan oleh 1

molekul asetil KoA adalah 11 ATP melalui rantai pernafasan dan 1 ATP melalui

tingkat substrat.4

Metabolisme Protein

Beberapa asam amino merupakan asama amino yang essential secara nutrisi,

yaitu asam-asam amino ini harus didapatkan dari makanan, sednagkan asam amino

lainnya dapat disintesis dalam tubuh dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan metabolisme.3

Deaminasi, Aminasi, & Transaminasi

4

Page 5: Makalah Blok 11

Reaksi transaminasi, perubahan suatu asama amino menjadi asam keto yang

bersangkutan bersama dengan perubahan asam keto lainnya menjadi satu asam amino,

terjadi di banyak jaringan: Alanin + α-Ketoglutarat Piruvat + Glutamat

Deaminasi oksidatif asam amino terjadi di hati. Satu asam imino dibentuk oleh

dehidrogenase dan senyawa ini dihidrolisis menjadi asam keto, dengan menghasilkan

NH4+:

Asam amino + NAD+ Asam imino + NADH + H+

Asam imino + H2O Asam keto + NH4+

Sebagian besar NH4+ yang terbentuk oleh deaminasi asam amino di hati di

ubah menjadi urea, dan urea disekresikan ke urin. NH4+ membentuk karbamoil fosfat,

dan di mitokondria gugus ini dipindahkan ke ornitin, membentuk sitrulin. Enzim yang

berperan adalah ornitin karbamoiltransferase. Arginin diubah menjadi sitrulin; stelah

itu urea dipisahkan dan ornitin kembali terbentuk. Kebanyakan urea dibentuk di hati,

dan pada penyakit hati berat nitrogen urea darah turun dan NH3 darah meninggi.4

Metabolisme Lemak

Lipid adalah bentuk energi tubuh yang paling pekat. Sel-sel otak hanya

menggunakan glukosa tetapi jaringan tubuh lainnya seperti otot jantung lebih memilih

lipid sebagai sumber energi. Dua produk pemecahan lipid adalah gliserol dan asam

lemak. Dalam sel, gliserol dapat dikonversi menjadi gliseraldehida 3 fosfat suatu zat

antara pada glikolisis. Gliserol yang difosforilasi dapat memasuki jalur glikolisis di

mana terjadi konversi menjadi asam piruvat sebelum memasuki siklus krebs. Gliserol

mengandung 3 atom karbon, sehingga memberikan setengah energi glukosa – 19

ATP.5

Asam lemak akan mengalami oksidasi beta di hati membentuk asetil KoA.

Asetil KoA dapat langsung memasuki siklus krebs, tidak perlu melalui jalur glikolisis.

Reaksi ini disebut juga sebagai oksidasi beta karena yang dioksidasi adalah atom

karbon kedua dari ujung asam pada rantai asam lemak. Atom karbon kedua ini disebut

juga karbon ‘beta’. Oksidasi beta akan memecah dua atom karbon dari rantai asam

lemak. Jumlah energi yang dilepaskan dari proses oksidasi beta tergantung dari

panjang rantai asam lemak – asam stearat (18C) akan menghasilkan 146 ATP, asam

palmitat (16C) akan menghasilkan 129 ATP.3

5

Page 6: Makalah Blok 11

Ketogenesis

Pada keadaan normal, sebagian besar asetil KoA yang terbentuk akan

memasuki siklus krebs. Akan tetapi, jika konsumsi karbohidrat sangat sedikit seperti

pada kasus kelaparan atau diet ketat, atau jika glukosa tidak dapat digunakan seperti

pada diabetes mellitus, maka metabolisme lemak akan meningkat sebagai kompensasi

kekurangan glukosa. Masuknya asetil KoA ke siklus krebs tergantung dari

ketersediaan asam oksaloasetat, yang akan mengubah asetil KoA menjadi asam sitrat.

Defisit karbohidrat menyebabkan pembentukan asam oksaloasetat berkurang dan

oksidasi lemak menjadi tidak lengkap. Selain itu oksidasi lemak untuk produksi

energi akan menyebabkan produksi asetil KoA yang berlebihan. Kelebihan asetil KoA

yang terakumulasi dalam sel akan ditranspor ke hati, di mana terjadi konversi asetil

KoA menjadi badan keton – aseton, asam asetoasetat, dan asam beta hidroksibutirat.

Akumulasi badan keton dalam tubuh disebut juga ketosis atau ketoasidosis. Karena

sebagian besar badan keton bersifat asam, maka ketosis menyebabkan asidosis

metabolik.4

Kelaparan

Selama periode kekurangan nutrisi atau kelaparan yang terus berkelanjutan,

maka akan terbentuk mekanisme kompensasi untuk mengurangi dampak malnutrisi

ini. Pada awalnya bila kadar glukosa dari karbohidrat tidak cukup untuk membentuk

energy, maka akan digunakan glikogen yang merupakan glukosa cadangan dihati dan

di otot sebagai bahan bakar. Namun, jumlah simpanan ii hanya sekitar 5000 kJ dan

kurang untuk metabolism basal sehari. Oleh karena itu diambilah trigliserida dari

jaringan lemak untuk diubah menjadi asam lemak dan benda keton oleh sebagian

besar jaringan. Tapi, hal ini tidak berlaku untuk otak yang harus menggunakan

glukosa sebagai bahan bakar. Asam lemak tidak dapat diubah menjadi karbohidrat.

Untuk mengatasi hal ini maka dipakailah asam amino yang terutama berasal dari asam

lemak untuk diubah jadi glukosa lewat proses gluconeogenesis. Namun, karena

protein tidak ada bentuk penyimpanannya di tubuh, maka lama-kelamaan protein

kadarnya akan berkurang di tubuh.6

Selanjutnya tubuh akan melakukan kompensasi yakni menopang suplai

glukosa ke jaringan yang membutuhkan dan menghambat jumlah protein yang

dipecah. Jaringan lain juga ikut mengubah bahan bakar utamanya dari glukosa

6

Page 7: Makalah Blok 11

menjadi asam lemak dan benda keton. Jaringan tersebut juga melakukan glikolisis

anaerob yang menghasilkan laktat dan piruvat. Senyawa ini dapat diubah jadi glukosa

dan dilepaskan ke seluruh tubuh. Akhirnya simpanan lemak dipakai untuk sintesis

glukosa. Pada kelaparan lebih lanjut, muncul adaptasi lain. Tubuh akan mulai

mengurangi konsumsi energy dan kecepatan metabolic menurun 10%. Otak juga

mulai belajar menggunakan asam keton untuk bahan bakarnya. Tubuh pun lemas

akibat pembentukan ATP yang sangat sedikit dibandigkan menggunakan glukosa,

kekurangan protein, dan tubuh bias mengalami asidosis.5

Hormon yang Berperan

Hormon yang berperan dalam pengaturan glukosa darah yang terutama adalah

hormon-hormon yang dihasilkan oleh pulau-pulau langerhans kelenjar pancreas yang

merupakan kumpulan sel-sel ovoid tersebar di seluruh pancreas dan terdiri dari

beberapa jenis sel. Hormon-hormon yaitu insulin dan glukagon.

Insulin adalah hormon anabolik utama dalam tubuh. Insulin disekresikan oleh

sel beta pankreas. Sekresinya merupakan umpan langsung dari kadar gula darah yang

mengalirinya. Kenaikan kadar glukosa darah seperti setelah makan merangsang

insulin untuk disekresikan agar glukosa darah dapat diturunkan, digunakan dan

disimpan oleh tubuh. Sedangkan pada kadar gula darah yang turun maka insulin akan

dihambat. Selain kadar glukosa darah, insulin juga ditingkatkan pada peningkatan

kadar asam amino darah, aktivitas saraf parasimpatis dan hormon saluran cerna yaitu

glucose dependen insulinoreopic peptide. Insulin memudahkan transport glukosa ke

sebagian sel, insulin merangsan glikogenesis, menghambat glikogenolisis dan

menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati dengan menghambat glukoneogenesis.1

Glukagon adalah suatu hormon protein yang dikeluarkan oleh sel alfa pulau

langerhans sebagai respons terhadap kadar glukosa darah yang rendah dan

peningkatan asam amino plasma. Glukagon adalah hormon utama stadium pasca

absorptif pencernaan, yang terjadi selama periode utama adalah katabolik

(penguraian). Glukagon menstimulasi glukoneogenesis hati dan menyebabkan

penguraian simpanan glikogen untuk digunakan sebagai sumber energi. Glukagon

menstimulasi penguraian lemak dan pelepasan asam lemak bebas ke dalam aliran

darah, untuk digunakan sebagai sumber ebergi selain glukosa. Fungsi-fungsi tersebut

7

Page 8: Makalah Blok 11

bekerja untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Pelepasan glukagon oleh pankreas

distimulasi oleh saraf simpatis.3

Selain 2 hormon utama dalam metabolik itu, ada juga hormon yang dihasilkan

oleh kelenjar suprarenal yaitu cortisol yang juga ikut berperan di dalam metabolic

hormon. Hormon ini berperan merangsang glukoneogenesis yaitu mengacu pada

perubahan asam amino, menjadi karbohidrat di dalam hati. Dan juga merangsang

penguraian protein di jaringan,terutama di otot dan dialirkan ke darah agar siap untuk

dijadikan bahan glukoneogenesis juga. Hormon ini menghambat penyerapan dan

penggunaan glukosa oleh banyak jaringan, kecuali otak. Karena otak menggunakan

bahan bakar hanya dari glukosa. Kortisol merangsang penguraian protein di banyak

jaringan, terutama otot. Asam amino yang dimobilisasi ini siap digunakan untuk

gluconeogenesis. meningkatkan lipolisis, penguraian simpanan lemak di jaringan

adipose. Asam-asam lemak yang sudah dipecah ini dapat dijadikan bahar bakar

pengganti bagi jaringan yang menggunakan glukosa, agar glukosa bisa dihemat untuk

diotak. Sekresi cortisol diatur langsung oleh ACTH yang berasal dari hipofisis

anterior, terjadi mekanisme umpan balik negative yang berfungsi agar sekresi kortisol

relative konstan.2

Epinefrin menimbulkan beberapa efek metabolik, bahkan pada konsentrasi

hormon dalam darah yang lebih rendah dari pada yang dibutuhkan untuk

menimbulkan efek kardiovaskuler. Secara umum, epinefrin merangsang mobilisasi

simpanan karbohidrat dan lemak sehingga tersedia energi yang dapat segera

digunakan oleh otot. Secara spesifik,epinefrin meningkatkan kadar glukosa darah

melalui beberapa mekanisme yang berlainan. Pertama hormon ini merangsang

glukoneogenesis dan glikogenolisis di hati, yang terakhir mengacu pada penguraian

simpanan glikogen menjadi glukosa yang kemudian dibebaskan ke dalam darah.

Epinefrin juga merangsang glikogenolisis di otot rangka. Epinefrin dan sistem

simpatis juga memiliki efek hiperglikemik dengan menghambat sekresi insulin dan

merangsang glukagon Selain meningkatakan kadar gula darah, epinefrin juga

menignkatkan kadar asam lemak darah dengan mendorong lipolysis.1-3

Gizi

Kebutuhan Nutrisi dan Cairan Bayi

8

Page 9: Makalah Blok 11

Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam

membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak. Nutrisi sangat

bermanfaat bagi tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak

serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam tubuh,

seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng

(Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi tiamin, defisiensi kalium, dan lain-lain yang

dapat menghambat proses tumbuh kembang anak. Apabila kebutuhan nutrisi pada

bayi dan anak terpenuhi, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan

usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah

terjadinya morbiditas dan mortilitas.6

Kebutuhan nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena

nutrisi juga merupakan sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh

serta sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh. Sumber tenaga nutrisi dapat

diperooleh dari karbohidrat sebesar 50-55%, dari lemak sebanyak 30-35%, dan dari

protein sebanyak 15%. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak harus seimbang dan

mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh tubuh.6

Komponen Zat Gizi

Zat gizi merupakan unsur yang penting dalam nutrisi, kebutuhan nutrisi tidak

akan berfungsi secara optimal kalau tidak mengandung beberapa zat gizi yang sesuai

dengan kebutuhan tubuh, demikian juga zat gizi yang cukup pada kebutuhan nutrisi

akan memberikan nilai yang optimal. Ada beberapa komponen zat gizi yang

dibutuhkan pada nutrisi bayi dan anak yang jumlahnya sanagat berbeda untuk setiap

usia. Secara umum zat gizi dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan makro dan

golongan mikro. Zat gizi golongan makro terdiri atas kalori (karbohidrat, lemak, dan

protein) dan H2O (air), sedangkan zat gizi golongan mikro terdiri atas vitamin dan

mineral.5

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap

makanan. Karbohidrat harus tersedia dalam jumlah cukup sebab kekurangan

karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi kelaparan

dan berat badan menurun. Demikian sebaliknya, apabila jumlah kalori yang tersedia

atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi

9

Page 10: Makalah Blok 11

peningkatan berat badan (obesitas). Jumlah karbohidrat yang cukup dapat diperoleh

dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrisa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.5

Bayi yang menyusu pada ibunya mendapat 40% dari pada kalori berasal dari

laktosa. Pada usia yang lebih tua, kalori dari karbohidrat bertambah jika bayi telah

diberi makanan lain, terutama yang banyak mengandung tepung, seperti bubur susu,

nasi tim.5

Lemak

Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkutan vitamin A, D,

E, dan K yang larut dalam lemak. Komponen lemak terdiri atas lemak alamiah sekitar

98% (di antaranya trigliserida dan gliserol), sedangkan 2% nya adalah asam lemak

bebas (di antaranya monogliserida, digliserida, kolestrol, serta fosfolipid termasuk

lesitin, sefalin, sfingomielin, dan serebrosid). Dalam masa pertumbuhan yang cepat,

lemak mempunyai arti penting karena lemak merupakan bahan makanan berkalori

tinggi, yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kalori bayi dan anak. Bila lemak

kurang dari 20% dari kalori yang diperlukan, maka perlu menaikkan kadar protein

atau kadar karbohidrat. Tetapi dapat mengakibatkan kelebihan beban berat bagi kerja

ginjal untuk memecah karbohidrat, dan melebihi kerja enzim disacharidase enzyme

yang memecah karbohidrat dalam usus, terutama laktosa yang dapat mengakibatkan

diare. Lemak merupakan sumber gliserida dan kolestrol yang tidak dapat dibuat dari

karbohidrat oleh bayi sekurang-kurangnya sampai 3 bulan.5

Lemak merupakan sumber yang kaya akan energi dan pelindung organ tubuh

terhadap suhu, seperti pembuluh darah, saraf, organ, dan lain-lain. Lemak juga dapat

membantu memberikan rasa kenyang (penundaan waktu pengosongan lambung).

Komponen lemak dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab

kekurangan lemak akan menyebabkan terjadinya perubahan kulit (kering, terkelupas,

penebalan), khususnya asam linoleat yang rendah dan berat badan kurang. Namun,

apabila jumlah lemak pada anak terlalu banyak dapat menyebabkan terjadi

hiperlipidemia, hiperkolestrol, penyumbatan pembuluh darah, dan lain-lain. Jumlah

lemak yang cukup dapat diperoleh dari susu, mentega, kuning telur, daging, ikan,

keju, kacang-kacangan, dan minyak sayur.6

Protein

10

Page 11: Makalah Blok 11

Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan

protoplasma sel. Selain itu, tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting

untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan sebagai larutan untuk menjaga

keseimbangan osmotik plasma. Protein ini terdiri atas 24 asam amino, 9 diantaranya

asam amino essensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin,

metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino non essensial. Protein tersebut

dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Jika jumlahnya berlebihan atau

tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal. Demikian juga jika jumlahnya kurang,

maka dapat menyebabkan kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat

menyebabkan kwashiorkor dan marasmu. Kwashiorkor terjadi apapbila kekurangan

protein dan marasmus merupakan kekurangan protein dan kalori. Komponen zat gizi

protein dapat diperoleh dari susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang,

buncis, dan padi-padian.5

Protein untuk bayi sebaiknya yang bermutu tinggi, sedapat mungkin mirip

dengan kasein dan protein whey yang terdapat pada ASI. Seorang bayi memerlukan

jumlah asam amino essensial per unit berat badan lebih banyak daripada anak atau

dewasa. Hal ini disebabkan karena bayi memerlukannya dalam jumlah yang lebih

banyak untuk membangun jaringan pengikat dan otot. Bayi juga memerlukan histidin,

yang tidak diperlukan oleh anak maupun orang dewasa. Pada bayi usia kurang 2 bulan

yang diberi makan tanpa histidin dapat menyebabkan pertumbuhannya terganggu,

timbul sisik pada kulit, dan hilang setelah diberi makanan dengan tambahan histidin.

Kebutuhan protein bayi antara umur 0 sampai 6 bulan adalah 2,2 gr per kg dan pada

umur 6-12 bulan adalah 2,0 gr.5

Air

Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting, mengingat kebutuhan

air pada bayi relatif tinggi, yaitu sebesar 75-80% dari berat badan dibandingkan

dengan orang dewasa yang hanya 50-60%. Air bagi tubuh dapat berfungsi sebagai

pelarut untuk pertukaran seluler, sebagai medium untuk ion, transport nutrient dan

produk buangan, serta pengaturan suhu tubuh, sumber air dapat diperoleh dari air dan

semua makanan.6

Vitamin

11

Page 12: Makalah Blok 11

Vitamin merupakan senyawa organik yang digunakan untuk mengatalisasi

metabolisme sel yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan serta

pertahanan tubuh anak. Vitamin A (retinol) harus tersedia dalam jumlah cukup,

karena mempunyai fungsi untuk mata, pertumbuhan tulang dan gigi, serta

pembentukan maturasi epitel. Vitamin ini dapat diperoleh dari hati, minyak ikan,

susu, kuning telur, margarin, tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, dan buah-buahan.6

Vitamin B1 (tiamin) merupakan vitamin yang larut dalam air, namun tidak

larut dalam lemak. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan penyakit beri-beri,

kelelahan, anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia, takikardi, edema, dan

peningkatan kadar asam piruvat dalam darah. Kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh

dari hati, daging, susu, padi, biji-bijian, kacang, dan lain-lain.5

Vitamin B2 (riboflavin) merupakan vitamin yang sedikit larut dalam air.

vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup karena jika tidak akan

menyebabkan fotofobia, penglihatan kabue, dan gagal dalam pertumbuhan. Vitamin

ini dapat diperoleh dari susu, keju, hati, daging, telur, ikan, sayur-sayuran hijau, dan

padi.5

Vitamin B12 (sianokobalamin) merupakan vitamin yang sedikit larut dalam

air. vitamin ini sangat baik untuk maturasi sel darah merah dalam sumsum tulang.

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia. Vitamin ini dapat diperoleh dari

daging organ, ikan, telur, susu, dan keju.6

Vitamin C (asam askorbat) merupakan vitamin yang larut dalam air yang

mudah dioksidasi dan dipercepat oleh panas atau cahaya. Kekurangan vitamin ini

dapat menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka. Vitamin ini dapat diperoleh

dari tomat, semangka, kubis, dan sayuran hijau.

Vitamin D merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak dan akan stabil

dalam suasana panas. Vitamin ini selain berguna untuk mengatur penyerapan serta

pengendapan kalsium dan fosfor dengan mempengaruhi permeabilitas membran usus,

juga mengatur kadar alkalin fosfatase serum. Kekurangan vitamin ini akan

menyebabkan gangguan pertumbuhan dan osteomalasia. Vitamin ini dapat diperoleh

dari susu, margarin, minyak ikan, sinar matahari, dan sumber ultraviolet lain.6

Vitamin E merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan tidak stabil

terhadap sinar ultraviolet. Vitamin E berfungsi untuk meminimalkan oksidasi karoten,

vitamin A, dan asam linoleat; di samping menstabilkan membrane sel. Apabila

kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi

12

Page 13: Makalah Blok 11

premature dan kehilangan keutuhan sel saraf. Vitamin E ini dapat diperoleh dari

minyak, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang berfungsi untuk

pembentukan protombin, actor koagulasi II, VII, IX, dan X yang harus tersedia pada

tubuh dalam jumlah yang cukup. Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan

perdarahan dan metabolism tulang yang tidak stabil. Vitamin ini tersedia dalam sayur-

sayuran hijau, daging, dan hati.6

Pemberian ASI

Makanan pertama dan paling utama bagi bayi 0-6 bulan adalah Air Susu Ibu

(ASI). ASI paling cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal, baik itu

karbohidrat dalam ASI berupa laktosa, perbandingan antara kalsium-fosfat sebesar 2:1

yang merupakan kondisi ideal bagi penyerapan kalsium. Dan yang lebih utama lagi

bahwa ASI mengandung zat anti infeksi yang terdapat dalam kolostrum. Kolostrum

adalah susu yang keluar pertama kali pada ASI, berwarna kental kekuningan dan kaya

akan zat antibodi.1

Hingga usia 6 bulan, bayi yang sehat akan merasa kenyang dengan hanya

meminum ASI sebanyak 150 hingga 200 cc per kg berat badan bayi. Jumlah itu setara

dengan 100-130 kkal per kg perhari. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi, ia tidak

membutuhkan tambahan air sejak ia lahir sampi akhir tahun pertama, kecuali ia diberi

makanan tambahan padat.5

Jumlah lemak dalam susu sapi dan ASI berturut-turut adalah 4,5 dan 3,7 gram

per 100ml. meskipun tidak banyak bedanya, tetapi jenis asam lemak yang terkandung

sangat berbeda. Susu sapi mengandung lebih banyak asam lemak jenuh, sedangkan

ASI mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh. ASI kira-kira mengandung lima

kali lebih banyak asam linoleat daripada susu sapi.5

Kesimpulan

Pada pembahasan di atas, kita tahu jika tidak makan,maka terdapat mekanisme

pertahanan tubuh dimana kita tetap bisa memperoleh energi untuk kelangsungan

hidup melalui cadangan makanan yang kita simpan di dalam tubuh dalam bentuk

lemak, protein maupun glikogen. Akan tetapi, jumlah yang didapat dari makanan dan

cadangan makanan ini tentunya berbeda jumlah energinya. Akibatnya pada kasus bayi

13

Page 14: Makalah Blok 11

tersebut, ia menjadi lemas karena kekurangan energi yang dia dapatkan untuk

kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, kelaparan disebabkan oleh gangguan

keseimbangan sumber dan metabolisme energi. Dengan mempelajari gizi dasar,

sumber dan metabolisme energi serta hormon-hormonnya kita dapat mengetahui

mekanisme yang terjadi apabila kelaparan.

Daftar Pustaka

1. Sherwood L. Human physiology 7th edition. Singapore : Elsevier ; 2010.p.675-

755.

2. Guyton Hall. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC ; 2007.p.540-65. Ganong W F.

Fisiologi Kedokteran. Metabolisme endokrin. Edisi 24. Jakarta: EGC, 2008.

3. Guyton A C. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Edisi 3. Jakarta: EGC,

2005.

4. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 24.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1997.h. 67-87, 114-26, 141-51, 199.

5. Richard E, Behrman, Robert M, Kliegman. Ilmu kesehatan anak nelson. Edisi ke-

15. Jakarta: EGC; 2000.h.1911.

6. Harrison. Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Jakarta : EGC;2007.

14

Page 15: Makalah Blok 11

15