LP Sinusitis

5
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN SINUSITIS MAKSILARIS PENGKAJIAN 1. Identitas 2. Riwayat kesehatan 3. Pemeriksaan fisik 4. Pola fungsi kesehatan 5. Pemeriksaan penunjang DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri 2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas 3. Ketidakseimbagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4. Hipertermi 5. Kurang pengetahuan Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh NOC a. Nutritional status: nutrient Intervensi : Nutrition Management 1. Monitor tanda - tanda malnutrisi. 2. Jelaskan pentingnya mematuhi diet dan program latihan yang dianjurkan. 3. Pada pasien dengan nafsu makan menurun, tawarkan makan yang biasa dimakan. 4. Siapkan pasien untuk makan 5. Jika klien anoreksi dan muntah karena efek samping obat-obatan, berikan cairan setiap hari dengan Ketidakefektifan bersihan jalan napas NOC Respiratory status :Airway patency NIC : Airway Management 1. Pastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning 2. Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning 3. Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning 4. Buka jalan nafas, Hipertermi NOC Thermoregulasi NIC : Fever Management 1.Monitor warna dan suhu kulit 2. Monitor tekanan darah, nadi dan RR 3. Monitor intake dan output 4. Bersihkan seluruh bagian tubuh dengan washlap dan air hangat 5. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi 6. Monitor hidrasi Nyeri Akut NOC Level nyeri Kontrol nyeri NIC : Pain Management 1. Kaji nyeri dengan PQRST 2. Ajarkan tehnik non- farmakologi 3. Tingkatkan istirhat/posisi nyaman 4. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri Defisit pengetahuan NOC: knowledge: disease process, health behavior Intervensi : Teaching: disease process 1. Kaji pengetahuan klien dan keluarga 2. Jelaskan tentang proses penyakit : patofisiologis 3. Diskusikan penyebab, tantda gejala penyakit 4. Diskusikan pilihan

description

Keperawatan

Transcript of LP Sinusitis

Defisit pengetahuanNOC: knowledge: disease process, health behaviorIntervensi :Teaching: disease processKaji pengetahuan klien dan keluargaJelaskan tentang proses penyakit : patofisiologisDiskusikan penyebab, tantda gejala penyakitDiskusikan pilihan terapi atau penaganan kliendukung klien dan keluarga dalam mencari informasi sebnyak banyaknya terkait penyakitNyeri Akut NOC Level nyeriKontrol nyeriNIC : Pain ManagementKaji nyeri dengan PQRSTAjarkan tehnik non-farmakologiTingkatkan istirhat/posisi nyamanKontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisinganKolaborasi : pemberian analgesikKetidakefektifan bersihan jalan napas NOCRespiratory status :Airway patencyNIC : Airway ManagementPastikan kebutuhan oral / tracheal suctioning Auskultasi suara nafas sebelum dan sesudah suctioning Informasikan pada klien dan keluarga tentang suctioning Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasiIdentifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatanHipertermiNOC ThermoregulasiNIC : Fever ManagementMonitor warna dan suhu kulitMonitor tekanan darah, nadi dan RRMonitor intake dan outputBersihkan seluruh bagian tubuh dengan washlap dan air hangatTingkatkan intake cairan dan nutrisiMonitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosaAnjurkan untuk memakaikan pakaian tipis dan menyerap keringat.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhNOCNutritional status: nutrientIntervensi :Nutrition ManagementMonitor tanda - tanda malnutrisi. Jelaskan pentingnya mematuhi diet dan program latihan yang dianjurkan.Pada pasien dengan nafsu makan menurun, tawarkan makan yang biasa dimakan.Siapkan pasien untuk makanJika klien anoreksi dan muntah karena efek samping obat-obatan, berikan cairan setiap hari dengan sedikit gula misal permen.Bandingkan makanan sehari-hari dengan piramida makanan,jangan menghilangkan kelompok makanan yang sesuai standar.Observasi kemampuan makan pasien. Jika pasien ingin makan, setidaknya sediakan waktu 35 menit.Monitor intake makanan, catat persentase makanan yang dimakan (25%, 50%). Buat catatan makanan harian selama 3 hari untuk mengetahui intake actual, konsultasi dengan ahli gizi untuk kebutuhan gizi pasien.DIAGNOSA KEPERAWATANNyeriKetidakefektifan bersihan jalan nafas Ketidakseimbagan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhHipertermiKurang pengetahuanPENGKAJIAN IdentitasRiwayat kesehatanPemeriksaan fisikPola fungsi kesehatanPemeriksaan penunjangASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN SINUSITIS MAKSILARIS

Infeksi bakteriPATHWAY SINUSITIS

Gigi rahang atasObstruksi ostium

Kurang pengetahuanKerusakan jar. Lunak gigi dan sekitarnyaHipooksigenasi

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhNafsu makan menurunHipertermiSinusitis maksilarisBersihan jaln nafas tidak efektifNyeriTekanan pada sinus meningkatRetensi mukus yang tidak baik di sinusSel epitel mensekresikan cairan mukus yg kurang baikFungsi silia menurunAbses alveolarMenyebar ke alveolarAbsesInfeksi meluas ke bag. Periodontium dlm waktu yg lamaGangren pulpa Pembusukan pada pulpaKuman masukPulpa terbuka

Pemeriksaan Penunjang ;Pada pemeriksaan transluminasi, sinus yang sakit akan menjadi suram atau gelap. Transluminasi bermakna bila salah satu sinus yang sakit, sehingga tampak lebih suram dibandingkan dengan sisi yang normal.Pemeriksaan radiologik yang dibuat adalah posisi waters. Akan tampak perselubungan atau penebalan mukosa atau batas cairan-udara (air fluid level) pada sinus yang sakit.Pemeriksaan mikrobiologik atau biakan hapusan hidung dilakukan dengan mengambil sekret dari meatus medius. Mungkin ditemukan bermacam-macam bakteri yang merupakan flora normal atau kuman patogen, seperti Pneumokokus, Streptokokus, Stafilokokus dan Haemofilus influenza. Selain itu mungkin ditemukan juga virus atau jamurLaporan Pendahuluan

Definisipenyakit infeksi sinus maksilaris yang disebabkan oleh kuman atau virus.SINUSITIS MAKSILARIS

Komplikasiselulitis orbitaosteomielitisfistula oroantralPrinsip Penatalaksanaan : DrainageMedical :* Dekongestan lokal : efedrin 1%(dewasa) %(anak)* Dekongestan oral :Psedo efedrin 3 X 60 mgSurgikal : irigasi sinus maksilaris.antibiotik diberikan dalam 5-7 hari (untk akut) yaitu :ampisilin 4 X 500 mgamoksilin 3 x 500 mgSulfametaksol=TMP (800/60) 2 x 1tabletDiksisiklin 100 mg/hari.Simtomatik parasetamol., metampiron 3 x 500 mg..Tanda dan gejala : Febris, filek kental, berbau, bisa bercampur darahNyeri :Pipi : biasanya unilateralKepala : biasanya homolateral, terutama pada sorehariGigi (geraham atas) homolateral.Hidung :Buntu homolateralSuara bindeng.Klasifikasi: Akut, bila infeksi terjadi kurang dari 4 minggu. Subakut, bila infeksi terjadi sampai 4 minggu-3 bulan. Kronis, bila infeksi terjadi lebih dari 3 bulan.Etiology rinitis akut, infeksi faring, seprti faringitis, adenoiditis, tonsilitis akut,infeksi gigi rahang atas M1, M2, M3 serta P1 dan P2 (dentogen), faktor pejamu yaitu genetik, kondisi kongenital, alergi dan imun, abnormalitas anatomi. Faktor lingkungan yaitu infeksi bakteri, trauma, medikamentosa, tindakan bedah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mangunkusumo, Endang dan Nusjirwan Rifki. Sinusitis. In: Soepardi EA, Iskandar N (eds). Buku ajar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher. 5th Ed. Jakarta: Gaya Baru; 2001.pp.120-124.

2. Hilger, Peter A. Penyakit pada Hidung. In: Adams GL, Boies LR. Higler PA, editor. Buku ajar penyakit THT. Edisi 6. Jakarta: EGC; 1997.p.200.

3. Nizar W. Anatomi Endoskopik Hidung-Sinus Paranasalis dan Patifisiologi Sinusitis. Kumpulan Naskah Lengkap Pelatihan Bedah Sinus Endoskopik Fungsional Juni 2000.p 8-9

4. Pracy R, Siegler Y. Sinusitis Akut dan Sinusitis Kronis. Editor Roezin F, Soejak S. Pelajaran Ringkas THT . Cetakan 4. Jakarta: Gramedia; 1993.p 81-91

5. Herdman H.T.2011.Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC.

6. Bulecheck, Gloria M, et al. Nursing Intervention Classification (NIC) Fifth Edition. USA: Mosbie Elsevier, 2004.

7. Nurarif A.H,Kusuma H. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa medis & NANDA. 2013.