Ppt Sinusitis

download Ppt Sinusitis

of 33

description

sinusitis

Transcript of Ppt Sinusitis

  • REFERAT SINUSITISOleh: Rivanti Asmara Wijaya Pembimbing: Dr. Hj. Fitriah Shebubakar, SpTHT

  • Embriologi Berasal dari invaginasi mukosa rongga hidungPerkembangan: fetus usia 3-4 bulan Sinus maksila dan sinus etmoid telah ada saat bayi lahirSinus frontal berkembang dari sinus etmoid anterior (8 tahun)Sinus sphenoid berasal dari postero-superior rongga hidung (8-10 tahun )

  • SINUSITIS Didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal.Penyebab utamanya ialah infeksi virus yang kemudian diikuti oleh infeksibakteri.Secara epidemiologi yang paling sering terkena ialah sinus etmoid dan maksilla.

  • Multi sinusitis : peradang beberapa sinus Hemi sinusitis: peradangan satu sisi sinus Pan sinusitis : peradangan semua sinus

  • ETIOLOGI FAKTOR PREDISPOSISIISPA akibat virus RhinitisPolip hidungdeviasi septum atau hipertrofi konkaInfeksi tonsilSumbatan kompleks ostio-meatalHipertrofi adenoidPolusiUdara dingin dan keringMerokok

  • EPIDEMIOLOGIPerempuan > laki-laki. Angka perbandingannya 20% :11.5% laki-laki. Sinusitis lebih sering diderita oleh anak-anak dan dewasa muda akibat rentannya usia ini dengan infeksi Rhinovirus.

  • Sinus paranasal

  • FUNGSI SINUS PARANASAL

  • Sinus paranasal

  • VASKULARISASI

    Sinus frontal,etmoid Cabang arteri etmoidalis anterior dan posterior dari arteri oftaimica menyuplai darah Sinus maksila cabang arteri labialais superior dan cabang infraorbtalis serta alveolaris dari arteri maksilaris internaSinus sfenoidcabang faringealis dari arteri maksilaris interna Vena-vena suatu pleksus kavernosa yang rapat di bawah membrane mukosa

  • SINUS SFENOID(SS), SINUS FRONTAL(SF),KONKA INFERIOR(KI), KONKA MEDIUS(KM), KONKA SUPERIOR(KS), MEAT SUPERIOR(MS), MEAT MEDIUS(MM), MEATUS INFERIOR(MI), OSTIUM TUBA EUST.(OT), RESESUS SFENO-ETMOID(RSE)SSMSKSRSEKIMIOTKMMMSF

  • SINUS MAKSILLA Terbesar, berbentuk pyramid.saat lahir 6-8 ml, saat dewasa 15mldinding anterior : fossa kakinadinding posterior: permukaan infra-temporal maksiladinding medial: dinding lateral rongga hidungdinding superior: dasar orbitadinding inferior: prosesus alveolaris dan palatum. Ostium: di superior dinding medial sinus, bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum etmoid.

  • SINUS FRONTALterbentuk bulan keempat fetus berkembang usia 8-10 tahun.tidak simetris dipisahkan oleh sekat yang terletak digaris tengahUkuran :2,8cm (tinggi) x 2,4cm (lebar) x 2cm (dalam).tersekat-sekat dan tepinya berlekuk-lekuk.Ostium: terletak di resesus frontal, yang berhubungan dengan infundibulum etmoid.SF

  • SINUS ETMOIDUkuran: anterior ke posterior 4-5cm, tinggi 2,4cm dan lebar 0,5cm di bagian anterior dan 1,5cm dibagian posterior.terletak antara konka media dan dinding medial orbita sinus etmoid anterior yang bermuara di meatus mediusposterior yang bermuara di meatus superior.resesus fronta (berhubungan dengan sinus frontal) infundibulum (tempat bermuara sinus maksila)

  • SINUS SFENOID terletak dalam os fenoid di belakang sinus etmoid dibagi dua oleh septum intersfenoid.Ukuran: 2cm (tinggi) x 1,7cm (lebar) x 2,3cm (dalam).Volume: bervariasi dari 5-7,5ml.Batas-batasnya Superior: fossa serebri media dan kelenjar hipofisa,Inferior: atap nasofaringLateral: berbatas dengan sinus kavernosa dan a.karotis interna sebelah posterior: fosa serebri posterior di daerah pons.SSSS

  • KLASIFIKASI Menurut consensus tahun 2004 membagi akut dengan batas sampai 4 minggu, subakut antara 4 minggu sampai 3 bulan, dan kronik lebih dari 3 bulan.Skor Visual Analogue scale (VAS) (0-10cm):- Ringan = VAS 0-3- Sedang = VAS >3-7- Berat = VAS >7-10Berapa besar gangguan dari gejala sinusitis saudara?

  • PATOFISIOLOGIKesehatan sinus dipengaruhi patensi ostium dan kelancaran mukosiliar dalam KOMOrgan pembentuk KOM letaknya berdekatan, bila edema silia tidak dapat bergerak dan ostium tersumbat tekanan di rongga sinus transudasi rinosinusitis non-bacterial , bila menetap sekret purulen (rinosinusitis bacterial). Bila terapi gagal, inflamasi berlanjut hipoksia bakteri anaerob berkembang hipertrofi atau pembentukan tungkai polip

  • Sinusitis kronis

    Sumbatan Ostium

    PH O2 Edemasekretinfeksi

  • Gejala Demam Hidung tersumbatingus kental yang kadang berbau, mengalir ke nasofaring (postnasal drip)HalitosisSakit kepala Nyeri daerah sinus yang terkena Nyeri alih

  • Gejala klinik sinusitis maksillaris akutNyeri pipi DemamNyeri kepalaWajah terasa bengkak Gigi terasa nyeri Sekret mukopurulen dan bauPemeriksaan Inspeksi:

    Pembengkakan muka, pipi sinusitis maksila akut. Pembengkakan kelopak mata atas sinusitis frontal akut

  • Gejala sinusitis Frontalis akut

    Nyeri berlokasi didahi Nyeri lepas mataDahi terasa nyeri Terkadang pembengkakan supra orbitaPemeriksaanPalpasi:

    Nyeri tekan/ketok gigi sinusitis maksila. Nyeri tekan medial atap orbita sinusitis frontal Nyeri tekan cantus media sinusitis etmoid

  • Gejala sinusitis etmoidalis akutnyeri di pangkal hidung dan kantus mediuskadang nyeri di bola mata Nyeri alih di pelipisPost nasal drip dan sumbatan hidung

  • Gejala sinusitis Sfenoidalis akutPembengkakan pada sinus maksila terlihat di pipi dan kelopak mata bawahNyeri alih: Vertex & oksipital Bola mata

  • DIAGNOSIS

    Sinusitis akut : mukosa edema dan hiperemis, pada anak sering ada pembengkakan dan kemerahan daerah kantus medius.

    Sinusitis kronis dapat di tegakan berdasarkan riwayat gejala lebih dari 12 minggu, sesuai dengan 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor ditambah 2 kriteria minor.

  • Tanda khas ialah pus di meatus medius ( sinusitis maxilla, etmoid anterior dan frontal), atau di meatus superior ( sinusitis etmoid posterior dan sfenoid)

    Pemeriksaan: Foto polos posisi Waters, PA dan lateral. Kelainan akan terlihat perselubungan batas udara-cairan (air fluid level) atau penebalan mukosa.

  • Foto konvensional posisi PA menunjukkan air fluid level pada sinus maxillaris merupakan gambaran sinusitis akut

  • Foto lateral menunjukkan gambaran air fluid level di sinus maksilla

  • TERAPITujuan terapi: 1- mempercepat penyembuhan2- mencegah komplikasi3- mencegah perubahan menjadi kronik

    Prinsip : membuka sumbatan di KOM sehingga drainase dan ventilasi sinus pulih secara alami.

  • TERAPIAntibiotik spectrum luasdekongestan topikal/oralAntihistaminAnti inflamasi Analgetik / antipiretik

  • Diatermi sinar gelombang pendek (Ultra Short Wave) Ultra Korte Golof (UKG) untuk perbaikan vaskularisasiTindakan irigasi sinus etmoid dan sfenoid (Proez displacement therapy) Larutan HCl Efedrin 0,5-1 %Pembedahan : Bedah sinus endoskopi fungsional (BSEF/FESS)

  • KOMPLIKASI1. Kelainan orbita : penyebaran infeksi melalui tromboflebitis dan perkontinuitatum. Gejalanya seperti edem palpebra, selulitis orbita,abses subperiostal, trombosis sinus kavernosus.

    selulitis periorbita

  • 2. Osteomielitis : paling sering timbul akibat sinusitis frontal. Pada osteomielitis sinus maxilla dapat timbul fistula oroantral atau fistula pada pipi.Gejala: Sakit kepala, malaise, demam. Pembengkakan diatas alis mataabses subperiosteal,terbentuk edema supraorbita berbatasan dengan dasar anterior dari tulang frontal itu disebut dengan Pott`s puffy tumor.

  • Daftar PustakaEndang Mangunkusumo, N Rifki. Sinusitis. Dalam: Soepardi EA, Iskandar NH (eds). Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT-KL, edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI:2001.hal 120-4Mabry RL, Marple BF. The Medical Management of Sinusitis In: Rice DH, Schaefar SD (eds) Endoscopic Paranasal Sinus Surgery. 3th ed.Philadelphia: William & Wilkins;2004 p:95-104Dudley L. Paranasal sinus Infection. In: Ballenger JJ, Snow JB (eds). Otorhinolaryngology Head and neck Surgery. Baltimore: Williams & Walikins:1996. pp 163-70