LP GGK

15
LAPORAN PENDAHULUAN GAGAL GINJAL KRONIK Pengertian Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan total/hampir total, hilangnya kemampuan ginjal untuk menegluarkan sisa produksi dan mempertahankan keseimbangan cairan dan air. Gagal ginjal kronik (GGK) - suatu keadaan dimana fungsi filtrasi glomekolus dan timbul bila ginjal tidak mampu lagi mempertahankan lingkungan konsisten dengan kehidupan dan bila kembalinya fungsi tidak diharapkan. - Penyakit ginjal kronik adalah penyakit ginjal tahap akhir. Mencakup kehilangan fungsi nefron profesik dan tidak dapat pulih. Gagal ginjal kronik adalah penurunan faal ginjal yang menahun yang umumnya tidak keversirel dan cukup lanjut. Menurunnya fungsi glomekolus dapat berlangsung 1

description

jijij

Transcript of LP GGK

LAPORAN PENDAHULUAN

GAGAL GINJAL KRONIK

Pengertian

Gagal ginjal kronik adalah suatu keadaan total/hampir total, hilangnya kemampuan ginjal untuk menegluarkan sisa produksi dan mempertahankan keseimbangan cairan dan air.

Gagal ginjal kronik (GGK)

suatu keadaan dimana fungsi filtrasi glomekolus dan timbul bila ginjal tidak mampu lagi mempertahankan lingkungan konsisten dengan kehidupan dan bila kembalinya fungsi tidak diharapkan.

Penyakit ginjal kronik adalah penyakit ginjal tahap akhir. Mencakup kehilangan fungsi nefron profesik dan tidak dapat pulih.

Gagal ginjal kronik adalah penurunan faal ginjal yang menahun yang umumnya tidak keversirel dan cukup lanjut. Menurunnya fungsi glomekolus dapat berlangsung berbulan-bulan sampai tahun dan melalui tahapan-tahapan yaitu :

1. Decrese Renal reserve.

fungsi ginjal 40 70 % normal.

Kapak ureum dan kreatinin dalam batas normal

Saringan ginjal mengalami kerusakan 50-60 % (ginjal masih berfungsi normal sampai kerusakan 80 %)

2. Renal Incufficiency

Fungsi ginjal 20 40 % dari fungsi nefron

Fungsi filtrasi menurun

Fungsi eksresi dan non eksresi terganggu.

Ureum kreatinin meningkat

Nocturia, poliuria, anemia.

3. Loud Stage Renal Disease.

Fungsi ginjal kurang 15 %

Pengaturan hormon dan pengeluaran zat yang tidak diperlukan terganggu

Keseimbangan cairan dan elektrolit terganggu

Ureum kreatinin lebih meningkat

Anemia, Hipokalsemia, metabolik asidosis, hyperkalsemia.

Menurut penyebabnya penyakit ginjal dapat digolongkan dalam dua golongan yaitu :

1. penyakit ginjal primer

Disebabakan oleh ginjal itu sendiri, misalnya : Glomekulonefkitis

2. Penyakit Ginjal Sekunder

Sebagai akibat penyakit diluar ginjal, misalnya ; DM, dan lain-lain.

Etiologi

Terjadinya gagal ginja kronik akibat dari ;

1. infeksi yang berulang dan nefritis yang memburuk.

2. Obstruksi saluran kemih.

3. Obstruksi pembuluh darah dan akibat diabetes maupun hypertensi yang lama.

4. Scan pada jaringan ginjal sampai trauma langsung dari ginjal.

Faktor-faktor pemburuk yang harus dideteksi pada GGK yaitu :

Infeksi traktus urinarius

Obstruksi traktus urinarius.

Hypertensi

Gangguan Perfusi/aliran darah ginjal

Gangguan elektrolit

Pemakaian obat-obatan nefrotoksik.

Manifestasi klinik

Karena pada gagal ginjal kronis setiap sistem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien akan memperlihatkan tanda dan gejala keparahan. Tanda dan gejala bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal kondisi lain yang mendasari dan usia pasien.

Efek uremia terhadap Biokimia

Bun meningkat, creatinin meningkat

Potassium meningkat kadang-kadang menurun selama periode diuretik.

Serum sodium meningkat, jika urine out put sedikit, menurun jika urine output banyak.

Serum kalium menurun karena phosphate meningkat.

Serum magnesium meningkat pada oliguria, menurun pada diuresis.

Serum klorida menurun sampai nausea dan vomiting.

Serum phosphate meningkat. Hubungan dengan phosphate sedikit dieksresi ginjal.

Serum sulfate meningkat pada uremia.

Asidosis menurun eksresi acid dan keabsorbsi bicarbonat.

Gangguan Pada Sistem

1. Gastrointestinal.

a. Anoreksia, nausea, dan vomiting.

b. Foeter uremia, stomatitis dan parotitis.

c. Cegukan (Hiccup).

d. Gastritis ekosif, ulkus peptik dan kolitis uremik.

2. Hematologik

a. Anemia normokrom

b. Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia.

c. Gangguan fungsi leokosit.

3. Endokrin

a. Puberitas terlambat

b. Gangguan seksual Libido, Fertilitas dan ereksi menurun pada laki-laki sedangkan pada perempuan timbul gangguan menstruasi, gangguan ovulasi sampai amenorea.

c. Gangguan toleransi glukosa.

d. Gangguan metabolisme lemak

e. Gangguan metabolisme vitamin D

4. Integumen

a. Kulit berwarna pucat dan kekuning-kuningan.

b. Gatal-gatal dengan eksokoriasi

c. Ekimosis akibat gangguan nematologik

d. Urea frost

5. Saraf dan Otot

a. Restless leg syndrome

b. Burning feet syndrome

c. Ensefalodati metabolik

d. Miopati

6. Sistem Kardivaskuler

a. Hypertensi

b. Nyeri dada dan sesak napas

c. Gangguan irama jantung

d. Edema.

7. Gangguan Sistem lain

a. Tulang : Osteodistrofi Renal

b. Asam basa : asidosis metabolik

c. Elektrolit : hipokalsemia, hiperfosfatemia. Hiperkalemia..

Gagal Ginjal Kronik

Produksi EritropoetinFungsi Glomerolus

Terminal Rangsangan eritropoetin Filtrasi Tubulus Gatal,kulit PP sum-sum tulang menurun menurun Kering, bersisik

Aspek psikologis Penurunan pembentukan Aldosteron meningkat

Sel darah merah

Penimbunan

Plomen urine

HB Menurun Sisa metabolisme tidak

Dapat dibuang

Peningkatan

Ureum dalam darah

Retensi elektrolit dalam Peningkatan rangsangan

inti sel dan ekstra sel saluran cerna

Metabolisme Transportasi O2

An-aerob kejaringan

Intoksikasi

Pada saraf pusat

Cairan dan elektrolit.

Peningkatan tingkat

Stimulasi Renin

kesadaran

Badan terasa

Mual muntah

Lemah. Sakit kepala

ConvertingAngiotensinogen Intake Kurang

G3 ADL TP MeningkatEnzim

Angiotensi I

Vasokontriksi

Pembuluh Darah

Angiotensi I

Inutrisi kejaringan

Sel menurun

Stimulasi aldosteron

Badan terasa lemah

Retensi air dan Na Pemeriksaan Penunjang Pada GGK.

Radiologi

- Pemeriksaan Radiologi Jantung

Foto polos abdomen

- Pemeriksaan Radiologi Paru

Pielografi Intravena (PIV)- Pemeriksaan Pielografi Ketrograp

USG

- Biopsi Ginjal

Kenogram

- Pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan Radiologi tulang

Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan keseimbangan cairan (lebih dari kebutuhan) berhubungan dengan kerusakan fungsi ginjal.

2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake yang tidak adekuat.

3. Gangguan integritas kulit B/D peningkatan kadar ureum dalam darah.

4. Kecemasan B/D ancaman status kesehatan.

5. Activity intolerance B/D kelemahan secara umum.

6. Potensial terjadinya CO B/D tahanan sirkulasi nampak dari retensi cairan.

7. Resiko terjadinya gangguan oksigenasi dan transport O2 B/D penurunan kadar HB dalam darah.

Komplikasi

Komplikasi potensial gagal ginjal kronis yang memerlukan pendekatan kolaboratif dalam perwatan mencakup ;

1. Hiperkolemia akibat penurunana ekskresi asidos metabolik, katabolisme dan masukkan diet berlebihan.

2. Peridarkitis, ekusi perikardial, dan tamponade jantung akibat retensi produk sampah uremik dan dialisis yang tidak adekuad.

3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin-angiotensin-aldosteron.

4. anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan rentang usia sel darah merah, perdarahan gastrointestinal akibat iritasi oleh toksin, dan kehilangan darah selama hemodalisis

5. Penyakit tulang kalsifikasi metastatik akibat retensi fostat, kadar kalsium serum yang rendah metabolisme vit. D abnormal, dan peningkatan kadar aluminium.

Penatalaksanaan

Tujuan pentalaksanaan adalah untuk mempertahankan fungsi dan homeostatis selama mungkin. Komplikasi dapat dicegah atau dihambat dengan pemberian antihipertensif, eritropoetin, suplemen besi, agens pengikat fosfat, dan suplemen kalsium, pasien juga perlu penanganan dialisis yang adekuad untuk menurunkan kadar produk sampah uremik dalam darah.

a. Intervensi diet

Pengetahuan yang cermat terhadap masukan protein, masukan cairan natrium, dan pembatasan kalium.

b. Hiperfosfatemia dan hipokalemia ditandai dengan antasida.

c. Hipertensi ditangani dengan berbagai medikasi antihipertensif.

d. Hiperkolemia biasanya dicegah dengan penanganan dialisis yang adekuat disertai pengambilan kalium pada seluruh medikasi okal maupun intra vena.

e. Anemia ditangani dengan epogen.

DAFTAR PUSTAKA

1. SUZANNE C. Smelter dan Brenda G. Bake buku ajar keperawatan medikal . Bedah Brunner dan Suddarth. Edisi 8 Vol 2 Penerbit Buku kedokteran EGC. Jakarta 2002.

2. Suparman dan Sarwono waspadji. Ilmu Penyakit dalam jilid II, Penerbit Balai penerbit FKUI, Jakarta 1990.

3. Silvia A. Price Joknaing M. Wilson Fatofiologi edisi 4 Buku I penerbit buku kedokteran EGC Jakarta.

Kerusakan Irreversibel

NDX=G3 Integritas Kulit

NDX=KecemEasan

NDX= Gangguan Transportasi O2

NDX=ketidakseimbangan

NDX= Gangguan rasa nyaman

NDX G3 Nutrisi

Kurang dari kebutuhan

NDX= Gangguan rasa nyaman

PAGE 7