GGK 5 BAB

51
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus gagal ginjal didunia meningkat lebih dari 50 persen,Penderita penyakit gagal ginjal di Indonesia,semakin tahun semakin bertambah.ini terbukti dengan adanya data dari Badan Pusat Statistik April 2006 jumlah penderita gagal ginjal berkisar seratus lima puluh ribu orang dan yang membutuhan terapi ginjal berjumlah tiga ribu orang. Dari data yang didapat dari Unit Rekam medic RSUD pekanbaru bahwa gagal ginjal kronis menempati urutan kedua yaitu pada Pria 17,3 % dan Wanita 14,0% Kecendrungan kasus gagal ginjal kronik lebih banyak terjadi pada Pria adalah karena tingkat aktifitas dan Stres pada pria lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Hipertensi juga memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan ginjal ,hingga kini lebih dari 800 juta orang seluruh dunia telah mengidap hipertensi.Kurang lebih 10-30 persen penduduk dewasa dihampir semua Negara mengalami hipertensi,dan sekitar 50-60 persen penduduk dapat dikategorikan sebagai mayoritas utama yang status kesehatannya akan menjadi lebih baik bila tekanan darahnya daoat terkontrol. 1

Transcript of GGK 5 BAB

Page 1: GGK  5 BAB

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus gagal ginjal didunia meningkat lebih dari 50 persen,Penderita penyakit

gagal ginjal di Indonesia,semakin tahun semakin bertambah.ini terbukti dengan adanya

data dari Badan Pusat Statistik April 2006 jumlah penderita gagal ginjal berkisar seratus

lima puluh ribu orang dan yang membutuhan terapi ginjal berjumlah tiga ribu orang.

Dari data yang didapat dari Unit Rekam medic RSUD pekanbaru bahwa gagal

ginjal kronis menempati urutan kedua yaitu pada Pria 17,3 % dan Wanita 14,0%

Kecendrungan kasus gagal ginjal kronik lebih banyak terjadi pada Pria adalah karena

tingkat aktifitas dan Stres pada pria lebih tinggi dibandingkan dengan wanita.

Hipertensi juga memiliki keterkaitan yang erat dengan kesehatan ginjal ,hingga

kini lebih dari 800 juta orang seluruh dunia telah mengidap hipertensi.Kurang lebih 10-

30 persen penduduk dewasa dihampir semua Negara mengalami hipertensi,dan sekitar

50-60 persen penduduk dapat dikategorikan sebagai mayoritas utama yang status

kesehatannya akan menjadi lebih baik bila tekanan darahnya daoat terkontrol.

Naiknya tekanan darah diambang batas normal bisa merupakan salah satu gejala

munculnya penyakit pada ginjal,selain gejala-gejala lainnya seperti berkurangnya

jumlah urine,atau sulit berkemih edema atau penimbunan cairan dan meningkatnya

frekuensi berkemih terutama dimalam hari.

Kelebihan volume cairan juga berpengaruh dengan kesehatan ginjal karena jika

suatu individu mengalami kelebihan volume cairan maka individu tersebut akan

berisiko mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstisial yang dapat

mengganggu sistem kerja ginjal.

Berdasarkan pernyataan diatas penulis tertarik untuk mengambil kasus Asuhan

keperawatan pada Tn. S dengan GGK di ruang Murai I RSUD Arifin Achmad

Pekanbaru, sebagai laporan untuk memenuhi tugas pembuatan makalah .

1

Page 2: GGK  5 BAB

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Mendapatkan gambaran secara umum tentang penerapan Asuhan keperawatan pada

klien dengan GGK terutama dengan masalah kelebihan volume cairan

2. Tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada klien gagal ginjal kronik

b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalami

gagal ginjal kronik

c. Mampu membuat rencanaan keperawatan pada klien yang mengalami gagal

ginjal kronik

d. Mampu melakukan implementasi pada klien yang mengalami gagal ginjal

kronik

e. Mampu membuat hasil evaluasi keperawatan pada klien yang mengalami

gagal ginjal kronik

2

Page 3: GGK  5 BAB

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP DASAR MEDIS GGK

1. Pengertian

Gagal ginjal kronis adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi

ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif dan cukup lanjut, hal ini terjadi

bila laju filtrasi glomerular kurang dari 50 mL/min (Suyono,2001).

Gagal ginjal kronis adalah gangguan fungsi renal yang progresif dimana

kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolism dan keseimbangan cairan

dan elektrolit sehingga terjadi uremia (Smeltzer & Bare, 2001).

Gagal ginjal kronik adalah suatu masalah yang terjadi jika fungsi ginjal berkurang

akibat kerusakan parenkim ginjal ( Christoper dan Craig, 1997).

Dari uraian diatasdapat disimpulkan, gagal ginjal adalah penurunan fungsi ginjal

sehingga ginjal tidak mampu berfungsi secara optimal terutama untuk mempertahankan

metabolism keseimbangan cairan dan elektrolit

2. Penyebab

Penyebab dari gagal ginjal kronis antara lain (Smeltzer & Bare, 2001):

Tekanan darah tinggi(Hipertensi)

Penyumbatan saluran kemih

Diabetes mellitus(kencing manis)

Kelainan ginjal misalnya penyakit ginjal polikistik

Kelainan auto imun,misalnya lupus eritematosus sistemik

3

Page 4: GGK  5 BAB

3. Patofisiologi

Fungsi renal menurun produksi akhir metabolism protein ( yang normal

diekskresikan dalam urine ) terjadi uremia dan mempengaruhi setiap system tubuh.

Setiap timbunan produk sampah, maka gejala akan semakin berat. Anemia, Anemia

terjadi sebagai akibat dari produksi eritropoetin yang tidak adekuat, memendeknya

usia sel darah merah, defisiensi nutrisi dan kecendrungan untuk mengalami

pendarahan akibat status uremik pasien, terutama pada saluran gastrointestinal.

Eritropoein suatu substansi normal yang diproduksi oleh ginjal menstimulasi sum

sum tulang untuk menghasilkan sel darah merah. Pada gagal ginjal produksi

eritropoein menurun dan anemia berat terjadi disertai dengan keletihan dan nafas

sesak.

Ketidakseimbangan kalsium dan fosfat abnormalitas utama yang lain pada

gagal ginjal kronis adalah ganguan metabolism cairan kalsium dan fosfat. Kadar

serum kalsium dan fosfat tubuh memiliki hubungan saling timbale balik jika salah

satunya meningkat makayang lain akan turun. Dengan menurunnya filtrate melalui

glomerulus ginjal terdapat peningkatan kadar serum kalsium menyebabkan sekresi

parathormon dari kelenjar paratiroid. Namun demikian pada gagal ginjal tubuh tidak

merespon secara normal terhadap peningkatan sekresi parathormon dan akibatnya

kalsim ditulang berkurang mengakibatkan perubahan pada tulang dan penyakit

tulang. Selain itu metabolic aktif vitamin D yang secara normal dibuat di ginjal

menurun seiring dengan berkembangnya gagal ginjal.

Pasien gagal ginjal kronis pada umumnya mengalami oedem pada beberapa

bagian tubuh seperti muka, kaki, tangan, tungkai serta adanya pembengkakan pada

paru- paru. Akibat terganggunya fungsi ginjal dalam mensekresi urine dalam tubuh

sehingga terjadi penimbunan cairan di paru- paru, peningkatan volume cairan di

paru- paru tersebut akhirnya menimbulkan oedem pada paru- paru serta

mengakibatkan penderita mengalami sesak napas ( Smeltzer, Suzanne C, 2002).

4. Manifestasi klinis

4

Page 5: GGK  5 BAB

Pada gagal ginjal kronis setiap system tubuh dipengaruhi oleh system

urenea, maka pasien akan memperlihatkan sejumlah tanda dan gejala. Keparahan

tanda dan gejala tergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi

kondisi yang mendasarinya dan usia pasien.Adapun tanda dan gejalanya:

a. Nokturia,penderita sering berkemih pada malam hari karena ginjal tidak

dapat menyerap air dari kandung kemih,sebagai akibatnya volume air

kemih bertambah.

b. Tekanan darah tinggi,karena ginjal tidak mampu membuang kelebihan

garam dan air,tekanan darah tinggi dapat menyebabkan Stroke atau gagal

jantung.

c. Anemia,letih mudah lelah,

d. Kedutan otot kelemahan otot,kram.

e. Asidosis metabolik

f. Retensi Natrium dan cairan.

5. Komplikasi Klinis

Komplikasi yang mungkin timbul akibat gagal ginjal kronis antara lain :

(Smeltzer dan Bare,2001)

1. Hiperkalemia :penurunan ekskresi asidosis metabolic,masukan diet

berlebih.

2. Perikarditis :inflamasi yang terjadi diluar jantung.

3. Hipertensi :peningkatan tekanan darah.

4. Anemia :kekurangan sel darah merah.

5. Penyakit Tulang

6. Pemeriksaan Diagnostik

a. Urine

Volume :Biasanya kurang dari 400 ml/24 jam(oliguria)

Warna :secara abnormal urine keruh

Osmolalitas :Kurang dari 350 Mosm/kg

5

Page 6: GGK  5 BAB

Natrium :lebih besar dari 40 meQ/l

Protein :Derajat tinggi pretenuria (3-4+)

b. Darah

BUN/kreatinin:Meningkat dalam porsi kadar kreatinin 10 mg

Hitung darah lengkap :HT:menurun pada adanya anemia,

HB: biasanya kurang dari 7-8 gr

Kalium :meningkat sesuai dengan perpindahan

asidosis

Magnesium :meningkat

Kalsium :menurun

Osmolalitas serum : ;lebih besar dari 285 mOsm/kg

Pielogram retrograd :Menunjukan abnormalitas pelvis ginjal dan

ureter,retensi.

Arteriogram ginjal :Mengkaji sirkulasi ginjal dan mengidentifikasi

ekstravaskuler,massa.

EKG :abnormal

7. Penatalaksanaan Medis

a. Optimalisasikan dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam.

Biasanya diusahakan hingga tekanan vena jugularis sedikit meningkat dan terdapat

edema betis ringan. Furosemid dosis besar (250-1000 mg/hari) atau diuretic

loop(butenamid,asam etatakrinat) diperlukan untuk mencegah kelebihan volume cairan.

b. Diet tinggi kalori dan rendah protein

Diet tinggi kalori dan rendah protein (20-40 gr/hari) dan tinggi kalori

menghilangkan

Gejala anoreksia,nausea,uremia,menyebabkan penurunan ureum dan perbaikan gejala.

c. Kontrol hipertensi

d. Kontrol ketidakseimbangan elektrolit

Hindari masukan kalium yang besar(batasi hingga 60 mmol/hari)’diuretik hemat

kalium.

e. Mencegah dan tatalaksana penyakit tulang ginjal

6

Page 7: GGK  5 BAB

B. KONSEP DASAR MEDIS KELEBIHAN VOLUME CAIRAN

1. Pengertian kelebihan volume cairan

Keadaan dimana seorang individu mengalami atau berisiko mengalami

kelebihan cairan intraseluler atau interstisial (Smeltzer,2002).

2. Penyebab

Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar daripada pengeluaran

cairan. Kelebihan cairan dalam tubuh menyebabkan konsentrasi natrium dalam

aliran darah menjadi sangat kecil.

Minum air dalam jumlah yang sangat banyak biasanya tidak menyebabkan

overidrasi jika kelenjar Hipofisa, ginjal dan jantung berfunsi secara normal

Overhidrasi lebih sering terjadi pada orang orang yang ginjalnya tidak membuang

cairan secara normal, misalnya pada penderita penyakit jantung, ginjal atau hati.

Orang orang tersebut harus membatasi jumlah air yang mereka minum dan jumlah

garam yang mereka makan

3. Gejala

Seperti halnya dengan dehidrasi, organ yang paling mudah terkena dampak

dari overhidrasi adalah otak. Jika overhidrasi terjadi secara perlahan, sel-sel otak

memiliki kesempatan untuk menyesuaikan diri, sehingga hanya sedikit gejala

yang timbul.

Jika overhidrasi terjadi sangat cepat, penderita akan menunjukkan

kekacauan mental, kejang dan koma.

4. Pengobatan

Pengobatan overhidrasi tergantung penyebabnya. Tetapi pada dasarnya,

tanpa melihat apapun penyebabnya, asupan cairan harus dibatasi.

Minum sebanyak kurang dari 1 liter cairan perhari biasanya akan memperbaiki

overhidrasi dalam beberapa hari. Pembatasan asupan cairan ini harus dibawah

pengawasan dan atas saran dari dokter.

7

Page 8: GGK  5 BAB

Kadang diberikan diuretic untuk meningkatkan pembuangan cairan oleh

ginjal. Biasanya diuretic lebih efektif dalam mengatasi kelebihan volume darah

sehingga, paling efektif jika diberikan kepada penderita overhidrasi yang disertai

dengan kelebihan volume darah.

C. Asuhan keperawatana

a. Pengkajian.

Aktifitas/istirahat

Kelelahan eksterm,kelemahan,malaise,gangguan tidur(insomnia)

Kelemahan otot,kehilangan tonus,penurunan rentabg gerak.

1. Sirkulasi,

Riwayat hipertensi,palpitasi nyeri dada

Nadi kuat,edema jaringan umum dan pitting pada kaki,telapak tangan.

2. Integritas ego

Faktor stress,perasaan tak berdaya,tak ada kekuatan

3. Eliminasi

Penurunan frekuensi urine,oliguri,anuria(gagal ginjal tahap lanjut),konstipasi.

4. Makanan/ Cairan

Peningkatan BB karena edema,penurunan BB malnutrisi,anoreksia,nyeri ulu hati

Mual,muntah.

5. Neurosensori

Sakit kepela,penglihatan kabur,kram otot/kejang,kesemutan.

8

Page 9: GGK  5 BAB

Gangguan status mental,penurunan tingkat kesadaran.

6. Nyeri/kenyamanan

Nyeri panggul,sakit kepala,kram otot,gelisah.

7. Pernapasan

Napas pendek,dispnea noktural,batuk dengan/tanpa sputum kental dan banyak

Takipnea,dispnea,pernapasan kusmaul,batuk produktif dengan sputum merah

muda

Encer(edema paru)

8. Keamanan

Kulit gatal,infeksi berulang,pruritas,demam(sepsis,dehidrasi)

9. Seksualitas

Penurunan libido,amenorea,infertilitas.

10. Interaksi social

Tidak mampu bekerja.

b. Diagnosa keperawatan

a) Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urine,diet berlebih,retensi

cairan,natrium

b) Intoleransi aktivitas b.d keletihan anemia.

c) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d pembatasan diet

d) Kurang perawatan diri b.d penurunan aktifitas

9

Page 10: GGK  5 BAB

e) Penurunan curah jantung b.d ketidakseimbangan cairan mempengaruhi

volume sirkulasi.

f) Gangguan pertukaran gas b.d kerusakan perfusi ventilasi

c. Intervensi

Dx.1

Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urine,diet berlebih dan retensi

cairan dan natrium.

Tujuan :Mempertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan

Kriteria Hasil:

3. Mempertahankan perubahan-perubahan berat badan yang lambat

Menunjukan turgor kulit normal tanpa edema

Mempertahankan pembatasan cairan

Menunjukan tanda-tanda vital normal

Intervensi :

a. Kaji status cairan:Timbang berat badan, turgor kulit, distensi vena leher, dan

tanda-tanda vital.

b. Batasi masukan cairan

Rasional : pembatasan cairan akan menentukan berat tubuh ideal,

haluaran urine.

c. Identifikasi sumber potensial cairan

Rasional :Sumber kelebihan cairan yang tidak diketahui dapat di identifikasi.

DX.2

10

Page 11: GGK  5 BAB

Intoleransi aktivitas b.d keletihan,anemia.

Tujuan :Berpartisipasi dalam aktifitas yang dapat ditoleransi

Kriteria hasil :

Berpartisipasi dalam meningkatkan tingkat aktivitas dan latihan

Melakukan istirahat dan aktivitas secara bergantian.

Intervensi :

a. Kaji factor yang menimbulkan keletihan:anemia,ketidakseimbangan

elektrolit.

Rasional :Menyediakan informasi tentang indikasi tingkat keletihan.

b. Tingkatkan kemandirian dalam aktivitas perawatan diri yang dapat

ditoleransi

Rasional :Meningkatkan aktifitas ringan atau sedang

c. Anjurkan aktifitas Ringan atau sedang

Rasional :Mendorong latihan dan aktifitas dalam batas yang dapat

ditoleransi dan istirahat yang adekuat

DX.3

Perubahan nutrisi :kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat.

Tujuan :Mempertahankan masukan nutrisi yang adekuat.

Kriteria hasil :

Menunjukan turgor kulit yang normal tanpa edema.

Intervensi :

11

Page 12: GGK  5 BAB

a. Kaji status nutrisi:perubahan berat badan

Rasional :Menyediakan data dasar untuk memantau perubahan.

b. Kaji pola diet nutrisi pasien:riwayat diet,makanan kesukaan.

Rasional :Mempertimbangkan pola diet dahulu dan sekarang dalam

menyusun menu

c. Menyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet

Rasional :mendorong peningkatan masukan diet.

d. Evaluasi

Evaluasi merupakan perbandingan sistematis dari rencana tindakan

tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan yang dilakukan

secara berkesinambungan melibatkan klien,perawat dan tim kesehatan

lainnya.

12

Page 13: GGK  5 BAB

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien

Nama : Tn. S

Umur : 66 Tahun

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam

Status perkawinan : Kawin

Alamat : Kuansing

2. Penangung Jawab

Nama : Ny. R

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat :Kuansing

3. Data Saat Masuk RS

Tanggal Masuk : 2 Desember 2010

Jam Masuk : 00.30 Wib

Yang Merujuk / Mengirim : Datang Sendiri

Diagnosa Medis Saat Masuk : Gagal ginjal kronik

Ruang Rawat : ICU

Tanggal Pengkajian : 2 Desember 2010

4. Riwayat Kesehatan Sekarang

Keluhan Utama PS Saat

pengkajian : Ps mengatakan BAK tidak lancar,badan

lemah,batuk,edema pada kaki kiri dan kanan,pasien

tampak pucat,aktivitas di bantu oleh keluarga,pasien

juga mengatakan mual dan muntah, TD=190/100

MMHG, N: 82x/i, RR: 28x/i, S: 36,60 C.

13

Page 14: GGK  5 BAB

5. Riwayat Keluarga

Genogram

Keterangan :

= Laki-laki

= Perempuan

= Meninggal

= Menikah

. . . . . = Tinggal dalam satu rumah

= Klien

Riwayat Penyakit keluarga : keluarga mengatakan bahwa tidak ada anggota

keluarga yang menderita penyakit menular maupun

penyakit keturunan

6. Riwayat penyakit dahulu klien : pasien pernah menderita hipertensi dua tahun

lalu,pasien tidak pernah dirawat maupun dioperasi

7. Keadaan psikososial :suasana hati pasien sedih,persepsi pasien terhadap

penyakitnya parah,keadaan emosional pasien stabil.

8. Sirkulasi :kulit pucat, terasa dingin, takikardi TD : 190/100

mmHg, N = 82x/i

9. Integritas Ego : gelisah, pasien tidak mengalami perubahan mental.

10. makan/minum : Saat sehat klien tidak mengalami penurunan nafsu

makan,ketika sakit nafsu makan berkurang,pasien

menghabiskan diitnya 1-1,5 porsi/hari.

Pada saat sehat pasien minum lebih kurang 1-1,5liter

air putih.pada saat sakit pasien sering merasa haus

14

Page 15: GGK  5 BAB

dan lebih banyak minum kurang lebih sekitar2-2,5

liter air putih(1600-2000)cc.

11. Neurosensori : tingkat kesadaran pasien compos mentis.

12. Nyeri / Keamanan :Merasa sakit kepala, pusing, dan rasa berat

ditengkuk.

13. Pernapasan : frekuensi nafas 28x/i, retraksi dinding dada +, bunyi

nafas vesikuler

14. Keamanan : Kulit gatal.

15. Seksualitas : penurunan libido.

16. Pola Aktifitas: :saat pasien sakit hampir semua kebutuhan

aktifitas sehari-hari dibantu oleh

keluarga,pasien mengeluh badannya terasa

lemah dan malas untuk beraktifitas

17. Pola Eliminasi

Kebiasaan BAB : Frekuensi BAB 1x / hari, konsisten padat, bau khas,

feses warna kuning kecoklatan.

Kebiasaan BAK : pola buang air kecil pasien berkurang yaitu 2-3

x/hari,pasien sering BAK dimalam hari,jumlah urine

yang keluar lebih kurang 600cc dengan warna kuning

pekat kecoklatan,pasien mengeluh saat BAK urine tidak

keluar secara lancar

18. Pola Istirahat Tidur : Saat sehat klien tidur 7-8 jam/hari. Saat sakit klien tidur

5-6 jam pada malam hari,dan pada siang hari 1-2 jam.

19. Pola Persepsi Kognitif

Pendengaran : Klien masih bisa mendengar dengan jelas dan

tidak ada kelainan

Penglihatan : Klien mengatakan pandangannya agak kabur.

15

Page 16: GGK  5 BAB

20. Interaksi Sosial : Interaksi sosial klien dengan keluarga dan

tetangga sekitar lingkungan rumahnya baik,

pola interaksi klien baik.hubungan klien baik

dengan pasien yang ada diruangan

21. Hubungan Peran : Klien melaksanakan perannya dengan baik

sebagai seorang suami.

22. Pola Kepercayaan : Klien menganut agama islam, percaya akan

adanya Tuhan dan klien rajin melaksanakan

ibadah. Pada saat sakit ibadah klien kurang.

B. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda Vital

a. Keadaan Umum : Lemah

b. Kesadaran : Compos Mentis

c. Nadi : 82 x/i

d. Pernafasan : 28 x/i

e. Tekanan Darah : 190/100 mmHg

f. Suhu Badan : 36,60C

g. TB : 160 cm

h. BB : 56 kg

2. Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

a. Kulit

Kulit pasien berwarna hitam dengan integritas kulit utuh tidak ada

lesi/kelainan,kulit tampak pucatklien mengeluh kulitnya gatal, .

b. Keadaan Rambut dan Hygiene Kepala

Rambut berwarna hitam dan tidak terlihat adanya ketombe, dan tidak berbau.

c. Palpebra, scelera dan konjungtiva

16

Page 17: GGK  5 BAB

Warna Konjungtiva anemis, skelera tidak ikterik, dan palpebra tidak udem

d. Pupil

Pupil isokor

e. Ketajaman penglihatan

Tajam penglihatan menurun

f. Rongga hidung, telinga

Keadaan rongga hidung bersih, hidung mancung, telinga bersih, tidak terdapat

adanya kelainan / perubahan penciuman.

g. Mulut, gigi, lidah

Mulut berbau, gigi banyak, yang hilang, dan berwarna kekuning-kuningan, lidah

berwarna pink, dan gusi sedikit kehitaman, tidak terdapat sistomaitis.

h. Thorak dan fungsi pernafasan

Dada simetris kiri dan kanan, tidak terdapat lesi dan pergerakan nafas normal

(dada) frekuensi nafas 28x/i.

i. Jantung dan abdomen

Abdomen simetris tidak terdapat lesi, tidak ada pembengkakan/ nyeri.

Jantung: iktus tidak tcrlihat,.

j. Payudara

Normal,. tidak tcrdapat lesi / masa.

Palpasi

a. kulit dan otot :Kulit teraba dingin, tipis, capilary refil < 3 detik

,kekuatan otot

545 545

444 444

b. Tekanan bola mata :Bola mata normal, tidak terdapat adanya

pembengkakan

c. Kelenjar tyroid :Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid

17

Page 18: GGK  5 BAB

d.Thorak, jantung dan abdomen :Thorax tidak ada pembangkakan, tidak ada

pembesaran hati dan ginjal, gerakan nafas normal,

fremitus kiri = kanan. Palpasi jantung, iktus teraba

1 jari medial LICS MIC V

e. Kelenjar Getah Bening :Tidak tardapat penbesaran kelenjar getah

bening

f. Payudara :Payudara normal

Perkusi

a. Jantung :Bunyi terdengar pekak di ICS sinistra 2-6,

patokan iktus kodis, batas apek 1 jari dari LICS

V. Batas kanan 2 jari dari sternum iga ke 3 kanan,

1 jari dari sternum iga 2 kiri = basis jantung.

b. Thorak :Bunyi perkusi paru sonor

c. Abdomen :Timpani

Auskultasi

a. thorak dan fungsi pernapasan

bunyi pernapasan vesikuler, ronkhi dan weezing (-)dan fungsi pernapasan baik.

b. jantung dan abdomen

irama jantung murni, bising usus normal

C. INFORMASI PENUNJANG

1. Diagnosa medis : Gagal ginjal kronik

2. Labolatorium : 4 februari 2010

Ureum =104 mg%

Creatinin =2,7mg%

Hb =5,4gr%

Leucocyte =2.900/mm

Trombocyte =78.000/mm

18

Page 19: GGK  5 BAB

3. Terapi medis :

a. IVFD D5% 20 tts/i

b. Captopril 25 mg 3x1 tab

c. Metoclopramid 3xI tab

d. Ranitidin 1x1 Amp

e. Transfusi darah 1000cc PRC

D. ANALISA DATA

ANALISA DATA

No. MASALAH ETIOLOGI TANDA / GEJALA

1 Kelebihan volume

cairan

Penurunan haluaran

Urine

Do :

- Jumlah urine yang keluar 600cc

- Minum pasien 1600cc

- Edeme pada ekstremitas bawah

- Turgor kulit tidak elastis pada daerah

edeme

- TD:190/100 mmhg,N:82X/i

- RR:28X/i,S:36,6 c

Ds :

- Pasien mengatakan saat buang air

kecil,urine keluar tidak lancar dan

sedikit.

- Pasien mengatakan merasa sering

haus dan minum lebih banyak dari

biasa

19

Page 20: GGK  5 BAB

2.

3.

Intoleransi aktifitas

Perubahan

nutrisi:kurang dari

kebutuhan tubuh

Keletihan,anemia

Intake tidak adekuat

Do :

- Pasien tampak lemah

- Pasien tampak pucat

- Konjungtiva anemis

- Hb:5.4gr%

- Aktifitas pasien dibantu keluarga

- Pasien tampak malas untuk

melakukan aktifitas.

DS:

- Pasien mengatakan badannya lemah

- Pasien mengatakan malas untuk

beraktifitas.

DO:

- Pasien tampak lemah

- Mual dan muntah

- Mukosa mulut kering

- BB sekarang 56 Kg

- BB sebelumnya 60 Kg

- Hb:5.4gr%

- Konjungtifa anemis

- Pasien tampak pucat

DS:

- Pasien mengatakan mual dan

muntah

- Pasien mengatakan badanya terasa

lemah.

- Pasien mengatakan tidak nafsu

20

Page 21: GGK  5 BAB

makan.

E. DIAGNOSA KEPWRAWATAN

1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan haluaran urine.

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan keletihan,anemia.

3 . Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat

F. RENCANA PERAWATAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. S

Umur :66 tahun

No.RM :26 46 77

Ruang :ICU

NO

TgL MASALAH

KEPERAWATAN

TUJUAN & KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 2/12/10 kelebihan volume

cairan

berhubungan

dengan penurunan

haluaran urine

Tujuan:

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3X24 jam

diharapkan kelebihan

volume cairan terarasi

Kriteria Hasil:

- Pasien mengatakan

BAK nya lancar

Kaji status

cairan:turgor

kulit,adanya

edema,adanya

peningkatan berat

badan dan distensi

vena leher.

Rasional:

Turgor kulit tidak

elastis,adanya

edema,adanya peningkatan

berat badan dan adanya

distensi vena leher

merupakan tanda-tanda

yang umum yang

menunjukan adanya

21

Page 22: GGK  5 BAB

2 3/12/10

Intoleransi

aktifitas

berhubungan

dengan

keletihan,anemia

- Pasien mampu

melaporkan

berkurangnya rasa

haus

- Pasien mampu

melakukan diet

pembatasan

cairan,edema pada

ekstremitas bawah

berkurang

- Pasien mau bekerja

sama dengan perawat

dan mau

mendengarkan saran

perawatan agar tidak

memakan makanan

yang mengandung

tinggi garam dan mau

membatasi diet cairan.

Tujuan:

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama

3x24jam diharapkan

intoleransi aktifitas

teratasi.

Pantau keseimbangan

masukan dan haluaran

Monitor tekanan

darah,denyut dan

irama nadi

Jelaskan pada pasien

tentang penyebab

kelemahan fisik.

kelebihan volume cairan

tubuh.

Rasional:

Ketidakseimbangan antara

masukan dimana haluaran

dapat menjadi indikasi

adanya kelebihan volulme

cairan hal ini terjadi bila

jumlah masukan cairan

lebih besar dari pada jumlah

haluaran.

Rasional:

Menjadi dasar untuk

melakukan tindakan

keperawatan guna

membantu mengurangi

gejala yang dirasakan

pasien.

Rasional:

Membantu meningkatkan

pemahaman pasien tentang

penyebab ketidakmampuan

beraktifitas

22

Page 23: GGK  5 BAB

3

4/12/10

Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

b.d intake tidak

adekuat.

Kriteria hasil:

-Pasien mengerti tentang

ketidakmampuan

beraktifitas

-Pasien mampu melakukan

aktivitas kecil seperti

berjalan

-Pasien mengatakan tidak

malas lagi untuk

beraktivitas

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 2x24

jam kebutuhan nutrisi

terpenuhi

Kriteria hasil:

- Mual dan muntah (-).

- BB stabil

- Wajah tampak rileks

Kaji tingkat

kemampuan aktifitas

pasien.

Bantu pasien

melakukan aktivitas

sehari-hari.

Kaji Status

nutrisi:perubahan

berat badan

Kaji pola diet nutrisi

pasien:riwayat

diet,makanan

kesukaan.

Rasional:

Membantu memulihkan

aktifitas pasien

Rasional:Menyediakan data dasar untuk memantau perubahan

Rasional:Mempertimbangka

n pola diet dulu dan

sekarang dalam menyusun

menu.

23

Page 24: GGK  5 BAB

G.CATATAN KEPERAWATAN

No diagnosa Tgl Jam Implementasi Ket

1 1 02 Desember 2010 14.00 Mengkaji status cairan=Turgor

kulit,adanya edema,adanya

peningkatan BB,dan adanya

distensi vena leher.

Monitor tekanan darah,denyut dan

irama nadi.TD=190/100

mmhg.N=82X/i

24

Page 25: GGK  5 BAB

2

3

5

2

3

1

3 Desember 2010

4 Desember 2010

5 Desember 2010

15.00

16.00

21.30

Memantau keseimbangan masukan

dan haluaran

Intake: minum=1600cc

Infus =1300cc

Makanan=100cc

Output:Urine =600cc

IWL =560cc

Feses = 50cc

Balance cairan=3000-

1210cc=(+)1790cc

Menjelaskan pada pasien dan

keluarga rasional pembatasan

cairan.

Menjelaskan pada pasien penyebab

kelemahan.

Mengkaji tingkat kemampuan

aktifitas pasien.

Mengkaji kebutuhan pasien untuk

perawatan diri

Menganjurkan pasien untuk makan

Sedikit tapi sering.

Mengobservasi keadaan pasien

setelah dilakukan tindakan.

Menganjurkan makan makanan

kesukaan pasien.

Memantau keseimbangan masukan

dan haluaran

25

Page 26: GGK  5 BAB

6 2

5 Desemberi 2010

22.30

Intake :

Minum =1450cc

Infus =1150cc

Makanan = 100cc

Out put:

Urine =640 cc

Iwl =560 cc

Pasien tidak BAB dan tidak muntah

Balancecairan=

2700-1200=(+)1500cc

Memonitor tekanan darah dan

denyut nadi

TD=200/90 mmHg

Nadi=80x/i

Menganjurkan pada pasien

untuk menghindari makanan

yang mengandung tinggi garam

Membantu pasien untuk

melakukan aktifitas sehari-hari

- Membantu pasien untuk

duduk

- Membantu pasien

berdiri

Melibatkan keluarga dalam

meningkatkan aktifitas pasien

Mengobservasi keadaan pasien.

26

Page 27: GGK  5 BAB

H. CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl Diagnosa Evaluasi Ket

4

20.00

4

20.30

4

20.50

5

06.00

1

2

3

1

S : Pasien mengatakan buang air kecilnya masih tidak lancer

O : kelebihan cairan :1790 cc

masih terlihat edema pada kedua kaki pasien

A : kelebihan volume cairan belum teratasi

P : tindakan keperawatan dilanjutkan

S : pasien mengatakan badannya masih lemah

O: -pasien mulai termotivasi untuk melakukan aktifitas ringan

- Pasien dapat berdiri sendiri

A : intoleransi aktivitas teratasi sebagian

P : tindakan keperawatan dilanjutkan

S : Pasien mengatakan masih mual dan muntah

Pasien mengatakan sudah mau makan sedikit

O : pasien tampak makan sedikit ytapi sering

- Mual muntah masih ada

A: masalah keperawatan teratasi

P :Tindakan keperawatan dihentikan.

S:Pasien mengatakan hausnya berkurang

O:kelebihan volume cairan:

1200cc edema pada kedua kaki mulai berkurang

A:kelebihan volume cairan teratasi sebagian

P :Tindakan keperawatan dilanjutkan

27

Page 28: GGK  5 BAB

5

06.30

2 S:pasien mengatakan mulai dapat berdiri lama

O:-pasien tampak tidak lemah lagi

-pasien aktif melakukan aktifitas ringan

A:Intoleransi aktifitas teratasi sebagian

P:Tindakan keperawatan dilanjutkan

28

Page 29: GGK  5 BAB

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Pengkajian

Pada tinjauan teoritis dikaji aktifitas istirahat, sirkulasi, integritas ego eliminasi,

makanan/cairan, neorosensori, nyeri kenyamanan, pernafasan, seksualitas, interaksi

social

Sedangkan pada tinjauan kasus yang dikaji identitas data saat masuk RSUD.

Riwayat kesehatan terakhir, yang lalu dan masalh kurangnya volume cairan pada tubuh

yang berhubungan dengan GGK pada pasien

Beda pengkajian pada tinjauan teoritis dengan kasus adalah pada tinjauan

teoritis dikaji pada bagian tindakan yang akan dilakukan, sedangkan pada kasus yaitu

bagian dari identitas/ riwayat kesehatan pasien.

B. Diagnosa Keperawatan

Pada teori ditemukan 5 dx sedangkan pd kasus hanya 3 hal Setelah dianalisa maka

dapat ditegakkan tiga diagnosa keperawatan yang aktual ini dikarenakan tidak ada

data-data yang aktual untuk menegakkan diagnose lain

1. Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran urine

2. Intoleransi aktifitas b.d keletihan,anemia.

3. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat

C. Intervensi

Perencanaan disusun untuk mencapai tujuan yang ditetapkan dalam usaha

pemenuhan kebutuhan pasien. Pada kasus ini perencanaan yang dibuat tidak jauh beda

dengan perencanaan yang terdapat di tinjauan teoritis.

29

Page 30: GGK  5 BAB

D.Implementasi

Implementasi dapat dilakukan dengan baik hal ini karena ada kerja sama

Tim(Dokter,Perawat,Keluarga). Dalam implementasi,sebagian besar perencanaan

yang telah disusun dapat diterapkan dalam memenuhi kebutuhan pasien.

E.Evaluasi

Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi sumatif yaitu dilakukan setiap hari.

Dari tiga diagnosa yang diangkat ,diagnosa keperawatan 2 dan 3 teratasi hal ini

berdasarkan kepada hasil yang telah dicantumkan pada intervensi, sedangkan

diagnose 1 belum teratasi hal ini dikarenakan waktu yang singkat dalam melaukan

implementasi dan proses penyakit klien yang membutuhkan penanganan yang lebih

lanjut.

30

Page 31: GGK  5 BAB

BAB V

PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Pada pengkajian data yang dikumpulkan adalah edema pada ekstremitas

bawah(kedua kaki pasien),turgor kulit pada daerah edema tidak elastis,jumlah urine

kurang lebih 600cc,pasien mengeluh badannya lemah,konjungtiva anemis,pasien

tidak nafsu makan,mual dan muntah

2. Selama pengkajian ada beberapa masalah yang muncul yaitu kelebihan volume

cairan b.d penurunan haluaran urine,intoleransi aktifitas b.d keletihan,anemia dan

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat.

3. Rencana tindakan yang disusun berdasarkan masalah pasien yaitu pantau masukan

dan haluaran,menganjurkan pasien untuk membatasi masukan cairan,membantu

pasien melakukan aktivitas sehari-hari,mengkaji status nutrisi pasien.

4. Tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu memberikan bantuan pada pasien

untuk oral higine,menggosok gigi,memotong kuku,mengukur tanda-tanda

vital,memantau keseimbangan cairan,membantu pasien beraktifitas.

5. Proses evaluasi dilakukan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan dalam

perencanaan yang telah ditetapkan pada pembahasan kasus semua tindakan

keperawatan telah di terapkan dan sebagian masalah teratasi,dimana semua kriteria

hasil yang ada pada tahap perencanaan telah tercapai.

31

Page 32: GGK  5 BAB

B. Saran

1. Bagi pasien diharapkan terus menjaga kondisi tubuhnya serta menjaga pola

konsumsi makanan yang dapat memicu terulangnya penyakit tersebut.

2. Bagi institusi diharapkan dapat menambah koleksi buku-buku yang membahas

secara lebih mendalam mengenai penyakit gagal ginjal.

3. Bagi petugas medis agar dapat terus meningkatkan pengetahuan serta

keterampilannya dalam hal penanganan pasien dengan penyakit gagal ginjal

32

Page 33: GGK  5 BAB

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T atas berkat dan rahmatnya penulis

dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien Tn.S dengan

GGK terutama dengan masalah kelebihan volume cairan diruangan murai I “hingga selesai.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyelesaian makalah ini hingga selesai.

Penulis menyadari sangat banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun

untuk kebaikan makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua,khususnya

bagi penulis dan pembaca umumnya.

Pekanbaru,5 Desember 2010

Penulis

33

i

Page 34: GGK  5 BAB

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Tujuan 2

BAB II TINJAUAUN TEORITIS

A. Konsep Dasar Medis.........................................................................................3

B. Konsep Dasar Medis Kelebihan Volume Cairan..............................................7

C. Asuhan Keperawatan........................................................................................8

BAB III TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian.........................................................................................................13

B. Pemeriksaan Fisik.............................................................................................16

C. Informasi Penunjang.........................................................................................18

D. Analisa Data......................................................................................................19

E. Diagnosa Keperawatan......................................................................................21

F. Rencana Asuhan Keperawatan..........................................................................21

G. Catatan Keperawatan........................................................................................25

H. Catatan Perkembangan......................................................................................27

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pengkajian.........................................................................................................29

B. Diagnosa Keperawatan......................................................................................29

C. Intervensi...........................................................................................................30

D. Implementasi.....................................................................................................30

E. Evaluasi.............................................................................................................30

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................31

B.Saran................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA

34ii

Page 35: GGK  5 BAB

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, & Suzane C.( 2002). Keperawatan medikal beda. Jakarta:EGC.

Suyono,Buku ajar ilmu penyakit dalam.Edisi ketiga.Jakarta:Balai penerbit FKUI;2001.

Anderson,Clifford,Petunjuk modern Kepala Kesehatan,Bandung,IPH;1996

Tisher,Craig,Buku saku Nefrologi,EGC,Jakarta;1997.

Corwin,E,Handbook of pathophysiologi:Jakarta,EGC;2001.

Doengus

35

Page 36: GGK  5 BAB

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN

GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG ICU

RSUD ARIFIN ACHMAD

Disusun oleh kelompok XVII :

NURHAYANI

SYAFRIYUNI

SUNTI ASTIKA

ZULFITRI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PAYUNG NEGERI

PRODY DIII KEPERAWATAN

PEKANBARU

2010

36

Page 37: GGK  5 BAB

37