Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

40
LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU BERSALIN Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu bersalin meliputi persiapan persalinan, nutrisi dan cairan, dukungan, kesejahteraan janin, keterlibatan keluarga serta mengurangi rasa sakit. Promosi kesehatan terhadap ibu bersalin dapat mencegah terjadinya depresi saat atau setelah melahirkan. Cemas menghadapi persalinan adalah hal yang wajar tetapi seorang bidan harus mampu mengatasi hal tersebut. Salah satunya adalah memberikan promosi kesehatan ibu bersalin. Persainan dan kelahiran merupakan proses yang fisiologis. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga nantikan selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan bayinya. Untuk itu, dengan diberikan promosi kesehatan dapat mengatasi rasa cemas, khawatir, panik dan depresi ibu bersalin. Promosi ini lebih baik diberikan jauh hari sebelum bersalin, misalnya saat hamil trimester III. G. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU NIFAS Lingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan, ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana dan pemberian ASI. Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya. Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan, bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan. Itupun sedikit demi sedikit sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan yang diberikan misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas dengan baik dan normal.

Transcript of Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Page 1: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU BERSALINLingkup promosi kesehatan terhadap ibu bersalin meliputi persiapan persalinan, nutrisi dan cairan, dukungan, kesejahteraan janin, keterlibatan keluarga serta mengurangi rasa sakit.Promosi kesehatan terhadap ibu bersalin dapat mencegah terjadinya depresi saat atau setelah melahirkan. Cemas menghadapi persalinan adalah hal yang wajar tetapi seorang bidan harus mampu mengatasi hal tersebut. Salah satunya adalah memberikan promosi kesehatan ibu bersalin. Persainan dan kelahiran merupakan proses yang fisiologis. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga nantikan selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan bayinya. Untuk itu, dengan diberikan promosi kesehatan dapat mengatasi rasa cemas, khawatir, panik dan depresi ibu bersalin. Promosi ini lebih baik diberikan jauh hari sebelum bersalin, misalnya saat hamil trimester III.

G. LINGKUP PROMOSI KESEHATAN TERHADAP IBU NIFASLingkup promosi kesehatan terhadap ibu nifas meliputi nutrisi dan cairan, ambulasi, eliminasi, kebersihan diri dan bayi, istirahat, sexual, latihan/senam nifas, tanda bahaya, keluarga Berencana dan pemberian ASI.Bidan tetap mendampingi ibu selama 2 jam setelah pesalinan. Dalam masa nifas bidan dianjurkan untuk menanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemas. Ibu dan bayi diberikan kesempatan untuk beristirahat. Saat ibu masih merasa lemas, promosi kesehatan dapat diberikan melalui keluarga ibu nifas, misanya keluarga pasien diberitahukan bawa ibu boleh minum dan makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing dan sebagainya.Baru setelah ibu merasa lebih baik dan bersedia diberikan pendidikan kesehatan, bidan diperkenankan untuk memberikan pendidikan kesehatan. Itupun sedikit demi sedikit sesuai kemampuan ibu. Pendidikan kesehatan yang diberikan misalnya setelah melahirkan ibu boleh makan seperti biasa, setiap hari minum air putih minimal 8 gelas, ibu diajari cara menyusui dan perawatan payudara, gizi ibu nifas dan sebagainya. Diharapkan dengan memberikan promosi kesehatan pada ibu nifas, ibu nifas dapat menghadapi masa nifas dengan baik dan normal.

HEALTH EDUCATION, PERSONAL HYGIENE, ISTIRAHAT DAN TIDUR PADA IBU NIFASA.Pengertian NifasMasa nifas adalah masa setelah melahirkan selama 6 minggu atau 40 hari atau beberapa jam setelah lahirnya plasenta dan mencakup 6 minggu bearikutnya. Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama seperti halnya masa haid. Selama masa nifas, tubuh mengeluarkan darah nifas yang mengandung trombosit, sel-sel generatif, sel-sel nekrosis atau sel mati dan sel endometrium sisa.Ada yang darah nifasnya cepat berhenti, ada pula yang darah nifasnya masih keluar melewati masa 40 hari. Cepat atau lambat, darah nifas harus lancar mengalir keluar. Bila tidak, misal, karena tertutupnya mulut rahim sehingga bisa terjadi infeksi.Meskipun perdarahan nifas berlangsung singkat, sebaiknya tetap menganggap masa nifas belum selesai. Masa nifas tetap saja sebaiknya berlangsung selama 40 hari, baik ibu yang melahirkan normal atau

Page 2: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

sesar. Sebab, meskipun gejala nifasnya sudah berlalu, belum tentu rahimnya sudah kembali ke posisi semula.B.Kebutuhan dalam Masa NifasDalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih seperti ke keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene, istirahat dan tidur. Kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan ibu nifas antara lain:1. Kebersihan diri atau personal hygiene.Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.a.PakaianSebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.b.Kebersihan rambutSetelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut.c.Kebersihan kulitSetelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering.d.Kebersihan vulva dan sekitarnya.•Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.•Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.•Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya.•Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun.Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah

Page 3: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.2. Istirahat dan tidurIstirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup,tubuh baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum,istirahat berartisuatu keadaan tenang,relaks,tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah. Jadi,beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali. Terkadang,berjalan-jalan di taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat.Sedangkan tidur adalah status perubahan kesadaran ketika persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun. Tidur dikarakteristikkan dengan aktifitas fisik yang minimal,tingkat kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fsiologis tubuh,dan penurunan respons terhadap stimulus eksternal. Hampir sepertiga dari waktu kita,kita gunakan untuk tidur. Hal tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa tidur dapat memulihkan atau mengistirahatkan fisik setelah seharian beraktivitas,mengurangi stress dan kecemasan,serta dapat meningkatkan kemampuan dan konsenterasi saat hendak melakukan aktivitas sehari-hari.Istirahat yang memuaskan bagi ibu yang baru melahirkan merupakan masalah yang sangat penting sekalipun tidak mudah dicapai. Keharusan ibu untuk beristirahat sesudah melahirkan memang tidak diragukan lagi, kehamilan dengan beban kandungan yang berat dan banyak keadaan yang mengganggu lainnya, pekerjaan bersalin, bukan persiapan yang baik dalam menghadapi kesibukan yang akan terjadi. Padahal hari-hari postnatal akan dipenuhi oleh banyak hal, begitu banyak yang harus dipelajari, ASI yang diproduksi dalam payudara, kegembiraan menerima kartu ucapan selamat, karangan bunga, hadiah-hadiah serta menyambut tamu dan juga kekhawatiran serta keprihatinan yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini. Jadi, dengan tubuh yang letih dan mungkin pula pikiran yang sangat aktif, ibu sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapatkan istirahat yang cukup.Kegunaan atau fungsi dari Tidur yang cukup :1. Regenerasi sel-sel tubuh yang rusak menjadi baru.2. Memperlancar produksi hormon pertumbuhan tubuh.3. Mengistirahatkan tubuh yang letih akibat aktivitas seharian.4. Meningkatkan kekebalan tubuh kita dari serangan penyakit.5. Menambah konsentrasi dan kemampuan fisik.Fase / Tahapan Tidur Seseorang :1. Awal2. Non rapid eyes movement (non-rem)3. Rapid Eyes Movement (rem)4. Dream SleepPosisi tidur ibu waktu beristirahat sesudah melahirkan penderita harus tidur terlentang, hanya dengan satu bantal yang tipis. Tetapi ada juga pendapat lain mengatakan bahwa ibu bebas memilih posisi tetapi untuk memudahkan pengawasan sebenarnya tidur telentang lebih baik karena dengan tidur terlentang mudah mengawasi keadaan kontraksi uterus dan mengawasi pendarahan.

Page 4: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Biasanya setelah melahirkan penderita akan merasa lelah dan dapat tidur sehingga merasa nyaman berada ditempat tidur. Usaha agar penderita dapat tidur ialah dengan menyakinkan penderita bahwa keadaannya normal. Istirahat dan tidur sangat perlu bagi penderita, selain untuk mengembalikan kesehatan, juga untuk pembentukan air susu ibu.Penderita juga diperbolehkan bangun dan turun dari tempat tidur pada hari kedua setelah melahirkan karena membawa beberapa keuntungan:a. Pelemasan otot lebih baikb. Sirkulasi darah lebih lancar, mempercepat penyembuhanc. Memperlancar pengeluaran lochia berarti mempercepat involusid. Penderita merasa sehat, karena tidak bersikap sebagai orang sakite. Mengurangi bahaya embolus dan thrombosisIbu nifas memerlukan istirahat yang cukup, istirahat tidur yang dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada siang hari.Istirahat malamSelama satu atau dua malam yang pertama,ibu yang baru mungkin memerlukan obat tidur yang ringan. Biasanya dokter akan memberikannya jika benar-benar diperlukan. Kerapkali tubuhnya sendiri yang mengambil alih fungsi obat tidur ini dan ia benar-benar tidur lelap sehingga pemeriksaan tanda-tanda vital serta fundus uteri hanya sedikit mengganggunya. Sebagian ibu menemukan bahwa lingkungan yang asing baginya telah mengalihkan perhatiannya dan sebagian lainnya merasa terganggu oleh luka bekas episiotomy sehingga semua ini akan menghalangi tidurnya ketika pengaruh pembiusan sudah hilang. Rasa nyeri atau terganggu selalu memerlukan pemeriksaan dan obat analgesic dapat diberikan sebelum pasien menggunakan obat tidurSetelah hari kedua postnatal, pemberian obat tidur pada malam hari biasanya sudah tidak diperlukan lagi dan tidak dianjurkan jika ibu ingin menyusui bayinya pada malam hari. Ibu harus dibantu agar dapat beristirahat lebih dini dan tidak diganggu tanpa alas an. Hal-hal kecil yang menarik perhatiannya seperti suara pintu yang berderik atau bunyi tetesan air dari keran harus dilaporkan pada siang harinya sehingga dapat diatasi sebelum suara-suara tersebut mengganggu tidur ibu.Ibu yang baru yang tidak dapat tidur harus diobservasi dengan ketat dan semua keadaan yang ditemukan harus dilaporkan pada dokter. Insomnia merupakan salah satu tanda peringatan untuk psikosis nifas.

Pola istirahata. Anjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihanb. Sarankan ibu untuk kembali ke kegiatan-kagiatan rumah tangga biasa secara perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur.c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam berbagai hal :1. Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi2. Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan3. Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiriAnjurkan ibu untuk istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan. Kurang istirahat dapat mengurangi produksi ASI , memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak pendarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayinya (Saifudin AB, 2002 : N – 25).

Page 5: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Setelah menghadapi ketegangan dan kelelahan saat melahirkan, usahakan untuk rileks dan istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang tidur. Kebutuhan istirahat dan tidur harus lebih diutamakan daripada tugas-tugas rumah tangga yang kurang penting. Jangan sungkan untuk meminta bantuan suami dan keluarga jika ibu merasa lelah. Istirahat juga memberi ibu energi untuk memenuhi kebutuhan makan dan perawatan bayi sering dapat tidak terduga. Pasang dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan bayi beristirahat untuk menghilangkan rasa tegang dan lelah.

Sumber : koleksi Mediague.wordpress.comdikumpulkan oleh RW.Hapsari

1. Konsep dan prinsip promosi kesehatan a. Pengertian promosi kesehatan b. Tujuan promosi kesehatan c. Sasaran promosi kesehatand. Prinsip Promosi kesehatane. Media promosi kesehatan

A. Pengertian Promosi kesehatan adalah suatu upaya memberdayakan individu kelompok dan masyarakat untuk memelihara dan melindungi kesehatan melalui peningkatan pengetahuan keamana serta mengembangkan iklim yang mendukung yang dilakukan dari atau oleh untuk masyarakat sesuai dengan masyarakat sesuai dengan sosial budaya dari kondisi setempat (memberdayakan – menambah – mengembangkan ). B. Tujuan Promosi kesehatan adalah sebagai berikut - Terwujudnya masyarakat baru yang berbudaya hidup bersih dan sehat menuju Indonesia 2010.

- Tersosialisasinya program-program kesehatan dan terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang berbudaya hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam bagian kesehatan. C. Sasaran a. Primer Masyarakat dan permasalahan kesehatan keluarga dengan masalah kesehatan umum, ibu hamil dan menyusui. b. Skunder Tokoh masyarakat agama adat

c. Testier Pembuat keputusan penentu kebijakan baik pusat maupun daerah, keluarga, masyarakat, lembaga pemerintah lintah sektor, politisi swasta dan petugas pelaksanaan umum.

Page 6: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

d. Media - Visual - Audio - Audio visual dst Macam-macam gerakan promosi kesehatan - Gerakan karantina. - Gerakan pengetahuan-pengetahuan kebersihan.- Gerakan kesehatan individu - Gerakan memperkenalkan konsep baru kesehatan masyarakat. Secara demografis - Jumlah penduduk banyak, mutu pendidikan kurang - 60 % penduduk dijawa. - Golongan usia muda yang masih konsutif - Perkembangan penduduk masih diatas 2 % Keadaan sosial ekonomi - Tingkat pendidikan beragama.- Budaya beragama - Daya beli beragama - Tingkat pengangguran tinggi. Geografis

TEORI PERILAKU

Perilaku adalah tindakan dalam mewujudkan keinginan praktik seseorang untuk mewujudkan keinginan didasari atas pengetahuan dan sikap yang ingin diwujudkan. Perubahan praktik singkat sangat dipengaruhi untuk kebiasaan, pengetahuan da sikap. (Soekanto, 1992). Menurut Green (1980) perilaku (behavior) Adalah suatu tindakan yang mempunyai frekuensi, lama dan tujuan khusus, baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar. Menurut Solita (1993) Perilaku merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta interaksi manusia dan lingkungan yang terwujud dalam bentuk pengetahuan. Sikap dan praktek / tindakan. Teori kognitif, menurut Broto Saputro Menganggap bahwa perilaku adalah pada hakikatnya didasari untuk nilai-nilai dan harapan (expectation) yang subjektif dari individu. Teori Health Belief Model

UPAYA KESEHATAN Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemeintah dan atau masyarakat. Hal ini berarti bahwa peningkatan kesehatan ini, baik kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat harus di upayakan. Upaya mewujudkan

Page 7: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

kesehatan ini dilakukan oleh individu, kelompok, masyarakat,lembaga pemerintahan, atau pun swadaya masyarakat (LSM). Upaya mewujudkan kesehatan tersebut, dapat dilihat dari dua aspek, yakni: pemeliharan kesehatan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan mencukup dua aspek, yakni: kuratif(pengobatan penyakit) dan rehabilitaif (pemulihan kesehatan setelah sembuh dari sakit atau cacat). Sedang peningkatan kesehatan mencakup 2 aspek, yakni:preventif (pencegahan penyakit)dan promotif (peningkatan kesehatan itu sendiri). Kesehatan perlu di tingkatkan karena kesehatan itu perlu relatif dan mempunyai bentangan yang luas. Oleh sebab itu upaya kesehatan promotif ini mengandung makna bahwa kesehatan seseorang, kelompok, atau individu harus selalu diupayakan sampai tingkat yang optimal.Upaya pemeliharan dan peningkatan kesehatan diwujudkan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan yang disebut sarana kesehatan. Jadi sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk mnyelenggara pelayanan kesehatan, pada umumnya dibedakan menjadi tiga.1. Sarana pemeliharan kesehatan primar (primary care ).Sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit ringan. Sarana kesehatan primer ini adalah sarana yang paling dekatpada masyarakat, artinya pelayanan kesehatan paling pertama yang menyentuh masalah kesehatan di masyarakat. Misalnya: puskesmas, poliklinik, dokter praktek swasta, dan sebagainya.2. Sarana pemeliharan kesehatan tingkat dua (secondary care)sarana atau pelyanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus atau penyakit-penyakit dari sarana pelanyan kesehatan primer. Artinya sarana pelayanan kesehatan ini menangani kasus-kasus yang tidak atau belum bisa ditangani oleh sarana kesehatan primer karena peralatan atau keahliannya belum ada. Misalnya puskesmas dengan rawat inap (puskesmas pusat), rumah sakit kabubaten, rumah sakit tipe D dan C, dan rumah nersalin. 3. Sarana pemeliharaan kesehatan tingkat tinggi (tertiary care)Sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat ditangani oleh sarana-sarana pelayanan kesehatan primer dan pelayanan kesehatan sekunder. Misalnya rumah sakit provinsi, rumah sakit tipe B atau A. Sarana pelayanan kesehatan primer disamping melakukan pelayanan kuratif, tetapi juga melakukan pelayanan rehabilitatif, preventif, dan promotif. Oleh sebab itu puskesmas kususnya, dikatakan melakukan pelayanan kesehatan yang komprehensif (prefentif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif). Berdasarkan 4 dimensi kesehatan diatas yakni : fisik, mental, sosial dan ekonomi, maka pelayanan kesehatan tersebut harus juga melakukan pelayanan kesehatan fisik, mental, sosial dan bahkan ekonomi. Dalam realita sosial memang ke empat aspek tersebut sulit dipisahkan, oleh sebab itu pelayanan kesehatan yang baik adalah bersifat holistik artinya mencakup keempat jenis pelayanan tersebut.

KESEHATAN MASYARAKAT Secara umum kesehatan dikelompokkan menjadi dua, yakni kesehatan individu dan kesehatan agregat (kumpulan individu) atau kesehatan masyarakat. Ilmu yang mempelajari masalah kesehatan individu ini adalah ilmu kedokteran (medicine) sedangkan ilmu yang mempelajari masalah kesehatan agregat adalah ilmu kesehatan masyarakat (public health). Perbedaan antara kedua disiplin ilmu kesehatan ini antara lain sebagai berikut.

Page 8: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

1. Objek atau sasaran ilmu kedokteran adalah individu, sedangkan obyek ilmu kesehatan masyarakat adalah masyarakat. Dengan perkataan lain pasien kedokteran adalah individu, sedangkan pasien kesehatan masyarakat adalah masyarakat. 2. Kedokteran lebih memfokuskan pelayanan pada kuratif dan rehabilitatif sedangkan kesehatan masyarakat lebih memfokuskan pelayanan pada aspek preventif dan promotif. 3. Keberhasilan kedokteran apabila individu sembuh dari penyakit dan pulih kesehatannya. Sedangkan keberhasilan kesehatan masyarakat adalah apabila kesejahteraan masyarakat meningkat. 4. Indikator kesehatan individu/kedokteran adalah bebas dari penyakit/tidak sakit, tidak cacat, dan produktif, sedangkan indikator kesehatan masyarakat antara lain : angka kematian bayi, angka kematian karena melahirkan, mortalitas (angka kematian penduduk), morbiditas (angka kesakitan penduduk). Dari pengalaman-pengalaman praktek kesehatan masyarakat yang telah berjalan sampai abad ke-20, Winslow (1920) seseorang ahli kesehatan masyarakat, membuat batasan yang sampai sekarang masih relevan, yakni : kesehatan masyarakat (public health) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat untuk : 1. Perbaikan sanitasi lingkungan 2. Pembersihan penyakit-penyakit menular3. Pendidikan untuk membersihkan perorangan (personal Hygiene)4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan pengobatan. 5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya. Dari batasan-batasan diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan masyarakat mempunyai dua aspek teoritis (ilmu atau akademi) dan praktisi (aplikasi). Kedua aspek ini masing-masing mempunyai peran dalam kesehatan masyarakat. Secara teoritis, kesehatan masyarakat perlu didasari dan didukung dengan hasil penelitian. Artinya dalam penyelenggaraan kesehatan masyarakat (aplikasi) harus didasari dengan temuan (evident based) dengan hasil kajian ilmiah (penelitian). Sebaiknya, kesehatan masyarakat juga harus terapan (applied), artinya hasil studi artinya kesehatan masyarakat harus mempunyai manfaat bagi pengembangan program kesehatan. Dilihat dari ruang lingkup atau bidang garapannya, kesehatan masyarakat tersebut mencakup : kesehatan / sanitasi lingkungan pemberantasan penyakit menular yang tidak terlepas dari epidemiologi, pendidikan kesehatan, manajemen pelayanan kesehatan, dan sebagainya. Sesuai dengan perkembangan masalah kesehatan dimasyarakat, maka kesehatan masyarakat sampai dewasa ini mencakup epidemiologi dan biostatik, sebagai “toll” analisis masalah-masalah kesehatan masyarakat. Kemudian komponen yang lain antara lain : kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, gizi masyarakat, administrasi kesehatan masyarakat, pendidikan kesehatan, dan sebagainya.

PERAN PENDIDIKAN KESEHATAN DALAM KESEHATAN MASYARAKAT Kesehatan merupakan hasil interaksi berbagai faktor, baik faktor internal (dari dalam diri

Page 9: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

manusia) maupun faktor eksternal (diluar diri manusia). Faktor internal ini terdiri dari faktor fisik dan pisikis. Faktor eksternal terdiri dari berbagai faktor antara lain, sosial, budaya masyarakat, lingkungan fisik, politik, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik individu, kelompok, maupun masyarakat, dikelompokkan menjadi 4 (Blum, 1975). Berdasarkan urutan besarnya (pengaruh) terhadap kesehatan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Lingkungan, yang mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya.

2. Perilaku.3. Pelayanan kesehatan4. hereditas (keturunan)pemeliharaan dan peningkatan kesehatam masyarakat hendaknya juga di alamatkan kepada 4 faktor tersebut. Dengan kata lain interfensi atau upaya kesehatan masyarakat juga dikelompokkan menjadi 4 (empat), yakni interfensi terhadap faktor lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan hereditas. Intervensi terhadap faktor lingkungan fisik adalah dalam bentuk perbaikan sanitasi lingkungan, sedangkan intervensi terhadap lingkungan sosial, budaya, polotik, dan ekonomi dalam bentuk program-program peningkatan pendidikan, perbaikan sosial skonomi masyarakat, penstabilan politik dan keamanan, dan sebagainya. Intervensi terhadap faktor pelayanan kesehatan adalah dalam bentuk penyediaan dan atau perbaikan fasilitas pelayanan kesehatan, perbaikan sistem dan manajemen pelayanan kesehatan, dan sebagainya. Sedangkan intervensi terhadap faktor hereditas antara lain. Dengan perbaikan gizi masyarakat, khususnya perbaikan gizi ibu hamil. Dengan gizi yang baik ibu hamil akan menghasilkan anak yang sehat dan cerdas. Sebaiknya ibu hamil yang kurang gizi akan melahirkan anak dengan berat badan yang kurang, sakit-sakitan, dan bodoh. Disamping itu pendidikan kesehatan bagi kelompok yang mempunyai faktor risiko menurunkan penyakit tertentu. Pendidikan kesehatan merupakan bentuk intervensi terutama terhadap faktor perilaku. Namun demikian, ketiga faktor yang lain (lingkungan, pelayanan kesehatan, dan hereditas ). Juga memerlukan intervensi pendidikan kesehatan. Secara terinci dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Peran Pendidikan Kesehatan dalam faktor Lingkungan Telah banyak fasilitas kesehatan lingkungan yang dibangun oleh instansi, baik pemerintah, swasta, maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Banyak pula proyek pengadaan sarana sanitasi lingkungan dibangun untuk masyarakat misalnya : jamban keluarga, jamban umum, MCK (saran, mandi, cuci, kakus), tempat sampah dan sebagainya. Namun karena perilaku masyarakat, sarana atau fasilitas sanitasi tersebut, kurang atau tidak dimanfaatkan dan dipelihara sebagaimana mestinya. Agar sarana sanitasi lingkungan tersebut dimanfaatkan dan dipelihara sebagaimana mestinya. Agar sarana sanitasi lingkungan tersebut dimanfaatkan dan dipeliahara secara optimal, maka diperlukan pendidikan kesehatan bagi masyarakat. Demikian pula dengan lingkungan non fisik, akibat masalah-masalah sosial banyak warga masyarakat yang menderita stress dan gangguan jiwa. Oleh karena itu baik dalam memperbaiki masalah sosial, maupun menangani akibat masalah sosial (stres dan gangguan jiwa) diperlukan pendidikan kesehatan.

Page 10: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

2. Peran Pendidikan Kesehatan dalam Perilaku Pendidikan eksehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk menciptakan perilaku masyarakat yang kondusif untuk kesehatan. Artinya pendidikan kesehatan berupaya agar masyarakat menyadari atau mengetahui bagaimana cara memelihara kesehatan mereka, bagaimana menghindari atau mencegah hal-hal yang merugikan kesehatan mereka dan kesehatan orang lain, kemana seharusnya mencari pengobatan bila sakit dan sebagainya. Kesadaran masyarakat diatas disebut tingkat kesadaran /pengetahuan masyarakat tentang kesehatan atau disebut “melek kesehatan” (healt literacy) Lebih dari itu, pendidikan kesehatan pada akhirnya bukan hanya mencapai “melek kesehatan” pada masyarakat saja, namun yang lebih pentng adalah mencapai perilaku kesehatan (healthy behaviour). Kesehatan bukan hanya diketahui atau disadari (Knowledge) dan disikapi (attitude), melainkan harus dikerjakan /dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari (practice). Hal ini bahwa tujuan akhir dari pendidikan kesehatan adalah agar masyarakat dapat mempraktekkan hidup sehat bagi dirinya sendiri dan bagi masyarakat, atau masyarakat dapat berperilaku hidup sehat (healthy life style). 3. Peran Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan KesehatanDalam rangka perbaikan kesehatan masyarakat, pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Kesehatan telah menyediakan fasilitas kesehatan masyarakat dalam bentuk pusat pelayanan kesehatan (puskesmas). Sampai saat ini tidak kurang dari 7.000 puskesmas telah tersebar di seluruh Indonesia. Namun pemanfaatan puskesmas oleh masyarakat belum optimal atau masih rendah. Data terakhir menunjukkan baru sekitar 35% masyarakat menggunakan puskesmas. 4. Peran Pendidikan Kesehatan dalam Faktor Hereditas Orang tua, khususnya ibu adalah faktor yang sangat penting dalam mewariskan status kesehatan bagi anak-anak mereka. Orang tua yang sehat dan gizinya baik akan mewariskan kesehatan yang baik pula kepada anaknya. Sebaliknya kesehatan orang tua, khususnya kesehatan ibu yang rendah dan kurang gizi, akan mewariskan kesehatan yang rendah pula bagi anaknya. Rendahnya kesehatan orang tua, terutama ibu, bukan karena sosial ekonominya rendah, tetapi sering juga disebabkan karena orang tua atau ibu tidak engetahui bagaimana cara memelihara kesehatannya atau tidak tahu makanan yang bergisi yang harus dimakan. Oleh karena itu pendidikan kesehatan diperlukan pada kelompok ini, agar masyarakat atau orang tua menyadari dan melakukan hal-hal yang dapat mewariskan kesehatan yang baik pada keturunan mereka. Disamping itu banyak penyakit yang dapat diturunkan kepada anak oleh orang tuanya baik ayah maupun ibu. Bagi kelompok masyarakat yang beresiko menderita penyakit keturunan ini (misal, asma, rematik, jantung koronerdsb.) harus diberikan pengertian sehubungan dengan penyakit-penyakit tersebut agar lebih berhati-hati dan mengurangi akibat serius penyakit tersebut. Apabila kita cermati peran kesehatan dalam empat faktor yang mempengaruhi kesehatan di atas, maka sebenarnya masing-masing faktor tersebut terkait dengan perilaku manusia, yakni : perilaku masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, perilaku masyarakat dan petugas kesehatan dalam menyikapi dan mengelola fasilitas atau kesehatan dalam menyikapi dan mengeloa fasilitas atau pelayanan kesehatan, kesadaran dan praktek hidup sehat

Page 11: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

dalam mewariskan status kesehatan bagi anak atau keturunannya. Untuk mengondisikan faktor-faktor tersebut diperlukan pendidikan kesehatan. Itulah sebabnya maka pendidikan kesehatan tidak lepas dari perilaku, pendidikan kesehatan selalu terikat dengan perilaku.

Hubungan Status Kesehatan, perilaku, Dan Pedidikan Kesehatan

Page 12: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin
Page 13: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin
Page 14: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Definisi

Campak, measles atau rubeola adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini sangat infeksius, menular sejak awal masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Infeksi disebarkan lewat udara (airborne).

Patofisiologi

Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet lewat udara, menempel dan berkembang biak pada epitel nasofaring. Tiga hari setelah invasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe regional dan terjadi viremia yang pertama. Virus menyebar pada semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah 5-7 hari dari infeksi awal. Adanya giant cells dan proses keradangan merupakan dasar patologik ruam dan infiltrat peribronchial paru. Juga terdapat udema, bendungan dan perdarahan yang tersebar pada otak. Kolonisasi dan penyebaran pada epitel dan kulit menyebabkan batuk, pilek, mata merah (3 C : coryza, cough and conjuctivitis) dan demam yang makin lama makin tinggi. Gejala panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 10 sejak awal infeksi (pada hari penderita kontak dengan sumber infeksi) mulai timbul ruam makulopapuler warna kemerahan.Virus dapat berbiak juga pada susunan saraf pusat dan menimbulkan gejala klinik encefalitis. Setelah masa konvelesen pada turun dan hipervaskularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi makin gelap, berubah menjadi desquamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini disebabkan karena pada awalnya terdapat perdarahan perivaskuler dan infiltrasi limfosit.

Gejala klinis

Panas meningkat dan mencapai puncaknya pada hari ke 4-5, pada saat ruam keluar

Coryza yang terjadi sukar dibedakan dengan common cold yang berat. Membaik dengan cepat pada saat panas menurun.

Conjunctivitis ditandai dengan mata merah pada conjunctiva disertai dengan keradangan disertai dengan keluhan fotofobia.

Cough merupakan akibat keradangan pada epitel saluran nafas, mencapai puncak pada saat erupsi dan menghilang setelah beberapa minggu.

Page 15: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Munculnya Koplik’s spot umumnya pada sekitar 2 hari sebelum munculnya ruam (hari ke 3-4) dan cepat menghilang setelah beberapa jam atau hari. Koplik’s spot adalah sekumpulan noktah putih pada daerah epitel bucal yang merah (a grain of salt in the sea of red), yang merupakan tanda klinik yang patognomonik untuk campak.

Ruam makulopapular semula bewarna kemerahan. Ruam ini muncul pertama pada daerah batas rambut dan dahi, serta belakang telinga, menyebar ke arah perifer sampai pada kaki. Ruam umumnya saling rengkuh sehingga pada muka dan dada menjadi confluent. Ruam ini membedakan dengan rubella yang ruamnya discrete dan tidak mengalami desquamasi. Telapak tangan dan kaki tidak mengalami desquamasi.

Diagnosis

Diagnosis ditetapkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dan Pemeriksaan serologik atau virologik yang positif yaitu bila terdapat demam tinggi terus menerus 38,50 C atau lebih disertai batuk, pilek, nyeri menelan, mata merah dan silau bila kena cahaya (fotofobia), seringkali diikuti diare. Pada hari ke 4-5 demam, timbul ruam kulit, didahului oleh suhu yang meningkat lebih tinggi dari semula. Pada saat ini anak dapat mengalami kejang demam. Saat ruam timbul, batuk dan diare bertambah parah sehingga anak mengalami sesak nafas atau dehidrasi.

Gejala klinis terjadi setelah masa tunas 10-12 hari, terdiri dari tiga stadium :

Stadium prodromal, berlangsung 2-4 hari, ditandai dengan demam yang diikuti dengan batuk, pilek, farings merah, nyeri menelan, stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda patognomonik timbulnya enantema mukosa pipi di depan molar tiga disebut bercak Koplik.

Stadium erupsi, ditandai dengan timbulnya ruam makulo-papular yang bertahan selama 5-6 hari. Timbulnya ruam dimulai dari batas rambut di belakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ke ekstrimitas.

Stadium penyembuhan (konvalesens), setelah 3 hari ruam berangsur-angsur menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas yang akan menghilang setelah 1-2 minggu.

Sangat penting untuk menentukan status gizi penderita, untuk mewaspadai timbulnya komplikasi. Gizi buruk merupakan risiko komplikasi berat.

Penatalaksanaan

Pengobatan bersifat suportif, terdiri dari :

o Pemberian cairan yang cukup

o Kalori yang sesuai dan jenis makanan yang disesuaikan dengan tingkat kesadaran dan adanya komplikasi

Page 16: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

o Suplemen nutrisi

o Antibiotik diberikan apabila terjadi infeksi sekunder

o Anti konvulsi apabila terjadi kejang

o Pemberian vitamin A.

Indikasi rawat inap : hiperpireksia (suhu > 39,00 C), dehidrasi, kejang, asupan oral sulit, atau adanya komplikasi.

Campak tanpa komplikasi :

o Hindari penularan

o Tirah baring di tempat tidur

o Vitamin A 100.000 IU, apabila disetai malnutrisi dilanjutkan 1500 IU tiap hari

o Diet makanan cukup cairan, kalori yang memadai. Jenis makanan disesuaikan dengan tingkat kesadaran pasien dan ada tidaknya komplikasi

Campak dengan komplikasi :

o Ensefalopati/ensefalitis

Antibiotika bila diperlukan, antivirus dan lainya sesuai dengan PDT ensefalitis

Kortikosteroid, bila diperlukan sesuai dengan PDT ensefalitis

Kebutuhan jumlah cairan disesuaikan dengan kebutuhan serta koreksi terhadap gangguan elektrolit

o Bronkopneumonia :

Antibiotika sesuai dengan PDT pneumonia

Oksigen nasal atau dengan masker

Koreksi gangguan keseimbangan asam-basa, gas darah dn elektrolit

o Enteritis : koreksi dehidrasi sesuai derajat dehidrasi (lihat Bab enteritis dehidrasi).

o Pada kasus campak dengan komplikasi bronkhopneumonia dan gizi kurang perlu dipantau terhadap adanya infeksi TB laten. Pantau gejala klinis serta lakukan uji Tuberkulin setelah 1-3 bulan penyembuhan.

o Pantau keadaan gizi untuk gizi kurang/buruk.

Page 17: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Pemeriksaan penunjang

Darah tepi: jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi infeksi bakteri

Pemeriksaan antibodi IgM anti campak

o Pemeriksaan untuk komplikasi:

o Ensefalopati/ensefalitis : dilakukan pemeriksaan cairan serebrospinalis, kadar elektrolit darah dan analisis gas darah

o Enteritis: feses lengkap

o Bronkopneumonia : dilakukan pemeriksaan foto dada dan analisis gas darah.

Komplikasi

Campak menjadi berat pada pasien dengan gizi buruk dan anak yang lebih kecil

Diare dapat diikuti dehidrasi

Otitis media

Laringotrakeobronkitis (croup)

Bronkopneumonia

Ensefalitis akut,

Reaktifasi tuberkulosis

Malnutrisi pasca serangan campak

Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE), suatu proses degeneratif susunan syaraf pusat dengan gejala karakteristik terjadi deteriorisasi tingkah laku dan intelektual, diikuti kejang. Disebabkan oleh infeksi virus yang menetap, timbul beberapa tahun setelah infeksi merupakan salah satu komplikasi campak onset lambat.

Pencegahan

Imunisasi campak termasuk dalam program imunisasi nasional sejak tahun 1982, angka cakupan imunisasi menurun < 80% dalam 3 tahun terakhir sehingga masih dijumpai daerah kantong risiko tinggi transmisi virus campak

Page 18: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Sumber: Depkes RI

Page 19: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Kenali, Obati dan Cegah Penyakit Campak

10 Apr 2008, on Healthy Living

Campak (rubeola, campak 9 hari) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak-anak usia pra-

sekolah dan anak-anak SD. Jika seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap penyakit ini. 

PenyebabCampak disebabkan oleh paramiksovirus. Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun). Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah bayi berumur lebih dari 1 tahun, bayi yang tidak mendapatkan imunisasi dan remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua. 

GejalaGejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa nyeri tenggorokan, hidung meler, batuk, nyeri otot, demam, mata merah, fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau). Sekitar 2-4 hari kemudian baru muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar. Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40° Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang. 

Page 20: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

KomplikasiPada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius.Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak. Pertama, infeksi bakteri (Pneumonia, Infeksi telinga tengah). Dua, kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga penderita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan. Tiga, Ensefalitis (inteksi otak) terjadi pada 1 dari 1,000-2.000 kasus.  DiagnosaDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan ruam kulit yang khas. Pemeriksaan lain yang mungkin perlu dilakukan seperti pemeriksaan darah, pembiakan virus dan serologi campak. 

PengobatanTidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya menjalani tirah baring. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika terjadi infeksi bakteri, maka baiknya diberikan antibiotik. 

PencegahanVaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Jika hanya mengandung campak, vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR, dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun. (yz/sumber:medicastore.com) Sumber.www.perempuan.com

 

Campak, Penyakit Langka yang Mulai Muncul Lagi Selasa, 08 Jul 2003 17:57:15

Page 21: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Pdpersi, Jakarta - Jangan remehkan campak! Kendati dikabarkan telah dapat dieliminir dari muka bumi, nyatanya penyakit berbahaya ini masih mengancam. Setiap tahunnya, lebih dari 700.000 anak di seluruh dunia meninggal akibat serangan penyakit campak.

Saat ini WHO berupaya memberantas campak dengan program imunisasi di daerah-daerah endemik seperti Asia dan Afrika. Demikian terungkap dalam informasi Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular Departemen Kesehatan belum lama ini.

Penduduk di negara maju pun kini dianjurkan terus mewaspadai campak. Kendati di negara maju campak dianggap penyakit langka, namun ternyata tetap dapat mematikan.

Jika dibandingkan dengan SARS, campak tak kalah berbahaya. Jumlah korban SARS relatif kecil jika dibanding campak. Pakar penyakit campak WHO, Daniel Tarantola, seperti dikutip Kantor Berita Belanda mengatakan, virus campak sama seperti virus SARS, menginfeksi saluran pernafasan. Cara penularannya juga sama, melalui cairan tubuh.

Akan tetapi ada perbedaan mendasar antara campak dan SARS. Sejak tahun 1963, sudah ada vaksin imunisasi campak yang aman, efektif dan harganya terjangkau. Walaupun begitu, campak tetap saja belum dapat diberantas.

Setiap tahunnya lebih dari 400.000 anak-anak di Afrika meninggal akibat campak. Juga di kawasan Asia, antara Asia selatan hingga kawasan Pasifik barat ratusan ribu anak-anak meninggal setiap tahunnya akibat campak. Kawasan endemiknya di Asia meliputi India, Bangladesh, Nepal, Kambodja, Vietnam, Laos, Myanmar dan Indonesia.

Tarantola mengatakan, jumlah kematian anak-anak yang amat tinggi akibat penyakit campak, tidak dapat diterima akal sehat. Sebab penyakit ini dapat sepenuhnya dicegah. Caranya, dengan imunisasi. Bersama dengan organisasi bantuan anak-anak PBB-UNICEF, WHO mengembangkan strategi pencegahan campak global.

Sasarannya, sampai tahun 2005 mendatang, jumlah kematian akibat penyakit campak hendak diturunkan hingga separuhnya. Dengan program imunisasi dalam waktu 10 tahun mendatang, di Afrika saja WHO hendak mencegah kematian 2,3 juta anak akibat penyakit campak.

Akan tetapi Tarantola menyebutkan, biaya yang diperlukan amat besar. Dalam tiga tahun mendatang, dibutuhkan sekitar 200 juta Dolar. Penyebabnya, walaupun sebetulnya harga satu dosis imunisasi hanya 45 sen Dolar, namun 45 negara endemik campak, tidak memiliki dana cukup untuk membeli vaksinnya. Campak, ibaratnya berkembang biak melalui kemiskinan.

Di negara-negara miskin, tanpa sistem kesehatan memadai dan tidak punya dana imunisasi, di situlah lahan subur penyakit campak yang mematikan bagi ratusan ribu anak-anak.

Selain itu, penyakit campak kini mulai kembali menyerang Eropa. Pada tahun 2001, di Jerman tercatat 6.000 kasus dan di Perancis 10.000 kasus campak. Ketidak pedulian negara maju, membuat negara miskin ibaratnya menjadi kawasan cadangan penyakit.

Page 22: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Suatu saat, penyakit ini akan menyerang balik. Misalnya saja benua Amerika, yang pada tahun lalu tidak melaporkan satupun kasus campak, sejak awal tahun ini sudah melaporkan 18 kasus baru. Semua penderita terinfeksi di luar Amerika, yakni di Eropa Barat, Asia, Pasifik-Barat dan di Timur Tengah.

Definisi Campak Merupakan penyakit yang sangat menular pada masa anak-anak, tetapi juga menyerang orang dewasa. Gejala-gejala campak cukup menakutkan. Anak-anak yang kurang gizi mudah terserang komplikasi yang fatal.

GEJALA - Demam tinggi, paling tinggi dicapai setelah 4 hari - Bintik putih pada bagian dalam pipi di sebelah depan gigi premolar - Mata merah, berair - Tenggorokan sakit, pilek, batuk yang khas kering dan keras - Pada beberapa anak terdapat muntah-muntah dan diare - Bintik yang khas ini muncul di belakang telinga, menyebar ke muka kemudian ke seluruh badan.

PENYEBAB Infeksi oleh virus Rubeola, ditularkan melalui batuk, bersin dan tangan yang kotor oleh cairan hidung.

KOMPLIKASI - Infeksi telinga bagian tengah - Bronkhitis (infeksi saluran pernafasan bagian bawah) - Pneumonia (infeksi paru-paru) - Encephalitis (radang otak)

YANG DAPAT ANDA LAKUKAN - Tinggal dirumah sampai penyakit tidak menular lagi - Istirahat dan minum banyak cairan - Minum obat anti demam - Minum obat batuk - Periksa dokter, bila menderita sakit telinga, keluar cairan dari telinga, demam terus-menerus, kejang-kejang atau mengantuk

TINDAKAN DOKTER - Menyingkirkan komplikasi - Mengobati komplikasi bila ada - Merujuk ke rumah sakit bila perlu.

PENCEGAHAN - Imunisasi terhadap penyakit campak pada umur 1-2 tahun - Menjaga kondisi tubuh (Makanan bergizi, Olahraga dan istirahat teratur)(iis)Cakrawala Lainnya :65% Pasien Rawat Inap di RSCM Adalah Pasien Paliatif

Page 23: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Penemu Bayi Tabung Raih Nobel Kedokteran 2010Indonesia Masih Kekurangan Rumah Sakit JiwaTekan Kematian Bayi, Imunisasi Campak dan Polio Massal Digencarkan LagiPabrikan Farmasi Boleh Miliki RS Asalkan Tak Monopoli Obat

Page 24: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin
Page 25: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

PROMOSI KESEHATAN PERSALINANPersalinan adalah suatu hal yang dihayati. Walaupun demikian ibu dalam masa persalinan memerlukan bantuan bidan. Kehadiran bidan sewaktu ibu dalam masa persalinan adalah untuk menyelamatkan ibu dan bayinya melalui bimbingan dan bantuan agar persalinan terjadi secara fisiologis didalam kondisi lingkungan yang sehat.

Page 26: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

1. Kala pertamaAwal kala pertama di tunjukan dengan kontraksi uterus ringan. Rasa sakit mulai dari punggung dan meluas ke perut bawah. Kontraksi ini biasanya terjadi setiap 10 sampai 15 menit dan berlangsung selama 30 detik. Dari vagina keluar cairan berlendir dan campuran sedikit darah.Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk menentukan letak dan denyut jantung bayi. Denyut jantung bayi diperiksa setiap 4 jam. Tanda vital ibu juga diperiksa setiap 4 jam. Ibu diberi tahu bahwa persalinan mulai dan upayakan agar ibu tenang.Bila ketuban belum pecah ibu diperkenankan berjalan atau melakukan pekerjaan biasa. Bila kontraksi uterus semakin kuat setiap 3-5 menit. Pemeriksaan dalam dilakukan. Dalam kondisi demikian serviks membuka dari 3 sampai 8 cm. Diperiksa apakah ketuban sudah pecah.Ibu mungkin merasa cemas, sangat tidak enak, nyeri dan tekanan pada panggul bertambah. Bidan selalu berada disamping pasien ibu ditenangkan, diajari bernafas dengan dada selama kontraksi. Ibu dianjurkan tidur pada awal persalinan untuk menyusun tenaga. Alat-alat persalinan disediakan, demikian pula tempat tidur dan tempat tidur untuk bayi.Menjelang akhir kala satu umumnya ibu semakin gelisah, kadang-kadang tungkai dan tangan bergetar. Dahi dan atas-atas bahu ibu berkeringat, muka kemerah-merahan. Dalam kondisi demikian ibu diminta bernafas dengan dada.2. Kala dua Pada kala dua bidan melakukan tindakan sebagai berikut:a. Ibu diajari cara mengedan pada waktu datangnya kontraksib. Ibu menarik nafasdalam-dalam dan menahan nafas dengan mulut, kepala diangkat dan mengedan dengan kekuatan otot dan perut. Pada saat bersamaan ibu diminta mengendorkan otot dasar panggul, ibu mengedan selama kontraksi dan beristirahat bila kontraksi berhenti.c. Kepala bayi disokong, segera setelah melintas mulut vagina. Kepala tersebut sedikit diputar apabila keluar tengkurap untuk menjaga berlangsungnya peredaran darah. Lendir dibersihkan dari hidung dan mulut bayi.d. Bayi disambut sampai keseluruhannya lahir dan kemudian diletakkan diatas perut ibu untuk melakukan IMD.e. Beri ucapan selamat kepada ibu dan beritahukan tentang keadaan dan jenisnya.3. Kala tigaPeriode pada waktu kala ketiga ini berlangsung sekitar 1-20 menit, kontraksi rahim dan tidak nyeri. Tanda- tanda plasenta terlepas adalah uterus berkontraksi dan berbentuk bulat, tali pusat memanjang. Ibu disuruh mengedan bila rahim berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Darah keluar dari vagina.4. Kala empatPada fase ini uterus teraba dan uterus berkontraksi secara berkala, perdarahan dari vagina keluar sehingga penggantian kain diperlukan. Dalam fase ini, ibu istirahat total ditempat tidur dan beri minum bila kehausan. Perdarahan pervagina selalu diamati, demikian pula tanda-tanda vital.

D. PROMOSI KESEHATAN NIFASPromosi kesehatan nifas dapat diberikan kepada ibu pasca persalinan dan keluarganya. Ini diberikan untuk menambah pengetahuan ibu dan keluarga dalam menghadapi masa nifas ini ibu, sehingga dalam masa nifas ini ibu dan keluarga siap dan tahu apa yang harus dilakukan dan tidak boleh di lakukan.

Page 27: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Tujuan promosi kesehatan nifas adalah :1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis2. Mendukung dan memperkuat keyakinan diri ibu dan memungkinkan ia melaksanakan peran ibu dalam situasi keluarga dan budaya yang khusus3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi, kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.Setelah pasca persalinan ini, bidan sangat dibutuhkan dalam menghadapi dan memantau ibu terutama selama 2 jam persalinan. Hal ini karena selama 2 jam pasca persalinan rentan akan komplikasi-komplikasi pada ibu. Dalam masa nifas, tanyakan tentang perasaan ibu. Biasanya ibu merasa capek dan lemah.Keadaan fisik nya diperiksa terutama uterus, tanda-tanda vital dan daerah vagina. Bila keadaan ibu tetap normal, dianjurkan bayi segera diteteki lagi. Ibu dan bayi diberi kesempatan beristirahat. Makan ringan setiap waktu, bangun bila mau kencing, bayi tidak boleh diberi apapu kecuali ASI. Ibu diberitahukan agar menjaga kesehatan perineum terutama waktu buang air kecil dan air besar.Berdasarkan program dan kebajikan teknis masa nifas, paling sedikit dilakukan 4 kali kunjungan masa nifas, untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi. Jadi ibu dan keluarga diberitahu untuk kontrol pada : 6-8 jam setelah persalinan, 6 hari setelah persalinan, 2 minggu setelah persalinan, 6 minggu setelah persalinan.

Ada beberapa hal yang Bunda perlu perhatikan dalam merawat bayi baru lahir, mulai dari pola tidur, panca indera, buang air besar, buang air kecil, dan perawatan tali pusat.

Pola tidur

Rata-rata bayi baru lahir tidur sepanjang siang dan malam (8 jam pada siang hari dan 9 jam pada malam hari) dan hanya terbangun untuk makan setiap 3 – 4 jam. Sebagian besar bayi akan terbangun di malam hari sampai usia 3 bulan, dikarenakan lambungnya masih kecil sehingga cepat merasa lapar. Ibu tidak perlu membangunkan bayi untu makan kecuali disarankan oleh dokter. Beberapa bayi prematur membutuhkan makan lebih sering dan harus dibangunkan untuk makan.

Page 28: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Tanda bayi siap untuk tidur:

Mengucek mata

Menguap

Memalingkan muka

Rewel

Bagaimana membantu bayi untuk tidur?

Para ahli merekomendasikan untuk menidurkan bayi di lengan, kemudian meletakkannya

di tempat tidur saat masih terjaga. Cara ini mengajarkan bayi untuk belajar tidur sendiri. Musik yang pelan dapat membantu bayi untuk tidur lebih tenang.

Bagaimana posisi tidur terbaik untuk bayi baru lahir?

Posisikan punggung bayi pada tepat yang keras (kokoh). Singkirkan bantal, selimut, mainan dari tempat tidur bayi. Pastikan kepala bayi tidak tertutup apapun selama tidur. Jangan tempatkan bayi di sofa, tempat tidur air, bantal, atau apapun permukaan yang empuk selama tidur.

Bayi dapat mengalami kematian mendadak yang disebut sebagai sudden infant death syndrome apabila terdapat faktor sebagai berikut:

Tidur tengkurap

Tidur pada permukaan yang lunak

Terlalu panas oleh karena selimut yang sangat tebal

Ibu perokok

Orang tua yang pemakai obat dan peminum alkohol

Tertimpa oleh saudara sekandungnya, oleh karena itu tidur dengan saudara sekandung sebaiknya dihindari

Panca indera

Penglihatan

Ukuran mata bayi baru lahir adalah setengah dari mata orang dewasa. Pertumbuhan mata cepat pada usia 1 tahun dan melambat sampai usia pubertas. Apabila Anda menjumpai bayi Anda sedikit juling, jangan terlalu cemas karena gerakan mata bayi masih belum terkordinasi dan karenanya bisa terlihat

Page 29: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

sedikit juling. Namun bayi mampu untuk fokus pada jarak 8 – 10 inchi atau setara dengan jarak bayi dari gendongan di lengan ke muka ibu. Visus normal tercapai pada usia 2 – 3 tahun.

Pendengaran

Berbeda dengan penglihatan, pendengaran sudah berkembang lengkap ada bayi baru lahir. Bayi dengan pendengaran normal akan terkejut dengan suaa keras, memperhatikan dengan seksama bila mendengar suara ibunya, dan berhenti bergerak apabila ada orang yang berbicara. Bayi akan belajar mengenal suara dengan nada tinggi (ibu) dan rendah (bapak). Diperkirkan 1 – 3 bayi per 1000 kelahiran hidup menderita kehilangan pendengaran serius. Tanpa dilakukan pemeriksaan apapun biasanya gangguan pendengaran baru terdeteksi saat usia > 1 tahun. Akibat gangguan pendengaran adalah pusat pendengaran di otak tidak mendapat stimulasi sehingga terjadi keterlambatan bicara dan berbahasa sehingga terjadi gangguan perkembangan emosi dan sosial. Apa penyebab gangguan pendengaran pada bayi? Sebagian besar bersifat kongenital atau cacat bawaan. Sering dijumpai pada bayi prematur, atau bayi dengan infeksi dan masalah pernapasan yang membutuhkan ventilator dalam jangka panjang dan beberapa pengobatan.

Ada 2 jenis metode pemeriksaan pendengaran bayi baru lahir:

Evoked otoacoustic emissions (EOAE)

Auditory brainstem respons (ABR)

Idealnya seluruh bayi dengan kehilangan pendengaran harus teridentifikasi sebelum usia 3 bulan, sehingga terapi dapat dimulai sebelum usia 6 bulan (usia penting untuk perkembangan bicara dan bahasa)

Rasa

Pada awal perkembangan janin papil rasa di lidah mulai berkembang. Bayi lebih menyenangi rasa manis dibandingkan asam dan pahit. Bayi juga lebih menyenangi ASI terutama setelah bulan pertama.

Bau

Pusat penciuman di otak terbentuk pada awal perkembangan janin. Pada beberapa hari awal kehidupan bayi akan menyukai bau ibunya terutama bau ASI.

Sentuhan

Bayi sangat menyenangi sentuhan dan pelukan. Sentuhan akan meningkatkan kemampuan bayi untuk mengenal lingkungan sekitarnya. Biarkan bayi bebas menggerakkan jarinya. Anda boleh memasng mainan dengan warna cerah dalam jarak pandangnya sehingga bayi menjadi lebih mandiri.

Buang Air Besar (BAB)

Page 30: Lingkup Promosi Kesehatan Terhadap Ibu Bersalin

Setelah lahir beberapa jam kemudian bayi akan mengeluarkan kotoran lengket berwarna hijau kehitaman yang disebut mekoneum. Bayi yang mengkonsumsi ASI akan menghasilkan kotoran berwarna kuning muda, berair dan sedikit mengandung bahan padat. BAB akan mencapai 6 – 8 kali per hari. Apabila bayi minum susu formula, kotoran akan semi padat, lunak dan berwarna kuning kehijauan akibat pemecahan zat besi dan lemak. Frekuensi tidak terlalu sering dan baunya lebih kuat.

Buang Air Kecil (BAK)

BAK pertama terjadi beberapa jam setelah lahir dan berwarna gelap dan kental. Dalam sehari bayi buang air kecil minimal 6 kali. Bila kurang mungkin dehidrasi. Untuk bayi laki-laki perlu dilihat pancaran urinnya, pastikan tidak ada hambatan.

Merawat Tali Pusar

Tali pusar yang pada waktu janin di dalam rahim berfungsi sebagai pembuluh darah yang mengantar zat gizi dan oksigen setelah lahir dan dipotong akan segera menutup dan tidak mempunyai fungsi sebagai pembuluh darah lagi. Bagian dalam tali pusat disebut Wharton’s jelly, yang tidak mempunyai persarafan, sehingga apabila dilakukan manipulasi pada tali pusat itu tidak akan menimbulkan rasa sakit.

Yang perlu diperhatikan dalam merawat tali pusat:

Jaga kebersihannya karena tali pusat sangat mudah mengalami infeksi. Caranya dapat dengan memberikan sapuan antiseptik seperti alkohol.

Jangan mencoba menarik tali pusat meskipun kelihatannya sudah hampir lepas

Jangan tutup tali pusat dengan popok. Tujuannya untuk menjaga agar tetap kering dan terpapar udara.

Hubungi dokter apabila:

o Ada perdarahan dari tali pusat atau area di dekat kulit

o Timbul nanah

o Bengkak atau kemerahan

o Bayi merasa kesakitan di sekitar pusar