Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

of 44 /44
 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Lata r Bela kang Gaya hidup masy arakat saat ini semaki n mengarah kepad a gaya hidup yang ins tan dan pra kti s sehingg a mengaba ika n segala hal , ini tentu akan membawa  berbagai konsekuensi, yaitu masalah kesehatan. Pola hidup yang instan seperti maka n makanan yang junk food , merokok dan minum kopi yang berlebihan untuk mengusir rasa kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olah raga serta gaya hidup anak -anak muda sekarang ter uta ma di kot a-kota besar yang sudah mula i mengenal dan mencoba narkoba, rokok dan alkohol maka segala penyakit akan dat ang meny era ng. Bermula dar i kel ebih an kol est erol , kel ela han kar ena kura ng isti rahat, tingkat stress yang tinggi dan hipert ensi maka timbu llah berbagai penyakit seperti jantung dan stroke. Menurut Batticaca (2!"#$% stroke masih merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di &ropa serta nomor ' di me rika )er ika t. )eba nyak *+ pend eri ta str oke mengala mi kel ema han yang memerl ukan perawat an.Menu rut umbant obing (2* *"'% usia merupaka n aktor resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke. /nsiden stroke meningkat secara eksponensial dengan bertambahnya usia. 0ingkat insiden jenis stroke seperti inark otak dan per dar ahan intrasere bra l meningkat heba t deng an ber tambahnya usi a, namun tingkat insiden perdarahan subarakhnoid tidak banyak berubah di atas 1# ta hun . /nsi den stroke *, 2# kali le bi h besar pad a pr ia di ban di ng wani ta. ata  pencatatan dari ruang 3 B4 5) dr. oris )yl6anus Palangka 5aya diketahui  bahwa dari bulan 7uli sampai esember 2 *2 terd apat !! k asus pasien yang terkena stroke non hemoragik atau sebanyak 2 + dari #!! pasien yang dirawat. )ecara sederhana stroke dideinisikan sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan dengan gejala lemas, lumpuh sesaat, atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian. Penyakit stroke juga menimbulkan kec aca tan terbanyak pad a kelompok usia dewasa ya ng masi h  produkti. 0ingginya kasus stroke ini salah satunya dipicu oleh rendahnya kepedu lian masyarakat dalam mengatasi berbagai aktor resiko yang dapat menimbulkan stroke. Penye bab st roke ada lah pecah nya (r upt ur % pembuluh dar ah di ot ak dan atau 1

Embed Size (px)

Transcript of Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangGaya hidup masyarakat saat ini semakin mengarah kepada gaya hidup yang instan dan praktis sehingga mengabaikan segala hal, ini tentu akan membawa berbagai konsekuensi, yaitu masalah kesehatan. Pola hidup yang instan seperti makan makanan yang junk food, merokok dan minum kopi yang berlebihan untuk mengusir rasa kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olah raga serta gaya hidup anak-anak muda sekarang terutama di kota-kota besar yang sudah mulai mengenal dan mencoba narkoba, rokok dan alkohol maka segala penyakit akan datang menyerang. Bermula dari kelebihan kolesterol, kelelahan karena kurang istirahat, tingkat stress yang tinggi dan hipertensi maka timbullah berbagai penyakit seperti jantung dan stroke.Menurut Batticaca (2008:56) stroke masih merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di Eropa serta nomor 3 di Amerika Serikat. Sebanyak 10% penderita stroke mengalami kelemahan yang memerlukan perawatan.Menurut Lumbantobing (2011:93) usia merupakan faktor resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke. Insiden stroke meningkat secara eksponensial dengan bertambahnya usia. Tingkat insiden jenis stroke seperti infark otak dan perdarahan intraserebral meningkat hebat dengan bertambahnya usia, namun tingkat insiden perdarahan subarakhnoid tidak banyak berubah di atas 45 tahun. Insiden stroke 1,25 kali lebih besar pada pria dibanding wanita. Data pencatatan dari ruang H BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya diketahui bahwa dari bulan Juli sampai Desember 2012 terdapat 88 kasus pasien yang terkena stroke non hemoragik atau sebanyak 2 % dari 588 pasien yang dirawat.Secara sederhana stroke didefinisikan sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan dengan gejala lemas, lumpuh sesaat, atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian. Penyakit stroke juga menimbulkan kecacatan terbanyak pada kelompok usia dewasa yang masih produktif. Tingginya kasus stroke ini salah satunya dipicu oleh rendahnya kepedulian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor resiko yang dapat menimbulkan stroke. Penyebab stroke adalah pecahnya (ruptur) pembuluh darah di otak dan atau terjadinya trombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk ke aliran darah sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang cedera dan menutup atau menyumbat arteri otak. Akibatnya fungsi otak berhenti dan terjadi penurunan fungsi otak. Stroke secara medis merupakan serangan otak. Padahal kita tahu otak adalah organ yang penting perannya dalam hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh tubuh manusia. Kegiatan-kegiatan itu mencakup bergerak, merasa, berpikir, berbicara, emosi, berkhayal, membaca, menulis, berhitung, melihat, dan mendengar. Tugas yang beraneka ragam itu masing-masing dikerjakan dengan koordinasi yang kompleks dari bagian-bagian otak, jangan sampai karena kebiasaan hidup yang instan dan praktis merusakan bagian terpenting dalam tubuh kita. Peran perawat yaitu untuk membantu menangani pasien dengan stroke non hemoragik, dan melakukan penyuluhan tentang gaya hidup masyarakat untuk menghindari penyakit stroke. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menjadikan penyakit stroke sebagai laporan studi kasus, agar penulis lebih memahami bagaimana proses keperawatan yang dilakukan pada klien dengan penyakit stroke.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah, sebagai berikut: Bagaimana asuhan keperawatan pada Ny. M dengan diagnosa medis stroke non hemoragik di ruang H BLUD RS dr. Doris Sylvanus Palangka Raya?

1.3 Tujuan PenulisanTujuan penyusunan dan penulisan laporan studi kasus dapat dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 1.3.1 Tujuan UmumPenulis mampu menggambarkan asuhan keperawatan secara komprehensif yang meliputi bio, psiko, sosial dan spiritual pada klien dengan stroke non hemoragik dengan menggunakan proses keperawatan.1.3.2 Tujuan Khusus1) Melakukan pengkajian status kesehatan pada Ny. M dengan masalah stroke non hemoragik.2) Menegakkan diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada Ny. M dengan masalah stroke non hemoragik.3) Membuat intervensi keperawatan sesuai dengan diagnosa yang muncul pada Ny. M dengan stroke non hemoragik. 4) Membuat implementasi keperawatan sesuai dengan intervensi yang dibuat pada Ny. M dengan stroke non hemoragik.5) Membuat evaluasi asuhan keperawatan pada Ny. M dengan stroke non hemoragik.

1.4 Manfaat Penulisan1.4.1 TeoritisDapat menambah pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik.1.4.2 Praktis1) MahasiswaDapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi semua mahasiswa tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik dan untuk memenuhi tugas akhir semester yang diberikan oleh pendidikan. 2) Tempat Studi KasusMemberikan informasi tentang penyakit stroke non hemoragik dari penyebab, tanda dan gejala, serta perencanaan dan penatalaksaan asuhan keperawatan. 3) Bagi Institusi PendidikanSebagai prasyarat untuk mengikuti Ujian Akhir Periode (UAP) di pendidikan dan untuk menambah referensi bagi pendidikan.

32

42BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar2.1.1DefinisiStroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan-jaringan otak sehingga mengakibatkan seseorang menderita kelumpuhan atau kematian. (Batticaca, 2008:57)Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah kebagian otak sering ini adalah kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C. Suzanne, 2002:2131). Stroke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat terjadinya emboli dan trombosis serebral, biasanya dapat terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder. (Arif Muttaqin, 2008:130).Stroke iskemik atau stroke non hemoragik didefinisikan, secara patofisiologis, sebagai kematian jaringan otak oleh karena pasokan darah yang tidak adekuat. Definisi klinis stroke iskemik ialah defisit neurologis fokal yang timbul akut dan berlangsung lebih lama dari 24 jam dan tidak disebabkan oleh perdarahan. (Lumbantobing, 2011:95).

2.1.2EtiologiPenyebab utama terjadinya stroke non hemoragik secara umum karena adanya gangguan aliran darah ke otak yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah atau tertutupnya salah satu pembuluh darah ke otak dan ini terjadi karena:2.1.2.1 Trombosis serebralTrombosis ini terjadi karena pembuluh darah yang mengalami okulasi sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti di sekitrnya. Trombosis (penyakit trombo-okulsif) merupakan penyebab stroke yang paling sering dikaitkan dengan kerusakan lokal dinding pembuluh darah.Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan trombosis otak:1) AterosklerosisAteroskleroris adalah pengerasan pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan dan elastisitas pembuluh darah.2)Hiperkoagulasi pada polisitemiaDarah bertambah kental, penambahan viskositas atau hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebri.3)Arteritis (radang pada arteri)2.1.2.2Embolisme SerebralEmboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari trombus di jantung yang terlepas yang merupakan perwujutan penyakit jantung.2.1.2.3Hemoragik1)Hemoragi ekstradural atau epiduralHemoragi ekstradural merupakan kedaruratan bedah neuro yang memerlukan perawatan segera dan biasanya mengikuti fraktur tengkorak dengan robekan arteri tengah atau arteri meningen lain. Pasien harus diatasi dalam beberapa jam ciderauntuk mempertahankan hidup.2)Hemoragi subduralHemoragi subdural pada dasarnya sama dengan hemoragi epidural, kecuali bahwa hematom lebih lama dan menyebabkan tekanan pada otak.3) Hemoragi subarakhnoidHemoragi subarakhnoid dapat terjadi akibat trauma atau hipertensi, tetapi penyebab paling sering adalah kebocoran aneurisme pada sirkulus willisi dan malformasi arteri vena kongenital pada otak.4)Hemoragi intra serebralPerdarahan di subtansi dalam otak paling umum pada pasien dengan hipertensiaterosklerosis serebral, karena perubahan degeneratif yang ruptur pembuluh darah.2.1.2.4Hipoksia umumPada keadaan hipertensi yang parah jantung dapat mengalami pembengkakan dan gangguan dalam irama, sehingga dapat menurunkan curah jantung, selain itu pula keelastisitasan pembuluh darah berkurang dan pembuluh darah dapat mengalami arterosklerosis. Pada keadaan tersebut suplai darah ke jaringan tubuh dapat terganggu, apabila gangguan tersebut mengenai jaringan otak maka suplai oksigendan nutrisi bagi otak akan berkurang, bila keadaan itu terus berlanjut maka dapat mengalami iskemi dan hipoksia dan berakibat kematian jaringan otak.2.1.2.5Hipoksia lokalSpasme arteri serebri ataupun vasokontriksi arteri otak dapat menghambat aliran darah ke otak sehingga otak mengalami iskemi.(Smeltzer C. Suzanne, 2002: 2131)Faktor-faktor resiko terjadinya stroke antara lain (Arif Muttaqin, 2008:129):1) Hipertensi, merupakan faktor resiko utama.2) Penyakit kardivaskuler-embolisme serebral berasal dari jantung.3) Kolesterol tinggi.4) Obesitas.5) Peningkatan hematokrit meningkatkan resiko infark serebral.6) Diabetes, terkait dengan aterogenesis terakselerasi.7) Kontrasepsi oral (khususnya dengan hipertensi, merokok, dan kadar estrogen tinggi).8) Merokok.9) Penyalahgunaan obat (khususnya kokain). 10) Konsumsi alkohol.

2.1.3 Manifestasi KlinisMenurut Smeltzer C. Suzzanne (2002), stroke menyebabkan berbagai defisit neurologis bergantung pada lokasi lesi, ukuran area yang perfusinya tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori).

2.1.3.1Kehilangan motorikStroke adalah penyakit motor neuron dan mengakibatkan kehilangan kontrol volunter terhadap gerak motorik. Karena neuron motor atas melintas, gangguan kontrol volunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang berlawanan dari otak. Disfungsi motor yang paling umum adalah:1) Hemiplegia, yaitu paralisis pada salah satu sisi.2)Hemiparesis, yaitu kelemahan pada salah satu sisi tubuh.2.1.3.2 Kehilangan komunikasi Fungsi otak yang dipengaruhi stroke adalah bahasa dan komunikasi.1)Disartria (kesulitan berbicara), ditunjukan dengan bicara yang sulit dimengerti yangdisebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung jawab untuk menghasilkan bicara.2)Disfasia atau Afasia (kehilangan bicara), yang terutama ekspresif atau reseptif.3)Apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya), seperti terlihat ketika pasien mengambil sisir dan berusaha untuk menyisir rambutnya.2.1.3.3 Gangguan persepsiPersepsi adalah ketidakmampuan menginterprestasikan sensasi.1)Disfungsi persepsi visualKehilangan setengah lapang pandang (hemianopsia), sisi visual yang terkena berkaitan dengan sisi tubuh yang paralisis.2)Kehilangan sensoriStroke dapat berupa kerusakan sentuhan ringan atau mungkin lebih berat, dengan kehilangan kemampuan untuk merasakan posisi dan gerak bagian tubuh serta kesulitan dalam menginterpretasikan strimulasi visual, taktil dan auditorius.2.1.3.4 Gangguan fungsi koknitif dan efek psikologisBila kerusakan terjadi pada lobus frontal, mempelajari kapasitas, memori atau fungsi kortikal yang lebih tinggi mungkin rusak. Disfungsi ini ditunjukan dalam lapang perhatian terbatas, kesulitan dalam pemahaman, lupa dan kurang motivasi.2.1.3.5 Disfungsi kandung kemihSetelah stroke, pasien mungkin mengalami inkontinensia urinarius sementara karena konfusi, ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan dan ketidakmampuan menggunakan urinal karena kerusakan kontrol motorik postural.Berdasarkan bagian hemisfer yang terkena tanda dan gejala dapat berupa:1) Stroke hemisfer kananHemiparesis atau hemiplegia pada sisi kiri tubuh, defek lapang penglihatan kiri,defisit persepsi, prilaku implusif dan penilaian buruk, kurang kesadaran terhadap defisit.2) Stroke hemisfer kiriHemiparesis atau hemiplegia kanan, defek lapang pandang kanan, afasia (ekspresif, reseptif atau global), prilaku lambat dan kewaspadaan.

2.1.4 PatofisiologiInfark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. Luasnya infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (tsrombus, emboli, perdarahan, dan spasme vaskular) atau karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). Aterosklerosis sering sebagai faktor penyebab infark pada otak. Trombus dapat berasal dari plak arterosklerosis, atau darah dapat beku pada daerah stenosis, tempat aliran darah mengalami perlambatan atau terjadi turbulensi.Stroke non hemoragik atau iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan otak. Emboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologis fokal. Jika terjadi septik infeksi akan meluas pada dinding pembuluh darah maka akan terjadi abses atau ensefelitis, atau jika sisa infeksi berada pada pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma pembuluh darah. Hal ini akan menyebabkan perdarahan serebral, jika aneurisma pecah atau ruptur. Trombosis, emboli dan perdarahan serebral merupakan faktor penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya oklusi pada pembuluh darah otak, sehingga akan terjadi penurunan perfusi jaringan serebral, karena suplai oksigen dalam jaringan berkurang sehingga akan terjadi iskemia kemudian terjadi metabolisme anaerob dan menimbulkan penimbunan asam laktat, dari iskemia juga dapat menghentikan aktivitas elektrolit sehingga pompa Na dan K gagal, mengakibatkan edema serebral sehingga perfusi jaringan otak menurun dan terjadi nekrosis jaringan serebral atau stroke.(Arif Muttaqin, 2008)

Emboli cerebralTrombosis cerebral

Sumbatan pembuluh darah di otak

Suplai darah dan O2 ke otak menurun

Menurun 25-30 ml/100 gr otak/menit

Menurun > 18 ml/100 gr otak/menit

Gangguan Perfusi jaringan

Infark serebriIskemik otak