Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

44
 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Lata r Bela kang Gaya hidup masy arakat saat ini semaki n mengarah kepad a gaya hidup yang ins tan dan pra kti s sehingg a mengaba ika n segala hal , ini tentu akan membawa  berbagai konsekuensi, yaitu masalah kesehatan. Pola hidup yang instan seperti maka n makanan yang junk food , merokok dan minum kopi yang berlebihan untuk mengusir rasa kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olah raga serta gaya hidup anak -anak muda sekarang ter uta ma di kot a-kota besar yang sudah mula i mengenal dan mencoba narkoba, rokok dan alkohol maka segala penyakit akan dat ang meny era ng. Bermula dar i kel ebih an kol est erol , kel ela han kar ena kura ng isti rahat, tingkat stress yang tinggi dan hipert ensi maka timbu llah berbagai penyakit seperti jantung dan stroke. Menurut Batticaca (2!"#$% stroke masih merupakan masalah medis yang menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di &ropa serta nomor ' di me rika )er ika t. )eba nyak *+ pend eri ta str oke mengala mi kel ema han yang memerl ukan perawat an.Menu rut umbant obing (2* *"'% usia merupaka n aktor resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke. /nsiden stroke meningkat secara eksponensial dengan bertambahnya usia. 0ingkat insiden jenis stroke seperti inark otak dan per dar ahan intrasere bra l meningkat heba t deng an ber tambahnya usi a, namun tingkat insiden perdarahan subarakhnoid tidak banyak berubah di atas 1# ta hun . /nsi den stroke *, 2# kali le bi h besar pad a pr ia di ban di ng wani ta. ata  pencatatan dari ruang 3 B4 5) dr. oris )yl6anus Palangka 5aya diketahui  bahwa dari bulan 7uli sampai esember 2 *2 terd apat !! k asus pasien yang terkena stroke non hemoragik atau sebanyak 2 + dari #!! pasien yang dirawat. )ecara sederhana stroke dideinisikan sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan atau perdarahan dengan gejala lemas, lumpuh sesaat, atau gejala berat sampai hilangnya kesadaran, dan kematian. Penyakit stroke juga menimbulkan kec aca tan terbanyak pad a kelompok usia dewasa ya ng masi h  produkti. 0ingginya kasus stroke ini salah satunya dipicu oleh rendahnya kepedu lian masyarakat dalam mengatasi berbagai aktor resiko yang dapat menimbulkan stroke. Penye bab st roke ada lah pecah nya (r upt ur % pembuluh dar ah di ot ak dan atau 1

Transcript of Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 1/44

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gaya hidup masyarakat saat ini semakin mengarah kepada gaya hidup yang

instan dan praktis sehingga mengabaikan segala hal, ini tentu akan membawa

 berbagai konsekuensi, yaitu masalah kesehatan. Pola hidup yang instan sepertimakan makanan yang  junk food , merokok dan minum kopi yang berlebihan untuk 

mengusir rasa kantuk akibat lelah kerja, tidak pernah melakukan olah raga serta gaya

hidup anak-anak muda sekarang terutama di kota-kota besar yang sudah mulai

mengenal dan mencoba narkoba, rokok dan alkohol maka segala penyakit akan

datang menyerang. Bermula dari kelebihan kolesterol, kelelahan karena kurang

istirahat, tingkat stress yang tinggi dan hipertensi maka timbullah berbagai penyakit

seperti jantung dan stroke.

Menurut Batticaca (2!"#$% stroke masih merupakan masalah medis yang

menjadi penyebab kesakitan dan kematian nomor 2 di &ropa serta nomor ' di

merika )erikat. )ebanyak *+ penderita stroke mengalami kelemahan yang

memerlukan perawatan.Menurut umbantobing (2**"'% usia merupakan aktor 

resiko yang paling penting bagi semua jenis stroke. /nsiden stroke meningkat secara

eksponensial dengan bertambahnya usia 0ingkat insiden jenis stroke seperti inark

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 2/44

eksponensial dengan bertambahnya usia 0ingkat insiden jenis stroke seperti inark

2

terjadinya trombosis dan emboli. Gumpalan darah akan masuk ke aliran darah

sebagai akibat dari penyakit lain atau karena adanya bagian otak yang cedera dan

menutup atau menyumbat arteri otak. kibatnya ungsi otak berhenti dan terjadi

 penurunan ungsi otak.

)troke secara medis merupakan serangan otak. Padahal kita tahu otak adalah

organ yang penting perannya dalam hampir semua kegiatan yang dilakukan oleh

tubuh manusia. 8egiatan-kegiatan itu mencakup bergerak, merasa, berpikir, berbicara, emosi, berkhayal, membaca, menulis, berhitung, melihat, dan mendengar.

0ugas yang beraneka ragam itu masing-masing dikerjakan dengan koordinasi yang

kompleks dari bagian-bagian otak, jangan sampai karena kebiasaan hidup yang instan

dan praktis merusakan bagian terpenting dalam tubuh kita. Peran perawat yaitu

untuk membantu menangani pasien dengan stroke non hemoragik, dan melakukan

 penyuluhan tentang gaya hidup masyarakat untuk menghindari penyakit stroke.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menjadikan penyakit stroke sebagai

laporan studi kasus, agar penulis lebih memahami bagaimana proses keperawatan

yang dilakukan pada klien dengan penyakit stroke.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan masalah, sebagai berikut"

Bagaimana asuhan keperawatan pada 9y. M dengan diagnosa medis stroke non

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 3/44

3

1% Membuat implementasi keperawatan sesuai dengan inter6ensi yang dibuat pada

 9y. M dengan stroke non hemoragik.

#% Membuat e6aluasi asuhan keperawatan pada 9y. M dengan stroke non

hemoragik.

1. Man!aat Penulisan

*.1.* 0eoritis

apat menambah pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa dalam

memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik.

*.1.2 Praktis

*% Mahasiswa

apat menambah wawasan dan pengetahuan bagi semua mahasiswa tentang

asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik dan untuk 

memenuhi tugas akhir semester yang diberikan oleh pendidikan.

2% 0empat )tudi 8asusMemberikan inormasi tentang penyakit stroke non hemoragik dari penyebab,

tanda dan gejala, serta perencanaan dan penatalaksaan asuhan keperawatan.

'% Bagi /nstitusi Pendidikan

)ebagai prasyarat untuk mengikuti 4jian khir Periode (4P% di pendidikan

dan untuk menambah reerensi bagi pendidikan.

BAB 2T"N#AUAN PU$TA%A

2 1 %&nse' Dasar

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 4/44

4

dan berlangsung lebih lama dari 21 jam dan tidak disebabkan oleh perdarahan.

(umbantobing, 2**"#%.

2.1.2 Eti&l&gi

Penyebab utama terjadinya stroke non hemoragik secara umum karena

adanya gangguan aliran darah ke otak yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh

darah atau tertutupnya salah satu pembuluh darah ke otak dan ini terjadi karena"

2.*.2.* 0rombosis serebral0rombosis ini terjadi karena pembuluh darah yang mengalami okulasi

sehingga menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan

kongesti di sekitrnya. 0rombosis (penyakit trombo-okulsi% merupakan penyebab

stroke yang paling sering dikaitkan dengan kerusakan lokal dinding pembuluh

darah.Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan trombosis otak"

*% terosklerosisteroskleroris adalah pengerasan pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan

dan elastisitas pembuluh darah.

2%  3iperkoagulasi pada polisitemia

arah bertambah kental, penambahan 6iskositas atau hematokrit meningkat dapat

melambatkan aliran darah serebri.

'%  rteritis (radang pada arteri%2.*.2.2 &mbolisme )erebral

&mboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh

bekuan darah lemak dan udara Pada umumnya emboli berasal dari trombus

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 5/44

5

1% 3emoragi intra serebral

Perdarahan di subtansi dalam otak paling umum pada pasien dengan hipertensiaterosklerosis serebral, karena perubahan degenerati yang ruptur pembuluh

darah.

2.*.2.1 3ipoksia umum

Pada keadaan hipertensi yang parah jantung dapat mengalami

 pembengkakan dan gangguan dalam irama, sehingga dapat menurunkan curah

 jantung, selain itu pula keelastisitasan pembuluh darah berkurang dan pembuluh darah dapat mengalami arterosklerosis. Pada keadaan tersebut

suplai darah ke jaringan tubuh dapat terganggu, apabila gangguan tersebut

mengenai jaringan otak maka suplai oksigendan nutrisi bagi otak akan

 berkurang, bila keadaan itu terus berlanjut maka dapat mengalami iskemi dan

hipoksia dan berakibat kematian jaringan otak.

2.*.2.# 3ipoksia lokal

)pasme arteri serebri ataupun 6asokontriksi arteri otak dapat

menghambat aliran darah ke otak sehingga otak mengalami iskemi.()melt<er 

=. )u<anne, 22" 2*'*%

?aktor-aktor resiko terjadinya stroke antara lain (ri Mutta>in, 2!"*2%"

*% 3ipertensi, merupakan aktor resiko utama.

2% Penyakit kardi6askuler-embolisme serebral berasal dari jantung.'% 8olesterol tinggi.

1% @besitas.

#% Peningkatan hematokrit meningkatkan resiko inark serebral

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 6/44

6

kontrol 6olunter pada salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan kerusakan pada

neuron motor atas pada sisi yang berlawanan dari otak.

isungsi motor yang paling umum adalah"

*%  3emiplegia, yaitu paralisis pada salah satu sisi.

2% 3emiparesis, yaitu kelemahan pada salah satu sisi tubuh.

2.*.'.2 8ehilangan komunikasi

?ungsi otak yang dipengaruhi stroke adalah bahasa dan komunikasi.

*%  isartria (kesulitan berbicara%, ditunjukan dengan bicara yang sulit dimengerti

yangdisebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung jawab untuk menghasilkan

 bicara.

2%  isasia atau asia (kehilangan bicara%, yang terutama ekspresi atau resepti.

'%  praksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari

sebelumnya%, seperti terlihat ketika pasien mengambil sisir dan berusaha untuk 

menyisir rambutnya.

2.*.'.' Gangguan persepsi

Persepsi adalah ketidakmampuan menginterprestasikan sensasi.

*% isungsi persepsi 6isual

8ehilangan setengah lapang pandang (hemianopsia%, sisi 6isual yang terkena

 berkaitan dengan sisi tubuh yang paralisis.

2%  8ehilangan sensori

)troke dapat berupa kerusakan sentuhan ringan atau mungkin lebih berat, dengan

kehilangan kemampuan untuk merasakan posisi dan gerak bagian tubuh serta

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 7/44

7

3emiparesis atau hemiplegia kanan, deek lapang pandang kanan, aasia

(ekspresi, resepti atau global%, prilaku lambat dan kewaspadaan.

2.1. Pat&!isi&l&gi

/nark serebral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak.

uasnya inark bergantung pada aktor-aktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh

darah dan adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh

darah yang tersumbat. )uplai darah ke otak dapat berubah (makin lambat atau cepat%

 pada gangguan lokal (tsrombus, emboli, perdarahan, dan spasme 6askular% atau

karena gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung%. terosklerosis

sering sebagai aktor penyebab inark pada otak. 0rombus dapat berasal dari plak 

arterosklerosis, atau darah dapat beku pada daerah stenosis, tempat aliran darah

mengalami perlambatan atau terjadi turbulensi.)troke non hemoragik atau iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan

aliran darah otak oleh thrombus atau embolus. 0rombus umumnya terjadi karena

 berkembangnya aterosklerosis pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi

tersumbat, aliran darah ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia

kemudian menjadi kompleks iskemia akhirnya terjadi inark pada jaringan otak.

&mboli disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri

karotis. 0erjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-tiba

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 8/44

8

&mboli cerebral0rombosis cerebral

)umbatan pembuluh darah di otak 

)uplai darah dan @2

ke otak menurun

Menurun 2#-' mlA*

gr otakAmenit

Menurun *! mlA* gr otakAmenit

Gangguan

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 9/44

9

8omplikasi stroke non hemoragik dapat berasal dari kerusakan jaringan otak 

sendiri dari akibat kematian dalam beberapa hari atau cacat isik sekunder akibat

kerusakan otak.

Menurut Brunner D )uddarth (22% komplikasi stroke dibagi menjadi 2

(dua% sebagai berikut"

8omplikasi neurologi yang terbagi menjadi"

 *% =acat mata dan cacat telinga2% 8elumpuhan

'% emah

8omplikasi non neurologi yang terbagi menjadi"

kibat non neurologi yang terbagi menjadi"

*% 0ekanan darah sistemik meninggi

2% 5eaksi hipeglikemi (kadar gula dalam darah meninggi%

'% @edema paru

1% 8elainan jantung dan &8G (elektro kardio gram%kibat mobilisasi meliputi"

Bronko pneumonia, emboli paru, depresi, nyeri, dan kaku bahu, kontraktur,

deormitas, ineksi traktus urinarius, dekubitus dan atropi otot.

2.1.+ Pemeriksaan Diagn&stik 

2.*.$.* ngiograi serebral

Membantu menentukan penyebab dari stroke secara spesiik seperti

 perdarahan arterio6ena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber 

perdarahan dan untuk mencari sumber perdarahan seperti aneurisma atau

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 10/44

10

M5/ ( Magnetic Imaging Resonance% menggunakan gelombang magnetik 

untuk menentukan posisi dan besarAluas terjadinya perdarahan otak. 3asil

 pemeriksaan biasanya didapatkan area yang mengalami lesi dan inark akibat

dari hemoragik.

2.*.$.1 4)G oppler 

4ntuk mengidentiikasi adanya penyakit arterio6ena (masalah sistem karotis%

2.*.$.# &&G

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat masalah yang timbul dan dampak dari jaringan inark sehingga menurunkan impuls listrik dalam jaringan otak.

2.*.$.$ Pemeriksaan aboratorium

*% umbal pungsi" pemeriksaan likuor merah biasanya dijumpai pada perdarahan

yang masi, sedangkan perdarahan yang kecil biasanya warna likuor masih

normal (Eantokhrom% sewaktu hari-hari pertama.

2% Pemeriksaan darah rutin.

aboratorium"

a. 3emoglobin, hematokrit, eritrosit, lekosit, hitung jenis, trombosit, masa

 perdarahan dan pembekuan, laju endap darah.

 b. 4reum, kreatinin, ungsi hati, urin lengkap.

c. Bila perlu" elektrolit (9atrium, 8alium% dan gas darah

d. 5ontgen thoraks

e. &lektrokardiograi(umbantobing, 2**"*;%

'% Pemeriksaan kimia darah" pada stroke akut dapat terjadi hiperglikemia. Gula

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 11/44

11

 b. Berhenti merokok dan mengurangi asupan alkohol dapat menurunkan resiko.

c. Penanganan kolesterol menurunkan resiko, terutama menggunakan inhibitor 

reduktase misalnya pra6astatink.

0ujuan inter6ensi adalah berusaha menstabilkan tanda-tanda 6ital

dengan melakukan kegiatan sebagai berikut.

*% Mempertahankan saluran napas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendir 

dengan sering dan oksigenasi, jika perlu lakukan trakeostomi, membantu pernapasan.

2% Mengendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi klien, termasuk usaha

memperbaiki hipotensi dan hipertensi.

'% Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.

1% Merawat kandung kemih, sedapat mungkin dengan memakai kateter.

#% Menempatkan klien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin

klien harus diubah posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasi.

Penatalaksanaan pengobatan yang dapat dilakukan pengobatan

konser6asi dengan jenis dan makna klinis"

*% Fasolidator meningkatkan aliran darah serebral ()% secara percobaan, tetapi

maknanya" pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.

2% apat diberikan histamin, aminophilin, aseta<olamid, papa6erin intra arterial.'% Medikasi antitrombosit dapat diresepkan karena trombosit memaikan peran

sangat penting dalam pembentukan trombus dan embolisasi. ntiagregasi

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 12/44

12

Menurut oenges (2%, secara teoritis data yang perlu dikaji dari pasien

stroke adalah sebagai berikut"

*% kti6itasA/stirahat

Gejala" merasa kesulitan untuk melakukan akti6itas karena kelemahan,

kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplegia%.

0anda" gangguan tonus otot, paralitik dan kelemahan umum, gangguan penglihatan, dan gangguan tingkat kesadaran.

2% )irkulasi

Gejala" adanya penyakit jantung (penyakit jantung 6askular, endokarditis%,

 polisitema, dan riwayat hipotensi postural.

0anda" hipertensi arterial sehubungan dengan adanya embolisme atau

malormasi 6askular. ?rekuensi nadi dapat ber6ariasi karena ketidakstabilan

ungsi jantung obat-obatan dan eek stroke pada pusat 6asomotor.

'% /ntegritas &go

Gejala" perasaan tidak berdaya, putus asa.

0anda" emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih, gembira, dan

kesulitan untuk mengekspresikan diri.

1% &liminasi

Gejala" perubahan pola berkemih seperti inkontinensia, anuria, distensiabdomen,dan bising usus negati.

#% MakananAcairan

Gejala" nasu makan hilang mual dan muntah selama ase akut (peningkatan

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 13/44

13

kehilangan kemampuan menggunakan motorik (araksia%, ukuran atau reaksi

 pupil tidak sama, dan kejang.

;% 9yeriA8enyamanan

Gejala" sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda.

0anda" tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, dan ketegangan pada otot (asia%.

!% Pernaasan

Gejala" merokok 

0anda" ketidakmampuan menelan, batuk, hambatan jalan naas. 0imbulnya

 pernaasan sulit, tidak teratur, dan suara naas terdengan ronchi.% /nteraksi sosial

0anda" masalah bicara, dan ketidakmampuan untuk berkomunikasi.

*% PenyuluhanApembelajaran

Gejala" adanya riwayat hipertensi pada keluarga, stroke, pemakaian kontrasepsi

oral, dan kecanduan alkohol.

Menurut ri Mutta>in (2!"*''% Pengkajian pada stroke meliputi identitas

klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat

 penyakit keluarga, dan pengkajian psikososial.

*% /dentitas klien

Meliputi nama, umur (kebanyakkan terjadi pada usia tua%, jenis kelamin,

 pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal, dan jam masuk 

rumak sakit, nomor register, dan diagnosa medis.

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 14/44

14

Biasanya ada riwayat penyakit keluarga yang menderita hipertensi, diabetes

melitus, atau adanya riwayat stroke dari generasi terdahulu.

$% Pengkajian psikososial dan spiritual

Peranan pasien dalam keluarga, status emosi meningkat, interaksi meningkat,

interaksi sosial terganggu, adanya rasa cemas yang berlebihan, hubungan dengan

tetangga tidak harmonis, status dalam pekerjaan. an apakah klien rajin dalam

melakukan ibadah sehari-hari.

;% Pemeriksaan isik a. 8epala

Pasien pernah mengalami trauma kepala, adanya hemato atau riwayat operasi.

 b. Mata

Penglihatan adanya kekaburan, akibat adanya gangguan ner6us optikus

(ner6us //%, gangguan dalam mengangkat bola mata (ner6us ///%, gangguan

dalam memutar bola mata (ner6us /F% dan gangguan dalam menggerakkan

 bola mata kolateral (ner6us F/%.

c. 3idung

danya gangguan pada penciuman karena terganggu pada ner6us olaktorius

(ner6us /%.

d. Mulut

danya gangguan pengecapan (lidah% akibat kerusakan ner6us 6agus, adanyakesulitan menelan.

e. ada

/nspeksi " Bentuk simetris

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 15/44

15

 9ilai' " Bila dapat melawan graitasi tetapi tidak dapat melawan tekanan

 pemeriksaan. 9ilai 1 " Bila dapat melawan tekanan pemeriksaan tetapi kekuatannya

 berkurang.

 9ilai # " Bila dapat melawan tahanan pemeriksaan dengan kekuatan penuh.

!% Pengkajian sara kranial

a. )ara /. Biasanya pada klien stroke tidak ada kelainan pada ungsi penciuman. b. )ara //. isungsi persepsi 6isual karena gangguan jaras sensori primer di

antara mata dan korteks 6isual. Gangguan hubungan 6isual-spasial

(mendapatkan hubungan dua atau lebih objek dalam area spasial% sering

terlihat pada klien dengan hemiplegia kiri. 8lien mungkin tidak dapat

memakai pakaian tanpa bantuan karena ketidakmampuan untuk mencocokkan

 pakaian ke bagian tubuh.c. )ara ///, /F, dan F/. 7ika akibat stroke mengakibatkan paralisis, pada satu sisi

otot-otot okularis didapatkan penurunan kemampuan gerakan konjugat

unilateral disisi yang sakit.

d. )ara F. Pada beberapa keadaan stroke menyebabkan paralisis sara 

trigeminus, penurunan kemampuan koordinasi gerakan mengunyah,

 penyimpangan rahang bawah ke sisi ipsilateral, serta kelumpuhan satu sisi

otot pterigoideus internus dan eksternus.

e )ara F// Persepsi pengecapan dalam batas normal wajah asimetris dan otot

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 16/44

16

iagnosa keperawatan yang menjelaskan bahwa masalah kesehatan yang

nyata dan akan terjadi jika tidak dilakukan inter6ensi keperawatan. )aat ini mesalah

 belum ada tetapi etiologi belum ada misalnya" resiko penyelesaian ineksi

 berhubungan dengan status cairan.

2.2.2.' 8emungkinan

iagnosa keperawatan yang menjelaskan bahwa perlu data tambahan untuk 

memastikan pertambahan masalah. Pada keadaan ini masalah dan aktor pendukung

 belum ada tetapi sudah ada aktor yang dapat menimbulkan masalah, misalnya"

kemungkinan terjadinya ineksi berhubungan dengan adanya luka di kulit.

iagnosa keperawatan yang mungkin ditemukan pada klien stroke non

hemoragik adalah (ri Mutta>in, 2!"*12%.

*% Perubahan perpusi jaringan otak berhubungan dengan perdarahan intraserebral,

oklusi otak, 6asospasme, dan edema otak.

2% 8etidakeektian bersihan jalan naas yang berhubungan dengan akumulasi

secret, kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas isik sekunder,

 perubahan tingkat kesadaran.

'% 3ambatan mobilitas isik berhubungan dengan hemipearese atau hemiplagia,

kelemahan neuromoskuler pada ekstremitas.1% 5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.

#% eisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler,

k k t d k d k hil k t l t t t k di i di

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 17/44

17

Beberapa syarat dan kriteria e6aluasi adalah"

*% )pesiik dalam isi dan waktu. /si menggambarkan apa yang dilakukan, dialami,

dan dipelajari. /si dapat dimodiikasi sedangkan waktu akan mempermudah dan

memberi batasan penampilan yan dicapai

2% apat dicapai dalam menentukan tujuan dan kriteria e6aluasi harus objekti dan

realistik, maksudnya sesuatu yang dapat dicapai sesuai dengan kekuatan

kelemahan yang ada.

Menurut ri Mutta>in (2!"*1'% inter6ensi yang bisa dilakukan pada

 pasien stroke adalah"

*% Perubahan perpusi jaringan otak berhubungan dengan perdarahan intraserebral,

oklusi otak, 6asospasme, dan edema otak.

0ujuan"

)etelah dilakukan tindakan keperawatan 2 E 21 jam perpusi jaringan tercapaisecara optimal.

8riteria hasil"

8lien tidak gelisah, tidak ada keluhan nyeri kepala, mual dan kejang, G=) 1,#,$,

 pupil isokor, releks cahaya (H% 00F normal.

/nter6ensi"

a. Berikan penjelasan kepada keluarga klien tentang sebab peningkatan 0/8 

dan akibatnya.

5asional " keluarga lebih berpartisipasi dalam proses penyembuhan.

 b. Baringkan klien (bed rest % total dengan posisi tidur telentang tanpa bantal.

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 18/44

18

2% 8etidakeektian bersihan jalan naas yang berhubungan dengan akumulasi

secret, kemampuan batuk menurun, penurunan mobilitas isik sekunder,

 perubahan tingkat kesadaran.

0ujuan"

)etelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 E 21 jam klien mampu

meningkatkan dan mempertahankan keeektian jalan naas agar tetap bersih dan

mencegah aspirasi.

8riteria hasil"Bunyi naas terdengar bersih, rinkhi tidak terdengar, trakeal tube terdengar bebas

sumbatan, menunjukkan batuk eekti, tidak ada penumpukan secret di jalan

naas, rekuensi pernaasan *$-2EAmenit.

/nter6ensi"

a. 8aji keadaan jalan naas.

5asional " obstruksi mungkin dapat disebabkan oleh akumulasi secret.

 b. akukan pengisapan lendir jika diperlukan.5asional " pengisapan lendir dapat membebaskan jalan naas dan tidak 

terus menerus dilakukan dan durasinya dapat dikurangi untuk mencegah

hipoksia.

c. jarkan klien batuk eekti.

5asional " batuk eekti dapat mengeluarkan secret dari jalan naas.

d. akukan postural drainage perkusiApenepukan.

5asional " mengatur 6entilasi segmen paru-paru dan pengeluaran secret.

e. 8olaborasi" pemberian oksigen *+.

5asional " dengan pemberian oksigen dapat membantu pernaasan dan

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 19/44

19

 b. 4bah posisi setiap 2 jam dan sebagainya jika memungkinkan bisa lebih

sering.5asional " menurunkan terjadinya trauma atau iskemia jaringan.

c. akukan gerakan 5@M akti dan pasi pada semua ekstremitas.

5asional " meminimalkan atropi otot, meningkatkan sirkulasi dan mencegah

terjadinya kontraktur.

d. Bantu mengembangkan keseimbangan duduk seperti meninggikan bagian

kepala tempat tidur, bantu untuk duduk disisi tempat tidur.

5asional " membantu melatih kembali jaras sara, meningkatkan respon

 proprioseptik dan motorik.

e. 8onsultasi dengan ahli isioterapi.

5asional " program yang khusus dapat dikembangkan untuk menemukan

kebutuhan klien.

1% 5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.

0ujuan "setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 E 21 jam klien mampu

mempertahankan keutuhan kulit.

8riteria hasil "

klien mampu berpartisipasi dalam penyembuhan luka, mengetahui cara dan

 penyebab luka, tidak ada tanda kemerahan atau luka.

/nter6ensi "

a. njurkan klien untuk melakukan latihan 5@M dan mobilisasi jika mungkin.5asional " meningkatkan aliran darah ke semua daerah.

 b. 4bah posisi setiap 2 jam.

5asional" menghindri tekanan dan meningkatkan aliran darah

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 20/44

20

8riteria hasil "

8lien menunjukkan perubahan gaya hidup untuk kebutuhan merawat diri, klienmampu melakukan akti6itas perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuan,

mengidentiikasikan personal masyarakat yang dapat membantu.

/nter6ensi "

a. 8aji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala -1 untuk melakukan

.

5asional " membantu dalam mengantisipasi dan merencanakan pertemuan

kebutuhan indi6idu.

 b. 3indari apa yang tidak dapat di lakukan oleh klien dan bantu bila perlu.

5asional " klien dalam keadaan cemas dan tergantung hal ini di lakukan untuk 

mencegah rustasi dan harga diri klien.

c. Menyadarkan tingkah laku atau sugesti tindakan pada perlindungan

kelemahan. Pertahankan dukungan pola pikir dan ijinkan klien melakukan

tugas, beri umpan balik yang positi untuk usahanya.

5asional " klien memerlukan empati, tetapi perlu mengetahui perawatan yang

konsisten dalam menangani klien, sekaligus meningkatkan harga diri klien,

memandirikan klien, dan menganjurkan klien untuk terus mencoba.

d. 5encanakan tindakan untuk deisit penglihatan seperti tempatkan makanan

dan peralatan dalam suatu tempat, dekatkan tempat tidur ke dinding.

5asional " klien mampu melihat dan memakan makanan, akan mampu

melihat keluar masuk orang keruangan.

$% Gangguan eliminasi al6i (konstipasi% berhubungan dengan imobilisasi dan asupan

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 21/44

21

;% Gangguan eliminasi urin (inkontinensia urin% berhubungan dengan lesi pada sara 

motorik atas.0ujuan "

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ' E 21 jam.

8riteria hasil "

gangguan eliminasi urin tidak terjadi lagi, pola eliminasi B8 normal.

/nter6ensi "

a. 8aji pola eliminasi urin

5asional " untuk mengetahui masalah dalam pola berkemih.

 b. 8aji multiaktoral yang menyebabkan inkontensia.

5asional " untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan.

c. Membatasi intake cairan 2-' jam sebelum tidur.

5asional " untuk mengatur supaya tidak terjadi kepenuhan pada kandung

kemih.

d. Batasi intake makanan yang menyebabkan iritasi kandung kemih.

5asional " untuk menghindari terjadinya ineksi pada kandung kemih.

e. 8aji kemampuan berkemih.5asional " untuk menentukan penatalaksanaan tindak lanjut jika klien tidak 

 bisa berkemih.

. Modiikasi pakaian dan lingkungan.

5asional " untuk mempermudah kebutuhan eliminasi.

g. 8olaborasi pemasangan kateter.

5asional " mempermudah klien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi urine.

2.2. "m'lementasi %e'eraatan

/mplementasi keperawatan adalah pengolahan dan perwujudan dari rencana

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 22/44

22

BAB 3

A$UHAN %EPERA0ATAN

5uang Praktek " 5g. 3

0anggal Praktek " *1-*# 7anuari 2*'

0anggal D 7am Pengkajian " *1 7anuari 2*' J *;.' K/B

)umber " Pasien, 8eluarga, Perawat ruangan, )tatus pasien

3.1 Pengkajian %e'eraatan

3.1.1 "-entitas Pasien

 9y. M berumur 1 tahun berjenis kelamin perempuan, pasien berasal dari

suku ayak dan berkebangsaan /ndonesia, pasien beragama 8risten Protestan, saat

ini pasien bekerja sebagai P9) dengan latar belakang pendidikan )*, pasien sudah

menikah dan tinggal di jalan )udirman 9o.1. pasien masuk rumah sakit tanggal *1

7anuari 2*' pukul **.2 K/B dengan diagosa medis stroke non hemoragik.

3.1.2 Riaat %esehatan %e'eraatan

*% 8eluhan 4tama

Pasien mengatakan Ltangan saya sebelah kanan terasa lemah dan tidak 

mampu untuk memegang sisir, juga tidak dapat menggenggam.

2% 5iwayat Penyakit )ekarang

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 23/44

23

" )udah

meninggal

" aki-laki

" 0inggal

serumah

3.1.3 Pemeriksaan isik 

*% 8eadaan 4mum

Pasien tampak sedikit lemah, terpasang inus 5ing sHMg)o1 2 + #cc 2

tetes per menit ditangan sebelah kiri.

2% )tatus Mental

Pasien compos metis atau tingkat kesadaran penuh, ekspresi wajah tampak 

tenang, bentuk badan pasien simetris, cara berbaring atau bergerak pasien

lebih condong miring ke sebelah kanan, saat berbicara pasien jelas dan cukup

4

" Perempuan

4 " Pasien

Bagan 3.1 Genogram keluarga pasien ' generasi

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 24/44

24

 9ilai G=) (Glasgow =oma )cale% saat perawat masuk kamar pasien langsung

merespon dengan membuka mata secara spontan dengan nilai 1, pasien dapat

 berorientasi dengan baik ketika ditanya pasien mampu menjawab sesuai

dengan apa yang ditanya oleh perawat dengan nilai #, dan pasien mampu

mematuhi perintah dengan nilai $. 8esadaran compos metis, pupil isokor,

releks cahaya pada mata kanan kiri positi. Pada sara kranial tidak terdapat

gangguan. Pasien tidak stabil saat berjalan;% &liminasi urine ( Bladder %

Produksi urin *# ml dalam * hari, warna kuning jernih dengan bau khas

amoniak.

!% &liminasi l6i (Bowel%

0idak ada keluhan dan masalah keperawatan pada bagian mulut dan aring,

 pasien BB * kali sehari dengan warna kecoklatan, padat dan lembek. Bising

usus terdengar 2 kali selama # menit, tidak ada nyeri tekan dan benjolan.

% 0ulang otot- /ntegumen ( Bone%

0erdapat parese, lokasi tangan kanan, ukuran otot simetris.

*% 8ulit-kulit 5ambut

0idak ada riwayat alergi, suhu kulit hangat, warna kulit normal, turgor kulit

cukup dan halus, dan tidak ada lesi. Pasien memiliki tekstur rambut halus dan

 pendek dan tebal.**% )istem Pengindraan

Bola mata bergerak normal, 6isus mata sebelah kanan kurang lebih pasien

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 25/44

25

0inggi badan *$ cm, berat badan sekarang #$ kg, berat badan sebelum sakit

#$ kg. Makanan yang dikonsumsi tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

P&la Makan $eharihari $esu-ah $akit $e)elum $akit

?rekuensiAhari 'E sehari 'E sehari

Porsi * porsi * porsi

 9asu makan Baik Baik 

7enis makanan 9asi, lauk pauk, sayur 9asi, lauk pauk, sayur,

sambal

7enis minuman ir putih ir putih, teh, sirup

7umlah minumanAccA21

 jam

*.#-2.AccA21 jam *.#-2.AccA21 jam

8ebiasaan makan 9asi, lauk pauk, sayur 9asi, lauk pauk, sayur,

sambal

8eluhanAmasalah 0idak ada 0idak ada

'% Pola /stirahat dan 0idur

Ta)el. 3.1 Pola makan sehari-hari

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 26/44

26

Pasien mengatakan jika ada mendapat masalah pasien menceritakannya

kepada adiknya, terkadang juga menceritakan dengan suaminya.!% 9ilai-Pola 8eyakinan

Pasien mengatakan dirinya beragama 8risten Protestan, tindakan medis dan

keperawatan yang dilakukan tidak berrtentangan dengan keyakinannya.

3.1.* $&sial$'iritual

Pasien sangat lancar berbicara dan tidak terbata-bata, saat ditanya pasien

mampu menjawab sesuai apa yang ditanyakan oleh perawat. Bahasa yang

sering digunakan oleh pasien adalah bahasa dayak ketika sedang berbicara

dengan keluarga. 8eluarga terlihat begitu dekat dan peduli dengan pasien.

Pasien dapat berinteraksi dengan baik, terutama dengan keluarga dan perawat

ruangan. Bagi pasien orang yang dekat dan berarti adalah suami dan anak-

anak pasien. 8ebiasaan menggunakan waktu luang pasien beristirahat atau

 berkumpul bersama anak dan suaminya. Pasien juga selalu beribadah dan

 pergi kegereja di hari minggu.

3.1.+ Data Penunjang 4Ra-i&l&gis5 La)&rat&rium5 Penunjang Lainna6

Pemeriksaan aboratrium *1 januari 2*'

3asil 8linik 8imia

Parameter Hasil N&rmalGlukosa s

=reatini

**$

, !272 mgAd

,*;-*,# mgAd

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 27/44

27

  &ka Maria Purwanti  9/M" 2*.=.2a.1

3.2 Diagn&sa %e'eraatan

3.2.1 Analisa Data

Data $u)jekti! -an

Data 8)jekti! 

%emungkinan

Pene)a)

Masalah

)"-

@"

− Pasien gelisah.

− Pasien tampak  

cemas.

− /nus yang terpasang

/nus 5ing s H

Mg)o1 2+ #cc 2

tetes per menit

− 00F "

0"*1A*mm3g

  55" 2EAmenit

  9 " ;#EAmenit

  ) " '$N=

)uplai darah dan @2  ke

otak menurun

Perubahan perusi

 jaringan serebral

)" Pasien mengatakan

Ltangan kanan saya terasa

8elemahan

neuromoskuler pada

Gangguan mobilitas

isik 

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 28/44

28

) " Pasien mengatakan

L tangan saya sulit untuk 

memegang sisir dan tidak 

 bisa menggenggam.

@ "

− Pasien tampak  

cemas.

−Pasien sulit untuk 

menyisir rambut

sendiri.

− /nus yang terpasang

/nus 5ing s H

Mg)o1 2+ #cc 2tetes per menit

8ehilangan kontrol otot

atau koordinasi di tandai

oleh kelemahan untuk 

, seperti makan,

mandi dll.

eisit perawatan diri

3.2.2 Pri&ritas Masalah

*% Perubahan perusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai darah dan @2

ke otak menurun.

2% Gangguan mobilitas isik berhubungan dengan kelemahan neuromoskuler 

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 29/44

29

3.3 "nter/ensi %e'eraatan

 9ama Pasien " 9y. M

5uang 5awat " 3*

Diagn&sa %e'eraatan Tujuan 4%riteria hasil6 "nter/ensi Rasi&nal

*% Perubahan perusi jaringan

serebral bAd suplai darah

dan @2 ke otak menurun.

)etelah dilakukan tindakan

keperawatan selama * E ; jam

diharapkan perusi jaringan

tercapai secara optimal dengan,

8riteria hasil"

Pasien tidak gelisah, pasien

tidak cemas, 00F dalam batas

normal

a. 8aji tanda-tanda 6ital.

 b. Beritahu pasien (bed rest %

total dengan posisi tidur 

telentang.c. =iptakan lingkungan yang

tenang dan batasi

 pengunjungd. 8olaborasi " pemberian

terapi sesuai intruksi dokter.

e. Bantu pasien untuk  

membatasi muntah, batuk,anjurkan pasien menarik 

naas apabila bergerak atau

 berbalik dari tempat tidur.

. Berikan penjelasan kepada

keluarga pasien tentang

a. 4ntuk mengetahui

keadaan umum pasien. b. Monitor tanda-tanda

status neurologis dengan

G=)

c. 5angsangan akti6itas

dapat meningkatkan

tekanan intrakranial.d. 0ujuannya untuk  

menurunkan

 premeabilitas kapiler,

menurunkan edema

serebri, menurunkan

metabolik sel dan

kejang.

e. kti6itas ini dapat

meningkatkan tekananintrakranial dan intra-

abdomen dan dapat

melindungi diri dari eek 

6alsa6a.

. 8eluarga lebih

 berpartisipasi dalam

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 30/44

30

sebab peningkatan 0/8 dan

akibatnya.

 proses penyembuhan.

2% Gangguan mobilitas isik bAd

kelemahan neuromoskuler 

 pada ekstremitas. 

)etelah dilakukan tindakan

keperawatan selama * E ; jam

diharapkan mobilitas isik 

teratasi dengan,

8riteria hasil"

Pasien tidak cemas, tangan

 pasien dapat digerakkan, pasien

dapat menyisir rambut. Pasien

dapat mempertahankan atau

meningkatkan kekuatan dan

ungsi bagian tubuh yang

terkena atau kompensasi.

a. 8aji kemampuan secara

ungsional dengan cara yang

teratur klasiikasikan melalui

skala -1. b. akukan gerakan 5@M akti 

dan pasi pada semua

ekstremitas .

c. Bantu mengembangkankeseimbangan duduk seperti

meninggikan bagian kepala

tempat tidur, bantu untuk 

duduk dikursi tempat tidur.

a. 4ntuk mengidentiikasi

kelemahan dan dapat

memberikan inormasi

mengenai pemulihan. b. Meminimalkan atropi

otot, meningkatkan

sirkulasi dan mencegah

terjadinya kontraktur.

c. Membantu melatih

kembali jaras sara,

meningkatkan respon

 proprioseptik dan

motorik.

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 31/44

31

'% eisit perawatan diri bAd

8ehilangan kontrol otot atau

koordinasi di tandai oleh

kelemahan untuk ,seperti makan, mandi dll.

)etelah dilakukan tindakan

keperawatan selama * E ; jam

diharapkan terjadi perilaku

 peningkatan perawatan diridengan,

8riteria hasil"

Pasien tidak cemas, pasien

dapat menyisir rambut sendiri,

00F dalam batas normal,

 pasien menunjukkan perubahan

gaya hidup untuk kebutuhan

merawat diri, pasien mampu

melakukan akti6itas perawatandiri sesuai dengan tingkat

kemampuan, mengidentiikasi

 personal masyarakat yang dapat

membantu

a. 8aji kemampuan dan tingkat

 penurunan dalam skala -1

untuk melakukan .

 b. 3indari apa yang tidak dapat

dilakukan oleh pasien dan

 bantu bila perlu.

c. Menyadarkan tingkah laku

atau sugesti tindakan pada

 perlindungan kelemahan.

Pertahankan dukungan pola

 pikir dan ijinkan pasien

melakukan tugas, beri umpan

 balik yang positi untuk 

usahanya.

a. Membantu dalam

mengantisipasi dan

merencanakan

 pertemuan kebutuhanindi6idu.

 b. Pasien dalam keadaan

cemas dan tergantung

hal ini dilakukan untuk 

mencegah rustasi dan

harga diri pasien.c. Pasien memerlukan

empati, tetapi perlu

mengetahui perawatanyang konsisten dalam

menangani pasien,

sekaligus meningkatkan

harga diri pasien,

memandirikan pasien,

dan menganjurkan

 pasien untuk terus

mencoba.

3. "m'lementasi -an E/aluasi %e'eraatan

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 32/44

32

Hari9Tanggal

#am

"m'lementasi E/aluasi 4$8AP6 Tan-a tangan -an

Nama Peraat

*# 7anuari 2*' A

*$. K/Biagnosa /

a. Mengkaji tanda-tanda 6ital.

 b. Memberitahukan pasien (bed rest %

total dengan posisi tidur telentang.c. Menciptakan lingkungan yang

tenang dan membatasi pengunjung.d. Berkolaborasi " pemberian terapi

sesuai intruksi dokter, pemberikan

obat piracetam /F pukul *!. K/B.

e. Membantu pasien untuk membatasi

muntah, batuk, menganjurkan pasien

manarik naas apabila bergerak atau

 berbalik dari tepat tidur.. Pengambilan darah ' cc untuk 

 pemeriksaan laboratorium.

g. Memberikan penjelasan kepada

keluarga pasien tentang sebab

 peningkatan 0/8 dan akibatnya.

) " -

@ " pasien sudah tidak gelisah dan

tidak merasa cemas00F dalam batas normal

0 " *2A; mm3g  55 " 2EAmenit

  9 " !EAmenit

  ) " '$N= " masalah teratasi

P " Pertahankan inter6ensi.

Eka Maria Puanti

iagnosa // a. Mengkaji kemampuan secara

ungsional dengan cara yang teratur 

mengklasiikasikan melalui skala -

1 b. Melakukan latihan 5@M akti dan

 pasi pada semua ekstremitas.

c. Membantu mengembangkan

keseimbangan duduk seperti

meninggikan bagian kepala tempat

tidur, bantu untuk duduk disisi

)" Pasien mengatakan Ltangan saya

sudah agak mendingan.@" Pasien tampak ceria.

  0angan pasien sudah bisadigerakkan sedikit.

  00F dalam batas normal.

" Masalah teratasi sebagian.P " anjutkan inter6ensi.

Eka Maria Puranti

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 33/44

33

tempat tidur 

iagnosa /// a. Mengkaji kemampuan dan tingkat

 penurunan dalam skala -1 untuk 

melakukan . b. Mengkaji apa yang tidak dapat

dilakukan oleh pasien dan membantu

 bila perlu.

c. Menyadarkan tingkah laku atau

menyugesti tindakan pada

 perlindungan kelemahan.

Pertahankan dukungan pola pikir 

dan ijinkan pasien melakukan tugas,

memberikan umpan balik yang positi untuk usahanya.

)" Pasien mengatakan Ltangan saya

sulit untuk menggengam, tetapi

masih bisa untuk memegang sisir.@" pasien tampak ceria.  Pasien masih sulit untuk 

menggenggam

  00F dalam batas normal" Masalah teratasi sebagian.

P " anjutkan inter6ensi.

Eka Maria Puranti

BAB

PEMBAHA$AN

Pada bagian ini penulis akan membahas tentang kesesuaian maupun kesenjangan antara kasus yang ditemukan

dilapangan dengan teori yang ada.

.1 Pengkajian

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 34/44

34

Pengkajian adalah pendekatan yang sistematik untuk mengumpul data dan menganalisisnya sehingga diketahui

kebutuhan keperawatan klien yang terkait dengan tanda dan gejala yang timbul sehubungan dengan penyakit yang diderita

 pasien (carpenito,2*%.

Berdasarkan teori yang muncul pada pengkajian dengan kasus )troke 9on 3emoragik adalah adanya kelemahan,

kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplegia%, adanya penyakit jantung, perasaan tidak berdaya, putus asa, perubahan pola

 berkemih seperti inkontinensia, anuria, distensi abdomen, dan bising usus negati, nasu makan hilang, mual dan muntah

selama ase akut (peningkatan 0/8%, kelemahanAkesemutanAkebas sisi yang terkena seperti LmatiAlumpuh. Penglihatan

menurun, seperti buta total, kehilangan daya lihat sebagian, sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda, merokok,

riwayat hipertensi pada keluarga, stroke, pemakaian kontrasepsi oral, dan kecanduan alkohol. )edangkan pada kasus data

yang ditemukan 9y. M mengatakan tangan sebelah kanan terasa lemah , tidak mampu untuk memegang sisir dan juga tidak mampu untuk menggenggam, memiliki riwayat 6ertigo, riwayat penyakit keluarga tekanan darah tinggi, ketergantungan

dalam melakukan akti6itas sehari-hari.

0angan yang lemah, tidak mampu memegang sisir, dan tidak mampu menggenggam sama dengan teori menurut

)melt<er =. )u<<anne (22% yaitu, apraksia (ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang dipelajari sebelumnya%,

seperti terlihat ketika pasien mengambil sisir dan berusaha untuk menyisir rambutnya. )ehingga hal ini menimbulkan

ketergantungan dalam melakukan akti6itas sehari-hari dimana pasien memerlukan bantuan orang lain. Berdasarkan teori

3idayat (2$% kategori tingkat kemampuan akti6itas menggunakan skala -1 yaitu" (mampu merawatdiri sendiri secara

 penuh%, * (memerlukan penggunaan alat%, 2 (memerlukan pengawasan bantuan orang lain% ' (memerlukan bantuan orang

lain,pengawasan dan penggunaan alat%, 1 (sangat tergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalm

 perawatan%.

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 35/44

35

0ekanan darah tinggi atau hipertensi didapat selain dari pasien dan keluarga juga dari hasil pemeriksaan tekanan

darah pasien yang membenarkan karena saat mengobser6asi tanda-tanda 6ital pasien hasilnya *1A* mm3g. )eperti

yang dikutip dari  Livestrong , dan Mayo Clinic ($A*2A2**% yaitu tekanan darah yang normal seharusnya memiliki nilai

*2A! mm3g. (wwwAhttp"AAm.detik.comAhealthAangka-normal-untuk-tanda-tanda-6ital-tubuh diakses pada tanggal *1

?ebruari 2*' pukul 2*.2! K/B%. pasien tampak sedikit lemah, terpasang inus 5ing sHMg)o1 2+ # cc dengan 2 tetes

 per menit ditangan sebelah kiri.Berdasarkan data yang didapat dan dianalisis terhadap teoritis dan membandingkannya dengan temuan masalah

yang dialami oleh klien 9y. M, maka kesimpulan yang diambil bahwa ada kesenjangan antara data temuan pada pasien

dengan teoritis yang diuraikan para ahli, tidak semua karakteristik yang tercatat dalam teori ditemui pada kondisi pasien

saat ini. 3al ini dikarenakan kondisi 9y. M masih bisa dibilang sehat atau tidak terlampau parah, pasien hanya mengalami

kelemahan pada eksteremitas sebelah kanan selebihnya pasien tidak mengalami gangguan.?aktor pendukung yang dirasakan oleh penulis dalam hal pengkajian adalah adanya kerja sama pasien dan keluarga

dalam memberikan data, tersedia dokumentasi kesehatan seperti status pasien dan catatan medis. ?aktor penghambatnya

adalah alat yang digunakan masih kurang lengkap seperti, data didokumentasikan ruangan kurang pengetahuan penulis

dalam mengkaji data-data pasien, keterbatasan waktu dalam pengkajian.

.2 Diagn&sa %e'eraatan

iagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis tentang respon indi6idu, keluarga dan komunitas terhadap

masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual dan potensial. ata yang dikumpulkan dengan proses pengkajian

dianalisa sehingga dapat memiliki suatu kesimpulan tentang masalah pasien yang dinyatakan dalam diagnosa keperawatan.Menurut, ri Mutta>in (2!% diagnosa yang mungkin muncul pada pasien dengan )troke 9on 3emoragik yaitu

sebagai berikut"

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 36/44

36

*% Perubahan perpusi jaringan otak berhubungan dengan perdarahan intraserebral, oklusi otak, 6asospasme, dan edema

otak.

2% 8etidakeektian bersihan jalan naas yang berhubungan dengan akumulasi secret, kemampuan batuk menurun,

 penurunan mobilitas isik sekunder, perubahan tingkat kesadaran.

'% 3ambatan mobilitas isik berhubungan dengan hemipearese atau hemiplagia, kelemahan neuromoskuler pada

ekstremitas.

1% 5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.

#% eisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan neuromuskuler, menurunnya kekuatan dan kesadaran,

kehilangan kontrol otot atau koordinasi di tandai oleh kelemahan untuk , seperti makan, mandi dll.

$% Gangguan eliminasi al6i (konstipasi% berhubungan dengan imobilisasi dan asupan cairan yang tidak adekuat.;% Gangguan eliminasi urin (inkontinensia urin% berhubungan dengan lesi pada sara motorik atas.

)edangkan dari hasil pengkajian di klinik terhadap 9y. M didapatkan ' iagnosa keperawatan yaitu"

*% Perubahan perusi jaringan serebral berhubungan dengan suplai darah dan @2 ke otak menurun.

8arena saat dilakukan pengkajian yang didapatkan pada klien tekanan darahnya *1A* mm3g, dan sebelumnya

 pasien memiliki riwayat 6ertigo dan pernah dirawat dirumah sakit.

2% Gangguan mobilitas isik berhubungan dengan kelemahan neuromoskuler pada ekstremitas.

8arena saat pengkajian pasien mengatakan tangan kanannya lemah dan pasien tidak mampu untuk menggerakkan

tangannya atau bisa dikatakan pasien kehilangan motorik, menurut )melt<er =, )u<<anne (22% kehilangan kontrol

6olunter terhadap gerak motorik. 8arena neuron motor atas melintas, gangguan kontrol 6olunter pada satu sisi tubuh

dapat menunjukkan kerusakan pada neuron motor atas pada sisi yang berlawanan dari otak. isungsi motor yang

 paling umum adalah, hemiplagia yaitu paralisis pada satu sisi, dan 3emiparesis, yaitu kelemahan pada salah satu sisi

tubuh.

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 37/44

37

'% eisit perawatan diri berhubungan dengan kehilangan kontrol otot atau koordinasi di tandai oleh kelemahan untuk 

, seperti makan, mandi dll.

Penulis mengangkat diagnosa ini berdasarkan keadaan pasien yang mengalami kelemahan pada tangan kanannya saat

diobser6asi pasien tidak mampu memegang sisir bahkan untuk menyisir rambut pasien sendiri, sehingga pasien

memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan akti6itas dan kebutuhan dasar pasien.

Berdasarkan teori terdapat ; (tujuh% diagnosa yang mungkin akan terjadi pada pasien dengan stroke non hemoragik,

tetapi saat dilakukan pengkajian hanya ditemukan ' (tiga% diagnosa pada 9y. M. apat disimpulkan bahwa ada

kesenjangan antara teori dan akta yang ada. 4ntuk diagnosa keperawatan yang tidak ditemui pada 9y. M adalah"

*% 8etidakeektian bersihan jalan naas yang berhubungan dengan akumulasi secret kemampuan batuk menurun,

 penurunan mobilitas isik sekunder, perubahan tingkat kesadaran.

iagnosa ini tidak diangkat karena pada 9y. M tidak mengalami gangguan pada bagian pernaasannya, tipe pernaasan

dada dan perut, irama pernaasan teratur, dan suara naas 6eskuler, tingkat kesadaran pasien compos metis tidak 

mengalami penurunan kesadaran, karena itulah diagnosa ini tidak diangkat pada kasus 9y.M.

2% 5esiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.

)aat dilakukan pengkajian dan obser6asi pada 9y.M tidak ditemukan akan ada muncul resiko gangguan integritas

kulit, karena pasien berbaring hanya pada saat siang hari dan malam sewaktu ingin tidur selebihnya pasien lebih

 banyak duduk diatas ranjang terkadang juga dibantu oleh keluarga untuk duduk dikursi. Pasien juga masih bisa

melakukan miring kiri dan miring kanan. )ehingga penulis tidak mengangkat diagnosa ini pada kasus 9y. M.

'% Gangguan eliminasi al6i (konstipasi% berhubungan dengan imobilisasi dan asupan cairan yang tidak adekuat. Pasien

tidak mengalami adanya gangguan eliminasi al6i (konstipasi% dari hasil yang ditemukan pada pengkajian, selain itu

asupan cairan pasien juga terpenuhi, pasien juga mengkonsumsi buah-buahan. alam hal ini pasien tidak ada masalah

keperawatan sehingga penulis tidak mengangkat diagnosa ini.

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 38/44

38

1% Gangguan eliminasi urin (inkontinensia urin% berhubungan dengan lesi pada sara motorik atas. iagnosa ini juga tidak 

diangkat pada kasus 9y. M karena dari hasil pengkajian pasien tidak terdapat lesi dan eliminasi urin pasien tidak ada

masalahAlancar, pasien juga masih mampu untuk pergi ke kamar mandi untuk B8 dengan dibantu oleh adik pasien.

?aktor pendukung dalam menentukan diagnosa keperawatan yaitu adanya data-data yang didapatkan dari pasien,

keluarga pasien, keadaan isik, dan status pasien, juga petunjuk-petunjuk yang diberikan selama pendidikan sehingga tidak 

ada aktor penghambat dalam menentukan asuhan keperawatan.

.3 "nter/ensi %e'eraatan

/nter6ensi keperawatan menurut (oenges, 2% perilaku spesiik yang diharapkan dari pasien atau tindakan yang

harus dilakukan oleh perawat, juga untuk membantu pasien dalam mencapai hasil pasien yang diharapkan dan tujuan pemulangan. /nter6ensi atau perencanaan keperawatan ini dilakukan berdasarkan prioritas atau masalah yang harus

ditangani lebih dahulu, apabila tidak ditangani maka akan berdampak negati pada kondisi pasien. Menurut teori prioritas

keperawatan pada pasien dengan )troke 9on 3emoragik adalah perubahan perusi jaringan serebral, ketidakeektian

 bersihan jalan naas, hambatan mobilitas isik, resiko gangguan integritas kulit, deisit perawatan diri, gangguan eliminasi

al6i (konstipasi%, dan gangguan eliminasi urin (inkontinensia urin%.

Pada kasus yang di prioritas utama adalah perubahan perusi jaringan serebral, dikarenakan suplai darah dan @2 ke

otak menurun. 8urang suplai @2 ke otak dan jaringan dapat menimbulkan komplikasi lanjut dan menurunkan status

neorologi. @ksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur 6ital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan

kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh termasuk otak. )ecara normal elemen @2 ini diperoleh dengan cara bernapas.

8urangnya suplay @2  ke otak akan memperberat komplikasi dan menimbulkan perusi serebral. Batang otak akan

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 39/44

39

mengalami kematian jika tidak mendapat @2  selama kurang lebih # menit. 3al ini bersiat mengancam jiwa dan

mengancam kesehatan.

Prioritas kedua adalah gangguan mobilitas isik, dikarenakan adanya kelemahan pada salah satu ekstremitas atas

yang mengakibatkan keterbatasan untuk melakukan akti6itas yang biasanya dikerjakan. /ni membuat banyak pekerjaan

yang tidak terselesaikan dengan baik dan terkadang membutuhkan bantuan dari orang lain, juga bisa menjadi beban mental

 jika tidak segera untuk ditangani. Prioritas ketiga adalah deisit perawatan diri, dengan adanya kelemahan yang dialami

sekarang membuat pasien tidak dapat untuk mengurus keperluan dan kebutuhannya sehari-hari dimulai dari makan, mandi,

 berdandan ataupun untuk menyisir rambutnya, kurangnya perawatan diri ini membuat klien malu dan minder dengan

orang-orang disekelilingnya. 8arena itu hal ini pun segera untuk ditangani.

Pada kasus ini menurut penulis perencanaan diokuskan pada masalah yang aktual yang membahayakan kehidupan pasien. Begitu juga dalam merumuskan tujuan dan kriteria hasil disesuaikan dengan diagnosa keperawatan yang berokus

 pada pasien, dan apa yang dilakukan terhadap pasien dapat diukur, dan dapat diobser6asi serta dibatasi dengan waktu.

)elain dalam membuat inter6ensi pada pasien harus disesuaikan dengan adanya tenaga perawat yang proesional, terlatih

dan peralatan yang tersedia di ruangan mendukung dalam pelaksanaan inter6ensi keperawatan juga harus disesuaikan

dengan rencana keperawatan yang ada dan dilakukan dengan berkolaborasi bersama tim medis lainnya. ?aktor penunjang

dalam inter6ensi adalah pasien lebih bersikap bekerjasama serta memberikan kesempatan untuk melakukan sesuai standar.

?aktor penghambat dalam penetapan inter6ensi pada pasien ialah sulit untuk membuat pertimbangan-pertimbangan yang

tepat dan rasionalisasi yang sesuai dengan kondisi pasien atas tindakan yang akan dilaksanakan.

. "m'lementasi %e'eraatan

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 40/44

40

  Menurut Potter D Perry (2#% implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

 perawat untuk membantu pasien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang

menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.

Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan inter6ensi yang telah dibuat, dalam melakukan inter6ensi

 penulis dibantu keluarga serta perawat yang lain.

Penatalaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan pada 9y. M selama 2 hari dari tanggal *1-*# 7anuari 2*'. 0indakan

yang telah dilakukan untuk diagnosa pertama yaitu " mengkaji tanda-tanda 6ital, memberitahukan klien (bed rest % total

dengan posisi tidur telentang, menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung, berkolaborasi " pemberian

terapi sesuai intruksi dokter, memberikan obat piracetam melalui intra6ena pukul *!. K/B, membantu pasien untuk 

membatasi muntah, batuk, menganjurkan pasien manarik naas apabila bergerak atau berbalik dari tepat tidur, pengambilan

darah ' cc untuk pemeriksaan laboratorium. memberikan penjelasan kepada keluarga pasien tentang sebab peningkatan

0/8 dan akibatnya . Pada diagnosa kedua dilakukan tindakan" mengkaji kemampuan secara ungsional dengan cara yang

teratur mengklasiikasikan melalui skala -1, melakukan latihan 5@M akti dan pasi pada semua ekstremitas, membantu

mengembangkan keseimbangan duduk seperti meninggikan bagian kepala tempat tidur, bantu untuk duduk disisi tempat

tidur. 4ntuk diagnosa ketiga dilakukan tindakan" mengkaji kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala -1 untuk 

melakukan , mengkaji apa yang tidak dapat dilakukan oleh klien dan membantu bila perlu, menyadarkan tingkah laku

atau menyugesti tindakan pada perlindungan kelemahan. Pertahankan dukungan pola pikir dan ijinkan pasien melakukan

tugas, memberikan umpan balik yang positi untuk usahanya.

?aktor yang mendukung dalam pelaksanaan keperawatan adalah kerja sama pasien, keluarga dan tim kesehatan

lainnya dalam pelaksanaan tindakan. 0idak ada aktor penghambat dalam pelaksanaan.

.* E/aluasi

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 41/44

41

&6aluasi adalah penilaian terhadap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan terhadap pasien mengacu kepada

skala penilaian berupa tujuan dan kriteria hasil yang ditetapkan dalam perencanaan keperawatan sebelumnya. 3asil

e6aluasi terhadap masalah yang timbul pada 9y. M setelah berakhirnya perawatan selama 2 (dua% hari.

Pada masalah perubahan perusi jaringan serebral masalah teratasi karena pasien sudah tidak merasa gelisah dan

cemas lagi, selain itu tanda-tanda 6ital dalam batas normal, tekanan darah *2A; mm3g, respirasi 2EAmenit, nadi

!EAmenit, dan suhu '$=. 8emudian pada masalah gangguan mobilitas isik masalah teratasi sebagian karena pasien

melaporkan tangannya sudah agak mendingan, pasien tampak ceria, tangan pasien sudah bisa digerakkan sedikit dan tanda-

tanda 6ital dalam batas normal. eisit perawatan diri masalah juga teratasi sebagian karena pasien melaporkan tangannya

masih sulit untuk menggenggam tetapi masih bisa untuk memegang sisir, pasien tampak ceria, pasien masih sulit untuk 

menggengan, dan tanda-tanda 6ital sudah dalam batas normal. 7ika dibandingkan dengan kriteria hasil yang diharapkan

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa asuhan keperawatan yang dilaksanakan pada pasien sudah berjalan dengan cukup

eekti. 3al ini dikarenakan adanya kerjasama dari pasien, keluarga dan tim kesehatan lainnya dalam proses penyembuhan

 pasien. 0idak ada aktor penghambat dalam e6aluasi.BAB *

PENUTUP

*.1 %esim'ulan

)troke non hemoragik merupakan proses terjadinya iskemik akibat terjadinya emboli dan trombosis serebral,

 biasanya dapat terjadi saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari dan secara patoisiologis, sebagai

kematian jaringan otak oleh karena pasokan darah yang tidak adekuat. einisi klinik stroke iskemik ialah deisit

neurologis okal yang timbul akut dan berlangsung lebih lama dari 21 jam dan tidak disebabkan oleh perdarahan. Penyebab

utama terjadinya stroke non hemoragik secara umum karena adanya gangguan aliran darah ke otak yang disebabkan oleh

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 42/44

42

 penyempitan pembuluh darah atau tertutupnya salah satu pembuluh darah ke otak. Pada pengkajian tidak semua data yang

muncul pada kasus sama dengan teori.

ari teori dan akta yang ada didapatkan adanya kesenjangan. Menurut teori data yang muncul pada pengkajian

adalah adanya kelemahan, kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplagia%, adanya penyakit jantung, perasaan tidak berdaya,

 putus asa, perubahan pola berkemih seperti inkontinensia, anuria, distensi abdomen, bising usus negati, nasu makan

hilang, mual dan muntah selama ase akut (peningkatan 0/8%, kelemahanAkesemutanAkebas sisi yang terkena seperti

LmatiAlumpuh. Penglihatan menurun, seperti buta total, kehilangan daya lihat sebagian, sakit kepala dengan intensitas

yang berbeda-beda, merokok, riwayat hipertensi pada keluarga, stroke, pemakaian kontrasepsi oral, dan kecanduan

alkohol. )edangkan pada kasus data yang didapatkan pasien mengatakan tangan sebelah kanan terasa lemah, tidak mampu

memegang sisir dan juga tidak mampu untuk menggenggam, memiliki riwayat 6ertigo, riwayat penyakit keluarga tekanan

darah tinggi, ketergantungan dalam melakukan akti6itas sehari-hari.an terdapat kesenjangan pada diagnosa, dalam teori ada ;(tujuh% diagnosa pada klien dengan stroke non

hemoragik, tetapi dari kasus yang didapat dari pengkajian pada 9y. M hanya ada ' (tiga% diagnosa. 7adi ada 1 (empat%

diagnosa yang tidak diangkat sesuai dengan teori karena klien tidak mengalami gangguan yang parah dan pasien hanya

mengalami kelemahan pada ekstremitas atas selebihnya bagian tubuh yang lain dapat berungsi seperti biasa.

alam pemberian asuhan keperawatan dilaksanakan dengan pendekatan proses keperawatan meliputi pengkajian,

diagnosa, inter6ensi, implementasi dan e6aluasi.

Proses keperawatan pengkajian data yang dilakukan pada kasus 9y.M terdapat tanda dan gejala yang mengarah

kepada kasus stroke non hemoragik berupa kelemahan pada satu sisi bagian tubuh, tidak mampu menggerakkan bagian

tubuh yang mengalami kelemahan, terjadinya pada saat bangun pagi hari, dan memiliki riwayat hipertensi dari hasil

obser6asi tanda-tanda 6ital. iagnosa keperawatan yang timbul dalam kasus 9y.M semuanya berjumlah ' (tiga% diagnosa

yaitu" perubahan perusi jaringan serebral sehubungan dengan perdarahan intraserebral. Gangguan mobilitas isik 

 berhubungan dengan kelemahan neuromoskuler pada ekstremitas. eisit perawatan diri berhubungan dengan kehilangan

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 43/44

43

kontrol otot atau koordinasi di tandai oleh kelemahan untuk , seperti makan, minum, dll. ari diagnosa yang ada maka

disusunlah rencana keperawatan yang dirancang berdasarkan kebutuhan aktual dan yang diprioritaskan dengan rasional

tindakan yang mendasarinya, semua disusun berdasarkan perbandingan teori dengan kondisi yang dialami pasien dengan

stroke non hemoragik, okus utama ialah penanganan terhadap perubahan perusi jaringan, gangguan mobilitas isik, dan

deisit perawatan diri. 0indakan keperawatan pada 9y.M mengikuti perencanaan yang telah disusun sebelumnya. )etelah

dilakukan perencanaan baru dilaksanakan dengan tindakan yang dilakukan secara mandiri dan kolaborati. ilaksanakan

dengan dukungan peralatan dari rumah sakit dan pendidikan. 3asil keseluruhan dari yang sudah direncanakan dan

dilakukan dilihat pada e6aluasi yang menunjukkan eektiitas sebagian tindakan yang sudah dilakukan pada 9y.M dan

terlihat adanya perubahan yang positi selama perawatan.

0ahap terakhir dilakukan pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilaksanakan berdasarkan pelaksanaan

 proses keperawatan yang disusun sebagai pertanggung jawaban dalam pemberian asuhan keperawatan kepada pasien.

?aktor pendukung dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan siat kooperati yang ditunjukkan keluarga

 pasien, selain itu juga karena keberadaan petugas kesehatan lain yang juga membantu dalam pemberian inormasi dan

 pelaksanaan asuhan keperawatan.

*.2 $aran

ilihat dari kesimpulan yang sudah ditarik, maka penulis mempunyai beberapa saran kepada pasien, perawat, pihak 

institusi pendidikan serta pelaksanaan pelayanan kesehatan seperti dibawah ini"

#.2.* Bagi Pasien dan 8eluarganyaBagi pasien dan keluarganya perlu menjalin kerjasama dan rasa saling percaya terhadap perawat maupun tim

kesehatan lainnya sehingga dapat mempermudah dalam proses asuhan keperawatan dan diharapkan juga kerjasama dari

 pihak keluarga untuk membantu pasien dalam melakukan latihan 5@M secara pasi maupun akti.

#.2.2 Bagi Perawat

7/18/2019 Laporan Studi Kasus Eka Edit.docx

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-studi-kasus-eka-editdocx 44/44

44

alam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensi mencakup aspek bio-psiko-sosial-spiritual, sehingga

mampu meningkatkan mutu asuhan keperawatan yang diberikan.

#.'.' Bagi /nstitusi 5umah )akit

Bagi rumah sakit untuk melengkapi dan menambah reerensi di perpustakaan rumah sakit, dan juga dapatmembantu mahasiswa yang sedang melakukan praktik di lapangan.

#.'.1 Bagi /nstitusi Pendidikanebih memaksimalkan metode pembelajaran yang membina respon kritis mahasiswa dalam menetapkan masalah

keperawatan yang sering ditemui di lahan praktek, sehingga kemampuan analisa mahasiswa lebih baik.