laporan skenario 2 agro.docx

download laporan skenario 2 agro.docx

of 16

Transcript of laporan skenario 2 agro.docx

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    1/16

    P a g e | 1

    Skenario 2

    MADU DAN RACUN

    Tn.Aziz, 50 tahun diantar Nunung, istrinya, ke IGD rumah sakit tempat anda

    bekerja dalam keadaan setengah sadar. Dari keterangan yang didapatkan dari

    teman kerja yang juga mengantarnya, pasien saat itu sedang bekerja menyemprot

    sayuran tanpa menggunakan masker di kebunnya, kemudian lupa meminum

    pestisida yang ditaruh di botol minuman. Pasien tiba-tiba merasa mual-mual dan

    muntah, kemudian perut terasa sakit, diare, kepala terasa pusing, badan lemas,

    akhirnya pasien tidak sadarkan diri. Dari pemeriksaan anda, didapatkan keadaan

    mulut berbusa, kesadaran turun, mulut berbau pestisida. Os bekerja sebagai petani

    sayuran yang selalu menggunakan bahan kimia obat-obatan untuk sayuran dan

    pupuk sejak 20 tahun yang lalu, bekerja setiap hari dengan waktu kerja yang tidak

    menentu. Dr. Fikri sebagai dokter puskesmas mengetahui kejadian tersebut. Apa

    yang dilakukan dr.Fikri untuk mencegah kejadian keracunan akut dan kronis padapekerja lain?

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    2/16

    P a g e | 2

    Step 1

    1. Pestisida : berasal dari katapestyang berarti hama dan cideyang berartipembunuh. Pestisida adalah subtansi yang digunakan untuk membunuhatau mengendalikan berbagai hama.

    Step 2

    1. Jelaskan jenis-jenis pestisida!2. Bagaimana tanda dan gejala keracunan pestisida (akut dan kronis)?3. Bagaimana penanganan awal keracunan pestisida?4. Pemeriksaan penunjang apa yang perlu dilakukan untuk membantu

    menegakkan diagnosis keracunan?

    5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi keracunan pestisida?6. Bagaimana cara pencegahan kejadian keracunan pestisida?7. Jelaskan jenis bahan kimia (pupuk) yang dapat mengganggu kesehatan dan

    efeknya bagi tubuh!

    Step 3

    1. Menurut Permenkes RI, No.258/Menkes/Per/III/1992 . Pestisida adalahsemua zat kimia/bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan

    untuk membrantas atau mencegah hama-hama dan penyakit yang merusak

    tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil pertanian, memberantas gulma,

    mengatur/merangsang pertumbuhan tanaman tidak termasuk pupuk,

    mematikan dan mencegah hama-hama liar pada hewan-hewan piaraan dan

    ternak, mencegah/memberantas hama-hama air, memberantas/mencegah

    binatang-binatang dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan alat-

    alat angkutan, memberantas dan mencegah binatang-binatang termasuk

    serangga yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang

    yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.

    Jenis pestisida :

    a. Berdasarkan fungsi dan sasaranb. Berdasarkan cara kerja

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    3/16

    P a g e | 3

    c. Berdasarkan struktur kimiad. Berdasarkan sumber

    2. Gejala akut : Keracunan akut ringanmenimbulkan pusing, sakit kepala, iritasi kulit

    ringan (dermatitis kontak), badan terasa sakit dan diare.

    Keracunan akut berat menimbulkan gejala mual, menggigil, kejangperut, sulit bernafas, keluar air liur, pupil mata mengecil dan denyut

    nadi meningkat, pingsan.

    Gejala kronis :

    Keracunan kronis lebih sulit dideteksi karena tidak segera terasa danmenimbulkan gangguan kesehatan. Beberapa gangguan kesehatan

    yang sering dihubungkan dengan penggunaan pestisida diantaranya:

    iritasi mata dan kulit, kanker, keguguran, cacat pada bayi, serta

    gangguan saraf, hati, ginjal dan pernafasan.

    3. Penanganan awal keracunan pestisida :- Stabilisasi :Airway, breathing, circulation- Dekontaminasi : Bilas lambung- Eliminasi- Pemberian anti dotum

    4. Pemeriksaan yang penting dilakukan jika seseorang terpapar secara teraturmenggunakan pestisida karbamat dan organofosfat, penting untuk

    dilakukan pengujian kadar enzim Cholinesterase.Pada keracunan yang

    berat , pseudokholinesterase dan aktifits erytrocyt kholinesterase harus

    diukur dan bila kandungannya jauh dibawah normal, keracunan mesti

    terjadi dan gejala segera timbul.

    5. Faktor yang mempengaruhi keracunan pestisida terdiri dari:- Faktor internal : berkaitan dengan kondisi petani (status gizi, usia, jenis

    kelamin)

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Carbamate&usg=ALkJrhgSCNZw5Wodbk-d3_GgOJI1FRcYdghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Organophosphate&usg=ALkJrhhHOp3gUcZOMfy3ZlMYKwuabLFqdwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cholinesterase&usg=ALkJrhiwdiIRpJU6DTlY7SpU_1ClgUSE1whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cholinesterase&usg=ALkJrhiwdiIRpJU6DTlY7SpU_1ClgUSE1whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Organophosphate&usg=ALkJrhhHOp3gUcZOMfy3ZlMYKwuabLFqdwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Carbamate&usg=ALkJrhgSCNZw5Wodbk-d3_GgOJI1FRcYdg
  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    4/16

    P a g e | 4

    - Faktor eksternal : berkaitan dengan penggunaan pestisida (dosis,waktu, cara, lamanya, frekuensinya, alat pelindung diri)

    6. Cara pencegahan kejadian keracunan pestisida, antara lain :- Penggunaan APD- 5 tepat (tepat jenis pestisida, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat

    waktu, dan tepat takaran)

    7. Bahan kimia pupuk yang sering digunakan oleh petani, yaitu pupuk ureayang mengandung senyawa nitrogen, pupuk fosfat, kombinasi pupuk

    nitrogen,fosfat,dan kalium.

    STEP 4

    1. A. Berdasarkan fungsi dan sasaran :Akarisida, fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu.

    Algisida, berfungsi untuk melawan alge.

    Avisida, sebagai pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol

    populasi burung.

    Bakterisida, untuk melawan bakteri.

    Fungisida, untuk membunuh jamur atau cendawan.

    Herbisida, berfungsi membunuh gulma (tumbuhan pengganggu).

    Insektisida, berfungsi untuk membunuh serangga.

    Larvisida, untuk membunuh ulat atau larva.

    Molluksisida, berfungsi untuk membunuh siput.

    Nematisida, untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup

    di akar).

    Pedukulisida, berasal untuk membunuh kutu atau tuma.

    Piscisida, berfungsi untuk membunuh ikan.

    Rodentisida, berfungsi untuk membunuh binatang pengerat, seperti

    tikus.

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    5/16

    P a g e | 5

    Predisida, untuk membunuh pemangsa (predator).

    Termisida, berfungsi untuk membunuh rayap.

    B. Berdasarkan cara kerja

    a. Racun perut

    Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan

    pestisida. Pestisida yang termasuk golongan ini pada umumnya

    dipakai untuk membasmi serangga-serangga pengunyah, penjilat dan

    penggigit. Daya bunuhnya melalui perut.

    b. Racun kontak

    Berarti mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena pestisida.

    Organisme tersebut terkena pestisida secara kontak langsung atau

    bersinggungan dengan residu yang terdapat di permukaan yang

    terkena pestisida.

    c. Racun gas

    Berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap atau

    gas. Jenis racun yang disebut juga fumigant ini digunakan terbatas

    pada ruangan ruangan tertutup.

    C. Berdasarkan struktur kimia

    a. Golongan organochlorin

    Pestisida organochlorin misalnya DDT, Dieldrin, Endrin dan lain-

    lain. Umumnya golongan ini mempunyai sifat: merupakan racun

    yang universal, degradasinya berlangsung sangat lambat larut dalam

    lemak. Mekanisme toksisitas dari DDT masih dalam perdebatan,

    walaupun komponen kimia ini sudah disintesis sejak tahun 1874.

    Tetapi pada dasarnya pengaruh toksiknya terfokus pada neurotoksin

    dan pada otak. Saraf sensorik dan serabut saraf motorik serta kortek

    motorik adalah merupakan target toksisitas. DDT dihentikan

    penggunaannya sejak tahun 1972, tetapi penggunaannya masih

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    6/16

    P a g e | 6

    berlangsung sampai beberapa tahun kemudian, bahkan sampai

    sekarang residu DDT masih dapat terdeteksi.

    b. Golongan organophosfat

    Pestisida organophosfat misalnya diazonin dan basudin. Golongan

    ini mempunyai sifat-sifat antara lain merupakan racun yang tidak

    selektif degradasinya berlangsung lebih cepat atau kurang persisten

    di lingkungan, menimbulkan resisten pada berbagai serangga dan

    memusnahkan populasi predator dan serangga parasit, organofosfat

    adalah insektisida yang paling toksik di antara jenis pestisida lainnya

    dan sering menyebabkan keracunan pada manusia. Bila tertelan,meskipun hanya dalam jumlah sedikit, dapat menyebabkan kematian

    pada manusia.

    Organofosfat menghambat aksi pseudokholinesterase dalam plasma

    dan kholinesterase dalam sel darah merah dan pada sinapsisnya.

    Enzim tersebut secara normal menghidrolisis acetylcholine menjadi

    asetat dan kholin. Pada saat enzim dihambat, mengakibatkan jumlah

    acetylcholine meningkat dan berikatan dengan reseptor muskarinik

    dan nikotinik pada system saraf pusat dan perifer. Hal tersebut

    menyebabkan timbulnya gejala keracunan yang berpengaruh pada

    seluruh bagian tubuh.

    c. Golongan carbamat termasuk baygon, bayrusil, dan lain-lain.

    Insektisida karbamat berkembang setelah organofosfat. Golongan ini

    mempunyai sifat sebagai berikut : mirip dengan sifat pestisida

    organophosfat, tidak terakumulasi dalam sistem kehidupan,

    degradasi tetap cepat diturunkan dan dieliminasi, insektisida ini

    biasanya daya toksisitasnya rendah terhadap mamalia dibandingkan

    dengan organofosfat, tetapi sangat efektif untuk membunuh insekta.

    Pestisida golongan karbamat ini menyebabkan karbamilasi dari

    enzim asetil kholinesterase jaringan dan menimbulkan akumulasi

    asetil kholin pada sambungan kholinergik neuroefektor dan pada

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    7/16

    P a g e | 7

    sambungan acetal muscle myoneural dan dalam autonomic ganglion,

    racun ini juga mengganggu sistem saraf pusat.

    d. Senyawa dinitrofenol misalnya morocidho 40EC.

    Salah satu pernafasan dalam sel hidup melalui proses pengubahan

    ADP (Adenesone-5-diphosphate) dengan bantuan energi sesuai

    dengankebutuhan dan diperoleh dari rangkaian pengaliran elektronik

    potensial tinggi ke yang lebih rendah sampai dengan reaksi proton

    dengan oksigen dalam sel. Berperan memacu proses pernafasan

    sehingga energi berlebihan dari yang diperlukan akibatnya

    menimbulkan proses kerusakan jaringan.

    e. PyretroidSalah satu insektisida tertua di dunia, merupakan campuran dari

    beberapa ester yang disebut pyretrin yang diekstraksi dari bunga dari

    genus Chrysanthemum. Jenis pyretroid yang relatif stabil terhadap

    sinar matahari adalah : deltametrin, permetrin, fenvalerate.

    Sedangkan jenis pyretroid yang sintetis yang stabil terhadap sinar

    matahari dan sangat beracun bagi serangga adalah : difetrin,

    sipermetrin, fluvalinate, siflutrin, fenpropatrin, tralometrin,

    sihalometrin, flusitrinate.

    f. Fumigant

    Fumigant adalah senyawa atau campuran yang menghasilkan gas

    atau uap atau asap untuk membunuh serangga , cacing, bakteri, dan

    tikus. Biasanya fumigant merupakan cairan atau zat padat yangmurah menguap atau menghasilkan gas yang mengandung halogen

    yang radikal (Cl, Br, F), misalnya chlorofikrin, ethylendibromide,

    naftalene, metylbromide, formaldehid, fostin.

    g. Petroleum

    Minyak bumi yang dipakai sebagai insektisida dan miksida. Minyak

    tanah yang juga digunakan sebagai herbisida.

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    8/16

    P a g e | 8

    h. Antibiotik

    Misalnya senyawa kimia seperti penicillin yang dihasilkan dari

    mikroorganisme ini mempunyai efek sebagai bakterisida dan

    fungisida.

    D. Berdasarkan sumbernya

    a. Pestisida Sintetik, yaitu pestisida yang diperoleh dari hasil sintesa

    kimia, contoh: organoklorin, organofospat, dan karbamat.

    b. Pestisida Nabati, yaitu pestisida yang berasal dari tumbuh-tumbuhan,

    contoh: neem oil yang berasal dari pohon mimba.

    c. Pestisida Biologi, yaitu pestisida yang berasal dari jasad renik ataumikrobia, contoh: jamur, bakteri atau virus.

    d. Pestisida Alami, yaitu pestisida yang berasal dari bahan alami,

    contoh: bubur bordeaux.

    2. Gejala keracunan pestisida berbeda untuk masing-masing jenis pestisida,bergantung pada struktur kimia pestisida, yaitu :

    a. Gejala keracunan organofosfat sangat bervariasi. Setiap gejala yangtimbul sangat bergantung pada adanya stimilasi asetilkholin persisten

    atau depresi yang diikuti oleh stimulasi saraf pusat maupun perifer.

    karena terjadinya stimulasi reseptor muskarinik sehingga kandungan

    asetil kholin dalam darah meningkat pada mata dan otot polos.

    Tabel 1. Efek muskarinik, nikotinik dan saraf pusat pada toksisitas organofosfat.

    Efek Gejala

    1. Muskarinik - Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)- Kejang perut- Nausea dan vomitus- Bradicardia- Miosis- Berkeringat

    2. Nikotinik - Pegal-pegal, lemah- Tremor- Paralysis- Dyspnea- Tachicardia

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    9/16

    P a g e | 9

    3.Sistem saraf

    pusat

    - Bingung, gelisah, insomnia, neurosis- Sakit kepala- Emosi tidak stabil- Bicara terbata-bata- Kelemahan umum- Convulsi- Depresi respirasi dan gangguan jantung- Koma

    b. Gejala yang terlihat pada intoksikasi DDT adalah sebagai berikut: Nausea, vomitus Paresthesis pada lidah, bibir dan muka Iritabilitas Tremor Convulsi Koma Kegagalan pernafasan Kematian

    Selain itu, dampak kronis keracunan pestisida secara umum, antara lain

    dapat mengganggu sistem berikut :

    1) Sistem sarafBanyak pestisida yang digunakan di bidang pertanian sangat

    berbahaya bagi otak dan saraf karena mengandung bahan-bahan kimia

    yang berbahaya (neurotoksin). Beberapa gejala dari penyakit pada

    otak yang disebabkan oleh pestisida adalah masalah ingatan yang

    gawat, sulit berkonsentrasi, perubahan kepribadian, kelumpuhan,

    kehilangan kesadaran dan koma.

    2) Hati/liverKarena hati adalah organ tubuh yang berfungsi menetralkan bahan-

    bahan kimia beracun, maka hati itu sendiri sering kali di rusak oleh

    pestisida. Hal ini dapat menyebabkan hepatitis.

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    10/16

    P a g e | 10

    3) PerutBanyak orang yang bekerja dengan pestisida selama bertahun-tahun,

    mengalami masalah sulit makan. Orang-orang yang menelan pestisida

    (baik sengaja atau tidak) efeknya sangat buruk pada perut dan tubuh

    secara umum. Pestisida merusak langsung melalui dinding-dinding

    perut.

    4) Sistem ImunReaksi alergi adalah gangguan sistem kekebalan tubuh manusia. Hal

    ini adalah reaksi yang diberikan tubuh kita terhadap bahan-bahan

    asing. Pestisida bervariasi dalam mengakibatkan reaksi alergi, setiaporang memberi reaksi berbeda untuk derajat penggunaan pestisida

    yang berbeda pula. Beberapa jenis pestisida telah diketahui dapat

    mengganggu sistem kekebalan tubuh manusia dengan cara yang lebih

    berbahaya. Beberapa jenis pestisida dapat melemahkan kemampuan

    tubuh untuk menahan dan melawan infeksi. Ini berarti tubuh kita

    menjadi lebih mudah terkena infeksi. Atau, jika telah terjadi infeksi

    penyakit ini menjadi lebih serius dan makin sulit untuk disembuhkan.

    5) Sistem hormonPenelitian terhadap hewan menunjukan bahwa pestisida

    mempengaruhi produksi hormon dalam tubuh. Hormon adalah bahan

    kimia yang diproduksi oleh organorgan seperti otak, tiroit, paratiroit,

    ginjal, adrenalin, testis dan ovarium untuk mengontrol fungsi-fungsi

    tubuh yang penting. Beberapa pestisida mempengaruhi hormon

    reproduksi yang dapat menyebabkan penurunan produksi sperma pada

    pria atau pertumbuhan telur yang tidak normal pada wanita. Beberapa

    pestisida dapat menyebabkan pelebaran tiroid yang akhirnya kanker

    tiroid.

    3. Pengobatan keracunan pestisida ini harus cepat dilakukan terutama untuktoksisitas organophosphat. Bila dilakukan terlambat dalam beberapa menit

    akan dapat menyebabkan kematian.

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    11/16

    P a g e | 11

    Dalam penanggulangan keracunan pestisida penting dilakukan untuk kasus

    keracunan akut dengan tujuan menyelamatkan penderita dari kematian

    yang disebabkan oleh keracunan akut. Adapun penanggulangan keracunan

    pestisida adalah sebagai berikut:

    Organofosfat, bila penderita tak bernafas segara beri nafas buatan , bila

    racun terlelan lakukan pencucian lambung dengan air, bila kontaminasi

    dari kulit, cuci dengan sabun dan air selama 15 menit. Bila ada berikan

    antidotum, yaitu pralidoxime(Contrathion). Beri atropine 2mg iv/sc tiap

    sepuluh menit sampai terlihat atropinisasi yaitu: muka kemerahan, pupil

    dilatasi, denyut nadi meningkat sampai 140 x/menit. Atrophin akan

    memblok efek muskarinik dan beberapa pusat reseptor muskarinik. Ulangi

    pemberian atropin bila gejala-gejala keracunan timbul kembali. Awasi

    penderita selama 48 jam dimana diharapkan sudah ada recovery yang

    komplit dan gejala tidak timbul kembali. Kejang dapat diatasi dengan

    pemberian diazepam 5 mg iv, jangan diberikan barbiturat atau sedativ

    yang lain.

    Carbamat, penderita yang gelisah harus ditenangkan, recovery akan

    terjadi dengan cepat. Bila keracunan hebat, beri atropin 2 mg oral/sc dosis

    tunggal dan tak perlu diberikan obat-obat lain.

    4. Pengujian kadar enzim Cholinesterase sebagai data awal. Cholinesteraseadalah enzim yang penting dari sistem saraf. Dan terdapat kelompok-

    kelompok kimia yang mampu membunuh hama juga berpotensi berbahaya

    atau bahkan dapat membunuh manusia melalui mekanisme penghambat

    enzim cholinesterase, salah satunya adalah golongan pestisida. Jika

    seseorang telah memiliki tes awal dan kemudian tersangka keracunan, kita

    dapat mengidentifikasi tingkat masalah dengan perbandingan tingkat

    cholinesterase saat ini dengan kadar cholinesterase pada data awal. Hal ini

    sangat bermanfaat untuk mendiagnosis keracunan pestisida terkait kerja

    pada pekerja beresiko.

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cholinesterase&usg=ALkJrhiwdiIRpJU6DTlY7SpU_1ClgUSE1whttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cholinesterase_inhibitor&usg=ALkJrhiC1fKFSVC3N_ARw8aDglhTjrwnhQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cholinesterase_inhibitor&usg=ALkJrhiC1fKFSVC3N_ARw8aDglhTjrwnhQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=en&rurl=translate.google.com&sl=auto&tl=id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cholinesterase&usg=ALkJrhiwdiIRpJU6DTlY7SpU_1ClgUSE1w
  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    12/16

    P a g e | 12

    Umumnya gejala keracunan organofosfat atau karbamat baru akan dilihat

    jika aktivitas kolinestrase darah menurun sampai 30%. Namun penurunan

    sampai 50% pada pengguna pstisida diambil sebagai batas, dan disarankan

    agar penderita menghentikan pekerjaan yang berhubungan dengan

    pestisida.

    5. Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap keracunan pestisida :a. Dosis, semua jenis pestisida adalah racun, dosis semakin besar

    semakin mempermudah terjadinya keracunan pada petani pengguna

    pestisida. Dosis pestisida berpengaruh langsung terhadap bahaya

    keracunan pestisida, hal ini di tentukan dengan lama pemajanan. Untukdosis penyempotan di lapangan khususnya golongan organofosfat,

    dosis yang dianjurkan 0,51,5 kg/ha.

    b. Lama kerja sebagai petani, semakin lama bekerja menjadi petani akansemakin sering kontak dengan pestisida sehingga risiko keracunan

    pestisida semakin tinggi. Penurunan aktifitas kholinesterase dalam

    plasma darah karena keracunan pestisida akan berlangsung mulai

    seseorang terpapar hingga 2 minggu setelah melakukan penyemprotan.

    c. Tindakan penyemprotan pada arah angin, arah angin harusdiperhatikan oleh penyemprot saat melakukan penyemprotan.

    Penyemprotan yang baik bila searah dengan arah angin dengan

    kecepatan tidak boleh melebihi 750 m per menit. Petani pada saat

    menyemprot yang melawan arah angin akan mempunyai risiko lebih

    besar bila dibanding dengan petani yang saat menyemprot tanamansearah dengan arah angin.

    d. Waktu penyemprotan, perlu diperhatikan dalam melakukanpenyemprotan pestisida, hal ini berkaitan dengan suhu lingkungan

    yang dapat menyebabkan keluarnya keringat lebih banyak terutama

    pada siang hari. Sehingga waktu penyemprotan semakin siang akan

    mudah terjadi keracunan pestisida terutama penyerapan melalui kulit.

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    13/16

    P a g e | 13

    Frekuensi Penyemprotan, semakin sering melakukan penyemprotan,

    maka semakan tinggi pula risiko keracunannya. Penyemprotan

    sebaiknya dilakukan sesuai dengan ketentuan. Waktu yang dibutuhkan

    untuk dapat kontak dapat kontak dengan pestisida maksimal 5 jam

    perhari.

    e. Jumlah jenis pestisida yang digunakan, jumlah jenis pestisida yangdigunakan dalam waktu penyemprotan akan menimbulkan efek

    keracunan lebih besar bila dibanding dengan pengunaan satu jenis

    pestisida karena daya racun atau konsentrasi pestisida akan semakin

    kuat sehingga memberikan efek samping yang semakin besar.

    f. Penggunaan Alat Pelindung Diri, penggunaan alat pelindung diri alammelakukan pekerjaan bertujuan untuk melindungi dirinya dari sumber

    bahaya tertentu, baik yang berasal dari pekerjaan maupun lingkungan

    kerja. Alat pelindung diri berguna dalam mencegah atau mengurangi

    sakit atau cidera. Pestisida umumnya adalah racun bersifat kontak, oleh

    sebab itu penggunaan alat pelindng diri pada petani waktu

    menyemprot sangat penting untuk menghindari kontak langsung

    dengan pestisida. Jenis-jenis alat pelindung diri adalah :

    1)Alat pelindung kepala dengan topi atau helm kepala.2)Alat pelindung mata, kacamata diperlukan untuk melindungi mata

    dari percikan , partikel melayang, gas-gas, uap, debu yang berasal

    dari pemaparan pestisida.

    3) Alat pelindung pernafasan adalah alat yang digunakan untukmelindungi pernafasan dari kontaminasi yang berbentuk gas, uap,

    maupun partikel zat padat.

    4) Pakaian pelindung, dikenakan untuk melindungi tubuh daripercikan bahan kimia yang membahayakan.

    5)Alat pelindung tangan, alat ini biasanya berbentuk sarung tangan,untuk keperluan penyemprotan sarung tangan yang digunakan

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    14/16

    P a g e | 14

    terbuat dari bahan yan kedap air serta tidak bereaksi dengan bahan

    kimia yang terkandung dalam pestisida.

    6)Alat pelindung kaki, biasanya berbentuk sepatu dengan bagian atasyang panjang sampai dibawah lutut, terbuat dari bahan yang kedap

    air, tahan terhadap asam, basa atau bahan korosif lainnya.

    6. Cara pencegahan keracunan pestisida, antara lain :MEMBELI PESTISIDA

    1. Belilah pestisida di tempat penjualan resmi

    2. Belilah pestisida yang masih mempunyai label. LABEL adalah merek

    dan keterangan singkat tentang pemakaian dan bahayanya.

    3. Belilah pestisida yang wadahnya masih utuh, tidak bocor.

    MENGANGKUT PESTISIDA

    1. Sewaktu membawa pestisida, wadahnya harus tertutup kuat

    2. Dalam membawa harus ditempatkan terpisah dari makanan, dan pakaian

    bersih.

    MENYIMPAN PESTISIDA

    1. Pestisida harus disimpan dalam wadah atau pembungkus aslinya, yang

    labelnya masih utuh dan jelas.

    2. Letakkan tidak terbalik, bagian yang dapat dibuka berada disebelah atas

    3. Simpan ditempat khusus yang jauh dari jangkauan anak-anak, jauh dari

    makanan, bahan makan dan alat-alat makan, jauh dari sumur, serta

    terkunci.4. Wadah pestisida harus tertutup rapat, dan tidak bocor

    5. Ruang tempat menyimpan pestisida harus mempunyai ventilasi

    (pertukaran udara ).

    6. Wadah pestisida tidak boleh kena sinar matahari langsung

    7. Wadah pestisida tidak boleh terkena air hujan.

    8. Jika pada suatu saat pestisida yang tersedia di rumah lebih dari satu

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    15/16

    P a g e | 15

    wadah dan satu macam, dalam penyimpanannya harus dikelompokan

    menurut jenisnya dan menurut ukuran wadahnya.

    MENYIAPKAN PESTISIDA

    1. Sewaktu menyiapkan pestisida untuk dipakai, semua kulit, mulut,

    hidung dan kepala harus tertutup. Karena itu, pakailah baju lengan

    panjang, celana panjang, masker (penutup hidung) yang menutupi leher,

    dan sarung tangan karet.

    2. Gunakan alat khusus untuk menakar dan mengaduk larutan pestisida

    yang akan dipakai. Jangan gunakan tangan.

    Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit kronis pada

    petani akibat keracunan pestisida yaitu:

    o Jangan gunakan pestisida ketika angin kencang, saat hujan, ataumenjelang hujan.

    o Jangan gunakan wadah bekas pestisida untuk membawa air minumatau air untuk mencuci.

    o Gunakan pestisida hanya untuk tanaman yang dimaksud.o Gunakan sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.o Gunakan sarung tangan pada saat mencampur pestisida, jangan

    mencampurnya dengan menggunakan tangan telanjang.

    o Jauhkan pestisida dari sumber air.o Gunakan pakaian dan alat pelindung pada saat menggunakan

    pestisida.

    o Usahakan tidak mengusap mata, muka, dan leher saat menggunakanpestisida, cucilah tangan sebelum makan, minum, atau menyentuh

    muka dan mandi yang bersih setelah menggunakan pestisida.

    o Jaga agar kuku jari tangan dan kaki tetap pendek agar pestisida tidakterkumpul di tempat tersebut.

    7. -

  • 7/22/2019 laporan skenario 2 agro.docx

    16/16

    P a g e | 16

    STEP 5

    1. Jenis pupuk kimia apa yang sering digunakan petabni dan apa efeknyaterhadap kesehatan?

    2. Bagaimana mengetahui adanya kontaminasi zat kimia pada makanan? Apasaja dampaknya? Bagaimana penanganan dan pencegahannya?

    3. Jenis pestisida manakah yang termasuk berbahan korosif?

    STEP 6