Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

52
I. SKENARIO A BLOK V Linda, seorang wanita berusia 28 tahun, sedang hamil dengan usia kehamilan 5 bulan, mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari, telunjuk dan jari tengah kanannya sejak 2 bulan yang lalu. Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri ataupun rasa seperti panas terbakar. Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan mudah menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya. Ia juga mengatakan kesulitan untuk melakukan beberapa aktivitas menggunakan tangan kanan, seperti memancing baju, menyisir rambut, dsb. Selebihnya, ia menyatakan merasa sehat, dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher. II. KLARIFIKASI ISTILAH 1. Hamil : Mengandung embrio atau fetus setelah penyatuan sel telur dan spermatozoon. 2. Kesemutan : Berasa senyar atau granyam pada anggota badan seperti digigit semut, terutama pada kaki dan tangan. Biasanya karena duduk atau tanpa gerak atau tertekan terlalu lama. 3. Nyeri : Berasa sakit seperti ditusuk-tusuk jarum atau seperti rasa terjepit pada bagian tubuh. 4. Trauma : Keadaan fisik atau psikis yang disebabkan cedera atau luka. 1

description

CTS

Transcript of Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

Page 1: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

I SKENARIO A BLOK V

Linda seorang wanita berusia 28 tahun sedang hamil dengan usia kehamilan

5 bulan mengeluhkan rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengah kanannya

sejak 2 bulan yang lalu Rasa kesemutan tersebut terkadang juga diselingi rasa nyeri

ataupun rasa seperti panas terbakar Ia menyatakan tangan kanannya lemah dan

mudah menjatuhkan benda-benda yang dipegang tangan kanannya Ia juga

mengatakan kesulitan untuk melakukan beberapa aktivitas menggunakan tangan

kanan seperti memancing baju menyisir rambut dsb Selebihnya ia menyatakan

merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

II KLARIFIKASI ISTILAH

1 Hamil Mengandung embrio atau fetus setelah penyatuan sel

telur dan spermatozoon

2 Kesemutan Berasa senyar atau granyam pada anggota badan seperti

digigit semut terutama pada kaki dan tangan Biasanya

karena duduk atau tanpa gerak atau tertekan terlalu lama

3 Nyeri Berasa sakit seperti ditusuk-tusuk jarum atau seperti rasa

terjepit pada bagian tubuh

4 Trauma Keadaan fisik atau psikis yang disebabkan cedera atau

luka

III IDENTIFIKASI MASALAH

1 Linda wanita hamil 5 bulan mengeluh rasa kesemutan di ibu jari telunjuk

dan jari tengah kanannya sejak 2 bulan lalu (Problem Priority)

2 Rasa kesemutan diselingi rasa nyeri ataupun rasa terbakar

3 Tangan kanannya lemah dan menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa

aktivitas

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

1

IV ANALISIS MASALAH

1 Linda wanita hamil 5 bulan mengeluh rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan

jari tengah kanannya sejak 2 bulan lalu

a Apakah ada hubungan antara kehamilan dengan kondisi kesemutan pada

ibu jari telunjuk dan jari tengah kanannya Jika ada jelaskan

Ada Pada saat hamil terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan

cairan tubuh lebih banyak dan menyebabkan bengkak sehingga

terowongan karpal menjadi sempit Penyempitan terowongan ini akan

menyebabkan tekanan pada struktur yang paling rentan di dalamnya

yaitu nervus medianus Yang akhirnya akan menyebabkan kesemutan

pada pasien (ibu hamil)

b Bagaimana mekanisme kesemutan pada kasus Linda

Mekanisme kesemutan pada kasus ini terjadi karena adanya jepitan

saraf (n medianus) karena hiperaktivitas pasien dalam menggunakan

tangan (sehingga berakibat menyempitnya terowongan karpal) akan

menyebabkan meningkatnya tekanan intrafasikuler pada serabut sarat

tersebut Keadaan ini akan menyebabkan gangguan vaskularisasi pada

saraf dan terjadi anoksia keadaan patologis seperti ini menyebabkan

membran sel saraf mengalami hiperpermeabilitas sehingga sangat

mudah dilalui oleh impuls saraf dan pada akhirnya tanpa ada

perangsangan pun dapat terjadi aliran impuls saraf yang akan berakibat

timbulnya parestesia

c Mengapa kesemutan hanya terjadi pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

tangan kanan

Kesemutan hanya terjadi di pada ibu jari telunjuk dan jari tangan

dikarenakan kompresi nervus medianus dalam terowongan karpal yang

berada di pergelangan tangan Nervus medianus tidak terdapat di

digitorum minimus dan hanya terdapat sebagian di anulus digiti sehingga

kesemutan hanya bisa dirasakanoleh ibu jari telunjuk dan jari tengah

tangan Rasa kesemutan yang terjadi hanya dirasakan oleh tangan kanan

disebabkan oleh pergerakan tangan kanan yang lebih banyak dari tangan

kiri aktivitas pada tangan kanan ini pun dilakukan secara berulang-ulang

2

sehingga menyebabkan stress pada jaringan di sekitar terowongan

karpal sehingga jaringan tersebut mengalami degenerasi dan

menyebabkan saluran terowongan menjadi sempit dan terjadilah

kesemutan

d Apa saja faktor penyebab kesemutan

Gangguan saraf tepi yang menimbulkan kesemutan (paresthesia) dapat

disebabkan oleh berbagai faktor antara lain

1) Tertekan pada area kesemutan Misalnya jika daerah lengan atas

tertekan oleh sesuatu atau terlipat (tertekuk) maka akan terjadi

gangguan aliran darah pada area di bawahnya sehingga

menimbulkan kesemutan di bagian bawah area yang tertekan atau

tertekuk tersebut Mirip dengan kabel listrik yang tertekan maka

aliran strum listrik akan terganggu Posisi duduk dengan lengan

tertekuk pada siku dalam waktu lama dapat mengakibatkan kesemutan

di lengan bawah karena berkurangnya sirkulasi darah Demikian pula

jika lulut tertekuk dalam waktu lama maka daerah betis ke bawah

dapat mengalami kesemutan

2) Gangguan metabolisme Misalnya pada penderita Diabet dimana

dapat terjadi mikroangiopati sehingga pembuluh darah dan saraf tepi

(perifer) mengalami kekurangan makanan akibatnya akan timbul

kesemutan

3) Infeksi beberapa penyakit infeksi pada jaringan ikat diduga dapat

menimbulkan kesemutan karena tekanan pada serabut saraf di daerah

yang terkena infeksi

4) Gangguan pembuluh darah Pada beberapa penyakit dengan

penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis oleh berbagai sebab)

dapat menimbulkan kesemutan karena kekurangan asupan makanan

di daerah yang dialiri pembuluh darah yang terganggu tersebut

5) Kekurangan vitamin B12 Pada kekurangan (defisiensi) vit B12

terjadi demyelinisasi atau gangguan (kerusakan) pada selaput

(myelin) yang membungkus saraf sehingga menimbulkan kesemutan

3

e Bagaimana cara mengobati kesemutan

1 Hindari posisi tubuh yang menekan syaraf dan peredaran darah

Misalnya menonton tv sambil tiduran atau menulis di lantai sambil

tengkurap Bila ingin menulis sebaiknya duduklah di kursi dengan

bokong merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada

sandaran Bila diperlukan cobalah pilih kursi ergonomis

2 Namun kalau Anda termasuk seseorang yang sensitif alias gampang

kesemutan Anda bisa mengurangi kesemutan dengan cara berolah

raga secara teratur Olah raga mempunyai banyak manfaat untuk

melancarkan peredaran darah

3 Perlu juga menjaga sikap tubuh yang baik misalnya dengan

menghindari menekuk kaki atau tangan terlalu lama Atau bila sedang

mengetik istirahatkan jari sebentar lenturkan jari siku sehingga

aliran darah kembali normal

4 Bila Anda duduk jangan terlalu sering menyilangkan kaki ini akan

menghambat aliran darah dan bisa menyebabkan kesemutan

5 Pertahankan pola makan dengan memperhatikan cakupan gizi

vitamin dan nutrisi seimbang Cobalah untuk menjaga agar tidak

kekurangan vitamin B1 karena dapat mengganggu aliran atau

rangsangan pada sistem syaraf Perbanyak makanan dari sumber

vitamin B1 yaitu unsur besi yang banyak ditemukan pada daging

merah sayuran hijau segar biji-bijian dan lain-lain

6 Saat SMS gunakan jari lain selain jempol gunakan stylus pen

keypead atau touch screen secara bergantian

4

f Bagaimana struktur makroskopis dan mikroskopis dari bagian leher

lengan hingga jari

1 Anatomi

Anatomi leher normal

5

Anatomi tangan normal

Anatomi telap tangan dan jari normal

b Histologi

6

2 Rasa kesemutan diselingi rasa nyeri ataupun rasa terbakar

a Apakah hubungan kesemutan rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Kesemutan rasa nyeri dan panas terbakar adalah sensasi dari

paresthesia Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya

tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa Proses itu adalah

paraesthesia (kesemutan)

hypaesthesia (baal)

anaesthesia (hilang rasa sama sekali)

Makna pareshtesia sendiri sebenarnya lebih luas dari kesemutan Rasa

dingin atau panas setempat rasa dirambati sesuatu juga masuk dalam

kategori paresthesia

b Bagaimana mekanisme timbulnya rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif aktivitasi

terdapat empat proses tersendiri transduksi transmisi modulasi dan

persepsi Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu

sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri Trasmisi nyeri

melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati

saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuron-

neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak Modulasi nyeri

melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desendens dari otak

7

yang dapat memengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis

Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer Akhirnya persepsi

nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang bagaimanapun juga

dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf

3 Tangan kanannya lemah dan menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa

aktivitas

a Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan normal

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel

dengan ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari)

mempunyai ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian

oleh radius dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang

karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal

Metacarpal jari disatukan bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu

jari adalah bebas dan mobile yang memungkinkan ibu jari berotasi dan

berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung memegang dan

menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari adalah

berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari

Ujung bawah ulna dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini

dapat berotasi pada sendi synovial kecil di samping tulang berdekatan

Radius dapat berayun memutar pada ulna dan membalik telapak tangan

(pronasi)

Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang terletak di dalam yang menyatukan

radius dan ulna yang menarik keduanya bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang

kuat dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

8

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah

Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum Seperti meluruskan jari-

jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk menggenggam

kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk

berurutan dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk

oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat yang terbenam

pada tiap ujung tulang

b Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan Linda

Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis medianus dan ulnaris Dari

ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal

sehingga pada STK(diagnosis penyakit yang diderita pasien Linda)

menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke

distal walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di

leher tempat saraf medianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris saraf

medianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat

terganggu pada STK

c Otot apa saja yang mengalami gangguan pada Linda

- M Flexor carpi radialis

- M Prontaor teres

- M Pronator quadratus

- M Flexor digitorum profundus

- M Flexor pollicis longus

- M Palmaris longus

- M Flexor digitorum superficialis

- M Opponens pollicis

- M Abductor pollicis brevis

- M Flexor pollicis brevis

9

Otot Thenar

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 2: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

IV ANALISIS MASALAH

1 Linda wanita hamil 5 bulan mengeluh rasa kesemutan di ibu jari telunjuk dan

jari tengah kanannya sejak 2 bulan lalu

a Apakah ada hubungan antara kehamilan dengan kondisi kesemutan pada

ibu jari telunjuk dan jari tengah kanannya Jika ada jelaskan

Ada Pada saat hamil terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan

cairan tubuh lebih banyak dan menyebabkan bengkak sehingga

terowongan karpal menjadi sempit Penyempitan terowongan ini akan

menyebabkan tekanan pada struktur yang paling rentan di dalamnya

yaitu nervus medianus Yang akhirnya akan menyebabkan kesemutan

pada pasien (ibu hamil)

b Bagaimana mekanisme kesemutan pada kasus Linda

Mekanisme kesemutan pada kasus ini terjadi karena adanya jepitan

saraf (n medianus) karena hiperaktivitas pasien dalam menggunakan

tangan (sehingga berakibat menyempitnya terowongan karpal) akan

menyebabkan meningkatnya tekanan intrafasikuler pada serabut sarat

tersebut Keadaan ini akan menyebabkan gangguan vaskularisasi pada

saraf dan terjadi anoksia keadaan patologis seperti ini menyebabkan

membran sel saraf mengalami hiperpermeabilitas sehingga sangat

mudah dilalui oleh impuls saraf dan pada akhirnya tanpa ada

perangsangan pun dapat terjadi aliran impuls saraf yang akan berakibat

timbulnya parestesia

c Mengapa kesemutan hanya terjadi pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

tangan kanan

Kesemutan hanya terjadi di pada ibu jari telunjuk dan jari tangan

dikarenakan kompresi nervus medianus dalam terowongan karpal yang

berada di pergelangan tangan Nervus medianus tidak terdapat di

digitorum minimus dan hanya terdapat sebagian di anulus digiti sehingga

kesemutan hanya bisa dirasakanoleh ibu jari telunjuk dan jari tengah

tangan Rasa kesemutan yang terjadi hanya dirasakan oleh tangan kanan

disebabkan oleh pergerakan tangan kanan yang lebih banyak dari tangan

kiri aktivitas pada tangan kanan ini pun dilakukan secara berulang-ulang

2

sehingga menyebabkan stress pada jaringan di sekitar terowongan

karpal sehingga jaringan tersebut mengalami degenerasi dan

menyebabkan saluran terowongan menjadi sempit dan terjadilah

kesemutan

d Apa saja faktor penyebab kesemutan

Gangguan saraf tepi yang menimbulkan kesemutan (paresthesia) dapat

disebabkan oleh berbagai faktor antara lain

1) Tertekan pada area kesemutan Misalnya jika daerah lengan atas

tertekan oleh sesuatu atau terlipat (tertekuk) maka akan terjadi

gangguan aliran darah pada area di bawahnya sehingga

menimbulkan kesemutan di bagian bawah area yang tertekan atau

tertekuk tersebut Mirip dengan kabel listrik yang tertekan maka

aliran strum listrik akan terganggu Posisi duduk dengan lengan

tertekuk pada siku dalam waktu lama dapat mengakibatkan kesemutan

di lengan bawah karena berkurangnya sirkulasi darah Demikian pula

jika lulut tertekuk dalam waktu lama maka daerah betis ke bawah

dapat mengalami kesemutan

2) Gangguan metabolisme Misalnya pada penderita Diabet dimana

dapat terjadi mikroangiopati sehingga pembuluh darah dan saraf tepi

(perifer) mengalami kekurangan makanan akibatnya akan timbul

kesemutan

3) Infeksi beberapa penyakit infeksi pada jaringan ikat diduga dapat

menimbulkan kesemutan karena tekanan pada serabut saraf di daerah

yang terkena infeksi

4) Gangguan pembuluh darah Pada beberapa penyakit dengan

penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis oleh berbagai sebab)

dapat menimbulkan kesemutan karena kekurangan asupan makanan

di daerah yang dialiri pembuluh darah yang terganggu tersebut

5) Kekurangan vitamin B12 Pada kekurangan (defisiensi) vit B12

terjadi demyelinisasi atau gangguan (kerusakan) pada selaput

(myelin) yang membungkus saraf sehingga menimbulkan kesemutan

3

e Bagaimana cara mengobati kesemutan

1 Hindari posisi tubuh yang menekan syaraf dan peredaran darah

Misalnya menonton tv sambil tiduran atau menulis di lantai sambil

tengkurap Bila ingin menulis sebaiknya duduklah di kursi dengan

bokong merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada

sandaran Bila diperlukan cobalah pilih kursi ergonomis

2 Namun kalau Anda termasuk seseorang yang sensitif alias gampang

kesemutan Anda bisa mengurangi kesemutan dengan cara berolah

raga secara teratur Olah raga mempunyai banyak manfaat untuk

melancarkan peredaran darah

3 Perlu juga menjaga sikap tubuh yang baik misalnya dengan

menghindari menekuk kaki atau tangan terlalu lama Atau bila sedang

mengetik istirahatkan jari sebentar lenturkan jari siku sehingga

aliran darah kembali normal

4 Bila Anda duduk jangan terlalu sering menyilangkan kaki ini akan

menghambat aliran darah dan bisa menyebabkan kesemutan

5 Pertahankan pola makan dengan memperhatikan cakupan gizi

vitamin dan nutrisi seimbang Cobalah untuk menjaga agar tidak

kekurangan vitamin B1 karena dapat mengganggu aliran atau

rangsangan pada sistem syaraf Perbanyak makanan dari sumber

vitamin B1 yaitu unsur besi yang banyak ditemukan pada daging

merah sayuran hijau segar biji-bijian dan lain-lain

6 Saat SMS gunakan jari lain selain jempol gunakan stylus pen

keypead atau touch screen secara bergantian

4

f Bagaimana struktur makroskopis dan mikroskopis dari bagian leher

lengan hingga jari

1 Anatomi

Anatomi leher normal

5

Anatomi tangan normal

Anatomi telap tangan dan jari normal

b Histologi

6

2 Rasa kesemutan diselingi rasa nyeri ataupun rasa terbakar

a Apakah hubungan kesemutan rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Kesemutan rasa nyeri dan panas terbakar adalah sensasi dari

paresthesia Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya

tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa Proses itu adalah

paraesthesia (kesemutan)

hypaesthesia (baal)

anaesthesia (hilang rasa sama sekali)

Makna pareshtesia sendiri sebenarnya lebih luas dari kesemutan Rasa

dingin atau panas setempat rasa dirambati sesuatu juga masuk dalam

kategori paresthesia

b Bagaimana mekanisme timbulnya rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif aktivitasi

terdapat empat proses tersendiri transduksi transmisi modulasi dan

persepsi Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu

sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri Trasmisi nyeri

melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati

saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuron-

neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak Modulasi nyeri

melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desendens dari otak

7

yang dapat memengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis

Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer Akhirnya persepsi

nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang bagaimanapun juga

dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf

3 Tangan kanannya lemah dan menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa

aktivitas

a Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan normal

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel

dengan ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari)

mempunyai ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian

oleh radius dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang

karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal

Metacarpal jari disatukan bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu

jari adalah bebas dan mobile yang memungkinkan ibu jari berotasi dan

berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung memegang dan

menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari adalah

berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari

Ujung bawah ulna dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini

dapat berotasi pada sendi synovial kecil di samping tulang berdekatan

Radius dapat berayun memutar pada ulna dan membalik telapak tangan

(pronasi)

Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang terletak di dalam yang menyatukan

radius dan ulna yang menarik keduanya bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang

kuat dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

8

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah

Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum Seperti meluruskan jari-

jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk menggenggam

kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk

berurutan dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk

oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat yang terbenam

pada tiap ujung tulang

b Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan Linda

Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis medianus dan ulnaris Dari

ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal

sehingga pada STK(diagnosis penyakit yang diderita pasien Linda)

menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke

distal walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di

leher tempat saraf medianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris saraf

medianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat

terganggu pada STK

c Otot apa saja yang mengalami gangguan pada Linda

- M Flexor carpi radialis

- M Prontaor teres

- M Pronator quadratus

- M Flexor digitorum profundus

- M Flexor pollicis longus

- M Palmaris longus

- M Flexor digitorum superficialis

- M Opponens pollicis

- M Abductor pollicis brevis

- M Flexor pollicis brevis

9

Otot Thenar

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 3: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

sehingga menyebabkan stress pada jaringan di sekitar terowongan

karpal sehingga jaringan tersebut mengalami degenerasi dan

menyebabkan saluran terowongan menjadi sempit dan terjadilah

kesemutan

d Apa saja faktor penyebab kesemutan

Gangguan saraf tepi yang menimbulkan kesemutan (paresthesia) dapat

disebabkan oleh berbagai faktor antara lain

1) Tertekan pada area kesemutan Misalnya jika daerah lengan atas

tertekan oleh sesuatu atau terlipat (tertekuk) maka akan terjadi

gangguan aliran darah pada area di bawahnya sehingga

menimbulkan kesemutan di bagian bawah area yang tertekan atau

tertekuk tersebut Mirip dengan kabel listrik yang tertekan maka

aliran strum listrik akan terganggu Posisi duduk dengan lengan

tertekuk pada siku dalam waktu lama dapat mengakibatkan kesemutan

di lengan bawah karena berkurangnya sirkulasi darah Demikian pula

jika lulut tertekuk dalam waktu lama maka daerah betis ke bawah

dapat mengalami kesemutan

2) Gangguan metabolisme Misalnya pada penderita Diabet dimana

dapat terjadi mikroangiopati sehingga pembuluh darah dan saraf tepi

(perifer) mengalami kekurangan makanan akibatnya akan timbul

kesemutan

3) Infeksi beberapa penyakit infeksi pada jaringan ikat diduga dapat

menimbulkan kesemutan karena tekanan pada serabut saraf di daerah

yang terkena infeksi

4) Gangguan pembuluh darah Pada beberapa penyakit dengan

penyempitan pembuluh darah (atherosclerosis oleh berbagai sebab)

dapat menimbulkan kesemutan karena kekurangan asupan makanan

di daerah yang dialiri pembuluh darah yang terganggu tersebut

5) Kekurangan vitamin B12 Pada kekurangan (defisiensi) vit B12

terjadi demyelinisasi atau gangguan (kerusakan) pada selaput

(myelin) yang membungkus saraf sehingga menimbulkan kesemutan

3

e Bagaimana cara mengobati kesemutan

1 Hindari posisi tubuh yang menekan syaraf dan peredaran darah

Misalnya menonton tv sambil tiduran atau menulis di lantai sambil

tengkurap Bila ingin menulis sebaiknya duduklah di kursi dengan

bokong merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada

sandaran Bila diperlukan cobalah pilih kursi ergonomis

2 Namun kalau Anda termasuk seseorang yang sensitif alias gampang

kesemutan Anda bisa mengurangi kesemutan dengan cara berolah

raga secara teratur Olah raga mempunyai banyak manfaat untuk

melancarkan peredaran darah

3 Perlu juga menjaga sikap tubuh yang baik misalnya dengan

menghindari menekuk kaki atau tangan terlalu lama Atau bila sedang

mengetik istirahatkan jari sebentar lenturkan jari siku sehingga

aliran darah kembali normal

4 Bila Anda duduk jangan terlalu sering menyilangkan kaki ini akan

menghambat aliran darah dan bisa menyebabkan kesemutan

5 Pertahankan pola makan dengan memperhatikan cakupan gizi

vitamin dan nutrisi seimbang Cobalah untuk menjaga agar tidak

kekurangan vitamin B1 karena dapat mengganggu aliran atau

rangsangan pada sistem syaraf Perbanyak makanan dari sumber

vitamin B1 yaitu unsur besi yang banyak ditemukan pada daging

merah sayuran hijau segar biji-bijian dan lain-lain

6 Saat SMS gunakan jari lain selain jempol gunakan stylus pen

keypead atau touch screen secara bergantian

4

f Bagaimana struktur makroskopis dan mikroskopis dari bagian leher

lengan hingga jari

1 Anatomi

Anatomi leher normal

5

Anatomi tangan normal

Anatomi telap tangan dan jari normal

b Histologi

6

2 Rasa kesemutan diselingi rasa nyeri ataupun rasa terbakar

a Apakah hubungan kesemutan rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Kesemutan rasa nyeri dan panas terbakar adalah sensasi dari

paresthesia Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya

tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa Proses itu adalah

paraesthesia (kesemutan)

hypaesthesia (baal)

anaesthesia (hilang rasa sama sekali)

Makna pareshtesia sendiri sebenarnya lebih luas dari kesemutan Rasa

dingin atau panas setempat rasa dirambati sesuatu juga masuk dalam

kategori paresthesia

b Bagaimana mekanisme timbulnya rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif aktivitasi

terdapat empat proses tersendiri transduksi transmisi modulasi dan

persepsi Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu

sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri Trasmisi nyeri

melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati

saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuron-

neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak Modulasi nyeri

melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desendens dari otak

7

yang dapat memengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis

Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer Akhirnya persepsi

nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang bagaimanapun juga

dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf

3 Tangan kanannya lemah dan menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa

aktivitas

a Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan normal

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel

dengan ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari)

mempunyai ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian

oleh radius dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang

karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal

Metacarpal jari disatukan bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu

jari adalah bebas dan mobile yang memungkinkan ibu jari berotasi dan

berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung memegang dan

menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari adalah

berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari

Ujung bawah ulna dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini

dapat berotasi pada sendi synovial kecil di samping tulang berdekatan

Radius dapat berayun memutar pada ulna dan membalik telapak tangan

(pronasi)

Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang terletak di dalam yang menyatukan

radius dan ulna yang menarik keduanya bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang

kuat dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

8

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah

Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum Seperti meluruskan jari-

jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk menggenggam

kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk

berurutan dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk

oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat yang terbenam

pada tiap ujung tulang

b Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan Linda

Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis medianus dan ulnaris Dari

ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal

sehingga pada STK(diagnosis penyakit yang diderita pasien Linda)

menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke

distal walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di

leher tempat saraf medianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris saraf

medianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat

terganggu pada STK

c Otot apa saja yang mengalami gangguan pada Linda

- M Flexor carpi radialis

- M Prontaor teres

- M Pronator quadratus

- M Flexor digitorum profundus

- M Flexor pollicis longus

- M Palmaris longus

- M Flexor digitorum superficialis

- M Opponens pollicis

- M Abductor pollicis brevis

- M Flexor pollicis brevis

9

Otot Thenar

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 4: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

e Bagaimana cara mengobati kesemutan

1 Hindari posisi tubuh yang menekan syaraf dan peredaran darah

Misalnya menonton tv sambil tiduran atau menulis di lantai sambil

tengkurap Bila ingin menulis sebaiknya duduklah di kursi dengan

bokong merapat ke belakang dan punggung lurus menempel pada

sandaran Bila diperlukan cobalah pilih kursi ergonomis

2 Namun kalau Anda termasuk seseorang yang sensitif alias gampang

kesemutan Anda bisa mengurangi kesemutan dengan cara berolah

raga secara teratur Olah raga mempunyai banyak manfaat untuk

melancarkan peredaran darah

3 Perlu juga menjaga sikap tubuh yang baik misalnya dengan

menghindari menekuk kaki atau tangan terlalu lama Atau bila sedang

mengetik istirahatkan jari sebentar lenturkan jari siku sehingga

aliran darah kembali normal

4 Bila Anda duduk jangan terlalu sering menyilangkan kaki ini akan

menghambat aliran darah dan bisa menyebabkan kesemutan

5 Pertahankan pola makan dengan memperhatikan cakupan gizi

vitamin dan nutrisi seimbang Cobalah untuk menjaga agar tidak

kekurangan vitamin B1 karena dapat mengganggu aliran atau

rangsangan pada sistem syaraf Perbanyak makanan dari sumber

vitamin B1 yaitu unsur besi yang banyak ditemukan pada daging

merah sayuran hijau segar biji-bijian dan lain-lain

6 Saat SMS gunakan jari lain selain jempol gunakan stylus pen

keypead atau touch screen secara bergantian

4

f Bagaimana struktur makroskopis dan mikroskopis dari bagian leher

lengan hingga jari

1 Anatomi

Anatomi leher normal

5

Anatomi tangan normal

Anatomi telap tangan dan jari normal

b Histologi

6

2 Rasa kesemutan diselingi rasa nyeri ataupun rasa terbakar

a Apakah hubungan kesemutan rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Kesemutan rasa nyeri dan panas terbakar adalah sensasi dari

paresthesia Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya

tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa Proses itu adalah

paraesthesia (kesemutan)

hypaesthesia (baal)

anaesthesia (hilang rasa sama sekali)

Makna pareshtesia sendiri sebenarnya lebih luas dari kesemutan Rasa

dingin atau panas setempat rasa dirambati sesuatu juga masuk dalam

kategori paresthesia

b Bagaimana mekanisme timbulnya rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif aktivitasi

terdapat empat proses tersendiri transduksi transmisi modulasi dan

persepsi Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu

sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri Trasmisi nyeri

melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati

saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuron-

neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak Modulasi nyeri

melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desendens dari otak

7

yang dapat memengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis

Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer Akhirnya persepsi

nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang bagaimanapun juga

dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf

3 Tangan kanannya lemah dan menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa

aktivitas

a Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan normal

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel

dengan ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari)

mempunyai ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian

oleh radius dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang

karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal

Metacarpal jari disatukan bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu

jari adalah bebas dan mobile yang memungkinkan ibu jari berotasi dan

berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung memegang dan

menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari adalah

berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari

Ujung bawah ulna dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini

dapat berotasi pada sendi synovial kecil di samping tulang berdekatan

Radius dapat berayun memutar pada ulna dan membalik telapak tangan

(pronasi)

Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang terletak di dalam yang menyatukan

radius dan ulna yang menarik keduanya bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang

kuat dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

8

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah

Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum Seperti meluruskan jari-

jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk menggenggam

kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk

berurutan dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk

oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat yang terbenam

pada tiap ujung tulang

b Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan Linda

Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis medianus dan ulnaris Dari

ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal

sehingga pada STK(diagnosis penyakit yang diderita pasien Linda)

menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke

distal walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di

leher tempat saraf medianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris saraf

medianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat

terganggu pada STK

c Otot apa saja yang mengalami gangguan pada Linda

- M Flexor carpi radialis

- M Prontaor teres

- M Pronator quadratus

- M Flexor digitorum profundus

- M Flexor pollicis longus

- M Palmaris longus

- M Flexor digitorum superficialis

- M Opponens pollicis

- M Abductor pollicis brevis

- M Flexor pollicis brevis

9

Otot Thenar

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 5: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

f Bagaimana struktur makroskopis dan mikroskopis dari bagian leher

lengan hingga jari

1 Anatomi

Anatomi leher normal

5

Anatomi tangan normal

Anatomi telap tangan dan jari normal

b Histologi

6

2 Rasa kesemutan diselingi rasa nyeri ataupun rasa terbakar

a Apakah hubungan kesemutan rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Kesemutan rasa nyeri dan panas terbakar adalah sensasi dari

paresthesia Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya

tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa Proses itu adalah

paraesthesia (kesemutan)

hypaesthesia (baal)

anaesthesia (hilang rasa sama sekali)

Makna pareshtesia sendiri sebenarnya lebih luas dari kesemutan Rasa

dingin atau panas setempat rasa dirambati sesuatu juga masuk dalam

kategori paresthesia

b Bagaimana mekanisme timbulnya rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif aktivitasi

terdapat empat proses tersendiri transduksi transmisi modulasi dan

persepsi Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu

sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri Trasmisi nyeri

melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati

saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuron-

neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak Modulasi nyeri

melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desendens dari otak

7

yang dapat memengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis

Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer Akhirnya persepsi

nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang bagaimanapun juga

dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf

3 Tangan kanannya lemah dan menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa

aktivitas

a Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan normal

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel

dengan ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari)

mempunyai ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian

oleh radius dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang

karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal

Metacarpal jari disatukan bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu

jari adalah bebas dan mobile yang memungkinkan ibu jari berotasi dan

berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung memegang dan

menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari adalah

berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari

Ujung bawah ulna dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini

dapat berotasi pada sendi synovial kecil di samping tulang berdekatan

Radius dapat berayun memutar pada ulna dan membalik telapak tangan

(pronasi)

Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang terletak di dalam yang menyatukan

radius dan ulna yang menarik keduanya bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang

kuat dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

8

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah

Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum Seperti meluruskan jari-

jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk menggenggam

kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk

berurutan dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk

oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat yang terbenam

pada tiap ujung tulang

b Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan Linda

Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis medianus dan ulnaris Dari

ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal

sehingga pada STK(diagnosis penyakit yang diderita pasien Linda)

menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke

distal walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di

leher tempat saraf medianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris saraf

medianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat

terganggu pada STK

c Otot apa saja yang mengalami gangguan pada Linda

- M Flexor carpi radialis

- M Prontaor teres

- M Pronator quadratus

- M Flexor digitorum profundus

- M Flexor pollicis longus

- M Palmaris longus

- M Flexor digitorum superficialis

- M Opponens pollicis

- M Abductor pollicis brevis

- M Flexor pollicis brevis

9

Otot Thenar

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 6: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

Anatomi tangan normal

Anatomi telap tangan dan jari normal

b Histologi

6

2 Rasa kesemutan diselingi rasa nyeri ataupun rasa terbakar

a Apakah hubungan kesemutan rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Kesemutan rasa nyeri dan panas terbakar adalah sensasi dari

paresthesia Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya

tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa Proses itu adalah

paraesthesia (kesemutan)

hypaesthesia (baal)

anaesthesia (hilang rasa sama sekali)

Makna pareshtesia sendiri sebenarnya lebih luas dari kesemutan Rasa

dingin atau panas setempat rasa dirambati sesuatu juga masuk dalam

kategori paresthesia

b Bagaimana mekanisme timbulnya rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif aktivitasi

terdapat empat proses tersendiri transduksi transmisi modulasi dan

persepsi Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu

sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri Trasmisi nyeri

melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati

saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuron-

neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak Modulasi nyeri

melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desendens dari otak

7

yang dapat memengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis

Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer Akhirnya persepsi

nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang bagaimanapun juga

dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf

3 Tangan kanannya lemah dan menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa

aktivitas

a Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan normal

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel

dengan ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari)

mempunyai ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian

oleh radius dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang

karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal

Metacarpal jari disatukan bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu

jari adalah bebas dan mobile yang memungkinkan ibu jari berotasi dan

berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung memegang dan

menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari adalah

berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari

Ujung bawah ulna dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini

dapat berotasi pada sendi synovial kecil di samping tulang berdekatan

Radius dapat berayun memutar pada ulna dan membalik telapak tangan

(pronasi)

Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang terletak di dalam yang menyatukan

radius dan ulna yang menarik keduanya bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang

kuat dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

8

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah

Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum Seperti meluruskan jari-

jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk menggenggam

kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk

berurutan dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk

oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat yang terbenam

pada tiap ujung tulang

b Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan Linda

Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis medianus dan ulnaris Dari

ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal

sehingga pada STK(diagnosis penyakit yang diderita pasien Linda)

menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke

distal walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di

leher tempat saraf medianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris saraf

medianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat

terganggu pada STK

c Otot apa saja yang mengalami gangguan pada Linda

- M Flexor carpi radialis

- M Prontaor teres

- M Pronator quadratus

- M Flexor digitorum profundus

- M Flexor pollicis longus

- M Palmaris longus

- M Flexor digitorum superficialis

- M Opponens pollicis

- M Abductor pollicis brevis

- M Flexor pollicis brevis

9

Otot Thenar

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 7: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

2 Rasa kesemutan diselingi rasa nyeri ataupun rasa terbakar

a Apakah hubungan kesemutan rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Kesemutan rasa nyeri dan panas terbakar adalah sensasi dari

paresthesia Kesemutan sebagai bagian dari gejala penyakit sebenarnya

tahap paling awal dari suatu proses kehilangan rasa Proses itu adalah

paraesthesia (kesemutan)

hypaesthesia (baal)

anaesthesia (hilang rasa sama sekali)

Makna pareshtesia sendiri sebenarnya lebih luas dari kesemutan Rasa

dingin atau panas setempat rasa dirambati sesuatu juga masuk dalam

kategori paresthesia

b Bagaimana mekanisme timbulnya rasa nyeri ataupun rasa terbakar

Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif aktivitasi

terdapat empat proses tersendiri transduksi transmisi modulasi dan

persepsi Transduksi nyeri adalah proses rangsangan yang mengganggu

sehingga menimbulkan aktivitas listrik di reseptor nyeri Trasmisi nyeri

melibatkan proses penyaluran impuls nyeri dari tempat transduksi melewati

saraf perifer sampai ke terminal di medulla spinalis dan jaringan neuron-

neuron pemancar yang naik dari medulla spinalis ke otak Modulasi nyeri

melibatkan aktivitas saraf melalui jalur-jalur saraf desendens dari otak

7

yang dapat memengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis

Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer Akhirnya persepsi

nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang bagaimanapun juga

dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf

3 Tangan kanannya lemah dan menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa

aktivitas

a Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan normal

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel

dengan ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari)

mempunyai ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian

oleh radius dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang

karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal

Metacarpal jari disatukan bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu

jari adalah bebas dan mobile yang memungkinkan ibu jari berotasi dan

berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung memegang dan

menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari adalah

berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari

Ujung bawah ulna dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini

dapat berotasi pada sendi synovial kecil di samping tulang berdekatan

Radius dapat berayun memutar pada ulna dan membalik telapak tangan

(pronasi)

Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang terletak di dalam yang menyatukan

radius dan ulna yang menarik keduanya bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang

kuat dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

8

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah

Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum Seperti meluruskan jari-

jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk menggenggam

kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk

berurutan dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk

oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat yang terbenam

pada tiap ujung tulang

b Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan Linda

Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis medianus dan ulnaris Dari

ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal

sehingga pada STK(diagnosis penyakit yang diderita pasien Linda)

menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke

distal walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di

leher tempat saraf medianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris saraf

medianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat

terganggu pada STK

c Otot apa saja yang mengalami gangguan pada Linda

- M Flexor carpi radialis

- M Prontaor teres

- M Pronator quadratus

- M Flexor digitorum profundus

- M Flexor pollicis longus

- M Palmaris longus

- M Flexor digitorum superficialis

- M Opponens pollicis

- M Abductor pollicis brevis

- M Flexor pollicis brevis

9

Otot Thenar

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 8: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

yang dapat memengaruhi transmisi nyeri setinggi medulla spinalis

Modulasi juga melibatkan faktor-faktor kimiawi yang menimbulkan atau

meningkatkan aktivitas di reseptor nyeri aferen primer Akhirnya persepsi

nyeri adalah pengalaman subjektif nyeri yang bagaimanapun juga

dihasilkan oleh aktivitas transmisi nyeri oleh saraf

3 Tangan kanannya lemah dan menyatakan kesulitan untuk melakukan beberapa

aktivitas

a Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan normal

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel

dengan ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari)

mempunyai ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian

oleh radius dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang

karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal

Metacarpal jari disatukan bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu

jari adalah bebas dan mobile yang memungkinkan ibu jari berotasi dan

berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung memegang dan

menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari adalah

berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari

Ujung bawah ulna dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini

dapat berotasi pada sendi synovial kecil di samping tulang berdekatan

Radius dapat berayun memutar pada ulna dan membalik telapak tangan

(pronasi)

Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang terletak di dalam yang menyatukan

radius dan ulna yang menarik keduanya bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang

kuat dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

8

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah

Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum Seperti meluruskan jari-

jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk menggenggam

kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk

berurutan dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk

oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat yang terbenam

pada tiap ujung tulang

b Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan Linda

Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis medianus dan ulnaris Dari

ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal

sehingga pada STK(diagnosis penyakit yang diderita pasien Linda)

menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke

distal walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di

leher tempat saraf medianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris saraf

medianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat

terganggu pada STK

c Otot apa saja yang mengalami gangguan pada Linda

- M Flexor carpi radialis

- M Prontaor teres

- M Pronator quadratus

- M Flexor digitorum profundus

- M Flexor pollicis longus

- M Palmaris longus

- M Flexor digitorum superficialis

- M Opponens pollicis

- M Abductor pollicis brevis

- M Flexor pollicis brevis

9

Otot Thenar

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 9: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah

Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum Seperti meluruskan jari-

jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk menggenggam

kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk

berurutan dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk

oleh pita-pita fibrosa transversum yang meregang kuat yang terbenam

pada tiap ujung tulang

b Bagaimana fisiologi pergerakan lengan dan jari-jari pada keadaan Linda

Persarafan tangan terdiri atas saraf radialis medianus dan ulnaris Dari

ketiga saraf ini hanya saraf medianus yang melewati terowongan carpal

sehingga pada STK(diagnosis penyakit yang diderita pasien Linda)

menimbulkan gangguan fungsi saraf medianus dari terowongan carpal ke

distal walaupun rasa nyerinya dapat dirasakan sampai ke arah proksimal di

leher tempat saraf medianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris saraf

medianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat

terganggu pada STK

c Otot apa saja yang mengalami gangguan pada Linda

- M Flexor carpi radialis

- M Prontaor teres

- M Pronator quadratus

- M Flexor digitorum profundus

- M Flexor pollicis longus

- M Palmaris longus

- M Flexor digitorum superficialis

- M Opponens pollicis

- M Abductor pollicis brevis

- M Flexor pollicis brevis

9

Otot Thenar

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 10: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

d Pergerakan apa saja yang terbatas pada Linda

Kompresi nervus medianus yang paling mungkin terjadi pada fleksi

pergelangan tangan pada tepi proksimal ligamen carpal transversa tempat

ligmentum ini bergabung dengan fascia bagian dalam dari lengan bawah

penjelasan anatomik untuk tanda Phalen Penjelasan lain nervus medianus

dapat tertekan pada tempat terowongan karpal paling sempit yakni pada

tingkat kait hamatum oleh baik hipertrofi sinovial maupun lesi desak-ruang

Memakai teknik-teknik pencitraan dinamis beberapa peneliti menunjukkan

perubahan pada posisi dari isi karpal dan perubahan pada tekanan di dalam

terowongan Penelitian pencitraan dari nervus medianus selama fleksi

pergelangan tangan menunjukkan bahwa pasien dengan sindrom terowongan

karpal lebih mungkin mengalami keterbatasan gerak nervus medianus pada

terowongan karpal daripada pasien normal Saraf pada pasien normal

bergerak ke arah radial dan posterior ke suatu posisi yang terletak antara

tendon-tendon fleksor selama fleksi pergelangan tangan Saraf pada CTS lebih

mungkin berada tetap di FR Gerakan terbatas saraf pada kasus ini dapat

predisposisi saraf tertekan selama fleksi pergelangan tangan yang

menimbulkan gejala-gejala terowongan karpal Penelitian dilaporkan oleh

Szabo dan Chidgey bahwa tekanan terowongan setelah gerakan fleksi

ekstensi berulang secara bermakna lebih lama pulih kembali pada pasien

dengan CTS daripada subyek normal Penurunan gerakan nervus medianus

selama fleksi teramati pada para pasien dengan nyeri lengan bawah yang

tidak spesifik dengan kompresi nervus medianus pada penelitian lain

Meluncurnya nervus medianus sebagai respon terhadap tidak hanya terhadap

gerakan pergelangan tangan tetapi juga siku bahu dan leher telah dianalisis

pada suatu penelitian oleh Dilley dkk dan nervus medianus ditemukan keluar

saat bahu adduksi atau siku fleksi Pada penelitian yang sama yang bahkan

saat saraf masuk ketika bahu abduksi siku diluruskan dan pergelangan

tangan berekstensi 60deg aliran darah ke atau konduksi pada nervus medianus

tak terpengaruh Disimpulkan bahwa nervus medianus didesain sangat baik

untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pada panjang alasnya disebabkan

oleh gerakan lengan

10

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 11: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

e Syaraf apa saja yang terganggu yang terjadi pada Linda

Secara umum saraf yang terganggu pada pasien (Linda) yang mengalami

kesemutan di ibu jari telunjuk dan jari tengan tangan kanan adalah nervus

medianus Nervus medianus berasal dari pertemuan cabang C5-T1 hingga

bermuara pada ibu jari telunjuk jari tengah dan sebagian jari manis

4 Ia merasa sehat dan menyangkal adanya trauma atau nyeri leher

a Apakah ada kemungkinan hubungan antara kesemutan dengan trauma atau

nyeri leher

Dari gambar dan skema dapat kita ketahui bahwa nervus medianus terhubung

sampai ke bagian plexus brachialis yaitu tepatnya pada segmenta cervicales V

11

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 12: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

dan VI jadi apabila terasa kesemutan pada ibu jari telunjuk dan jari tengah

maka lama kelamaan rasa kesemutan dan nyeri akan menyebar pada leher

b Mengapa Linda tidak merasakan nyeri pada leher

Kemungkinan gejala yang dialami pasien Linda masih dalam batasan tahap

ringan terjadi pada bagian pergelangan tangan saja Pada dasarnya

kompresiterjepitnya nervus medianus mengakibatkan kesemutan (paresthesis)

hanya pada ibu jari telunjuk dan jari tengah serta bagian radial jari manis yang

merupakan satu jalur aliran nervus medianus Saat terjadi kompresi di

terowongan carpal itulah yang menyebabkan rasa lemah kesemutan hingga

bersensasi panas terbakar hingga sulit melakukan pergerakan pada bagian

tangan yang terinnervasi Bila saja kemungkinan terburuk terjadi hingga stadium

penyakit ini meningkat pasien Linda bisa saja mengalami nyeri leher tersebut

karena nervus medianus itupun terdapat pada bagian leher

c Jika tidak terjadi trauma dan nyeri leher apakah kemungkinan-kemungkinan

diagnosis lain yang dapat ditegakkan

1 Gangguan nMedianus ditempat yang lebih proksimal dari terowongan karpal

misalnya sindroma pronator teres thoracic outlet syndrome radikulopati

cervical

2 Fenomena Raynaud yang kadang-kadang keluhannya hampir sama tetapi

hanya timbul jika stres atau suhu dingin dan terdapat perbaikan dengan

pemanasan atau kadang yang ektrim memerlukan obat yang membuka

pembuluh darah

3 Kondisi arthritic termasuk rheumatoid atrhritis gout dan osteoatrhitis dapat

menimbulkan keluhan nyeri yang mirip

4 Gangguan saraf pusat ataupun saraf tepi Dapat berupa Multipel Sklerosis

Disseminata tapi biasanya tidak terbatas pada daerah nMedianus saja

5 Motor Neuron Disease pada stadium permulaan gejala berupa atrofi otot-otot

thenar tetapi tanpa gangguan sensorik

12

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 13: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

d Apakah ada kemungkinan antara masa kehamilan dengan trauma atau nyeri leher

Ada Tapi biasanya terjadi setelah melahirkan namun tidak menutup

kemungkinan nyeri leher berpengaruh pada saat kehamilan Hal ini disebabkan

selama masa kehamilan wanita produksi hormonal pada wanita meningkat

terutama pada estrogen yang berpengaruh juga terhadap CTS Akibat kesemutan

yang berkepanjangan di daerah carpal maka akan timbul rasa nyeri apabila

tidak diatasi maka akan semakin berlanjut dan mulai dirasakan pada daerah siku

dan leher karena persarafan dari nervus medianus itu sendiri berasal dari

daerah leher sehingga mau tidak mau daerah tersebut akan ikut merasakan

nyeri

e Apakah diagnosis penyakit pada Linda

Linda didiagnosis menderita CTS (carpal tunnel syndrome) yaitu kumpulan

gejala khas dan tanda yang mengikuti kompresi nmedianus di dalam terowongan

karpal Gejala yang ditimbulkan

Kekakuan rasa terbakar atau geli di satu atau lebih jari tangan

Kehilangan kekuatan menggenggam Kadang berhubungan dengan

menjatuhkan benda

Rasa sakit (pada lokasi penyebaran saraf)

Perasaan ketat atau bengkak di tangan

Perubahan suhu (misalnya tangan menjadi dinginpanas di sepanjang waktu)

Adanya keluhan perubahan pada kondisi berkeringat sensitif pada

perubahan suhu (terutama dingin) dan adanya perubahan warna kulit pada

tangan yang terkena dampaknya (gejala ini akibat dari penjeratan saraf

secara otonom)

f Apakah terapi yang harus dilakukan oleh Linda

13

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 14: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

- Istirahatkan pergelangan tangan

- Obat anti inflamasi non steroid

- Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai

dapat dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-

3 minggu

- lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan operasi

dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah

diberi 3 kali suntikan

- Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

- Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3 bulan

1 Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa pemberian

piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan neuropati bila

diberikan dalam dosis besar 15

- Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi

gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar 8 Pada

STK bilateral biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang

paling nyeri walaupun dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral

Peneliti lain menyatakan bahwa tindakan operasi mutlak dilakukan bila

14

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 15: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

terapi konservatif gagal atau bila ada atrofi otot-otot thenar sedangkan

indikasi relatif tindakan operasi adalah hilangnya sensibilitas yang

persisten Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka

dengan anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi

secara endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi

penderita secara dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena

terbatasnya lapangan operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan

komplikasi operasi seperti cedera pada safar Beberapa penyebab STK

seperti adanya massa atau anomali maupun tenosinovitis pacta

terowongan karpal lebih baik dioperasi secara terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan

di mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan

penyesuaian ataupun pencegahan

15

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 16: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

V KETERKAITAN MASALAH

16

Gangguan otot saraf dan

pergerakan

Kesemutan nyeridan rasa terbakar tangan

kanan

Sulit aktivitas

Hamil

Rasa

--------------------- ----------------------

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 17: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

VI LEARNING ISSUES

Pokok

Bahasan

What I

know

What I donrsquot know What I have to

prove

How I will

learn

Hamil Definisi Keluhan-keluhan

pada saat hamil

Penyebab

keluhan-keluhan

yang ada saat

hamil

Aktivitas apa

yang meningkat

di dalam tubuh

saat wanita

hamil dan apa

dampaknya bagi

bagian tubuh

lainnya- Journal

- Text book

- Pakar

- Internet

Kesemutan

nyeri dan

rasa terbakar

pada tangan

sebelah

kanan

Definisi Mekanisme

kesemutan di

dalam tubuh

Penyebab dari

kesemutan di

daerah tangan

khususnya pada

ibu jari telunjuk

dan jari tengah

Keadaan

anatomis dan

histology pada

daerah

ekstremitas

atas baik dalam

keadaan

normal

maupun

patofisiologi

17

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 18: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

VI SINTESIS

KERANGKA KONSEP

18

Hamil

Peningkatan Hormon

Pengingkatan Cairan Sinovial

Komperesi N Medianus

Gangguan Histologi

Demielinisasi

Gangguan Anatomi

Gangguan Sensoris

Gangguan Motoris

Kesemutan Nyeri Panas

Kelemahan otot

Atrofi otot

Diagnosis CTS

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 19: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

1 Anatomis

Terowongan Karpal terletak di pergelangan tangan Kerangkanya dibentuk

oleh 8 buah tulang karpal yang tersusun atas dua deret Deretan proksimal terdiri dari

(lateral ke medial) tulang Navikulare Lunatum Trikwetrum dan Pisiformis Deretan

distal terdiri dari (lateral ke medial) tulang Trapesium (Multangulum mayus)

Trapezoidum (Mulatangulum minus) Kapitatum dan Hamatum Di bagian proksimal

tulang-tulang karpal ini bersendi dengan bagian distal tulang radius dan tulang ulna

sedangkan distal dari deretan distal bersendi dengan tulang ndash tulang meta karpal

Deretan proksimal dengan distal berhubungan melalui sendi - sendi midkarpal

Tulang ndash tulang karpal ini melengkung dengan bagian konkaf menghadap ke arah

volar Persendian yang banyak ini menyebabkan bermacam-macam pergerakan

pergelangan terutama sendi radiokarpal dan sendi midkarpal Disamping itu ligamen

yang menghubungkan masing-masing sendi juga banyak mempengaruhi posisi tulang-

tulang tersebut

Pada permukaan volar pergelangan tangan terdapat penebalan fasi yang

disebut fleksor retinakulum dan terdiri dari 2 lapisan fasia yaitu ligamen karpi

palmaris (volaris) dan ligamen karpi transversum Ligamen karpi palmaris (volaris)

berjalan melintang dari prosesus stiloideus tulang ulnaris ke prosesus stiloeideus

tulang radius

Ligamen karpi transversum menutupi lengkungan tulang-tulang karpal pada

permukaan palmar sehingga membentuk Terowongan Karpal Pada sisi ulnar ligamen

ini melekat pada tulang pisiformis dan pengait tulang hamatum sedangkan di sisi

radial melekat pada tuberositas tulang naviculare dan trapesium

Pada orang dewasa ukuran terowongan ini dapat dilalui satu jari Luas

penampang tersempit lebih kurang 25 cm dan panjangnya lebih kurang 9ndash16 mm

Dalam terowongan ini terdapat 10 struktur yaitu nMedianus fleksor polisis longus

untuk ibu jari dan 8 tendo fleksor digitorum masing-masing dua setiap jari Pada

potongan melintang pergelangan tangan melalui terowongan karpal terlihat

nMedianus terletak langsung di bawah ligamen karpi transversum dan di puncak

semua tendo-tendo fleksor NMedianus terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks

C5 C6 C7 dan fasikulus medialis asal radiks C8 dan Th1 Setelah memberi cabang

pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai gerakan lengan jari-jari tangan di bawah

ligamen karpi tranversum nMedianus bercabang dua yang lateral (motorik)

mempersarafi abduktor polisis brevis fleksor polisis brevis oponen dan otot

19

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 20: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

lumbrikalis ke satu dan ke dua sedangkan cabang sensorik mempersarafi bagian volar

jari-jari 1 2 3 dan setengah lateral jari ke 4 serta di bagian dorsal hanya bagian distal

ujung-ujung jari tersebut Kulit telapak tangan bagian tengah agak ke radial

dipersarafi cabang kutaneus palmaris yang berasal dari nMedianus juga tapi

dipercabangkan sebelum memasuki terowongan karpal sehingga pada sindroma

terowongan karpal daerah ini tidak mengalami gangguan

Selain dari yang telah disebutkan diatas kadang kadang terdapat variasi

anatomis misalnya variasi letak cabang nMedianus anomali persarafan otot-otot

intrinsik tangan (Martin-Gruber anastomosis) sehingga otot-otot mendapat persarafan

kembar Disamping itu ada lagi variasi anatomis berupa otot-otot aberant atau arteri

Medianus yang persisten Variasi-variasi anatomis ini perlu diingat sebab dapat

mempengaruhi penilaian pada pemeriksaan Sindroma Terowongan Karpal

Anatomi karpal pada CTS Transverse carpal ligament menekan saraf medianus

Anatomi pada tangan CTS Saraf medianus juga melintasi articulatio cubiti (articulatio humeroulnaris articulatio humeroradialis dan articulatio radioulnaris) Pada arteri brachialis juga termasuk cabang dari saraf medianus sehingga pada tangan bagian lengan atas juga dapat terganggu

20

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 21: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

Anatomi leher pada CTS saraf medianus memiliki banyak cabang salah satunya adalah plexus brachialis Jika CTS sudah semakin parah maka juga dapat mengganggu bagian leher

2 Histologis

Secara histologi nMedianus terdiri dari juluran protoplasma neuron yang

disebut akson Akson ini diselubungi oleh sel Schwan dan diantara 2 sel Schwan

terdapat celah yang disebut nodus Ranvier Serabut saraf yang berdiameter kecil

merupakan akson tidak bermielin beberapa akson diselubungi satu sel Schawn

Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf rendah untuk menyampaikan

impuls suhu dan nyeri Serabut saraf yang berdiameter besar diselubungi serangkaian

sel Schawn Serabut saraf ini memiliki kecepatan hantar saraf tinggi yang berguna

untuk menyampaikan impuls motorik dan propioseptif

Masing ndash masing serabut saraf ini dibungkus oleh lapisan endoneurium yang

merupakan jaringan ikat longgar Beberapa kelompok saraf dalam endoneurium

bergabung lagi dalam fasikulus yang dilapisi jaringan ikat padat perineurium

Jaringan ikat ini terdiri dai anyaman kolagen dan serabut elastik yang berfungsi

melindungi saraf dari peregangan dan menghambat difusi berperan juga sebagai

sawar darah saraf (blood nerve barier) sehingga dapat mempertahankan tekanan intra

fasikuler Pada lapisan terluar terdapat jaringan ikat longgar epineurium yang

berperan mengatasi tekanan pada saraf

21

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 22: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

NMedianus di daerah pergelangan tangan mendapat darah dari cabang arteri

nutrien sisi ulnar proksimal ligamen karpitransversum dan cabang arteri arkus

palmaris superfisialis distal ligamen karpitransversum

Menurut Blunt tepat dalam terowongan karpal nMedianus terletak di daerah

yang relatif avaskuler sehingga di tempat ini nMedianus peka terhadap gangguan

Persarafan tangan diurus oleh nRadialis nMedianus dan nUlnaris Dari

ketiga saraf ini hanya nMedianus yang melewati terowongan Karpal sehingga pada

Sindroma Terowongan Karpal menimbulkan gangguan fungsi nMedianus dari

terowongan karpal ke distal walaupun rasa nyeri kadang-kadang dapat dirasakan sampai

ke arah proksimal di leher tempat nMedianus berasal Selain fungsi motoris dan sensoris

nMedianus juga merupakan saraf simpatis sehingga ketiga fungsi ini dapat terganggu

pada Sindroma Terowongan Karpal

Normal Jaringan ikat normal

CTS Jaringan ikat membengkak sehingga terjadinya kompresi pada saraf medianus

22

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 23: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

ketebalan merata fibril kolagen

Demielinisasi Timbul bercak-bercak pada jaringan saraf

3 Fisiologi Pergerakan pada Tangan

Ulna nempunyai ujung atas yang luas yang membentuk sendi engsel dengan

ujung bawah humerus yang silindris

Radius (pada sisi yang sama dari lengan bawah seperti ibu jari) mempunyai

ujung bawah luas tempat melekatnya tangan

Delapan ruas tulang karpal kuboid yang tak beraturan terletak pada

pergelangan tangan Gerakan pada pergelangan tangan adalah sebagian oleh radius

dan tulang karpal dan sebagian lagi antara tulang-tulang karpal dan sebagian lagi

antara tulang-tulang karpal oleh sendi synovial

Tulang-tulang telapak tangan adalah metacarpal Metacarpal jari disatukan

bersama oleh ligament tetapi metacarpal ibu jari adalah bebas dan mobile yang

memungkinkan ibu jari berotasi dan berbaring ke belakang oposisi Ini penting untung

23

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 24: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

memegang dan menggenggam Sendi antara tulang metacarpal dan carpal ibu jari

adalah berbentuk sadel

Terdapat tiga falangus pada tiap jari dan dua pada ibu jari Ujung bawah ulna

dan ujung atas radius sempit dam membulat Bagian ini dapat berotasi pada sendi

synovial kecil di samping tulang berdekatan Radius dapat berayun memutar pada

ulna dan membalik telapak tangan (pronasi) Pronasi dibentuk oleh otot-otot yang

terletak di dalam yang menyatukan radius dan ulna yang menarik keduanya

bersamaan

Gerakan sebaliknya gerakan yang kuat dengan obeng (supinasi) dibentuk

oleh bisep dan supinator yang melepaskan radius

Otot-otot lengan bawah yang besar dimasuki oleh tendon seperti tali yang kuat

dalam karpal dan tulang-tulang terminal (falangus) jari-jari

Fleksor yang kuat untuk menggenggam terletak dalam lapisan-lapisan sisi

telapak tangan dari lengan bawah Ektensor yang lebih lemah terletak pada dorsum

Seperti meluruskan jari-jari dan pergelangan tangan otot-otot ini penting utnuk

menggenggam kuat dimana pergelangan tangan pertama-tama harus diekstensi dan

difiksasi untuk mengendurkan tendon-tendon fleksor

Gerakan pada sendi pergelangan tangan tendon dicegah menekuk berurutan

dengan melalui terowongan carpal (carpal tunnel) yang dibentuk oleh pita-pita fibrosa

transversum yang meregang kuat yang terbenam pada tiap ujung tulang

Dua puluh otot kecil berada antara metacarpal dan pada telapak tangan

termasuk bulatan ibu jari Otot-otot ini memisahkan dan menyatukan jari-jari dan

merotasi ibu jari Otot-otot kecil tetapi mengubah kerja otot-otot lengan bawah dan

penting untuk gerakan tangan yang halus Beberpaa otot panjang lengan bawah

berinsersi ke dalam dasar tulang jari telunjuk dan metacarpal dan menggerakkan serta

menguatkan pergeangan tangan

4 Patofisiologi

Ada beberapa teori yang diajukan umumnya para ahli berpendapat bahwa faktor

mekanik dan vaskuler sangat berperan dalam terjadinya Sindroma Terowongan Karpal ini

Sebagian besar Sindroma Terowongan Karpal terjadi perlahan-lahan (kronis) Pada

jaringan pelindung tendon yaitu tenosynovium membengkak dicurigai karena cairan

synovial yang berfungsi melindungi dan melumasi tendon tertimbun terjadi juga penebalan

fleksor retinakulum Kedua keadaan ini akan menekan nMedianus Tekanan yang berulang-

24

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 25: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

ulang dan lama pada nMedianus akan menyebabkan tekanan intrafasikuler meninggi

Keadaan ini menyebabkan perlambatan aliran vena Kongesti ini lama-lama akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler selanjutnya terjadi anoksia yang akan merusak endotel

menimbulkan kebocoran protein sehingga terjadi edema epineural Hipotesa ini dapat

menerangkan keluhan yang sering pada Sindroma Terowongan Karpal yaitu berupa rasa

nyeri dan sembab terutama malam atau pagi hari yang akan berkurang setelah tangan yang

bersangkutan digerak-gerakan atau diurut mungkin karena perbaikan dari gangguan vaskuler

ini

Bila keadaan berlanjut terjadi fibrosis epineural dan merusak serabut saraf

Selanjutnya saraf menjadi atrofi dan diganti jaringan ikat sehingga fungsi nMedianus akan

terganggu

Pada Sindroma Terowongan Karpal yang akut biasa terjadi kompresi yang melebihi

tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi saraf Saraf menjadi

iskemik terjadi peninggian tekanan fasikuler yang juga akan memperberat keadaan iskemik

ini

Selanjutnya terjadi pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan edema yang

menimbulkan terganggunya sawar darah saraf dan selanjutnya merusak saraf tersebut

Pengaruh mekaniktekanan langsung pada saraf tepi dapat pula menimbulkan invaginasi

nodus Ranvier dan demieliminasi setempat sehingga konduksi saraf terganggu Selainnya

dari faktor mekanik dan vaskuler ini mungkin ada keadaan lain yang membuat nMedianus

menderita dalam terowongan karpal

Terdapat juga beberapa kondisi medis yang mempunyai hubungan dengan kejadian

Sindroma Terowongan Karpal seperti

Diabetes dicurigai karena keadaan ini menyebabkan hipoperfusi dan hipoksia

jaringan sehingga mempercepat progresifitas pembengkakan dan pembentukan

jaringan ikat

Penyakit paru obstruktif kronik asma emfisema dan bronchitis kronik diduga karena

terdapat penurunan suplai oksigen

Penyakit autoimun atau keadaan sistem imun yang abnormal seperti pada SLE

rheumatoid atrhritis dan hipotiroid juga menimbulkan inflamasi di terowongan karpal

Gangguan pada otot jaringan ikat dan tulang seperti arthritis gout amyloidosis

akromegali juga meningkatkan resiko Sindroma Terowongan Karpal

Trauma dan riwayat operasi pada tangan walaupun sudah lama juga berperan

Struktur yang abnormal baik pada tangan pergelangan atau lengan

25

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 26: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

Gangguan fungsi ginjal yang memerlukan hemodialisis sering menimbulkan

penimbunan protein pada terowongan karpal yang disebut β 2 mikroglobulin

Setiap keadaan yang menyebabkan kompresi pada nMedianus di terowongan karpal

dapat menjadi etiologi Sindroma Terowongan Karpal ini antara lain

1 Keadaan yang mengurangi luas terowongan karpal misalnya kelainan anatomis

bawaan patah tulang atau kalus setelah patah tulang akromegali osteofit eksostosis

tulang perkapuran dll yang dapat mempengaruhi struktur pergelangan tangan

Tersering terjadi penebalan fleksor retinakulum misalnya karena proses radang seperti

pada arthritis rematoid

2 Keadaan yang menyebabkan isi terowongan berlebihan Misalnya terdapat otot

aberant dalam terowongan atau terjadi trombosis pada arteri Medianus yang

persistent Proses yang tersering menyebabkan isi terowongan berlebihan ialah

radang seperti tenosinovitis non spesifik yang dapat menyebabkan penebalan dan

fibrosis sinovium Tuberkulosis histoplasmosis tophi gout neoplasma neurinoma

atau ganglion juga pernah dilaporkan

3 Penyakit sistemik lainnya misalnya kegemukan kehamilan menopause miksedema

gagal jantung ataupun gangguan keseimbangan hormon yang mengakibatkan

penimbunan lemak atau cairan yang juga menimbulkan sembab dalam terowongan

4 Ellis dkk mengatakan defisiensi vitamin B6 (Pyridoxin) memegang peranan sebagai

penyebab Sindroma Terowongan Karpal Tetapi penulis lain banyak yang tidak setuju

pada pendapat ini

5 Pada Sindroma Terowongan Karpal akut biasanya disebabkan oleh trauma

(frakturdislokasi) pergelangan tangan Dapat juga karena infeksi pergelangan atau

lengan bawah Perdarahan spontan trombosis dll Seluruhnya dapat mengakibatkan

peninggian tekanan dalam terowongan karpal dan menekan nMedianus

6 Selain itu mungkin ada faktor lain yang belum terungkap yang menjadi etiologi

Sindroma Terowongan Karpal ini sehingga sering kita sebut Sindroma Terowongan

Karpal idiopatik

5 CTSSindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati tekanan atau

cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal pada pergelangan

26

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 27: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

tangan tepatnya di bawah tleksor retinakulum (citSamuel 1979 Dejong 1979

Mumenthaler 1984) Dulu sindroma ini juga disebut dengan nama acroparesthesia

median thenar neuritis atau partial thenar atrophy STK pertama kali dikenali sebagai

suatu sindroma klinik oleh Sir James Paget pada kasus stadium lanjut fraktur radius

bagian distal (1854) STK spontan pertama kali dilaporkan oleh Pierre Marie dan

CFoix pada taboo 1913 Istilah STK diperkenalkan oleh Moersch pada tabun 1938

Terowongan karpal terdapat di bagian sentral dari pergelangan tangan di mana

tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh

beberapa tendon dan nervus medianus Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan

sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor

retinakulum (transverse carpal ligament dan palmar carpal ligament) yang kuat dan

melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut Setiap perubahan yang

mempersempit terowongan ini akan menyebabkan tekanan pada struktur yang paling

rentan di dalamnya yaitu nervus medianus

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenese dari STK Sebagian besar penulis

berpendapat bahwa faktor mekanik clan vaskular memegang peranan penting dalam

terjadinya STK Umumnya STK terjadi secara kronis di mana terjadi penebalan

fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap nervus medianus Tekanan

yang berulang-ulang dan lama akan mengakibatkan peninggian tekanan intrafsikuler

Akibatnya aliran darah vena intrafasikuler melambat Kongesti yang terjadi ini akan

mengganggu nutrisi intrafasikuler lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak

endotel Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga

terjadi edema epineural Hipotesa ini menerangkan bagaimana keluhan nyeri dan

sembab yang timbul terutama pada malampagi hari akan berkurang

Setelah tangan yang terlibat digerak-gerakkan atau diurut (mungkin akibat

terjadinya perbaikan sementara pada aliran darah) Apabila kondisi ini terus berlanjut

akan terjadi fibrosis epineural yang merusak serabut saraf Lama-kelamaan safar

menjadi atrofi dan digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsi nervus

medianus terganggu secara menyeluruh

Pada STK akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi tekanan perfusi

kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik saraf Keadaan

iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intrafasikuler yang menyebabkan

berlanjutnya gangguan aliran darah Selanjutnya terjadi vasodilatasi yang

27

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 28: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

menyebabkan edema sehingga sawar darah-saraf terganggu Akibatnya terjadi

kerusakan pada saraf tersebut

Tekanan langsung pada safar perifer dapat pula menimbulkan invaginasi

Nodus Ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu

ETIOLOGI

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh nervus medianus juga

dilalui oleh beberapa tendon fleksor Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin

padatnya terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada nervus

medianus sehingga timbullah STK

Pada sebagian kasus etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita

lanjut usia Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada

pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada

pergelangan tangan termasuk STK

Pada kasus yang lain etiologinya adalah

1 Herediter neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy misalnya

HMSN ( hereditary motor and sensory neuropathies) tipe III

2 Trauma dislokasi fraktur atau hematom pada lengan bawah pergelangan tangan dan

tangan Sprain pergelangan tangan Trauma langsung terhadap pergelangan tangan

Pekerjaan gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan tangan yang

berulang-ulang

3 Infeksi tenosinovitis tuberkulosis sarkoidosis

4 Metabolik amiloidosis gout

5 Endokrin akromegali terapi estrogen atau androgen diabetes mellitus hipotiroidi

kehamilan

6 Neoplasma kista ganglion lipoma infiltrasi metastase mieloma

7 Penyakit kolagen vaskular artritis reumatoid polimialgia reumatika skleroderma

lupus eritematosus sistemik

8 Degeneratif osteoartritis

9 Iatrogenik punksi arteri radialis pemasangan shunt vaskular untuk dialisis

hematoma komplikasi dari terapi anti koagulan

GEJALA

28

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 29: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja Gangguan

motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat 51213 Gejala awal biasanya berupa

parestesia kurang merasa (numbness) atau rasa seperti terkena aliran listrik (tingling)

pada jari 123 dan setengah sisi radial jari 4 walaupun kadang-kadang dirasakan

mengenai seluruh jari-jari Keluhan parestesia biasanya lebih menonjol di malam hari

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada malam hari

sehingga sering membangunkan penderita dari tidurnya Rasa nyeri ini umumnya

agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakkan tangannya atau

dengan meletakkan tangannya pada posisi yang lebih tinggi Nyeri juga akan

berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya Bila penyakit

berlanjut rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin

sering bahkan dapat menetap Kadang-kadang rasa nyeri dapat terasa sampai ke

lengan atas dan leher sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal

pergelangan tangan

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekakuan pada jari-jari tangan dan

pergelangan tangan terutama di pagi hari Gejala ini akan berkurang setelah penderita

mulai mempergunakan tangannya Hipesetesia dapat dijumpai pada daerah yang

impuls sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang

trampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil Kelemahan pada

tangan juga dapat dijumpai sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan yang

dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam Pada

penderita STK pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-otot thenar dan otot-otot

lainnya yang diinnervasi oleh nervus melanus

DIAGNOSA

Diagnosa STK ditegakkan selain berdasarkan gejala-gejala di atas juga didukung oleh

beberapa pemeriksaan yaitu

1 Pemeriksaan fisik

Harus dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian khusus

pada fungsi motorik sensorik dan otonom tangan Beberapa pemeriksaan dan tes

provokasi yang dapat membantu menegakkan diagnosa STK adalah 18

a Flicks sign Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-

gerakkan jari-jarinya Bila keluhan berkurang atau menghilang akan

29

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 30: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

menyokong diagnosa STK Harus diingat bahwa tanda ini juga dapat dijumpai

pada penyakit Raynaud

b Thenar wasting Pada inspeksi dan palpasi dapat ditemukan adanya atrofi otot-

otot thenar

c Menilai kekuatan dan ketrampilan serta kekuatan otot secara manual

maupun dengan alat dinamometer Penderita diminta untuk melakukan

abduksi maksimal palmar lalu ujung jari 1 dipertemukan dengan ujung jari

lainnya Di nilai juga kekuatan jepitan pada ujung jari-jari tersebut

Ketrampilanketepatan dinilai dengan meminta penderita melakukan gerakan

yang rumit seperti menulis atau menyulam

d Wrist extension test Penderita melakukan ekstensi tangan secara maksimal

sebaiknya dilakukan serentak pada kedua tangan sehingga dapat

dibandingkan Bila dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti STK maka tes

ini menyokong diagnosa STK

e Phalens test Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal Bila dalam

waktu 60 detik timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

Beberapa penulis berpendapat bahwa tes ini sangat sensitif untuk menegakkan

diagnosa STK

f Torniquet test Dilakukan pemasangan tomiquet dengan menggunakan

tensimeter di atas siku dengan tekanan sedikit di atas tekanan sistolik Bila

dalam 1 menit timbul gejala seperti STK tes ini menyokong diagnosa

g Tinels sign Tes ini mendukung diagnosa hila timbul parestesia atau nyeri pada

daerah distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan

karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi

h Pressure test Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan

menggunakan ibu jari Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala

seperti STK tes ini menyokong diagnosa

i Luthys sign (bottles sign) Penderita diminta melingkarkan ibu jari dan jari

telunjuknya pada botol atau gelas Bila kulit tangan penderita tidak dapat

menyentuh dindingnya dengan rapat tes dinyatakan positif dan mendukung

diagnosa

30

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 31: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

j Pemeriksaan sensibilitas Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik

(two-point discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus

medianus tes dianggap positif dan menyokong diagnosa

k Pemeriksaan fungsi otonom Diperhatikan apakah ada perbedaan keringat

kulit yang kering atau licin yang terbatas pada daerah innervasi nervus

medianus Bila ada akan mendukung diagnosa STK

2 Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a Pemeriksaan EMG dapat menunjukkan adanya fibrilasi polifasik gelombang

positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot thenar Pada

beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot lumbrikal EMG bisa

normal pada 31 kasus STK

b Kecepatan Hantar Saraf(KHS) Pada 15-25 kasus KHS bisa normal Pada

yang lainnya KHS akan menurun dan masa laten distal (distal latency)

memanjang menunjukkan adanya gangguan pada konduksi safar di

pergelangan tangan Masa laten sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik

3 Pemeriksaan radiologis Pemeriksaan sinar X terhadap pergelangan tangan dapat

membantu melihat apakah ada penyebab lain seperti fraktur atau artritis Foto palos

leher berguna untuk menyingkirkan adanya penyakit lain pada vertebra USG CT

scan dan MRI dilakukan pada kasus yang selektif terutama yang akan dioperasi

4 Pemeriksaan laboratorium Bila etiologi STK belum jelas misalnya pada penderita

usia muda tanpa adanya gerakan tangan yang repetitif dapat dilakukan beberapa

pemeriksaan seperti kadar gula darah kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap

DIAGNOSA BANDING

1 Cervical radiculopathy Biasanya keluhannya berkurang hila leher diistirahatkan dan

bertambah hila leher bergerak Oistribusi gangguan sensorik sesuai dermatomnya

2 lnoracic outlet syndrome Dijumpai atrofi otot-otot tangan lainnya selain otot-otot

thenar Gangguan sensorik dijumpai pada sisi ulnaris dari tangan dan lengan bawah

31

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 32: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

3 Pronator teres syndrome Keluhannya lebih menonjol pada rasa nyeri di telapak

tangan daripada STK karena cabang nervus medianus ke kulit telapak tangan tidak

melalui terowongan karpal

4 de Quervains syndrome Tenosivovitis dari tendo muskulus pollicis longus dan

ekstensor pollicis brevis biasanya akibat gerakan tangan yang repetitiv

32

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 33: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

TERAPI

Selain ditujukan langsung terhadap STK terapi juga harus diberikan terhadap

keadaan atau penyakit lain yang mendasari terjadinya STK Oleh karena itu sebaiknya

terapi STK dibagi atas 2 kelompok yaitu

1 Terapi langsung terhadap STK

a Terapi konservatif

1 Istirahatkan pergelangan tangan

2 Obat anti inflamasi non steroid

3 Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan Bidai dapat

dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3

minggu

4 lnjeksi steroid Deksametason 1-4 mg 1 atau hidrokortison 10-25 mg

atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam

terowongan karpal dengan menggunakan jarum no23 atau 25 pada

lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah

medial tendon musculus palmaris longus Bila belum berhasil

suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih Tindakan

operasi dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan

setelah diberi 3 kali suntikan

5 Kontrol cairan misalnya dengan pemberian diuretika

6 Vitamin B6 (piridoksin) Beberapa penulis berpendapat bahwa salah

satu penyebab STK adalah defisiensi piridoksin sehingga mereka

menganjurkan pemberian piridoksin 100-300 mghari selama 3

bulan Tetapi beberapa penulis lainnya berpendapat bahwa

pemberian piridoksin tidak bermanfaat bahkan dapat menimbulkan

neuropati bila diberikan dalam dosis besar

7 Fisioterapi Ditujukan pada perbaikan vaskularisasi pergelangan

tangan

b Terapi operatif

Tindakan operasi pacta STK disebut neurolisis nervus medianus pada

pergelangan tangan Operasi hanya dilakukan pacta kasus yang tidak

mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau hila terjadi gangguan

sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar Pada STK bilateral

33

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 34: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

biasanya operasi pertama dilakukan pada tangan yang paling nyeri walaupun

dapat sekaligus dilakukan operasi bilateral Penulis lain 16 menyatakan bahwa

tindakan operasi mutlak dilakukan hila terapi konservatif gagal atau bila ada

atrofi otot-otot thenar sedangkan indikasi relatif tindakan operasi adalah

hilangnya sensibilitas yang persisten

Biasanya tindakan operasi STK dilakukan secara terbuka dengan

anestesi lokal tetapi sekarang telah dikembangkan teknik operasi secara

endoskopik Operasi endoskopik memungkinkan mobilisasi penderita secara

dini dengan jaringan parut yang minimal tetapi karena terbatasnya lapangan

operasi tindakan ini lebih sering menimbulkan komplikasi operasi seperti

cedera pada safar Beberapa penyebab STK seperti adanya massa atau anomali

maupun tenosinovitis pacta terowongan karpal lebih baik dioperasi secara

terbuka

2 Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasari STK

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya STK harus ditanggulangi

sebab bila tidak dapat menimbulkan kekambuhan STK kembali Pada keadaan di

mana STK terjadi akibat gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan penyesuaian

ataupun pencegahan

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya STK atau

mencegah kekambuhannya antara lain 3

10487071048707Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

10487071048707Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda Gunakanlah seluruh tangan

dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda jangan hanya menggunakan ibu jari

dan telunjuk

10487071048707Batasi gerakan tangan yang repetitif

10487071048707Istirahatkan tangan secara periodik

10487071048707Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan memiliki waktu

untuk beristirahat

10487071048707Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan peregangan secara

teratur

Di samping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering

mendasari terjadinya STK seperti trauma akut maupun kronik pada pergelangan

34

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 35: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

tangan dan daerah sekitarnya gagal ginjal penderita yang sering

dihemodialisamyxedema akibat hipotiroidi akromegali akibat tumor hipofise

kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi penyakit kolagen vaskular artritis

tenosinovitis infeksi pergelangan tangan obesitas dan penyakit lain yang dapat

menyebabkan retensi cairan atau menyebabkan bertambahnya isi terowongan karpal

PROGNOSA

Pada kasus STK ringan dengan terapi konservatif pacta umumnya prognosa

baik Secara umum prognosa operasi juga baik tetapi karena operasi hanya

melakukan pada penderita yang sudah lama menderita STK penyembuhan post

ratifnya bertahap Perbaikan yang paling cepat dirasakan adalah hilangnya rasa nyeri

yang kemudian diikuti perbaikan sensorik Biasanya perbaikan motorik dan otot- otot

yang mengalami atrofi baru diperoleh kemudian Keseluruhan proses perbaikan STK

setelah operasi ada yang sampai memakan waktu 18 bulan

Bila setelah dilakukan tindakan operasi tidak juga diperoleh perbaikan maka

dipertimbangkan kembali kemungkinan berikut ini

1 Kesalahan menegakkan diagnosa mungkin jebakantekanan terhadap nervus

medianus terletak di tempat yang lebih proksimal

2 Telah terjadi kerusakan total pada nervus medianus

3 Terjadi STK yang baru sebagai akibat komplikasi operasi seperti akibat edema

perlengketan infeksi hematoma atau jaringan parut hipertrofik

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya sensibilitas

yang persisten di daerah distribusi nervus medianus Komplikasi yang paling berat

adalah reflek sympathetic dystrophy yang ditandai dengan nyeri hebat hiperalgesia

disestesia dan ganggaun trofik Sekalipun prognosa STK dengan terapi konservatif

maupun operatif cukup baik tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada

Bila terjadi kekambuhan prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi

kembali

35

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 36: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

VII Kesimpulan

CTS (Carpal Tunnel Syndrome) adalah neuropati kompresi nervus medianus

pada terowongan karpal yang ditandai dengan rasa kesemutan yang disertai dengan

rasa nyeri dan panas terbakar Kompresi pada nervus medianus ini disebabkan oleh

beberapa hal seperti trauma langsung ke carpal tunnel yang menyebabkan penekanan

misalnya Collesfrakture edem akibat trauma posisi pergelangan tangan misalnya

fleksi akut saat tidur imobilisasi pada posisi fleksidan deviasi ulnar yang cukup

besar trauma akibat gerkan fleksi-ekstensi berulang pergelangan tangan dengan

kekuatan yangcukup seperti saat mencuci tumor atau benjolan yang menekan carpal

tunnel edema akibat inflamasi kehamilan atau infeksi osteofit sendi carpal akibat

proses degenerasi kelainan sistemik seperti obesitas DM tiroid dan lainnya

Pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini terdapat gangguan pada struktur serta

fungsi anatomi dan histologi dari terowongan karpal Nervus medianus yang

mempersyarafi terowongan karpal ini mengalami demielinisasi (menghilangnya

selubung mielin yang membungkus akson) yang melibatkan destruksi fokal

atau bebercak selubung mielin susunan saraf pusat disertai respons peradangan Hal

inilah yang menyebabkan nervus medianus terjepit sehingga menimbulkan

keabnormalan anatomi seperti atrofi otot dan paraesthesia yang dapat menghambat

fisiologi pergerakan pada tangan penderitanya

Terapi pada CTS (Carpal Tunnel Syndrome) ini bisa dilakukan secara

konservatif seperti pemasangan bidai injeksi steroid kontrol cairan diuriteka

fisioterapi ultrasound dan sebagainya Apabila pasien tidak membaik setelah

mendapatkan terapi konservatif maka pasien sebaiknya melakukan terapi operatif

36

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA
Page 37: Laporan Tutorial Skenario Ana-histo(2)

VIII Daftar Pustaka

Adams 2006 Anatomi Fisiologi Cambridge Communication Limited Eds 2 Jakarta EGC

Ginsberg Lionel 2008 Lecture Notes Neurologi Ed ke-8 Jakarta Penerbit Erlanggahttpcatalognucleusinccomimagescooked38025Wjpg

httpdigilibunimusacidfilesdisk1105jtptunimus-gdl-nananurqot-5202-3-bab2pdfhttpwwwklikdoktercomtanyadokterread201004308932kesemutan--carpal-tunnel-

syndrome-

httpmedchromecomwp-contentuploads201005brachial-plexusgifampimgrefurl=httpmedchromecombasic-scienceanatomybrachial-plexus-and-its-injuryampusg=__comtVtq0RPcKcrSJwYUCnOMhpSE=amph=462ampw=600ampsz=19amphl=idampstart=5ampzoom=1amptbnid=O9UhKIW8xMVahMamptbnh=104amptbnw=135ampei=ETXXTpC3LMidmQXLk6ztCwampprev=search3Fq3DPlexus2BBrachialis26um3D126hl3Did26client3Dfirefox-a26sa3DX26rls3Dorgmozillaen-USofficial26tbm3Dischampum=1ampitbs=1

httpneurologymultiplycomjournalitem33

httpwwwdrdidispogcom201101tangan-kesemutan-pada-wanita-hamil

Mardjono dan Sidharta 2008 Neurologi Klinis Dasar Jakarta Dian Rakyat

Ngoerah I Gusti 1991 Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf Surabaya Airlangga University Press

Price dan Wilson 2006 Patofisiologi Konsep Klinis Prose-Prose Penyakit Ed Ke-6 Jakarta EGC

Putz Reinhard 2006 Atlas Anatomi Manusia Sobotta Ed 22 Jakarta EGC

Snell Richard S 2006 Anatomi Klinik Ed 6 Jakarta EGC

37

  • ETIOLOGI
  • GEJALA
  • DIAGNOSA
  • TERAPI
  • PROGNOSA