histo urinaria

8
HISTOLOGI SISTEM URINARIA 2.1. GINJAL Gambar: Ilustrasi nefron Ginjal merupakan organ ekskresi utama tubuh manusia. Unit struktural dan fungsional ginjal disebut nefron. Setiap ginjal memiliki 1 hingga 1,4 juta nefron fungsional. Nefron tersusun atas bagian-bagian yang berfungsi langsung dalam pembentukan urin. Adapun bagian-bagian nefron, yaitu: korpus renalis, tubulus kontortus proksimal, ansa henle segmen tebal dan tipis, tubulus kontortus distal, dan duktus koligens. Ginjal dibungkus oleh kapsul jaringan lemak dan jaringan ikat padat kolagen (kapsula fibrosa). Struktur tersebut disebut sebagai kapsula ginjal. Di sebelah dalam kapsula ginjal, terdapat bagian korteks dan di sebelah dalam korteks terdapat medulla. Korteks berisi korpus renalis atau korpus malphigi yang merupakan

description

histo urinaria

Transcript of histo urinaria

Page 1: histo urinaria

HISTOLOGI SISTEM URINARIA2.1. GINJAL

Gambar: Ilustrasi nefron

Ginjal merupakan organ ekskresi utama tubuh manusia. Unit struktural dan fungsional ginjal disebut nefron. Setiap ginjal memiliki 1 hingga 1,4 juta nefron fungsional. Nefron tersusun atas bagian-bagian yang berfungsi langsung dalam pembentukan urin. Adapun bagian-bagian nefron, yaitu: korpus renalis, tubulus kontortus proksimal, ansa henle segmen tebal dan tipis, tubulus kontortus distal, dan duktus koligens.

Ginjal dibungkus oleh kapsul jaringan lemak dan jaringan ikat padat kolagen (kapsula fibrosa). Struktur tersebut disebut sebagai kapsula ginjal. Di sebelah dalam kapsula ginjal, terdapat bagian korteks dan di sebelah dalam korteks terdapat medulla. Korteks berisi korpus renalis atau korpus malphigi yang merupakan kesatuan dari glomerulus dan kapsula Bowman. Selain itu juga terdapat tubulus kontortus dan arteri atau vena yang mendarahinya. Di medulla, dapat ditemukan struktur duktus namun tidak terdapat jaringan glomerulus. Dengan adanya perbedaan khas tersebut, secara mikroskopis, ginjal dapat dibedakan dengan jelas mana bagian korteks dan mana bagian medullanya.

Page 2: histo urinaria

Gambar:. Histologi ginjal, a) korteks b) medulla

Korteks ginjal mengandung korpus renalis yang merupakan permulaan dari setiap nefron. Korpus renalis mengandung kapiler glomerulus yang diselubungi oleh dua lapis epitel yang disebut kapsula Bowman. Lapisan dalam kapsul atau lapisan visceral kapsula Bowman menyelimuti kapiler glomerulus. Pada lapisan ini terdapat podosit, yaitu sel yang memiliki prosesus primer dan sekunder yang menyelimuti kapiler glomerulus dengan saling bersilangan. Sementara itu, lapisan parietal di sebelah luarnya, yang tersusun dari epitel selapis skuamosa, membulat dan membentuk rongga di antara keduanya yang disebut rongga urin atau rongga kapsular. Di sinilah hasil ultrafiltrat ditampung untuk selanjutnya diteruskan ke tubulus kontortus proksimal. Korpus renalis memiliki dua kutub yaitu kutub vaskular dan kutub tubular. Kutub vaskular berarti kutub tempat masuknya arteriol aferen dan keluarnya arteriol eferen. Daerah ini ditandai dengan adanya struktur makula densa, yaitu sel reseptor berbentuk palisade di dinding tubulus kontortus distal yang dekat dengan glomerulus. Di daerah ini juga dapat ditemukan sel jukstaglomerular atau sel granular yang merupakan modifikasi dari otot polos dinding arteriol aferen. Makula densa, sel jukstaglomerular, dan kumpulan sel mesangial ekstraglomerular membentuk aparatus jukstaglomerular. Struktur ini berfungsi dalam pengaturan volume dan tekanan darah.

Struktur nefron berikutnya adalah tubulus-tubulus yang berperan dalam proses reabsorpsi. Berikut ini merupakan ciri khas penampakan mikroskopis dari masing-masing tubulus.

Tubulus kontortus proksimal : Epitel selapis kuboid dengan brush border sehingga batas sel dengan lumen tampak tidak jelas, Batas antar sel juga tidak jelas karena membran sel lateral berinterdigitasi dengan sel tetangga, Sitoplasma asidofilik dan granular, Jarak antar inti sel jauh , Ditemukan di jaringan korteks. Ansa henle segmen tebal pars desendens : Epitel selapis

Page 3: histo urinaria

kuboid dengan brush border sehingga batas sel dengan lumen tampak tidak jelas, Batas antar sel juga tidak jelas karena membran sel lateral berinterdigitasi dengan sel tetangga, Sitoplasma asidofilik dan granular, Jarak antar inti sel jauh, Ditemukan di jaringan medulla .Ansa henle segmen tipis : Epitel selapis skuamosa, mirip dengan kapiler namun tidak memiliki sel darah pada lumennya, Tidak dapat dibedakan antara asendens dan desendens

Ansa henle segmen tebal pars asendens : Epitel selapis kuboid tanpa brush border sehingga batas sel dengan lumen tampak cukup jelas dibanding tubulus kontortus proksimal , Batas antar sel juga tidak jelas karena membran sel lateral berinterdigitasi dengan sel tetangga, Sitoplasma terlihat lebih pucat, Jarak antar inti sel lebih rapat dibanding tubulus kontortus proksimal, Ditemukan di jaringan medulla 

Tubulus kontortus distal : Epitel selapis kuboid tanpa brush border sehingga batas sel dengan lumen tampak cukup jelas dibanding tubulus kontortus proksimal, Batas antar sel juga tidak jelas karena membran sel lateral berinterdigitasi dengan sel tetangga, Sitoplasma terlihat lebih pucat, Jarak antar inti sel lebih rapat dibanding tubulus kontortus proksimal, Ditemukan di jaringan korteks

Duktus koligens, Epitel selapis kuboid dengan batas antar sel atau membran sel yang jelas

Page 4: histo urinaria

Gambar:. Tubulus ginjal

Setelah melalui serangkaian traktus pada nefron, urin akan bermuara pada duktus papilaris Bellini di bagian apeks dari piramid medula. Adapun struktur dari duktus papilaris Bellini ini adalah dindingnya merupakan epitel selapis silindris dengan batas cukup jelas. Urin yang melewati traktus tersebut kemudian akan ditampung di calyx minor untuk selanjutnya dialirkan ke calyx mayor, pelvis renalis, dan ureter. Ketiga struktur ini disusun oleh sel epitel transisional yang khas dengan sel payungnya.

2.2. URETER

Manusia memiliki sepasang ureter yang menghubungkan ginjal dengan vesica urinaria. Saluran ini memiliki lapisan mukosa yang melipat ke arah dalam dengan jenis epitel transisional. Berbatasan dengan lamina propria, terdapat struktur lapisan muskularis berupa otot polos yang lebih tebal dari mukosa. Otot polos ini terdiri atas dua lapis pada ureter proksimal (sirkular dan longitudinal) serta tiga lapis pada ureter distal (longitudinal, sirkular, dan longitudinal). Bagian terluarnya juga dapat ditemukan tunika adventisia.

Page 5: histo urinaria

Gambar: Ureter

2.3 VESICA URINARIA

Vesica urinaria atau kantung kemih merupakan organ penampung urin sementara sebelum dikeluarkan atau berkemih. Organ ini memiliki tiga lapisan otot polos yang cukup tebal dan tidak tersusun rapi seperti di ureter karena susunannya beranastomosis. Otot ini disebut m. detrusor. Epitel permukaannya adalah transisional dengan enam lapis sel, lebih tebal dibandingkan ureter.

Page 6: histo urinaria

Gambar: Vesica urinaria

2.4 URETRA

Uretra merupakan traktus fibromuskular yang membawa urin dari vesica urinaria keluar tubuh. Epitelnya tidak hanya satu jenis. Pada wanita, yang panjangnya sekitar 4 – 5 cm, dinding uretra tersusun atas epitel transisional di bagian proksimal dan epitel berlapis skuamosa di bagian luarnya. Pada pria yang memiliki uretra lebih panjang dari wanita dapat ditemukan epitel berlapis kolumnar.

IV. REFERENSI

1. Mescher AL. Junqueira’s basic histology text & atlas. 13th ed. China: McGraw-Hill; 2013. p. 415-18.2. Eroschenko VP. diFiore’s atlas of histology with functional correlations. 11th ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins; 2008. p. 355-26.3. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of anatomy & physiology. 9th ed. San Francisco: Pearson Education; 2012. p. 960-3.