Skenario 1 histo
-
Upload
estiwidyastuti -
Category
Documents
-
view
245 -
download
2
description
Transcript of Skenario 1 histo
SKENARIO 1
HISTOLOGI: TRAKTUS DIGESTIVUS (ANORECTAL)
RECTUM ANUS
Dibedakan menjadi 2 bagian :
1. Pars ampullaris recti
Sebagian besar tidak banyak berbeda strukturnya dengan colon. Glandula intestinalis
merupakan yang terpanajang diantara kelenjar usus. Kemudian makin jarang, memendek dan
menghilang pars analis recti.
Jaringan limfoid lebih sedikit daripada digeolony. Tunica muscularisnya terdiri dari dua
lapisan tetapi tidak terdapat taenia lagi. Tunica serosa diganti oleh tunica adventitia, hingga tidak
dilapisi oleh mesotil.
2. Pars analis recti
Tunica mucosa membentuk lipatan longitudinal, sebanyak sekitar 8 buah. Lipatan
longitudinale ini disebut Columna rectalis Norgagni. Ujung lipatan-lipatan tersebut bersatu
membatasi lubang anus. Maka terbentuk sebagai katup valvula analis dan ruang yang disebut
sinus analis. Pada apeks katup anus, epitel silindris rektum digantikan langsung oleh epitel
gepeng berlapis tanpa kornifikasi dari saluran anus. Kelenjar intestinal berakhir di sini, lamina
propria rektum digantikan oleh jaringan ikat padat ireguler dalam lamina propria saluran anus.
Submukosa rektum bersatu dengan lamina propria saluran anus.
Lamina propria dan submukosa keduanya amat vaskular pada daerah ini. Plexus
haemoroidalis interna yang terdiri dari vena terletak di dalam mukosa saluran anus dan
pembuluh darah meluas dari sini ke dalam submukosa rektum. Hemoroid interna adalah hasil
dilatasi patologik dari pembuluh-pembuluh ini. Hemoroid eksterna berkembang dari pembuluh-
pembuluh plexus venosum eksterna pada bibir anus.
Stratum circulare tunica musculoaris pada akhirnya akan menebal membentuk m.spincter ani
internum. Sedangkan diluarnya terdapat bekas-bekas otot yang bergerak melingkar membentuk
m.spincter ani externus.
Pada akhir pars analis recti terdapat perubahan epitil, dari epitel silindris selapis menjadi
epitel gepeng berlapis tanpa keratinisasi. Daerah perubahan tersebut melingkar, disebut linea
anorectale. Lebih lanjut epitil gepeng terlapis tadi akan mengalami keratinisasi dan batasnya
yang membentuk lingkaran disebut liniaanucutanea. Di daerah ini mulai muncul folikel-folikel
rambut dengan glandula sebacea. Glandula sudorifera bersifat apokrin seperti di axilla, disebut
glndula circum-anale yang berbentuk tubuler.
a. Pada preparat dengan perbesaran 100X:
- Terlihat peralihan mukosa rectum ke mukosa anus yang ditandai dengan peralihan
dari epitel kolumner simpleks ke epitel skuamus kompleks non keratin dilanjutkan
epitel skuamus kompleks berkeratin
- Pada rectum masih dijumpai kripte
- Pada anus epitelnya rata, kompleks, mulai ada keratinisasi kulit
- Di daerah perbatasan, lebih kea rah kulit terdapat kelenjar sirkum analis sebagai
modifikasi kelenjar sudorifera bersifat apokrin
b. Pada preparat dengan perbesaran 400X
- Pada perbatasan tampak epitel kolumner simpleks dari kripte beralih menjadi epitel
skuamus kompleks non keratin dilanjutkan epitel skuamus kompleks berkeratin
kompak dengan papilla dermisnya
Ciri-ciri kelenjar sirkum analis:
- Dindingnya tersusun dari sel-sel kuboid, inti bulat di tengah, batas sel jelas,
sitoplasma kemerah-merahan
- Lumen kelenjar lebar-lebar
- Kelenjar berkelompok-kelompok gambaran seperti kelenjar sudorifera biasa, tetapi
lumennya lebar.