laporan puskesmas Karangploso.docx

108
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 2000). Lebih lanjut dijelaskan bahwa pukesmas unit pelayanaan kesehatan terdepan dan terdekat dengan (Ditjen, 1995). Puskesmas berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu serta membina masyarakat untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2001 tugas pokok puskesmas adalah melaksanakan perencanaan, pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara Paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa fungsi dan dan tugas pukesmas adalah mengembangkan, membina dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan termasuk perbaikan gizi masyarakat secara terpadu (Ditjen, 1995). Dalam pelaksanaan program-program di puskesmas dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak dan tenaga kesehatan yang terkait, diantaranya Dokter, Sanitarian, Perawat, Pekarya Kesehatan, Pelaksana Gizi serta Bidan 1

Transcript of laporan puskesmas Karangploso.docx

Page 1: laporan puskesmas Karangploso.docx

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan

pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan

memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 2000).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pukesmas unit pelayanaan kesehatan terdepan dan

terdekat dengan (Ditjen, 1995).

Puskesmas berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh dan terpadu serta membina masyarakat untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah Nomor

6 Tahun 2001 tugas pokok puskesmas adalah melaksanakan perencanaan,

pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara Paripurna

kepada masyarakat di wilayah kerjanya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa fungsi dan

dan tugas pukesmas adalah mengembangkan, membina dan menyelenggarakan

pelayanan kesehatan termasuk perbaikan gizi masyarakat secara terpadu (Ditjen,

1995).

Dalam pelaksanaan program-program di puskesmas dibutuhkan kerja sama

dari berbagai pihak dan tenaga kesehatan yang terkait, diantaranya Dokter,

Sanitarian, Perawat, Pekarya Kesehatan, Pelaksana Gizi serta Bidan yang masing-

masing mempunyai tugas dan yanggung jawab yang berbeda. Salah satu tenaga

kesehatan yang berperan dalam pelaksanaan beberapa program di puskesmas

adalah Ahli Gizi. Seorang Ahli Gizi dipuskesmas bertanggung jawab dalam

mengelola program bina gizi masyarakat di tingkat Puskesmas.

Dalam pelaksanaan kegiatan program perbaikan gizi masyarakat dibutuhkan

kualitas sumber daya manusia, yaitu keterampilan dalam pengenalan masalah

serta penyebab terjadinya masalah gizi dan mampu memberikan alternatif

pemecahan yang meliputi perencanaan, pengelolaan tekhnis maupun administrasi

dan penilaian program di tingkat wilayah kerja (desa/kelurahan)

Pengetahuan maupun ketrampilan dalam pengenalan masalah dan perencanaan

program gizi di tingkat puskesmas merupakan salah satu bekal yang sangat

1

Page 2: laporan puskesmas Karangploso.docx

penting bagi mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Malang sebagai calon

pelaksana gizi sehingga diharapkan mampu dapat mengelola program gizi

masyarakat di tingkat Puskesmas. Untuk memenuhi tuntunan tersebut, mahasiswa

harus melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas sehingga

nantinya dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelayanaan gizi

yang dilakukan di tingkat Puskesmas.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Pada akhir PKL mahasiswa mampu melaksanakan tugas-tugas sebagai ahli

gizi di Puskemas.

2. Tujuan Khusus

a). Melakukan assessment Gizi pasien rawat jalan

b). Melakukan konsultasi gizi.

c). Melakukan penyuluhan gizi kesehatan

d). Melakukan kunjungan rumah pasien yang telah diberi konsultasi.

e). Melakukan analisa hasil pemantauan status gizi balita (penimbangan) di

salah satu desa pada periode Januari sampai Desember 2012 dalam bentuk

grafik.

f). Melakukan evaluasi program gizi yang telah selesai dilaksanakan

puskesmas

g). Melaksanakan salah satu tugas petugas gizi di puskesmas yang diberikan

oleh Kepala Puskesmas.

C. Metode Pelaksanaan PKL

1. Waktu dan Tempat

Praktek Kerja Lapangan (PKL) Manajemen Pelayanan Gizi Masyarakat

(MPGM) dilaksanakan di UPTD Puskesmas Karangploso Kabupaten Malang,

pada tanggal 25 Maret – 06 April 2013.

2. Sasaran Kegiatan

Adapun sasaran dalam pelaksanaan PKL Ini adalah

2

Page 3: laporan puskesmas Karangploso.docx

Seluruh pasien rawat jalan yang berkunjung ke UPTD Puskesmas

Karangploso

Hasil pelaksanaan program gizi dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terakhir

Seluruh Balita, bumil, buteki, WUS, dan PUS yang ada di posyandu.

3. Strategi Pendekatan

Strategi pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan secara personal,

dimana petugas (mahasiswa PKL) melakukan pendekatan kepada masing-

masing pasien.

4. Metode

Wawancara

Ceramah

Diskusi

Observasi

5. Pelaksana Kegiatan

Pelaksana kegiatan adalah Mahasiswa PKL Jurusan Gizi-Poltekkes Kemenkes

Malang Semester VI, Kelompok-J

untuk Puskesmas Karangploso, yaitu :

Nama : Deni wahyu widodo

NIM : 0903000047

6. Bentuk Kegiatan

Menyajikan rencana kerja selama dua minggu

Mempelajari Struktur Organisasi Puskesmas

Mempelajari tugas pokok dan fungsi masing-masing bagian khususnya

yang terkait dengan program gizi

Mengevaluasi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program gizi di

Puskesmas yang meliputi target, sasaran, waktu dan tempat dalam kurun

waktu satu tahun terakhir, diantaranya :

a. PMT

b. Vitamin A

c. GAKY

d. Anemia

e. Posyandu

3

Page 4: laporan puskesmas Karangploso.docx

f. Survei Konsumsi Gizi

g. Pembinaan Kader

h. Dan Program Lain

Melaksanakan konsultasi gizi di pelayanan pojok gizi

Melakukan screening gizi terhadap pasien yang berkunjung

Menganalisa hasil penimbangan selama 12 bulan terakhir terakhir, tiap

mahasiswa satu kelurahan

Melakukan kunjungan rumah (home visit client)

Menyusun laporan kegiatan

4

Page 5: laporan puskesmas Karangploso.docx

BAB IIHASIL KEGIATAN

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS KARANGPLOSO

1. Data Umum

a. Data Geografi

Puskesmas Karangploso terletak pada jalan Karangploso Barat 88 RT 11 RW

04 Kelurahan Karangploso, Kecamatan Karangploso Kota Malang. Wilayah kerja

Puskesmas Karangploso meliputi 3 kelurahan, yaitu :

1. Bandungrejosari

2. Sukun

3. Tanjungrejo

Adapun luas wilayah kerja Puskesmas Karangploso seluruhnya adalah 7,49

Km2 (749,36 Ha), terdiri 3 kelurahan dan memiliki batas-batas sebagai berikut:

Sebelah utara : Kelurahan Pisang Candi, Bareng dan Kasin

Sebelah barat : Kelurahan Kasin, Ciptomulyo dan Gadang

Sebelah Selatan : Kelurahan Kebonsari dan Kabupaten Malang

Sebelah Timur : Kelurahan Bandulan, Mulyorejo dan Bakalan

Krajan

b. Data Kependudukan

1) Jumlah penduduk tahun 2012 (Proyeksi BPS) : 76.316 jiwa

Laki – laki : 37.755 jiwa

Perempuan : 38.561 jiwa

2) Jumlah Kepala Keluaraga (KK) : 19.326 KK

No. Kelurahan Jumlah KKJumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah1.2.3.

BandungrejosariSukunTanjungrejo

703446817381

13.97514.3289.452

14.00014.8209.741

27.95729.14919.193

Jumlah 19326 34.051 36.231 76.316

Jumlah bayi (< 1 tahun) : 1.306 bayi

Jumlah anak balita (1-4 tahun) : 5.429 anak

Jumlah anak pra sekolah (3-5 tahun) : 2.722 anak

5

Page 6: laporan puskesmas Karangploso.docx

Jumlah Wanita Usia Subur : 23.562 orang

Jumlah Pasangan Usia Subur : 23.553 pasang

Jumlah ibu hamil : 1.436 orang

Jumlah ibu nifas : 1.319 orang

Jumlah ibu meneteki : 2.646 orang

Jumlah ibu bersalin : 1.319 orang

c. Data Pendidikan

No.

Sarana Kesehatan Bandungrejosari

Sukun Tanjungrejo Jumlah

1.2.3.4.5.6.7.8.

TKSDMISMPMTSSMU/SMKMAPerguruan Tinggi

105140901

126410000

117110000

3318660901

2. Data Khusus

a. Derajat Kesehatan

1) Jumlah Kematian Ibu : 0 Orang

2) Jumlah Kematian Perinatal : 0 Bayi

3) Jumlah Kematian Neonatal : 5 Bayi

4) Jumlah Lahir Mati : 0 Orang

5) Jumlah Lahir Hidup : 718 Anak

6) Jumlah Kematian Bayi : 0 Bayi

7) Jumlah Kematian Balita : 0 Balita

8) Jumlah Kematian Semua Umur : 316 Orang

b. Ketenagaan

1) Dokter : 2 Orang

2) Dokter Gigi : 2 Orang

3) Sarjana Kesehatan Masyarakat : 0 Orang

4) Bidan : 3 Orang

5) Bidan di Desa : 4 Orang

6) Perawat : 6 Orang

6

Page 7: laporan puskesmas Karangploso.docx

7) Perawat Gigi : 2 Orang

8) Sanitarian : 2 Orang

9) Petugas Gizi : 2 Orang

10) Asisten Apoteker : 2 Orang

11) Analis Laboratoriumoratorium : 1 Orang

12) Juru Imunisasi/Juru Malaria : 0 Orang

13) Tenaga Administrasi : 7 Orang

14) Sopir/Penjaga : 1 Orang

15) Lain-lain : 0 Orang

c. Sarana Kesehatan

1) Rumah Sakit Umum : 1 Buah

2) Rumah Bersalin : 2 Buah

3) Balai Pengobatan : 1 Buah

4) Poliklinik Swasta : 1 Buah

5) Puskesmas Pembantu : 3 Buah

6) Posyandu : 71 Buah

d. Peran Serta Masyarakat

1) Jumlah Dukun Bayi : 2 Orang

2) Jumlah Kader Kesehatan : 495 Orang

3) Jumlah Kader Tiwisada : 40 Orang

4) Jumlah Kader Jumantik : 71 Orang

5) Jumlah Kader Kesling : 71 Orang

6) Jumlah Kader Kes. remaja : 585 Orang

7) Jumlah Guru UKS : 42 Orang

8) Jumlah Kader Saka Bhakti Husada : 0 Orang

9) Jumlah Kader Usila : 13 Orang

10) Jumlah Kelompok Usia Lanjut : 3 Kelompok

11) Jumlah Kelompok OR : 3 Buah

12) Jumlah Posyandu Pratama : 37 Buah

13) Jumlah Posyandu Madya : 7 Buah

7

Page 8: laporan puskesmas Karangploso.docx

14) Jumlah Posyandu Purnama : 22 Buah

15) Jumlah Posyandu Mandiri : 2

Buah

16) Jumlah Posyandu Lansia : 3 Buah

e. Program Kesehatan

1) Perbaikan Gizi

a) Jumlah Balita yang ada (S) : 6426 Balita

b) Jumlah Balita yang Punya KMS (K) : 6426 Balita

c) Jumlah Balita Ditimbang (D) : 5738

Balita

d) Balita yang Berat Badannya (N) : 3345 Balita

e) Jumlah Bayi dengan Asi Eksklusif : 713 Bayi

f) Jumlah Balita Gizi Buruk yang ditemukan : 14 Balita

g) Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah : 9 Bayi

2) Penyehatan Lingkungan

a) Jumlah TPA yang ada/terdaftar : 0 Buah

b) Jumlah TPA yang memenuhi syarat : 0

Buah

c) Jumlah TPS yang ada/terdaftar : 7/7 Buah

d) Jumlah TPS yang memenuhi syarat : 7

Buah

e) Jumlah TTU yang ada/terdaftar : 119 Buah

f) Jumlah TTU yang memenuhi syarat : 94

Buah

g) Jumlah TP2 yang ada/terdaftar : 0 Buah

h) Jumlah TP2 yang memenuhi syarat : 0

Buah

i) Jumlah TPM yang ada/terdaftar : 52 Buah

j) Jumlah TPMyang memenuhi syarat : 36

Buah

k) Jumlah Penjamah yang terdaftar : 65 Buah

8

Page 9: laporan puskesmas Karangploso.docx

l) Jumlah JAGA yang ada/berfungsi : 9497

Buah

m) Jumlah SPAL yang ada/Berfungsi : 7322

Buah

n) Jumlah Rumah yang ada : 13941 Buah

o) Jumlah Rumah yang memenuhi Syarat : 9497 Buah

3) Pemberantasan Penyakit Menular

a) Kasus Diare yang ditemukan (semua umur) : 1464 Orang

b) Kasus Diare yang mati (semua umur) : 0

Orang

c) Jumlah kasus diare balita ditemukan : 0

Anak

d) Jumlah kasus diare balita yang mati : 0 Anak

e) CFR Diare : 0 %

f) Jumlah Kasus/tersangka DBD : 42 Orang

g) Jumlah kematian karena DBD : 0 Orang

h) CFR DBD : 0 %

i) Jumlah kelurahan Endemis DBD : 3 Kelurahan

j) Jumlah penderita Kusta terdaftar : 6 Orang

k) Jumlah penderita kusta yang diobati : 6 Orang

l) Jumlah penderita RFT : 1 Orang

m) Prevalensi Rate Kusta : 0 Orang

n) Kasus TN yang ditemukan : 0 Orang

4) KIA dan KB

a) Jumlah Ibu Hamil Resiko Tinggi ditemukan

: 108 Orang

b) Jumlah Ibu Hamil dengan jumlah Hb <11 : 23

Orang

c) Jumlah Ibu Hamil dengan Lila < 23,5 cm : 15

Orang

d) Jumlah Akseptor Aktif Semua Metode : 1440

Orang

9

Page 10: laporan puskesmas Karangploso.docx

e) Jumlah Kasus Kegagalan Semua metode : 0

Orang

f) Jumlah Kasus Efek Samping Semua Metode : 4

Orang

f. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak

Gambaran 10 penyakit terbesar pada rawat jalan di Puskesmas

Karangploso, merupakan cerminan dari jenis penyakit apa saja yang sering

diderita masyarakat wilayah tersebut dalam 1 tahun terakhir. Tabel 1.merupakan

gambaran angka kejadian penyakit yang sering di derita masyarakat Puskesmas

Karangploso pada tahun 2010.

Tabel 1. Gambaran 10 Penyakit Terbanyak pada Tahun 2012

NO. Penyakit JUMLAH %1 Ispa 17.669 33,52 Hipertensi 5.512 10,53 Gastritis 3.178 6,034 Sistem otot dan jaaringan pengingat 2.935 5,65 Neuropahti 2.935 3,76 Kencing manis 1.950 3,77 Penyakit kulit alergi 1.578 38 Penyakit pulpa dan jaringan peritikal 1.546 39 Diare 1.464 2,7710 Kulit infeksi 823 1,5611 Penyakit lain 11.038 24,85

TOTAL JUMLAH 50.628 100

10

Page 11: laporan puskesmas Karangploso.docx

Data 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Janti

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

16000

18000

20000

1

Nama Penyakit

Jum

lah

ISPA

Hipertensi

Gastritis

Sistem otot danjaringanpengingatNeurophati

Kencing Manis

Penyakit kulitalergi

Penyakit pulpadan jaringanperitikalDiare

Kulit infeksi

Penyakit lain

Gambar 1. Distribusi 10 Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Karangploso

Dari Gambar 1.dapat diketahui bahwa penyakit infeksi akut pada saluran

penafasan atas (ISPA), berada di urutan pertama dari 10 penyakit terbanyak

dengan jumlah kasus sebesar 17.669 kasus (33,5%). Hal ini menunjukkan bahwa

penyakit ISPA adalah penyakit yang dederita oleh mayoritas masyarakat di

wilayah kerja Puskesmas Karangploso karena di wilayah kerja Puskesmas

Karangploso terdapat Pabrik Rokok. Selain itu jarak antar rumah terlalu dekat dan

kurang ventilasi, sehingga sirkulasi udara tidak lancar dan lembab.

11

Page 12: laporan puskesmas Karangploso.docx

Uraian Tugas Fungsi Masing-Masing Bagian di Puskesmas Karangploso

NO. N A M A URAIAN TUGAS        NIP                1 Drg.B.Ari Basuki Kepala Puskesmas            

  NIP.240 166 067Penanggung jawab serta koordinasi seluruh kegiatan  

          2 Dr. Umar Usman Pelaksana Pemeriksaa dan Pengobatan    NIP. 140 350 108 Koordinator P2M    Koordinator Pustu Sukun    Bimbingan tehnis di posyandu       3 Drg.Rini Nurani N. Pelaksana kesehatan Gigi dan Mulut    NIP. 203 766 Screning UKS & UKGS    Penyuluhan Kesehatan    Koordinator UKS       4 Dr.A.A.I.N.Kunti P. Pelaksana Pemeriksaan & Pengobatan    Penyuluhan Kesehaatan    Koordinator P2M    Bimbingan Teknis di Posyandu    Bendahara Program    Tim Penanggulangan Bencana       5 Dyah Swasti Pengelola & Pelaksana Obat    NIP. 140 095 574 Penyuluhan Kesehatan    Koordinator Pembuatan Profil       6 Sudjiatun Pelaksana Perawatan Pustu Sukun    NIP. 140 071 969 Pelaksana Posyandu & Pusyandu lansia      Pelaksana PHN      Penyuluhan Kesehatan      Koordinator Kesehatan Lansia      Tim Penanggulangan Bencana         7 Tuty Slamet Pelaksana Kebidanan Pustu Sukun    NIP. 140 078 609 Pelaksana Posyandu & Posyandu lansia      Pelaksana PHN      Penyuluhan Kesehatan      Pembinaan Dukun Bayi & TK      Tim Penanggulangan Bencana         

12

Page 13: laporan puskesmas Karangploso.docx

8 Romadiyah Zulfa Pelaksana & Koordinator Kesehatan Lingkungan    NIP. 140 137 300 Pelaksana & Koordinator Penyuluhan Kesehatan      Pelaksana PHN      Pelaksana & Kordinator PROMKES      Koordinator JAMKESMAS         9 Nurlaela Pelaksana Obat di Pustu Mergan  

  NIP. 140 148 120  10 Jukhriyah Pelaksana & Koordinator Imunisasi    NIP.140069 177 Pelaksana Posyandu      Pelaksana PHN      Penyuluhan Kesehatan      Koordinator Peny. TBC,Mata dan Telinga  

11 Sri Faskah H.S.P.

Tim Penanggulangan BencanaPelaksana Perawatan

  

  

  

  

  

    Pelaksana Posyandu & Imunisasi      Pelaksana PHN      Penyuluhan Kesehatan  

  Koordinator KB      Koordinator DBD & Campak      Tim Penanggulangan Bencana  

12 Maslichah Pelaksana Perawatan    NIP 140 247 150 Pelaksana Posyandu & Imunisasi      Pelaksana PHN      Penyuluhan Kesehatan      Pelaksana UKS      Pelaksana & Koordinator Kesehatan Jiwa  

    Pelaksana & Koordinator Kesehatan Haji  13 Ngatwati Bendahara Khusus Penerima Retribusi    NIP. 510 105 098 Pelaksana di loket         

14 Utami Pelaksana Kesehatan Gigi & Mulut    NIP. 140 226 865 Pelaksana UKGS      Penyuluhan Kesehatan         

15 Rubiani Pelaksana Kepegawaian    NIP. 140 220 171 Koordinator SP2TP      Pelaksana di Loket         

16 Luluk Luthfiyah Pelaksana Keperawatan      Pelaksana Posyandu & Imunisasi      Pelaksana PHN      Penyuluhan Kesehatan  

13

Page 14: laporan puskesmas Karangploso.docx

    Tim Penanggulangan Bencana  17 Indra Nirmala Pelaksana & Koordinator Program Gizi      Pelaksana Posyandu      Penyuluhan Kesehatan      Pelaksana PHN      Pembina & Koordinator Kelurahan Siaga         

18 Ririn kristianingsih Pelaksana Laboratorium    NIP.1510 137 990 Penyuluhan Kesehatan         

19 Sri lestari Pelaksana Kesehatan Gigi & mulut    NIP.510 143 898 Pelaksana UKGS & UKGS      Penyuluhan kesehatan         

20 Alif Rodliana Wardani Pelaksana Perawatan Pustu Mergan    NIP.510 143 906 Pelaksana Posyandu,Imunisasi 7 Posyandu Lansia      Pelaksana PHN      Penyuluhan Kesehatan      Koordinator Penyakit Kusta      Tim Penanggulangan Bencana         

21 Zuraika Anggarani S. Pelaksana Kebidanan      Pelaksana Posyandu & Imunisasi      Pelaksana PHN      Pembinaan Dukun Bayi,Play Group & TK      Tim Penanggulangan Bencana               

22 Siti Muhimatul I. Pelaksana Kesehatan Lingkungan            Pelaksana PROMKES      Pelaksana Penyuluhan      Pelaksana PHN      Tim Penanggulangan Bencana         

23 Susanto Pelaksana & Pengelola Obat    NIP.510 143 873 Koordinator Inventaris Barang      Penyuluhan Kesehatan         

24 Devi Olivia Soraya Pelaksana Program Gizi    NIP. 510 159 450 Pelaksana Posyandu      Penyuluhan Kesehatan      Pelaksana PHN / Kunjungan rumah      Bendahara JAMKESMAS      Pembina & Koordinator Kelurahan Siaga  

14

Page 15: laporan puskesmas Karangploso.docx

25 Emmy Ariesnawaty Pelaksana Kebidanan    NIP. 510 159 440 Pelaksana Posyandu & Imunisasi      Pelaksana PHN      Pembinaan Dukun Bayi, Play Group & TK      Koordinator ISPA      Tim Penanggulangan Bencana         

26 Sulastrri Tata Usaha Pustu Mergan    Nip. 510 096 424           

27 Suharti Pelaksana Obat Pustu Sukun    NIP. 510 096 362           

28 Watiningsih Tata Usaha Pustu Sukun    NIP. 510 096 424    

29 Slamet Pengemudi    NIP. 510 105 139    

30 Supriyadi Tata Usaha Pustu Bandungrejosari      Membantu Pelaksana Obat di Puskesmas Induk  

              

31 Inda Rahmawati Pelaksana Kebidanan Mergan    NR.PTT. 134 048 7839 PHN      Posyandu         

32 Iwiji Astutik Pelaksana Kebidanan Sukun    NR.PTT. 134 048 7838 Posyandu         

33 Indah Komalasari Pelaksana Kebidanan Bandungrejosari    NR.PTT. 134 048 7833 Posyandu         

34 Wilda Ayu F. Pelaksana Kebidanan Bandungrejosari    NR.PTT. 134 048 7836 Posyandu                   

Fungsi dan Tugas Pelaksana Gizi (Nutrisionist) Puskesmas

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat,

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

15

Page 16: laporan puskesmas Karangploso.docx

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah

kerja, termasuk perbaikan gizi masyarakat secara terpadu.

Pelaksana gizi (Nutrisionis) Puskesmas memiliki fungsi melaksanakan

sebagian tugas pokok Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat khususnya pada bidang gizi.

A. Tugas Pelaksana Gizi (Nutrisionis) Puskesmas terdiri dari :

1. Merencanakan kegiatan gizi pada awal tahun yang dilaksanakan di

Puskesmas bersama Kepala dan staf Puskesmas lainnya, terdiri dari

a. Merumuskan masalah gizi di wilayah kerja

b. Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Gizi

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (POA) Gizi

2. Melaksanakan kegiatan pelatihan gizi termasuk Pelatihan dan Refreshing

Kader Posyandu

3. Melaksanakan kegiatan gizi dalam rangka memperbaiki status gizi

masyarakat, meliputi :

a. Penyuluhan gizi masyarakat, dengan sasaran keluarga dan masyarakat

di wilayah kerja

b. Usaha Perbaikan Gizi Keluarga, meliputi :

Pelayanan dan penyuluhan gizi di Posyandu

Penyuluhan pemanfaatan lahan pekarangan

Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium, terdiri

dari

Distribusi Kapsul Yodium dengan urutan proiritas sasaran Ibu

Hamil, Ibu Meneteki, Wanita Usia Subur dan Anak Sekolah di

Posyandu, Puskesmas dan Sekolah Dasar

Monitoring garam beryodium di Rumah tangga dan pasar

setiap tahun sekali

Survei Prevalensi Gondok setiap 5 tahun sekali

Penanggulangan Anemia Gizi Besi, terdiri dari

16

Page 17: laporan puskesmas Karangploso.docx

Pemberian Tablet Besi (Fe) proiritas sasaran Ibu Hamil, Ibu

Meneteki, Wanita Usia Subur dan Calon Pengantin di

Posyandu dan Puskesmas

Pemberian Sirop Besi kepada Balita terutama Balita Gizi Buruk

Survei Prevalensi Anemia Gizi Besi setiap 5 tahun sekali

Penanggulangan Kekurangan Energi Protein (KEP), terdiri dari

Penanggulangan KEP pada Balita, meliputi :

1. Pelacakan Balita gizi buruk

2. Pemberian PMT baik PMT pemulihan maupun penyuluhan

3. Kunjungan rumah

Penanggulangan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu

Hamil

1. Pelacakan Bumil KEK

2. Pemberian PMT baik PMT pemulihan maupun penyuluha

3. Kunjungan rumah

Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)

Pemberian Kapsul Vitamin A kepada Bayi, Anak Balita dan

Ibu Nifas

Survei Prevalensi Anemia Gizi Besi setiap 5 tahun sekali

c. Usaha Perbaikan Gizi Institusi (UPGI), dengan sasaran :

Institusi Kerja seperti pabrik, rumah tahanan, lembaga

pemasyarakatan, jasa boga, rumah makan, hotel dan usaha catering

Institusi Kesehatan seperti rumah bersalin, rumah sakit bersalin

dan puskesmas perawatan

Institusi Pendidikan seperti, TK, SD, SMP, SMA, pondok

pesantern, pusat latihan olahraga dan pusat kesegaran jasmani

Institusi Sosial seperti panti asuhan, panti werdha, kelompok

bermain, tempat penitipan anak dan panti sosial lainnya

Kegiatan Pokok UPGI meliputi :

Pelatihan tenaga pengolah gizi di Pesantren, Puskesmas Perawatan,

Rumah Bersalin dan Sekolah dilakukan setiap tahun sekali

17

Page 18: laporan puskesmas Karangploso.docx

Pengelolaan penyelengaraan makanan di Puskesmas perawatan,

rumah bersalin, pabrik, rumah tahanan, lembaga pemasyarakatan,

panti asuhan, panti werdha, kelompok bermain, tempat penitipan

anak dan panti sosial lainnya dilakukan setiap tahun sekali

Melaksanakana penyuluhan gizi termasuk pembinaan Kantin

Usaha Kesehatan Sekolah secara terpadu dengan kegiatan UKS di

sekolah

Melaksanakan bimbingan teknis dalam kegiatan gizi di sekolah

Melaksanakan, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan PMT

pada anak sekolah

d. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi, meliputi :

Pemantauan Status Gizi (PSG) balita di Posyandu

Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) setiap 3 tahun sekali

Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (TBABS)

4. Melaksanakan koordinasi kegiatan gizi

5. Melaksanakan pemantauan dan penilaian

6. Melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan

7. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan

B. Strategi Pelaksanaan Tugas

1. Merencanakan kegiatan gizi pada awal tahun bisa dilakukan bersamaan

dengan kegiatan Perencanaan Timgkat Puskesmas pada awal tahun

anggaran

2. Melaksanakan kegiatan pelatihan gizi tremasuk Pelatihan dan Refreshing

Kader Posyandu berkoordinasi dengan Tenaga Penyuluh Kesehatan

Masyarakat Puskesmas serat Tim Penggerak PKK Kecamatan dan

Kelurahan

3. Penyuluhan gizi masyarakat, dengan sasaran keluarga dan masyarakat di

wilayah kerja dengan materi penyuluhan sesuai segmen sasaran dan

masalah gizi yang ada dengan menggunakan media baik media cetak,

elektronik, tradisional maupun model makanan

18

Page 19: laporan puskesmas Karangploso.docx

4. Pelayanan dan penyuluhan gizi Posyandu dengan target Pelaksanan gizi

(Nutrisionis) Puskesmas dalam tiga bulan dapat mengunjungi semua

Posyandu di wilayah kerja. Laporan kegiatan penimbangan Balita di

Posyandu (F1 Gizi) tidak harus dikumpulkan pada hari buka Posyandu,

tetapi dapat dikumpulkan pada waktu pertemuan Kader Posyandu bulanan

di Puskesmas. Pelaksana gizi (Nutrisionis) Puskesmas diharap dapat

berkoordinasi dan memotivasi Kepala Puskesmas dan staf Puskesmas

lainnya untuk mengadakan pertemuan Kader Posyandu rutin setiap bulan

di Puskesmas

5. Penyuluhan pemanfaatan lahan perkarangan terutama untuk

menanggulangi masalah gizi bagi keluarga miskin yang mempunyai Balita

6. Distribusi Kapsul Yodium dengan sasaran Ibu Hamil, Ibu Meneteki

diberikan di Puskesmas setiap tahun sekali bersamaan kegiatan pelayanan

KIA pada Bumil K1 dan kunjungan Ibu Nifas. Distribusi Kapsul Yodium

dengan sasaran Wanita Usia Subur diberikan di Posyandu bersamaan

kegiatan Pemberian Vitamin A pada bulan Agustus. Distribusi Kapsul

Yodium dengansasaran Anak Sekolah diberikan di Sekolah Dasar

bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru

7. Monitoring garam beryodium di rumah tangga dan pasar dilakukan di

Sekolah Dasar bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru

8. Pemberian Tablet Besi (Fe) dengan sasaran Ibu Hamil, Ibu Meneteki

diberikan di Puskesmas bersamaan kegiatan pelayanan KIA pada

kunjungan Bumil ke Puskesmas dan kunungan Ibu Nifas. Pemberian

Tablet Besi (Fe) dengan sasaran Calon Pengantin diberikan di Puskesmas

bersamaan kegiatan Imunisasi TT Calon Pengantin, Pemberian Tablet Besi

(Fe) dengan sasaran Wanita usia Subur diberikan di Posyandu dan Sekolah

Menengah atas pada waktu kegiatan UKS

9. Pemberian Sirop Besi kepada Balita terutama Balita Gizi Buruk diberikan

di Puskesmas atau Posyandu bersamaan kegiatan PMT pemulihan

10. Pemberian obat cacing pada Anak Sekolah Dasar setiap tahun sekali

diberikan Sekolah Dasar bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran

baru

19

Page 20: laporan puskesmas Karangploso.docx

11. Pelacakan balita gizi buruk dan pelacakan bumil KEK dapat dilakukan

dengan bantuan kader posyandu yang sudah diberi pelatihan.

12. Pemberian PMT baik PMT pemulihan maupun penyuluhan dapat

dilakukan dengan bantuan kader posyandu yang sudah diberi pelatihan.

13. Kunjungan rumah dilakukan pada balita gizi buruk yang tidak datang ke

posyandu maupun puskesmas untuk memantau perkembangan status gizi

dan PMT yang telah diberikan dapat dilakukan dengan bantuan kader

posyandu yang sudah diberi pelatihan

14. Pemberian kapsul vitamin A kepada bayi,anak balita diberikan di

Posyandu dan TK dapat dilakukan dengan bantuan kader posyandu yang

sudah diberi pelatihan.Pemberian kapsul vitamin A kepada ibu nifas

diberikan di Puskesmas bersamaan kegiatan pelayanan KIA pada

kunjungan ibu nifas.

15. Melaksanakan penyuluhan gizi di sekolah termasuk pembinaan Kantin U

saha Kesehatan Sekolah secara terpadu dengan kegiatan UKS di sekolah di

berikan di sekolah bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru.

16. Melaksanakan bimbingan teknis dalam kegiatan gizi di sekolah

dilaksanakan bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru.

17. Pemantauan status gizi (PSG) balita di posyandu dilaksanakan di

posyandu dan TK,dapat dilakukan dengan bantuan kader posyandu yang

sudah di beri pelatihan.

18. Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Sekolah (TBABS) dilaksanakan di

sekolah dasar,dapat dilakukan dengan bantuan Kader Posyandu yang

sudah di beri pelatihan

19. Pemantauan Tinggi Bdan Anak Baru Sekolah (TBABS) dilaksanakan di

sekolah dasar,dapat dilakukan dengan bantuan guru UKS yang sudah di

beri pelatihan bersamaan kegiatan UKS pada awal tahun ajaran baru.

20. Melaksanakan koorrdinasi kegiatan gizi,melaksanakan pemantauan dan

penilaian serta melaksanakan bimbingan teknis dan pembinaan dilakukan

bersamaan dengan kegiatan Mini Lokakarya Bulanan Puskesmas.

21. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan berupa pembuatan dan

pengiriman laporan bulanan program gizi (FIII Gizi) ke Dinas Kesehatan

20

Page 21: laporan puskesmas Karangploso.docx

kota Malang paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya serta laporan

insidentil yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan perbaikan gizi

B. NUTRITIONAL ASSESSMENT

I. Latar Belakang MasalahPasien sangat memerlukan penyuluhan tentang makanan yang

dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk mendukung keberhasilan diet dan

kesembuhan penyakit terutama bagi pasien yang sedang menjalani rawat jalan.

Oleh karena itu, pojok gizi sangat bermanfaat jika diselenggarakan setiap hari

kerja puskesmas. Pojok gizi dapat mendukung proses kesembuhan pasien

melalui makanan yang sehat dan bergizi selain dari obat. Untuk lebih jelasnya,

bisa dilihat data assesment gizi dari 10 pasien yang diambil sebagai sampel.

II. Tujuana. Tujuan Umum

Melakukan assessment Gizi pasien rawat jalan.

b. Tujuan Khusus:

1. Mahasiswa mengetahui data subyektif dan obyektif pasien

2. Mahasiswa mengetahui data dasar

3. Mahasiswa mengetahui status gizi pasien

4. Mahasiswa mengetahui keadaan sosial ekonomi pasien

III. Aktivity

a. Pokok: Mengetahui penyakit pasien, riwayat gizi pasien dan diagnosa

pasien

b. Tambahan: Wawancara dengan pasien untuk menggali data dasar

IV. Materi

Hipertensi, Asam urat, Diabetes melitus, Diare, Gizi Ibu menyusui, dll.

V. Asumsi Perencanaan

a. Positif :

Ada dukungan seluruh unit kerja yang terkait seperti perawat, ahli

gizi, bidan, apoteker.

Pasien bersikap terbuka, jujur dan bisa diajak kerjasama sehingga

data yang digali lancar dan valid

b. Negatif :

Tidak ada dukungan dari unit kerja yang terkait

21

Page 22: laporan puskesmas Karangploso.docx

Pasien tertutup dan susah untuk diajak komunikasi

VI. Strategi Pendekatan

Pendekatan individu

VII. Tempat dan Waktu

Tempat : Posyandu, Pojok Gizi Puskesmas Karangploso

Waktu : 25 Maret – 04 April 2013

VIII. Sasaran

Pasien Rawat Jalan Puskesmas Karangploso

IX. Metode Pelaksanaan

Wawancara

X. Sarana

Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah : kertas, bolpoint, leaflet.

XI. Evaluasi

1. Kegiatan dinyatakan berhasil jika diagnosa pasien bisa ditentukan

2. Kegiatan dinyatakan tidak berhasil jika diagnosa pasien tidak bisa

ditentukan.

22

Page 23: laporan puskesmas Karangploso.docx

NUTRITIONAL ASSESSMENTNama : Marieta Mutiara SemeruNIM : 1003000021Puskesmas : UPTD Puskesmas Karangploso

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi1 An. Tariqul Izzi

Jenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : PendemPekerjaan : -Usia : 18 bulanBB : 8,9 kgTB : 76 cmBBI : 10 kgPemeriksaan Lab : Pemeriksaan Fisik Klinis :

- Gatal Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : Alergi ayam dan telurRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : minum ASI dan MP-ASILain-lain : -

Status Gizi : IMT : -

Diagnosa Medis : AlergiDiagnosa Gizi : Px kurang nafsu makan dan lebih sering ngemil

Gatal-gatal didaerah kaki - Diharapkan pasien mematuhi diet yang telah diberikan

- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk satu hari:

Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200

P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g

L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g

Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g

23

Page 24: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi2 Nama : M.Hanif

ArdiansyahJenis Kelamin : PAlamat : KagrenganPekerjaan : -Usia : 12 bulanBB : 6,2 kgTB : 70 kgBBI : 10 kgPemeriksaan Lab : -Pemeriksaan Fisik Klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : BGM Sekarang : Px mempunyai berat badan kurang dari idealRiwayat Nutrisi : Dahulu : - Sekarang : Nafsu makan pasien cukup baik. Makan 3x/hari Tahu tempe merupakan menu wajib setiap hari.

Lain-lain : -

Status Gizi : Gizi Buruk, Alergi

Diagnosa medis : BGMDiagnosa Gizi :Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi ditandai dengan kurang bervariasinya makanan

- menghindari makanan penyebab alergi dan meningktakan variasi makanan Memberi porsi makan kecil namun sering- Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :

Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200

P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g

L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g

Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g

24

Page 25: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi3 Nama : Nauval Surya

DewantaraJenis Kelamin : LUmur : 34 bulanAlamat : NgijoPekerjaan : -BB : 15 kgTB : - cmDBW : 21 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis :-Riwayat Penyakit : Dahulu : Diare Sekarang : -Riwayat Gizi : Dahulu : Sekarang : nafsu makan menurun

Lain – lain :

IMT : 26,9 (Kelebihan tingkat ringan)

Diagnosa medis :ISPADiagnosa Gizi : Nafsu makan menurun

Pasien mengalami panas, demam, batuk dan pilek

- Tetap memberikan cairan yang cukup untuk mengindari dehidrasi

- Kebutuhan Energi dan Zat Gizi pasien untuk satu hari, yaitu :

Kalori = RDA x BBI = 100 x 21 = 2100

P = 15% x 2100 Kkal = 315 Kkal/4 = 78,75 g

L = 25% x 2100 Kkal = 525 Kkal/9 = 58,4 g

Kh = 60% x 2100 kalori = 1260 Kkal/4 = 315 g

25

Page 26: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi4 Nama : Tn. Suhardi

Jenis Kelamin : LUmur : 69 tahunAlamat : -Pekerjaan : -BB : 75 kgTB : 165 cmBBI : 58,5 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : px memiliki tekanan darah tinggi dan gula darah yang tinggiRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : px patuh akan diet yang telah diberikan Lain – lain : -

IMT : 27,5 (Overweight )

Diagnosa medis : HipertensiDiagnosa Gizi :

Pasien rutin ke puskesmas untuk mengecek tekanan darah

- meningkatkan asupan makanan yang mempu menurunkan tekanan darah

- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk satu hari :

BEE = 66 + ( 13,5 x 75 ) + (5 x 165) – (6,8 x 69 )= 1374,3 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1374,3 x 1,3 x 1 Kkal = 1786,2 Kkal

P = 15% x 1786,2 Kkal = 267,93 Kkal/4 = 66,9 g

L = 25% x 1786,2 Kkal = 446,5 Kkal/9 = 49,6 g

Kh = 60% x 1786,2 Kkal = 1071,72 Kkal/4 = 267,93 g

26

Page 27: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan Monitoring & Evaluasi5 Nama : Ny. Sripah

Jenis Kelamin : PUmur : 52 tahunAlamat : -Pekerjaan : ibu rumah tanggaBB : 50,2 kgTB : 143,7 cmBBI : 40 kgPemeriksaan lab: Kolesterol : 227GDS : 104UA : highPemeriksaan Fisik klinis : TD : 180 / 100 mmHgT : 36,5Nadi : 76x/menitRiwayat Penyakit : Dahulu : asam urat Sekarang :CVARiwayat Gizi : Dahulu : -

Sekarang : Px makan sesuai dengan diet. Px juga menghindari makanan penyebab asam urat karean

IMT : 24,3( Normal )

Diagnosa medis : CVADiagnosa gizi : Status gizi pasien baik. Pasien patuh terhadap diet yang diberikan dokter dan ahli gizi.

Pasien merupakan pasien rawat inap di Puskesmas Karangploso

- Pasien sudah patuh diet yang diberikan. Diharapkan pasien tetap patuh terhadap diet tersebut.

- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk sehari :

BEE = 665 + (9,6 x 50,2 ) + (1,7 x 144) – (4,7 x 52 )= 1137,3 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1194,2 Kkal

P = 15% x 1194,2 Kkal = 179,13 Kkal/4 = 44,8 g

L = 25% x 1194,2 Kkal = 298,55 Kkal/9 = 33,2 g

Kh = 60% x 1194,2 Kkal = 716,52 Kkal/4 = 129,1 g

27

Page 28: laporan puskesmas Karangploso.docx

px mempunyai riwayat asam urat.

Lain – lain : px seorang ibu rumah tangga.

6 Nama : Ny. SriamahJenis Kelamin : PUmur : 57 tahunAlamat : -Pekerjaan : IRT BB : 44,1 kgTB : 155 cmBBI : 49,5 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : batuk berdarah, TBRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : px menyukai gorenganLain – lain : -

IMT : 23,8 (normal) Diagnosa medis : TBDiareDiagnosa Gizi : -

Pasien mengalami batuk dengan bercak-bercak darah

- Duharapkan pasien mematuhui diet yang diberikan - Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :

BEE = 665 + (9,6 x 44,1 ) + (1,7 x 155) – (4,7 x 57 )= 1074 Kkal

TEE = BEE x FA x FSTEE = 1675,3 Kkal

P = 15% x 1675,3 Kkal = 231,3 Kkal/4 = 62,8 g

L = 25% x 1675,3 Kkal = 419 Kkal/9 = 46,5 g

Kh = 60% x 1675,3 Kkal = 1005,18 Kkal/4 = 251,3 g

28

Page 29: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Monitoring & Evaluasi

7 Nama : Ny. NgatiniJenis Kelamin : pUmur : 53 tahunAlamat : NgijoPekerjaan : -BB : 68,8 kgTB : 148 cmBBI : 45,9 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : TD : 170/110 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : HipertensiRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : konsumsi sedikit dibatasi, takut tekanan darah naik.Lain – lain : Aktivitas tinggi sebagai guru tari dan guru les.

IMT : 31,4 (Kelebihan berat

badan tingkat berat

Diagnosa medis : Hipertensi

Diagnosa gizi :Px kelebihan asupan

lemak.

Pasien mengeluh pusing karena naiknya tekana darah.

- Diharapkan pasien mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makan sayuran yang bersantan

- Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :

BEE = 665 + (9,6 x 68,8 ) + (1,7 x 148) – (4,7 x 53 )= 1328 Kkal

TEE = BEE x FA x FSTEE = 1726,4 Kkal

P = 15% x 1726,4 Kkal = 259 Kkal/4 = 64,7 g

L = 25% x 1726,4 Kkal = 431,6 Kkal/9 = 48 g

Kh = 60% x 1726,4 Kkal = 1035,84 Kkal/4 = 258 g

29

Page 30: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Monitoring & Evaluasi

8 Nama : B. AriyonoJenis Kelamin : LUmur : 72 tahunAlamat : PendemPekerjaan : -BB : 70 kgTB : 173 cmBBI : 64,2 kgPemeriksaan lab. : Kolesterol : 341Pemeriksaan Fisik

Klinis : TD 130 / 60 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : CVA 2

tahunRiwayat Gizi : Dahulu : px

menyukai gorengan dan makanan manis

Sekarang : Pasien belum bisa menjaga pola makannya. Belum mampu menghindari gorengan

Lain-lain : -

IMT : 23,4 (Normal)

Diagnosa Medis :CVADiagnosa Gizi :Kelebihan intake kolesterol

Pasien kesulitan bergerak, namun masih bisa berjalan namun tertatih-tatih

- Diharapkan pasien mau dan mampu mengurangi / menghindari makanan sumber kolesterol- Pasein diharapkan memperbaiki kebiasaan makannya yang kurang baik.- Kebutuhan energi dan zat gizi :

BEE = 66 + ( 13,5 x 70 ) + (5 x 173) – (6,8 x 72 )= 1386,4 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1386,4 x 1,3 x 1 Kkal = 1802,32 KkalP = 15% x 1802,32 Kkal = 270,4 Kkal/4 = 67,5 gL = 25% x 1802,32 Kkal = 450,58 Kkal/9 = 50 gKh = 60% x 1802,32 Kkal = 1081,4 Kkal/4 = 270 g

30

Page 31: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Monitoring & Evaluasi

9 Nama : Ny. WardahJenis Kelamin : PUmur : 37 tahunAlamat : DonowarihPekerjaan : -BB : 59,9 kgTB : 156 cmBBI : 50,4Pemeriksaan lab. : -Fisik / klinis :TD : 160 / 110Riwayat klinik : -Riwayat gizi :Menyukai makanan gurih , roti dan kue kering

IMT : 24,6 (Normal)

Diagnosa Medis :Hipertensi + MaagDiagnosa Gizi :Pasien mengonsumsi makanan asin dan gurih untuk memancing nafsu makan, namun pasien memiliki hipertensi

Pasien mengeluh mual dan muntah serta perut kembung

- Bertujuan untuk membantu pasien meningkatakn nafsu makan

- Kebutuhan energi dan zat gizi :

BEE = 665 + (9,6 x 59,9 ) + (1,7 x 156) – (4,7 x 37 )= 1331,4 Kkal

TEE = BEE x FA x FSTEE = 1730,7 Kkal

P = 15% x 1730,7 Kkal = 259,6 Kkal/4 = 64,9 g

L = 25% x 1730,7 Kkal = 432,6,6 Kkal/9 = 48 g

Kh = 60% x 1730,7 Kkal = 1038,4 Kkal/4 = 260 g

31

Page 32: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Monitoring & Evaluasi

10 Nama : Ny. LilisJenis Kelamin : PUmur : 45 tahunAlamat : GirimoyoPekerjaan : -BB : 65 kgTB : 155 cmBBI : 49,5Pemeriksaan lab. : -Pemeriksaan Fisik Klinis : TD 170 / 100 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : Hipertensi. Asam uratRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : Pasien sudah mematuhi anjuran makan yang sesuai dengan kondisi pasienLain-lain : -

IMT : 27 (Overweight)

Diagnosa Medis :Hipertensi + Asam uratDiagnosa Gizi :Pasien sudah mengkonsumsi makanan tinggi kalium untuk menurunkan tekanan darah tinggi

Pasien mengeluh pusing, sulit tidur dan leher kaku

- Bertujuan untuk membantu pasien menurunkan darah tinggi

- Kebutuhan energi dan zat gizi :

BEE = 665 + (9,6 x 65 ) + (1,7 x 155) – (4,7 x 45 )= 1341 Kkal

TEE = BEE x FA x FSTEE = 1743,3 Kkal

P = 15% x 1743,3 Kkal = 251,5 Kkal/4 = 65 g

L = 25% x 1743,3 Kkal = 435,8 Kkal/9 = 48,4 g

Kh = 60% x 1743,3 Kkal = 1045,98 Kkal/4 = 261,5 g

32

Page 33: laporan puskesmas Karangploso.docx

C. KONSULTASI GIZI

I. Latar Belakang Masalah

Kegiatan konsultasi gizi terdiri atas empat tahap, yaitu anamnese,

diagnosa gizi, advise diet, evaluasi. Pencatatan tentang status gizi pasien

dilakukan sebelum memberikan konsultasi gizi yang berasal dari pengukuran

berat badan dan tinggi badan pasien. Kemudian melakukan anamnese kepada

pasien sehingga didapatkan data mengenai kebiasaan atau pola makan pasien,

diketahui pula keluhan–keluhan yang dialami pasien. Jika terdapat hasil

laboratorium yang mendukung terhadap penyakit yang diderita pasien dapat

dicatat pula sebagai bahan untuk menentukan diet apa yang tepat diberikan

kepada pasien. Evaluasi dilakukan pada tahap akhir konsultasi untuk

mengetahui tingkat pemahaman pasien tentang advise diet yang telah

diberikan. Selama melakukan konsultasi pasien dibimbing untuk mengubah

pola makan dan kebiasaan hidup agar bisa mendukung proses penyembuhan

pasien.

Keluhan-keluhan yang banyak dialami oleh pasien anak-anak adalah

susah makan atau nafsu makan menurun setelah mengalami sakit. Penyuluhan

tentang makanan yang sehat dan beragam serta pedoman umum gizi seimbang

dirasakan sangat berguna untuk membantu mereka dalam mengatasi keluhan

yang dialami. Pasien dengan penyakit degeneratif seperti Hipertensi, Diabetes

Melitus, gout (asam urat) juga memerlukan penyuluhan tentang makanan yang

dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk mendukung keberhasilan diet dan

kesembuhan penyakit terutama bagi pasien yang sedang menjalani rawat jalan.

Oleh karena itu, pojok gizi sangat bermanfaat jika diadakan setiap hari kerja

puskesmas. Pojok gizi dapat mendukung proses kesembuhan pasien melalui

makanan yang sehat dan bergizi selain dari obat. Untuk lebih jelasnya, bisa

dilihat data konsultasi gizi dari 10 pasien.

33

Page 34: laporan puskesmas Karangploso.docx

II. Tujuan

Tujuan Umum: Melakukan konsultasi Gizi pasien rawat jalan.

Tujuan Khusus:

1. Mahasiswa mengetahui data subyektif dan obyektif pasien

2. Mahasiswa mengetahui data dasar

3. Mahasiswa mengetahui status gizi pasien

4. Mahasiswa mengetahui keadaan sosial ekonomi pasien

5. Mahasiswa mampu memberikan konsultasi gizi dengan baik

III. Aktivity

a. Pokok: Mengetahui penyakit pasien, riwayat gizi pasien dan diagnosa

pasien

b. Tambahan: Wawancara dengan pasien untuk menggali data dasar

IV. Materi

Hipertensi, Asam urat, Pemberian Makanan untuk Bayi yang Sehat.

V. Asumsi Perencanaan

a. Positif :

Ada dukungan seluruh unit kerja yang terkait seperti perawat, ahli

gizi, bidan, apoteker.

Pasien bersikap terbuka, jujur dan bisa diajak kerjasama sehingga

data yang digali lancar dan valid.

b. Negatif :

Tidak ada dukungan dari unit kerja yang terkait

Pasien tertutup dan susah untuk diajak komunikasi

VI. Strategi Pendekatan

Pendekatan individu

VII. Tempat dan Waktu

Tempat : Balai Pengobatan (BP), Pojok Gizi Puskesmas

Karangploso

Waktu : 1-13 Maret 2010

VIII. Sasaran

Pasien Rawat Jalan Puskesmas Karangploso

IX. Metode Pelaksanaan

34

Page 35: laporan puskesmas Karangploso.docx

Wawancara

X. Sarana

Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah : kertas, bolpoint, leaflet.

XI. Evaluasi

1. Kegiatan dinyatakan berhasil jika diagnosa pasien bisa ditentukan,

jenis diet pasien bisa ditentukan.

2. Kegiatan dinyatakan tidak berhasil jika diagnosa pasien dan jenis diet

pasien tidak bisa ditentukan.

35

Page 36: laporan puskesmas Karangploso.docx

KonsultasiNama : Marieta Mutiara SemeruNIM : 1003000021Puskesmas : UPTD Puskesmas Karangploso

No Data Pasien Status Gizi

Diagnosa Indikasi Kunjungan

Advise Diet Monitoring & Evaluasi

1 An. Tariqul IzziJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : PendemPekerjaan : -Usia : 18 bulanBB : 8,9 kgTB : 76 cmBBI : 10 kgPemeriksaan Lab : Pemeriksaan Fisik Klinis :

- Gatal Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : Alergi ayam dan telurRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : minum ASI dan MP-ASILain-lain : -

Status Gizi : IMT : -

Diagnosa Medis : AlergiDiagnosa Gizi : Px kurang nafsu makan dan lebih sering ngemil

Gatal-gatal didaerah kaki

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk :1. Pertumbuh anak

sesuai dengan usianya.

2. Meningkatkan nafsu makan pasien.

3. Meningkatkan BB anak

4. Mempertahankan status Gizi

5. Menghindari makanan penyebab alergi

- Diharapkan pasien mematuhi diet yang telah diberikan

- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk satu hari:

Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200

P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g

L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g

Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g

36

Page 37: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Advise Diet Monitoring & Evaluasi

2 Nama : M.Hanif ArdiansyahJenis Kelamin : PAlamat : KagrenganPekerjaan : -Usia : 12 bulanBB : 6,2 kgTB : 70 kgBBI : 10 kgPemeriksaan Lab : -Pemeriksaan Fisik Klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : BGM Sekarang : Px mempunyai berat badan kurang dari idealRiwayat Nutrisi : Dahulu : - Sekarang : Nafsu makan pasien cukup baik. Makan 3x/hari Tahu tempe merupakan menu wajib setiap hari.

Lain-lain : -

Status Gizi : Gizi Buruk, Alergi

Diagnosa medis : BGMDiagnosa Gizi :Kurangnya pengetahuan tentang makanan dan zat gizi ditandai dengan kurang bervariasinya makanan

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Pertumbuh anak

sesuai dengan usianya.

2. Meningkatkan nafsu makan pasien.

3. Meningkatkan BB anak

4. Mempertahankan status Gizi

5. Menghindari makanan penyebab alergi

- menghindari makanan penyebab alergi dan meningktakan variasi makanan Memberi porsi makan kecil namun sering- Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :

Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200

P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g

L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g

Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g

37

Page 38: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Advise Diet Monitoring & Evaluasi

3 Nama : Nauval Surya DewantaraJenis Kelamin : LUmur : 34 bulanAlamat : NgijoPekerjaan : -BB : 15 kgTB : - cmDBW : 21 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis :-Riwayat Penyakit : Dahulu : Diare Sekarang : -Riwayat Gizi : Dahulu : Sekarang : nafsu makan menurun

Lain – lain :

IMT : 26,9 (Kelebihan tingkat ringan)

Diagnosa medis :ISPADiagnosa Gizi : Nafsu makan menurun

Pasien mengalami panas, demam, batuk dan pilek

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Pertumbuh anak

sesuai dengan usianya.

2. Meningkatkan nafsu makan pasien.

3. Meningkatkan BB anak

4. Mempertahankan status Gizi

5. Memberikan makanan dengan porsi kecil namun sering

Prinsip Diet :1. TETP2. Tinggi cairan

- Tetap memberikan cairan yang cukup untuk mengindari dehidrasi

- Kebutuhan Energi dan Zat Gizi pasien untuk satu hari, yaitu :

Kalori = RDA x BBI = 100 x 21 = 2100

P = 15% x 2100 Kkal = 315 Kkal/4 = 78,75 g

L = 25% x 2100 Kkal = 525 Kkal/9 = 58,4 g

Kh = 60% x 2100 kalori = 1260 Kkal/4 = 315 g

38

Page 39: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Advise Diet Monitoring & Evaluasi

4 Nama : Tn. SuhardiJenis Kelamin : LUmur : 69 tahunAlamat : -Pekerjaan : -BB : 75 kgTB : 165 cmBBI : 58,5 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : px memiliki tekanan darah tinggi dan gula darah yang tinggiRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : px patuh akan diet yang telah diberikan Lain – lain : -

IMT : 27,5 (Overweight )

Diagnosa medis : HipertensiDiagnosa Gizi :

Pasien rutin ke puskesmas untuk mengecek tekanan darah

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk

1. Menurunkan BB pasien

2. Mempertahankan status Gizi

3. Memberikan makanan dengan porsi kecil namun sering

Prinsip Diet :1. Rendah garam2. Tinggi serat

- meningkatkan asupan makanan yang mempu menurunkan tekanan darah

- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk satu hari :

BEE = 66 + ( 13,5 x 75 ) + (5 x 165) – (6,8 x 69 )= 1374,3 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1374,3 x 1,3 x 1 Kkal = 1786,2 Kkal

P = 15% x 1786,2 Kkal = 267,93 Kkal/4 = 66,9 g

L = 25% x 1786,2 Kkal = 446,5 Kkal/9 = 49,6 g

Kh = 60% x 1786,2 Kkal = 1071,72 Kkal/4 = 267,93 g

39

Page 40: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Advise Diet Monitoring & Evaluasi

5 Nama : Ny. SripahJenis Kelamin : PUmur : 52 tahunAlamat : -Pekerjaan : ibu rumah tanggaBB : 50,2 kgTB : 143,7 cmBBI : 40 kgPemeriksaan lab: Kolesterol : 227GDS : 104UA : highPemeriksaan Fisik klinis : TD : 180 / 100 mmHgT : 36,5Nadi : 76x/menitRiwayat Penyakit : Dahulu : asam urat Sekarang :CVARiwayat Gizi : Dahulu : -

Sekarang : Px makan sesuai dengan diet. Px juga menghindari makanan

IMT : 24,3( Normal )

Diagnosa medis : CVADiagnosa gizi : Status gizi pasien baik. Pasien patuh terhadap diet yang diberikan dokter dan ahli gizi.

Pasien merupakan pasien rawat inap di Puskesmas Karangploso

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk

1. Mempertahankan berat badan pasien

2. Mempertahankan status Gizi

3. Memberikan makanansesuai diet

Prinsip Diet :1. Rendah purin2. Tinggi serat3. Rendah garam

- Pasien sudah patuh diet yang diberikan. Diharapkan pasien tetap patuh terhadap diet tersebut.

- Kebutuhan energi dan zat gizi pasien untuk sehari :

BEE = 665 + (9,6 x 50,2 ) + (1,7 x 144) – (4,7 x 52 )= 1137,3 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1194,2 Kkal

P = 15% x 1194,2 Kkal = 179,13 Kkal/4 = 44,8 g

L = 25% x 1194,2 Kkal = 298,55 Kkal/9 = 33,2 g

Kh = 60% x 1194,2 Kkal = 716,52 Kkal/4 = 129,1 g

40

Page 41: laporan puskesmas Karangploso.docx

penyebab asam urat karean px mempunyai riwayat asam urat.

Lain – lain : px seorang ibu rumah tangga.

6 Nama : Ny. SriamahJenis Kelamin : PUmur : 57 tahunAlamat : -Pekerjaan : IRT BB : 44,1 kgTB : 155 cmBBI : 49,5 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : -Riwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : batuk berdarah, TBRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : px menyukai gorenganLain – lain : -

IMT : 23,8 (normal)

Diagnosa medis : TBDiareDiagnosa Gizi : -

Pasien mengalami batuk dengan bercak-bercak darah

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Mempertahankan

berat badan pasien2. Mempertahankan

status Gizi3. Memberikan

makanansesuai kondisi pasien

Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Tinggi cairan

- Duharapkan pasien mematuhui diet yang diberikan - Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :

BEE = 665 + (9,6 x 44,1 ) + (1,7 x 155) – (4,7 x 57 )= 1074 Kkal

TEE = BEE x FA x FSTEE = 1675,3 Kkal

P = 15% x 1675,3 Kkal = 231,3 Kkal/4 = 62,8 g

L = 25% x 1675,3 Kkal = 419 Kkal/9 = 46,5 g

Kh = 60% x 1675,3 Kkal = 1005,18 Kkal/4 = 251,3 g

41

Page 42: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Advise Gizi Monitoring & Evaluasi

7 Nama : Ny. NgatiniJenis Kelamin : pUmur : 53 tahunAlamat : NgijoPekerjaan : -BB : 68,8 kgTB : 148 cmBBI : 45,9 kgPemeriksaan lab: -Pemeriksaan Fisik klinis : TD : 170/110 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : HipertensiRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : konsumsi sedikit dibatasi, takut tekanan darah naik.Lain – lain : Aktivitas tinggi sebagai guru tari dan guru les.

IMT : 31,4 (Kelebihan berat badan tingkat berat

Diagnosa medis : Hipertensi

Diagnosa gizi :Px kelebihan

asupan lemak.

Pasien mengeluh pusing karena naiknya tekana darah.

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk

1. Mencapai berat badan ideal berat badan pasien

2. Mencapai status Gizi baik

3. Memberikan makanansesuai kondisi pasien

Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Tinggi cairan3. Rendah lemak4. Rendah garam

- Diharapkan pasien mengurangi kebiasaan mengkonsumsi makan sayuran yang bersantan

- Kebutuhan Energi dan Zat gizi pasien untuk satu hari :

BEE = 665 + (9,6 x 68,8 ) + (1,7 x 148) – (4,7 x 53 )= 1328 Kkal

TEE = BEE x FA x FSTEE = 1726,4 Kkal

P = 15% x 1726,4 Kkal = 259 Kkal/4 = 64,7 g

L = 25% x 1726,4 Kkal = 431,6 Kkal/9 = 48 g

Kh = 60% x 1726,4 Kkal = 1035,84 Kkal/4 = 258 g

42

Page 43: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Advise Diet Monitoring & Evaluasi

8 Nama : B. AriyonoJenis Kelamin : LUmur : 72 tahunAlamat : PendemPekerjaan : -BB : 70 kgTB : 173 cmBBI : 64,2 kgPemeriksaan lab. : Kolesterol : 341Pemeriksaan Fisik

Klinis : TD 130 / 60 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : CVA 2

tahunRiwayat Gizi : Dahulu : px

menyukai gorengan dan makanan manis

Sekarang : Pasien belum bisa menjaga pola makannya. Belum mampu menghindari gorengan

Lain-lain : -

IMT : 23,4 (Normal)

Diagnosa Medis :CVADiagnosa Gizi :Kelebihan intake kolesterol

Pasien kesulitan bergerak, namun masih bisa berjalan namun tertatih-tatih

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Mempertahankan

berat badan2. Mempertahankan

status gizi3. Mengatur pola

makan4. Menghindari

makanana pantangan

Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Tinggi cairan3. Rendah lemak4. Rendah garam

- Diharapkan pasien mau dan mampu mengurangi / menghindari makanan sumber kolesterol- Pasein diharapkan memperbaiki kebiasaan makannya yang kurang baik.- Kebutuhan energi dan zat gizi :

BEE = 66 + ( 13,5 x 70 ) + (5 x 173) – (6,8 x 72 )= 1386,4 KkalTEE = BEE x FA x FSTEE = 1386,4 x 1,3 x 1 Kkal = 1802,32 KkalP = 15% x 1802,32 Kkal = 270,4 Kkal/4 = 67,5 gL = 25% x 1802,32 Kkal = 450,58 Kkal/9 = 50 gKh = 60% x 1802,32 Kkal = 1081,4 Kkal/4 = 270 g

43

Page 44: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Advise Diet Monitoring & Evaluasi

9 Nama : Ny. WardahJenis Kelamin : PUmur : 37 tahunAlamat : DonowarihPekerjaan : -BB : 59,9 kgTB : 156 cmBBI : 50,4Pemeriksaan lab. : -Fisik / klinis :TD : 160 / 110Riwayat klinik : -Riwayat gizi :Menyukai makanan gurih , roti dan kue kering

IMT : 24,6 (Normal)

Diagnosa Medis :Hipertensi + MaagDiagnosa Gizi :Pasien mengonsumsi makanan asin dan gurih untuk memancing nafsu makan, namun pasien memiliki hipertensi

Pasien mengeluh mual dan muntah serta perut kembung

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Menjaga berat

badan ideal2. Mempertahankan

status gizi 3. Memberikan

makanansesuai kondisi pasien

Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Tinggi cairan3. Rendah lemak4. Rendah garam

- Bertujuan untuk membantu pasien meningkatakn nafsu makan

- Kebutuhan energi dan zat gizi :

BEE = 665 + (9,6 x 59,9 ) + (1,7 x 156) – (4,7 x 37 )= 1331,4 Kkal

TEE = BEE x FA x FSTEE = 1730,7 Kkal

P = 15% x 1730,7 Kkal = 259,6 Kkal/4 = 64,9 g

L = 25% x 1730,7 Kkal = 432,6,6 Kkal/9 = 48 g

Kh = 60% x 1730,7 Kkal = 1038,4 Kkal/4 = 260 g

44

Page 45: laporan puskesmas Karangploso.docx

No Data Pasien Status Gizi Diagnosa Indikasi Kunjungan

Advise Diet Monitoring & Evaluasi

10 Nama : Ny. LilisJenis Kelamin : PUmur : 45 tahunAlamat : GirimoyoPekerjaan : -BB : 65 kgTB : 155 cmBBI : 49,5Pemeriksaan lab. : -Pemeriksaan Fisik Klinis : TD 170 / 100 mmHgRiwayat Penyakit : Dahulu : - Sekarang : Hipertensi. Asam uratRiwayat Gizi : Dahulu : - Sekarang : Pasien sudah mematuhi anjuran makan yang sesuai dengan kondisi pasienLain-lain : -

IMT : 27 (Overweight)

Diagnosa Medis :Hipertensi + Asam uratDiagnosa Gizi :Pasien sudah mengkonsumsi makanan tinggi kalium untuk menurunkan tekanan darah tinggi

Pasien mengeluh pusing, sulit tidur dan leher kaku

Tujuan DietMemberikan makanan adekuat untuk 1. Mencapai berat

badan ideal2. Mencapai status gizi

baik 3. Memberikan

makanansesuai kondisi pasien

Prinsip Diet :1. Tinggi serat2. Rendah purin3. Rendah lemak4. Rendah garam

- Bertujuan untuk membantu pasien menurunkan darah tinggi

- Kebutuhan energi dan zat gizi :

BEE = 665 + (9,6 x 65 ) + (1,7 x 155) – (4,7 x 45 )= 1341 Kkal

TEE = BEE x FA x FSTEE = 1743,3 Kkal

P = 15% x 1743,3 Kkal = 251,5 Kkal/4 = 65 g

L = 25% x 1743,3 Kkal = 435,8 Kkal/9 = 48,4 g

Kh = 60% x 1743,3 Kkal = 1045,98 Kkal/4 = 261,5 g

45

Page 46: laporan puskesmas Karangploso.docx

D. HOME VISIT

I. Latar Belakang Masalah

Kegiatan konsultasi gizi terdiri atas empat tahap, yaitu anamnese,

diagnosa gizi, advise diet, evaluasi. Pencatatan tentang status gizi pasien

dilakukan sebelum memberikan konsultasi gizi yang berasal dari pengukuran

berat badan dan tinggi badan pasien. Kemudian melakukan anamnese kepada

pasien sehingga didapatkan data mengenai kebiasaan atau pola makan pasien,

diketahui pula keluhan–keluhan yang dialami pasien. Jika terdapat hasil

laboratoriumoratorium yang mendukung terhadap penyakit yang diderita

pasien dapat dicatat pula sebagai bahan untuk menentukan diet apa yang tepat

diberikan kepada pasien. Evaluasi dilakukan pada tahap akhir konsultasi untuk

mengetahui tingkat pemahaman pasien tentang advise diet yang telah

diberikan. Selama melakukan konsultasi pasien dibimbing untuk mengubah

pola makan dan kebiasaan hidup agar bisa mendukung proses penyembuhan

pasien. Home visit dilakukan selama 3 hari berturut-turut untuk mengetahui

kebiasaan pola makan pasien rawat jalan.

II. Tujuan

Tujuan Umum: Melakukan Home Visit pasien rawat jalan.

Tujuan Khusus:

a.Mahasiswa mengetahui data subyektif dan obyektif pasien

b. Mahasiswa mengetahui data dasar

c.Mahasiswa mengetahui status gizi pasien

d. Mahasiswa mampu memberikan konsultasi gizi dengan baik

e.Mahasiswa mampu membuat Proses Asuhan Gizi Terstandar

III. Aktivity

a. Pokok: Mengetahui penyakit pasien, riwayat gizi pasien, recall pasien

dan diagnosa pasien

b. Tambahan: Wawancara dengan pasien untuk menggali data dasar

46

Page 47: laporan puskesmas Karangploso.docx

IV. Materi

ASI dan MP ASI

V. Asumsi Perencanaan

a. Positif :

Ada dukungan seluruh unit kerja yang terkait seperti doketer, bidan

perawat, ahli gizi, analis laboratorium, dan asisten apoteker.

Pasien bersikap terbuka, jujur dan bisa diajak kerjasama sehingga

data yang digali lancar dan valid

b. Negatif :

Tidak ada dukungan dari unit kerja yang terkait

Pasien tertutup dan susah untuk diajak komunikasi

VI. Strategi Pendekatan

Pendekatan individu

VII. Tempat dan Waktu

Tempat : Rumah penduduk di wilayah Puskesmas Karangploso

Waktu : 6 Maret 2010

VIII. Sasaran

Bayi BGM

IX. Metode Pelaksanaan

Wawancara

X. Sarana

Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah : kertas, bolpoint, leaflet.

XI. Evaluasi

a.Kegiatan dinyatakan berhasil jika diagnosa pasien bisa ditentukan dan

jenis diet pasien bisa ditentukan.

b. Kegiatan dinyatakan tidak berhasil jika diagnosa pasien dan

jenis diet pasien tidak bisa ditentukan.

47

Page 48: laporan puskesmas Karangploso.docx

a). Data Pasien

Nama : M.Hanif Ardiansyah

Jenis Kelamin : L

Alamat : Kagrengan

Usia : 12 bulan

BB : 6,2 kg

TB : 70 kg

BBI : 10 kg

Riwayat Penyakit :

Dahulu : BGM

Sekarang : Px mempunyai berat badan kurang dari ideal

Riwayat Nutrisi :

Dahulu : -

Sekarang : Nafsu makan pasien cukup baik. Makan 3x/hari

Tahu tempe merupakan menu wajib setiap hari.

Lain-lain : -

emeriksaan Fisik klinis: TD 150/170 mmHg

b). Riwayat Penyakit

Sekarang : Gizi

Dahulu : -

Keluarga : Ibu menderita asma

c). Riwayat Gizi

Sekarang :

Frekuensi makan pasien 3x sehari. Konsumsi paling sering tahu dan tempe..

Dari hasil Recall 24 jam, didapatkan :

Energi : 463,6 kalori/hari (38,6%)

Protein : 16,3 g/hari (36,2%)

Lemak : 14,7 g/hari (44%)

48

Page 49: laporan puskesmas Karangploso.docx

Karbohidrat : 67,2 g/hari (37,3%)

Pasien memiliki alergi terhadap protein hewani terutama teur dan ayam,

sehingga ibu pasien membatasi makanan hewani

Dahulu : -

d). Status Gizi :

Z-score : 6,1−8,88,8−7,8

=−2,1

Dari data z-score diatas dapat digolongkan sebagai kurus

e). Diagnosa Medis

BGM

f). Diagnosa Gizi

Rendahnya intake ditunjukkan dengan kurangnya hasil recall :

Energi : 463,6 kalori/hari (38,6%)

Protein : 16,3 g/hari (36,2%)

Lemak : 14,7 g/hari (44%)

Karbohidrat : 67,2 g/hari (37,3%)

Kekeliruan pola makan yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan

tentang gizi/makanan sehat ditandai oleh pasien jarang mengonsumsi lauk

hewani

g). Advise Diet

Berdasarkan anamnesa pasien, keluhan pasien dan diagnosa medis, maka

advise diet untuk An. M.Hanif Ardiasyah antara lain :

Pengaturan Makanan :

Susunan hidangan sehari-hari harus seimbang, terdiri dari makanan

pokok, lauk pauk, sayuran, buah-buahan serta susu.

Minum air putih dalam jumlah yang lebih banyak ±8 gelas sehari.

Mengurangi lauk hewani penyebab alergi

49

Page 50: laporan puskesmas Karangploso.docx

Bahan Makanan Yang Dianjurkan :

Sumber Karbohidrat : beras, ketan, ubi, mi tawar, maizena, hunkwee,

terigu, gula pasir.

Sumber protein : kacang-kacagnan dan hasil olahannya seperti :

kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang tolo, tempe, tahu,

oncom.

Sumber lemak : minyak goreng, margarine.

Sumber vitamin dan mineral : semua sayuran dan buah-buahan segar.

Minuman seperti teh dan sari buah.

Bahan Makanan yang Dibatasi :

Daging atau ayam atau ikan paling banyak 100 gram sehari

Telur ayam atau telur bebek max. 1 butir sehari.

Susu max. 1 gls/hr.

h). Pelaksanaan Diet

Nama : M.Hanif Ardiansyah

Jenis Kelamin : L

Alamat : Kagrengan

Usia : 12 bulan

BB : 6,2 kg

TB : 70 kg

BBI : 10 kg

Energi :

Kalori = RDA x BBI = 120 x 10 = 1200

P = 15% x 1200 Kkal = 180 Kkal/4 = 45 g

L = 25% x 1200 Kkal = 300 Kkal/9 = 33,4 g

50

Page 51: laporan puskesmas Karangploso.docx

Kh = 60% x 1200 kalori = 720 Kkal/4 = 180 g

Kunjungan (2 April 2013)

Kegiatan yang dilakukan pada kunjungan 2 April 2013, adalah

selain melakukan recall makanan sehari pasien, juga melihat

keadaan pasien serta memberikan konsultasi gizi tentang diet yang

baik, pembagian makanan sehari, bahan makanan yang

diperbolehkan, bahan makanan yang dibatasi, bahan makanan yang

tidak diperbolehkan, cara memasak yang baik. Serta memberikan

contoh menu sehari yang baik untuk pasien dan memberikan

motivasi kepada pasien untuk mematuhi diet.

Hasil kunjungan pada 2 April 2013 adalah, pasien sudah bisa

mengatur pola makannya dan mengerti bahan makanan yang boleh

dikonsumsi, bahan makanan yang dibatasi dan bahan makanan

yang tidak boleh dikonsumsi namun masih belum bisa

menerapkannya dengan benar karena terhalang ekonomi. Adapun

hasil recall 1 x 24 jam :

Energi : 568,5 kalori/hari (47,3%)

Protein : 21 g /hari (47%)

Lemak : 20,9 g/hari (62,5%)

Karbohidrat : 74,8 g/hari (42%)

Hasil recall menunjukkan bahwa kebutuhan energi pasien belum

terpenuhi, namun sudah terdapat kenaikan dibanding recall hari

pertama.

Evaluasi :

Home visit yang dilakukan di rumah pasien disambut baik oleh

pasien dan keluarga pasien. Saat kegiatan konsultasi gizi pasien

sangat antusias mendengarkan dan aktif bertanya. Dari hasil

kegiatan konsultasi dan pemberian motivasi, pasien patuh terhadap

diet yang diberikan. Hal ini ditandai dengan hasil recall untuk

pemenuhan energi dan zat gizi lain sudah mengalami peningkatan.

51

Page 52: laporan puskesmas Karangploso.docx

E. DATA BALITA BGT, BGM DAN HASIL SKDN

Pemantauan Status Gizi balita BGM dan BGT dilakukan di Desa

Ampeldento Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang. Pada tahun 2012,

jumlah bayi dan balita di Desa Ampeldento yaitu 392 anak. Data diperoleh

berdasarkan laporan bulanan yang ada di Puskesmas Karangploso tahun 2012.

Berikut ini adalah Tabel 2 dan Gambar 2 prevalensi Balita BGM dan BGT di

Desa Ampeldento tahun 2012.

Tabel 1. Prevalensi Balita BGM dan BGT di Desa Ampeldento tahun 2012.

Bulan BGM BGTJanuari 0 34Februari 0 30Maret 1 29April 2 28Mei 5 39Juni 2 30Juli 1 31Agustus 1 27September 1 26Oktober 1 31November 1 34Desember 2 24Rata-rata 1,4 30,2

Januari

Febru

ari

Maret

April MeiJuni

Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktober

November

Desember

05

1015202530354045

Distribusi Balita BGM dan BGT di Desa Ampeldento Tahun 2012

BGMBGT

Jum

lah

52

Page 53: laporan puskesmas Karangploso.docx

Gambar 1. Distribusi Balita BGM dan BGT di Desa Ampeldento tahun 2012.

Dari Gambar 1 dapat diketahui bahwa di Desa Ampeldento tahun 2012

tidak ada bayi dengan kondisi BGM selama Bulan Januari-Februari, namun

jumlahnya semakin meningkat hingga Bulan Mei yang mencapai 5 balita.

Hingga akhirnya menurun dan stabil hingga Bulan November hinga pada

akhir tahun ditemukan 2 BGM. Kondisi BGT menurun dari awal tahun hingga

bulan April, hingga meningkat drastis pada bulan Mei dan tetap fluktuatif.

Tidak adanya perubahan atau bahkan peningkatan balita BGM dan

BGT ini bisa disebabkan karena orang tua tidak aktif dalam posyandu, adanya

faktor ekonomi, dan banyaknya jumlah anggota keluarga. Penurunan jumlah

balita BGM dan BGT bisa terjadi karena banyak faktor seperti adanya

pemberian PMT, pemberian penyuluhan untuk orang tua tentang makanan

sehat untuk balita dan pola pemberiannya, ketelatenan dari orang tua dalam

merawat anak dan adanya perhatian dari tenaga kesehatan. Sedangkan

peningkatan balita BGM dan BGT bisa terjadi karena kurangnya pengetahuan

orang tua dalam merawat anak, faktor lingkungan, faktor ekonomi.

53

Page 54: laporan puskesmas Karangploso.docx

SKDN

Keberhasilan dari program penimbangan dan kegiatan UPGK dapat

diketahui dengan melakukan analisa-analisa data SKDN. Pemantauan

Pertumbuhan Balita dilakukan di Desa Ampeldento 2012. Untuk mengetahui

tingkat Pencapaian Program Pemantauan Pertumbuhan Balita (SKDN) di Desa

Ampeldento pada bulan Januari-Desember 2012, dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Data SKDN Desa Ampeldento Bulan Januari-Desember 2012

Bulan

S K D N

(0-60 bulan) (0-60 bulan)(0-60

bulan)(0-60

bulan)Januari 392 372 285 233Februari 392 355 336 278Maret 392 355 305 245April 392 355 242 193Mei 392 360 266 206Juni 392 353 260 211Juli 392 353 283 222Agustus 392 365 304 234September 392 365 281 228Oktober 392 365 278 215November 392 367 287 215Desember 392 360 277 226Jumlah 4704 4325 3404 2706Rata-rata 392 360 284 226

54

Page 55: laporan puskesmas Karangploso.docx

Januari

Febru

ari

Maret

April MeiJuni

Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktober

November

Desember

0

50

100

150

200

250

300

350

400

S (0-60 bulan)K (0-60 bulan)D (0-60 bulan)N (0-60 bulan)

Gambar 2. SKDN Desa Ampeldento Bulan Januari-Desember 2012

Berdasarkan tabel 3 dan gambar 3, dapat kita lihat bahwa hampir semua

balita yang ada di Desa Ampeldento sudah memiliki KMS. Partisipasi balita

untuk datang ke posyandu mengalami penurunan pada bulan April. Hampir

seluruh balita datang ke posyandu untuk ditimbang dan balita yang naik berat

badannya terdapat peningkatan setiap bulan. Beberapa faktor yang

mempengaruhi peningkatan berat badan bayi dan balita diantaranya adalah pola

asuh ibu, ekonomi, tingkat pengetahuan ibu balita dan lain sebagainya. Sehingga

kegiatan posyandu di Desa Ampeldento dapat dikatakan berhasil.

55

Page 56: laporan puskesmas Karangploso.docx

Tingkat Pencapaian Program Penimbangan di Desa Ampeldento Januari-

Desember 2012 dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pencapaian Program Pemantauan Pertumbuhan Balita Desa Ampeldento Bulan Januari-Desember 2012.

BULANPENCAPAIAN

K/S (%) D/S (%) N/D (%) N/S (%)Januari 94,90 72,70 87,27 59,44Februari 90,56 85,71 90,26 70,92Maret 90,56 77,81 89,42 62,50April 90,56 61,73 87,33 49,23Mei 91,84 67,86 84,08 52,55Juni 90,05 66,33 87,55 53,83Juli 90,05 72,19 87,75 56,63Agustus 93,11 77,55 89,66 59,69September 93,11 71,68 89,76 58,16Oktober 93,11 70,92 87,40 54,85November 93,62 73,21 86,35 54,85Desember 91,84 70,66 90,40 57,65

Jumlah 1103,32 868,37 1057,22 690,31Rata-rata 91,94 72,6 88,10 57,53

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 120.00

10.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

100.00

Pemantauan Status Gizi Balita Desa Ampeldento 2012

K/S (%)D/S (%)N/D (%)N/S (%)

Bulan

Jum

lah

Gambar 3. Pemantauan Status Gizi Balita Desa Ampeldento 2012

Berdasarkan data pada tabel 4 dan gambar 4, diperoleh data tingkat

pencapaian progam dari keseluruhan yang ada di Desa Ampeldento tahun 2012.

Untuk menentukan keberhasilan dari program penimbangan dapat diketahui

56

Page 57: laporan puskesmas Karangploso.docx

dengan melakukan analisa-analisa data SKDN dimana memerlukan langkah-

langkah pemantauan yang teratur dengan tujuan untuk mengetahui pelaksanaan

dan tingkat keberhasilan program pada setiap bulannya kemudian dibandingkan

antara waktu ke waktu untuk mengetahui perkembangan kegiatan tersebut.

Indikator yang digunakan untuk melihat pencapaian program

penimbangan balita adalah :

a. K/S (Jangkauan Program)

K/S (Jangkauan Program) merupakan perbandingan antara jumlah

balita yang mempunyai KMS dengan jumlah seluruh balita yang ada di Desa

Ampeldento. K/S merupakan indikator mengenai kemampuan program untuk

menjangkau balita yang ada di masing-masing desa. Data K/S dapat

memberikan gambaran tentang jumlah balita yang terpantau pertumbuhan dan

perkembangannya melalui KMS. Adapun hasil K/S di Desa Ampeldento

adalah sebagai berikut :

Januari

Febru

ari

Maret

April MeiJuni

Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktober

November

Desember

84.0086.0088.0090.0092.0094.0096.0098.00

100.00102.00

Grafik K/S Desa Ampeldento Tahun 2012

K/S (%)Target

Jum

lah

Gambar 4. Grafik K/S Desa Ampeldento Tahun 2012

Gambar 4 menunjukkan bahwa tingkat ketercakupan program untuk

menjangkau balita yang ada di Desa Ampeldento mulai Bulan Januari-

Desember 2012 setiap bulan masih dibawah target yaitu rata-rata sebesar

91,94 dan belum mencapai 100%. Belum tercapainya target sebesar 100%

57

Page 58: laporan puskesmas Karangploso.docx

dapat disebabkan karena jumlah balita yang memiliki KMS jumlahnya lebih

sedikit daripada total balita yang ada diDesa Ampeldento. Dalam pelaksanaan

program ini, di tiap-tiap Desa diharapkan mampu menjangkau balita melalui

program posyandu dan masing-masing balita harus mempunyai KMS untuk

mengetahui sejauh mana pertumbuhan dan perkembangannya.

58

Page 59: laporan puskesmas Karangploso.docx

b. D/S (Partisipasi Masyarakat)

D/S (partisipasi masyarakat) merupakan perbandingan antara jumlah

balita yang ditimbang dengan jumlah seluruh balita yang ada di Desa

Ampeldento. D/S merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat untuk

mendukung program yang dilaksanakan. Adapun hasil D/S di Desa

Ampeldento adalah sebagai berikut :

Januari

Febru

ari

Maret

April MeiJuni

Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktober

November

Desember

0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

Grafik D/S di Desa Ampeldento Tahun 2012

D/S (%)Target

Jum

lah

Gambar 5. Grafik D/S di Desa Ampeldento Tahun 2012

Gambar 5 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat di Desa

Ampeldento, selama tahun 2012 partisipasi masyarakat mengalami kenaikan

pada Februari tahun 2012 dan mampu mencapai target lebih dari 80%,

sedangkan rata-rata D/S selama tahun 2012 hanya sebesar 72,36% yang masih

dibawah target sebesar 80% Untuk mencapai target tersebut, sebaiknya terus

ditingkatkan pengetahuan dan pola pikir masyarakat yang salah dengan

promosi kesehatan melalui penyuluhan tentang pentingnya program

pemantauan dan perkembangan balita agar tidak terjadi kejadian gizi buruk.

59

Page 60: laporan puskesmas Karangploso.docx

c. N/D (Keberhasilan Program)

Hasil penimbangan balita merupakan suatu indikator keadaan gizi

balita pada bulan itu di dalam wilayah posyandu tersebut. Hasil penimbangan

merupakan indikator keadaan gizi balita pada suatu waktu (bulan) pada

wilayah tertentu. Tingkat kecenderungan ini bisa dihitung dengan membagi

jumlah yang ditimbang bulan ini dikalikan 100%.

N/D merupakan perbandingan antara jumlah balita yang naik berat

badannya dibandingkan dengan jumlah balita yang ditimbang di wilayah Desa

Ampeldento.

Januari

Febru

ari

Maret

April MeiJuni

Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktober

November

Desember

0.0010.0020.0030.0040.0050.0060.0070.0080.0090.00

100.00

Grafik N/D di Desa Ampeldento Tahun 2012

N/D (%)Target

Jum

lah

Gambar 6. Grafik N/D di Desa Ampeldento Tahun 2012

Grafik 6 menunjukkan bahwa keadaan pertumbuhan Balita di Desa

Ampeldento pada bulan Januari-Desember 2012 sudah memenuhi target (>

60%) dengan rata-rata N/D sebesar 88,10%, sehingga sudah dapat dikatakan

bahwa keadaan pertumbuhan balita di Desa Ampeldento termasuk baik.

60

Page 61: laporan puskesmas Karangploso.docx

d. N/S (Hasil Pencapaian Program)

N/S (Hasil Pencapaian Program) merupakan perbandingan antara

jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya dengan jumlah seluruh

balita yang ada di Desa Ampeldento dan merupakan indikator mengenai

tingkat hasil pencapaian program gizi yang dilaksanakan, hasil N/S adalah

sebagai berikut :

Januari

Febru

ari

Maret

April MeiJuni

Juli

Agustu

s

Septem

ber

Oktober

November

Desember

0.00

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

Grafik N/S di Desa Ampeldento Tahun 2012

N/S (%)Target

Jum

lah

Gambar 7. Grafik N/S di Desa Ampeldento Tahun 2012

Gambar 7 menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan program di Desa

Ampeldento mulai bulan Januari-Desember 2012 dengan rata-rata sebesar

57,53% dan dapat dikatakan berhasil karena sudah mampu melebihi target

40%. Namun hal ini harus tetap dipantau setiap bulan dengan melakukan

promosi kesehatan. Selain itu, juga meningkatkan kerjasama antara petugas

gizi, bidan dan kader posyandu.

61

Page 62: laporan puskesmas Karangploso.docx

EVALUASI PROGRAM GIZI

PEMANTAUAN KONSUMSI GARAM BERYODIUM

1. Nama Program

Salah satu program gizi yang dijalankan di Puskesmas

Karangploso adalah Pemantauan Garam Beryodium pada anak sekolah

dalam rangka pencegahan GAKY (Gangguan Akibat Kekura ngan

Yodium).

2. Waktu

Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium di Puskesmas

Karangploso dilakukan 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan

Agustus tahun 2012.

3. Tempat

Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium dilakukan di 9 Sekolah

Dasar di sembilan desa di wilayah kerja Puskesmas Karangploso, yaitu :

1. MI Mambaul Ulum di Desa Tegalgondo

2. SDN Ampeldento di Desa Ampeldento

3. SDN Kepuharjo di Desa Kepuharjo

4. SDN Ngenep 02 di Desa Ngenep

5. SDN Ngijo di Desa Ngijo

6. SDN Girimoyo di Desa Girimoyo

7. SDN Bocek di Desa Bocek

8. MI Al-Hidayah di Desa Donowarih

9. SDN Tawangargo 04 di Desa Tawangargo

Di tiap desa diambil satu buah sampel SD yang mana masing-

masing sampel tersebut diambil 26 siswa dari kelas VI dan V secara acak.

62

Page 63: laporan puskesmas Karangploso.docx

4. Sasaran Pemberian

Sasaran Program Pemantauan Garam Beryodium adalah anak Sekolah

Dasar di 9 desa pada wilayah kerja Puskesmas Karangploso, yaitu :

1. Tegalgondo

2. Ampeldento

3. Kepuharjo

4. Ngenep

5. Ngijo

6. Girimoyo

7. Bocek

8. Donowarih

9. Tawangargo

5. Target

Target pencapaian penggunaaan garam beryodium di masyarakat

dalam kegiatan Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium di Puskesmas

Karangploso adalah sebesar 90 %.

6. Evaluasi

Tabel 8. Pencapaian Penggunaan Garam Beryodium.

Bulan

Hasil Uji

Jumlah

Status Desa

JumlahCukup Kurang

Tidak

Ada

Baik Tidak

n % n % n % n % n % n % n %

Febru-

ari

164 70 10 4,2 60 2,5 234 100 1 11,1 8 88,9 9 100

Agustus 188 80 9 3,8 37 15,8 234 100 3 33,4 6 66,7 9 100

Status desa dikatakan baik apabila maksimum ada 2 sampel garam yang

tidak mengandung atau kurang yodium. Berdasarkan data yang diperoleh dari

tabel 8, dapat diketahui bahwa pencapaian penggunaaan garam beryodium di

masyarakat dalam kegiatan Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium di

Puskesmas Karangploso pada bulan Februari tahun 2012 menunjukkan bahawa

terdapat 1 desa yang berstatus baik, kemudian pada bulan Agustus tahu 2012

63

Page 64: laporan puskesmas Karangploso.docx

menunjukkan bahwa terdapat 3 desa yang bersatatus baik, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat kenaikan sebesar 3 kali lipat pada pemantauan ke-2.

Jika dilihat dari hasil uji pada bulan Februari menunjukkan persentase sebesar 70

% kepala keluarga menggunakan garam beryodium, pada pemantauan kedua

pada bulan Agustus menunjukkan persentase sebesar 80 %. Hal ini menunjukkan

bahwa hasil pemantauan garam beryodium pada bulan Februari berhasil, dengan

meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam menggunakan garam beryodium

walaupun belum memenuhi target sebesar 90 %.

7. Saran

Pendataan dilakukan pada warung atau toko yang ada di wilayah

kerja Puskesmas Karangploso. Garam yang dijual di warung atau toko

tersebut di uji mutunya yaitu dengan cara membaca label pada kemasan

garam yang dijual. Pada kemasan garam beryodium harus tertera tulisan

“GARAM BERYODIUM”. Pengujian garam beryodium dapat juga

dilakukan dengan menggunakan iodium test yang dibagikan di tiap

posyandu atau menggunakan singkong parut dan cuka.

Warung atau toko yang sudah menjual garam beryodium dan

kualitas garam tersebut sudah diuji mutunya, diberi stiker oleh Puskesmas

yang bertuliskan “DI SINI MENJUAL GARAM BERYODIUM”.

Pemantauan secara berkala tetap harus dilakukan oleh petugas dari

Puskesmas terhadap toko-toko yang sudah menjual garam beryodium agar

tidak terjadi penyimpangan.

Pemantauan pemakaian garam beryodium di lingkungan rumah

tangga dapat dilakukan oleh petugas dari puskesmas dan dibantu kader

yaitu menguji garam yang digunakan di setiap rumah dengan

menggunakan cairan iodina atau menggunakan singkong parut. Jika ada

yang belum menggunakan garam beryodium, maka langsung diberikan

penyuluhan oleh kader atau petugas puskesmas agar menggunakan garam

beryodium dan membelinya di toko yang sudah ada stiker bertuliskan “DI

SINI MENJUAL GARAM BERYODIUM”.

Warung atau toko yang masih belum menjual garam beryodium

diberi motivasi agar menjual garam yang beryodium saja. Penyuluhan

64

Page 65: laporan puskesmas Karangploso.docx

secara berkala dapat dilakukan oleh petugas dari puskesmas atau kader

kepada warga tentang manfaat penggunaan garam beryodium serta akibat

jika tidak mengkonsumsi garam yang beryodium sehingga pengetahuan

warga tentang manfaat konsumsi garam beryodium dapat meningkat.

65

Page 66: laporan puskesmas Karangploso.docx

F. PELAKSANAAN TUGAS AHLI GIZI PUSKESMAS

Kegiatan Konsultasi di Pojok Gizi

1. Mekanisme Kerja

Kegiatan Konsultasi Gizi yang ada di Puskesmas Karangploso

dilakukan mulai hari Senin sampai Sabtu, kegiatan ini gratis bagi pasien

atau orang yang membutuhkan konsultasi yang berhubungan dengan

makanan yang dapat menunjang kesembuhan pasien tersebut. Alur untuk

melakukan konsultasi gizi ini sangat mudah. Pasien datang dengan

keluhan tertentu dari ruang BP atau KIA kemudian setelah melakukan

pemeriksaan fisik dan klinis , pasien dapat dirujuk ke konsultasi gizi

oleh dokter yang memeriksa apabila pasien membutuhkan konsultasi

gizi.

2. PersiapanSebelum melakukan kegiatan konsultasi gizi ada beberapa

persiapan yang harus dilakukan antara lain menyiapkan leaflet tentang

penyakit – penyakit tertentu.

3. Pencatatan/ PelaporanSetelah dilakukan kegiatan konsultasi kepada pasien, maka dapat

diketahui permasalahan gizi pasien. Karena itu perlu pencatatan atau

pelaporan mengenai bagaimana status gizi pasien, dari pengukuran BB

dan TB. Kemudian dari hasil anamnese kepada pasien didapatkan

mengenai kebiasaan atau pola makan pasien, diketahui pula keluhan –

keluhan yang dialami pasien. Jika terdapat hasil laboratorium yang

mendukung terhadap penyakit yang diderita pasien dapat dicatat pula

sebagai bahan untuk menentukan diet apa yang tepat diberikan kepada

pasien, selain itu diagnosa Dokter juga merupakan pertimbangan dalam

menentukan diet bagi pasien. Yang terakhir yaitu mencatat kebutuhan

energi dan zat – zat gizi pasien, setelah dilakukan konsultasi gizi

tersebut.

Kegiatan Di Lapangan (Posyandu)

1. Mekanisme Kerja

66

Page 67: laporan puskesmas Karangploso.docx

Kegiatan Posyandu dilakukan 1 bulan sekali. Dalam 1 bulan ada

71 posyandu di wilayah kerja Puskesmas Karangploso. Kegiatan yang

dilakukan saat posyandu di Kelurahan Bandungrejosari, Sukun,

Tanjungrejo adalah pemantauan penimbangan berat badan, intervensi

balita BGM dengan pemberian PMT berupa susu dari DinKes Kota

Malang, pemberian imunisasi kepada bayi, posyandu lansia dan

penyuluhan kepada ibu balita. Materi yang diberikan saat penyuluhan

adalah tentang makanan sehat dan tahap pemberian makanan yang benar

sesuai umur.

2. PersiapanSebelum melakukan kegiatan posyandu ada beberapa persiapan

yang dilakukan antara lain menyiapkan dacin dan timbangan bayi.

3. Pencatatan/ PelaporanSetelah dilakukan kegiatan penimbangan berat badan, maka

dapat diketahui permasalahan gizi pasien. Karena itu perlu pencatatan

atau pelaporan mengenai bagaimana status gizi balita. Status gizi balita

dapat diketahui melalui buku KMS. Setelah diketahui ada permasalahan,

balita langsung diarahkan ke meja 4 untuk menerima edukasi dan PMT.

Visite Pasien

67

Page 68: laporan puskesmas Karangploso.docx

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan di Puskesmas

Karangploso maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :

a. Kegiatan yang telah dilakukan di Puskesmas Karangploso antara lain

kegiatan di Nutritional Assesment, Konsultasi Gizi, Home Visite,

Pemantauan status gizi balita BGM dan BGT selama 12 bulan di

wilayah Puskesmas Karangploso dan evaluasi SKDN di Kelurahan

Tanjungrejo Bulan Januari-Desember 2012, Evaluasi Progam Gizi yaitu

Penanganan Gizi Buruk, melakukan penyuluhan di posyandu tentang

makanan sehat dan seimbang, serta melakukan penyuluhan di

Puskesmas Karangploso tentang diit pada penyakit gastritis.

b. Pasien yang datang ke Puskesmas Karangploso diantaranya menderita

penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus, Gout (asam urat), Autis, dll. Dari

10 pasien rawat jalan yang dijadikan sampel untuk nutritional

Assesment diketahui bahwa ada beberapa pasien yang memiliki status

gizi kurang namun disisi lain juga ditemukan pasien yang memiliki

staus gizi lebih hal ini mengindikasikan bahwa telah terdapat masalah

gizi ganda pada pasien rawat jalan puskesmas Karangploso

c. Berdasarkan hasil konsultasi gizi terhadap 10 pasien yang dijadikan

sampel, Pasien datang dengan jenis penyakit yang dialami sangat

bermacam – macam diantaranya Hipertensi, Diabetes Mellitus,

Komplikasi Diabetes dengan Hipertensi, Gout (asam urat), dan lain-

lain. Pasien tersebut membutuhkan konsultasi tentang bagaimana diet

yang tepat untuk penyakitnya, penyuluhan tentang makanan yang

dianjurkan, dibatasi serta dihindari untuk mendukung keberhasilan diet

dan kesembuhan pasien, penyuluhan tentang bagaimana mengatur porsi

makan sesuai dengan perhitungan kebutuhan untuk mempertahankan

atau meningkatkan status gizi.

d. Setelah dilakukan kunjungan (Home visit) telah terjadi perubahan pada

pasien diantaranya perubahan pengetahuan dan sikap pasien mengenai

68

Page 69: laporan puskesmas Karangploso.docx

diet yang tepat untuk pasien. Pasien telah memahami dan mulai

menerapkan diet yaitu dengan memperhitungkan manakah makanan

yang tidak diperbolehkan dan yang diperbolehkan serta makanan yang

harus dibatasi bagi pasien. Tingkat Konsumsi pasien semakin

bertambah secara bertahap dari hari awal konsultaasi sampai saat

dilakukan home visite.

e. Salah satu faktor pencetus terjadinya BGM dan BGT di wilayah kerja

Puskesmas Karangploso adalah faktor ekonomi, tingkat kemiskinan,

nafsu makan anak kurang, pengetahuan keluarga yang rendah serta pola

asuh ibu yang kurang.

f. Tingkat pencapaian jangkauan program (K/S) di Desa Ampeldento pada

bulan Januari-Desember 2012 adalah 99.5% dapat dikatakan berhasil

karena hampir mencapai target yaitu (100%). Tingkat partisipasi

masyarakat (D/S) adalah 78.6% dan belum mencapai target minimal

yaitu 80%. Balita yang mengalami kenaikan berat badan (N/D) di Desa

Ampeldento pada bulan Januari-Desember 2012 adalah 66.9% sudah

memenuhi target minimal pencapaian program yang ditetapkan yaitu

sebesar 60 %. Hasil pencapaian program Posyandu (N/S) di Desa

Ampeldento pada bulan Januari-Desember 2012 adalah 54.1% sudah

berhasil memenuhi target minimal pencapaian program berdasarkan

target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 40 %.

g. Dari hasil evaluasi program gizi, tingkat keberhasilan Pemantauan

Konsumsi Garam Beryodium di Puskesmas Karangploso adalah 100%,

karena rumah tangga dan pasar yang ada di tiga kelurahan di wilayah

kerja Puskesmas Karangploso sudah menggunakan garam beryodium.

h. Faktor yang dapat mempengaruhi ketidakberhasilan program adalah

tingkat pengetahuan penduduk yang masih kurang, kurangnya

kerjasama antara petugas dari puskesmas, kader, warga dan pihak

sekolah dan kurangnya kesadaran dari warga.

B. Saran

69

Page 70: laporan puskesmas Karangploso.docx

Dari semua kegiatan yang telah dilakukan di Puskesmas Karangploso

ada beberapa saran yang diberikan untuk Puskesmas Karangploso diantaranya

yaitu:

a. Agar program gizi dapat terlaksana dengan maksimal hendaknya

semakin ditingkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program untuk

meningkatkan pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap arti

pentingnya gizi dalam kehidupan.

b. Konsultasi gizi di pojok gizi perlu tetap dilaksanakan karena hal

tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan

informasi tentang gizi dan kesehatan.

c. Untuk evaluasi program gizi yaitu Pemantauan Konsumsi Garam

Beryodium, warung atau toko yang sudah menjual garam beryodium

dan mutu garamnya sudah diuji diberi stiker oleh puskesmas yang

bertuliskan ”DI SINI MENJUAL GARAM BERYODIUM”

DAFTAR PUSTAKA

70

Page 71: laporan puskesmas Karangploso.docx

Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama

Depkes RI. 1995. Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas. Jakarta : Depkes RI

Depkes RI. 2004. Pedoman Pelaksanaan, Pendistribusian dan Pengelolaan MP

ASI tahun 2004.

Depkes RI.1997.Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I. Jakarta

Direktorat Gizi Masyarakat, 2003. Buku Pedoman Petunjuk Teknis Tatalaksana

Balita Gizi Buruk.

Ditjen. 1995. Pedoman Kerja Tenaga Gizi Puskesmas. Depkes. Jakarta.

IDN Supariasa, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang. 2008. Buku

Pedoman Praktis Diagnosa Gizi Dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar.

Malang: Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang

Instalasi Gizi. 2005.Buku Pedoman Diet. Malang : RSU Saiful Anwar

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). 2005. Daftar Komposisi Bahan

Makanan. Jakarta: Persagi

Profil UPTD Puskesmas Karangploso, 2012

71

Page 72: laporan puskesmas Karangploso.docx

LAMPIRAN

72

Page 73: laporan puskesmas Karangploso.docx

73