LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

133
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia sebagai potensi pembangunan bangsa agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri, merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, maka posyandu cukup strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia sejak dini perlu ditingkatkan pembinaannya. Untuk meningkatkan pembinaan Posyandu sebagai pelayanan KB - Kesehatan yang dikelola untuk, dan, oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dari petugas perlu ditumbuhkembangkan serta masyarakat perlu aktif dalam wadah LKMD. Meningkatkan mutu pengelolaan posyandu, perlu dimantapkan koordinasi dan keterpaduan pembinaaan di semua tingkat pemerintah. Petunjuk di atas adalah merupakan beberapa isi dari Inmandagri No. 9 Tahun 1990 dan dapat kita artikan betapa pentingnya keberadaan Posyandu di tengah-tengah masyarakat yang merupakan pusat kegiatan masyarakat, di mana masyarakat sebagai pelaksana sekaligus memperoleh pelayanan kesehatan serta Keluarga Berencana. Di samping itu, wahana ini juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk tukar informasi pendapat dan pengalaman serta bermusyawarah untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi baik masalah keluarga ataupun masyarakat itu sendiri. Sebagai dasar terbentuknya Posyandu ialah bertitik tolak dari defenisi Ilmu Kesehatan Masyarakat menurut Winslow, yang 1

description

laporan kegiatan puskesmas

Transcript of LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Page 1: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia sebagai potensi pembangunan bangsa

agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri, merupakan tanggung jawab bersama

antara pemerintah dan masyarakat, maka posyandu cukup strategis dalam pengembangan

kualitas sumber daya manusia sejak dini perlu ditingkatkan pembinaannya. Untuk

meningkatkan pembinaan Posyandu sebagai pelayanan KB - Kesehatan yang dikelola untuk,

dan, oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dari petugas perlu

ditumbuhkembangkan serta masyarakat perlu aktif dalam wadah LKMD.

Meningkatkan mutu pengelolaan posyandu, perlu dimantapkan koordinasi dan

keterpaduan pembinaaan di semua tingkat pemerintah. Petunjuk di atas adalah merupakan

beberapa isi dari Inmandagri No. 9 Tahun 1990 dan dapat kita artikan betapa pentingnya

keberadaan Posyandu di tengah-tengah masyarakat yang merupakan pusat kegiatan

masyarakat, di mana masyarakat sebagai pelaksana sekaligus memperoleh pelayanan

kesehatan serta Keluarga Berencana. Di samping itu, wahana ini juga dapat dimanfaatkan

sebagai sarana untuk tukar informasi pendapat dan pengalaman serta bermusyawarah untuk

memecahkan berbagai masalah yang dihadapi baik masalah keluarga ataupun masyarakat itu

sendiri.

Sebagai dasar terbentuknya Posyandu ialah bertitik tolak dari defenisi Ilmu Kesehatan

Masyarakat menurut Winslow, yang mana disebutkan bahwa diharapkan masyarakat itu

berusaha untuk dapat menanggulangi kesehatannya sendiri. Seterusnya disebutkan pula

bahwa terciptanya kesehatan yang optimal bagi masyarakat ialah dengan adanya peran serta

dari masyarakat secara teratur dan berkesinambungan. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat

bahwa wadah yang paling tepat untuk peran serta masyarakat tersebut ialah posyandu.

Selain Posyandu peran serta masyarakat juga dibutuhkan dalam kesehatan Ibu dan

Anak (KIA). Masalah kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di

Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi

yang ada di Indonesia. Angka kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia

merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai

450 per seratus ribu kelahiran hidup yang jauh diatas angka kematian di Filipina yang

mencapai 170 per seratus ribu kelahiran hidup, Thailand 44 per seratus ribu kelahiran hidup.

1

Page 2: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Kesehatan Ibu

dan Anak (KIA) di Indonesia sebesar 228 per seratus ribu kelahiran hidup, Angka Kematian

Balita (AKB) sebesar 34 per seribu kelahiran hidup. Berdasarkan MDG’s 2000 untuk tahun

2015 diharapkan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi

102 per seratus ribu kelahiran hidup dan Angka kematian balita (AKB) menurun dari 34

tahun 2007 menjadi 23 per seribu kelahiran hidup.

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Angka Kematian Balita (AKB) di Provinsi

Sumatera Utara masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di

Indonesia dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) rata-rata 413 per seratus ribu kelahiran

hidup yang menjadi Provinsi Sumatera Utara menjadi Provinsi yang ke-6 dengan kesehatan

Ibu dan Anak (KIA) tertinggi di Indonesia.

1.2. Tujuan Kegiatan

1.2.1. Tujuan Umum

Mengetahui bagaimana pembinaan Posyandu dan KIA di Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui program wajib dan pengembangan Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai.

2. Untuk mengetahui kegiatan Posyandu.

3. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang dijalankan di Posyandu.

4. Untuk mengetahui masalah yang terdapat di program KIA di Puskesmas

Tegal Sari Kecamatan Medan Denai.

5. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan KIA di Puskesmas Tegal

Sari Kecamatan Medan Denai.

1.3. Prosedur Kerja

1.3.1. Ruang Tunggu

a. Duduk diupayakan agar cukup nyaman dan memiliki ventilasi udara yang

cukup.

b. Tempat duduk disediakan secukupnya sesuai dengan rata-rata kunjungan

pasien per hari.

2

Page 3: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

c. Terdapat papan informasi yang berisikan pembagian wilayah regional

rujukan 2014.

d. Ruangan selalu dalam keadaan bersih.

e. Disediakan tempat sampah.

f. Toilet yang bersih dan berjarak sedikit jauh dari ruang tunggu.

g. Pada dinding ruang tunggu disediakan informasi/gambar penyuluhan

kesehatan.

h. Pasien dipanggil dan diperiksa sesuai dengan nomor urut pendaftaran,

apabila ada yang sakit keras didahulukan.

1.3.2. Tempat Pendaftaran pasien

a. Sebelum pintu masuk pasien akan melihat hari dan jam berapa puskesmas

buka serta ruang pendaftaran dan pemeriksaan.

b. Pada pintu masuk pasien akan membaca papan informasi loket pendaftaran

di sebelah ruang tunggu.

c. Di dalam puskesmas pasien juga akan melihat tiap ruangan periksa ada

papan bertuliskan ruang periksa, apotek, ruang KIA, ruang imunisasi, ruang

periksa gigi, laboratorium, klinik sanitasi, kamar dokter.

1.3.3. Loket Pendaftaran

a. Petugas loket menyambut pasien dengan senyuman dan menyapa pasien.

b. Untuk pasien baru petugas akan menanyakan tujuan pasien, kemudian

mencari blangko status yang kosong untuk mengisi nama, alamat, umur,

dan jenis kelamin pasien.

c. Untuk pasien lama dicarikan kartu status pasien dan diberikan kepada

pasien. Apabila pasien tidak membawa kartu nomor pendaftaran maka

ditanyakan kapan terakhir datang ke puskesmas, dicari pada buku registrasi

umum pada tanggal yang disebutkan, dicari nama pasien terseebut dan

dicari nomor kartunya.

d. Pasien diberi kartu sesuai dengan Perda.

e. Pasien diberi informasi kemana harus pergi dan diberi petunjuk supaya

duduk di ruang tunggu, sambil menunggu panggilan.

f. Kartu status pasien dikirim petugas keruang periksa sesuai dengan tujuan

pasien.

3

Page 4: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

1.3.4. Ruang Periksa

a. Pasien dilayani dengan ramah dan penuh perhatian.

b. Pasien selau diberi kesempatan untuk bertanya.

c. Pemeriksaan sesuai dengan standart teknis dan sesuaia dengan daftar titik

pelayanan kesehatan dasar.

d. Bila perlu periksa lab pasien akan diberitahu untuk menunggu panggilan di

ruang tunggu.

e. Bila pemeriksaan lab bisa langsung dilakukan, maka pasien akan diberitahu

apa yang akan diperiksa, apakah darah atau urin dan diberitahu kembali ke

ruang periksa setelah mendapatkan hasil pemeriksaan lab.

f. Bila pemeriksaan lab dilakukan keesokan harinya atau di rujuk ke lab

yang lebih besar, maka pasien akan diberi tahu persiapan-persiapan yang

akan dilakukan misalnya puasa, membawa feses, atau khusus untuk periksa

kehamilan diambil air seni pada saat bangun tidur, dan sebagainya.

1.3.5. Ruang Laboratorium

a. Pasien dipanggil sesuai dengan status yang diterima di lab.

b. Setelah selesai pemeriksaan status hasil pemeriksaan lab dibawa pasien ke

ruang tunggu pasien.

c. Pasien dipanggil ke ruang pemeriksaan sesuai urutan dan diberikan

pengobatan dengan diberi resep obat atau bila perlu disuntik. Pasien

diberitahu kapan perlu kembali ke puskesmas atau tidak perlu kembali bila

tidak ada keluhan.

1.3.6. Apotek

a. Pasien datang ke apotek dengan memberikan resep dari dokter kepada

petugas apotek.

b. Pasien diterima petugas apotek dengan ramah.

c. Petugas apotek mengambil resep dan mencari obat sesuai dengan resep.

d. Obat dimasukkan ke dalam kemasan dipilih sesuai dengan bentuk obat.

e. Kemasan obat diberi nama pasien, dosis dan cara pemakaian obat.

f. Beritahu kepada pasien efek samping obat setelah diminum, hentikan

pemakaian obat jika terjadi efek samping yang berlebihan.

g. Pasien diberitahukan dapat kembali pulang.

4

Page 5: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Puskesmas

2.1.1. Pengertian Puskesmas

Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah

kerja.

1. Unit Pelaksanaan Teknis

Sebagai Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD),

Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional

dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksanaan tingkat pertama

serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

2. Pembangunan Kesehatan

Pembangunan Kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa

Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan

Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan

di wilayah kabupaten/kota, sedangkan Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk

sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota sesuai dengan kemammpuannya.

4. Wilayah Kerja

Secara nasional, standart wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi

apabila disatu kecamatan terdapat lebih satu Puskesmas, maka tanggung jawab

wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep

wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara

operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

5

Page 6: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

2.1.2. Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan

kesadaran, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah

kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka

mewujudkan Indonesia Sehat 2010.

2.1.3 Fungsi Puskesmas

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan

pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di

samping itu, Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari

penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk

pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan

kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif

dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya,

serta ikut menetapkan, menyelenggaraan, memantau pelaksanaan program

kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini

diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial

budaya masyarakat setempat.

3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayan kesehatan tingkat

pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan

tingkat pertama yang menjadi tangggungjawab Puskesmas meliputi :

6

Page 7: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayan yang bersifat pribadi (private

goods) dengan tujuan utama menyembukan penyakit dan pemulihan kesehatan

perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan

penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan, dan untuk

Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public (public

goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah

promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,

perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan

jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2.2. Visi dan Misi Puskesmas

2.2.1. Visi Puskesmas

Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah

tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat

adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui

pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan

perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata seta memiliki derajat kesehatan yang setingi-tingginya.

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama,

yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang

bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.

Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi

pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang

harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan

setempat.

7

Page 8: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

2.2.2. Misi Puskesmas

Misi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah

mendukung tercapainya misi pembanguan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang

diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu

pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan,

setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.

2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah

kerjanya.

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang

bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui

peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.

3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan.

Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang

sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan

pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat

dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat

beserta lingkungannya.

Pusekesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,

keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah

kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi

kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan

Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.

8

Page 9: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

2.3. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

2.3.1 Asas Penyelenggaraan Puskesmas

Penyelenggaran upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan

harus menerapkan asas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu. Asas

penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas.

Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi

Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan

wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Asas penyelenggaraan Puskesmas yang

dimaksud adalah :

1. Asas Pertanggungjawaban Wilayah

Asas penyelenggaraan Puskesmas yang pertama adalah pertanggungjawaban

wilayah. Dalam arti Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini Puskesmas harus

melakukan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga

berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat

di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh

masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan

terjangkau di wilayah kerjanya.

Diselenggarakan upaya kesehatan strata pertama oleh Puskesmas Pembantu,

Puskesmas Keliling, Bidan di desa serta berbagai upaya kesehatan di luar gedung

Puskesmas lainnya (outreach activities) pada dasarnya merupakan realisasi dari

pelaksanaan asas pertanggungjawaban wilayah.

2. Asas Pemberdayaan Masyarakat

Asas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua adalah pemberdayaan masyarakat.

Dalam arti Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, dan masyarakat

agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas. Untuk ini,

beberapa potensi masyarakat (BPP) beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh

Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain :

9

Page 10: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita

(BKB).

b. Upaya Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD).

c. Upaya Perbaikan Gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi

(Kadarzi).

d. Upaya Kesehatan Sekolah : dokter kecil, penyertaan guru dan orang tua/wali

murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).

e. Upaya Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa

Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL).

f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda.

g. Upaya Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).

h. Upaya Kesehatan Jiwa : Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat

(TPKJM).

i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional : Taman Obat Keluarga (TOGA),

Pembinaan Pengobat Tradisional (Battra).

j. Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (inovatif) : dana sehat, Tabungan Ibu

Bersalin (Tabulin), mobilisasi dana keagamaan.

3. Asas Keterpaduan

Asas penyelenggaraan Puskesmas yang ketiga adalah keterpaduan. Untuk

mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal,

penyelenggaran setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu, jika

mungkin sejak tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang perlu

diperhatikan yakni :

a. Keterpaduan Lintas Program

Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai

upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab Pusekesmas. Contoh keterpaduan

lintas program antara lain :

1. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : keterpaduan KIA dengan P2M,

Gizi, Promosi Kesehatan, Pengobatan.

2. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) : keterpaduan kesehatan lingkungan dengan

promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja

dan kesehatan jiwa.

10

Page 11: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3. Puskesmas Keliling : keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi, promosi

kesehatan, kesehatan gigi.

4. Posyandu : keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, kesehatan jiwa, promosi

kesehatan.

b. Keterpaduan Lintas Sektor

Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan upaya

Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari

sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia

usaha. Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain :

1. Upaya kesehatan sekolah : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, pendidikan, agama.

2. Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, pertanian.

3. Upaya Kesehatan Ibu dan anak : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB.

4. Upaya perbaikan gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK,

PKLB.

5. Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan

dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga koperasi, dunia usaha, organisasi

kemasyarakatan.

6. Upaya Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.

4. Asas Rujukan

Asas penyelenggaraan Puskesmas yang keempat adalah rujukan. Sebagai sarana

pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh Puskesmas

terbatas. Padahal Puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai

permasalahan kesehatannya. Untuk membantu Puskesmas meneyelesaikan berbagai

masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka

penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) harus

ditopang oleh asas rujukan.

11

Page 12: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit

atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertkal

dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan

kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan

kesehatan yang sama.

Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas ada

dua macam rujukan yang dikenal yakni:

a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan

Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila

suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka

Puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih

mampu (baik horizontal maupun vertikal). Sebaliknya pasien pasca rawat inap

yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke Puskesmas.

Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:

1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (misal

operasi) dan lain-lain.

2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang

lebih lengkap.

3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih

kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga Puskesmas dan ataupun

menyelenggarakan pelayanan medik di Puskesmas.

b. Rujukan Upaya Kesehatan masyarakat

Cakupan rujukan pelayan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan

masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan bencana.

Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu Puskesmas

tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan

pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi

kebutuhan masyarakat. Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi

masalah kesehatan masyarakat dan atau tidak mampu menyelenggarakan upaya

kesehatan masyarakat, maka Puskesmas wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

12

Page 13: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :

1. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,

peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audiovisual,

bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan.

2. Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan kejadian

luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, penanggulangan

gangguan kesehatan karena bencana alam.

3. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan

tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau

penyelenggaran upaya kesehatan masyarakat (antara lain Usaha Kesehatan

Sekolah, Usaha Kesehatan Kerja, Usaha Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh

air bersih) kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional

diselenggarakan apabila Puskesmas tidak mampu.

Secara skematis pelaksanaan asas rujukan dapat digambarkan sebagai berikut :

13

Page 14: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

2.3.2. Upaya Penyelengaraan Puskesmas

Upaya tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni

terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat. Puskesmas bertanggungjawab

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang

keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan

tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni :

1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan

komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi

untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus

diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.

Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:

a. Upaya promosi Kesehatan

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f. Upaya Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang

disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan

dipilih dari dafttar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yakni:

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Olahraga

c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

d. Upaya Kesehatan Kerja

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

f. Upaya Kesehatan Jiwa

g. Upaya Kesehatan Mata

h. Upaya kesehatan Usia Lanjut

i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

14

Page 15: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya

pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan

pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.

Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya

kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan

kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapat

dijadiikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi,

yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan

kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka

mempercepat tercapainya visi Puskesmas.

Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas

bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan

dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib

Puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta

peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan

pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan

Puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan

pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas kesehatan

Kabupaten/Kota bertanggungjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional

lainnya.

Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap.

Untuk itu, di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang

dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana

dan prasarana sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.

Lebih lanjut, di beberapa daerah tertentu telah muncul pula kebutuhan

masyarakat terhadap pelayanan medik spesialistik. Dalam keadaan ini, apabila ada

kemampuan, di Puuskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik spesialistik di

Puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat

15

Page 16: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

yang membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga tetap fungsional Puskesmas yang

diatur oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.

Perlu diinggat meskipun Puskesmas menyelenggarakan pelayanan medik

spesialistik dan memiliki tenaga spesialis, kedudukan dan fungsi Puskesmas tetap

sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggungjawab

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan

masyarakat diwilayah kerjanya.

2.4. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas

2.4.1. Kedudukan Puskesmas

Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem

Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah

Daerah, yaitu :

1. Sistem Kesehatan Nasional

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana

pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan

upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota

Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/kota adalah sebagai

Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab

menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota di

wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintahan Daerah

Kedudukan Puskesmas dalan Sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit

pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan

strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti dokter,

praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.

Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata

16

Page 17: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula

berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti

Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan Puskesmas diantara

berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat

adalah sebagai Pembina.

2.4.2. Organisasi Puskesmas

1. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas

masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu

Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan

penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.

Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai

berikut:

a. Kepala Puskesmas

b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas

dalam pengelolaan :

- Data dan Informasi

- Perencanaan dan Penelitian

- Keuangan

- Umum dan Kepegawaian

c. Unit Pelaksanaan Teknis Fungsional Puskesmas :

- Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM

- Upaya Kesehatan Perorangan

d. Jaringan Pelayanan Puskesmas :

- Unit Puskesmas Pembantu

- Unit Puskesmas Keliling

- Unit Bidan di Desa/Komunitas

2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan

dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk

Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di

bidang kesehatan yang kurikulum pendidikan mencakup kesehatan masyarakat.

17

Page 18: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3. Eselon Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas adalah Penanggungjawab pembangunan kesehatan di

tingkat Kecamatan sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran

kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat

kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III-B.

Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat

jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria

Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum

pendidikan mencakup bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang

setara dengan penjabat tetap.

2.4.3. Tata Kerja Puskesmas

1. Dengan Kantor Kecamatan

Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor

Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat

kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, pergerakan

pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal

pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas,

koordinasi dengan kantor Kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.

2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

dengan demikian secara teknis dan administrasi. Puskesmas bertanggungjawab

kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan

administrasi dan teknis kepada Puskesmas.

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh

lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk

penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan.

Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan bersumberdaya dan rujukan sesuai

kebutuhan.

18

Page 19: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya

kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan

berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan,

jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan

kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama

tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan

perorangan seperti rumah sakit (Kabupaten/Kota), dan berbagai balai kesehatan

masyarakat (Balai Pengobatan, Pengobatan Penyakit Paru-Paru, Balai

Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai

Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai

Kesehatan Indra Masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat,

jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan

masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep

rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

5. Dengan Lintas Sektor

Tanggungjawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah

menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang optimal, penyelenggaraan

pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai

lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan tersebut mendapat dukungan

dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang

diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak positif

terhadap kesehatan.

6. Dengan Masyarakat

Sebagai penanggungjawab penyelenggarakaan pembangunan kesehatan di

wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat

sebagai objek daan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan

melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP), yang menghimpun

berbagai potensi masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM,

organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai

mitra. Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

19

Page 20: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

BAB 3

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

3.1. Sejarah Singkat Puskesmas

Puskesmas Tegal Sari berdiri pada tahun 1982, dengan kepala puskesmas dr. Raharjo,

kemudian kepala puskesmas dilanjutkan dengan dr. Widi Raharjo, dr. Mk. Ependi Pulungan,

dr. Fauziah ( 2006 sampai dengan Mei 2013 ), dan dr. Ernasari (2013-sampai sekarang).

3.2. Wilayah Kerja

Wilayah kerja Puskesmas bisa berdasarkan Kecamatan, faktor kepadatan penduduk,

luas daerah, keadaan geografi, dan keadaan infrastruktur lainnya yang merupakan bahan

pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Untuk kota besar wilayah kerja

Puskesmas bisa satu kelurahan sedangkan Puskesmas di ibukota kecamatan merupakan

rujukan dari puskesmas kelurahan.

Adapun kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari adalah:

1. Kelurahan Tegal Sari Mandala I : 12 Lingkungan

2. Kelurahan Tegal Sari Mandala III : 15 Lingkungan

3.3. Data Wilayah / Data Geografis

Puskesmas Tegal Sari berada di Jalan Sri Kandi No 4 Kelurahan Tegal Sari Mandala III

Kecamatan Medan Denai. Di mana wilayah kerja Puskesmas terdiri dari dua Kelurahan, yaitu

Kelurahan Tegal Sari Mandala I dan Kelurahan Tegal Sari Mandala III.

Batas wilayahnya yaitu :

Kelurahan Tegal Sari Mandala I

- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung

- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala III

- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala II

- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area

20

Page 21: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Kelurahan Tegal Sari Mandala III

- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala I dan Tegal Sari

Mandala III

- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Binjai

- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Denai

- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Area

3.4. Data Kependudukan / Demografi

Wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari Medan Denai ini terdiri dari :

Luas wilayah kerja : 87 Ha

Jumlah kelurahan : 2 kelurahan

Jumlah lingkungan : 27 lingkungan

Jumlah penduduk : 63.208 jiwa

Jumlah Penduduk Miskin : ---- jiwa

Jumlah Kepala Keluarga : 11.972 KK

Jumlah Bumil : 1.390 jiwa

Jumlah Bulin : 1.327 jiwa

Jumlah Bayi : 1.264 jiwa

Jumlah Balita : 3.899 jiwa

Jumlah Buteki : 1.327 jiwa

Jumlah Anak Sekolah : 1.582 jiwa

Jumlah WUS : 13.297 jiwa

Jumlah Bufas : 1.327 jiwa

Jumlah USILA : 5.714 jiwa

Jumlah ASI Eksklusif : 1.264 jiwa

21

Page 22: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Gambar 3.1. Peta Tegal Sari Mandala I Kecamatan Medan Denai

22

Page 23: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Gambar 3.2. Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai

23

Page 24: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Gambar 3.3. Denah Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai

24

Ruang Ka. PuskesmasPoli Umum

Poli TB

Paru

Toilet

Toile

t

Poli Gigi Apotek Gudang

KIA/KB

Meja Pendaftaran

Poli Imunisasi

Klinik Sanitasi- ISPA- Peny.

Kulit- Diare

Tempat Parkir

Page 25: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Gambar 3.4. Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan

Denai

25

Page 26: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Tabel 3.1.

Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Tahun 2015

KELURAHANJUMLAH

PENDUDUK (JIWA)

JUMLAH

LINGKUNGAN

JUMLAH

KK

TEGAL SARI MANDALA 1 15.135 12 2.468

TEGAL SARI MANDALA 3 48.073 15 9.411

JUMLAH 63.208 27 11.879

Sumber : Puskesmas Tegal Sari 2015

Keterangan Tabel 3.1. :

Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Tegal

Sari di Kecamatan Medan Denai 63.208 jiwa.

Tabel 3.2.

Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal

Sari Kecamatan Medan Denai tahun 2015

KELURAHAN LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH

TEGAL SARI MANDALA 1 7.491 7.644 15.135

TEGAL SARI MANDALA 3 21.973 26.100 48.073

JUMLAH 29.464 33.744 63.208

Sumber : Puskesmas Tegal Sari 2015

Keterangan Tabel 3.2. :

Dari tabel di atas didapatkan bahwa penduduk Kecamatan Medan Denai adalah mayoritas

dengan jenis kelamin perempuan.

26

Page 27: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Tabel 3.3.

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai 2015

KELURAHAN PNS TNI POLRIKARYAWAN

/ BURUH

PEDA

GANG

LAIN –

LAIN

TEGAL SARI MANDALA 1 222 17 57 2.058 10.588 2.193

TEGAL SARI MANDALA 3 2.232 43 51 3.270 29.444 12.673

JUMLAH 2.454 60 108 5.328 40.032 14.866

Sumber : Puskesmas Tegal Sari 2015

Keterangan Tabel 3.3. :

Dari tabel di atas jelas bahwa sebagian besar mayoritas penduduk dari masyarakat wilayah

kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai yang bekerja sebagai pedagang dengan

jumlah 40.032 jiwa.

3.5. Data Kesehatan

3.5.1. Sarana Pendidikan

Tabel 3.4.

Data Murid TK di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai

Tahun Ajaran 2014 / 2015

NO. NAMA SEKOLAH JUMLAH MURID

1. TK Tunas Bangsa 28

2. TK Bodhi Chitta 244

3. TK Sudirman 34

4. TK Gajah Mada 0

5. TK Budi Luhur 0

6. TK Darma Wanita 0

27

Page 28: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

7. TK H. Fadillah 127

8. TK Aisyiah Selam VII 0

9. TK An Nizam 0

10. TK Ikhlasiyah 42

11. TK Al-Ikhlas 0

12. TK Alhira 39

13. TK Aisyiah Bromo 0

14. TK Istiqomah 23

15. TK Alfitriah 108

16. TK Al-Iman 0

17. Paud Kasih Sayang 0

TOTAL 645

Tabel 3.5.

Data Murid SD di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai

Tahun Ajaran 2014 / 2015

NO. NAMA SEKOLAH JUMLAH MURID

1. SD Bodhi Chitta 797

2. SD Gajah Mada 141

3. SD Sudirman 291

4. SD AL-Haliniyah 151

5. SD Budi Luhur 783

6. SDN 068084 440

7. SDN 060912 530

8. SDN 064975 336

9. SD Hikmatul Fadillah 779

28

Page 29: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

10. SD Muhd 23 285

11. SD Muhd 19 207

12. SD AL Wasliyah 262

13. SD Annizam 832

14. SD Nurul Hidayah 280

15. SD AL Hira 114

16. SD AL Ikhlas 108

17. SD Tri Jaya 103

TOTAL 6.439

Tabel 3.6.

Data Murid SMP di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai

Tahun Ajaran 2014 / 2015

NO. NAMA SEKOLAH JUMLAH MURID

1. SMP Bodhi Chitta 220

2. SMP Gajah Mada 94

3. SMP Sudirman 114

4. SMP Muhammadiyah 48 181

5. SMP An-Nizam 281

6. SMP Muhammadiyah 05 101

7. SMP Tri Jaya 158

TOTAL 1.149

Tabel 3.7.

29

Page 30: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Data Murid SMA di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai

Tahun Ajaran 2014 / 2015

NO. NAMA SEKOLAH JUMLAH MURID

1. SMA Bodhi Chitta 335

2. SMA Gajah Mada 94

3. SMA Sudirman 93

4. SMA An-Nizam 101

TOTAL 623

3.5.2. Sarana Ibadah

Tabel 3.8.

Sarana Ibadah Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai 2015

3.5.3. Sarana Kesehatan

30

NO. SARANA IBADAH JUMLAH

1. Mesjid / Musholla 37

2. Gereja 11

3. Vihara 0

4. Pura 0

TOTAL 48

Page 31: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Tabel 3.9.

Praktek Dokter Umum / Spesialis / Gigi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Ssari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2015

NO. NAMA DOKTER ALAMATPEMILIK /

PENANGGUNG JAWABKELURAHAN

1. Dr. Rahmuddin Ayung Jl. Bromo Dr. Rahmuddin AyungTegal Sari

Mandala III

2. Dr. Anas Hasibuan Jl. Perjuangan Dr. Anas HasibuanTegal Sari

Mandala III

3. Dr. Hj. Emmy Farida Jl. Perjuangan Dr. Emmy FaridaTegal Sari

Mandala III

4. Dr. Arman Saibi, Sp. OGJl. Tangguk

Bongkar XDr. Arman Saibi, Sp. OG

Tegal Sari

Mandala I

5. Dr. Nina RapudinJl. Selam VII

No.10Dr. Nina Rapudin

Tegal Sari

Mandala I

6. Dr. Gunardi Jl. Tuba I No.20 Dr. GunardiTegal Sari

Mandala III

7. Dr. Tengku Idra KususmaJl. Rawa Cangkuk

III No. 55Dr. Tengku Idra Kususma

Tegal Sari

Mandala III

8. Dr. Arman Bey Siregar Jl. Bromo No.180 Dr. Arman Bey SiregarTegal Sari

Mandala III

9. Dr. M. Rambe, Sp. B Jl. Denai Dr. M. Rambe, Sp. BTegal Sari

Mandala I

10. Drg. Sri NurhayatiJl. Bromo Gg.

AmanDrg. Sri Nurhayati

Tegal Sari

Mandala III

11. Drg. Linda NovelgiaJl. Selam IV No.

24Drg. Linda Novelgia

Tegal Sari

Mandala I

Tabel 3.10.

Balai Pengobatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

31

Page 32: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Kecamatan Medan Denai Tahun 2015

NO.NAMA BALAI

PENGOBATANALAMAT

PEMILIK /

PENANGGUNG JAWABKELURAHAN

1. BP. Sri Jl. Selam V Senti Sagala Tegal Sari Mandala I

2. BP. Sara Jl. Pukat Tegal Sari Mandala I

3. BP. Restu Mami Jl. Bromo Dr. Trisna Harianti Tegal Sari Mandala III

4. BP. Sahabat Jl. Denai 112 Dr. Neldi Tegal Sari Mandala III

5. BP. TaqwaJl. Denai Gg.

Rukun 15Dr. Zaim Anshari Tegal Sari Mandala III

6. BP. Sumber Sehat Jl. Denai Tegal Sari Mandala III

Tabel 3.11.

Rumah Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2015

NO.NAMA RUMAH

BERSALINALAMAT

PEMILIK /

PENANGGUNG JAWABKELURAHAN

1. RB. Kurnia Jl. Selam I No. 64 Carolina Amd. Keb Tegal Sari Mandala I

2. AgustinaJl. Tangkuk Bongkar

XAgustina Tegal Sari Mandala I

3.Hj. Komala Sari

SiregarJl.Srikandi No. 5 Hj. Komala Sari Siregar Tegal Sari Mandala III

4. Unun TariganJl. Srikandi Gg.

Swadaya IIUnun Tarigan Tegal Sari Mandala III

5. Sri Mataram Jl. Denai No. 202 Sri Mataram Tegal Sari Mandala III

32

Page 33: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

6. RB. Damayanti Jl. Pancasila Manani Tegal Sari Mandala III

7. RB. Rahmah Jl. Pancasila No. 90 Makmur Sitepu Tegal Sari Mandala III

8. RB. PermadaniJl. Pancasila Gg.

PanjangSiswati Tegal Sari Mandala III

9. RB. FaridaJl. Rawa Cangkuk I

Gg. Dario No. 6

Hj. Farida Hannum Marbun,

Amd. KebTegal Sari Mandala III

10. RB. MadinahJl. Perjuangan / Tuba

II Gg. TapanuliNurjannah, Amd. Keb Tegal Sari Mandala III

11.RB. Hannum

Husadah

Jl. Bromo Gg. Setia

BudiHannum, Amd.Keb Tegal Sari Mandala III

12. RB. Dewi Jl.Tuba I No. 28 Dewi Eka Sari Tegal Sari Mandala III

13. RB. Kasih Ibu Jl. Rawa Gg. Morny Zamlimar, Amd. Keb Tegal Sari Mandala III

Tabel 3.12.

Balai Pengobatan Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2015

NO.NAMA BALAI

PENGOBATANALAMAT

PEMILIK /

PENANGGUNG JAWABKELURAHAN

1. Dukun Patah Kemkem Jl. Rawa No.45 Tegal Sari Mandala I

2. Dukun Patah KemKem Jl. Denai No.70 Tegal Sari Mandala III

3.5.4. Sarana Pendukung Kesehatan

Tabel 3.13.

Tempat Pengolahan Makanan & Minuman di Wilayah Kerja

Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2015

33

Page 34: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

NO. NAMA ALAMATPEMILIK /

PENANGGUNG JAWABKELURAHAN

1. Usaha Roti Jl. Selam VI Suratman Tegal Sari Mandala I

2. Hok Lai Ice Cream Jl. Selam II Sin Hok Lai Tegal Sari Mandala I

3. Pabrik Limun Jl. Selam IV Tegal Sari Mandala I

4. SMG Berkah NuggetJl. Rawa Gg.

Bilal No. 24Suwesri Lubis

Tegal Sari Mandala III

5. Tabo CoffeeJl. Rawa Gg.

Tengah No. 59

Simson Antonsuseno

Siregar

Tegal Sari Mandala III

Tabel 3.14.

Depot Air di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2015

NO.NAMA DEPOT AIR

MINUMALAMAT NAMA PEMILIK

JUMLAH

KARYAWAN

1. ZEEQUA WATER JL. Perjuangan No. 60 Tengku Arindra 2 orang

2. AIR RINDU Jl. Rawa Cangkuk No. 40 Sudarto 1 orang

3. TIRTA NUSA Jl. Rawa Cangkuk No. 22 Zulkifly Dali 1 orang

4. RO WATER BUMI Jl. Pancasila No. 75 Syafrial Tanjung 1 orang

5. REI WATER Jl. Tuba No. 17 Evi Fransiska 1 orang

6. AKIA WATER Jl. Rawa No. 44 Susilawaty 1 orang

7. BIOZY WATER Jl. Tuba IV No. 40 B Taufik 2 orang

8. SULTHAN WATER Jl. Perjuangan No. 78 A Hendra Gunawan 2 orang

9. TIRA WATER Jl. Bromo No. 38 Mhd. Abdi 7 orang

10. ALIA WATER Jl. Denai No. 44 Agus Setiawan 4 orang

34

Page 35: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

11. NIA WATER Jl. Denai No .9 Mulyadi 1 orang

12. BARDY WATER Jl. Bromo No. 63 Irfan Fardi 2 orang

13. AL FITRIYAH Jl. Tuba IV No. 1 Hj. Fatimah 1 orang

NO.MEMILIKI IZIN USAHA MEMILIKI LAIK SEHAT

TAHUN MULAI OPERASIYA TIDAK YA TIDAK

1. - √ - √ 2003

2. - √ - √ 2005

3. - √ - √ 2005

4. - √ - √ 2005

5. - √ - √ 2009

6. - √ - √ 2010

7. - √ - √ 2010

8. - √ - √ 2011

9. - √ - √ 2011

10. - √ - √ 2012

11. - √ - √ 2012

12. - √ - √ 2012

13. - √ - √ 2012

3.6. Tenaga Kesehatan Puskesmas

Tabel 3.15.

Daftar Pegawai Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2015

NO. NAMA NIP GOL JABATAN KET

35

Page 36: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

1.Dr. Hj. Ernasari Hsb,

M. Kes196405082002122001

III/d

ESL IV

Kepala Puskesmas /

Dokter UmumSIP

2. Normal Siregar, SKM 197207101993032003III/c

ESL IV

KTU / Penyuluh. Kes.

Masy.STR

3. Drg. Mahyuni 196106141989112001 IV/c Dokter Gigi SIP

4. Dr. Nurmala Hayati 197601192005022002 III/d Dokter Umum STR

5. Dr. Shinta Hendarti 197708262007012007 III/d Dokter Umum SIP

6.Dr. Rina Tirta Maya

Sari197703122008012026 III/c Dokter Umum SIP

7. Drg. Erda Mutia Dewi 198106142011012007 III/b Dokter Gigi SIP

8. Hj. Marlena Harahap 195802131978022001 III/dPerawat / Koordinator

ImunisasiSTR

9. Menti Sipahutar 196703151988022001 III/d Perawat Gigi STR

10.Rosmaini Siregar,

Amd. Keb196904071989032003 III/d Bidan SIB

11. Sondang D. Simamora 196803111992032002 III/cPerawat / Koordinator

PosyanduSTR

12. Dahniar Aprillaida 196604121994032005 III/c Bidan / UKS STR

13. Fertika Sari, S.Kep. Ns 198010112005022007 III/c Perawat / DOTK STR

14. Mardyah Sinaga 197503101996032002 III/b Analis / Laboratorium STR

15. Fitrie Agustina Siregar 198008212005022008 III/b Perawat / Lansia SIP

16. Maria Magdalena 197702222003122010 III/aPenyuluh. Kes.

Masy. / KIASIB

17. Mariatul Kaftia Piliang 198309212006042004 III/a Gizi STR

36

Page 37: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

18. Kartini Hutagaol 198004212003122003 II/d Perawat / TB Paru STR

19. Romi Debataraja 197608242010011013 II/d Kes. Ling / Surveilens STR

20. Sri Erlita Sitepu 198110292010012014 II/d Perawat / SP2TP STR

21. Putri Dewi, Am. F 198302062010032002 II/dAsisten Apoteker /

ApotikSTR

22. Nurhamidah 196303061985032003 II/cAdministrasi / Petugas

KartuSTR

23.Samsidar Husni, Amd.

Kep198304042011012004 II/c Perawat STR

24.Feberliana Lase, Am.

Kep198702052006052001 II/c Perawat STR

25.Martha Patricia A.

Sianturi197308052011012001 II/b Bidan / KIA STR

26. Habibah Limbong PHL - Perawat STR

27. Albert Siregar PHL - Satpam STR

28. Beti PHL - CS STR

3.7. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Puskesmas Tegal Sari Tahun 2015

37

KEPALA PUSKESMAS TEGAL SARI

Dr. Ernasari Hsb, M,KesNIP : 19640508 200212 2 001

Page 38: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

38

KEPALA SUB BAG TATA USAHANormal Siregar, SKM

NIP . 19720710 199303 2 003

URUSAN UMUM

Romi C DebatarajaNIP. 19760824 201001 1 013

- HUMAS- ADMINISTRASI- KEPEGAWAIAN- PROTOKOL

URUSAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

Mardyah SinagaNIP. 19750310199603 2 002

- KEUANGAN- PERLENGKAPAN - INVENTARIS BARANG

URUSAN PERENCANAAN PROGRAM DAN LAPORAN

Dr.Rina Tirta Maya SariNIP. 19770312 200801 2 026

- PERENCANAAN PROGRAM- LAPORAN

WAKIL KOORDINATOR I(Diketahui Oleh Dokter Umum)

Dr. Nurmala HayatiNIP. 19760119 200502 2 002

WAKIL KOORDINATOR II(Diketahui Oleh Penjab Lapangan)

Drg. MahyuniNIP. 19610614 198911 2 001

POLI UMUMDR. Rina Tirta Maya

Sari

NIP. 19770312 200801 2 026

POLI GIGIDrg. Mahyuni

NIP. 19610614 198911 2 001

APOTEKPutri Dewi, AM. F

NIP. 19830206 201003 2 002

LABORATORIUMMardyah Sinaga

NIP. 19750310 199603 2 002

POLI ANAKDr. Shinta Hendarti

NIP. 19770826 200701 2

Page 39: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3.8. Fasilitas Fisik Puskesmas

Puskesmas Tegal Sari dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas

fisik meliputi :

1. Fasilitas gedung Puskesmas permanen

2. Fasilitas alat-alat

39

PROMKESSondang D Simamora

NIP 19680311 199203 2 002

KESLINGRomi C Debataraja

NIP. 19760824 201001 1 013

KIA / KB Normal Siregar, SKM

NIP. 19720710 199303 2 003

SURVEILENSRomi C Debataraja

NIP. 19760824 201001 1 013

GIZIMariatul Kaftia

NIP. 19830921 200604 2 004

IMUNISASIFitrie Agustina Siregar

NIP. 19800812 200502 2 008

UKS/UKGSDahniar A. Damanik

NIP. 19660412 199403 2 005

DBDMaria Magdalenah

NIP. 19770222 200312 2 010

DDTKMariatul Kaftia

NIP. 19830921 200604 2 004

TB PARUKartini Hutagaol

NIP. 19800421 200312 2 003

LANSIAFitrie Agustina Siregar

NIP. 1980018 200502 2 008

ISPAFertika Sari, S. Kep.Ns

NIP. 19801011 200502 2 007

JIWASri Erlita Sitepu

NIP. 1981029 201001 2 014

HIV/AIDSKartini Hutagaol

NIP. 19800421 200312 2 003

MATADahniar A Damanik

NIP. 19660412 199403 2 005

DIAREMaria Magdalenah

NIP. 19770222 200312 2 010

KES KERJADr. Shinta Hendarti

NIP. 19770826 200701 2 007

PTMFitrie Agustina Siregar

NIP. 1980018 200502 2 008

Page 40: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3. Fasilitas obat-obatan

4. Fasilitas administrasi

5. Fasilitas imunisasi

3.8.1. Fasilitas Gedung Puskesmas

Puskesmas Tegal Sari terdiri dari :

1. Ruang kamar dokter : 1 buah

2. Ruang periksa gigi dan mulut : 1 buah

3. Ruang obat / apotik : 1 buah

4. Ruang KIA / KB/ Imunisasi dan Gizi : 1 buah

5. Laboratorium/ R. TB Paru : 1 buah

6. Ruang Rapat : 1 buah

7. Gudang : 1 buah

8. Klinik Sanitasi : 1 buah

9. Kamar mandi / WC : 2 buah

3.8.2. Sumber Daya Manusia

Lembaga Kesehatan Puskesmas Tegal Sari :

1. Dokter Umum : 4 Orang

2. Dokter Gigi : 2 Orang

3. Perawat Gigi : 1 Orang

4. Bidan : 3 Orang

5. Perawat : 9 Orang

6. Asisten Apoteker : 1 Orang

7. Tata Usaha : 1 Orang

8. Petugas Gizi : 1 Orang

9. Analis : 1 Orang

10. Penyuluh Kes.Masy : 1 Orang

11. Kes. Lingk. : 1 Orang

12. Administrasi : 1 Orang

13. Satpam : 1 Orang

14. CS : 1 Orang

Jumlah : 28 Orang

40

Page 41: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3.8.3. Fasilitas Administrasi

●Kartu berobat jalan

●Buku catatan

●Lemari / rak buku

●Meja dan kursi

●Stempel

●Arsip

●Mesin tik

●Komputer

3.8.4. Fasilitas Imunisasi

Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Tegal Sari yaitu :

1. Lemari pendingin

2. Alat-alat imunisasi

3. Vaksin, seperti : BCG, DPT, Polio, Campak, DT, TT, dan Hepatitis B

3.8.5. Fasilitas Alat-Alat Kesehatan

● Alat-alat pemeriksaan pasien

● Alat-alat pertolongan persalinan

● Alat-alat suntik dan alat-alat P3K

● Timbangan bayi dan dewasa

● Satu set dental unit

● Lemari pendingin tempat penyimpanan bahan-bahan imunisasi

● Alat-alat laboratorium

3.8.6. Fasilitas Obat-Obatan

Tabel 3.16.

Daftar Nama Obat di Puskesmas Tegal Sari di Kecamatan Denai

41

Page 42: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

NO. NAMA OBAT SAT. NO. NAMA OBAT SAT.

1 Arcamox 250 mg Kap 50 Nistatin 100.000 IU/G tablet vagina Tab

2 Aminofilina tab 200mg Tab 51 Oksitetrasiklina HCL salep 3% Tube

3 Amoxicilin 250mg Kap 52 Loratadin Tab

4 Ramoxil 500mg Kap 53 Omearip Tab

5 Antalgin 500mg Tab 54 Parasetamol sirup 120 mg/5ml Btl

6 Aqua pro inj steril,bebas pirogen 20ml Amp 55 Parasetamol tablet 500mg Tab

7 Molamox syrup Btl 56 Cerafadon tablet Btl

8 As benzoat 3%, as salisilat 6% (whitefild salap) Pot 57 Parasetamol drops Btl

9 As salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salap) Pot 58 Pirantel pamoat (pirantel) tablet

125 mg basa Tab

10 Dexamethason inj 5mg/5ml-1ml Amp 59 Piridoksina HL (vit. B6) Tablet 10 mg Btl

11 Dex tab 0.5 mg Tab 60 Plester 5 yards x 2 inchi Rol

12 Dextrometropan hbr syrup Btl 61 Prednison tablet 5 mg Tab

13 Valdimex 5mg tab Tab 62 Reserpina tablet 0.25 mg Tab

14 Difenhidranin hcl inj 10mg/ml- 1ml Amp 63 Grafalin 2 mg Tab

15 Epineprina hcl / bitartrat (adrenalina inj-0,1 %- 1ml) Amp 64 Salisil berak 2% Ktk

16 Etakridina (rivanol lar 0,1%) Btl 65 Semen seng fosfat serbuk dan cairan Btl

17 Fitomenadion (vit k1) inkjk 10mg/ml -1ml Amp 66 Ranitidin Tab

18 Fitomenadion (vit k 1) tablet salap 10mg Tab 67 Ketokonazol Tube

19 Prodiabet Sak 68 Ketokonazol Tab

20 Garam oralit 200ml air Sak 69 Tetrakaina HCL ( tetrakaina) tetes mata 0.5 Btl

21 Glibenklamida tab 5mg Tab 70 Tiamin HCL/mononitrat (vitamin B1) tablet 50 mg Tab

22 Gliserilguyakolat tab 100 mg Tab 71 Vitamin B complex Tab

23 Grasine Btl 72 Yodium povindon larutan 10% 10 ml Btl

24 Griseofulvin tab 125mg micronizet Tab 73 Yodium povindon larutan 10% Btl

42

Page 43: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

1000 ML

25 Erclamisetin tetes mata Btl 74 Nistatin tablet Tab

26 Fularex Tab 75 Cerazeo 10 mg Tab

27 Lexacorton Tube 76 Vit. B12 Tab

28 Ibuprofen tab 200 mg Tab 77 Natrium Diklofenak 50 mg Tab

29 Ibuprofen 400 mg Tab 78 Asam mefenamat 500 mg Tab

30 Selerian Tab 79 Allupurinol 100 mg Tab

31 Misoprolol 5 mg Tab 80 Asiklovir 250 mg Tab

32 Isosorbit Tab 81 Zink Tab

33 Gentamisin salap mata Tube 82 Donperidon Tab

34 Procald Tab 83 Kaptropril 12,5 mg Tab

35 Kasa pembalut hidrofil 16x16 Rol 84 Vapril 25 mg Tab

36 Kasa pembalut/absorben 250gr Bks 85 Metformin 500 mg Tab

37 Supratule Pcs 86 Albendazol 400 mg Tab

38 Kloramfenikol 250 mg Kap 87 Floxiara Tab

39 Erlamicetin Btl 88 Farmalat Tab

40 Feniramina maleat(ctm) 4 mg Tab 89 Omeprazol 20 mg Tab

41 Kotrimoksazol suspensi Btl 90 Amlodipin 5 mg Tab

42 Kotrimaksazol Tablet kombinasi Tab 91 Syrup ibuprofen Btl

43 Bevalex cream Tube 92 Syrup donperidon Btl

44 Acyclovir 400 mg Tube 93 Stik glukosa Pcs

45 Dimenhidrinal Btl 94 Stik asam urat Pcs

46 Simvastatin Tab 95 Stik kolesterol Pcs

47 Metronidazol 500 mg Tab 96 Masker Pcs

48 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg Tab 97 Handscoon Pcs

49 Natrium Klorida larutan infus 0,9% steril Btl 98 Glimeperid Tab

BAB 4

PROGRAM KERJA PUSKESMAS

4.1. Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmasas

4.1.1. Upaya Kesehatan Wajib

43

Page 44: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan

komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap

Puskesmas.

Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan wajib

puskesmas ada tujuh program wajib (basic seven), yaitu :

1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)

2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)

3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)

4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM = GIZI )

5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

6. Upaya Pengobatan

7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)

4.1.2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya Pengembangan Puskesmas adalah Upaya yang ditetapkan berdasarkan

permasalahan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan

kemampuan puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya kesehatan puskesmas yang telah

ada yaitu :

1. Upaya Kesehatan Sekolah

2. Upaya Kesehatan Olahraga

3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

4. Upaya Kesehatan Kerja

5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

6. Upaya Kesehatan Jiwa

7. Upaya Kesehatan Mata

8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut

9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

10. Laboratorium Sederhana

4.2. Program Prioritas Puskesmas

4.2.1. Upaya Promosi Kesehatan

Tujuan :

1. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku

hidup sehat.

44

Page 45: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya

kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu.

Sasaran :

1. Tatanan rumah tangga.

2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok pesantren.

3. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain).

4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal, tempat ibadah, tempat hiburan,

restoran dan lain-lain.

5. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain).

Kegiatan :

1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, gizi

keluarga, KB, imunisasi, posyandu dan sebagainya bertempat di :

Balai Kelurahan dan Kecamatan

Sekolah SD, SMP, SMA

Rumah Ibadah

Posyandu

2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet dan brosur.

3. Pembinaan generasi muda untuk hidup di sehat dalam kegiatan antara lain berupa

gotong royong dan olahraga.

4. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas maupun di lapangan yaitu:

mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang memberikan

keterangan penyuluhan terhadap :

a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.

b. Hygiene dan sanitasi lingkungan.

c. Perbaikan gizi.

d. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah.

e. Tanaman obat keluarga.

5. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui Posyandu, kesehatan dan kunjungan ke

rumah-rumah serta Tanaman Obat-obatan keluarga (Toga). Cara-cara yang

dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan, perkelompok dan masal.

Metode yang dilaksanakan yaitu, bimbingan atau konseling, ceramah, diskusi

kelompok, demonstrasi, dan lain-lain.

45

Page 46: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

4.2.1.1. Posyandu

Posyandu merupakan sebagai forum komunikasi alih teknologi dan

pelayanan kesehatan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat, yang

mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak

dini.

Sasaran:

Bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur).

Program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana posyandu mencakup :

Kesehatan ibu dan anak

KB

Gizi

Penanggulangan Diare

Tujuan:

Mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita.

Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.

Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia

Sejahtera)

Peningkatan pembinaan dan peran serta masyarakat dalam rangka

melaksanakan teknologi dalam bidang kesehatan.

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan

kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.

Menurut tingkatnya Posyandu di bagi 4 strata:

Pratama

Kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulannya

dan juga terbatas jumlah kadernya.

Madya

46

Page 47: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Kegiatan posyandu strata ini 8 kali dalam setahun, mempunyai kader

sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana

sehat.

Purnama

Kegiatan posyandu strata ini lebih dari 8 kali dalam setahun dengan jumlah

kader lebih dari 5 orang, dengan cakupan baik dan telah memiliki dana

sehat.

Mandiri

Kegiatan Posyandu strata ini sebanyak 12 kali dalam setahun jumlah kader

lebih dari 5 orang, dengan cakupan baik dan dana sehat telah tersedia untuk

lebih dari 50% KK.

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu:

Meja I : Pendaftaran

Meja II : Penimbangan Bayi dan Balita

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan Perorangan dan Pencatatan

1. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti

pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi

2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif dan

P2P terhadap ibu hamil dan menyusui

3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet

busa

Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB,

imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan

kebutuhan setempat.

Tabel 4.1.

Data Posyandu Kelurahan Tegal Sari Mandala I Tahun 2015

No. Kelurahan Posyandu Alamat Posyandu

Nama Kader Posyandu Jadwal Petugas

1. Lingk. I / ANGGREK Jl. AR. Lasma Sinaga Jum’at, Kartini

47

Page 48: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Pelin Gurusinga

Hakim Gg. Spoor No. 3 (Lingk. I)

RotuaGoldaDianaRyana

Minggu I Dr. Rina

2.Lingk. II / Bambang Hermanto

NUSA INDAH

Jl. Pukat Gg. Apollo

Syamsiah, HsbRini Airin

Berneke GultomSri Ayu

Saini

Senin,Minggu II

KartiniDrg. Erda

3.Lingk. III /

Munir Chaniago

MAWAR

Jl. AR. Hakim Gg.

Aman No. 59 (Lingk. III)

DaswitaHelmiatiRahmita

Helvina SendyDinda Pratama

Setiap tgl 17

KartiniDrg. Mahyuni

4.Lingk. IV /

Marlon Blando

MELATIJl. Selam I

No. 67 (Lingk. IV)

Ernita RahayuHj.Baheram P.

Evi SuyantiArnalia SorayaSucu Kusweni

Rabu, Minggu II

Sri ErlitaDrg. Erda

5.Lingk. V /

Darwis Siregar

LILI Jl. Selam II No. 39

DeboraD. Samosir

Rita HerawatiWihelminaNilawati

Kamis,Minggu II

Sri ErlitaDr. Shinta

6.Lingk. VI /

Rusli Iskandar

KENANGA Jl. Selam II No. 26

SumiatunNiar

Susi WindayaniHajuarti

Yeni

Kamis, Minggu II

FitriDr. Mala Hayati

7. Lingk. VII / M. Hadi Nst KAMBOJA

Jl. Rawa Gg. Pribadi I No.

3A

NurhaisyifDarmita Srg.Darlena Srg.Mestiawati

Imelda Lubis

Senin, Minggu III

Feber LaseDr. Mala Hayati

8. Lingk. VIII / Erwinsyah TERATAI Jl. Selam V

No. 13

DewantiYuslidarHalimahRusmiati

Endang Kartika

Selasa, Minggu III

Feber LaseDrg. Erda

9 Lingk. IX / Said KEMUNING Jl. Selam VII

No. 50

Hj. Zulaina Srg.Hj. Gusti Arsyini

Nur KasihKhairatunnisa

Siti Azrah Pohan

Rabu, Minggu III

FertikaDrg. Erda

10. Lingk. X / Rubianto KARDIOL Jl. Rawa Gg.

Sayur No. 8

SumiatiErnita Zulida

DesiIriantiSriana

Setiap tgl 26

Sri ErlitaDr. Ernasari

11. Lingk. XI / H. ROS Jl. T. Masriana Tiap Martha

48

Page 49: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Jalaluddin Bongkar X No. 3C

Tini MardiatiSusi Damawi

Juli AstriSamsiah

tanggal 27 Dr. Rina

12. Lingk. XII / Ridwan Nst MELUR

Jl. T. Bongkar XI

No. 41

Asnida LbsSari Muba

SuigiatiSri Wahyuni

Darnis

Senin, Minggu

IV

KartiniDrg. Erda

Tabel 4.2.

Data Posyandu Kelurahan Tegal Sari Mandala III Tahun 2015

No. Kelurahan Posyandu Alamat Posyandu

Nama Kader Posyandu Jadwal Petugas

1. Lingk. I / Rinaldi KAMBOJA Jl. Srikandi No.

23

Eka Sadlina Armuliati

Juli SiskanaDiana Tri

UtamiRika Handayani

14 / bulan Sondang D. SDr. Rina

2. Lingk. II / Rajali Hsb

ANGGREK BULAN RAYA

Jl. Denai Gg. Pinang Raya

DarlinaYolanda Hsb

JuliaJuliani

Zuherna

7 / bulan Sondang D. SDr. Rina

3. Lingk. III / Aswat KENANGA Jl. Denai Gg.

Morning

Elvida ViviraRomala Sari

EndangMariani

Rosmalina

5 / bulan Sondang D. SDrg. Mahyuni

4. Lingk. IV / Bakar

ANGGREK KALA

Jl. Denai Gg. Kumis

KurniatiErlina

Murni ChanKasmira

Yeni Puspita

16 / bulan FitrieDr. Shinta

5. Lingk. V / Syafrizal

BUNGA TANJUNG

Jl. Rawa II Gg. Sempurna No. 9

Erliani HarahapYulhelmi

TindoNelwida

Putri Ulandari

10 / bulanSamsidarDr. Mala Hayati

6. Lingk. VI / Hendra MELATI Jl. Rawa

Eka ElviraMartinaAgustina

DewiFatmalaini

20 / bulan HabibahDr. Shinta

7. Lingk. VII / Khaidirsyah

ANYELIR Jl. Bromo Gg. Kurnia

Nurlaini SrgNurmianti

17 / bulan HabibahDr. Ernasari

49

Page 50: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

CharneliaAsnaini Hsb

8. Lingk. VIII / Munir MAWAR Jl. Denai Gg.

Mulajadi

FatmawatiSofiana

YusneldiSuci Nurmaini

Eva Susanti

22 / bulan FertikaDrg. Mahyuni

9. Lingk. IX / Zarial

BUNGA TANJUNG Jl. Denai

Imanti PaneSuviani

Erna SurianiElpiani

Nurokta Viani

24 / bulanHabibahDr. Mala Hayati

10. Lingk. X / Syaiful Nst

BUNGA KERTAS Jl. Rawa

NurmalaPutri Nasution

ChadijaNurlelyNurmia

15 / bulanDahniarDr.Mala Hayati

11. Lingk. XI / Idrus

NUSA INDAH Jl. Tuba I

Asnaini SrgMitri

Fauziah RasyidRosnaEka

Rabu, Minggu II

SamsidarDrg. Mahyuni

12. Lingk. XII / Buyung DAHLIA Jl. Pancasila No.

71

JulianaIlhaimi

Siti NadrahHasnah Ariaty

Zaitun Rachman

13 / bulan FertikaDrg.Mahyuni

13. Lingk. XIII / Ali Akbar ANGGREK Jl. Tuba IV No.

25

MasdianaLindawatiSyafrida

Erna SurianiRita Asmin

15 / bulan Normal Srg.Dr. Shinta

14. Lingk. XIV / Syaiful MATAHARI Jl. Srikandi

Hj. AsmawarniSiti Kholijah

Hediati PeratiwiDaswaniAsmaniar

27 / bulan DahniarDr.Shinta

15. Lingk. XV / Saidina Ali

TERATAI PUTIH

Jl. Rawa Cangkuk IV

Saprida HsbSaripah

Eva SuarniRahmawati Hsb

Tanti Yusepa

10 / bulan DahniarDr. Rina

4.2.2. Upaya Kesehatan Lingkungan

Kegiatan:

Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat

kesehatan.

Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup :

50

Page 51: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga.

Mendata sarana air minum.

Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.

Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan.

Higien dan sanitasi lingkungan, berupa pengawasan kesehatan tempat- tempat

umum serta tempat pengolahan dan penyajian.

Sasaran:

Daerah yang rawan air bersih.

Daerah yang rawan penyakit menular.

Daerah percontohan dan pemukiman baru.

Tempat tempat umum seperti terminal, pasar swalayan dan lain lain.

Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.

TABEL 4.4.

Laporan Bulanan Petugas Kesehatan Lingkungan Bidang Pengendalian Masalah

Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Bulan Januari – april Tahun 2015

No. KEGIATAN Jumlah yang ada

Jumlah yang diperiksa

Yang dibina

Yang memenuhi syarat

I. Kesehatan Lingkungan Permukiman

1. Jumlah rumah 9445 140 0 136

2. Daerah percontohan lingkungan sehat 0 0 0 0

3. Rumah tangga ber-PHBS 0 0 0 04. Sampah

Tempat sampah sementara 1 4 0 4Tempat pembuangan sampah akhir 0 0 0 0

5. Jamban/WC 6264 130 0 1366. Sarana air limbah

a. Terbuka 6311 140 0 136b. TertutupII. Penyehatan Air

1. Akses air bersih1. Sumur gali terlindung 183 0 0 02. Sumur gali dengan pompa 0 0 0 0

3. Sumur bor dengan 0 0 0 0

51

Page 52: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

pompa4. Terminal air 0 0 0 05. Mata air terlindung 0 0 0 06. Penampung air hujan 0 0 0 07. PDAM (perpipaan) 7269 140 0 136

2. Akses air minum1. Sumur gali terlindung 183 0 0 02. Sumur gali dengan pompa 0 0 0 0

3. Sumur bor dengan pompa 0 0 0 0

4. Terminal air 0 0 0 05. Mata air terlindung 0 0 0 06. Penampung air hujan 0 0 0 07. PDAM (perpipaan) 7269 150 0 126

3. Pemeriksaan sampel air1. Syarat fisik 0 0 0 02. Syarat bakteriologi 0 0 0 03. Syarat kimia 0 0 0 0

4.2.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

4.2.3.1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Pengertian

Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan yang menyangkut

pelayanan dan pemeliharan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita serta anak

prasekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas,dalam rangka meningkatkan

kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.

Sasaran

Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.

Tujuan

Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat badan,

mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet

tambah darah, serta vitamin A.

Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil keadaan gizi, perawatan payudara,

ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P.

Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.

Membina Posyandu.

52

Page 53: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Merujuk pasien ke rumah sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi

di Puskesmas.

Pencatatan dan pelaporan KPIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak).

Pemberian Imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon

pengantin.

Kegiatan

Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.

Pertolongan persalinan di luar rumah sakit.

Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.

Imunisasi dasar dan revaksinasi.

Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita

diare dengan pemberian cairan perorang.

Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.

Bimbingan kesehatan jiwa anak.

Menjalankan kunjungan rumah.

Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

Kursus dukun.

Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

Tabel 4.9.

Laporan KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Bulan Januari-April 2015

SASARAN NO. KEGIATAN 1 2 3 4 JUMLAHBUMIL 1. Kunjungan KI 108 116 116 116 456

2. Kunjungan K4 95 90 100 100 385

3. Deteksi Resiko Tinggi 2 3 6 6 17

4. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 85 80 97 97 359

NEONATUS 1. KN (Kunjungan Neonatus 0-24 jam) 85 85 97 97 364

2. KN (Kunjungan Neonatus 2-7 hari 85 85 97 97 364

3. KN (Kunjungan Neonatus 7-28 hari) 85 85 97 97 364

Keterangan tabel 4.9. :

53

Page 54: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laporan KIA di wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan denai bulan Januari-April 2015 terbanyak yaitu pada kunjungan K1

sebanyak 456 orang.

4.2.3.2. Program Imunisasi

Pengertian

Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh

terhadap penyakit tertentu.

Sasaran

Bayi, Balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur (PUS).

Tujuan

1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian

2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan penyakit.

Macam-macam imunisasi

1. BCG

Gunanya : Menghindari dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC

terhadap anak.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.

b. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.

c. Dengan injeksi Subkutan.

d. Dosis 0.5 cc.

2. DPT

Gunanya : Untuk mencegah Difteri, Pertusis, Tetanus.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali.

b. Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali suntikan.

c. Lokasi suntikan dipaha luar.

d. Injeksi IM (Intra Muskular).

54

Page 55: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3. Polio

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali.

b. Diberikan dengan meneteskan ke dalam mulut.

4. Campak

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali.

b. Lokasi pemberian pada lengan kiri.

c. Dengan injeksi subkutan.

d. Dosis 0,5 ml.

5. TT

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.

Cara pemberian : diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS),

diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu.

6. Hepatitis B

Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.

Cara pemberian :

a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali dengan interval

minimal 4 minggu.

b. Dengan injeksi IM.

Tabel 4.10.

Laporan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2014

No. Bulan BCG HEP B DPT-HB POLIO CAMPAK1 2 3 1 2 3 41. Januari 90 86 85 88 85 85 88 85 83 74

55

Page 56: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

2. Februari 93 94 100 90 87 100 90 87 96 953. Maret 101 89 90 89 82 90 89 82 86 884. April 89 91 87 86 81 87 86 81 90 915. Mei 92 97 94 89 84 94 89 84 76 836. Juni 94 98 88 91 92 88 91 92 90 887. Juli 76 94 68 67 87 68 67 87 68 828. Agustus 95 91 93 51 44 93 90 95 98 949. September 103 108 100 50 85 98 92 101 98 10910. Oktober 103 106 102 - 101 99 97 109 113 10111. November 105 107 108 102 60 104 98 109 119 11812. Desember 101 105 90 102 100 99 101 100 106 104

JUMLAH 1142 1166 1105 905 988 1105 1078 1112 1123 1127

Keterangan Tabel 4.10. :

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laporan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal

Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 tertinggi yaitu pada imunisasi BCG sebanyak

1.166 orang.

Tabel 4.11.

Laporan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun Januari-April 2015

No. Bulan BCG HEP B DPT-HB POLIO CAMPAK1 2 3 1 2 3 41. Januari 95 98 96 88 97 90 90 93 86 822. Februari 89 94 90 93 90 92 91 94 94 893. Maret 93 92 90 91 91 94 92 95 92 954. April 92 88 89 90 92 92 94 98 94 92

JUMLAH 369 372 365 362 370 368 367 380 363 358

Keterangan Tabel 4.11. :

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laporan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal

Sari Kecamatan Medan Denai Tahun Januari-April 2015 tertinggi yaitu pada imunisasi polio3

sebanyak 380 orang.

Tabel 4.12.

56

Page 57: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Laporan Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur Tidak

Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun

Januari-April 2015

Imunisasi Bumil

Januari Februari Maret April JUMLAHTT1 10 8 9 7 34TT2 11 11 10 9 41TT3 0 0 0 0 0TT4 0 0 0 0 0TT5 0 0 0 0 0

Imunisasi Wus Tidak

Hamil

TT1 0 0 0 0 0TT2 0 6 0 6 12TT3 9 9 8 9 35TT4 5 8 10 6 29TT5 4 4 6 5 19

Keterangan Tabel 4.12. :

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laporan Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil dan

Wanita Usia Subur Tidak Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan

Denai Tahun Januari-April 2015 tertinggi yaitu pada imunisasi TT2 sebanyak 41 orang.

4.2.3.3. Keluarga Berencana (KB)

Pengertian

Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan

agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.

Tujuan

Menaikkan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan NKKBS.

Sasaran

PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Kegiatan

1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha

terpadu.

2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil,

kondom, suntikan, kontap, dan susuk.

57

Page 58: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan

Posyandu wilayah kerja Puskesmas.

4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.

5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi Kontap.

6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan.

Tabel 4.13.

Laporan KB di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2014

NO. JENIS KONTRASEPSI

BULANJUMLAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. PIL 4 3 8 5 2 5 4 9 12 7 7 4 70

2. SUNTIK 8 11 14 10 8 13 8 10 10 12 15 4 123

3. KONDOM 0 1 0 2 1 3 2 0 7 1 1 3 21

4. IUD 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

5. IMPLAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Keterangan tabel 4.13. :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemakaian KB terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas

Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 adalah jenis kontrasepsi Suntik sebanyak

123 buah.

Tabel 4.14.

Laporan KB di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Bulan Januari-April 2015

NO. JENIS KONTRASEPSI BULAN JUMLAH1 2 3 41. PIL 5 10 5 1 212. SUNTIK 14 16 6 16 523. KONDOM 0 4 3 1 84. IUD 1 0 0 0 15. IMPLAN 0 0 0 0 0

58

Page 59: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Keterangan tabel 4.14. :

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemakaian KB terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas

Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Bulan Januari-April 2015 adalah jenis kontrasepsi

Suntik sebanyak 52 buah.

4.2.4. Upaya Perbaikan Gizi

Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan

komplit, pada hakikatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya

pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-penyakit karena kurangnya

gizi di Indonesia adalah : defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A, dan defisiensi

yodium (gondok dan kreatinin).

Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas, yaitu :

Mendata jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas.

Melakukan survey terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi balita.

Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi vitamin A

pada balita.

Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati anemia pada ibu

hamil dan menyusui.

Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau di

Posyandu dan Puskesmas.

Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan

rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak terutama

unggas.

Tabel 4.15.

Laporan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2014

No. Bulan Taburia Fe 90 tablet Vit A diberikan

setiap 6 bulan

Jumlah balita gibur dan gikur

59

Page 60: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Jlh anak

Jlh anak diberi

taburia

Jlh ibu

hamil

Jlh ibu hamil diberi Fe 90 tablet

S

Jlh anak diberi vit A

Jlh balita gibur

Jlh balita gikur

Jlh balita BGM

1. Januari 3122 534 1390 70 3122 0 1 20 262. Februari 3122 596 1390 80 3122 2933 1 200 763. Maret 3122 378 1390 90 3122 0 1 20 684. April 3122 452 1390 60 3122 0 1 18 685. Mei 3122 372 1390 80 3122 0 1 19 996. Juni 3122 137 1390 105 3122 0 1 20 577. Juli 3122 129 1390 105 3122 0 1 24 578. Agustus 3122 134 1390 150 3122 2927 1 24 599. September 3122 134 1390 180 3122 0 1 23 6910. Oktober 3122 79 1390 85 3122 0 1 23 7011. November 3122 56 1390 70 3122 0 1 24 7012. Desember 3122 0 1390 130 3122 0 1 24 80

4.2.5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Pengertian

Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang

atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit

penyakit lainnya ke manusia sehat.

Sasaran

Seluruh lapisan masyarakat.

Tujuan

1. Mencegah terjangkitnya penyakit.

2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.

3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.

Pemberantasan Penyakit Menular atau P2M dilaksanakan karena :

1. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah dengan

imunisasi, misalnya : penyakit Campak, TB Paru.

2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi,

misalnya : Diare, Infeksi mata, Infeksi telinga dan mastoid.

60

Page 61: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya melalui

vektor, misalnya : Demam Berdarah.

4. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditularkan secara langsung,

misalnya : TB Paru, ISPA, Campak, Cacar air.

Kegiatan-kegiatan P2M berupa :

1. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.

2. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas.

3. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, DT, dan TT.

4. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan penyakit.

5. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.

6. Melaporkan penyakit menular.

7. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk,

menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumberpenularannya.

8. Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya.

9. Menyembuhkan penderita hingga sehat.

10. Pemberian imunisasi.

11. Pemberantasan vektor nyamuk.

12. Pendidikan kesehatan.

Tabel 4.16.

Pengamatan Penyakit Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Tela Sari Kecamatan

Medan Denai Tahun 2014

A. DBD (Demam Berdarah Dungue)

61

Page 62: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

1. Jumlah pelacakan penderita DBD 1 0 0 2 2 1 0 0 0 1 4 2

2. Jumlah fogging fokus 1 0 0 2 2 1 0 0 0 1 4 2

3. Jumlah rumah yang diperiksa 40 0 40 80 80 40 20 40 40 20 40 40

4.

Jumlah desa/kelurahan dilakukan pemberantasan Sarang Nyamuk(PSN)

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5.Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan bebas jentik

34 0 35 75 75 38 15 35 35 15 35 35

B. DIARE1. Jumlah penderita diare 42 37 23 30 19 22 15 19 19 49 19 22

C. I S P A 272 261 269 142 313 358 328 329 85 247 265 273

1.Jumlah penderita Pneumonia balita dirujuk kader

- - - - - - - - - - - -

D. TB PARU

1. Jumlah penderita TB kasus baru 5 5 2 2 2 - 1 5 4 2 3 -

2. Jumlah penderita TB yang kambuh - - - - - - - - - 1 1 -

3. Jumlah penderita TB putus obat - - - - - - - - - 1 - -

4. Jumlah penderita TB yang gagal - - - - - - - - - - - -

5. Jumlah penderita TB yang pindah - 1 - - - - - - - - - -

5.

Jumlah penderita MB yang mendapat pengobatan MDT / MULTI DRUG TREATMENT

- - - - - - - - - - - -

6.Jumlah penderita PB yang mendapat pengobatan MDT

- - - - - - - - - - - -

7.

Jumlah penderita MB yang mendapat pengobatan MDT komlit (RFT/RELEASE FROM TREATMENT)

- - - - - - - - - - - -

8.

Jumlah penderita PB yang mendapat pengobatan MDT komplit RTF

- - - - - - - - - - - -

62

Page 63: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Keterangan tabel 4.16. : Dari tabel di atas bahwa sebagian besar mayoritas penduduk dari

masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari kecamatan Medan Denai penyakit yang

terbanyak adalah penyakit ISPA dengan jumlah 3.142 jiwa.

Tabel 4.17.

Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesma Tegal Sari Kecamatan

Medan Denai bulan Januari-April 2015

4.2.6. Upaya Pengobatan

Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah diobati secara kuratif saja

melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakit.

Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di

Puskesmas, meliputi :

1. Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit, dan memberikan obat melalui apotek yang ada

di Puskesmas.

2. Peyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan.

3. Merujuk penderita yang tidak mampu ditangani.

Perawatan dan pengobatan pasien di Puskesmas Tegal Sari meliputi :

1. Pasien umum

63

No. Jenis Penyakit Jumlah

1. ISPA 765 orang

2. Hipertensi 175 orang

3. Gastritis 140 orang

4. Diabetes Melitus 111 orang

5. Penyakit kulit 60 orang

6. Asma 59 orang

7. Pain in joint 54 orang

8. Jantung 50 orang

9. Diare 45 orang

10. Rematik 44 orang

Page 64: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

2. ASKES

3. JAMKESMAS

4. JPKM

4.2.7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan

Tujuan :

1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan

2. Untuk dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun rencana kerja

Pembagian :

a. Pencatatan

1. Kegiatan administrasi.

2. Registrasi family folder.

3. Registrasi kegiatan lain.

b. Pelaporan

1. Laporan kejadian luar biasa.

2. Laporan biasa yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas.

3. Laporan mingguan yaitu mencatat kasus penyakit menular.

4. Bulanan yaitu mencatat kegiatan Puskesmas dan Posyandu.

5. Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas dan rencana kerja

selama triwulan

6. Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil

dari laporan bulanan.

7. Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat.

4.3. Upaya Kesehatan Pengembangan

4.3.1. Upaya Kesehatan Sekolah

Pengertian

Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) adalah wadah belajar untuk meningkatkan

kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia

sekolah yang berada di sekolah umum dan sekolah agama.

64

Page 65: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Tujuan:

Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta

memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam

rangka pembentukan manusia seutuhnya.

Kegiatan UKS di Puskesmas :

1. Mendata jumlah murid sekolah.

2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra / ekstrakurikuler (dokter

kecil / remaja).

3. Melaksanakan peyuluhan kesehatan pribadi, cuci tangan yang benar, kesehatan

gigi, kesehatan lingkungan, P2M, P3K, dan lain – lain.

4. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan, dan

tahunan.

5. Di lakukan penyuluhan di SDN 060912 Kec. Medan Denai tentang karies gigi. Di

dapati hasil pemeriksaan tentang karies gigi sebesar 80% siswa/siswi yang terkena

karies gigi.

4.3.2. Upaya Kesehatan Olahraga

Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan fisik dan

olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan olahraga

merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat

meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugas.

Manfaat melakukan aktifitas fisik antara lain menjaga tekanan darah tetap stabil

dalam batas normal, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, menjaga berat

badan ideal, menguatkan tulang dan otot, meningkatkan kelenturan tubuh,

meningkatkan kebugaran tubuh, mengurangi stress, meningkatkan rasa percaya diri,

membangun rasa sportivitas, memupuk tanggungjawab, membangun kesetiakawanan

sosial.

Cara melakukan aktivitas fisik :

1. Lakukan aktifitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit per hari dengan baik dan

benar agar bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.

2. Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit, jika belum terbiasa dapat

dimulai beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap.

3. Aktifitas fisik dianjurkan minimal 30 menit, lebih lama akan lebih baik.

65

Page 66: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

4. Aktifitas fisik dapat dilakukan dimana saja dengan memperhatikan lingkungan

yang aman dan nyaman, bebas polusi, tidak menimbulkan cedera.

5. Aktifitas fisik dapat dimulai sejak muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan

setiap hari.

Jenis olahraga ada 2, yakni:

1. Aerobik, yaitu olahraga yang dilakukan secara terus menerus di mana kebutuhan

oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Misal : jogging, senam, renang, bersepeda.

2. Anaerobik, yaitu olahraga di mana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi

seluruhnya oleh tubuh. Misal : angkat besi, lari split 100 M, tenis lapangan, bulu

tangkis.

4.3.3. Upaya Kesehatan Kerja

Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja,

dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa

membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan agar diperoleh produktivitas yang

optimal.

Tabel 4.18.

Laporan Kesehatan Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2014

No.Nama

Penyakit

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. ISPA 35 30 25 21 21 25 24 24 23 30 13 11

2. Gatal-gatal 10 10 13 12 11 13 10 10 14 6 11 13

3. Bronchitis 20 15 23 15 8 14 9 9 9 8 14 10

4. Hipertensi 12 12 10 13 9 7 9 10 9 10 7 8

5. Gastritis 11 21 12 8 7 7 10 10 8 14 11 11

6. TBC 4 5 2 4 3 5 5 5 4 4 3 5

7. ASMA 8 14 10 14 12 12 14 10 11 6 15 12

8.Diabetes

Melitus2 4 5 6 7 4 5 5 6 2 5 4

66

Page 67: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

9. Dyspepsia 12 15 13 11 12 11 11 13 12 10 8 9

10.Chepalgia /

Migren15 13 15 15 13 13 15 14 12 10 12 10

11.Penyakit

Infeksi Telinga8 10 11 9 8 8 8 8 7 8 5 3

12. Disentri 1 3 2 3 4 4 3 4 3 4 7 9

13. Hipotensi 7 1 10 15 11 11 11 11 10 16 9 7

14. Rematik 4 15 4 4 3 3 4 4 4 2 7 12

15.Vulnus

Laceratum- - - - - - - - - - - -

16. Mycosis 3 5 5 2 4 5 4 4 4 2 3 4

17. Febris 3 8 8 16 10 8 9 9 9 10 12 11

18. ISK 3 6 4 4 5 5 5 4 4 2 5 7

19.Conjunctivitis

EDS2 5 5 6 6 6 7 7 7 6 6 5

20.Dermatitis

Kontak Alergi5 8 7 7 8 8 5 7 7 10 13 8

Jumlah 165 200 184 185 162 169 168 168 163 159 166 159

Keterangan tabel 4.18 :

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pekerja sakit yang dilayani paling banyak pada

bulan Februari dengan jumlah 200 orang dan pekerja sakit yang dilayani paling sedikit

pada bulan November dan Desember dengan jumlah 159 orang.

4.3.4. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi

beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat

diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga

dan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.

Kegiatan – kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat dilaksanakan :

1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan gigi.

2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.

67

Page 68: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan penyuluhan

kebersihan gigi pada pasien yang berobat di Puskesmas.

2. Usaha kesehatan gigi anak sekolah.

3. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).

Tabel. 4.19.

Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2014

NO. KEGIATAN / KEADAAN KESEHATAN GIGI JUMLAH

I KUNJUNGAN PUSKESMAS ( KHUSUS GIGI & MULUT ) 1018

  1.Kunjungan Rawat Jalan Ibu Hamil 22

  2.Kunjungan Rawat Jalan Gigi Anak ( 1 - 6 Tahun ) 104

  3.Kunjungan Rawat Jalan Gigi Gol. Penderita lain 1099

     

II USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH -

  1.Jumlah SD Negeri : 3

  SD Swasta : 15

  2.Jumlah SD UKS Negeri : 3

  Swasta : 15

  3.Jumlah SD UKGS Tahap II ( Integrasi ) 308

  4.Jumlah SD UKGS Tahap III ( Selektif ) -

  5.Jumlah Murid SD UKGS Tahap II 1746

  6.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) 1085

 

7.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) Yang Perlu

Perawatan -

 

8.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) Yang Selesai

Perawatan -

  9.Jumlah Murid Yang Ada TK : 1213

  SD : 11203

68

Page 69: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

  SMP : 1341

  SMA : 728

  10.Kunjungan Petugas Puskesmas Ke Sekolah -

     

III PELAYANAN MEDIK DASAR GIGI -

  1.Tumpatan Tetap Gigi Tetap ( Gigi ) 1

  2.Tumpatan Tetap Gigi Sulung ( Gigi )  -

  3.Pencabutan Gigi Tetap 153

  4.Pencabutan Gigi Sulung 173

  5.Pengobatan Pulpa Termasuk Tumpatan Sementara 493

  6.Scaling ( Regio ) 20

  7.Pengobatan Periodental 102

  8.Perawatan Lain-Lain Termasuk Pengobatan Abces 72

     

IV RUJUKAN DARI PUSKESMAS KE RUMAH SAKIT -

     

V KEGIATAN UKGMD -

  1.Jumlah Desa Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas 2

  2.Jumlah Desa Yang Dibina UKGMD 2

  3.Jumlah Frekwensi Penyuluhan Kes.Gigi Dan Mulut 1x / bln

  4.Jumlah Kunjungan Petugas Puskesmas Ke Desa 2x / bln

  5.Jumlah Penderita Yang Dirujuk Ke Puskesmas -

  6.Jumlah Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas 27

  7.Jumlah Posyandu Dengan Kegiatan Kes.Gigi Dan Mulut -

  8.Jumlah Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas 135

  9.Jumlah Kader Yang Mendapat Pembinaan Kes.Gigi Dan Mulut -

     

VI KELAINAN GIGI DAN MULUT -

  1.Karies Gigi 14

  2.Penyakit Pulpa Dan Jaringan Periapikal 492

  3.Penyakit Gusi Dan Jaringan Periodental 101

  4.Abces 92

  5.Persistensi 120

69

Page 70: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

  6.Kelainan Dento Facial Termasuk Maloklusi 4

  7.Stomatis, Moniliasis 4

  8.Lain – Lain 18

Keterangan tabel 4.19. :

Kelainan gigi dan mulut terbanyak pada tahun 2014 adalah Penyakit Pulpa Dan

Jaringan Periapikal yaitu sebanyak 492 penderita.

Tabel. 4.20.

Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Bulan Januari-April 2015

NO. KEGIATAN / KEADAAN KESEHATAN GIGI JUMLAH

I KUNJUNGAN PUSKESMAS ( KHUSUS GIGI & MULUT ) 279

  1.Kunjungan Rawat Jalan Ibu Hamil 5

  2.Kunjungan Rawat Jalan Gigi Anak ( 1 - 6 Tahun ) 39

  3.Kunjungan Rawat Jalan Gigi Gol. Penderita lain 436

     

II USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH -

  1.Jumlah SD Negeri : 3

  SD Swasta : 15

  2.Jumlah SD UKS Negeri : 3

  Swasta : 15

  3.Jumlah SD UKGS Tahap II ( Integrasi ) 18

  4.Jumlah SD UKGS Tahap III ( Selektif ) -

  5.Jumlah Murid SD UKGS Tahap II 1746

  6.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) 1085

 

7.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) Yang Perlu

Perawatan -

 

8.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) Yang Selesai

Perawatan -

  9.Jumlah Murid Yang Ada TK : 1213

70

Page 71: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

  SD : 6203

  SMP : 1341

  SMA : 728

  10.Kunjungan Petugas Puskesmas Ke Sekolah -

     

III PELAYANAN MEDIK DASAR GIGI -

  1.Tumpatan Tetap Gigi Tetap ( Gigi ) -

  2.Tumpatan Tetap Gigi Sulung ( Gigi )  

  3.Pencabutan Gigi Tetap 38

  4.Pencabutan Gigi Sulung 74

  5.Pengobatan Pulpa Termasuk Tumpatan Sementara 200

  6.Scaling ( Regio ) 23

  7.Pengobatan Periodental 36

  8.Perawatan Lain-Lain Termasuk Pengobatan Abces 33

     

IV RUJUKAN DARI PUSKESMAS KE RUMAH SAKIT -

     

V KEGIATAN UKGMD -

  1.Jumlah Desa Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas 2

  2.Jumlah Desa Yang Dibina UKGMD 2

  3.Jumlah Frekwensi Penyuluhan Kes.Gigi Dan Mulut 1x / bln

  4.Jumlah Kunjungan Petugas Puskesmas Ke Desa 1x / bln

  5.Jumlah Penderita Yang Dirujuk Ke Puskesmas -

  6.Jumlah Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas 27

  7.Jumlah Posyandu Dengan Kegiatan Kes.Gigi Dan Mulut -

  8.Jumlah Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas 125

  9.Jumlah Kader Yang Mendapat Pembinaan Kes.Gigi Dan Mulut -

     

VI KELAINAN GIGI DAN MULUT -

  1.Karies Gigi 2

  2.Penyakit Pulpa Dan Jaringan Periapikal 250

  3.Penyakit Gusi Dan Jaringan Periodental 38

  4.Abces 33

71

Page 72: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

  5.Persistensi 61

  6.Kelainan Dento Facial Termasuk Maloklusi 11

  7.Stomatis, Moniliasis -

  8.Lain – Lain 8

Keterangan tabel 4.20. :

Kelainan gigi dan mulut terbanyak pada bulan Januari-April 2015 adalah Penyakit

Pulpa Dan Jaringan Periapikal yaitu sebanyak 250 penderita.

4.3.5. Upaya Kesehatan Jiwa

Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pengenalan dini gangguan jiwa

2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa

Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.

4.3.6. Upaya Kesehatan Mata

Kegiatan yang dilakukan :

- Garis integrasi dengan kegiatan Puskesmas yang lain :

1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita, penyuluhan

kesehatan di Posyandu.

2. Dengan UKS peyuluhan kesehatan mata di sekolah.

3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulangi.

4. Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan tidak mampu

ditanggulangi.

Tabel 4.21.

Laporan Kesehatan Mata di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai jabnuari-april 2015

No.

Kelainan Mata

0-1 Tahu

n

1-4 Tahu

n

5-14 Tahu

n

15-44

Tahun

45-54

Tahun

55-64

Tahun

> 65 Tahu

n

Jumlah

Kasus

Jumlah Kunjung

an

72

Page 73: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

1 Glaucoma 2 2 2

2 Katarak 3 2 5 5

3 Kebutaan & penglihatan kurang

4 Konjunctivitis Non Purulenta

5 Kekeruhan Kornea

4 8 4 16 16

6 Radang Sal. Kel. Air Mata

7 Juling & Kel. Gerak Bola Mata

8 Kelainan Refraksi dan Akomodasi

2 20 22 15 13 72 72

9 Radang Kelopak Mata

10 a.Keratitis

b.Aphakia 3 3 3

c.Pterygium / pinguekuela

2 1 1 4 4

d.Hordeolum & kalazion

2 2 2

e.Lain-lain 1 1 1

11 Trakoma & akibat trakomaDefisiensi Vit. ATrauma Mata dan Korpus Alienum

Jumlah 105

73

Page 74: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Keterangan Tabel 4.21 :

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari Januari-April 2015 penyakit yang

paling banyak diderita adalah konjungtivitis non purulenta dan kelainan refraksi dan

akomodasi.

4.3.7. Upaya Kesehatan Lanjut Usia

Kegiatan – kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah :

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

Upaya promotif yaitu upaya menggairahkan semangat hidup usia lanjut agar

mereka tetap berguna untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Upaya

promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang :

1. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.

2. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.

3. Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat.

Tabel 4.24.

Laporan Kesehatan Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai bulan Januari-April 2015

BULANLaporan Umur

BARU LAMA 45-59 60-69 > 70LK PR LK PR LK PR

Januari 450 0 108 185 60 36 34 27Februari 4 482 95 191 54 68 39 39Maret 0 280 60 111 39 29 22 19April 5 380 84 127 52 48 47 27

Total 459 1142 347 614 205 181 142 112

BULAN

Kemandirian Jumlah Usia Lanjut Dengan Kelainan

A B CGangguan

mental

IMT TD

Anemia DMGangguan

Ginjal

Peny. asma bronkial

LK PR T R

Januari 0 68 382 0 121 13 132 42 0 40 2 17Februari 0 72 414 1 111 16 102 52 0 50 51 11Maret 0 19 261 0 15 19 94 32 0 52 7 0April 0 0 379 0 28 8 118 20 0 60 3 0

Total 159 1436 1 275 56 446 146 0 202 63 28

74

Page 75: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Bulan pengobatan Kasus konseling penyuluhan katarakdiobati dirujuk Baru lama selesai ya tidakJanuari 364 86 450 0 450 450 0 0Februari 418 68 4 486 486 486 0 0Maret 87 193 0 280 280 280 0 0April 369 16 5 380 385 385 0 0

total 1238 363 459 1146 1601 1601 0 0

Keterangan Tabel 4.24. :

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada bulan Januari-April 2015 jumlah usia

lanjut dengan kelainan tekanan darah tinggi sebanyak 446 orang.

4.3.8. Laboratorium Sederhana

Laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas adalah pelayanan laboratorium

sederhana dasar yang merupakan pelayanan dasar esensial di bidang laboratorium

kesehatan yang diperlukan di tingkat Puskesmas dan diselenggarakan secara khusus

atau terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya.

Fungsi laboratorium sederhana di Puskesmas Tegal antara lain untuk

melaksanakan penyaringan (screening) ibu hamil, melaksanakan pemeriksaan lab untuk

mendukung program lain seperti (TB, glukosa darah, kolesterol darah).

Tabel 4.25.

Laporan Laboratorium di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan

Medan Denai Tahun 2014

JENIS PEMERIKSAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH

SPUTUM :A. SUSPEK 8 13 10 13 4 7 6 15 15 14 13 10 128B. BTA (+) 1 2 1 3 2 0 0 4 2 3 3 0 21C. BTA (-) 7 11 9 0 0 0 0 0 0 0 1 10 28HB 11 10 9 32 17 11 7 15 5 19 15 13 164ASAM URAT 7 2 4 10 16 25 16 9 32 7 28 38 194CHOLESTROL 5 5 4 5 17 21 13 13 34 10 26 34 187KGD 26 40 36 36 38 36 43 35 72 22 50 59 511

Keterangan tabel 4.25. :

Dari pemeriksaan laboratorium di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan

Denai Tahun 2014, pemeriksaan yang terbanyak adalah pemeriksaan kadar gula darah

75

Page 76: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

(KGD) sebanyak 511 orang. Karena meningkatnya ilmu pengetahuan, sehingga masyarakat

berantisipasi untuk memeriksakan KGD secara dini.

Tabel 4.26.

Laporan Laboratorium di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan

Medan Denai bulan Januari-April 2015

JENIS PEMERIKSAAN 1 2 3 4 JUMLAH

SPUTUM :A. SUSPEK 3 22 14 15 54B. BTA (+) 2 4 1 4 11C. BTA (-) 1 18 13 11 43HB 13 21 28 19 81ASAM URAT 31 32 42 26 131CHOLESTROL 30 36 19 0 85KGD 46 47 86 42 221

Keterangan tabel 4.26. :

Dari pemeriksaan laboratorium di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan

Denai bulan Januari-April 2015, pemeriksaan yang terbanyak adalah pemeriksaan kadar

gula darah (KGD) sebanyak 221 orang. Karena meningkatnya ilmu pengetahuan, sehingga

masyarakat berantisipasi untuk memeriksakan KGD secara dini.

76

Page 77: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

BAB 5

LAPORAN KEGIATAN

No. Hari/Tanggal Jenis Kegiatan

1. Senin, 4 Mei 2015 Tidak ada melakukan aktivitas dikarenakan belum perkenalan dengan Kepala Puskesmas

2. Selasa, 5 Mei 2015 Perkenalan, melaksanakan kegiatan PuskesmasPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

3. Rabu, 6 Mei 2015 Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

4. Kamis, 7 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien.Penyuluhan di Kelurahan Tegal Sari tentang PTM

5. Jumat, 8 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

77

Page 78: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

6. Sabtu, 9 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien

7. Senin, 11 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasienPenyuluhan di Posyandu Teratai Putih tentang PHBS

8. Selasa, 12 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasienKegiatan UKS di SD 060912, penyuluhan tentang Karies GigiMelakukan observasi kantin SD 060912 dan jajanan di luar sekolah

9. Rabu, 13 Mei 2015 Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasienPenyuluhan di Posyandu Nusa Indah tentang MP-ASI

BAB 6

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1. Permasalahan

Permasalahan yang ditemukan di wilayah puskesmas Tegal Sari antara lain :

- Permasalahan Kesehatan Lingkungan :

1. Kurangnya kesadaran masyarakat kelurahan mandala tentang pentingnya membuang

sampah pada tempatnya.

2. Kurangnya pengetahuan penjual makanan dikantin Sekolah Dasar Negeri 060912

Kecamatan Medan Denai tentang menjaga kebersihan makanan.

- Permasalahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat :

1. Kurangnya pengetahuan ibu-ibu di kelurahan Mandala tentang pentingnya menimbang

bayi setiap bulannya.

2. Kurangnya kepedulian suami tentang bahaya asap rokok bagi kesehatan keluarga.

6.2. Pemecahan Masalah

78

Page 79: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Beberapa upaya untuk menyelesaikan masalah kesehatan lingkungan antara

lain :

1. Untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan yaitu dengan

melakukan kegiatan gotong royong bersama masyarakat sebagai wujud menciptakan

kesehatan lingkungan. Kami menyarankan kepada kader dan kepala lingkungan agar

dibuatnya jadwal kegiatan royong 1 minggu sekali. Bagi masyarakat yang tidak ikut

serta gotong royong diberikan sanksi.

2. Memberikan pengetahuan kepada penjual makanan di kantin sekolah tentang

pentingnya menjaga kebersihan makana dengan cara Memberikan pengetahuan dan

pembinaan mengenai cara penyajian makanan yang bersih dan sehat serta menaga

agar lingkungan di sekitar kantin tetap bersih.

Penyelesaian mengenai Perilaku Hidup Bersih dn Sehat

1. Memberitahukan langsung kepada ibu-ibu untuk menimbang balita setiap bulan yang

berguna untuk mengetahui tumbuh kembang balita.

2. Memberikan pengetahuan kepada ibu – ibu tentang bahayanya asap rokok bagi

kesehatan keluarga dan diharapkan kepada istri untuk memberitahukan kepada suami

yang merokok.

6.3 MATERI

6.3.1 KESEHATAN LINGKUNGAN

6.3.1.1. DEFINISI

Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan :

1. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu

keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat

menjamin keadaan sehat dari manusia.

2. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan

lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang

keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk

mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

—-

6.3.1.2. RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN

Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan

lingkungan, yaitu :

79

Page 80: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

1. Penyediaan Air Minum

2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran

3. Pembuangan Sampah Padat

4. Pengendalian Vektor

5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia

6. Higiene makanan, termasuk higiene susu

7. Pengendalian pencemaran udara

8. Pengendalian radiasi

9. Kesehatan kerja

10. Pengendalian kebisingan

11. Perumahan dan pemukiman

12. Aspek kesling dan transportasi udara

13. Perencanaan daerah dan perkotaan

14. Pencegahan kecelakaan

15. Rekreasi umum dan pariwisata

16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,

bencana alam dan perpindahan penduduk

17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22

ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :

1. Penyehatan Air dan Udara

2. Pengamanan Limbah padat/sampah

3. Pengamanan Limbah cair

4. Pengamanan limbah gas

5. Pengamanan radiasi

6. Pengamanan kebisingan

7. Pengamanan vektor penyakit

8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

—-

6.3.1.3. SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan

lingkungan adalah sebagai berikut :

1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis

2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis

80

Page 81: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis

4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum

5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang

berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran,

reaktor/tempat yang bersifat khusus.

—-

6.3.1.4. MASALAH-MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI

INDONESIA

Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk

mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia

permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :

1.   Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air

minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung

diminum.

Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :

Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna

Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan

(maks 500 mg/l)

Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)

2.   Pembuangan Kotoran/Tinja

Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai

berikut :

Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi

Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau

sumur

Tidak boleh terkontaminasi air permukaan

Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain

Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar

diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin

Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang

Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.

81

Page 82: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

3.   Kesehatan Pemukiman

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai

berikut :

Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak

yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu

Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat

antar anggota keluarga dan penghuni rumah

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan

penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor

penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari

pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping

pencahayaan dan penghawaan yang cukup

Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena

keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,

konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung

membuat penghuninya jatuh tergelincir.

4.   Pembuangan Sampah

Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-

faktor /unsur, berikut:

Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah

jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial

ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi

Penyimpanan sampah

Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali

Pengangkutan

Pembuangan

Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui

hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan

masalah-masalah ini secara efisien.

5.   Serangga dan Binatang Pengganggu

82

Page 83: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian

disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk

Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah

Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah / Filariasis.

Penanggulangan / pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang

rumah / tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang

dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3

M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah

penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida

untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.

Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat

menularkan penyakit rabies / anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara

perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat

menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi

bakteri penyebab.

6.   Makanan dan Minuman

Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan,

jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan

atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang

disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).

Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan

makanan meliputi :

Persyaratan lokasi dan bangunan

Persyaratan fasilitas sanitasi

Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan

Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi

Persyaratan pengolahan makanan

Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi

Persyaratan peralatan yang digunakan

Pencemaran Lingkungan

83

Page 84: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah,

pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution

dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem

perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih

berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia

cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat

pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu

faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah

out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data

menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian

menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok

resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah

12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan

lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau

sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran

pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya

ekologi hutan.

6.3.2. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman

belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,

dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi),

bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu

upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam

tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,

memelihara dan meningkatkan kesehatan.

6.3.2.1 Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS

Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain,

berinteraksi dan lain-lain. Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu rumah tangga, sekolah,

tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat-tempat umum.

a. PHBS di Rumah Tangga

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga

agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta

84

Page 85: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Ada beberapa indikator

yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS rumah tangga yaitu :

1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.

2) Memberi ASI ekslusif.

3) Menimbang balita setiap bulan.

4) Menggunakan air bersih.

5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.

6) Menggunakan jamban sehat.

7) Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu.

8) Makan buah dan sayur setiap hari.

9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari.

10) Tidak merokok di dalam rumah.

b. PHBS di Sekolah

PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik,

guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil

pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS sekolah

yaitu :

1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.

2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.

3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

4) Olahraga yang teratur dan terukur.

5) Memberantas jentik nyamuk.

6) Tidak merokok di sekolah.

7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan.

8) Membuang sampah pada tempatnya.

c. PHBS di Tempat Kerja

PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu,

mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan

aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.

85

Page 86: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS tempat

kerja yaitu :

1) Tidak merokok di tempat kerja.

2) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.

3) Melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik.

4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah

buang air besar dan buang air kecil.

5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.

6) Menggunakan air bersih.

7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.

8) Membuang sampah pada tempatnya.

9) Mempergunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.

d. PHBS di Institusi Kesehatan

PHBS di institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,

masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk

mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam

mewujudkan institusi kesehatan sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi

kesehatan.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS institusi

kesehatan yaitu :

1) Menggunakan air bersih.

2) Menggunakan Jamban.

3) Membuang sampah pada tempatnya.

4) Tidak merokok di institusi kesehatan.

5) Tidak meludah sembarangan.

6) Memberantas jentik nyamuk.

e. PHBS di Tempat-tempat Umum

PHBS di tempat – tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat

pengunjung dan pengelola tempat – tempat umum agar tahu, mau dan mampu

untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat –

tempat umum sehat.

86

Page 87: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS tempat

umum yaitu :

1) Menggunakan air bersih.

2) Menggunakan jamban.

3) Membuang sampah pada tempatnya.

4) Tidak merokok di tempat umum.

5) Tidak meludah sembarangan.

6) Memberantas jentik nyamuk.

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesehatan Lingkungan :

1. Pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan lingkungan yang meliputi tentang

tujuan, manfaat dan penanganannya. Hal ini dapat dilihat dari lingkungan sekeliling

dengan tempat tinggal masyarakat Tegal Sari yang kotor dan tidak dibersihkan.

Perilaku hidup bersih dan sehat warga masih kurang terutama dalam hal pembuangan

sampah pada tempatnya.

2. Diharapkan setelah diberikan pembinaan dan pengetahuan kepada penjual kantin

sekolah cara penyajian makanan yang sehat dan bersih, penjual dapat menyajikan

makanan yang higienis.

87

Page 88: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) :

1. Tumbuh kembang balita dapat dilihat dengan cara menimbang berat badan balita

secara rutin setiap bulan untuk mengetahui sesuai dengan IMT.

2. Pentingnya mengetahui bahaya asap rokok di lingkungan keluarga yang menimbulkan

efek merusak kesehatan dan tumbuh kembang anak.

7.2. Saran

Kesehatan Lingkungan:

1. Peran aktif para tenaga kesehatan, kader, kepala lingkungan, dan tokoh masyarakat di

daerah Kelurahan Mandala sangatlah penting untuk melakukan promosi kesehatan

mengenai kesehatan lingkungan dan juga membantu edukasi masyarakat tentang

kesehatan lingkungan serta ditingkatkannya jadwal kegiatan gotong royong dan

dilakukan secara rutin.

2. Pihak sekolah dan siswa-siswi ikut serta membantu menjaga kebersihan makanan yang

ada di kantin sekolah.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

1. Menambah daya tarik bagi ibu-ibu untuk menimbang

anak-anaknya setiap bulannya secara teratur.

2. Dilarang merokok di dalam rumah karena dapat

membahayakan kesehatan balita dan dapat menjadikan contoh yang tidak baik bagi anak-

anak.

Saran Untuik Puskesmas :

1. Lebih mengikutsertakan para mahasiswa dalam memberikan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat dengan promosi, preventif, kuratif, dan

rehabilitatif.

2. Lebih memperhatikan persediaan obat di puskesmas.

3. Program puskesmas tidak berjalan sesuai waktunya.

88

Page 89: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

LAMPIRANKUESIONER

I. Bangunan

No. Pertanyaan Tidak Ragu-ragu Ya

1.Apakah setiap hari ruangan kantin

selalu dibersihkan?

2.Apakah lantai kantin penuh dengan

sampah?

3.Apakah lantai kantin terbuat dari

keramik atau semen ?

4. Apakah lantai kantin terdapat retak ?

89

Page 90: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

5.Bagaimana keadaan dinding

kantin,apakah terlihat baik ?

6. Apakah dinding kantin terlihat bersih?

7.Apakah dinding kantin dicat atau

hanya disemen ?

8.Apakah dinding kantin banyak coret –

coretan ?

9.Apakah langit – langit kantin ada yg

bocor ?

10.Apakah langit – langit kantin banyak

kotoran ?

11.Apakah meja penyediaan makanan

kantin bersih ?

12.Apakah meja penyediaan makanan

kantin tidak ada yang rusak ?

13.Apakah meja tempat siswa/siswi

makan di kantin selalu di bersihkan ?

14.Apakah terdapat bangku – bangku

untuk siswa/siswi makan di kantin ?

15.Apakah kursi – kursi tersebut dijaga

kebersihannya ?

16.Apakah terdapat kursi – kursi yang

rusak ?

17.Apakah kolong – kolong meja atau

kursi di kantin selalu dibersihkan?

18.Apakah terdapat ventilasi di ruangan

kantin sekolah ?

19.Apakah di kantin terdapat tempat

sampah ?

20.Apakah terdapat tempat untuk

mencuci tangan di ruangan kantin ?

II. Lingkungan Luar Kantin

90

Page 91: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

No. Pertanyaan Tidak Ragu-ragu Ya

1. Apakah ada halaman di depan kantin ?

2.Jika ada, apakah halaman di luar

kantin selalu di bersihkan ?

3.Apakah halaman kantin terdapat

sampah – sampah yang berserakan ?

4.Apakah lingkungan sekitar kantin

terdapat tempat sampah ?

5.Apakah ada saluran khusus

pembuangan limbah kantin ?

III. Jajanan di Kantin

No. Pertanyaan Tidak Ragu-ragu Ya

1.Apakah kantin ini, memenuhi

persyaratan kantin sehat ?

2.Apakah pengelola kantin lebih dari

3 orang ?

3.

Apakah pengelola kantin menjaga

kebersihan diri sebelum bekerja,

saat bekerja dan setelah bekerja ?

4.

Apakah pengelolah kantin mencuci

tangan sebelum mengelola /

menyediakan makanan ?

5.

Apakah pengelolah kantin pada saat

mengelolah / menyajikan makanan

menggunakan alat bantu (sarung

tangan, penjepit makan dll) ?

6.Apakah pengelolah kantin pada saat

bekerja menggunakan celemek ?

7. Apakah pengelola kantin pada saat

bekerja memakai penutup kepala

91

Page 92: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

dan masker ?

8.Apakah pengelolah kantin bekerja

sambil merokok ?

9.

Apakah pengelola kantin

menggunakan perhiasan saat

bekerja ?

10.

Apakah pengelolah kantin

memperhatikan gizi sebelum

mengelolah makanan ?

11.Apakah terdapat jajanan seperti kue

atau goreng-gorengan di kantin ?

12.

Apakah makanan yang diolah

penjaga kantin mengandung

pengawet yang berbahaya ?

13.Apakah terdapat jajanan seperti es

atau jus di kantin ?

IV. Jajan di pinggir jalan / luar kantin

No Pertanyaan Tidak Ragu -ragu Ya

1. Apakan makanan yang dijual dibuat

sendiri?

2.

Bagaimana pembuatannya?

Apakah menggunakan peralatan yang

bersih?

3.

Apakah makan yang dijual

menggunakan bahan dan alat yang aman

untuk kesehatan?

92

Page 93: LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS

4.Apakah makanan yang dijual dalam

keadaan tertutup?

5.

Apakah ada menggunakan atau

menambahkan zat – zat warna yang

berlebihan?

6.Apakah menggunakan pengawet

makanan?

7.Apakah makanan yang dijual selalu

habis terjual?

8.Jika tidak abis terjual apakah makanan

itu didaur ulang?

Dari tabel kuesioner di atas dapat di lihat hasil tinjauan di Kantin Sekolah SDN

060912 yaitu kantin tersebut dikunjungi oleh siswa-siswi, para Guru serta staf pekerja SDN

060912. Kantin SDN 060912 dikelolah oleh ibu Ani dan telah berjalan selama 5 tahun.

Kantin dibuka atas ijin Kepala Sekolah.

Kebersihan kantin sekolah SDN 060912 kurang baik, terdapat dapur dan bangku

tempat duduk pengunjung, namun tidak ada tempat sampah. Terdapat sumber air bersih yang

baik dan lancar.

Makanan yang dijual oleh petugas kantin antara lain jajanan dalam kemasan dari

pabrik (permen, roti, kerupuk, minuman, dan lain-lain), makanan yang dibuat oleh petugas

kantin sendiri (gorengan, mie, dan lain-lain). Kebersihan makanan tidak baik karena makanan

tersebut tidak ditutup sehingga selalu dihinggapi lalat. Dari hasil wawancara dengan petugas

kantin, mengaku bahan-bahan makanan terbuat dari bahan-bahan yang aman dan sehat.

Harganya terjangkau untuk kalangan anak SD dan yang lainnya.

Selain kantin sekolah terdapat jajanan lain di luar sekolah. Jajanan yang dijual di luar

kantin sekolah terdapat beberapa pedagang yang menjual bakso, es, gulali, mie, dan lain-lain.

Hasil peninjauan yang didapat kebersihan makanan diragukan karena tidak dilihat cara

pembuatan dari makanan yang dijual.

93