LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS
-
Upload
monna-medani-lysabella -
Category
Documents
-
view
241 -
download
5
description
Transcript of LAPORAN KEGIATAN PUSKESMAS
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia sebagai potensi pembangunan bangsa
agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri, merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat, maka posyandu cukup strategis dalam pengembangan
kualitas sumber daya manusia sejak dini perlu ditingkatkan pembinaannya. Untuk
meningkatkan pembinaan Posyandu sebagai pelayanan KB - Kesehatan yang dikelola untuk,
dan, oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dari petugas perlu
ditumbuhkembangkan serta masyarakat perlu aktif dalam wadah LKMD.
Meningkatkan mutu pengelolaan posyandu, perlu dimantapkan koordinasi dan
keterpaduan pembinaaan di semua tingkat pemerintah. Petunjuk di atas adalah merupakan
beberapa isi dari Inmandagri No. 9 Tahun 1990 dan dapat kita artikan betapa pentingnya
keberadaan Posyandu di tengah-tengah masyarakat yang merupakan pusat kegiatan
masyarakat, di mana masyarakat sebagai pelaksana sekaligus memperoleh pelayanan
kesehatan serta Keluarga Berencana. Di samping itu, wahana ini juga dapat dimanfaatkan
sebagai sarana untuk tukar informasi pendapat dan pengalaman serta bermusyawarah untuk
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi baik masalah keluarga ataupun masyarakat itu
sendiri.
Sebagai dasar terbentuknya Posyandu ialah bertitik tolak dari defenisi Ilmu Kesehatan
Masyarakat menurut Winslow, yang mana disebutkan bahwa diharapkan masyarakat itu
berusaha untuk dapat menanggulangi kesehatannya sendiri. Seterusnya disebutkan pula
bahwa terciptanya kesehatan yang optimal bagi masyarakat ialah dengan adanya peran serta
dari masyarakat secara teratur dan berkesinambungan. Dari penjelasan tersebut diatas terlihat
bahwa wadah yang paling tepat untuk peran serta masyarakat tersebut ialah posyandu.
Selain Posyandu peran serta masyarakat juga dibutuhkan dalam kesehatan Ibu dan
Anak (KIA). Masalah kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah kesehatan di
Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi
yang ada di Indonesia. Angka kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia
merupakan yang tertinggi di ASEAN dengan jumlah kematian ibu tiap tahunnya mencapai
450 per seratus ribu kelahiran hidup yang jauh diatas angka kematian di Filipina yang
mencapai 170 per seratus ribu kelahiran hidup, Thailand 44 per seratus ribu kelahiran hidup.
1
Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA) di Indonesia sebesar 228 per seratus ribu kelahiran hidup, Angka Kematian
Balita (AKB) sebesar 34 per seribu kelahiran hidup. Berdasarkan MDG’s 2000 untuk tahun
2015 diharapkan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) menurun dari 228 pada tahun 2007 menjadi
102 per seratus ribu kelahiran hidup dan Angka kematian balita (AKB) menurun dari 34
tahun 2007 menjadi 23 per seribu kelahiran hidup.
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Angka Kematian Balita (AKB) di Provinsi
Sumatera Utara masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan provinsi lainnya di
Indonesia dengan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) rata-rata 413 per seratus ribu kelahiran
hidup yang menjadi Provinsi Sumatera Utara menjadi Provinsi yang ke-6 dengan kesehatan
Ibu dan Anak (KIA) tertinggi di Indonesia.
1.2. Tujuan Kegiatan
1.2.1. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana pembinaan Posyandu dan KIA di Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui program wajib dan pengembangan Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai.
2. Untuk mengetahui kegiatan Posyandu.
3. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang dijalankan di Posyandu.
4. Untuk mengetahui masalah yang terdapat di program KIA di Puskesmas
Tegal Sari Kecamatan Medan Denai.
5. Untuk mengetahui cara mengatasi permasalahan KIA di Puskesmas Tegal
Sari Kecamatan Medan Denai.
1.3. Prosedur Kerja
1.3.1. Ruang Tunggu
a. Duduk diupayakan agar cukup nyaman dan memiliki ventilasi udara yang
cukup.
b. Tempat duduk disediakan secukupnya sesuai dengan rata-rata kunjungan
pasien per hari.
2
c. Terdapat papan informasi yang berisikan pembagian wilayah regional
rujukan 2014.
d. Ruangan selalu dalam keadaan bersih.
e. Disediakan tempat sampah.
f. Toilet yang bersih dan berjarak sedikit jauh dari ruang tunggu.
g. Pada dinding ruang tunggu disediakan informasi/gambar penyuluhan
kesehatan.
h. Pasien dipanggil dan diperiksa sesuai dengan nomor urut pendaftaran,
apabila ada yang sakit keras didahulukan.
1.3.2. Tempat Pendaftaran pasien
a. Sebelum pintu masuk pasien akan melihat hari dan jam berapa puskesmas
buka serta ruang pendaftaran dan pemeriksaan.
b. Pada pintu masuk pasien akan membaca papan informasi loket pendaftaran
di sebelah ruang tunggu.
c. Di dalam puskesmas pasien juga akan melihat tiap ruangan periksa ada
papan bertuliskan ruang periksa, apotek, ruang KIA, ruang imunisasi, ruang
periksa gigi, laboratorium, klinik sanitasi, kamar dokter.
1.3.3. Loket Pendaftaran
a. Petugas loket menyambut pasien dengan senyuman dan menyapa pasien.
b. Untuk pasien baru petugas akan menanyakan tujuan pasien, kemudian
mencari blangko status yang kosong untuk mengisi nama, alamat, umur,
dan jenis kelamin pasien.
c. Untuk pasien lama dicarikan kartu status pasien dan diberikan kepada
pasien. Apabila pasien tidak membawa kartu nomor pendaftaran maka
ditanyakan kapan terakhir datang ke puskesmas, dicari pada buku registrasi
umum pada tanggal yang disebutkan, dicari nama pasien terseebut dan
dicari nomor kartunya.
d. Pasien diberi kartu sesuai dengan Perda.
e. Pasien diberi informasi kemana harus pergi dan diberi petunjuk supaya
duduk di ruang tunggu, sambil menunggu panggilan.
f. Kartu status pasien dikirim petugas keruang periksa sesuai dengan tujuan
pasien.
3
1.3.4. Ruang Periksa
a. Pasien dilayani dengan ramah dan penuh perhatian.
b. Pasien selau diberi kesempatan untuk bertanya.
c. Pemeriksaan sesuai dengan standart teknis dan sesuaia dengan daftar titik
pelayanan kesehatan dasar.
d. Bila perlu periksa lab pasien akan diberitahu untuk menunggu panggilan di
ruang tunggu.
e. Bila pemeriksaan lab bisa langsung dilakukan, maka pasien akan diberitahu
apa yang akan diperiksa, apakah darah atau urin dan diberitahu kembali ke
ruang periksa setelah mendapatkan hasil pemeriksaan lab.
f. Bila pemeriksaan lab dilakukan keesokan harinya atau di rujuk ke lab
yang lebih besar, maka pasien akan diberi tahu persiapan-persiapan yang
akan dilakukan misalnya puasa, membawa feses, atau khusus untuk periksa
kehamilan diambil air seni pada saat bangun tidur, dan sebagainya.
1.3.5. Ruang Laboratorium
a. Pasien dipanggil sesuai dengan status yang diterima di lab.
b. Setelah selesai pemeriksaan status hasil pemeriksaan lab dibawa pasien ke
ruang tunggu pasien.
c. Pasien dipanggil ke ruang pemeriksaan sesuai urutan dan diberikan
pengobatan dengan diberi resep obat atau bila perlu disuntik. Pasien
diberitahu kapan perlu kembali ke puskesmas atau tidak perlu kembali bila
tidak ada keluhan.
1.3.6. Apotek
a. Pasien datang ke apotek dengan memberikan resep dari dokter kepada
petugas apotek.
b. Pasien diterima petugas apotek dengan ramah.
c. Petugas apotek mengambil resep dan mencari obat sesuai dengan resep.
d. Obat dimasukkan ke dalam kemasan dipilih sesuai dengan bentuk obat.
e. Kemasan obat diberi nama pasien, dosis dan cara pemakaian obat.
f. Beritahu kepada pasien efek samping obat setelah diminum, hentikan
pemakaian obat jika terjadi efek samping yang berlebihan.
g. Pasien diberitahukan dapat kembali pulang.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Puskesmas
2.1.1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.
1. Unit Pelaksanaan Teknis
Sebagai Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD),
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional
dinas kesehatan kabupaten/kota dan merupakan unit pelaksanaan tingkat pertama
serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan Kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan
di wilayah kabupaten/kota, sedangkan Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk
sebagian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai dengan kemammpuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standart wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi
apabila disatu kecamatan terdapat lebih satu Puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara
operasional bertanggung jawab langsung kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
5
2.1.2. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah
kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
2.1.3 Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di
samping itu, Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif
dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya,
serta ikut menetapkan, menyelenggaraan, memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menjadi tangggungjawab Puskesmas meliputi :
6
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayan yang bersifat pribadi (private
goods) dengan tujuan utama menyembukan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan, dan untuk
Puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public (public
goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,
perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan
jiwa masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
2.2. Visi dan Misi Puskesmas
2.2.1. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan
perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata seta memiliki derajat kesehatan yang setingi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama,
yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang
bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi
pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang
harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah Kecamatan
setempat.
7
2.2.2. Misi Puskesmas
Misi Pembangunan Kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembanguan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan,
setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui
peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan
pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat
dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
Pusekesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah
kerjanya, tanpa diskriminasi dan dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan
Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.
8
2.3. Asas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
2.3.1 Asas Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaran upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan
harus menerapkan asas penyelenggaraan Puskesmas secara terpadu. Asas
penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas.
Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan
wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Asas penyelenggaraan Puskesmas yang
dimaksud adalah :
1. Asas Pertanggungjawaban Wilayah
Asas penyelenggaraan Puskesmas yang pertama adalah pertanggungjawaban
wilayah. Dalam arti Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini Puskesmas harus
melakukan berbagai kegiatan, antara lain sebagai berikut :
a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat kecamatan sehingga
berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan masyarakat
di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan
terjangkau di wilayah kerjanya.
Diselenggarakan upaya kesehatan strata pertama oleh Puskesmas Pembantu,
Puskesmas Keliling, Bidan di desa serta berbagai upaya kesehatan di luar gedung
Puskesmas lainnya (outreach activities) pada dasarnya merupakan realisasi dari
pelaksanaan asas pertanggungjawaban wilayah.
2. Asas Pemberdayaan Masyarakat
Asas penyelenggaraan Puskesmas yang kedua adalah pemberdayaan masyarakat.
Dalam arti Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga, dan masyarakat
agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas. Untuk ini,
beberapa potensi masyarakat (BPP) beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain :
9
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita
(BKB).
b. Upaya Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD).
c. Upaya Perbaikan Gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi
(Kadarzi).
d. Upaya Kesehatan Sekolah : dokter kecil, penyertaan guru dan orang tua/wali
murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
e. Upaya Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair), Desa
Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL).
f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda.
g. Upaya Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).
h. Upaya Kesehatan Jiwa : Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
(TPKJM).
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional : Taman Obat Keluarga (TOGA),
Pembinaan Pengobat Tradisional (Battra).
j. Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (inovatif) : dana sehat, Tabungan Ibu
Bersalin (Tabulin), mobilisasi dana keagamaan.
3. Asas Keterpaduan
Asas penyelenggaraan Puskesmas yang ketiga adalah keterpaduan. Untuk
mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya hasil yang optimal,
penyelenggaran setiap upaya Puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu, jika
mungkin sejak tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang perlu
diperhatikan yakni :
a. Keterpaduan Lintas Program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai
upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab Pusekesmas. Contoh keterpaduan
lintas program antara lain :
1. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : keterpaduan KIA dengan P2M,
Gizi, Promosi Kesehatan, Pengobatan.
2. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) : keterpaduan kesehatan lingkungan dengan
promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja
dan kesehatan jiwa.
10
3. Puskesmas Keliling : keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi, promosi
kesehatan, kesehatan gigi.
4. Posyandu : keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M, kesehatan jiwa, promosi
kesehatan.
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan upaya
Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari
sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia
usaha. Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain :
1. Upaya kesehatan sekolah : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan, agama.
2. Upaya Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, pertanian.
3. Upaya Kesehatan Ibu dan anak : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB.
4. Upaya perbaikan gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK,
PKLB.
5. Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga koperasi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan.
6. Upaya Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.
4. Asas Rujukan
Asas penyelenggaraan Puskesmas yang keempat adalah rujukan. Sebagai sarana
pelayanan kesehatan tingkat pertama, kemampuan yang dimiliki oleh Puskesmas
terbatas. Padahal Puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai
permasalahan kesehatannya. Untuk membantu Puskesmas meneyelesaikan berbagai
masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan efisiensi, maka
penyelenggaraan setiap upaya Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) harus
ditopang oleh asas rujukan.
11
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit
atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertkal
dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan
kesehatan lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan
kesehatan yang sama.
Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas ada
dua macam rujukan yang dikenal yakni:
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus penyakit. Apabila
suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit tertentu, maka
Puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih
mampu (baik horizontal maupun vertikal). Sebaliknya pasien pasca rawat inap
yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke Puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:
1. Rujukan kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (misal
operasi) dan lain-lain.
2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium yang
lebih lengkap.
3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga Puskesmas dan ataupun
menyelenggarakan pelayanan medik di Puskesmas.
b. Rujukan Upaya Kesehatan masyarakat
Cakupan rujukan pelayan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan
masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan bencana.
Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu Puskesmas
tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan
pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah menjadi
kebutuhan masyarakat. Apabila suatu Puskesmas tidak mampu menanggulangi
masalah kesehatan masyarakat dan atau tidak mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat, maka Puskesmas wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
12
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :
1. Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,
peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audiovisual,
bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan makanan.
2. Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyidikan kejadian
luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, penanggulangan
gangguan kesehatan karena bencana alam.
3. Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan
tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat dan atau
penyelenggaran upaya kesehatan masyarakat (antara lain Usaha Kesehatan
Sekolah, Usaha Kesehatan Kerja, Usaha Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh
air bersih) kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional
diselenggarakan apabila Puskesmas tidak mampu.
Secara skematis pelaksanaan asas rujukan dapat digambarkan sebagai berikut :
13
2.3.2. Upaya Penyelengaraan Puskesmas
Upaya tercapainya visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat. Puskesmas bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, yang
keduanya jika ditinjau dari sistem kesehatan nasional merupakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni :
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi
untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan wajib ini harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia.
Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:
a. Upaya promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
f. Upaya Pengobatan
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta yang
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan
dipilih dari dafttar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yakni:
a. Upaya Kesehatan Sekolah
b. Upaya Kesehatan Olahraga
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Kerja
e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Mata
h. Upaya kesehatan Usia Lanjut
i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
14
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta upaya
pencatatan pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini merupakan
pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas.
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan penunjang baik upaya
kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan. Apabila perawatan
kesehatan masyarakat menjadi permasalahan spesifik di daerah tersebut maka dapat
dijadiikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat pula bersifat upaya inovasi,
yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan
kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka
mempercepat tercapainya visi Puskesmas.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh Puskesmas
bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan
dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib
Puskesmas telah terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta
peningkatan mutu pelayanan telah tercapai. Penetapan upaya kesehatan
pengembangan pilihan Puskesmas ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dalam keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan
Puskesmas dapat pula ditetapkan sebagai penugasan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota bertanggungjawab dan wajib menyelenggarakannya. Untuk itu
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota perlu dilengkapi dengan berbagai unit fungsional
lainnya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan rawat inap.
Untuk itu, di Puskesmas dapat dikembangkan pelayanan rawat inap tersebut, yang
dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan tenaga, sarana
dan prasarana sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.
Lebih lanjut, di beberapa daerah tertentu telah muncul pula kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan medik spesialistik. Dalam keadaan ini, apabila ada
kemampuan, di Puuskesmas dapat dikembangkan pelayanan medik spesialistik di
Puskesmas hanya dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat
15
yang membutuhkan. Status dokter dan atau tenaga tetap fungsional Puskesmas yang
diatur oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
Perlu diinggat meskipun Puskesmas menyelenggarakan pelayanan medik
spesialistik dan memiliki tenaga spesialis, kedudukan dan fungsi Puskesmas tetap
sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan
masyarakat diwilayah kerjanya.
2.4. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas
2.4.1. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah
Daerah, yaitu :
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana
pelayanan kesehatan strata pertama yang bertanggungjawab menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/kota adalah sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan Kabupaten/Kota di
wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintahan Daerah
Kedudukan Puskesmas dalan Sistem Pemerintahan Daerah adalah sebagai unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan
strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta seperti dokter,
praktek dokter gigi, praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.
Kedudukan Puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata
16
pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah kerja Puskesmas terdapat pula
berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti
Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan Puskesmas diantara
berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat
adalah sebagai Pembina.
2.4.2. Organisasi Puskesmas
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas sebagai
berikut:
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggungjawab membantu Kepala Puskesmas
dalam pengelolaan :
- Data dan Informasi
- Perencanaan dan Penelitian
- Keuangan
- Umum dan Kepegawaian
c. Unit Pelaksanaan Teknis Fungsional Puskesmas :
- Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM
- Upaya Kesehatan Perorangan
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas :
- Unit Puskesmas Pembantu
- Unit Puskesmas Keliling
- Unit Bidan di Desa/Komunitas
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas disesuaikan
dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit Puskesmas. Khusus untuk
Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di
bidang kesehatan yang kurikulum pendidikan mencakup kesehatan masyarakat.
17
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah Penanggungjawab pembangunan kesehatan di
tingkat Kecamatan sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan besarnya peran
kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di tingkat
kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas setingkat dengan eselon III-B.
Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang memenuhi syarat untuk menjabat
jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan kriteria
Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum
pendidikan mencakup bidang kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang
setara dengan penjabat tetap.
2.4.3. Tata Kerja Puskesmas
1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan kantor
Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di tingkat
kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan, pergerakan
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta penilaian. Dalam hal
pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas,
koordinasi dengan kantor Kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan demikian secara teknis dan administrasi. Puskesmas bertanggungjawab
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Sebaliknya Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota bertanggungjawab membina serta memberikan bantuan
administrasi dan teknis kepada Puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerjasama termasuk
penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang diselenggarakan.
Sedangkan sebagai Pembina upaya kesehatan bersumberdaya dan rujukan sesuai
kebutuhan.
18
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan
berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan,
jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan
kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan perorangan, jalinan kerjasama
tersebut diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
perorangan seperti rumah sakit (Kabupaten/Kota), dan berbagai balai kesehatan
masyarakat (Balai Pengobatan, Pengobatan Penyakit Paru-Paru, Balai
Kesehatan Mata Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai
Kesehatan Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai
Kesehatan Indra Masyarakat). Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat,
jalinan kerjasama diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat. Kerjasama tersebut diselenggarakan melalui penerapan konsep
rujukan yang menyeluruh dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggungjawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagai tugas pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang optimal, penyelenggaraan
pembangunan kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai
lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan tersebut mendapat dukungan
dari berbagai sektor terkait, sedangkan di pihak lain pembangunan yang
diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak positif
terhadap kesehatan.
6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggarakaan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif dari masyarakat
sebagai objek daan subjek pembangunan. Dukungan aktif tersebut diwujudkan
melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP), yang menghimpun
berbagai potensi masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM,
organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai
mitra. Puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
19
BAB 3
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
3.1. Sejarah Singkat Puskesmas
Puskesmas Tegal Sari berdiri pada tahun 1982, dengan kepala puskesmas dr. Raharjo,
kemudian kepala puskesmas dilanjutkan dengan dr. Widi Raharjo, dr. Mk. Ependi Pulungan,
dr. Fauziah ( 2006 sampai dengan Mei 2013 ), dan dr. Ernasari (2013-sampai sekarang).
3.2. Wilayah Kerja
Wilayah kerja Puskesmas bisa berdasarkan Kecamatan, faktor kepadatan penduduk,
luas daerah, keadaan geografi, dan keadaan infrastruktur lainnya yang merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Untuk kota besar wilayah kerja
Puskesmas bisa satu kelurahan sedangkan Puskesmas di ibukota kecamatan merupakan
rujukan dari puskesmas kelurahan.
Adapun kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari adalah:
1. Kelurahan Tegal Sari Mandala I : 12 Lingkungan
2. Kelurahan Tegal Sari Mandala III : 15 Lingkungan
3.3. Data Wilayah / Data Geografis
Puskesmas Tegal Sari berada di Jalan Sri Kandi No 4 Kelurahan Tegal Sari Mandala III
Kecamatan Medan Denai. Di mana wilayah kerja Puskesmas terdiri dari dua Kelurahan, yaitu
Kelurahan Tegal Sari Mandala I dan Kelurahan Tegal Sari Mandala III.
Batas wilayahnya yaitu :
Kelurahan Tegal Sari Mandala I
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Bantan Timur Kecamatan Medan Tembung
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala III
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala II
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Sukaramai Kecamatan Medan Area
20
Kelurahan Tegal Sari Mandala III
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Tegal Sari Mandala I dan Tegal Sari
Mandala III
- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kelurahan Binjai
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Denai
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Area
3.4. Data Kependudukan / Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari Medan Denai ini terdiri dari :
Luas wilayah kerja : 87 Ha
Jumlah kelurahan : 2 kelurahan
Jumlah lingkungan : 27 lingkungan
Jumlah penduduk : 63.208 jiwa
Jumlah Penduduk Miskin : ---- jiwa
Jumlah Kepala Keluarga : 11.972 KK
Jumlah Bumil : 1.390 jiwa
Jumlah Bulin : 1.327 jiwa
Jumlah Bayi : 1.264 jiwa
Jumlah Balita : 3.899 jiwa
Jumlah Buteki : 1.327 jiwa
Jumlah Anak Sekolah : 1.582 jiwa
Jumlah WUS : 13.297 jiwa
Jumlah Bufas : 1.327 jiwa
Jumlah USILA : 5.714 jiwa
Jumlah ASI Eksklusif : 1.264 jiwa
21
Gambar 3.1. Peta Tegal Sari Mandala I Kecamatan Medan Denai
22
Gambar 3.2. Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai
23
Gambar 3.3. Denah Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai
24
Ruang Ka. PuskesmasPoli Umum
Poli TB
Paru
Toilet
Toile
t
Poli Gigi Apotek Gudang
KIA/KB
Meja Pendaftaran
Poli Imunisasi
Klinik Sanitasi- ISPA- Peny.
Kulit- Diare
Tempat Parkir
Gambar 3.4. Alur Pelayanan Kesehatan Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan
Denai
25
Tabel 3.1.
Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Tahun 2015
KELURAHANJUMLAH
PENDUDUK (JIWA)
JUMLAH
LINGKUNGAN
JUMLAH
KK
TEGAL SARI MANDALA 1 15.135 12 2.468
TEGAL SARI MANDALA 3 48.073 15 9.411
JUMLAH 63.208 27 11.879
Sumber : Puskesmas Tegal Sari 2015
Keterangan Tabel 3.1. :
Dari tabel di atas dapat diketahui jumlah penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Tegal
Sari di Kecamatan Medan Denai 63.208 jiwa.
Tabel 3.2.
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal
Sari Kecamatan Medan Denai tahun 2015
KELURAHAN LAKI – LAKI PEREMPUAN JUMLAH
TEGAL SARI MANDALA 1 7.491 7.644 15.135
TEGAL SARI MANDALA 3 21.973 26.100 48.073
JUMLAH 29.464 33.744 63.208
Sumber : Puskesmas Tegal Sari 2015
Keterangan Tabel 3.2. :
Dari tabel di atas didapatkan bahwa penduduk Kecamatan Medan Denai adalah mayoritas
dengan jenis kelamin perempuan.
26
Tabel 3.3.
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai 2015
KELURAHAN PNS TNI POLRIKARYAWAN
/ BURUH
PEDA
GANG
LAIN –
LAIN
TEGAL SARI MANDALA 1 222 17 57 2.058 10.588 2.193
TEGAL SARI MANDALA 3 2.232 43 51 3.270 29.444 12.673
JUMLAH 2.454 60 108 5.328 40.032 14.866
Sumber : Puskesmas Tegal Sari 2015
Keterangan Tabel 3.3. :
Dari tabel di atas jelas bahwa sebagian besar mayoritas penduduk dari masyarakat wilayah
kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai yang bekerja sebagai pedagang dengan
jumlah 40.032 jiwa.
3.5. Data Kesehatan
3.5.1. Sarana Pendidikan
Tabel 3.4.
Data Murid TK di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai
Tahun Ajaran 2014 / 2015
NO. NAMA SEKOLAH JUMLAH MURID
1. TK Tunas Bangsa 28
2. TK Bodhi Chitta 244
3. TK Sudirman 34
4. TK Gajah Mada 0
5. TK Budi Luhur 0
6. TK Darma Wanita 0
27
7. TK H. Fadillah 127
8. TK Aisyiah Selam VII 0
9. TK An Nizam 0
10. TK Ikhlasiyah 42
11. TK Al-Ikhlas 0
12. TK Alhira 39
13. TK Aisyiah Bromo 0
14. TK Istiqomah 23
15. TK Alfitriah 108
16. TK Al-Iman 0
17. Paud Kasih Sayang 0
TOTAL 645
Tabel 3.5.
Data Murid SD di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai
Tahun Ajaran 2014 / 2015
NO. NAMA SEKOLAH JUMLAH MURID
1. SD Bodhi Chitta 797
2. SD Gajah Mada 141
3. SD Sudirman 291
4. SD AL-Haliniyah 151
5. SD Budi Luhur 783
6. SDN 068084 440
7. SDN 060912 530
8. SDN 064975 336
9. SD Hikmatul Fadillah 779
28
10. SD Muhd 23 285
11. SD Muhd 19 207
12. SD AL Wasliyah 262
13. SD Annizam 832
14. SD Nurul Hidayah 280
15. SD AL Hira 114
16. SD AL Ikhlas 108
17. SD Tri Jaya 103
TOTAL 6.439
Tabel 3.6.
Data Murid SMP di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai
Tahun Ajaran 2014 / 2015
NO. NAMA SEKOLAH JUMLAH MURID
1. SMP Bodhi Chitta 220
2. SMP Gajah Mada 94
3. SMP Sudirman 114
4. SMP Muhammadiyah 48 181
5. SMP An-Nizam 281
6. SMP Muhammadiyah 05 101
7. SMP Tri Jaya 158
TOTAL 1.149
Tabel 3.7.
29
Data Murid SMA di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai
Tahun Ajaran 2014 / 2015
NO. NAMA SEKOLAH JUMLAH MURID
1. SMA Bodhi Chitta 335
2. SMA Gajah Mada 94
3. SMA Sudirman 93
4. SMA An-Nizam 101
TOTAL 623
3.5.2. Sarana Ibadah
Tabel 3.8.
Sarana Ibadah Di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Denai 2015
3.5.3. Sarana Kesehatan
30
NO. SARANA IBADAH JUMLAH
1. Mesjid / Musholla 37
2. Gereja 11
3. Vihara 0
4. Pura 0
TOTAL 48
Tabel 3.9.
Praktek Dokter Umum / Spesialis / Gigi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Ssari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2015
NO. NAMA DOKTER ALAMATPEMILIK /
PENANGGUNG JAWABKELURAHAN
1. Dr. Rahmuddin Ayung Jl. Bromo Dr. Rahmuddin AyungTegal Sari
Mandala III
2. Dr. Anas Hasibuan Jl. Perjuangan Dr. Anas HasibuanTegal Sari
Mandala III
3. Dr. Hj. Emmy Farida Jl. Perjuangan Dr. Emmy FaridaTegal Sari
Mandala III
4. Dr. Arman Saibi, Sp. OGJl. Tangguk
Bongkar XDr. Arman Saibi, Sp. OG
Tegal Sari
Mandala I
5. Dr. Nina RapudinJl. Selam VII
No.10Dr. Nina Rapudin
Tegal Sari
Mandala I
6. Dr. Gunardi Jl. Tuba I No.20 Dr. GunardiTegal Sari
Mandala III
7. Dr. Tengku Idra KususmaJl. Rawa Cangkuk
III No. 55Dr. Tengku Idra Kususma
Tegal Sari
Mandala III
8. Dr. Arman Bey Siregar Jl. Bromo No.180 Dr. Arman Bey SiregarTegal Sari
Mandala III
9. Dr. M. Rambe, Sp. B Jl. Denai Dr. M. Rambe, Sp. BTegal Sari
Mandala I
10. Drg. Sri NurhayatiJl. Bromo Gg.
AmanDrg. Sri Nurhayati
Tegal Sari
Mandala III
11. Drg. Linda NovelgiaJl. Selam IV No.
24Drg. Linda Novelgia
Tegal Sari
Mandala I
Tabel 3.10.
Balai Pengobatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
31
Kecamatan Medan Denai Tahun 2015
NO.NAMA BALAI
PENGOBATANALAMAT
PEMILIK /
PENANGGUNG JAWABKELURAHAN
1. BP. Sri Jl. Selam V Senti Sagala Tegal Sari Mandala I
2. BP. Sara Jl. Pukat Tegal Sari Mandala I
3. BP. Restu Mami Jl. Bromo Dr. Trisna Harianti Tegal Sari Mandala III
4. BP. Sahabat Jl. Denai 112 Dr. Neldi Tegal Sari Mandala III
5. BP. TaqwaJl. Denai Gg.
Rukun 15Dr. Zaim Anshari Tegal Sari Mandala III
6. BP. Sumber Sehat Jl. Denai Tegal Sari Mandala III
Tabel 3.11.
Rumah Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2015
NO.NAMA RUMAH
BERSALINALAMAT
PEMILIK /
PENANGGUNG JAWABKELURAHAN
1. RB. Kurnia Jl. Selam I No. 64 Carolina Amd. Keb Tegal Sari Mandala I
2. AgustinaJl. Tangkuk Bongkar
XAgustina Tegal Sari Mandala I
3.Hj. Komala Sari
SiregarJl.Srikandi No. 5 Hj. Komala Sari Siregar Tegal Sari Mandala III
4. Unun TariganJl. Srikandi Gg.
Swadaya IIUnun Tarigan Tegal Sari Mandala III
5. Sri Mataram Jl. Denai No. 202 Sri Mataram Tegal Sari Mandala III
32
6. RB. Damayanti Jl. Pancasila Manani Tegal Sari Mandala III
7. RB. Rahmah Jl. Pancasila No. 90 Makmur Sitepu Tegal Sari Mandala III
8. RB. PermadaniJl. Pancasila Gg.
PanjangSiswati Tegal Sari Mandala III
9. RB. FaridaJl. Rawa Cangkuk I
Gg. Dario No. 6
Hj. Farida Hannum Marbun,
Amd. KebTegal Sari Mandala III
10. RB. MadinahJl. Perjuangan / Tuba
II Gg. TapanuliNurjannah, Amd. Keb Tegal Sari Mandala III
11.RB. Hannum
Husadah
Jl. Bromo Gg. Setia
BudiHannum, Amd.Keb Tegal Sari Mandala III
12. RB. Dewi Jl.Tuba I No. 28 Dewi Eka Sari Tegal Sari Mandala III
13. RB. Kasih Ibu Jl. Rawa Gg. Morny Zamlimar, Amd. Keb Tegal Sari Mandala III
Tabel 3.12.
Balai Pengobatan Tradisional di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2015
NO.NAMA BALAI
PENGOBATANALAMAT
PEMILIK /
PENANGGUNG JAWABKELURAHAN
1. Dukun Patah Kemkem Jl. Rawa No.45 Tegal Sari Mandala I
2. Dukun Patah KemKem Jl. Denai No.70 Tegal Sari Mandala III
3.5.4. Sarana Pendukung Kesehatan
Tabel 3.13.
Tempat Pengolahan Makanan & Minuman di Wilayah Kerja
Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2015
33
NO. NAMA ALAMATPEMILIK /
PENANGGUNG JAWABKELURAHAN
1. Usaha Roti Jl. Selam VI Suratman Tegal Sari Mandala I
2. Hok Lai Ice Cream Jl. Selam II Sin Hok Lai Tegal Sari Mandala I
3. Pabrik Limun Jl. Selam IV Tegal Sari Mandala I
4. SMG Berkah NuggetJl. Rawa Gg.
Bilal No. 24Suwesri Lubis
Tegal Sari Mandala III
5. Tabo CoffeeJl. Rawa Gg.
Tengah No. 59
Simson Antonsuseno
Siregar
Tegal Sari Mandala III
Tabel 3.14.
Depot Air di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2015
NO.NAMA DEPOT AIR
MINUMALAMAT NAMA PEMILIK
JUMLAH
KARYAWAN
1. ZEEQUA WATER JL. Perjuangan No. 60 Tengku Arindra 2 orang
2. AIR RINDU Jl. Rawa Cangkuk No. 40 Sudarto 1 orang
3. TIRTA NUSA Jl. Rawa Cangkuk No. 22 Zulkifly Dali 1 orang
4. RO WATER BUMI Jl. Pancasila No. 75 Syafrial Tanjung 1 orang
5. REI WATER Jl. Tuba No. 17 Evi Fransiska 1 orang
6. AKIA WATER Jl. Rawa No. 44 Susilawaty 1 orang
7. BIOZY WATER Jl. Tuba IV No. 40 B Taufik 2 orang
8. SULTHAN WATER Jl. Perjuangan No. 78 A Hendra Gunawan 2 orang
9. TIRA WATER Jl. Bromo No. 38 Mhd. Abdi 7 orang
10. ALIA WATER Jl. Denai No. 44 Agus Setiawan 4 orang
34
11. NIA WATER Jl. Denai No .9 Mulyadi 1 orang
12. BARDY WATER Jl. Bromo No. 63 Irfan Fardi 2 orang
13. AL FITRIYAH Jl. Tuba IV No. 1 Hj. Fatimah 1 orang
NO.MEMILIKI IZIN USAHA MEMILIKI LAIK SEHAT
TAHUN MULAI OPERASIYA TIDAK YA TIDAK
1. - √ - √ 2003
2. - √ - √ 2005
3. - √ - √ 2005
4. - √ - √ 2005
5. - √ - √ 2009
6. - √ - √ 2010
7. - √ - √ 2010
8. - √ - √ 2011
9. - √ - √ 2011
10. - √ - √ 2012
11. - √ - √ 2012
12. - √ - √ 2012
13. - √ - √ 2012
3.6. Tenaga Kesehatan Puskesmas
Tabel 3.15.
Daftar Pegawai Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2015
NO. NAMA NIP GOL JABATAN KET
35
1.Dr. Hj. Ernasari Hsb,
M. Kes196405082002122001
III/d
ESL IV
Kepala Puskesmas /
Dokter UmumSIP
2. Normal Siregar, SKM 197207101993032003III/c
ESL IV
KTU / Penyuluh. Kes.
Masy.STR
3. Drg. Mahyuni 196106141989112001 IV/c Dokter Gigi SIP
4. Dr. Nurmala Hayati 197601192005022002 III/d Dokter Umum STR
5. Dr. Shinta Hendarti 197708262007012007 III/d Dokter Umum SIP
6.Dr. Rina Tirta Maya
Sari197703122008012026 III/c Dokter Umum SIP
7. Drg. Erda Mutia Dewi 198106142011012007 III/b Dokter Gigi SIP
8. Hj. Marlena Harahap 195802131978022001 III/dPerawat / Koordinator
ImunisasiSTR
9. Menti Sipahutar 196703151988022001 III/d Perawat Gigi STR
10.Rosmaini Siregar,
Amd. Keb196904071989032003 III/d Bidan SIB
11. Sondang D. Simamora 196803111992032002 III/cPerawat / Koordinator
PosyanduSTR
12. Dahniar Aprillaida 196604121994032005 III/c Bidan / UKS STR
13. Fertika Sari, S.Kep. Ns 198010112005022007 III/c Perawat / DOTK STR
14. Mardyah Sinaga 197503101996032002 III/b Analis / Laboratorium STR
15. Fitrie Agustina Siregar 198008212005022008 III/b Perawat / Lansia SIP
16. Maria Magdalena 197702222003122010 III/aPenyuluh. Kes.
Masy. / KIASIB
17. Mariatul Kaftia Piliang 198309212006042004 III/a Gizi STR
36
18. Kartini Hutagaol 198004212003122003 II/d Perawat / TB Paru STR
19. Romi Debataraja 197608242010011013 II/d Kes. Ling / Surveilens STR
20. Sri Erlita Sitepu 198110292010012014 II/d Perawat / SP2TP STR
21. Putri Dewi, Am. F 198302062010032002 II/dAsisten Apoteker /
ApotikSTR
22. Nurhamidah 196303061985032003 II/cAdministrasi / Petugas
KartuSTR
23.Samsidar Husni, Amd.
Kep198304042011012004 II/c Perawat STR
24.Feberliana Lase, Am.
Kep198702052006052001 II/c Perawat STR
25.Martha Patricia A.
Sianturi197308052011012001 II/b Bidan / KIA STR
26. Habibah Limbong PHL - Perawat STR
27. Albert Siregar PHL - Satpam STR
28. Beti PHL - CS STR
3.7. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Puskesmas Tegal Sari Tahun 2015
37
KEPALA PUSKESMAS TEGAL SARI
Dr. Ernasari Hsb, M,KesNIP : 19640508 200212 2 001
38
KEPALA SUB BAG TATA USAHANormal Siregar, SKM
NIP . 19720710 199303 2 003
URUSAN UMUM
Romi C DebatarajaNIP. 19760824 201001 1 013
- HUMAS- ADMINISTRASI- KEPEGAWAIAN- PROTOKOL
URUSAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
Mardyah SinagaNIP. 19750310199603 2 002
- KEUANGAN- PERLENGKAPAN - INVENTARIS BARANG
URUSAN PERENCANAAN PROGRAM DAN LAPORAN
Dr.Rina Tirta Maya SariNIP. 19770312 200801 2 026
- PERENCANAAN PROGRAM- LAPORAN
WAKIL KOORDINATOR I(Diketahui Oleh Dokter Umum)
Dr. Nurmala HayatiNIP. 19760119 200502 2 002
WAKIL KOORDINATOR II(Diketahui Oleh Penjab Lapangan)
Drg. MahyuniNIP. 19610614 198911 2 001
POLI UMUMDR. Rina Tirta Maya
Sari
NIP. 19770312 200801 2 026
POLI GIGIDrg. Mahyuni
NIP. 19610614 198911 2 001
APOTEKPutri Dewi, AM. F
NIP. 19830206 201003 2 002
LABORATORIUMMardyah Sinaga
NIP. 19750310 199603 2 002
POLI ANAKDr. Shinta Hendarti
NIP. 19770826 200701 2
3.8. Fasilitas Fisik Puskesmas
Puskesmas Tegal Sari dalam menjalankan kegiatannya didukung oleh fasilitas
fisik meliputi :
1. Fasilitas gedung Puskesmas permanen
2. Fasilitas alat-alat
39
PROMKESSondang D Simamora
NIP 19680311 199203 2 002
KESLINGRomi C Debataraja
NIP. 19760824 201001 1 013
KIA / KB Normal Siregar, SKM
NIP. 19720710 199303 2 003
SURVEILENSRomi C Debataraja
NIP. 19760824 201001 1 013
GIZIMariatul Kaftia
NIP. 19830921 200604 2 004
IMUNISASIFitrie Agustina Siregar
NIP. 19800812 200502 2 008
UKS/UKGSDahniar A. Damanik
NIP. 19660412 199403 2 005
DBDMaria Magdalenah
NIP. 19770222 200312 2 010
DDTKMariatul Kaftia
NIP. 19830921 200604 2 004
TB PARUKartini Hutagaol
NIP. 19800421 200312 2 003
LANSIAFitrie Agustina Siregar
NIP. 1980018 200502 2 008
ISPAFertika Sari, S. Kep.Ns
NIP. 19801011 200502 2 007
JIWASri Erlita Sitepu
NIP. 1981029 201001 2 014
HIV/AIDSKartini Hutagaol
NIP. 19800421 200312 2 003
MATADahniar A Damanik
NIP. 19660412 199403 2 005
DIAREMaria Magdalenah
NIP. 19770222 200312 2 010
KES KERJADr. Shinta Hendarti
NIP. 19770826 200701 2 007
PTMFitrie Agustina Siregar
NIP. 1980018 200502 2 008
3. Fasilitas obat-obatan
4. Fasilitas administrasi
5. Fasilitas imunisasi
3.8.1. Fasilitas Gedung Puskesmas
Puskesmas Tegal Sari terdiri dari :
1. Ruang kamar dokter : 1 buah
2. Ruang periksa gigi dan mulut : 1 buah
3. Ruang obat / apotik : 1 buah
4. Ruang KIA / KB/ Imunisasi dan Gizi : 1 buah
5. Laboratorium/ R. TB Paru : 1 buah
6. Ruang Rapat : 1 buah
7. Gudang : 1 buah
8. Klinik Sanitasi : 1 buah
9. Kamar mandi / WC : 2 buah
3.8.2. Sumber Daya Manusia
Lembaga Kesehatan Puskesmas Tegal Sari :
1. Dokter Umum : 4 Orang
2. Dokter Gigi : 2 Orang
3. Perawat Gigi : 1 Orang
4. Bidan : 3 Orang
5. Perawat : 9 Orang
6. Asisten Apoteker : 1 Orang
7. Tata Usaha : 1 Orang
8. Petugas Gizi : 1 Orang
9. Analis : 1 Orang
10. Penyuluh Kes.Masy : 1 Orang
11. Kes. Lingk. : 1 Orang
12. Administrasi : 1 Orang
13. Satpam : 1 Orang
14. CS : 1 Orang
Jumlah : 28 Orang
40
3.8.3. Fasilitas Administrasi
●Kartu berobat jalan
●Buku catatan
●Lemari / rak buku
●Meja dan kursi
●Stempel
●Arsip
●Mesin tik
●Komputer
3.8.4. Fasilitas Imunisasi
Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Tegal Sari yaitu :
1. Lemari pendingin
2. Alat-alat imunisasi
3. Vaksin, seperti : BCG, DPT, Polio, Campak, DT, TT, dan Hepatitis B
3.8.5. Fasilitas Alat-Alat Kesehatan
● Alat-alat pemeriksaan pasien
● Alat-alat pertolongan persalinan
● Alat-alat suntik dan alat-alat P3K
● Timbangan bayi dan dewasa
● Satu set dental unit
● Lemari pendingin tempat penyimpanan bahan-bahan imunisasi
● Alat-alat laboratorium
3.8.6. Fasilitas Obat-Obatan
Tabel 3.16.
Daftar Nama Obat di Puskesmas Tegal Sari di Kecamatan Denai
41
NO. NAMA OBAT SAT. NO. NAMA OBAT SAT.
1 Arcamox 250 mg Kap 50 Nistatin 100.000 IU/G tablet vagina Tab
2 Aminofilina tab 200mg Tab 51 Oksitetrasiklina HCL salep 3% Tube
3 Amoxicilin 250mg Kap 52 Loratadin Tab
4 Ramoxil 500mg Kap 53 Omearip Tab
5 Antalgin 500mg Tab 54 Parasetamol sirup 120 mg/5ml Btl
6 Aqua pro inj steril,bebas pirogen 20ml Amp 55 Parasetamol tablet 500mg Tab
7 Molamox syrup Btl 56 Cerafadon tablet Btl
8 As benzoat 3%, as salisilat 6% (whitefild salap) Pot 57 Parasetamol drops Btl
9 As salisilat 2% + belerang endap 4% (2-4 salap) Pot 58 Pirantel pamoat (pirantel) tablet
125 mg basa Tab
10 Dexamethason inj 5mg/5ml-1ml Amp 59 Piridoksina HL (vit. B6) Tablet 10 mg Btl
11 Dex tab 0.5 mg Tab 60 Plester 5 yards x 2 inchi Rol
12 Dextrometropan hbr syrup Btl 61 Prednison tablet 5 mg Tab
13 Valdimex 5mg tab Tab 62 Reserpina tablet 0.25 mg Tab
14 Difenhidranin hcl inj 10mg/ml- 1ml Amp 63 Grafalin 2 mg Tab
15 Epineprina hcl / bitartrat (adrenalina inj-0,1 %- 1ml) Amp 64 Salisil berak 2% Ktk
16 Etakridina (rivanol lar 0,1%) Btl 65 Semen seng fosfat serbuk dan cairan Btl
17 Fitomenadion (vit k1) inkjk 10mg/ml -1ml Amp 66 Ranitidin Tab
18 Fitomenadion (vit k 1) tablet salap 10mg Tab 67 Ketokonazol Tube
19 Prodiabet Sak 68 Ketokonazol Tab
20 Garam oralit 200ml air Sak 69 Tetrakaina HCL ( tetrakaina) tetes mata 0.5 Btl
21 Glibenklamida tab 5mg Tab 70 Tiamin HCL/mononitrat (vitamin B1) tablet 50 mg Tab
22 Gliserilguyakolat tab 100 mg Tab 71 Vitamin B complex Tab
23 Grasine Btl 72 Yodium povindon larutan 10% 10 ml Btl
24 Griseofulvin tab 125mg micronizet Tab 73 Yodium povindon larutan 10% Btl
42
1000 ML
25 Erclamisetin tetes mata Btl 74 Nistatin tablet Tab
26 Fularex Tab 75 Cerazeo 10 mg Tab
27 Lexacorton Tube 76 Vit. B12 Tab
28 Ibuprofen tab 200 mg Tab 77 Natrium Diklofenak 50 mg Tab
29 Ibuprofen 400 mg Tab 78 Asam mefenamat 500 mg Tab
30 Selerian Tab 79 Allupurinol 100 mg Tab
31 Misoprolol 5 mg Tab 80 Asiklovir 250 mg Tab
32 Isosorbit Tab 81 Zink Tab
33 Gentamisin salap mata Tube 82 Donperidon Tab
34 Procald Tab 83 Kaptropril 12,5 mg Tab
35 Kasa pembalut hidrofil 16x16 Rol 84 Vapril 25 mg Tab
36 Kasa pembalut/absorben 250gr Bks 85 Metformin 500 mg Tab
37 Supratule Pcs 86 Albendazol 400 mg Tab
38 Kloramfenikol 250 mg Kap 87 Floxiara Tab
39 Erlamicetin Btl 88 Farmalat Tab
40 Feniramina maleat(ctm) 4 mg Tab 89 Omeprazol 20 mg Tab
41 Kotrimoksazol suspensi Btl 90 Amlodipin 5 mg Tab
42 Kotrimaksazol Tablet kombinasi Tab 91 Syrup ibuprofen Btl
43 Bevalex cream Tube 92 Syrup donperidon Btl
44 Acyclovir 400 mg Tube 93 Stik glukosa Pcs
45 Dimenhidrinal Btl 94 Stik asam urat Pcs
46 Simvastatin Tab 95 Stik kolesterol Pcs
47 Metronidazol 500 mg Tab 96 Masker Pcs
48 Natrium Bikarbonat tablet 500 mg Tab 97 Handscoon Pcs
49 Natrium Klorida larutan infus 0,9% steril Btl 98 Glimeperid Tab
BAB 4
PROGRAM KERJA PUSKESMAS
4.1. Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmasas
4.1.1. Upaya Kesehatan Wajib
43
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan berdasarkan
komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap
Puskesmas.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan wajib
puskesmas ada tujuh program wajib (basic seven), yaitu :
1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB)
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM = GIZI )
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Upaya Pengobatan
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)
4.1.2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya Pengembangan Puskesmas adalah Upaya yang ditetapkan berdasarkan
permasalahan yang ditemukan di masyarakat serta yang disesuaikan dengan
kemampuan puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya kesehatan puskesmas yang telah
ada yaitu :
1. Upaya Kesehatan Sekolah
2. Upaya Kesehatan Olahraga
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
4. Upaya Kesehatan Kerja
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Upaya Kesehatan Jiwa
7. Upaya Kesehatan Mata
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
10. Laboratorium Sederhana
4.2. Program Prioritas Puskesmas
4.2.1. Upaya Promosi Kesehatan
Tujuan :
1. Agar individu dan kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku
hidup sehat.
44
2. Agar individu dan kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya
kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu.
Sasaran :
1. Tatanan rumah tangga.
2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok pesantren.
3. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik dan lain-lain).
4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal, tempat ibadah, tempat hiburan,
restoran dan lain-lain.
5. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain).
Kegiatan :
1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, gizi
keluarga, KB, imunisasi, posyandu dan sebagainya bertempat di :
Balai Kelurahan dan Kecamatan
Sekolah SD, SMP, SMA
Rumah Ibadah
Posyandu
2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet dan brosur.
3. Pembinaan generasi muda untuk hidup di sehat dalam kegiatan antara lain berupa
gotong royong dan olahraga.
4. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas maupun di lapangan yaitu:
mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang memberikan
keterangan penyuluhan terhadap :
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular.
b. Hygiene dan sanitasi lingkungan.
c. Perbaikan gizi.
d. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah.
e. Tanaman obat keluarga.
5. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui Posyandu, kesehatan dan kunjungan ke
rumah-rumah serta Tanaman Obat-obatan keluarga (Toga). Cara-cara yang
dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan, perkelompok dan masal.
Metode yang dilaksanakan yaitu, bimbingan atau konseling, ceramah, diskusi
kelompok, demonstrasi, dan lain-lain.
45
4.2.1.1. Posyandu
Posyandu merupakan sebagai forum komunikasi alih teknologi dan
pelayanan kesehatan masyarakat dari, oleh dan untuk masyarakat, yang
mempunyai nilai strategis untuk mengembangkan sumber daya manusia sejak
dini.
Sasaran:
Bayi, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur).
Program paket terpadu kesehatan dan keluarga berencana posyandu mencakup :
Kesehatan ibu dan anak
KB
Gizi
Penanggulangan Diare
Tujuan:
Mempercepat penurunan angka kematian ibu, bayi, dan balita.
Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR.
Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera)
Peningkatan pembinaan dan peran serta masyarakat dalam rangka
melaksanakan teknologi dalam bidang kesehatan.
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan hidup sehat.
Menurut tingkatnya Posyandu di bagi 4 strata:
Pratama
Kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap bulannya
dan juga terbatas jumlah kadernya.
Madya
46
Kegiatan posyandu strata ini 8 kali dalam setahun, mempunyai kader
sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana
sehat.
Purnama
Kegiatan posyandu strata ini lebih dari 8 kali dalam setahun dengan jumlah
kader lebih dari 5 orang, dengan cakupan baik dan telah memiliki dana
sehat.
Mandiri
Kegiatan Posyandu strata ini sebanyak 12 kali dalam setahun jumlah kader
lebih dari 5 orang, dengan cakupan baik dan dana sehat telah tersedia untuk
lebih dari 50% KK.
Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu:
Meja I : Pendaftaran
Meja II : Penimbangan Bayi dan Balita
Meja III : Pengisian KMS
Meja IV : Penyuluhan Perorangan dan Pencatatan
1. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti
pemberian makanan, oralit dan vitamin A dosis tinggi
2. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif dan
P2P terhadap ibu hamil dan menyusui
3. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet
busa
Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB,
imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan
kebutuhan setempat.
Tabel 4.1.
Data Posyandu Kelurahan Tegal Sari Mandala I Tahun 2015
No. Kelurahan Posyandu Alamat Posyandu
Nama Kader Posyandu Jadwal Petugas
1. Lingk. I / ANGGREK Jl. AR. Lasma Sinaga Jum’at, Kartini
47
Pelin Gurusinga
Hakim Gg. Spoor No. 3 (Lingk. I)
RotuaGoldaDianaRyana
Minggu I Dr. Rina
2.Lingk. II / Bambang Hermanto
NUSA INDAH
Jl. Pukat Gg. Apollo
Syamsiah, HsbRini Airin
Berneke GultomSri Ayu
Saini
Senin,Minggu II
KartiniDrg. Erda
3.Lingk. III /
Munir Chaniago
MAWAR
Jl. AR. Hakim Gg.
Aman No. 59 (Lingk. III)
DaswitaHelmiatiRahmita
Helvina SendyDinda Pratama
Setiap tgl 17
KartiniDrg. Mahyuni
4.Lingk. IV /
Marlon Blando
MELATIJl. Selam I
No. 67 (Lingk. IV)
Ernita RahayuHj.Baheram P.
Evi SuyantiArnalia SorayaSucu Kusweni
Rabu, Minggu II
Sri ErlitaDrg. Erda
5.Lingk. V /
Darwis Siregar
LILI Jl. Selam II No. 39
DeboraD. Samosir
Rita HerawatiWihelminaNilawati
Kamis,Minggu II
Sri ErlitaDr. Shinta
6.Lingk. VI /
Rusli Iskandar
KENANGA Jl. Selam II No. 26
SumiatunNiar
Susi WindayaniHajuarti
Yeni
Kamis, Minggu II
FitriDr. Mala Hayati
7. Lingk. VII / M. Hadi Nst KAMBOJA
Jl. Rawa Gg. Pribadi I No.
3A
NurhaisyifDarmita Srg.Darlena Srg.Mestiawati
Imelda Lubis
Senin, Minggu III
Feber LaseDr. Mala Hayati
8. Lingk. VIII / Erwinsyah TERATAI Jl. Selam V
No. 13
DewantiYuslidarHalimahRusmiati
Endang Kartika
Selasa, Minggu III
Feber LaseDrg. Erda
9 Lingk. IX / Said KEMUNING Jl. Selam VII
No. 50
Hj. Zulaina Srg.Hj. Gusti Arsyini
Nur KasihKhairatunnisa
Siti Azrah Pohan
Rabu, Minggu III
FertikaDrg. Erda
10. Lingk. X / Rubianto KARDIOL Jl. Rawa Gg.
Sayur No. 8
SumiatiErnita Zulida
DesiIriantiSriana
Setiap tgl 26
Sri ErlitaDr. Ernasari
11. Lingk. XI / H. ROS Jl. T. Masriana Tiap Martha
48
Jalaluddin Bongkar X No. 3C
Tini MardiatiSusi Damawi
Juli AstriSamsiah
tanggal 27 Dr. Rina
12. Lingk. XII / Ridwan Nst MELUR
Jl. T. Bongkar XI
No. 41
Asnida LbsSari Muba
SuigiatiSri Wahyuni
Darnis
Senin, Minggu
IV
KartiniDrg. Erda
Tabel 4.2.
Data Posyandu Kelurahan Tegal Sari Mandala III Tahun 2015
No. Kelurahan Posyandu Alamat Posyandu
Nama Kader Posyandu Jadwal Petugas
1. Lingk. I / Rinaldi KAMBOJA Jl. Srikandi No.
23
Eka Sadlina Armuliati
Juli SiskanaDiana Tri
UtamiRika Handayani
14 / bulan Sondang D. SDr. Rina
2. Lingk. II / Rajali Hsb
ANGGREK BULAN RAYA
Jl. Denai Gg. Pinang Raya
DarlinaYolanda Hsb
JuliaJuliani
Zuherna
7 / bulan Sondang D. SDr. Rina
3. Lingk. III / Aswat KENANGA Jl. Denai Gg.
Morning
Elvida ViviraRomala Sari
EndangMariani
Rosmalina
5 / bulan Sondang D. SDrg. Mahyuni
4. Lingk. IV / Bakar
ANGGREK KALA
Jl. Denai Gg. Kumis
KurniatiErlina
Murni ChanKasmira
Yeni Puspita
16 / bulan FitrieDr. Shinta
5. Lingk. V / Syafrizal
BUNGA TANJUNG
Jl. Rawa II Gg. Sempurna No. 9
Erliani HarahapYulhelmi
TindoNelwida
Putri Ulandari
10 / bulanSamsidarDr. Mala Hayati
6. Lingk. VI / Hendra MELATI Jl. Rawa
Eka ElviraMartinaAgustina
DewiFatmalaini
20 / bulan HabibahDr. Shinta
7. Lingk. VII / Khaidirsyah
ANYELIR Jl. Bromo Gg. Kurnia
Nurlaini SrgNurmianti
17 / bulan HabibahDr. Ernasari
49
CharneliaAsnaini Hsb
8. Lingk. VIII / Munir MAWAR Jl. Denai Gg.
Mulajadi
FatmawatiSofiana
YusneldiSuci Nurmaini
Eva Susanti
22 / bulan FertikaDrg. Mahyuni
9. Lingk. IX / Zarial
BUNGA TANJUNG Jl. Denai
Imanti PaneSuviani
Erna SurianiElpiani
Nurokta Viani
24 / bulanHabibahDr. Mala Hayati
10. Lingk. X / Syaiful Nst
BUNGA KERTAS Jl. Rawa
NurmalaPutri Nasution
ChadijaNurlelyNurmia
15 / bulanDahniarDr.Mala Hayati
11. Lingk. XI / Idrus
NUSA INDAH Jl. Tuba I
Asnaini SrgMitri
Fauziah RasyidRosnaEka
Rabu, Minggu II
SamsidarDrg. Mahyuni
12. Lingk. XII / Buyung DAHLIA Jl. Pancasila No.
71
JulianaIlhaimi
Siti NadrahHasnah Ariaty
Zaitun Rachman
13 / bulan FertikaDrg.Mahyuni
13. Lingk. XIII / Ali Akbar ANGGREK Jl. Tuba IV No.
25
MasdianaLindawatiSyafrida
Erna SurianiRita Asmin
15 / bulan Normal Srg.Dr. Shinta
14. Lingk. XIV / Syaiful MATAHARI Jl. Srikandi
Hj. AsmawarniSiti Kholijah
Hediati PeratiwiDaswaniAsmaniar
27 / bulan DahniarDr.Shinta
15. Lingk. XV / Saidina Ali
TERATAI PUTIH
Jl. Rawa Cangkuk IV
Saprida HsbSaripah
Eva SuarniRahmawati Hsb
Tanti Yusepa
10 / bulan DahniarDr. Rina
4.2.2. Upaya Kesehatan Lingkungan
Kegiatan:
Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat
kesehatan.
Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup :
50
Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga.
Mendata sarana air minum.
Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik untuk kesehatan.
Higien dan sanitasi lingkungan, berupa pengawasan kesehatan tempat- tempat
umum serta tempat pengolahan dan penyajian.
Sasaran:
Daerah yang rawan air bersih.
Daerah yang rawan penyakit menular.
Daerah percontohan dan pemukiman baru.
Tempat tempat umum seperti terminal, pasar swalayan dan lain lain.
Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.
TABEL 4.4.
Laporan Bulanan Petugas Kesehatan Lingkungan Bidang Pengendalian Masalah
Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Bulan Januari – april Tahun 2015
No. KEGIATAN Jumlah yang ada
Jumlah yang diperiksa
Yang dibina
Yang memenuhi syarat
I. Kesehatan Lingkungan Permukiman
1. Jumlah rumah 9445 140 0 136
2. Daerah percontohan lingkungan sehat 0 0 0 0
3. Rumah tangga ber-PHBS 0 0 0 04. Sampah
Tempat sampah sementara 1 4 0 4Tempat pembuangan sampah akhir 0 0 0 0
5. Jamban/WC 6264 130 0 1366. Sarana air limbah
a. Terbuka 6311 140 0 136b. TertutupII. Penyehatan Air
1. Akses air bersih1. Sumur gali terlindung 183 0 0 02. Sumur gali dengan pompa 0 0 0 0
3. Sumur bor dengan 0 0 0 0
51
pompa4. Terminal air 0 0 0 05. Mata air terlindung 0 0 0 06. Penampung air hujan 0 0 0 07. PDAM (perpipaan) 7269 140 0 136
2. Akses air minum1. Sumur gali terlindung 183 0 0 02. Sumur gali dengan pompa 0 0 0 0
3. Sumur bor dengan pompa 0 0 0 0
4. Terminal air 0 0 0 05. Mata air terlindung 0 0 0 06. Penampung air hujan 0 0 0 07. PDAM (perpipaan) 7269 150 0 126
3. Pemeriksaan sampel air1. Syarat fisik 0 0 0 02. Syarat bakteriologi 0 0 0 03. Syarat kimia 0 0 0 0
4.2.3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
4.2.3.1. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Pengertian
Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya kesehatan yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharan ibu hamil, ibu bersalin, bayi dan balita serta anak
prasekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas,dalam rangka meningkatkan
kesehatan serta kesejahteraan bangsa pada umumnya.
Sasaran
Ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita serta anak pra sekolah.
Tujuan
Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu : timbang berat badan,
mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet
tambah darah, serta vitamin A.
Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil keadaan gizi, perawatan payudara,
ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan serta P2P.
Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
Membina Posyandu.
52
Merujuk pasien ke rumah sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi
di Puskesmas.
Pencatatan dan pelaporan KPIA (Kelompok Pembina Belajar Ibu dan Anak).
Pemberian Imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah dan calon
pengantin.
Kegiatan
Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.
Pertolongan persalinan di luar rumah sakit.
Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
Imunisasi dasar dan revaksinasi.
Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita
diare dengan pemberian cairan perorang.
Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
Bimbingan kesehatan jiwa anak.
Menjalankan kunjungan rumah.
Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Kursus dukun.
Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
Tabel 4.9.
Laporan KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Bulan Januari-April 2015
SASARAN NO. KEGIATAN 1 2 3 4 JUMLAHBUMIL 1. Kunjungan KI 108 116 116 116 456
2. Kunjungan K4 95 90 100 100 385
3. Deteksi Resiko Tinggi 2 3 6 6 17
4. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 85 80 97 97 359
NEONATUS 1. KN (Kunjungan Neonatus 0-24 jam) 85 85 97 97 364
2. KN (Kunjungan Neonatus 2-7 hari 85 85 97 97 364
3. KN (Kunjungan Neonatus 7-28 hari) 85 85 97 97 364
Keterangan tabel 4.9. :
53
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laporan KIA di wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan denai bulan Januari-April 2015 terbanyak yaitu pada kunjungan K1
sebanyak 456 orang.
4.2.3.2. Program Imunisasi
Pengertian
Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh
terhadap penyakit tertentu.
Sasaran
Bayi, Balita, ibu hamil, anak sekolah dan pasangan usia subur (PUS).
Tujuan
1. Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian
2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil, dan pencegahan penyakit.
Macam-macam imunisasi
1. BCG
Gunanya : Menghindari dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC
terhadap anak.
Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
b. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
c. Dengan injeksi Subkutan.
d. Dosis 0.5 cc.
2. DPT
Gunanya : Untuk mencegah Difteri, Pertusis, Tetanus.
Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali.
b. Dosis 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali suntikan.
c. Lokasi suntikan dipaha luar.
d. Injeksi IM (Intra Muskular).
54
3. Polio
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Polio.
Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali.
b. Diberikan dengan meneteskan ke dalam mulut.
4. Campak
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak
Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali.
b. Lokasi pemberian pada lengan kiri.
c. Dengan injeksi subkutan.
d. Dosis 0,5 ml.
5. TT
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.
Cara pemberian : diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS),
diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu.
6. Hepatitis B
Gunanya : Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B.
Cara pemberian :
a. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, diberikan 3 kali dengan interval
minimal 4 minggu.
b. Dengan injeksi IM.
Tabel 4.10.
Laporan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2014
No. Bulan BCG HEP B DPT-HB POLIO CAMPAK1 2 3 1 2 3 41. Januari 90 86 85 88 85 85 88 85 83 74
55
2. Februari 93 94 100 90 87 100 90 87 96 953. Maret 101 89 90 89 82 90 89 82 86 884. April 89 91 87 86 81 87 86 81 90 915. Mei 92 97 94 89 84 94 89 84 76 836. Juni 94 98 88 91 92 88 91 92 90 887. Juli 76 94 68 67 87 68 67 87 68 828. Agustus 95 91 93 51 44 93 90 95 98 949. September 103 108 100 50 85 98 92 101 98 10910. Oktober 103 106 102 - 101 99 97 109 113 10111. November 105 107 108 102 60 104 98 109 119 11812. Desember 101 105 90 102 100 99 101 100 106 104
JUMLAH 1142 1166 1105 905 988 1105 1078 1112 1123 1127
Keterangan Tabel 4.10. :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laporan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal
Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 tertinggi yaitu pada imunisasi BCG sebanyak
1.166 orang.
Tabel 4.11.
Laporan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun Januari-April 2015
No. Bulan BCG HEP B DPT-HB POLIO CAMPAK1 2 3 1 2 3 41. Januari 95 98 96 88 97 90 90 93 86 822. Februari 89 94 90 93 90 92 91 94 94 893. Maret 93 92 90 91 91 94 92 95 92 954. April 92 88 89 90 92 92 94 98 94 92
JUMLAH 369 372 365 362 370 368 367 380 363 358
Keterangan Tabel 4.11. :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laporan Imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal
Sari Kecamatan Medan Denai Tahun Januari-April 2015 tertinggi yaitu pada imunisasi polio3
sebanyak 380 orang.
Tabel 4.12.
56
Laporan Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil dan Wanita Usia Subur Tidak
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun
Januari-April 2015
Imunisasi Bumil
Januari Februari Maret April JUMLAHTT1 10 8 9 7 34TT2 11 11 10 9 41TT3 0 0 0 0 0TT4 0 0 0 0 0TT5 0 0 0 0 0
Imunisasi Wus Tidak
Hamil
TT1 0 0 0 0 0TT2 0 6 0 6 12TT3 9 9 8 9 35TT4 5 8 10 6 29TT5 4 4 6 5 19
Keterangan Tabel 4.12. :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa laporan Imunisasi Tetanus Toxoid pada Ibu Hamil dan
Wanita Usia Subur Tidak Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan
Denai Tahun Januari-April 2015 tertinggi yaitu pada imunisasi TT2 sebanyak 41 orang.
4.2.3.3. Keluarga Berencana (KB)
Pengertian
Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan
agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan
Menaikkan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan NKKBS.
Sasaran
PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Kegiatan
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha
terpadu.
2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil,
kondom, suntikan, kontap, dan susuk.
57
3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan
Posyandu wilayah kerja Puskesmas.
4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.
5. Melayani konsultasi kemandulan dan konsultasi Kontap.
6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan, dan tahunan.
Tabel 4.13.
Laporan KB di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2014
NO. JENIS KONTRASEPSI
BULANJUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. PIL 4 3 8 5 2 5 4 9 12 7 7 4 70
2. SUNTIK 8 11 14 10 8 13 8 10 10 12 15 4 123
3. KONDOM 0 1 0 2 1 3 2 0 7 1 1 3 21
4. IUD 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1
5. IMPLAN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Keterangan tabel 4.13. :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemakaian KB terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas
Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2014 adalah jenis kontrasepsi Suntik sebanyak
123 buah.
Tabel 4.14.
Laporan KB di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Bulan Januari-April 2015
NO. JENIS KONTRASEPSI BULAN JUMLAH1 2 3 41. PIL 5 10 5 1 212. SUNTIK 14 16 6 16 523. KONDOM 0 4 3 1 84. IUD 1 0 0 0 15. IMPLAN 0 0 0 0 0
58
Keterangan tabel 4.14. :
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemakaian KB terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas
Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Bulan Januari-April 2015 adalah jenis kontrasepsi
Suntik sebanyak 52 buah.
4.2.4. Upaya Perbaikan Gizi
Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan
komplit, pada hakikatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya
pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-penyakit karena kurangnya
gizi di Indonesia adalah : defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A, dan defisiensi
yodium (gondok dan kreatinin).
Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas, yaitu :
Mendata jumlah balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Melakukan survey terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi balita.
Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah defisiensi vitamin A
pada balita.
Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati anemia pada ibu
hamil dan menyusui.
Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan terjangkau di
Posyandu dan Puskesmas.
Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan
rumah dengan menanam sayuran dan buah-buahan serta memelihara ternak terutama
unggas.
Tabel 4.15.
Laporan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2014
No. Bulan Taburia Fe 90 tablet Vit A diberikan
setiap 6 bulan
Jumlah balita gibur dan gikur
59
Jlh anak
Jlh anak diberi
taburia
Jlh ibu
hamil
Jlh ibu hamil diberi Fe 90 tablet
S
Jlh anak diberi vit A
Jlh balita gibur
Jlh balita gikur
Jlh balita BGM
1. Januari 3122 534 1390 70 3122 0 1 20 262. Februari 3122 596 1390 80 3122 2933 1 200 763. Maret 3122 378 1390 90 3122 0 1 20 684. April 3122 452 1390 60 3122 0 1 18 685. Mei 3122 372 1390 80 3122 0 1 19 996. Juni 3122 137 1390 105 3122 0 1 20 577. Juli 3122 129 1390 105 3122 0 1 24 578. Agustus 3122 134 1390 150 3122 2927 1 24 599. September 3122 134 1390 180 3122 0 1 23 6910. Oktober 3122 79 1390 85 3122 0 1 23 7011. November 3122 56 1390 70 3122 0 1 24 7012. Desember 3122 0 1390 130 3122 0 1 24 80
4.2.5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Pengertian
Penyakit menular adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang
atau hewan yang sakit, dari reservoir ataupun benda-benda yang mengandung bibit
penyakit lainnya ke manusia sehat.
Sasaran
Seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan
1. Mencegah terjangkitnya penyakit.
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.
Pemberantasan Penyakit Menular atau P2M dilaksanakan karena :
1. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi, misalnya : penyakit Campak, TB Paru.
2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan higiene dan sanitasi,
misalnya : Diare, Infeksi mata, Infeksi telinga dan mastoid.
60
3. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang penularannya melalui
vektor, misalnya : Demam Berdarah.
4. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yang ditularkan secara langsung,
misalnya : TB Paru, ISPA, Campak, Cacar air.
Kegiatan-kegiatan P2M berupa :
1. Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
2. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di Puskesmas.
3. Mengadakan imunisasi antara lain : BCG, DPT, Campak, Polio, DT, dan TT.
4. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan penyakit.
5. Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
6. Melaporkan penyakit menular.
7. Menyelidiki di lapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk,
menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumberpenularannya.
8. Tindakan permulaan untuk menahan penjalarannya.
9. Menyembuhkan penderita hingga sehat.
10. Pemberian imunisasi.
11. Pemberantasan vektor nyamuk.
12. Pendidikan kesehatan.
Tabel 4.16.
Pengamatan Penyakit Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Tela Sari Kecamatan
Medan Denai Tahun 2014
A. DBD (Demam Berdarah Dungue)
61
1. Jumlah pelacakan penderita DBD 1 0 0 2 2 1 0 0 0 1 4 2
2. Jumlah fogging fokus 1 0 0 2 2 1 0 0 0 1 4 2
3. Jumlah rumah yang diperiksa 40 0 40 80 80 40 20 40 40 20 40 40
4.
Jumlah desa/kelurahan dilakukan pemberantasan Sarang Nyamuk(PSN)
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5.Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan bebas jentik
34 0 35 75 75 38 15 35 35 15 35 35
B. DIARE1. Jumlah penderita diare 42 37 23 30 19 22 15 19 19 49 19 22
C. I S P A 272 261 269 142 313 358 328 329 85 247 265 273
1.Jumlah penderita Pneumonia balita dirujuk kader
- - - - - - - - - - - -
D. TB PARU
1. Jumlah penderita TB kasus baru 5 5 2 2 2 - 1 5 4 2 3 -
2. Jumlah penderita TB yang kambuh - - - - - - - - - 1 1 -
3. Jumlah penderita TB putus obat - - - - - - - - - 1 - -
4. Jumlah penderita TB yang gagal - - - - - - - - - - - -
5. Jumlah penderita TB yang pindah - 1 - - - - - - - - - -
5.
Jumlah penderita MB yang mendapat pengobatan MDT / MULTI DRUG TREATMENT
- - - - - - - - - - - -
6.Jumlah penderita PB yang mendapat pengobatan MDT
- - - - - - - - - - - -
7.
Jumlah penderita MB yang mendapat pengobatan MDT komlit (RFT/RELEASE FROM TREATMENT)
- - - - - - - - - - - -
8.
Jumlah penderita PB yang mendapat pengobatan MDT komplit RTF
- - - - - - - - - - - -
62
Keterangan tabel 4.16. : Dari tabel di atas bahwa sebagian besar mayoritas penduduk dari
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari kecamatan Medan Denai penyakit yang
terbanyak adalah penyakit ISPA dengan jumlah 3.142 jiwa.
Tabel 4.17.
Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesma Tegal Sari Kecamatan
Medan Denai bulan Januari-April 2015
4.2.6. Upaya Pengobatan
Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah diobati secara kuratif saja
melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif terhadap penyakit.
Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan masyarakat di
Puskesmas, meliputi :
1. Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit, dan memberikan obat melalui apotek yang ada
di Puskesmas.
2. Peyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan.
3. Merujuk penderita yang tidak mampu ditangani.
Perawatan dan pengobatan pasien di Puskesmas Tegal Sari meliputi :
1. Pasien umum
63
No. Jenis Penyakit Jumlah
1. ISPA 765 orang
2. Hipertensi 175 orang
3. Gastritis 140 orang
4. Diabetes Melitus 111 orang
5. Penyakit kulit 60 orang
6. Asma 59 orang
7. Pain in joint 54 orang
8. Jantung 50 orang
9. Diare 45 orang
10. Rematik 44 orang
2. ASKES
3. JAMKESMAS
4. JPKM
4.2.7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan
Tujuan :
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun rencana kerja
Pembagian :
a. Pencatatan
1. Kegiatan administrasi.
2. Registrasi family folder.
3. Registrasi kegiatan lain.
b. Pelaporan
1. Laporan kejadian luar biasa.
2. Laporan biasa yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung Puskesmas.
3. Laporan mingguan yaitu mencatat kasus penyakit menular.
4. Bulanan yaitu mencatat kegiatan Puskesmas dan Posyandu.
5. Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan Puskesmas dan rencana kerja
selama triwulan
6. Laporan tahunan yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun yang diambil
dari laporan bulanan.
7. Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat.
4.3. Upaya Kesehatan Pengembangan
4.3.1. Upaya Kesehatan Sekolah
Pengertian
Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) adalah wadah belajar untuk meningkatkan
kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah umum dan sekolah agama.
64
Tujuan:
Menciptakan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia seutuhnya.
Kegiatan UKS di Puskesmas :
1. Mendata jumlah murid sekolah.
2. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra / ekstrakurikuler (dokter
kecil / remaja).
3. Melaksanakan peyuluhan kesehatan pribadi, cuci tangan yang benar, kesehatan
gigi, kesehatan lingkungan, P2M, P3K, dan lain – lain.
4. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja bulanan, triwulan, dan
tahunan.
5. Di lakukan penyuluhan di SDN 060912 Kec. Medan Denai tentang karies gigi. Di
dapati hasil pemeriksaan tentang karies gigi sebesar 80% siswa/siswi yang terkena
karies gigi.
4.3.2. Upaya Kesehatan Olahraga
Upaya kesehatan olahraga adalah upaya kesehatan yang memanfaatkan fisik dan
olahraga untuk meningkatkan derajat kesehatan. Aktivitas fisik dan olahraga
merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugas.
Manfaat melakukan aktifitas fisik antara lain menjaga tekanan darah tetap stabil
dalam batas normal, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, menjaga berat
badan ideal, menguatkan tulang dan otot, meningkatkan kelenturan tubuh,
meningkatkan kebugaran tubuh, mengurangi stress, meningkatkan rasa percaya diri,
membangun rasa sportivitas, memupuk tanggungjawab, membangun kesetiakawanan
sosial.
Cara melakukan aktivitas fisik :
1. Lakukan aktifitas fisik sekurang-kurangnya 30 menit per hari dengan baik dan
benar agar bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.
2. Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit, jika belum terbiasa dapat
dimulai beberapa menit setiap hari dan ditingkatkan secara bertahap.
3. Aktifitas fisik dianjurkan minimal 30 menit, lebih lama akan lebih baik.
65
4. Aktifitas fisik dapat dilakukan dimana saja dengan memperhatikan lingkungan
yang aman dan nyaman, bebas polusi, tidak menimbulkan cedera.
5. Aktifitas fisik dapat dimulai sejak muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan
setiap hari.
Jenis olahraga ada 2, yakni:
1. Aerobik, yaitu olahraga yang dilakukan secara terus menerus di mana kebutuhan
oksigen masih dapat dipenuhi tubuh. Misal : jogging, senam, renang, bersepeda.
2. Anaerobik, yaitu olahraga di mana kebutuhan oksigen tidak dapat dipenuhi
seluruhnya oleh tubuh. Misal : angkat besi, lari split 100 M, tenis lapangan, bulu
tangkis.
4.3.3. Upaya Kesehatan Kerja
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian kapasitas kerja, beban kerja,
dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan agar diperoleh produktivitas yang
optimal.
Tabel 4.18.
Laporan Kesehatan Kerja di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2014
No.Nama
Penyakit
Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. ISPA 35 30 25 21 21 25 24 24 23 30 13 11
2. Gatal-gatal 10 10 13 12 11 13 10 10 14 6 11 13
3. Bronchitis 20 15 23 15 8 14 9 9 9 8 14 10
4. Hipertensi 12 12 10 13 9 7 9 10 9 10 7 8
5. Gastritis 11 21 12 8 7 7 10 10 8 14 11 11
6. TBC 4 5 2 4 3 5 5 5 4 4 3 5
7. ASMA 8 14 10 14 12 12 14 10 11 6 15 12
8.Diabetes
Melitus2 4 5 6 7 4 5 5 6 2 5 4
66
9. Dyspepsia 12 15 13 11 12 11 11 13 12 10 8 9
10.Chepalgia /
Migren15 13 15 15 13 13 15 14 12 10 12 10
11.Penyakit
Infeksi Telinga8 10 11 9 8 8 8 8 7 8 5 3
12. Disentri 1 3 2 3 4 4 3 4 3 4 7 9
13. Hipotensi 7 1 10 15 11 11 11 11 10 16 9 7
14. Rematik 4 15 4 4 3 3 4 4 4 2 7 12
15.Vulnus
Laceratum- - - - - - - - - - - -
16. Mycosis 3 5 5 2 4 5 4 4 4 2 3 4
17. Febris 3 8 8 16 10 8 9 9 9 10 12 11
18. ISK 3 6 4 4 5 5 5 4 4 2 5 7
19.Conjunctivitis
EDS2 5 5 6 6 6 7 7 7 6 6 5
20.Dermatitis
Kontak Alergi5 8 7 7 8 8 5 7 7 10 13 8
Jumlah 165 200 184 185 162 169 168 168 163 159 166 159
Keterangan tabel 4.18 :
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pekerja sakit yang dilayani paling banyak pada
bulan Februari dengan jumlah 200 orang dan pekerja sakit yang dilayani paling sedikit
pada bulan November dan Desember dengan jumlah 159 orang.
4.3.4. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang menjadi
beban Puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan serta dapat
diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada individu, keluarga
dan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok masyarakat awam.
Kegiatan – kegiatan Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut yang dapat dilaksanakan :
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan pencabutan gigi.
2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.
67
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan penyuluhan
kebersihan gigi pada pasien yang berobat di Puskesmas.
2. Usaha kesehatan gigi anak sekolah.
3. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD).
Tabel. 4.19.
Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2014
NO. KEGIATAN / KEADAAN KESEHATAN GIGI JUMLAH
I KUNJUNGAN PUSKESMAS ( KHUSUS GIGI & MULUT ) 1018
1.Kunjungan Rawat Jalan Ibu Hamil 22
2.Kunjungan Rawat Jalan Gigi Anak ( 1 - 6 Tahun ) 104
3.Kunjungan Rawat Jalan Gigi Gol. Penderita lain 1099
II USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH -
1.Jumlah SD Negeri : 3
SD Swasta : 15
2.Jumlah SD UKS Negeri : 3
Swasta : 15
3.Jumlah SD UKGS Tahap II ( Integrasi ) 308
4.Jumlah SD UKGS Tahap III ( Selektif ) -
5.Jumlah Murid SD UKGS Tahap II 1746
6.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) 1085
7.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) Yang Perlu
Perawatan -
8.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) Yang Selesai
Perawatan -
9.Jumlah Murid Yang Ada TK : 1213
SD : 11203
68
SMP : 1341
SMA : 728
10.Kunjungan Petugas Puskesmas Ke Sekolah -
III PELAYANAN MEDIK DASAR GIGI -
1.Tumpatan Tetap Gigi Tetap ( Gigi ) 1
2.Tumpatan Tetap Gigi Sulung ( Gigi ) -
3.Pencabutan Gigi Tetap 153
4.Pencabutan Gigi Sulung 173
5.Pengobatan Pulpa Termasuk Tumpatan Sementara 493
6.Scaling ( Regio ) 20
7.Pengobatan Periodental 102
8.Perawatan Lain-Lain Termasuk Pengobatan Abces 72
IV RUJUKAN DARI PUSKESMAS KE RUMAH SAKIT -
V KEGIATAN UKGMD -
1.Jumlah Desa Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas 2
2.Jumlah Desa Yang Dibina UKGMD 2
3.Jumlah Frekwensi Penyuluhan Kes.Gigi Dan Mulut 1x / bln
4.Jumlah Kunjungan Petugas Puskesmas Ke Desa 2x / bln
5.Jumlah Penderita Yang Dirujuk Ke Puskesmas -
6.Jumlah Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas 27
7.Jumlah Posyandu Dengan Kegiatan Kes.Gigi Dan Mulut -
8.Jumlah Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas 135
9.Jumlah Kader Yang Mendapat Pembinaan Kes.Gigi Dan Mulut -
VI KELAINAN GIGI DAN MULUT -
1.Karies Gigi 14
2.Penyakit Pulpa Dan Jaringan Periapikal 492
3.Penyakit Gusi Dan Jaringan Periodental 101
4.Abces 92
5.Persistensi 120
69
6.Kelainan Dento Facial Termasuk Maloklusi 4
7.Stomatis, Moniliasis 4
8.Lain – Lain 18
Keterangan tabel 4.19. :
Kelainan gigi dan mulut terbanyak pada tahun 2014 adalah Penyakit Pulpa Dan
Jaringan Periapikal yaitu sebanyak 492 penderita.
Tabel. 4.20.
Laporan Kesehatan Gigi dan Mulut di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Bulan Januari-April 2015
NO. KEGIATAN / KEADAAN KESEHATAN GIGI JUMLAH
I KUNJUNGAN PUSKESMAS ( KHUSUS GIGI & MULUT ) 279
1.Kunjungan Rawat Jalan Ibu Hamil 5
2.Kunjungan Rawat Jalan Gigi Anak ( 1 - 6 Tahun ) 39
3.Kunjungan Rawat Jalan Gigi Gol. Penderita lain 436
II USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH -
1.Jumlah SD Negeri : 3
SD Swasta : 15
2.Jumlah SD UKS Negeri : 3
Swasta : 15
3.Jumlah SD UKGS Tahap II ( Integrasi ) 18
4.Jumlah SD UKGS Tahap III ( Selektif ) -
5.Jumlah Murid SD UKGS Tahap II 1746
6.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) 1085
7.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) Yang Perlu
Perawatan -
8.Jumlah Murid SD UKGS Tahap III ( Klas V/VI ) Yang Selesai
Perawatan -
9.Jumlah Murid Yang Ada TK : 1213
70
SD : 6203
SMP : 1341
SMA : 728
10.Kunjungan Petugas Puskesmas Ke Sekolah -
III PELAYANAN MEDIK DASAR GIGI -
1.Tumpatan Tetap Gigi Tetap ( Gigi ) -
2.Tumpatan Tetap Gigi Sulung ( Gigi )
3.Pencabutan Gigi Tetap 38
4.Pencabutan Gigi Sulung 74
5.Pengobatan Pulpa Termasuk Tumpatan Sementara 200
6.Scaling ( Regio ) 23
7.Pengobatan Periodental 36
8.Perawatan Lain-Lain Termasuk Pengobatan Abces 33
IV RUJUKAN DARI PUSKESMAS KE RUMAH SAKIT -
V KEGIATAN UKGMD -
1.Jumlah Desa Yang Ada Di Wilayah Kerja Puskesmas 2
2.Jumlah Desa Yang Dibina UKGMD 2
3.Jumlah Frekwensi Penyuluhan Kes.Gigi Dan Mulut 1x / bln
4.Jumlah Kunjungan Petugas Puskesmas Ke Desa 1x / bln
5.Jumlah Penderita Yang Dirujuk Ke Puskesmas -
6.Jumlah Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas 27
7.Jumlah Posyandu Dengan Kegiatan Kes.Gigi Dan Mulut -
8.Jumlah Kader Di Wilayah Kerja Puskesmas 125
9.Jumlah Kader Yang Mendapat Pembinaan Kes.Gigi Dan Mulut -
VI KELAINAN GIGI DAN MULUT -
1.Karies Gigi 2
2.Penyakit Pulpa Dan Jaringan Periapikal 250
3.Penyakit Gusi Dan Jaringan Periodental 38
4.Abces 33
71
5.Persistensi 61
6.Kelainan Dento Facial Termasuk Maloklusi 11
7.Stomatis, Moniliasis -
8.Lain – Lain 8
Keterangan tabel 4.20. :
Kelainan gigi dan mulut terbanyak pada bulan Januari-April 2015 adalah Penyakit
Pulpa Dan Jaringan Periapikal yaitu sebanyak 250 penderita.
4.3.5. Upaya Kesehatan Jiwa
Kegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Pengenalan dini gangguan jiwa
2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa
Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan.
4.3.6. Upaya Kesehatan Mata
Kegiatan yang dilakukan :
- Garis integrasi dengan kegiatan Puskesmas yang lain :
1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita, penyuluhan
kesehatan di Posyandu.
2. Dengan UKS peyuluhan kesehatan mata di sekolah.
3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulangi.
4. Melakukan rujukan kepada unit yang mampu, apabila pengobatan tidak mampu
ditanggulangi.
Tabel 4.21.
Laporan Kesehatan Mata di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai jabnuari-april 2015
No.
Kelainan Mata
0-1 Tahu
n
1-4 Tahu
n
5-14 Tahu
n
15-44
Tahun
45-54
Tahun
55-64
Tahun
> 65 Tahu
n
Jumlah
Kasus
Jumlah Kunjung
an
72
1 Glaucoma 2 2 2
2 Katarak 3 2 5 5
3 Kebutaan & penglihatan kurang
4 Konjunctivitis Non Purulenta
5 Kekeruhan Kornea
4 8 4 16 16
6 Radang Sal. Kel. Air Mata
7 Juling & Kel. Gerak Bola Mata
8 Kelainan Refraksi dan Akomodasi
2 20 22 15 13 72 72
9 Radang Kelopak Mata
10 a.Keratitis
b.Aphakia 3 3 3
c.Pterygium / pinguekuela
2 1 1 4 4
d.Hordeolum & kalazion
2 2 2
e.Lain-lain 1 1 1
11 Trakoma & akibat trakomaDefisiensi Vit. ATrauma Mata dan Korpus Alienum
Jumlah 105
73
Keterangan Tabel 4.21 :
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari Januari-April 2015 penyakit yang
paling banyak diderita adalah konjungtivitis non purulenta dan kelainan refraksi dan
akomodasi.
4.3.7. Upaya Kesehatan Lanjut Usia
Kegiatan – kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah :
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia
Upaya promotif yaitu upaya menggairahkan semangat hidup usia lanjut agar
mereka tetap berguna untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Upaya
promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan tentang :
1. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.
2. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
3. Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat.
Tabel 4.24.
Laporan Kesehatan Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai bulan Januari-April 2015
BULANLaporan Umur
BARU LAMA 45-59 60-69 > 70LK PR LK PR LK PR
Januari 450 0 108 185 60 36 34 27Februari 4 482 95 191 54 68 39 39Maret 0 280 60 111 39 29 22 19April 5 380 84 127 52 48 47 27
Total 459 1142 347 614 205 181 142 112
BULAN
Kemandirian Jumlah Usia Lanjut Dengan Kelainan
A B CGangguan
mental
IMT TD
Anemia DMGangguan
Ginjal
Peny. asma bronkial
LK PR T R
Januari 0 68 382 0 121 13 132 42 0 40 2 17Februari 0 72 414 1 111 16 102 52 0 50 51 11Maret 0 19 261 0 15 19 94 32 0 52 7 0April 0 0 379 0 28 8 118 20 0 60 3 0
Total 159 1436 1 275 56 446 146 0 202 63 28
74
Bulan pengobatan Kasus konseling penyuluhan katarakdiobati dirujuk Baru lama selesai ya tidakJanuari 364 86 450 0 450 450 0 0Februari 418 68 4 486 486 486 0 0Maret 87 193 0 280 280 280 0 0April 369 16 5 380 385 385 0 0
total 1238 363 459 1146 1601 1601 0 0
Keterangan Tabel 4.24. :
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada bulan Januari-April 2015 jumlah usia
lanjut dengan kelainan tekanan darah tinggi sebanyak 446 orang.
4.3.8. Laboratorium Sederhana
Laboratorium yang dilaksanakan di Puskesmas adalah pelayanan laboratorium
sederhana dasar yang merupakan pelayanan dasar esensial di bidang laboratorium
kesehatan yang diperlukan di tingkat Puskesmas dan diselenggarakan secara khusus
atau terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya.
Fungsi laboratorium sederhana di Puskesmas Tegal antara lain untuk
melaksanakan penyaringan (screening) ibu hamil, melaksanakan pemeriksaan lab untuk
mendukung program lain seperti (TB, glukosa darah, kolesterol darah).
Tabel 4.25.
Laporan Laboratorium di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan
Medan Denai Tahun 2014
JENIS PEMERIKSAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH
SPUTUM :A. SUSPEK 8 13 10 13 4 7 6 15 15 14 13 10 128B. BTA (+) 1 2 1 3 2 0 0 4 2 3 3 0 21C. BTA (-) 7 11 9 0 0 0 0 0 0 0 1 10 28HB 11 10 9 32 17 11 7 15 5 19 15 13 164ASAM URAT 7 2 4 10 16 25 16 9 32 7 28 38 194CHOLESTROL 5 5 4 5 17 21 13 13 34 10 26 34 187KGD 26 40 36 36 38 36 43 35 72 22 50 59 511
Keterangan tabel 4.25. :
Dari pemeriksaan laboratorium di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan
Denai Tahun 2014, pemeriksaan yang terbanyak adalah pemeriksaan kadar gula darah
75
(KGD) sebanyak 511 orang. Karena meningkatnya ilmu pengetahuan, sehingga masyarakat
berantisipasi untuk memeriksakan KGD secara dini.
Tabel 4.26.
Laporan Laboratorium di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan
Medan Denai bulan Januari-April 2015
JENIS PEMERIKSAAN 1 2 3 4 JUMLAH
SPUTUM :A. SUSPEK 3 22 14 15 54B. BTA (+) 2 4 1 4 11C. BTA (-) 1 18 13 11 43HB 13 21 28 19 81ASAM URAT 31 32 42 26 131CHOLESTROL 30 36 19 0 85KGD 46 47 86 42 221
Keterangan tabel 4.26. :
Dari pemeriksaan laboratorium di Wilayah Kerja Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan
Denai bulan Januari-April 2015, pemeriksaan yang terbanyak adalah pemeriksaan kadar
gula darah (KGD) sebanyak 221 orang. Karena meningkatnya ilmu pengetahuan, sehingga
masyarakat berantisipasi untuk memeriksakan KGD secara dini.
76
BAB 5
LAPORAN KEGIATAN
No. Hari/Tanggal Jenis Kegiatan
1. Senin, 4 Mei 2015 Tidak ada melakukan aktivitas dikarenakan belum perkenalan dengan Kepala Puskesmas
2. Selasa, 5 Mei 2015 Perkenalan, melaksanakan kegiatan PuskesmasPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien
3. Rabu, 6 Mei 2015 Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien
4. Kamis, 7 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien.Penyuluhan di Kelurahan Tegal Sari tentang PTM
5. Jumat, 8 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien
77
6. Sabtu, 9 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasien
7. Senin, 11 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasienPenyuluhan di Posyandu Teratai Putih tentang PHBS
8. Selasa, 12 Mei 2015 Pengumpulan data-dataPoli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasienKegiatan UKS di SD 060912, penyuluhan tentang Karies GigiMelakukan observasi kantin SD 060912 dan jajanan di luar sekolah
9. Rabu, 13 Mei 2015 Poli umum: anamnesis pasien, memeriksa pasien serta memberikan terapi pasienPenyuluhan di Posyandu Nusa Indah tentang MP-ASI
BAB 6
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
6.1. Permasalahan
Permasalahan yang ditemukan di wilayah puskesmas Tegal Sari antara lain :
- Permasalahan Kesehatan Lingkungan :
1. Kurangnya kesadaran masyarakat kelurahan mandala tentang pentingnya membuang
sampah pada tempatnya.
2. Kurangnya pengetahuan penjual makanan dikantin Sekolah Dasar Negeri 060912
Kecamatan Medan Denai tentang menjaga kebersihan makanan.
- Permasalahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat :
1. Kurangnya pengetahuan ibu-ibu di kelurahan Mandala tentang pentingnya menimbang
bayi setiap bulannya.
2. Kurangnya kepedulian suami tentang bahaya asap rokok bagi kesehatan keluarga.
6.2. Pemecahan Masalah
78
Beberapa upaya untuk menyelesaikan masalah kesehatan lingkungan antara
lain :
1. Untuk mengatasi masalah kesehatan lingkungan yaitu dengan
melakukan kegiatan gotong royong bersama masyarakat sebagai wujud menciptakan
kesehatan lingkungan. Kami menyarankan kepada kader dan kepala lingkungan agar
dibuatnya jadwal kegiatan royong 1 minggu sekali. Bagi masyarakat yang tidak ikut
serta gotong royong diberikan sanksi.
2. Memberikan pengetahuan kepada penjual makanan di kantin sekolah tentang
pentingnya menjaga kebersihan makana dengan cara Memberikan pengetahuan dan
pembinaan mengenai cara penyajian makanan yang bersih dan sehat serta menaga
agar lingkungan di sekitar kantin tetap bersih.
Penyelesaian mengenai Perilaku Hidup Bersih dn Sehat
1. Memberitahukan langsung kepada ibu-ibu untuk menimbang balita setiap bulan yang
berguna untuk mengetahui tumbuh kembang balita.
2. Memberikan pengetahuan kepada ibu – ibu tentang bahayanya asap rokok bagi
kesehatan keluarga dan diharapkan kepada istri untuk memberitahukan kepada suami
yang merokok.
6.3 MATERI
6.3.1 KESEHATAN LINGKUNGAN
6.3.1.1. DEFINISI
Ada beberapa definisi dari kesehatan lingkungan :
1. Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu
keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat
menjamin keadaan sehat dari manusia.
2. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) kesehatan
lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
—-
6.3.1.2. RUANG LINGKUP KESEHATAN LINGKUNGAN
Menurut World Health Organization (WHO) ada 17 ruang lingkup kesehatan
lingkungan, yaitu :
79
1. Penyediaan Air Minum
2. Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3. Pembuangan Sampah Padat
4. Pengendalian Vektor
5. Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6. Higiene makanan, termasuk higiene susu
7. Pengendalian pencemaran udara
8. Pengendalian radiasi
9. Kesehatan kerja
10. Pengendalian kebisingan
11. Perumahan dan pemukiman
12. Aspek kesling dan transportasi udara
13. Perencanaan daerah dan perkotaan
14. Pencegahan kecelakaan
15. Rekreasi umum dan pariwisata
16. Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan epidemi/wabah,
bencana alam dan perpindahan penduduk
17. Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22
ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu :
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas
5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana
—-
6.3.1.3. SASARAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan kesehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis
2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
80
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum
5. Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang
berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran,
reaktor/tempat yang bersifat khusus.
—-
6.3.1.4. MASALAH-MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI
INDONESIA
Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain :
1. Air Bersih
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang
kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air
minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung
diminum.
Syarat-syarat Kualitas Air Bersih diantaranya adalah sebagai berikut :
Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna
Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan
(maks 500 mg/l)
Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air)
2. Pembuangan Kotoran/Tinja
Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai
berikut :
Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi
Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau
sumur
Tidak boleh terkontaminasi air permukaan
Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain
Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar ; atau, bila memang benar-benar
diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin
Jamban harus babas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang
Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
81
3. Kesehatan Pemukiman
Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut :
Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak
yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu
Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi yang sehat
antar anggota keluarga dan penghuni rumah
Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah dengan
penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari
pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping
pencahayaan dan penghawaan yang cukup
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan,
konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung
membuat penghuninya jatuh tergelincir.
4. Pembuangan Sampah
Teknik pengelolaan sampah yang baik dan benar harus memperhatikan faktor-
faktor /unsur, berikut:
Penimbulan sampah. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi sampah adalah
jumlah penduduk dan kepadatanya, tingkat aktivitas, pola kehidupan/tk sosial
ekonomi, letak geografis, iklim, musim, dan kemajuan teknologi
Penyimpanan sampah
Pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan kembali
Pengangkutan
Pembuangan
Dengan mengetahui unsur-unsur pengelolaan sampah, kita dapat mengetahui
hubungan dan urgensinya masing-masing unsur tersebut agar kita dapat memecahkan
masalah-masalah ini secara efisien.
5. Serangga dan Binatang Pengganggu
82
Serangga sebagai reservoir (habitat dan suvival) bibit penyakit yang kemudian
disebut sebagai vektor misalnya : pinjal tikus untuk penyakit pes/sampar, Nyamuk
Anopheles sp untuk penyakit Malaria, Nyamuk Aedes sp untuk Demam Berdarah
Dengue (DBD), Nyamuk Culex sp untuk Penyakit Kaki Gajah / Filariasis.
Penanggulangan / pencegahan dari penyakit tersebut diantaranya dengan merancang
rumah / tempat pengelolaan makanan dengan rat proff (rapat tikus), Kelambu yang
dicelupkan dengan pestisida untuk mencegah gigitan Nyamuk Anopheles sp, Gerakan 3
M (menguras mengubur dan menutup) tempat penampungan air untuk mencegah
penyakit DBD, Penggunaan kasa pada lubang angin di rumah atau dengan pestisida
untuk mencegah penyakit kaki gajah dan usaha-usaha sanitasi.
Binatang pengganggu yang dapat menularkan penyakit misalnya anjing dapat
menularkan penyakit rabies / anjing gila. Kecoa dan lalat dapat menjadi perantara
perpindahan bibit penyakit ke makanan sehingga menimbulakan diare. Tikus dapat
menyebabkan Leptospirosis dari kencing yang dikeluarkannya yang telah terinfeksi
bakteri penyebab.
6. Makanan dan Minuman
Sasaran higene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan,
jasa boga dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan
atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang
disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel).
Persyaratan hygiene sanitasi makanan dan minuman tempat pengelolaan
makanan meliputi :
Persyaratan lokasi dan bangunan
Persyaratan fasilitas sanitasi
Persyaratan dapur, ruang makan dan gudang makanan
Persyaratan bahan makanan dan makanan jadi
Persyaratan pengolahan makanan
Persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
Persyaratan peralatan yang digunakan
Pencemaran Lingkungan
83
Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran tanah,
pencemaran udara. Pencemaran udara dapat dibagi lagi menjadi indoor air pollution
dan out door air pollution. Indoor air pollution merupakan problem
perumahan/pemukiman serta gedung umum, bis kereta api, dll. Masalah ini lebih
berpotensi menjadi masalah kesehatan yang sesungguhnya, mengingat manusia
cenderung berada di dalam ruangan ketimbang berada di jalanan. Diduga akibat
pembakaran kayu bakar, bahan bakar rumah tangga lainnya merupakan salah satu
faktor resiko timbulnya infeksi saluran pernafasan bagi anak balita. Mengenai masalah
out door pollution atau pencemaran udara di luar rumah, berbagai analisis data
menunjukkan bahwa ada kecenderungan peningkatan. Beberapa penelitian
menunjukkan adanya perbedaan resiko dampak pencemaran pada beberapa kelompok
resiko tinggi penduduk kota dibanding pedesaan. Besar resiko relatif tersebut adalah
12,5 kali lebih besar. Keadaan ini, bagi jenis pencemar yang akumulatif, tentu akan
lebih buruk di masa mendatang. Pembakaran hutan untuk dibuat lahan pertanian atau
sekedar diambil kayunya ternyata membawa dampak serius, misalnya infeksi saluran
pernafasan akut, iritasi pada mata, terganggunya jadual penerbangan, terganggunya
ekologi hutan.
6.3.2. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat,
dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi),
bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu
upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam
tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga,
memelihara dan meningkatkan kesehatan.
6.3.2.1 Tatanan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS
Tatanan adalah tempat dimana sekumpulan orang hidup, bekerja, bermain,
berinteraksi dan lain-lain. Terdapat 5 tatanan PHBS yaitu rumah tangga, sekolah,
tempat kerja, sarana kesehatan dan tempat-tempat umum.
a. PHBS di Rumah Tangga
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga
agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta
84
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Ada beberapa indikator
yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS rumah tangga yaitu :
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
2) Memberi ASI ekslusif.
3) Menimbang balita setiap bulan.
4) Menggunakan air bersih.
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
6) Menggunakan jamban sehat.
7) Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu.
8) Makan buah dan sayur setiap hari.
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10) Tidak merokok di dalam rumah.
b. PHBS di Sekolah
PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil
pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS sekolah
yaitu :
1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.
2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
4) Olahraga yang teratur dan terukur.
5) Memberantas jentik nyamuk.
6) Tidak merokok di sekolah.
7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan.
8) Membuang sampah pada tempatnya.
c. PHBS di Tempat Kerja
PHBS di tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar tahu,
mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan
aktif dalam mewujudkan tempat kerja sehat.
85
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS tempat
kerja yaitu :
1) Tidak merokok di tempat kerja.
2) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja.
3) Melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik.
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah
buang air besar dan buang air kecil.
5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja.
6) Menggunakan air bersih.
7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar.
8) Membuang sampah pada tempatnya.
9) Mempergunakan alat pelindung diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
d. PHBS di Institusi Kesehatan
PHBS di institusi kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,
masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk
mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam
mewujudkan institusi kesehatan sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi
kesehatan.
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS institusi
kesehatan yaitu :
1) Menggunakan air bersih.
2) Menggunakan Jamban.
3) Membuang sampah pada tempatnya.
4) Tidak merokok di institusi kesehatan.
5) Tidak meludah sembarangan.
6) Memberantas jentik nyamuk.
e. PHBS di Tempat-tempat Umum
PHBS di tempat – tempat umum adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat
pengunjung dan pengelola tempat – tempat umum agar tahu, mau dan mampu
untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat –
tempat umum sehat.
86
Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS tempat
umum yaitu :
1) Menggunakan air bersih.
2) Menggunakan jamban.
3) Membuang sampah pada tempatnya.
4) Tidak merokok di tempat umum.
5) Tidak meludah sembarangan.
6) Memberantas jentik nyamuk.
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Kesehatan Lingkungan :
1. Pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan lingkungan yang meliputi tentang
tujuan, manfaat dan penanganannya. Hal ini dapat dilihat dari lingkungan sekeliling
dengan tempat tinggal masyarakat Tegal Sari yang kotor dan tidak dibersihkan.
Perilaku hidup bersih dan sehat warga masih kurang terutama dalam hal pembuangan
sampah pada tempatnya.
2. Diharapkan setelah diberikan pembinaan dan pengetahuan kepada penjual kantin
sekolah cara penyajian makanan yang sehat dan bersih, penjual dapat menyajikan
makanan yang higienis.
87
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) :
1. Tumbuh kembang balita dapat dilihat dengan cara menimbang berat badan balita
secara rutin setiap bulan untuk mengetahui sesuai dengan IMT.
2. Pentingnya mengetahui bahaya asap rokok di lingkungan keluarga yang menimbulkan
efek merusak kesehatan dan tumbuh kembang anak.
7.2. Saran
Kesehatan Lingkungan:
1. Peran aktif para tenaga kesehatan, kader, kepala lingkungan, dan tokoh masyarakat di
daerah Kelurahan Mandala sangatlah penting untuk melakukan promosi kesehatan
mengenai kesehatan lingkungan dan juga membantu edukasi masyarakat tentang
kesehatan lingkungan serta ditingkatkannya jadwal kegiatan gotong royong dan
dilakukan secara rutin.
2. Pihak sekolah dan siswa-siswi ikut serta membantu menjaga kebersihan makanan yang
ada di kantin sekolah.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1. Menambah daya tarik bagi ibu-ibu untuk menimbang
anak-anaknya setiap bulannya secara teratur.
2. Dilarang merokok di dalam rumah karena dapat
membahayakan kesehatan balita dan dapat menjadikan contoh yang tidak baik bagi anak-
anak.
Saran Untuik Puskesmas :
1. Lebih mengikutsertakan para mahasiswa dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat dengan promosi, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif.
2. Lebih memperhatikan persediaan obat di puskesmas.
3. Program puskesmas tidak berjalan sesuai waktunya.
88
LAMPIRANKUESIONER
I. Bangunan
No. Pertanyaan Tidak Ragu-ragu Ya
1.Apakah setiap hari ruangan kantin
selalu dibersihkan?
2.Apakah lantai kantin penuh dengan
sampah?
3.Apakah lantai kantin terbuat dari
keramik atau semen ?
4. Apakah lantai kantin terdapat retak ?
89
5.Bagaimana keadaan dinding
kantin,apakah terlihat baik ?
6. Apakah dinding kantin terlihat bersih?
7.Apakah dinding kantin dicat atau
hanya disemen ?
8.Apakah dinding kantin banyak coret –
coretan ?
9.Apakah langit – langit kantin ada yg
bocor ?
10.Apakah langit – langit kantin banyak
kotoran ?
11.Apakah meja penyediaan makanan
kantin bersih ?
12.Apakah meja penyediaan makanan
kantin tidak ada yang rusak ?
13.Apakah meja tempat siswa/siswi
makan di kantin selalu di bersihkan ?
14.Apakah terdapat bangku – bangku
untuk siswa/siswi makan di kantin ?
15.Apakah kursi – kursi tersebut dijaga
kebersihannya ?
16.Apakah terdapat kursi – kursi yang
rusak ?
17.Apakah kolong – kolong meja atau
kursi di kantin selalu dibersihkan?
18.Apakah terdapat ventilasi di ruangan
kantin sekolah ?
19.Apakah di kantin terdapat tempat
sampah ?
20.Apakah terdapat tempat untuk
mencuci tangan di ruangan kantin ?
II. Lingkungan Luar Kantin
90
No. Pertanyaan Tidak Ragu-ragu Ya
1. Apakah ada halaman di depan kantin ?
2.Jika ada, apakah halaman di luar
kantin selalu di bersihkan ?
3.Apakah halaman kantin terdapat
sampah – sampah yang berserakan ?
4.Apakah lingkungan sekitar kantin
terdapat tempat sampah ?
5.Apakah ada saluran khusus
pembuangan limbah kantin ?
III. Jajanan di Kantin
No. Pertanyaan Tidak Ragu-ragu Ya
1.Apakah kantin ini, memenuhi
persyaratan kantin sehat ?
2.Apakah pengelola kantin lebih dari
3 orang ?
3.
Apakah pengelola kantin menjaga
kebersihan diri sebelum bekerja,
saat bekerja dan setelah bekerja ?
4.
Apakah pengelolah kantin mencuci
tangan sebelum mengelola /
menyediakan makanan ?
5.
Apakah pengelolah kantin pada saat
mengelolah / menyajikan makanan
menggunakan alat bantu (sarung
tangan, penjepit makan dll) ?
6.Apakah pengelolah kantin pada saat
bekerja menggunakan celemek ?
7. Apakah pengelola kantin pada saat
bekerja memakai penutup kepala
91
dan masker ?
8.Apakah pengelolah kantin bekerja
sambil merokok ?
9.
Apakah pengelola kantin
menggunakan perhiasan saat
bekerja ?
10.
Apakah pengelolah kantin
memperhatikan gizi sebelum
mengelolah makanan ?
11.Apakah terdapat jajanan seperti kue
atau goreng-gorengan di kantin ?
12.
Apakah makanan yang diolah
penjaga kantin mengandung
pengawet yang berbahaya ?
13.Apakah terdapat jajanan seperti es
atau jus di kantin ?
IV. Jajan di pinggir jalan / luar kantin
No Pertanyaan Tidak Ragu -ragu Ya
1. Apakan makanan yang dijual dibuat
sendiri?
2.
Bagaimana pembuatannya?
Apakah menggunakan peralatan yang
bersih?
3.
Apakah makan yang dijual
menggunakan bahan dan alat yang aman
untuk kesehatan?
92
4.Apakah makanan yang dijual dalam
keadaan tertutup?
5.
Apakah ada menggunakan atau
menambahkan zat – zat warna yang
berlebihan?
6.Apakah menggunakan pengawet
makanan?
7.Apakah makanan yang dijual selalu
habis terjual?
8.Jika tidak abis terjual apakah makanan
itu didaur ulang?
Dari tabel kuesioner di atas dapat di lihat hasil tinjauan di Kantin Sekolah SDN
060912 yaitu kantin tersebut dikunjungi oleh siswa-siswi, para Guru serta staf pekerja SDN
060912. Kantin SDN 060912 dikelolah oleh ibu Ani dan telah berjalan selama 5 tahun.
Kantin dibuka atas ijin Kepala Sekolah.
Kebersihan kantin sekolah SDN 060912 kurang baik, terdapat dapur dan bangku
tempat duduk pengunjung, namun tidak ada tempat sampah. Terdapat sumber air bersih yang
baik dan lancar.
Makanan yang dijual oleh petugas kantin antara lain jajanan dalam kemasan dari
pabrik (permen, roti, kerupuk, minuman, dan lain-lain), makanan yang dibuat oleh petugas
kantin sendiri (gorengan, mie, dan lain-lain). Kebersihan makanan tidak baik karena makanan
tersebut tidak ditutup sehingga selalu dihinggapi lalat. Dari hasil wawancara dengan petugas
kantin, mengaku bahan-bahan makanan terbuat dari bahan-bahan yang aman dan sehat.
Harganya terjangkau untuk kalangan anak SD dan yang lainnya.
Selain kantin sekolah terdapat jajanan lain di luar sekolah. Jajanan yang dijual di luar
kantin sekolah terdapat beberapa pedagang yang menjual bakso, es, gulali, mie, dan lain-lain.
Hasil peninjauan yang didapat kebersihan makanan diragukan karena tidak dilihat cara
pembuatan dari makanan yang dijual.
93