Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan institusi dimana fungsi utamaya adalah memberikan pelayanan kepada pasien sebaik-baiknya itu secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. Maka dengan itu Puskesmas merupakan peran yang paling strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.Pusat Kesehatan Masyarakat yang lebih dikenal dengan sebutan Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas, yakni unit organisasi di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang melaksanakan tugas teknis operasional dan bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau sebagian wilayah kecamatan. Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan oleh Puskesmas dan jaringannya, yang meliputi Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling, dan Bidan di Desa merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan kepada masyarakat, berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta 1

description

hwejfdhkewj efh,whckw,h sq,hdwsdkh hwej,fhfw,e hkw,ehfdkwe,hwe wed,ewhk,ch

Transcript of Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

Page 1: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas merupakan institusi dimana fungsi utamaya adalah

memberikan pelayanan kepada pasien sebaik-baiknya itu secara promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitasi. Maka dengan itu Puskesmas merupakan peran

yang paling strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan

masyarakat Indonesia.Pusat Kesehatan Masyarakat yang lebih dikenal dengan

sebutan Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas, yakni unit organisasi

di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten/kota yang melaksanakan tugas teknis

operasional dan bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di

satu atau sebagian wilayah kecamatan.

Setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan oleh Puskesmas dan

jaringannya, yang meliputi Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas

Keliling, dan Bidan di Desa merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan

kepada masyarakat, berdasarkan prinsip nondiskriminatif, partisipatif, dan

berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta

peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional;

Selain itu Puskesmas dan jaringannya secara langsung juga

bertanggungjawab dalam meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup

sehat dalam lingkungan yang sehat melalui pendekatan azas pertanggungjawaban

wilayah, azas peran serta masyarakat, azas keterpaduan lintas program dan lintas

sektor serta azas rujukan

Profil kesehatan Puskesmas Jumpandang Baru ini disusun dengan maksud

memberikan gambaran tentang derajat kesehatan di wilayah kerja Puskesmas

Jumpandang Baru. Profil ini menyajikan gambaran tentang:

1. Keadaan umum yang mengetengahkan keadaan geografi, keadaan

penduduk, dan tingkat pen didikan serta ekonomi/

2. Pembangunan kesehatan dengan menguraikan visi dan misi serta program-

program pembangunan kesehatan Puskesmas jumpandang Baru

1

Page 2: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

3. Pencapaian Pembangunan kesehatan yang menyajikan tentang

a. Situasi derajat kesehatan berupa angka kematian ibu, angka kematian bayi,

agka kemaatian balita dan angka kematian kasar. Juga menguraikan angka

kesakitan dan status gizi.

b. Perilaku masyarakat menguraikan tentang presentasi kelurahan yang

melaksanakan PHBS, presentase posyandu, presentase penduuduk yang

tidak merokok, proporsi penduduk yang menggunakan sarana kesehatan,

presentasi penduduk terlindungi JPS-BK/ dana sehat /Askes

c. Kesehatan lingkungan menguraikan presentasi Rumah Sehat, sekolah

sehat, presentase ibadah sehat, presenatasi tempat umum yang diperiksa.

Presentase ibu hamil yang mendapat pelayanan K1, dan K4, presentase

rumah bebas jentik nyamuk.

d. Pelayanan kesehatan menyajikan tentang rasio sarana kesehatan dasar

terhadap penduduk, rasio sarana kesehatan rujukan terhadap penduduk,

presentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan, presentase bayi

yang diimunisasi lengkap, presentase peserta KB

e. Penyajian data umum kesehata dalam lampiran sebagai daftar tabel.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum yaitu memberikan gambaran atau informasi kondisi dan

situasi kesehatan masyarakat dlaam wilayah kerja puskesmas jumpandang Baru

sebagai hasil pelaksanaan program kerja Puskesmas Jumpandang baru yang

berkualitas secara optimal dalam kontribusinya mendukung tujuan pembangunan

kesehatan kota Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan gamabran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu

kegiatan Puskesmas Jumpandang Baru tahun 2012.

b. Mengetahui derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja

Puskesmas Jumpandang Barudan target pencapaian pada tahun 2012.

2

Page 3: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

c. Sebagai informasi analisis kerja puskesmas dan bahan masukan

rencana kegiatan Puskesmas Jumpandang Baru dan Dinas Kesehatan

Kota Makassar

3

Page 4: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

BAB II

GAMBARAN UMUM

A.Keadaan Geografi

Puskesmas Jumpandang Baru terletak di Kecamatan Tallo Kota Makassar

dengan luas wilayah kerja 4,76 km2. Dari sejumlah 5 kelurahan terdapat 21 ORW

dan 150 ORT. Seluruh wilayah tersebut dapat dijangkau dengan kendaraan roda

dua dan roda empat kecuali kelurahan Lakkang dimana untuk samapi ke wilayah

tersebut harus melewati sungai dengan menggunakan perahu. Pemanfaatan

potensi lahan dan alih fungsi terjadi sedemikian rupa yang akan membawa

perubahan terhadap kondisi dan perkembangan sosial dan keamanan masyarakat.

Luas wilayah kerja untuk masing-masing kelurahan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 1

Luas Wilayah, Jumlah RW/RT menurut kelurahan di wilayah kerja

Puskesmas Jumpandang Baru tahun 2012

NO KELURAHAN LUAS (km2) ORW ORT

1 Rappo jawa 1,18 5 42

2 Wala-walaya 1,05 5 47

3 Kalukuang 0,41 5 25

4 La’latang 0,47 4 28

5 Lakkang 1,65 2 8

Jumlah 4,76 21 150

Adapun batas batas wilayah kerja Puskesmas Tarakan adalah sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan kalukubodoa

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Rappokalling

- Sebelah Selatan berbatasan dengan kelurahan Panampu

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Malimongan Baru

4

Page 5: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

B. Keadaan Demografi

Kependudukan merupakan permasalahan yang dihadapi dewasa ini, bukan

hanya menyangkut jumlah penduduk, kepdatan penduduk, dan arus urbanisasi

dengan segala dampak sosial ekonomi, dan keamanan menjadi keharusan untuk

mengendalikan angka kelahiran dan kematian.

Pembahasan mengenai kependudukan mencakup masalah pertumbuahan

penduduk dan struktur penduduk menurut kelompok umur.

1. Perumbuhan penduduk / jumlah penduduk

Dalam upaya menekan laju pertumbuhan penduduk dilaksanakan melalui

tingkat kelahiran dan penurunan angka kematian (bayi, anak balita dan ibu)

dimana pertumbuhan yang tinggi akan menambah beban pembangunan.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas jumpandang Baru pada tahun

2011 disajikan dalam tabel berikut

( tabel 2 )

Distribusi penduduk menurut Kelurahan & Jenis Kelamin Wilayah Kerja

Puskesmas Jumpandang Baru Tahun 2011

No Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah

PendudukLaki-laki perempuan

1 Rappojawa 3969 3916 7885

2 Wala-Walaya 4765 4515 9280

3 Kalukuang 2680 2623 5303

4 La’latang 2790 2734 5524

5 Lakkang 508 477 985

Jumlah 14712 14265 28977

2. Kepadatan penduduk

Kepadatan penduduk sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan anak serta

masalah sosial ekonomi. Hal ini terjadi karena faktor gizi yang berhubungan

dengan lingkunagan, perumahan dan sanitasi yang kotor menyebabkan berbagai

macam penyakit yang muncul. Di samping itu kepadatan penduduk sebagai

lambang perkembangan suatu daerah. Berdasarkan data yang diperoleh dari

puskesma Jumpandang Baru, kepadatan penduduk adalah jiwa per kilometer

5

Page 6: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

persegi, jumlah kepala keluarga (KK) tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas

Jumpandang Baru adalah 6.556 KK melebihi jumlah rumah yang ada 4.998

rumah.

3. Struktur penduduk menurut umur dan sex rasio

Berdasakan komponen umur dan jenis kelamin maka karakteristik penduduk dari

suatu negara dapat debedakan menjadi 3 macam yaitu:

a. Ekspansif , jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur

termuda.

b. Konstruktif , jika penduduk berada dalam kelompok termuda hampir sama

besarnya

c. Stasioner, jika banyaknya penduduk sama dalam tiap kelompok umur

tertentu.

Komposisi umur di wilayah kerja puskesmas Jumpandang Baru dapat dilihat

seperti berikut:

Tabel 3

Distribusai pendududk menurut golongan umur di wilayah Kerja Puskesmas

Jumpandang baru tahun 2011

No Kelurahan Golongan Umur (tahun) Jumlah

0-1 1-4 5-15 16-45 >45

1 Rappojawa 241 507 1768 3666 1058 6758

2 Wala-Walaya 739 1397 2451 3448 1081 9116

3 Kalukuang 269 472 2120 3905 1864 6696

4 La’latang 177 380 1040 2089 1423 5109

5 Lakkang 20 35 162 464 136 817

Jumlah 1386 2684 7066 12698 5144 28496

Berdasarkan tabel di atas jumlaha penduduk yang merupakan kelompok umur non

produktif adalah penduduk di bawah umur 15 tahun.

6

Page 7: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

4. Perkawinan dan Fertilitas

Tingkat fertilitas pada wanita usia subur dapat mempengaruhi komposisi

penduduk, hhal itu diketahui berdasarkan indikatr berikut:

a. Usia perkawinan pertama

Rata-rata kawin pertama dari tahun ketahun datanya belum ditemukan pada

wilayah kerja puskesmas, namun berdasarkan profil kesehatan tahun 1997

propinsi Sulawesi Selatan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dari umur 19,4

tahun.

b. Status perkawinan

untuk menghitung tingkat fertilitas, digunakan indikator rasio ibu anak

(child women rate/TFR) di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang baru

c. Tingkat pendidikan penduduk

Pendidikan salah satu upaya membentuk manusia terampil dan produktif

sehingga pada gilirannya dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan

masyarakat.

Tabel 4

Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas

jumpandang baru tahun 2011

No KelurahanJumlah Penduduk

KetTK SD SMP SMA Sarjana

1 Rappojawa 35 1419 118 - 55

2 Wala-Walaya 62 728 - - 45

3 Kalukuang - 1746 1624 1663 42

4 La’latang 107 216 - - 40

5 Lakkang 156 - - - 15

Jumlah 360 4109 1742 1663 197

d. Kegiatan Ekonomi

Pendapatan dan pengeluaran perkapita. Rata-rata pengeluaran perkapita

penduduk wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru belum ditentukan datanya

untuk tahun 2006. Sesuai profil kesehatan Tahun 1996 adalah Rp.478.458 angka

7

Page 8: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

perkiraan. Angka tersebut cenderung menurun akibat krisis moneter yang terjadi

sejak tahun 1997. Mata pencaharaian penduduk di wilayah kerja Puskesmas

Jumpandang Baru dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. distribusi penduduk menurut pekerjaan di wilayah Puskesmas

Jumpandang Baru tahun 2011

No

Jumlah Penduduk

(jenis Kelamin)

Kelurahan PNS Karyawan Swasta buruh Pengangguran Lain-

lain

1 Rappojawa 161 99 88 829 49

2 Wala-Walaya 304 417 355 132 120

3 Kalukuang 215 105 150 100 35

4 La’latang 161 535 341 315 54

5 Lakkang 8 4 36 - -

Jumlah 849 1160 970 1376 258

e. Agama

Dari 37.350 jiwa penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Jumpandang bari,

93,45 % beragama Islam, 6,10 % beragama krsiten, dan 0,045% beragama Hindu

dan Budha. Proporsi ini hampir sama di semua kelurahan kecuali di kelurahan

Lakkang 100% beragama Islam.

8

Page 9: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

BAB III

PEMBANGUNAN KESEHATAN

Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan selama imi telah berhasil

meningkatkan kesehatan masyarakat secara bermakna, walaupun masih dijumpai

berbagai masalah dan hambatan. Pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah

nilai kebenenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berpikir dan

bertindak dlaam pembangunan kesehatan. Dasar inilah yang digunakan dalam

penyususnan visi dan misi serta tujuan dan falsafah sebagai petunjuk pelaksanaan

pemabangunan kesehatan.

A. Visi dan Misi Pembangunan kesehatan puskesmas jumapandang baru

Visi puskesmas Jumpandang Baru adalah untuk mewujudkan Visi Puskesmas

Jumpandang Baru sebagai “Pusat Pelayanan dan Informasi Kesehatan Terdepan

2012”, ditetapkan tanggal 3 Misi yaitu

1. Perubahan perilaku petugas dan disiplin kerja dan peningkatan sumber

daya manusia (SDM)

2. Berupaya setiap saat memberikan pelayanan prima sesuai dengan

perkembangan dan kebutuhan seluruh lapisan masyarakat

3. Berupaya menanamkan pengalaman perilaku hidup sehat yang mandiri

melalui promosi kesehatan

B. Tujuan Puskesmas Jumpandang Baru

Meningkatkan derajat keehatan yang optimal dan mandiri

C. Falsafah Puskesmas Jumpandang baru

Dengan semangat pengabdian yang tulus kami siap memberikan pelayanan

yang terbaik. Dari visi dan misi tersebut dilakukan dengan cara

melaksanakan 6 upaya kesehatan wajib puskesmas dan upaya pengembangan

kesehatan.

1. Upaya kesehatan Wajib Puskesmas tersebut adalah:

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan Lingklungan

c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga Berencana

9

Page 10: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

d. Upaya perbaikan gizi

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f. Upaya Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

a. Upaya Kesehatan Sekolah

b. Upaya Kesehatan Olah Raga

c. Uapaya Perawatan kesehatan masyarakat

d. Upaya kesehatan Kerja

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

f. Upaya kesehatan jiwa

g. Uapata kesehatan usia lanjut

h. Upaya pembinaan Pengobatan tradisional

3. Pelayanan Dokter Spesialis

a. Spesialis Kebidanan dan Kandungan

b. Spesialis Penyakit dalam

c. Spesialis THT

d. Spesialis mata

e. Spesialis bedah

4. Upaya Kesehatan Pengembangan Khusus

a. Kelompok Kerja Harm Reaction (penanggulangan dampak buruk

narkoba jarum suntik)

12 langkah harm reaction

1. Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

2. Pencegahan infeksi

3. Komunikasi, Informasi, dan edukasi (KIE)

4. Konseling tes HIV sukarela ( Voluntary conseling and Testing ) VCT

5. Terapi narkoba

6. Dukungan Perawatan dan Pengobatan (Care Support and treatment)

7. Needle Excelent Programe (NEP)

8. Pemusnahan Jarum Suntik

9. Peer Educator

10. Penjangkauan / Pendampingan (Outreach)

10

Page 11: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

11. Pengelolohan Limbah medis

12. Subtitusi Oral (methadon)

b. Peralihan Status dari Puskesmas Menjadi Rumah Sakit tipe C

D. Motto Puskesmas Jumpandang Baru

“Sehat” Sehat adalah hak azasi, tujuan dan investasi

11

Page 12: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

BAB IV

PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

JUMPANDANG BARU

A. Derajat Kesehatan

Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehaatn masyarakat dilakkan

melalui pengadaan fasilitas kesehatan, panambahan da peningkatan kualitas

petugas dan penyuluhan tentang pentingnya hidup sehat. Menurut konsep H.L

Bloom bahwa tingkat derajat kesehatan masyarakat diperngaruhi oleh beberapa

faktor yaitu genetik, perilaku masyarakat, dan lingkungan baik lingkunga fisik,

biologis, dan sosial budaya. Salah satu indikator untuk menentukan derajat

kesehatan suatu wilayah adalah dengan melihat angka kematian dan kesakitan

1. Angka kematian /Mortalittas

Untuk menilai keberhasilan program pembangunan kesehatanm adalah dengan

melihat perkembangan angka kematian dari tahun ke tahun. Besarnya angka

kematian dan penyakit utama kematian yang terjadi pada periode terakhir dapat

dilihat dari berbagai uraian berikut.

a. Angka kematian Bayi (AKB). Infant Mortality Rate (IMR)

Angka Kematian Bayi (AKB) / Infant Mortality Rate (IMR) adalah jumlah

kematian bayi 0-1 tahun per 1000 kelahiran di puskesmas Jumpandang Baru. Pada

tahun 2008 terdapat kematian bayi umur 0-7 sebanyak 2 orang dan bayi lahir mati

sebanyak 5 orang.

b. Angka kematian Balita (AKBA)/ Child Mortality rate

Angka kematian Balita adlaah jumlah kematian anak umur 0-4 tahun per 1000

kelahiran hidup. AKBA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak

dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kesehatan anak balita seperti

menggambarkan tingkat kesejahteraan sosial daam arti besar dan tingkat

kemiskinan penduduk.

Berdasarkan data dari puskesmas Jumpandang Baru pada tahun 2008 tidak

terdapat kematian balita.

12

Page 13: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

c. Angka Kematian ibu/ Maternal Mortality Rate (MMR)

Angka kematian ibu bersalin (MMR) adalah jumlah kematian ibu per 1000

kelahiran hidup. MMR menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat,

status gizi, dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan

kesehatan terutama ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa

nifas.

MMR menurut Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia tahun

2008 sebesar 207 per 100.000 kelahiran hidup.

Data Puskesmas jumpandang baru menunjukkan angka kematian ibu

melahirkan adalah nol, sehingga diperoleh MMR = 0, atau dengan kata lain tidak

terdapat kematian ibu pada setiap 1000 kelahiran hidup.

Progran Kesehatan Ibu dan anak merupakan hal yang sangat penting dalam

mencapai indonesia Sehat 2010, oleh karena itu Depkes memberikan 4 pesan

pokok sebagai pedoman Perilaku Hidup bersih dan Sehat sebagai berikut:

1. Ibu hamil memeriksakan kehamilan ke petugas kesehatan minimal 3 kali

selama kehamilan dan makan pil tambah darah setiap hari

2. Ibu bersalin melakukan persalinan ke sarana petugas kesehatan.

3. Ibu yang mempunyai bayi agar memberi ASI ekslusif pada bayinya.

4. Ibu membawa bayi dan balitanya ke posyandu atau sarana kesehatan untuk

ditimbang dan membantu perkembangannya setiap bulan.

d. Angka Kematian kasar / Crude Death rate (CDR)

Berdasarkan hasil perhitungan data sekunder tahun 2008. Menunjukkan

bahwa nagka kematian kasar sebesar 2,08 %. Angka ini meningkat jika

dibandingkan dari tahun 2007 yaitu sebesar 0,52%. Dengan melihat data

puskesmas Jumpandang Baru terhadap kematian sebanyak 2,08%.

2. Angka Kesakitan / Morbiditas

Pola penyakit pada semua golongan umur di Puskesmas Jumpandang baru

tahun 2008 dan 2009 masing-masing adalah 19.785 dan 26.566 orang ini

menunjukkan adanya peningkatan angka prevalensi. Keadaan tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

13

Page 14: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

Tabel 6

10 jenis macam penyakit utama puskesmas Jumpandang Baru tahun 2011

No Penyakit Jumlah

1 ISPA 5670

2 Penyakit rongga mulut 3574

3 Common Cold 3449

4 Batuk 2260

5 Demam 1920

6 Kulit & alergi 1831

7 Diare 1434

8 Cephaligia 1001

9 Dispepsia 969

10 Kecelkaan 667

Jumlah 22769

3. Status Gizi

A) Presentase Anak Balita gizi Buruk dan Gizi Kurang

Presentase anak Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang adalah presentase jumlah

anak balita Kekurangan Energi Kronik (KEK) untuk keseluruhan anak Balita.

Menurut susenas di Indonesia tahun 2004, prevalensi gizi burukpada balita adalah

37,5 % dan menurun menjadi 1,76 % tahun 2012.

B) Presentase Ibu Hamil Kurang Energi Protein Kronik (KEK) dan

Anemia Gizi

Merupakan presentase ibu hamil KEK dan AGB untuk keseluruhan ibu hamil

yang diperiksa di Puskesmas Jumpandang Barudiperoleh jumlah ibu hamil KEK

sebanyak 711 orang dan ibu hamil AGB sebanyak 359 orang.

C) Presentase Bayi dengan Berat badan Lahir Rendah

Merupakan presentase BBLR untuk keseluruhan bayi lahir hidup. Di

Puskesmas Jumpandang Baru presentase bayi BBLR adalah 107 per 1707

kelahiran pertahun.

D) Presentase Anak Balita kekurangan Vitamin (KVA)

14

Page 15: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

Merupakan presentase jumlah balita yang kekurangan vitamin A. di

Puskesmas Jumpandang Baru tidak ditemui kasus kekuranagn vitamin A.

Departemen Kesehatan dengan paradigma sehat 2010 memberikan pedoman

berlaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada bagian gizi dengan 5 pokok pesan

yaitu:

1. Makan mAkanan yang bervariasi dengan gizi yang seimbang 3 kali sehari,

2 hari sekali makanan selingan

2. Menggunakan garam beryodium

3. Ibu hamil menambahkan makanan yang mengandung zat besi

4. Memanfaatkan pekarangan denga tanaman pangan dan tanaman obat.

5. Pemberian makanan tambahan buat balita

B. Perilaku Sehat

Berikut ini beberapa program PHBS di Puskesmas Jumpandang baru.

1. Presentase desa yang melaksnakan PHBS strata III dan IV

Untuk di Puskesmas Jumpandang baru belum ada datanya, namun sudah

dilakukan upaya pembinaan di tiap tahunya meliputi rumah tangga, sekolah,

sarana kesehata, tempat-tempat umum dan tempat kerja yang ada di wilayah

kerja Puskesmas Jumpandnag Baru mulai dari tahun 2006.

2. Presentase Posyandu Purnama dan Mandiri

Di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru, terdapat 19 posyandu yang aktif,

dengan posyandu purnama 60%, posyandu mandiri 20% dan posyandu madya

20%.

3. Presentase penduduk tidak merokok

Presentase penduduk untuk keseluruhan penduduk belum ada datanya

4. Proporsi penduduk yang telah menggunakan sarana kesehatan

Jumlah penduduk yang menggunakan sarana kesehatan per seribu penduduk

belum ada datanya.

5. Presentase penduduk yang terlindungi JPS – BK / Dana Sehat/ ASKES

Seluruh penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru memiliki

jaminan kesehatan.

C. Lingkungan Sehat

15

Page 16: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

Puskesmas Jumpandang Baru menjadikan tempat pemukiman masyarakat sebagai

indikator lingkungan sehat. Presentasenya antara lain.

1. Presentase rumah sehat

Presentase rumah sehat dari keseluruhan rumah pada tahun 2008 terdapat 4990

rumah yang terdapat di 5 kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang

Baru. Presentase rumah sehat hanya di wiayah Kalukuang adlaah 1196/932 x

100% = 128,32% dari keseluruhan rumah yang ada di Puskesmas Jumpandang

Baru

2. Presentase sekolah sehat

Sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Jumpandang Baru yaitu 21 sekolah

dengan 11 sekolah yang berkategorikan sekolah sehat. Jadi total presentasenya

52,4%.

3. Presentase sarana Ibadah Sehat

Ada sekitar 17 tempat ibadah di 5 kelurahan yang ada di wilayah kerja

Puskesmas Jumpandang Baru , namun tidak ada data tentang sarana ibadah yang

sehat

4. Jumlah tempat umum yang diperiksa

Tempat-tempat umu yang dimaksudkan di sini seperti perkantoran, hotel,

toko, pasar, restauran, salon, rumah makan, dan temapt lainnya. Di wilayah kerja

ada 53 tempat umu namun belum ada data tentang tempat umum yang diperiksa.

5. Presentase Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K1

Puskesmas Jumpandang Baru pada tahun 2008, jumlah ibu hamil yang

memeriksan K1 adalah 4370 orang sementara jumlah ibu hamil 1123 orang.

6. Presentase Ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4

Yang mendapat pelayanan K4 sebesar 3868 orang sedangkan jumlah ibu

hamil sebanyak 1123 orang. Hal ini dikarenakan Puskesmas Jumpandang Baru

melayani juga ibu hamil di wilayah kerja.

D. Pelayanan Kesehatan

Tujuan pokok upaya kesehatan adalah meningkatkan pemerataan dan mutu

upaya kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat. Sasaran program ini adalah

tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik pemerintah maupun

16

Page 17: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

swasta yang didukung oleh peran serta masyrakat dan sistem pembiayaan pra

upaya.

Pemberantsan Penyakit

a. Kusta

Di Puskesmas Jumpandang Baru jumlah penderita kusta hanya 1 penderita

pada tahun 2011. Dapat kita lihat d tabel.

Tahun MB PB total

2004 5 1 6

2005 2 - 2

2006 8 1 9

2007 2 1 3

2008 1 - 1

2009 1 1 2

2010 1 - 1

2011 1 - 1

b. Demam Berdarah Dengue

Jumlah penderita demam berdarah Dengue (DBD) pada semua Kelurahan pada

tahun 2011 tercatat 2 kasus.

5. KELUARGA MISKIN (GAKIN) JAMKESMAS DAN JAMKESDA

Berikut ini Kegiatan Jamkesmas Bidang Kesehatan Tahun 2011

No. Kegiatan Satuan Jumlah

A. Pelayanan Kesehatan keluarga

1 Jumlah sasaran Gakin Jiwa 9483

2 Jumlah Gakin Yang memiliki Jamkesmas Jiwa 6477

3 Jumlah Gakin yang berkunjung Jiwa 1150

4 Jumlah Kunjungan anggota Gakin Jiwa 4993

B. Pelayanan Kebidanan

1 Jumlah sasaran ibu hamil Gakin Jiwa 260

2 Jumlah Bumil yang mendapat ANC Jiwa -

3 Jumlah Bumil Gakin yang ditologn bidan Jiwa 100

17

Page 18: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

4 Jumlah Bufas Gakin Jiwa 99

5 Jumlah bufas/ bayi baru lahir gakin yang

mendapat pelayanan kesehatan

Jiwa 432

6 Jumlah ibu melahirkan/ibu nifas gakin yang

dirujuk ke puskesmas perawatan/ rumah sakit

Jiwa 13

7 Jumlah ibu melahirkan/ibu nifas gakin yang

dirujuk ke rumah sakit

Jiwa 21

C. Revitalisasi Posyandi\u

1 Jumlah penemuan TB paru Jiwa 61

2 Jumlah penedeita TB paru diobati Jiwa 47

3 Jumlah TB paru sembuh Jiwa 20

4 Jumlah penderitas klinis malaria yg diperiksa Jiwa 3

5 Jumlah penderita malaria follow up Jiwa -

E. SUMBER DAYA KESEHATAN

Upaya kesehatan dapat berdaya guna dan berhasil guna bila kebutuhan

sumber daya tenaga, biaya, dan sarana kesehatan terpenuhi

1. Tenaga

Jumlah tenaga tetap Puskesmas Jumpandang Baru sebanyak 53 orang

ditambah tanaga honor 10 orang dan tenaga tidak tetap sebanyak 11 orang.

Berdasarkan klasifikasi tenaga tahun 2011, dengan rincian sebagai berikut.

- Tenaga tetap kesehatan Puskesmas Jumpandang Baru

1. Dokter umum : 6 orang

2. Dokter Obgin : 1 orang

3. Dokter Gigi : 1 orang

4. Perawat : 17 orang

5. Magister kesehatan : 2 orang

6. Bidan :10 orang

7. Laboran : 2 orang

8. Kesling : 2 orang

9. Rekam Medis : 3 orang

18

Page 19: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

10. Nutrisionis : 1 orang

11. Perawat gigi : 1 orang

12. Fisioterapis : 1 orang

13. Apoteker : 2 orang

14. Administrasi : 1 orang

15. Surveilans : 2 orang

Jumlah : 53 orang

- Tenaga Honorer

1. Dapur : 2 orang

2. Cleaning Service : 6 orang

3. Keamanan : 1 orang

4. Tukang cuci : 1 orang

Jumlah : 10 orang

- Tenaga tidak tetap

A. Dokter Spesialis

1. Interna : 1 orang

2. Bedah : 1 orang

3. Anak : 1 orang

4. Mata : 1 orang

5. Kulkel : 1 orang

B. Dokter umum : 1 orang

C. Magang

1. S1 farmasi : 1 orang

2. DIII keperawatan : 3 orang

3. DIII fisioterapis : 1 orang

4. Perawat gigi : 1 orang

5. SPK : 3 orang

6. SMA : 2 orang

Jumlah : 11 orang

19

Page 20: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

2. Sarana Kesehatan

Penyediaan sarana keshatan merupakan kebutuhan pokok dalam upaya

peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan menjadi salah satu perhatian utama.

Puskesmas Jumpandang Baru merupakan puskesmas dengan Perawatan Rawat

Inap (PRI) dan memiliki 1 Pustu yang terletak di kelurahan Lakkang.

20

Page 21: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU

Program Kegiatan yang direncakan selama 2 minggu di Puskesmas

Jumpandang Baru telah dilaksanakan dan mendapat bantuan dari para petugas

puskesmas serta melibatkan masyarakat yang datang ke puskesmas dan posyandu

untuk berobat. Program-program tersebut meliputi

1. Mengikuti kegiatan Poliklinik

2. Mengikuti kegiatan UGD dan Kamar Obat

3. Mengikuti kegiatan kamar bersalin dan ruang ANC

4. Mengikuti kegiatan Imunisasi

5. Memberikan penyuluhan KB dan diabetes melitus

6. Peninjauan sarana pelayanan HIV, TB, dan Narkoba

7. Diskusi dan peninjauan P3M (Program Pencegahan Penyakit Menular)

8. Kunjungan Posyandu

A. Poliklinik

Poliklinik adalah bentuk pelayanan kesehatan rawat jalan yang bertujuan

untuk penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan baik sevara perseorangan

maupun berkelompok atau keluarga.

Kegiatan poliklinik dilaksanakan mulai hari Senin sampai sabtu mulai dari

pukul 8 pagi sampai pukul 12 siang. Selama dipoliklinik dilakukan pengamatan

tentang kegiatan anamnesis, pemeriksaan fisis, diagnosis, penatalaksanaan, serta

edukasi kepada pasien. Pasien juga dilengkapi dengan kartu berobat keluarga

sehingga penderita juga bisa mengajak sekaligus keluarga yang ingin berobat.

Keluhan yang paling sering ditemui berupa diare, flu, nyeri sendi, sakit kepala, dan

demam. Rata-rata pasien yang berkunjung adlaah anak-anak dan usia lanjut.

Menurut jenis kelamin lebih banyak pasien wanita yang datang berobat

dibandingkan dengan laki-laki. Selain pengobatan poliklinik melayani sistem

rujukan yang sesuai dengan peraturan tiap jaminan kesehatan.

21

Page 22: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

B. Kamar obat

Melayani setiap hari senin sampai sabtu mulai dari pukul 08.00- 14.00. kamar

obat diawasi oleh 2 orang apoteker. Data jenis obat-obatan terbanyak di Puskesmas

Jumpandang Baru bulan Desember 2011, yaitu:

- Vitamin C

- CTM

- Parasetamol

- Vitamin B compleks

- GG

- Vitamin B6

- Vitamin B1

- Amoksisilin

- Prednison

Obat antibiotik kini tidak dianjurkan pemakaian terlalu sering seperti tahun

2010. Hal ini dikarenakan Puskesmas Jumpandang Baru mencanangkan

pengobatan rasional sehingga pemakaian antibiotik diminimalkan guna mencegah

resistensi kuman.

C. Unit gawat Darurat

Unit gawat darurat merupakan salah satu fasilitas yang ada di Puskesmas

Jumpandang Baru . Unit ini melayani pasien kategori kegawatdaruratan misalnya

korban kecelakaan, diare dehidrasi berat, dan kejang demam. UGD melayani 24

jam dengan tenaga perawat dan dokter.

Di ruangan ini terdapat peralatan berupa alat-alat bersih dan steril, tempat

sampah medis, non medis serta tempat jarum, dan alat pensteril peralatan. Di sini

petugas lengkap memakai handscoen dan masker ketika mengangani pasien

masuk.

Jenis kegiatan yang kami lakukan antara lain mengamati dan melakukan observasi

serta melihat petunjuk-petunjuk penanganan kegawat daruratan yang ada di UGD

22

Page 23: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

D. Kamar bersalin

Kamar bersalin merupakan salah satu fasilitas yang berada di Puskesmas

Jumpandang Baru yang melayani dan membantu ibu dalam proses bersalinan. Di

ruangan ini terdapat 5 tempat tidur yang digunakan pasien untuk bersalin. Petugas

yang ada di ruangan ini dokter spesialis obstetri dan ginekologi, bidan-bidan

terlatih, dan mahasiswa praktek dari perguruan tinggi. Fasilitas ini dibuka 24 jam.

Pasien yang dapat ditolong adalah ibu hamil yang diperkirakan dapat bersalin

dengan normal sedangkan pasien yang tidak dapat bersalin secara normal maka

akan dirujuk ke rumah sakit bersalin. Setelah persalinan berlangsung, ibu akan

dipindahkan ke ruang perawatan dan akan dievaluasi oleh dokter dan minimal 2

hari perawatan boleh dipulangkan oleh dokter. Adapun jenis kegiatan yang

dilakukan antara lain mengikuti visite, dan mengobservasi ruangan bersalin.

E. Mengikuti kegiatan di kamar ANC dan imunisasi

Ruangan ini disebut Kamar Ibu dan Anak (KIA). Di ruangan ini terdapat 3

jenis kegaiatn yaitu konsultasi KB, ANC (Antenatal Care), dan Imunisasi. ANC

diadakan setiap hari selasa dan kamis. Imunisasi dilakukan pada hari senin dan

rabu, sedangkan konsultasi KB hari jumat dan sabtu. Pelayanan ini dimulai dari

jam 8 sampai jam 12 siang.

F. Peninjauan sarana HIV, TB, dan Narkoba

Salah satu program upaya Puskesmas Jumpandang Baru adalah program

penanggulangan HIV dan Narkoba. Tujuannya untuk menganggulangi pasien HIV

dan dampak buruk jarum suntik, yaitu ada 7 langkah antara lain:

- Harm reduction

- Terapi rumatan metadon

- VCT

- PMTCT (prevention Mother to Child)

- CST (Care Support and Treatment)

- PITC (Provider Initiated Testing and Counseling)

- NEP (Needle Exchange Program)

23

Page 24: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

Pelayanan TB paru merupakan pelayanan yang wajib pada puskesmas. TB di

Indonesia masih tergolong banya kasusnya. Maka itu pasien harus menjalani

pengobatan secara tepat dan adekuat. Pengobatan DOTS (Directly Observed

Therapy Short Course) adalah dianggap tepat untuk menganggulangi masalah

yang terjadi pada TB paru.

Elemen strategi DOTS adalah:

1. Komitmen politisi

2. Diagnosa Mikroskopik

3. Pengobatan jangka pendek dengan pengawasan langsung

4. Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu

5. Monitoring dan evaluasi

Jika didapatkan pasien dengan keluhan batuk lama lebih dari 3 minggu

disertai dengan gejala TB lainnya seperti keringat malam dan berat badan

menurun maka dilakukan pengambilan dahak 3 kali yaitu Sewaktu, Pagi, Sewaktu

(SPS).

- S = Sewaktu (dahak sewaktu kunjungan I) hari pertama

- P = Pagi (diambil saat bangun pagi) hari kedua

- S = sewaktu mengantarkan dahak pagi (hari kedua)

Interpretasinya antara lain:

SPS + + + (positif 3) = positif

+ + (positif 2 ) = Positif

+ + (gambaran radiologi) = Positif

- = negatif

Setiap Petugas yang mengobati pasien TB menjalankan fungsi kesehatan

masyarakat yang tidak saja memberikan panduan pengoabatan yang sesuai tetapi

juga dapat memantau kepatuhan berobat sekaligus menemukan kasus-kasus yang

tidak patuh obat terhadap rejimen pengobatan. Dengan demikian akan dapat

menjamin kepatuhan hingga pengobatan selesai.

G. Mengikuti Kegiatan Posyandu dan Penyuluhan kesehatan

Adapun kegiatan posyandu yang diikuti antara lain, pengobatan gratis di tempat

para lansia dan anak-anak, kegaiatan menimbang dan pemberian makanan

24

Page 25: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

tambahan buat bayi dan balita, dan pemeriksaan garam beryodium dari setiap

warga yang membawa untuk garamnya diperiksa. Kegiatan posyandu dilakukan

setiap hari dan setiap posyandu diikuti oleh dokter, bidan, apoteker dan perawat

serta para kader posyandu.

Kegiatan penyuluhan dilakukan di puskesmas kepada warga yang berkunjung

untuk berobat di puskesmas. Penyuluhan yang dilakukan adalah penyuluhan

Keluarga Berencana dan penyakit Diabetes mellitus.

H. Diskusi P3M (Program Penganggulangan Penyakit menulat)

Dalam diskusi ini dibahas tentang sejarah P3M (Program Pencengahan

Penyakit menular) serta peninjauan langsung dan observasi fasilitas Puskesmas

yang menunjang program ini. Fasilitas tersebut antara lain:

- Percontohan tempat sampah kering dan basah

- Insenerator yang aktif setiap pagi dalam mengolah limbah medis

- Program Needle Exchange serta konseling HIV dan TB.

- Program tanggap KLB (Kejadian Luar Biasa)

25

Page 26: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Selama Kami mengikuti kegiatan PKM Jumpandang Baru, yang dapat kami

simpulkan antara lain:

a) Program dasar Puskesmas yang telah berjalan dengan sebagaimana

mestinya, yaitu terlaksananya keenam program yaitu dapat dilihat:

i. Penyuluhan kepada warga setempat

ii. Kegiatan antenatal care dan imnunsasi

iii. Penyediaan tempat sampah dan pengengolahan limbah

iv. Pengobatan pasien di poliklinik

b) Program pengembangan yang ada di PKM Jumpandang Baru yaitu:

i. Konseling dan penangan HIV

ii. Pemeriksaan dan penatalaksanaan pasien TB

c) Universal Precaution di Puskesmas Jumpandang Baru dilakukan sesuai

protap yang ada terutama di kamar bersalin dan Unit Gawat Darurat

2. Saran

Menurut kami semua pelaksanaan kegiatan puskesmas berjalan sebagaimana

mestinya di Puskesmas Jumpandang Baru. Hal ini menjadi contoh bagi

puskesmas lainnya terutama di kota Makassar terutama dalam hal kebersihan

dan pengolahan sampah. Kemudian program konseling HIV bisa

disosialisasikan kepada masyarakat guna mengindentifikasi sejak dini

pendrita HIV terutama ibu hamil.

Adapun saran yang dapat kami berikan yakni diharapkan dapat menambah

program-program pengembangan puskesmas yang belum ada, mengingat

program yang lain seperti penanggulangan HIV dan TB sudah terlaksana

dengan cukup baik.

Kami merasa terkesan dengan Universal Precaution yang digalkkan dan juga

melihat slogan Puskesmas Jumpandang baru yaitu “Tidak ada sampah di

setiap langkah” semoga hal ini dapat dipertahankan.

26

Page 27: Laporan Puskesmas Jumpandang Baru5

27