Konstruktivisme

67
KONSTRUKTIVISME Wafa Kamilah Jeany Tiara Fauzi Windy Afifah Kelompok 6 Yulianti M. Fajri

Transcript of Konstruktivisme

Page 1: Konstruktivisme

KONSTRUKTIVISMEWafa Kamilah

Jeany Tiara Fauzi

Windy Afifah

Kelompok 6

Yulianti

M. Fajrin

Page 2: Konstruktivisme

PADA AWALNYA..

Muhammad Fajrin
jeany start
Page 3: Konstruktivisme

Muncul sebuah pemahaman bahwa faktor-faktor manusia lebih berpengaruh ketimbang pengaruh dari lingkungan. Ini juga dibarengi dengan bangkitnya psikologi kognitif yang menentang pernyataan behaviorisme.

Meskipun begitu, banyak peneliti merasa teoritersebut tidak dapat menangkap kompleksitas dari pembelajaran manusia.

Page 4: Konstruktivisme

LALU, APAKAH

BERHENTI SAMPAI SITU

SAJA?

Page 5: Konstruktivisme

Hal inilah yang menyebabkan para peneliti semakin jauh kearah fokus perhatian siswa. Meskipun peneliti-peneliti ini memberikan penekanan berbeda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses-proses kognitif pembelajaran dan siswa, perspektif teoritis yang mereka gunakan secara garisbesar dapat dikelompokkan dan disebutkonstruktivisme.

Page 6: Konstruktivisme

ASUMSI DAN PERSPEKTIFBanyak peneliti dan praktisi menanyakan beberapa asumsi psikologi kognitif terhadappembelajaran karena ada beberapa pendapat bahwa asumsi-asumsi ini tidak sepenuhnya menjelaskan pembelajaran dan pemahamansiswa.

Page 7: Konstruktivisme

Lalu, asumsi

seperti apa yang

dipertanyakan?

Page 8: Konstruktivisme

1. Kegiatan berpikir berada di dalam benak seseorang, bukan dalam interaksinya dengan orang-orang lain dan situasi-situasi.

Page 9: Konstruktivisme

Proses-proses pembelajaran dan berpikir relatif serupa antara satu orang-dengan orang lainnya dan beberapa situasi dapat mendorong proses berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi secara lebih baik dibanding situasi-situasi yang lainnya.

2

Page 10: Konstruktivisme

Kegiatan berpikir lebih banyak diperoleh dari pengetahuan dan keterampilannya darikompetensi-kompetensi konseptual umum yang berasal dari pengalaman-pengalaman dan kemampuan-kemampuan bawaan seseorang.

3

Page 11: Konstruktivisme

Jadi, apa itu sebenarnya

konstruktivisme?

Page 12: Konstruktivisme

Definisi Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah perspektif psikologis dan filosofis yang memandang bahwa masing-masing individu membentuk atau membangun sebagian besar dari apa yang mereka pelajari dan pahami. Konstruktivisme dipengaruhi teori Piaget dan Vigotsky

Page 13: Konstruktivisme

“Asumsi utama dari konstruktivisme adalah manusia

merupakan siswa aktif yang mengembangkan pengetahuan bagi diri sendiri.

Asumsi lainnya adalah guru sebaiknya tidak mengajar dalam artian menyampaikan pelajaran secara tradisional melainkanmembangun situasi-situasi yang melibatkan siswa secara aktif

dengan materi pelajaran

Page 14: Konstruktivisme

PERSPEKTIF APA SAJA YANG ADA DALAM KONSTRUKTIVISME?

Page 15: Konstruktivisme

EKSOGENUSPenguasaan pengetahuan merepresentasikan sebuah konstruksi ulang dari dunia luar

ENDOGENUSPengetahuan diperoleh dari pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya

DIALEKTIKALPengetahuan diperoleh dari interaksi-interaksi – interaksi antara orang – orang dari lingkungan-lingkungan mereka

Page 16: Konstruktivisme

KOGNISI BERKONTEKS

▸ Kognisi berkonteks merupakan hubungan – hubungan antara seseorang dengan sebuah situasi tertentu, proses-proses kognitif tidak hanya berada dalam benak seseorang

▸ Penelitian menyoroti pentingnya mencermati kognisi berkonteks sebagai sebuah sarana untuk memahami perkembangan kompetensi dalam bidang-bidang imu seperti literasi, matematika dan sains.

Page 17: Konstruktivisme

Kontribusi dan Aplikasi▷ Konstruktivisme masih dalam masa

pertumbuhan.▷ Masih diperlukan evaluasi dikarenakan

kekurangan konstruktivisme pada penekanannya terhadap relativisme.

▷ Konstruktivisme memiliki implikasi-implikasi penting bagi pengajaran dan rancangan kurikulum

▷ Konstruktivisme juga menggaris bawahi fokus perhatian untuk saat ini adalah pengajaran reflektif

Page 18: Konstruktivisme

Teori Perkembangan Kognitif PiagetSeperti yang dikatakan sebelumnya bahwa teori Piaget adalah salah satu teori yang memunculkan konstruktivisme.

Piaget membagi faktor perkembangan kognitif menjadi 4, yaitu lingkungan fisik, pengalaman dan lingkungan sosial, pertumbuhan biologis, dan ekuilibrasi

Page 19: Konstruktivisme

EKUILIBRASI

Ekulibrasi mengacu pada dorongan biologis untuk menciptakan sebuah kondisi keseimbangan yang optimal antara struktur-struktur kognitif dan lingkungan.

Ada dua unsur komponen dalam ekulibrasi, yaitu asimilasi dan akomodasi

Page 20: Konstruktivisme

ASIMILASIAsmiliasi mengacu pada menyesuaikan realitas eksternal dengan struktur kognitif yang ada.

Akomodasi adalah mengubah strukturinternal untuk memberikan konsistensi dengan realitas eksternal

AKOMODASI

Keduanya merupakan proses yang saling melengkapi. Ketika realita diasimilasikan , struktur-struktur diakomodasikan.

Muhammad Fajrin
jeany end
Page 21: Konstruktivisme

Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget1. Sensomotorik ( lahir sampai dua

tahun )2. Pra-operasional (2-7 tahun)3. Operasional konkret (7-11 tahun)4. Operasional formal (11 sampai

dewasa)

Page 22: Konstruktivisme

MEKANISME PEMBELAJARAN○ Perkembangan berlangsung secara alami

melalui interaksi rutin dengan lingkungan fisik dan

○ Pembelajaran hanya dapat terjadi ketika anak-anak mengalami konflik kognitif dan terlibat dalam asimilasi dan akomodasi untuk membangun atau mengubah struktur internal.

Page 23: Konstruktivisme

IMPLIKASI TEORI PIAGET BAGI PENDIDIKAN

› Pahami perkembangan kognitifnya

› Jaga siswa agar tetap aktif› Ciptakan ketidaksesuaian› Memberikan interaksi sosial

Page 24: Konstruktivisme

Teori Sosiokultural VigotskySeperti yang dikatakan sebelumnya bahwa teori Vigotsky juga teori yang memunculkan konstruktivisme.

Vygotsky seorang Marxist dan pandangan-pandangannya merepresentasikan usaha untuk menerapkan ide-ide Marxist tentang perubahan sosial terhadap bahasa dan perkembangan.

Page 25: Konstruktivisme

Prinsip Dasar Teori Vigotsky- Berfokus pada aktivitas bermakna sosial

sebagai pengaruh penting terhadap pikiran sadar manusia

- Menitikberatkan interaksi dari faktor-faktor interpersonal, kultural-historis, dan individual sebagai kunci dari perkembangan manusia

- Seluruh fungsi mental yang lebih tinggi berasal dari lingkungan sosial

“Berbahagialah generasi muda, karena mereka yang akan mewariskan hutang bangsa” - Herbert Hoover

Page 26: Konstruktivisme

Zona Perkembangan Prosikmal ( ZPD )Jarak antara level perkembangan actual yang ditentukan melalui pemecahan masalah secara mandiri dan level potensi perkembangan yang ditentukan melalui pemecahan masalah dengan bantuan orang dewasa atau dengan kerja sama dengan teman-teman sebaya yang lebih mampu.

Page 27: Konstruktivisme

APLIKASI TEORI VIGOTSKY1.Studi tentang pengaturan diri2.Membantu siswa memperoleh mediator kognitif

3.Pengajaran timbal balik4.Kolaborasi dengan teman sebaya5.Praktik magang

Page 28: Konstruktivisme

Kritik Teori Vigotsky- Sulit untuk menilai kontribusi-kontribusi teori Vigotsky terhadap perkembangan manusia dan pembelajaran karena terbatasnya karya Vigotsky yang beredar saat itu.- Para peneliti dan praktisi cenderung memfokuskan perhatian pada ZPD tanpa menempatkan dalam konteks teoretis lebih besar- Persoalan lainnya adalah ketika aplikasi dari teori vygotsky didiskusikan, sering bukan merupakan bagian teori, tetapi sesuatu yang tampak sesuai dengan konteks teori tersebut

Page 29: Konstruktivisme

TUTURAN PRIBADI

▸ Tuturan Pribadi mengacu pada sekumpulan fenomena tuturan yang memiliki fungsi pengaturan diri tetapi tidak komunikatif secara sosial

▸ Vygotsky mengajukan hipotesis bahwa tuturan pribadi mengikuti pola perkembangan garis lengkung

▸ Verbalisasi terbuka meningkat sampai usia 6 atau 7 tahun, dan setelah itu kecenderungan ini menurun ketika mencapai usia 8 sampai 10 tahun

Muhammad Fajrin
yuli start
Page 30: Konstruktivisme

“Verbalisasi adalah penjelasan

gagasan melalui kata-kata

DEFINISI VERBALISASI

Page 31: Konstruktivisme

MANFAAT VERBALISASI› Membantu siswa bekerja secara

sistematis› Membantu siswa yang mengalami

kesulitan dalam mengerjakan tugas

Namun, sayangnya verbalisasi tampaknya tidak menunjang pembelajaran ketika peserta didik dapat mengatasi tugas tanpa harus melisankannya

Page 32: Konstruktivisme

Definisi Permasalahan( Masalahku

apa? )

Verbalisasi bisa menjadi beberapa tipe pertanyaan, seperti :

Pemusatan Perhatian

( Aku harus memerhatikan

apa yang kukerjakan )

Perencanaan respons

( Aku harus melakukannya dengan hati-

hati )

Penguatan Diri( Aku cantik banget ya )

Evaluasi Diri( Aku beneran

cantik ga sih? )

Penanganan Masalah

( Kalo kurang cantik fotonya aku edit aja

ah )

Page 33: Konstruktivisme

Pembelajaran dengan mediasi sosial

Pembelajaran merupakan proses yang dimediasi secara sosial, baik melalui simbol, bahasa, dan tanda-tanda. Mediasi sosial dapat mempengaruhi penguasaan konsep seseorang

Page 34: Konstruktivisme

Pengaturan DiriVygotsky menyatakan pengaturan diri melibatkan koordinasi proses mental seperti perencanaan, penggabungan, dan pembentukan konsep-konsep.Pengaturan dini pada anak-anak mungkin masih kasar dan banyak melibatkan orang lain

Page 35: Konstruktivisme

“Tidak banyak yang membahas motivasi dalam konstruktivisme. Namun, konsep motivasi bisa dipakai dalam konstruktivisme. Aspek-aspek

motivasi yang relevan diantaranya, faktor-faktor kontekstual, teori-teori implisit, dan

harapan-harapan guru

Motivasi dalam Konstruktivisme

Page 36: Konstruktivisme

1.Faktor-Faktor Kontekstual

Sebuah topik yang relevan dengan konstruktivisme mengenai organisasi dan struktur, yakni bagaimana siswa dikelompokkan dalam pembelajaran, bagaimana hasil belajar, dievaluasi dan dihargai, otoritas dibangun, dan bagaimana waktu dijadwalkan

Page 37: Konstruktivisme

“Aspek penting dalam organisasi dan struktur adalah dimensionalitas”

Page 38: Konstruktivisme

KARAKTERISTIK

TIDAK DIMENSIONAL

MULTI DIMENSIONAL

Pembedaan struktur tugas

Tugas sama Tugas dibedakan

Otonomi Siswa

Rendah, pilihan sedikit

Tinggi, banyak pilihan

Pola-pola pengelompokan

Berdasarkan kemampuan

Tidak berdasarkan kemampuan

Evaluasi kinerja belajar

Bersifat publik, banyak perbandingan sosial

Bersifat privasi, lebih sedikit perbandingan sosial

Page 39: Konstruktivisme

Kelas yang tidak dimensional tidak selalu negatif, kelas tersebut bisa menimbulkan motivasi berprestasi bagi peserta didik

berprestasi tinggi meskipun kondisi tersebut juga memberikan efek negatif

kepada peserta didik yang lainnya

Page 40: Konstruktivisme

TARGET

Target merupakan singkatan yang terdiri dari task

design (rancangan tugas), distribution of authority

(distribusi otoritas), recognition of students

(pengakuan terhadap siswa), grouping

arrangements (aturan pengelompokan), evaluation practices (praktik evaluasi), dan time allocation

(alokasi waktu)

Page 41: Konstruktivisme

BAGAIMANA faktor-faktor TARGET mempengaruhi motivasi dan

pembelajaran?

Page 42: Konstruktivisme

1.TASKMelalui perancangan kegiatan

belajar dan tugas tugas.

Contoh : Membuat pembelajaran menarik, membantu siswa mengembangkan keterampilan

tertentu

Page 43: Konstruktivisme

Kondisi dimana peserta didik mendapat tanggung jawab dalam suatu bidang

2. Authority

Contoh : Memberi kesempatan pada siswa untuk mengambil keputusan, memberi kesempatan

siswa untuk melakukan sesuatu

Page 44: Konstruktivisme

3. RecognitionBerupa pemberian pujian ataupun imbalan

Contoh : Memberikan pengakuan yang sifatnya pribadi, memberi kesempatan bagi semua siswa untuk memperoleh imbalan

Page 45: Konstruktivisme

4.Grouping

Berupa individual, kelompok kecil, ataupun kelompok besar

Contoh : Kelompok yang heterogen, tugas kelompok, tugas individu

Page 46: Konstruktivisme

5.EvaluationMetode untuk

memantau dan menilai pembelajaran

Contoh : Mengevaluasi penguasaan materi tiap siswa, memberi kesempatan untuk meningkatkan hasil belajar, evaluasi secara pribadi

Page 47: Konstruktivisme

6. Time Kesesuaian beban kerja, ritme, waktu

yang dialokasikan untuk menyelesaikan tugas

Contoh : Menyesuaikan persyaratan bagi yang kesulitan, dan memberi mereka kesempatan

untuk merencakan waktu sendiri

Muhammad Fajrin
yuli end
Page 48: Konstruktivisme

2. Teori-teori ImplisitKonstruktivisme mengandung teori-teori implisit mengenai bagaimana mereka belajar, apa yang membantu prestasi belajar, serta bagaimana motivasi mempengaruhi kinerja belajarTerdapat dua teori implisit menurut peneliti tentang peran kemampuan dalam prestasi belajar, yaitu teori entitas (pola pikir tetap) dan incremental (pola pikir berkembang)

Page 49: Konstruktivisme

ENTITASMeyakini kemampuan sebagai sifat bawaan yang tidak berubah dan di luar kendalinya

Meyakini kemampuan adalah keterampilan yang dapat mereka tingkatkan dengan belajar

INCREMENTAL

Perspektif-perspektif ini memengaruhi motivasi dan pada akhirnya memengaruhi pembelajaran dan prestasi

Page 50: Konstruktivisme

3. Harapan-harapan Guru

▸ Teori dan penelitian menunjukkan bahwa harapan-harapan guru terhadap siswa berkaitan dengan tindakan-tindakan guru dan prestasi siswa

▸ Setelah membentuk harapan, guru dapat menyampaikannya melalui iklim sosial-emosional, input verbal, output verbal, dan umpan-balik.

▸ Harapan guru yang sesuai dapat meningkatkan pembelajaran, terlebih jika berdasarkan pencapaian mereka sebelumnya

Page 51: Konstruktivisme

Iklim Sosial-Emosional

( Memberikan tindakan

bersahabat )

Penyampaian harapan oleh guruInput verbal

( Memberikan materi berbeda dari yang lain )

Output verbal( Mengacu pada

lamanya interaksi

akademik )

Umpan-balik( Pemberian pujian dan

kritik )

Page 52: Konstruktivisme

“Harapan yang dimiliki guru terhadap peserta didik dapat memberikan

pengaruh positif dan negatif terhadap peserta didik. Maka dari itu, perlu adanya pertimbangan dari guru

untuk membuat harapan yang relevan dengan peserta didik

Page 53: Konstruktivisme

Linkungan Pembelajaran Konstruktivis

Belajar dalam setting konstruktivitas bukan berarti membiarkan siswa melakukan apa saja yang mereka mau.Dalam konstruktivisme, guru berinteraksi dengan siswa dengan mengobservasi sudut pandang mereka dan portofolio-potrofolio siswa

Page 54: Konstruktivisme

Prinsip lingkungan pembelajaran konstruktivis1. Menghadirkan masalah yang kuat

relevansinya terhadap siswa2. Menyusun pembelajaran di seputar konsep

pokok3. Memahami sudut pandang siswa4. Mengadaptasi kurikulum untuk

memperhatikan asumsi siswa5. Menilai pembelajaran siswa dalam konteks

pengajaran

Page 55: Konstruktivisme

PRINSIP PEMBELARAJAN ALA APA ABAD 21

▸Faktor Kognitif dan Metakognitif▸Faktor Motivasional dan Afektif▸Faktor Perkembangan Sosial▸Faktor Perbedaan Individu

Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan panduan dalam manajemen pembelajaran

APA = AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION

Muhammad Fajrin
wafa start
Page 56: Konstruktivisme

Faktor Kognitif dan Metakognitif1.Sifat dari proses pembelajaran2.Tujuan dari proses pembelajaran

3.Konstruksi pengetahuan4.Pemikiran strategis5.Berpikir tentang pikiran6.Konteks pembelajaran

Page 57: Konstruktivisme

FAKTOR MOTIVASIONAL DAN AFEKTIF

1.Pengaruh motivasi emosi pada

pembelajaran

2.Motivasi instrinsik belajar

3.Efek-efek motivasi terhadap upaya

Page 58: Konstruktivisme

FAKTOR PERKEMBANGAN SOSIAL

1.Pengaruh perkembangan sosial terhadap pembelajaran

Page 59: Konstruktivisme

FAKTOR PERBEDAAN INDIVIDU

1.Perbedaan linguistik2.Perbedaan kultur3.Perbedaan latar belakang

Page 60: Konstruktivisme

Jim MarshallJim merupakan salah satu yang mengaplikasikan prinsip pembelajaran ala APA. Jim menyadari bahwa banyak siswa yang tidak tertarik untuk belajar sejarah.Yang dilakukan Jim untuk mengatasi hal itu : menggunakan film, darmawisata, memerankan peristiwa sejarah, dan menghubungkannya dengan dunia sekarangYang dihindari oleh Jim : menghafal isi pelajaran

Page 61: Konstruktivisme

BAGAIMANA bentuk pengaplikasian konstruktivisme

dalam pengajaran?

Page 62: Konstruktivisme

1.Belajar-MenemukanBelajar-menemukan mengacu pada

penguasaan pengetahuan untuk diri sendiri. Metode yang

melibatkan peserta didik untuk mencoba memecahkan masalah

dengan caranya sendiri berdasarkan panduan yang

diberikan

Page 63: Konstruktivisme

Dalam pembelajaran kooperatif, tujuannya adalah menumbuhkan kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam menghadapi sesuatu

2. Pembelajaran Kooperatif

Page 64: Konstruktivisme

3. Diskusi dan DebatDiskusi dan debat digunakan untuk mengapatkan pemahaman konsep yang tinggi dari berbagai sisi pemahaman sebuah topik

Page 65: Konstruktivisme

4. PENGAJARAN REFLEKTIF

Pengajaran reflektif pengambilan keputusan yang memperhitungkan pengetahuan tentang siswa, konteks, proses-proses psikologi, pembelajaran dan motivasi, serta pengetahuan tentang diri sendiri.

Muhammad Fajrin
wafa end
Page 66: Konstruktivisme

THANKS!Ada pertanyaan?You can find us at your heart

��

Page 67: Konstruktivisme

CreditsSpecial thanks to all the people who made and released these awesome resources for free:× Presentation template by

SlidesCarnival