Konstruktivisme
-
Upload
muhammad-fajrin -
Category
Education
-
view
84 -
download
0
Transcript of Konstruktivisme
KONSTRUKTIVISMEWafa Kamilah
Jeany Tiara Fauzi
Windy Afifah
Kelompok 6
Yulianti
M. Fajrin
PADA AWALNYA..
Muncul sebuah pemahaman bahwa faktor-faktor manusia lebih berpengaruh ketimbang pengaruh dari lingkungan. Ini juga dibarengi dengan bangkitnya psikologi kognitif yang menentang pernyataan behaviorisme.
Meskipun begitu, banyak peneliti merasa teoritersebut tidak dapat menangkap kompleksitas dari pembelajaran manusia.
LALU, APAKAH
BERHENTI SAMPAI SITU
SAJA?
Hal inilah yang menyebabkan para peneliti semakin jauh kearah fokus perhatian siswa. Meskipun peneliti-peneliti ini memberikan penekanan berbeda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses-proses kognitif pembelajaran dan siswa, perspektif teoritis yang mereka gunakan secara garisbesar dapat dikelompokkan dan disebutkonstruktivisme.
ASUMSI DAN PERSPEKTIFBanyak peneliti dan praktisi menanyakan beberapa asumsi psikologi kognitif terhadappembelajaran karena ada beberapa pendapat bahwa asumsi-asumsi ini tidak sepenuhnya menjelaskan pembelajaran dan pemahamansiswa.
Lalu, asumsi
seperti apa yang
dipertanyakan?
1. Kegiatan berpikir berada di dalam benak seseorang, bukan dalam interaksinya dengan orang-orang lain dan situasi-situasi.
Proses-proses pembelajaran dan berpikir relatif serupa antara satu orang-dengan orang lainnya dan beberapa situasi dapat mendorong proses berpikir pada tingkatan yang lebih tinggi secara lebih baik dibanding situasi-situasi yang lainnya.
2
Kegiatan berpikir lebih banyak diperoleh dari pengetahuan dan keterampilannya darikompetensi-kompetensi konseptual umum yang berasal dari pengalaman-pengalaman dan kemampuan-kemampuan bawaan seseorang.
3
Jadi, apa itu sebenarnya
konstruktivisme?
Definisi Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah perspektif psikologis dan filosofis yang memandang bahwa masing-masing individu membentuk atau membangun sebagian besar dari apa yang mereka pelajari dan pahami. Konstruktivisme dipengaruhi teori Piaget dan Vigotsky
“Asumsi utama dari konstruktivisme adalah manusia
merupakan siswa aktif yang mengembangkan pengetahuan bagi diri sendiri.
Asumsi lainnya adalah guru sebaiknya tidak mengajar dalam artian menyampaikan pelajaran secara tradisional melainkanmembangun situasi-situasi yang melibatkan siswa secara aktif
dengan materi pelajaran
PERSPEKTIF APA SAJA YANG ADA DALAM KONSTRUKTIVISME?
EKSOGENUSPenguasaan pengetahuan merepresentasikan sebuah konstruksi ulang dari dunia luar
ENDOGENUSPengetahuan diperoleh dari pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya
DIALEKTIKALPengetahuan diperoleh dari interaksi-interaksi – interaksi antara orang – orang dari lingkungan-lingkungan mereka
KOGNISI BERKONTEKS
▸ Kognisi berkonteks merupakan hubungan – hubungan antara seseorang dengan sebuah situasi tertentu, proses-proses kognitif tidak hanya berada dalam benak seseorang
▸ Penelitian menyoroti pentingnya mencermati kognisi berkonteks sebagai sebuah sarana untuk memahami perkembangan kompetensi dalam bidang-bidang imu seperti literasi, matematika dan sains.
Kontribusi dan Aplikasi▷ Konstruktivisme masih dalam masa
pertumbuhan.▷ Masih diperlukan evaluasi dikarenakan
kekurangan konstruktivisme pada penekanannya terhadap relativisme.
▷ Konstruktivisme memiliki implikasi-implikasi penting bagi pengajaran dan rancangan kurikulum
▷ Konstruktivisme juga menggaris bawahi fokus perhatian untuk saat ini adalah pengajaran reflektif
Teori Perkembangan Kognitif PiagetSeperti yang dikatakan sebelumnya bahwa teori Piaget adalah salah satu teori yang memunculkan konstruktivisme.
Piaget membagi faktor perkembangan kognitif menjadi 4, yaitu lingkungan fisik, pengalaman dan lingkungan sosial, pertumbuhan biologis, dan ekuilibrasi
EKUILIBRASI
Ekulibrasi mengacu pada dorongan biologis untuk menciptakan sebuah kondisi keseimbangan yang optimal antara struktur-struktur kognitif dan lingkungan.
Ada dua unsur komponen dalam ekulibrasi, yaitu asimilasi dan akomodasi
ASIMILASIAsmiliasi mengacu pada menyesuaikan realitas eksternal dengan struktur kognitif yang ada.
Akomodasi adalah mengubah strukturinternal untuk memberikan konsistensi dengan realitas eksternal
AKOMODASI
Keduanya merupakan proses yang saling melengkapi. Ketika realita diasimilasikan , struktur-struktur diakomodasikan.
Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget1. Sensomotorik ( lahir sampai dua
tahun )2. Pra-operasional (2-7 tahun)3. Operasional konkret (7-11 tahun)4. Operasional formal (11 sampai
dewasa)
MEKANISME PEMBELAJARAN○ Perkembangan berlangsung secara alami
melalui interaksi rutin dengan lingkungan fisik dan
○ Pembelajaran hanya dapat terjadi ketika anak-anak mengalami konflik kognitif dan terlibat dalam asimilasi dan akomodasi untuk membangun atau mengubah struktur internal.
IMPLIKASI TEORI PIAGET BAGI PENDIDIKAN
› Pahami perkembangan kognitifnya
› Jaga siswa agar tetap aktif› Ciptakan ketidaksesuaian› Memberikan interaksi sosial
Teori Sosiokultural VigotskySeperti yang dikatakan sebelumnya bahwa teori Vigotsky juga teori yang memunculkan konstruktivisme.
Vygotsky seorang Marxist dan pandangan-pandangannya merepresentasikan usaha untuk menerapkan ide-ide Marxist tentang perubahan sosial terhadap bahasa dan perkembangan.
Prinsip Dasar Teori Vigotsky- Berfokus pada aktivitas bermakna sosial
sebagai pengaruh penting terhadap pikiran sadar manusia
- Menitikberatkan interaksi dari faktor-faktor interpersonal, kultural-historis, dan individual sebagai kunci dari perkembangan manusia
- Seluruh fungsi mental yang lebih tinggi berasal dari lingkungan sosial
“Berbahagialah generasi muda, karena mereka yang akan mewariskan hutang bangsa” - Herbert Hoover
Zona Perkembangan Prosikmal ( ZPD )Jarak antara level perkembangan actual yang ditentukan melalui pemecahan masalah secara mandiri dan level potensi perkembangan yang ditentukan melalui pemecahan masalah dengan bantuan orang dewasa atau dengan kerja sama dengan teman-teman sebaya yang lebih mampu.
APLIKASI TEORI VIGOTSKY1.Studi tentang pengaturan diri2.Membantu siswa memperoleh mediator kognitif
3.Pengajaran timbal balik4.Kolaborasi dengan teman sebaya5.Praktik magang
Kritik Teori Vigotsky- Sulit untuk menilai kontribusi-kontribusi teori Vigotsky terhadap perkembangan manusia dan pembelajaran karena terbatasnya karya Vigotsky yang beredar saat itu.- Para peneliti dan praktisi cenderung memfokuskan perhatian pada ZPD tanpa menempatkan dalam konteks teoretis lebih besar- Persoalan lainnya adalah ketika aplikasi dari teori vygotsky didiskusikan, sering bukan merupakan bagian teori, tetapi sesuatu yang tampak sesuai dengan konteks teori tersebut
TUTURAN PRIBADI
▸ Tuturan Pribadi mengacu pada sekumpulan fenomena tuturan yang memiliki fungsi pengaturan diri tetapi tidak komunikatif secara sosial
▸ Vygotsky mengajukan hipotesis bahwa tuturan pribadi mengikuti pola perkembangan garis lengkung
▸ Verbalisasi terbuka meningkat sampai usia 6 atau 7 tahun, dan setelah itu kecenderungan ini menurun ketika mencapai usia 8 sampai 10 tahun
“Verbalisasi adalah penjelasan
gagasan melalui kata-kata
DEFINISI VERBALISASI
MANFAAT VERBALISASI› Membantu siswa bekerja secara
sistematis› Membantu siswa yang mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas
Namun, sayangnya verbalisasi tampaknya tidak menunjang pembelajaran ketika peserta didik dapat mengatasi tugas tanpa harus melisankannya
Definisi Permasalahan( Masalahku
apa? )
Verbalisasi bisa menjadi beberapa tipe pertanyaan, seperti :
Pemusatan Perhatian
( Aku harus memerhatikan
apa yang kukerjakan )
Perencanaan respons
( Aku harus melakukannya dengan hati-
hati )
Penguatan Diri( Aku cantik banget ya )
Evaluasi Diri( Aku beneran
cantik ga sih? )
Penanganan Masalah
( Kalo kurang cantik fotonya aku edit aja
ah )
Pembelajaran dengan mediasi sosial
Pembelajaran merupakan proses yang dimediasi secara sosial, baik melalui simbol, bahasa, dan tanda-tanda. Mediasi sosial dapat mempengaruhi penguasaan konsep seseorang
Pengaturan DiriVygotsky menyatakan pengaturan diri melibatkan koordinasi proses mental seperti perencanaan, penggabungan, dan pembentukan konsep-konsep.Pengaturan dini pada anak-anak mungkin masih kasar dan banyak melibatkan orang lain
“Tidak banyak yang membahas motivasi dalam konstruktivisme. Namun, konsep motivasi bisa dipakai dalam konstruktivisme. Aspek-aspek
motivasi yang relevan diantaranya, faktor-faktor kontekstual, teori-teori implisit, dan
harapan-harapan guru
Motivasi dalam Konstruktivisme
1.Faktor-Faktor Kontekstual
Sebuah topik yang relevan dengan konstruktivisme mengenai organisasi dan struktur, yakni bagaimana siswa dikelompokkan dalam pembelajaran, bagaimana hasil belajar, dievaluasi dan dihargai, otoritas dibangun, dan bagaimana waktu dijadwalkan
“Aspek penting dalam organisasi dan struktur adalah dimensionalitas”
KARAKTERISTIK
TIDAK DIMENSIONAL
MULTI DIMENSIONAL
Pembedaan struktur tugas
Tugas sama Tugas dibedakan
Otonomi Siswa
Rendah, pilihan sedikit
Tinggi, banyak pilihan
Pola-pola pengelompokan
Berdasarkan kemampuan
Tidak berdasarkan kemampuan
Evaluasi kinerja belajar
Bersifat publik, banyak perbandingan sosial
Bersifat privasi, lebih sedikit perbandingan sosial
Kelas yang tidak dimensional tidak selalu negatif, kelas tersebut bisa menimbulkan motivasi berprestasi bagi peserta didik
berprestasi tinggi meskipun kondisi tersebut juga memberikan efek negatif
kepada peserta didik yang lainnya
TARGET
Target merupakan singkatan yang terdiri dari task
design (rancangan tugas), distribution of authority
(distribusi otoritas), recognition of students
(pengakuan terhadap siswa), grouping
arrangements (aturan pengelompokan), evaluation practices (praktik evaluasi), dan time allocation
(alokasi waktu)
BAGAIMANA faktor-faktor TARGET mempengaruhi motivasi dan
pembelajaran?
1.TASKMelalui perancangan kegiatan
belajar dan tugas tugas.
Contoh : Membuat pembelajaran menarik, membantu siswa mengembangkan keterampilan
tertentu
Kondisi dimana peserta didik mendapat tanggung jawab dalam suatu bidang
2. Authority
Contoh : Memberi kesempatan pada siswa untuk mengambil keputusan, memberi kesempatan
siswa untuk melakukan sesuatu
3. RecognitionBerupa pemberian pujian ataupun imbalan
Contoh : Memberikan pengakuan yang sifatnya pribadi, memberi kesempatan bagi semua siswa untuk memperoleh imbalan
4.Grouping
Berupa individual, kelompok kecil, ataupun kelompok besar
Contoh : Kelompok yang heterogen, tugas kelompok, tugas individu
5.EvaluationMetode untuk
memantau dan menilai pembelajaran
Contoh : Mengevaluasi penguasaan materi tiap siswa, memberi kesempatan untuk meningkatkan hasil belajar, evaluasi secara pribadi
6. Time Kesesuaian beban kerja, ritme, waktu
yang dialokasikan untuk menyelesaikan tugas
Contoh : Menyesuaikan persyaratan bagi yang kesulitan, dan memberi mereka kesempatan
untuk merencakan waktu sendiri
2. Teori-teori ImplisitKonstruktivisme mengandung teori-teori implisit mengenai bagaimana mereka belajar, apa yang membantu prestasi belajar, serta bagaimana motivasi mempengaruhi kinerja belajarTerdapat dua teori implisit menurut peneliti tentang peran kemampuan dalam prestasi belajar, yaitu teori entitas (pola pikir tetap) dan incremental (pola pikir berkembang)
ENTITASMeyakini kemampuan sebagai sifat bawaan yang tidak berubah dan di luar kendalinya
Meyakini kemampuan adalah keterampilan yang dapat mereka tingkatkan dengan belajar
INCREMENTAL
Perspektif-perspektif ini memengaruhi motivasi dan pada akhirnya memengaruhi pembelajaran dan prestasi
3. Harapan-harapan Guru
▸ Teori dan penelitian menunjukkan bahwa harapan-harapan guru terhadap siswa berkaitan dengan tindakan-tindakan guru dan prestasi siswa
▸ Setelah membentuk harapan, guru dapat menyampaikannya melalui iklim sosial-emosional, input verbal, output verbal, dan umpan-balik.
▸ Harapan guru yang sesuai dapat meningkatkan pembelajaran, terlebih jika berdasarkan pencapaian mereka sebelumnya
Iklim Sosial-Emosional
( Memberikan tindakan
bersahabat )
Penyampaian harapan oleh guruInput verbal
( Memberikan materi berbeda dari yang lain )
Output verbal( Mengacu pada
lamanya interaksi
akademik )
Umpan-balik( Pemberian pujian dan
kritik )
“Harapan yang dimiliki guru terhadap peserta didik dapat memberikan
pengaruh positif dan negatif terhadap peserta didik. Maka dari itu, perlu adanya pertimbangan dari guru
untuk membuat harapan yang relevan dengan peserta didik
Linkungan Pembelajaran Konstruktivis
Belajar dalam setting konstruktivitas bukan berarti membiarkan siswa melakukan apa saja yang mereka mau.Dalam konstruktivisme, guru berinteraksi dengan siswa dengan mengobservasi sudut pandang mereka dan portofolio-potrofolio siswa
Prinsip lingkungan pembelajaran konstruktivis1. Menghadirkan masalah yang kuat
relevansinya terhadap siswa2. Menyusun pembelajaran di seputar konsep
pokok3. Memahami sudut pandang siswa4. Mengadaptasi kurikulum untuk
memperhatikan asumsi siswa5. Menilai pembelajaran siswa dalam konteks
pengajaran
PRINSIP PEMBELARAJAN ALA APA ABAD 21
▸Faktor Kognitif dan Metakognitif▸Faktor Motivasional dan Afektif▸Faktor Perkembangan Sosial▸Faktor Perbedaan Individu
Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan panduan dalam manajemen pembelajaran
APA = AMERICAN PSYCHOLOGICAL ASSOCIATION
Faktor Kognitif dan Metakognitif1.Sifat dari proses pembelajaran2.Tujuan dari proses pembelajaran
3.Konstruksi pengetahuan4.Pemikiran strategis5.Berpikir tentang pikiran6.Konteks pembelajaran
FAKTOR MOTIVASIONAL DAN AFEKTIF
1.Pengaruh motivasi emosi pada
pembelajaran
2.Motivasi instrinsik belajar
3.Efek-efek motivasi terhadap upaya
FAKTOR PERKEMBANGAN SOSIAL
1.Pengaruh perkembangan sosial terhadap pembelajaran
FAKTOR PERBEDAAN INDIVIDU
1.Perbedaan linguistik2.Perbedaan kultur3.Perbedaan latar belakang
Jim MarshallJim merupakan salah satu yang mengaplikasikan prinsip pembelajaran ala APA. Jim menyadari bahwa banyak siswa yang tidak tertarik untuk belajar sejarah.Yang dilakukan Jim untuk mengatasi hal itu : menggunakan film, darmawisata, memerankan peristiwa sejarah, dan menghubungkannya dengan dunia sekarangYang dihindari oleh Jim : menghafal isi pelajaran
BAGAIMANA bentuk pengaplikasian konstruktivisme
dalam pengajaran?
1.Belajar-MenemukanBelajar-menemukan mengacu pada
penguasaan pengetahuan untuk diri sendiri. Metode yang
melibatkan peserta didik untuk mencoba memecahkan masalah
dengan caranya sendiri berdasarkan panduan yang
diberikan
Dalam pembelajaran kooperatif, tujuannya adalah menumbuhkan kemampuan bekerja sama dengan orang lain dalam menghadapi sesuatu
2. Pembelajaran Kooperatif
3. Diskusi dan DebatDiskusi dan debat digunakan untuk mengapatkan pemahaman konsep yang tinggi dari berbagai sisi pemahaman sebuah topik
4. PENGAJARAN REFLEKTIF
Pengajaran reflektif pengambilan keputusan yang memperhitungkan pengetahuan tentang siswa, konteks, proses-proses psikologi, pembelajaran dan motivasi, serta pengetahuan tentang diri sendiri.
THANKS!Ada pertanyaan?You can find us at your heart
��
CreditsSpecial thanks to all the people who made and released these awesome resources for free:× Presentation template by
SlidesCarnival