Teori Konstruktivisme Dan Behaviorisme

38
TEORI KONTRUKTIV ISME BY HARIS CAHYADI NIM.151.12.4.062 KELAS 2 B

description

data kuliah sya

Transcript of Teori Konstruktivisme Dan Behaviorisme

TEORI

KONTRUKTIVISME

BY HARIS CAHYADINIM.151.12.4.062

KELAS 2 B

KONSTRUKTIVISME

adalah salah satu aliran filsafat pengetahuan

(epistemologi) yang mempertanyakan:

Apa itu Pengetahuan

Bagaimana orang membangun

pengetahuan

TEORI KONTRUKTIVISME

NEXT

Pengetahuan (menurut

konstruktivisme) merupakan konstruksi

(bentukan) kognitif oleh seseorang

terhadap obyek, pengalaman dan

lingkungannya.

Pengetahuan bukan sekedar kumpulan

fakta, atau “barang jadi” yang tinggal

diambil, atau ditransfer dari seorang

kepada orang lain.BACK

Dikemukakan oleh Piaget, dalam Teori

Adaptasi Intelektual. Dalam teori itu

dikemukan beberapa konsep sbb:

1) Skema

2) Asimilasi

3) Akomodasi

4) Ekuilibrasi

KONTRUKTIVISME PSIKOLOGI PERSONAL

NEXT

SKEMA

Setiap orang memiliki struktur kognitif yang disebut

skema. Dengan skema orang beradaptasi dan

mengkoordinasi obyek, pengalaman dan lingkungannya.

Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget

Sensorimotor (0 – 2 tahun)

Praoperasi (2 – 7 tahun)

Operasi Konkrit (8 – 11 tahun)

Operasi Formal (11 tahun ke atas) dengan ciri pokok :

hipotetis

abstrak

deduktif dan induktif

logis dan probabilitas

BACK

ASIMILASI

Ketika orang berinteraksi dengan obyek,

pengalaman dan lingkungan yang baru,

secara kognitif orang dapat

mengintegrasikan persepsi, konsep, atau

pengalaman baru ke dalam skema yang sudah

dimiliki. Proses kognitif ini disebut asimilasi.

Dengan asimilasi skema seseorang dapat

terus berkembang. BACK

AKOMODASI

Dapat terjadi pengalaman baru tidak dapat

diintegrasikan ke dalam skema dengan proses

asimilasi, karena tidak cocok dengan skema

yang ada.

Orang lalu secara kognitif membentuk

skema baru, atau memodifikasi skema yang

sudah ada, agar cocok dengan pengalaman

baru itu. Proses kognitif itu disebut

akomodasi. BACK

EKUILIBRASI.

Proses asimilasi dan akomodasi

berlangsung terus menerus. Proses

pengaturan diri secara mekanis agar terjadi

keseimbangan antara asimilasi dan

akomodasi, disebut ekuilibrasi.

BACK

Dikemukakan oleh Vygotsky.

Vygotsky mengemukakan hukum dan

beberapa konsep sbb.

1) Konsep Spontan

2) Konsep Ilmiah

3) Hukum Genetik dari Perkembangan

4) Zone of Proximal Development (ZP

D).

5) Scaffolding

6) Mediasi

KONTRUKTIVISME PSIKOLOGIS SOSIOKULTURAL

NEXT

KONSEP SPONTAN

Konsep spontan adalah hasil generalisasi

dan internalisasi pengalaman pribadi

sehari-hari. Konsep spontan tidak

diperoleh melalui pembelajaran secara

sistematis, sehingga bisa keliru

BACK

KONSEP ILMIAH

Konsep ilmiah adalah generalisasi

atas pengalaman manusia yang dibakukan

dalam ilmu pengetahuan dan diajarkan

melalui pembelajaran yang sistematis,

sehingga lebih terjamin kebenarannya

BACK

HUKUM GENETIK DARI PERKEMBANGAN (GENETIC LAW OF DEVELOPMENT)

Menurut Vygotsky setiap kemampuan pembelajar tumbuh dan

berkembang melewati dua tataran.

1. tataran sosial.

Pada tataran ini pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial

di antara orang-orang yang membentuk lingkungan sosial

pembelajar. Tumbuh kembangnya kemampuan pembelajar pada

tataran ini disebut sebagai kategori interpsikologis atau

intermental.

2. tataran psikologis di dalam diri pembelajar.

Pada tataran ini terjadi proses internalisasi, sehingga

terbangun konsep baru. Tumbuh kembangnya kemampuan

pembelajar pada tataran ini disebut sebagai kategori

intrapsikologis atau intramental.

BACK

ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD).

ZPD dapat dipandang sebagai sejenis wilayah

penyangga di mana dalam wilayah ini

pembelajar dapat mencapai taraf perkembangan

yang lebih tinggi. Dalam wilayah ini, fungsi-

fungsi atau kemampuan-kemampuan yang belum

matang namun sedang dalam proses menjadi

matang, akan menjadi matang lewat interaksi

dan bimbingan orang dewasa atau berkolaborasi

dengan teman sebaya yang lebih kompeten.

BACK

SCAFFOLDING.

Pada ZPD seorang pembelajar

membutuhkan bimbingan, bantuan dari

orang dewasa atau teman sebaya yang lebih

kompeten agar dapat mencapai taraf

perkembangan yang lebih tinggi. Proses

membimbing dan membantu ini disebut

scaffolding atau topangan.

BACK

MEDIASI

Interaksi sosial dapat berlangsung jika

dimediasikan dengan alat-alat psikologis

(psychological tools) berupa bahasa, tanda

dan lambang atau semiotika. Vygotsky sangat

menekankan fungsi mediasi dari bahasa.

BACK

Konsep Belajar ala Jean Piget

Konsep Belajar ala Vygotsky

KONSEP BELAJAR KONSTRUKTIVISME

NEXT

KONSEP BELAJAR JEAN PIGET

Dalam pandangan Kontruktivisme, pengetahuan

tumbuh dan berkembang melalui pengalaman.

Saat belajar terjadi dua proses dalam dirinya.

Proses organisasi informasi

Proses adaptasi

BACK

KONSEP BELAJAR VYGOTSKY

Salah satu konsep dasar pendekatan kontruktivisme

dalam belajar adalah adanya interaksi sosial individu

dengan lingkungannya.

Saat belajar terjadi dua proses dalam dirinya.

Proses secara biologis

Proses secara psikologis

BACK

Top-Down Processing

Cooperative learning

Generative learning

STRATEGI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

NEXT

TOP-DOWN PROCESSING

Siswa belajar dimulai dari masalah yang

kompleks untuk dipecahkan, kemudian

menghasilkan atau menemukan keterampilan

yang dibutuhkan.

BACK

COOPERATIVE LEARNING

Siswa belajar dalam pasangan-pasangan

atau kelompok untuk saling membantu

memecahkan problem yang dihadapi

BACK

GENERATIVE LEARNING

Menekankan pada kegiatan mental saat

belajar

BACK

1. Discovery learning

2. Reception learning

3. Assisted learning

4. Active learning

5. The accelerated learning

6. Quantum learning

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PRINSIP KONSTRUKTIVISME

END

DISCOVERY LEARNING

Siswa didorong untuk belajar dengan diri mereka

sendiri. (Jerume Bruner)

.

BACK

RECEPTION LEARNING

Guru mempunyai tugas untuk menyusun

situasi pembelajaran, memilih materi

untuk siswa dan mempresentasikan

dengan baik.

BACK

ASSISTED LEARNING

: Berperan dalam kognitif individu.

Perkembangan kognitif terjadi melalui

interaksi antara anak dengan lingkungan

BACK

ACTIVE LEARNING

Mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan

berbagai masalah dan menerapkan apa yang

mereka pelajari.

BACK

THE ACCELERATED LEARNING

Pembelajaran yang dipercepat. (Dave

Meier)

BACK

QUANTUM LEARNING

:Cara pengubahan bermacam-macam

interaksi dan inspirasi yang ada dalam

dan sekitar momen belajar.

BACK

WASSALAMU ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!............

SEKIAN ATAS PERHATIANNYA

B. Behaviorisme

Adalah memahami hakikat belajar sebagai

kegiatan yang bersifat mekanistik antara

stimulus dan respons.

Ciri utama manusia:

- Berpikirmenjelajah fenomena yang nampak

dan tidak nampak

- Berbahasaberkomunikasi, bersosialisasi

untuk menyampaikan hasil pemikirannya

1. BELAJAR

Belajar: pemerolehan ilmu melalui proses,

pengalaman, dan latihan,

Belajar akan melibatkan ingatan.

Lupa belum tentu hilang sama sekali dari ingatan.

Ingatan dapat dipanggil kembali dengan

merangsang otak.

Caranya yaitu dengan belajar kembali.

2. Prinsip Belajar

1. Dilakukan dengan sengaja.

2. Harus direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu.

3. Guru menciptakan pembelajaran buat siswa.

4. Memberikan hasil tertentu buat siswa.

5. Hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol dengan cermat.

6. Sistem penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan.

3. Teori Behaviorisme

a. John B. Watson (1878-1958) Bapak Behaviorisme Stimulus Respons Menolak adanya pengaruh naluri

(instinct). Makan lapar Kegiatan makan bukan karena naluri

tetapi karena adanya stimulus dan respon.

b. Skinner (1957)

Operant Conditioning

Misalnya, jika seorang anak bayi kecil mengatakan minta

susu dan orangtuanya memberinya susu, maka operant

dikuatkan.

Menurut Skinner, perilaku verbal adalah perilaku yang

dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu hadiah,

perilaku itu akan terus dipertahankan. Namun, bila akibatnya

adalah hukuman, atau kurang adanya penguatan, perilaku itu

akan diperlemah atau pelan-pelan akan disingkirkan.

c. Pavlov (1948-1936)

Teori Pembiasaan

Pembelajaran merupakan rangkaian panjang

dari respons-respons yang dibiasakan.

d. Albert Bandura

Social Learning

Perilaku Individu tidak semata-mata karena refleks,

tetapi juga karena reaksi yang timbul sebagai interaksi

antara lingkungan dengan individu itu sendiri.

Belajar menurutnya adalah yang dipelajari manusia

terutama belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan

(imitation) dan penyajian contoh periklaku (modeling).