Teori Konstruktivisme Dan Behaviorisme
-
Upload
cahyadi-aries -
Category
Documents
-
view
118 -
download
9
description
Transcript of Teori Konstruktivisme Dan Behaviorisme
KONSTRUKTIVISME
adalah salah satu aliran filsafat pengetahuan
(epistemologi) yang mempertanyakan:
Apa itu Pengetahuan
Bagaimana orang membangun
pengetahuan
TEORI KONTRUKTIVISME
NEXT
Pengetahuan (menurut
konstruktivisme) merupakan konstruksi
(bentukan) kognitif oleh seseorang
terhadap obyek, pengalaman dan
lingkungannya.
Pengetahuan bukan sekedar kumpulan
fakta, atau “barang jadi” yang tinggal
diambil, atau ditransfer dari seorang
kepada orang lain.BACK
Dikemukakan oleh Piaget, dalam Teori
Adaptasi Intelektual. Dalam teori itu
dikemukan beberapa konsep sbb:
1) Skema
2) Asimilasi
3) Akomodasi
4) Ekuilibrasi
KONTRUKTIVISME PSIKOLOGI PERSONAL
NEXT
SKEMA
Setiap orang memiliki struktur kognitif yang disebut
skema. Dengan skema orang beradaptasi dan
mengkoordinasi obyek, pengalaman dan lingkungannya.
Tahap Perkembangan Kognitif menurut Piaget
Sensorimotor (0 – 2 tahun)
Praoperasi (2 – 7 tahun)
Operasi Konkrit (8 – 11 tahun)
Operasi Formal (11 tahun ke atas) dengan ciri pokok :
hipotetis
abstrak
deduktif dan induktif
logis dan probabilitas
BACK
ASIMILASI
Ketika orang berinteraksi dengan obyek,
pengalaman dan lingkungan yang baru,
secara kognitif orang dapat
mengintegrasikan persepsi, konsep, atau
pengalaman baru ke dalam skema yang sudah
dimiliki. Proses kognitif ini disebut asimilasi.
Dengan asimilasi skema seseorang dapat
terus berkembang. BACK
AKOMODASI
Dapat terjadi pengalaman baru tidak dapat
diintegrasikan ke dalam skema dengan proses
asimilasi, karena tidak cocok dengan skema
yang ada.
Orang lalu secara kognitif membentuk
skema baru, atau memodifikasi skema yang
sudah ada, agar cocok dengan pengalaman
baru itu. Proses kognitif itu disebut
akomodasi. BACK
EKUILIBRASI.
Proses asimilasi dan akomodasi
berlangsung terus menerus. Proses
pengaturan diri secara mekanis agar terjadi
keseimbangan antara asimilasi dan
akomodasi, disebut ekuilibrasi.
BACK
Dikemukakan oleh Vygotsky.
Vygotsky mengemukakan hukum dan
beberapa konsep sbb.
1) Konsep Spontan
2) Konsep Ilmiah
3) Hukum Genetik dari Perkembangan
4) Zone of Proximal Development (ZP
D).
5) Scaffolding
6) Mediasi
KONTRUKTIVISME PSIKOLOGIS SOSIOKULTURAL
NEXT
KONSEP SPONTAN
Konsep spontan adalah hasil generalisasi
dan internalisasi pengalaman pribadi
sehari-hari. Konsep spontan tidak
diperoleh melalui pembelajaran secara
sistematis, sehingga bisa keliru
BACK
KONSEP ILMIAH
Konsep ilmiah adalah generalisasi
atas pengalaman manusia yang dibakukan
dalam ilmu pengetahuan dan diajarkan
melalui pembelajaran yang sistematis,
sehingga lebih terjamin kebenarannya
BACK
HUKUM GENETIK DARI PERKEMBANGAN (GENETIC LAW OF DEVELOPMENT)
Menurut Vygotsky setiap kemampuan pembelajar tumbuh dan
berkembang melewati dua tataran.
1. tataran sosial.
Pada tataran ini pengetahuan dibangun melalui interaksi sosial
di antara orang-orang yang membentuk lingkungan sosial
pembelajar. Tumbuh kembangnya kemampuan pembelajar pada
tataran ini disebut sebagai kategori interpsikologis atau
intermental.
2. tataran psikologis di dalam diri pembelajar.
Pada tataran ini terjadi proses internalisasi, sehingga
terbangun konsep baru. Tumbuh kembangnya kemampuan
pembelajar pada tataran ini disebut sebagai kategori
intrapsikologis atau intramental.
BACK
ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD).
ZPD dapat dipandang sebagai sejenis wilayah
penyangga di mana dalam wilayah ini
pembelajar dapat mencapai taraf perkembangan
yang lebih tinggi. Dalam wilayah ini, fungsi-
fungsi atau kemampuan-kemampuan yang belum
matang namun sedang dalam proses menjadi
matang, akan menjadi matang lewat interaksi
dan bimbingan orang dewasa atau berkolaborasi
dengan teman sebaya yang lebih kompeten.
BACK
SCAFFOLDING.
Pada ZPD seorang pembelajar
membutuhkan bimbingan, bantuan dari
orang dewasa atau teman sebaya yang lebih
kompeten agar dapat mencapai taraf
perkembangan yang lebih tinggi. Proses
membimbing dan membantu ini disebut
scaffolding atau topangan.
BACK
MEDIASI
Interaksi sosial dapat berlangsung jika
dimediasikan dengan alat-alat psikologis
(psychological tools) berupa bahasa, tanda
dan lambang atau semiotika. Vygotsky sangat
menekankan fungsi mediasi dari bahasa.
BACK
KONSEP BELAJAR JEAN PIGET
Dalam pandangan Kontruktivisme, pengetahuan
tumbuh dan berkembang melalui pengalaman.
Saat belajar terjadi dua proses dalam dirinya.
Proses organisasi informasi
Proses adaptasi
BACK
KONSEP BELAJAR VYGOTSKY
Salah satu konsep dasar pendekatan kontruktivisme
dalam belajar adalah adanya interaksi sosial individu
dengan lingkungannya.
Saat belajar terjadi dua proses dalam dirinya.
Proses secara biologis
Proses secara psikologis
BACK
TOP-DOWN PROCESSING
Siswa belajar dimulai dari masalah yang
kompleks untuk dipecahkan, kemudian
menghasilkan atau menemukan keterampilan
yang dibutuhkan.
BACK
COOPERATIVE LEARNING
Siswa belajar dalam pasangan-pasangan
atau kelompok untuk saling membantu
memecahkan problem yang dihadapi
BACK
1. Discovery learning
2. Reception learning
3. Assisted learning
4. Active learning
5. The accelerated learning
6. Quantum learning
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PRINSIP KONSTRUKTIVISME
END
RECEPTION LEARNING
Guru mempunyai tugas untuk menyusun
situasi pembelajaran, memilih materi
untuk siswa dan mempresentasikan
dengan baik.
BACK
ASSISTED LEARNING
: Berperan dalam kognitif individu.
Perkembangan kognitif terjadi melalui
interaksi antara anak dengan lingkungan
BACK
ACTIVE LEARNING
Mempelajari gagasan-gagasan, memecahkan
berbagai masalah dan menerapkan apa yang
mereka pelajari.
BACK
QUANTUM LEARNING
:Cara pengubahan bermacam-macam
interaksi dan inspirasi yang ada dalam
dan sekitar momen belajar.
BACK
WASSALAMU ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!............
SEKIAN ATAS PERHATIANNYA
B. Behaviorisme
Adalah memahami hakikat belajar sebagai
kegiatan yang bersifat mekanistik antara
stimulus dan respons.
Ciri utama manusia:
- Berpikirmenjelajah fenomena yang nampak
dan tidak nampak
- Berbahasaberkomunikasi, bersosialisasi
untuk menyampaikan hasil pemikirannya
1. BELAJAR
Belajar: pemerolehan ilmu melalui proses,
pengalaman, dan latihan,
Belajar akan melibatkan ingatan.
Lupa belum tentu hilang sama sekali dari ingatan.
Ingatan dapat dipanggil kembali dengan
merangsang otak.
Caranya yaitu dengan belajar kembali.
2. Prinsip Belajar
1. Dilakukan dengan sengaja.
2. Harus direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu.
3. Guru menciptakan pembelajaran buat siswa.
4. Memberikan hasil tertentu buat siswa.
5. Hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol dengan cermat.
6. Sistem penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan.
3. Teori Behaviorisme
a. John B. Watson (1878-1958) Bapak Behaviorisme Stimulus Respons Menolak adanya pengaruh naluri
(instinct). Makan lapar Kegiatan makan bukan karena naluri
tetapi karena adanya stimulus dan respon.
b. Skinner (1957)
Operant Conditioning
Misalnya, jika seorang anak bayi kecil mengatakan minta
susu dan orangtuanya memberinya susu, maka operant
dikuatkan.
Menurut Skinner, perilaku verbal adalah perilaku yang
dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu hadiah,
perilaku itu akan terus dipertahankan. Namun, bila akibatnya
adalah hukuman, atau kurang adanya penguatan, perilaku itu
akan diperlemah atau pelan-pelan akan disingkirkan.
c. Pavlov (1948-1936)
Teori Pembiasaan
Pembelajaran merupakan rangkaian panjang
dari respons-respons yang dibiasakan.
d. Albert Bandura
Social Learning
Perilaku Individu tidak semata-mata karena refleks,
tetapi juga karena reaksi yang timbul sebagai interaksi
antara lingkungan dengan individu itu sendiri.
Belajar menurutnya adalah yang dipelajari manusia
terutama belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan
(imitation) dan penyajian contoh periklaku (modeling).