Keratitis

21
Pembimbing dr.H. Pembimbing dr.H. Elfian Sp.M Elfian Sp.M

description

mi

Transcript of Keratitis

Page 1: Keratitis

Pembimbing dr.H. Elfian Pembimbing dr.H. Elfian Sp.MSp.M

Page 2: Keratitis

Anggota :Wempi AugiaReni MarlinaTiara RahmadikaM.Zikri MuzakiFitri Aditia

Page 3: Keratitis
Page 4: Keratitis

Keratitis Keratitis adalah radang pada kornea atau infiltrat sel radang pada kornea. Radang pada kornea diklasifikasi dalam lapis kornea yang terkena yaitu :

Keratitis superfisial pada lapisan epitel atau membran bowmanKeratitis intersisial/profunda jika sudah mengenai lapisan stroma

Page 5: Keratitis

Etiologi Keratitis dapat disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya :

Virus Bakteri Jamur Paparan sinar ultraviolet. Hubungan ke

sumber cahaya yang kuat lainnya seperti pengelasan busur.

Iritasi dari penggunaan lensa kontak

Page 6: Keratitis

Mata kering yang disebabkan oleh kelopak mata robek atau tidak cukupnya pembentukan air mata

Adanya benda asing di mata Reaksi terhadap obat tetes mata,

kosmetik, polusi, atau partikel udara seperti debu, serbuk sari, jamur atau ragi

Efek samping obat tertentu

Page 7: Keratitis

Patofisiologi Pada proses radang, mula-mula

pembuluh darah mengalami dilatasi, kemudian terjadi kebocoran serum dan elemen darah yang meningkat dan masuk ke dalam ruang ekstraseluler. Elemen-elemen darah magrofag, leukosit polimorf nuklear, limfosit, protein C-reaktif imunoglobulin pada permukaan jaringan yang utuh membentuk garis pertahanan yang pertama.

Page 8: Keratitis

Karena tidak mengandung vaskularisasi, mekanisme kornea dimodifikasi oleh pengenalan antigen yang lemah. Keadaan ini dapat berubah, kalau dikornea terjadi vaskularisasi. Ransangan untuk vaskularisasi timbul oleh adanya jaringan nekrosis yang dapat dipengaruhi adanya toksin, protease atau mikroorganisme. Secara normal kornea yang avaskular tidak mempunyai pembuluh limfe. Bila terjadi vaskularisasi terjadi juga pertumbuhan pembuluh limfe dilapisi sel.

Page 9: Keratitis

Reaksi imunologik di kornea dan konjungtiva kadang-kadang disertai dengan kegiatan imunologik dalam nodus limfe yang masuk limbus (kornea perifer) dan sklera yang letaknya berdekatan dapat ikut terkait dalam sindrom iskhemik kornea perifer, suatu kelainan yang jarang terjadi, tetapi merupakan kelainanyang serius. Patofisiologi keadaan ini tidak jelas, antigen cendrung ditahan oleh komponen polisakarida di membran basalis.

Page 10: Keratitis

Dengan demikian antigen dilepas dari kornea yang avaskuler, dan dalam waktu lama akan menghasilkan akumulasi sel-sel yang memiliki kompetensi imunologik di limbus. Sel-sel ini bergerak ke arah sumber antigen di kornea dan dapat menimbulkan reaksi imun di tepi kornea. Penemuan sel plasma merupakan petunjuk adanya proses imunologik. Pada keratitis herpetika yang kronik dan disertai dengan non-vaskularisasi akan timbul limfosit yang sensitif terhadap jaringan kornea.

Page 11: Keratitis

Klasifikasi

Keratitis dapat di klasifikasikan berdasarkan beberapa hal.Berdasarkan lapisan yang terkena, keratitis dibagi menjadi :

1.Keratitis pungtata (keratitis pungtata superfisial dan supepitel)

2.Keratitis marginal3.Keratitis interstisial

Page 12: Keratitis

Berdasarkan penyebab, keratitis diklasifikasikan menjadi :

1.Keratitis bakteri2.Keratitis jamur3.Keratitis virus4.Keratitis herpetik

1. Keratitis infeksi herpes zoster2. Keratitis infeksi herpes simplek :

keratitis dendritik dan keratitis disformis5.Keratitis alergi

Keratokonjungtivitis keratokonjungtivitis epidemi

Page 13: Keratitis

Tukak atau ulkus fliktenular Keratitis fasikularis Keratokonjungtivitis vernal

Berdasarkan bentuk klinisnya, keratitis diklasifikasikan menjadi :

Keratitis fliktenKeratitis sikaKeratitis neuroparalitikKeratitis numularis

Page 14: Keratitis
Page 15: Keratitis
Page 16: Keratitis

Tanda dan gejalaTrias keratitis :

FotofobiaEpiforaBlefarospasme

Keluhan lain :Penurunan visusMata merahhypopion

Page 17: Keratitis

Pengobatan keratitis Pengobatan sesuai ECObat antibiotik : umumnya menggunakan obat antibiotik tetes mata yang memiliki spektrum luas (dapat mencakup banyak bakteri)Untuk virus dapat diberikan IDU (iodo 2 dioxyuridine), trifluridin atau acyclovir.Untuk bakteri gram positif pilihan pertama adalah cazolin, penisilin G vancomisin dan bakteri gram negatif dapat diberikan tombramisin, gentamisin atau polimixin.

Page 18: Keratitis

Komplikasi Komplikasi yang paling ditakuti dari keratitis adalah penipisan kornea dan akhirnya perforasi kornea yang dapat mengakibatkan endophtalmitis sampai hilangnya penglihatan (kebutaan)

Komplikasi lainnya :Gangguan refraksi Jaringan parut permanenUlkus korneaPerforasi korneaGlaukoma skunder

Page 19: Keratitis

Prognosis Keratitis dapat sembuh dengan baik jika ditangani dengan tepat dan jika tidak diobati dengan baik dapat menimbulkan ulkus yang akan menjadi sikatriks dan dapat mengakibatkan hilang penglihatan selamanya.

Prognosis visual tergantung pada beberapa faktor, tergantung dari :

• Virulensi organisme• Luas dan lokasi keratitis • Hasil vaskularisasi dan atau deposisi kolagen

Page 20: Keratitis

Kesimpulan

Keratitis merupakan suatu infeksi pada kornea yang ditandai dengan adanya infiltrat yang disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan tempatnya keratitis secara garis besar dapat dibagi menjadi keratitis pungtata superfisialis, keratitis marginal dan keratitis interstitial. Berdasarkan penyebabnya keratitis digolongkan menjadi keratitis bakterialis, keratitis fungal, keratitis viral dan jeratitis akibat alergi.

Page 21: Keratitis

Kemudian berdasarkan bentuk klinisnya dapat dibagi menjadi keratitis sika, keratitis fikten, keratitis numularis dan keratitis neuroparalitik.Gejala umum keratitis adalah visus turun mendadak, mata merah, rasa silau, dan merasa ada benda asing dimatanya. Gejala khususnya tergantung dari jenis-jenis keratitis yang diderita oleh pasienJika keratitis tidak ditangani dengan benar maka penyakit ini akan berkembang menjadi suatu ulkus yang dapat merusak kornea secara permanen sehingga akan menyebabkan gangguan penglihatan bahkan dapat sampai menyebabkan kebutaan.