Kascil Dr.agung
-
Upload
sri-soelistijawati -
Category
Documents
-
view
39 -
download
12
Transcript of Kascil Dr.agung
LAPORAN KASUS KECIL
SEORANG PEREMPUAN USIA 43 TAHUN DENGAN OEDEM TUNGKAI KIRI, Ca OVARII POST KEMOTERAPI, ANEMIA NORMOKROMIK
NORMOSITIK, TROMBOSITOPENIA, AZOTEMIA,HIPERURISEMIA, DAN ISK
Oleh :
Dinar Handayani G9911112056
Muhamad Muamar G9911112098
Residen
dr. Fahrudin
Pembimbing
dr. Agung Susanto, SpPD
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2012
DAFTAR MASALAH
No Masalah Aktif Tegak Teratasi Inaktif
1 Oedem tungkai kiri e/c Limfadenopati
2 Ca ovarii stadium IIIc post kemoterapi 10 Agustus 2012
3 Anemia normokromik normositik 12 Agustus 2012
16 Agustus 2012
4 Trombositopenia 12 Agustus 2012
5 Azotemia 12 Agustus 2012
6 Hiperurisemia 12 Agustus 2012
7 ISK 10 Agustus 2012
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. S
Umur : 43 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Alamat : Ranudimejan RT.5/2 Sendowo 15A Banaran, Boyolali
Tanggal masuk : 10 Agustus 2012
Tanggal pemeriksaan : 24 Agustus 2012
No. RM : 01110515
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Kaki kiri bengkak dan nyeri
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh kaki kiri
bengkak. Bengkak diawali dari pangkal paha kiri sampai ujung kaki. Bengkak
dirasakan semakin hari semakin membesar. Pasien juga merasakan nyeri pada
kakinya. Nyeri dirasakan saat dipakai bergerak sehingga pasien tidak bisa
berjalan dan harus selalu tiduran. Pasien merasa lebih nyeri saat tidur
menghadap kiri dan merasa membaik saat tidur terlentang atau menghadap ke
kanan. Pasien tidak mengeluh kesemutan, tidak ada luka dan memar, tidak
mrongkol di perut, serta tidak demam. Pasien tidak merasakan mual, tidak
muntah, nafsu makan baik, dan tidak nyeri ulu hati. Namun, pasien merasa
sedikit lemas, kadang-kadang tubuh nggliyer saat dipakai berjalan.
BAK 6-7x/hari @ ½ gelas belimbing, warna kuning jernih, tidak ada
lendir dan darah, tidak nyeri suprapubik, tetapi pasien mengeluh nyeri dan
panas saat BAK. BAB 1x/hari @ 1 gelas belimbing konsistensi lunak, warna
kuning kecoklatan, tidak ada darah, tidak berlendir, dan tidak nyeri.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit serupa : disangkal
Riwayat darah tinggi : disangkal
Riwayat kencing manis : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat asma : disangkal
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
Riwayat jantung : disangkal
Riwayat sakit kuning : disangkal
Riwayat kemoterapi : Pasien memiliki riwayat kemoterapi atas
indikasi Carcinoma Ovarii Grade IIIc, dan
telah mendapat kemoterapi di bagian
Radioterapi RSDM sebanyak 6x. Kemoterapi
terakhir pada 25 Juli 2012.
Riwayat mondok : (+) di RSUD Boyolali kemudian dirujuk ke
RSDM untuk operasi Ca Ovarii.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat DM : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat stroke : disangkal
Riwayat sakit liver : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum obat bebas : disangkal
Riwayat minum jamu-jamuan : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang pensiunan PNS. Pasien tinggal di sebuah rumah dengan
seorang suami dan 2 anak. Pasien membayar biaya perawatan di RS dengan
fasilitas Askes.
C. ANAMNESIS SISTEMIK
1. Keluhan Utama : Kaki kiri bengkak dan nyeri
2. Kulit : Kering (-), pucat (-), gatal (-), petechie (-),
turgor kulit cukup
3. Kepala : leher cengeng (-), sakit kepala (-), nggliyer (+)
4. Mata : Mata kuning (-/-), berkunang-kunang (+/+),
Pandangan kabur (-/-), pandangan ganda (-/-)
5. Hidung : Mimisan (-), pilek (-), hidung tersumbat (-), gatal (-)
6. Telinga : Berdenging (-), pendengaran berkurang (-/-),
keluar cairan (-), keluar darah (-) tak ada keluhan
7. Tenggorokan : Nyeri telan (-), gatal (-), suara serak (-)
8. Respirasi : Sesak napas (-), batuk (-), batuk darah (-), mengi (-),
tidur mendengkur (-)
9. Kardiovaskuler : Nyeri dada (-), berdebar-debar (-)
10. Muskuloskeletal : Lemas (+), kaku (-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-),
bengkak (-)
11. Gastrointestinal : Nafsu makan berkurang (+), mual (-), muntah (-)
Nyeri (-), BAB hitam (-)
12. Extremitas :
Atas : luka (-/-), nyeri (-/-), tremor (-/-), kesemutan (-/-),
bengkak (-/-), terasa tebal (-/-), ujung jari dingin (-/-),
sakit sendi (-/-), panas (-/-), berkeringat (-/-)
Bawah : luka (-/-), nyeri (-/+), tremor (-/-), kesemutan (-/-),
bengkak (-/+), terasa tebal (-/-), ujung jari dingin (-/-),
sakit sendi (-/-), panas (-/-).
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Sakit sedang, compos mentis
Status gizi
BB : 42 kg
TB : 150 cm
IMT : 18,67 kg/m2 (underweight)
Vital sign
TD :110/70 mmHg
Nadi : 84x/ menit, kuat, irama reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 20x/ menit
Suhu : 36,60C (per aksiler)
1. Kulit
Ikterik (-), turgor turun (-), kering (-), teleangiektasis (-), petechie (-), kuning
(-), ekimosis (-), pucat (-)
2. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut mudah dicabut (-), alopecia aerata (-), luka (-)
atrofi M.temporalis (-)
3. Mata
Konjungtiva pucat (+/+), ikterik (-/-), oedem palpebra (-/-), lensa keruh
(-/-), reflex cahaya (+/+), pupil isokor (3mm/3mm)
4. Telinga
Membran timpani intak, sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-), tragus
pain (-)
5. Hidung
Simetris, napas cuping hidung(-/-), sekret (-/-), darah (-/-), septum di tengah,
concha hiperemis (-/-)
6. Mulut
Sianosis (-), bibir pucat (-), lidah kotor (-), mukosa basah
(+), papil lidah atrofi (-), ulcus di palatum (-), gigi tanggal (-)
7. Tenggorokan
Uvula di tengah, tonsil T1 -T1, faring hiperemis (-),
8. Leher
Trachea ditengah, kelenjar thyroid tidak membesar, KGB tidak membesar,
JVP R+2 cm
9. Thorax : Gynecomasti (-), spider nevi (-), retraksi (-), benjolan (-)
10. Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V pada 1 cm medial LMCS,
tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung
Kanan atas : SIC III linea sternalis dextra
Kanan bawah : SIC V linea sternalis dextra
Kiri atas : SIC II linea para sternalis
sinistra
Kiri bawah : SIC V linea midklavikula
Kesan : Batas jantung tidak melebar.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler,
bising (-), gallop (-)
11. Pulmo
Depan
Inspeksi
Statis : Normochest, simetris kanan-kiri, sela iga tak melebar,
retraksi (-)
Dinamis : Simetris, sela iga tak melebar, retraksi (-)
Palpasi
Statis : Simetris, sela iga tidak melebar, retraksi (-), tidak ada
yang tertinggal
Dinamis : Pengembangan paru simetris, tidak ada yang tertinggal
Fremitus : Fremitus raba simetris kanan = kiri
Perkusi
Kanan : Sonor mulai redup di SIC VI
Kiri : Sonor, mulai redup sesuai pada batas jantung, batas
paru-lambung di SIC VI linea medioclavicularis
sinistra.
Auskultasi
Kanan : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), ronki basah
kasar (-), ronki basah halus (-).
Kiri : Suara dasar vesikuler (+) normal, wheezing (-), ronki
basah kasar (-), ronki basah halus (-)
Belakang
Inspeksi
Statis : Punggung kanan kiri simetris
Dinamis : Pengembangan dada simetris
Palpasi : Fremitus raba simetris kanan = kiri
Perkusi : Paru kanan sonor, paru kiri sonor
Auskultasi
Kanan : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), ronki basah
kasar (-), ronki basah halus (-)
Kiri : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), ronki basah
kasar (-), ronki basah halus (-)
12. Punggung : kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok sudut
costovertebrae (-)
13. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut > dari dinding dada, kulit teregang
(+), ascites (-), venektasi (+), sikatrik (-), striae (-),
caput medusae (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal, metalic sound (-)
Perkusi : pekak alih (-), undulasi (-)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan epigastrium (-),
hepar dan lien tidak teraba, shifting dullness (-)
14. Ekstremitas
Superior (Ka / Ki) Tremor(-/-), berkeringat(-/-), edema (-/-), sianosis
(-/-), pucat (-/-), akral dingin (-/-), ikterik (-/-), luka
(-/-), Spoon nail (+/+), clubbing finger (-/-), flat
nail (-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-),
deformitas (-/-), selulitis (-/-).
Inferior (Ka / Ki) Berkeringat(-/-), oedem(-/+), sianosis (-/-), pucat (-/-), akral
dingin (-/-), ikterik (-/-), luka (-/-), Spoon nail (+/+), hofman
sign (-/+), pratt sign (-/+), clubbing finger (-/-), flat nail (-/-),
nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-), deformitas (-/-), selulitis (-/-),
pulsasi a.dorsalis pedis (+/+), a.poplitea (+/+), a.tibialis
anterior (+/+), regio inguinal sinistra :
Inspeksi - tampak benjolan, warna kulit kemerahan, darah (-),
ulkus (-), venektasi (-)
Palpasi - teraba benjolan ukuran 3 cm x 2 cm x 2 cm,
konsistensi padat, permukaan berbenjol-benjol,
batas tegas, tidak dapat digerakkan, nyeri tekan (+)
Wells skor atau kriteria (PE):
• Aktif kanker (pengobatan dalam terakhir 6 bulan atau paliatif) - 1 poin (+)
• Betis membengkak >3cm dibandingkan dengan betis lainnya (diukur 10 cm di
bawah tuberositas tibialis) - 1 poin (+)
• Kolateral Superficial Vena (non-varises) - 1 poin
• Pitting edema (terbatas pada kaki) - 1 poin (+)
• Pembengkakan seluruh bagian kaki- 1 poin (+)
• Localized sakit sepanjang distribusi titik dalam vena-1 sistem
• Kelumpuhan, kelumpuhan, atau immobilisasi ekstremitas bawah -1 point
• Terbaring di tempat tidur > 3 hari, atau operasi besar yang memerlukan anestesi
regional atau umum di masa lalu 4 minggu-1 point (+)
• Sebelumnya didiagnosa DVT-1 poin.
• Alternatif diagnosis-Kurangi 2 poin Limfadenopati inguinal (+)
Interpretasi:
Skor 3 – kemungkinan deep vein thrombosis. Pertimbangkan pencitraan pembuluh
darah kaki.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah
Pemerikasaan 10/08 12/08 16/08 Satuan Nilai normal
Hb 7.3 9.5 10.2 g/dl 11.8 - 17.5
Hct 29 33 – 45
AL 17.3 11.6 13.3 106/l 4.5 - 11.0
AE 2.49 3.06 3.23 103/l 4.50 - 5.90
AT 263 125 106 103/l 150-450
MCV 89.2 /um 80-96
MCH 29.3 Pg 28-33
MCHC 32.8 g/dl 33-36
RDW 19.1 % 11.6 - 14.6
HDW 3.2 g/dl 2.2 - 3.2
MPV 6.4 Fl 7.2 - 11.1
PDW 49 % 25 – 65-netrofil -limfosit-monosit-eosinofil-basofil-LUC-Retikulosit
90.604.002.702.100.200.50
1.11
%%%%%%
55.00-80.0022.00-44.000.00-7.000.00-4.000.00-2.00-0.50-1.50
GDS mg/dl 60-140
GDP 104 mg/dl 70-110
SGOT 14 u/l 0-35
SGPT 6 u/l 0-45
Albumin 3.2 g/dl 3.2 - 4.6
Globulin g/dl -
Kreatinin 2.5 mg/dl 0.8 -1.3
Ureum 131 mg/dl < 50
Asam urat 11.4 mg/dl 2.4 - 6.1
Besi (SI) 20 ug/dl 27 – 138
TIBC 168 ug/dl 228 – 428
Sat.transferin 12 % 15 – 45
Feritin ng/dl 20.0 - 200.0
Na 135 mmol/l 132 – 146
K 4.2 mmol/l 3.3 - 5.1
Cl 104 mmol/l 98 – 106
Ca ion 1.39 mmol/l 1.17 - 1.29
HbsAgNon reaktif
Non reaktif
PT 15.2 12.5 Detik 10.0 – 15.0APTT 25 19.8 Detik 20.0 – 40.0INR 1.190 0.910
Pemeriksaan laboratorium urin (10 Agustus 2012)
Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
Makroskopis
Warna Yellow
Kejernihan Sl.cloudy
Kimia urin
Berat jenis 1,020 1,015-1,025
pH 5,5 4,5-8,0
Leukosit 500 /µl Negatif
Nitrit Negatif Negatif
Protein 25 mg/dl Negatif
Glukosa Normal mg/dl Normal
Keton Negatif mg/dl Negatif
Urobilinogen Normal mg/dl Normal
Bilirubin Negatif mg/dl Negatif
Eritrosit 150 /µl Negatif
Mikroskopis
Leukosit 417.9 /µl 0-5,8
Leukosit 75 /LPB 0-12
Epitel
Ep. Squamous 12-13 /LPB Negatif
Ep.
Transisional
0-1 /LPB Negatif
Ep. Bulat - /LPB Negatif
Silinder
Hyline 0 /LPK 0-3
Granulated 1-2 /LPK Negatif
Lekosit - /LPK Negatif
Bakteri 709.5 /µl 0-2150
Kristal 0.2 /µl 0
Sperma 0 /µl 0
Konduktivitas 8.7 mS/cm 3-32
Lain-lain kristal amorf (+)
Hasil Pemeriksaan GDT (12 Agustus 2012)
Eritrosit : normokromik, normositik, anisositosis, makrosit, mikrosit,
ovalosit, eritroblas(-)
Lekosit : jumlah normal, hipergranulasi netrofil (+)
Trombosit : jumlah menurun
Simpulan : Anemia normokromik normositik dengan trombositopeni. Suspek
e/c penyakit kronis bersamaan dengan proses infeksi.
Hasil Pemeriksaan Foto Rontgen, USG (8 Agustus 2012)
Lumbosacral AP/Lat
- Spondilosis lumbalis
Vascular Doppler Terbatas / Ekstremitas satu sisi (sinistra):
- Sistema vena (v.femoralis, v.poplitea, v.tibialis anterior, v.tibialis posterior)
tak tampak tanda trombus
- Tampak multiple limfadenopati pada daerah inguinal kiri diameter 8-15 mm
- Tampak hipodermis edema ekstremitas inferior sinistra
Kesan : - Tak tampak tanda-tanda DVT
- Limfadenopati inguinal sinistra
- Hipodermis edema ekstremitas inferior
F. RESUME
Sejak 8 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh kaki kiri
bengkak. Bengkak dirasakan semakin hari semakin besar. Pasien juga merasakan
nyeri pada kakinya. Nyeri dirasakan saat dipakai bergerak sehingga pasien tidak
bisa berjalan dan harus selalu tiduran. Bengkak diawali dari pangkal paha sampai
ujung kaki. Kesemutan (-), mrongkol (-), demam (-), lebam (-), luka (-)
Pasien tidak merasakan mual, tidak muntah, nafsu makan baik, nyeri ulu
hati (-). Pasien juga merasa sedikit lemas, tubuh nggliyer kadang-kadang saat
dipakai berjalan, sehingga lebih nyaman duduk atau tiduran.
BAK 6-7x/hari @ ½ gelas belimbing, warna seperti kuning jernih, lendir
(-), darah (-), nyeri suprapubik (-), nyeri saat BAK (+), dan panas saat BAK (+).
BAB 1x/hari @ 1 gelas belimbing konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan,
tidak ada darah, tidak berlendir, dan tidak nyeri.
Pasien memiliki riwayat kemoterapi atas indikasi Carcinoma Ovarii Grade
IV, dan telah mendapat kemoterapi sebanyak 6x.
Pada pemeriksaan fisik kepala didapatkan conjungtiva pucat dan pada
abdomen didapatkan dinding perut > dinding dada, spoon nail di kedua ekstremitas
inferior, oedem ekstremitas inferior sinistra.
Pada pemeriksaan darah didapatkan penurunan dari Hb, Hct, AE, AT, SI,
TIBC, dan saturasi transferin. Namun, terjadi peningkatan pada AL, netrofil,
reticulosit, ureum, kreatinin dan asam urat. Hasil kimia urin didapatkan leukosit,
protein, keton, bilirubin, eritrosit, dan kristal amorf.
Pada pemeriksaan GDT didapatkan anemia normokromik normositik
dengan trombositopeni suspek e/c proses kronis bersamaan dengan proses infeksi.
USG Doppler mengesankan tanda-tanda limfadenopati inguinal sinistra,
hipodermis edema ekstremitas inferior, tak tampak tanda-tanda DVT.
G. DAFTAR ABNORMALITAS
Anamnesis
1. Kaki kiri bengkak dan nyeri
2. Badan lemas
3. Nggliyer
4. Mata berkunang-kunang
5. Perut membesar
6. Nyeri saat BAK
7. Panas saat BAK
8. Sedang menjalani kemoterapi karena ca ovarii
Pemeriksaan Fisik
9. Conjungtiva pucat
10. Dinding perut > dinding dada
11. Spoon nail
12. Teraba limfadenopati inguinal sinistra
13. Oedem ekstremitas inferior sinistra
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi rutin
14. Hb 7.3; 9.5; 10.2 g/dl
1. Hematokrit 22; 29; 32 %
15. AE 2.49; 3.06; 3.43 x106 /µL
16. AT 263; 125; 106 x103 /µL
17. AL 17.3; 11.6; 13.3 x103 /µL
18. MCV 89.2 / um
19. MCH 29,3 pg
20. MCHC 32.8 g/dl
21. RDW 19.1 %
22. Netrofil 90.60 %
23. Limfosit 40.00 %
24. LUC 0.50 %
Kimia Klinik
25. Kreatinin 2,5 mg/dl
26. Ureum 131 mg/dl
27. Asam urat 11.4 mg/dl
28. SI 20 ug/dl
29. TIBC 168 ug/dl
30. Saturasi transferin 12 %
31. Feritin 15.0 ng/ml
32. PT 15.2; 12.5 detik
33. APTT 25; 19.8 detik
34. INR 1.190; 0.910
Lab.Urin
35. Leukosit 500
36. Protein 25 mg/dl
37. Eritrosit 150 /µl
Mikroskopis
38. Leukosit 417.9 /µl
39. Leukosit 75 /LPB
40. Epitel squamous 12-13 /LPB
41. Epitel transisional 0-1 /LPB
42. Silinder granulated 1-2 /LPK
43. Kristal 0.2 /µl
Pemeriksaan Gambaran Darah Tepi
44. kesan Anemia normokromik normositik dengan trombositopeni. Suspek ec
proses kronis bersamaan dengan proses infeksi.
Pemeriksaan Foto USG Doppler
45. kesan Tak tampak tanda-tanda DVT, tampak limfadenopati inguinal
sinistra, tampak hipodermis edema ekstremitas inferior
H. ANALISIS DAN SINTESIS
1. Problem 1,2,3,4,12,46 Oedem tungkai kiri e/c limfadenopati dd DVT
2. Problem 8Ca ovarii stadium IIIc post kemoterapi
3. Problem 2,3,4,8,11,13,14,15,19,20,21,30,31,32,45 Anemia normokromik
normositik
4. Problem 17,33,34 Trombositopenia
5. Problem 26,27,37,38,39,40 Azotemia
6. Problem 28,44 Hiperurisemia
7. Problem 6,7,17,22,23,24,36 ISK
I. PROBLEM
1. Oedem tungkai kiri e/c limfadenopati dd DVT
2. Ca ovarii stadium IIIc post kemoterapi
3. Anemia sedang normokromik normositik
4. Trombositopenia
5. Azotemia
6. Hiperurisemia
7. ISK
J. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Problem 1. Oedem tungkai kiri
Ass : Kaki kiri bengkak dan nyeri,Badan lemas, Nggliyer, Mata berkunang-
kunang, Oedem ekstremitas inferior sinistra, kesan Tak tampak tanda-
tanda DVT, tampak limfadenopati inguinal sinistra, tampak
hipodermis edema ekstremitas inferior
dd Limfadenopati inguinal e/c metastase Ca Ovarii grade IIIc post
kemoterapi
Deep Vein Thrombosis
IpDx : Venografi
IpTx : Bed rest total
Diet 1700 kkal,
infus NaCl 0,9% 20 tpm, Inj Ceftriaxone 2 gr/24 jam,
inj. Ketorolac 1 amp (k/p)
IpMx : KUVS, Balance cairan, observasi ekstremitas
IPEx : Penjelasan kepada pasien tentang kondisinya tidak banyak
bergerak, pindah posisi tidur tiap 2 jam.
Problem 2. Ca ovarii stadium IIIc post kemoterapi
Ass : Riwayat penyakit dahulu ca ovarii stadium IIIc, sudah kemoterapi 6x
IpDx : -
IpTx : Rawat bersama obgyn
IpMx : KUVS
IpEx : penjelasan tentang penyakitnya dan komplikasinya.
Problem 3. Anemia normokromik normositik
Ass : Badan lemas, Nggliyer, Mata berkunang-kunang, Conjungtiva pucat,
Spoon nail, Hb 7.3; 9.5; 10.2 g/dl, hematokrit 22; 29; 32 %, AE 2.49;
3.06; 3.43 x106 /µL, MCV 89.2 / um, MCH 29,3 pg, MCHC 32.8 g/dl,
RDW 19.1 %, SI 20 ug/dl, TIBC 168 ug/dl, Saturasi transferin 12 %,
Feritin 15.0 ng/ml, kesan Anemia normokromik normositik dengan
trombositopeni. Suspek ec proses kronis bersamaan dengan proses
infeksi.
dd penyakit kronis
perdarahan akut
Anemia hemolitik
IPDx : Comb test, Benzidin test
IPTx : Sulfas Ferosus 3 x 200mg, Transfusi PRC 2 kolf/ hari sampai Hb10
IPMx : Hb, Eritrosit, Hematokrit
IPEx : Penjelasan kepada pasien tentang kondisinya konsumsi daging dan
sayuran hijau.
Problem 4. Trombositopenia
Ass : AT 263; 125; 106 x103 /µL, PT 15.2; 12.5 detik, APTT 25; 19.8
detik, kesan : Anemia normokromik normositik dengan trombositopeni. Suspek ec
penyakit kronis bersamaan dengan proses infeksi.
dd perifer
sentral
Ip Dx : -
Tx : Observasi bila ada perdarahan
Mx : Cek AT, PT, APTT /24 jam
Ex : penjelasan pasien tentang penyakitnya
Problem 5. Azotemia
Ass : Kreatinin 2,5 mg/dl, Ureum 131 mg/dl
dd AKI
akut on CKD
Ip Dx : USG Urologi
IpTx : Rehidrasi NaCl 0,9% 20 tpm.
IpMx : cek ureum dan kreatinin per 3 hari, BC harian.
IpEx : Penjelasan tentang penyakitnya dan komplikasinya
Problem 6. Hiperurisemia
Ass : Asam urat 11.4 mg/dl, Kristal 0.2 /µl
dd etiologi intake berlebih
ekskresi berkurang
IpDx : asam urat urin 24 jam, renal function test
IpTx : Diet rendah purin
Allopurinol 1 x 300 mg (0-0-3)
IpMx : kadar asam urat
IpEx : penjelasan tentang penyakitnya dan komplikasinya
Problem 7. ISK
Ass : Nyeri BAK (+), anyang-anyangan (+), panas saat BAK (+), urin rutin:
Leukosituria (+)
IpDx : Kadar nitrit dalam urin.
IpTx : Cotrimoxazole 960 mg/12 jam
IpMx : Keluhan BAK, urin rutin ulang
IpEx : Penjelasan tentang penyakitnya dan komplikasinya jaga higienitas
lubang kencing.