Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

32
Jurnal Suara ............................... Edisi V|Juli 2015 KPU SULUT MENJAGA HAK RAKYAT DALAM PEMILU Pendaftaran dan Penetapan CALON Website: http://www.kpu-sulutprov.go.id

Transcript of Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Page 1: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Jurnal Suara ...............................Ed

isi V

|Jul

i 201

5

KPU SULUTM E N J A G A H A K R A K Y A T D A L A M P E M I L U

Pendaftaran dan Penetapan CALON

Website: http://www.kpu-sulutprov.go.id

Page 2: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Page 3: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Berita Utama

Pemilihan Kepala Daerah, Pila-rnya Demokrasi

Serba-serbi

Penerimaan Pendaftaran Paslon Bubernur dan Wakil Gubernur

Kilas KPU

8

5

18

10

26

Nasional

827 Pasangan Calon Kepala Dae-rah dan Wakil Kepala Daerah Telah Terdaftar

KPU Perketat Verifikasi Ijazah Kandidat Kepala Daerah

810 Pasangan Calon telah Terdaf-tar dalam Pilkada Serentak 2015

Daftar Isi

PENASEHATYESSY Y. MOMONGAN, ARDILES M.R. MEWOH, VIVI TESKRI LIDIA GEORGE, ZULKIFLI GOLONGGOM, FACHRUDDIN NOH, JONA OROH, FERRI RANTI, SPENNER MANOSSOH, DJEMMY TAMBOTO

TIM JURNALPENANGGUNG JAWAB : VIVI GEORGE.EDITOR: RUDI. REDAKTUR : FACHRUDDIN NOH (KOORDINATOR), LIDYA RANTUNG, CHRISTIE TALUMEWO, RAYMOND MAMAHIT, JEIKY MENTANG, FEBRY LANGKUN, EVANS TULENGEN, ANGEL, BILLY, SANTOS, VALENTINO. LAYOUT: ENRA PAENDONG. KEUANGAN: PEGI LANTU.

SEKRETARIATKPU Sulut Jalan Diponegoro Nomor 25 Manado. Telp. (0431) 841-346. Fax. (0431) 841-364.Website: http://www.kpu-sulutprov.go.id

KPU SULUT

PKPU Nomor 9 Tahun 2015 tentangPENCALONAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GU-BERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKO-TA DAN WAKIL WALIKOTA

Page 4: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Tahapan Pendaftaran Syarat Dukungan Calon Pasangan Calon Perseorangan maupun Pendaftaran Pasangan

Calon diawali dengan adanya Penerimaan Syarat Pencalo-nan dan Syarat Calon mulai di persiapkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara sejak medio Juni 2015 dan terkonsentrasi penuh mulai medio Juli 2015. Redaksi Tim Jurnal terfokus mengawal kesiapan bagian Tekhnis dan Hu-kum tepatnya di lantai 2 (dua) Kantor KPU Provinsi Sulawesi Utara tidak jauh bersebelahan dari ruangan kerja bagian Sumber Daya Manusia dan Data. Nampak kesibukan rekan-rekan mulai dari Komisioner Divisi Tekhnis dan Hukum turut membaur secara intens bersama Kepala Bagian Tekhnis dan

Hukum sampai Kepala Sub Bagian serta para personil Staf bahkan tak ketinggalan beberapa outsourching membagi peran dalam masa Tahapan persiapan Pendaftaran. Kelompok Kerja atau Pokja sudah dibentuk sebagai bagian dari menjalankan tupoksi demi suksesnya Pilkada Serentak pada 9 Desember 2015 di Sulawesi Utara. Berbagai pertemuan formal maupun non formal berupa breefing rutin yang hampir setiap hari dilakukan sebagai bagian dari bentuk komunikasi persiapan dalam Tahapan Pendaf-taran terlihat Tim Pokja harus berkutat dengan komputer mempersiapkan berbagai administrasi sebagai bagian dari kebutuhan termasuk mengumumkan di media lokal tanda dimulainya Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara.

Edisi Juli 2015 memuat pemberitaan Pendaftaran Perseorangan sesuai jadwal lebih awal dari Pendaftaran Pasangan Calon dari Partai maupun Partai Pengusung. Kegiatan lainnya berupa Audiens bersama Lembaga terkait dilakukan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara antara lain Kepala Kantor Pengadilan Tinggi Manado bersama para Hakim dan Ikatan Dokter Indonesia Cabang Manado dan Pihak RS Prof Kandouw yang akan berperan dalam pemeriksaan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara sebagai Syarat Calon salah satu penentu penting apakah Pasangan Calon baik Perseorangan maupun dari Partai Memenuhi Syarat atau Tidak Memenuhi Syarat. Ber-ita lainnya ada Rapat Koordinasi bersama 7 KPU Kabupaten dan Kota sebagai bagian dari mensosialisasikan Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 8 tentang Dana Kam-panye Peserta Pemilihan kil Gubernur dan Wakil Gubernur , Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota . Bersamaan itupula masih dalam medio Juli 2015 KPU Prov Sulut memfasilitasi Sosialisasi PKPU Nomor 12 Tahun 2015 tentang Revisi PKPU Nomor 9 tahun 2015 bersama Peserta Parpol dan KPU Kab/Kota bertem-pat di kantor KPU Prov Sulut. Akhir kata moga bermanfaat dan menjadi pembelajaran penting dalam melewati masa-masa Pendaftaran sampai Penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara

Tim Jurnal

Salam Redaksi | 4

Febry J. Langkun

Page 5: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Berita Utama | 5

Vivi George /Komisioner KPU Prov. Sulut

Pemilihan kepala Daerah, Pilarnya Demokrasi

Sebuah sejarah baru bagi Negeri ini termasuk Sulawesi Utara tengah mempersiapkan Tahapan Persiapan Pendaftaran Perseorangan sesuai jadwal lebih awal dari Pendaftaran Pasangan Calon dari Partai maupun Partai Pengusung. Amanat Undang-Undang bahwa dalam melaksanakan ketentuan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pene-tapan Peraturan Pemerintah Peng-ganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-Undang dan sudah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 perlu menetapkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggara-an Pemilihan Gubernur dan Wakil Gu-bernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara menetapkan Surat Keputusan Nomor 2/Kpts/KPU-Prov-023/PIL-GUB/2015 tentang Pedoman Tekhnis Tahapan, Program, dan Jadwal Pe-nyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2015 se-bagai Acuan tanda dimulainya Pros-es Demokrasi sebagai sebuah pilar menentukan Pemimpin sebagai pili-han masyarakat Pemilih. Partisipasi Masyarakat menjadi bagian pent-

ing dalam turut serta berkontribusi mengsukseskan Pemilihan Kepala Daerah yang dapat diwujudkan ser-ta implementasinya akan terjawab dalam proses Pemilihan yang ditetap-kan pada tanggal 9 Desember 2015.

Tuntutan publik agar supaya secara Demokratis dan Transparan dalam melahirkan Pemimpin yang berinteg-ritas sebuah kerja keras mulai kes-iapan Pasangan Calon Perseorangan maupun Pasangan Calon dari Partai yang mengusung. Bangsa ini men-jadi perhatian dunia serta beberapa Negara yang ingin belajar seperti apa Demokrasi di Indonesia. Banggalah kita sejak beberapa periode Pemili-han Kepala Daerah sangat banyak ke-majuan dalam menerapkan beberapa Tahapan yang diatur dalam Regulasi

Jurnal KPU SULUT, - Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia dilaku-kan serentak pada tanggal 9 De-sember 2015 dibeberapa Provinsi, Kabupaten dan Kota

Page 6: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

walau beberapa kali mengalami revisi menuju kepada kesempurnaan untuk mendapatkan formulasi baru dengan melibatkan beberapa stakeholder . Sangatlah menarik kita mengawal bersama dalam Pemilihan Kepala Dae-rah , Sulawesi Utara salah satu pintu gerbang kawasan Indonesia Timur yang terdiri dari letak Geografis yang dikelilingi baik Kepulauan maupun pegunungan dan daratan yang di per-siapkan untuk diadakannya Pilkada Serentak di 7 Kabupaten Kota yakni Kabupaten Minahasa Selatan,Kota To-mohon, Kabupaten Bolaang Mongon-dow Timur, Kabopaten Bolaang Mon-gondow Selatan, Kota Bitung, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara dan Provinsi Sulawesi Utara untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Pemilih yang punya hak memberikan Hak suara perlu mendapat perhatian khusus sebagai penentu.

Komisi Pemilihan Umum Sulawe-si Utara melaksanakan rapat pleno penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, terdapat kenai-kan pada DPS dibandingkan dengan data pemilih tetap (DPT) Pemilihan Presiden (Pilpres) yang lalu. Diband-ingkan dengan DPT Pemilihan Pres-iden (Pilpres) 1.887.975, sementara pada DPS Pilgub tahun ini 1.988.903. Ini baru sebatas acuan DPS yang oleh Penyelenggara terus melakukan Pe-mutakhiran Data melalui Penyusunan Daftar Pemilih oleh KPU Kabupaten dan Kota dengan melakukan koordi-nasi ke tingkatan PPS kemudian terus menerus melakukan pencocokan dan

Berita Utama | 6

penelitian dan Rekapitulasi sepan-jang medio Juni sampai Awal Oktober 2015 akan memastikan dalam Reka-pitulasi DPS hasil perbaikan sampai di tetapkan sebagai Datar Pemilih Tetap. Akhir dari ditetapkan Daftar Pemil-ih, masih akan dilakukan lagi tahap Akhir Pemih Tetap Tambahan yang di-peruntukkan dibukanya Pendaftaran pemilih yang belum terdaftar dalam DPT serta adanya penyusunan DPTb-1 yang Tahapannya pada tanggal 13 – 20 Oktober 2015. Dengan demikian Pemilih yang belum terdaftar di buka ruang seluas-luasnya untuk pro aktif menemui petugas Penyelenggara Ad Hoc dan pastikan tidak ada lagi yang tidak terakomodir dan bisa datang ke Tempat Pemungutan Suara.

Pemilihan Kepala Daerah di Su-lawesi Utara sangat dinantikan Ma-syarakat

Sulawesi Utara, berbagai pembela-jaran dilewati dalam masa-masa mu-lai dari persiapan Perencanaan Pro-gram termasuk Anggaran, Penyusunan Regulasi Penyelenggaraan Pemilihan, Sosialisasi sampai di bentuknya Peny-elenggara Ad Hoc yakni Panitia Pemili-han Kecamatan disingkat PPK, Panitia Pemungutan Suara disingkat PPS dan nantinya pada hari Pemungutan Suara dibentuk pula Kelompok Penyelengg-ara Pemungutan Suara atau disingkat KPPS. Harapan kita bersama Pemili-han Kepala Daerah yang dilaksanakan secara Serentak di Indonesia pada 9 Desember 2015, dapat berjalan se-cara eekti dan efisien berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

Page 7: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Berita Utama | 7

Page 8: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Serba Serbi | 8

Penerimaan Pendaftaran Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur

Jelang 3 (hari) Tahapan Penerimaan Pendaftaran Pasangan Calon, nampak di

Hari pertama tepatnya tanggal 26 Juli 2015 pkl 08.00 – 16.00 sua-sana Kantor KPU Prov. Sulut dengan Persiapan baik ruangan Aula Kan-tor KPU Prov. Sulut yang terletak tepatnya di lantai 2 paling belakang nampak kesibukan personil Sekre-tariat KPU Prov. Sulut menata ruang untuk para kandidat, para Komis-ioner yang siap menanti Pasangan Calon mendaftar sejak waktu yang sudah disiapkan mulai dari pagi sampai sore nampak sepi dan ti-dak menunjukkan tanda ada yang datang, kecuali beberapa Media Cetak maupun Elektronik yang siap mengawal dan meliput jalannya Proses Tahapan Penerimaan , dan memang tidak ada yang mendaf-tar.

Jelang hari kedua tepatnya tanggal 27 Juli 2015 pkl 12.30 ada 1 (satu) pasangan Calon dari PDIP ( Olly Dondokambey sebagai Calon Gubernur dan Steven Kandou seb-agai Calon Wakil Gubernur ) men-datangi Kantor KPU Prov. Sulut dikuti para Pengurus Parpol Pengu-sung , simpatisan dan Masyarakat yang ingin menyaksikan secara lag-sung . Sebelum Penerimaan pendaf-taran Bakal Calon oleh KPU Prov. Sulut dan Tim Kerja sudah dilakukan Simulasi bagaimana cara dan me-kanisme penerimaan, sehingga pros-es Penerimaan Pendaftaran berjalan dengan lancar. Penerimaan pendafr-aran di hari kedua,diwarnai dengan suasana Aula Kantor KPU Prov. Sulut dipenuhi dengan banyaknya pengan-tar yang terasa ruangan tidak kon-dusif. Komisioner KPU Prov. Sulut menerima Pasangan Calon Olly Don-

Page 9: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Penerimaan Pendaftaran Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur

Serba Serbi | 9

dokambey dan Steven Kandouw serta Dokumen Pensyaratan yang disaksikan oleh Bawaslu Prov. Sulut untuk dikembalikan dalam masa Perbaikan.

Batas akhir Penerimaan Calon yakni tanggal 28 Juli 2015 , di hari ketiga ada 2 (dua) Pasangan Calon yang tiba di kantor KPU Prov. Sulut dari Gabun-gan Partai Demokrat sebagai Calon Gubernur Maya Rumantir dan Partai Gerindra sebagai Calon Wakil Gubernur Glenny Kairupan. Penerimaan pendaftaran Bakal Calon oleh KPU Prov. Sulut dan Sekretariat KPU Prov. Sulut turut hadir pula Bawaslu Prov. Sulut. Proses Penerimaan Pendaftaran di hari kedua sama dilakukan penerimaan dokumen Persyaratan dan diberikan waktu dalam masa perbaikan. Hari yang sama dengan waktu yang berbeda , KPU Prov. Sulut kedatangan Pasangan Calon yang mendaftarkan sebagai Calon Gubernur Elly Lasut dari Partai Golkar dan Calon wakil Gubernur David Bobihoe, dengan diusung Partai Hanura, PKPI dan PKS. Penerimaan pendaftaran Bakal Calon oleh KPU Prov. Sulut dan Tim Kerja Sekretariat KPU Prov. Sulut yang berlangsung sampai malam, dikarenakan masih menunggu salah satu Partai pendukung yang akan memasukkan dokumen yang diberi batas waktu oleh Bawaslu Prov. Sulut sampai Pkl 24.00. Selanjutnya saat berakhir Penerimaan Pendaftaran , maka KPU Prov. Sulut mengambil langkah selanjutnya melakukan Rapat Koordinasi antara KPU Prov. Sulut dan pihak RS Prof Kandouw dan IDI Cab. Manado untuk persiapan Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada keesokan hari, selama terhi-tung 26 Juli 2015 sampai 1 Agustus 2015.

Page 10: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Nasional | 10

827 Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Telah Terdaftar

Komisioner KPU RI, Hadar Nafis Gumay, Arief Budiman dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah

Jakarta, kpu.go.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan update data pendaftaran pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang mendaftar pada tanggal 26 - 28 Juli 2015 yang lalu.

Daerah yang akan mengal-ami perpan-

jangan waktu pendaft-aran jumlahnya bukan 15 daerah seperti pada informasi sebelumnya, tetapi berkurang men-jadi 13 daerah. Daerah tersebut terdiri dari 12 daerah dengan 1 pasan-gan calon yang mendaf-tar dan 1 daerah yang tidak ada satupun pa-sangan calon mendaf-tar.

Daerah yang hanya mempunyai 1 pasangan calon tersebut adalah Kabupaten Asahan, Kota Serang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupat-en Purbalingga, Kota Surabaya, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Bli-tar, Kota Mataram, Ka-bupaten Minahasa Se-latan, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Ka-bupaten Pegununungan Arfak.

Update informasi tersebut disampaikan Komisioner KPU RI Ha-dar Nafis Gumay dalam konferensi pers yang digelar pada hari Kamis malam (30/7) di Media Centre KPU RI.

“Informasi sebelum-nya itu mohon dimaklu-mi, karena ada seban-yak 269 daerah yang melakukan pendaft-aran, kemudian infra-struktur komunikasi di

Page 11: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Nasional | 11

satu pasangan calon yang mendaftar, yaitu dengan cara pemilihan dengan yang kosong, hal itu membuat sistem pemilihan berubah. KPU tidak mempunyai otoritas untuk merubah sistem pemilihan, KPU hanya mempunyai ke-wenangan untuk men-gatur tata caranya saja, karena peruba-han sistem itu ada di level Undang-Un-dang atau konstitu-si,” tegas Hadar.

Senada dengan koleganya, Komis-ioner KPU RI Ferry Kurnia Rizkiyansyah juga menjelaskan bahwa “KPU se-cara prosedural atau aturan main sudah sangat jelas, KPU su-dah menyiapkan proses dan mekanisme. KPU sudah membuka lagi pendaftaran, sehingga perlu perhatian serius dari partai yang belum mengusung pasangan calonnya,” tutur Ferry. (arf/red. FOTO KPU/arf/Hupmas) Sumber Web-

site KPU RI

“In-formasi se-

belumnya itu mohon dimaklumi,

karena ada sebanyak 269 daerah yang melaku-

kan pendaftaran, kemudi-an infrastruktur komunikasi di daerah itu tidak sempur-na, dan semua data ini di-dapatkan secara berjenjang dari KPU Kabupaten/Kota ke KPU Provinsi, sehingga apa-bila ada data yang tidak akurat harap dimaklumi dan data tersebut

kami koreksi seka-rang ini,”

daerah itu tidak sem-purna, dan semua data ini didapatkan secara berjenjang dari KPU Ka-bupaten/Kota ke KPU Provinsi, sehingga apa-bila ada data yang tidak akurat harap dimak-lumi dan data tersebut kami koreksi sekarang ini,” ujar Hadar yang didampingi oleh Komis-ioner KPU RI Arief Bu-diman dan Ferry Kurnia Rizkiyansyah.

Hadar juga menam-bahkan, KPU belum menerima laporan ad-anya persoalan pelang-garan, karena proses pengecekan dokumen masih berlangsung. KPU hanya menerima informasi persoalan-persoalan hanya men-genai adanya pendaf-taran yang tidak bisa diterima, tetapi ke-mudian ada desakan-desakan kepada KPU dari pihak yang tidak diterima pendaftaran-nya tersebut.

“Mengenai wacana pemilihan seperti mod-el pemilihan kepala desa untuk mengatasi persoalan hanya ada

Page 12: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Nasional | 12

KPU Perketat Verifikasi Ijazah Kandidat Kepala Daerah

Jakarta, kpu, go, id - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menggandeng Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemendikti) un-tuk melakukan verifikasi ijazah bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang akan bertarung pada pilkada serentak tahun 2015. Pelibatan Kementeri-an Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi dalam pelaksanaan verifi-kasi bertujuan untuk mencegah bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah menggunakan gelar akademik palsu.

“Gelar akademik merupakan salah

Jika dalam verifi-kasi ijazah bakal calon ditemukan

ijazah palsu untuk pen-didikan tingginya, bakal calon kepala daerah dan wakil kepala dae-rah tersebut tetap sah sebagai kandidat. Hasil verifikasi ijazah pergu-ruan tinggi hanya ber-dampak pada boleh atau tidaknya bakal calon menggunakan gelar aka-demik tersebut dalam administrasi pilkada.

“Tetapi jika pemal-

suan ijazah itu berlan-jut ke ranah hukum dan bakal calonnya diputus bersalah oleh pengadi-lan atas dugaan pemal-suan ijazah itu, maka bakal calon tersebut akan dibatalkan sebagai calon kepala daerah dan wakil kepala daerah,” terang Husni.

Husni mengatakan pelibatan Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi dalam verifikasi ijazah meru-pakan upaya KPU untuk

meningkatkan kualitas pemeriksaan dokumen persyaratan calon ke-pala daerah dan wakil kepala daerah. Selain untuk mencegah peng-gunaan gelar akademik palsu, verifikasi juga bertujuan untuk memas-tikan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah memberikan in-formasi yang benar ten-tang dirinya kepada KPU dan publik.

Husni juga menceri-takan pengalaman KPU

Keterangan Foto : Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik dan Menristekdikti tunjukkan naskan nota kesepahaman antara KPU dengan Kemendikti terkait verifikasi ijasah calon kepala daerah dalam Pilkada 2015

satu daya tarik yang dapat digunakan peserta pilkada untuk menyakinkan pemilih. Untuk itu, kita ingin memastikan setiap bakal calon berhak atas gelar akademik yang dicantumkan dalam biodata yang disampaikan ke KPU saat pendaftaran,” terang Ketua RI Husni Kamil Manik usai penandatanga-nan Nota Kesepahaman Verifikasi Ijazah Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota di kantor KPU, Kamis (30/7)

Page 13: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Nasional | 13

dalam melakukan klari-fikasi terhadap dugaan ijazah palsu bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Kata Husni, acapkali Dinas Pendidikan enggan membuat pernyataan bahwa ijazah yang diklarifikasi itu palsu meskipun setelah dicek dari semua indikator menunjukkan ijazah tersebut benar-benar palsu. Dinas Pendidikan hanya bersedia mem-berikan keterangan bah-wa ijazah yang diklari-fikasi KPU tersebut memiliki ciri-ciri yang tidak sesuai dengan ciri-ciri ijazah yang sah.

“Kami berharap dalam Pilkada 2015 ini ada sikap tegas. Kalau me-mang ijazah itu palsu ya dinas pendidikan harus berani membuat pernyataan bahwa itu palsu, termasuk dalam verifikasi ijazah pergu-ruan tinggi yang akan dilakukan oleh Kemente-rian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi. Sikap tegas itu penting bagi KPU untuk memastikan bahwa calon kepala daerah dan wakil kepala daerah memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat untuk menggu-nakan gelar akademik tersebut,” ujarnya.

Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi M Nasir men-gatakan pengecekan keaslian ijazah akan dilakukan melalui pang-gkalan data pendidikan tinggi yang di dalamnya memuat profil perguru-an tinggi, program studi, dosen dan mahasiswa. “Kami akan cek melalui forlap dikti. Di situ kita bisa cek universitasnya, program studinya, lulus tahun berapa dan sistem kredit semester (SKS) yang dihasilkan bera-pa. Kami butuh waktu sekitar satu minggu untuk melakukan veri-fikasi ijazah tersebut,” ujarnya.

Nasir menyebut-kan terdapat banyak cara seseorang untuk mendapatkan ijazah palsu. Pertama; ijazah diberikan oleh pergu-ruan tinggi yang berizin, tetapi mahasiswanya mendapatkan ijazah tanpa mengikuti proses pembelajaran. Kedua; ijazah diperoleh melalui proses pembelajaran tetapi pembelajaran-nya tidak sesuai dengan pedoman.

“Misalnya untuk strata 1 syaratnya menyele-saikan 144 satuan kredit semester (SKS) dan pal-

ing cepat studinya 3,5 tahun. Kalau ada yang beban studinya di bawah 144 SKS, misalnya hanya 8 SKS dan dapat meny-elesaikanya dalam satu tahun itu berarti su-dah di luar ketentuan. Ijazahnya itu asli, tetapi palsu,” jelas Nasir.

Ketiga; ijazah diter-bikan oleh pergu-ruan tinggi yang telah mendapat izin tetapi program studi yang di-ambil oleh mahasiwa itu sebenarnya belum dapat izin. Ke empat ; ijazah diterbitkan oleh lembaga pendidikan yang sama sekali belum mendapat izin. “Ka-lau yang ini, ijazahnya benar-benar palsu,” ujar Nasir.

Pemalsuan ijazah, tegas Nasir, dapat dike-nai sanksi pidana baik lembaganya maupun penerima ijazah terse-but. Sesuai Undang Un-dang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, lembaga yang menerbitkan ijazah palsu dapat dikenai pidana penjara 10 tahun dan denda Rp1 miliar, sementara penerima ijazah dikenai penjara 5 tahun dan denda Rp500 juta. (gd/red. FOTO KPU/dosen/Hupmas) Sumber Website KPU RI

Page 14: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Nasional | 14810 Pasangan Calon telah Terdaftar dalam Pilkada Serentak 2015

Jakarta, kpu.go.id - Pendaftaran pasangan calon pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota pada 9 provinsi, 34 kota dan 224 kabupaten telah dilaksanakan serentak oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota mu-lai tanggal 26 hingga 28 Juli 2015. Para calon pemimpin daerah ini meliputi pasangan calon yang diajukan oleh partai politik atau gabungan partai politik dan perseorangan.

Komposisi jumlah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang telah mendaftar di KPU provinsi sebanyak 20 pasangan calon yang tersebar di 9 provinsi. Dari 20 pasangan calon ini, 2 diantaranya pasangan calon perseorangan dan 18 pasangan calon melalui jalur partai poli-tik atau gabungan partai politik.

di Media Centre KPU RI. Arief Budiman dalam kesempatan tersebut me-nyampaikan hasil rekapitulasi pendaftaran pasangan calon kepala daerah

dan wakil kepala daerah per-tanggal 29 Juli 2015 pukul 19.30 WIB.

“Jadi total pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah sebanyak 810 pasangan yang tersebar di 268 provinsi dan kabupaten/kota, 156 pasangan calon diantaranya melalui jalur perseorangan dan 654 pasangan calon melalui jalur partai politik atau gabungan partai politik, diantara itu semua terdapat 122 pasangan calon petahana” ujar Arief Budiman.

Sementara itu jumlah pasangan calon bu-pati dan wakil bupati yang telah mendaftar di KPU kabupaten sebanyak 676 pasangan calon yang tersebar di 223 kabupaten. Sebanyak 126 pasangan diantaranya adalah pasangan calon perseorangan dan sebanyak 550 pasangan calon melalui jalur partai politik atau gabungan par-tai politik.

Selanjutnya untuk pasangan calon walikota dan wakil walikota yang telah mendaftar di KPU kota sebanyak 114 pasangan calon yang terse-bar di 36 kota. Sebanyak 28 pasangan dianta-ranya adalah pasangan calon perseorangan dan sebanyak 86 pasangan calon melalui jalur partai politik atau gabungan partai politik.Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Komisioner KPU RI Arief Budiman, Rabu (29/7)

Page 15: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Nasional | 15

Arief menambahkan, terdapat satu daerah yaitu Kabupaten Bolaang Mon-gongdow Timur yang tidak ada satupun pasangan calon mendaftar. Kemudian terdapat 14 daerah yang hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar dan ada 15 daerah yang memerlukan perpanjangan masa pendaftaran. Untuk jumlah calon kepala daerah laki-laki sebanyak 752 orang, jumlah calon kepala daerah perempuan sebanyak 58 orang, jumlah calon wakil kepala daerah laki-laki se-banyak 746 orang, dan jumlah calon wakil kepala daerah perempuan sebanyak 64 orang.

Sementara itu Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay mengharapkan semua pihak terutama partai politik untuk tidak membiarkan kepemimpinan di daerah menjadi kosong. Apabila tidak ada juga yang mendaftar, maka daerah tersebut harus menunggu sampai pilkada tahun 2017.

“Seperti contoh kasus di Kabupaten Bolaang Mongongdow Timur, sebenarnya salah satu pasangan calon sudah siap untuk mendaftar di KPU, tetapi karena pa-sangan calon yang lain tidak jadi mendaftar hingga ditunggu sampai batas waktu akhir pendaftaran, akhirnya pasangan calon tersebut juga tidak jadi mendaf-tar,” papar Hadar di depan para pewarta media di Media Centre KPU RI.

Hadar juga mengharapkan tidak adanya pemaksaan-pemaksaan yang dilaku-kan oleh pihak-pihak tertentu dalam proses pendaftaran kepala daerah dan wakil kepala daerah. KPU menjalankan tugas sesuai amanah UU, jadi seharusnya apa-pun itu harus dilakukan dalam upaya penegakan UU. Posisi KPU hanya mengatur dalam hal tata cara pelaksanaannya. Hadar juga berharap aparat berwajib juga diharapkan dapat menjaga keamanan dan ketertiban dengan baik dalam proses tahapan pilkada ini. (Arf.FOTO KPU) Sumber Website KPU RI

Page 16: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Galersi Foto Proses Persiapan sampai dengan Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2015

Page 17: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Galersi Foto Proses Persiapan sampai dengan Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara Tahun 2015

Page 18: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

PKPU | 18PKPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang

PENCALONAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL

WALIKOTA

- 7 -

f. kepentingan umum;

g. keterbukaan;

h. proporsionalitas;

i. profesionalitas;

j. akuntabilitas;

k. efisiensi;

l. efektivitas; dan

m. aksesibilitas.

Pasal 3

Peserta Pemilihan adalah:

a. Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai peserta Pemilihan; dan/atau

b. Pasangan Calon perseorangan yang mendaftarkan diri dan telah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai peserta Pemilihan.

BAB II

PERSYARATAN CALON DAN PENCALONAN

Bagian Kesatu

Persyaratan Calon

Pasal 4

(1) Warga Negara Indonesia dapat menjadi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

b. setia kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

c. berpendidikan . . .

- 8 -

c. berpendidikan paling rendah sekolah lanjutan tingkat atas atau sederajat;

d. berusia paling rendah 30 (tiga puluh) tahun untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dan 25 (dua puluh lima) tahun untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati atau Calon Walikota dan Wakil Walikota;

e. mampu secara jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan menyeluruh dari tim dokter;

f. tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

g. tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

h. tidak pernah melakukan perbuatan tercela yang dibuktikan dengan surat keterangan catatan kepolisian;

i. menyerahkan daftar kekayaan pribadi;

j. tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara;

k. tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

l. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dan memiliki laporan pajak pribadi;

m. belum pernah menjabat sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur, Bupati atau Wakil Bupati, atau Walikota atau Wakil Walikota selama 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama untuk Calon Gubernur atau Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati atau Calon Wakil Bupati dan/atau Calon Walikota atau Calon Wakil Walikota;

n. belum . . .

- 9 -

n. belum pernah menjabat sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Walikota untuk Calon Wakil Gubernur, Calon Bupati, Calon Wakil Bupati, Calon Walikota atau Calon Wakil Walikota;

o. berhenti dari jabatannya bagi Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain sejak ditetapkan sebagai calon;

p. tidak berstatus sebagai penjabat Gubernur, penjabat Bupati atau penjabat Walikota;

q. tidak memiliki konflik kepentingan dengan Petahana;

r. memberitahukan pencalonannya sebagai Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat, kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah bagi anggota Dewan Perwakilan Daerah, atau kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

s. mengundurkan diri sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil sejak mendaftarkan diri sebagai calon;

t. berhenti dari jabatan pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah sejak ditetapkan sebagai calon;

u. berhenti sebagai Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota sebelum pembentukan PPK dan PPS.

(2) Syarat calon mampu secara jasmani dan rohani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e tidak menghalangi penyandang disabilitas.

(3) Syarat calon tidak pernah dijatuhi pidana penjara sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf f, untuk tindak pidana yang mengatur ketentuan pidana penjara minimal dan pidana penjara maksimal, ancaman pidananya didasarkan pada pidana penjara maksimal.

(4) Syarat . . .

- 10 -

(4) Syarat calon tidak pernah dijatuhi pidana penjara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dikecualikan bagi:

a. calon yang telah selesai menjalani pidana penjara sampai dengan dimulainya jadwal waktu pendaftaran Pasangan Calon dalam waktu paling singkat 5 (lima) tahun;

b. calon yang dipidana penjara karena kealpaan ringan (culpa levis);

c. calon yang dipidana penjara karena alasan politik.

(5) Calon yang telah selesai menjalani pidana penjara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a secara kumulatif wajib memenuhi syarat sebagai berikut:

a. calon yang bersangkutan secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik sebagai mantan narapidana;

b. calon yang bersangkutan bukan pelaku kejahatan yang berulang.

(6) Calon yang dipidana karena alasan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c adalah orang yang memperjuangkan keyakinan politik yang memiliki tujuan kebaikan masyarakat banyak dan dilakukan tanpa kekerasan atau menggunakan senjata.

(7) Syarat calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf m, adalah sebagai berikut:

a. penghitungan 2 (dua) kali masa jabatan dihitung berdasarkan jumlah pelantikan dalam jabatan yang sama, yaitu masa jabatan pertama selama 5 (lima) tahun penuh dan masa jabatan kedua paling singkat selama 2 ½ (dua setengah) tahun, dan sebaliknya;

b. jabatan yang sama sebagaimana dimaksud pada huruf a, adalah jabatan Gubernur dengan Gubernur, jabatan Wakil Gubernur dengan Wakil Gubernur, jabatan Bupati/Walikota dengan Bupati/Walikota, dan jabatan Wakil Bupati/ Walikota dengan Wakil Bupati/Walikota;

c. 2 (dua) . . .

Page 19: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

PKPU | 19

- 11 -

c. 2 (dua) kali masa jabatan dalam jabatan yang sama, meliputi:

1. telah 2 (dua) kali berturut-turut dalam jabatan yang sama;

2. telah 2 (dua) kali dalam jabatan yang sama tidak berturut-turut; atau

3. 2 (dua) kali dalam jabatan yang sama di daerah yang sama atau di daerah yang berbeda.

d. perhitungan 5 (lima) tahun masa jabatan atau 2 ½ (dua setengah) tahun masa jabatan sebagaimana dimaksud pada huruf a, dihitung sejak tanggal pelantikan sampai dengan akhir masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur, atau Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota yang bersangkutan.

(8) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7), berlaku untuk:

a. jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur, atau Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota yang dipilih secara langsung melalui Pemilihan, dan yang diangkat oleh DPRD Provinsi atau DPRD Kabupaten/Kota;

b. jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur, atau Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota karena perubahan nama provinsi atau kabupaten/ kota.

(9) Syarat Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n, dengan ketentuan:

a. belum pernah menjabat sebagai Gubernur untuk calon Wakil Gubernur, calon Bupati, calon Wakil Bupati, calon Walikota atau calon Wakil Walikota;

b. belum pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur untuk calon Bupati, calon Wakil Bupati, calon Walikota atau calon Wakil Walikota; dan

c. belum . . .

- 10 -

(4) Syarat calon tidak pernah dijatuhi pidana penjara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dikecualikan bagi:

a. calon yang telah selesai menjalani pidana penjara sampai dengan dimulainya jadwal waktu pendaftaran Pasangan Calon dalam waktu paling singkat 5 (lima) tahun;

b. calon yang dipidana penjara karena kealpaan ringan (culpa levis);

c. calon yang dipidana penjara karena alasan politik.

(5) Calon yang telah selesai menjalani pidana penjara sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a secara kumulatif wajib memenuhi syarat sebagai berikut:

a. calon yang bersangkutan secara terbuka dan jujur mengemukakan kepada publik sebagai mantan narapidana;

b. calon yang bersangkutan bukan pelaku kejahatan yang berulang.

(6) Calon yang dipidana karena alasan politik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf c adalah orang yang memperjuangkan keyakinan politik yang memiliki tujuan kebaikan masyarakat banyak dan dilakukan tanpa kekerasan atau menggunakan senjata.

(7) Syarat calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf m, adalah sebagai berikut:

a. penghitungan 2 (dua) kali masa jabatan dihitung berdasarkan jumlah pelantikan dalam jabatan yang sama, yaitu masa jabatan pertama selama 5 (lima) tahun penuh dan masa jabatan kedua paling singkat selama 2 ½ (dua setengah) tahun, dan sebaliknya;

b. jabatan yang sama sebagaimana dimaksud pada huruf a, adalah jabatan Gubernur dengan Gubernur, jabatan Wakil Gubernur dengan Wakil Gubernur, jabatan Bupati/Walikota dengan Bupati/Walikota, dan jabatan Wakil Bupati/ Walikota dengan Wakil Bupati/Walikota;

c. 2 (dua) . . .

- 13 -

(13) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (12), tidak berlaku apabila telah melewati jeda 1 (satu) kali masa jabatan dengan penghitungan berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf d.

Bagian Kedua

Persyaratan Pencalonan

Paragraf 1

Partai Politik atau Gabungan Partai Politik

Pasal 5

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan persyaratan pencalonan untuk Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota sebelum pengumuman pendaftaran Pasangan Calon.

(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang memperoleh paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilu Terakhir.

(3) Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mengusulkan Pasangan Calon menggunakan ketentuan memperoleh paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah sebagaimana dimaksud ayat (2), ketentuan tersebut hanya berlaku bagi Partai Politik yang memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada Pemilu Terakhir.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menghitung syarat pencalonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dengan rumus:

a. syarat pencalonan = jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil Pemilu Terakhir x 20/100; dan

b. syarat pencalonan = jumlah seluruh suara sah hasil Pemilu Terakhir x 25/100;

c. dalam . . .

- 12 -

c. belum pernah menjabat sebagai Bupati atau Walikota untuk Calon Wakil Bupati atau Calon Wakil Walikota.

(10) Syarat calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf o, berlaku bagi:

a. Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yang mencalonkan diri sebagai Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota di kabupaten/kota lain;

b. Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yang mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur di provinsi yang sama;

c. Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yang mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur di provinsi lain;

d. Gubernur atau Wakil Gubernur yang mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur di provinsi lain.

(11) Syarat calon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf q, meliputi:

a. tidak memiliki ikatan perkawinan dengan Petahana, yaitu suami atau istri dengan Petahana; atau

b. tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke atas, yaitu bapak/ibu atau bapak mertua/ibu mertua dengan Petahana; atau

c. tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke bawah, yaitu anak atau menantu dengan Petahana; atau

d. tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan ke samping, yaitu kakak/adik kandung, ipar, paman atau bibi dengan Petahana.

(12) Syarat calon sebagaimana dimaksud pada ayat (11) berlaku untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati atau Calon Walikota dan Wakil Walikota di kabupaten/kota yang sama, dan untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di provinsi yang sama.

(13) Ketentuan . . .

- 12 -

c. belum pernah menjabat sebagai Bupati atau Walikota untuk Calon Wakil Bupati atau Calon Wakil Walikota.

(10) Syarat calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf o, berlaku bagi:

a. Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yang mencalonkan diri sebagai Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota di kabupaten/kota lain;

b. Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yang mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur di provinsi yang sama;

c. Bupati atau Wakil Bupati, Walikota atau Wakil Walikota yang mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur di provinsi lain;

d. Gubernur atau Wakil Gubernur yang mencalonkan diri sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur di provinsi lain.

(11) Syarat calon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf q, meliputi:

a. tidak memiliki ikatan perkawinan dengan Petahana, yaitu suami atau istri dengan Petahana; atau

b. tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke atas, yaitu bapak/ibu atau bapak mertua/ibu mertua dengan Petahana; atau

c. tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke bawah, yaitu anak atau menantu dengan Petahana; atau

d. tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan ke samping, yaitu kakak/adik kandung, ipar, paman atau bibi dengan Petahana.

(12) Syarat calon sebagaimana dimaksud pada ayat (11) berlaku untuk Calon Bupati dan Wakil Bupati atau Calon Walikota dan Wakil Walikota di kabupaten/kota yang sama, dan untuk Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di provinsi yang sama.

(13) Ketentuan . . .

Page 20: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

PKPU | 20

- 13 -

(13) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (12), tidak berlaku apabila telah melewati jeda 1 (satu) kali masa jabatan dengan penghitungan berpedoman pada ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (7) huruf d.

Bagian Kedua

Persyaratan Pencalonan

Paragraf 1

Partai Politik atau Gabungan Partai Politik

Pasal 5

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan persyaratan pencalonan untuk Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota sebelum pengumuman pendaftaran Pasangan Calon.

(2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang memperoleh paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilu Terakhir.

(3) Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mengusulkan Pasangan Calon menggunakan ketentuan memperoleh paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah sebagaimana dimaksud ayat (2), ketentuan tersebut hanya berlaku bagi Partai Politik yang memperoleh kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada Pemilu Terakhir.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menghitung syarat pencalonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dengan rumus:

a. syarat pencalonan = jumlah kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah hasil Pemilu Terakhir x 20/100; dan

b. syarat pencalonan = jumlah seluruh suara sah hasil Pemilu Terakhir x 25/100;

c. dalam . . .

- 14 -

c. dalam hal hasil penghitungan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b menghasilkan angka pecahan, dilakukan pembulatan ke atas.

(5) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), didasarkan pada:

a. Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota tentang penetapan perolehan kursi hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

b. Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota tentang penetapan perolehan suara sah hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

(6) Salinan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), disampaikan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pimpinan Partai Politik tingkat provinsi atau Pimpinan Partai Politik tingkat kabupaten/kota, dan Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota.

Pasal 6

(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik hanya dapat mendaftarkan 1 (satu) Pasangan Calon.

(2) Partai Politik dapat bersepakat dengan Partai Politik lain untuk membentuk gabungan dalam mendaftarkan Pasangan Calon.

(3) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik melakukan kesepakatan dengan Pasangan Calon untuk didaftarkan mengikuti Pemilihan.

(4) Pasangan Calon yang telah didaftarkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tidak dapat dicalonkan lagi oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik lainnya.

(5) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang telah mendaftarkan Pasangan Calon kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, tidak dapat menarik dukungannya sejak pendaftaran.

(6) Dalam . . .

- 16 -

(2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), didasarkan atas data jumlah penduduk yang disampaikan oleh pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota yang diminta secara tertulis oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

Pasal 9

(1) Persyaratan pencalonan berupa jumlah dukungan bagi calon perseorangan untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), adalah:

a. provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 2.000.000 (dua juta) jiwa harus didukung paling sedikit 10% (sepuluh persen);

b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 2.000.000 (dua juta) jiwa sampai dengan 6.000.000 (enam juta) jiwa harus didukung paling sedikit 8,5% (delapan setengah persen);

c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 6.000.000 (enam juta) jiwa sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa harus didukung paling sedikit 7,5% (tujuh setengah persen);

d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 12.000.000 (dua belas juta) jiwa harus didukung paling sedikit 6,5% (enam setengah persen).

(2) Jumlah dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus tersebar di lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan.

(3) Dalam hal hasil penghitungan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) menghasilkan angka pecahan dilakukan pembulatan ke atas.

Pasal 10

(1) Persyaratan pencalonan berupa jumlah dukungan bagi calon perseorangan untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), adalah:

a. kabupaten/ . . .

- 15 -

(6) Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menarik dukungan dan/atau menarik calon dan/atau Pasangan Calon yang telah didaftarkan, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tersebut dianggap tetap mendukung Pasangan Calon yang bersangkutan dan tidak dapat mengusulkan calon dan/atau Pasangan Calon pengganti.

(7) Calon dan/atau Pasangan Calon yang telah menandatangani kesepakatan pengusulan dan telah didaftarkan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, tidak dapat mengundurkan diri sejak pendaftaran.

(8) Dalam hal calon dan/atau Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (7) mengundurkan diri, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mencalonkan tidak dapat mengusulkan calon dan/atau Pasangan Calon pengganti dan pencalonannya dinyatakan gugur.

Pasal 7

(1) Kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), ditandatangani oleh masing-masing Pimpinan Partai Politik.

(2) Kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik atau masing-masing Pimpinan Partai Politik yang bergabung dan Pasangan Calon.

Paragraf 2

Perseorangan

Pasal 8

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan persyaratan pencalonan berupa jumlah dukungan dan persebarannya bagi Pasangan Calon perseorangan dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Keputusan . . .

- 15 -

(6) Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menarik dukungan dan/atau menarik calon dan/atau Pasangan Calon yang telah didaftarkan, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tersebut dianggap tetap mendukung Pasangan Calon yang bersangkutan dan tidak dapat mengusulkan calon dan/atau Pasangan Calon pengganti.

(7) Calon dan/atau Pasangan Calon yang telah menandatangani kesepakatan pengusulan dan telah didaftarkan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota, tidak dapat mengundurkan diri sejak pendaftaran.

(8) Dalam hal calon dan/atau Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (7) mengundurkan diri, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mencalonkan tidak dapat mengusulkan calon dan/atau Pasangan Calon pengganti dan pencalonannya dinyatakan gugur.

Pasal 7

(1) Kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), ditandatangani oleh masing-masing Pimpinan Partai Politik.

(2) Kesepakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik atau masing-masing Pimpinan Partai Politik yang bergabung dan Pasangan Calon.

Paragraf 2

Perseorangan

Pasal 8

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan persyaratan pencalonan berupa jumlah dukungan dan persebarannya bagi Pasangan Calon perseorangan dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) Keputusan . . .

- 32 -

diganti dengan calon baru paling lama 5 (lima) hari sejak calon tersebut berhalangan tetap atau meninggal dunia.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota mengumumkan calon pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada masyarakat.

(5) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan paling lama 2 (dua) hari sejak masa penggantian calon berakhir.

(6) Masyarakat dapat memberikan tanggapan atau menarik dukungannya sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan.

(7) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan penelitian persyaratan pencalonan dan persyaratan calon paling lama 3 (tiga) hari sejak dokumen calon pengganti diterima.

Pasal 33

Pasangan Calon perseorangan yang telah mengikuti proses penelitian administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dan penelitian faktual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) dukungan tidak dapat diajukan sebagai calon dan/atau Pasangan Calon oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.

BAB IV

PENDAFTARAN PASANGAN CALON

Bagian Kesatu

Pengumuman dan Pendaftaran

Pasal 34

(1) KPU berkoordinasi dengan Menteri untuk mendapatkan salinan keputusan terakhir tentang penetapan kepengurusan Partai Politik tingkat pusat sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(2) Menteri . . .

- 33 -

(2) Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan salinan keputusan terakhir tentang penetapan kepengurusan Partai Politik tingkat pusat kepada KPU sesuai dengan permintaan KPU.

(3) KPU meminta salinan keputusan kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota kepada Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(4) Pimpinan Partai Politik tingkat pusat menyampaikan salinan keputusan kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota kepada KPU sesuai dengan permintaan KPU.

(5) KPU menyampaikan salinan keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan salinan keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(6) Dalam hal pengesahan kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota tidak dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik tingkat pusat, KPU Provinsi/KIP Aceh meminta kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota kepada Pimpinan Partai Politik tingkat provinsi sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(7) Dalam hal Partai Politik tidak menyampaikan salinan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (6), Partai Politik tidak dapat mendaftarkan Pasangan Calon.

Pasal 35

Keputusan tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2), ayat (4) atau ayat (6), menjadi pedoman bagi KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam penerimaan pendaftaran Pasangan Calon.

Pasal 36 . . .

Page 21: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

PKPU | 21

- 17 -

a. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk sampai

dengan 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) jiwa

harus didukung paling sedikit 10% (sepuluh

persen);

b. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih

dari 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) sampai

dengan 500.000 (lima ratus ribu) jiwa harus

didukung paling sedikit 8,5% (delapan setengah

persen);

c. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih

dari 500.000 (lima ratus ribu) sampai dengan

1.000.000 (satu juta) jiwa harus didukung paling

sedikit 7,5% (tujuh setengah persen);

d. kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih

dari 1.000.000 (satu juta) jiwa harus didukung

paling sedikit 6,5% (enam setengah persen).

(2) Jumlah dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus tersebar di lebih dari 50% (lima puluh persen)

jumlah kecamatan di kabupaten/kota yang

bersangkutan.

(3) Dalam hal hasil penghitungan sebagaimana dimaksud

ayat (1) dan ayat (2) menghasilkan angka pecahan

dilakukan pembulatan ke atas.

Pasal 11

(1) Dukungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan

Pasal 10 hanya diberikan kepada 1 (satu) Pasangan

Calon perseorangan.

(2) Penduduk yang dapat memberikan dukungan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penduduk

yang telah memenuhi syarat sebagai Pemilih.

BAB III . . .

- 16 -

(2) Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), didasarkan atas data jumlah penduduk yang disampaikan oleh pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota yang diminta secara tertulis oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

Pasal 9

(1) Persyaratan pencalonan berupa jumlah dukungan bagi calon perseorangan untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), adalah:

a. provinsi dengan jumlah penduduk sampai dengan 2.000.000 (dua juta) jiwa harus didukung paling sedikit 10% (sepuluh persen);

b. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 2.000.000 (dua juta) jiwa sampai dengan 6.000.000 (enam juta) jiwa harus didukung paling sedikit 8,5% (delapan setengah persen);

c. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 6.000.000 (enam juta) jiwa sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa harus didukung paling sedikit 7,5% (tujuh setengah persen);

d. provinsi dengan jumlah penduduk lebih dari 12.000.000 (dua belas juta) jiwa harus didukung paling sedikit 6,5% (enam setengah persen).

(2) Jumlah dukungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus tersebar di lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kabupaten/kota di provinsi yang bersangkutan.

(3) Dalam hal hasil penghitungan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) menghasilkan angka pecahan dilakukan pembulatan ke atas.

Pasal 10

(1) Persyaratan pencalonan berupa jumlah dukungan bagi calon perseorangan untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1), adalah:

a. kabupaten/ . . .

- 32 -

diganti dengan calon baru paling lama 5 (lima) hari sejak calon tersebut berhalangan tetap atau meninggal dunia.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota mengumumkan calon pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada masyarakat.

(5) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan paling lama 2 (dua) hari sejak masa penggantian calon berakhir.

(6) Masyarakat dapat memberikan tanggapan atau menarik dukungannya sampai dengan 3 (tiga) hari sebelum penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan.

(7) KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan penelitian persyaratan pencalonan dan persyaratan calon paling lama 3 (tiga) hari sejak dokumen calon pengganti diterima.

Pasal 33

Pasangan Calon perseorangan yang telah mengikuti proses penelitian administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (1) dan penelitian faktual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) dukungan tidak dapat diajukan sebagai calon dan/atau Pasangan Calon oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.

BAB IV

PENDAFTARAN PASANGAN CALON

Bagian Kesatu

Pengumuman dan Pendaftaran

Pasal 34

(1) KPU berkoordinasi dengan Menteri untuk mendapatkan salinan keputusan terakhir tentang penetapan kepengurusan Partai Politik tingkat pusat sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(2) Menteri . . .

- 33 -

(2) Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan salinan keputusan terakhir tentang penetapan kepengurusan Partai Politik tingkat pusat kepada KPU sesuai dengan permintaan KPU.

(3) KPU meminta salinan keputusan kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota kepada Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(4) Pimpinan Partai Politik tingkat pusat menyampaikan salinan keputusan kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota kepada KPU sesuai dengan permintaan KPU.

(5) KPU menyampaikan salinan keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan salinan keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(6) Dalam hal pengesahan kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota tidak dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik tingkat pusat, KPU Provinsi/KIP Aceh meminta kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota kepada Pimpinan Partai Politik tingkat provinsi sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(7) Dalam hal Partai Politik tidak menyampaikan salinan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (6), Partai Politik tidak dapat mendaftarkan Pasangan Calon.

Pasal 35

Keputusan tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2), ayat (4) atau ayat (6), menjadi pedoman bagi KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam penerimaan pendaftaran Pasangan Calon.

Pasal 36 . . .

- 33 -

(2) Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan salinan keputusan terakhir tentang penetapan kepengurusan Partai Politik tingkat pusat kepada KPU sesuai dengan permintaan KPU.

(3) KPU meminta salinan keputusan kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota kepada Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(4) Pimpinan Partai Politik tingkat pusat menyampaikan salinan keputusan kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan/atau kabupaten/kota kepada KPU sesuai dengan permintaan KPU.

(5) KPU menyampaikan salinan keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan salinan keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada KPU Provinsi/KIP Aceh dan/atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(6) Dalam hal pengesahan kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota tidak dilakukan oleh Pimpinan Partai Politik tingkat pusat, KPU Provinsi/KIP Aceh meminta kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota kepada Pimpinan Partai Politik tingkat provinsi sebelum masa pendaftaran Pasangan Calon.

(7) Dalam hal Partai Politik tidak menyampaikan salinan keputusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (6), Partai Politik tidak dapat mendaftarkan Pasangan Calon.

Pasal 35

Keputusan tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (2), ayat (4) atau ayat (6), menjadi pedoman bagi KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dalam penerimaan pendaftaran Pasangan Calon.

Pasal 36 . . .

- 34 -

Pasal 36

(1) Dalam hal keputusan terakhir dari Menteri tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) masih dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima pendaftaran Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik.

(2) Apabila dalam proses penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat penetapan pengadilan mengenai penundaan pemberlakuan keputusan Menteri, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota tidak dapat menerima pendaftaran Pasangan Calon sampai dengan adanya putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan ditindaklanjuti dengan penerbitan keputusan dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik.

(3) Apabila dalam proses penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum terdapat putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan kepengurusan Partai Politik yang bersengketa melakukan kesepakatan perdamaian untuk membentuk 1 (satu) kepengurusan Partai Politik sesuai peraturan perundang-undangan, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima pendaftaran Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik hasil kesepakatan perdamaian.

Pasal 37

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota mengumumkan pendaftaran Pasangan Calon melalui media massa dan/atau papan pengumuman dan/atau laman KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

(2) Dalam . . .

Page 22: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

PKPU | 22

- 35 -

(2) Dalam pengumuman pendaftaran Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dicantumkan:

a. Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 8 ayat (1);

b. waktu penyerahan dokumen dukungan;

c. tempat penyerahan.

(3) Masa pendaftaran Pasangan Calon paling lama 3 (tiga) hari terhitung setelah hari terakhir pengumuman pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Pendaftaran Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan paling lambat pukul 16.00 waktu setempat.

Pasal 38

(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik mendaftarkan Pasangan Calon kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota selama masa pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3).

(2) Dalam mendaftarkan Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Politik atau Gabungan Partai Politik wajib memenuhi persyaratan:

a. ketentuan Pasal 5 ayat (2) dan ayat (3);

b. menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon dan dokumen syarat calon; dan

c. menyertakan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi dan/atau kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota.

(3) Pasangan Calon perseorangan mendaftarkan diri kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota selama masa pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3).

(4) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) wajib hadir pada saat pendaftaran.

(5) Dalam . . .

- 36 -

(5) Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau salah seorang Calon atau Pasangan Calon atau Pasangan Calon perseorangan tidak dapat hadir pada saat pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau Pasangan Calon, Pasangan Calon perseorangan tidak dapat melakukan pendaftaran, kecuali ketidakhadiran tersebut disebabkan oleh halangan yang tidak dapat dihindari yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang.

Pasal 39

Dalam menerima pendaftaran Pasangan Calon, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota bertugas:

a. menerima dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau perseorangan;

b. meneliti pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) huruf a;

c. meneliti keabsahan dokumen persyaratan pencalonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) huruf b dan huruf c, yaitu:

1. keabsahan kepengurusan Partai Politik tingkat pusat yang menandatangani surat keputusan tentang kepengurusan Partai Politik sesuai tingkatannya dengan berpedoman pada Keputusan Menteri yang disampaikan oleh KPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (5);

2. keabsahan kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi/kabupaten/kota yang menandatangani dokumen persyaratan dengan berpedoman pada kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan tingkat kabupaten/kota untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota yang disampaikan oleh KPU atau KPU Provinsi/KIP Aceh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (4) dan ayat (6).

d. berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c, KPU Provinsi/KIP Aceh atau

KPU/ . . .

- 36 -

(5) Dalam hal Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau salah seorang Calon atau Pasangan Calon atau Pasangan Calon perseorangan tidak dapat hadir pada saat pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau Pasangan Calon, Pasangan Calon perseorangan tidak dapat melakukan pendaftaran, kecuali ketidakhadiran tersebut disebabkan oleh halangan yang tidak dapat dihindari yang dibuktikan dengan surat keterangan dari instansi yang berwenang.

Pasal 39

Dalam menerima pendaftaran Pasangan Calon, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota bertugas:

a. menerima dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau perseorangan;

b. meneliti pemenuhan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) huruf a;

c. meneliti keabsahan dokumen persyaratan pencalonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2) huruf b dan huruf c, yaitu:

1. keabsahan kepengurusan Partai Politik tingkat pusat yang menandatangani surat keputusan tentang kepengurusan Partai Politik sesuai tingkatannya dengan berpedoman pada Keputusan Menteri yang disampaikan oleh KPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (5);

2. keabsahan kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi/kabupaten/kota yang menandatangani dokumen persyaratan dengan berpedoman pada kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan tingkat kabupaten/kota untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota yang disampaikan oleh KPU atau KPU Provinsi/KIP Aceh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (4) dan ayat (6).

d. berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf b dan huruf c, KPU Provinsi/KIP Aceh atau

KPU/ . . .

- 37 -

KPU/KIP Kabupaten/Kota mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menggunakan Tanda Terima pendaftaran formulir Model TT.1-KWK, yang berisi:

1. nama Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan Pasangan Calon;

2. nomor dan tanggal keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat dan/atau keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat provinsi sebagaimana dimaksud pada huruf c;

3. nomor dan tanggal Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon yang diusulkan oleh pengurus Partai Politik tingkat provinsi atau pengurus Partai Politik tingkat kabupaten/kota, yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal atau nama lain Pimpinan Partai Politik tingkat pusat;

4. hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon;

5. alamat dan nomor telepon Pasangan Calon, alamat dan nomor telepon kantor Pimpinan Partai Politik atau masing-masing kantor Pimpinan Partai Politik yang bergabung mendaftarkan Pasangan Calon;

6. jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon.

e. meneliti dokumen persyaratan jumlah minimal dukungan dan persebaran serta persyaratan Pasangan Calon perseorangan;

f. berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf e, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon perseorangan menggunakan Tanda Terima Pendaftaran formulir Model TT.1-KWK, yang berisi:

1. nama lengkap Pasangan Calon;

2. hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon;

3. alamat . . .

- 37 -

KPU/KIP Kabupaten/Kota mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menggunakan Tanda Terima pendaftaran formulir Model TT.1-KWK, yang berisi:

1. nama Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan Pasangan Calon;

2. nomor dan tanggal keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat dan/atau keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat provinsi sebagaimana dimaksud pada huruf c;

3. nomor dan tanggal Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon yang diusulkan oleh pengurus Partai Politik tingkat provinsi atau pengurus Partai Politik tingkat kabupaten/kota, yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal atau nama lain Pimpinan Partai Politik tingkat pusat;

4. hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon;

5. alamat dan nomor telepon Pasangan Calon, alamat dan nomor telepon kantor Pimpinan Partai Politik atau masing-masing kantor Pimpinan Partai Politik yang bergabung mendaftarkan Pasangan Calon;

6. jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon.

e. meneliti dokumen persyaratan jumlah minimal dukungan dan persebaran serta persyaratan Pasangan Calon perseorangan;

f. berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf e, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon perseorangan menggunakan Tanda Terima Pendaftaran formulir Model TT.1-KWK, yang berisi:

1. nama lengkap Pasangan Calon;

2. hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon;

3. alamat . . .

- 38 -

3. alamat dan nomor telepon Pasangan Calon;

4. jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon;

5. dokumen persyaratan dukungan dan sebaran dukungan Pasangan Calon.

g. menerima daftar nama Tim Kampanye tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan;

h. menerima rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atas nama calon dan spesimen tanda tangan dilakukan bersama oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan calon;

i. menerima rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh Pasangan Calon perseorangan;

j. memberikan formulir sebagaimana dimaksud pada huruf d kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengajukan Pasangan Calon atau formulir sebagaimana dimaksud pada huruf f kepada Pasangan Calon Perseorangan;

k. memberikan surat pengantar pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani di rumah sakit yang ditunjuk oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada Pasangan Calon.

Pasal 40

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dilarang menerima perubahan dokumen persyaratan pencalonan dan/atau syarat calon setelah pendaftaran Pasangan Calon, kecuali terhadap perubahan dokumen kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur atau kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota.

(2) Dalam hal terdapat Partai Politik memiliki lebih dari 1 (satu) kepengurusan, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota hanya menerima 1 (satu) Pasangan Calon yang didaftarkan oleh Pimpinan Partai

Politik . . .

- 39 -

Politik atau Gabungan Partai Politik yang dinyatakan sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35.

(3) Dalam hal Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tingkat provinsi atau tingkat kabupaten/kota yang dinyatakan sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Pasangan Calon, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima pendaftaran Pasangan Calon yang mendapat persetujuan dari Pimpinan Partai Politik tingkat pusat.

(4) Dalam hal terdapat perubahan keputusan tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, dan/atau tingkat provinsi, dan/atau tingkat kabupaten/kota setelah pendaftaran, Partai Politik wajib menyerahkan keputusan Pimpinan Partai Politik tentang kepengurusan yang baru sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(5) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan penelitian administrasi terhadap dokumen perubahan kepengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

(6) Perubahan kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak boleh mengganti atau mengubah Pasangan Calon yang telah didaftarkan.

Pasal 41

(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan Pasangan Calon, yang secara kumulatif tidak memenuhi persyaratan pencalonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2), KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyatakan tidak menerima pendaftaran tersebut, menuangkan dalam Berita Acara dan mengembalikan dokumen pendaftaran Pasangan Calon kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bersangkutan.

(2) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang pendaftarannya tidak diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat mendaftarkan Pasangan Calon

dengan . . .

- 34 -

Pasal 36

(1) Dalam hal keputusan terakhir dari Menteri tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) masih dalam proses penyelesaian sengketa di pengadilan, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima pendaftaran Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik.

(2) Apabila dalam proses penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat penetapan pengadilan mengenai penundaan pemberlakuan keputusan Menteri, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota tidak dapat menerima pendaftaran Pasangan Calon sampai dengan adanya putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan ditindaklanjuti dengan penerbitan keputusan dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik.

(3) Apabila dalam proses penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) belum terdapat putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan kepengurusan Partai Politik yang bersengketa melakukan kesepakatan perdamaian untuk membentuk 1 (satu) kepengurusan Partai Politik sesuai peraturan perundang-undangan, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima pendaftaran Pasangan Calon berdasarkan keputusan terakhir dari Menteri tentang penetapan kepengurusan Partai Politik hasil kesepakatan perdamaian.

Pasal 37

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota mengumumkan pendaftaran Pasangan Calon melalui media massa dan/atau papan pengumuman dan/atau laman KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.

(2) Dalam . . .

Page 23: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

PKPU | 23

- 37 -

KPU/KIP Kabupaten/Kota mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon yang diajukan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menggunakan Tanda Terima pendaftaran formulir Model TT.1-KWK, yang berisi:

1. nama Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan Pasangan Calon;

2. nomor dan tanggal keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat dan/atau keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat provinsi sebagaimana dimaksud pada huruf c;

3. nomor dan tanggal Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon yang diusulkan oleh pengurus Partai Politik tingkat provinsi atau pengurus Partai Politik tingkat kabupaten/kota, yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal atau nama lain Pimpinan Partai Politik tingkat pusat;

4. hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon;

5. alamat dan nomor telepon Pasangan Calon, alamat dan nomor telepon kantor Pimpinan Partai Politik atau masing-masing kantor Pimpinan Partai Politik yang bergabung mendaftarkan Pasangan Calon;

6. jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon.

e. meneliti dokumen persyaratan jumlah minimal dukungan dan persebaran serta persyaratan Pasangan Calon perseorangan;

f. berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada huruf e, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota mencatat penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon perseorangan menggunakan Tanda Terima Pendaftaran formulir Model TT.1-KWK, yang berisi:

1. nama lengkap Pasangan Calon;

2. hari, tanggal, dan waktu penerimaan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon;

3. alamat . . .

- 38 -

3. alamat dan nomor telepon Pasangan Calon;

4. jumlah dan jenis kelengkapan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon;

5. dokumen persyaratan dukungan dan sebaran dukungan Pasangan Calon.

g. menerima daftar nama Tim Kampanye tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan;

h. menerima rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atas nama calon dan spesimen tanda tangan dilakukan bersama oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan calon;

i. menerima rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh Pasangan Calon perseorangan;

j. memberikan formulir sebagaimana dimaksud pada huruf d kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mengajukan Pasangan Calon atau formulir sebagaimana dimaksud pada huruf f kepada Pasangan Calon Perseorangan;

k. memberikan surat pengantar pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani di rumah sakit yang ditunjuk oleh KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota kepada Pasangan Calon.

Pasal 40

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota dilarang menerima perubahan dokumen persyaratan pencalonan dan/atau syarat calon setelah pendaftaran Pasangan Calon, kecuali terhadap perubahan dokumen kepengurusan Partai Politik tingkat provinsi untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur atau kepengurusan Partai Politik tingkat kabupaten/kota untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota dan Wakil Walikota.

(2) Dalam hal terdapat Partai Politik memiliki lebih dari 1 (satu) kepengurusan, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota hanya menerima 1 (satu) Pasangan Calon yang didaftarkan oleh Pimpinan Partai

Politik . . .

- 39 -

Politik atau Gabungan Partai Politik yang dinyatakan sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35.

(3) Dalam hal Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tingkat provinsi atau tingkat kabupaten/kota yang dinyatakan sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Pasangan Calon, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima pendaftaran Pasangan Calon yang mendapat persetujuan dari Pimpinan Partai Politik tingkat pusat.

(4) Dalam hal terdapat perubahan keputusan tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, dan/atau tingkat provinsi, dan/atau tingkat kabupaten/kota setelah pendaftaran, Partai Politik wajib menyerahkan keputusan Pimpinan Partai Politik tentang kepengurusan yang baru sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(5) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan penelitian administrasi terhadap dokumen perubahan kepengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

(6) Perubahan kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak boleh mengganti atau mengubah Pasangan Calon yang telah didaftarkan.

Pasal 41

(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan Pasangan Calon, yang secara kumulatif tidak memenuhi persyaratan pencalonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2), KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyatakan tidak menerima pendaftaran tersebut, menuangkan dalam Berita Acara dan mengembalikan dokumen pendaftaran Pasangan Calon kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bersangkutan.

(2) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang pendaftarannya tidak diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat mendaftarkan Pasangan Calon

dengan . . .

- 39 -

Politik atau Gabungan Partai Politik yang dinyatakan sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35.

(3) Dalam hal Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik tingkat provinsi atau tingkat kabupaten/kota yang dinyatakan sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 memberikan dukungan kepada lebih dari 1 (satu) Pasangan Calon, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima pendaftaran Pasangan Calon yang mendapat persetujuan dari Pimpinan Partai Politik tingkat pusat.

(4) Dalam hal terdapat perubahan keputusan tentang kepengurusan Partai Politik tingkat pusat, dan/atau tingkat provinsi, dan/atau tingkat kabupaten/kota setelah pendaftaran, Partai Politik wajib menyerahkan keputusan Pimpinan Partai Politik tentang kepengurusan yang baru sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(5) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota melakukan penelitian administrasi terhadap dokumen perubahan kepengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (4).

(6) Perubahan kepengurusan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak boleh mengganti atau mengubah Pasangan Calon yang telah didaftarkan.

Pasal 41

(1) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang mendaftarkan Pasangan Calon, yang secara kumulatif tidak memenuhi persyaratan pencalonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2), KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyatakan tidak menerima pendaftaran tersebut, menuangkan dalam Berita Acara dan mengembalikan dokumen pendaftaran Pasangan Calon kepada Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang bersangkutan.

(2) Partai Politik atau Gabungan Partai Politik yang pendaftarannya tidak diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat mendaftarkan Pasangan Calon

dengan . . .

- 40 -

dengan memenuhi persyaratan pendaftaran calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2).

(3) Dalam hal terdapat 1 (satu) atau lebih Partai Politik dalam Gabungan Partai Politik tidak melampirkan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyatakan Partai Politik tersebut tidak dapat menjadi bagian dari Gabungan Partai Politik pengusul Pasangan Calon dan mencatatnya dalam berita acara.

(4) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota mencoret 1 (satu) atau lebih Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dalam dokumen persyaratan pencalonan dan dibubuhi paraf petugas pendaftaran, salah satu Partai Politik pengusul, dan disaksikan Bawaslu Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota.

(5) Dalam hal terdapat 1 (satu) atau lebih Partai Politik dalam Gabungan Partai Politik tidak melampirkan Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon, yang menyebabkan 1 (satu) atau lebih Partai Politik tersebut dinyatakan tidak lagi menjadi bagian Gabungan Partai Politik pengusul, tetapi Partai Politik lain dalam Gabungan Partai Politik tersebut masih memenuhi syarat pendaftaran calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2), KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menerima pendaftaran Pasangan Calon dari Gabungan Partai Politik tersebut dan menuangkan dalam Berita Acara.

Bagian Kedua

Dokumen Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon

Pasal 42

(1) Dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf a yang wajib disampaikan kepada KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota terdiri atas:

a. surat . . .

- 41 -

a. surat pencalonan yang ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik atau para Pimpinan Partai Politik yang bergabung sesuai dengan tingkatannya menggunakan formulir Model B-KWK Parpol beserta lampirannya;

b. surat pencalonan yang ditandatangani oleh Pasangan Calon perseorangan menggunakan formulir Model B-KWK Perseorangan beserta lampirannya;

c. surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh Bakal Calon, sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf m, huruf n, huruf o, huruf p, huruf q, huruf r, huruf s, huruf t dan huruf u menggunakan formulir Model BB.1- KWK;

d. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi:

1. tanda terima penyerahan surat pengajuan pengunduran diri bagi Bakal Calon yang berstatus Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain; dan

2. surat keterangan bahwa pengunduran diri sedang dalam proses bagi Bakal Calon yang berstatus Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain.

e. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi:

1. surat pemberitahuan pencalonan bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; dan

2. tanda terima penyampaian surat pemberitahuan pencalonan dari Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

f. surat . . .

Page 24: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

PKPU | 24

- 44 -

Pajak Orang Pribadi atas nama Bakal Calon, untuk masa 5 (lima) tahun terakhir atau sejak Bakal Calon menjadi wajib pajak, dan tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Bakal Calon yang bersangkutan terdaftar, sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf l;

p. daftar riwayat hidup yang dibuat dan ditandatangani oleh Bakal Calon dan Pimpinan Partai Politik atau para Pimpinan Gabungan Partai Politik bagi Bakal Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, dan ditandatangani oleh Bakal Calon bagi Bakal Calon Perseorangan menggunakan formulir Model BB.2-KWK;

q. fotokopi Kartu Tanda Penduduk;

r. fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), yang telah dilegalisasi oleh instansi yang berwenang, sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c;

s. naskah visi, misi dan program Pasangan Calon mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang ditandatangani Pasangan Calon;

t. daftar nama Tim Kampanye tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan/atau kecamatan;

u. rekening khusus dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf h bagi Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik;

v. rekening khusus dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf i bagi Pasangan Calon perseorangan;

w. pasfoto terbaru masing-masing calon ukuran 4 cm x 6 cm berwarna sebanyak 4 (empat) lembar dan hitam putih sebanyak 4 (empat) lembar, serta foto Bakal Pasangan Calon ukuran 10.2 cm x 15.2 cm

atau . . .

- 43 -

tinggal Bakal Calon sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf g;

k. surat keterangan catatan kepolisian yang menerangkan Bakal Calon pernah/tidak pernah melakukan perbuatan tercela sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf h, yang dikeluarkan oleh:

1. Kepolisian Daerah untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur; atau

2. Kepolisian Resor untuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, atau Walikota dan Wakil Walikota;

yang wilayah kewenangannya meliputi tempat tinggal Bakal Calon yang bersangkutan;

l. surat tanda terima penyerahan laporan harta kekayaan penyelenggara negara dari instansi yang berwenang memeriksa laporan harta kekayaan penyelenggara negara sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf i;

m. surat keterangan tidak sedang memiliki tanggungan hutang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan keuangan negara dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calon sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf j;

n. surat keterangan tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari pengadilan niaga yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calon sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf k;

o. fotokopi kartu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama Bakal Calon, tanda terima penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib

Pajak . . .

- 42 -

f. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi:

1. fotokopi surat pengunduran diri; dan

2. surat keterangan bahwa pengunduran diri telah diterima dan pemberhentiannya sedang dalam proses yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang;

bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai Anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil.

g. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi:

1. fotokopi surat permohonan pemberhentian dari jabatan; dan

2. surat keterangan bahwa pernyataan berhenti dari jabatan telah diterima dan pemberhentiannya sedang dalam proses yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang;

bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai pejabat pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah.

h. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota;

i. surat keterangan tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f;

j. surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat

tinggal . . .

- 42 -

f. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi:

1. fotokopi surat pengunduran diri; dan

2. surat keterangan bahwa pengunduran diri telah diterima dan pemberhentiannya sedang dalam proses yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang;

bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai Anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Pegawai Negeri Sipil.

g. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi:

1. fotokopi surat permohonan pemberhentian dari jabatan; dan

2. surat keterangan bahwa pernyataan berhenti dari jabatan telah diterima dan pemberhentiannya sedang dalam proses yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang;

bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai pejabat pada Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah.

h. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi keputusan pemberhentian dari pejabat berwenang bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai Anggota KPU, KPU Provinsi/KIP Aceh, KPU/KIP Kabupaten/Kota, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Panwas Kabupaten/Kota;

i. surat keterangan tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat tinggal Bakal Calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf f;

j. surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari pengadilan negeri yang wilayah hukumnya meliputi tempat

tinggal . . .

- 41 -

a. surat pencalonan yang ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik atau para Pimpinan Partai Politik yang bergabung sesuai dengan tingkatannya menggunakan formulir Model B-KWK Parpol beserta lampirannya;

b. surat pencalonan yang ditandatangani oleh Pasangan Calon perseorangan menggunakan formulir Model B-KWK Perseorangan beserta lampirannya;

c. surat pernyataan yang dibuat dan ditandatangani oleh Bakal Calon, sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf m, huruf n, huruf o, huruf p, huruf q, huruf r, huruf s, huruf t dan huruf u menggunakan formulir Model BB.1- KWK;

d. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi:

1. tanda terima penyerahan surat pengajuan pengunduran diri bagi Bakal Calon yang berstatus Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain; dan

2. surat keterangan bahwa pengunduran diri sedang dalam proses bagi Bakal Calon yang berstatus Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota yang mencalonkan diri di daerah lain.

e. surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada huruf c dilengkapi:

1. surat pemberitahuan pencalonan bagi Bakal Calon yang berstatus sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat, anggota Dewan Perwakilan Daerah, dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; dan

2. tanda terima penyampaian surat pemberitahuan pencalonan dari Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

f. surat . . .

Page 25: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

PKPU | 25

- 47 -

dan Wakil Walikota, dan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf a untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur;

b. dokumen dukungan berupa surat pernyataan dukungan dan lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) menggunakan formulir Model B.1-KWK Perseorangan;

c. surat pernyataan bermaterai cukup yang menyatakan visi, misi, dan program Pasangan Calon sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, ditandatangani oleh Pasangan Calon menggunakan formulir Model B.4-KWK Perseorangan;

d. naskah visi, misi dan program Pasangan Calon mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang ditandatangani oleh Pasangan Calon;

e. fotokopi rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh calon perseorangan; dan

f. dokumen administrasi persyaratan calon perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42.

Pasal 44

(1) Pada saat pendaftaran Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau Pasangan Calon perseorangan:

a. mendaftarkan Tim Kampanye;

b. menyerahkan rekening khusus dana kampanye yang dibuat pada 1 (satu) bank.

(2) Tata cara pendaftaran Tim Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berpedoman pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Kampanye Pemilihan.

Pasal 45 . . .

- 46 -

tanda tangan asli/basah oleh Bakal Pasangan Calon perseorangan.

Pasal 43

(1) Lampiran surat pencalonan untuk Pasangan Calon dari Partai Politik atau Gabungan Partai Politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf a, meliputi:

a. Keputusan Pimpinan Partai Politik tingkat pusat tentang persetujuan Pasangan Calon menggunakan formulir Model B.1-KWK Parpol;

b. surat pernyataan kesepakatan antar Partai Politik yang bergabung untuk mengusulkan Pasangan Calon menggunakan formulir Model B.2-KWK Parpol;

c. surat pernyataan kesepakatan antara Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dengan Pasangan Calon untuk mengikuti proses Pemilihan menggunakan formulir Model B.3-KWK Parpol;

d. surat pernyataan bermaterai cukup yang menyatakan visi, misi, dan program Pasangan Calon sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, ditandatangani oleh Pimpinan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik menggunakan formulir Model B.4-KWK Parpol;

e. fotokopi rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atas nama Calon dan spesimen tanda tangan dilakukan bersama oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik dan calon; dan

f. dokumen administrasi persyaratan Bakal Calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1).

(2) Lampiran surat pencalonan dari Pasangan Perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1) huruf b, meliputi:

a. berita acara rekapitulasi hasil penelitian dukungan Pasangan Calon Perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2) huruf a untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau Walikota

dan . . .

- 45 -

atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar beserta softcopy.

x. bagi calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) huruf a wajib menyerahkan:

1. surat keterangan telah selesai menjalani pidana penjara sampai dengan dimulainya jadwal waktu pendaftaran Pasangan Calon dalam waktu paling singkat 5 (lima) tahun dari kepala lembaga pemasyarakatan;

2. surat pernyataan sebagai mantan narapidana yang secara terbuka dan jujur dikemukakan kepada publik dan bukti dimuat pada surat kabar lokal/nasional; dan

3. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan pelaku kejahatan yang berulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (5) huruf b dari:

a) Kepolisian Daerah untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur; atau

b) Kepolisian Resor untuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.

y. bagi calon yang pernah dipidana penjara karena kealpaan ringan (culpa levis) dan/atau alasan politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) huruf b dan huruf c wajib menyerahkan surat keterangan dipidana karena kealpaan ringan (culpa levis) dan/atau alasan politik berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan negeri yang menjatuhkan putusan.

(2) Pengesahan surat pencalonan beserta lampirannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibubuhi tanda tangan asli/basah oleh Pimpinan atau para Pimpinan Partai Politik yang bergabung dan dibubuhi cap basah Partai Politik sesuai dengan surat keputusan kepengurusan Partai Politik yang sah.

(3) Pengesahan surat pencalonan beserta lampirannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dibubuhi

tanda . . .

- 44 -

Pajak Orang Pribadi atas nama Bakal Calon, untuk masa 5 (lima) tahun terakhir atau sejak Bakal Calon menjadi wajib pajak, dan tanda bukti tidak mempunyai tunggakan pajak dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Bakal Calon yang bersangkutan terdaftar, sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf l;

p. daftar riwayat hidup yang dibuat dan ditandatangani oleh Bakal Calon dan Pimpinan Partai Politik atau para Pimpinan Gabungan Partai Politik bagi Bakal Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, dan ditandatangani oleh Bakal Calon bagi Bakal Calon Perseorangan menggunakan formulir Model BB.2-KWK;

q. fotokopi Kartu Tanda Penduduk;

r. fotokopi Ijazah/Surat Tanda Tamat Belajar (STTB), yang telah dilegalisasi oleh instansi yang berwenang, sebagai bukti pemenuhan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c;

s. naskah visi, misi dan program Pasangan Calon mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang ditandatangani Pasangan Calon;

t. daftar nama Tim Kampanye tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan/atau kecamatan;

u. rekening khusus dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf h bagi Pasangan Calon yang diusulkan oleh Partai Politik atau Gabungan Partai Politik;

v. rekening khusus dana kampanye sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 huruf i bagi Pasangan Calon perseorangan;

w. pasfoto terbaru masing-masing calon ukuran 4 cm x 6 cm berwarna sebanyak 4 (empat) lembar dan hitam putih sebanyak 4 (empat) lembar, serta foto Bakal Pasangan Calon ukuran 10.2 cm x 15.2 cm

atau . . .

- 45 -

atau ukuran 4R sebanyak 2 (dua) lembar beserta softcopy.

x. bagi calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) huruf a wajib menyerahkan:

1. surat keterangan telah selesai menjalani pidana penjara sampai dengan dimulainya jadwal waktu pendaftaran Pasangan Calon dalam waktu paling singkat 5 (lima) tahun dari kepala lembaga pemasyarakatan;

2. surat pernyataan sebagai mantan narapidana yang secara terbuka dan jujur dikemukakan kepada publik dan bukti dimuat pada surat kabar lokal/nasional; dan

3. surat keterangan yang menyatakan bahwa Calon yang bersangkutan bukan pelaku kejahatan yang berulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (5) huruf b dari:

a) Kepolisian Daerah untuk Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur; atau

b) Kepolisian Resor untuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.

y. bagi calon yang pernah dipidana penjara karena kealpaan ringan (culpa levis) dan/atau alasan politik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) huruf b dan huruf c wajib menyerahkan surat keterangan dipidana karena kealpaan ringan (culpa levis) dan/atau alasan politik berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan negeri yang menjatuhkan putusan.

(2) Pengesahan surat pencalonan beserta lampirannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibubuhi tanda tangan asli/basah oleh Pimpinan atau para Pimpinan Partai Politik yang bergabung dan dibubuhi cap basah Partai Politik sesuai dengan surat keputusan kepengurusan Partai Politik yang sah.

(3) Pengesahan surat pencalonan beserta lampirannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dibubuhi

tanda . . .

Page 26: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Kilas KPU | 26

KEGIATAN KOMISI

PEMILIHAN UMUM

PROV. SULUT BULAN JULI 2015

6 JULI 2015 Penerimaan Calon Gubernur dan Wail Gubernur untuk pasangan Perseorangan bertempat di Kantor KPU Prov. Sulut. Calon Perseorangan antara lain :1. Berty Henry Roeroe dan David N. Kambey, STh 2. nama Jimmy Walewangko dan Teddy ManuekeKPU Prov. Sulut melaksanakan Rekomendasi Bawaslu Prov. Sulut dalam Hasil Sengketa pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur tanggal 5 Juli 2015 memberikan kesempatan kembali dalam waktu 1 x 24 Jam untuk mema-sukkan Soft Copy dan Hard Copy sera 1 dokumen Bukti KTP dan 2 copian untuk diserahkan kepada KPU Prov. Sulut pada Tanggal 6 Juli 2015 pkl 14.55 di kan-tor KPU Prov. Sulut

Output ;Dari Rekomendasi Bawaslu ke dua Pasangan Perseorangan tidak dapat meny-erahkan Soft Copy dan Hard Copy sera 1 dokumen Bukti KTP dan 2 copian den-gan waktu yang sudah diserahkan, sehingga KPU Prov. Sulut mengkategorikan Tidak Memenuhi Syarat sesuai aturan yang berlaku

9 JULI 2015

KPU Prov.Sulut melakukan Audiens dengan Kepala Pengadilan Tinggi dan Hakim Tinggi berkaitan dengan Persiapan Pilkada Serentak. Audiens bertempat di Kantor Pengadilan Tinggi Manado.

Output :1. Audience dipimpin Kepala Pengadilan Tinggi dan di hadiri oleh 13 Hakim Tinggi, Sekretrais Pani-

tera Pengadilan Tinggi serta Komisoner KPU prov. Sulut dan Sekretariat KPU Prov. Sulut2. Adanya koordinasi persiapan pencalonan peserta parpol terutama berkaitan dengan Administrasi

Surat Keterangan yang menjadi kewenangan Pengadilan Tinggi yang akan mengeluarkan Surat untuk Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur

3. Minta kesediaan Kantor Pengadilan Tinggi untuk hadir sebagai narasumber bersama dalam Sosia-lisasi Dana Kampanye utk Peserta Parpol pada tanggal 14 Juli 2015

4. Layanan Administrasi berupa surat keterangan dari Kantor pengadlan Tinggi untuk pencalonan Gubernur dan wakil gubernur akan menjadi perhatian khusus dan disesuaikan sampai tanggal 15 Juli sebelum Idul Fitri dan dibuka kembali Layanan tanggal 22 Juli 2015 Pasca Idul Fitri.

KPU Prov. Sulut melakukan Audiens dengan Pihak Pengurus IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Cab. Ma-nado berkaitan dengan Pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Audiens di lakukan di Rumah Sakit Prof. Kandouw

- 47 -

dan Wakil Walikota, dan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) huruf a untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur;

b. dokumen dukungan berupa surat pernyataan dukungan dan lampirannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1) menggunakan formulir Model B.1-KWK Perseorangan;

c. surat pernyataan bermaterai cukup yang menyatakan visi, misi, dan program Pasangan Calon sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, ditandatangani oleh Pasangan Calon menggunakan formulir Model B.4-KWK Perseorangan;

d. naskah visi, misi dan program Pasangan Calon mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang ditandatangani oleh Pasangan Calon;

e. fotokopi rekening khusus dana kampanye yang dibuka oleh calon perseorangan; dan

f. dokumen administrasi persyaratan calon perseorangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42.

Pasal 44

(1) Pada saat pendaftaran Pasangan Calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38, Partai Politik atau Gabungan Partai Politik atau Pasangan Calon perseorangan:

a. mendaftarkan Tim Kampanye;

b. menyerahkan rekening khusus dana kampanye yang dibuat pada 1 (satu) bank.

(2) Tata cara pendaftaran Tim Kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a berpedoman pada Peraturan Komisi Pemilihan Umum tentang Kampanye Pemilihan.

Pasal 45 . . .

- 48 -

Pasal 45

(1) Dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1), dimasukkan ke dalam map dan ditulis dengan huruf kapital nama Pasangan Calon dan Partai Politik atau Gabungan Partai Politik, atau nama Pasangan Calon perseorangan.

(2) Surat pencalonan beserta dokumen administrasi Bakal Calon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam 2 (dua) rangkap, meliputi:

a. 1 (satu) rangkap asli; dan

b. 1 (satu) rangkap salinan.

BAB V

PENELITIAN DOKUMEN PERSYARATAN PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON

Bagian Kesatu

Penelitian Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan Calon

Pasal 46

(1) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tingkat provinsi atau kabupaten/kota untuk:

a. menetapkan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota;

b. menetapkan rumah sakit pemerintah yang dapat ditunjuk untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan rohani dan jasmani dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota.

(2) KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

kepada . . .

Page 27: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

KIlas KPU | 27

14 JULI 2015

KPU PROV. SULUT memfasilitasi Sosialisasi tentang Pencalonan unuk Calon Gubernur dan Wakil Gu-bernur dengan menghadirkan Peserta Parpol bersama 7 KPU Kab/Kota sebagai Penyelenggara Seren-tak. Kegiatan Sosialisasi bertempat di Novotel Hotel.

15 JULI 2015

KPU Prov Sulut memfasilitasi Sosialisasi dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk persiapan pemerik-saan Kesehatan Bakal Calon. Sosialisasi di hadiri oleh 7 KPU Kab/Kota sebagai Penyelenggara ber-sama Peserta Parpol yang bertempat di Novotel Hotel.

23 JULI 2015

Konsultasi ke Kantor KPU RI berkaitan dengan Persiapan Pendaftaran Pencalonan Pemilihan Guber-nur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di Prov. Su-lawesi Utara dan 7 KPU Kabupaten /Kota.

Konsultasi pada tanggal 23 Juli 2015 ,KPU Prov. Sulut bersama 7 KPU Kab/Kota Penyelenggara dihadiri utusan dari 6 KPU Kab/Kota ( KPU Kota Manado, KPU Kota Tomohon, KPU Kota Bitung, KPU Kab. Boltim, KPU Kab. Bolsel)

Output :1. Akan dilakukan Penandatangan MOU antar IDI dan KPU Provinsi Sulut , 7 KPU Kabupaten Kota

berkaitan dengan Pemeriksaan Calon Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati2. Akan ada Sosialisasi Persyaratan dari Pihak IDI ke Para Calon sebelum pemeriksaan Kesehatan

untuk Para Calon Kepala Daerah rencananya tanggal 28 Juli 20153. Akan dibuatkan Jadwal untuk pemerikasaan dan rencana mulai pemeriksaan tanggal 29 Juli

2015 – 1 Agustus 2015 sesuai tanggal tahapan Pencalonan

13 JULI 2015

Sosialisasi PKPU No. 8 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur , Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota

KPU Prov Sulut memfasilitasi Sosialisasi PKPU No. 8 tentang Dana Kampanye Peserta Pemilihan Gu-bernur dan Wakil Gubernur , Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota ber-sama 7 KPU Kab/Kota sebagai Penyelenggara Pilkada serentak 2015. Acara Sosialisasi bertempat di Novotel Hotel

Page 28: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Kilas KPU | 28Keterwakilan KPU Prov. Sulut ( 3 Komisioner dan 2 Sekretariat dan 6 KPU Kab/Kota masing-masing Divisi Tekhnis dan Hukum serta Sekretariat) melakukan konsultasi bersama Korwil Sulut Komisioner Bapak Ferry Kurnia, Bapak Arief Budiman dan Bapak Hadar Gumay.

Output : Dalam Konsultasi sebagai Penyelenggara menyampaikan beberapa hal menyangkut Pendaftaran dan Kerjasama IDI dalam hal Pemeriksaan Kesehatan serta berkaitan dengan Persiapan Logistik. Per-temuan bersama keterwakilan Komisioner KPU RI antara lain Komisioner Ferry Kurnia, Komisioner Arief Budiman dan Komisioner Hadar Gumaya.

Beberapa Catatan penting dalam Konsultasi di KPU RI antara lain :

• Ada SE 396/KPU/VII/2015 perihal penjelasan Beberapa Aturan dalam PKPU Nomor 12 Tahun 2015• Akan ada edaran SE 402 berkaitan dengan Pendaftaran Pasangan Calon Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah dan dalam pendaftaran Pasangan calon yang diajukan Parpol dan Gabungan Partai Politik, wajib memenuhi syarat pencalonan dan syarat calon, dalam SE 204 akan terbit sesudah konsultasi antara lain 2 point :

1. Pasal 42 ayat 1 huruf a Peraturan KPU Nomor 12 tahun 2015 dan Pasal 43 ayat 1 huruf a sam-pai dengan huruf e Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015.Pasangan Calon perseorangan wajib memenuhi persyaratan Pasal 42 ayat 1 huruf b Peraturan KPU Nomor 12 tahun 2015 dan Pasal 43 ayat 2 huruf a sampai dengan huruf e Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015

2. Apabila dalam pendaftaran Pasangan Calon sebagaimana dimaksud pada angka 1, belum dapat diserahkan persyaratan sebagaimana dimaksud dimaksud Pasal 43 ayat 1 huru d dan huruf e, pasal 43 ayat 2 huruf d dan huru e, dapat disampaikan dokumen yang terkait dengan dokumen syarat pencalonan dan syarat calon, antara lain dapat berupa surat pernyataan dari pasangan calon bersangkutan yang menyatakan bahwa dokumen yang belum diserahkan tersebut sedang diproses, atau fotocopy bukti permohonan penerbitan dokumen syarat calon dimaksud, atau tanda diterima.

• Untuk Partai yang berkonflik pada saat pendaftaran di harapkan datang dalam waktu yang bersamaan, tidak bisa menerima lebih awal dokumen dari salah satu partai, tapi harus jam yang sama.

• Prinsip Pendaftaran : melengkapi dokumen • Syarat PencalonanWajib ada dan sah• Berkaitan dengan Calon dari TNI, Polri, PNS, DPR,DPD , DPRD saat di tetapkan Calon KPU sudah

terima surat pengunduran diri• Kalau tidak ada calon dibuka ruang selama 10 hari , tapi kalau tidak ada bisa diundur tahun 2017• Berkaitan dengan Pemeriksaan Kesehatan bagi pasangan Calon, penandatanganan MOU den-

gan Rumah Sakit Pemerintah bukan dengan IDI . IDI bersifat koordinasi dengan KPU Prov. Sulut berkaitan dengan standar kemampuan sehat rohani dan jasmani dan KPU Prov menetapkan, dan RS Pemerintah ditetapkan oleh KPU Prov. Sulut

• Khusus Logistik Pemungutan Suara : Lelang boleh dilakukan, jangan dulu tetapkan pemenangnya dan jangan dulu produksi menunggu tahapan-tahapan berikutnya

• Juknis silog pengosongan kotak sudah ada• KPU Prov. Sulut informasikan akan ada pengiriman Jurnal Suara KPU Prov. Sulut

25 JULI 2015

KPU Prov Sulut memasilitasi Sosialisasi PKPU Nomor 12 Tahun 2015 tentang Revisi PKPU Nomor 9 tahun 2015 bersama Peserta Parpol dan KPU Kab/Kota bertempat di kantor KPU Prov Sulut

Page 29: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Kilas KPU | 29

26 – 28 JULI 2015

KPU Prov Sulut melaksanakan Tahapan Penerimaan Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur bertempat di Kantor KPU Prov. Sulut.

Output:

Terlaksananya Tahapan Penerimaan Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada :• Hari I : tanggal 26 Juli 2015 pkl 08.00 – 16.00

tidak ada yang mendaftar• Hari II : tanggal 27 Juli 2015 pkl 12.30 1 (satu)

pasangan Calon dari PDIP ( Olly Dondokambey /Calon Gubernur dan Steven Kandou/ Calon Wakil Gubernur ). Penerimaan pendaftaran Bakal Calon oleh KPU Prov. Sulut dan Tim Kerja

• Hari III : tanggal 28 Juli 2015 ada 2 (dua) Pasan-gan Calon I dari Gabungan Partai ( Demokrat a/n Calon Gubernur Maya Rumantir dan Gerindra a/n Glenny Kairupan) . Penerimaan pendaftaran Bakal Calon oleh KPU Prov. Sulut dan Tim Kerja.

Pasangan Calon ke II yang mendaftarkan pada hari III a/n Elly Lasut/partai Golkar dan David Bobihoe, dengan diusung Partai Hanura, PKPI. Penerimaan pendaftaran Bakal Calon oleh KPU Prov. Sulut dan Tim Kerja

29 JULI 2015 Penandatangan MOU KPU Prov. Sulut dan RS Prof Kandouw dan IDI Wil. Manado.

Output :

Adanya Penandatangan MOU KPU Prov. Sulut, 5 KPU Kab. Dan Kota dan RS Prof Kandouw dan IDI Wil. Manado untuk pemeriksaan Kesehatan bagi Calon Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Calon Wa-likota/Wakil Walikota bertempat di RS Prof. Kandouw

Page 30: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Kilas KPU | 30

31 Juli 2015

Setelaha Tahapan Penerimaan Pendaftaran , KPU Prov Sulut melakukan Veriikasi Faktual Dokumen Ijazah Calon Wakil Gubernur a/n Steven Kandouw/PDIP .

Output :

Verifikasi dilakukan di Rektorat UI, KPU Prov. Sulut mendapat Disposisi dari Wakil Rektor ke Wakil dekan Fakultas FISIP UI untuk mengklarifikasi Ijazah a/n Steven Kandouw/PDIP sebagai Calon wakil Gubernur apakah benar Lulusan FISIP UI. Hasil Klariikasi akan di tindaklanjuti untuk di akses keabsahan melalui File Data di FISIP UI karena yang bersangkutan lulus tahun 1995.

Page 31: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Page 32: Jurnal Suara KPU Edisi 5 Tahun 2015

Edisi V-Juli 2015 |KPU SULUT

Info KPU

SEKRETARIATKPU Sulut Jalan Diponegoro Nomor 25 Manado.

Telp. (0431) 841-346. Fax. (0431) 841-364.Website: http://www.kpu-sulutprov.go.id