Suara KPU Maret 2012 Proof 1 Upload

16
SUARA KPU Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat Edisi Maret 2012 Maret 2012 K O M I S I U M U M P E M I L I H A N KOMIS I U M U M P E M I L I H A N 2012 DPR Tetapkan 7 Anggota KPU Periode 2012-2017 KPU Gelar Rakor Mekanisme Distribusi Logistik Pemilu Audiensi DPRD Kota Palopo ke KPU-RI Pembinaan Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara KPU

Transcript of Suara KPU Maret 2012 Proof 1 Upload

  • SUARA KPUKomisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat Edisi Maret 2012

    Maret 2012

    KOMISI

    UMUM

    PEMI L I HAN

    KOMIS

    I

    UMUM

    PEMI L I HA

    N

    2012

    DPR Tetapkan 7 Anggota KPU Periode 2012-2017

    KPU Gelar Rakor Mekanisme Distribusi Logistik Pemilu

    Audiensi DPRD Kota Palopo ke KPU-RI

    Pembinaan Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara KPU

  • SUARA KPUPengantar Redaksi

    Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat

    KOMISI

    UMUM

    PEMI L I HAN

    2

    Penyelenggaraan kegiatan sebuah organisasi/lembaga/departeman/bagian, ataupun unit terkecil yang berada di dalam instansi pemerintah memerlukan suatu standar baku, sehingga siapapun yang melaksanakan kegiatan tersebut tetap berpegang dan berpedoman, serta mengacu pada batasan-batasan yang pasti dan sesuai dengan prosedur yang disepakati dan ditetapkan sebelumnya.

    Dengan alasan itulah, maka dalam seluruh pelaksanaan kegiatan dibutuhkan suatu pedoman yang disusun dengan standar umum dan baku. Pedoman yang dimaksudkan adalah Standard Operating Procedure (SOP) atau Standar Prosedur Operasinal (SPO). Apapun namanya, ia akan memberikan petunjuk/pedoman atau acuan dalam melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instansi pemerintah berdasarkan indikator-indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan. Tujuan SOP adalah menciptakan komitmen mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi pemerintah untuk mewujudkan good governance.

    Standard Operating Procedure (SOP) tidak saja bersifat internal tetapi juga eksternal, karena SOP selain digunakan untuk mengukur kinerja organisasi publik yang berkaitan dengan ketepatan program dan waktu, juga digunakan untuk menilai kinerja organisasi publik di mata masyarakat berupa responsivitas, responsibilitas, dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Hasil kajian menunjukkan tidak semua satuan unit kerja instansi pemerintah memiliki SOP, karena itu seharusnyalah setiap satuan unit kerja pelayanan publik instansi pemerintah memiliki standar operasional prosedur sebagai acuan dalam bertindak, agar akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dapat dievaluasi dan terukur.

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai instansi pemerintah, yang sekaligus sebagai badan publik dalam rangka mewujudkan kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan, dievaluasi dan diukur, telah melakukan kegiatan penyusunan draft SOP di Lingkungan Sekretariat Jenderal KPU. Dengan tersusunnya, SOP maka tersusunlah langkah kerja sesuai jabatan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil kerja. Hal ini dilakukan selain untuk mewujudkan good governance, juga sebagai upaya untuk pencapaian visi KPU yang telah ditetapkan

    yakni terwujudnya KPU sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan

    akuntabel, demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

    dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. (wwn/red)

    PengarahProf. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, M.ADra. Endang Sulastri, M.SiPenanggung JawabDrs. Suripto Bambang Setyadi, M.SiAsrudi Trijono, SHPemimpin UmumSigit Joyowardono, SHDrs. Supriatna, M.SiPemimpin RedaksiYosmardinWakil Peminpin RedaksiKadar SetyawanRedaktur PelaksanaFarida FauziaKoordinator ReportaseMoyong HaryantoRedaktur FotoDodi HuseinEditor SeniorNur Syafaat, Faisal SiagianEditorSahruni, Eddy PurwantoReporterArif, Satrio, Indra Budi, Rita, Ajeng, Asti, Catursari, TeddyFotograferJoni Effendi.Designer GrafisNur Sahid Agung Wijaya.Distribusi/SirkulasiDewi MustikawatiSekretariat RedaksiWahid megantoro

    Alamat RedaksiBiro Teknis dan HupmasKomisi Pemilihan UmumJl. Imam Bonjol 29, Jakarta PusatTlp: (021) 319 37223www.kpu.go.id

  • 4 Fokus Utama14 Calon Anggota KPU 2012-2017 Jalani Uji Kepatutan Dan Kelayakan

    6 Fokus UtamaKPU Gelar Bimbingan Teknis Pemilukada 2012

    13 Seputar PemilukadaAnggota KPU RI Tinjau Pemilukada Kolut

    9 NewsPelantikan 4 Anggota PAW KPU Provinsi

    Daftar Isi

    3

    Pengantar Redaksi ............................... 02Daftar Isi ................................................. 03News ........................................................ 7-11Seputar Pemilukada ............................. 12-14Berita Dalam Gambar .......................... 16

  • 4 Suara KPU Edisi Maret 2012

    Fokus Utama

    Empat belas calon anggota Komisi Pemi-lihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) periode 2012-2017, mulai menjalani uji ke-patutan dan kelayakan (fit and proper test) di Gedung DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta. Fit and proper test yang dilakukan oleh Komisi II itu berlang-sung selama 2 (dua) hari, Senin (19/3), dan Selasa (20/3), masing-masing 7 (tujuh) calon per harinya.

    Calon anggota KPU yang melaksanakan fit and proper test pada hari pertama adalah Arief Budi-man, Ari Darmastuti, Enny Nurbaningsih, Evie Ari-adne Shintadewi, Ferry Kurnia Rizkiansyah, Hadar Navis Gumay, dan Hasyim Asari. Calon anggota KPU yang pertama melakukan fit and proper test adalah Arief Budiman.

    Masing-masing calon diuji selama kurang lebih 1 (satu) jam, dan sebelum menjawab pertanyaan dari anggota Dewan, mereka diberikan kesempatan untuk memaparkan visi-misinya selama 10 menit. Sebelumnya, Dewan meminta kepada setiap calon untuk menandatangani surat pernyataan yang berisi keterangan terkait rekam jejak mereka.

    Setelah itu, peserta memaparkan visi misinya jika nanti terpilih menjadi anggota KPU. Dilanjut-kan dengan anggota Dewan dari sembilan fraksi, yang secara bergiliran mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait rekam jejak calon. Pertanyaan itu bertujuan untuk menggali kompetensi kepemiluan

    dan demokrasi, integritas, kejujuran, sikap mental, keberanian, kemampuan menghadapi konflik dan tekanan-tekanan, serta konsep-konsep dan langkah strategis inovatif yang akan dilakukan jika terpi-lih menjadi anggota KPU, sampai pada issue-issue yang sifatnya pribadi seperti harta kekayaan dan keluarga.

    Setelah Arief Budiman, berturut-turut Ari Dar-mastuti, Enny Nurbaningsih, Evie Ariadne -Shinta-dewi, Ferry Kurnia Rizkiansyah, Hadar Navis Gumay, dan Hasyim Asari menjalani fit and proper test. Uji kepatutan dan kelayakan calon anggota KPU bera-khir pukul 21.00 WIB.

    Hari Kedua Fit And Proper Test Hari kedua uji kepatutan dan kelayakan calon

    anggota KPU, Selasa (20/3) dimulai pada pukul 14.30 WIB. Di hari kedua ini, 7 (tujuh) calon yang menjalani fit and proper test adalah Husni Kamil Manik, Ida Budhiati, Juri Ardiantoro, Muhammad Adi Syahputra, Muhammad Nadjib, Sigit Pamung-kas, dan Zainal Abidin. Tidak berbeda dengan hari pertama, pelaksanaan fit and proper test pada hari kedua juga dihadiri oleh seluruh anggota Komisi II DPR.

    Fit and proper test pada hari terakhir itu ditutup pada pukul 24.00 WIB. Dari 14 calon yang melaksa-nakan fit and proper test tersebut, akan dipilih 7 (tu-juh) orang yang akan menjadi anggota KPU periode 2012-2017. (red)

    14 Calon Anggota KPU 2012-2017 Jalani Uji Kepatutan Dan Kelayakan

    Fokus Utama

    Calon Anggota KPU periode 2012 - 2017 melaksanakan fit and proper test. (foto: dod/hupmas)

  • 5Suara KPU Edisi Maret 2012

    Fokus Utama

    Setelah menjalani proses seleksi yang cukup panjang, DPR RI akhirnya menetapkan 7 (tu-juh) orang calon anggota Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) terpi-lih periode 2012-2017. Penetapan dibacakan pada Kamis (22/3) malam, pukul 22.30 WIB, di Ruang Sidang Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta.

    Tujuh orang yang akan memimpin KPU sela-ma 5 (lima) tahun ke depan tersebut, berturut-turut berdasarkan rangking perolehan suara adalah:

    1. Ida Budhiati (45 suara);2. Sigit Pamungkas (45 suara);3. Arief Budiman (43 suara);4. Husni Kamil Manik (39 suara);5. Ferry Kurnia Rizkiansyah (35 suara);6. Hadar Navis Gumay (35 suara); dan7. Juri Ardiantoro (34 suara);

    Sesuai ketentuan yang terdapat dalam Un-dang-Undang nomor 15 tahun 2011 tentang Penye-lenggara Pemilu, pemilihan dan penetapan calon anggota KPU tersebut haruslah menerapkan asas LUBER dan JURDIL.

    Mekanismenya, melalui pemungutan suara terbanyak, dimana setiap anggota fraksi Komisi II DPR, memberikan pilihannya. Dan proses ini terbu-ka untuk umum, ujar Ketua Komisi II, Agun Gunan-jar Sudarsa, yang memimpin proses pemilihan dan

    penetapan malam itu.Dalam menentukan rangking tersebut, apabila

    ada calon yang memperoleh suara yang sama, maka penentuan urutannya berdasarkan abjad nama yang bersangkutan.

    Ida Budhiati dan Sigit Pamungkas memper-oleh suara yang sama, maka, berdasarkan urutan abjad, Ida rangkingnya nomor satu. Demikian juga dengan Ferry Kurnia dan Hadar Gumay, Ferry yang nomor lima dan Hadar nomor enam, terang Agun.

    Anggota Komisi II DPR RI berjumlah 53 orang, terdiri dari 9 (sembilan) fraksi. Secara bergiliran, seluruh anggota Komisi II memberikan pilihannya pada kertas yang memuat 14 nama calon anggota KPU. Setelah itu, hasilnya dibacakan, dan langsung dilakukan penghitungan.

    Setelah pemilihan dan penetapan 7 (tujuh) orang anggota KPU selesai, mekanisme yang sama juga dilakukan untuk memilih 5 (lima) orang ang-gota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

    Setelah dilakukan penghitungan, ditetapkan 5 orang anggota Bawaslu, yakni:

    1. Muhammad (45 suara);2. Nasrullah (36 suara);3. Endang Wihdatiningtyas (35 suara);4. Daniel Zuchron (24 suara); dan5. Nelson Simanjuntak (24 suara)(dd/UJ/dod/JE)

    DPR Tetapkan 7 Anggota KPU Periode 2012-2017

    Fokus Utama

  • 6 Suara KPU Edisi Maret 2012

    Fokus Utama

    Dalam rangka mengha-dapi Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Tahun 2012, Komisi Pemilihan Umum Republik Indo-nesia (KPU-RI) menggelar Bim-bingan Teknis (Bimtek) Pemilu-kada Tahun 2012 dengan tema Peningkatan Kemampuan KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota dalam Melaksanakan Pemi-lukada.

    Acara yang berlangsung di Hotel Jayakarta, Jl. Hayam Wuruk, Jakarta, tersebut berlangsung selama 2 (dua) hari, yaitu tanggal 12 sampai dengan 13 Maret 2012. Sebanyak 16 KPU provinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Kalimantan Barat, Papua, Sumatra Selatan, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Timur); 13 KPU kabupaten (Halmahera Barat, Sorong, Kolaka Utara, Puncak Jaya, Maluku Tengah, Buleleng, Bereuen, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Hulu Sungai Utara, Buol, Barito Kuala, dan Cilacap); dan 7 KPU kota (Sorong, Kupang, Payakumbuh, Kendari, Cimahi,

    KPU Gelar Bimbingan Teknis Pemilukada 2012

    Sebanyak 16 KPU provinsi dan 13 KPU kabupaten hadir dalam Bimtek Pemilukada 2012 (12-13 Maret 2012) di Jakarta. (foto: dod/hupmas)

    Tasikmalaya, dan Bengkulu) hadir dalam acara bimtek dengan diwakili oleh masing-masing ketua dan sekretaris.

    Ketua KPU, Prof. Dr. H.A. Hafiz Anshary, AZ, MA dan Ang-gota KPU Dra. Endang Sulastri, M.Si, Dr. Abdul Aziz, dan Saut Hamonangan Sirait hadir dalam acara bimtek tersebut dengan didampingi oleh Sekretaris Jen-deral KPU, Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si, Kepala Biro Teknis dan Hupmas, Sigit Joyowardono, SH, serta Wakil Kepala Biro Teknis dan Hupmas, Drs, Supriyatna, M.Si.

    Bimbingan teknis ini digelar untuk memfasilitasi hubungan KPU dengan KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan Pemilukada Tahun 2012. Ada 82 Pemilukada yang akan dilangsungkan pada 2012 ini, diantaranya 6 provinsi serta 75 kabupaten/kota dikurangi 1 provinsi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, jelas Sigit Joyowar-dono dalam laporannya. Selain itu, tujuan acara ini juga untuk meningkatkan kualitas Pemiluka-

    da dan penyelenggara Pemiluka-da, khususnya KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, agar penye-lenggaraan Pemilukada tahun ini dapat lebih baik lagi, lanjutnya.

    Ketua KPU dalam acara pembukaan mengatakan, acara bimtek ini untuk menyikapi diter-bitkannya undang-undang (UU) penyelenggara pemilu yang baru, yaitu UU Nomor 15 Tahun 2011. Kalau kita mengacu kepada UU No.15 Tahun 2011 namanya bu-kan Pemilukada ataupun Pilkada, melainkan pemilihan gubernur (Pilgub), pemilihan bupati (Pil-bup), dan pemilihan walikota (Pil-wali), padahal ketiganya adalah kepala daerah, maka kita tetap menyebutnya pemilihan kepala daerah, ujar Hafiz.

    Lanjut Hafiz, sengketa Pemilukada yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK) cukup banyak, bahkan melebihi dari daerah yang melaksanakan Pemilukada, untuk itu bimtek ini juga dimaksudkan sebagai upaya KPU dalam mengurangi sengketa yang ada di MK. Pada tahun 2011 ada 87 pemilukada, gugatannya

  • News

    7Suara KPU Edisi Maret 2012

    Sekretaris KPU Provinsi NTT Resmi Dilantik

    Sekjen KPU Suripto Bambang Setyadi membacakan naskah pelantikan Sekretaris KPU Provinsi NTT, Selasa (14/2/2012).

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Suripto Bambang Setyadi, Se-lasa (14/2) melantik Drs. Ubaldus Gogi seba-gai Sekretaris KPU Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di sayap kanan Aula El Tari Kupang.

    Pelantikan dihadiri oleh Ketua dan Anggota KPU Provinsi NTT; Wakil Gubernur NTT, Ketua dan Sekretaris KPU Kabupaten/Kota se-Provinsi NTT; Kepala Biro SDM Sekretariat Jenderal KPU, Peja-bat Struktural Eselon II di Lingkungan Pemerintah Provinsi NTT dan Pejabat Eselon III, IV dan Pegawai di lingkungan Sekretariat KPU Provinsi NTT.

    Drs. Ubaldus Gogi diangkat menjadi Sekretaris KPU Provinsi NTT berdasarkan Keputusan Sekjen KPU Nomor 45/Kpts/Setjen/Tahun 2012 yang telah ditetapkan pada tanggal 1 Februari 2012 di Jakarta tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekre-

    sebanyak 125 kasus dari 76 daerah, melebihi dari jumlah daerahnya, apakah kita bisa mengurangi jumlah gugatan tersebut? Kalau ini berhasil maka nama baik KPU akan terangkat, tegas Hafiz.

    Selain itu, Hafiz juga berharap agar sengketa Pemilukada yang diputuskan oleh MK nantinya tidak terdapat kesalahan yang dilakukan oleh pihak KPU. Saya sangat bangga kalau suatu saat di tahun 2012 ini banyak perkara yang masuk ke MK tetapi tidak satupun kesalahan itu ada di KPU, harapnya.

    Kegiatan yang dilakukan dalam bimtek terse-

    but diantaranya adalah pengarahan teknis pemilu; penjelasan Peraturan Menteri Dalam negeri (Per-mendagri) Nomor 57 Tahun 2012 tentang Pengelo-laan Belanja Pemilukada; penjelasan pemilihan, pengesahan, pengangkatan, dan pemberhentian kepala daerah dan wakil kepala daerah, implemen-tasi UU No. 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu dan impilkasinya terhadap Pemilukada; im-plementasi Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 tahun 2011 tentang Tata Cara Pencalonan Pemilukada; serta evaluasi pelaksanaan Pemilukada Tahun 2010 dan 2011. (ook/red)

    7Suara KPU Edisi Maret 2012

    taris KPU Provinsi NTT. Ia menggantikan pejabat lama, Drs. H.A Benyamin, yang telah purna bakti.

    Pelantikan dimaksudkan untuk mengisi keko-songan pejabat yang selama ini hanya diisi oleh Pe-jabat Pelaksana Tugas (Plt). Kegiatan pelantikan ini adalah bagian dari kehidupan organisasi. Hal terse-but adalah bagian dari kehidupan berorganisasi da-lam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan di KPU.

    Sekjen KPU dalam pidatonya mengatakan da-lam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilu telah mengatur secara jelas bahwa pengisian jabatan di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU, Sekretariat KPU Provinsi dan Sekre-tariat KPU Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Sekre-taris Jenderal.

    Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota saat ini se-banyak 11.110 pegawai terdiri dari PNS dipekerja-kan 6.398 orang dan PNS organik 4.712 orang, ujar Bambang.

    Sebagai langkah awal Sekretaris KPU Provinsi NTT segera menyesuaikan lingkungan kerja di Se-kretariat Provinsi NTT yang berbeda dengan ling-kungan pemerintah daerah serta menyusun dan menjabarkan program kerja yang komprehensif dengan tetap mengacu kepada tugas, wewenang dan kewajiban sebagai Sekretaris KPU Provinsi, lanjutnya.

    Ia mengharapkan agar Sekretaris yang baru dilantik memiliki semangat untuk mewujudkan or-ganisasi KPU yang semakin baik, dan membawa pe-rubahan ke arah yang lebih positif, bekerja dengan profesional, jujur, cermat, dan sensitif serta responsif terhadap dinamika yang terjadi di lapangan. (ajg)

  • News

    8 Suara KPU Edisi Maret 2012

    Penyusunan Draft SOP di Lingkungan Setjen KPUSekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum (Setjen KPU) mengadakan kegia-tan Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) di lingkungan Setjen KPU bertempat di Hotel Merlynn, Jakarta. Acara dibuka oleh Ketua KPU Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA di-dampingi Sekjen KPU Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si, Wasekjen KPU Asrudi Trijono, SH. Kepala Biro SDM Dra. Farida Fauzia, M.Si, dan Wakaro SDM Sri Parkhatin, SH. Acara tersebut juga dihadiri oleh pejabat Eselon I, II, III, dan IV.

    Dalam sambutannya, Farida Fauzia mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mem-buat dan menyusun suatu ben-tuk langkah kerja sesuai jabatan dengan perencanaan, pelaksa-naan, dan penilaian hasil kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya, kegiatan tersebut diisi dengan teknik dan metode penyusunan serta proses penyusunan SOP ucap Farida.

    Sekjen KPU, Suripto Bam-bang Setyadi, dalam pengarahan-nya menjelaskan SOP meleng-

    kapi apa yang kita sudah miliki, sebelumnya kita miliki tata kerja yang kita susun sampai dengan KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota, sesuai dengan amanat UU Nomor 22 Tahun 2007. Kegiatan yang diselenggarakan ini nanti-nya akan membuat sebuah draft penyusunan SOP untuk pelaksa-naan tugas.

    Pada pidato pembukaan, Hafiz Anshary menambahkan, kegiatan ini merupakan momen-tum yang sangat bagus untuk mengenal gambaran dan fungsi kerja serta meningkatkan sema-ngat kerja dalam rangka me-nyambut Pemilu 2014. Dengan adanya aturan kerja atau SOP ini, pekerjaan akan lebih jelas se-hingga upaya reformasi birokrasi di KPU untuk tata kelola pemilu yang baik.

    Kegiatan ini akan menyusun analisis jabatan, menyusun SOP, meningkatkan kualitas SDM dengan diklat, meningkatkan laporan keuangan yang semula WDP (Wajar Dengan Pengecualian) menjadi WTP (Wajar Tanpa Pengecualian), serta membicarakan mengenai besaran

    insentif/remunerasi dan uraian jabatan. Oleh karena itu, peserta diharapkan mempunyai daya nalar tinggi serta kritis dan dapat menyusun rekomendasi berupa draft dan dimatangkan di unit kerja masing-masing. Kita bekerja demi kepentingan keseluruhan ungkap Hafiz.

    Kegiatan ini dihadiri 110 pe-serta dari 134 peserta yang diun-dang. Selain peserta dari lingku-ngan Setjen KPU, diundang pula narasumber dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi, Drs. En-dang Herman, M.Si dan Ananta Antasari, serta praktisi profesio-nal, Eko Supriyatno, SE, MM.

    Dalam pemaparannya, Eko Supriyatno menjelaskan SOP ada-lah pedoman yang berisi prose-dur-prosedur operasional standar yang ada di dalam suatu orga-nisasi yang digunakan untuk me-mastikan bahwa setiap keputu-san, langkah atau tindakan, dan penggunaan fasilitas pemrosesan yang dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu organisasi telah berjalan secara efektif, kon-sisten, standar, dan sistematis.

    Dalam organisasi, untuk melakukan kegiatan-kegiatan terdapat prosedur yang harus dipatuhi oleh setiap orang atau setiap anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang sama. Ada 4 (empat) hal mengapa SOP itu harus dibuat dalam

    Ketua KPU Hafiz Anshary (kiri) membuka kegiatan Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) di lingkungan Setjen KPU bertempat di Hotel Merlynn, Jakarta. Didampingi Sekjen KPU Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si, Wasekjen KPU Asrudi Trijono, SH, Kepala Biro SDM Dra. Farida Fauzia, M.Si, dan Wakaro SDM Sri Parkhatin, SH. (ook/hupmas)

    News

  • News

    9Suara KPU Edisi Maret 2012

    suatu organisasi, yaitu untuk menjamin kesamaan tindakan, mempertahankan kualitas yang telah dicapai, menghindari saling lempar tanggung jawab, dan yang terakhir adalah tertib administrasi dokumen, jelas Eko.

    Untuk menyusun SOP yang baik, harus mempertimbangkan struktur organisasi. Pertama, SOP tidak harus selalu berdasar-kan fungsi-fungsi (kegiatan) saja, tetapi juga struktur, alur keputu-san, dan kebijakan. Kedua, pada dasarnya fungsi-fungsi dalam or-ganisasi berkaitan erat dengan struktur organisasi. Sebagai con-toh, fungsi keuangan direpresen-tasikan oleh direktur keuangan dan seluruh jajaran di bawahnya tambah Eko.

    Rapat penyusunan SOP juga diisi pemaparan dari Ananta Antasari yang menjelaskan tentang proses penyusunan SOP. Senada dengan Eko, Ananta juga menjelaskan tentang manfaat SOP dalam suatu organisasi yang salah satunya adalah sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya. Standard Operating Procedure melingkupi seluruh proses penyelenggaraan administrasi pemerintahan, termasuk pemberian pelayanan baik pelayanan internal maupun eksternal orga-nisasi pemerintah yang dilaksanakan oleh unit-unit organisasi pemerintahan.

    Dalam penjelasaannya, SOP

    mempunyai dasar hukum, yaitu Permen PAN No. PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standar Opera-sional Prosedur (SOP) Admin-istrasi Pemerintahan. Ananta juga menjelaskan tentang jenis SOP, SOP dibagi menjadi dua (2). Pertama, SOP Teknis yang merupakan standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur dalam SOP Teknis diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain. Kedua, SOP Ad-ministratif yang merupakan standar prosedur yang diperun-tukkan bagi jenis-jenis aktivi-tas yang bersifat administratif. (Ajg/tdy/red)

    Pelantikan 4 Anggota PAW KPU Provinsi

    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, MA, Jumat (9/3), melan-tik 4 (empat) anggota KPU Peng-ganti Antar Waktu (PAW), yakni Provinsi Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Jawa Barat.

    Dalam upacara pelantikan tersebut, Ketua KPU melantik Bu-dhi Yan Putra Ali, S.Sos menggan-tikan DR. Raja Sofyan Samad, MA sebagai anggota KPU Provinsi Riau; Ferdhiman, ST mengantikan Prof. Dr. Sanusi Uwes, M.Pd seba-gai Anggota KPU Provinsi Jawa Barat; Said Sirajudin mengantikan Mag Say Say Indra, SP sebagai Anggota KPU Provinsi Kepulauan Riau; dan Ir. Firman TB Pardede mengantikan Ahmad Syah Mir-zan, M.Si sebagai Anggota KPU Provinsi Bangka Belitung.

    Masa jabatan anggota KPU yang dilantik akan berakhir ber-sama-sama dengan anggota KPU

    lainnya pada masing-masing provinsi periode 2008-2013.

    Pelantikan yang diadakan di Ruang Sidang Lantai 2 Gedung KPU Jakarta tersebut, dihadiri oleh Anggota KPU Saut Hamo-nangan Sirait, M.Th, Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal KPU, serta Pejabat Struk-tural Eselon II di Lingkungan Se-kretariat Jenderal (Setjen) KPU.

    Dalam pidatonya, Ketua KPU meminta agar anggota KPU yang baru dilantik mampu untuk mengejar ketertinggalan dalam melaksanakan tugasnya ke de-pan. Anggota KPU diharapkan se-lalu berpegang teguh pada pera-turan perundang-undangan dan kode etik penyelenggara pemilu serta memelihara kemandirian in-stitusi.

    Kepada Anggota KPU Provinsi Jawa Barat yang akan menyelenggarakan pemilihan gubernur (Pilgub), harus sudah melakukan perumusan

    strategi peningkatan kualitas penyelenggaraan Pilgub yang dititikberatkan pada 3 (tiga) aspek, yaitu pembelajaran politik kepada rakyat, memperkuat database pemilih, dan antisipasi hukum/sengketa hasil Pilgub, pinta Hafiz dalam pidatonya.

    Hafiz berpesan, Saya meng-harapkan agar anggota yang te-lah dilantik segera melakukan konsolidasi internal di lingku-ngan KPU provinsi masing-ma-sing sehingga kegiatan yang hen-dak dilaksanakan bisa berjalan secara sinergis antara sekretariat KPU dengan para anggota KPU di provinsi masing-masing. Ang-gota KPU diharapkan melakukan pembelajaran secara komprehen-sif terhadap seluruh tahapan pe-nyelenggaraan pemilu, pemilihan gubernur, dan pemilihan bupati/walikota di wilayahnya, dan yang terakhir agar anggota KPU da-pat menerima semua kritik yang membangun. (Ajg/Dod)

    9Suara KPU Edisi Maret 2012

  • News

    10 Suara KPU Edisi Maret 2012

    Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ MA didampingi Anggota KPU Sri Nuryanti SIP, MSi, dan Sekretaris Jenderal KPU Drs. Suripto Bam-bang Setyadi, MSi mendapat undangan dari Ketua Komisi Pemilihan Pusat Federasi Rusia Vladimir E. Churov untuk memantau Pemilu Presiden Federasi Rusia pada Minggu, 4 Maret 2012.

    Rombongan tiba di Bandara Domodedovo, Mos-cow hari Sabtu, 3 Maret 2012 disambut oleh Per-wakilan KBRI Moscow Nugroho Setyadie (Minister Counsellor Fungsi Politik) dan Dodo Sudrajad (Sek-retaris Pertama Fungsi Politik) serta Yury Shapoval, perwakilan dari Komisi Pemilihan Pusat Federasi Rusia.

    Rombongan KPU-RI melakukan pemantauan proses pemungutan suara di tiga TPS yang kese-muanya bertempat di gedung sekolah. Pemilu Pres-iden Federasi Rusia dilaksanakan hari Minggu, 4 Maret 2012 mulai pukul 08.00 sampai dengan 20.00 waktu setempat. Delegasi juga memantau pengu-muman hasil penghitungan suara pada hari Senin, 5 Maret 2012 pukul 10.00 waktu setempat bertempat di kantor Komisi Pemilihan Pusat Federasi Rusia.

    Pemilu Presiden Federasi Rusia Tahun 2012 dii-kuti oleh 5 orang calon presiden yang terdiri dari 4 calon berasal dari partai politik dan 1 calon indepen-den. Vladimir Putin dari Partai Rusia Bersatu mem-peroleh suara terbanyak dan dinyatakan sebagai calon terpilih dengan memperoleh 45,602,075 suara atau 63.60 %. Sedangkan Gennady Juganofu (Partai Komunis Federasi Rusia) memperoleh 12,318,353 atau 17.18%. Mikhail Prokhorov (Independen) memperoleh 5,722,508 suara atau 7.98% Vladimir Zhirinovsky (Partai Liberal Demokrat) memperoleh 4,458,103 suara atau 6.22%, serta Sergei Mironofu (Partai Adil Rusia) memperoleh 2,763,935 suara atau 3%.

    Amandemen Konstitusi Federasi Rusia mem-perpanjang jabatan Presiden Federasi Rusia dari 4 tahun menjadi 6 tahun, sehingga calon terpilih akan menjabat sebagai presiden selama 6 tahun untuk pertama kalinya.

    Adapun jumlah pemilih yang terdaftar dalam Pemilu Presiden Federasi Rusia Tahun 2012 se-banyak 109.610.812 pemilih, dengan partisipasi 71.701.665 pemilih atau 65.41%, dan untuk suara

    Ketua KPU Memantau Jalannya Pemilu Presiden Federasi Rusia

    tidak sah hanya sebanyak 836.691 pemilih atau 1.17%. Sedangkan jumlah Tempat Pemungutan Su-ara (TPS) yang berada di Federasi Rusia dan Luar Negeri sebanyak 95.344 TPS. Menariknya adalah bahwa seluruh TPS yang berada di dalam negeri terpantau melalui CCTV dan terhubung ke inter-net, serta dapat diakses oleh masyarakat. Untuk TPS di luar negeri telah menggunakan alat pilih elektronik sebanyak 12.643 buah yang terhubung langsung ke pusat data rekapitulasi hasil pemilu.

    Pemilu Presiden Federasi Rusia Tahun 2012 ini juga dilaksanakan bersamaan dengan Pemilu sebagian Parlemen Daerah dan Pemilu sebagian Kepala Daerah (Gubernur/Walikota) dengan ju-mlah pemantau internasional dalam Pemilu Presi-den Federasi Rusia sebanyak 685 orang yang be-rasal dari 56 negara, termasuk Indonesia.

    Proses rekapitulasi hasil yang cepat dan cukup akurat dilakukan dengan menggunakan teknologi internet sehingga hasil dapat diketahui dengan ce-pat. Hal ini terbukti bahwa pada hari Senin, 5 Maret 2012 pukul 14.00 waktu setempat atau satu hari setelah pemungutan suara, hasil suara final sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Pusat Federasi Rusia.

    Mengenai keterlibatan Indonesia sebagai pe-mantau internasional, Ketua KPU telah memberi-kan pernyataan sebagaimana dirilis KBRI Moscow bahwa Pemilu Presiden Federasi Rusia Tahun 2012 telah berlangsung sesuai dengan standar umum internasional, antara lain terbuka, tertib dan be-bas. Salah satu yang dapat dicatat adalah peng-gunaan video kamera di tempat-tempat pemu-ngutan suara sehingga proses pemungutan suara tersebut dapat dipantau dan disaksikan secara online, kata Ketua KPU.

    Selain itu, delegasi KPU-RI juga diminta un-tuk memberikan pernyataan mengenai hasil pemantauannya kepada Voice of Russia yang disampaikan oleh Sri Nuryanti, SIP, MSi. Dalam wawancaranya jajaran KPU Republik Indonesia mengucapkan selamat kepada KPU Rusia yang telah menyelenggarakan Pemilu Presiden dengan aman, damai, transparan dan demokratis. (whd)

    News

    10 Suara KPU Edisi Maret 2012

  • News

    11Suara KPU Edisi Maret 2012

    Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU-RI) mengadakan Rapat Penetapan Pera-turan KPU tentang Pedoman Pe-layanan Informasi di Lingkungan KPU dan Workshop Pelayanan

    Informasi yang di adakan di Ho-tel Sahid, Jakarta. Acara tersebut berlangsung selama 2 (dua) hari pada Rabu - Kamis(21-22/3/2012)

    Penetapan Peraturan KPU tentang Pedoman Pelayanan In-formasi di Lingkungan KPU me-rupakan salah satu amanat yang harus dijalankan sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

    Hadir dalam rapat tersebut Wakil Sekretaris Jenderal KPU Asrudi Trijono, Kepala Biro Teknis dan Hupmas KPU Sigit Joyowar-dono serta para pejabat dan staf

    khususnya kawan-kawan di KPU provinsi dan kabupaten. Karena menjelang Pemilu 2014 permin-taan masyarakat akan informasi dan data di lingkungan KPU cu-kup banyak jelas Sigit dalam sambutannya.

    Terkait dengan Pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID), Komisioner KIP Heny S Widyaningsih me-nyambut baik akan pembentukan PPID di lingkungan KPU. Selain itu, KIP juga siap membantu se-luruh badan publik termasuk KPU untuk membuat peraturan ten-tang PPID.

    Prinsip yang mendasar da-lam UU ini (UU Nomor 14 Tahun 2008-red) adalah mengubah para-digma dari tertutup menjadi ter-buka. jelas Henny.

    Rapat tersebut membahas tentang kebutuhan regulasi pera-turan KPU ini yang masih harus ditambahkan antara lain informa-si berkala.

    Amirudin menjelaskan, menurut UU Nomor 14 Tahun 2008, informasi yang diumum-kan dibagi menjadi beberapa klasifikasi, diantaranya infor-masi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; in-formasi yang wajib diumumkan secara serta merta; informasi yang wajib tersedia setiap saat; dan informasi yang dikecuali-kan.

    Karena kewenangan uji kon-sekuensi berada pada KPU Pusat maka KPU Provinsi dan KPU Ka-bupaten/Kota harus diminta usu-lan mengenai data dan informasi mana saja yang dikecualikan. jelasnya.

    Penyusunan Draft SOP di Lingkungan Setjen KPU

    di lingkungan KPU. Bertindak sebagai narasum-

    ber pada acara tersebut Komi-sioner Komisi Informasi Pusat (KIP) yaitu Heny S Widyaningsih Komisioner Subkomisi Informasi Hukum, Peradilan dan HAM dan

    Amirudin Komisioner Subkomisi Informasi Perencanaan Kebi-jakan.

    Sigit Joyowardono dalam sambutannya mengatakan, meng-hadapi Pemilu 2014 permintaan akan informasi dan dokumentasi semakin meningkat, baik di KPU Pusat, KPU Provinsi dan KPU Ka-bupaten/Kota. Untuk itu, KPU memerlukan refulasi tentang pe-doman pelayanan informasi di lingkungan KPU.

    Penetapan Peraturan KPU tentang pedoman Pelayanan in-formasi di lingkungan KPU, me-rupakan hal yang sangat dinanti

    Narasumber yang juga sebagai Komisioner KIP Amirudin sedang menjelaskan tentang skema PPID pada rapat penetapan peraturan KPU tentang pedoman pelayanan informasi di lingkungan KPU. (foto: ook/hupmas)

  • Seputar Pemilukada

    12 Suara KPU Edisi Maret 2012

    Berlandaskan semangat perdamaian, kebersa-maan, persaudaraan dan taat kepada aturan, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh menggelar acara De-klarasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Damai Pemilihan Guber-nur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota Provinsi Aceh ta-hun 2012, Rabu (14/3/2012).

    Acara yang digelar di salah satu masjid kebanggaan masyarakat Aceh Masjid Raya Baiturrahman, berlangsung se-cara meriah, hikmat, serta penuh dengan semangat persaudaraan dan kebersamaan.

    Dibuka dengan pembacaan ayat suci Alquran, tampak hadir pada deklarasi tersebut Ketua Komisi Pemilihan Umun Repu-blik Indonesia (KPU-RI) Hafiz Anshary; Anggota KPU Endang Sulastri; Ketua dan Anggota KIP Aceh; Menteri Koordinator Poli-tik dan Keamanan Joko Suyanto; Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi; Menteri PAN dan RB Azwar Abubakar; Kapolri Timur Pradopo; Panglima TNI Agus Suhartono; Penjabat Gubernur Aceh Tarmizi A. Karim; Ketua Tim Pemantau Pilkada Aceh yang juga Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso; para calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh; dan unsur Mus-pida Aceh.

    Dalam laporannya Ketua KIP Aceh Abdul Salam Poroh me-ngatakan total pasangan calon (paslon) yang mengikuti pilkada serentak sebanyak 5 (lima) paslon untuk tingkat gubernur dan wakil gubernur serta 137 paslon untuk bupati dan walikota.

    Untuk tingkat kabupaten sebanyak 103 paslon, dengan 43 dari jalur parpol, 60 jalur inde-penden. Untuk kota sebanyak 34 pasang, 15 yang menggunakan jalur parpol, dan 19 dari indepen-den, urainya.

    KIP Aceh Gelar Deklarasi Pilkada Damai

    Untuk urusan logistik, Salam Poroh juga menerangkan pada saat ini surat suara dalam proses cetak. Pencetakan surat suara tersebut sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) ditambah 2,5 persen surat suara cadangan. Sedangkan untuk kartu pemilih, dan formulir juga dalam proses pencetakan.

    Hajatan dan pesta demokrasi rakyat Aceh rencananya akan di-laksanakan secara serentak ber-sama di 17 kabupaten/kota se-Aceh pada tanggal 9 April 2012. Untuk itu, Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso memberikan apresiasi kepada KPU-RI khusus-nya KIP Aceh yang telah menye-lenggarakan deklarasi kampanye damai ini.

    Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada KPU-RI khususnya KIP Aceh yang telah menyelenggarakan acara ini, puji Priyo dalam sambutan-

    nya.Ketua KPU-RI Hafiz Anshary

    dalam sambutannya mengatakan, senang sekali dan bangga dengan digelarnya deklarasi pilkada damai ini, karena dengan adanya kedamaian, maka akan mendekatkan orang tersebut kepada ketaqwaan.

    Siapa pun yang tidak meme-lihara perdamaian, apalagi bikin kerusakan, sehebat apapun keisla-mannya, dia belum muttaqin. Orang bertaqwa tidak membuat kerusa-kan di muka bumi ini, tegas Hafiz yang langsung disambut tengan tepuk tangan oleh para audience.

    Lanjut Hafiz, damai itu bisa terwujud dalam realitas ke-nyataan di lapangan jika seluruh komponen yang terkait dengan pilkada menciptakan suasana da-mai. Siapapun yang buat keru-sakan, bukan hanya bertanggung jawab terhadap masyarakat In-donesia, khususnya Aceh, tetapi

    Foto bersama yang dilakukan oleh seluruh peserta Deklarasi Pilkada Damai Aceh yang dilakukan di halaman Masjid Baitturahman, Bumi Serambi Mekah, Nangroe Aceh Darussalam. (Foto: UJ/hupmas)

  • Seputar Pemilukada

    13Suara KPU Edisi Maret 2012

    juga kepada Allah SWT, tegas Hafiz.

    Hafiz juga menegaskan, damai bisa terjadi jika, pertama, penyelenggara pilkada yaitu KIP Aceh dapat bersikap independen dan tidak berpihak kepada calon siapapun. Jangan coba-coba berpihak kepada siapapun dan jangan berbuat curang, karena melanggar UU, kode etik dan amanat Allah SWT, katanya.

    Kedua, seluruh paslon dan tim sukses mendukung kedama-ian, jangan mencoba menggoda, merayu, apalagi mengancam ke-pada penyelenggara. Siapapun orangnya yang terpilih karena ke-curangan selama masa jabatan, dia akan berlumur dengan dosa, tegasnya.

    Ketiga, pemerintah daerah, PNS, TNI dan Polri harus netral serta tidak boleh mendukung pasangan calon tertentu dan su-dah ada Peraturan Pemerintah No-mor 53 Tahun 2010 yang melarang PNS mendukung calon tertentu.

    Hasil dari Mahkamah Kon-stitusi (MK) pada tahun 2010 lalu yaitu dari 224 daerah yang melak-sanakan pilkada, ada 165 daerah yang digugat ke MK dengan ju-mlah kasusnya 229, yang dikabul-kan MK 26 kasus, 6 kasus kesala-han KPU dan 20 kesalahan calon, urainya.

    Kesalahan calon yaitu mo-ney politic, mobilisasi PNS, dan yang terakhir kekerasan dan in-timidasi, jelasnya.

    Deklarasi pilkada damai di

    Anggota KPU RI Tinjau Pemilukada Kolut

    Aceh ini mengukir sejarah baru Pilkada di Indonesia, karena de-klarasi bukan hanya dihadiri oleh seluruh paslon, tapi juga dihadiri pejabat dari pemerintah pusat, yang menandakan pilkada di Ta-nah Rencong ini menjadi isu na-sional.

    Deklarasi pilkada damai di-tutup dengan pembacaan dan penandatanganan Prasasti Ikrar Pilkada Damai Aceh oleh para paslon gubernur dan wakil gu-bernur. Bertindak sebagai saksi yang ikut menandatangani pra-sasti tersebut yaitu Ketua KPU-RI, Ketua KIP Aceh, Mendagri, Men-kopolhukam, Penjabat Gubernur Aceh, Ketua DPRA, Ketua Ba-waslu dan Ketua Panwaslu Aceh. (ook/UJ)

    Anggota KPU RI, Prof. Dr. Ir. Syamsul Bahri, M.S, turun langsung pada proses pemu-ngutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) yang digelar Minggu, (18/3).

    Menurut Syamsul, kehadiran-nya di Kolut, untuk menyaksikan langsung proses pemungutan su-ara pemilihan kepala daerah Kolut Kita tahu sendiri Kolaka Utara ini daerah yang jangkauannya sulit, dan kesuksesan Kolut mengge-lar Pemilukada ini tentu bisa jadi contoh daerah lain, ungkapnya kepada media lokal, Sabtu malam (17/3).

    Syamsul juga menambahkan bahwa kondisi Kolaka Utara, me-mang beda dengan daerah-dae-rah lain di Indonesia yang sudah menggelar Pemilukada, dimana beberapa diantaranya berakhir dengan sengketa atau menim-bulkan persoalan. Di Kolut kami

    harapkan tidak seperti itu, se-hingga saat inilah kami akan me-ngukur kepahaman masyarakat dalam Peraturan KPU itu sendiri, katanya.

    Pemilukada Kolaka Utara dii-kuti oleh 3 pasangan calon Nomor urut 1. H. Idrus Arasy, SE - Drs. Syamsu Rijal, MM (ISLAMI) didu-kung partai PKNU, PNIM, PPPI, PRN, PELOPOR, BARNAS, PIS, PKPB, PBR, PKP, PDK, PKPI, PPI, PPD, PSI dan Hanura. Nomor urut 2. Anton, SH - H. Abbas, SE (PAS) didukung PAN dan PKB, se-dangkan nomor urut 3. Calon in-cumbent Rusda Mahmud Bobby Alimuddin, SE (SYUHADA) didu-kung Demokrat, Golkar, PBB, PKS, Patriot.

    Anggota KPU RI pada saat memonitoring langsung pelaksa-naan Pemilukada Kolut ke TPS 1, 7 dan 11 Desa Watuliwu dan saat penghitungan suara sementara di TPS 4 dan TPS 2 Desa Ponggiha, Kecamatan Lasusua didampingi

    oleh Ketua KPU Kabupaten Kolaka Utara Martani Mustafa, S.Pi dan Sekretaris KPU Kabupaten Kolaka Utara Suwardi.

    Pemilukada Kabupaten Kolut terdiri dari 15 Kecamatan dan se-suai jadwal tahapan rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK 21-22 Maret 2012, rekapitulasi penghitungan di KPU Kabupaten Kolut 24-25 Maret 2012 dan Rapat pleno serta Penetapan calon ter-pilih 25-26 Maret 2012.

    Sementara itu hasil penghi-tungan suara pasangan Rusda Mahmud dan Bobby Alimud-din (Syuhada) memimpin per-olehan suara sementara. Hasil sementara Quick count Pemilu-kada Kabupaten Kolaka Utara 2012-2017 data masuk 88,57 % pukul 14.49 WITA, jumlah pemi-lih yang memilih Pasangan No. Urut 1 (Islami) 4,8 %, No. Urut 2 (PAS) 31,19% dan No. urut 3 (Syuhada) 64,02 %. ujar Mar-tani. (tdy/red)

    13Suara KPU Edisi Maret 2012

  • Seputar Pemilukada

    14 Suara KPU Edisi Maret 2012

    Bertempat di Ruang Ra-pat Lt. 1 Gedung Komisi Pemilihan Umum Repu-blik Indonesia (KPU-RI), Jl. Imam Bonjol No. 29, Jakarta, rombongan Anggota Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), melakukan audiensi ke KPU-RI dalam rangka menghada-pi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) Kota Palopo Tahun 2013, Rabu (7/3/2012).

    Rombongan yang berjumlah 13 orang itu diterima oleh Anggota KPU-RI Saut Hamonangan Sirait M.Th yang didampingi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) KPU-RI Asrudi Trijono, SH.; Kepala Biro Biro Teknis dan Hupmas Sigit Joyowardono, SH.; serta Wakil Kepala Biro Hukum Teuku Saiful Bahri, SH, M.Si.

    Dalam kunjungannya, rom-bongan Anggota DPRD Kota Palopo yang didampingi oleh KPU Kota Palopo ingin menanya-kan tentang tahapan Pilwakot, khususnya yang terkait dengan anggaran pembentukan Panitia Pemungutan Suara (PPS). Perlu diketahui, Akhir Masa Jabatan (AMJ) Walikota Kota Palopo bera-khir 5 Juli 2013 dan pelaksanaan pemungutan suara rencananya akan serentak dengan Pemilihan

    Audiensi DPRD Kota Palopo ke KPU-RIGubernur (Pilgub) Provinsi Su-lawesi Selatan (Sulsel) pada 22 Januari 2013.

    Menanggapi pertanyaan tersebut, Anggota KPU-RI Saut Hamonangan Sirait menyatakan dalam Undang-Undang (UU) No-mor 22 Tahun 2007 tentang Penye-lenggara Pemilu tidak ada rekap di PPS, tapi dalam UU 32 Tahun 2004 itu ada. KPU berada di 2 (dua) perundang-undangan itu dan mengambil jalan untuk tidak melakukan rekapitulasi di tingkat PPS, tetapi UU Nomor 15 Tahun 2011 menggugurkan UU nomor 22 Tahun 2007 yang mengharuskan KPU untuk melakukan rekapitu-lasi di tingkat PPS, jelasnya.

    Untuk persoalan anggaran saya kira dapat dikonsultasikan oleh DPRD Kota Palopo dengan pihak eksekutif, karena bobot anggaran ditentukan oleh pihak legislatif. Sehingga nanti tidak ada celah bagi siapapun untuk mencari lubang ketidaksesu-aian dengan peraturan dan perundang-undangan hingga semua sesuai dengan treknya, tambahnya.

    Senada dengan Saut, Kepala Biro Teknis dan Hupmas KPU-RI Sigit Joyowardono menjelaskan, dalam pasal 45 UU Nomor 15 Ta-hun 2011 menyebutkan tugas dan

    wewenang PPS dalam melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat TPS. Selain itu, sesuai dengan pasal 126 UU No-mor 15 Tahun 2011, pemerintah memfasilitasi pembentukan se-kretariat PPS.

    Artinya, suka tidak suka kita harus membentuk PPS dan se-kretariat PPS sesuai dengan UU, walaupun saya tahu nantinya kita akan berbenturan dengan angga-ran, tegasnya.

    KPU-RI telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 493/KPU/XII/2011 tertanggal 9 Desember 2011 kepada seluruh KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota perihal tu-gas, wewenang, dan kewajiban PPS dalam Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang intinya, bagi KPU Provinsi atau Kabupaten/Kota yang telah me-netapkan keputusan mengenai tahapan dan anggaran pemiluka-da, maka proses rekapitulasi su-ara tetap berdasarkan Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2010.

    Sedangkan untuk KPU Provinsi atau Kabupaten/Kota yang belum menetapkan keputusan mengenai tahapan dan anggaran pemilukada, maka proses rekapitu-lasi suara berdasarkan perubahan Peraturan KPU Nomor 16 Tahun 2010, sambung Sigit. (ook/red)

  • News

    15Suara KPU Edisi Maret 2012

    Pembinaan Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara KPU

    Untuk mengoptimal-kan pengelolaan dan pertanggungjawaban anggaran yang dike-lola pada masing-masing Satuan Kerja (Satker), Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar Rapat Pembinaan Penatausahaan dan Penyusunan Laporan Pertang-gungjawaban (LPJ) Bendahara. Rapat diadakan di Hotel Millenni-um, Jakarta, dan berlangsung se-lama 3 (tiga) hari, 7-9 Maret 2012.

    Rapat yang digagas oleh Biro Keuangan KPU itu, dihadiri oleh 33 KPU provinsi se-Indonesia, dimana masing-masing Satker mengirimkan 2 (dua) orang per-wakilannya, yakni Pej abat Pem-buat Komitmen (PPK) dan Benda-hara Bagian Anggaran 076.

    Pada pembukaan, Rabu (7/3) malam, hadir Anggota KPU, I Gusti Putu Artha, Wakil Sekretar-is Jenderal, Asrudi Trijono; serta para nara sumber, yakni pejabat dari Badan Pemeriksa Keuangan

    (BPK), Direktorat Pelaksana Ang-garan Ditjen Perbendaharaan, Direktorat Akuntansi dan Pelapo-ran Keuangan Ditjen Perbendaha-raan, serta pejabat dari Direktorat Pengelolaan Kas Negara Ditjen Perbendaharaan.

    Dalam sambutannya, Putu Artha menekankan bahwa dalam mengoptimalkan pengelolaan dan pertanggungjawaban anggaran, sangat diperlukan pembinaan se-cara filosofis dan teknis kepada para PPK dan Bendahara KPU, yang dilakukan secara terus menerus, berkesinambungan dan berjenjang.

    Penatausahaan laporan keuangan di lingkugan KPU be-lum dilakukan secara tertib dan akuntabel, sehingga dapat ber-pengaruh terhadap penilaian kualitas laporan keuangan secara keseluruhan, bebernya.

    Pada tahun anggaran 2012 ini, lanjut Putu, KPU telah memasuki awal dari pelaksanaan tahapan Pemilu 2014. Karenanya, KPU

    harus mempersiapkan diri dalam menghadapi tugas pokoknya, ter-masuk dalam mengelelola angga-ran Pemilu.

    Dalam Undang-Undang No-mor 15 Tahun 2011 pasal 66 ayat (3) huruf a ditegaskan, Sekreta-riat Jenderal KPU berkewajiban menyusun laporan pertanggung-jawaban keuangan, serta pasal 4 menyatakan, Sekretariat Jenderal KPU bertanggungjawab dalam hal administrasi keuangan serta pengadaan barang dan jasa, urai Putu Artha.

    Putu Artha berharap agar se-luruh peserta dapat benar-benar memahami apa yang disampai-kan oleh para narasumber dan dapat mengimplementasikan dengan baik dalam mengelola dan menatausahakan keuangan negara yang menjadi tanggung-jawabnya.

    Para PPK dan Bendahara agar terus memperbaiki dan me-ningkatkan kinerjanya pada ta-hun anggaran 2012 yang sedang berjalan ini, khususnya dalam me-ngelola anggaran untuk kegiatan Pemilu, yang besar kemungkinan akan menghadapi permasalahan yang lebih kompleks, pungkas Putu Artha.

    Dalam rapat tersebut, dibahas beberapa materi, antara lain, pe-meriksaan atas laporan keuangan KPU tahun 2011 terkait dengan tugas dan tanggungjawab ben-dahara pengeluaran; kebijakan, permasalahan dan strategi pelak-sanaan anggaran tahun 2012; penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban (LPJ) bendahara dan permasala-hannya; serta evaluasi LPJ/LPAK dari Satker KPU provinsi dan KPU kabupaten/kota. (dd)

  • News

    16 Suara KPU Edisi Maret 201216 Suara KPU Edisi Maret 2012

    Berita DalamGambar

    Penandatanganan Nota Kesepahaman KPU-RI dengan Badan Informasi Geospasial (13/03/2012)

    Hari Pemungutan Suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Bekasi (11/03/2012)

    KPU-RI Mengadakan Mobilisasi Sosial dalam Rangka Peningkatan Partisipasi Pemilu Di Gelora Bung Karno (11/03/2012)