Suara kampus edisi 131

16

description

Tabloid Edisi 131 Suara Kampus membahas Ambruknya Plafon Gedung SC

Transcript of Suara kampus edisi 131

Page 1: Suara kampus edisi 131
Page 2: Suara kampus edisi 131

Pelindung: Rektor IAIN Imam Bonjol Padang

Prof. Dr. H. Makmur Syarif S. H., M.Ag.Penanggung Jawab:

Wakil Rektor III IAIN Imam Bonjol PadangProf. Dr. H. Asasriwarni, MH

Kepala Biro AUAKDrs. Dasrizal, MA

Pembina:Yulizal Yunus, Shaeful Yazan,Suardi Sikumbang, Abdullah Khusairi,

Muhammad Nasir, Sudarmadji, Andri El FaruqiDewan Redaksi:Arjuna Nusantara, Andika

Adi Saputra, Ridho Permana, Urwatul Wusqa,Ikhwatun Nasra,

CERMINIA

CILOTEH

www.suarakampus.com | @suara_kampus | [email protected] | [email protected]

Tutup Lubang Lalu Gali Lubang

Skripsi merupakan suatu karya ilmiahyang diilustrasikan berupa hasilpenelitian S1 yang membahas suatu

permasalahan dalam bidang ilmu tertentudengan menggunakan kaidah-kaidah yangberlaku. Sebagai seorang mahasiswa demimendapatkan gelar sar-jana, tentunya harusmenyelesaikan sebuah skripsi sebagaipersyaratan.

Skripsi bertujuan agar mahasiswamampu menyusun dan menulis karya ilmiahsesuai dengan bidang ilmu yang ia geluti.Setiap perguruan tinggi di Indonesia, baikPerguruan Tinggi Negeri (PTN) ataupunPerguruan Tinggi Swasta (PTS), setiapmahasiswa yang ingin menyelesaikanstudinya, harus membuat sebuah skripsi.Disini terlihat jelas bahwa mahasiswa yangmampu menyelesaikan skripsinya, meng-gambarkan bahwa ia telah dapat memahami,menganalisis, serta menjelaskan bidangilmu yang ia geluti di bangku kuliah.

Dalam penulisan skripsi, mahasiswadibimbing oleh satu atau dua orang pem-bimbing yang berstatus dosen pada pergur-uan tinggi tempat mahasiswa kuliah.Dikenal istilah Pembimbing I danPembimbing II. Biasanya, Pembimbing Imemiliki peranan yang lebih dominandibanding dengan Pembimbing II.

Dan dalam proses penyusunan skripsi,

tentunya ada tahapan-tahapan yang mestidilalui. Untuk membuat sebuah hasilpenelitian dalam bentuk skripsi tidak akansemudah membalikkan telapak tangan. Mulaidari mencari judul, pengajuan judul skripsi,membuat proposal, pengajuan proposal,seminar proposal, penelitian hingga menuang-kan hasil penelitian dalam bentuk karya ilmiahyang disebut dengan skripsi.

Dalam pembuatan skripsi tentunya tidaksemua persoalan dapat dijadikan bahanpenelitian. Mahasiswa dituntut untuk lebihteliti dalam mencermati suatu persoalan/fenomena yang terjadi, dan itupun harusmenyesuaikan dengan bidang ilmu yangdigelugi. Setiap mahasiswa S1 di Indonesia,akan menempuh hal tersebut dalam mengapaigelar dan pengakuan akademik terhadap hasilpenelitian suatu bidang kajian ilmu tertentu.

Dilihat dari proses pembuatan skripsi,kebanyakan orang menilai itu merupakansebauh kerumitan. Namun, sebagai seorangmahasiswa jalan itu harus ditempuh. Karenabirokrasi demi mendapatkan gelar sarjana ituharus dilalui dengan proses dan aturan yangada dalam sebuah perguruan tinggi tersebut.

Pembuatan skripsi, tidak akan jauh ber-beda dengan sebuah pembangunan. Sebuahgedung dibangun dengan melalui tahapan-tahapan yang sudah ada aturan dan kemestiandalam penetapan kadar serta ketentuannya.Dalam membangun sebuah gedung, asal-asalan juga tidak akan memberikan hasil yangdiharapkan. Karena membangun gedung jugaharus dicermati dan diteliti lagi kalayakan dankebutuhan bahan bangunan tersebut agartercapainya hasil yang diharapkan.

Dalam membangun sebuah gedung, jugaharus ada beberapa hal yang mesti dijalani.Seperti penyiapan lahan, penyiapan bahan,desain bangunan, dan juga kelayakan tanahuntuk dibangun sebuah gedung diatasnya sertapengawasan dalam pembangunan tersebut.Nah, terlihat jelas bahwa membangun sebuahgedung tidak jauh berbeda dengan pembuat-

an sebuah skripsi. Jika, ada persoal-an yangtidak dipenuhi maka hasil dari bangunantersebut tidak akan sempurna. Begitu jugadengan skripsi, bisa saja mahasiwa tidaklolos dalam siding hasil penenlitiannya,karena tidak mencakupi persyaratan yangditetapkan.

Proses pembuatan sebuah skripsi, kitakenal adanya dosen pembimbing. Yang biasakita kenal dengan dosen pembimbing I yangakan lebih dominan mengarahkan maha-siswa terhadap proses pembuatan skripsinyadari pada dosen pembimbing II. Dalamsebuah pembangunan, disanalah kita menge-nal adanya sebuah pengawasan, yang akanmengawasi proses serta kelayakan terhadappembangunan tersebut agar dapat berjalansecara efisien dan efektif.

Jika suatu pembangunan tanpa ada peng-awasan, sama halnya dengan proses pem-buatan skripsi tanpa dosen pembimbing.Bisa saja mahasiswa mampu menuliskanhasil penelitiannya dalam bentuk skripsi,namun dalam sidang hasil (munaqasah)nantinya mahasiswa tidak tertutup kemung-kinan akan mendapatkan perbaikan atasskripsi yang telah ia selesaikan bahkan adajuga yang menemui kegagalan dan harusmenulis ulang skripsi itu kembali.

Pembangunan yang baik dan men-dapatkan hasil yang sempurna tentunya harusada pengawasan yang maksimal juga. Jikapembangunan tanpa pengawasan, hasil yangtelah diselesaikan bisa saja akan direnovasiataupun diulang untuk mem-bangun kembalidari awal. Karena pemba-ngunan tanpapengawasan sama halnya dengan prosespembuatan skripsi tanpa adanya dosenpembimbing.

Dan tentunya masih banyak lagi yangmeski kita perhatikan dalam pembangunansebuah gedung tersebut. Seprti metodeataupun kontruksi yang mesti dijalankan danjuga kebijakan yang jelas terhadap prosesuntuk membangun sebuah gedung tersebut.

Skripsi

Septia HidayatiPSDM LPM Suara Kampus

L agi tabloid edisi 131, kini hadir di sela-sela aktivitas anda. Setelah beberapaminggu lalu, edisi 130 sudah ada di

tangan anda. Di edisi 131 ini, tim redaksiberusaha memberikan beragam informasi agarpara pembaca lebih update dengan perkem-bangan dinamika yang terjadi di kampus. Taklupa kami ucapkan terima kasih kepadaseluruh pengurus dan awak Lembaga PersMahasiswa (LPM) Suara Kampus yang telahberpartisipasi menghasilkan tabloid ini.

Pada tema penerbitan kali ini, hasil liputan yangkami sajikan sedikit berbeda dengan liputan ditabloid sebelumnya. Kucuran keringat awakmenghasilkan liputan mendalam.

Penerbitan yang keempat dari kepengurusanLPM Suara Kampus tahun 2014 ini berbeda dariterbitan sebelumnya, Edisi 131 hadir dalam 16Halaman.

Tak selang beberapa hari setelah edisi 130terbit, terjadi musibah naas. Plafon gedung StudentCentre (SC) tepatnya di lokal SC.68 runtuh, yangmenyebabkan beberapa mahasiswa cedera.Membuat kami mencoba menilik kembali,bagaimana Institutut Pendidikan agama tertua inijustru membuat catatan hitam dalam perjalanannyamenuju UIN dalam tabloid. Dengan persoalan yangtak kunjung menuai titik terang meskipun sudahdilakukan usaha dalam menyelesaikannya

Sudah sepatutnya Civitas AkademikaIAIN Imam Bonjol Padang memberikanapresiasi kepada pimpinan kampus,

mereka telah memiliki ambisius yang tinggiuntuk mengalihkan status IAIN menjadiUniversitas Islam Negeri (UIN). Tidak hanyapimpinan kita semua mempunyai andil.Meskipun sampai detik sekarang belum jugaada kepastian tentang penamaan UIN tersebut.Namun, pihak kampus sedikit bisa memas-tikan kalau status UIN tersebut akan keluarsebelum presiden SBY di turunkan, 20Oktonber 2014. “Insyalllah,” ujar RektorIAIN Imam Bonjol Padang, Selasa (23/09).

Meskipun pengalihan status IAIN menjadiUIN tersebut ada yang pro dan kontra itu tidakjadi penghalang. Upaya untuk mengapai UINterbukti adanya penambahan fakultas baruIAIN Imam Bonjol Padang yaitu FakultasEkonomi dan Bisnis Islam (Febi). Selain itupeningkatan kuota penerimaan mahasiswabaru juga menjadi indikator pengalihan statustersebut. Pasalnya UIN harus memilikimahasiswa 10000 orang.

Jauh sebelum peningkatan kuota peneri-maan mahasiswa baru 2014 tersebut. KampusIAIN sudah dihadapi dengan masalah keku-rangan lokal. Mahasiswa Fakultas Tarbiyahada yang kuliah di gedung Fakultas Usuluddin,bahkan mahasiswa Fakultas Syariah kuliah ditangga gedung fakultas. Itu kesalahan yangsebenarnya perlu diperhatikan sekali.

Proses pengalihan status tersebut harustetap dijalankan dengan tidak memandangmasalah kampus ini sebelah mata. Perlu adakeseriusan dan pengawasan yang ketatterhadap kebijakan-kebijakan tersebut.Banyak celah-celah yang terbuka untuk para-para oknum yang memanfaatkan ketidakseriusan itu, baik dari dalam maupun dari luar.

Bisa saja ketidak seriusan itu akanmeengancam nyawa orang sekelilingnya.Tidak hanya nyawa yang bermasalah orangyang tidak berdosapun bisa terancam akanmati. Miris.!!

Satu hal yang perlu diperhatikan dalammencapai sebuah ambisi, termasuk ambisaIAIN menjadi UIN. Mengambil sebuahkebijakan dengan mempertimbangkandampaknya jangka pendek maupun jangkapanjang. Sebuah ambisi tidak harus berujungkepada kezaliman, ambisi harus berujungkebahagian.

Tumbal

Ibaratakan gali lubang tutup lubang, malahkebalikannya tutup lubang lalu gali lubang, niatmemperbaiki tapi menimbulkan masalah baru

Sementara di rubrik Suara Khusus, melirikkembali pergerakan lembaga internal mahasiswayang mulai menjauh dari perannya di kampus.Padahal mereka diharapkan mampu mengawasijalannya roda pemerintahan yang seharusnyadijalankan.

Tidak hanya itu, pada rubrik Sorot, kamimengupas profil UKM yang ada di IAIN Imam

Bonjol Padang. Sebagai pedoman kepadamahasiswa baru khusunya untuk memilih bakatminat yang akan mereka kembangkan nantinya.Selamat membaca. Besar harapan kami untukbisa mempersembahkan sesuatu yang berman-faat dan membuka cakrawala. Kami jugamengucapkan selamat kepada wisudawan/watiangkatan ke-72 IAIN Imam Bonjol Padang.Semoga ilmu yang didapatkan bermanfaat dandapat diaplikasikan di lingkungan masyarakatnantinya.

Pemimpin Umum: Zulfikar. Pjs. Sekretaris Umum: Elvi SDR. Bendahara Umum: Nela Gusti Hasanah.Pemimpin Redaksi: Ahmad Bil Wahid. Pemimpin Perusahaan: Dosfrianto. Kepala Divisi SDM & Litbang: Septia Hidayati.Redaktur Pelaksana: Restu Mutiara Sari. Koordinator Liputan: Taufiq Siddiq. Redaktur: Yogi Eka Sahputra, Elvi SDR. DivisiPeriklanan & EO: Zul Anggara. Divisi Umum & Adm: Jeki Pernandos.

Reporter: Novia Amirah Azmi, Bustin, M. Zahir Ikhlas, Eka Putri Oktaridhailahi, Hervina Harbi, Rosi Elvionita, Mukhtar Syafi’i,Amaliyatul Hamrah, Aidil Ridwan Daulay, Kanadi Warman, Ria Oktaviantina, Friyosmen, Veni Andriyani, Syofli Apri Yanil, Silvianti,Rahmadi, Rahmad Putra Kampai, Nofri Migo, Khairul Ummah,Anggota Magang: M Arif, Axvel Gion Revo, Destiwi Zurima, Jamal Mirdad, Reski Kochan Jasandra, Defriandi, Risya Wardani,Fanidia Refani, Yandri Novita Sari, Elyza Ningsih, Satri Wahyuni, R. Ledyanita, Silvia Wulandari, Redy Saputra, Rika Tri Apyeni,Annisa Fitri Yani, Rahmi Yati, Sherly Fitri Yanti, Yessi Azwarni, Sinta Eka Putri, Ravel Fadila Mutia, Wetri Yenti, Rahmi Jumita, TitiRahma Sari.Non Aktif: Annisa Fitri, M Arif Nur, Ade Irwansyah, Esti Wardani, Yuni Marsela, Chairil Anwar, Sulaiman, Delli Ridha Hayati,Annisa ul-Husna, Atmelia Sari, Deliani, Eka Sapta Desi, Farhatun layali, Fitratul Rahmi, Febri Rahma Suci, Fitria Wati, Gusnanda, Irda Yona, Lailaturrahmi, Muhammad Yunus, Marlediana, Muhammad Ilham, M. Yasir Arafat Hasibuan, Meldhiany Ramadhona, NicoCitra Wandi, Netra Dewita, Pepi Oktaviani, Rasihan Anwar, Rafika Ramadani, Rice Juli Asnita, Siti Saodah, Sakinah,

+Lembaga Mahasiswa TersumbatKomunikasi.- Dek banyak sarok mah, tasumbek dek nyo.+Terhalang Dana, KTM Ditunda.-Dek basarok jo t mah, tasumbeknyo

S t a n dPendaftaran:

P a n i t i aP e n e r i m a a nAnggota baruSuara Kampusangkatan II tahun2014, di depanKantor RedaksiSuara Kampus,Jumat (26/09)

EDITORIAL SALAM REDAKSI

COVER OGI

Page 3: Suara kampus edisi 131

Apakah dapat dibenarkan akal sehat,ketika manusia membunuh manusia?Dapatkah dibenar dalam agama, ketikapembunuhan itu direkam lalu dipublis?Kepala yang lepas setelah ditebas mengge-linding bersamaan darah yang muncrat.Sungguh sadis dan mengerikan.

Apapun dalil yang menjadi alasanpembenaran atas perbuatan sadis itu,tetaplah akhirnya membuat kita mengutukperlakuan tidak berperikemanusiaantersebut. Sama halnya kita mengutukperbuatan militer membunuh kaum ibu dan anak-anak, ketikaperang berkecamuk di sebuah negeri. Tetapi apakah semua ituselesai hanya dengan mengutuk? Apalagi kita bukanlah ibumalin kundang, yang bisa mengutuk menjadi batu.

Asal Usul AsasKecenderungan sikap, cara pandang dan tindakan

seseorang maupun kelompok dipengaruhi oleh pengetahuan,budaya, juga paham yang dianutnya. Itulah menjadi asas dalamseluruh tindakan yang dijalaninya. Sebagai landasan filosofis,ini tidaklah mudah dipengaruhi dan disanggah. Apalagi jikatidak pernah mendapatkan pengalaman hidup dengan toleransidalam perbedaan. Klaim sepihak, sebagai pengusung darikebenaran tuhan, bermula dari sini.

Karen Amstrong (2006) dalam dalam buku Sejarah Tuhan,menguraikan banyak peristiwa perang suci (holy war) atasnama tuhan. Saling bunuh atas saling klaim pembawakebenaran. Ini terjadi tidak hanya antar umat beragama, jugaterjadi sesama ummat beragama.

“Firman Tuhan telah membentuk sejarah kebudayaan kita.Kita harus memutuskan, apakah kata Tuhan masih tetapi memi-liki makna bagi kita pada masa sekarang ini?” Tanya KarenAmstrong, setelah menguraikan Kisah Pencarian Tuhan yangDilakukan Orang-orang Yahudi, Kristen dan Islam selama 4000tahun.

Itulah pertanyaan yang mengemuka atas peristiwa sejarahummat manusia yang mempertahankan kebenaran. Sertamemaksa kepada yang lain dan tidak mengakui kebenaranselain apa yang digenggamnya. Bahkan mempersalahkan danmenutup semua kemungkinan jalan sebagai titik temu keda-maian. Padahal, esensi agama adalah tali kekang dari moraldan keadaban manusia, agar tidak lari dari jalan tuhan yangdipercayainya. Lalu dimanakah melesetnya logika beragamaserupa itu?

Secara alamiah, setiap manusia yang bersatu, baik dalamnaungan firman tuhan maupun dalam negara dan dalam skalalebih bebas, akan tetap memiliki perbedaan individual. Adaego yang selalu hadir. Walaupun ia memasuki dalam sebuahbingkai kelompok, tetapi corak pemikiran individunya tetapsaja masih ada. Ego sulit lebur.

Realitas menunjukkan, seseorang dalam berkelompok, bisamenjadi primordial, radikal, liberal dan moderat untukmenunjukkan eksistensi individunya. Ini sesuai denganpendapat Duski Samad (2014), dalam tulisannya berjudulMewaspadai ISIS yang merujuk bingkai aliran pemikiran Islampaling klasik; khawarij, mu’tazilah, jabbariyah dan ahlussun-nah. Tipologi ini sejalan dengan Harun Nasution (1983) dalamTeologi Islam Aliran Pemikiran dalam Islam yang secara garisbesar disebutkan, corak rasional dan tradisional, serta pemi-kiran moderat di antara keduanya.

Begitulah kecenderungan dinamika kelompok dalam skalabesar dan kecil, baik berlandasan agama, negara, suku, danseterusnya. Akan selalu ada, paling tidak dua kutub, radikal

dan liberal serta moderat, di antarakeduanya.

Posisi Komunikasi ISISSudah begitu banyak diperdebatkan

kehadiran ISIS. Juga banyak yangmengutuk kehadirannya, setelah adavideo sadis yang diunggah ke youtube.Sadisme yang ditayangkan itu, men-cederai akal sehat dan rasa kemanusia-an. Gerakan serupa ini bukanlah hal baru.

Bila merujuk asas dari setiap dinami-ka sosial, patutlah dikemukakan, sebuahteori, setiap ada masyarakat yang mapan,di dalamnya ada yang belum mapan.Selalu ada riak-riak pemberontakan ataskemapanan yang tercipta. Setiap kelom-pok manusia, dalam bentuk negara,komunitas, lembaga, selalu ada yangmoderat, liberal, juga radikal. Tigaelemen ini menjadi fitrah dalam dinami-ka kelompok ummat manusia. Sekalipun

keluarga dan kerabatan yang kita miliki.Nah, dalam konteks itu, ISIS dapat dibenarkan secara

sosiopolitik, ketika ada saluran komunikasi politik ekonomimasyarakat yang tertutup. Orang akan ribut, rusuh, jika adayang sangat kaya dan berpesta pora, sedangkan yang lainmiskin dan kelaparan. Atas alasan perut, perang bisa terjadi.Lebih-lebih jika sudah mendapatkan logika pembenaransepihak atas nama agama dan tuhan.

ISIS hadir mencoba mengimbangi kebrutalan kekuasaanyang terlegitimasi mengenyampingkan perbedaan dan kelakuantamak kaum kapitalis. Ini saluran baru ketika saluran lamasudah buntu, tidak memberi ruang lagi kepada mereka yangterus ditindas. Pemimpin, dalam skala dunia maupun lokal,sering abai persoalan ini. Menekan sekelompok orang, berartimemberi mereka kesempatan membangun saluran baru untukmemiliki legitimasi pemberontakan.

Tanpa menyetujui kebiadaban yang dilakukan ISISterhadap sesama, kita patut belajar, menyadari fitrah kehidupansosial keberagamaan, yang juga membutuhkan ruang lapangbagi sesama. Tidak menutup, apalagi membunuh kesempatanbagi yang lain. Sayangnya, politik kekuasaan dan ekonomidunia selalu mengharuskan untuk berebut aset di bumi ini.Itulah sebenarnya yang dilawan oleh ISIS, memberontak atashegemoni negara adikuasa, serupa Amerika Serikat.

Di Balik Sinyal TeologiAgama sering sekali menjadi alasan kebenaran yang tak

terbantahkan. Padahal, bila dikaji lebih dalam, sebenarnya dibalik jubah agama alasan paling realistis dapat dilihat secaranyata. Jika saja kaum radikal dapat menutup alasan ekonomi,alasan perut, ketika ia bertindak, kecurigaan ini dapatdipadamkan. Sayangnya, selalu saja tersingkap di balikradikalisme, ada alasan ekonomi yang terselip dari jubahkebenaran yang dipakainya. Lalu mencari dalil seakan-akansemua bisa dilakukan. Sering sekali hal serupa ini menjadijebakan yang membuat substansi tujuan beragama jadi lenyap.

Terakhir, berkembang atau tidaknya ISIS, itu persoalansekuat apakah energi yang terpakai untuk membuka saluranbaru dalam peradaban yang kian hari kian membentur rasakemanusiaan kita. Tetapi terlepas dari itu, kita haruslahmenanam modal teologi yang bisa membawa bingkai damaikepada ummat yang teramat dinamis untuk dibonsai dalamsatu corak pemikiran.

Yang jelas, kekuasaan, dalam bentuk apapun membuka satucelah pemberontakan, sesuai dengan sekuat apakah kekuasaanitu menutup serta membunuh kesempatan, lalu menguburkesempatan dari sebuah perbedaan. Ini berlaku di mana saja,dalam bentuk yang berbeda. Inilah sebenarnya yang terjadipada ISIS, tak jauh-jauh. Ada asas yang berkaitan dengan usus,yang memaksa mereka harus eksis bertahan. Ruang komunikasiyang tertutup meniadakan dialog memaksa peluru dan senjatabicaa. Perang selalu dimulai dari sini. []

inBOX

Setiap ada sekelompok um-mat yang mapan

di dalamnya ada yangbelum mapan

itulah benih pemberontakan

08576627XXXXKmpus kita ne trlalu me2ntingkan kuantitas ttapi tidak

menysuaikan dngan fasilitas yang ad, cntohnya saja maha-siswa baru skrg, 2500 orng.. dngan kondisi gdung yg tdkcukup, dmana mahasiswa akan kuliah,, trkadang mreka hrsnompang ke fklts lain. Memang btul, jika iain ingn jdi uin,mhsiswa hrs mncpai 2 rbu, tpi jika fasilitas tdak cukup apgunanya.

08576644XXXSkrg kmpus sdh sngt brsh dg adax cleaning srvs yg bnyk.

Sking brshx tmtp smph jg gak ad. Sebaiknya kbrshn kmps ddkung dg pngadaan tmpt smph yg bnyk supaya mhsisw tdkkbingungan mmbwang smph. Shngg tdk da mhsiswa yg buangsmph smbrgn.

08318231XXXXBkti pembanguna iain tk jadi uindg salah stux gedung sc

yg tdk layak pakai...kmi ingin fasilitas yg memadai shnggatrciptanya kenyamannan saat perkuliahan. Pnjgaan dri stpamyg krang trhdap kmpz shingga bnykx kehilangan jd dsinisatpam seolah-olah tdk ad fngsinya.

0822850XXXXKeadaan kampus memprihatinkan, tampek kuliah ntah

dima-dma, dakek wc lah, tampek urang lalu lalang,mangganggu proses belajar jadinyo. Tampek praktek dak loado, jaleh jurusan saya butuh praktek, sibuk k di renovasi c..

08536304XXXXSaya mengharapkan kpd pra pmimpn2 iain spy bsa mrbh

iain k arah lbh baik.lw memang kt pngen mrbh iain mnjdi uintlg drbh dlu sistm dlm btg tbh iain, lngkp fsltsx.

Sebelum masuk terlalu jauh, mari kita satukanpersepsi bahwa kampus (perguruan tinggi) apapunitu merupakan gambaran kecil dari sebuah negara.

Singkatnya kampus adalah miniatur negara. Masa depansebuah negara tergambar melalui keadaan kampus yangada di dalamnya. Nah,untuk membentuk se-buah negara yang idealkita mengenal adanyamasyarakat madani.

Membangun ma-syarakat madani dalamskala kecil mestinya kitate-mukan di lingkungankampus. Kampus seba-gai lingkungan tempatmendidik intelektual-intelektual yang padagilirannya akan ber-peran manjadi aktor didalam sebuah negaraseharusnya mampu me-lahirkan individu yangcakap memperbaikinegara dari lingkup ter-kecil di lingkungan ter-dekat yang nyata nantinya.

Sebagai miniatur negara, kita mengenal lembagakemahasiswaan sebagai wadah bagi aktivis mahasiswadi dalam tata pemerintahan sebuah kampus, dimana prosesperpolitikan dalam skala kecil secara ideal diharapkanmampu tumbuh. Secara masif bagi masyarakat awam,politik dikenal sebagai ajang perebutan kekuasaan.Namun, dari sinilah politik sehat diperkenalkan secaradini kepada elit mahasiswa.

Terbentuknya lembaga-lembaga kemahasiswaanadalah langkah dalam merealisasikan proses demokrasidengan tujuan menciptakan kampus madani. Lembagakemahasiswaan merupakan keterwakilan mahasiswa dikelompok kelompok tertentu untuk menyuarakanpendapatnya melalui birokrasi. Keberagaman yang kitadapati luruh dalam kesepakatan untuk memutuskan suatukebijakan dalam bermusyawarah.

Beranjak ke kampus IAIN Imam Bonjol Padangsebagai perguruan tinggi agama tertua di Sumatera Barat.,pantaslah kita berharap kepada para alumninya agarmampu membentuk karakter masyarakat Minangkabausecara umum. Menapaki usianya ke 48 di tahun ini kitamestinya dapat bercermin kepada kampus ini. Namun,realita yang kita dapatkan hari ini adalah pragmatisnyapergerakan elit mahasiswa yang ada di kampus religi ini.

Dari sekian banyak kasus yang terjadi belakanganseharusnya mahasiswa sebagai kalangan yang terdidikuntuk peka terhadap segala hal yang ada di lingkungannya,mampu bersikap kritis dan ‘ngeh’ dengan keadaan.

Mereka yang duduk di bangku konstitusi diharapmampu mewakili suara mahasiswa secara umumdengan memutuskan tanpa mengedepankan kepenting-an kelompok. Pada dasarnya, kepentingan baikpribadi, kelompok maupun kepentingan bersama akanselalu ada. Hanya saja bagaimana seorang pemimpinmampu mengedepankan kepentingan bersama tanpamengorbankan kepentingan lainnya demi kemaslahatan.

Kehadiran lembaga-lembaga kemahasiswaan sertapara aktor di dalamnya mestilah menyadari benar artikeberadaan mereka. Mengemban posisi katerwakilansuara hendaknya dipahami sebagai sebuah tanggungjawab. Kepekaan dan kepedulian harus di asah rata,agar birokrasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Kekhawatiran yang muncul dari fenomena interaksiantar civitas kampus mestinya jadi bahan pembelajaranyang paling dekat bagi mahasiswa. Sekecil apapunpermasalahan, jika tidak ditindak lanjuti akan menjadibom waktu yang akan meledak pada waktunya. Prosespengkajian seperti ini akan terbentuk melalui rapat-rapat terstruktur yang berisi musyawarah di dalamnya.

Musyawarah yang dilakukan dengan banyakpertimbangan diharapkan mampu menghasilkan katamufakat yang minim resiko. Jika telah begitu, akanlebih mudah mecarikan solusi untuk masalah yangmungkin timbul karena telah terprediksi sebelumnya.Jangan sampai menunggu korban dulu baru bergerak,bahkan ketika korban telah berjatuhan “kita” masih belumbangun.

Kembali pada kesepakatan kita sebelumnya bahwakampus sebagai miniatur negara, jika kampus religi inimasih belum mampu melahirkan aktor-aktor yang pekadengan karakter yang siap menjawab tantangan zaman.Jangan heran bila masyarakatnya menjadi individual danpada gilirannya akan kehilangan kearifan lokal sebagaiidentitas bangsa.[]

KOLOM

Membangun(kan)Elit Mahasiswa

Abdullah KhusairiDosen

Fakultas Dakwah dan Ilmu KomunikasiIAIN Imam Bonjol Padang

Asas Usus ISIS

Nela Gusti HasanahMahasiswi Ekonomi Islam

Fakultas Syariah

Punya kritikan, unek-unek ataupun status tentang kampus, kirim langsung ke inBOX Suara Kampus, cara nyaketik

Nama[]NIM[]Fak/Jur[]Isi Pesannya.Kirim ke 085271851211

Page 4: Suara kampus edisi 131

“Mujua indak dapek diraiah,malang sakijok mato” setidaknyapepatah itu yang bisa menggam-barkan kejadian Senin (15/09) diKampus IAIN Imam Bonjol Padang.Saat asik kuliah, musibah datangbegitu saja, tak ada gempa, hujanbahkan badai, plafon gedung SCambruk begitu saja.

Tepatnya pukul 14.00 WIBCivitas Akademika IAINImam Bonjol Padang dikejut-

kan dengan runtuhnya plafon bebe-rapa lokal di Gedung Student Center(SC). Sebanyak 39 mahasiswa dilokal C68 itu berhamburan me-nyelamatkan diri, delapan mahasiswajatuh mengalami cedera.

Semua korban langsung dilarikanke markas Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) Korps Sukarela RelawanPalang Merah Indonesia (KSR-PMI)yang berjarak sekitar 10 meter darigedung SC. Ada yang mengalamicedera ringan, terkilir, memar, luka-luka, bahkan ada yang mengalamipingsan akibat terinjak saat menye-lamatkan diri, seolah-olah kekuatangempa Sumbar 2009 lalu tinggal digedung yang memiliki luas sekitar16x6 m itu. “Kami sadang barajatibo-tibo jatuah se dari lakang atoktu, tu ba alangan jo tangan supayondk kanai kapalo (saya sedangbelajar tiba-tiba runtuh atapnya daribelakang),” ujar Saidin mahasiswayang mendapatkan goresan di bagiantangan kirinya.

Dari beberapa keterangan, se-belum perkuliahan Intensif BahasaArab saat mahasiswa sudah melihattanda-tanda plafon gedung itu akanambruk. Ada juga yang tidak me-nyangka peristiwa tersebut akandatang, pasalnya bagunan barudifungsikan satu tahun lebih setelahdirenovasi. “Kami tidak ada yangmenyangka akan runtuh, secaramatematikanya bangunan yang sudahdiperbaiki tidak akan secepat iniambruk, berarti ada sesuatu itu.

Petaka Raba KelabuKisah Ambruknya Plafon Gedung SC

Kejadian tadi seperti gempa Rabu 30September 2009 lalu,” ungkap Syah-rial mengenang.

Kondisi yang MemaksaPeristiwa tersebut berlalu begitu

cepat, pimpinan kampus tidak hanyatinggal diam. Berselang beberapamenit setelah kejadian, Kepala BIRODasrizal serta jajaran datang ketempat kejadian dan melihat keadaangedung serta kondisi korban. Infor-masi yang didapat ketika itu, RektorIAIN Imam Bonjol Padang berada diJakarta mempresentasekan fakultasbaru IAIN Imam Bonjol Padangyaitu FEBI (Fakultas Ekonomi danBisnis Islam).

Kepala BIRO, Dasrizal menjelas-kan beberapa hal yang menyebabkanpimpinan membolehkan mahasiswakuliah di sana, pertama peminat IAINmeningkat, kedua lokal perkuliahanyang kurang. Salah satu cara meng-atasi kekurang tersebut pimpinankampus mengambil kebijakan tetapmemakai gedung SC sebagai kelasperkuliahan walaupun menurutpimpinan belum ada kejelasan daripihak Pekerjaan Umum (PU) sebagaipekerja renovasi gedung. “Progres kedepan itu harus terus meningkat,salah satu tandanya dulu kita mene-rima 2000 mahasiswa tahun iniditerima 2500,” ujarnya.

Kata Dasrizal, IAIN sudah mintakejelasan kepada PU agar memberi-kan laporan tentang bangunan.Namun, sampai sekarang laporantersebut belum juga diterima pihakkampus. Tidak hanya gedung SC,lanjutnya. Bukti pekerjaan PU belumselesai juga terlihat pada gedungAula H Mansur Dt Nagari Basasampai sekarang keramik lantainyabelum juga dipasang. “Kalau kitayang mengerjakan, BNPB bilang itupekerjaan mereka. Saat ini kitaberanikan saja memakai SC kalautidak dimana mahasiswa kuliah,”katanya.

Dana untuk renovasi gedung SCpaska gempa merupakan bantuanBadan Nasional Penangulang Ben-

cana (BNPB) Sumbar yang dikerja-kan oleh PU. Selain itu yang ditunjukmenjadi Pejabat Pembuat Komitmen(PPK), Unit Layanan Pengadaan(ULP)/panitia lelang, konsultanpengawas dan kontraktor ditentukanpihak PU. Saat dikonfirmasi terkaitkontraktor Dasrizal mengatakan se-muanya dikerjakan PU pihak kampushanya menerima hasil.

Gedung yang dijadwalkan selesaidibangun akhir 2012 itu dalam statusterbangkalai. Lanjut Dasrizal, pihakkampus sudah merencanakan untukmenyelesaikan renovasi gedung SCtersebut, namun renovasi itu tidakbisa dilaksanakan karena IAIN IBbelum menerima laporan dari pihakBNPB atau PU terkait status gedungtersebut. “Kalau kita lanjutkan reno-vasi tanpa ada serah terima dari PUitu melanggar aturan pemerintah,”ujarnya di depan gedung SC, Senin(15/09).

Senada dengan Dasrizal, RektorIAIN Imam Bonjol Padang, MakmurSyarif mengaku memaksakan maha-siswa kuliah digedung SC karenatidak ada lagi lokal yang bisa difung-sikan. “Kondisi yang membuatseperti ini, peminat banyak sement-ara lokal tidak ada, bayangkan sajatahun ini 9000 yang mendaftar,” jelasdosen Fiqih Fakultas Syariah itu,Kamis (18/09).

Rektor mengatakan, alasan PUtidak melanjutkan renovasi SCkarena dana yang minim. “Kita tidaktahulah permasalahan, semuanyamereka (PU), kita hanya menerimahasil, kontraktorpun kita juga tidaktahu, yang melapor ke kita hanyaPU,” terang Makmur.

Kebanyakan korban merupakanmahasiswa Fakultas Tarbiyah danKeguruan. Duski Samad selakudekan angkat bicara. Menurutnyagedung yang terdiri dari 11 lokal itusudah terlihat kuat dan layak dipakai.Saat dikonfirmasi penyebab kejadianDuski mengaku tidak tahu. “Saranaitu masalah rektor, kita fakultas hanyamengunakan,” tegasnya setelah

memeriksa beberapa lokal yangambruk.

Lain lagi dengan Dekan FakultasUshuluddin, Ikhwan Matondangmengatakan, musibah ini terjadikarena BNPB tidak bekerja denganbaik. Menurutnya, pemakaian ge-dung SC meskipun belum ada serahterima itu sudah kebijakan yangterbaik. “Pimpinan kita juga mikirkalau tidak disini dimana kuliah,problemanya nanti mahasiswa proteskalau tidak kuliah, masalahnyarumit,” ujar Pejabat Pembuat Komit-men (PPK) IAIN IB Padang tahun2012 itu.

Di tempat terpisah, pihak DinasPrasaran Jalan Tata Ruang danPemukiman (Disprasjal Tarkim)Sumbar melalui UPTD Sampah,Sirdany menerangkan bahwa pemba-ngunan gedung SC tersebut sudahsesui dengan perencanaan. Namun,terjadi kesalahan materil plafon yangdipakai GRC (Glasfibre ReinforcedCncret). GRC sudah biasa digunakanpembangunan di luar Sumbar, ter-nyata materil itu cepat rusak kalau digoncang gempa. “Beberapa akhir inikan sering gempa, jadi GRC itu tidakcocok di Sumbar sekarang sudah kitaganti dengan gipsum, kalau spesi-fikasinya sesuai kok,” jelasnya.

Sirdany menghimbau untuk tidakmenggunakan bahan palfon GRCuntuk pembangunan di Sumbar. Diajuga mengingatkan kepada pihakIAIN bahwa plafon di gedung SClantai satu itu mengunakan GRC,kalau tidak segera ditangulangi akanterjadi lagi musibah kemaren. “Lihatsaja dilantai satu itu palafonnyasudah mulai turun, itu pasti akanambruk juga,” pesannya

Kar ena UINPimpinan kampus terpaksa me-

makai gedung SC sebagai lokalsudah kebijakan yang wajar dilaku-kan, pasalnya tidak ada lagi tempatyang bisa digunakan lokal perkuliah-an mahasiswa. Namun, tahun iniIAIN malah menam-bah penerimaanmahasiswa baru, sebelumnya hanya

2000 mahasiswa 2014 pimpinanmengambil keputusan untuk terimamahasiswa 2500 orang. Kebijakantersebut dirapatkan pimpinan Senin(18/08) tepat sehari sebelum peng-umuman mahasiswa lulus jalurSPMB mandiri.

Pada Pemberitaan suara-kampus.com, Syafruddin, Selasa (19/08), Wakil Rektor I IAIN meng-ungkapkan bahwa peningkatan kuotapenerimaan mahasiswa merupakansalah satu syarat alih status menjadiUIN yaitu mempunyai 10000 maha-siswa. “Penambahan kuota maha-siswa baru tersebut atas keputusanrapat kita tadi malam (Senin 18/08),”tegas Syafruddin, Wakil Rektor IIAIN Imam Bonjol Padang.

Sedangkan rektor IAIN ImamBonjol Padang menegaskan kalaupenerimaan mahasiswa baru terse-but tidak ada sangkut pautnya denganUIN. Penambahan kuota penerimaanmahasiswa baru yang mengakibatkanterja-dinya kekurangan lokal tersebutkarena peminat yang banyak. “Takada kaitannya dengan UIN,” ujarnya

Kong-kalikong Serah TerimaSC

Dari beberapa konfirmasi yangdihimpun Suara Kampus pihakpimpinan mengatakan bahwa peker-jaan gedung belum ada serah terimadari PU kepada IAIN. Namun,Sridany menegaskan bahwa pemba-ngunan IAIN tersebut sudah adaserah terimanya. “Penyerahan pema-kaian gedung sudah, yang belum itupenyerahan aset,” ujarnya kepadaSuara Kampus, Selasa (23/09).

Kalau penyerahan pengelolaansudah dilaksanakan dalam aturannyapihak IAIN sudah bisa mengunakanapapun yang tejadi jadi tangungjawab IAIN. Lanjut Sirdany, penye-rahan pengelolaan tersebut sudahdiberikannya sebelum masjid Kam-pus Baitul Hikah IAIN Imam BonjolPadang diresmikan oleh menteriagama. “Secara logika kalau belumdiserah terima kenapa sudah diresmi-kan,” jelas Sirdany.

Lorong : Situasi di lantai II Gedung SC,pasca dibongkarnya plafon yangsempat mengancam keamanan

mahasiswa oleh pihak rektorat, Selasa,(19/09) Foto: Yogi

Page 5: Suara kampus edisi 131

MahasiswaHarus Sabar

[Taufi Siddiq, Veny Andriyani, AmalyatulHamrah]

Kondisi ruangan sebelum ambruk Kondisi ruangan setelah raungan ambruk

AdrilKabag Umum Tahun

2012I IAIN Imam Bonjol

Pihak PU bekerjasesuai dengandana yang cair.

Makanya gedungterbengkalai

semua

Kondisi yangmembuat seperti

ini, peminatbanyak

sementara lokaltidak ada”

Makmur SyarifRektor IAIN Imam Bonjol

Selain itu, penyebab renovasikampus IAIN pasca gempa tidakselesai, karena dana yang diberikanBNPB terlalu minim sedangkanpihak IAIN mintak terlalu banyakbangunan yang akan direnovasi.“Kitasudah mengusulkan dana BNPB inimerenovasi untuk satu bangunan sajatapi IAIN tetap minta direnovasisecara keseluruhan,” katanya kepadaSuara Kampus.

Menurut Sirdany, IAIN harusberterima kasih kepada kontraktoryang telah mau membantu melanjut-kan renovasi setelah gempa. Dalamaturannya kalau sudah penyerahanpengelolaan terjadikerusakan sepertikemaren itu tangungjawab negara.

Di tempat terpisah,Wakil Rektor II IAINImam Bonjol Padang,Salmadanis meng-ungkapkan, pihak PUsudah menyerahkan keIAIN, memang dalamberita acaranya gedungtersebut diserahkandalam keadaan tidaksiap. Sebelumnya pi-hak BNPB merecana-kan untuk kembali me-minta dana ke pusatguna melanjutkan pem-bangunan. “Saat me-nunggu dana cair itulahterjadi musibah kema-rin. Dan pihak BNPB siap melanjut-kan renovasi gedung dengan tuntasselama 20 hari kerja,” terangnya.

RAB Tidak JelasGedung SC dulunya salah satu

pusat tempat Unit Kegiatan Maha-siswa (UKM) IAIN IB Padangberkreatifitas. Gempa tahun 2009membuat gedung itu tidak bisadifungsikan, hampir semua dindingretak, atapnya seperti akan ambruk.Berselang beberapa tahun, bulanJanuari 2012 IAIN Imam BonjolPadang dapatkan bantuan dana rehabrekon gempa Sumbar 2009 dariBNPB yang dikelola PU. Tidakhanya IAIN, beberapa perguruantinggi di Kota Padang juga dapatkanbantuan tersebut seperti UniversitasAndalas (UNAND), UniversitasNegeri Padang (UNP) dan lainnya.Saat di konfirmasi terkait setiapanggaran per gedung atau RencanaAnggaran Biaya (RAB) dari PUpihak kampus lempar bola.

Saat ditemui di Masjid BaitulHikmah, Dasrizal mengaku tidakmengetahui dimana arsip peren-

canaan renovasi bangunan ataudinamakan RAB itu berada, diamengatakan sudah beberapa kalimintak arsip tersebut ke PU tapi tidakditangapi. “Kemungkinan ada orangdalam (IAIN) yang megang, tapi kitatidak tahu siapa, coba tanya samaPU,” ujar Kepala BIRO yang mulaimenjabat tahun 2013 tersebut, Jumat(19/09).

Senada dengan Dasrizal, KepalaBagian Umum IAIN Imam BonjolPadang, Nahrul juga tidak menge-tahui dimana arsip itu berada, karenadia mulai menjabat sebagai kabagumum baru tahun 2013. “Saya tidak

tahu, arsipnya tidak ada disini, itudikerjakan tahun 2012. Kemungkin-an RAB-nya ada sama Pak AdrilKabag Umum tahun 2012,” papar-nya, di gedung rektorat.

Lanjut Nahrul, gedung SC waktupengerjaannya sudah habis tapisampai sekarang tidak ada laporanditerima. Seharusnya, jika sebuahpembangunan siap tidak siap harusdi laporkan paling lambat satu bulansetelah waktu pengerjaan habis.“Memang gedung SC tersebut tidakboleh dipakai, tapi dengan kondisiseperti ini (kekurangan lokal kuliah-red) itu tidak jadi masalah,” kataNahrul Kamis (18/09).

Selain itu menurutnya, gedung ituharus dipakai karena dalam peraturanpemerintah barang negara harusdipergunakan, kalau tidak IAIN akanditegur BPK (Badan PemeriksaKeuangan). “Seperti gedung klinikyang dekat gerbang, kemarin itu kitakena tegur karena sampai sekarangbelum juga difungsikan. Gedung itubelum dipakai karena listriknyabelum ada, ke depan akan kita

anggar-kan untuk listrik,” jelasnya,Sedangkan Adril Kabag Umum

Tahun 2012 IAIN Imam BonjolPadang mengatakan kalau arsip RABtersebut ada di Kabag Umumsekarang. “Ambo indak hafal doperencanaan pembangunan dariBNPB tu, kopian RAB ado samu pakNahrul (Saya tidak hafal semuaperencanaan pembangunan dariBNPB ter-sebut, kopian RAB adasama Pak Nahrul),” ujar Adril yangkini menjabat sebagai Kepala TataUsaha (TU) Fakultas Syariah IAINImam Bonjol Padang itu, Jumat (19/09/14).

Selama Adril menjabat sedikitnyadia menjelaskan, gedung SC setelahgempa mengalami kerusakan yangcukup parah, secara struktur gedungmasih kokoh dan kuat. Namun, antaratiang dan dinding banyak yangberpisah serta penuh dengan retakandan lantai banyak rusak.

Dia juga memaparkan beberapaisi dari RAB yang ia ketahui. IAINmendapatkan bantuan BNPB seba-nyak 9 M untuk empat gedung yaituMasjid Baitul Hikmah, GedungSerba Guna (GSG) nama sekarangAuditorium M Yunus, Aula H Man-sur Dt Nagari Basa, gedung SC danbeberapa renovasi gedung fakultas.“Semua gedung memakan anggarandi atas 1 M, kecuali GSG hanya 900juta lebih. Renovasi gedung fakultasitu hanya butuh dana sedikit,” papar-nya.

Adril menjelaskan, sebelumnyaPU menetapkan anggaran pemba-ngunan rehap tersebut sebanyak 9 M,tapi dalam pelaksanaan tidak cukupsegitu. “Pihak PU bekerja sesuaidengan dana yang cair. Berapa dana

yang didapat PU, itu saja yangterselesaikan, makanya gedungterbengkalai semua,” ungkap Andril.

Dia juga memberikan alasankenapa sampai saat ini tidak adaserah terima dengan pihak IAIN,pasalnya PU masih menunggu danacair untuk melanjutkan pekerjaan,selain itu waktu pekerjaan sudahhabis, dana yang minim membuatpekerjaan terbangkalai. “Kata PUmereka masih menunggu dana cair,karena tidak ada lokal maka kitapakai saja,” paparnya memberikanalasan.

Dari keterangan yang diberikan

Adril, tahun 2012 itu pihak PU hanyaminta dua orang dari IAIN menjadipanitia pembangunan rehab rekongempa 2009 tersebut. Saat itu yangmenjadi panitia adalah Amrul Wahdi(Kepala Biro AUAK 2012) dan Adril. “Saya dan BIRO lama sebagaipanitia teknis kita hanya bisa melihat-kan saja, wewenang menga-was danmengerjakan adalah PU,” katanya.

Semua pembangunan gedungrehab rekon BNPB dimulai sejak 1Juli 2012 waktu selesainya bulanDesember 2012. Satu bulan menjel-ang Adril pindah ke Fakultas Syariahia meminta PU agar mengerjakangedung yang bisa dituntaskan. “Kitamemang ikut dalam kepanitiaan tapitidak ikut bekerja, kita hanya meman-tau dan melaporkan ke pusat, yangpunya wewenang tetap PU,” terangAdril.

Menunggu Kampus IIIMusibah gedung SC tersebut

harus di tangulangi dengan cepat.Kejadian tersebut berawal ketikamahasiswa kekurangn lokal kuliahmau tidak mau mahasiswa harus

kuliah disana. Menunggu kampus IIIselesai salah satu solusi pimpinankampus mengatasi masalah tersebut.

Pimpinan kampus sudahmenyiapkan beberapa solusi kedepan. Salah satunya seperti yangdiungkapkan Makmur Syarif, tahun2015 kampus III IAIN Imam BonjolPadang di Sungai Bangek sudahmulai dibangun. “Kampus III selesai,kekurangan lokal dapat di atasi. 2014ini sudah masuk tahab Cut And Fillatau pendataran lahan, kita masihmenunggu,” terang Makmur.

Ketua Panita Pelaksana Pemba-ngunan Kampus III, Ikhwan

M a t o n d a n gmenjelaskan, IAINsudah mengajukan pro-posal KementrianAgama (Kemenag)pusat untuk memintabantuan dana SBSN(Surat Berharaga Syar-iah Negara). “Kitaajukan proposal mintakdana sebesar 86 m,tidak tahulah berapaakan turun,” ujar DekanFakultas Usuluddin itu.

Lanjutnya, proposalpembangunan kampusIII tersebut dananyahanya untuk mem-bangun empang unitgedung perkuliahan danlabor haji dan umroh.“Kita sudah dua kali

presentase, sekarang masih dalamproses per-baikan,” jelasnya.

Pembangunan asrama kampustiga pihak kampus sudah menga-dakan kerja sama dengan masing-masing kapala daerah untuk meng-anggarkan pembangunan asrama perdaerah, sampai saat ini sudah 13bupati atau walikota siap membantupembangunan tersebut. “Insyaallah2015 pembangunan kampus IIIselesai,” tambah Ikhwan.

Lain lagi dengan solusi yangdisampaikan Nahrul, ia menjelaskankekurangan lokal bisa di atasi jikagedung baru rektorat di depan MasjidBaitul Hikmah selesai. Dari gam-barannya gedung rektorat selesaiakhir tahun ini (Desember 2014).“Nanti kami pindah ke gedung yangbaru, disini akan di jadikan lokal,”kata Nahrul. Selain itu, menurutnyakampus III akan dibangun 2015,maka 106 lokal sudah bisa difungsi-kan jika pembangunan lancar.

Foto: YogiFoto: Yogi

Page 6: Suara kampus edisi 131

K ampus tidak layaknyasebuah meniatur negara,kesamaan tersebut dapat

dilihat dari ranah politik, negarapunya dewan yang mewakili hakrakyat yang akan disampaikankepada kalangan atas, di kampusmahasiswa mempunyai perwakilansendiri dalam jajaran strukturalperguruan tinggi yang diwadahidalam lembaga mahasiswa mulaidari tingkat jurusan sampai tingkatinstitu.

Melanjutkan Tabloid SuaraKampus sebelumnya tentang matisurinya pergerakan mahasiswa tidaklepas dari keberadaan lembagamahasiswa, terutama dari programyang dirancang oleh lembagamahasiswa. Saat pergerakan maha-siswa mati suri, maka tidak adasalahnya melirik dari keberadaanpemerintahan mahasiswa.

Di IAIN Imam Bonjol, perwa-kilan mahasiswa yang mendapatkanmandat baik dari mahasiswa danrektor dinaungi oleh Dewan Maha-siswa (Dema) untuk tingkat Institut,Senat Mahasiswa Fakultas (SMF)dan Himpunan Mahasiswa Jurusan/Prodi (HMJ/HMP).

Miss Komunikasi menjadi ken-dala dalam tubuh kepengurusanlembaga mahasiswa di IAIN ImamBonjol. “Kepengurusan Dematerkendala pada komunikasi,” ujarFerdi Ferdian Ketua Dema.

Ferdi mengatakan, kurangnyakomunikasi antar pengurus Demamenghambat dari program dankepengurusan kali ini. “Komunikasimasih menjadi kendala dalamjajaran Dema,” ungkap Ferdi.

Ferdi memaklumi hal tersebut,menurutnya banyak dari pengurusDema yang disibukan dengan urus-an di luar dari Dema, selain disibuk-an dengan tanggung jawab dengankuliahnya dan urusan lainya. “Kitamaklumi saja, karena ada yangsibuk dengan hal di luar kepen-tingan Dema,” ujar Ferdi.

Selain kuliah, menurut Ferdipengurus Dema terkadang disibuk-

an dengan urusan keluarga yangmembuat mereka tidak bisa intensdan fokus untuk sementara di Dema. “Terkadang kita juga harus disi-bukan dengan urusan keluarga,”katanya.

Menurut Ferdi komunikasi yangkurang sudah menjadi budaya diorganisasi manapun, Ia menilaiorganisasi apapun akan dihadapi

dengan permasalahan komunikasi.Komunikasi yang kurang jugaterjadi di organisasi lain hal itu tidakbisa kita pungkiri.

“Ini sudah menjadi sebuahmembudaya dalam berorganisasi,komunikasi yang kurang terjadi diorganisasi manapun,” kata Ferdi.

Ferdi mengungkapkan, Demasudah banyak mengambil tindakandalam mengatasi kendala tersebut,Dema mengupayakan komunikasidalam jajaran kepengurusan bisameningkat dengan mengagendakanpertemuan rutin antara pengurusDema, namun budaya miss komuni-kasi tersebut masih melanda tubuhkepengurusan Dema. “Dema meng-agendakan untuk pengurus per-

temuan untuk meningkatkan komu-nikasi antar pengurus Dema, namunhal tersebut belum bisa mening-katkan komunikasi antar pengurus,”papar Ferdi.

Ferdi menambahkan, dalamkepengurusan Dema kali ini, tiapminggu Dema mengadakan perte-muan antar pengurus dan untukagenda bulanan, Dema juga punya

agenda tersendiri untuk pengurus,namun hal tersebut belum terealisasisesuai yang direncanakan, lanjutFerdi hal ini sebenarnya bertujuanuntuk meningkatkan komunikasiantar pengurus. “Kita agendakanrapat tiap minggu dan bulannya,setidaknya dengan sering adapertemuan atau rapat tersebut bisamenjalin komunikasi yang lebihintens bagi tiap pengurus Dema,”katanya.

Bukan hanya dengan sesamapengurus, menurut Ferdi hal yangsama juga dirasakan oleh tubuhkepengurusan Dema saat berhubu-ngan dengan pihak kampus.“Komunikasi dengan kampus jugakurang, hingga menjadi salah satu

kendala lainya dalam kepengurusanDema,” ungkap Ferdi.

Menyikapi Musibah SCLambatnya pergerakan lembaga

Mahasiswa diakui oleh Dores AlPutra Ketua Umum Senat Maha-siswa Fakultas Adab dan Huma-niora. Ia mengutarakan, musibahyang jatuhnya plafon gudung Stu-dent Centre (SC.) yang menimpa

mahasiwa kemaren menjadi salahsatu bukti nyata lambannya per-gerakan Lembaga Mahasiswamemang lambat dalam mengambilsikap.

Menurut Dores hal itu jelassaat malam pasca kejadian, saatbeberapa mahasiswa membicarakansikap apa yang akan diambil terkaitmusibah tersebut, namun Ia me-nyayangkan ketidakhadiran lem-baga mahasiswa terutama Demadan jajarannya. “Malam setelah ke-jadian masih belum ada koordinasiantar lembaga mahasiswa untukmenentukan sikap yang akan diam-bil,” terangnya.

Lanjut Dores, saat malam keja-dian tersebut jajaran lembaga

mahasiswa sulit didatangkan untukmembicarakan musibah tersebut.“Malam kejadian kita dan beberapamahasiswa membicarakan sikapterkait musibah itu dan disayangakan jajaran Dema lama untuk bisamenghadiri,” paparnya.

Dores mengatakan, seharusnyaDema dan jajaranya hadir danmembicarakan langkah kedepannyanamun malam itu sudah dihubungiDema khususnya tidak hadir. “Kitaberharap malam itu semua jajaranlembaga mahasiswa terutama Demadan Senat Tarbiyah datang danmembicarakan hal ini,” ungkapnya.

Menurut Dores hal yang mejadikendala dalam kepengurusan lem-baga mahasiswa terletak padakomunikasi yang kurang intensantar pengurus, menurutnya baiksenat ataupun Dema memang belumbekerja dengan baik sebagai mest-inya karena komunikasi yang tidakterbangun dengan baik. “Baik senatAdab dan yang lain serta Dema, kitabelum bekerja semestinya,” keluh-nya.

Dores menyadari statusnyasebagai pengganti ketua umumsenat sebelumnya menjadi kendalauntuk melanjutkan pemerintahanSMF Adab dan Humaniora di-tambah dengan kinerja dari tiappengurus yang belum maksimal.

Mengancam ProkerKendala keterbatasan komuni-

kasi juga dialami dalam jajarankepengurusan SMF Tarbiyah danKeguruan, Arisman SMF Tarbiyahdan Keguruan mengakui komuni-kasi yang kurang antar pengurusmenjadi kepengurusannya. “Ko-munikasi antar pengurus masihkurang,” katanya.

Arisman menilai kurangnyakomunikasi antar pengurus ini akanmemberikan pengaruh terhadapprogram yang telah disusun sebe-lumnya. “Program kerja akan men-jadi korban dari miss komunikasiini,” ujarnya.

Arisman mengakui dari progamkegiatan yang sudah direncanakan

Dilema Lembaga Mahasiswa

“Meski sudah dievaluasi,namun kendala tersebut

masih terjadi, di luardugaan”

Ferdi FerdianKetua Dema

Page 7: Suara kampus edisi 131

baru sebagian yang sudah ter-laksana akibatkan kurangnya komu-nikasi dalam kepengurusan. “Barusebagian program kerja yang sudahterlaksana, bahkan ada kegiatanyang diganti dengan kegiatan lainkarena miss komunikasi,” ujarnya.

Selain itu, fasilitas yang belummendukung dan memadai kinerjakepengurusan Senat menjadi kenda-la dalam keberlangsungan kegiatanSMf Tarbiyah.”Fasilitas fakultasbelum mendukung kegiatan kami,”keluh Arisman.

Arisman menyanyangkan statusFakultas Tarbiyah dan Keguruanyang favorit tidak diimbangi denganfasilitasnya. “Meski fakultas favorit,tapi fasilitas dari fakultas belummemadai,” koar Aris.

Arisman berharap hal ini tidakberlanjut pada kepengurusan SMFselanjutnya. “Semoga kepengurus-an selanjutnya tidak pusing lagipada programnya,” jelas Arisman

Ia berharap agar miss komuni-kasi ini tidak berlanjut pada ke-pengurusan senat selanjutnya danbisa fokus untuk mengerjakankegiatan yang sudah disusun. “Se-moga semua anggota kepengurusansenat selanjutnya bisa menjagakomunikasi antar anggotanya,”ungkapnya.

Mengejar Eksis danPopularitas

Beda halnya di SMF Ushu-luddin, Alfred selaku Ketua UmumSMF Ushuluddin menyanyangkanbeberapa pengurus kepengurusanSMF Ushuluddin sekarang yangtidak memiliki rasa kepedulianyaterhadap SMF, menurut Alfred haltersebut dikarenakan adanya kepen-tingan pribadi dari sebagian pengu-rus yang membuat kepedulianterhadap SMF berkurang. “Adayang bekerja hanya demi kepen-tingan pribadi, hinga tidak pedulilagi terhadap lembaga,” ujar Alfredkepada wartawan suarakampus.

Aflred menyanyangkan adanyapengurus SMF yang tidak sadar danacuh terhadap tanggung jawabnya.“Jika sudah acuh dengan kewajibanyang diembannya sehinga timbulrasa ketidak pedulian terhadaplembaga,” keluh Alfred.

Alfred menilai hal tersebutdipicu oleh keinginan bergabungdengan senat hanya sekadar men-cari eksistensi dan popularitas olehbeberapa oknum tertentu denganmendapatkan jabatan di SMF, se-hingga terjadi kesalah pahamanyang mengakibatkan disintegrasi.“Ada yang masuk SMF hanya untukmencari popularitas saja,” ungkap-nya.

Alfred tidak menyesali itu,karena banyak mahasiswa yangdiluar dari kepengurusan SMFsering ikut serta dan berpartisipasidalam menyelengarakan program-program dari senat.”Senat seringdibantu oleh tenaga dari non kepe-ngurusan Senat ataupun HMJ,”terang Alfred.

Alfred menambahkan, SMFakan memberikan sertifikat khususbagi mahasiswa yang turut serta danberpartisipasi dalam kegiatan Senat.“Sebagai partisipasi mereka kitaakan berikan sertifikat khusus,”tambah Alfred.

Lebih lanjut Alfred menam-bahkan sejauh ini pengurus Senatyang aktif hanya ada 10 orang, danbagi Alfred 10 pengurus yang aktiftersebut sudah seperti keluargabaginya. “Pengurus Senat yang aktifada 10 mahasiswa, dan mereka yangmemang loyal terhadap senat,” tuturmahasiswa Akidah Filsafat ini..

Alfred menilai, pengurus yangtinggal ini merupakan mahasiswayang memang mau bekerja demimahasiswa dan fakultas. “Tapisyukurlah, sejauh ini semua pro-gram yang sudah disusun sejak awalkepengurusan tidak ada yang diba-talkan,” paparnya

Alfred berharap untuk kepe-ngurusan senat selanjutnya meru-pakan mahasiswa yang memangmau mengabdi untuk fakultas danmahasiswa, bukan mahasiswa yangingin mencari popularitas. “Senatitu tempat mengabdi, bukan tempatmencari eksistensi,” tegas Alfred.

Alfred menambahkan, saat men-jabat pengurus dari suatu lembagatidak boleh ada kepentingan pri-badi, hanya kepentingan lembagasaja. “jauhkan dari kepentingan pri-badi. Mengabdilah untuk Fakultasdan mahasiswa. Jangan berambisiuntuk mendapatkan eksistensi.,”katanya.

Sibuk di KepengurusanSMF

Kepengurusan Senat Maha-siswa Fakultas Syari’ah, HayatulIkhsan anggota senat bidangAdvokasi mengakui adanya kesibu-kan di luar kampus yang membuatpengurus SMF yang tidak fokus.“Salah satu kendala dalamkepengurusan SMF itu kesibukanpengurus di luar,” ungkap Ikhsan.

Ikshan menilai dengan pengurusyang mempunyai kesibukan lain diluar kepengurusan SMF sehinggaterlihat tidak sungguh-sungguhdalam kepengurusan. “Jika sudahsibuk diluar maka pengurus kesan-nya cuek terhadap senat,” paparnya.

“Kebanyakan kendala yangditemui jajaran kepengurusan Senatya itu, kesibukan pangurus di luar,hingga senat ditinggalkan,” ungkap-nya.

Ikhsan menyampaikan, dalamsenat sudah diagendakan rapatpertemuan pengurus senat, salahsatu bahasan dalam rapat tersebutmembahas hal yang menjadi ken-dala dalam kepengurusanya. “Kitaada agenda rapat, dalam rapat itukita membicarakan hal yang men-jadi kendala dalam kepengurusansenat dan membahas hal yang perludibicarakan,”jelasnya.

“Tentu, kita harapkan denganadanya rapat ini bisa mencari solusiuntuk kendala yang dihadapi senat,”harap Ikhsan.

Selain itu lanjut Ikhsan senatjuga mengagendakan evaluasiterhadap senat, dan evaluasi terse-but dilaksanakan sekali dalam duaminggu. “Harus ada evaluasi darikepengurusan, kalau tidak sekalidua minggu, sekali sebulan,” tuturIkhsan.

Ikhsan berharap kepengurusansenat bisa fokus terhadap tanggungjawab dan jabatan yang kita emban.“Kita harus mengurangi kesibukanyang di luar dan fokus pada pro-gram senat,” katanya.

Menurut Ikhsan hal sekecilapapun akan mempengaruhi kinerjadari senat, jika kita tidak fokus makabanyak hal yang akan menjadikorban nantinya. “Jika personilkurang maka akan berdampak padakegiatan senat,” ungkapnya.

Ikhsan menilai hal tersebuttejadi karena komunikasi yangkurang antar pengurus, Ia mengakuikomunikasi sesama pengurus senatsering miss kominikasi.

Sibuk KuliahHal yang sama juga terjadi di

pemerintahan mahasiswa jurusan,Ricky Ketua HMJ ManajemenPendidikan Islam (MPI) meng-iyakan, komunikasi yang kurangantar pengurus merupakan kendaladalam kepengurusan HMJ kali ini.“Komunikasi antar pengurus masihbelum erat,” jelas Ricky.

Ricky mengatakan, kurangnyakomunikasi dalam tubuh kepe-ngurusan akan mempengaruhi jalanatau tidaknya program yang sudahdisusun. “Apa yang sudah dira-ncang tidak semua bisa tercapai,”ungkap Ricky.

Ricky menilai hal tersebutwajar, dikarenakan pengurus HMJmayoritas dari mahasiswa semesterVII, otomatis beban perkuliahan

semakin berat. “Jadi, pengurusbanyak yang disibukan denganurusan perkuliahan masing-masing,ada yang PL, syukur kalau PL nyadekat dengan kampus, kalau jauh?yang jauh itu menjadi kendalanya,”katanya.

Lebih lanjut Ricky mengatakan,ksibukan dalam kuliah membuatloyalitas pengurus masih kurangterhadap HMJ.

Selain itu menurut Ricky biro-krasi kampus sekarang menjadisalah satu faktor penghalang komu-nikasi. “Komunikasi ke pihakpimpinan itu sulit, aspirasi kita tidakakan didengar oleh orang-orangitu,” ungkap Ricky.

Ricky mengakui kelemahankepengurusan kali ini pada komu-nikasi yang kurang. “Disanalah,kelemahan kami selama ini,” sesalRicky.

Ricky berharap, kepengurusanHMJ selanjutnya diisi oleh maha-siswa semester V agar pengurusHMJ bisa fokus pada program danpengurus bisa lebih komunikatifdari kepungurusan sekarang. “Sayaakan mengusulkan agar kepe-ngurusan HMJ selanjutnya darimahasiswa semester V, karenabelum sibuk dengan kuliah,” terangRicky.

Pandangan PakarKomunikasi

Keterbatasan dalam berkomuni-kasi dalam organisasi dalam panda-ngan pakar komunikasi merupakanhal yang wajar. Wakidul Koharpakar komunikasi Faultas Dakwahdan Ilmu Komunikasi berpendapat,kehidupan dalam organisasi itusangat mudah untuk berkelompoknamun susah untuk berkomunikasi.“Miss komunikasi ada saat tujuanberoganisasi baru sebatas ber-kumpul atau kelompok, wajar jikakomunikasinya kurang,” kata WakilDekan I Fakultas Dakwah dan IlmuKomunikasi ini.

Sulitnya dalam berkomunikasidalam suatu lembaga atau orga-nisasi menurut Wakidul Kohardisebabkan rasa empati yang kurangdari organisator baik terhadaporganisasinya atau terhadap anggotaorganisasinya. “Rasa empatinyamasih kurang,” terangnya.

Wakidul menambahkan empatiatau tidaknya organisator terlihatdari rasa memiliki organisatorterhadap lembaganya. “Organisatorharus bisa mengerti dan merasakanapa yang dirasakan oleh anggotalainnya,” ungkapnya kepada suara-kampus, Senin (22/09).

Wakidul mengatakan, organisa-tor juga harus memahami budaya diorganisasinya, karenakan budayasetiap organisasi itu berbeda-beda.“Dengan mengenal budaya organi-sasi itu akan membantu organisatorbisa untuk lebih komunikatif,”paparnya.

Selain itu menurut Wakidultidak jalannya komunikasi dalamorganisasi disebabkan adanya jaraksosial baik dengan organisasi laindan sesama anggota. “Jarak sosialantar anggota ataupun denganorganisasi lain akan menghambatkomunikasi antar anggota,” jelas-nya.

Wakidul berpendapat kendalakomunikasi tersebut berimbas padakeberlangsungan dari program kerjayang sudah dirancang. “Jadi, jikakomunikasi tidak jalan, programjuga tidak akan jalan,” uangkapnya

Menurut Wakidul tidak adasalahnya jika organisator membaca-baca buku yang berhubungandengan komunikasi dan organisasi.“Dengan membaca setikdanya kitamenambah wawasan kita setidak-nya membuka pikiran kita untuklebih komunikatif,” jelasnya.

Rahmi Hasan, Jurusan PIFakultas Ushuluddin

Semester V

Sejauh ini keberadaanpemerintahan mahasiswa adadidekat kita. Mereka meng-gerakkan mahasiswa melaluikegiatan-kegiatan yang merekaadakan di kampus kemudianmereka. Dan selama ini dalammelakukan kegiatan itu merekasudah kompak, bertanggungjawab, dan berusaha mencip-takan kedekatan dengan yang

lainnya. Maksimal atau tidaknya itu relatif, tergantung sudut pandangorang yang menilainya.

Pemerintahan mahasiswa diharapkan mampu bersikap adil dalammembuat atau merencanakan kegiatan kedepannya. Sehingga semuamahasiswa yang ingin berpartisipasi mendapat informasi yang sama danmemiliki hak yang sama untuk berpartisipasi didalamnya.

Kharisma Aliya, JurusanAS Fakultas Syari’ah

Semester 1

Keberadaan pemerintahmahasiswa sejauh ini terciptadengan memberikan perhatiankepada mahasiswa baru denganmengadakan kegiatan-kegiatanyang melibatkannya. Meskipuntidak maksimal namun merekatetap berusaha menampakkankeberadaan mereka. Meskipunhanya memberikan informasisebuah kegiatan yang akandiadakan oleh mereka, mampu

menciptakan keberadaan mereka di tengah-tengah mahasiswa.Sebagai mahasiswa baru tentunya ingin lebih diperhatikan, memberikan

kesan kebersamaan dan kekompakan antara senior dan junior.

Ramadhani, Jurusan PGMIFakultas Tarbiyah danKeguruan Semester 5

Secara umum pemerintahanmahasiswa tetap mempertahankaneksistensinya dengan berbagaikegiatan yang diadakan. Berbagaikegiatan mahasiswa lainnyadiciptakan pula untuk menutupikekosongan yang seharusnyadimanfaatkan untuk menimbulkankedekatan dan perhatian kepadamahasiswa. Sejauh ini kinerjamereka bagus meski belum terasamaksimal.

Harapan yang ingin disampaikan kepada pemerintahan mahasiswaadalah menjalin komunikasi yang baik sehingga informasi yang diberikandapat bermanfaat bagi yang mengikutinya. Dan dapat disesuiakan denganbakat, minat, waktu dan kesempatan yang mereka miliki. Tidak semuaorang memiliki kesempatan dan waktu luang yang sama.

Abdul Rahman Rizky,Jurusan BKI Fakultas

Dakwah dan Ilmu KomunikasiSemester 5

Untuk keberadaanpemerintahan mahasiswa sekarangini tidak terlalu terasa sepertisebelum-sebelumnya. Biasanyabanyak kegiatan yang diadakan,sekarang mereka seperti sedangsibuk dengan kepentingan masing-masing dan tidak tertutupkemungkinan mereka bisa lupadan tidak lagi menyadaritanggungjawabnya. Sehingga

pergerakan mahasiswa yang membuat pemerintahan mahasiswa itu eksismenjadi sepi.

Apabila sudah memegang tanggungjawab, embanlah tanggungjawabitu dan jangan mementingkan kepentingan pribadi. Hal tersebut membuatmahasiswa tidak merasakan keberadaan pemerintah mahasiswa yangsejatinya adalah tempat dimana mahasiswa mendapatkan rasa aman dandiperhatikan.

[Kanadi Warman, Ria Oktaviantina,Veni Andriyani, Syofli Apri Yanil,

Silvianti, Aidil Ridwan Daulay, Bustin,Rosi Elvionita]

KOMENTAR

Page 8: Suara kampus edisi 131
Page 9: Suara kampus edisi 131
Page 10: Suara kampus edisi 131

dan estetika akan terbentuk dengansendirinya. Di Teater IB tidak ada seniormaupun junior melainkan emosional saja.

Musik KampusUKM Musik merupakan UKM yang

mengemban visi menciptakan insan yangIslami melalui seni. Seni yang ditampilkandengan musik dan juga mampu menciptakankarya sendiri, itulah yang menjadi misi dariUKM Musik. Musik kampus didirikan 8 Mei1996.

Proses perekrutan anggota dengan mengi-kuti tes tulis dan wawancara tentang musik.Selain itu, juga menunjukkan skill bermusik,workshop, follow up untuk menguji danpelatihan khusus selama satu atau dua bulanyang dibagi berkelompok. Anggota jugamengikuti Pengukuhan Penerimaan AnggotaBaru (PKPA) UKM Musik Kampus. Untukbisa diangkat dikepengurusan dengan syaratdua tahun jadi anggota Musik.

Satu tahun masa orientasi dan satu tahunmasa anggota biasa. Dari beberapa prosesyang ada, jika tidak diikuti salah satunyaberarti gugur sebagai anggota Musik Kampus.Musik Kampus terdiri dari empat divisidiantaranya, ada divisi soundman tentangalat, divisi informasi komunikasi (Infokom)atau humas, divisi diklat tentang anggota dandivisi kreatif.

Pramuka Racana Imam Bonjol-Rohana Kudus

Pramuka IAIN Imam Bonjol Padangdidirikan pada 28 Oktober 1989. Orientasipenerimaan anggota baru dengan pelatihankepramukaan. Proses penerimaan anggotadilakukan setelah dilantik jadi tamu racana.Diberikan beberapa materi PengembaraanHutan Gunung (PHG).

Setelah PHG dilaksanakan anggotadilantik dan diberikan gudep binaan sekolah.Materi-materi yang diberikan adalah dasar-dasar kepramukaan, semboyan dan tali-temali. Pramuka memberikan peluang kerja,terutamanya dari Fakultas Tarbiyah danKeguruan setelah tamat nanti ada nilaiplusnya untuk mendaftar jadi guru.

Berdasarkan undang-undang tentangPramuka merupakan ekskul wajib ada disetiap sekolah. Bagi yang memiliki dasarPramuka dan legalitas, tak tertutup kemung-kinan menjadi pembina pramuka di sekolah-sekolah. Jajaran kepengurusan Pramukadiantaranya ketua, pemangku adat, sekretarisdan bendahara. Pada jajaran keanggotaan adabantara, laksana dan pandega.

Resimen MahasiswaResimen Mahasiswa (Menwa) dibentuk

oleh Jendral Nasution sebagai pasukancadangan. Mahasiswa ikut bersama tentaramembebaskan Irian Barat atau disebut jugasebagai tentara pelajar. Wilayah SumateraBarat pertama kalinya ada Resimen Maha-siswa Pagaruyuang di IAIN Imam BonjolPadang. Didirikan oleh Sofwan Karim,Maidir Harun, Jarir dan kawan-kawan,Sofwan Karim menjadi komandan pertama.

Kegiatan Menwa lebih mengacu padaWidya Castrena Dharma Sidha, mengem-bangkan ilmu pengetahuan dan olah kepra-juritan. Setelah tamat, mahasiswa akanmemilih jalan hidup masing-masing sesusaiapa yang didapat di dalam organisasi baik itudari segi kepemimpinan, ketauladanan, danterutama bagi yang ingin melanjutkan dikemiliteran akan lebih mudah karena telahmemiliki dasar kemiliteran.

Proses perekrutan setelah men-daftar,mengikuti beberapa rangkaian kegiatan mulai

Mapala AlpichanameruMapala Alpichanameru merupakan UKM

yang bergerak di bidang kealaman. UKM initempat untuk mendalami ilmu pelestarianalam, didirikan oleh 13 orang pada 1September 2001. Kata Alphicanamerudiambil dari singkatan nama-nama pendiriMapala.

Proses pengkaderan di Mapala, calonanggota baru harus mengikuti beberapa tahap.Tahap awal, calon anggota mengikuti tes tulisdan tes fisik. Kemudian mengikuti PendidikanDasar Cinta Alam (PDCA) baik di ruanganmaupun di lapangan.

Keanggotaan di Mapala yaitu calonanggota (Caang). Setelah mengikuti dilanjutksebagai Anggota Muda (AM) dengan skrafhijau. Setelah ditetapkan sebagai AM, lalumelakukan ekspedisi sesuai dengan bakat.Kemudian membuat laporan dan mengikutisidang untuk ditetapkan sebagai anggotapenuh.

Mapala memiliki empat divisi yaituPertama, Divisi Tebing adalah mengasahkemampuan dalam memanjat tebing. Kedua,Divisi Hutan Gunung yaitu mengasah ilmuseputar hutan dan gunung. Ketiga, DivisiCaving tentang seluk-beluk goa. Keempat,Divisi Lingkungan Hidup terkait akanreboisasi lingkungan. Dalam pengembangan-nya, calon anggota mampu mengembangkandan memiliki ide-ide kreatif yang akanmelanjutkan estafet Mapala selanjutnya.

KSR-PMI Imam BonjolKorps Suka Rela Palang Merah Indonesia

(KSR-PMI) IAIN Imam Bonjol Padang,sebagai UKM yang bergerak di bidangkemanusia-an, soaial, dan tanggap daruratbencana. UKM ini berdiri 6 April 2001.

Perekrutan anggota di KSR, calon anggo-ta mengikuti beberapa tahap seleksi tes tulis,interview dan tes fisik. Setelah itu, membuatkliping tentang kesehatan. Kemudian mengi-kuti diklat dan latihan dasar (Diklatsar)dengan materi seputar kerelawanan.

Dilanjutkan dengan praktek simulasi dandiklat lanjutan selama enam hari. Jugadiadakan simulasi praktek lapangan untukpengambilan Nomor Register Anggota(NRA) syarat menjadi anggota penuh. Setelahsatu tahun sebagai anggota penuh barudiangkat sebagai pengurus.

Teater Imam BonjolTeater Imam Bonjol (IB) merupakan

kegiatan mahasiswa di bidang sastra dan seni.UKM ini menjadi wadah yang berperan aktifuntuk melatih kepekaan, latihan alam,meditasi dalam mengenali diri.

Kegiatan yang ada di Teater IB bersifatkondisional. Jika ada isu, maka Teater akantampil dengan memerankan keadaan yangtengah terjadi. Teater IB sering mengisipementasan di berbagai acara baik di sekitarKota Padang maupun luar Kota Padang, tahundepan ada tiga pementasan besar yang akandiisi oleh Teater IB.

Kegiatan di Teater IB ada proses menimpakarakter, diskusi tentang seni, sastra, budayadan sosial. Tahap bergabung dengan Teaterdengan mendaftar, kemudian memperkenal-kan apa itu Teater. Calon anggoa mengikutiwawancara personal yaitu mengenal bakatdan karakter. Dilanjutkan dengan studimimesis yaitu pendalaman karakter.

Lalu Workshop, anggota akan diajarkantentang keteateran seperti kostum, make up,keorganisasian dan melatih kepekaan. Wujuddari UKM Teater ini idealnya dapat mengenaldengan dirinya dan lebih eksploratif. Di TIBsubtansi kekeluargaan dan emosional, etika

dari pembinaan, mengikuti seleksi berupakesehatan, fisik dan psikologis. Tidak hanyaitu juga ada tradisi pakaian, calon anggotadibina di dikbasis sebelum pendidik-an.Selanjutnya Pradiksar yang dilaksanakanselama tiga hari.

Unit Kegiatan OlahragaSelain mendidik anggota menjadi atlet

yang berprestasi, Unit Kegiatan Olahraga(UKO) mengutamakan mendidik dengansistem kekeluargaan. Untuk mengembangkanbakat anggota sesuai potensinya,UKOmemiliki enam divisi. Diantaranya ada divisivolly, divisi sepak bola, divisi takraw, divisibadminton, divisi tenis dan divisi basket.

Meningkatkan kebersamaan diantaraanggota, UKO adakan latihan setiap Minggu.Bagi anggota baru setelah dinyatakan lulusdari tahap seleksi anggota tersebut, akanmenjalani proses pengabdian selama satutahun. Pada tahap ini pengurus akan menilaidari berbagai aspek setiap anggotanya.

Yang diharapkan kepada mahasiswa yangbergabung dengan UKO adalah orang-orangyang akan berpartisipasi aktif dalam organi-sasi dari awal hingga akhir.

KSI-UAUnit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kero-

hanian Studi Islam (KSI) Ulul Albab (UA)berdiri sejak tahun 1994. Berprinsip untukmewujudkan visi dan misi, baik selamamenjadi mahasiswa maupun setelah tamatnantinya. Tujuan dari organisasi ini adalahmewujudkan pendidikan berkarakter bagisegenap anggota UKM.

Ada beberapa tahap seleksi menjadianggota KSI-UA. Awalnya akan diadakandauroh yakni pengenalan UKM KSI-UA sertapembentukan karakter dari setiap anggota.Kemudian anggota mengikuti tahap Tekad Idan Tekad II selama satu tahun pembinaan.

UKM KSI-UA memiliki tujuh bidang.Pertama, Bidang Alim (Akademisi danKeilmuan). Kedua, Bidang Seol (Seni danOlahraga). Ketiga, Bidang Perpadu (Pember-dayaan Perempuan). Keempat, BidangKaderisasi. Kelima, Bidang Kominfo (Komu-nikasi dan Informasi). Keenam, BidangKesekretariatan.

Dan terakhir Fuma (Fundraising danMarketing). Harapan hadirnya UKM KSI-UAini, menjadikan kampus sebagai kampusmadani serta mengajak manusia pada kebaik-an adalah tumpuan harapan UKM KSI UAkepada anggota baru.

Koperasi MahaiswaUKM Koperasi Mahsiswa (Kopma)

bergerak di bidang kewirausahaan, Pendidik-an Koperasi dan Bisnis. Tahap pengkaderananggota Kopma, menjalani tiga pelatihan.Pertama, Diksar (Pendidikan Dasar). Kedua,Dikmen (Pendidikan Menengah). Ketiga,Dikjut (Pelatihan Lanjut).

Sebelum mengikuti pelatihan, anggotaharus menjalani masa magang selama satubulan di cafe Kopma. Setiap anggota Kopmanantinya akan bisa mengembangkan ilmukewirausahaan yang di dapatkan, sehinggakemampuan yang dimiliki bisa menunjang didunia pekerjaan.

Diharapkan bagi anggota Kopma benar-benar tahu dengan kewirausahaan, serta terusaktif, kreatif dan inovatif dalam menghasilkankreativitas yang ada.

UKM Tapak SuciUKM Bela Diri Tapak Suci merupakan

suatu organisasi yang mengajarkan tentangsistem organisasi bela diri. Namun tidak

menutup kemungkinan, UKM Tapak Sucijuga menonjolkan nilai keislaman.

Di awal sebagai anggota mereka akanmengikuti orientasi atau pengenalan UKMTapak Suci ini, setelah orientasi anggota akanmenjalani masa pengabdian selama satu tahunjuga. Tingkatan yang ada di UKM Tapak Suciini. Pertama mereka akan mendapatkan sabukkuning polos selanjutnya ada sabuk kuningdari melati satu sampai melati empat.

Terakhir mereka akan mendapatkan sabukbiru, dan saat mendapatkan sabuk birutersebut mereka diharuskan membuka cabangdi luar kampus. Untuk naik ke setiaptingkatan, anggota akan mengikuti tes yangdilaksanakan di wilayah Sumatera Baratsetiap satu kali enam bulan.

Latihan dilakukan tiga kali dalam seming-gu. Setiap Senin dan Kamis pukul 07.00 WIBsampai pukul 09.00 WIB, serta Minggu pukul07.00 WIB sampai selesai.

UKM Tarung Derajat “AA BOXER”UKM Tarung Derajat “AA BOXER”

bergerak di bidang bela diri. Anggota dariUKM tersebut akan mendapatkan duapelajaran yakni organisasi dan keguruan.Berpedoman kepada Tri Dharma PerguruanTinggi, tak hanya akademik yang akandijalani serta menyelaraskan antara otak ,nurani dan juga otot. Ramah bukan berartitakut, tunduk bukan berarti takluk, menjadiprinsip dari keguruan di UKM Tarung Derajatini.

Mereka akan dilatih menjadi kader-kaderatlet yang berprestasi baik di tingkat kota,provinsi, maupun nasional. Setelah menyan-dang gelar sarjana pun, ilmu yang didapatkananggota dapat dipakai baik dari segi ilmuorganisasi maupun kepemimpinannya.Mereka bisa mengembangkan bela diri yangdikuasai serta menggunakan sertifikat yangmereka dapatkan sebagai penunjang mencaripekerjaan.

Tahap awal menjadi anggota harusmengikuti pengkaderan I. Calon anggotadiperkenalkan tentang UKM Tarung Derajatsecara keseluruhan. Setelah itu mengikutibeberapa tahapan kekuatan ramah dantangguh (kurata), dimulai dari kurata satusampai kurata delapan. Sebelum naik kesetiap tingkatan kurata, calon anggota akanmengikuti tes dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan. Latihan akandilaksankan setiap hari Selasa dan Jum’atpukul 16.00 WIB sampai pukul 17.30 WIB,serta Minggu pukul 07.30 WIB sampai selesaisesuai kesepakatan anggota.

Lembaga Pers MahasiswaSuara Kampus

Suara Kampus berdiri pada 29 November1978 bergerak di bidang jurnalistik dankepenulisan. Suara Kampus memiliki produkmulai dari Tabloid yang dicetak sekali duabulan dan produk hariannya di portalwww.suarakampus.com

Sebelum menjadi wartawan di suarakampus, anggota baru haru mengikuti masamagang selama delapan bulan lebih, jikaselama mangang anggota itu bisa memenuhikriteria dan ketentuan, anggota manggangakan diangkat menjadi wartawan SuaraKampus.

Selama aktif, anggota akan mengikutiberbagai pelatihan, terutama di bidangjurnalistik, sebelum dinyatakan magang,anggota baru akan mengikuti pelatihanjurnalistik tingkat dasar, dan nanti juga akanmengikuti tingkat lanjutnya yang diseleng-garakan oleh Lembaga Pers Mahasiswa diluar IAIN Imam Bonjol.

UKM IAINImam Bonjol

Padang

[Hervina Harbi,Elyza Ningsih (Mg)]]

Page 11: Suara kampus edisi 131

Isnaini; Sarjana DemiKucuran Keringat Ibu

Daftar Wisudawan Terbaik Pada Wisuda IAIN Imam Bonjol ke 72No NAMA NIM PROGRAM FAK JUR IP YUDISIUM1 Hartono 88308089 S3 PPs Pendidikan Islam3,52 Amat Baik2 Nazifah Anas 88121623 S2 PPs Pendidikan Islam3,68c umlaude3 Dinniati Rifdatul Ula 110K007 S1 Adab BSA 3,79 cumlaude4 Sri Wahyuni Selvia 210.162 S1 Dakwah BKI 3,7 cumlaude5 Juli Afriadi 410.124 S1 Tarbiyah MTK 3,91 cumlaude6 Akbaru Wustho Arham310.014 S1 Syariah PMH 3,85 cumlaude7 Isnaini 510.053 S1 Ushuluddin PA 3,91 cumlaude8 Shinta Fitri Zainita 911.082 D3 Syariah MPS 3,89 cumlaude9 Sri Puji Lestari 611.051 D3 Adab PAD 3,95 cumlaude

Goresan tangan halus wanita kelahiranUjung Gading Pasaman Barat, menghan-tarkan mahasiswi Fakultas Ushuluddin inimenyelesaikan studinya selama 4 tahun. Iis(22) panggilan Isnaini, lulusan terbaik padawisuda ke 72 IAIN Imam Bonjol Padang.

Anak dari pasangan Salman (Alm) danSattia, menyandang predikat Cumlaudedengan hasil Indek Prestasi Komulatif (IPK)3,91. Dengan mengangkat judul skripsi“Dominasi Budaya Jawa Terhadap BudayaMandailing-Melayu dalam PerkawinanCampur (Amalgamasi), (Studi Kasus DiNegeri Desa Baru Kecamatan Ranah BatahanKabupaten Pasaman Barat).

Motto hidup yang ditanamkan Isnainidalam dirinya, mampu membawanya meraihgelar sarjana. “Bagi saya memulai sesuatu itu,memang keinginan sendiri. Selain itu,kedisiplinan dan kerja keras adalah awal darikesuksesan,” ungkap mahasiswi JurusanPerbandingan Agama ini.

Belajar keras, itulah prinsip yang dipe-gang teguh oleh Iis. Di saat semua orang sibukdengan masalahnya, Iis tetap fokus belajar.“Walaupun kita banyak masalah, tapi jangansampai mengganggu kuliah,” tuturnya kepadaSuara Kampus, Kamis (25/9).

Iis mengungkapkan kedua orang tuanyamerupakan motivasi baginya untuk kuliahterutama ayahnya. “Ayah mau berhutang kesana, ke mari demi melanjutkan pendidikansaya. Jadi, saya harus bersungguh-sungguhdalam melaksanakan kuliah,” kata Iis.

Iis menceritakan perjalanannya kuliah diIAIN Imam Bonjol Padang. Menjajakibangku kuliah di semester II, ayahnyadipanggil oleh yang Maha Kuasa. Tepat saatujian mid semester berlangsung. “Saya dapatkabar ayah telah tiada, saya langsung pulang,”ujarnya kepada Suara Kampus, Kamis (25/09).

Lanjut Iis, ia pun harus meninggalkanujian tersebut. Ketika diminta kembali untukmengikuti ujian susulan, salah seorang dosenbahkan tidak merespon permintaannya.Padahal alasan Iis tidak

mengikuti ujian sangat jelas. “Dosen itu tidakmau mengerti, setelah saya katakan kePenasehat Akademik (PA) fakultas juga tidakditanggapi, terpaksa saya mengulang tahundepan,” jelasnya.

Meskipun sempat mengulang tak mem-buat semangat Iis surut mengikuti per-kuliahan. Malah sebaliknya Iis semakinmantap melanjutkan kuliah. “Saya ingat pesanalmarhum ayah, beliau berpesan saya harusmenjadi orang sukses, jangan sampai sepertidirinya,” kenangnya.

Selama merantau di Padang untuk biayakuliah dan hidupnya sehari-hari, tidak pernahmeminta kepada orang tuanya. Iis menghi-dupi dirinya dari beasiswa Bidik Misi. “Harusberpandai-pandai menggunakan beasiswatersebut,” ujar anak keempat dari enambersaudara ini.

Dia tidak mau meminta maupun mene-rima uang pemberian orang tuanya, karenaadik-adiknya lebih membutuhkan. Hal itu ialakukan demi meringankan beban orangtuaIis yang bekerja sebagai petani. “Jika orangtua memberi uang langsung saya tolak, karenaadik-adik saya yang duduk di bangku sekolahjuga butuh biaya. Dari beasiswa Bidik Misi,lebih dari cukup,” katanya.

“Sekarang hanya ibu saja yang berkucurankeringat, semenjak ayah pergi untuk selama-nya,” terang Iis.

Iis menyadari bahwa pendidikannya diperguruan tinggi dibiayai oleh pemerintah. Iaharus mengabdi kepada negara dengan carabelajar dan mendapatkan hasil yang mak-simal. Ibda’ binafsih, itulah mantra bagi yangmenjadi patokan Iis dalam menuntut ilmupengetahuan.

“Ilmu itu harus diterapkan dalam dirisendiri dan juga diperoleh dari usaha sendiri.Lanjut Iis, tidak ada gunanya IPK tinggi kalaudidapatkan dari kecurangan,” ujarnya.

Di samping kuliah, Iis juga aktif sebagaiaktivis di beberapa organisasi. Diantaranyabergaung di Himpunan Mahasiswa Jurusan(HMJ) Perbandingan Agama (PA) bidangkeputrian, Ikatan Mahasiswa Pasaman Barat(IMAPASBAR) dan juga Forum StudiMahasiswa Bidik Misi (FOSMABIM).

Iis bersyukur dapat menyelesaikankuliahnya tepat waktu dan membuatkeluarganya bangga. Memang butuh Pahitmemang dirasakan dengan ketiadaansosok ayah di hari kebahagiannya. “Sabtuadalah hari yang saya tunggu, semuakelurga datang kecuali ayah,” jelasnya.

Dia berharap nantinya dapat me-lanjutkan pendidikannya Strata 2 di

salah satu universitas yang ada diJakarta. “Jika ada biaya lanjut

kuliah. Namun sebaliknyajika tidak ada saya akan

kerja dulu,” harapnya.

[Ria Oktaviantina,Silvianti].

Isnaini

Waktu bukanlah penghalang ketikatekad telah bulat. Agama mengajarkansegala hal diawali dengan niat. Dalam

bahasa Arab, niat berarti menginginisesuatu dan berusaha untuk

mendapatkannya. Kesungguhanmenjadi kunci sukses dalam mencapai

tujuan.Demikian pula halnya dalam menjalani

perkuliahan. Sebelumnya, mahasiswa masihbisa kuliah maksimal 7 tahun atau 14semester. Namun, berdasarkan PeraturanMenteri (Permen) Nomor 49 tahun 2014,tentang standar nasional pendidikan tinggi,menetapkan masa studi mahasiswa Starata 1(S1) untuk menyelesaikan kuliahnya tepatwaktu maksimal 5 tahun. Beban belajar 144SKS harus diselesaikan mahasiswa dalam 4hingga 5 tahun atau 8 sampai 10 semester.Apabila sampai 5 tahun tidak kunjung selesai,mahasiswa terancam di drop-out (DO).

Upaya menerapkan sistem pendidikanserta memodifikasi tuntutan kebijakankelulusan S1, tentu memiliki dampak positifdan negatif. Terkait kebijakan pemerintahakan beban belajar sebanyak 144 SistemKredit Semester (SKS), harus diselesaikandalam jangka waktu yang telah ditentukanmenimbulkan pro dan kontra. Dilihat dari segisarana dan prasarana serta mutu pendidikanyang diberikan oleh masing-masing pergur-uan tinggi, tentu akan berbeda.

Pada perguruan tinggi, jika tidak mampumelengkapi sarana dan prasarana serta mutupendidikan yang rendah, maka hal itu dapatmenjadi pemicu penolakan terhadap Permen.Mahasiswa sebagai agen perubahan (agentof change), memiliki jiwa yang kritis.Dibutuhkan implementasi yang nyata sebagaikekuatan moral.

Mahasiswa yang cerdas tidak hanyasekadar aktif di bidang akademik, jugamampu menyeimbangkan dengan bidang nonakademik. Sebagian mahasiswa memilikipenilaian yang berbeda tentang peraturantersebut. Dan akan menjadi batu penghalangbagi mereka, dalam menyelesaikan studidengan tetap aktif berorganisasi. Namunpersepsi itu tidaklah selalu benar, banyak jugadiantara mereka mampu berkarya dalamkurun waktu yang singkat.

Ketika seseorang telah memasuki duniaperkuliahan dan kemudian menyandang statussebagai “mahasiswa”, tentu sudah semestinyaia memiliki cerminan diri. Artinya sudahmemiliki target yang akan dicapai. Hal inimemang tidak akan langsung dapat dipahamidari seorang siswa yang baru menjadimahasiswa. Perubahan status sudah seharus-nya diikuti dengan perubahan pola pikir.

Waktu menjadi kunci bagi kita dalammenjalani segala hal. Demikian juga dengankuliah, jika telah ditentukan masanya kitaharus memiliki target yang jelas. Sebagianakan perpendapat waktu yang dibatasi dari14 semester menjadi 10 semester, akanmenjadi penghalang dalam berorganisasimaupun berkarya di luar akademiknya.Sebenarnya hal itu dapat dipatahkan denganmemiliki target yang sesungguhnya. Jelas,mahasiswa yang cerdas adalah ia yang

mampu memperjuangkan diri dengan baik,bukan dari segi akademik saja melainkan jugadari non akademik.

Kurangnya sarana dan prasarana akanmempersulit mahasiswa dalam menyele-saikan studi perkuliahannya. Karena banyakaspek-aspek yang dapat menggagalkan studiperkuliahan.

Sedangkan lingkungan yang tidak men-dukung dapat divariasikan dengan kemaununtuk mencari di luar tempat ia bernaung.Seperti pepatah mengatakan dimana adakemauan di sana ada jalan. Mahasiswa tidakhanya sekadar kuliah duduk dalam runganmendengarkan dosen, melainkan juga mampumelahirkan karya diluar akademinya. Organi-sasi menjadi salah satu wadah untuk dapatberkarya. Menjadi aktivis mahasiswa sudahsepatutnya memberikan contoh, memperli-hatkan bagaimana ia mengatur waktu danmenyeimbangkan antara tuntutan perkuliahandengan tuntutan organisasi.

Mahasiswa hari ini memilikikecenderungan sekedar melihat tanpa meng-kritisi. Hal tersebut sebenarnya telahmemperlihatkan bahwa ia sendiri belummampu menjadi mahasiswa. Mahasiswadiharapkan menjadi manusia-manusia tang-guh, memiliki kemampuan dan akhlak muliayang nantinya dapat menggantikan generasi-generasi sebelumnya.

Maka kaderisasi harus dilakukan secaraterus-menerus. Dunia kampus dan kemaha-siswaan merupakan momentum kaderisasiyang sangat sayang bila tidak dimanfaatkanbagi mereka yang memiliki kesempatan.Mereka memiliki peranan yang sangat baikpada dirinya sendiri maupun dilingkunganmasyarakat. Mahasiswa dituntut mampumeluangkan waktunya untuk masyarakat saatdibutuhkan. Misalnya, pada saat masyarakatmenghadapi kebijakan dari pemerintah(penguasa) yang nyatanya kebijakan tersebutsering merugikan masyarakat, di situlah peranmahasiswa sangat dinantikan.

Kiprah dan sepak terjang mahasiswasangat diperhitungkan. Apabila mahasiswatidak bisa menghendaki apa yang dibutuhkanmasyarakat, maka peran mahasiswa saat itupula perlu dipertanyakan. Ketika mahasiswadituntut mampu menjadi agen perubahan,maka tidak bisa kita lepaskan dari perananlain dari mahasiswa yaitu mahasiswa sebagaiharapan bangsa. Sering kita mendengarsebuah pepatah bahwa seorang pemuda hariini adalah pemimpin di masa yang akandatang. Hal itu akan mengindikasikan bahwaseorang pemuda, khusunya mahasiswa, akanmenjadi tulang punggung suatu negara.

Kalaulah pemuda pada saat ini tidakberkualitas, maka siap-siap saja suatu saatnanti kita akan memiliki seorang pemimpinyang tidak berkualitas. Akan tetapi saat inikondisi pemudanya memiliki kualitas yangtinggi. Maka kelak kita akan mempunyaipemimpin yang berkualitas pula. Disinilahperan mahasiswa yang sesungguhnya,mahasiswa harus mampu membina dirinyasendiri demi terciptanya kepribadian yangberkualitas. Pada akhirnya akan menjanjikanlahirnya seorang pemimpin dengan kualitasyang diperhitungkan di masa mendatang.

Reposisi Diri MahasiswaNur Khairat

WISUDAWAN TERBAIK

Page 12: Suara kampus edisi 131

Suara kampus- Karena lokaldalam tahap perenovasian, maha-siswa Pendidikan Agama Islam(PAI) Fakultas Tarbiyah dan Kegu-ruan, laksanakan perkuliahan dilapangan voli IAIN Imam BonjolPadang.

Dekan Fakultas Tarbiyah, DuskiSamad mengatakan hal tersebutterjadi di luar kendali. “Apa bolehbuat, kita dalam rangka memper-baiki. Barang rusak tentu diper-baiki, kecuali ketika mereka sedangbelajar kita lakukan renovasi,”jelasnya.

Duski menjelaskan, Dia sudahmenyampaikan kepada dosen mau-pun mahasiswa, jika tidak ada lokalyang digunakan agar melaporkepada pimpinan fakultas. “Perku-liahan akan dialihkan ke beberapatempat, seperti Auditorium Mah-mud Yunus, Aula Fakultas Tarbiyahdan gedung yang lain,” ujarnya.

Lanjut Duski, pengerjaan reno-vasi lokal ditargetkan selama satu

Lokal Dir enovasi, Mahasiswa PAIBelajar di Lapangan

Suarakampus- Pengalihanstatus IAIN Imam Bonjol Padangmenjadi Universitas Islam Negeri(UIN) hanya menunggu keputusandari Sekretaris Kabinet (Sekab)Republik Indonesia. Sebelumnya,proposal pengalihan status tersebutsudah beberapa kali perbaikan.

Rektor IAIN Imam BonjolPadang, berharap status IAINmanjadi UIN tersebut sudah bisadipastikan sebelum pergantianpresiden baru. “Insyaallah sebelum20 Oktober IAIN sudah menjadiUIN,” harap guru besar FakultasSyariah itu, Kamis (18/09).

Lanjut Makmur, ada empatIAIN yang akan menjadi UIN yaituIAIN Padang, IAIN Banjarmasin,IAIN Lampung dan IAIN NusaTengara Timur. “Bisa atau tidaknyajadi UIN kita tidak bisa pastikan.Kita sudah bekerja, berdoa dansekarang tinggal berharap,” paparMakmur tersenyum.

Wakil Rektor II IAIN ImamBonjol Padang, Salmadanis meng-ungkapkan semua usaha telahdilaku-kan pimpinan kampus men-jadi UIN. “Sekarang UIN sudah digerbang IAIN,” tegas Salmadanis,Jumat (19/09).

pekan “Renovasi ini secepatnyabisa terselesaikan, maksimal ber-jalan satu minggu agar hanya satukali mata kuliah mahasiswa yangterganggu,” tuturnya,Rabu (24/09)..

Dia menambahkan akan mem-perbaiki sarana dan prasarana yangada di Fakultas Tarbiyah. “Kita akanmemperbaiki lantai dan loteng,mengecat dinding dan juga mema-sang colokan listrik. Tarbiyah itukaya dengan orang-orang, tapimiskin dengan sarana,” ungkapnyakepada wartawan Suara Kampus,

Itda Trisna dosen yang mengajarmengaku, tidak ada pemberitahuandari pimpinan fakultas untuk men-cari lokal yang lain. Hanya kese-pakatan antara mahasiswa dandosen saja. “Terlihat beberapapekerja sedang merenovasi lokal.Mahasiswa berinisiatif laksanakanperkuliahan di luar ruangan, karenasulitnya mencari lokal,” terangnya.

Itda menjelaskan tidak adarencana melaksanakan perkuliahan

Status UIN Sudahdi Gerbang IAIN

Suara kampus- PembuatanKartu Tanda Mahasiswa (KTM)Tahun Akademik 2014/2015,ditunda menunggu bersamaandengan keluarnya dana OrientasiPengenalan Akademik (OPAK).Hal ini disampaikan oleh DadiArni, Kepala Akademik Maha-siswa (Akama) Rektorat IAINImam Bonjol Padang, Selasa(23/09).

Arni menjelaskan sebelum-nya dana OPAK dipungut darimaha-siswa, yang digunakanuntuk pembuatan KTM. “Seka-rang dana didapat dari negara.Tahun ini tidak ada kontribusidana dari mahasiswa, jadi kamimenunggu pencairan danaOPAK dulu untuk membuat kartumahasiswa,” ujarnya.

Arni mengungkapkan sejauhini untuk pembuatan KTM belumdirapatkan. “Ketika dana OPAKsudah dicairkan, KTM akansegera dibuat. Pembuatan KTMsejalan dengan pelaksanaanOPAK,” tuturnya.

Lanjut Arni, menjelaskanpembuatan KTM tahun ini samadengan tahun sebelumnya ber-bentuk kertas biasa, bukan dalambentuk Automatic Teller Machi-ne (ATM). “Tidak ada kerjasamadengan pihak Bank Nagari. Jikamau dalam bentuk ATM, harusada kerjasama tentu membutuh-kan biaya, sedangkan dana se-karang belum ada,” jelas Arnikepada wartawan Suara Kampus.

Rismaneli, salah seorangmahasiswa baru mengatakanmungkin ada sesuatu yang lebihdi utamakan. “Kita maklumisaja, pencairan dana di IAINtidak berjalan sebagaimana mes-tinya,” ujar mahasiswa JurusanEkonomi Islam ini.

Sementara, mahasiswi Juru-san Bahasa dan Satra Arab,Annisa mengaku kecewa atasketerlambatan ini. “SemogaKTM itu segera diberikankepada kita,” harap mahasiswiFakultas Adab dan Humanioraini.

Terhalang Dana,KTM Ditunda

[Silvianti]

Suara kampus.– Guna memper-kenalkan lebih dalam Unit Kegiatanmahasiswa (UKM) yang ada di IAINImam Bonjol Padang kepadamahasiswa baru, 12 UKM adakanEkspo UKM 2014 pada Senin (03/11) sampai Sabtu (08/11) mendatang.

Sekretaris Ekspo UKM 2014, IfniAmanah Fitri mengatakan dalamrapat terakhir telah ditentukan temadan pembagian tugas atau strukturkepanitiaan. “Masing-masing UKMmengutus tiga anggotanya untukmenjadi panitia,” ungkapnya.

“Penempatan panitia utusan dariUKM sesuai dengan keahlianmasing-masing. Misalnya, panitia dariUKM Musik Kampus kita tempatkandi Panitia Bidang Acara dan sebagai-nya,” tambah Ifni.

Senada dengan Ifni, Rian Adityaselaku Stering Comitte (SC) menga-takan penempatan panitia utusan dariUKM ini agar mereka bisa berbagiilmu yang didapatkannya di UKMmasing-masing kepada teman-temandari UKM lainnya. “Fungsi diada-kannya Ekspo ini selain mengangkatacara bersama juga untuk sharingilmu,” ujarnya saat mengarahkanrapat panitia di beranda AuditoriumMahmud Yunus, Senin (22/09).

Tarinta Annisa Kendedes, ben-dahara Ekspo UKM juga berharapacara ini bisa menghasilkan hal yangberbeda dari sebelumnya. “KonsepEkspo kali ini akan berbeda, panitiayang dibentuk pun dari orang-orangyang berbeda dari sebelumnya tentudiharapkan akan menghasilkan hal-hal yang berbeda pula,” tuturnya.

Tarinta menambahkan untukmembuat ekspo tahun ini berbedatentu panitia harus bekerja ekstra darisebelumnya. “Ekspo UKM ini janganhanya dijadikan sebagai tempatmemperkenalkan UKM tetapi jugatempat menciptakan inovasi dankreatifitas, sesuai dengan tema ekspokali ini yaitu Spirit, Creativity andHumanity,” katanya.

Ketua Eksp Jery Nopendraberharap acara ini berjalan sukses dansesuai dengan apa yang direncanakan.“Untuk konsep secara umum nantinyaakan kita tentukan pada rapatselanjutnya,” ujarnya.

di luar ruangan. “Tidak masalah jikamereka lebih memilih belajar daripada menyia-nyiakan waktu, de-ngan kegiatan yang tidak jelas. Bakpepatah minang gayuangbasambuik (gayung disambut),”tambahnya.

Nurfadhilah Arief MahasiswaPAI mengaku kecewa karena sebe-lumnya tidak ada pemberitahuanrenovasi lokal dari pihak fakultas.“Kalau kita tahu lokalnya akandirenovasi, mungkin kami bisamengkondisikan ruangan maupunhari untuk kuliah dengan dosenyang bersangkutan,” tuturnya.

Lanjut Fadhilah, menginginkanuntuk menempati lokal yang lebihnyaman. “Bukanya kami manja, tapijika memang ingin diperbaikisediakanlah kami lokal yang lebihlayak. Berikan Kami Kipas anginyang bisa difungsikan dan tambah-kan colokan listrik di setiap lokal,”harap mahasisiwi semester I ini

[Amaliyatul Hamrah (Mg) , ElyzaNingsih (Mg)]

Renovasi ; Pemasangan plafon baru gedung Student Centre setelah ambruk beberapa waktu lalu, Senin (22/09)

Ekspo UKM 2014 AkanHadir Dengan KonsepBaru

Kuliah ;Mahasiswa PAI B semester I melaksanakan perkuliahan Bahasa Indonesia di Lapangan Voly, Rabu(24/09)[Veni Andriyani]

Foto: Yogi

[Yogi]

Foto: Amel

Page 13: Suara kampus edisi 131

A ku tiba di rumah dengan wajah bersungut. Sepertibiasa, tadi saat disekolah teman-temanku kembalimeledekku dengan panggilan ‘Cep-cip-cop’. Aku

kesal sekali. Padahal namaku tak ada sangkut pautnyasedikitpun dengan kata-kata ‘cip-cop’ itu. Nama lengkapkuadalah Cecep Raharjo. Dan aku biasa dipanggil Cecep.Sejujurnya aku sangat tidak menyukai nama itu. Entahmengapa almarhum bapak dan si mbokku memberi nama yangterkesan ‘norak’ seperti itu. Kenapa dulu si mbok sama bapakga ngasih nama seperti ‘Steven’, ‘Richard’, atau ‘Bryan’untukku? Itu jauh lebih keren dan modern. Aku sangatmenyesali ketidaktanggapan orangtuaku terhadap pentingnyanama bagi seorang anak. Ah. Sungguh aku membenci semuaini.

“Eh, anak si mbok yang ganteng sudah pulang rupanya.Gimana sekolahnya, cep? Lancar?” .

Si Mbok baru saja datang dari dapur membawa setampiberas ditangannya. Sepertinya si mbok baru selesaimembersihkan sisa padi yang ada di dalam beras sebelumakhirnya dimasak menjadi nasi.

Aku hanya diam tak menjawab pertanyaan si mbok. Entahmengapa aku merasa kesal tiap kali mendengar seseorangmemanggil nama ‘udik’ ku itu. Rasanya aku ingin marah padasiapapun yang menyebut nama ‘dusun’ itu.

“Kok diam saja toh lek? Bok kalau si mbok nanya dijawabtoh. Bukannya diam begitu”.

Si Mbok menghentikan langkahnya dan memperhatikan-ku. Aku masih tetap memasang wajah kesal. Ucapan si mboktak kuhiraukan.

Si mbok hanya geleng-geleng kepala.“Kamu kenapa lagi lek? Ada yang ngeledekin nama kamu

lagi toh?”.Si mbok duduk disampingku. Aku tetap tak menjawab

pertanyaan si mbok.“Sudah jangan dihiraukan, lek. Bok nama kamu bagus

begitu. Ndak semua orang toh bisa punya nama Cecep?”. Simbok mencoba menghiburku.

“Mbok pikir kata-kata si mbok barusan bagus gitu, hah?Jelas saja ndak banyak yang make nama ‘Cecep’, bok itunama kampungan banget. Kesannya udik tau mbok. Norak.Aku malu punya nama seperti itu. Aku capek mbok diledekinterus sama konco-koncoku di sekolah. Aku malu punya namaCecep” .

Si mbok kaget mendengar nada bicaraku yang terkesanmembentak. Dia mengurut dadanya pelan. Aku segera keluarrumah dan meninggalkan si mbok yang sempat kulihatmenitikkan airmata.

“Ah. Masa bodoh kalo si mbok nangis. Toh itu ga bakalbisa ngeganti nama jelekku ini”, aku mendumel dalam hati.

Jam menunjukkan pukul 12.00. Sebentar lagi adzan jumatakan berkumandang. Aku bertemu dengan Didi, teman baikkudi desa. Aku memutuskan berkunjung ke rumahnya setelahkesal pada si mbok. Aku menceritakan padanya apa yang kualami hari ini.

“Sampean ndak boleh gitu toh, Cep. Orangtua sampeanpasti bermaksud baik ngasih nama sampean ‘Cecep’. Simbokku bilang, orangtua ga sembarang toh ngasih nama buatanaknya. Ada doa di dalam nama setiap anak. Termasuk dalamnama pean.Sampean harusnya bersyukur dengan nama yangsampean punya. Nama pean itu bagus toh. Kasian si Mbokmunangis cuma gara-gara pean. Pasti si mbokmu sedih”. Sepertibiasanya Didi selalu memberikan ceramah singkat padaku

sesaat setelah aku mengakhiri ceritaku.Aku tetap tak bergeming. Nama Cecep tetap membuatku

malu sebagai pemiliknya.Sesampainya di Mesjid aku mengambil posisi duduk

paling depan. Aku sengaja duduk disamping pakde Jaiz agaranak-anak desa yang jahil tak ada yang berani meledeknamaku saat melaksanakan shalat jumat nanti.

Adzan sudah berkumandang. Ustadz Rozak sudah naikke mimbar untuk menyampaikan khutbah jumat seperti biasa.

Aku mendengarkan isi khutbahnya dengan serius. Bagianyang dapat ku ingat dari yang disampaikan pak Ustadz Razaqadalah..

“Nama adalah Identitas seseorang. Di dalam nama yangdimiliki seseorang terdapat doa yang diharapkan oleh keduaorangtuanya. Setiap orangtua ingin yang terbaik untukanaknya dan mereka senantiasa mengupayakan yang terbaikpula sebisa yang mereka dapat lakukan bagi anaknya. Untukitu, tidak mungkin orangtua memberikan nama pada anaknyadengan nama-nama yang tidak bermakna baik.

Allah telah memilihkan orang-orang terbaik untuk menjadiorangtua kita. Dan orangtua kita pun telah memilih nama yangbaik untuk anak-anaknya. Yang perlu diingat bagian yangmembedakan makhluk yang satu dengan yang lainnyabukanlah harta, rupa, pangkat, jabatan apalagi sebuah nama.

Semua manusia adalah sama dimata Allah. Yangmembedakan mereka adalah iman dan taqwanya. Dan nama,sungguh ia tidak membawa pengaruh apapun bagi seseorang.

Boleh jadi kamu menganggap sesuatu itu baik bagimu,tapi sebenarnya itu adalah buruk atasmu. Dan bisa jadi kamumenganggap buruk atas sesuatu, tapi sebenarnya itu adalahbaik untukmu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apayang tersembunyi”.

Ustad Razak segera turun dari mimbar sesaat setelahmengucapkan salam penutup. Aku baru sadar dari lamunansaat seseorang menepuk pundakku. Dia adalah Didi.

Aku mengingat hal yang kulamunkan tadi.Cecep Raharjo. Itu adalah namaku. Dan berarti juga

identitasku. Si mbok dan Bapak memberikan nama itu padakupasti karena punya alasan. Si mbok dan bapak pasti berpikiranbahwa nama Cecep adalah yang terbaik buatku. Pasti di dalamnamaku banyak sekali harapan dan doa yang diselipkan simbok dan Bapak.

Hari ini sudah ntah yang keberapa kalinya aku mengeluh-kan nama baik pemberian si mbok dan bapak. Aku membuatsi mbok menangis terus karena kenakalanku. Padahal si mbokpasti sudah berusaha memberikan yang terbaik untukku,anaknya. Duh mbok. Aku teringat pada si mbok. Apa si mbokmasih menangis sekarang? Maafkan anakmu ini mbok.Ampuni cecep mbok. Cecep ndak pernah mensyukuri apayang cecep punya. Cecep sayang sama mbok dan Bapak.

Aku sekarang bangga dengan namaku mbok! Akusekarang bangga dengan nama pemberian si mbok dan bapak!Aku sudah ndak malu lagi untuk bilang ke semua orangnamaku Cecep. Dan dunia, hari ini dengarkan, Panggil aku,Cecep!

“Boleh jadi kamu menganggap sesuatu itu baik bagimu,tapi sebenarnya itu adalah buruk atasmu. Dan bisa jadi kamumenganggap buruk atas sesuatu, tapi sebenarnya itu adalahbaik untukmu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui apayang tersembunyi”.

Dan itu, aku terus mengingatnya. Ia membuatku banggauntuk terus berkata, Panggil aku, CECEP!

PANGGIL AKU,CECEP!Oleh : Zikriyati

Merajuk Dalam Sepi

Mungkin mataku buta, atau barangkali kakikuyang tak bermatakan kakiHingga tak mampu kulihat sudut-sudut dindingtengah terbahak,Menertawakan langkahku terbata,Menertawakan jejak-jejak sepi subuh .

Ah, sudahlah!Hentikan omong kosongmu, hapus tetesan-tetesan sepi mengalirLihatlah rembulan masih sepi, malam sepi,hingga subuh pun sepi, percuma kau Tunggukehadirannya, tetap saja sepi itu akan berlaludengan sendirinya.Sekarang tersenyumlah meski hanya sepibersamamu.

Selera Hujan

Dulu di kaki bukit nun jauh,Kau pernah bersumpah pada kerikil di lembahsungainya, kau akan setia Mengabdikanseparuh hidupmu pada bangsa mereka, kaulupa?

Sekejap aku baru selesai mebaca surat darikawanmu itu,Kalau kau mencederai perjanjian, bahkan takberkawan dengan mereka,Kau lupa mereka pernah mengharumkannamamu?

Sekejap aku mendapat kabar lagi,kau berkawan dengan kantuk disepasang mataanak-anak bumi lainAh, kau penghianat!

(Penulis adalah Jurusan Bahasa Inggris/Fakultas Tarbiyah IAIN/

tengah bergelut di Forum Lingkar Pena Sumbar)

Sajak : Danul Quita Syahrial

Coba Lagi

Jika engkau masih belum bisaMendapatkan hasil yang lebih panas lagiJangan kau salahkan hujan yang menguyurmuKarena ia tidak pernah mengurungmuMengikatmu dari kebebasanDan menahanmu dari kewajibanHanya saja dia memberi waktuUntukmu duduk sejenak, menikmati indahTariannya dan syahdu nyayiannya

Aku Salah

Dalam detak waktu ku coba tengelamkanMemendam sejenak perangai yang silamMenyaksikan warna yang kini hilangKelam, hitam, dan mengerikanSepintas dirimu dan ingatanMelintas tegak tapi memilukanPernah terasa kau ku inginkanMenambah sunyi dalam kesepianAcap kali kau gembirakanDan tak jarang kau deritakan

Penulis adalah Anggota UKM Teater Imam Bonjol (TIB)/Mahasiswa Jurusan Akhwalul Syakhsyiah Fakultas Syariah IAIN

IB Padang

Sajak-sajak Desi Soneta

Page 14: Suara kampus edisi 131

Pasca Orde Baru, dinamikademokrasi di Indonesiasangat dipengaruhi interaksi

kekuatan politik. Para Aktivis politikhingga masyarakat dan klompokinstansi tertentu, berperan sebagaisumber penggerak sistem politikhingga hari ini. Peranan demokrasiyang cenderung menguat keper-mukaan, sangat menarik dan hangatuntuk disimak, seakan tak pernahhabishabisnya, segala persoalan yangsedang melanda negeri ini juga taklepas dari peranan partai politik.Dengan daya tarik terhadap suatukajian transisi menuju demokrasi,yang sifatnya amat khas dan unik disetiap negara.

Hal itu juga terdapat di Indo-nesia, saat tumbangnya rezim otoriterOrde Baru menjadi titik landasan daritahap pra-transisi. Tidak hanya itu,juga diikuti adanya liberalisasi politikdan faksional-isasi dari rezim sebel-umnya. Unsur tersebut sebagaiprakondisi dalam proses transisiberikutnya. Proses transisi di Indo-nesia ketika terbuka-nya hak-hakpolitik, lalu gen kekuat-an politikformal dan informal yang ikut terlibatdalam penguatan struktur, institusidemokrasi.

Peranan NegaraSekilas peranan Negara pada

masa orde baru dan orde reformasiyaitunya tentang perbe-daan Negarapada masa itu. dengan rezim yangcendrung otoriter sebab prosespengambilan keputusan pada masaorde baru sangat bersifat tertutupkarena hannya di dominasi olehkalangan kelompok elit tert-entuseperti birokrat, teknokrat, dan elitmeliter yamg ikut ambil andil dalamproses demokrasi diakala itu.

Lalu di ikuti dengan per-kembangan politik di Indonesia,kekuatan politik menawarkan idiol-ogi partai politik tersebut, dapatdilihat dari manifesto politik yangdinyatakan sebagai platform partaiketika menarik dukungan masa.Apabila di defenisikan, hampirsemua bentuk idiologi partai yang

Di Balik Kekuatan Politik di Indonesia

Keterangan Buku

Judul Buku : Kekuatan-Kekuatan Pilitik di Indonesia

Penulis : Asrinaldi

Penerbit : Yogyakarta, Tiara Wacana

Cetakan : Pertama, Agustus 2014

Halaman : 292 Halaman

ISBN : 978-979-1262-59-0

Resensiator : Zul Anggara

ditawarkan mengusung demokrasisebagai prinsip perjuangan mereka.

Eksistensi kekuatan politik diIndonesia pada masa orde refor-masi,dilandasi dengan kesa-daran tentangperlu ditumbuhkannya kekuatanpolitik, dalam sisitem politik telahmengemuka sajak berlangsungnyaproses demokrasi di Indonesia padamasa reformasi, hal ini dapat dilihatdari upaya pemerintah dalammemanfaatkan arena konsolidasidemokrasi berupa penguatan kembalikeberadaan masyarakat politik,masyarakat sipil, aparatur Negaradan masyara-kat ekonomi untuk lebihberperan dalam proses politik danpemeri-ntahan.

Upaya ini tidak hannya terjadiditingkat nasional, tetapi juga diteraslokal. Lebih dari itu, agar proseskonsolidasi demokrasi ini dapatberjalan melalui penglibatan semuaelemen masyarakat, maka pemer-intah harus bisa mengem-bangkanlagi struktur politik yang ada melalui

penguatan peran kukuatan-kekuatanpolitik dalam masyarakat.

Di Indonesia terkhususnyapada masa reformasi, peranan ke-kuatan politik telah tampil danberfungsi berdasarkan karaktermasing-masing. Jika dilihat darikelembagaan, perkembangan kara-kter keuatan-kekuatan politik telahtampil dan berfungsi berdasarkankarakter masing-masing. Secarakelembagaan, perkembangan kara-kter ini dipengaruhi oleh interaksiantara mereka, dan dalam banyakaspek dipengaruhi oleh persainganyang terjadi, dalam hal kharekter iniatau sifat kekuatan kekuatan politik.

Partai PolitikDalam negara moderen yang

demokratis, kehadiran partai politikadalah sebuah keniscayaan, yaitu-nyasebagai suatu institusi politik, secaraideal dimaksudkan untuk memobi-lisasi rakyat dalam suatu pemilihanumum, memfasisilitasi terjadinyasuksesi pemerintahan secara damai

dan absah, serta memberikan kesem-patan untuk berbeda pendapat dalammencapai tujuan bersama. Partaipolitik dapat didefenisikan sebagaikumpulan individu yang membentukorgani-sasi formal bertujuan untukmendapatkan dan mempertahankankekuasaan melalui keikutsertaannyadalam pemilihan umum.

Dalam pengertian lain,Miriam Budiarjo berpendapat bahwaPartai politik adalah organi-sasiartikulatif yang terdiri dari pelaku-pelaku politik yang aktif dalammasyarakat, yang memusat-kanperhatiannya pada pengen-daliankekuasaan pemerintah, dan bersaingdengan kelompok lain untuk mem-peroleh dukungan rakyat. Organisasiartikulatif ini mempunyai pandanganyang berbeda-beda karena idiologi-nya berlainan. Dengan kata lain,partai politik merupakan perantarayang besar yang menhubungkankekuatan-kekuatan dan idiologi-idiologi sosial dengan lembaga-

lembaga pemerintahan yang resmi,dan aksi politik di dalam masyara-kat politik yang lebih luas. Sepertiyang ditulis Duverger:

The party is concerned only wihtpolitical questions; doctrine andidiological problems play a very partin its life and membership is general-ly based upon interes or habit

Berdasrkan pengertian dan bata-san ungkpan ini, jelas bahwa partaipolitik menyankut adanya, pertamakegiatan individu didalam kelompokyang dilembagakan secara formal;kedua organisasi dengan tujuantertentu; ketiga kekuasaaan dalampemerintahan secara resmi sebagaitujuan organi-sasi; keempat keter-libatan mereka secara langsungdalam pemilihan umum sebagai caramemperoleh kekuasaan dalam peme-rindtahan, sebab adanya kepentinganterhadap kekuasaan yang ingindiperoleh itu. Agar partai politikdengan mudah mendapatkankekuasaan dalam pemerintahan,maka partai politik harus mendapatdukungan tersebut, partai politikharus memiliki ciri yang jelas yaituasas yang mem-bedakannya daripartai politik lain, berupa idiologi dandoktrin politik sebagai dasar per-juangan politik partai.

Buku ini hadir secara khusus, danmendalam membahas tentang pera-nan partai politik dan menjelas-kankepada pembaca apa itu partai politikdan penting bagi kita untukmengetahui hal tersebut. Buku inimemberikan gambaran serta merin-cikan argumentasi dari berbagaipendapat yang manjadi titik tolakpembahasan dan patut untuk dipert-imbangkan sertamerta menjadi acuanbagi penulis untuk mengembangkanpemikirannya dalam mengingatbegitu pentingnya peranan partaipolitik tersebut, pada setiap rincian.Penulis juga ikut menyampaikanargumennya untuk tidak ketinggalantentang sejarah, hingga perananpenting yang harus dipelajari dalambuku ini. Sebab aspek dari sejarahorde baru mengawali semuanya.

Page 15: Suara kampus edisi 131
Page 16: Suara kampus edisi 131