Suara Golkar edisi November 2013

44
Edisi No.1 November 2013 PARTAI GOLONGAN KARYA M E D I A C E N T E R B K P P Lipsus HUT PARTAI GOLKAR Mengenal lebih dekat ARB PROFIL ARB KADER TERBAIK PARTAI GOLKAR UNTUK MENANGKAN PILPRES 2014 SURVEI safari ARB KE PELOSOK NEGERI ROADSHOW OPINI GOLKAR DAN KOMITMEN MEMAJUKAN BANGSA MENSEJAHTERAKAN RAKYAT VISI NEGARA KESEJAHTERAAN

description

Suara Golkar edisi November mengangkat tema HUT Partai Golkar ke 49. dalam majalah ini terdapat liputan mengenai perayaan HUT Partai Golkar ke 49 dan persiapan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar ke 5

Transcript of Suara Golkar edisi November 2013

Page 1: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013

P A R T A I G O L O N G A N K A R Y AM E D I A C E N T E R B K P P

Lipsus HUT

PARTAI GOLKAR

49

Mengenal lebih dekat ARBPROFIL

ARB KADER TERBAIK PARTAI GOLKARUNTUK MENANGKAN PILPRES 2014

SURVEI

safari ARB KE PELOSOK NEGERI

ROADSHOW

OPINIGOLKAR DAN KOMITMEN

MEMAJUKAN BANGSAMENSEJAHTERAKAN RAKYAT

VISI NEGARA KESEJAHTERAAN

Page 2: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 20132 3

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Daftar Isi

Daftar Isi ~ 2

Dari Editor ~ 3

Susunan Redaktur ~4

Lipsus HUT 49 Partai Golkar ~5

Wawancara Tokoh ~10

Seputar RAPIMNAS ~21

Profil ARB ~24

Opini ~33

Visi Negara Kesejahteraan 2045 ~35

Road Show ARB ~39

Media Visit ~43

Survei ~47

Muda Berkarya ~59

Srikandi Golkar ~67

Kabar Daerah ~69

Pemilu Update ~77

We Campaign with Poetry,but We Govern in Prosa

-Mario Cuomo-

Tahun 2013 merupakan tahun politik. Diawali dengan penetapan nama-nama Partai Politik peserta Pemilu pada Januari 2013, dan dilanjutkan dengan penetapan peserta pemilu sekaligus dibukanya waktu kampanye bagi partai politik. Sampai pertengahan tahun 2014 mendatang, masyarakat semakin banyak disuguhi kampanye politik. Setiap minggu lembaga-lembaga survey juga me-release hasil temuannya soal capres dan elektabilitas sebuah partai politik.

Bagi Partai golkar, tahun 2013 merupakan tahun harapan. Seiring dengan padi yang semakin menguning. Beragam kegiatan digelar dan dilaksanakan. Salah satunya adalah Rapat Pimpinan Nasional. Rapimnas V Partai Golkar dapat dimaknai sebagai warming up dalam menyambut “Panen Raya” kemenangan Partai Golkar. Rapimnas V juga sebagai ajang untuk meneguhkan komitmen ‘Memajukan Bangsa, Mensejahterakan Rakyat’ melalui Visi Negara Kesejahteraan 2045. Jutaan kader dan simpatisan Golkar bergemuruh menyuarakan “Suara Golkar, Suara Rakyat”.

Suasana itulah yang coba kami hadirkan pada majalah SUARA GOLKAR Edisi No. 1 November ini. Para pembaca dapat menikmati Kabar Daerah, Serba-serbi dan Road Show Capres Aburizal Bakrie (ARB) ke pelosok negeri. Dimana mata kita akan dimanjakan dengan gambar aneka kegiatan Partai Golkar dan ceramah motivasi yang dilakukannya.

Liputan Utama kali ini kami hadirkan soal Rapimnas partai Golkar. Kami mewancarai Bapak Theo L. Samboaga, Bapak Nurdin Halid dan juga Bapak Edy Kuntadi sebagai Panitia Rapimnas. Suasana kemeriahan perayaan HUT Partai Golkar ke-49 kami hadirkan dalam rublik Liputan Khusus. Beragam kegiatan kami wartakan untuk pembaca, mulai dari bakti sosial, pasar murah untuk rakyat, pengobatan gratis sampai ziarah ke makam Pinesepuh Partai Golkar di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Tidak ketinggalan kami juga hadirkan survey pengaruh Iklan ARB terhadap pemilih pemula. Selamat membaca. Selamat ber-Rapimnas.

- Erwin Aksa -

DAFTAR ISI DARI EDITOR

Page 3: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 20134 5

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Tahun ini, Partai Golkar (PG) kembali dianugerahi kesempatan merayakan pertambahan usianya. Tahun ini, PG berusia 49 tahun.

Sesuai dengan semangat dan dukungan pada kepentingan rakyat, perayaan hari ulang tahun (HUT) tersebut dirayakan dengan sederhana namun bermanfaat banyak bagi rakyat.

Dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB), perayaan HUT tersebut diawali dengan ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Acara itu digelar pada Minggu, 20 Oktober 2013

pada pukul 7.30-09.00 WIB.Bersama ARB, turut hadir para petinggi Partai Golkar. Di

antaranya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung, Wakil Ketua Umum Theo Sambuaga, Sharif Cicip Sutarjo, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y. Thohari, Wakil Bendahara Umum Erwin Aksa, Wakil Sekjen Nurul Arifin, Wakil Sekjen Tantowi Yahya, Ketua DPP Yorris Raweyai dan Ketua DPP Rully Chairul Azwar. Juga turut hadir para pengurus DPP organisasi sayap Partai Golkar beserta sejumlah kader dari berbagai wilayah di Jabodetabek.

Ziarah tersebut diawali dengan upacara dan peletakan bunga di depan Tugu Pahlawan. Selanjutnya, dipimpin ARB, rombongan melakukan tabur bunga di sejumlah makam pahlawan dan tokoh Partai Golkar. Di antaranya, makam Alm. Sudharmono, Alm. Rudini, Alm. Achmad Tahir, Alm. Roeslan Abdulgani, Alm. Umar Wirahadikusumah, Alm. Abdul Haris Nasution, Alm. A. A. Baramuli, para pahlawan revolusi dan Almarhumah Hasri Ainun Habibie.

Usai ziarah, rombongan bergerak ke Kantor DPP Partai Golkar di kawasan Slipi. Di kantor pusat tersebut, sejumlah acara sederhana telah disiapkan. Yakni, pasar murah produk UMKM, pembagian sembako, donor darah dan dan hiburan

rakyat yang menampilkan penyanyi dangdut Zaskia Gotik. Acara dimulai dari pukul 10.00 Wib hingga sore hari.

ARB langsung menyambangi satu per satu stan dan kegiatan yang diikuti ratusan orang masyarakat kecil tersebut.

Keakraban dan kehangatan mewarnai komunikasi antara ARB dan masyarakat yang sangat senang dengan adanya kegiatan yang bersentuhan langsung dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari tersebut.

Sebagai acara puncak, ARB menyampaikan pidato politik pada acara syukuran.

Dalam pidato politik yang juga dihadiri pini sepuh Partai Golkar Prof. Dr. Suhardiman tersebut, ARB menegaskan dan memberikan dorongan kepada para kader Partai Golkar untuk mempersiapkan diri untuk ‘memanen’ suara yang sudah menguning pada 2014.

ARB menegaskan, perayaan HUT tahun ini memiliki makna strategis. Karena selain usia Partai Golkar yang sudah mendekati setengah abad (usia emas), juga karena peringatan itu dilaksanakan pada saat perjalanan reformasi bangsa yang masih belum menunjukkan hasil maksimal, masih berlangsung dalam proses bongkar pasang, sehingga perlu langkah-langkah penataan mendasar.

Pada kesempatan itu juga, ARB beberapa kali menanyakan kesiapan para kader, yang disahut dengan pekik ‘Siap…! untuk memenangkan Pemilu 2014 dan Pilpres.

HUT 49 PARTAI GOLKARSUSUNAN REDAKTURLIPSUS

SUSUNAN REDAKTUR

Pimpinan Redaksi Media Center BKPP:

Erwin Aksa

Penanggungjawab:

Sharif Cicip Sutardjo

Idrus Marham

Hajriyanto Y. Thohari

Nurul Arin

Ricky Rachmadi

Tim Pengarah:

OFFICE:Gedung DPP Partai Golkar Ruang 302Telp. (021) 70310055 |Email: [email protected]

Layout:

Muhammad Yazied

Rerza Qasthalani

Eru Gunawan

Eru Gunawan

Editor:

Timbul Silitonga

Billy Ariez

Reporter:

Arif Hidayat

Tobi Daniswara

Gland Nicholas

Hadyan Zaki

Has Attila

Pera Melinda Sihite

Romi Pernando

Ahan S. Arin

Fotografer:RiyantoDavid Tampubolon

Library:Wahyu Budi NugrohoCokin Ahmad

Dewan Redaktur:

David Tampubolon

Hidayaturohman

Indra J Piliang

Redaktur Pelaksana Fraksi Partai Golkar:

Koordinator Media Center BKPP:

Misa Banten

Supardi (Kaset FPG DPR RI)

Redaktur Pelaksana ARB:

Dian W.

Puguh Nugroho

Redaktur Pelaksana Partai Golkar:

Etis NeheRoqul Umam Ahmad

WS. KoencoroRasyid Widada

Cover:

Muhammad Yazied

DMZ

David Tampubolon

Page 4: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 20136 7

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

ZIARAH KE TAMAN MAKAM PAHLAWANDipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB), perayaan HUT tersebut diawali dengan ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan. Acara itu digelar pada Minggu, 20 Oktober 2013 pada pukul 7.30-09.00 WIB.

ACARA DI DPP PARTAI GOLKARUsai ziarah,rombongan bergerak ke Kantor DPP Partai Golkar di kawasan Slipi. Di kantor pusat tersebut, sejumlah acara telah disiapkan, seperti pasar murah sembako, penjualan produk UMKM dan gerobak makanan, donor darah, pengobatan gratis dan hiburan rakyat yang menampilkan penyanyi dangdut Zaskia Gotik dan Musisi Duo JCI. Acara dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga sore hari.

Page 5: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 20138 9

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Page 6: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201310 11

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Agung LaksonoMenko Kesra dan Wakil Ketua UmumDPP Partai Golkar

Semua Harus Bersatu Jadikan Golkar Juara 1 di Pileg

JAKARTA, MEDIA CENTER – Optimisme para kader Partai Golkar untuk memenangkan Pemilu Legislatif (Pileg) ataupun Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 2014, makin menguat. Selain karena sebagai partai yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang, juga karena para calon legislatif yang akan berlaga telah betul-betul siap untuk ‘bertarung.’

Namun, menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono, di lapangan, peran caleg sangat menentukan dibanding partainya. Pasalnya, saat ini sudah ada perubahan dimana yang dipilih bukan partai, tetapi kader yang mencalonkan diri.

“Kalau masa yang lalu, Undang-Undang (UU) masih belum berubah, tentu kader-kader partai sangat bergantung pada partai. Karena yang dipilih adalah partainya. Dengan sistem baru mengenai sistem pemilu langsung dan terbuka maka peranan terbesar ada di calegnya. Karena seberapa pun hebatnya sebuah partai kalau yang bersangkutan tidak berkenan di hati masyarakatnya maka akan sulit,” ujar Agung di sela perayaan ulang tahun Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) ke-67 di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, Jum’at (15/11/2013).

Dia mengatakan, saat ini ada kecenderungan pemilu-pemilu mulai terhindar dari pragmatisme, dimana nilai-nilai ideal yang muncul ke permukaan. Kemudian, karakter dan kepedulian kader, juga visi dan track record-nya sebagai satu kesatuan akan menentukan apakah dia akan dipilih masyarakat atau tidak.

Agung mengakui, melihat kesiapan para kader Partai Golkar yang menjadi caleg, dia optimistis target yang telah ditetapkan bisa tercapai.

“Melihat persiapan mereka, saya optimistis Caleg-caleg kita harusnya unggul di lapangan. Apalagi yang sekarang sedang jadi anggota DPR, juga yang baru-baru. Oleh karena itulah optimisme saya didasarkan pada bukan sekedar, tapi ada latar belakangnya,” kata dia.

Menurut dia, citra Partai Golkar sebagai partai yang matang dengan SDM yang qualified, mumpuni, telah menikmati asam garan dalam pemerintahan, baik di dalam maupun di luar kekuasaan akan memiliki pengaruh besar bagi para keterpilihan para caleg.

“Artinya, semua memang punya peranan penting tidak bisa dilepaskan. Tapi kalau hanya mengandalkan partai, tapi yang bersangkutan kelakuannya tercela dan tidak mendapat simpati publik, ya sulit terpilih,” jelas dia.

Agung juga berbagi tips untuk para caleg guna meraih simpati dan suara masyarakat. Menurut dia, dengan sistem pemilihan terbuka saat ini, maka sebanyak mungkin harus dilakukan adalah sebanyak mungkin bertemu dengan orang, sebanyak mungkin berbicara, dan berdialog.

Dengan itu, masyarakat akan tahu apa yang ingin dipersembahkan para caleg itu kepada mereka. Mereka juga akan mengetahui kemampuan dan konsep yang dimiliki.

“Kita kan sudah punya platform sebagai partai yang

moderat, tengah, dan bervisi kebangsaan atau nasionalisme. Program-program yang diproses dalam visi Partai Golkar itu bisa dipakai juga. Sehingga masyarakat tahu setiap kader Partai Golkar mengacu pada itu. Misalnya, kita bukan mengembangkan ekonomi neolib tapi kerakyatan,” papar dia.

Dalam Musyawarah Besar (Mubes) Kosgoro 1957 yang digelar pada 2-3 Oktober 2013 di Jakarta, Agung terpilih sebagai Ketua Umum untuk ketiga kalinya. Sebagai ormas pendiri Partai Golkar, Kosgoro 1957 juga diakuinya menjadi bagian yang melekat bagi upaya pemenangan pemilu tersebut.

Lalu seperti apa peran Kosgoro 1957 dalam rangka memenangkan Pemilu 2014 tersebut?

“Kami menyadari bahwa 25% lebih caleg adalah kader kami. Jadi kami mendorong agar mereka berbuat semaksimal mungkin. Kalau terpilih berarti langsung atau tidak langsung turut mengangkat dan mensukseskan Partai Golkar karena kami ada di dalamnya. Dan bukan cuma sedikit tapi lebih 100 orang, baik yang sudah lama maupun yang baru, baik pusat maupun daerah. Ini merupakan kontribusi, karena mereka memenangkan diri sendiri sekaligus Partai Golkar,” jelas dia.

Dia memastikan, Kosgoro 1957, seperti halnya juga Soksi dan MKGR dan ormas lainnya sudah siap menyukseskan target pemenangan Pilpres dan Pileg.

“Sebagai pendukung tradisional. Jadi gak perlu dikuatirkan. Sekarang adalah bagaimana konsolidasi kami membekali kader-kader kami yang jadi caleg DPR/DPRD Prov/Kab/Kota agar terpilih karena memberikan kontribusi besar pada pemenangan Partai Golkar,” kata dia.

Terkait pelaksanaan Rapimnas V di Jakarta pada 22-23 November 2013, Agung mengimbau para kader kembali meneguhkan, memerkokoh dan memantapkan program pemenangan pemilu.

“Kita harus bersatu untuk sukseskan dan bertekad semaksimal mungkin kalau bisa supaya juara 1 di pileg nanti. Itu dulu fokus, bertahap, jangan terpecah-pecah. Baru nanti Pilpres. Untuk pemenangan ini saya minta mereka semaksimal mungkin berbuat agar jangan patah semangat. Tekad itu harus benar-benar dari hati,” papar dia.

Sharif Cicip SutardjoMenteri Kelautan dan Perikanan dan

Ketua BKPP Pusat Partai GOLKAR

MEMENANGKAN PARTAI GOLKARDALAM PEMILU 2014

Pemilu 2014 kurang dari lima bulan lagi akan segera dilaksanakan. Persaingan antar partai politik berlangsung secara dinamis dan semakin kompetitif. Tentu, Partai Golkar segera melakukan langkah dan strategi yang sistematis dan terukur untuk memenangkan Pemilu 2014, baik Pemilu legislatif maupun Pemilu Presiden. Dalam rangka mengkoordinasikan seluruh usaha pemenangan Pemilu Partai Golkar, DPP Partai Golkar membentuk Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP). Sore hari ini (13/11), Tim Buletin Media Center BKPP Pusat berkesempatan melakukan wawancara dengan Ketua BKPP Pusat Partai Golkar, Sharif Cicip Sutardjo. Di sela kesibukannya sebagai ayah untuk persiapan pernikahan putranya, Tim Media Center diterima di kediamannya.

Tim Media Center (TMC): Partai Golkar menargetkan menjadi pemenang Pemilu 2014. Seperti apa Pak target indikatif nya?

Sharif Cicip Sutardjo (SCS): Secara umum, Partai Golkar ingin menjadi pemenang dalam Pileg dan memenangkan Ketua Umum Partai Golkar, Bapak Aburizal Bakrie, dalam Pilpres 2014 nanti. Target Partai Golkar sekitar 30% dari total kursi DPR RI atau setara dengan 170 kursi DPR RI. Target tersebut merupakan pekerjaan rumah yang berat bagi seluruh jajaran Partai Golkar mulai dari pusat sampai ke tingkat desa/kelurahan. BKPP berusaha mengkoordinasikan usaha dan strategi pemenangan Pemilu Partai Golkar.

TMC :Bagaimana strategi umum pemenangan Pemilu 2014 Partai GOLKAR?

SCS : Pertama, kita harus memberikan perhatian dan fokus pada daerah pemilihan, karena setiap daerah pemilihan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karena itu pula, survei dapil yang dilakukan oleh BKPP Partai Golkar telah memberikan informasi bukan hanya menyangkut elektabilitas dan popularitas, tetapi juga menyangkut karakteristik dan strategi yang berbeda-beda antar dapil. BKPP Pusat akan melakukan sinkronisasi strategi pemenangan dengan yang ada di daerah, sesuai dengan karakteristik daerah tersebut. Poin kedua yang penting, dalam proses pemenangan Pemilu, selain mesin partai, Caleg juga memainkan

peranan yang penting untuk

memenangkan Partai Golkar dalam Pemilu Legislatif. BKPP a k a n memberikan support bagi para Caleg untuk dapat mengetahui karakteristik daerah pemilihannya serta karakteristik pemilihnya. Ketiga, meningkatkan pencitraan melalui media massa, baik cetak, elektronik maupun online dan media sosial. Ibarat peperangan, kita harus menguasai dua medan pertempuran sekaligus, yakni penggalangan di darat dan pencitraan di udara.

TMC : Terkait dengan Caleg, Sistem Pemilu saat ini memungkinkan terjadinya persaingan yang tidak sehat antar Caleg. Bagaimana BKPP merespons perkembangan ini?

SCS : Sebagai konsekuensi pemilihan langsung dengan sistem suara terbanyak, kompetisi internal memang tidak bisa dihindari. Ini terjadi di semua partai. Golkar menyikapi dengan kode etik agar para Caleg bisa saling berbagi dan saling menghormati untuk menggencarkan strategi pemenangan Pemilu Partai Golkar. Persaingan yang tidak sehat antar Caleg akan menjadi bumerang bagi perolehan kursi partai.

TMC : Bapak tadi menyampaikan bahwa setiap dapil memiliki pola dan strategi pemenangan Pemilu yang berbeda-beda. Tentu setiap Dapil memiliki dinamika isu yang berbeda pula. Bagaimana strategi BKPP mengantisipasi hal ini?

SCS : Dalam survei Dapil yang dilakukan Partai Golkar, kita juga telah mengidentifikasi faktor penting yang mempengaruhi pilihan pemilih termasuk media yang lebih didengar oleh pemilih dalam menentukan pilihannya. Beruntung Partai Golkar dengan sejarah panjang kepemimpinan politik di Indonesia, memiliki struktur yang sangat kuat pula hingga Desa/Kelurahan. Partai Golkar dapat menjadikan struktur ini sebagai mesin politik yang sangat penting untuk pembentukan opini dan counter opini.

DPP juga telah menyampaikan kepada seluruh DPD

WAWANCARA TOKOH

Page 7: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201312 13

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

untuk membentuk BKPP dari tingkat Provinsi hingga Desa/Kelurahan. Dengan adanya hal ini, kita dapat menggerakkan seluruh kader Partai Golkar untuk memenangkan Pemilu 2014 hingga tingkatan terendah yaitu Kelompok Kader (POKKAR) di tingkat TPS. Partai Golkar tentu terus memperbaiki dan meng-update dinamika politik yang berkembang dan terus berubah. Informasi itu diperoleh dari berbagai sumber dan melalui media tracking seperti koran, radio, untuk memotret dapil, sehingga bisa disusun strateginya. Peran Tim Media Center BKPP juga penting untuk dapat memotret perkembangan isu media termasuk pada media lokal yang signifikan.

TMC :Bapak tadi menyinggung tentang TPS. Kita juga mendengar isu banyaknya kecurangan Pemilu 2009 yang lalu hingga pada tingkatan TPS. Bagaimana langkah Partai GOLKAR dalam menghadapi hal ini?

SCS : Tentu pelaksanaan Pemilu tidak terlepas dari pengaturan teknis yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). BKPP membentuk tim secara khusus yang menangani hal ini untuk memberikan pandangan hukum dan advokasi terhadap permasalahan Pemilu yang terjadi. BKPP juga mempunyai Korbid Kajian Strategis yang akan mengulas dan mempelajari berbagai bentuk kecurangan yang kemungkinan dilakukan partai lain. Tetapi, saya yakin, dengan KPU yang lebih solid dan sistem sudah lebih terbuka, kemungkinan kecenderungan kecurangan sepertinya sudah bisa diantisipasi.

BKPP juga merencanakan adanya perekrutan saksi-saksi untuk antisipasi kecurangan yang merugikan Partai Golkar. Saksi-saksi itu mengawal proses rekapitulasi dan perhitungan suara mulai dari TPS, PPS, PPK, KPU Kabupaten/Kota sampai KPUD provinsi. BKPP Partai Golkar nanti akan memberikan pelatihan kepada para saksi agar bisa bekerja dengan baik.

----

Sharif Cicip Sutardjo memiliki pengalaman yang panjang baik terkait pengalaman politik dan pemerintahan maupun pengalaman organisasi terutama organisasi bisnis seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN). Pak Cicip menganggap HIPMI menjadi tempat beliau mengenal organisasi dan politik. Tahun 1980 - 1986, beliau menjadi Ketua Umum HIPMI Jaya serta memimpin organisasi ini di tingkat nasional sebagai Ketua Umum HIPMI Pusat pada tahun 1986 – 1989. Di organisasi KADIN, beliau pernah menjadi Ketua Kompartemen Perdagangan Luar Negeri; Ketua Bidang Telematika, Perposan dan Media Massa;Ketua Kadin Indonesia Komite China;

Anggota Dewan Pertimbangan dan Ketua Dewan Penasehat KADIN Indonesia.

Pengalaman di organisasi bisnis ini mengantarkan Pak Cicip menjadi Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) selama tiga periode dari tahun 1987 hingga tahun 1999. Di jajaran Partai Golkar, beliau pernah menjadi Anggota Dewan Penasehat DPP Partai olkar (2004 – 2009); Ketua DPP Partai Golkar (2009 – 2011) dan sejak tahun 2011 menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar. Kandidat Doktor Ilmu Hukum Bisnis Universitas Padjajaran ini juga pernah aktif dalam Forum Masyarakat Statistik (2007 – 2009); Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010 – 2011) serta pada Oktober 2011 hingga sekarang, beliau menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan RI dalam Kabinet Indonesia Bersatu II.

----------

TMC :Pertanyaan terakhir, Pak. Apa pandangan Bapak tentang nilai-nilai utama Partai GOLKAR sehingga layak menjadi pilihan utama masyarakat dalam Pemilu 2014 nanti?

SCS : Bagi saya, nilai utama dari perjuangan politik itu adalah alat bagi usaha peningkatan kesejahteraan rakyat. Komitmen besar Partai Golkar adalah mensejahterakan rakyat. Sejak kelahirannya, Partai Golkar mempunyai misi pembangunan, khususnya ekonomi. Sejak Sekber Golkar dibentuk, yang merupakan cikal bakal dari Partai Golkar, organisasi ini berisi golongan fungsional dari tokoh-tokoh masyarakat yang bertujuan untuk melakukan karya-kekaryaan.

Sudah menjadi “darah daging” bagi Partai Golkar untuk melakukan kerja nyata guna mengangkat martabat masyarakat atau mensejahterakan rakyat. Apa yang sudah dilakukan Golkar pada masa lalu sudah menuju pada kesejahteraan di mana masyarakat tercukupi pangan, sandang, dan papannya. Tawaran program nyata Partai olkar dan pengalaman panjang Partai Golkar dalam pembangunan adalah nilai penting yang menarik bagi pemilih untuk dapat memenangkan Partai Golkar dalam Pemilu 2014 mendatang.

Alhamdulillah, kerja nyata kita selama ini telah menunjukkan kecenderungan yang positif. Banyak lembaga survey yang menempatkan Partai Golkar sebagai juara dalam Pemilu 2014. Hasil ini tentu bersifat sementara dan kita harus terus bekerja keras agar pada tahun 2014 nanti, Partai Golkar secara definitif dapat memenangkan Pemilu Legislatif dan menempatkan Bapak Aburizal Bakrie sebagai Presiden Republik Indonesia.

Mau Menang?Hadir dan Berbuatlah di Tengah Rakyat!

JAKARTA, MEDIA CENTER – Pemilu legislatif sudah di depan mata. Tinggal lima bulan lagi. Berbagai persiapan telah dilakukan untuk memasuki pertarungan politik pada 9 April 2013 nanti.Tak ketinggalan para kader Partai Golkar yang telah ditetapkan sebagai calon legislatif juga mulai sibuk memersiapkan diri. Di berbagai daerah persiapan dilakukan. Berbagai cara juga ditempuh untuk menarik perhatian rakyat.Namun, seperti apa seharusnya para kader Partai Golkar memersiapkan diri menghadapi Pemilu Legislatif, dan selanjutnya Pemilu Presiden (Pilpres)?Sekjen DPP Partai Golkar, Idrus Marham berbagi strategi, pemahaman dan juga tips sederhana untuk itu. Apa saja itu?

Idrus memulainya dari kebulatan semangat dan tekad untuk melaksanakan amanat Munas 2009.

“Saya sudah katakan bahwa, semangat dan tekad munas 2009 semua sama. Hanya satu semangat kita, yaitu bangkit kembali memenangkan semua pertarungan politik. Dan kemenangan itu bukan sekedar kemenangan legislatif, namun juga Pilpres. Karena itu, dalam kepengurusan ini kita harus buat sejarah baru. Kita ingin memenangkan keduanya,” jelas Idrus kepada Tim Media Center BKPP Partai Golkar di ruang kerjanya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (13/11/2013).

Idrus menjelaskan, setelah reformasi, Partai Golkar baru sekali memenangkan Pileg dan belum pernah memenangkan Pilpres. Kali ini, pada Pemilu 2014, seluruh elemen Partai Golkar bertekad memenangkan keduanya.

Namun dia juga menegaskan, bahwa Partai Golkar tidak mau sekedar asal menang. Tekad itu juga harus dibarengi dengan tekad untuk membangun bangsa Indonesia. Yakni, Indonesia yang maju dan sejahtera, berkembang dan bersaing dengan negara lain, mandiri dan bermartabat.

“Untuk itu maka kita sudah bertekad, untuk mencapai itu maka kita ingin sekaligus merubah tradisi politik yang selama ini cenderung merusak. Apa itu trasdisi yang merusak? Yakni, pertama, komunikasi yang diwarnai dengan intrik, politicking hingga fitnah. Kalau seperti itu, tidak mungkin jadi produktif, itu yang kita ubah. Lebih konseptual, karena dengan konsep Indonesia bisa lebih maju,” tutur dia.

Hal kedua, papar dia, selama ini seluruh segmen di bangsa ini dihinggapi penyakit pragmatisme politik, transaksional dan instan. Jika sudah dimasuki penyakit itu, maka akal sehat sudah hilang dan hasilnya tidak berkualitas.

“Karena itu, Partai Golkar sejak awal sudah menyatakan diri sebagai partai programatik, yang menjadikan ide dan

gagasan sebagai konsep. Ini merupakan doktrin Golkar, yakni karya dan kekaryaan. Saya mengatakan jika Golkar konsisten, maka Golkar pasti akan maju dan menang! Tapi apabila kita menyimpang, jangan pernah bermimpi bisa menang!” tegas dia.

Dia memaparkan, bila selama ini para kader melakukan karya dan kekaryaan seperti dalam konsep tersebut, maka sebenarnya tidak perlu kampanye. Sebab, rakyat sudah merasakan kekaryaan yang dilakukan dan mereka percaya sudah percaya dan pasti akan memilih.

“Kalau dalam istilah Islam, sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa bermanfaat bagi manusia. Sederhananya, partai politik yang bermanfaat kepada rakyat, atau sebaik-sebaiknya caleg yang bisa memberikan manfaat kepada rakyat. Ketika Golkar konsisten kepada ciri karakternya yakni kekaryaan, pasti Golkar memenangkan semua pertarungan, karena rakyat merasakan manfaat kekaryaan itu,” ucap dia.

Namun, untuk melakukan kekaryaan itu, perlu konsep yang kuat. Juga dibutuhkan kader-kader militan, agar suskses kaderisasi dan regenerasi. Perlu kader yang kuat dan cerdas. Masalah kita hanya satu, kata dia, bagaimana konsep itu bisa dilakukan semua kader.

Lalu, strategi apa yang secara praktis harus dan perlu dilakukan oleh para caleg Partai Golkar menjelang Pemilu 2014?

“Analogi berpikirnya begini. Siapa yang ingin menang, harus ada di tengah rakyat. Karena rakyat penentu dan sebagai eksekutor sebagaimana tuntutan sistem politik negara kita. Berarti caleg harus hadir di tengah rakyat. Bagaimana ketika mereka memiliki persoalan, kita ada di tengah mereka. Karena itu pentingnya kekaryaan,” kata dia.

Lalu, apa gerakan kekaryaan itu? Idrus mendefinisikannya sebagai seluruh aktivitas, pikiran, sikap dan tindakan semua kader Golkar yang bermanfaat bagi rakyat dan berimplikasi kepada politik praktis.

Idrus MarhamSekJend DPP Partai Golkar

Page 8: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201314 15

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

“Jadi kita datang kepada rakyat, kita berbuat. Yang Muslim sholat bersama kalau bisa jadi imam. Jadi istilahnya menempatkan diri dan bermanfaat dan dirasakan oleh rakyat dan mereka tahu kehadiran kita dan visi misi kita,” terang dia.

Kehadiran dan bermanfaat di tengah rakyat itu, disimpulkannya dalam tiga poin. Pertama, mampu menyelesaikan masalah rakyat, kita harus kontribusi. Kedua, bagaimana memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan, yang riil dirasakan rakyat. Ketiga memberikan harapan tentang hidup yang lebih baik kepada masyarakat.

Dia mengatakan, dalam berbagai ceramah pembekalan kepada para caleg, dia selalu menekankan bahwa para caleg itu sebagai ujung tombak partai untuk menjadi motivator bagi rakyat dan bangsa.

“Bukan sebaliknya, mereka yang dimotivasi dan dimobilisasi. Harus didorong-dorong. Kader militan itu berkaitan dengan menjadi motivator bangsa,” jelas dia.

Dia menjabarkan, biasanya ada dua modal dalam memenangkan pertarungan politik. Yakni, modal finansial dan modal sosial. Idrus mengaku memiliki idealisme bahwa untuk memenangkan pertarungan politik tidak selamanya pakai uang.

“Tesis saya adalah, semakin banyak modal sosial maka kebutuhan akan modal finansial cenderung sedikit. Misalkan, modal kita jadi pengurus di banyak organisasi, nantinya akan melahirkan jaringan sosial. Ini penting. Karena salah satu fungsi akhirnya menjadi kekuatan kita. Mereka ingin kita maju, karena tidak selamanya mereka ingin uang. Sebaliknya, jika semakin berkurang modal sosial, semakin tinggi modal finansial, sehingga semakin sulit ke depannya,” jelas dia.

Pada akhirnya, Idrus menegaskan, para kader harus memberi perhatian serius pada kehadiran mereka yang nyata di tengah rakyat. Keyakinan politik harus dibarengi dengan kerja-kerja nyata. Hanya itu kunci untuk menang.

Setya NovantoBendahara Umum DPP dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI

Caleg Harus Perhatikan Betul Aturan Keuangan

JAKARTA, MEDIA CENTER – Pesta demokrasi dalam bentuk pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 sudah di depan mata. Efektifnya, sekitar lima bulan lagi, khususnya untuk Pileg.

Berbagai persiapan telah dan sedang dilakukan. Persiapan-persiapan itu bukan hal yang mudah. Pasalnya, selain konsentrasi dan waktu, juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terutama untuk keperluan sosialisasi atau kampanye untuk meraih suara dari masyarakat.

Lalu, bagaimana seharusnya pembiayaan pemenangan Pemilu oleh Partai Golkar?

Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto menjelaskan, pembiayaan pemenangan Pemilu, tetap berkaitan dengan koridor-koridor hukum yang sudah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Soal pembiayaan itu, pertama sekali berkaitan dengan koridor-koridor hukum yang sudah diatur KPU. Kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan DPD II kita selalu memberikan bantuan-bantuan,” ujar Setya di sela perayaan ulang tahun Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) ke-67 di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jum’at (15/11/2013).

Tetapi sesuai aturan KPU, jelas dia, dalam menggerakkan dunia politik ini, harus melalui proses bantuan-bantuan dari kader dan simpatisan dimana yang memunyai lebih, membantu yang lain.

“Mereka sudah banyak membantu. Bantuan itu, yang lebih besar dari Ketua Umum sendiri. Yaitu berkaitan dengan untuk melengkapi atribut-atribut, kebutuhan logistik dan pembuatan bendera,” kata Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR RI tersebut.

Pria yang kembali mencalonkan diri dari Dapil II Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan sebuah acara guna memberikan pemahaman kepada para kader terkait aturan keuangan tersebut sehingga ke depan tidak menjadi masalah bagi partai.

“Nanti di Rapimnas nanti kita akan undang semua Bendaraha DPD I untuk berikan penjelasan. Selanjutnya mereka akan menjelaskan kepada DPD II,” papar dia.

Dia menjelaskan, saat ini banyak aturan yang telah ditetapkan terkait pembiayaan. Misalnya, secara spesifik mengenai bantuan perorangan anggota parpol tidak ada batasanya karena diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) parpol. Kemudian bantuan perorangan bukan anggota Parpol maksimal sebesar Rp 1 miliar dalam setahun sesuai dengan pasal

129 UU Nomor 8/2012 tentang Pileg.“Itu hal paling terpenting untuk disampaikan kepada

mereka. Mereka harus perhatikan betul hal itu. Aturan-aturan KPU yang belum selesai dan mudah-mudahan selesai dalam waktu dekat, nanti di Rapimnas sudah kita bisa sampaikan juga,” tutur dia.Kembalilah ke Desa

Lalu, seperti apa strategi atau pendekatan untuk memenangkan Pileg dan Piplres, terutama di wilayah NTT?

Menurut dia, sekarang sudah saatnya anggota legislatif, baik anggota DPR maupun yang bukan, harus kembali, turun ke dapil masing-masing. Mereka harus langsung datang kepada konstituen, masyarakat.

“Seperti motto kita ‘Suara Golkar, Suara Rakyat’, dengan kembali ke desa. Kalau mereka tidak bisa sesegera mungkin berada di barisan depan untuk membuat suatu gebrakan-gebrakan yang berkaitan dengan kseejahteraan rakyat pasti akan ketinggalan dengan partai-partai lain. Apalagi kompetitor dengan 12 partai ini sangat ketat. Di internal juga ketat. Jadi harus membuktikan kepada rakyat bahwa mereka benar-benar berjuang untuk rakyat. Ini bukan lagi janji, tapi harus bukti, apa yang harus dilakukan di depan rakyat,” tegas dia.

Terkait target perolehan suara di wilayah NTT, kata dia, ada harapan karena hasil survei menunjukkan keadaan membaik.

Ketua BKPPPusat Sharif Cicip Sutardjo, Ketua Harian BKPP Pusat Idrus Marham, dan Sekretaris Umum BKPP Pusat Rully C. Azwar ketika acara Ziarah di TMP Kalibata.

Page 9: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201316 17

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

“Kemarin angka terbaik sudah mencapai 36%, PDIP 28% dan Partai Demokrat 5,4%. Kemudian baru menyusul Gerinda, PKB dan PAN. Itu hasil survey dapil. Dengan keadaan yang membaik ini, kita berharap seluruh caleg berusaha betul dan meningkatkan. Dengan cara pendekatan langsung ke masyarakat,” ujar dia.

Setya juga berbagi tips kepada para kader atau caleg yang akan bertarung di Pileg. Menurut dia, dalam rangka mencapai target perolehan suara hingga 30% pada Pileg, harus menggunakan cara-cara sederhana namun mudah dipahami masyarakat.

“Makanya, tagline-tagline yang kita buat, atau stiker yang dibikin harus dalam cara sederhana. Bahasanya sederhana. Mudah dipahami masyarakat. Juga sesuai aturan KPU,” kata dia.

Selain itu, mulai Januari 2014, kampanye yang dilakukan dalam bentuk door to door campaign (kampanye dari pintu ke pintu). Sedangkan untuk saat ini, dalam bentuk kampanye yang sifatnya penetrasi.

Bahkan, kalau perlu, menginap dan tidur bersama masyarakat. Dari situ kemudian bisa ngobrol dengan masyarakat sehingga mengetahui kebutuhan mereka dan mereka juga mengenal caleg.

“Dimana kalau perlu tidur satu bantal, mereka kiri dan kanan. Dan kita ngobrol dengan mereka. Itu lebih menyentuh,” kata dia.

Setya juga mengatakan, berbagai program nyata telah dilakukan. Di antaranya, pembenahan infrastruktur perdesaan, bantuan untuk kelompok masyarakat yang memiliki lahan garam, bantuan pemugaran, dan lain sebagainya.

Kegiatan yang merupakan program nasional tersbeut, juga merupakan bentuk dukungan Partai Golkar pada kebutuhan ril dan pro kesejahteraan masyarakat.

Empat Pilar, Masa Depan IndonesiaHajriyanto Y Thohari,

Wakil Ketua MPR RI 2009-2014 dan Ketua Media Center BKPP Partai GolkarJAKARTA, MEDIA CENTER – Duduk di jabatan

prestisius dan ikonik di negara ini, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), bagi Hajriyanto Y Thohari bukan berarti kebanggaan tiada tara. Lebih dari itu, berada di sana bagi dia adalah pengabdian. Berupaya merajut dan memperkuat landasan kebersamaan di tengah berbagai krisis yang potensial membuat bangsa ini bakal tinggal catatan sejarah saja bila tidak dijaga.

Berada di sana sejak empat tahun lalu adalah sepenuhnya masa pengabdian. Bersama almarhum Taufik Kiemas, mantan Ketua MPR RI, berjibaku mendorong dan menjadikan Empat Pilar sebagai ‘nafas’ hidup segenap rakyat Indonesia. Empat pilar itu adalah Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai pengikat dalam kepelbagaian.

Bersama para pimpinan dan anggota MPR RI, pria kelahiran Karanganyar pada 26 Juni 1960 tersebut berjibaku menyebarluaskan empat pilar kebangsaan itu ke seantero negeri. Semata-mata demi tetap tegak dan terjaminnya masa depan negara ini.

Semua lapisan masyarakat didatangi. Semua daerah berusaha dijangkau. Berbagai keterbatasan berusaha diatasi atau diterabas. Berbagai cara dan sarana digunakan. Semuanya demi sebanyak mungkin masyarakat memahami dan mengerti nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

“Negara Kesatuan Republik Indonesia secara de facto adalah negara yang sangat majemuk dan kemajemukan

itulah yang menjadi perekat persatuan bangsa Untuk merawat NKRI yang majemuk tak bisa dengan cara yang biasa saja, tetapi harus ada upaya secara terus-menerus dan sosialisasi empat pilar bangsa yang saat ini kembali dihidupkan adalah sebuah ikhtiar merawat kemajemukan tersebut,” ujar Hajriyanto dalam sambutannya saat membuka penyelenggaraan TOT kerjasama MPR dengan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara pada 4-8 April 2013.

Kemajemukan yang ada di Indonesia, tegas dia, beda dengan kemajemukan di Amerika Serikat dan Eropa. Kemajemukan di Indonesia itu tersegmentasi dan bahkan terfragmentasi. Karena itu, kemajemukan itu bukan untuk dibuang atau diabaikan. Tetapi untuk terus dijaga dan dipelihara. Untuk merawatnya, dibutuhkan nilai-nilai yang merekatkannya.

“Nilai-nilai itu semua terkandung dalam empar pilar kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika,” tegas Ketua DPP Partai Golkar periode 2009-2015 itu.Banyak Hambatan

Meski 4 Pilar itu mengandung cita-cita dan nilai-nilai mulia, Hajriyanto mengakui bahwa tidak mudah merealisasikannya. Menurut dia, ada kesenjangan antara idealisme dan realitas yang membuat penerapan Empat Pilar itu terhambat.

“Pemasyarakatan empat pilar ini mengalami banyak hambatan karena antara idealisme dengan realitanya

Page 10: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201318 19

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Tetap Optimistis Meski Pertarungan Ketat

JAKARTA, MEDIA CENTER – Di beberapa daerah pemilihan (Dapil), Pemilu Legislatif 2014 akan berlangsung ketat, bahkan sengit. Selain karena adanya dinamika partai peserta Pemilu, juga karena konstelasi politik lokal yang berubah.

Di sisi lain, secara internal, pertarungan antar calon legislatif dari partai yang sama di dapil yang sama juga akan berkontribusi pada sengitnya pertarungan. Wilayah Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah salah satunya.

kepada tim Media Center BKPP Pusat Partai Golkar, Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Jawa II Partai Golkar, Firman Subagyo mengakui hal itu. Berikut paparan salah satu Ketua DPP Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI tersebut di ruang kerjanya, di DPP Partai Golkar, Senin (11/11/2013) .

Bagaimana persiapan memasuki Pemilu 2014 di wilayah Jawa II yang tinggal lima bulan lagi?

Jadi pertama, persiapan konsolidasi sudah dimulai beberapa tahun yang lalu. Kita melakukan rapat koordinasi dan pemenangan pemilu tahun kedua. Mengapa konsolidasi ini menjadi penting? Karena untuk menuju sebuah pemenangan partai kunci utamanya adalah soliditas sebuah partai. Dari unsur pimpinan pusat daerah sampai kecamatan dan juga didukung oleh elemen elemen dalam partai, dan ujung tombak partai yaitu terkait dengan DPR RI, propinsi, kabupaten/kota.

DPR ini mempunyai fungsi yang sangat strategis karena memang output dari perjuangan politik itu kebutuhan dari kebijakan politik, dimana kebijakan politik itu selalu diambil di dalam forum tertinggi di DPR. Sehingga itulah ukuran dari kinerja partai politik. Kalau kita tidak bisa bikin kebijakan yang betul-betul merespons aspirasi asyarakat, dan kemudian kita juga tidak bisa merespons apa keinginan partai politik, ya ukurannya di situ.

Oleh karena itu, dalam pemilu ini tentunya kita awali dari situ. Dan

alhamdulilah program-program optimalisasi aktifitas kegiatan dimana DPR mempunyai tiga fungsi pokok, yakni legislasi, anggaran dan pengawasan, itu kita lakukan secara terus menerus. Dan kita betul-betul menindaklanjuti kebijakan yang digariskan oleh partai dalam hal ini adalah Ketua Umum yang selalu memonitoring. Nah ini langkah langkah yang kita lakukan.

Kedua, tentunya sistim politik yang telah berubah menjadi sebuah tantangan dimana sekarang ini hak politik tidak lagi ditentukan dari organisasi. Apakah itu peserta pemilu ataupun organisasi sosial kemasyarakatan. Akan tetapi sudah menjadi mandat penuh rakyat. Sehingga siapapun yang akan menang dalam pileg, harus betul-betul orang yang bisa beradaptasi dan berkolaborasi dengan masyarakat.

Sekarang ini masyarakat sudah mulai cerdas, pandai. Pun di sana-sini hasil survei menunjukkan perubahan paradigma masyarakat yang sudah mengarah kepada pragmatisme dimana faktor uang menentukan. Tapi menurut saya juga uang bukan segalanya. Jadi tidak serta merta uang diberikan lalu orang itu memilih. Juga melihat sosok figur, kematangan, tingkat eksistensinya. Dan masyarakat sangat kritis melihat ini di lapangan. Karena itu dalam peluang pemenangan pemilu ini kembali lagi adalah tahapannya tergantung kapabilitas juga kompetensi caleg-caleg serta integritasnya.

Ketiga, memahami tentang peta sosiografi, dimana satu wilayah karakteristiknya berbeda. Antara satu kabupaten dan kabupaten yang lain, kecamatan dan kecamatan yang lain. Ini ada beberapa kultur, dimana masyarakat memiliki beberapa kriteria. Di Jateng terkenal ada yang namanya kelompok masyarakat Islam abangan, fanatis dan juga ada kelompok nadhliyin. Itu karateristiknya berbeda. Juga desa di pesisir, di Pantura dengan di Pantai Selatan berbeda. Itu harus

dikuasai. Pulau Jawa ini menarik karena heterogen.

Pemetaan ini harus dilakukan. Contoh, di basis nadhliyin, mustahil caleg dari Nasrani bisa masuk dan demikian sebaliknya. Untuk masuk ke wilayah wilayah itu kita mampu menyesuaikan, cara berpakaian, ke tempat alim ulama, jam sholat ya sholat, bila santai juga menyesuaikan. Tidak bisa ke tempat kyai menggunakan jeans dan kaos oblong ini akan menimbulkan ketidaknyamanan.

Keempat, pemahaman semua elemen partai terhadap peraturan yang ada. Aturan KPU sekarang ketat sehingga harus dijalankan. Sudah ada beberapa kader kena semprit dan diproses di Banwaslu. Pak sutiyoso pun sudah kena vonis. Banyak caleg-caleg baru yang hanya mengandalkan finansial. Mereka itu hanya mengandalkan uang tapi tidak mengandalkan aturan. Kalau sampai terjadi akan didiskualifikasi, akan kena sanksi sampai ke partai, dan akan muncul isu black campaign bahwa Golkar tidak memahami aturan.

Menyangkut masalah atribut, juga diatur oleh KPU secara ketat, bahkan sampai sekarang masih terjadi pelanggaran dan tidak ada kesadaran. Malah ketika ditegur ada yang meng-counter dengan jawaban. Padahal dia salah. Ini bisa menjadi blunder. Ini dilakukan orang yang tidak paham aturan. Dalam Rapimnas nanti ini betul-betul harus diberikan pemahaman, jangan karena ‘nila setitik rusak susu sebelanga.’

Mengenai sistim laporan keuangan, karena laporan keuangan bagi caleg harus disinergikan dengan partai, bagaimana menyikapi ini. Tingkat kesadaran elemen partai dalam hal ini tidak sama, ada yang cuek, ada yang merasa gak perlu dan sebagainya. Yang harus kita waspadai

Firman SubagyoKetua Koordinator Bidang PP Jawa II

terdapat kesenjangan yang sangat besar,” ujarnya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema “Reaktualisasi Pancasila Di Tengah Krisis Karakter Kabangsaan” di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sebagai contoh, kata mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu, salah satu tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa dan tumpah daerah Indonesia. Tapi kenyataannya, apakah ada perlindungan terhadap para Tenaga Kerja Indonesia (TKI)? Menurut dia, jangankan memberikan perlindungan yang konkrit, yang simbolis saja tidak.

Meski begitu, bagi Ketua Dewan Penasehat Lembaga Karatedo Indonesia/LEMKARI (2010-2015) itu, meski saat ini kesannya ‘jauh panggang dari api” namun reaktualisasi nilai-nilai Empat Pilar itu tetap menjadi kebutuhan untuk menjawab berbagai persoalan bangsa.

Ketua Badan Pengurus LAZIS Muhammadiyah (2010-2015) itu mengatakan, keberhasilan pemasyarakatan nilai-nilai itu, hanya bisa berhasil bila dilakukan dalam dua tataran. Yakni, pada tataran perangkat regulasi sesuai dengan Pancasila. Misalnya, dengan memberikan jaminan terhadap demokrasi, keadilan sosial, dan lain sebagainya. Sedangkan tataran berikutnya adalah tahapan pelaksanaan di lapangan. Nah, bagian ini yang dianggapnya paling sulit.

Jangankan di masyarakat biasa, kata dia, bahkan di kalangan akademisi pun, pemasyarakatan nilai-nilai Empat Pilar itu masih kurang. Karena itu, MPR melibatkan banyak perguruan tinggi untuk sosialisasinya.

Menurut dia, dalam konteks yang dinamis, dimana pemahaman terhadap aktualisasi Pancasila terus berubah, maka perguruan tinggi harus mengambil peran untuk merumuskan bagaimana mengaktualisasikan Pancasila itu.

“Sebagai contoh. Aktualisasi Pancasila itu dalam aspek kebebasan beragama sangat compang-camping,” ujar dia.

Para penyelenggara negara, juga menjadi sasaran sosialisasi Empat Pilar ini. Menurut Hajriyanto, para penyelenggara negara memiliki peran strategis terkait karena kebijakan publik.

Karena itu, mereka wajib memahami dan sadar benar arti nilai Pancasila untuk menghindari korupsi dan kebijakan-kebijakan yang intoleran. Nilai-nilai Empat Pilar kebangsaan itu harus bisa dihayati dan diimplementasikan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan rakyat banyak.

“Bagi para penyelenggara negara, seperti Presiden, Gubernur, Bupati, Walikota dan anggota DPR, pemahaman Empat Pilar ini adalah keharusan dan tidak bisa ditawar lagi,” kata dia.

Terkait protes sejumlah pihak atas istilah Empat Pilar itu, Hajriyanto bisa memakluminya. Bagi dia, tidak masalah bila hal itu diubah. Karena itu cuma sekedar nama agar lebih mudah diingat karena menarik (eye catching). Yang lebih penting, kata dia, adalah substansinya.

Khusus terkait kehidupan antar umat beragama, Hajriyanto memiliki sikap yang tegas. Sesuai dengan nilai-nilai dalam Empat Pilar itu, dia meminta agar setiap penyelenggara negara bersikap arif dan bijaksana. Tahu membedakan antara yang urgent untuk diurus, mana yang tidak.

Bagi Hajriyanto, Indonesia adalah negara Pancasila. Bukan negara teokrasi atau negara agama. Karena itu, negara harus mengambil jarak yang tepat dalam relasinya terhadap agama.

Menurut dia, kebhinekaan dalam bentuk keberanekaragaman agama dan kemajukan dalam internal agama, bagaimanapun harus dihormati oleh negara.

Interaksi Dengan RakyatTidak lama lagi, tinggal lima bulan, pesta demokrasi

dalam bentuk Pemilu legislatif akan digelar. Hajriyanto pun tak lupa mengingatkan semua pihak untuk membawa diri secara tepat dalam momen yang menentukan perjalanan masa depan bangsa tersebut.

Hal itu sangat penting, kata dia, karena saat ini terjadi sebuah fenomena apatisme terhadap politik di tengah masyarakat. Hal itu diperparah dengan memanasnya situasi mengingat tahun 2013 ini merupakan tahun politik, tahun persiapan memasuki pertarungan pada Pemilu 2014.

Menurut Ketua Badan Pengurus GOZIS DPP Partai Golkar (2010-2015) itu, politik dinasti dan berbagai kasus korupsi yang melibatkan pejabat negara dan para politisi membuat citra politik terpuruk. Juga citra institusi-institusi politik ikut tercoreng.

Dia bahkan mengingatkan, bukan cuma apatisme yang sedang berkembang. Tapi kini bergerak ke arah sinisme.

“Sinisme itu ditandai dengan makin meningkatknya ketidakhadiran di Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pilkada,” kata dia.

Dia mengatakan, hal itu terjadi karena para tokoh politik ataupun para tokoh masyarakat masih menganut sistem feodalisme, termasuk di dalam partai.

Mengantisipasi hal itu, para Parpol yang berlaga pada Pemilu 2014 berkewajiban untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat. Mengubah orientasi pendekatannya dari feodalisme menjadi pendekatan kerakyatan.

Dia juga mengingatkan para caleg mengedepankan pendekatan yang interaktif dengan rakyat. Tidak mengandalkan baliho. Baliho itu, kata dia, hanyalah salah satu media komunikasi. Baliho bukanlah media komunikasi yang intensif. Justru merupakan media perkenalan yang sifatnya mengambang dan tidak terlalu menentukan.

“Media komunikasi yang intensif itu adalah para caleg turun dan dialog langsung dengan rakyat. Ini sangat menentukan,” kata dia.

Page 11: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201320 21

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

adalah peran dari LSM. Kalau nanti ada caleg yang sudah bikin iklan dimana-mana dan ternyata tidak sesuai dengan yang dicatat ini, akan menjadi protes-protes, dimana posisi ketika nanti sudah pemenangan pemilu tapi ada temuan seperti itu nantinya bisa diolah, namanya juga politik. Bisa diolah oleh lawan politik, dan merugikan partai.

Tidak mudah mensinergikan laporan keuangan caleg dengan partai, harus punya sistem. Apakah sekarang caleg-caleg ini mencatat laporan keuangannya? Saya rasa tidak. Takut ketahuan juga. Bila itu dimasukkan sebagai sumber pemasukan dari perusahaan, ada batasnya, bila dimasukkan sebagai pemasukkan dari perorangan akan dikejar pajak. Ini serius. Menurut pengalaman saya, ini harus di-share dalam Rapimnas, dan bersikap hati-hati.

Konsolidasi penting, untuk mengatasi hal tersebut. Di Jateng, survei membuktikan Maret lalu posisi Golkar cukup bagus, posisi kedua setelah PDIP. Karena Jateng ini basis banteng. Di Jateng ini gubernurnya PDIP, meskipun bupati-bupati dari Golkar menang di beberapa daerah tapi pemenangan pilkada tidak bisa berbanding lurus dengan pileg.

Money politics juga harus diberikan catatan khusus. Siapapun yang melanggar akan ditindak oleh KPU, diskualifikasi terhadap caleg tersebut. Di sisi satunya, masyarakat yang telah jadi pragmatis tadi, di sisi lain aturan KPU ketat. Nah bagaimana cara memadukan dua kepentingan ini antara aturan dan kepentingan.

Sekarang ini yang paling bahaya adalah persaingan internal antar caleg, istilahnya jeruk makan jeruk. Paling bahaya karena, tidak hanya caleg bersama caleg tapi ada ketua DPD. Ketua DPD yang berpihak pada caleg tertentu, sehingga caleg lain tidak diberi kesempatan. Karena caleg yang didukung DPD mungkin mengedepankan masalah uang, nah ini bahaya sekali. Kalau ini terjadi maka, kader – kader potensial yang di partai ini tidak akan mendapat tempat.

Kader – kader muda yang belum mempunyai kemapanan secara finansial tapi punya kecerdasan dan pengabdian yang tinggi terhadap partai dimana tempatnya? Sistem kita ini benar-benar membelenggu kader yang punya ideologi dan sistem yang bagus.

Ada beberapa aturan, yakni UU No 8/2012 tentang pemilu, peraturan KPU No 13/2013, Peraturan KPU No 15/ 2013 pelaksanaan kampanye, ada Peraturan KPU No 11/2013 tentang tahapan pemilu legislatif. Juga termasuk soal atribut, mana yang dilarang mana yang boleh. Ini harus dipahami dan dijalankan. Karena semua ini ada wasitnya, ada jurinya. Dimana wasitnya bukan hanya lembaga formal, tapi juga ada LSM LSM.

Sekarang ini kecenderungannya, terjadi semacam emosional dari masyarakat, yang juga didukung dari LSM tadi yang memang sedikit antipati terhadap partai poliik yang telah eksis di DPR. Sebabnya adalah korupsi. Padahal tidak semuanya korupsi. Mungkin dari 560 hanya beberapa yang korupsi, tapi imejnya sudah sedemikian rupa. Bila caleg-caleg ini tidak mengerti dan tidak memahami, cara menjawab kepada masyarakat ini bisa menimbulkan konflik dan perang mulut, bisa bisa perang fisik.

Beberapa waktu lalu di Jateng saya menghadapi LSM yang begitu apriori. Saya ajak bicara, akhirnya ketemu titik temunya. Mereka tidak semua salah dan tidak semua benar, tentang pemahaman kepada DPR, Pemerintah, semua menjalankan aktifitas politik, bernegara dengan aturan undang – undang yang dibuat oleh teman- teman yang sebelumnya sehingga kita hanya melaksanakan. Tapi mereka kan gak mau tahu pokoknya tahunya

hari ini. Misalnya mengenai masalah pensiunan, kalau tidak dikuasai betul dan caleg tidak bisa menjelaskan, wallahualam.

Khusus di wilayah koordinasi Bapak, seperti kesolidannya saat ini?

Saya rasa hampir sama di seluruh tingkat nasional ini. Untuk membulatkan visi itu susah karena ego daripada pimpinan DPD, ego dari caleg kan luar biasa. Apalagi kalau ada keterikatan bukan hanya moral, tapi juga finansial ini ketua DPD akan sulit melepaskan.

Jadi, secara umum sudah siap ya untuk memenangkan Pemilu 2014?

Secara individual, terutama dari fraksi memang sudah siap, tapi yang sekarang ini kan, nasionalnya. Ada ketidaksukaan, entah karena apa, sehingga DPD memberikan hambatan hambatan, ini bahaya. Kalau bicara soliditas, ya saya bicara jujur belum 100% seperti yang kita harapkan. Saya harus bicara jujur, saya gak suka kalau depannya bicara baik, tapi nantinya ada apa-apa. Dalam pencapaian target kita juga rasional. Saya juga sampaikan pada Ketua Umum, bahwa Jateng juga tidak berani memberikan janji bahwa kita dua kali lipat kenaikannya, atau kita nomer 1.

Pada pemilu tahun depan, targetkan berapa kursi?Target disana kita bikin estimasi, kita ada 11 kursi untuk dapil

tertentu, estimasi penambahan kursi maksimal 20 kursi, tapi juga harus realistis. Bila ambil moderatnya, kita itu ambil 18 kursi. Kalau dari 11 jadi 18, kita ambil kursi 7 lagi. Bagaimana caranya? Namun kalau mau cari paling optimis itu ada posisi 16 – 17 kursi.

Untuk Yogya bisa menangkan berapa persen dari total kabupaten/kota?

Untuk Yogya saya targetkan 2 kursi karena dulu latar belakangnya, Golkar selalu dapat 2 kursi DPR RI di sana. Kalau pemenangan wilayah saya belum tahu karena tangung jawabnya wilayah. Saya belum korek sampai situ, dan saya tidak mau menjawab sesuatu yang saya tidak tahu. Jateng 1 kalau mau mencapai target maksimal 20 harus maka harus menambah 1 kursi, Jateng 2 harus bertahan 2 kursi, jateng 3 harus bertambah 1 kursi. Tapi, rata-rata harus menambah 1 kursi. Tapi ini tidak mungkin, berat, dalam tataran ideal. Daerah-daerah yang pernah mendapat 2 kursi kita ambil kembali.

Namun ini juga harus kompak. Jangan sampai menggarap konstituennya lewat satu pintu. Karena suara terbesar itu suara mengambang. Suara mengambang itu masyarakat yang suka di klaim, ini basis merah, basis hijau, ini harus kita masuk. Caranya, pendekatan secara kultur, dengan peta sosiografi tadi. Kita juga tidak boleh menggurui, secara arogansi perintah sana sini, atau pake ajudan.

Bapak sendiri nyaleg dari Dapil mana?Saya nyaleg dari Dapil Jateng III. Kebetulan tempat kelahiran

saya. Dulu raih dua kursi. Sekarang tinggal satu kursi.Berati, minimal mempertahankan kursi bapak saat ini dan

menambah satu lagi. Seperti apa peluangnya?Ya. Insya Allah. Saya sudah bikin simulasi-simulasi dan pemetaan.

Bahwa dari dapil 3 untuk tahun lalu 2004, perhitungan suara sah 1,081, 396. Total suara perhitungan kursi 1.456.558, bilangan pembaginya 161. 840. Golkar disitu hanya dapat 1,4%. Dari perolehan suara tersebut kalau mau menambah kursi, maka kita menambah 32.400. Ini kalau jumlah suara DPTnya tidak berubah, kalau bertambah ya kita harus bergerak.

Theo L SambuagaKetua Panitia Penyelenggara Rapimnas V

Partai Golkar

RAPIMNAS VPartai Golkar 2013 Siap Dilaksanakan

JAKARTA, MEDIA CENTER – Persiapan pelaksanaan Rapimnas V Partai Golkar 2013 yang akan digelar di Hotel Luwansa, Kuningan, Jakarta sudah mencapai tahap akhir. Ketua Panitia Penyelenggara Theo L Sambuaga mengatakan, Rapimnas itu sudah siap dilakukan.“Saat ini Partai Golkar telah siap untuk menyelenggarakan Rapimnas V yang akan diselenggarakan tanggal 21-23 November 2013 yang bertempat di Hotel JS Luwansa, Kuningan. Sampai saat ini persiapannya sudah tahap akhir dan dapat dikatakan sudah siap untuk melaksanakan Rapimnas,” ujar Theo kepada Media Center BKPP Partai Golkar di ruang kerjanya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (11/11/2013).Terkait pelaksanaannya, terutama soal siapa yang bisa hadir pada Rapimnas, kata Theo, semuanya sudah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD-ART). Yakni, dihadiri oleh DPP, unsur-unsur DPD Provinsi, unsur Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, unsur fraksi DPR RI, unsur Ormas sayap, dan peninjau. Total pesertanya mencapai 800 orang.Khusus dari tiap DPD Provinsi, terdiri dari tujuh orang. Yakni, Ketua, Sekretaris, Bendahara, Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu, Bidang Organisasi, Bidang Perempuan dan Bidang Pemuda.Pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut menjelaskan, agenda Rapimnas

tersebut adalah materi organisasi dan kaderisasi, materi pemenangan pemilu, materi visi Indonesia Negara Kesejahteraan 2045 dan materi pernyataan politik. Dia memaparkan, inti pokok agenda Rapimnas ini adalah mempersiapkan sebaik-baiknya mengikuti Pemilu 2014 yakni pemilu legislatif dan memenangkan Pilpres pada Juli 2014.“Dan pemilihan preseiden tersebut akan kita laksanakan dengan memenangkan ARB, karena kita sudah mendeklarasikan sejak hampir 2 tahun yang lalu bahwa ARB adalah calon presiden kita. Dan akan merumuskan sebaik-baiknya program, kegiatan dan rencana strategi untuk memenangkan pemilu caleg dan pemilihan presiden dan ini kita akan menyiapkan seluruh kemampuan kita untuk menyusun rencana strategi dan rencana operasional berbagai kegiatan untuk memenangkan. Dan kami memiliki optimisme yang kuat bahwa Golkar di bawah kepemimpinan ARB ini akan semakin kompak dan kuat dan makin mantap untuk memenangkan pemilu caleg dan pilpres,” kata dia.Terkait usulan agar Rapimnas juga dihadiri oleh DPD II, Theo mengakui banyak yang ingin ikut. Tetapi, kata dia, semuanya telah dijelaskan dan semua sudah mengetahui bahwa sesuai ketentuan konstitusi partai maka yang dapat ikut rapimnas hanya unsur DPD provinsi yakni 7 orang kemudian DPP Partai Golkar kemudian peninjau. “Jadi lebih dari itu tidak bisa karena ketentuan organisasi. Kita mendengarkan dan menghargai antusiasme tersebut. Namun dengan adanya aturan tersebut tidak baik juga jika dilanggar dan harus konsisten menjalankan aturan tersebut,” tutur dia.Menurut dia, antusiasme teman-teman tersebut menunjukan bahwa sangat bergairah untuk membicarakan persiapan pemenangan pemilu dengan teman-teman lainnya untuk pemenangan pemilu. Demikian juga terkait aspirasi pembahasan calon wakil presiden. Pada prinsipnya, terbuka atas aspirasi itu. Namun, sesuai dengan keputusan sebelumnya, Cawapres akan ditetapkan setelah Pemilu Legislatif.“Kedua ketentuannya yang sudah diatur dalam Rapim yang lalu mengenai Cawapres ditentukan oleh Ketua Umum ARB dengan mendengarkan aspirasi jajaran organisasi. Adanya usulan tentunya akan didengarkan dan disampaikan dan tentunya telah disesuaikan dengan kriteria,” tegas dia.

seputar rapimnas

Page 12: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201322 23

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

RAPIMNAS Akan Motivasi Kader Fokus Menangkan Pileg

dan Pilpres

JAKARTA, MEDIA CENTER – Pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tahun ini sangat penting. Terutama karena merupakan Rapimnas terakhir menjelang Pemilu Legislatif dan Pemilu Presidan pada tahun depan.Karena itu, pelaksaan Rapimnas kali ini menjadi kesempatan strategis untuk menyatukan seluruh komitmen dan langkah kader Partai Golkar untuk memenangkan pertarungan lima tahunan itu.Ketua Steering Committee Rapimnas 2013 Nurdin Halid yang akan digelar pada 21-23 November 2013 tersebut memaparkan apa saja yang telah dilakukan kepada Tim Media Center BKPP Partai Golkar di ruang Media Center BKPP Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (11/11/2013).“Yang pertama tentunya menyusun panduan. Panduan itu berisikan mengenai siapa yang berhak menjadi peserta Rapimnas. Yang kedua, tata tertib dan ketiga agenda acara,” ujar Nurdin. Mengenai siap yang menjadi peserta Rapimnas, Nurdin mengakui, ramai diperbincangkan diluar. Yakni, mengapa DPD II tidak diikutsertakan. Menurut dia, pelaksanaan Rapimnas itu harus sesuai aturan. Artinya taat azas, sehingga harus di sesuaikan dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga pasal 27. Dalam aturan itu dijelaskan 3 komponen yang berhak menjadi peserta yakni peserta, peninjau dan undangan. “Siapa yang menjadi peserta juga telah diatur. Dengan demikian kita menjadi taat azas. Artinya menyusun materi dan seluruhnya sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga,” jelas dia.Tentang tata tertib, kata dia, seperti biasanya, sebagaimana sudah menjadi rutinitas. Sedangkan mengenai agenda acara,

Nurdin HalidKetua Steering Commitee Rapimnas V

Partai Golkar

papar dia, akan ada tujuh pemateri. Empat dari internal Partai Golkar dan tiga dari eksternal.Dari internal, pemateri adalah Ketua BKPP Sharif Cicip Sutardjo yang membawakan materi pemenangan pemilu, Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung untuk memberikan pengarahan, Rizal Malaranggeng tentang interpretasi hasil survei dan Theo L Sambuaga tentang Visi Indonesia Negara Kesejahteraan 2045.Dari eksternal, pemateri adalah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengenai transparansi keuangan partai mengingat banyaknya aturan yang diterbitkan KPU terkait keuangan partai, dana kampanye partai dan caleg. Dua pembicara lainnya dalah dari Ketua KPU dan Ketua Bawaslu tentang penyelenggaraan dan pengawasan Pemilu.Adapun agenda Rapimnas itu, tutur Nurdin, terdiri dari empat agenda utama. Pertama, agenda pemenangan Pemilu. Karena Rapim ini merupakan Rapim terakhir sebelum Pileg dan Pilpres, jelas dia, maka Rapim akan membahas segala hal terkait strategi partai memenangkan Pemilu.“Oleh karena itu kita harus focus dalam taktik pemenangan pemilu pileg dan pilpres. Ini semua diatur baik mengenai apa visi misi golkar. Mengapa Golkar mau menang. Sehingga nanti dipahami bahwa Golkar ingin mensejahterakan rakyat. Golkar punya cita-cita namanya Negara kesejahteraan 2045. Maka nanti materinya tidak terlepas dari visi misi Partai Golkar,” jelas dia.Pembahasan itu juga mencakup bagaimana dengan infrastruktur partai yang saat ini sampai di tingkat RT/RW dapat dimanfaatkan maksimal sehingga pada saat eksekusi, yakni saat pencoblosan, hasilnya juga maksimal.Kedua, di bidang organisasi. Akan ada evaluasi terhadap kinerja partai dan bukan orang, dalam hal memenangkan seluruh kompetisi politik tahun 2010-2013 baik Pilkada atau Pilgub. Selanjutnya, setelah menang, juga harus dijaga agar tidak ada gesekan atau pertengkaran sesama kader yang bisa memecah partai sehingga nanti akan ada kode etiknya.Juga akan ada pemberian pemahaman kepada para caleg agar paham seluruh aturan. Jangan sampai nantinya didiskualifikasi. Karena itu, akan dilakukan penataran terhadap para juru kampanye, termasuk para saksi.Ketiga, agenda tentang visi Indonesia Negara Kesejahteraan 2045. Visi itu, kata dia, merupakan wujud kesiapan Partai Golkar untuk berkuasa. Dan keempat, pernyataan politik. Yakni, menyikapi berbagai aspek kehidupan bangsa, baik potensi, kelebihan maupun kelemahan. Dia pun berharap Rapimnas ini sukses yang ditandai dengan kekompakan semua kader. Karena itu dia berharap dalam Rapimnas ini seluruh kader Golkar hanya memikirkan untuk memenangkan Pileg dan Pilpres.“Seluruhnya juga sudah siap dan tinggal pengadaan dan Insya Allah Rapimnas akan jauh lebih memberikan greget serta motivasi bagi kader partai untuk memenangkan Pileg dan Pilpres,” tandas dia.

Eddy KuntadiKetua Organizing Committee Rapimnas V Partai Golkar

RAPIMNAS VPersiapan Jelang Panen Raya

Partai GOLKAR di Pemilu 2014

JAKARTA, MEDIA CENTER – Persiapan pelaksanaan Rapimnas V Partai Golkar 2013 yang akan digelar di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta sudah mencapai tahap akhir. Ketua Panitia Penyelenggara atau Organizing Committee, Eddy kuntadi mengatakan “RAPIMNAS V pada 22-23 November 2013 sudah siap dilaksanakan.”

“Secara teknis sampai saat ini persiapan Rapimnas telah mencapai 100 persen. Sebanyak 800 orang Peserta Rapimnas Partai Golkar yang berasal dari unsur pengurus DPP, unsur Dewan Pertimbangan DPP, unsur-unsur DPD Provinsi, unsur fraksi Golkar DPR RI, unsur Ormas Pendiri dan didirikan Partai Golkar, organisasi sayap Partai Golkar dan juga peninjau telah siap hadir dan mensukseskan kegiatan rapimnas” ujar ketua Organizing Committee, Edy Kuntadi kepada Media Center BKPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (11/11/2013).Ketua Organizing Committee Rapimnas ini juga menyampaikan, bahwa tujuan utama Rapimnas adalah mematangkan persiapan partai golkar dalam rangka pemenangan Pileg dan Pilpres. “Jadi Rapimnas V adalah persiapan jelang penen Raya Partai Golkar. Kan sekarang padi telah menguning, siap kita panen saat pemilu 2014” Beliau menambahkan.“Kegiatan Rapimnas ini terangkai dengan pelaksanaan perayaan peringatan HUT partai Golkar ke 49 pada tanggal 20 Oktober 2013. Dimana telah dilaksanakan rangkaian kegiatan, antara lain: Ziarah ke makam Para sesepuh Partai Golkar di TMP Kalibata, bakti sosial kepada masyarakat seperti: penjualan sembako murah, donor darah, pengobatan gratis dan pesta Rakyat”. Imbuhnya“Saya selaku ketua Organizing Committee juga menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan dalam pelaksanaan Rapimnas ini. Semoga melalui kegiatan ini, Kemenangan partai Golkar dan ARB sebagai calon presiden RI dapat kita capai di 2014” ungkap Edy Kuntadi mengakhiri wawancara singkat dengan Tim Media centreSuara Golkar, Suara Rakyat… Selamat ber- Rapimnas.

Page 13: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201324 25

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

LEBIH DEKAT DENGAN

ABURIZAL BAKRIE

Siapa yang tidak kenal dengan Aburizal Bakrie atau biasa disapa ARB. Tokoh yang satu ini, adalah pemilik usaha

Bakrie and Brothers dan di kalangan bisnis namanya cukup disegani. Bahkan majalah Globe Asia merilis kekayaan ARB mencapai $2,45 milyar atau 25 trilyun rupiah. Berkat kekayaannya ini ARB menjadi orang terkaya no-6 di Indonesia.

Sukses menaklukkan dunia usaha, Aburizal Bakrie masuk ke dunia politik. Langkah pertamanya adalah bergabung dalam kabinet Indonesia bersatu Jilid Pertama sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Belum satu tahun menjabat, di tahun 2005 ARB bergeser ke Menkokesra, sekaligus sebagai

jabatan terakhirnya di pemerintahan sampai saat ini.

Tulisan yang merupakan transkrip dari wawancara Aiman Witjaksono (Kompas TV) dangan Aburizal Bakrie ini mengungkap banyak hal seputar Pencalonan ARB sebagi Presiden di Pilpres 2014 nanti. Mulai latar belakang pencapresan, penggunaan nama ARB, sampai isu-isu kontroversial yang selama ini menghambat ARB, (seperti posisi sebagai orang terkaya, Lumpur Lapindo dan isu tentang pajak)

Dalam tayangan Kompas TV, tampak jelas keramahan dan ketegasan Aburizal Bakrie serta pandangan visionernya tentang Indonesia. Dan secara personal juga tergambar betapa ARB memiliki stamina yang luar biasa. Berikut ini, adalah sebagian dari wawancara tersebu.

Selamat menyimak.

PROFIL ARBNAMA DAN MOTIF PENCAPRESAN ARB

Aiman Witjaksono (Aiman): Akhirnya bisa berdekatan dengan Bapak (Aburizal Bakrie). Susah sekali mendekati Bapak, harus berebut dengan simpatisan partai golkar yang selalu sesak memenuhi acara-acara Bapak.

Aburizal Baktrie (ARB): Gak susah didekati. Kita memang harus dekat dengan semua, tidak hanya kalangan partai. Apalagi kalangan universitas, Pelajar dan mahasiswa. Kita harus dekat. Mereka kan calon pemimpin di masa depan. Kalau kita tidak memotivasi mereka, memberikan semangat, bangsa ini akan menjadi melempem.

Aiman: Nah, Bang Ical ... ARB: Bang ARB. Ical itu bahasa Jawa. Artinya hilang.

Jadi, kalau ada orang Jawa ditanya, “sopo presidenmu? (siapa Presidenmu?)”, lalu dijawab, “Presiden kulo Ical (Presiden saya Hilang)”, kan jadi aneh. Masak, presiden hilang. Karena itu sebut saja ARB sebagai singkatan dari Aburizal Bakrie.

Aiman: Bang ARB, kemarin saya dengar baru dari Lombok, sekarang ke Batam. Rajin bener nih ngunjungi daerah. Apa sih maksud dan tujuannya?

ARB: Sebelum ke sini, saya ke Bulukumba Sulawesi selatan. Bagi saya, kalau sudah ingin sesuatu, kerjakanlah dengan baik. Kalau ditugaskan oleh partai menjadi calon presiden, mesti kerja yang baik.

Aiman: Bukannya kampanye belum boleh?

ARB: Yang ada diketentuan itu adalah aturan mengenai peserta pemilu atau partai

politik. Nah, kalau melihat semua iklan-iklan saya, itu semua diambil dari ceramah-ceramah saya. Misalnya tentang ISLAM yang damai, itu

dari ceramah saya di masjid Raya Padang. Kalau yang ada petikan ayat inna ma’al ‘usri yusro...

itu ceramah saat peringatan isra mi’raj di depan para ulama di

Madura. Kalau dalam ceramah motivasi

seperti yang tadi saya sampaikan, yang menceritakan bahwa ayah saya yang hanya tamatan Sekolah Rakyat mampu membangun perusahaan dan memiliki karyawan ribuan, pertama kali saya sampaikan di Jawa Barat. Jadi, memang lebih banyak motivasi yang saya sampaikan.

Kepada Mahasiswa saya sampaikan jangan berpikir harus punya uang dulu, harus anak orang kaya untuk menjadi pengusaha. Kita beri contoh-contoh posisitif. Kalau kepada petani kita sampaikan apa yang harus kita berikan untuk mereka di masa depan. Dan, ini yang lebih penting, dalam setiap ceramah, saya tidak pernah mengkritik siapa saja, karena bagi saya semua pemimpin meninggalkan legasi. Semua ceramah saya berisi motivasi dan menyarankan yang baik. Saya berharap warga bangsa Indonesia tidak takut dengan kegagalan dalam membangun Indonesia.

Page 14: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201326 27

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Aiman: Jadi, ini bagian dari dakwah lah, kira-kira..?.

ARB: Ya, semacam dakwah lah. Memberikan pesan-pesan yang benar. Saya tidak pernah mengatakan pilihlah saya. Kalau di depan para akademisi, Rektor, Profesor saya berbicara dan meminta masukan mengenai Visi Indonesia 2045 yang sudah disusun dengan baik.

Aiman: Gak kejauhan tu Bang, tahun 2045?ARB: Gak dong. 2045 itu cuma 30 tahun

lagi, dan implementasinya akan dibagi dalam 3 dekade. Gak akan terasa lho.

Aiman: Dalam kegiatan roadshow seperti ini, yang paling dituju kampus atau golongan agama tertentu?

ARB: Semua golongan. Untuk Indonesia yang lebih baikAiman: Tadi saya dengar Bang ARB menyampaikan

berdasar pengalaman, kalau gak pernah gagal, gak akan pernah berhasil. Benarkah itu?

ARB: Orang harus pernah gagal. Dan maknailah kegagalan itu bagian dari proses menuju kesuskesan.

STRATEGI MEMIMPIN, MOTIF MENJADI PRESIDEN & DANA KAMPANYE

Aiman: Pak ARB ini kemarin baru dari Batam terus beberapa hari yang lalu juga muter-muter di luar kota. Gak capek Pak?

ARB: Biasa saja. Untuk menjaga biar tetap bugar perlu ngegym dan jangan banyak masalah. Pokoknya jangan banyak pikiran

Aiman: Gimana nih caranya? Padahal punya partai besar, punya perusahaan banyak.

ARB: Dalam manajmen yang paling penting adalah bagaimana memilih orang dengan tepat. Kalau orang yang dipilih tidak bisa menjalankan tugasnya, biasanya terpaksa Ketua Umum atau presiden direktur mengerjalaan sendiri. Nah itu tidak boleh terjadi. Berarti seorang pemimpin harus punya orang-orang yang tepat. Persoalan tentu harus kita pilih dan putuskan di antara banyak alternatif. Kuncinya, setelah mengambil keputusan tenang aja, gak usah dibawa ke rumah. Dibawa tenang aja. Kalau perlu, ditinggal tidur aja...

Aiman: Golkar itu sumber dayanya luar biasa. Termasuk orang-orangnya, mungkin karena partai

lama. Lihat saja sekarang saat acara Road show ini mobilnya bagus-bagus tu bang ARB.

ARB: Kalau sumber dana, itu kontribusi masing-masing orang. Partai tidak kasih duit. Yang paling penting adalah bagi seseorang yang mau maju, apakah mereka mempunyai semangat untuk maju.

Dari semua pengalaman saya memimpin organisasi, mulai dari HIPMI, Persatuan Insinyur Indonesia, KADIN, memimpin kantor perekonomian, kantor Menko Kesra, kuncinya adalah punya pembantu yang handal atau tidak.

Mengenai dana itu begini. Organisasi itu seperti sebuah ruangan. Kalau ruangan itu gelap sekalipun habis hujan pasti laron tidak masuk. Tapi kalau ruangan itu terang apalagi pas habis hujan pasti laron masuk. Begitu pula dengan partai.

Aiman: Pak ARB, Bapak memiliki 17 perusahaan, 70.000 karyawan yang berafiliasi dengan perusahaan. Mempekerjakan 70.000 karyawan, ini kan suatu kemulyaan yang luar biasa. Kemulyaan apalagi yang dicari sehingga terjun ke politik dan mencalonkan diri sebagi seorang calon presiden.

ARB: Sebenarnya, kalau sekarang, saya gak punya perusahaan. Yang punya itu Bakrie and Brothers. Heheheh. Tapi, ya Alhamdulillah. Terkait pencalonan, sebenarnya sejak kecil sampai dengan saya terpilih sebagai menko perekonomian, tidak pernah bercita-cita sebagi presiden.

Aiman: Bukankah sebelumnya aktif di Golkar?ARB: Ya masuk di Golkar, tapi gak aktif. Baru

setelah saya menjadi Menko Kesra, saya tahu

bagaimana orang sakit TBC masih sangat banyak di mana setiap hari yang meninggal 300 orang. Setiap hari lho. Di Menko Kesra pula saya tahu perkembangan orang sakit AIDS, di mana dalam presentasi perkembangan AIDS, Indonesia adalah yang tertinggi di dunia. Kemudaian saya juga menjadi lebih tahu mengenai orang miskin. Karena itu pada waktu saya membuat program penanggulangan kemiskinan saya buat 3 kluster, supaya spesifik penangananya.

Setelah mengetahui itu semua, saya merasa apa sih yang mesti saya kontribusikan dari pengalaman saya yang begitu banyak. Lalu saya berfikir dengan kondisi yang saya miliki saat ini, saya telah memiliki segalanya. Saya telah dianugrahi kekayaan yang berlimpah. Apakah saya terus senang-senang saja.

Aiman: Jadi, kalau senang-senang yang dicari, sebenarnya udah selesai?

ARB: Ya, sudah selesai. Punya anak sukses. Sholatnya juga rajin, keluarga yang baik-baik, anak-anak serta cucu yang baik. Bahkan Cucu saya, dulu ada yang kena cancer, sekarang, alhamdulillah sudah sembuh. Semua Allah telah kasih/berikan pada saya. Apa setelah Allah kasih begitu banyak, saya terus diam saja? Kemudian menghabiskan usia tua dengan jalan-jalan saja ke Amerika, ke Eropa dll. Rasanya dosa kalau itu yang saya pilih saat ini. Setelah melihat problem-problem yang beraneka ragam, akhirnya saya memutuskan menjadi calon presiden.

PROGRAM PRIORITAS ARBAiman: Orang akan mengaitkan dengan 100 hari

pertama kepemimpinan Bapak saat terpilih sebagai presiden. Apa yang akan abang ARB lakukan dalam 100 hari pertama kalau terpilih menjadi presiden RI tahun 2014?

ARB: 100 hari pertama bukan merupakan tujuan dan bukan merupakan ukuran. Yang akan saya lakukan, pertama, menjamian stabilitas keamanan. Menjaga agar indonesia aman, menjaga agar Bhinneka tunggal ika tidak dilanggar. Juga memberi pengertian bahwa HAM tidak hanya monopoli sipil, tapi juga dimiliki oleh para penjaga keamanan, dimiliki oleh polisi dan tentara.

Yang kedua kita harus tunduk pada kontrak-kontrak yang telah ada. Baru berikutnya adalah keputusan mengenai (peningkatan) infra struktur.

Aiman: Kenapa kemanan yang pertama? Bukan kesejahteraan, bukan kemakmuran?

ARB: Kesejahteraan adalah tujuan pembangunan. Sedang keamanan merupakan salah satu prasyarat atau prasaranannya.

Aiman: Koruptor terkait dengan keamanan?ARB: Korupsi bukan terkait dengan kemanan. Korupsi

itu terkair dengan pembangunanan. Nah, pemberantasan korupsi memang harus kita teruskan. Usaha-usaha untuk menanggulangi korupsi kita teruskan. Kita perkuat peran KPK.

Aiman: Jadi sudah benar apa yang dilakukan oleh KPK. Perlukah ada hukuman mati?

ARB: Saya ini orang beragama, dan saya tidak setuju dengan hukuman mati. Yang bisa mencabut nyawa seseorang hanya Allah. Kalau kita tegas, maka tidak akan ada orang yang mengatakan bahwa korupsi itu mudah. Tapi kalau kita tidak tegas, semua orang bisa (berani) korupsi.

Aiman : Salah satu kelebihan dari pengusaha adalah rencana jangka panjang. Kita pernah kenal planning, actuating, organising dan controling. Kalau Bang ARB jadi presiden, ada visi 2045 yang jadi panduan. Tapi, apa target jangka pendeknya?

ARB: Tadi saya sudah katakan, Pertama keamanan. Kedua, pengembangan ekonomi mikro. Bahkan saya berharap (pertumbuhan ekonomi Indonesia) bisa mencapai 8-10 %. Jangan terlalu konservatif dalam me-manage negara. Yang ketiga: pemerataan. Harus ada smart intervention dari pemerintah untuk menangani masalah-masalah kesejahteraan masyarakat. Yang keempat adalah nasionalisme baru Indonesia. Economic grouth, Pemerataan, Kemanan dan Nasionalisme baru Itu yang harus kita lakukan sejak dari sekarang dan sampai kedepan.

Page 15: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201328 29

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

ARB orang yang tidak pernahmelanggar 4 pilar kebangsaan.

Tidak pernah mengkhianati konstitusi, tidak pernah mengkhianati Negara

Kesatuan Republik Indonesia,tidak pernah mengkhianati Pancasila

dan tidak pernah mengkhianati Bhineka Tunggal Ika. Sangat demokratis dan tidak pernah mengintimidasi. Hanya kelamahannya satu. Dia bukan orang

Jawa. Nah ini harus dilengkapi dengan Wakil Presiden dari Jawa.

-Muladi(Mantan Menteri Kehakiman dan Gubernur Lemhanas)-

MENGHORMATI IBU DAN MENCINTAI KELUARGA.

Aiman: Masih kurang lebih satu tahun ke depan (baru akan pilpres). perjalanan masih panjang. Tapi Bang ARB telah rajin ketemu dengan pengurus-pengurus daerah. Tadi ke kampus juga. Tentunya ada sesuatu yang dikorbankan dari sisi pendanaan. Berapa sih sebenarnya dana yang dihabiskan untuk setiap kegiatan?

ARB: Dana itu, mau seribu atau seratus habis juga. Ya kita pilih seratus saja.

Aiman: Yang sudah dipersiapkan untuk pilpres?ARB: Gak ada yang disiapkan. Apa yang ada dikantong

kita jalankan saja. Nah apa yang ada pada teman-teman ya dikasih aja...

Aiman: Capres yang lain pasti ketakutan, karena capres yang satu ini dapat dikatakan capres paling kaya di antara capres-capres lain yang disebut-sebut akan maju pilpres pada tahun 2014 mendatang

ARB: Ya, gak tahu juga ya. Kalau saya disebut kaya, dulu tahun 2008 saya terkaya di Southeast Asia kan.

Sekarang saya masuk nomer 40 aja tidak. Tapi gak papa. Soal terkaya belum tentu juga.

Aiman: Kenapa sih menurun, dari 2008 ke sekarang?ARB: Satu bayar Lapindo. Gak salah tapi harus bayar 1

milyar dolar. Itu besar juga.Aiman: Penurunannya besar juga ya bang? Dari orang

nomer 10?ARB: Kok nomer 10? Nomer 1 di Asia Tenggara. Bukan

hanya di Indonesia. Dan belum pernah juga, lho, ada orang Indonesia asli yang masuk nomer 1. Itu satu sejarah yang menandakan bahwa orang Indonesia asli bisa kok, bersaing dengan saudara-saudaranya yang bukan asli. Saya tidak mau mendikotomikan itu. Tapi itu fakta sejarah.

Aiman: Aburizal Bakrie sangat menghormati ibunya. Ketika kasus Lapindo (terjadi), sekalipun tidak salah namun diminta membantu oleh ibunya. Kemudian soal capres juga tidak boleh diumumkan sebelum ibu meninggal. Betul, begitu Bang? Kenapa taat sekali sama ibu?

ARB: Ibu itu mengandung kita 9 bulan 10 hari. Membesarkan kita, mendidik kita, memberitahuan kita mana yang baik mana yang buruk. Itu seorang ibu. Sorga di bawah telapak kaki ibu.

Aiman: Abang percaya apa yang dikatakan ibu dan itulah yang terbaik dan dikehendaki oleh Tuhan?

ARB: Iya. Dan seumpamanya kita punya alasan lain, kita sampaikan. Seperti saya menerangkan kenapa saya mau jadi presiden.

Aiman: Apa yang Bang ARB jelaskan waktu itu?ARB: Saya menerangkan dari pengalaman saya

sebagai Menko Kesra, saya tahu masih banyak masalah yang belum diselesaikan. Dan tidak banyak orang diberi kesempatan untuk mempunyai pengalaman seperti saya.

Aiman: Saya tertarik juga untuk menanyakan: Apa ibu betul-betul melihat isi media dan yang lain. Dan melihat suara-suara di luar sana yang mencibir Abang, dan betul-betul merasakan betapa sedihnya seorang ibu anaknya diperlakukan seperti itu?

ARB: Ya. Dia kan perempuan. Sama juga dengan anak saya yang perempuan. Karena dia sayang, dia tahu ayahnya tidak begitu. Sebagai seorang Ibu yang tahu anaknya tidak begitu, dia merasa sangat sedih.

Aiman: Dulu waktu mau mencalonkan diri sebagai presiden, kabarnya juga meminta izin ama istri ya Bang?

ARB: Iya dong. Bukan minta izin, tepatnya memberitahukan niat say, kepada istri. Istri mengatakan tidak setuju.

Aiman: Awalnya tidak setuju semua?ARB: Tapi sekarang sudah setuju semuaAiman: Ini terkait dengan keluarga ini Abang. Ada tidak

pesan yang ingin disampaikan kepada pemirsa, apa sih yang bisa di ambil dari pelajaran ini?

ARB : Kekuatan dari keluarga Bakrie adalah persatuan dari anak-anak Bakrie. Sangat menyedihkan jika keluarga ribut, antara ibu dengan bapak, (ibu) dengan anak, antara anak dengan anak yang lain ribut karna harta. Kalau itu terjadi segalanya akan runtuh. Memang, dalam keluarga pun selalu ada yang lebih berada dan yang memiliki keurangan. Kunci daripada kemampuan memanaj kebersamaan. Itu semua, saya jadikan juga peraturan perusahaan. Kunci lainnya adalah pendidikan. Karena orang yang tidak berpendidikan akan mencari uang, tapi orang yang berpendidikan akan mencari sukses

Aiman: Bedanya apa bang?ARB: Beda. Yang satu mencari sukses, yang satu

mencari uang. Sukses mengakibatkan uang datang kerena sukses. Dia tidak cari uangnya tapi cari suksesnya. Kalau misalnya (cuma cari uang) dia mencatut saja, sudah dapet uang. Tapi

Page 16: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201330 31

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

bukan suksesnya. Sukses didefinisikan, misalnya lapangan kerja yang besar. Moto ayah saya kan “satu sen daripada usaha group keluarga Bakrie, harus berguna bagi masyarakat”.

ELIGIBILTAS ARB PALING TINGGI DIBANDING CAPRES LAINNYA.

Aiman: Kalau kita liat survey Komapas, ni Bang, Abang ini luar biasa, pertama Pak Jokowi yang kedua Prabowo, dan Abang menembus nomer Tiga

ARB: AlhamdulilahAiman: Gimana

rahasianya itu bang?

ARB: Dekati rakyat, saya kira. Alhamdulilah, kalau kita liat elektabilitas saya dari survey Kompas ditambah dengan eligibilitas saya, berarti saya nomer satu.

Aiman: Apa maksudnya Bang?

ARB: Eligibel artinya apakah saya atau siapa pun yang bisa mendapatkan dukungan (partai) sebagai capres. Kalau partainya kurang dari 20% suara atau susah untuk mendapatkan angka 20% dari kursi parlement, sulit didukung untuk jadi capres. Jadi kalau melihat survey dari Litbang kompas yang eligibel itu cuman dua; ARB dan Mega

Aiman: Karena partainya?ARB: Karena eligibel-nya. Jadi, partainya yang mungkin

bisa mencapai angka 20%, baik sendiri maupun bergabung, itu hanya 3; partai Golkar, PDIP, dan partai Demokrat. Apalagi kalau kita liat survey sekarang ini, dari dua lembaga survey yang sangat berpengalaman yaitu dari Saeful Mujani dan dari Deni JA. Kalau kita lihat, hanya tiga partai yang eligibe. Dan tiga yang eligibel itu yang pertama adalah Golkar yang menetapkan saya. PDIP kemungkinan besar Megawati. Kalau Megawati

maju pasti dia bisa untuk jadi eligibel. Kalau yang lain, (saya nggak tahu).

Aiman: Jokowi misalnyaARB: Siapa yang mau kasih (rekomendasi

pencapresan)?Aiman: Belum tahu...ARB: Karena itu saya pakai eligibel. Kalau pak Jokowi

itu didukung oleh partai PDIP dia eligibel, tapi kalau Megawati yang didukung partai PDIP maka dia yang memiliki eligibelitas. Sekarang ini ketua umum partai politik itu sangat eligibel. Yang

lain belum eligibel. Demikian pula kalau kemudian pak Prabowo bisa mendapatkan satu (dukungan dari) gabungan partai politik dan mencapai 20% kursi di parlemen, baru beliau eligibel. Kalau dilihat dari eligibelitas berdasarkan

survey Kompas, bisa dilihat antara eligibelitas dan elektabilitas yang paling tertinggi adalah ARB. Itulah realitasnya.

Popularitas, biar setinggi apapun elektabilitiasnya, kalau tidak dicalonkan dan mendapatkan dukungan 20% suara di parlemen dia tidak akan bisa maju. Undang-undang seperti itu

Aiman: Kalau (sekedar) mau, banyak orang populer dan elektabilitas lebih tinggi?

ARB: Gak juga. Kalau (versi) Kompas kan Cuma 3. Keempat Ibu Megawati yang ke-5 Jusuf kalla. Dari yang 5 ini yang tertinggi kan ARB. Kompas gak main-main bicara itu kan? Kalau yang mau (jadi presiden) memang banyak.

INTEGRITAS SOSOK ARB DALAM MENJAWAB KONTROVERSI-KONTROVERSINYA

LAPINDO DAN KASUS-KASUS KONTROVERSI ARB1994: Keberhasilannya menjabat 10 tahun ketua

KADIN meskipun kepemimpinannya tidak disetujui oleh Soeharto

2006: Tragedi Lumpur Sidoarjo. Aburizal Bakrie harus mengganti rugi hingga lebih dari 8 Trilyun

2009: Bersitegang dengan Srimulyani karena perdagangan saham Bumi. Sri Mulyani mundur dari menteri keuangan.

2010: Gayus Tambunan (tersangka kasus dugaan penggalapan pajak) mengaku menerima dana 3 juta US $ dari Group Bakrie untuk menangani perkara pajak di tiga perusahaan bakrie

Aiman: Adalagi permasalahan pak, soal mampu; apa yang bisa Bapak katakan kepada pemirsa seluruh indonesia terkait dengan kemampuan Bapak?

ARB: Kalau jual kemampuan, rasanya pengalaman saya paling banyak. Tetapi di dalam pemilihan di Indonesia (yang menentukan pemenenag adalah) apakah seseorang disukai atau tidak. Kalau pengalaman, rasanya saya paling banyak

Iman: Terkait dengan nilai Bapak yang sangat luar biasa... Tiba-tiba sekarang nomor tiga elektabiliytasnya...

ARB: Ya gak tiba-tiba. Sebelumnya nomor lima, terus naik nomer empat, terus nomer tiga. Insya allah selanjutnya nomer dua dan kemudian nomer satu.

Aiman: Izinkan saya bertanya tentang hal-hal yang banyak ditanyakan orang. Kata orang sosialisasi Pak Aburizal Bakrie itu luar biasa. Termasuk di televisi milik Pak Aburizal sendiri?

ARB: Saya kira, itu harus. Bukan hanya (di televisi-televisi nasional), tapi di televisi daerah-daerah juga banyak. Ceramah-ceramah saya di berbagai tempat, perlu disosialisasikan. Saya bukan kampanye pilih saya, saya mengatakan para pemuda harus bersemangat. Saya berikan contoh ayah saya pendidikannya sekolah Dasar punya sepuluh ribu pegawai, kalau mereka pendidikannya lebih tinggi dari sekolah dasar, mereka di SMK, mereka mesti bisa punya pegawai lebih dari sepuluh ribu. Iya begitu, kan?

Aiman: Ada cibiran-cibiran terhadap Bapak terkait dengan kasus pajak yang dilontarkan Gayus Tambunan kemudian Lapindo?

ARB: Gayus Tambunan kan sudah memberikan klarifikasi di Televisi. Dia katakan dia itu disuruh. Dia diambil dari tahanan disuruh pergi ke Bali untuk salaman dengan ARB. Udah disiapkan semua televisi (untuk meliput). Ternyata Allah itu kasih jalan lain. Pada hari Jum’at itu saya mesti ke Palembang. Baru datang hari Sabtu. Seluruh kru televisi dan orang-orang yang merencanakan ini pulang ke Jakarta. Dia pikir saya gak datang, saya datang hari sabtu. Mereka udah gak ada. Itu penjelasan Gayus Tambunan. Jadi jelas ada yang menyuruh Gayus.

Aiman: Gak coba diselidiki siapa dan lain sebagainya?ARB: Dia sudah disebut, kok.Aiman: Oleh siapa?ARB: Oleh Gayus Tambunan. Gayus sudah jelaskan,

siapa yang menyuruh dia, siapa yang kasih tau semua.

Lapindo itu sebetulnya paling gampang penjelasannya. Pertama: kalau bersalah, bangkrutin saja. Selesai kan? Saya gak usah bayar apa-apa. Dalam undang-undang Perseroan Terbatas, seorang pemegang saham hanya bertanggung jawab atas sahamnya. Mungkin saham keluarga saya di Lapindo cuma 5%. Yang lain bukan.

Perlu dipahami, Pada saat kejadian, 32% saham PT Lapindo Brantas dimiliki oleh PT Medco Energi, 18% saham dimiliki oleh PT Santos Australia. 50% aiaanya dimiliki PT Energi Mega Persada Tbk. Nah, 30% saham PT Energi inilah yang dimiliki Bakrie and Brothers. Itu berarti 30% dari 50% sama dengan 15%. Dan keluarga saya hanya memiliki 30% dari saham Bakrie Brothers. Jadi saham saya di Lapindo cuma 4,5%.

Page 17: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201332 33

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Sebenarnya, jika mau ambil gampangnya dalam kasus Lapindo, kalau Lapindo dianggap bersalah, bangkrutin saja. Selesai masalah. Gak ada tanggung jawab, selain sebesar kepemilikan saham. Barangkali cuman 5 juta rupiah.

Yang kedua. Masuk (ranah) hukum, Lapindo dinyatakan tidak bersalah, bahkan sampai di tingkat Mahkama Agung. Tapi ibu saya mengatakan: “kamu kan rezeki-nya kan banyak. Bantulah mereka”. Saya bantu mereka dengan Beli ganda. Bukan ganti rugi. Tanah dan bangunan dibeli 20 kali lipat harga NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak). Yang punya sertifikat dibayar lebih dulu. Yang punya Girik, patok C, patok A kita bayar juga meski belakangan. Bahkan yang hanya mengaku punya rumah, punya tanah, di bawah lumpur, tanpa ada sertifikat, surat tanah apapun, hanya modal berani sumpah pocong juga dibayar. Meski pada waktu sumpah pocong dari 100% yang mengaku tinggal 10%. Yang 10% itulah kita bayar.

Jadi, kalau kita bayar 20% dari angka kesepakatan, kemudian dikalikan 20 x harga NJOP berarti sudah dibayar 4 kali NJOP. Artinya, meski baru dibayar 20% sudah 4x NJOP keseluruhan tanah.

Nah uang yang sudah dikeluarkan itu tidak bisa keluar dari perusahaan. Karena itu ambilah dari kantong pribadi

Aiman: Itu yang akhirnya membuat menurun (peringkat orang terkaya)...

ARB: Jumlahnya berapa? 9 trilyun dari kantong sendiri. Kalau saya mau paling mudah sebenernya, bangkrutkan saja. Kalau 9 T untuk kampanye barangkali saya sudah 8 kali jadi presiden.

Ada fakta politik menarik lain tentang Lumpur lapindo. Kalalu kita liat, ternyata elektabilitas ARB paling tinggi di Jawa Timur adalah di Sidoarjo. Kenapa bisa demikian? Karena mereka, rakyat Sidoarjo tahu apa yang dilakukan keluarga Bakrie.

Bayangkan...., Rumah gubuk, dapat gati rumah mewah. Rumah baru besar sekali. Mereka bisa naik haji berkali-kali. Mereka lihat bahwa ini anugrah Tuhan melalui keluarga Bakrie. Karena itu elektabilitas ARB paling tinggi di Jawa Timur adalah di Sidoarjo.

Kalau saya mau jadi Presiden tidak perlu saya selesaikan, tapi pakai saja uangnya untuk modal Capres. Tapi karna perintah ibu saya jelas, “kamu kan rizkinya banyak...” maka saya bantu mereka. 9 T, itu lebih dari 1 Milyar Dollar.

Aiman: Kalau masih ada demo-demo karena masih ada yang belum dibayar, termasuk Presiden juga mengataka (demikian), itu gimana?

ARB : Iya benar. Yang belum dibayar itu dari perjanjian jual beli. Bukan ganti rugi. Perjanian jual beli antara saya dengan orangnya termasuk yang sumpah pocong. Kalau yang dibayar sudah 90% atau 80 % dikali 20 kali lipat berarti mereka sudah terima 16 kali. Itu besar sekali.

Aiman: Pak ARB, sebagai penutup, ini ada 5 kuis:

1. Politisi apa pengusaha?ARB: Sekarang politisi

Aiman: 2. Golkar menang atau ARB Presiden ?

ARB: Dua-duanya. Aiman: Kalau salah satu?ARB: Gak ada salah satu, keduanya

benar

Aiman: 3. Kejujuran apa kemakmuran?ARB: Kejujuran

Aiman: 4. Golkar atau usaha Group Bakrie?

ARB: GOLKAR lah....

Aiman: 5. Demokrat atau PDIP? Pilih (koalisi )yang mana?

ARB: Gak ada pilih-pilih. Tetap Golkar.

Oleh Hidayaturohman*Peneliti Sosial, bekerja di Freedom Institute, Jakarta.

Sebagaimana dilansir banyak media massa, Partai Golongan Karya (Golkar) akan melaksanakan Rapat Pimpinaan Nasional (Rapimnas) ke-V pada tanggal

21-23 November 2013. Bagi Partai Golkar Rapimnas kali ini sangat penting karena merupakan Rapimnas terakhir menjelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presidan dan Wakil Presiden (Pilpres) tahun 2014 nanti.

Sebagai partai modern dangan pengalaman panjang sebagai the ruling party, pada masa Orde Baru, Partai Golkar memang telah menancapkan tekadnya untuk menjadi pemenang pada pemilihan umum anggota legislatif (pileg) dan pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres). Komitmen itu sering

digelorakan oleh para pengurus dan simpatisan partai Golkar dengan ungkapan: Padi telah menguning, tiba saatnya, tahun depan, Golkar melakukan panen raya.

Bagi para kader Partai Golkar, Rapimnas yang ke-V Partai berlambang beringin ini dapat dimaknai sebagai warming up, ritual tarian pesta menyambut panen raya. Partai Golkar memang layak berbangga, sebab hampir semua lembaga survey independen, me-release potensi kemenangan partai Golkar pada pemilu 2014. Tentu saja, Rapimnas kali ini juga sekaligus menjadi momentum Partai Golkar untuk menyatukan seluruh komitmen dan langkah kader Partai Golkar dalam rangka memenangkan pertarungan lima tahunan itu. Terlepas dari berbagai ragam pemaknaan para kader Partai Golkar terhadap Rapimnas ke-V nanti, melalui artikel ini penulis bermaksud menitip satu agenda penting; Jadikan Rapimnas sebagai ajang untuk meneguhkan komitmen ‘Memajukan Bangsa, Mensejahterakan Rakyat’.

Dalam sistem pemerintahan yang demokratis, keberadaan sebuah partai politik sangat penting. Tidak akan ada pemerintahan demokratis, tanpa peran serta dan eksistensi partai politik di dalamnya. Partai politik berperan sebagai penyalur aspirasi dan artikulasi sebuah tuntuan politik, sekaligus sebagai agregasi kepentingan masyarakat. Partai politik juga berfungsi sebagai wadah bagi warga negara untuk mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan secara umum yang berkaitan dengan hajat orang banyak.

Fungsi partai politik seperti itu dikenal sebagai fungsi representasi. Reperesentasi menunjukkan kapasitas partai untuk merespon dan mengartikulasikan pandangan-pandangan pengurus maupun pemilihnya. Dalam bahasa teori sistem, partai politik merupakan “saluran resmi dan utama” yang memastikan bahwa pemerintah akan melaksanakan apa yang menjadi kebutuhan dan tuntutan warga negara secara luas.

Sebagai salah satu partai terbesar di Indonesia, Partai Golkar selalu memiliki agenda setting penataan kebangsaan dan kenegaraan. Rapimnas merupakan

OPINI

GOLKAR DAN KOMITMEN MEMAJUKAN BANGSA - MENSEJAHTERAKAN RAKYAT

(Menyambut Rapimnas ke-V Partai Golkar)

Page 18: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201334 35

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

momentum peneguhan komitmen untuk mewujudkan visi Indonesia 2045 dalam rangka memajukan Bangsa. Dan sebagaimana yang penulis pelajari dari beberapa sumber, Visi Indonesia 2045, tampaknya merupakan program kerja penataan kebangsaan yang ditawarkan oleh Partai Golkar kepada warga negara sebagai bagian dari fungsi partai politik.

Visi Indonesia 2045 adalah sebuah blueprint pembangunan jangka panjang hingga tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia, di mana Indonesia akan menjadi Negara Kesejahteraan; Bersatu, Maju, Mandiri, Adil, dan Sejahtera. Secara umum, Visi Indonesia 2045 menekankan prioritas pembangunan pada sektor: Reformasi Birokrasi, Pendidikan, Kesehatan, Industri, Pertanian, Kelautan, Infrastruktur, UMKM dan Koperasi. Keseluruhan prioritas tersebut, akan dilaksanakan secara simultan dan terintegrasi melalui Catur Sukses Pembangunan Nasional, yakni: Pertumbuhan, Pemerataan, Stabilitas dan Nasionalisme Baru. Sedangkan tahapan pelaksanaannya dirancang dalam tiga tahapan dasawarsa.

Dasawarsa Pertama, 2015-2025: Menetapkan Fondasi Menuju Negara Maju. Targetnya, antara lain: (1) Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan naiknya pendapatan perkapita masyarakat. (2) Terciptanya lapangan kerja yang luas sehingga dapat mengurangi angka pengangguran. (3) Menurunnya Tingkat kemiskinan absolute hingga 8 persen pada tahun 2020. Skenario pembangunan nasional pada dasawarsa ini untuk membangun fondasi yang kokoh bagi proses transisi Indonesia menjadi negara maju.

Dasawarsa Kedua, yaitu 2025-2035: Mempercepat Pembangunan di segala Bidang Memasuki Negara Maju. Dalam dasawarsa ini, Indonesia dicita-citakan sudah siap menjadi negara maju. Skenario dan target-target yang ingin dicapai pada dasawarsa ini, antara lain: (1) Pertumbuhan ekonomi ditargetkan rata-rata 10-11 persen per tahun, (2) pendapatan per kapita pada tahun 2035 ditargetkan sebesar US$21.000-23.000, (3) angka indeks pembangunan manusia (IPM) ditargetkan 0,86.

Sedangkan Dasawarsa Ketiga, 2035-2045: Memantapkan Indonesia sebagai Negara Maju. Sebagai Negara maju, Indonesia dituntut melalukan konsolidasi untuk mempertahankan statusnya. Skenario dan target yang ingin dicapai pada dasawarsa ini, antara lain: (1) pertumbuhan ekonomi melambat pada tingkat 6-7 persen, (2) target PDB per kapita pada tahun 2045 adalah US$41.000, (3) perekonomian tumbuh dan berkembang dengan ditopang oleh inovasi dan produktivitas yang tinggi, (4) angka indeks pembangunan manusia ditargetkan 0,91,

Dari mempelajari gambaran dan garis besar Visi Indonesia 2045 tersebut, penulis melihat kesungguhan Partai Golkar dalam upaya untuk kembali menata pembanguan Indonesia secara sistematis, terencana dan mengikuti panduan yang jelas. Jika hal itu dapat

dikukuhkan dalam rapimnas, maka komitmen Partai Golkar untuk memajukan bangsa dan mensejahterakan rakyat, penulis yakin, bakal disambut dengan dukungan segenap rakyat Indonesia. Hal ini sekaligus juga akan mengukuhkan identitas partai Golkar sebagai The Party of Ideas, sebuah partai yang meletakkan ide dan gagasan menjadi instrumen politik, menjadikan karya nyata sebagai

rayuan politik, bukan mengandalkan intrik atau fitnah politik.

Jika demikian yang terjadi dalam rapimnas, maka Rapimnas ke-V Partai Golkar akan menjadi lebih bermakna bagi bangsa dan Rakyat Indonesia. Bukan semata-mata berkutat dengan agenda internal Partai untuk memenangkan pemilu dan pilpres 2014, namun juga sebagai bagian dari peneguhan komitmen partai yang mengibarkan semboyan “Suara Golkar Suara Rakyat” untuk memajukan bagsa Indonesia dan mensejahterakan rakyat.

Selamat ber-Rapimnas. Semoga membawa kemaslahatan bagi kesejahteraan seluruh Rakyat dan Bangsa Indonesia.

Page 19: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201336 37

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Visi Negara Kesejahteraan 2045adalah sebuah blueprint pembangunan jangka panjang yang ditawarkan Partai

Golkar dengan tujuan pada tahun 2045, bertepatan dengan 100 tahun

kemerdekaan Indonesia,negeri ini menjadi Negara

Kesejahteraan, yang Bersatu, Maju, Mandiri, Adil, dan Sejahtera.

Secara umum, Visi 2045 menekankan prioritas pembangunan pada sektor: Reformasi Birokrasi, Pendidikan, Kesehatan, Industri, Pertanian, Kelautan,

Infrastruktur, UMKM dan Koperasi. Keseluruhan prioritas ini dilaksanakan secara simultan dan terintegrasi melalui Catur Sukses Pembangunan Nasional, yakni : Pertumbuhan, Pemerataan, Stabilitas dan Nasionalisme Baru.

1. Pertumbuhan Pertumbuhan yang berkualitas bukanlah pertumbuhan yang dihasilkan oleh strategi yang growth oriented dan berbasis paham market fundamentalism. Sebab, selain akan mengabaikan prinsip dan dimensi pemerataan, juga akan berpihak kepada sekelompok kecil pelaku yang kuat. Karenanya, ia akan cenderung melakukan akumulasi modal untuk mengejar keuntungan ekonomis setinggi-tingginya.

2. Pemerataan Adalah perspektif yang diorientasikan untuk mengatasi segala bentuk kesenjangan. Karenanya, pembangunan harus mengembangkan mekanisme dan strategi yang menjamin pemerataan antarwilayah, antardaerah, antarsektor, antarkota dan desa, maupun antarpusat dan daerah. Aktivitas ekonomi dan sumber daya pembangunan harus disebar merata di wilayah Jawa dan luar Jawa, di kawasan timur dan barat Indonesia, di daerah yang kaya maupun miskin sumber daya, di sektor produktif maupun tidak, di desa dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote.

3. Stabilitas Adalah perspektif pembangunan nasional yang berorientasi pada terciptanya sistem politik nasional yang efektif, demokratis, stabil, berlandaskan hukum dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sukses stabilitas juga berarti kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, tegaknya kedaulatan negara dan integrasi nasional, terwujudnya pertahanan dan keamanan nasional sebagai landasan yang kokoh bagi peningkatan kesanggupan negara dalam melindungi segenap bangsa.

4. Nasionalisme BaruDapat diterjemahkan secara sederhana sebagai perspektif pembangunan nasional yang berorientasi pada reinterpretasi dan reaktualisasi nilai-nilai nasionalisme Indonesia. Tujuannya untuk menjawab dinamika tantangan dan perubahan geopolitik, geoekonomi dan geostrategis baik secara nasional maupun internasional. Nasionalisme baru merupakan energi baru bangsa Indonesia untuk mengukir kembali peradaban-peradaban yang agung yang seakan terabaikan oleh keniscayaan globalisasi dan kecenderungan primordialisme sempit dan politik identitas. Dengan semangat nasionalisme baru, kita tidak perlu takut, menghindari atau memusuhi globalisasi, melainkan memampukan kita untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang globalisasi bagi pemenuhan kepentingan nasional di segenap aspek.

TAHAPAN PERENCANAAN

Dalam rangka melaksanakan pembangunan menurut Visi 2045, ada beberapa tahapan pelaksanaan yang dirancang sebagai berikut:

• Dasawarsa Pertama, 2015-2025 : Menetapkan Fondasi Menuju Negara Maju.

Targetnya, antara lain: (1) Pertumbuhan ekonomi rata-rata 8-9 persen, (2) Pendapatan per kapita sekitar US$10.000-12.000, (3) Terciptanya lapangan kerja yang luas sehingga pengangguran sebesar 6 persen pada tahun 2020 dan menjadi 4 persen pada tahun 2025, (4) Pekerja di sektor informal ditargetkan 45 persen pada tahun 2020 dan 65 persen pada tahun 2025, dan (5) Tingkat kemiskinan absolut 8 persen pada tahun 2020 dan turun menjadi 5 persen pada tahun 2025.

Skenario pembangunan nasional pada dasawarsa ini untuk membangun fondasi yang kokoh bagi proses transisi Indonesia menjadi negara maju dengan uraian sebagai berikut:

1. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, pemerataan pembangunan dan pendapatan, serta pengurangan pengangguran dan kemiskinan.

2. Kebijakan fiskal yang akomodatif.3. Pembangunan infrastruktur yang andal.4. Revitalisasi industri manufaktur.5. Revitalisasi industri pertanian, kehutanan dan

perikanan6. Revitalisasi sektor mineral, sumber daya alam, dan

energi.7. Perdagangan yang kompetitif di dalam dan luar

negeri.

VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045

8. Sektor keuangan yang mendukung sektor riil.9. Meningkatkan kemampuan iptek (ilmu pengetahuan

dan teknologi) dan inovasi• Dasawarsa Kedua, yaitu 2025-2035, tahapan

pembangunannya disebut “Mempercepat Pembangunan di Segala Bidang Memasuki Negara Maju”.

Dasawarsa ini, Indonesia sudah siap menjadi negara maju. Skenario dan target-target yang ingin dicapai pada periode ini, di antaranya: (1) pertumbuhan ekonomi ditargetkan rata-rata 10-11 persen per tahun, (2) pendapatan per kapita pada tahun 2035 ditargetkan sebesar US$21.000-23.000, (3) investasi penelitian dan pengembangan ditingkatkan menjadi 2 persen dari PDB, (4) angka indeks pembangunan manusia (IPM) ditargetkan 0,86, (5) defisit anggaran pemerintah tidak melebihi 2 persen dari PDB, tingkat inflasi 2-3 persen, utang pemerintah terhadap PDB pada kisaran 18 persen, (5) bahan mentah pertanian dan pertambangan telah dapat dikelola dalam negeri. Rata-rata penguasaan lahan garapan pertanian ditargetkan mencapai 3 hektare per kepala keluarga, (6) jaminan sosial yang bertumpu pada sistem kerja sama pemerintah, swasta dan keluarga sudah harus mampu memberikan jaminan yang memadai pada mereka yang tidak bekerja dan masa pensiun pada kondisi usia harapan hidup rata-rata mencapai 78 tahun.

• Dasawarsa Ketiga, 2035-2045, yang disebut “Memantapkan Indonesia sebagai Negara Maju.

Pada masa ini, Indonesia sebagai negara maju melalukan konsolidasi untuk mempertahankan statusnya. Skenario dan targetnya, di antaranya: (1) pertumbuhan ekonomi melambat pada tingkat 6-7 persen, (2) target PDB per kapita pada tahun 2045 adalah US$41.000, (3) perekonomian semakin ditopang oleh inovasi dan produktivitas yang tinggi, dengan sumbangan TFP dalam pertumbuhan mencapai 70 persen, (3) investasi untuk penelitian dan pengembangan ditingkatkan menjadi 3 persen dari PDB, (4)

angka indeks pembangunan manusia ditargetkan 0,91, (5) kesejahteraan masyarakat menjadi sangat tinggi dengan tingkat ketimpangan pendapatan yang rendah, (6) rata-rata penguasaan lahan garapan mencapai 5 hektare per kepala keluarga, (7) pendaftaran pada pendidikan tinggi telah mencapai 45 persen. Rasio antara mahasiswa sains dan teknik dengan sosial adalah 65 berbanding 35. Jumlah saintis dan ahli teknik memadai bagi perkembangan inovasi yang menjadi andalan bagi perkembangan ekonomi, dan lain-lain.

Itulah secara garis besar gambaran atas Visi Indonesia 2045. Ini merupakan salah satu bukti dari komitmen Partai Golkar yang menyatakan diri sebagai The Party of Ideas, sebuah partai yang meletakkan ide dan gagasan menjadi instrumen politik, bukan intrik atau fitnah politik.

Karena itu, di tengah dinamika kehidupan nasional yang diwarnai oleh intrik-intrik, bahkan fitnah-fitnah politik, Partai Golkar tidak ikut larut ke sana, dan tetap konsisten sebagai The Party of Ideas untuk memberikan sumbangsih secara

konseptual bagi te rs e l e n g ga ra nya p e m b a n g u n a n nasional di segenap bidang kehidupan.

Hal ini penting tegaskan, sebab salah satu faktor yang menyebabkan bangsa ini kurang maju, karena tradisi intelektual di kalangan elit bangsa kurang mengakar, bahkan sebaliknya sangat diwarnai oleh hal-hal yang bersifat pragmatis. Hal ini sangat berbeda dengan apa yang pernah diteladankan oleh para pendiri negara, yang secara konsisten menjadikan ideologi dan intelektualitas sebagai landasan dan orientasi perjuangannya.

Viva ARB.....!!!

Page 20: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201338 39

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Happy Bone Zulkarnaen

Sekilas Visi Negara Kesejahteraan 2045JAKARTA, MEDIA CENTER – Apa yang akan dilakukan Partai Golkar dan Calon Presidennya bila memenangi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden? Ini menjadi pertanyaan penting di publik. Berbeda dengan partai dan capres lain, Partai Golkar telah memiliki jawaban

atas pertanyaan itu. Hal itu tertuang dalam apa yang disebut dengan Visi Negara Kesejahteraan 2045. Ya, sampai 2045. Tidak untuk lima, sepuluh atau 20

tahun mendatang. Tapi hingga 30 tahun mendatang.Lalu, apa sih sebenarnya isi Visi tersebut?

Sekretaris Komite Blue Print Visi Negara Negara Kesejahteraan 2045 DPP Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen mengatakan, visi itu merupakan ekstrak dari pemikiran-pemikiran yang kita gabungkan antara nilai-nilai Pancasila, doktrin, success story Partai golkar, ideologi, juga sampai pemikiran ARB sebagai Ketua Umum Golkar yang disiapkan Partai Golkar menjadi Presiden pada 2014.

Dia menjelaskan, awal pemikiran untuk menyusun visi itu adalah evaluasi keadaan setelah Presiden dipilih langsung pada 2004 dengan terpilihnya Presiden SBY. Saat itu, kata dia, ketika terpilih, Presiden SBY menampilkan visi misinya dan program-program di bidang ekonomi, diplomasi, dan sebagainya.

“Tetapi, kami melihat ada kelemahan-kelemahan yang secara signifikan. Di antaranya pendidikan masyarakat, kesejahteraan masyarakat, dan keterbelakangan. Ini semua menjadi pertanyaan bagi kami apa yang menyebabkan ini semua terjadi? Kemudian ARB menjawab bahwa akar permasalahan ini disebabkan karena kita tidak memiliki (Garis Besar Haluan Negara (GBHN) lagi, kita tidak lagi mempunyai guidance. Sehingga, kemudian karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat maka dikhawatirkan pergantian Presiden menyebabkan pergantian program. Anggaran pun akan overlap. Sehingga, tidak terjadi sustainablity yang terencana dengan baik. Sehingga, ARB meminta kami untuk membuat blue print,” jelas dia.

Dia menjelaskan, Tim penyusun Visi itu dibentuk pada 2011. Lalu, pada Rapimnas III di Bogor, tim tersebut diresmikan. Setelah itu, tim bekerja dengan membuat focus group discussion yang melibatkan Dewan Pengurus Daerah, Organisasi Sayap, LSM, Cendekiawan, mantan birokrat bahkan pihak swasta baik pengusaha besar maupun kecil.

Setelah menyusunnya, dilakukan uji sahih ke sejumlah universitas. Dari sembilan yang direncanakan, tujuh universitas yang dilakukan. Yaitu, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Institut Teknologi Bandung, Universitas Brawijaya, Universitas Mulawarman dan Universitas Hasanuddin. Sambutan dari berbagai universitas pun sangat positif.

Happy menjelaskan ringkasan isi Visi itu. Yakni, terdiri dari tiga tahapan pelaksanaan. Pertama, tahapan 2015-2015 dimana ada 50 item yang harus diperjuangkan. Mulai dari indeks demokrasi, baik yang tangibel maupun intagibel sampai kepada persoalan pertumbuhan. Kedua, tahapan dari tahun 2025-2035. Ketiga, tahapan dari tahun 2035-2045.

Pemilihan tahapan selama 10 tahun juga karena pertimbangan matang. Tahapan lima tahunan seperti yang dilakukan pada masa pemerintahan Soeharto dinilai terlalu pendek dan juga terlalu jauh untuk menjangkau 2045. Dengan dibagi menjadi tiga dasawarsa, maka visi itu menjadi lebih jelas.

“Kami berharap setelah pembahasan langsung di Rapimnas akan ada follow up. Naskah ini akan diberikan secara resmi kepada Aburizal Bakrie sebagai calon presiden tahun 2014-2019 supaya beliau melaksanakan amanat untuk mengimplementasikan visi 2045 ini. Ini adalah target dan tahapan yang akan dilaksanakan ARB setalah menjadi presiden,” kata dia.

Bila sudah diresmikan di Rapimnas, selanjutnya visi itu akan menjadi raw material atau bahan kampanye dari kader-kader partai Golkar untuk memenangkan Pileg dan Pilpres.

“Jadi, ini harus dijalani oleh kader-kader partai Golkar. Mereka harus siap berdebat, harus siap menjadi competitor partnership, menjadi kawan maupun lawan berfikir bukan hanya dalam kampanye internal tapi juga eksternal. Visi ini tinggal membutuhkan pembobotan dan legitimasi di Rapimnas,” tegas dia.

Nah, seperti apa Indonesia pada 2045 nanti? Dalam kalimat singkat, Wakil Sekjen Partai Golkar itu mengatakan, “Indonesia pada tahun 2045 sudah setara dengan negara adidaya. Karena pada tahun tersebut, pendapatan per kapita kita sudah setara dengan negara-negara maju seperti Amerika dan Negara Eropa.”

ROADSHOWSebagai bentuk kepedulian Partai Golkar pada potensi pemuda di Indonesia, Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB) menemui kalangan pelajar dan mahasiswa dan memberikan ceramah motivasi yang berisi tantangan-tantangan hidup.

Sampai saat ini telah lebih dari 250 kabupaten dan kota di Indonesia yang dikunjungi ARB. Ratusan sekolah, pesantren dan kampus telah didatangi ARB.

Ribuan pelajar-mahasiswa-pemuda menyimak ceramah motivasi atau kuliah kewirausahaan yang disampaikan Aburizal Bakrie.

Page 21: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201340 41

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

“Semua anak-anak Indonesia harus sanggup menimba ilmu

tanpa harus terhambat masalah ekonomi. karena itu perlu ada pen-

didikan gratis SD sampai SMA”

-Aburizal Bakrie

“ Bung Karno menanamkan rasa kebangsaaan dan persatuan dari Bangsa Indonesia. Beliau mengatakan:

‘Dari sabang sampai merauke, bukan hanya untaian 4 kata. Bukan juga hanya gugusan kepaulauan yang dihubungkan dengan lautan. Tapi yang lebih penting daripada itu, adalah kesatuan cita-cita, kesatuan kita untuk menuju Indonesia yang maju, Indonesia yang Bersatu, Indonesia yang se-

jahtera, Indonesia yang modern

Page 22: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201342 43

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Roa

dsh

ow A

RB

Saf

ari Po

litik

Aburiza

l Bak

rie

Pelo

sok

Neg

eri

ARB Kunjungi Redaksi Rakyat Merdeka Group

JAKARTA, MEDIA CENTER – Pemandangan berbeda terlihat di ruang redaksi Rakyat Merdeka Group pada Selasa (29/10/2013) lalu. Media yang terkenal dengan berita-berita politiknya itu kedatangan tamu yang tak biasa. Dia, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB).

ARB didampingi Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Ketua Bappilu Jawa I Ade Komaruddin, Ketua DPP Bidang Informasi dan Penggalangan Opini Fuad Hasan Mansyur, Wasekjen Lalu Mara Satriawangsam Wasekjen Nurul Arifin dan Wabendum Erwin Aksa.

Pada pertemuan hangat di lantai 9 Gedung Graha Pena, Jakarta tersebut, jajaran pe- tinggi Partai Golkar itu disambut ramah oleh jajaran redaksi. Di antaranya, Pemim- pin Umum Kiki Iswara, Pemimpin Redaksi Ratna Susilowati, Wakil Pemimpin Redaksi Bidang Ekonomi Kartika Sari, Redaktur Eksekutif Desk Politik Nasional Buya Arubone, Dewan Kebijakan Redaksi Karim Paputungan, Zaenuddin, GM Group Muhammad Miftah dan para puluhan wartawan.

Pertemuan diawali dengan perkenalan. Selanjutnya, dalam suasana santai, ARB menyampaikan berbagai hal terkait persiapan Pemilu dan Pilpres pada tahun depan. Paparan ARB juga sebagian sebagai respons atas pertanyaan jajaran redaksi Rakyat Merdeka.

Dalam pembukaan paparannya, ARB menyatakan

rasa syukurnya atas hasil survei beberapa waktu terakhir yang selalu menempatkan Partai Golkar pada peringkat dua besar.

Diskusi kemudian beralih ke soal, siapa yang bakal jadi Cawapres ARB. Menjawab pertanyaan itu, ARB mengatakan, sampai saat ini belum memutuskan siapa. Namun ARB memastikan, para Cawapres itu sudah pernah datang ke rumahnya. ARB juga menolak menyebut nama ataupun berbagi clue saat dipancing oleh wartawan Rakyat Merdeka.

ARB mengatakan, bila pada pemilu 2004, Partai Golkar meraup suara di atas 20%, maka akan menentukan sendiri Cawapres nya. Namun, bila tidak tercapai, maka harus menentukannya bersama koalisi yang akan bergabung pada pencapresan.

Terkait latarbelakang Cawapresnya, ARB mengatakan tidak terlalu mementingkan kepopuleran. Melainkan apakah ‘satu rasa satu tujuan’. Memiliki pandangan yang sama dalam membangun negara.

“Kalau mencari partner yang populer untuk menang, tapi setelah menang tidak bisa menjalankan pemerintahan yang baik, untuk apa. Lebih baik gak usah nyapres, momong cucu di rumah saja,” jelas dia.

Lalu, apakah dari kalangan militer dan Jawa? ARB juga tetap tidak mau menyebutkannya meski terus dipan- cing.

“Yang penting, orang Indonesia,” jawab ARB diplomatis disambut tawa peserta pertemuan.

MEDIA VISIT

Page 23: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201344 45

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Tidak Ada Evaluasi PencapresanMenjawab pertanyaan soal wacana evaluasi

pencapresannya, ARB memastikan tidak akan ada evaluasi, termasuk dalam Rapimnas mendatang.

ARB memastikan tidak ada permintaan evaluasi pencapresan yang diajukan oleh DPD. Wacana evaluasi tersebut, jelas dia, selama ini karena diberitakan terus oleh media sehingga terkesan benar akan dilakukan demikian.

“Yang minta evaluasi gak ada. Termasuk Pak Akbar Tanjung. Saya tanya langsung, tidak ada minta evaluasi. Tapi beritanya dibesar-besarkan, seakan- akan benar,” jelas dia.

Sekjen Partai Golkar Idrus Marham juga turut melengkapi penjelasan itu. Menurut dia, tidak akan ada evaluasi pencapresan karena keputusan itu pe- netapan itu bersifat final dan mengikat. Dia menegaskan, penetapan ARB sebagai Capres berdasarkan usul dari DPD II seluruh Indonesia. Semua bukti tertulis atas usulan itu masih disimpan dengan rapi.

Namun, kata dia, bila evaluasi yang dimaksud untuk evaluasi kinerja dalam rangka pemenangan pada Pemilu mendatang, mungkin itu yang dimaksudkan. Dan bila itu yang dimaksudkan, kata dia, maka setiap pekan, DPP Partai Golkar selalu melakukan evaluasi tersebut.

Masih banyak lagi pertanyaan yang dilontarkan. Namun salah satu yang menjadi fokus adalah terkait sikap Partai Golkar terhadap para kader yang terlibat kasus hukum. ARB menegaskan, siapapun yang terlibat hukum diserahkan kepada proses hukum.

“Mau Golkar atau bukan, kalau melanggar hukum, harus dihukum,” tegas dia.

Kader BerkualitasDalam paparannya, ARB juga menyampaikan

pentingnya kader-kader berkualitas yang akan menjadi masa depan partai dan tentu saja, Indonesia.

Partai Golkar, jelas ARB, saat ini pihaknya fokus pada penciptaan kader yang berkualitas dan akan menjadi pilihan ma- syarakat Indonesia.

“Ketika saya baru memulai jabatan sebagai ketua umum, saya berusaha untuk mencetak 10 sampai 40 juta kader. Sekarang, saya berpikir walaupun hanya 1 sampai 2 juta kader, yang penting kader -kader tersebut memiliki kualitas yang sempurna,” jelas dia.

Dia juga mengaku telah menyampaikan kepada para caleg Partai Golkar bahwa mereka adalah aktor utama dalam memenangkan Pemilu 2014.

“Saya katakan kepada mereka (caleg), bahwa aktor utama dalam pemenangan pemilu adalah mereka sendiri. Partai hanya sebagian kecil, dan penentu

kemenangan diserahkan sepenuhnya kepada rakyat Indonesia sebagai pemilih,” ujar dia.

Iklan Alamiah, Tanpa RekayasaSatu hal yang menarik rasa ingin tahu jajaran

redaksi Rakyat Merdeka Group adalah terkait ‘serangan udara’ melalui berbagai iklan, terutama di media televisi. Menjawab hal itu, ARB memberikan jawaban mengejutkan redaksi.

“Iklan itu alami. Diambil dari kegiatan-kegiatan road show. Iklan itu sama sekali bukan hasil rekayasa dengan skenario yang melibatkan sutradara, yang khusus dibuat untuk iklan,” jelas ARB.

Beberapa iklan ARB tersebut adalah penegasan bahwa Islam itu merupakan rahmatan li al-alamin, kunjungan ke sekolah dan memberikan motivasi kepada para pelajar, terkait peran guru, peran ibu dan juga peran petani.

ARB Bertandang ke Redaksi Tempo Group

JAKARTA, MEDIA CENTER – Suasana berbeda di kantor redaksi Tempo Group pada Jum’at (8/11/2013). Grup media nasional berpengaruh tersebut kedatangan tamu tak biasa. Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) bertandang ke kantor redaksi media itu.

ARB tak sendiri. Didampingi secara ‘full team’ oleh jajaran petinggi partai. Di antaranya, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, Wakil Bendahara Umum dan Wakil Ketua Media Center BKPP Erwin Aksa, Wasekjen Tantowi Yahya, Rambe Kamaruzzaman (Kabid Hubungan Ormas), Pontjo Sutowo (Ketua Bidang Kerawanan Sosial), Yorris Raweyai (Ketua DPP), Aulia Rahman (Ketua Bidang Desentralisasi), Ade Komaruddin (Ketua pemenagan pemilu Jawa I), Fuad Hasan Masyhur (Ketua Bidang Informasi dan Penggalangan Opini), Indra Bambang Utoyo (Pemenangan Pemilu Sumatera II), Happy Bone Zulkarnaen (Wasekjen), Indra J Piliang (Ketua Balitbang), Ridwan (Pemenangan Pemilu Jawa I), Lalu Mara Satria Wangsa (Wasekjen) dan David Tampubolon (Koordinator Media Center BKPP).

Tim DPP Partai Golkar tersebut disambut hangat dan ramah oleh jajaran redaksi Tempo Group. Di antaranya, Pemimpin Redaksi Majalah Tempo yang baru, Arif Zulkifli, Pemred TempoTv Wahyu Muryadi dan sejumlah wartawan/wartawati dari berbagai desk pemberitaan. Bahkan, pendiri Tempo, Fikri Jufri juga hadir di acara itu dan duduk bersebelahan dengan ARB dalam pertemuan itu.

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai dan penuh keakraban itu. Dibuka dengan dengan makan siang bersama.

Selanjutnya, diawali dengan perkenalan redaksi oleh Hermien Y. Kleden, Executive Editor Tempo English Weekly. Diikuti kemudian dengan sambutan dari Wahyu Muryadi. Wahyu mengatakan, bagi redaksi Tempo, pertemuan itu sangat penting dan bersejarah. Dia mengaku, sudah lima tahun pihaknya menunggu kesempatan ini.

Bahkan, kata dia, dibandingkan pertemuan dengan salah satu calon presiden pada bulan lalu di ruang yang sama, pertemuan dengan ARB ini paling meriah. “Semua pengurus DPP turun semua, kompak” jelas dia.

Selanjutnya disambut dengan perkenalan oleh ARB. Setelah memperkenalkan rombongannya, ARB menyerahkan buku Visi Indonesia Negara Kesejahteraan 2045 yang diterima Arif Zulkifli. ARB juga menjanjikan, setelah nanti disetujui dalam Rapimnas pada 22-23 November 2013, bentuk final visi misi itu akan diperbanyak dan diberikan juga ke Tempo.

Memasuki bagian inti pertemuan, ARB mempersilakan jajaran redaksi Tempo bertanya apa saja dan ARB siap ‘meladeni’nya.

“Silakan tanya apa saja. Saya tidak akan marah, tulis apa saja, silakan. Semua on the record,” kata ARB yang langsung disambut tawa awak redaksi Tempo.

Alhasil, pembicaraan dalam waktu sekitar 1,5 jam itu berlangsung blak-blakan. Berbagai pertanyaan serius, menggelitik hingga yang santai, mengalir silih berganti. Mulai dari persiapan pencapresan, politik nasional, masalah ekonomi hingga hal-hal pribadi ARB. Seperti

Page 24: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201346 47

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

biasa, ARB dengan tangkas dan ringkas menjawabnya.Terkait pertanyaan tentang persiapan menuju Pemilu,

ARB menegaskan optimisme Partai Golkar dan dirinya untuk menjadi Capres dan memenangkannya. ARB memaparkan apa yang sudah dilakukan. Di antaranya, berbagai kunjungan ke daerah.

Ketika ditanya siapa calon presiden yang potensial menjadi pesaing beratnya, ARB dengan santai menjawab, adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sedangkan soal Calon Wapres, ARB mengatakan bahwa sudah membuka komunikasi dengan berbagai pihak yang potensial.

Namun keputusan akhirnya setelah Pileg pada April 2014. Bila berhasil meraih kursi 30%, maka akan menentukan sendiri. Bila kurang dari itu, maka harus berkoalisi dan penentuannya dilakukan bersama partai koalisi. “Komunikasi sudah dibuka dengan semua pihak,” kata dia.

ARB juga memastikan, pencapresannya tidak akan terganggu dengan berbagai isu yang berkembang di luar. Termasuk soal kasus Lapindo dan kasus pajak.

Terkait persaingan politik, ARB menegaskan, Partai Golkar mengutamakan adu ide. Dan bukan cara-cara insinuatif. Dalam praktik politik modern, kata ARB, mengangkat kekuatan tanpa harus mengungkap kelemahan pihak lain.

Perubahan Setelah Jadi Menko KesraPertanyaan menarik dari redaksi Tempo, sejak

kapan ARB berpikir untuk menjadi Presiden. ARB pun mengatakan bahwa itu pertanyaan sangat penting. Menjawab pertanyaan itu, ARB mengawali dengan sekilas capaian- nya sebelumnya. Baik di organisasi mahasiswa, organisasi dunia usaha hingga menjadi menteri. Selain restu dari Ibundanya, pengalaman setelah menjadi Menko Kesra diakuinya menjadi titik penting baginya.

ARB menjelaskan, saat itu memang ada perasaan marah ketika dipindah jadi Menko Kesra. Namun, kemudian dia bersyukur kepada Tuhan karena di jabatan itu dia melihat banyak kenyataan dan persoalan bangsa sekaligus memikirkan apa yang harus dilakukannya ke depan.

“Ketika menjadi Menko Kesra itu, saya melihat langsung berbagai masalah. Kemiskinan, kesehatan banyak hal lain. Miskin di tulisan itu beda dengan miskin kalau dilihat langsung. Kalau dulu saya tidak berani dengan orang yang terkena HIV/AIDS, ketika jadi Menko Kesra, bahkan saya bisa memeluk mereka. Sebelum jadi Menko Kesra yang tidak tahu apa-apa dan tidak terpikir untuk jadi Presiden. Setelah jadi Menko Kesra saya lihat banyak sekali persoalan,” jelas dia.

Dia menambahkan, selain panggilan untuk memperbaiki keadaan bangsa yang didorong oleh pengalaman dari masa jabatan Menko Kesra itu, ARB juga mengatakan alasan lainnya menjadi Presiden.

“Saya punya pengalaman dan pengetahuan, sayang sekali kalau tidak digunakan. Kalau nanti tidak jadi, tidak masalah,” kata dia.

Terkait berbagai serangan terhadap Partai Golkar dan dirinya terkait pencapresannya, terutama di berbagai media, ARB menanggapinya dengan santai. ARB mengaku menggunakan rumus sikap kapas.

“Saya memilih bersikap seperti kapas. Kalau dipukul, yang memukul yang sakit,” kata dia.

ARB juga menegaskan kesolidan Partai Golkar dalam mendukung pencapresannya. Adapun perbedaan-perbedaan yang ada, lebih kepada mengevaluasi bagaimana persiapan mendukung pencapresan itu dan bukan pencapresan itu sendiri.

Komitmen AntikorupsiTerkait komitmen antikorupsi, ARB menegaskan

bahwa dirinya dan Partai Golkar yang antikorupsi. Terkait keterlibatan kader dalam kasus korupsi, bila benar terbukti, harus menghadapinya.

Namun, dia mengingatkan, keterlibatan satu dua orang dalam kasus, tidak bisa digeneralisasi ke semua kader ataupun institusinya.

Dia juga meminta media agar bersikap fair dengan tidak mengadili (trial by the press) mereka yang belum terbukti terlibat dalam tindakan korupsi.

“Kalau salah, silakan dihukum, tapi tidak mengadili seperti selama ini banyak diberitakan di media. Kasihan nasib orang,” kata dia.

Di bagian akhir, ARB menyatakan kesediaan untuk berkomunikasi kapan saja bila Tempo membutuhkannya. Kemudian diakhiri dengan sesi foto khusus ARB oleh fotografer Tempo.

MENGUSUNG CAPRES ABURIZAL BAKRIEPARTAI GOLKAR SIAP MENANGKAN PEMILU DAN

PILPRES 2014(Interpretasi atas Laporan Survei Nasional Indo Barometer;

26 September – 6 Oktober 2013)

Pengantar Redaksi

Akankah Partai Golkar berhasil mewujudkan tekadnya ‘melakukan Panen Raya di tahun 2014 nanti? Ataukah akan terulang tragedi 2004, dimana Partai Golkar menjadi pemenang nomer 1 Pemilu (Legislatif) namun gagal mengantarkan kader utamanya menduduki kursi no 1 Negeri ini?

Untuk melihat kesiapan Partai Golkar memenangkan pertarungan di Pemilu (Legislatif) dan Pemilu (Presiden dan Wakil Presiden) 2014 nanti, redaksi Suara GOLKAR menurunkan laporan untuk menggambarkan kekutan-kekutan yang telah dimiliki Partai Golkar, potensi-potensi yang tinggal menambah optimalisasinya serta aspek-aspek yang masih sangat perlu untuk dimaksimalkan. Laporan dibagi dalam dua tulisan, masing-masing dengan judul; 1) Partai Golkar Siap Menjawab Masalah Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat dan 2) Aburizal Bakrie (ARB) kader terbaik Partai Golkar untuk menangkan Pilpres 2014.

Kedua tulisan dalam laporan ini didasarkan pada hasil Survei Nasional Indo Barometer yang pengumpulan datanya dilakukan pada tanggal 26 September sampai 6 Oktober 2013. Karenanya, meski Pertangungjawaban akademis hasil survei tetap ada pada Indo Barometer, namun interpretasi atas data dan kesimpulan-kesimpulan dalam tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Litbang Media Center DPP Partai Golkar.

Metodologi Survei

Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1200 orang, dengan margin of error sebesar ± 3,0% pada tingkat kepercayaan 95%.

Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 26 September sampai 6 Oktober 2013. Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik dewasa Indonesia (berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner.

Dari segi karakteristik demografis, responden yang terpilih pada survei ini sudah sangat mendekati karakteristik populasi secara keseluruhan.

KATEGORISAMPEL IB SENSUS BPS

(OKT 2013) (2010)PROPINSI (%)

NAD 1,7 1,9

SUMUT 5,0 5,5

SUMBAR 2,5 2,0

RIAU 2,5 2,3

JAMBI 0,8 1,3

SUMSEL 3,3 3,1

BENGKULU 0,8 0,7

LAMPUNG 3,3 3,2

BABEL 0,8 0,5

KEP. RIAU 0,8 0,7

DKI JAKARTA 4,2 4,0

JAWA BARAT 17,5 18,1

JAWA TENGAH 13,3 13,6

DIY 1,7 1,5

JAWA TIMUR 15,8 15,8

BANTEN 4,2 4,5

BALI 1,7 1,6

KATEGORISAMPEL IB SENSUS BPS

(OKT 2013) (2010)PROPINSI (%)

NTB 1,7 1,9

NTT 1,7 2,0

KALBAR 1,7 1,8

KALTENG 0,8 0,9

KALSEL 1,7 1,5

KALTIM 1,7 1,5

SULUT 0,8 1,0

SULTENG 0,8 1,1

SULSEL 3,3 3,4

SULTRA 0,8 0,9

GORONTALO 0,8 0,4

SULBAR 0,8 0,5

MALUKU 0,8 0,6

MALUKU UTARA 0,8 0,4

PAPUA BARAT 0,8 0,3

PAPUA 0,8 1,2

SUMBER: BPS, SENSUS PENDUDUK 2010

Persebaran Geografis Responden Survei Indo Barometer dalam bandingan dengan data BPS

SURVEI

Page 25: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201348 49

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Partai Golkar Siap Menjawab MasalahEkonomi dan Kesejahteraan

Pemilihan umum yang akan dilaksanakan tahun 2014 bukanlah semata-mata kontestasi politik dan ajang pemilihan calon presiden Republik Indonesia. Lebih dari itu, publik menaruh harapan yang besar terhadap adanya perubahan dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan survey yang diadakan oleh Indo Barometer, Saat ini masalah yang paling mendesak yang terjadi secara nasional di Indonesia adalah adalah masalah korupsi (27,3%), dan masalah-masalah yang berkaitan dengan ekonomi (24,1%) dan kesejahteraan secara umum. Termasuk didalamnya adalah mahalnya harga sembako mahal (13,1%), Sulitnya lapangan pekerjaan (8,9 %) dan kemiskinaan (7,3 %).

P e r s o a l a n penegakan hukum, kurangnya fasilitas pendidikan, banyaknya kriminalitas, serta ketiadaan jaminan keamanan juga merupakan masalah-masalah prioritas yang dianggap penting untuk segera diselesaikan, sekalipun hanya mendapatkan perhatian dibawah 3 %.

Jika dikancah nasioan korupsi mendapatkan perhatian yang besar, tidak demikian halnya bagi daerah, dimana Korupsi hanya mendapatkan perhatian dari 3, 2 %. Di provinsi masalah yang paling mendesak adalah hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi dan kesejahteraan. Sulitnya lapangan kerja/pengangguran (22,7%) merupakan masalah prioritas, disusul ekonomi (15,9%) dan mahalnya harga sembako (13,6%), kemiskinan (7,3), rusaknya infrastruktur (5,5) dan sarana dan prasarana pendidikan (4, 3). Kurangnya fasilitas pendidikan, minimnya layanan kesehatan juga ketiadaan akses terhadap Listrik menjadi masalah-masalah yang banyak mendapat perhatian.

Sementara itu, jika kita potret lebih mendalam masyarakat ditingkat kabupaten, maslah prioritas yang dihadapi adalah sulitnya lapangan kerja/pengangguran (18,3%), disusul infrastruktur yang rusak (15,3%) serta mahalnya harga sembako (13,7%). Minimnya fasilitas dan sarana pendidikan (5,1 %) dan minimnya layanan kesehatan (3,4) merupakan masalah-masalah yang mendesak untuk diperhatikan oleh calon pemimpin negara Indonesia dimasa yang akan datang.

Sekalipun pertumbuhan ekonomi kita tinggi, namun masyarakat di lapisan paling bawah tidak mersakan dampaknya secara nyata. Hanya Hanya 29,7% yang menyatakan mengalami perubahan lebih baik, sedangkan 20,1% menyatakan lebih buruk. Mayoritasa masyarakat mengatakan tidak ada perubahan (49,3%).

Membaca fakta-fakta diatas, ada beberapa pertanyaan yang dapat kita ajukan. Mampukah partai politik dan tokoh-tokohnya menjawab persoalan-persoalan diatas? Pemimipin yang seperti apa yang akan mendapatkan dukungan dari masyarakat?

Masyarakat menggantungkan harapan perubahan pada calon pemimpin.

Dalam menentukan calon presiden, pertimbangan pemilih adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang calon presiden dalam memecahkan masalah yang ada di Indonesia saat ini (79,6%). Pertimbangan lainnya adalah kepribadian yang dimiliki oleh calon (10 %).

Dalam kaitannya dengan kepribadian calon, public mengidealkan calon pemimpin memiliki kepribadian/sifat kejujuran (34,8%), dekat pada rakyat (19,9%), dan tegas (18,4%). Sedangkan berkaitan denganSkill , publik menaruh harapan yang kuat terhadap kemampuan yang harus dimiliki

Page 26: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201350 51

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

calon presiden adalah mampu menangani masalah ekonomi (27,4%), disusul mampu menangani segala masalah (14%) dan mampu mengurangi kemiskinan (11,3%). membuka lapangan kerja dan penegakan hukum.

Tentu Alasan memililih partai politik yang banyak diungkap adalah karena dekat/perhatian dengan rakyat (20,3%) dan kesukaannya dengan tokoh partainya masing – masing sebesar (20%). Disusul sudah menjadi pilihan sejak dulu (13,5%).

Disinilah partai golkar memiliki keunggulan. Sebab Sebanyak 91,6 % menyatakan sudah mantap /tidak akan merubah pilihannya. Sisanya masih akan merubah pilihannya. Bahkan jika merubah pilihan parpol, Golkar yang paling banyak dipilih, yaitu 16,7%. Disusul Gerindra (13,3%) dan PDIP (8,3%).

Tanpa kita pungkiri, jika dibandingkan dengan partai-partai lainnya, Golkar memiliki keunggulan. Publik sangat mempercayai bahwa citra partai saat ini yang dianggap mampu membawa kondisi ekonomi Indonesia menjadi lebih baik adalah Golkar (19,8%) diisusul kemudian PDIP (15,7%).

Disamping itu publik juga mempercayai bahwa Citra partai yang mampu menstabilkan harga barang kebutuhan adalah Golkar (16,6%) baru disusul PDIP (14,1%). Citra partai yang dianggap mampu menjaga ketersediaan barang, termasuk BBM dan gas, sehingga masyarakat mudah mendapatkannya adalah Golkar (17,6%). Disusul PDIP (12,9%).

Tidak hanya itu, diantara partai-partai peserta pemilu 2014 mendatang, partai golkar juga dianggap paling mampu membuat biaya pendidikan di Indonesia lebih terjangkau oleh masyarakat. Sebanyak (15,1%) masyarakat mempercayai Partai Golkar baru kemudain disusul PDIP (14,8%).

Begitu pula dalam masalah perbaikan infra struktur, publik mempercayai Golkar (18,1%) mampu membangun prasarana infrastruktur seperti jembatan, jalan, dan pembangunan gedung-gedung. Golkar juga dipercaya mampu menyediakan lapangan perkrjaan serta mengurangi pengangguran bagi masyarakat

Golkar juga dipercaya dapat menjamin adanya stabilitas keamanan bagi masyarakat.

Page 27: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201352 53

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Aburizal Bakrie (ARB);Kader Terbaik Partai Golkar

untuk Menangkan Pilpres 2014

Eligibilitas ARB berarti, sebagai Capres, Aburizal Bakrie didukung oleh partai atau gabungan partai yang potensial mendapatkan angka 20% dari kursi parlement. Dan kita tahu, Partai Golkar diprediksi oleh hampir semua lembaga survei independen bakal memenangi pemilu 2014 dengan perolehan suara, minimal 20%. Artinya, masalah eligibilitas tidak lagi menjadi persoalan bagi Capres Aburizal bakrie. Bagaimana dengan Elektabilitas ARB?

Sebagai partai politik paling mapan di Indonesia, Partai Golkar memang memiliki banyak kader yang potensial untuk diusung sebagai Capres. Namun dari semua kader yang dimiliki Partai Golkar, ARB tetap masih yang paling unggul. Data hasil survei Indo Barometer sangat gamblang mengkonfirmasi hal tersebut.

Dengan simulasi pertanyaan “Seandainya Pemilu

Presiden dilakukan hari ini, dari 3 nama (Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, M. Jusuf Kalla) ini, mana yang akan Anda pilih?” Jawabannya adalah 30 % responden memilih Aburizal Bakrie, 13.8% memilih M. Jusuf Kalla, dan 3% memilih Akbar Tandjung.

Perlu diberi catatan, bahwa meski dalam simulasi ini nama Capres yang diajukan semuanya kader Golkar, tetapi populasi survei adalah seluruh pemilih secara nasional, bukan survei terhadap internal pendukung Golkar. Artinya 30% responden yang memilih ARB adalah 30% dari suara nasional, bukan 30% dari pendukung golkar.

Demikian pula ketika diajukan pertanyaan terbuka, dimana kepada responden tidak disodorkan pilihan nama, dari kalangan kader Golkar muncul dua nama. Aburizal Bakrie tetap masih unggul, menempati urutan

ke-3 dengan dipilih oleh 10.5% responden. Sementara Jusuf Kalla muncul di urutan ke-8, sama dengan kandidat tertinggi peserta konvensi Partai Demokrat, Dahlan Iskan, yang dipilih oleh 1.1% responden.

Ini berarti, baik secara internal Partai Golkar maupun ketika disandingkan dengan kandidat dari partai lain secara terbuka, ARB tetap masih merupakan Kader terbaik Partai Golkar untuk diusung sebagai Capres di Peilpres 2014 nanti.

Alasan yang paling kuat dan banyak diungkap publik yang memilih Aburizal Bakrie, secara berurutan, adalah karena ARB pengusaha, dekat dengan rakyat, memiliki kinerja bagus, pintar/intelektual, berwibawa, orang partai, tegas, berpengalaman, berjiwa sosial dan baik.

Yang menarik dari data ini adalah, alasan dekat dengan rakyat (15.9%) menempati urutan kedua dengan jarak tipis dari alasan nomor satu; karena ARB pengusaha (19.0%). Dua point penting dapat ditarik dari fakta ini. Pertama, kalau ARB didukung dengan alasan ia seorang pengusaha itu tidak aneh karena selama ini, Aburizal Bakrie memang lebih dikenal sebagai seorang pengusaha sukses. Meski demikian fakta ini sedikit banyak menunjukkan adanya kesadaran baru pada ranah kognitif masyarakat Indonesia, bahwa dalam perjalanan ke depan, pemimpin profesional dengan latar belakang kewirausahaan (yang berarti lebih dekat dengan kesejahteraan, kemajuan dan keterbukaan) akan lebih dibutuhkan dibanding pemimpin yang menyimbolkan

“Bapak Bangsa” dengan latar kepahlawanan. Fakta ini juga mengonfirmasi sebuah riset bertajuk “Negara Baru” dari Harvard University yang menyimpulkan bahwa 60 tahun pertama sebuah Negara (dihitung sejak hari kemerdekaannya) akan dipimpin oleh para warrior (pejuang). Namun setelah lewat masa tersebut, akan muncul sebuah era yang disebut dalam riset tersebut sebagai the age of intrepreneur.

Point penting kedua adalah, cukup menarik ketika ARB diasosiasikan sebagai dekat dengan rakyat. Fakta ini mengkonfirmasi bahwa kegiatan-kegiatan Roadshow yang sudah dua tahun berjalan, disusul penayangan iklan selama hampir setahun belakang ini, meski belum sangat massif, cukup berhasil dalam membranding ARB.

*******

Jika pemilu diadakan hari ini, kemudian kita gunakan gabungan unsur eligibilitas dan elektabiltas setiap Capres (berdasar survei-survei paling mutakhir) sebagai dasar untuk memprediksi siapa pemenangnya, maka yang akan terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia adalah Aburizal Bakrie (ARB).

Page 28: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201354 55

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

LaporanSurvey Iklan Politik Aburizal Bakrie

30% PERSENPEMILIH PEMULA JOGJA

MENETAPKAN PILIH ABURIZAL BAKRIEDI PILPRES 2014

Oleh:Ardian Bakhtiar Rivai

Jurusan Politik & PemerintahanUniversitas Gadjah Mada

ABURIZAL BAKRIE:KAJIAN MENARIK DALAM ILMU POLITIK

Studi tentang Calon Presiden Aburizal Bakrie sangat menarik dilakukan. Pertama, Aburizal Bakrie sebagai kandidat yang pertama kali mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Republik Indonesia untuk di Pilpres 2014 merupakan ketua umum Partai Golkar, partai dengan elektabilitas tertinggi dihampir semua lembaga survei akhir-akhir ini. Dengan kekuatan mesin politik yang sangat mapan, hampir bisa dipastikan partai yang mengusung Aburizal bakrie ini bakal memenangi kompetisi Pemilu 2014.

Kedua, sebagai pengusaha pemilik media, Aburizal Bakrie sangat cerdik memanfaatkan peluang untuk masuk dalam ruang kognitif masyarakat Indonesia guna merebut simpati pemilih.Dengan dukungan infrastruktur media sosialisasi politik yang massif, Aburizal Bakrie akan semakin melambung. Iklan politik menjadi kekuatan sekaligus modal potensial yang mampu mendudukkan Aburizal Bakrie sebagai kandidat yang populis di mata pemilih pemula.

Berangkat dari dua asumsi dasar tersebut, saya tertarik memfokuskan penelitian saya saya ke dalam segmen pemilih pemula.Disamping itu, jumlah pemilih pemula yang mencapai 20%1 dari total jumlah pemilih pada Pilpres 2014, juga memperkuat pilihan obyek staudi saya. Pilihan pada segmen pemilih pemula ini juga dilatari oleh tingkat kelabilan (emosi) usia remaja yang sangat tinggi sehingga dapat berubah dengan sangat cepat. Tingkat kelabilan usia remaja inilahyang membawa pada asumsi lanjutannya; bahwa pilihan politik remaja sebagai salah satu kelompok “swing voters”, sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal baru dari tayangan televisi. Kalangan remaja juga belum memiliki identitas kepartaian atau aliran politik yang matang seperti yang disebut oleh Johnston (2006)2 sebagai party identification.

1 Sumarno. 2011. Partisipasi Pemilih Muda dalam Pemilukada. Powerpoint Dipresentasikan dalam Sosialisasi Pemilukada untuk BEM dan OKP di DKI Jakarta. KPU DKI Jakarta. 2 Johnston, Richard. 2006. Party Identifitaction: Unmoved Mover or Sum of Preferences?. Annu. Rev. Polit. Sci. 2006. 9:329–51. doi: 0.1146/ annurev.polisci.9.062404.170523 dari www.arjournals.annualreviews.org.

37%

METODOLOGIUntuk mengukur sejauh mana tingkat popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas Aburizal Bakrie di mata

pemilih pemula Yogyakarta, saya melakukan survei pada siswa-siswi kelas XII SMA baik negeri maupun swasta yang berada di Kabupaten Kota/Yogyakarta. Jumlah (popilasi) siswa kelas XII SMA negeri dan swasta di seluruh Kota Yogyakarta,berdasar data Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tahun 2013,adalah 5.584 orang3. Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel Cluster Random Sampling (sampel acak klaster).

Desain sampling didasarkan pada klaster kecamatan di Kabupaten/Kota Yogyakarta.Asumsinya, setiap kecamatan diwakili oleh satu sekolah yang ada di kecamatan tersebut. Karena jumlah populasi SMA negeri dan swasta di Kota Yogyakarta sebesar 5.584 orang, maka jumlah sampel yang harus ditemui (responden) dengan taraf kesalahan (margin of error) 5%, yaitu sebanyak 350 orang.Survei dilakuan pada 27 Agustus hingga 7 September 2013.

Survey dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada responden, kemudian mereka,mengisi sendiri jawaban dari pertanyaan yang tersedia. Dari isian kuesioner, diketahui bahwa 64% responden menyatakan Televisi sebagai sumber utama Informasi Politik responden untuk menyambut Pemilu 2014.Yang menyatakan secara rutin menonton TV setiap hari, ada 66% reponden.Dari semua yang menyatakan rutin menonton televisi, 61% di antaranya menyatakan sering menonton Iklan Calon Presiden Aburizal Bakrie.

DATA & TEMUAN:

1. Popularitas ARB di Mata Pemilih Pemula Kota JogjaAda 22% responden yang menyatakan sangat

mengenal sosok Aburizal Bakrie.Bila ditambahkan dengan responden yang menyatakan mengenal Aburizal Bakrie;27%, berarti tingkat popularitas ARB di mata pemilih pemula Jogja adalah 49%.Angka ini termasuk tinggi,karena responden yang menyatakan sangat tidak tahuhanya 3%,dan yang menyatakan tidak tahu cuma 11%.Sisanya, sebesar 37%, menyatakan biasa saja.Ini berarti, Aburizal Bakrie merupakan sosok yang relatif populer di mata pemilih pemula.

2. Personality Aburizal Bakrie di Mata Pemilih Pemula Jogja: Modal Menuju 2014

Indikator lain yang digunakan untuk mengukur persepsi politik pemilih pemula adalah mengukur personality Aburizal Bakrie. Tiga ukuran digunakan dalam studi ini;Pertama, persepsi tentang kepedulian pada kemaslahatan rakyat; kedua,persepsi tentang kejujuran; dan ketiga, tentang rekam jejak Aburizal Bakrie terkait kasus-kasus korupsi. Hasilnya adalah:

Pertama, terkait perhatian Aburizal Bakrie pada kemaslahatan rakyat, hasil survey menunjukkan 52% responden menganggap biasa aja. 18% responden setujudan 9% responden menyatakan sangat setujubahwa Aburizal Bakrie adalah sosok yang peduli kepada masalah rakyat.15% responden menyatakan tidak setujudan 6% sisanya menyatakansangat tidak setuju.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa, meski mayoritas responden (52%) menyatakan biasa saja, tapi jumlah yang menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa Aburizal Bakrie merupakan sosok yang perhatian pada rakyat (27%) masih lebih besar dibanding yang menyatakantidak setuju dan sangat tidak setuju (21%).

Yang cukup menarik adalah aspek kejujuran Aburizal Bakrie yang mencapai 65%, dengan rincian49% responden

3 Data bersumber dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kota Yogyakarta Tahun 2013

Page 29: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201356 57

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

menyatakan setuju dan 16% menyatakan sangat setujubahwa Aburizal Bakrie adalah sosok yang jujur. Sementara responden yang tidak setuju berjumlah 12%, dan yang menyatakan sangat tidak setuju hanya 2%.Realitas ini sekaligus menunjukkan bahwa pada prinsipnya pemilih pemula di Kota Yogyakarta memberikan apresiasi yang positif terhadap kejujuran dalam konteks brand personality yang dibangun oleh iklan politik Aburizal Bakrie.

Dan yang lebih menarik lagi adalah persepsi responden tentang korupsi pada Aburizal Bakrie.77% responden menyatakan bahwa Aburizal bakrie bersih dari korupsi, dengan tingkatan 45% menyatakan sangat setuju dan 32% menyatakan setuju. Sedangkan yang menyatakan tidak setuju bahwa Aburizal Bakrie bebas dari korupsi 8% dan hanya 3% yang menyatakan sangat tidak setuju.

Hasil survey terkait tingginya kepercayaan responden pada bersihnya Aburizal Bakrie dari korupsi, menjadi sangat menarik di saat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga politik dan lembaga hukum negeri ini, berada pada tingkat yang sangat rendah akibat maraknya berbagai kasus korupsi.

3. Tingkat Akseptabilitas: Variasi Kesukaan Pemilih Pemula terhadap ARBTingkat penerimaan responden terhadap Aburizal Bakri, memang belum sangat memuaskan. Baru 25% yang

menyatakan suka, dan hanya 1% yang menyatakan sangat suka.Namun juga tidak terlalu mengecewakan, karena hanya 24% responden yang menyatakan tidak suka, meski 9% menyatakan sangat tidak suka. Sisanya, sebanyak 42% pemilih pemula adalah ranah perebutan yang memang masih membutuhkan kerja keras.

Ini tidak mengherankan karena, seperti dijelaskan Firmanzah (2008), membangun image politik bukanlah hal yang mudah dan dapat dicapai secara cepat. Tetapi, dengan modal personality Aburizal Bakrie yang begitu kuat (bebas korupsi 77% setuju dan hanya 11% yang menolak; jujur 65% setuju dan hanya 14% yang menolak) disertai sosialisasi terus menerus melalui iklan dan tayangan televisi, maka perubahan popularity menjadi akseptability tampaknya hanya masalah akselerasi perjuangan saja. Apalagi kita tahu, bahwa 64% responden menyatakan sumber utama informasi mereka adalah tayangan dan iklan televisi.

4. Elektabilitas Aburizal Bakrie di Mata Pemilih Pemula YogyakartaPerlu kembali ditegaskan bahwa

elektabilitas Aburizal Bakrie di mata pemilih pemula Kota Yogyakarta dalam laporan ini didasarkan pada survei yang dilakukan untuk melihat potensi suara yang bisa diraih Aburizal Bakrie melalui tayangan iklan politik di televisi.Hasilnya sebagian besar pemilih pemula di Kota Yogyakarta belum menentukan pilihan politik.Ketika ditanyakan pilihan pada capres Aburizal Bakriejika pilpres dilakukan saat kuesioner ini disebarkan,48% responden menyatakan belum menentukan pilihan, termasuk untuk memilh Aburizal Bakrie.

Meski demikian, 11% responden yang menyatakan sangat setujudan 19% yang menyatakan setujumemilih Aburizal Bakrie, jika diakumulasi akan mengahsilkan elektabilitas sebesar 30%.Inilah angka yang disebut Hofstetter dan Buss (1980) sebagai sebuah media influences.Media televisi khususnya tayangan iklan politik, terbukti secara signifikan mempengaruhi sikap politik pemilih pemula di Kota Yogyakarta.Hofstetter dan Buss (1980)4 menjelaskan bahwa televisi memiliki pengaruh yang dominan terhadap elektabilitas seorang kandidat.Studi yang dilakukan oleh Hofstetter dan Buss menunjukkan bahwa pilihan politik pemilih justru sangat terpengaruh pada menit-menit terakhir menjelang pemungutan suara. Apa yang ditayangkan televisi pada malam sebelum pemungutuan suara ternyata sangat berpengaruh bagi keputusan pemilih untuk menentukan siapa kandidat yang akan dipilihnya.

PENUTUP

Beberapa Analisis dan Kesimpulan

Pada hakikatnya gambaran bagaimana 30% pemilih pemula yang menentukan sikap politiknya untuk memilih Aburizal Bakrie sebagai presiden adalah bentuk kekuatan dominasi media televisi melalui iklan politik yang pada saat bersamaan pula, media televisi tersebut dikontrol dan dikuasai Aburizal Bakrie sebagai pemilik modal. Sudah jelas, seperti apa yang disampaikan Marx (dalam McQuail, 1996)5 bahwa pada hakikatnya subyek yang menguasai alat produksi akan mampu mempengaruhi cara masyarakat berfikir.

Aburizal Bakrie sebagai pemilik media sekaligus politisi yang berkedudukan sebagai calon presiden dari Partai Golkar, mesti mempertimbangkan juga pemilih-pemilih lain yang pada hakikatnya belum menentukan pilihan ataupun memiliki pilihan yang berbeda. Seperti dari hasil survei, yang menunjukkan bahwa ada 15% responden yang tidak setuju memilih Aburizal Bakrie dan dan 7% yang menyatakan sangat tidak setuju merupakan gambaran bagaimana sesungguhnya iklan politik Aburizal Bakrie ini membutuhkan waktu dan proses yang lebih panjang lagi untuk bisa masuk kepada pemilih-pemilih yang masih memiliki sikap politik yang berbeda.

4 Hofstetter, C. Richard. dan Buss, Terry F. 1980. Politikcs and Last-Minute Political Television. Source: The Western Political Quarterly, Vol. 33, No. 1 (Mar., 1980), pp. 24-37. Published by: University of Utahon behalf of the Western Political Science Association. Stable URL: http://www.jstor.org/stable/447617. Accessed: 24/04/2012 11:52. 5 McQuail, Denis. 1996. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Erlangga. Jakarta.

Page 30: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201358 59

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Untuk memahami selisih pilihan politik antara yang setuju dan tidak setuju untuk memilih Aburizal Bakrie, kita bisa meminjam penjelasan Denemark (2002)6 yang menyatakan bahwa pada kondisi tertentu, efek media televisi juga mengakibatkan suara yang mengambang atau kemunculan “swing voters” baru di kalangan pemilih tersebut. Hal itu, diakibatkan adanya pertentangan batin di dalam diri pemilih tentang pilihan partai atau kandidat yang tidak sesuai dengan gambaran kondisi ideal dari apa yang diinginkan oleh pemilih. Lebih lanjut Denemark (2002) menyatakan bahwa yang paling penting dari tayangan iklan politik di televisi adalah bagaimana televisi tersebut menjadi kendaraan untuk mengangkat tingkat keterpilihan atau elektabilitas Aburizal Bakrie.

Iklan politik Aburizal Bakrie yang memberikan pengaruh tingkat keterpilihan 30% pada segmen pemilih pemula perlu dimaknai juga sebagai bentuk evaluasi tentang positioning pemilih dalam menentukan pilihan politiknya kepada Aburizal Bakrie. Ada kecenderungan bagaimana 22% responden lain yang tidak setuju menentukan pilihan politiknya kepada Aburizal Bakrie karena belum terbentuknya positioning iklan Aburizal Bakrie untuk segment pemilih pemula khususnya di Kota Yogyakarta. Seperti dijelaskan sebelumnya, positioning yang jelas tentang image politik akan memudahkan masyarakat khususnya pemilih pemula dalam memilih partai politik atau kandidat yang sesuai berdasarkan ideologi dan program kerja yang ditawarkan.

Belum terbentuknya positioning suatu kandidat untuk membentuk image politik yang kuat dalam benak masyarakat berarti menyulitkan masyarakat untuk mengidentifikasi kandidat tersebut (Firmanzah, 2008). Hal inilah yang saya tangkap dari apa yang terjadi dengan elektabilitas Aburizal Bakrie di tingkat pemilih pemula. Belum terbentuknya nilai-nilai khas dalam benak pemilih

6 Denemark, David. 2002. Television Effects and Voter Decision Making in Australia: A Re-examination of the Converse Model. Reviewed work(s): Source: British Journal of Political Science, Vol. 32, No. 4 (Oct., 2002), pp. 663-690. Published by: Cambridge University Press. Stable URL: http://www.jstor.org/stable/4092378. Accessed: 24/04/2012 11:41.

pemula di Yogyakarta untuk mengidentifikasi Aburizal Bakrie sebagai kandidat calon presiden akan mempersulit pemilih dalam mengidentifikasi. Karena, image yang kuat dapat dijadikan petunjuk bagi pemilih untuk mengidentifikasi kandidat calon presiden atau kontestan politik lain. Misalnya, ketika menyebut nama Jokowi maka yang akan muncul di benak pemilih adalah gaya kepemimpinan “blusukan”.

Image politik Aburizal Bakrie tampaknya memang perlu lebih diperkuat lagi melalui iklan-iklan politik yang ditayangkan. Karena, image politik yang kuat berarti identitas politik yang kuat pula.Hal ini dapat mengurangi ketidakpastian pemilih ketika mereka masuk menjadi salah satu pemilih Aburizal Bakrie dan memberikan suaranya kepada kandidat tersebut. Dalam perspektif ini, sesungguhnya ketika pemilih menentukan pilihanya kepada Aburizal Bakrie sebagai kandidat calon presiden Aburizal Bakrie, disaat yang bersamaan juga muncul ketidakpastian apakah kandidat yang dipilih sesuai dengan harapan pemilih atau tidak.

Apabila pemilih sudah memberikan suaranya dalam pemilihan umum, ketidakpastian akan muncul, apakah

setelah memenangkan pemilihan umum kandidat tersebut dapat memecahkan permasalahan bangsa dan negara seperti yang diamanatkan atau justru menjadi boomerang bagi pemilih tersebut. Dilema inilah yang perlu dijawab dengan pembentukan dan penguatan image politik melalui positioning seperti sudah dijelaskan di awal.Pada hakikatnya,

image politik yang kuat membutuhkan waktu yang lama dan konsistensi yang tinggi. Diharapkan bahwa kandidat tersebut akan selalu cenderung melakukan hal-hal yang sesuai dengan konsistensinya di masa lalu.

*Review sebagian hasil penelitian Tesis untuk menempuh gelar Master bidang Ilmu Politik Universitas Gajah Mada Yogyakarta

ARB: PEMUDA INDONESIA PERLU REAKTUALISASI SEMANGAT PERJUANGAN

JAKARTA, MEDIA CENTER – Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mendorong para pemuda mereaktualisasikan semangat perjuangan yang ditunjukkan kalangan muda saat mendeklarasikan Sumpah Pemuda pada 1928.

Melihat dinamika sosial di kalangan pemuda saat ini, ARB optimistis para pemuda akan memaknai kembali semangat perjuangan yang memberikan kontribusi besar pada pencapaian kemerdekaan pada 1945 tersebut.

“Tahun 1928 pemuda bersatu, tahun 1945 pemuda bersatu, kemerdekaan berhasil diraih. Oleh karena itu, sejarah bangsa Indonesia adalah sejarah pemuda,” ujar ARB pada Simposium Politik Nasional “Pemilu Bersih untuk 2014” di Jakarta, Kamis (25/10/2013) malam.

Salah satu wujud semangat itu, kata ARB, adalah partisipasi para pemuda secara aktif dalam menyukseskan Pemilu 2014 untuk memilih pemimpin bangsa selanjutnya.

ARB percaya, pada 2045, ketika usia kemerdekaan Indonesia mencapai yang ke-100, para pemuda akan sanggup merealisasikan amanat dan cita-cita para pendiri bangsa untuk menjadikan Indonesia negara yang adil makmur dan bermartabat.

“Saya yakin pemuda akan membawa bangsa Indonesia dari kemiskinan, kebodohan. Indonesia dan lebih kuat di bawah kepemimpinan mereka,” ujar ARB.

Dia menambahkan, kesukseskan pemuda membawa Indonesia sebagai bangsa yang sejahtera juga akan terlihat dari kedaulatan bangsa dalam berbagai bidang, seperti bidang pendidikan dan ekonomi.

“Sejak saya jadi Menko Kesra, saya tekankan pendidikan itu penting untuk meningkatkan daya saing kader bangsa,” ujarnya. (mcbkpppg/Ant)

GOLKAR DESAK PEMERINTAHPERKUAT PEMUDA

JAKARTA, MEDIA CENTER – Bertepatan dengan momen peringatan Hari Sumpah Pemuda yang ke-85, Partai Golkar meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan perhatian kepada para pemuda di seluruh Indonesia sebagai kekuatan perubahan untuk masa depan.

Ketua Balitbang DPP Partai Golkar Indra J Piliang mengatakan, para pemuda adalah pemilik masa depan negara ini. Karena itu, mulai dari sekarang mereka harus dipersiapkan dengan sangat baik.

“Pemuda adalah pemilik masa depan, untuk itu perlu dipersiapkan dengan sangat baik dengan beragam keahlian, pengalaman, pergaulan dan pengetahuan,” ujar Indra di Jakarta, Senin (28/10/2013).

Indra menjelaskan, Partai Golkar sendiri telah menunjukkan kepedulian pada pe- nyiapan para pemuda tersebut lewat perjalanan Ketua Umum Aburizal Bakrie (ARB) ke lebih kurang 250 kabupaten dan kota di Indonesia.

“Di setiap kabupaten dan kota, ARB me- nemui kalangan pelajar dan mahasiswa, lalu memberikan ceramah motivasi yang berisi tantangan-tantangan hidup,” jelas dia.

Indra memaparkan, jumlah angkatan muda Indonesia pada 2025 diperkirakan terbesar di seluruh dunia. Sementara di negara-negara lain, seperti China dan Jepang, jumlah angkatan mudanya berkurang.

Dengan angkatan muda yang jumlahnya besar itu, tambah dia, ada peluang untuk menguasai bidang ekonomi, pendidikan, sampai ilmu pengetahuan secara luas. Tinggal bagaimana mempersiapkannya di masa sekarang.

“Cita-cita nasionalisme Indonesia yang sudah dicanangkan tahun 1985 idealnya diletakkan dalam visi nasionalisme baru. Tantangan Indonesia bukan lagi kolonia- lisme, melainkan bentuk-bentuk baru persaingan global dan regional dalam kompetisi yang ketat dan terbuka,”tegas dia

MUDA BERKARYA

Page 31: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201360 61

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

DAVE LAKSONO:PERINGATAN SUMPAH PEMUDA MOMENTUM MAKSIMALKAN POTENSI PEMUDA

JAKARTA, MEDIA CENTER – Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-85 pada tahun ini memiliki makna tersendiri bagi Ketua Umum Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Dave Laksono.

Bagi putra Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Agung Laksono tersebut, peringatan Sumpah Pemuda setiap tanggal 28 Oktober 2013 harus bisa dimanfaatkan sebagai momentum memaksimalkan potensi para pemuda di tanah air. Hal serupa juga digelorakan dalam organisasi kepemudaan di bawah Partai Golkar yang dipimpinnya itu.

“AMPI terus bekerja keras untuk membangun pemuda, khususnya pemuda Golkar yang layak, bersih dan tangguh. Selain itu, Pemuda Golkar diharapkan mampu meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat, dan kembali kepada semangat pemuda untuk mempersatukan Indonesia,” ujar Dave kepada Media Center di Jakarta.

Dia juga mengatakan, meski masih banyak potensi pemuda yang belum digarap maksimal, namun sampai saat ini sudah banyak juga prestasi yang ditorehkan para pemuda di Tanah Air, diberbagai bidang yang mereka tekuni.

Terkait strategi AMPI dalam pemenangan Partai Golkar pada Pemilu 2014, kata Dave, AMPI melakukan desentralisasi pemenangan, yang sejauh ini masih terpusat. “Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan gaung yang lebih besar dan masif dari pada hanya melakukan acara besar di pusat,” jelas dia.

SARMUDJI:

Sumpah Pemuda Efektif Atasi Sikap Apatis dan Apolitis PemudaJAKARTA, MEDIA CENTER – Kecenderungan sikap apatis dan apolitis ter- hadap kondisi sekelilingnya yang kini melanda para anak muda Indonesia menjadi keprihatinan Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG).

Sekretaris Jenderal AMPG Muhammad Sarmuji mengatakan, Sumpah Pemuda sangat relevan untuk digaungkan kembali untuk mengatasi sikap tersebut.

“Sumpah Pemuda saat ini justru makin relevan untuk digaungkan kembali pada saat keterlibatan anak-anak muda sekarang yang cenderung apatis dan apolitis terhadap kondisi sekelilingnya,” ujar Sarmudji kepada Media Center BKPP Partai Golkar di Jakarta.

Sarmuji tetap optimistis masalah itu bisa diatasi. Salah satu caranya, dengan mengefektifkan peran minoritas anak muda kreatif untuk menjangkau rekan-rekannya.

“Minoritas kreatif anak muda harus bergerak untuk menghimpun anak muda lainnya agar pemuda tidak kehi- langan makna ideologis, berganti hanya sekedar makna demografis,” jelas dia.

Dia mengatakan, kesadaran kolektif anak muda harus dibangkitkan. Sebab, anak muda saat ini sejatinya juga adalah pelanjut idealisme anak muda pada saat Sumpah pemuda dikumandangkan.

“Saya masih optimis, anak muda sekarang masih bisa mengambil peran ke- sejarahan asalkan kesadaran kolektif- nya disentuh untuk kepentingan bangsa dan negara karena naluri dasar anak muda adalah kepeloporan,” kata dia.

Pahlevi Pangerang, Ketua Umum Inkud

Kader Muda Golkar Pimpin INKUDJAKARTA, MEDIA CENTER – Berbicara Koperasi Unit Desa (KUD) mengingatkan kita pada success story berpuluh tahun lalu. Saat dimana KUD menjadi tulang punggung perekonomian, khususnya bagi masyarakat kecil di pelosok negeri.

Namun, seiring dengan arus perubahan politik nasional, kilau dan kiprah KUD juga perlahan mulai redup. Tak sedikit KUD yang ‘mati suri’ bahkan mati sama sekali. Juga digerus perubahan dimana mendapatkan segala kebutuhan, kini dengan mudah tanpa harus melalui koperasi.

Namun tidak berarti KUD sudah hilang dari peredaran. Masih ada. Masih ada sebagian yang masih dengan gairah menunjukkan geliatnya untuk berkontribusi.

Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Pahlevi Pangerang mengakui hal itu. Pada masa lalu, kata dia, pemerintah proaktif mendukung KUD sehingga mendapat peran strategis. Saat itu, Bulog-KUD bersinergi. Pelakunya KUD, dan pemerintah sebagai pengendali.

“Terakhir kita pernah punya anggota 9.346 KUD di seluruh Indonesia dan anggota 13,6 juta. Namun, dalam 10 tahun terakhir jaringan mengalami stagnan, karena terbiasa dengan fasilitas, dapat banyak privilege. Karena reformasi harusnya jajaran juga melakukan reformasi. Tapi kelihatannya, belum dapat bisa melakukan sehingga sekarang praktis hampir sebagian tidak terurus atau sakit,” ujar Pahlevi kepada Media Center BKPP Partai Golkar di sela Rapat Pleno DPP Partai Golkar di Jakarta, Senin (11/11/2013).

Memimpin organisasi besar yang memiliki cabang di seluruh daerah tersebut, anggota Dewan Kehormatan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) tersebut bertekad membuat koperasi hidup dan berfungsi strategis kembali.

“Apa yang menjadi tujuan saya? Menyehatkan kembali jaringan tersebut. Di daerah, infrastrukturnya ada, gudangnya ada. Mereka mendapatkan ini semua. Sayang tidak mereka gunakan. Jadi saya punya rencana satu tahun ke depan fokus ke organisasi,” jelas dia.

Untuk mewujudkan hal itu, mantan Sekjen DPP KNPI periode 2008-2011 itu juga mengupayakan stimulan kepada para anggota sehingga revitalisasi koperasi memiliki greget. Bentuk stimulan itu, di antaranya dengan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pemerintahan.

Pihaknya sudah menandatangani perjanjian dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tidak hanya itu, juga membuka akses ke kementerian lain seperti Kementerian Pertanian (Kementan). Kerjasama dengan Kementan, terutama terkait penyaluran pupuk. Saat ini, jelas dia, peran koperasi agak samar karena Kementan membuka peluang kepada swasta untuk menyalurkannya.

“Kalau koperasi dijadikan falsafah ekonomi bangsa, maka peran koperasi harus dilibatkan. Inilah yang menjadi perjuangan kami untuk bagaimana memberdayakan koperasi sebagai jawaban politik. Selama ini kan social edentity. Harusnya memberikan manfaat untuk anggotanya. Bukan hanya memberikan bantuan saja kepada masyaraka,” kata dia.

Salah satu peran koperasi yang vital menurut pria yang baru ditetapkan sebagai Ketum Inkud periode 2013-2017 pada Juli 2013 tersebut adalah kontribusi dalam membangun ketahanan pangan. Logikanya begini. Pangan itu kan komoditas yang paling strategis. Ini bisa menyangkut sosial politik, juga keamanan.

“Bayangkan saat ini kita membutuhkan 2 juta hektar lahan untuk masalah ketahanan pangan. Sekarang kalau sudah maju lari ke properti. 10-15 tahun ke depan, mungkin nelayan atau petani tidak ada. Mengapa? Karena mungkin sudah tidak lagi menguntungkan buat mereka. Pupuk, bibit sampai hasil jadinya bikin mereka rugi. Mahal, langka, jualnya ke tengkulak pula. Siapa lagi kalau bukan masyarakat yang sadar. Dan pemerintah yang melindungi. Tanggung jawab negara kepada masyarakat harus ada. Pemerintah saya jadikan mitra, semua kementerian saya datangi. Saya minta solusi. Jadi saya tanyakan selama 5 tahun ini targetnya apa,” papar dia.

Satu Desa Satu KUD

Page 32: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201362 63

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Untuk revitalisasi peran koperasi itu, Pahlevi menggunakan istilah back to basic. Jadi, bukan beranjak dari nol lagi. Tapi mengembalikan kembali. Baik dari sisi aspek kelembagaan, anggota dan usahanya.

Dia mengakui, dulu banyak oknum yang menyalahgunakan koperasi. Namun, dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan berjalan dengan baik maka koperasi akan menjadi kekuatan ekonomi yang paling besar. Dia juga mencanangkan program revitalisasi yang disebut ‘Satu Desa, Satu KUD’.

“Kalau ini bisa berjalan, bisa menjadi kekuatan ekonomi yang paling besar. Tidak ada perusahaan swasta buat jaringan yang lebih luas. Mungkin ini terlalu ideal karena ada sekitar 81 ribuan desa. Kalau misalnya saya bisa bikin ‘Satu KUD Satu Desa,’ berarti kan jaringan luas,” jelas dia.

Bahkan, tak hanya mendirikan KUD sebagai organisasi, ke depan juga akan membuat Warung KUD. Di situ nanti akan menjual bahan pokok dan sembako sebagai kebutuhan dasar anggota. Sebab, saat ini yang memilih membeli di pasar dibanding di KUD. Karena itu, suplai kebutuhan itu akan dijamin. Intinya, kata dia, ada jaminan kepada para anggota bahwa mereka akan mendapat manfaat dan keuntungan dari kegiatan mereka. Untuk mengantisipasi penghasilan para anggota koperasi,

juga menyediakan simpan pinjam di koperasi.

Pahlevi yang menyalonkan diri menjadi anggota legilatif (caleg) dari Dapil Kaltim tersebut tidak menafikkan keadaan globalisasi yang tidak bisa dihindarkan dan juga berdampak pada kehidupan koperasi. Namun, dia berpendapat bahwa sepatutnya pemerintah memberikan pelayanan kepada koperasi. Sebab falsafah negara ini adalah Pancasila dan falsafah ekonominya adalah koperasi.

Pahlevi mengakui, upaya mencapai cita-cita revitalisasi koperasi tidak mudah. Karena itu, pihaknya sedang menyusun strategi.

“Maka itu tahun pertama saya perkuat konsolidasinya. Agar komprehensif jadinya. Kita ajak duduk semuanya, termasuk masyarakat kampus. Ini pekerjaan rumah yang cukup berat. Saya yakin tidak cukup satu satu periode. Tapi harus dijaga,” tandas dia.

Bobby Rizaldy, Anggota Komisi VII DPR RI

Kesejahteraan Rakyat ala Partai Golkar Beda Dengan yang LainJAKARTA, MEDIA CENTER – Muda dan bersemangat. Itu kesan pertama bila bertemu dengan pria kelahiran Jakarta asal Sumatera Selatan bernama Bobby Rizaldi ini. Dia juga bukan orang baru di Partai Golkar. Bahkan saat ini, menjadi anggota dari sebuah komisi strategis di DPR RI, Komisi 7 yang membidangi energi, ristek dan lingkungan hidup.

Pada Pemilu legislatif tahun depan, Bobby kembali mencalonkan diri. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum AMPI, sebuah organisasi sayap Partai Golkar itu optimistis, dengan apa yang telah dilakukannya selama ini melalui keberadaannya di DPR RI bisa merebut kembali kepercayaan masyarakat.

Seperti apa persiapan dan pandangan-pandangan pria yang pernah berkarir di BP Migas tersebut terkait pencalegan dirinya, dan juga posisi Partai Golkar pada ketiga bidang yang digelutinya itu, berikut hasil wawancara dengan Tim Media Center BKPP DPP Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (11/11/2013).

Sebagai kader muda Golkar di DPR, apa yang dilakukan di sana sebagai perwujudan komitmen pada kepentingan rakyat?

Jadi kan sudah jelas, fraksi Golkar itu kan kepanjangan tangan dari DPP Partai Golkar. Dan ada Visi 2045 yang kita miliki. Kalau dari bidang energi, itu kan macam-macam tuh. Ada energi primer seperti minyak dan batubara dan juga ada listrik.

Jadi intinya, kalau kita mau mempercepat pertumbuhan ekonomi kita menjadi double digit, kita gak bisa begini-begini saja.

Pertama, jelas perlu pengelolaan energi migas kita untuk memastikan kita punya listrik banyak. Kedua dari sektor pertambangan, kalau migas ada 60 perusahaan menyumbang Rp 300 triliun. Tapi tambang 8 ribu perusahaan hanya menyumbang Rp 12 triliun. Itu kan kecil sekali. Nah, untuk menambah pendapatan dari sektor pertambangan itu sesuai Undang-Undang, setelah Desember tahun ini, tidak boleh lagi ekspor mentah. Harus ada proses tambah nilai.

Jadi, meski ada yang meminta pemunduran pemberlakuan aturan itu, Fraksi Golkar tetap dalam posisi batas waktu itu?

Kita tetap pada posisi politik kita, harus ada proses tambah nilai di tambang kita. Tidak perlu geser lagi. Karena kalau kita jual mentah, misalnya, kita dapat X dollar. Kalau kita kelola itu bisa 10 kali lipat.

Ini juga terkait di migas terkait perpanjangan kontrak pengelolaan tambang. Menurut Partai Golkar dalam hitungan apapun, nilai matematis seperti apa pun tetap akan lebih untung kalau kita yang kelola. Dari perhitungan tersebut kita sampai pada sikap politik Partai Golkar mendukung kembalinya kontraktor-kontraktor asing yang kelola wilayah kita menjadi punya nasional.

Semua partai itu mendukung nasionalisasi wilayah kerja pertambangan dan migas. Tapi Partai Golkar itu lebih tajam lagi. Partai lain tidak jelas, hanya penguasaannya saja. Tapi bagaimana pengelolaannya mau dikemanain mereka gak tahu. Itu yang membedakan posisi politik kita dengan yang lain.

Di bidang riset dan teknologi (Ristek), apa kebijakan Fraksi Partai Golkar?Ristek juga sama. Sistem pendidikan kita terlalu banyak yang inovasi. Sedangkan menurut kita inovasi itu tidak

mampulah. Orang Indonesia aja masih banya yang buta huruf. Sekolah yang berkualitas juga belum banyak. Kita harusnya ikut kayak Cina saja. Bahwa pendidikan inovasi bukan berarti bisa mengembangkan sesuatu yang

baru. Tapi yang kita impor ini kita bisa bikin saja dalam negeri, itu kan dari anggaran saja sudah beda. Dari pada untuk lomba inovasi nasional, misalnya handphone kita bisa bikin di Indonesia saja. Nah hal tersebut kan berarti ada pergeseran paradigma. Itulah beda kita dengan partai lain.

Page 33: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201364 65

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Kemudian, partai lain itu programnya sekolah gratis. Padahal pendidikan gratis kalau cuma bisa baca tulis buat apa. Kalau kita mendorong pendidikan vokasi. Paling tidak makin banyak orang yang lulus sekolah terampil. Dalam arti, terampil itu kalau mau dagang bis. Dan kalau mau jadi mekanik bisa. Kalau sekarang kan banyak masuk universitas tapi bingung setelah itu mau kemana. Nah, itu beda kita dengan partai lain.

Selanjutnya, terkait lingkungan hidup, seperti apa kebijakan fraksi Partai Golkar?

Dalam bidang lingkungan hidup, kita terlalu ngikutin standar luar negeri. Misalnya, di Undang-Undang itu tidak boleh pencemaran udara sampai sekian persen. Itu artinya, mengurangi kemampuan kita untuk menggunakan hutan kita. Ini kan harus diimbangi, jangan sampai kita dapat sekian dollar tapi kita tidak dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi kita dengan membuka lahan.

Nah, jadi kalau semuanya kebanyakan dijadikan hutan lindung bagaimana caranya kita mencari lahan baru? Itu perbedaan kita dengan partai lain. Kalau partai lain kan bicaranya cuma hutan lindung dan hutan lindung. Kalau kita beda. Buka lahan supaya masyarakat bisa dapat pekerjaan. Kalau ada binatang yang hilang atau punah karenanya sebagai konsekuensi yang tak terhindarkan, sekarang tinggal pilih mau pelihara monyet atau orang hidup sejahtera.

Di UU Minerba juga, DPR menetapkan adanya wilayah pencadangan negara. Jadi nanti ada yang mana yang boleh ditambang, mana yang ditambangnya nanti dan mana yang hanya jadi hutan lindung. Sekarang problemnya, peta itu tidak detil. Nah, untuk tujuan itu, kita keluarkan UU Geospasial yang memungkinkan kita dapat peta yang lebih detil. Nah, itu posisi politik Partai Golkar yang kita pahami akan membantu kesejahteraan masyarakat.

Terkait alokasi gas dalam negeri. Pengusaha dan tentunya masyarakat yang harusnya mendapat manfaat dari melimpahnya gas nasional sering mengeluh. Bagaimana posisi Fraksi Partai Golkar?

Pengusaha itu kan tahunya dia perlu gas, gasnya gak ada. Padahal negara kita kaya raya. Itu betul. Tapi problemnya gas kita itu kan daerah sumbernya berbeda dan perlu transportasi. Nah, kalau transportasinya itu juga harus jelas dulu dong, yang keluarkan izinnya siapa. Nah, baru nanti ada bisnis transportasinya.

Nah, jadi perubahan format energi ini salah satunya kita akan atur. Kalau Partai Golkar menang, kita akan pastikan bahwa transportasi energi ini diatur dengan baik. Kalau sekarang yang ambil gas itu hanya Pertamina. Tidak boleh perusahaan swasta impor gas. Ini kan bisa diatur. Jadi swasta tetap bisa berpartisipasi dalam segmen ini.

Nantinya yang penting yang didarat perlu gas, gas nya ada. Kalo sekarang kan yang satu juga terpaksa, tapi gak kuat. Tapi gak kasih izin ke yang lain juga.

Terkait pencalegan pada Pileg 2014, strategi apa yang Anda dilakukan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat di daerah dapilnya?

Di sana ada dua kota teraliri gas kota. Itu pakai anggaran APBN. Bukan saya yang ambil uang dari APBN untuk hal itu. Di Ogan Komering Ilir itu kampung saya. Itu dibangun jaringan gas kota untuk 1500 kepala keluarga. Nah itu juga di Sumsel ini ada beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan nantinya akan banyak bis menggunakan gas di sana.

Dan juga pengusaha-pengusaha tambang disana itu saya pastikan mereka mematuhi peraturan lingkungan hidup. Sehingga walaupun eksploitasinya tinggi, tetapi masyarakat yang hidup di serkitarnya bisa hidup dengan tenang. Tidak seperti di Kalimantan orang sakit gatal-gatal. Itu tidak pernah ada di Sumsel.

Yang ada disana orang cari kerja cukup mudah, apa aja jadi duit. Jadi kita harus menyeimbangkan antara membuka diri, mengeksploitasi SDA dan ujungnya adalah mensejahterakan. Jadi tidak ada cerita SDAnya kaya tapi masyarakatnya tidak sejahtera.

Pendekatan lain apa yang dilakukan kepada masyarakat?

Program pemerintah itu kan hak kita. Misalnya, negara punya program bangun 1.000 km jalan. Nah, saya memastikan setidaknya 10 kilometer jalan itu untuk desa ini. Sama juga dengan listrik masuk desa. Itu semua banyak dialokasikan APBD, tetapi yang di APBN di komisi saya, komisi 7 itu kan aspirasi langsung dari daerah juga.

Demikian juga halnya dengan ristek. Misalnya di Ristek itu ada proyek terapan listrik masuk desa. Kemudian, bagaimana caranya lahan produktif, padi ini cepat tumbuh. Nah, di tempat saya, saya datangkan ahlinya dan berikan alat-alatnya juga. Demikian juga halnya di bidang lingkungan hidup. Misalnya program konservasi di daerah agar sampahnya cepat hilang. Misalnya kita sediakan tempat sampah.

Lebih memilih pendekatan personal ke masyarakat atau komunikasi tak langsung seperti banner?

Ya, intinya mau banner atau apapun, tetap juga harus ketemu dengan masyarakat. Ada komunikasi yang berjenjang. Karena kan keberadaan kita kalau di daerah melulu, gak kerja di sini kan? Kita juga punya alat di SMS blast. Saat ini, di data base saya, jumlah nomor sudah mencapai 30 ribuan. Itu nomor yang kita minta langsung. Bukan kita beli dari pihak lain.

Kuota Sepak Bola Vs Kuota PolitikEgy Massadiah

Sambil menikmati secangkir kopi dan beberapa potong pisang goreng, saya berbincang dengan seorang teman lama yang baru datang dari luar negeri. Saya dan teman saya ini adalah salah satu dari ratusan juta penikmat sepakbola. Kami asyik ngalor ngidul dari liga ke liga,

dari tim satu ke tim yang lain, hingga akhirnya percakapan kami mengarah pada Timnas yang ditukangi pelatih yang sangat heroik, ya Timnas U-19 lengkap dengan pelatihnya Indra Sjafri.

Pemain-pemain timnas U-19 terlihat begitu percaya diri memainkan si kulit bundar dan berkobar-kobar menghadapi pemain-pemain dari negara-negara

dengan nama besar, seperti mengalahkan Korea Selatan dalam penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 yang berlangsung di Jakarta. Hal yang paling

banyak dikomentari publik adalah stamina pemain yang seperti tak habis-habis. Pasukan Garuda muda tak pernah nampak kelelahan melakukan perlawanan demi

perlawanan hingga peluit akhir dibunyikan.Pasukan U-19 ini menuai banyak sanjungan. Bukan saja karena kemampuannya yang

menyala tapi juga kebanggaan mampu mereka kibarkan pada bangsa yang sedang haus kemenangan ini. Harga diri negeri ini pun terukir dengan berwibawa.

Tapi, ternyata ada yang kurang. Rupanya komposisi pemain tak ada sama sekali pemain dari Tanah Cendrawasih Papua di skuad kebanggaan itu. Padahal, timnas yang selama ini kita saksikan selalu ada beberapa pemain dari Tanah Papua, misalnya Boaz Salosa, Patrich Wanggai, dll.

Menanggapi absennya keterwakilan dari bumi Papua di tubuh Timnas U-19, saya pun langsung cekatan mengambil gadget untuk menelusuri berita-berita terkait obrolan kami yang sedang hangat ini. Kami terkesima ketika membaca pernyataan sang pelatih Indra Sjafri di sebuah media yang justru menjawabnya dengan tegas, “Ini timnas sepak bola, bukan partai politik atau rombongan haji yang harus ada kuota.”

Bahkan secara terang-terangan Pelatih asal Tanah Minang itu menjelaskan, “Kami tidak ada sistem kuota, semua diperlakukan sama. Kalau kebetulan yang lolos orang Papua semua, ya apa boleh buat harus diterima.”

Bagi saya yang berkecimpung di dunia politik, pernyataan ini menarik. Secara tersirat Indra ingin mengatakan bahwa tim besutannya bukan melihat setiap pemain dari mana ia berasal. Profesionalitas adalah pedoman sang pelatih untuk menentukan siapa yang berhak membela merah putih dan siapa yang bukan.

Tentu ini berbeda dengan potret politik negeri kita masa kini. Peta politik kita berwarna sesuai golongan-golongan yang ada. Publik akan merasa bahwa politik menjadi tak seimbang bila warna-warni: suku, agama, ras, dan golongan yang ada di Indonesia tak punya perwakilan di pelataran panggung politik.

Di dunia politik, kata “putra daerah” sangat fenomenal dan sakti. Slogan dan cap putra daerah, di beberapa tempat masih dianggap menggigit. Di Indonesia pun dikenal wakil-wakil golongan ataupun daerah, misalnya wakil dari Timur, wakil dari Barat, wakil golongan X ataupun juga golongan Y dan lain sebagainya untuk menyebut beberapa contoh.

Pertanyaannya, apakah kerja politik kita bisa dikatakan baik bila semua ada perwakilannya? Bagaimana dengan kualitas individunya? Kalaupun sesorang berangkat dari mayoritas, apa dia tak bisa memposisikan dirinya untuk menyuarakan suara minoritas dan sebaliknya?

Obrolan kami pun makin asyik, persinggungan antara sepakbola dan politik menjadi renyah ketika dilihat dari sudut pandang positif dan konstruktif. Teman saya setuju dengan gagasan bahwa keterwakilan tidak menjamin kualitas, tapi justru profesionalisme dan kemampuanlah yang harus didahulukan. Menurutnya, buat apa getol memilih seseorang untuk mewakili kita hanya karena dia, katakanlah “sebahasa” dengan kita, padahal kita tahu dia itu sehari-harinya adalah berperilaku negatif dan memiliki kemampuan di bawah rata rata?

Beberapa tokoh kini memang dikatakan sebagai wakil daerahnya atau juga sukunya. Ambillah contoh seorang Jusuf Kalla. Banyak yang bilang kalau bersinarnya JK menjadi Wakil Presiden adalah kesuksesan Indonesia Timur. Tak ada yang salah dengan itu. Memang realitasnya JK berasal dari Makassar yang secara geografis berasal dari bagian timur negara ini.

Akan tetapi, saya melihat JK itu adalah sukses bukan karena ia lahir di Bone Sulawesi Selatan, bukan pula karena ia didukung oleh orang-orang dari “Timur”. Kesuksesan JK adalah karena memang dia adalah tokoh yang punya kemauan dan kemampuan untuk memimpin dan memperbaiki negeri ini.

Contoh lain adalah figur yang sangat populer saat ini, yaitu Jokowi. Terpilihnya Jokowi bukan karena dia mewakili Suku Betawi atau pun “putra Solo”, tapi karena ia merupakan representasi harapan masyarakat Jakarta. Setelah sebelumnya ia mampu mencetak prestasi dengan memimpin Solo dengan baik, masyarakat Jakarta pun kepincut memilihnya membereskan permasalahan ibukota. Sekali lagi ini bukan

Page 34: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201366 67

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Perempuan Partai Golkar Minta Pemerintah Fokus Turunkan AKIJAKARTA, 2 Oktober 2013:

Perempuan Partai Golkar mendorong Pemerintah untuk segera melakukan penanganan untuk menurunkan angka kematian ibu melahirkan yang semakin menghawatirkan. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan Perempuan Partai Golkar prihatin jika target Tujuan Pembangunan Milenium (MDG’s) Tidak tercapai pada tahun 2015 karena ketidakkonsistenan Pemerintah dalam menjalankan programnya.

“Kami menghimbau agar BKKBN dihidupkan lagi di daerah - daerah. Karena sejak Reformasi hingga saat ini, BKKBN mandul di daerah. Padahal kita tahun bahwa mereka dapat menjadi mitra untuk menurunkan angka kematian ibu,” ujarnya di Media Center BKPP DPP Partai Golkar, hari ini. Dahulu, lanjut Nurul, harus diakui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan lembaga pemerintah yang berhasil dalam tugas mengedukasi dan mengadvokasi masyarakat agar membatasi jumlah anak. Menikah pada saat usia cukup matang, secara biologis dan sosiologis cukup siap untuk menikah dan memiliki anak.

“Dengan mamaksimalkan BKKBN mampu menekan masalah AKI dan rendahnya pengetahuan tentang bahaya menikah dini, melahirkan dini ataupun terlalu tua usia melahirkan, resiko terlalu sering melahirkan Kematian ibu dan anak di Indonesia memang memprihatinkan. Diperkirakan tak kurang dari 9.500 Ibu meninggal saat melahirkan serta 157.000 bayi dan 200.000 anak balita meninggal setiap tahun. Bahkan di di wilayah Indonesia bagian timur, yakni Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, kematian anak justru meningkat.

Di Papua, terutama di daerah pedalaman, kematian ibu melahirkan, bayi, dan anak balita, menjadi ancaman serius. AKI di Papua 362 per 100.000 kelahiran hidup, di atas angka nasional 228 Per 100.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi di Papua pun tertinggi di Indonesia, 41 per 1.000 kelahiran hidup, jauh lebih tinggi daripada angka nasional 34 per 1.000 kelahiran hidup

Nurul Arifin, Anggota DPR RI

Target KPPG 30% Anggota DPRDiisi Perempuan

Dalam kunjungannya ke Media Center Partai Golkar di DPP Partai Golkar, Ibu Dr. Ulla Nuchrawaty yang juga Sekjen PP KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar) mengatakan bahwa saat ini target KPPG dalam pemenangan pemilu 2014 adalah 30% kursi di Fraksi Partai Golkar diisi oleh perempuan. Dari KPPG, target kami yang pertama adalah menjaga 18 orang yang saat ini sudah menjadi anggota legislatif di DPR RI, sembari terus menumbuhkan jumlahnya agar target dari prinsip keterwakilan perempuan bisa tercapai, ujar Ibu Ulla. Sebagai tambahan informasi, perkembangan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif saat ini sudah cukup bagus. Di level nasional, 18% anggota DPR dari Golkar. Di level provinsi, 16 % dan di level kabupaten kota 12%, tutup Ibu Ulla.

SRIKANDI GOLKARmasalah keterwakilan tapi masalah kapasitas.

Namun memang apa salahnya orang Jawa mewakili Jawa, atau orang Papua mewakili Papua? Asal, saya tegaskan, asal profesionalitas dan kapabilitas harus dimiliki oleh wakil-wakil tersebut.

Memang olahraga dan politik itu berbeda. Tapi dalam olahraga itu ada keteladanan yang bisa diadopsi menjadi bagian perpolitikan kita. Lalu, mampukah kita menjalankan apa yang dipesankan dan disindirkan sang Pelatih Indra Sjafri pada perpolitikan kita? Anda tentu punya jawaban bijak, sebab semua akhirnya berujung pada pilihan Anda, ini bukan soal salah atau benar, sekali lagi soal pilihan yang disepakai banyak orang dan wajib mengutamakan juga kebaikan dan manfaat bagi orang banyak. Tabik.

Biodata Penulis Pria kelahiran Tanah Bugis Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan ini mendaki karirnya dari lantai paling bawah. 29 Tahun silam, ia

datang ke Jakarta, mengawali sebagai pekerja seni dan teater. Hampir setiap tahun, produser film yang juga anggota Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya ini pentas di mancanegara. 10

tahun lebih menjadi wartawan di sejumlah media cetak, dengan jabatan terakhir redaktur senior. Ia mengelola bisnis di bidang Konsultan dan Periklanan. Juga aktif sebagai Pekerja Sosial dan Kemanusian. Saat ini sedang mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI dari Partai Golkar, Daerah Pemilihan Jakarta II yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri dengan Nomor Urut 4.

Media Center BKPP menyajikan analisis data representatifmengenai Partai Golkar, kontestasi Capres, hingga peta kekuatancalon legislatif dalam persepsi publik melalui media. Analisis data dilakukan berbasis piranti lunak Artificial Intelligence (AI) untukmenganalisis berbagai fenomena politik, sosial, ekonomi, di Indonesia. Analisis meliputi tren, influencer, sentimen, penentuanprioritas terhadap isu, perbandingan dengan kandidat lain, hingga penelusuran terhadap objek pemberitaan. Seluruh data diambil dari 337 media online, real time analysis, 24x7x365 hari.

MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR

MEDIA MONITORING SYSTEM

Page 35: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201368 69

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Mbak Titiek Soeharto Rebut Hati Pemilih Lewat Pos Pemberdayaan

Pada Pemilu tahun depan, meski diakuinya tidak akan mudah karena beratnya persaingan di Yogyakarta,

namun Mbak Titiek Soeharto optimistis bisa meraih suara yang bisa

mengantarkannya ke Senayan.

JAKARTA, MEDIA CENTER – Upaya merebut hati masyarakat pun dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan pemberdayaan warga menjadi salah satu ‘sasaran’ wanita bernama lengkap Siti Hediati Hariyadi tersebut. Dilakukannya saban bulan, saban minggu.

“Saya sudah jalan, hampir tiap minggu ke Yogya. Kalau bikin acara di sana. Ke pasar-pasar. Saya banyak terjun ke pos daya-pos daya (pos pemberdayaan). Melalui Pos-Pos Pemberdayaan keluarga saya masuk ke situ,” ujar Mbak Titiek kepada Tim Media Center BKPP Pusat usai Rapat Pleno DPP Partai Golkar

di Jakarta, Senin (11/11/2013).Ditanya soal optimismenya memenangkan satu kursi di Yogyakarta, Mbak Titiek tidak mau

berlebihan. Pasalnya, kata dia, persaingan di Yogyakarta tidak bisa dianggap enteng karena ‘medan’nya pasti berat.

“Kita gak boleh anggap enteng ya. Semuanya, medannya pasti berat. Karena di dalam kita sendiri pun berat. Apalagi di luar, semua bagus-bagus. Banyak nama-nama top,” jelas anak keempat almahum mantan Presiden Soeharto ini.

Mbak Titiek juga mengatakan, saat ini di Yogya ada tren di masyarakat yang terkenal dengan ungkapan, “Enak zamanku, toh?” yang mengingatkan pada masa dimana rakyat menikmati berbagai kemudahan pada masa pemerintahan ayahnya.

“Ya, masyarakat ingin kembali menikmati kemudahan atau kesejahteraan. Dan mudah-mudahan itu juga bisa membantu karena Partai Golkar pada dasarnya juga fokus pada bagaimana menyejahterakan rakyat,” kata dia.

Meski begitu, mengingat karena Yogyakarta juga pernah jadi basis Partai Golkar, dia yakin bisa mendapatkan kursi dari sana. Minimal, raihan kursi saat ini bisa dipertahankan, kata dia.

17RADAR SULBAR | SENIN, 11 NOVEMBER 2013 AdvertorialPelantikan Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu dan Pembekalan Calon Anggota Legislatif

DPRD Kabupaten se-Sulawesi BaratDirangkaikan dengan Syukuran Dalam Rangka HUT Golkar Ke-49

Mamuju, 9-10 November 2013

TIDAK kurang dari 3.000-an masyarakat di Mamuju memadati JalanYos Sudarso, depan d'Maleo Hotel and Convention Mamuju. Dengan men-

genakan pakaian bernuansa kuning, masyarakat di Ibukota Sulbar inimengikuti jalan santai bersama Golkar dalam rangka HUT Partai Golkar ke-

49 yang digelar pagi kemarin.Acara ini dilepas sekira pukul 06.30 wita. Peserta menyusuri jalanan di Ma-

muju sepanjang hampirdua kilometer. Bany-aknya peserta membuatbarisan terlihat cukuppanjang serta semarakoleh warna kuning, ter-lebih pada barisandepan puluhan pesertamembawa bendera partai berlambang beringin ini.

Dalam acara ini, panitia menyiapkan doorprize berupa lima tiket um-rah dan masing-masing enam unit sepeda motor maupun sepeda. Banyakpula hadiah hiburan berupa mes- in cuci, kulkas, serta berbagaialat elektronik lainnya.

"Paket umrah ini disiapkanoleh Dewan Pengurus Pusat

(DPP) Partai Golkar seban-yak tiga, dan dua tiket dariDewan Pimpinan Daerah(DPD) Partai Golkar Sulbar.Sedangkan hadiah lainnyamerupakan sumbangandari sponsor serta simpa-tisan Partai Golkar," sebutKetua DPD Partai Golkar

Sulbar Anwar AdnanSaleh yang disambut teri-

akan dan yel-yel dukun-gan kepada partai ini.

(adv)

Golkar Kuningkan Mamuju

BUKA ACARA. Wakil Ketua DPPPartai Golkar Sharif C Sutardjodidampingi Ketua dan Sekretar-is DPD Partai Golkar Sulbar An-war Adnan Saleh dan HamzahHapati Hasan, dan Sekjend DPPPartai Golkar Idrus Marham saatmembuka acara secara resmi,Sabtu 9 November 2013 di Ball-room d’Maleo Hotel and Conven-tion Mamuju.

LANTIK. Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sharif C Sutardjo melantik Badan KoordinasiPemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar Sulbar.

SAMBUTAN. Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sharif CSutardjo menyampaikan sambutan.

BACA SK. Sekretaris DPD Partai Golkar Sulbar HHamzah Hapati Hasan membacakan SK BKPP PartaiGolkar Sulbar

POTONG TUMPENG. Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sharif C Sutardjo memotongtumpeng HUT Partai Golkar ke-49.

BACA RADAR SULBAR. Ketua DPD Partai Golkar Sulbar Anwar Adnan Salehmenunjukkan berita dalam koran Radar Sulbar kepada Wakil Ketua DPP Partai GolkarSharif C Sutardjo yang didampingi Sekjend DPP Partai Golkar Idrus Marham, danCaleg DPR RI Partai Golkar Sulbar Hj Enny Anggraeny.

POTONG KUE ULTAH. Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sharif C Sutardjo dan KetuaDPD Partai Golkar Sulbar Anwar Adnan Saleh memotong kue Ultah sebelum pembagi-an doorprize jalan santai, Minggu 10 November 2013, pagi.

SENAM GOLKAR. Caleg DPR RI dari Partai Golkar Sulbar Hj Enny Anggraeny An-war ikut menjadi instruktur Senam Golkar sebelum pembagian doorprize acara jalansantai.

KUNING. Nuansa warna kuning yang dikenakan ribuan peserta jalan santaiu menye-marakkan Jalan Yos Sudarso, depan d’Maleo Hotel and Convention Mamuju.

DUDUK BERSAMA. Ketua DPD Partai Golkar Sulbar Anwar Adnan Saleh dudukbersama Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sharif C Sutardjo, Sekretaris DPD PartaiGolkjar Sulbar Hamzah Hapati Hasan, Sekjend DPP Partai Golkar Idrus Marham, danCaleg DPR RI Partai Golkar Sulbar Hj Enny Anggraeny.

MINTA DOA. Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sharif C Sutardjo meminta doa masyarakatSulbar agar partai berlambang beringin ini menang dalam Pemilu 2014.

SERAHKAN HADIAH. Sekjend DPP Partai Golkar Idrus Marham didampingi KetuaDPD Partai Golkar Sulbar Anwar Adnan Saleh dan Caleg DPR RI Partai GolkarSulbar Hj Enny Anggraeny menyerahkan hadiah sepeda motor secara simbolik.

SERAHKAN HADIAH. Wakil Ketua DPP Partai Golkar Sharif C Sutardjo bersamaKetua DPD Partai Golkar Sulbar Anwar Adnan Saleh menyerahkan hadiah tiket umrahkepada pemenang jalan santai.

SAMBUTAN. Ketua DPD PartaiGolkar Sulbar Anwar AdnanSaleh menyampaikan sambutan.

KABAR DAERAH

Page 36: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201370 71

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Pengukuhan BKPP Partai Golkar Provinsi

Sulawesi Tengah

BKPP Partai Golkar Provinsi Sulawesi Tengah dikukuhkan pada tanggal 27 Juli 2013, hadir dalam pengukuhan DR. H. Idrus Marham mewakili Ketua BKPP DPP Partai Golkar Sharif C. Sutarjo beserta Wakil Sekjen DPP Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Komisi V DPR RI Dapil Sulteng H. Muhidin Moh. Said, MBA dan Roem Kono Anggota DPR RI pengurus DPP Partai Golkar. BKPP Partai olkar Sulawesi Tengah di Nahkodai oleh H. Gumyadi , SH

sebagai Ketua dibantu oleh Ir. Jemmy Hosan, M. Si sebagai Sekretaris. Saat ini, BKPP Partai Golkar Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah telah terbentuk, sementara untuk Kecamatan telah terbentuk 75 persen dan Desa/ Kelurahan 50 persen. Ditargekan Desember 2013 seluruhnya telah terbentuk.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan jajaran Partai Golkar Provinsi dan Partai Golkar Kabupaten/Kota se Sulawesi Tengah, BKPP Partai Golkar Sulawesi Tengah akan mengkoordinasikan target perolehan suara sebesar 40% untuk semua tingkatan di DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota pada Pemilu Legislatif 2014 kata Gumyadi. Lanjut Gumyadi mengatakan target tersebut berarti 3 Kursi untuk DPR RI, 18 Kursi untuk DPRD Provinsi serta 10 Kursi

sampai 16 Kursi untuk masing-masing Kabupaten dan Kota.Untuk Pilpres 2014, Partai Golkar Sulawesi Tengah juga telah

bertekad bulat memenangkan Ir. H. Aburizal Bakri. Tidak ada tawar menawar, sudah harga mati kita akan memenangkan Ketum DPP Partai Golkar Bp. ARB imbuh Gumyadi.

Strategi yang dijalankan, pertama memanfaatkan seluruh program yang telah direalisasikan kepada rakyat yang merupakan hasil perjuangan kader-kader Partai Golkar di DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota sebagai bahan komunikasi dengan rakyat, kedua memaksimalkan seluruh Caleg, Kader, Organisasi didirikan, organisasi yang mendirikan Partai Golkar turun ke pelosok-pelosok desa bertemu langsung dengan rakyat dalam bentuk sosialisasi, menyerap aspirasi serta kegiatan dalam bentuk bhakti sosial seperti sunatan masal dan lain sebagainya ujar Gumyadi.

PELANTIKAN PENGURUS BKPP PARTAI GOLKARPROVINSI JAWA TENGAH

SEMARANG, MEDIA CENTER - Pelantikan pengurus Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar Jateng bakal menjadi langkah strategis pemenangan pemilu 2014. Baik dalam Pileg maupun Pilpres. BKPP Golkar Jateng dikukuhkan oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, HR Agung Laksono. BKPP akan menjadi mesin partai, guna menaikkan jumlah kursi di parlemen dan tentunya untuk memenangkan pemilihan presiden. Pelantikan bertempat di Kantor DPD Partai Golkar Jateng, Jl. Kyai Saleh No.1 Semarang Jum’at (27/3). Pelantikan ini dihadiri juga Korprop. Jawa Tengah DPP Golkar dan sejumlah Caleg DPR RI.

“Agung Laksono: BKPP Harus Jadi Mesin Pendulang Suara”

Agung Laksono menyatakan, target nasional untuk Jateng sebanyak 30 persen atau 20 kursi di DPRD Jateng dan DPR RI. “Hasil survei per Bulan Maret 2013, di Jateng sudah ada 11 kursi. Masih ada waktu beberapa bulan lagi untuk menutup kekurangan 9 kursi.” Ujarnya memberi motivasi.

Bahwa pemenangan Pemilu nanti juga sangat dipengaruhi dengan Caleg. Jika perform Caleg bagus maka akan memudahkan kemenangan, jika tidak, maka jangan harap menang. “Karena itu peran Caleg sangat penting, mau bekerja keras apa tidak? selain itu juga kapasitas dirinya harus cukup,” ujarnya. Ketua DPD Partai Golkar Jateng, Wisnu Suhardono yakin, bahwa pembentukan BKPP ini akan memberikan nilai tambah dalam Pemilu 2014 mendatang.

Salah satu buktinya, Partai Golkar berhasil memenangankan Pilkada Kabupaten Cilacap di tahun ini, atas motivasi dorongan mesin politik dari DPP. “Jadi, doktrin politik diturunkan dari DPP kepada kader yang memiliki loyalitas dan militansi kepada partai. Diharapkan mereka mampu lebih bersemangat lagi.” terangnya. Acara pelantikan BKPP Golkar Jateng ini dirangkai dengan segenap kegiatan Ramadhan yakni Buka Puasa bersama Pengurus dan kader, sholat tarawih dan peringatan Nuzulul Qur’an serta pembagian bingkisan lebaran sebanyak 200 paket untuk jama’ah pengajian.

Keesokan hari nya di tempat yang sama dilangsungkan pasar murah ramadhan 2013, yang diadakan oleh oelh Ibu-ibu KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar) Jateng. (Golkarjateng.com)

Page 37: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201372 73

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Syahrul Yasin Limpo, Gubernur dan Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Selatan

Sulsel Harus Jadi Lumbung SuaraPartai Golkar

“Sebagai partai yang dikenal dekat dengan pemerintah,

Golkar juga harus mampu bekerja sama dengan pemerintah

dan juga partai lain.”

JAKARTA, MEDIA CENTER – Ketua DPD 1 Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Sulsel harus jadi lumbung suara Golkar pada Pemilu mendatang. Paradigma dan visi tersebut akan dijalankan dengan melakukan kegiatan-kegiatan partai yang sesuai dengan harapan rakyat.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, Golkar akan melakukan program-program dan aktivitas kepartaian yang menjadi harapan serta kebutuhan rakyat. Dengan demikian, Golkar bisa menyatu dengan rakyat, sehingga pada gilirannya rakyat akan memilih Golkar pada pemilu mendatang,” ujarnya di sela perayaan ulang tahun Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) ke-67 di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, Jum’at (15/11/2013).

Langkah-langkah tersebut, lanjut pria yang juga menjabat sebagai Gubernur Sulsel tersebut, dituangkan dalam 3 strategi utama. Pertama, dengan memperbanyak training-training perkaderan yang berisi agenda-agenda keintelektualan serta kegolkaran untuk para kader. Agenda-agenda tersebut diharapkan membuat kader memahami ideologi Golkar.

Kedua, Golkar Sulsel juga menyusun agenda-agenda partai yang terstruktur, dengan perencanaan yang baik. Ada perencanan yang rapi dengan mendengarkan aspirasi baik dari bawah maupun gagasan dari atas. Agenda-agenda tersebut

kini sudah tertata rapi, dengan adanya penanggungjawab teknis setiap kegiatanya.

“Yang paling penting, agenda-agenda tersebut bukanlah program insidental, melainkan kegiatan rutin yang terencana. Terutama pertemuan berkala yang harus berjalan,” tambahnya.

Hal ketiga yang akan dilakukan Golkar Sulsel adalah terus-menerus menjaga kepercayaan publik yang cukup besar untuk Golkar. Dengan cara mengambil posisi dalam setiap kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, keagamaan maupun kegiatan nasional. Untuk itu, katanya, Golkar akan bersinergi dengan berbagai pihak yang menjadistakeholder.

“Sebagai partai yang dikenal dekat dengan pemerintah, Golkar juga harus mampu bekerja sama dengan pemerintah dan juga partai lain,” ujarnya.

Mengenai target pemenangan pada pemilu mendatang, saat ini, ujar Gubernur Sulsel ini, Golkar Sulsel akan berkonsentrasi penuh untuk menang pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 mendatang. Golkar Sulsel sendiri, untuk tingkat provinsi menargetkan bisa mendapatkan 40% suara.

“Untuk kursi DPR RI, target kami bisa mencapi 11 kursi,” tandasnya.

ARB Lantik Zainudin Amali SebagaiKetua DPD I Partai Golkar Jawa Timur

SURABAYA, MEDIA CENTER – Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) melantik Zainudin Amali sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur pada Selasa (12/11/2013).

Dalam pelantikan yang digelar di Jatim Expo International, Surabaya, Jawa Timur itu, ARB menyerahkan bendera Partai Golkar kepada Zainudin Amali.

“Saya serahkan bendera Pataka kepada saudara untuk bisa dikibarkan ke seluruh Jatim agar Golkar semakin berjaya,” kata ARB.

Tak hanya itu, ARB juga melantik kembali seluruh pengurus di jajaran DPD Partai Golkar Jatim.

Usai dilantik, Zainudin yang menyatakan komitmennya berjuang memenangkan Partai Golkar pad Pileg dan Pilpres di Jawa Timur.

“Saya terima bendera tataka ini dan saya siap memenangkan Partai Golkar dalam Pileg dan Pilpres 2014,” balas Zainudin.

Turut hadir dalam acara pelantikan itu Wasekjen DPP Partai Golkar Ridwan Hisjam, Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tanjung, Gubernur Jatim, Soekarwo, Mantan Ketua Golkar Jatim Martono dan para pengurus baik dari DPP dan seluruh DPD Partai Golkar kabupaten/kota se-Jatim.

Pada malam harinya, ARB dan istri Murni Triati menonton pagelaran wayang kulit di halaman kantor DPRD Jatim. Acara itu digelar sebagai bagian dari perayaan HUT Partai Golkar ke-49. Acara dengan lakon “Wahyu Waringin Agung” dengan dalang Ki Soenarjo itu

dihadiri sekitar 2.000 warga Surabaya.Pada acara itu, ARB menggunakan pakaian tradisional

Jawa terdiri dari beskap, jarik, blangkon, lengkap dengan sebilah keris di pinggang belakangnya. Sedangkan sang istri menggunakan setelan kebaya warna hitam dan riasan sanggul untuk rambutnya. Dalam acara semalam suntuk itu, turut hadir Ketua DPD I Partai Golkar Jatim yang baru dilantik dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung.

Kuliah Umum dan ZiarahSelanjutnya, pada Rabu (13/11/2013), ARB

menyampaikan kuliah umum di kampus Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang. Dalam acara itu ARB menggugah semangat nasionalisme di kalangan akademik dan mendorong para mahasiswa untuk berkenalan dengan dunia kewirausahaan.

Pada acara itu, ARB tidak hanya menyampaikan ajakan, tapi juga membawa dan memperkenalkan dua pengusaha muda kepada para civitas akademika Untag. Keduanya adalah Didik Subi dan Akbar Bakhtiar. Didik adalah pemilik bisnis batik, usaha online, motivator usaha, dan sebagainya. Sedangkan Akbar adalah pengusaha foto dan video pernikahan, sewa alat-alat digital, sekolah musik, peternakan, dan sebagainya.

Selanjutnya, ARB dan rombongan menggelar ziarah ke makam pahlawan nasional Dokter Tjipto Mangoenkoesoemo di Ambarawa. Ziarah dilakukan saat ARB dan rombongan safari melewati Ambarawa menuju Salatiga.

Page 38: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201374 75

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Zainudin Amali, Ketua DPD I Partai Golkar Jatim

Golkar Akan Berjaya Kembali di Jawa Timur

JAKARTA, MEDIA CENTER – Partai Golkar di Jawa Timur yang dahulu sempat menjadi lumbung suara Partai Golkar akhir-akhir ini mengalami kemerosotan. Perlu upaya segera untuk memperbaiki keadaan dan menjadikannya kembali jaya di wilayah timur Pulau Jawa itu.

Pembenahan itu kini menjadi tanggungjawab Zainudin Amali yang baru saja dilantik sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pada Selasa (12/11/2013).

Lalu, seperti apa langkah yang dilakukan oleh Zainudin untuk mewujudkan tugas dari DPP Partai Golkar tersebut?

Pekerjaan itu, kata dia, sudah dimulainya ketika DPP Partai Golkar menugaskannya sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Ketua DPD I Jatim sejak sekitar tiga bulan sebelumnya.

“Sebenarnya sebelum terpilih ini saya menjadi PLT dulu selama sekitar tiga bulan sehingga saya sudah melakukan berbagai hal dalam program untuk, pertama, mengkonsolidasi organisasi dari tingkat provinisi, kab/kota. Saya harapkan juga itu sampai ke kelurahan dan desa,” ujar Zainudian kepada tim Media Center BKPP Partai Golkar di sela perayaan ulang tahun Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) ke-67 di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, Jum’at (15/11/2013).

Dia menuturkan, latarbelakang penugasannya sebagai

PLT di sana. Dia sendiri sebenarnya menjabat sebagai Ketua Koordiantor Pemenangan Pemilu Jawa III sebagai pecahan dari Jawa II. Pada Mei 2013, kata dia, DPP memutuskan memecah wilayah itu dan membentuk wilayah Jawa III.

“DPP memutuskan memecahnya pada Mei 2013 karena Jatim itu makin hari makin melorot. Dari hasil survei yang ada, posisi ketika saya masuk tinggal 7% dan terendah seluruh Indonesia. Itulah sebabnya DPP minta ini harus segera agar ada langkah-langkah untuk menyelamatkan Jatim dan menjadikannya kembali sebagaimana sebelumnya, salah satu andalan kita menjadi lumbung suara Golkar. Kemudian diputuskan saya menjadi PLT,” papar dia.

Mengawali tugasnya sebagai PLT, pria yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI tersebut mencari tahu akar masalah. Dia menemukan tiga pokok masalah. Pertama, komunikasi yang kurang pas, baik di internal DPD Provinisi maupun kabupaten/kota. Kedua, masing-masing posisi kepengurusan di sana ada perasaan tidak begitu difungsikan. Ketiga, daerah kabupaten/kota yang berjumlah 38 tersebut dan terbesar di seluruh Indonesia merasa agak tersumbat dengan provinisi.

“Nah, saya datang tidak melihat siapa yang salah, siapa yang benar. Tetapi kita melakukan sesuatu segera guna membenahi Partai Golkar di Jatim,” kata dia.

Dari pemetaan sementara itu kemudian dia mengumpulkan seluruh DPD dan menggelar berbagai rapat untuk mendengar sikap mereka. Hal itu menjadi catatan dan selanjutnya melaporkan perkembangan itu ke DPP.

Dia mengakui, posisinya sebagai Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu dan juga PLT membuat tugasnya membenahi Partai Golkar di Jatim jadi lebih mudah. Setelah mendengar semua keluhan dan aspirasi, dia langsung menetapkan program.

Saat itu ditetapkan untuk melakukan roadshow ke seluruh kabupaten/kota. Karena kebetulan berdekatan dengan acara HUT Partai Golkar ke-49, dia memutuskan membentuk pantia. Hal itu bukan hanya untuk perayaan HUT tapi juga sekaligus mengkonsolidasi organisasi partai dari Provinsi, Kabupaten/Kota hingga kecamatan, kelurahan dan desa. Road show itu juga sekaligus memerkenalkan dirinya sebagai PLT dan juga melantik BKPP Kabupaten/kota.

Karena persoalan waktu, akhirnya acara roadshow dilakukan di 11 dapil. Dari situ, daerah-daerah yang sedapil, bergabung. Dalam acara itu kemudian dibeberkan apa yang hendak dikerjakan dan target-target yang akan dicapai, baik untuk pusat, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Seusai acara road show itu, kemudian 38 DPD Kabupaten/Kota menyurati DPP agar menetapkannya sebagai Ketua definitif DPD I. Karena surat pertama itu belum direspons oleh DPP, kemudian mereka menyusulkan lagi dengan surat kedua. Surat permohonan itu disampaikan langsung kepada ARB saat berkunjung ke Jawa Timur. Dalam pertemuan di ruang VIP Bandara Juanda itu kemudian ARB memutuskan

agar Musdalub segera digelar.Dia menuturkan, pada 31 Oktober 2013, Musdalub itu

digelar. Hanya dalam waktu 30 menit, dia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD. Tidak hanya itu, dia juga menjadi formatur tunggal pada Musdalub itu.

Lalu, apa yang harus dilakukan setelah menjadi Ketua Definitif? Zainudin mengatakan, yakni melanjutkan apa yang telah dimulainya saat masih PLT.

“Itu sebabnya saya juga tidak merombak atau mengganti pengurus. Kecuali yang tidak aktif. Itu pun saya tidak isi baru. Dengan begitu maka tim yang sudah bekerja sejak masih PLT bisa melanjutkannya,” kata dia.

Dia mengatakan, Musdalub yang berlangsung aklamasi dan cepat tersebut, juga menunjukkan kesolidan DPD Jatim yang sekaligus menjadi modal untuk persiapan menghadapi pemilu beberapa bulan mendatang.

Sejak dia menjabat PLT, kata dia, sudah mulai ada hasil positif. Bila saat baru jadi PLT posisi suara Golkar tinggal 7%, maka kini menjadi 12,5%.

Selanjutnya, terkait target perolehan kursi/suara, kata dia, bila pada periode pemilu lalu, Jatim merebut 11 kursi dari 11 dapil, maka ke depan ditargetkan mencapai 20 kursi.

“BKPP sendiri menargertkan 15 kursi ke saya. Lalu naik lagi menjadi 17 kursi. Sekarang saya dengar sudah 20 kursi. Melihat potensi yang ada, kita optimistis bisa meraihnya,” jelas dia.

Dia mengaku, kalau targetnya masih sama seperti sebelumnya, tidak perlu kerja keras lagi. Sebab, jika dibanding pada 2009 lalu, posisi Golkar Jatim sekarang sudah melebihi, mencapai 13-14 kursi. Tapi, harus digenjot lagi agar seperti diharapkan DPP mencapai 20 kursi.

“Apa yang akan dilakukan, modal solid. Jangan sampai ada gesekan sedikitpun sampai pada Pemilu mendatang. Kedua, mana daerah-daerah lemah akan diperkuat, sedangkan yang kuat akan dikuatkan. Untuk daerah-daerah tersebut saya belum tahu. Karena hasil surveinya masih ada di Pak Rizal Malaranggeng,” tutur dia.

Sedangkan target perolehan kursi untuk DPRD Provinsi, dia mematok satu Dapil menghasilkan dua kursi. Sedangkan untuk DPRD Kabupaten/Kota tidak mematok jumlah kursi tapi posisi. Yakni, harus bisa merebut posisi-posisi pimpinan DPRD, minimal sebagai wakil ketua.

“Saya optimis. Jatim bisa menjadi posisi penting bagi Golkar. Sebab, Jatim merupakan daerah dengan

pemilih terbesar. Kabupaten/kota juga terbesar di Indonesia. Pos strategis ini membuat saya tertantang untuk menbawa kejayaan bagi Golkar. Apalagi dulunya Golkar merupakan daerah Golkar,” ujar dia.

Lalu, seperti apa strategi yang dilakukan guna merebut suara rakyat Jatim? Salah satunya, pemahaman mengenai sosio kultural masyarakat setempat. Jatim, kata dia, merupakan basis nahdilyin. Kemudian, juga ada daerah Mataraman yang kental dengan nuasa Jawa.

“Jadi, kalau ingin turun di Jatim, harus paham betul sosio kultural orang Jati. Pesantren harus mendapat perhatian. Juga menggandeng berbagai organisasi yang terkait dengan aliran kepercayaan. Juga harus melekat dengan petani dan nelayan,” papar dia.

Di kalangan internal, strategi yang dilakukan adalah, mengumpulkan seluruh caleg dari Jatim untuk membicarakan aturan-aturan internal partai.

“Dilarang saling menjelekkan antara caleg. Sesama Timses juga dilarang menjelekkan caleg yang tidak ditim suksesi. Dilarang menutup wilayah kampanye. Sehingga ruang kampanye harus diperluas areanya, garapanya,” tegas dia.

Dia juga berharap, maraknya penjualan stiker dan atribut lain bergambarkan Pak Harto dan tulisan soal keadaan yang lebih enak pada zaman itu, bisa menguntungkan Partai Golkar.

“Itu artinya orang membanding-bandingkan. Ini bukan menjelek-jelekkan tapi ada keinginan masyarakat yang bisa jadi momentum untuk perubahan dengan program-program yang sesyai dengan harapan rakyat ketika Golkar berkuasa. Saya yakin bisa menang. Mudah-mudahan saja,” tandas dia.

Page 39: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201376 77

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Anggota DPR RI Dewi Asmara bersama Caleg DPR RI Ridwan Mustofa

dan Eggy Suzetta di acara Pengukuhan BKPP Sukabumi

Caleg DPR RI Dapil Jateng VIIAchmad Bakri Putra sedang melakukan

sosialisasi

Caleg DPR RI Dapil Papua Barat Andi Rukman Nurdin, SE. di Acara Pengukuhan BKPP Kota Sorong serta Perayaan HUT Partai Golkar ke 49 bersama ARB

INGIN FOTO & BERITA DAERAH ANDA MASUKDALAM BULETIN & MAJALAH BKPP PARTAI GOLKAR

kirim email ke: [email protected] twitter @golkar2014

JAKARTA, MEDIA CENTER – Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) menetapkan rekapitulasi nasional daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD untuk Pemilu 9 April 2014 sebanyak 186.612.255. Penetapan rekapitulasi DPT secara nasional tersebut dilaksanakan oleh KPU RI melalui rapat pleno terbuka di kantor KPU, Senin (4/11/2013).

“KPU menetapkan rekapitulasi DPT secara nasional sebanyak 186.612.255 orang dan DPT Luar Negeri sebanyak 2.010.280 orang,” tegas Ketua KPU RI Husni Kamil Manik. Pemilih laki-laki sebanyak 93.439.610 orang dan pemilih perempuan sebanyak 93.172.645 orang.

KPU juga menetapkan 545.778 tempat pemungutan suara (TPS), 81.034 panitia pemungutan suara (PPS), dan 6.980 panitia pemilihan kecamatan (PPK). Untuk PPLN ditetapkan sebanyak 130 dan TPSLN sebanyak 873.

Pleno penetapan rekapitulasi DPT secara nasional dimulai sejak pukul 15.00 WIB dihadiri Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), perwakilan partai politik, Dirjen Adminduk Kementerian Dalam Negeri dan KPU Provinsi se Indonesia. DPT ditetapkan pada pukul 20.25 WIB.

Terhadap 10,4 juta data pemilih yang elemen datanya belum lengkap, KPU bersama Kementerian Dalam Negeri akan membereskannya dalam waktu 30 hari ke depan sesuai saran dan pendapat dari Bawaslu. “Kami sudah maksimalkan usaha untuk membuktikan bahwa 10,4 juta data itu ada orangnya,” terang Husni.

Ketua Bawaslu Muhammad mendukung KPU melakukan penetapan rekapitulasi DPT dengan tidak mencoret data sebanyak 10,4 juta tersebut. Menurutnya penetapan DPT dengan mengakomodir 10,4 juta data yang elemen datanya belum lengkap merupakan langkah untuk menyelamatkan hak konstitusional setiap warga Negara yang dijamin

undang-undang meski elemen data pemilihnya belum lengkap.

“Kami berpandangan agar kita tidak mencoret data 10,4 juta data yang elemen datanya tidak lengkap tersebut. Jangan terburu-buru kita mencurigai data itu tidak ada orangnya. Apalagi teman-teman dari KPU sudah menyatakan secara fisik orangnya ada, hanya saja mereka belum tertib administrasi kependudukannya,” ujar Muhammad merespons pendapat sejumlah parpol yang meminta penetapan DPT di luar angka 10,4 juta tersebut.

Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay dalam paparan sebelum penetapan rekapitulasi DPT mengatakan upaya pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih telah dilakukan dalam waktu yang cukup panjang. Persoalan nomor induk kependudukan (NIK) yang invalid, berkat kerja sama antara KPU dengan Kementerian Dalam Negeri, satu per satu dapat terurai.

Awalnya data pemilih yang NIK-nya invalid atau terdapat NIK tetapi belum sesuai standar sebanyak 20,3 juta. Setelah disandingkan lagi dengan Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4), sebanyak 6,4 juta data ditemukan padanannya dalam DP4. Setelah dilakukan penyandingan lanjutan, Kementerian Dalam Negeri bersama KPU berhasil menemukan lagi 2,28 juta data yang sesuai dengan DP4.

“Untuk 10,4 juta yang NIK-nya kosong, kami putuskan untuk mengeceknya lagi ke lapangan. Kami melakukan survei dengan metode sampling, ternyata orangnya ada. Kami kemudian meminta tanda tangan warga tersebut sebagai bukti. Kami juga minta surat keterangan kepala kepala desa atau lurah untuk menunjukkan warga yang ditemui itu merupakan warganya,” terang Hadar.

KPU Kabupaten/Kota kata Hadar juga diminta mengecek lagi semua dokumen daftar pemilih untuk memastikan tidak ada NIK yang tertinggal dan terlupa mencatatnya. Problem elemen data, terutama NIK, kata Hadar muncul karena sejumlah sebab yaitu pemilih tidak memiliki identitas kependudukan karena tinggal di daerah yang jauh dan terpencil sehingga belum terjangkau oleh layanan kependudukan dari pemerintah.

Selain itu terdapat pemilih pemula di pesantren dan para mahasiswa yang belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP), sementara dokumen kependudukannya masih ada pada orangtuanya. Begitu juga dengan para tahanan yang di rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan bermasalah dalam sejumlah elemen datanya karena dokumen kependudukan para tahanan tersebut tidak ada.

“Termasuk penduduk yang bermukim di lingkungan yang ilegal. Meski mereka tak memiliki dokumen kependudukan, tetap kita data karena mereka warga Negara yang dijamin hak konstitusionalnya oleh undang-undang,” terang Hadar. (kpu.go.id)

KPU TETAPKAN DPT 186.612.255 PEMILIH

PEMILU UPDATE

Page 40: Suara Golkar edisi November 2013

Edisi No.1 November 2013 Edisi No.1 November 201378 79

M E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A RM E D I A C E N T E R B K P P P A R T A I G O L K A R

Media Center Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar adalah salah satu divisi dalam pemenangan pemilu Partai Golkar melalui publikasi media. Publikasi merupakan bagian penting untuk

mengenalkan dan mensosialisasikan program yang sedang dan akan dilakukan oleh Partai Golkar. Hal ini untuk menghubungkan Partai Golkar dengan kader, terutama di daerah yang jauh. Juga untuk berkomunikasi dengan publik dan media massa. Bertempat di lantai 3 kantor DPP Partai Golkar, tugas utama Media Centre adalah memberikan kajian terhadap isu/opini yang berkaitan dengan pemilu Legislatif dan pemilihan Presiden 2014. Selanjutnya Media Centre melakukan pembangunan opini/counter opini hasil rekomendasi dari pihak-pihak pengambil keputusan terbatas di Internal Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar.

Setiap hari, berbagai pekerjaan dilakoni. Mulai dari media monitoring (cetak dan online), memantau dan melaporkan kegiatan Partai Golkar dan ARB, membuat laporan dan rekomendasi harian kepada jajaran petinggi partai Golkar. Kemudian, memperbarui

informasi di website Partai Golkar, menyiapkan dan membuat buletin mingguan, membuat press release untuk menunjukkan sikap Partai Golkar terkait isu-isu fundamental maupun yang sedang berkembang

hingga menyiapkan majalah Golkar yang direncanakan terbit bulanan. Hal lainnya yang dilakukan Media Centre BKPP Partai Golkar adalah menyampaikan opini-opini positif tentang Partai Golkar dan Aburizal Bakrie melalui Website, Blog, Facebook, Twitter dan social media Lainnya.

Sebagai bentuk pemberdayaan, Media Center BKPP Partai Golkar juga melibatkan mahasiswa-mahasiswa dari berbagai latar belakang etnis, agama dan pendidikan seperti jurnalistik, desain, praktisi media social yang berasal dari Universitas

Indonesia (UI), Universitas Atma Jaya, Universitas Bakrie dan Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA). Diharapkan melalui program ini, kalangan mahasiswa dan pemilih pemula tidak terjebak dalam perilaku deparpolisasi dan dapat lebih terbuka terhadap Partai Golkar sebagai partai politik. Selanjutnya mereka diharapkan dapat menyebarkan nilai-nilai perjuangan dan peran-peran yang telah dilakukan partai Golkar untuk memajukan bangsa di kampusnya.

Dengan ini Media Centre mengharapkan kiriman informasi berita positif dan foto dari seluruh pengurus Partai Golkar agar dapat kami laporkan melalui media-media yang kami kelola agar pencitraan partai Golkar ditengah masyarakat semakin baik. Berita dan informasi dapat dikirimkan melalui email: [email protected] atau Telp 021-70310055

MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR TERBUKATERHADAP ANAK MUDA

SILAHKAN IKUTI BERITA TERBARU Partai Golkar & Aburizal Bakrie

Melalui Akun Resmi Ofcial:

OFFICE:Gedung DPP Partai Golkar Ruang 302

Telp. (021) 70310055 |Email: [email protected]

!David Tampubolon, Koordinator Media Center BKPP Partai Golkar

Page 41: Suara Golkar edisi November 2013
Page 42: Suara Golkar edisi November 2013
Page 43: Suara Golkar edisi November 2013
Page 44: Suara Golkar edisi November 2013

MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR

Saat gejolak mudamasih memenuhi tubuhmu

bolehlah kauMerah, semerah merahnya Merah

atau... Hijau, sehijau hijaunya Hijau

atau...Biru, sebiru birunya Biru

Saat kebijakan mulai mengisi jiwamuMenguninglah Kau.