Suara KPU Edisi III

80
d i . o g . u p k . w w w @KPURI2015 KPU Republik Indonesia Cegah Mahar Politik, Buka Ruang untuk Kandidat Berkualitas Polemik Defenisi Konflik Kepentingan dengan Petahana Pilkada Bersih Tanpa Politik Uang Edisi III | Mei - Juni 2015 MENJAGA HAK RAKYAT BERSUARA DALAM PEMILU K O M I S I P E M I L I H A N U M U M

description

dalam majalah ini kita akan mendapatkan beberapa informasi mengenai tupoksi KPU. untuk itu majalah ini akan sangat bermanfaat bagi siapapun yang berminat dalam mempelajari kepemiluan di Indonesia. selain itu bagi para penggiat media pun dapat melihat bagaimana penyelenggara pemilu membingkai kegiatan dan tupoksinya melalui media internal.

Transcript of Suara KPU Edisi III

Page 1: Suara KPU Edisi III

di .o

g .u

pk .w

ww

@K

PU

RI2

015

KP

U R

epublik

Indonesi

a

Cegah Mahar Politik,Buka Ruang untuk Kandidat Berkualitas

Polemik Defenisi Konflik Kepentingan dengan Petahana

Pilkada BersihTanpa Politik Uang

Edisi III | Mei - Juni 2015

MENJAGA HAK RAKYAT BERSUARA DALAM PEMILU

K O M I S I P E M I L I H A N U M U M

Page 2: Suara KPU Edisi III

Marhabanya...

Ramadhan

INGAT ! Rabu 9 Desember 2015Dukung & Sukseskan PILKADA SERENTAK 2015

Page 3: Suara KPU Edisi III

DAFTAR ISI

SUARA UTAMA

Pilkada BersihTanpa Politik UangUU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, dan Wakil Walikota membuat aturan tegas. Tidak boleh ada transaksi rupiah dari calon kepala daerah kepada partai politik.

Cegah Mahar Politik,Buka Ruang untuk Kandidat BerkualitasSudah bukan rahasia umum, pilkada yang digelar selama satu dekade makin pragmatis dan transaksional.

32

10

Jendela Politik JambiSarana MembangunDemokrasi

63

Agar KehormatanPemilu Tetap Terjaga

75 Pilkada Serentak,Efisiensi Demokrasi

29KPU Gelar Bimtek Aplikasi Pencalonan Pilkada

Hidup Jimly Asshiddiqie tak pernah lepas dari urusan hukum. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk mengawal konstitusi di Indonesia.

5

Page 4: Suara KPU Edisi III

Tahapan persiapan Pilkada yang akan digelar serentak 9 transaksi uang dari calon kepala daerah kepada partai politik. Desember 2015, mulai dari perencanaan program dan anggaran, penyusunan peraturan penyelenggaraan pemilihan, Partai politik bakal dikenai sanksi berat jika menerima imbalan pembentukan PPK, PPS dan KPPS, Pengolahan DP4 hingga atau mahar dari calon yang akan diusung. Jika terbukti, parpol pemutakhiran data dan daftar pemilih telah dirampungkan. Kini tersebut akan diganjar sanksi larangan mengajukan calon pada selanjutnya tahapan pelaksanaan sedang berjalan. periode berikutnya di daerah yang sama. Selain itu, parpol juga Salah satu tahapan yang cukup membuat suhu perpolitikan di dapat dikenakan denda sepuluh kali lipat dari imbalan yang Indonesia meningkat dalam arena Pilkada serentak 2015 ialah diterima, setelah melalui proses putusan pengadilan yang pencalonan. Hal itu terkait dengan fenomena dan isu yang memperoleh kekuatan hukum tetap. Di samping itu, selain mengungkap masih adanya partai yang mensyaratkan 'mahar didiskualifikasi, bakal calon juga dapat diproses secara hukum politik' kepada seorang calon yang meminta dukungan untuk dan dijatuhi kurungan penjara jika terbukti menyerahkan uangmaju sebagai kandidat dalam Pilkada 2015.

Namun, meski aturan larangan mengenai 'mahar politik' sudah Istilah 'mahar politik' dalam dunia kepemiluan sering mengacu jelas, pemberian imbalan ke partai politik masih cukup rawan pada praktik pembebanan kewajiban oleh partai terutama saat partai politik membangun koalisi. Dalam hal ini, politik/gabungan partai politk kepada seorang bakal calon untuk koordinasi antara KPU dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengeluarkan sejumlah biaya, sebagai syarat untuk sangat diperlukan. Peran Bawaslu sangat penting dalam memperoleh dukungan atau syarat untuk dapat maju dalam mengawasi praktik-praktik yang melanggar hukum tersebut.pemilihan. Istilah lain yang juga sering disamakan 'mahar politik' di antaranya uang perahu, uang gotong royong, uang survei dan Di sisi lain, partai politik atau gabungan partai politik juga sebagainya. dituntut kesadarannya, agar dalam Pilkada 2015 tidak mengejar

kemenangan semata dengan menghalalkan segala cara. Tak Sebagaimana diketahui dalam syarat pencalonan Pilkada 2015, semestinya pula upaya memperoleh pemimpin daerah yang baik partai politik/gabungan partai politik untuk dapat mengusung dan berkualitas harus dinodai dengan praktik kotor 'mahar calon ialah memperoleh 20% kursi atau 25% suara dari jumlah politik'. kursi di DPRD bersangkutan. Sementara itu, bakal calon harus melampirkan persetujuan dari DPP masing-masing partai yang Terlebih saat ini, Indonesia tengah giat menggalakkan mengusungnya. Pada titik itulah transaksi politik antara bakal pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Jika praktik calon dengan partai politik/gabungan partai politik rawan 'mahar politik' ini masih terjadi, sulit kiranya upaya terjadi. pemberantasan KKN itu dapat terwujud. Karena 'mahar politik'

atau biaya besar yang dikeluarkan oleh seorang calon pada saat Mengantisipasi hal itu Undang-Undang (UU) Nomor Nomor 8 pemilihan dapat memicu munculnya praktik KKN di kemudian Tahun 2015 tentang Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 hari saat ia telah terpilih nanti. Mahar politik yang dibayarkan tentang Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Guber- oleh seorang bakal calon juga menyiratkan sebuah sifat nur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, dan Wakil 'kemaruk' atau serakah seseorang terhadap hasrat kekuasaan Walikota mengamanatkan dengan tegas bahwa tidak boleh ada ketimbang berpolitik untuk pengabdian.

Ancaman 'Mahar Politik' dalam Pilkada 2015

PENGARAH: Husni Kamil Manik, Sigit Pamungkas, Ida Budhiati, Arief Budiman, Ferry Kurnia Rizkiyansyah, Hadar Nafis Gumay, Juri Ardiantoro | PENANGGUNG JAWAB : Arif Rahman Hakim | PEMIMPIN REDAKSI : Robby Leo Agust | WAKIL PIMRED : Wawan K. Setiawan | REDAKTUR PELAKSANA : Sahruni HR | LITBANG: Arif Priyo Santoso | REDAKTUR : Trio Jenifran, Didi Suhardi | REPORTER : Mohammad Ismail, MS Wibowo, Rizky Adi Pamungkas | FOTOGRAFER : Dodi Husain | LAYOUT : Chomar | DESIGN GRAFIS : Satrio Mahadi | DISTRIBUTOR : KPU | ALAMAT REDAKSI : Biro Teknis dan Hupmas Komisi Pemilihan Umum Jalan Imam Bonjol Nomer 29 Jakarta Pusat, Telpon : 021-31937223 | Website : www.kpu.go.id, Twitter : @KPURI2015 | Facebook : KPU Republik Indonesia.

SUARA KPU 4Edisi Mei - Juni 2015

SUARA REDAKSI

K O M I S I P E M I L I H A N U M U M

Page 5: Suara KPU Edisi III

Mahar politik merupakan ancaman serius Dana mahar sering kali disebut uang terbukti menerima dan memberi biaya terhadap demokrasi. Politik transaksional “sewa perahu” yang harus dibayarkan sewa perahu akan dikenai sanksi yang pada tahap pencalonan merupakan pasangan calon kepada sejumlah partai cukup berat.“penyakit kronis” yang mesti disingkirkan politik yang bakal mengusung mereka

Upaya pemerintah menutup celah politik dalam pemilihan kepala daerah dan wakil dalam pilkada. Untuk menghapuskan itu uang dalam pencalonan telah dimulai kepala daerah. Sebab dana mahar semua, regulasi pemilihan kepala daerah sejak periode ke-2 pelaksanaan pilkada ditenggarai menjadi salah satu faktor yang dan wakil kepala daerah serentak tahun langsung. Hal ini sejalan dengan revisi menyuburkan korupsi kepala daerah dan 2015 melarang keras adanya mahar politik Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 wakil kepala daerah. dalam pencalonan. Partai politik dan bakal tentang Pemerintahan Daerah menjadi calon kepala daerah dan wakil kepala yang

SUARA KPU 5Edisi Mei - Juni 2015

SUARA UTAMA

Pilkada Bersih

Tanpa Politik Uang

UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati,

Wakil Bupati, Walikota, dan Wakil Walikota membuat aturan tegas. Tidak boleh ada transaksi rupiah dari calon kepala daerah kepada partai politik

Ketua KPU Husni Kamil Manik bersama anggota KPU-RI

Page 6: Suara KPU Edisi III

Undang Undang Nomor 12 Tahun 2008. melibatkan elit dengan kandidat dalam adalah 20 persen dari jumlah kursi DPRD Salah satu poin penting revisi undang penentuan calon kepala daerah dan wakil atau 25 persen dari perolehan suara sah undang tersebut adalah mengakomodir kepala daerah. pada pemilu DPRD. Aturan main ini calon perseorangan dalam pencalonan memaksa parpol mencalonkan para

Pada era pilkada serentak yang dimulai pilkada sesuai putusan MK Nomor “jagoan”nya dengan strategi koalisi. tahun ini, para kandidat yang berniat maju 5/PUU/V/2007 yang menegaskan bahwa sebagai kontestan pilkada mempunyai dua Dengan banyaknya peminat dan pasal 56 ayat 2 Undang Undang Nomor 32 pilihan untuk merealisasikan terbatasnya kendaraan politik, tentu posisi Tahun 2004 bertentangan dengan UUD keinginannya. Pertama dengan melalui tawar parpol menjadi sangat dominan. 1945 karena menutup hak konstitusional partai politik (parpol) dan yang kedua Para kandidat akan berlomba merebut calon perseorangan.melalui jalur perseorangan. Bagi kandidat hati para pengurus parpol, sehingga

Tuntutan rakyat agar jalur perseorangan yang bukan berasal dari kader parpol, membuka peluang terjadi transaksi uang, dalam pencalonan pilkada dibuka karena mungkin berasumsi pilihan kedua lebih atau lebih dikenal dengan istilah “uang mereka tidak puas dengan ruang realistis dan mempunyai peluang. mahar”. Jumlahnya relatif berbeda di demokrasi yang diberikan oleh Undang setiap daerah. Biasanya tergantung jumlah

Namun, sejak jalur perseorangan Undang Nomor 32 Tahun 2004. Partai kursi yang dimiliki parpol tersebut.diberlakukan, kurang dari 5 persen politik dirasa sangat dominan dalam kandidat yang menggunakannya. Dana mahar merupakan istilah lain dari proses rekrutmen kandidat kepala daerah

uang “sewa perahu” calon kepala daerah kepada partai politik atau gabungan partai agar diusung menjadi calon. Dalam perhelatan pilkada terdahulu, praktik mahar lazim dilakukan oleh seseorang atau lembaga tertentu untuk memuluskan proses pencalonan sang kandidat.

Didik Supriyanto, dari Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, menegaskan bahwa praktik mahar merupakan penyakit lama yang bersumber pada distribusi ekonomi material. “Politik dana mahar bermula dari kemampuan kapital elite lama untuk membeli politik, misalnya dalam membeli kursi calon. Bahkan elite lama mampu memenuhi kebutuhan partai, di situ terjadi mahar,” katanya saat diwawancara Suara KPU (19/6).

Bagi Didik, membaca rumitnya persoalan dan wakil kepala daerah. Figur-figur yang Persentase tersebut diyakini akan semakin dana mahar, tidak bisa dilepaskan dari dinilai potensial untuk memimpin daerah berkurang dengan makin tingginya syarat kebutuhan partai terhadap modal dan harus rela menjadi penonton karena dukungan yang berkisar 6-10 persen pemilik modal. Untuk memenangkan mekanisme pencalonan kepala daerah dan sesuai dengan jumlah penduduk. Belum pilkada nanti, partai politik bergantung wakil kepala daerah yang dibenarkan lagi kerumitan administrasi dan rawan pada ongkos politik yang besar. undang undang hanya lewat jalur partai terkena diskualifikasi, hal itu tentu akan Masalahnya, tidak semua orang punya politik. membuat jalur perseorangan akan modal yang banyak, hanya petahana dan

bertambah sepi peminat. pengusaha yang memiliki keberlimpahan Sementara amanat UU Nomor 32 Tahun kapital. Karena itu, di daerah, hubungan

Dengan kondisi tersebut, praktis jalur 2004 agar parpol dalam menjaring partai politik, petahana dan pengusaha parpol merupakan jalan yang paling kandidat kepala daerah dan wakil kepala terbilang kuat. realistis ditempuh. Namun, jalur ini juga daerah secara demokratis dan transparan tidaklah mudah, meski kandidat tersebut Lantaran kuatnya jalinan hubungan ketiga tak kunjung direspons. Justru elit-elit seorang kader. Ada kerumitan yang harus stakeholders tersebut, membuat praktik parpol menjadikan “hak istimewa” parpol dihadapi, salah satunya lantaran sedikit dana mahar pada tahapan pencalonan dalam mengusung kandidat sebagai alat sekali parpol yang bisa mengusung sendiri sulit diputus. Di samping siklusnya untuk bernegosiasi. Ujung-ujungnya pasangan calon akibat syarat minimal kursi berkelindan demikian kuat, para aktornya terjadi politik transaksional yang

SUARA UTAMA

SUARA KPU 6Edisi Mei - Juni 2015

Ketua Perludem Didik Supriyanto (kanan) bersama Politisi Partai Demokrat Saan Mustopa (kiri)

Page 7: Suara KPU Edisi III

Ayat (4): Setiap orang atau lembaga dilarang memberi imbalan kepada Partai Politik atau gabungan Partai Politik dalam bentuk apapun dalam proses pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.

Ketua KPU, Husni Kamil Manik, membenarkan bahwa parpol atau gabungan parpol dilarang menerima imbalan dalam bentuk apa pun pada proses pencalonan gubernur, bupati, dan walikota. “Selama ini, pemberian sesuatu atau yang biasa disebut sebagai sumbangan kepada parpol, tidak pernah diatur. Tapi, sejak keluarnya undang-undang pilkada yang baru, semua telah diatur dengan jelas,” kata Husni, saat kegiatan gowes bersama di Yogyakarta.

pun terlampau susah untuk diungkap. Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota. Husni menambahkan, aturan larangan

Karena itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai mahar politik sudah jelas, tetapi dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ayat (2): Dalam hal Partai Politik atau pemberian imbalan ke partai politik masih diharapkan bekerja keras agar proses cukup rawan terutama saat partai politik tahapan pencalonan terbebas dari politik membangun koalisi. Calon kepala daerah uang. Apalagi Undang-Undang Nomor 8 bisa saja membeli sejumlah partai politik. Tahun 2015 tentang Pilkada yang baru saja Untuk itu, pihaknya sudah koordinasi disahkan, diharapkan mampu menggerus dengan Bawaslu, untuk mengawasi praktik dana mahar tersebut dalam praktik-praktik yang melanggar hukum Pilkada 2015. Sebab, pilkada pada tersebut. “Saya percaya kalau semua prinsipnya memberikan peluang yang parpol sudah mengetahui aturan yang sama dengan tingkat kompetisi yang sehat melarang menerima mahar politik dari bagi siapapun untuk mencalonkan diri. calon kepala daerah yang ingin Selain itu, prosesnya juga bersih dari mengendarai parpol lainnya,” ungkapnya.politik uang.

Menurut Husni, pihaknya tidak perlu Dana Mahar Bisa Batalkan Pencalonan melayangkan surat imbauan ke semua

parpol di daerah terkait larangan tersebut. UU Nomor 8 Tahun 2015 tentang “Sanksinya sudah jelas, panwas akan Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 bekerja sesuai kewenangan. Jika tentang Perppu Nomor 1 Tahun 2014 masyarakat menemukan praktik tersebut, tentang Pemilihan Gubernur, Wakil tinggal dilaporkan saja ke Bawaslu atau Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, Panwaslu,” ungkapnya.gabungan Partai Politik terbukti menerima dan Wakil Walikota membuat aturan

imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat tegas. Tidak boleh ada transaksi sewa Hal serupa diungkapkan Komisioner KPU, (1), Partai Politik atau gabungan Partai perahu dari calon kepala daerah kepada Ferry Kurnia Rizkyansyah. Menurutnya Politik yang bersangkutan dilarang partai politik. parpol bakal dikenai sanksi berat jika mengajukan calon pada periode

menerima imbalan atau mahar dari calon berikutnya di daerah yang sama.Ketentuan tentang larangan adanya "dana yang akan diusung. Jika terbukti, parpol mahar" itu, tertuang dalam pasal 47. akan diganjar sanksi larangan mengajukan Ayat (3): Partai Politik atau gabungan Berikut bunyinya: calon pada periode berikutnya di daerah Partai Politik yang menerima imbalan

yang sama.sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Ayat (1): Partai Politik atau gabungan harus dibuktikan dengan putusan Partai Politik dilarang menerima imbalan Selain itu, parpol juga bakal dikenakan pengadilan yang telah memperoleh dalam bentuk apapun pada proses denda sepuluh kali lipat dari imbalan yang kekuatan hukum tetap.pencalonan Gubernur dan Wakil diterima. Namun, itu semua berlaku

SUARA UTAMA

SUARA KPU 7Edisi Mei - Juni 2015

Uang mahar yang dipungut oleh partai tersebut dilarang oleh

masing-masing parpol karena hal tersebut bagian dari politik uang

Ketua KPU RI Husni Kamil Manik

Page 8: Suara KPU Edisi III

dipungut oleh partai tersebut dilarang oleh masing-masing parpol karena hal tersebut bagian dari politik uang, oleh karenanya dia mengharap peran masyarakat untuk mengawasi dan melaporkan jika ada penyimpangan.

"Tidak ada itu, masing-masing parpol secara umum memang dilarang, karena itu kan bagian dari politik uang, oleh karenanya peran masyarakat dibutuhkan di sini," kata dia.

Pengamat politik dari UIN Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa mahar diajukan parpol untuk memberikan dukungan kepada pasangan tertentu saat pilkada. Hanya saja mahar tersebut sulit untuk dibuktikan oleh publik, tetapi bisa dirasakan.

“Yang membuat tinggi dan mahalnya biaya pilkada itu adalah biaya “sewa setelah melalui proses putusan pengadilan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo perahu” parpol yang bisa mencapai yang memperoleh kekuatan hukum tetap. mengatakan kontrol partai harus kuat puluhan miliar rupiah. Inilah sumber “Kalau di PKPU (Peraturan Komisi sampai ke tingkat daerah untuk masalah politik uang,” katanya.Pemilihan Umum-red) tidak melihat sanksi menghindarkan praktik mahar politik dari

itu, di PKPU hanya pembatalan calon, jika pencalonan kepala daerah dalam pilkada Di samping hal itu, Komisi Pemberantasan terbukti, parpol dilarang mengajukan serentak Desember 2015.Korupsi (KPK) diminta memantau dengan calon pada pilkada periode berikutnya,” ketat transaksi para calon kepala daerah "Harusnya fungsi kontrol partai itu kuat kata Ferry. dengan elit partai politik jelang sampai daerah untuk menghentikan pendaftaran pilkada mulai 26 Juli 2015. Senada dengan itu, Komisioner Bawaslu, praktik tersebut di sana," kata Tjahjo di Karena akan ada ratusan calon kepala Nasrullah menegaskan bahwa mahar Gedung Kemendagri, Jakarta, Selasa daerah yang tengah berjuang politik secara tegas dilarang dalam (9/6/2015).mendapatkan partai sebagai kendaraan undang-undang. Jika dalam perjalanannya politik untuk maju pilkada.Tjahjo juga mengatakan uang mahar yang ditemukan bukti-bukti mengenai

pasangan calon kepala daerah yang menyetor sejumlah uang kepada parpol, akan langsung didiskualifikasi dari pilkada bersama dengan partai pengusungnya.

“Dalam undang-undang juga terdapat pasal yang mengatur hukuman bagi pelanggar politik uang. Tak hanya didiskualifikasi, calon bisa diproses secara hukum dan dijatuhi kurungan penjara jika terbukti menyerahkan uang,” ujarnya. Upaya pengungkapan praktik politik uang di partai politik merupakan salah satu tantangan besar Bawaslu. Meski tidak mustahil, pembuktiannya dianggap cukup sulit.

Perlu Kontrol Masyarakat dan Perhatian KPK

SUARA UTAMA

SUARA KPU 8Edisi Mei - Juni 2015

Mendagri Tjahjo Kumolo

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Air Langga, Ramlan Surbakti.

Page 9: Suara KPU Edisi III

SUARA UTAMA

efektifitas pemerintahan. Ukurannya adalah eksekutif dan legislatif di daerah dan nasional berjalan kongruen. Kalau pemilu Presiden dan DPR bersamaan dan pemilu kepala daerah dan DPRD bersamaan itu manfaatnya jauh lebih besar. Di tingkat nasional akan menciptakan sistem pemerintahan presidensial yang efektif, sementara di tingkat daerah akan menciptakan pemerintahan lokal yang juga efektif.

“Jadi, suara partai akan mengikuti presiden terpilih. Kalau presidennya menang, maka partai pendukungnya akan mayoritas juga di parlemen. Nah kalau itu terjadi, dua pihak ini visi misinya kan sama, sehingga ketika presiden mengajukan RAPBN maka akan disambut oleh mitra koalisinya di DPR. Dan itu juga

Tak tertutup kemungkinan dalam upaya penyelenggaraan, tapi juga bagi pemilih akan mempengaruhi politik di daerah.” mendapatkan partai pendukung, para dan kepala daerah.calon kepala daerah saling jegal. Hal Hal serupa juga disampaikan Ketua

”Makna serentak sebenarnya tersebut disampaikan peneliti Formappi, Perludem, Didik Supriyanto. Menurutnya, memperjuangkan kedaulatan pemilih. Lusius Karus. Menurutnya, di saat-saat aturan dalam pilkada serentak Pemilih tidak hanya menilai, tapi juga ikut terakhir menjelang pendaftaran calon memberikan waktu yang panjang bagi mengambil keputusan. Bahkan dapat kepala daerah ke KPU, transaksi politik partai politik untuk membangun koalisi menghukum calon terpilih. Kalau uang diduga semakin marak. Kandidat sebelum pilkada diselenggarakan. kinerjanya bagus akan dipilih lagi, kalau yang memiliki kekuatan finansial yang buruk akan ditinggal,” ujarnya. Koalisi sejak dini menjadi pilihan rasional besar, akan mudah sekali tergiur untuk

bagi partai karena pemilihan eksekutif membayar dana mahar partai politik Untuk mendapatkan basis dukungan, (presiden atau kepala daerah) dan untuk memuluskan langkahnya dalam calon kepala daerah perlu membaca di legislatif (DPR atau DPRD) digelar secara pencalonan. “Sementara calon yang tidak mana basis pemilih bagi diri dan partai serentak, sehingga untuk berkoalisi tidak punya duit hanya bisa gigit jari,” kata pengusung, sehingga desain program dan perlu menunggu pilkada selesai. “Ini yang Lusius.arah kebijakan menjadi pertaruhan disebut sebagai koalisi dini.” penting bagi masing-masing calon kepala Dia mengatakan, wajah demokrasi daerah pada pilkada nanti. Keduanya Koalisi tersebut membuat kerja sama Indonesia yang asli terlihat jelas saat ini, menjadi faktor penting untuk menjaring antar partai lebih jelas. Mitra koalisi yakni demokrasi transaksional. Kandidat suara konstituen. dibangun berdasarkan kesamaan ideologi, yang mempunyai duit akan didukung,

arah kebijakan publik dan program sementara yang tidak, dan itu biasanya Sejauh mana program dan kebijakan bersama. “Hitung-hitungannya begini, saat dialami para kader yang dengan susah publik yang ditawarkan mampu menarik partai mau berkoalisi, pertimbangannya payah membesarkan partai, dengan perhatian pemilih di tengah tidak saja pada kursi kekuasaan. mudahnya tersingkir.kecenderungan politik masyarakat yang Setidaknya kesamaan ideologi dan tidak menentu. “Pemilih saat ini sedang Berharap Pemilih Rasional program kerja juga menjadi pertimbangan mengalami 'ketidakpercayaan' terhadap koalisi,” kata Didik.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Air pemimpin politik. Akibatnya, psikologi Langga, Ramlan Surbakti, mengatakan mereka dalam berpolitik mengalami Pilkada serentak itu akan berdampak pada bahwa goal yang ingin dicapai dari ketidakpastian, sehingga program dan hubungan pemerintahan daerah dan mekanisme pilkada serentak adalah kebijakan yang dibuat calon harus seperti nasional yang kongruen. Partai politik pemilih yang berdaulat. Jika pemilu lokal yang diharapkan masyarakat ,” tegas pemenang pemilu di level nasional akan dan pemilu DPRD dilakukan secara Ramlan. diikuti dukungan dari partai politik di bersamaan pada hari dan tempat TPS daerah.

Ramlan mengatakan bahwa salah satu (tempat pemungutan suara) yang sama, (*)fungsi dari pilkada serentak adalah manfaatnya tidak hanya pada efisiensi

SUARA KPU 9Edisi Mei - Juni 2015

Ketua Perludem Didik Supriyanto

Page 10: Suara KPU Edisi III

Ada kecenderungan politik uang makin mengemuka dalam proses hingga akhir seharusnya tidak boleh ada semacam mahar pilkada, bagaimana pendapat Anda? atau biaya politik yang itu berupa interest. Karena diyakini nantinya

kalau pasangan calon tersebut jadi gubernur, bupati dan wali kota, Ini memang soal abadi. Setiap ada pemilu selalu ada uang. sang calon akan berpikir untuk melunasi interest-nya itu. Pada Untuk kasus ini, faktornya ada dua. Bisa saja pemilih yang akhirnya melakukan korupsi. Situasi seperti ini yang perlu dihindari. memiliki kecenderungan pragmatis. Ditambah lagi calonnya Kalau sejak awal pasangan calon sudah punya komitmen menolak memainkan uang untuk membujuk pemilih. Keduanya menjadi mahar, dan benar-benar berdasarkan kompetensi dan integritas, persoalan. Sekarang undang-undang melarangnya. saya kira tidak perlu mahar.

Politik uang juga rentan saat pencalonan, bagaimana Apa sebenarnya yang menjadi semangat larangan mahar politik mengatasinya? harus dituangkan dalam undang undang dan peraturan KPU?

Ini bukan rahasia umum lagi. Seperti banyak orang ketahui. Saat Pertama, membuka ruang bagi calon berkualitas untuk ikut tahapan pencalonan sedang dimulai, biasanya banyak laporan berkompetisi tanpa biaya tinggi. Kedua, mendorong transparansi di yang masuk tentang maraknya politik uang, tentang kondisi internal partai politik. Ketiga, menolak mahar berarti berpotensi pemilih dan partai politik yang semakin pragmatis, tentang mengurangi perilaku koruptif bagi calon setelah jadi kepala daerah praktik mahar politik antara bakal calon dan partai politik, dan nanti. menguatnya politik dinasti. Temuan dan evaluasi ini mengharuskan kita bekerja keras agar praktik tersebut tidak Bagaimana jika ada pasangan calon terbukti memberi mahar terulang di pilkada serentak nanti. Sekalipun belum bisa kepada parpol?menghilangkan sepenuhnya, paling tidak menguranginya.

Larangan mahar politik sudah diatur dalam undang-undang kita. Dan Sebenarnya ini komitmen dalam sebuah rekrutmen. Dari awal kalau ada pasangan calon terbukti melakukan praktik mahar politik,

Cegah Mahar Politik, Buka Ruang untuk Kandidat Berkualitas

KOMISIONER KPU-RI, FERRY KURNIA RIZKYANSYAH :

WAWANCARA

SUARA KPU 10Edisi Mei - Juni 2015

ranah pemilih. Pragmatisme politik di level parpol berwujud “mahar” politik yang harus dibayar oleh bakal calon untuk mendapat “tiket” menjadi calon yang diusung oleh parpol atau gabungan parpol.

Sementara pragmatisme politik di level pemilih dapat dilihat dari penggunaan logika-logika sederhana dan bersifat jangka pendek oleh pemilih dalam menentukan pilihan di TPS. Dalam budaya politik yang menganut pragmatisme, pemilih mau terlibat dalam aktivitas pilkada dengan cara harus diberi kompensasi uang maupun barang.

Kehadiran Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Pilkada membawa spirit untuk menata kualitas demokrasi di aras lokal menjadi lebih baik. Penegasan larangan menerima dan memberi uang pada tahap pencalonan, larangan politik dinasti dan larangan turun kasta membawa secercah harapakan akan lahirnya kepala daerah dan wakil kepala daerah yang kompeten dan berintegritas.

Aturan itulah yang kemudian dituangkan oleh KPU ke dalam Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota

SuaraKPU - Sudah bukan rahasia umum, pilkada yang digelar dan Wakil Wali Kota. Sebagai penyelenggara pilkada, Komisi selama satu dekade makin pragmatis dan transaksional. Pemilihan Umum (KPU) perlu memastikan bahwa peraturan terkait Pragmatisme politik terjadi di dua ranah yakni ranah parpol dan pencalonan tersebut berjalan dengan efektif. Berikut wawancara

Page 11: Suara KPU Edisi III

Soal politik dinasti, bagaimana KPU mengaturnya? Hal semacam itu mungkin saja terjadi.

Untuk kepentingan mempertahankan Undang Undang Nomor 8 Tahun 2015 kekuasaannya, bisa saja setiap orang sudah mengatur bahwa calon kepala mencari celah dari peraturan KPU itu. daerah dan wakil kepala daerah dilarang Tentu kita tetap berharap tidak pernah memiliki konflik kepentingan dengan terjadi. Karena setiap warga negara petahana. Semangatnya jelas untuk seharusnya mentaati aturan yang ada. Dan memutus politik dinasti yang mulai undang-undang kita melarang itu. mencuat pada pilkada periode kedua 2010-2013. Kita hanya menerjemahkan apa yang Agar aturan pencalonan tersebut berjalan ada di dalam undang undang. Sekalipun efektif, langkah seperti apa yang sudah ada indikasi menghindar dari aturan yang disiapkan KPU?ada.

Kunci kita adalah pada masa pendaftaran Seberapa kuat aturan itu dapat calon. Itu semua harus terbebas dari mencegah politik dinasti? konflik kepentingan petahana. Itu yang

kita atur. Kita juga sudah atur soal Batasan dalam aturan itu sudah cukup

defenisi petahana dalam surat edaran tegas. Saya kira akan mampu mengurangi nomor 302. Surat Edaran ini menjelaskan kekuasaan dari dinasti tertentu. Tujuan bahwa gubernur, wakil gubernur, bupati, lainnya, aturan tersebut membuka peluang

bagi siapapun, di luar dinasti tersebut wakil bupati, walikota, dan walikota yang untuk maju sebagai calon kepala daerah masa jabatannya habis, mengundurkan dan wakil kepala daerah. Bagi mereka yang diri atau meninggal dunia sebelum

peraturan KPU sendiri menegaskan akan tidak mengikuti aturan tersebut dapat pencalonan tidak termasuk petahana.

membatalkan pencalonanannya. Dan kalau didiskualifikasi dari bakal calon dan calon. Kalau misalnya mundur, harus ada surat

pasangan tersebut terpilih, dan terbukti keputusan pengunduran diri dari instansi melakukan mahar, bisa diberhentikan. Jadi Untuk mempertahankan kekuasaannya, berwenang di atasnya. aturannya sangat tegas. kemungkinan akan ada yang mencari ce-

*lah dari aturan tersebut, pendapat Anda?

WAWANCARA

SUARA KPU 11Edisi Mei - Juni 2015

Ferry Kurnia

Rizkiyansyah

Tempat Lahir :

Bandung, Jawa Barat

Tanggal Lahir :

Jumat, 21 Februari 1975

Agama :

Islam

Warga Negara :

Indonesia

PENDIDIKAN

- S1 Ilmu Pemerintahan

FISIP Universitas

Padjajaran 1999

- S2 Magister Perencanaan

Kebijakan Publik

Universitas Indonesia

2003

- S3 Program Study Ilmu

Sosial FISIP Universitas

Padjajaran

Komisioner KPU RI, Ferry Kurnia Rizkiyansyah

Page 12: Suara KPU Edisi III

WAWANCARA

Pendaftaran pasangan calon sebentar lagi dibuka. Bagaimana integritasnya sudah teruji.

Anda melihat dinamika politik di daerah?

Dari sisi pencalonan, pilkada saat ini tidak akan banyak berubah Menurut Anda, apa yang membuat politik lokal masih akan

dengan tahun-tahun sebelumnya. Pengusaha dan “raja-raja” didominasi pengusaha dan elit politik lokal?

kecil di daerah masih terlalu kuat untuk dikalahkan. Mereka Situasi partai politik kita yang masih tertutup, elitis dan nasional.

masih menjadi kekuatan besar yang susah tergantikan. Sedikit Partai politik dalam konteks rekrutmen masih jarang mencari calon

mengharapkan akan tampil calon kepala daerah dari kalangan berkualitas dari kalangan luar partai. Elitis itu, nyatanya

anak muda misalnya, atau calon pemimpin kredibel yang rekrutmennya hanya berada di lingkarang orang itu-itu saja. Dan

Partai Politik Kita Masih Tertutup dan Elitis

KOORDINATOR NASIONAL JPPR, MASYKURUDIN HAFIDZ :

WAWANCARA

SuaraKPU - Sekalipun pendaftaran pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah baru dibuka pekan terakhir Juli 2015, tarikan

politik di daerah-daerah yang akan menggelar pilkada sudah sangat kuat. Bagi para bakal calon, bulan Ramadhan menjadi “panggung”

untuk berebut simpati masyarakat dan waktu yang tepat untuk meningkatkan popularitas agar nantinya dilirik parpol menjadi kandidat.

Sementara itu elit-elit parpol juga aktif membangun komunikasi dan lobi-lobi politik. Mereka mulai menjajaki kawan untuk berkoalisi

demi memenangi kontestasi. Sebab jarang parpol yang memenuhi kuota untuk dapat mengusung sendiri calonnya. Kecuali di daerah-

daerah yang menjadi basis politik partai tertentu.

Parpol juga terus membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh lokal yang dinilai potensial menjadi kandidat. Tingkat popularitas dan

elektabilitas para tokoh dipantau secara terus menerus. Parpol aktif melakukan survei untuk mengetahui tren popularitas kandidat dan

tren perilaku pemilih. Daerah-daerah kini sedang “demam” pilkada.

Kepada Suara KPU, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz mengatakan pada bulan

Juni-Juli merupakan masa “tawar-menawar” partai dengan elit lokal yang potensial untuk maju sebagai kandidat. “Dua bulan ini lobi-lobi

gencar dilakukan dalam rangka pencalonan kepala daerah nanti. Juni hingga Juli akhir, menjadi bulan penuh tawar-menawar para elit

dan partai politik,” katanya kepada Suara KPU pada Rabu sore, 17 Juni.

SUARA KPU 12Edisi Mei - Juni 2015

Page 13: Suara KPU Edisi III

nasional karena pusat juga masih ikut

mengurusi pencalonan.

Maksud Anda orang-orang di internal

partai tidak kredibel?

Selama ini kita mendorong kualitas

pemilu yang lebih baik. Sebuah sistem

pemerintahan yang program oriented,

bersih dan paham betul kebutuhan

masyarakat di daerah. Dalam banyak

kasus, kita melihat pemimpin yang dari

partai sangat sulit melepaskan

kepentingan “partai”. Situasi itu

membuat kepala daerah yang juga

pengurus partai saat mebuat kebijakan

harus disinergikan dengan kehendak

partai.

Kalau begitu, bagaimana seharusnya

partai politik menjaring calon gubernur,

bupati dan wali kota?calon lain untuk berkompetisi. Itu artinya Sewa perahu ini seperti orang Sebaiknya partai politik membuka pintu distribusi pencalonan dari partai politik memberikan setoran diawal dan diakhir. bagi mereka yang dari luar partai. Dari sedikit terbuka. Partai tidak bisa hanya Biasa disebut sistem pra bayar dan pasca luar partai bisa jadi akademisi, kalangan memilih orang partai. Dia harus bayar. Dan melalui jalur orang lain. profesional, aktivis yang giat melawan menyediakan banyak orang yang Bukan dilakukan partai politik langsung, korupsi misalnya. Aspek integritas, berkualitas. Sehingga kesempatan bukan pula calonnya sendiri. Biasanya keterampilan, bersih dari korupsi, toleran menghasilkan pemimpin berkualitas lewat orang lain. mestinya menjadi penilaian tersendiri. menjadi terbuka. Ini sebenarnya manfaat Pendapat ini cukup beralasan, karena, dari pilkada serentak. Mekanisme efektif untuk mengurangi selain alasan tadi, partai politik sedikit

praktik mahar ini kira-kira seperti apa?memiliki stok pemimpin yang berkualitas. Bukankah itu juga berdampak pada Tidak ada. Sejauh ini masih belum ada. Itu harus diakui. percaloan calon semakin lebar? Harapannya pada partai politik itu sendiri

Betul. Percaloan politik masih terus ada. agar menjaring calon tanpa uang. Menurut Anda, apakah sistem pilkada Belum bisa diputus begitu saja. Semakin serentak mampu melahirkan pemimpin besar distribusi bakal calonnya, semakin Kalau dari kalangan masyarakat sendiri, yang program oriented tadi?besar juga potensi calo politiknya. Karena apakah mungkin ikut memantau?Ada catatan menarik dengan pilkada kompetitornya banyak. Istilahnya mahar Bisa saja. Tapi tidak terlalu efektif. Dalam serentak. Selama ini kalau seseorang politik. konteks ini, misalnya lembaga-lembaga gagal menjadi kepala daerah dan wakil

non pemerintah di daerah memerangi kepala daerah di kabupaten A, maka Bagaimana memantau praktik mahar korupsi. Caranya menggali informasi dari kalau ada pilkada dua bulan lagi, orang politik? bakal calon yang gagal. Siapa saja yang yang gagal itu akan mencalonkan lagi di Mahar politik sama sekali tidak bisa menerima dan memberi mahar. Calon kabupaten B atau C. Dengan adanya dijangkau oleh aturan pemilu. yang kalah biasanya membutuhkan pilkada serentak, itu tidak mungkin bisa Mekanismenya tidak ada yang mampu lembaga nonpemerintah untuk dilakukan lagi. Kesempatan untuk memantau praktik itu. mengungkap praktik mahar yang mencalonkan diri hanya satu kali. Kalau

dilakukan lawan politiknya.mau mencalonkan lagi harus nunggu dua Dalam pantauan JPPR, modus mahar (ISM)tahun lagi. politik biasanya seperti apa?Situasi ini membuka ruang bagi calon-

WAWANCARA

SUARA KPU 13Edisi Mei - Juni 2015

Koordinator Nasional JPPR, Masykurudin Hafidz

Page 14: Suara KPU Edisi III

UU Nomor 8 Tahun 2015 Pasal 47

tentang Perubahan Atas UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perppu Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, Walikota, dan Wakil Walikota

membuat aturan tegas. Tidak boleh ada transaksi rupiah dari calon kepala daerah kepada partai politik.

AYAT 1

Partai Politik atau gabungan Partai Politik dilarang menerima imbalan dalam bentuk apapun pada proses pencalonan Gubernur dan Wakil

Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.

AYAT 2

Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik terbukti menerima imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Partai Politik atau

gabungan Partai Politik yang bersangkutan dilarang mengajukan calon pada periode berikutnya di daerah yang sama.

AYAT 3

Partai Politik atau gabungan Partai Politik yang menerima imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dibuktikan dengan putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

AYAT 4

Setiap orang atau lembaga dilarang memberi imbalan kepada Partai Politik atau gabungan Partai Politik dalam bentuk apapun dalam proses

pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota.

Page 15: Suara KPU Edisi III
Page 16: Suara KPU Edisi III

Suara KPU - Pada tahun 1999 Jimly Indonesia. menerima penghargaan Bintang Maha Dalam berfikir, dia tidak melulu berkata Putera Utama. Setelah itu, sepuluh tahun sumir pada tata hukum Indonesia yang kemudian, 2009, negara konon banyak “bolongnya.” Tapi juga menganugerahinya Bintang Mahaputera menyediakan solusi ketika ketidakpastian Adipradana. Penghargaan diberikan hukum sedang terjadi. Sehabis kritik, ia lantaran jasanya mendirikan dan datang dengan tindakan konkrit. memimpin Mahkamah Konstitusi serta Mahkamah Konstitusi dan Dewan kontribusi besar dalam melakukan Kehormatan Penyelenggara Pemilu atawa

memimpin Dewan Kehormatan modernisasi hukum di Indonesia, DKPP adalah kerja nyatanya. Keduanya Penyelenggara Pemilu atawa DKPP, sejak datang dari pemikirannya selama ini. didirikan pada tanggal 12 Juni 2012. Ia Kecintaannya pada hukum dan Tentu ia tidak sendirian. Banyak kawan adalah pendiri sekaligus ketua pertama ketatanegaraan membuat dirinya dihargai yang ikut membantu mendirikan kedua lembaga penegak kode etik penyelenggara banyak orang. Sehingga wajar jika banyak lembaga tersebut. Pemilu itu.orang mengenalnya sebagai peletak dasar

bagi gagasan modernisasi peradilan di Genap 3 tahun Jimly Asshiddiqie Kantornya menyatu dengan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang terletak di Jl. MH. Thamrin No 14 Jakarta. Persis diseberang gedung Sarinah. Jimly menempati.

Ruangan Jimly berada di lantai 5 di gedung itu. Dari sinilah dia menguraikan berbagai pemikirannya ihwal etika kepemiluan. Selain mengurusi lembaga penyelenggara pemilu, diruangan ini, Jimly juga menghabiskan waktu untuk menulis. Buku “Menegakkan Etika Penyelenggara Pemilu“ salah satunya.

Suara KPU berkesempatan mewawancarainya pada Jum'at siang (26/6), usai shalat Jum'at. Jimly bercerita banyak hal tentang hukum, demokrasi dan pemilu. Pikirannya kritis, sistematis dan menjangkau banyak aspek. Menggambarkan keluasan ilmunya dan pengalamnnya dalam mengawal hukum di

Agar Kehormatan

Pemilu Tetap Terjaga

Jimly Asshiddiqie :

SUARA SOSOK

Hidup Jimly Asshiddiqie tak pernah lepas dari urusan hukum. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk mengawal konstitusi di Indonesia. Sejak 2003 hingga 2008, ia pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK). Lepas dari MK ia didaulat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2010). Saat ini, kesehariannya disibukkan sebagai ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu.

SUARA KPU 16Edisi Mei - Juni 2015

Ketua DKPP Jimly Assiddiqie

Page 17: Suara KPU Edisi III

“Dengan itu semua maka kehormatan pemilu dan penyelenggaranya akan terjaga.”

Dengan berpegang pada ketiga prinsip itu, kepercayaan publik terhadap KPU, Bawaslu dan Panwas akan semakin tinggi. Di tengah upaya meningkatkan partisipasi masyarakat setiap pemilu digelar, kepercayaan terhadap penyelenggara adalah modal dasar. Tanpa kepercayaan publik, pemilu tak akan mendapatkan dukungan penuh masyarakat.

Bukan saja kehormatan yang akan digapai. Bahkan pemilu damai juga akan sangat mungkin terjadi. Semua orang dari berbagai kelompok juga akan bekerja sama mewujudkan pemilu damai. Sehingga kekhawatiran banyak orang terhadap bayang-bayang konflik dengan kekerasan menjadi tidak perlu.

“Saya yakin, jika integritas lembaga penyelenggara dijaga, tak perlu kawatir pada konflik yang sampaikan banyak orang Indonesia. menjelang dan setelah pilkada.”

Bagi Jimly Assiddiqie, menjadi ketua DKPP Saat wawancara berlangsung, Jimly acap dibutuhkan keteguhan hati dan kejernihan kali membuka buku yang ditulisnya berfikir. Lantaran tugasnya mengawal ”Menegakkan Etika Penyelenggara dasar-dasar etis pemilu dan lembaga Pemilu.” Kepada Suara KPU dia penyelenggaranya. “Etika berkaitan menunjukkan betapa pentingnya menjaga dengan kesesuaian sebuah tindakan etika penyelenggara pemilu itu. Etika dengan undang-undang. Karena itu pemilu menjadi segalanya bagi dibutuhkan sebuah keteguhan hati dan penyelenggaraan pemilu. Mengingat etika kejernihan dalam berfikir,” ujar Jimly.berfungsi sebagai sistem kontrol tambahan untuk menopang sistem Jimly bercerita tentang ikhtiar lembaganya hukum. selama ini dalam menjaga kehormatan

pemilu dan penyelenggaranya. Jimly menjelaskan “jika melulu mendekati persoalan hanya dengan hukum, tanpa Kemandirian, integritas, dan kredibelitas ditopang sistem etika, keputusan yang menjadi fokus DKPP dalam melihat kinerja diambil jauh dari nilai dan akar lembaga penyelenggara pemilu. Ketiganya kebudayaan masyarakat Indonesia.”adalah syarat mutlak untuk menjaga

kehormatan itu. Dalam berbagai Alasan di atas membuat DKPP, dalam kesempatan, ia selalu mengingatkan bekerja tidak melulu menekankan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan sistem hukum tapi juga aspek moralitas. Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Panitia Tidak saja sebagai lembaga yang hanya Pengawas Pemilu (Panwaslu) agar memberikan sangsi kepada penyelenggara menjalankan ketiga prinsip tadi.pemilu. Tapi juga memiliki tanggung jawab moral dalam menjaga kehormatan “Menyelenggarakan pemilu dibutuhkan lembaga Pemilu. kemandirian, integritas dan kredibelitas

(ISM)dari penyelenggaranya,” kata Jimly.

SUARA SOSOK

Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH

- Bintang Maha Putera Adi Pradana, 2009- Bintang Maha Putera Utama, 1999

- S1 Sarjana Hukum, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 1977-1982.

- S2 Magister Hukum, Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia, Jakarta, 1984-1986.

- Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia Jakarta, 1987-1991

- Van Vollenhoven Institute, serta Rechts-faculteit, Universiteit Leiden, program doctor by research dalam ilmu hukum (1999).

- Post-Graduate Summer Refreshment Course on Legal Theories, Harvard Law School, Cambridge, Massachussett, 1994.

Karir :- Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara

Pemilihan Umum RI, 2012-2017- Ketua Dewan Penasihat Komisi Nasional

Hak Asasi Manusia (KOMNASHAM), 2013-2017.

- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, 2010.

- Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, 2003-2008.

- Pengajar Fakultas Hukum Universitas Indonesia sejak tahun 1981 (1998 diangkat sbg Guru Besar Hukum Tata Negara).

- Asisten Wakil Presiden RI 1998-1999.

Buku Tentang Pemilu :- Menegakkan Etika Penyelenggara Pemilu,

Rajawali Pers, Jakarta, 2013.- Konstitusi Bernegara, Penerbit Malang, 2015

Penghargaan Negara :

Pendidikan :

SUARA KPU 17Edisi Mei - Juni 2015

Page 18: Suara KPU Edisi III

SUARA SOSOK

“Orangtua saya itu dalam pandangan saya adalah orangtua yang mempunyai pengalaman yang cukup untuk mengedukasi anak-sangat demokratis. Setiap mau mengambil keputusan dalam anaknya mengenal demokrasi sejak dini.”lingkup keluarga sangat menghormati hak anak-anak untuk ikut memberikan pendapat. Meskipun usia kami saat itu belum Dari sang ayah pula, Ida Budhiati belajar bagaiamana seorang mencapai dewasa, masih SD, SMP, SMA, kami sudah dilibatkan tokoh berperan dalam masyarakat. Ia sering menyaksikan ketika bagaimana dalam proses pengambilan keputusan yang akan tetangganya datang ke rumah bertemu dengan orangtuanya dilakukan oleh orangtua saya,” kisahnya. untuk meminta pendapat dan solusi.

“Misalnya hal kecil, orangtua akan menempuh kegiatan, “Tetangga itu sering datang ke rumah saya, ketemu dengan membeli sesuatu, kemudian dalam menentukan jenjang orangtua saya, meminta pendapat bagaimana solusinya. Ada pendidikan anak-anaknya, selalu didiskusikan dalam forum laki-laki ada perempuan datang untuk meminta pandangan dan keluarga. Jadi saya belajar demokrasi sejak kecil, dalam lingkup pendapat solusi, bahkan tidak saran pendapat. Orangtua saya keluarga,” kata anak pertama dari tujuh bersaudara ini. juga tidak segan-segan untuk memberikan bantuan yang berupa

materi,” ungkapnya.Sosok ayah, yang berstatus sebagai tokoh masyarakat dan aktif berkecimpung dalam berbagai kegiatan organisasi, turut Ada sebuah peristiwa yang sangat berkesan saat Ida masih mempengaruhi cara mendidik anak-anaknya. “Beliau duduk di bangku SD. Ketika itu datang seorang ibu menangis mempunyai latar belakang aktivis organisasi, sehingga beliau sejadi-jadinya. Perempuan tersebut bercerita suaminya terkena

Menemukan Demokrasi di Lingkup Keluarga

Komisioner KPU RI. Ida Budhiati:

SUARA SOSOK

Sejak berstatus sebagai mahasiswa, Ida

Budhiati sudah malang-melintang

merasakan kerasnya perjuangan

sebagai aktivis. Komisioner KPU RI

Divisi Hukum dan Pegawasan yang

pernah aktif di Lembaga Bantuan

Hukum (LBH) Semarang ini memiliki

segudang pengalaman dan keilmuan di

bidang hukum dan politik. Ternyata, apa

yang dimiliki Ida tersebut berawal dari

pendidikan dari orangtuanya tentang

bagaimana berdemokrasi dalam lingkup

keluarga.

SUARA KPU 18Edisi Mei - Juni 2015

Page 19: Suara KPU Edisi III

dengan laki-laki dalam pendidikan.

“Orangtua saya tidak membedakan jenjang pendidikan untuk anak laki-laki dan perempuan, semuanya sama. Dan bapak saya selalu mengatakan, kalian harus belajar sungguh-sungguh dan mencapai jenjang pendidikan yang paling tinggi. Karena seorang perempuan itu pada hakikatnya tidak bergantung kepada laki-laki,” kisah Komisioner KPU yang juga menjabat Komisioner di Dewan Kehor-matan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini.

Atas wejangan orangtuanya itu, Ida mengetahui bahwa pada dasarnya seorang perempuan harus mandiri. “Orang selalu berharap kehidupan rumah tangga itu berjalan dengan baik sampai kakek-kakek nenek-nenek. Tapi orang tidak pernah tahu hidup itu adalah misteri. Kita tidak akan pernah tahu mungkin karena suatu hal kita mengha-dapi musibah, misalnya kematian, persoalan duniawi, sehingga perempuan harus menjadi tulang punggung keluarga,” ungkapnya.

“Itu yang diajarkan oleh orangtua saya sehingga perempuan itu tidak mudah mengalami penindasan kehidupan dalam rumahtangganya,” lanjutnya.

Pendidikan yang ditanamkan orangtua, membuat Ida Budhiati mengenal emansipasi jauh sebelum ia mempelajarinya di bangku kuliah. Kemudian ketika usianya telah mencapai satu kasus dan harus meringkuk dalam akil baligh, itulah masa dimana ia penjara. Ia kebingungan akan menyerap banyak pelajaran hidup dari kelangsungan hidupnya serta anak-orangtuanya.anaknya yang masih kecil.

“Masa anak-anak ke masa remaja, di Atas masalah yang mendera perempuan situlah saya banyak mendapatakan filosofi tersebut, orangtua Ida Budhiati memberi hidup dan kehidupan sangat luar biasa. bantuan dan mencarikan solusi Nilai-nilai yang ditanamkan bapak saya bagaimana menjamin kelangsungan hidup kepada anak-anaknya itu untuk selalu si perempuan dan anak-anaknya. memilih jalan yang lurus, mempunyai integritas. Hakikatnya, manusia itu tidak Beberapa tahun kemudian, ketika Ida boleh merampas hak milik orang lain.Yang Budhiati menapaki jenjang pendidikan bukan hak kita itu tidak boleh dimiliki. SMP, ingatan tentang perempuan tadi Kemudian tidak boleh merampas hak anak kembali muncuat di benak saat sang ayah yatim, dan tidak boleh bersengketa menyampaikan sebuah wejangan berkaitan dengan hak waris,” papar Ida.kepadanya, tentang bagaimana seorang

perempuan harus diperlakukan sama

SUARA SOSOK

SUARA SOSOK

Ida Budhiati

Profesi : Komisioner KPU RI

Agama : Islam

Tempat Lahir : Semarang, Jawa Tengah

Tanggal Lahir : Selasa, 23 November 1971

Zodiac : Sagittarius

Warga Negara : Indonesia

SUARA KPU 19Edisi Mei - Juni 2015

Page 20: Suara KPU Edisi III

diri dalam kegiatan-kegiatan di ranah publik untuk mengadvokasi hak sipil politik.

“Saya turut serta berkecimpung dengan kegiatan isu demokrasi dan pemilu sejak 1994. Waktu itu saya masih jadi mahasiswa saya magang di LBH Semarang. Itu masih era Orde Baru, dimana hak masyarakat untuk berserikat berkumpul terpasung. Sangat terbatas ruang gerak masyarakat untuk bisa menikmati hak konstitusionalnya, menyampaikan pendapatnya secara lisan dan tertulis yang dijamin oleh UUD. Kemudian juga terkait dengan sistem pemilu yang menggunakan sistem perwakilan, dimana masyarakat tidak bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung,” ungkap Ida saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/7).

Ida mengaku, menjadi aktivis di masa itu “Itu menurut saya nilai-nilai dasar sangat berat. Terlebih kerja di LBH kehidupan yang akan membentuk Semarang adalah mengadvokasi hak-hak karakter dan kepribadian seseorang. Itu sipil politik, sementara pendekatan rezim yang mempunyai pengaruh besar untuk Orde baru kala itu sangat represif. “Ya membentuk karakter saya seperti bekerja sambil dikejar-kejar aparat sekarang,” lanjutnya. penegak hukum. Kita melakukan

pendidikan kemudian kita dituduh Tertarik Hukum karena Lingkungan menghasut, dituduh sebagai provokator, Selain lingkup keluarga, Ida Budhiati tantangannya sangat berat,” kata Ida.banyak belajar dari lingkungan tempatnya lahir dan dibesarkan. Ia Ia menceritakan bahwa ia dan kawan-mempelajari bagaimana karakter dan kawannya ketika membuat pelatihan pilihan jalan hidup seseorang terbentuk. dengan kelompok petani dan nelayan Hidup di tengah masyarakat yang pernah pertemuannya dibubarkan karena Semarang.Namun ia menyatakan, studi beragam membuatnya menyadari ada kecurigaan melakukan formal ini tidak banyak berpengaruh banyaknya masalah hukum. memprovokasi dan menghasut dalam kehidupannya.

masyarakat untuk menuntut haknya. “Lingkungan saya yang beragam, ada "Tidak banyak membantu. Justru dari etnis Tionghoa, Arab, Jawa. Kemudian Ida tahu pilihan menjadi aktivis penuh pengalaman hidup yang banyak secara ekonomi masyarakat di sana kelas risiko. Namun semangatnya tak pernah membentuk itu adalah lingkungan menengah ke bawah, pasti sarat masalah kendur. Ia selalu kembali pada ingatan keluarga dan tempat tinggal. Pendidikan di situ. Ada pembunuhan, ada masalah masa kecilnya. “Begitu rentan masyarakat formal itu sebuah pilihan. Sebagai sebuah orang yang suaminya terlibat dalam kelas bawah itu berhadapan dengan pilihan itu akan berkorelasi dengan perkelahian kemudian dia masuk penjara. persoalan hukum. Ketika berhadapan pengalaman hidup,” jelasnya.Itu kemudian saya memandang ternyata dengan persoalan hukum, mereka banyak masalah hukum. Saya tertarik sebenarnya tidak memiliki pengetahuan Karenanya, semasa mahasiswa ia aktif untuk belajar ilmu hukum,” kata Ida yang cukup memadai apa yang harus berorganisasi dan sempat memegang Budhiati. dilakukan, ada perempuan datang Sekretaris Senat Mahasiswa dan Ketua

kepada saya itu menangis, bagaimana itu Himpunan Mahaiswa Jurusan Hukum Setamat SMA, Ida pun memutuskan suami saya digebukin oleh aparat hukum Pidana. Di masa kuliahnya ini pula, secara untuk mangambil studi jurusan Hukum dipaksa mengaku dan seterusnya.”formal ia mulai masuk dan melibatkan Pidana di Universitas 17 Agustus 1945

SUARA SOSOK

SUARA SOSOK

“Sebenarnya tujuannya itu memberikan contoh, karena

seringkali kritik terhadap aktivis itu hanya bisa omong

doang, ini pentingnya perempuan menduduki

jabatan-jabatan strategis, Anda sendiri nggak mau

daftar kan begitu. Akhirnya ya okelah kasih contoh, daftar

SUARA KPU 20Edisi Mei - Juni 2015

Page 21: Suara KPU Edisi III

SUARA SOSOK

SUARA SOSOK

“Itu karena saking seringnya saya pentingnya dan menjamin hak politik penyelenggara pemilu ini pun berlanjut mendengar dan melihat persoalan- perempuan,” kata Ida. hingga ia menjadi Komisioner KPU RI persoalan semacam itu, maka tertanam hingga saat ini.bahwa sungguh rentan masyarakat Ia mengaku, sebenarnya tidak pernah marjinal ini untuk diperlakukan mimpi untuk menjadi komisioner KPU Tantangan Penyelenggara Pemilusewenang-wenang. Saya terpanggil untuk atau sebagai penyelenggara pemilu. Ida menuturkan, yang menjadi tantangan bekerja di bidang itu. Jadi pilihan saya itu “Sebenarnya tujuannya itu memberikan penyelanggara pemilu ialah bagaimana tidak terlepas dari apa yang saya rekam contoh, karena seringkali kritik terhadap mampu menjaga independensi dan dari masa kanak-kanak itu,” ujar aktivis itu hanya bisa omong doang, ini integritas. “Karena di setiap proses perempuan yang menggemari kegiatan pentingnya perempuan menduduki perhelatan pergantian kepemimpinan itu diskusi ini. jabatan-jabatan strategis, Anda sendiri selalu ada tantangan. Ada tekanan,

nggak mau daftar kan begitu. Akhirnya ya ancaman. Bagaimana kita mampu Di LBH Semarang, Ida mengadvokasi okelah kasih contoh, daftar ramai-ramai,” menjaga diri kita tetap istiqamah, masyarakat yang tertindas, baik secara Ida mengisahkan. mandiri, dan berintegritas,” kata Istri dari hukum, politik, maupun ekonomi. seorang desainer program bilingual

Ia dan kawan-kawannya pun beramai- bernama Wahyudi ini.“Kasus-kasusnya itu kasus-kasus yang ramai memutuskan untuk mengikuti bernuansa mereka mengalami kekerasan seleksi Anggota KPU Provinsi Jawa Menurutnya, di antara hal terberat yang yang bersifat struktural. Jadi karena Tengah tahun 2003.“Dan nggak disangka dihadapi penyelenggara pemilu adalah kebijakan penguasa mereka harus dan dinyana lolos seleksi. Setelah selesai, ekspektasi publik terhadap KPU yang mengalami ketidakadilan,” terangnya. teman-teman meminta saya untuk lanjut sangat besar. “Bagaimana KPU Pada tahun 1990-an, gerakan feminisme di periode yang kedua, saya menjadi memberikan satu solusi terhadap mulai muncul. Seiring dengan menguatnya tuntutan jaminan perlindungan kepada perempuan yang tentan kekerasan di sektor domestik dan publik, Ida tertarik untuk belajar lebih spesifik penanganan kasus-kasus perempuan, tidak hanya di lingkup rumah tangga tapi juga mengadvokasi hak-hak politik perempuan.

Oleh karena itu, pada 1997, ia hijrah ke Jakartauntukbergabung dengan LBH Apik Jakarta. Ketika terjadi pergolakan mahasiswa 1998, Ida pun turut terlibat dalam gerakan menuntut reformasi.

“Turut terlibat dalam gerakan 98. Saya ikut gerakan untuk menuntut reformasi. Kemudian setelah tiga tahun di Jakarta, saya memutuskan kembali ke Semarang.”

Aktivis Tak Sekadar Bisa BicaraSekembalinya di kampung halaman, jiwa aktivis Ida tetap menyala. “Karena saya dibesarkan di lingkungan dunia aktivis, ketika saya memilih profesi untuk

ketua KPU Jawa Tengah pada tahun kebuntuan hukum, yang dimaksud berkarir sebagai lawyer juga tidak bisa 2008,”ungkap Ibu dua anak ini. kebuntuan hukum adalah belum meninggalkan kegiatan untuk melakukan

diwadahi dalam UU. Atau setidaknya ada kegiatan pembelaan terhadap kelompok Sejak lolos menjadi Komisionor KPU dalam UU tapi norma UU-nya itu rentan kekerasan. Kemudian saya tetap Provinisi Jawa Tengah, Ida atas kesadaran multitafsir atau belum ada berorganisasi, saya gabung di Koalisi diri saya memilih untuk tidak sebagai pengaturannya, atau conflicting antar Perempuan Indonesia, mengadvokasi lawyer. Langkah Ida Budhiati di lembaga pasalnya. Ini yang menjadi PR KPU untuk

SUARA KPU 21Edisi Mei - Juni 2015

Page 22: Suara KPU Edisi III

SUARA SOSOK

SUARA SOSOK

memberikan tafsir tunggal, mengisi ketidaklengkapan, dan memberikan Begitu pula sewaktu ia harus kepastian hukum pemilu. Ini tugas menghadapi rekan-rekan dari KPU berat KPU yang boleh jadi belum tentu yang harus menjalani sidang di DKPP. bisa diterima oleh banyak pihak, selalu “Saya menghadapi tugas-tugas di KPU ada potensi ada risiko untuk dan DKPP secara profesional. Tidak mempertanggungjawabkan kebijakan perlu dimasukan ke relung hati yang yang ditempuh,” terang Ida. paling dalam. Menghadapi teman-

teman yang di-DKPP-kan, ya secara Ia melanjutkan bahwa KPU dari sisi proporsional saja,” ungkapnya.kelembagaan perlu diperkuat. Tidak hanya bisa dilihat dari aspek teknis dari Ia mengatakan, sistem dan kerangka pelatihan-pelatihan, tapi sangat terkait hukum pemilu saat ini mengadopsi dengan politik hukum negara ini mau sistem keadilan pemilu yang terdapat dibawa kemana penataan jadwal ruang yang disediakan untuk meminta pemilunya. “Apakah akan ada setiap pertanggungjawaban kepada hari, setiap minggu, setiap bulan, kalau penyelenggara pemilu. “Ketika saya seperti itu KPU tidak punya waktu menghadapi teman-teman yang di-untuk melakukan konsolidasi dalam DKPP-kan ya profesional. Bahkan tidak pemilu. hanya teman, kami sendiri kan tidak

hanya sebagai hakim, bahkan pernah Parpol juga capai dengan konsolidasi. menjadi pihak yang diadukan, kadang Masyarakat punhampir setiap hari jadi saksi, semua lengkap semua sudah dipertontonkan dengan berita Pemilu,” kita alami. Tidak perlu dimasukan hati. ujarnya. Ya hadapi saja secara profesional.

Memang kerangka hukumnya seperti beban berat terhadap penyelenggara. Hal isi kelembagaan perlu diperkuat. Tidak itu,” terangnya.ini mesti ada good will untuk hanya bisa dilihat dari aspek teknis dari memperkuat KPU yang tidak hanya pelatihan-pelatihan, tapi sangat terkait Merumuskan Kebijakan KPUberkaitan dengan aspek internal KPU tapi dengan politik hukum negara ini mau Dalam pelaksanaan Pilkada serentak yang juga pada aspek eksternal, yakni dibawa kemana penataan jadwal gelombang pertama akan digelar pada 9 bagaimana arah kerangka hukum pemilu pemilunya. “Apakah akan ada setiap hari, Desember 2015 mendatang, Ida Budhiati ini mempengarhui kerja kelembagaan setiap minggu, setiap bulan, kalau seperti selaku komisioner KPU divisi Hukum dan bagaimana memperkuat supporting itu KPU tidak punya waktu untuk mengatakan, dalam merumuskan system KPU.melakukan konsolidasi dalam pemilu. kebijakan KPU telah mempertimbangkan Parpol juga capai dengan konsolidasi. potensi konflik yang akan muncul Antara DKPP dan KPUMasyarakat pun hampir setiap hari sehingga dapat diketahui meminimalisir Selain sebagai Komisioner KPU, Ida dipertontonkan dengan berita Pemilu,” potensi sengketanya.Budhiati juga duduk di Dewan ujarnya. Kehormatan Penyelenggara Pemilu

KPU, kata Ida, sudah mempunyai banyak (DKPP). Namun ia menyatakan tidak Kemudian, lanjutnya, politik hukum referensi dan pengalaman agar merasa terbebani dengan pembagian berkaitan dengan sistem pemilu. Berat bagaimana tidak mengulang problem waktu. “Itu hanya hal teknis saja. Tinggal atau ringan tugas KPU sangat ditentukan yang sama. KPU sudah mengantisipasi mengatur waktu. Fungsi saya di DKPP itu dari sistem pemilu. Sistem pemilu sejak aspek regulasinya supaya konflik kan mengadvokasi teman-teman KPU proporsional daftar terbuka sangat rumit yang terjadi tidak terlalu banyak.secara objektif dan proporsional. Nggak pada aspek teknisnya. Ini juga membawa ada masalah.”

“Kadang-kadang semangat bekerja itu lupa untuk tertib administrasi, yang kemudian membawa kesulitan kepada penyelenggara untuk bisa

mempertanggungjawabkan proses kerja dan hasilnya”

SUARA KPU 22Edisi Mei - Juni 2015

Page 23: Suara KPU Edisi III

SUARA SOSOK

SUARA SOSOK

Ia mengungkapkan, sengketa pada “Saya cukup mengapresiasi pekerjaan Tinggal bagaimana penyelenggara pilkada serentak ini, jika dibandingkan teman-teman di provinsi dan kabupaten, meminimalisir potensi sengketa yakni dengan Pemilu Legislatif (Pileg), Pemilu angka sengketanya sampai saat ini tidak semangat transparansi dan akuntabel Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres), sebanyak yang lalu,” kata Ida. harus tercermin dalam tiap tahapan.bahkan pilkada yang terakhir ini, jauh Oleh sebab itu, untuk mengantisiapsi lebih kecil dilihat dari aspek kualitatif dan Ia menegaskan, spirit regulasi yang ada sengketa, KPU RI memberikan arahan kuantitatif. “Sengketa tentang dukungan ialah meningkatkan derajat transparansi KPU di daerah untuk tertib admisistrasi calon perseorangan saja kalau dan akuntabilitas. Jika hal itu sudah pemilu dan memperkuat aspek dibandingkan dengan pilkada yang lalu terwujud, prosesnya transparan, dokumentasi. lebih besar pilkada lalu,” ungkap Ida. penyelenggara akuntabel, maka tidak ada Kemudian, dari sisi paradigma lagi alasan untuk mencurigai “Kadang-kadang semangat bekerja itu penyelenggara pemilunya harus penyelenggara. Sebab esensi pemilu itu lupa untuk tertib administrasi, yang diubah,yang semula menggungakan cara kepercayaan peserta kepada kemudian membawa kesulitan kepada pandang positivistik, saat ini harus penyelenggara.

penyelenggara untuk bisa melayani dan menyelesaikan masalah

mempertanggungjawabkan proses kerja tanpa masalah. “Yang sudah mulai “Kalau dia sudah percaya pada prosesnya dan hasilnya,” pesan Ida.dibangun penyelenggara pemilu itu sejak dia akan terima hasilnya.”

pileg yang lalu, pilpres, dan sekarang Meski demikian, Ida mengatakan, potensi pilkada.” sengketa di tiap tahapan pasti ada. (MS Wibowo)

SUARA KPU 23Edisi Mei - Juni 2015

Page 24: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOL

SuaraKPU - Ketua Komisi Pemilihan Umum menerima penghargaan sebagai lembaga (KPU) RI Husni Kamil Manik dalam acara Husni menambahkan, KPU membuka pemerintah yang berkomitmen dan hari jadi Pusat Pemilihan Umum peluang terhadap ide-ide, pendapat dan berkontribusi secara positif dalam Penyandang Cacat (PPUA PENCA) yang ke- gerakan-gerakan yang mengarah terhadap penyelenggaraan pemilu serta 13 mengucapkan terima kasih atas peningkatan kualitas penyelenggara meningkatkan tingkat partisipasi aktivitas selama ini yang menjadi inspirasi pemilu. penyandang disabilitas.bagi KPU untuk lebih mematangkan penyelenggaraan demokrasi di Indonesia, “KPU merupakan lembaga yang Selain itu, PPUA PENCA juga memberikan Selasa (5/5/2015). diperintahkan oleh konstitusi untuk penghargaan kepada KPU Provinsi DKI

menyelenggarakan pemilu yang luber dan Jakarta, KPU Provinsi DI Yogyakarta serta “Aktivitas yang dilakukan organisasi ini jurdil, sehingga KPU membuka diri kepada Komisioner KPU yang memiliki komitmen menjadi suatu energi positif bagi KPU ide-ide yang baik, gerakan-gerakan dalam dan pemajuan hak politik penyandang khususnya, serta bagi pemerhati dan upaya peningkatan kualitas penyelenggara disabilitas dalam Pemilu 2014. pengerak demokrasi di Indonesia untuk pemilu,” tutur Husni.terus berjuang melakukan pematangan (ola/ajg/red)yang hari ke hari semakin kuat,” ujarnya. Dalam kesempatan tersebut, KPU

KPU Menerima Penghargaan dari PPUA PENCA

SUARA IMAM BONJOL

Ketua KPU, Husni Kamil Manik menerima penghargaan dari PPUA PENCA

SUARA KPU 24Edisi Mei - Juni 2015

Page 25: Suara KPU Edisi III

Sosialisasi dan pendidikan pemilih untuk kegiatan peningkatan partisipasi sebagai juga harus optimal dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat pada sebuah siklus, sehingga tidak hanya pada memberikan informasi kegiatan KPU dan pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan saat penyelenggaraan pemilu, tetapi juga penyelenggaraan pemilu," papar Anggota kepala daerah (pilkada) harus tertata dan di pasca pemilu,” jelas Sigit. KPU Ferry Kurnia Riskiyansyah.sistematis. Tahun 2015 juga akan memasuki tahapan pemilu di tingkat Selain itu, Ketua KPU Husni Kamil Manik Pemilu Kreatifprovinsi dan kabupaten/kota, selanjutnya menegaskan partisipasi masyarakat tidak Berkaca pada Pemilu Tahun 2014, KPU akan ada pemilu serentak. Untuk itu, KPU hanya pada saat pemungutan suara, tetapi berpengalaman bekerja ditengah harus mempunyai strategi yang lebih baik dari proses awal sampai akhir tahapan keterbatasan anggaran. Untuk itu, KPU dalam hal sosialisasi dan pendidikan pemilu dibutuhkan partisipasi masyarakat. harus bisa bekerja lebih kreatif, karena pemilih. Diharapkan, target tingkat “Mengukur partisipasi masyarakat pada penyelenggaraan pemilu jangan sampai partisipasi masyarakat dalam pemilu itu saat pemungutan suara memang lebih ada kesan menyeramkan atau stigma harus meningkat dari tahun ke tahun, mudah menghitungnya, tetapi sulit negatif di masyarakat.sehingga pemilu nasional lima tahun ke mengukur partisipasi masyarakat dalam depan mempunyai target 80 persen. pemutakhiran data pemilih, seperti Kegiatan yang telah diselenggarakan oleh

mengecek DPS, DPSHP, dan DPT, serta KPU, antara lain duta pemilu, lomba jingle, Hal tersebut, disampaikan Komisioner KPU keikutsertaan masyarakat dalam maskot pemilu, dan aktivitas penting RI, Arief Budiman dalam sambutan kampanye,” ungkap Husnilainnya. Kegiatan tersebut bisa disinerg-pembukaan acara Konsolidasi Program ikan dengan pusat pendidikan pemilih Sosialisasi dan Peningkatan Partisipasi "Pada semua tahapan, partisipasi untuk meningkatkan partisipasi masyara-Masyarakat dalam Pemilu di aula kantor masyarakat sangat penting, karena pada kat. Jadi, sosialisasi aktif itu tidak hanya KPU Kota Surabaya, Selasa (12/5/2015). masa orde baru itu dimanipulasi, karena menempelkan baliho, poster, dan flyer,

cenderung dimobilisasi oleh kekuatan tetapi harus ada desain khusus yang efek-Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga kekuasaan pada waktu itu. Untuk itu, jika tif, sehingga penting adanya riset pemilu.hari tersebut diikuti oleh Anggota KPU ingin meneruskan kualitas Provinsi Divisi Sosialisasi dan Pendidikan penyelenggaraan pemilu yang demokratis, "Kita (KPU-red) juga harus menyiapkan Pemilih, serta Kabag/Kasubbag dari istilah mobilisasi itu tadi dirubah arahnya berbagai perangkat untuk mendukung Sekretariat KPU Provinsi yang juga menjadi partisipasi. Meskipun masih saja akses data bagi publik, kemudian membidangi sosialisasi dan pendidikan ada upaya mobilisasi, kalau dulu oleh merekrut jaringan kehumasan. pemilih dari 34 provinsi seluruh Indonesia. kekuasaan, sekarang bergeser ke politik Selanjutnya, media relation juga penting

uang," pungkasnya. untuk dilakukan, antara lain media visit, "Target yang dibebankan kepada (arf/ook/red.)press release, press tour, dan coffee penyelenggaraan pilkada 2017 itu akan morning, serta pemanfaatan media sosial lebih tinggi dari pilkada 2015, sehingga diharapkan ada progresifitas peningkatan dari tahun ke tahun. Harapannya juga dukungan anggaran bisa memadai, karena sosialisasi sekarang ditempatkan cukup penting," ujar Arief yang didampingi Komisioner KPU RI Sigit Pamungkas dan Juri Ardiantoro, serta Kepala Biro Teknis dan Hupmas KPU RI Sigit Joyowardono.

Pada kesempatan tersebut, Komisioner KPU RI Sigit Pamungkas juga mengungkapkan hal paling mudah melihat sukses atau tidaknya pemilu itu dilihat dari tingkat partisipasinya.

“Sosialisasi itu sebuah siklus, maka ke depan sosialisasi harus dibuat konsep

SUARA IMAM BONJOL

Sosialisasi Dan Pendidikan Pemilih Harus Tertata Dan Sistematis

SUARA IMAM BONJOL

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI beri penjelasan dalam kegiatan Konsolidasi Program Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat di Surabaya, (13/5)

SUARA KPU 25Edisi Mei - Juni 2015

Page 26: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOL

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Afrika (KAA) ke-60 tersebut untuk proaktif RI, Hadar Nafis Gumay mengajak Hal tersebut perlu diperhatikan dengan menghimpun informasi mengenai calon mahasiswa Universitas Pendidikan sungguh karena pilihan tiap orang akan pemimpin di masing-masing daerah yang Indonesia (UPI) Bumi Siliwangi, Bandung menentukan program pemerintah yang akan menggelar pemilihan.yang berkunjung ke Kantor KPU RI untuk akan dijalankan oleh kepala daerah dan tidak menyia-nyiakan pilihannya dalam wakil kepala daerah. “Adik-adik sekalian perlu mempersiapkan pemilihan kepala daerah dan wakil kepala diri. Nanti coba dipelajari calon kepala daerah serentak, Jumat (8/5/2015). “Suara itu sangat bermakna, karena daerahnya, ikuti pemberitaannya,

program calon kepala daerah yang kita diskusikan dengan teman, keluarga dan “Pemilihan kepala daerah adalah momen pilih adalah program yang kita inginkan tetangga perlukah kita pilih yang ini lima tahunan yang penting, dimana kita dalam menentukan arah pemerintahan daripada yang itu, sehingga kita bisa bisa menentukan siapa pemimpin kita. dimana kita tinggal,” sambungnya. memilih yang terbaik dari pilihan yang Oleh karena itu, saya mengingatkan ada,” ujar Hadar. sekaligus mengajak, jangan sia-siakan Untuk itu ia meminta mahasiswa jurusan suara yang kita transfer kedalam surat keprotokolan yang pernah mendampingi (rap/red)suara itu,” tegas Hadar. para delegasi asing dalam Konferensi Asia

Jangan Sia-Siakan Suara Yang Kita Transfer Kedalam Surat Suara

SUARA IMAM BONJOL

Komisioner KPU RI, Hadar Nafis Gumay beri penjelasan kepada Mahasiswa Jurusan Keprotokolan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bumi Siliwangi, Bandung tentang hak pilih dalam pilkada, Jumat (8/5).

SUARA KPU 26Edisi Mei - Juni 2015

Page 27: Suara KPU Edisi III

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melalui berapa ada semuanya di KPU. Kalau Dirjen dan pihak terkait lainnya yang telah Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik Pajak tidak melakukan kerjasama dengan memberikan kontribusinya, Menteri menandatangani Nota Kesepahaman KPU itu keliru,” tuturnya. Keuangan RI, Bambang Brojonegoro (MoU) dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) mengucapkan terima kasih.Pajak, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Selain tandatangani nota kesepahaman RI tentang pemenuhan kewajiban dengan Kemenkeu, KPU juga menerima “Kami mengucapkan terima kasih kepada perpajakan bakal calon (balon) gubernur penghargaan sebagai lembaga negara para pihak terkait yang telah berkontribusi dan wakil gubernur, bupati dan wakil yang berperan serta dalam memberikan dan bekerjasama menunjang tugas dan bupati, dan/atau walikota dan wakil data dan informasi perpajakan serta fungsi Dirjen Pajak, khususnya dalam hal walikota, Rabu (20/5/2015). pemberian dan pemanfaatan data serta

penegakan dan perlindungan hukum,” ujar Dalam acara yang berlangsung di Istana Bambang.Negara, Jl. Veteran, Jakarta, Presiden RI, Joko Widodo mengatakan bahwa Kepada instansi dan lembaga yang belum Kemenkeu perlu melakukan perjanjian memberikan kontribusi informasi dengan KPU mengenai informasi perpajakan, Ia menghimbau lembaga perpajakan yang dilakukan oleh bakal tersebut untuk dapat berkontribusi aktif.calon kepala dan wakil kepala daerah. Karena sebagai lembaga penyelenggara “Bagi lembaga lain yang belum pemilu, KPU memiliki seluruh data memberikan informasi perpajakan, kami tersebut. menghimbau agar turut bekerjasama.

Selanjutnya kepada lembaga penerima “Jadi calon-calon kepala daerah, baik penghargaan, kami usul kepada presiden

dan DPR agar sesuai dengan kondisi keuangan negara, agar dapat merealisasi 100% tunjangan kinerja dan tunjangan kinerja lainnya, sehingga sinergitas antar lembaga semakin baik terjalin,” lanjut dia.

Untuk meningkatkan tax rate Negara Indonesia, Bambang meminta kepada lembaga negara, asosiasi, media, dan pihak lainnya agar mensosialisasikan hal-hal positif, sehingga bisa membangkitkan, mengajak, dan memberi contoh masyarakat untuk melaksanakan kewajiban perpajakan.

“kami harapkan lembaga, media, dan asosiasi dapat mengajak memberi contoh masyarakat untuk melaksanakan kewajiban perpajakan sebagai warga negara yang baik, serta mempublikasikan hal-hal positif untuk pencapaian penerimaan negara Tahun 2015, sehingga muncul kebangkitan nasional dalam bupati, wakil bupati, walikota, wakil membantu dalam pelaksanaan tugas dan kemandirian pembiayaan pembangunan walikota, gubernur, wakil gubernur, dan fungsi Dirjen Pajak.nasional,” kata dia. tentu saja presiden pada saat pilpres itu

(ris/red)data-datanya komplit di KPU, kekayaannya Kepada instansi negara, lembaga, asosiasi

SUARA IMAM BONJOL

KPU - Kemenkeu Tandatangani MoU Kewajiban Pajak Balon Kepala Daerah

SUARA IMAM BONJOL

Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik berjabat tangan dengan Menteri Keuangan RI, Bambang Brojonegoro disaksikan oleh Presiden RI, Joko Widodo usai terima penghargaan sebagai lembaga negara yang berperan serta dalam memberikan data dan informasi perpajakan.

“Kami harapkan lembaga, media, dan asosiasi dapat mengajak

memberi contoh masyarakat untuk melaksanakan kewajiban perpajakan

sebagai warga negara yang baik, serta mempublikasikan hal-hal

positif untuk pencapaian penerimaan negara Tahun 2015, sehingga muncul

kebangkitan nasional dalam kemandirian pembiayaan pembangunan nasional”

SUARA KPU 27Edisi Mei - Juni 2015

Page 28: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOL

SuaraKPU - Sekretaris Jenderal (Sekjen) perannya dengan sebaik-baiknya," tegas KPU RI, Arif Rahman Hakim, Rabu Pada pidatonya, Arif mengatakan, Arif.(13/5/2015) bertempat di Gedung KPU kedepannya KPU mempunyai tekad untuk Provinsi Jawa Timur Jl. Raya Tenggilis No. 1 menyelenggarakan pemilu secara Selain itu, Arif juga menegaskan agar Surabaya, melantik Sekretaris KPU Provinsi berkualitas. Untuk mewujudkan tekad melakukan konsolidasi organisasi dan Jawa Timur (Jatim), Sekretaris KPU Kota tersebut, dukungan dari sekretariat menata barisan, karena Jatim adalah Pasuruan dan KPU Kabupaten Blitar. mempunyai posisi yang sangat strategis, provinsi yang sangat besar satuan kerjanya

mengingat sekretariat berperan dalam berjumlah 38, dan akan berdampak pada Pelantikan tersebut berdasarkan memberikan dukungan teknis dan kinerja KPU secara nasional.Keputusan Sekjen KPU Nomor: administrasi.298/Kpts/Setjen/TAHUN 2015 Tanggal 12 “Dalam waktu lima tahun kedepan perlu Mei 2015, Arif melantik Sekretaris KPU Kepada sekretaris yang baru dilantik, Arif dilaksanakan mewujudkan kerja bersama Provinsi Jawa Timur, Eberta Kawima, SH, berpesan agar menjalankan tugas dengan di KPU, untuk itu dukungan Sumber daya M.Si. Keputusan Sekjen KPU Nomor: cermat karena tahun ini KPU akan manusia di sekretariat KPU Provinsi 286/Kpts/Setjen/TAHUN 2015 Tanggal 5 melaksanakan pemilihan kepala daerah. maupun Kabupaten/Kota sangat penting Mei 2015 melantik Sekretaris KPU Kota Khusus untuk Provinsi Jatim terdapat 19 peranannya,” pungkasnya.Pasuruan, Herman Suyanto, SE, MM. wilayah yang menggelar Pilkada serentak.dan Keputusan Sekjen KPU Nomor: Hadir dalam pelantikan tersebut anggota 285/Kpts/Setjen/TAHUN 2015, "Kami mengharapkan kepada Sekretaris KPU Provinsi Jawa Timur, KPU Kota tanggal 5 Mei 2015 melantik Sekretaris KPU Provinsi Jawa Timur untuk Pasuruan dan KPU Kabupaten Blitar, serta KPU Kabupaten Blitar, Zaenal Mu'min, AP, mempersiapkan jajarannya agar organisasi jajaran sekretariat KPU Provinsi dan KPU MM. kesekretariatan bisa menjalankan Kabupaten/Kota. (dosen/red)

Sekjen KPU Lantik

Tiga Sekretaris KPU Jatim

SUARA IMAM BONJOL

Sekretaris Jenderal KPU membacakan naskah sumpah/janji jabatan pada saat pelantikan Tiga Sekretaris KPU Jawa Timur, Selasa (13/5).

SUARA KPU 28Edisi Mei - Juni 2015

Page 29: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOL

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Rabu menyelenggarakan pemilihan bupati atau politik tingkat pusat. “Selain itu KPU juga (20/5), menggelar Bimbingan Teknis walikota. mengundang 12 perwakilan dari partai (Bimtek) Aplikasi Pencalonan Pemilihan politik ditingkat pusat. Masing-masing Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan “Daerah yang diundang KPU Provinsi, baik perwakilan partai politik jumlahnya 3 Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil yang melaksanakan pemilihan gubernur orang,” tutur Sigit.Walikota Tahun 2015, bertempat di Hotel dan wakil gubernur, dan KPU Provinsi yang Novotel, Jl. Gunung Sahari, Jakarta. tidak melaksanakan pemilihan, tapi di Dengan diundangnya 12 perwakilan

lingkup wilayahnya ada Kabupaten/Kota parpol tingkat pusat, Ia berharap Kepala Biro Teknis dan Hubungan yang menyelenggarakan pemilihan bupati perwakilan tersebut bisa Partisipasi Masyarakat, Sekretariat atau walikota yang jumlahnya sekitar 292. mensosialisasikan materi bimtek kepada Jenderal KPU RI, Sigit Joyowardono dalam 260 KPU Kabupaten/Kota, dan 32 KPU DPW dan DPC tingkat Kabupaten/Kota sambutannya menjelaskan bahwa acara Provinsi,” urainya. untuk memberikan pemahaman yang ini merupakan bimtek perdana tentang sama.aplikasi pencalonan yang sebelumnya Hingga Jumat (22/5) bimtek tersebut belum pernah dilakukan. masih akan mengulas aplikasi pencalonan “Harapan dengan mengundang 12

mula dari penyerahan syarat dukungan perwakilan partai politik tingkat pusat ini, “Kegiatan bimbingan teknis terkait aplikasi calon independen, verifikasi dukungan agar bisa mensosialisasikan, pencalonan ini baru pertama kali calon, hingga tata cara pengisian formulir menyampaikan apa yang kita pahami dilaksanaan, dimana pada pemilu-pemilu pencalonan. kepada DPW maupun DPC tingkat yang lalu pola proses aplikasi pencalonan Kabupaten/Kota sehingga tidak ada miss-belum pernah dilakukan atau disaranai,” Selain mengundang 292 KPU daerah, KPU komunikasi,” ujarnya. kata Sigit. juga mengundang 12 perwakilan partai (dosen/red)

Kegiatan itu merupakan amanat Undang-Undang yang dilakukan oleh KPU untuk menunjang pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota serentak.

“Aktivitas bimtek terkait aplikasi ini merupakan penunjang dalam tahapan pencalonan pada pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diamalkan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 yang merupakan perubahan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 dan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan,” lanjut dia.

Untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh mengenai aplikasi penunjang dalam tahapan pencalonan, KPU mengundang KPU Provinsi yang melaksanakan pilgub sekaligus KPU Provinsi yang tidak melaksanakan pilgub namun di lingkup wilayahnya terdapat Kabupaten dan Kotanya yang

KPU Gelar Bimtek

Aplikasi Pencalonan Pilkada

SUARA IMAM BONJOL

Kepala Biro Teknis dan Hubungan Partisipasi Masyarakat, Sekretariat Jenderal KPU RI, Sigit Joyowardono sampaikan laporan saat acara Bimtek Aplikasi Pencalonan, Rabu (20/5)

SUARA KPU 29Edisi Mei - Juni 2015

Page 30: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOL

dengan kelompok masyarakat sipil lainnya akan bersinergi untuk dapat lebih fokus memberi masukan dan membahas penyederhanaan rancangan Undang-Undang Pemilu.

“Karena untuk tahun ini, KPU sedang konsen dengan hal yang sangat teknis yakni pilkada Tahun 2015. Sementara kegiatan yang sifatnya ke akademis, kami perlu waktu. Walaupun tahun depan agendanya juga padat, untuk menyiapkan Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2017.” ujar Husni.

Hal itu dikatakan Husni dalam diskusi yang diselenggarakan oleh lembaga Kemitraan dengan Penyelenggara Pemilu dan Kelompok Masyarakat Sipil Pegiat Pemilu dan Demokrasi, digelar di Ruang Cemara, Hotel Grand Cemara, Jl. Wahid Hasyim No.69, Jakarta.

Husni juga berharap, pengalaman KPU dalam menyelenggarakan pemilihan umum (Pemilu) Anggota DPR, DPD dan DPRD serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden maupun Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota dapat menjadi masukan yang positif di dalam rancangan kitab Undang-Undang Pemilu. Sehingga nantinya, menyelelaraskan peraturan kepemiluan.

“Kami berharap apa yang menjadi pengalaman kami sebagai penyelenggara pemilu, semua bisa dicatat dan dimasukkan dalam satu naskah yang

SuaraKPU - Perkembangan demokrasi dan membantu penyempurnaan kodifikasi pemilu di Indonesia saat ini berkembang “Karena ini merupakan tanggung jawab ataupun penyempurnaan rancangan dengan pesat dan memerlukan dan komitmen kita untuk penguatan aturan pemilu ini,” Pungkasnya.pengaturan hukum yang tidak tumpang demokrasi, KPU ikut mendukung tindih. Untuk itu, Ketua Komisi Pemilihan berpartisipasi dalam gerakan ini. Dan kami Hadir dalam diskusi tersebut, Ketua Badan Umum (KPU) Husni Kamil Manik merencanakan akan secara intensif pada Pengawas Pemilu (Bawaslu) Muhammad, mendukung adanya penyederhanaan Tahun 2016, termasuk menyiapkan Ramlan Surbakti, Mada Sukmajati, Hasyim terhadap aturan hukum yang menyangkut program dan anggaran,” kata Husni. Asyari, Ahsanul Minan, serta kelompok pemilu dan mengintegrasikan seluruh masyarakat sipil pegiat pemilu dan aturan aspek kepemiluan, Kamis (28/5). Untuk itu, lanjut Husni, KPU bersama demokrasi.(ook/red)

KPU Dukung Penyederhanaan Aturan Pemilu

SUARA IMAM BONJOL

Ketua KPU Husni Kamil Manik, dalam diskusi dengan Kemitraan terkait Penyederhanaan Aturan Pemilu.

SUARA KPU 30Edisi Mei - Juni 2015

Page 31: Suara KPU Edisi III

Jumlah Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilihan (DP4) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2015 yang diserahkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Yuswandi A. Temenggung kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Husni Kamil Manik berjumlah 102.068.130 jiwa, Rabu (03/6).

“Jumlah data berdasarkan catatan yang diberikan kepada kami, jumlah DP4 nya adalah 102.068.130 jiwa,” tutur Husni saat beri sambutan pada Serah Terima DP4 antara Kemendagri kepada KPU di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara No. 7 Jakarta.

jumlah sesuai dengan kondisi nyata Temenggung yang membacakan sambutan DP4 itu akan digunakan KPU untuk lapangan. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo menyusun Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kumolo, berharap fasilitasi pemerintah pada 224 kabupaten yang akan “Setelah kami terima DP4, kami akan dan KPU dapat dimanfaatkan secara melaksanakan pemilihan bupati dan wakil mengolah dan mengelolanya, bagi yang penuh oleh pemilih.bupati (pilbup), 36 Kota yang akan sudah akurat tidak akan dikurangi, tapi melaksanakan pemilihan walikota dan kalau yang belum akurat akan “Dalam kesempatan ini kita (pemerintah) wakil walikota (pilwakot), dan 48 ditindaklanjuti agar akurat,” kata Husni. sangat berharap semua penduduk yang kabupaten/kota yang tidak melaksanakan berhak memilih dapat menggunakan hak pilbup dan pilwakot tetapi mengikuti “Misal petugas kami didaerah pilihnya,” kata Yuswandi.pemilihan gubernur dan wakil gubernur di menemukan orang yang bersangkutan 9 provinsi. Total DP4 itu akan digunakan tidak lagi tercatat sesuai domisilinya maka Ia mengimbau kepada penyelenggara untuk menyusun DPT di 308 akan dikonfirmasi. Apakah dia pindah pemilihan agar dapat menggelar kabupaten/kota yang menggelar permanen atau tidak permanen. Kalau pemilihan sesuai asas langsung, umum, pemilihan. permanen dikeluarkan dari data, tapi bebas dan rahasia, sehingga dapat

kalau tidak permanen dan yang menghasilkan pemimpin yang berkualitas, Setelah diterima, KPU akan melakukan bersangkutan ada di domisilinya pada hari dan dapat diterima oleh masyarakat luas.sinkronisasi DP4 Pilkada 2015 dengan DPT pemungutan suara, maka tidak Pemilihan Umum Presiden dan Wakil dikeluarkan dari daftar pemilih,” lanjutnya. “Kepada penyelenggara, semoga dapat Presiden (Pilpres) 2014 lalu. Kemudian melaksanakan Pilkada serentak Tahun akan diteruskan ke KPU provinsi dan KPU Hasil pemutakhiran itu akan diproses lebih 2015 ini secara langsung, umum, bebas, kabupaten/kota hingga ke Panitia lanjut menjadi Daftar Pemilih Sementara rahasia, jujur dan adil. Kita berharap Pemungutan Suara (PPS) di masing- (DPS). Selanjutnya KPU akan forum ini (pemilihan umum) dapat masing daerah. mengumumkannya untuk menghimpun menghasilkan kepala daerah yang betul-

respon masyarakat. jika telah akurat dan betul berkualitas, berkompetensi, Selanjutnya PPS bersama Petugas diterima oleh publik DPS itu akan disusun integritas dan punya kapabilitas serta Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) akan menjadi DPT Pilkada serentak Tahun 2015. memenuhi unsur akseptabilitasnya,” melakukan proses pemutakhiran data imbuh Yuswandi. pemilih, penambahan dan pengurangan Sekjen Kemendagri, Yuswandi A. (ris/red.)

Total DP4 Pilkada 2015 Sebanyak 102.068.130

SUARA IMAM BONJOLSUARA IMAM BONJOL

(kiri-kanan) Komisioner Bawaslu RI, Endang Wihdatiningtyas, Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik, Sekjen Kemendagri, Yuswandi A. Temenggung, dan Dirjen Dukcapil Kemendagri, Irman saat serah terima DP4 Pilkada 2015, Rabu (03/6).

SUARA KPU 31Edisi Mei - Juni 2015

Page 32: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOL

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bersama panwas-nya sudah selesai dan ini bisa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI dan dikelola oleh provinsi, sehingga boleh Jimly juga berharap kepada penyelenggara Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dikatakan bahwa persiapan pilkada pemilu seluruh Indonesia untuk belajar (DKPP), mengadakan pertemuan rutin serentak ini sudah memadai dan tetap dari kasus pilpres dan kasus pileg nasional bulanan membahas persoalan persiapan berjalan sebagaimana agenda yang bahkan pemilihan kepala daerah sejak penyelenggaraan Pilkada serentak Tahun dijadwalkan berdasarkan peraturan KPU 2012 ketika DKPP dibentuk. Selain itu, 2015, Jumat (5/6/2015). nomor 2 Tahun 2015. menjaga kepercayaan masyarakat,

bersikap jujur dan adil, menjaga prinsip-Pertemuan yang dihadiri oleh ketua dan Sementara itu, Ketua DKPP Jimly prinsip kode etik.komisioner (KPU) RI, Ketua Dewan Asshiddiqie, mengatakan, rapat rutin Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) sebulan sekali yang melibatkan tiga “Penyelenggara pemilu seluruh Indonesia Jimly Asshiddiqie, Endang institusi itu untuk lebih memperat harus berhati-hati menjaga kepercayaan Wihdatiningtyas, Nelson Simanjuntak koordinasi satu sama lain. masyarakat, bersikap jujur dan adil, (Bawaslu), Sekretaris Jenderal KPU, Arif menjaga prinsip-prinsip kode etik yang Rahman Hakim dan Bawaslu. “KPU, Bawaslu dan DKPP adalah tiga sudah tertulis, maupun sense of ethics

institusi yang berada dalam satu kesatuan yang ada dalam hati masing-masing, kita Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik sistem kelembagaan penyelenggaraan ingin pemilihan kepala daerah ini berjalan mengatakan pertemuan tersebut pemilu, tentu yang menyelenggarakan lebih baik dari masa-masa yang lalu dan membahas persiapan penyelenggaraan pemilu yakni hanya dua, KPU dan kita ingin menghasilkan kepala daerah pilkada, dimana dari perkembangan yang Bawaslu, DKKP pendukung saja, tetapi yang betul-betul bisa dipercaya oleh ada, KPU telah sampai pada proses DKPP bertugas mengawasi integritas rakyat,” lanjut Jimly. (dosen/red.) (FOTO fasilitasi anggaran daerah yang memadai. keterpercayaan dari pelaksana-pelaksana, KPU/dosen/Hupmas)

mulai dari KPU dan jajaran maupun (ris/red.)“Namun masih ada 14 (empat belas) Bawaslu dan jajaran,” urai Jimly.Kabupaten/ Kota yang anggaran belum cair, selebihnya sudah cair,” ungkap Ketua KPU.

Selain itu, dibahas pula bagaimana agar pengawasan yang dilakukan pengawas pemilu di kabupaten/kota dan provinsi dapat berjalan efektif.

Pada intinya pembahasan ini bersepakat bahwa pengawasan tidak boleh berhenti, karena ditingkat provinsi, Bawaslu bersifat permanen dan ditingkat kabupaten/kota proses rekrutmen anggota

KPU, Bawaslu dan DKPP Gelar Pertemuan Triparti

SUARA IMAM BONJOL

SUARA KPU 32Edisi Mei - Juni 2015

Page 33: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOL

Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik, Konstitusi. Kami berupaya mempublikasi mengimbau penyelenggara pemilu Selain bertanggung jawab kepada tugas dokumen penting secara luas, sehingga didaerah agar tidak menjadi aktor pemicu dan fungsi, koordinasi menjadi fokus lain masyarakat bisa mengambil dan konflik dalam penyelenggaraan pemilihan yang perlu diperhatikan oleh KPU dan KPU membandingkan antara dokumen yang kepala daerah (pilkada). Senin (01/6). daerah. Dengan koordinasi, menurutnya ada, dengan yang mereka saksikan

pendistribusian tanggung jawab dapat dilapangan,” kata Husni.“Menyangkut pengelolaan konflik, kami berjalan dengan baik.menekankan kepada seluruh Hal itu diutarakanya saat menjadi penyelenggara pemilu didaerah agar “Bagi kami yang paling penting adalah narasumber dalam talkshow Realitas

Politik TVRI di lobi Gedung Penunjang Operasional (GPO) TVRI, Jalan Gerbang Pemuda No. 8 Jakarta yang turut mengundang Gubernur Provinsi Maluku, Said Assagaff, dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko via teleconference.

Narasumber lainnya, Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo berkeyakinan bahwa pilkada 2015 dapat berjalan sukses, meskipun potensi konflik tetap ada.

“Saya kira potensi akan muncul, tetapi dengan deteksi dini, ini bisa di antisipasi. Sekarang dengan aturan undang-undang dan Peraturan KPU yang ada bisa mempersempit gerakan yang menjurus kearah-arah anarkis,” ujar Tjahyo.

Wakil Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko menambahkan, selain

mereka tidak menjadi sumber konfik. Ini koordinasi antar lini. Di pusat bisa jalan, meningkatkan kewaspadaan dan

kata kuncinya. Kenapa? Karena pada da- daerah juga bisa jalan. Kalau itu bisa ber-antisipasi, Ia menilai bahwa masyarakat

sarnya tanpa pilkada pun masyarkat punya jalan, pembebanan tanggung jawab ini bi-sudah dewasa dalam menyikapi isu-isu

potensi konflik setempat. Apakah faktor sa terdistribusi. Semua berjalan sesuai de-negatif dalam pilkada yang dilakukan oleh

ekonomi, sosial, atau faktor politik,” ngan amanat undang-undang. Itu sudah pihak tertentu.

ujarnya. sangat meringankan kami (KPU),” lanjutnya.

“Saya melihat bahwa kewaspadaan dan Ia percaya semua proses pemilihan kepala

langkah-langkah antisipasi itu penting. daerah dapat berlangsung lancar jika pe- Dengan sikap disiplin dan akuntabel KPU

Tetapi sisi lain saya lihat pendewasaan nyelenggara pemilu didaerah dapat sebagai penyelenggara pemilu, mantan

masyarakat sudah nampak sekali. Saya menjalankan tugasnya dengan penuh Komisioner KPU Provinsi Sumatera Barat

kira udah terbiasa lah ya, semakin cerdas, tanggung jawab. itu berharap potensi konflik dan penga-

semakin tenang. Jadi misalnya ada yang juan sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan

mau main-main pun harus hati-hati, “Bagi saya, kami bertanggung jawab untuk Umum (PHPU) di pilkada menjadi minim.

karena belum tentu dipilih. Saya kira ini menekankan kepada penyelenggara pemi-

positif dalam pendewasaan demokrasi lu agar tidak menjadi sumber konflik. Ka- “Mudah-mudahan dengan kedisiplinan

kita,” paparnya. lau itu terjadi, Insya Allah semua proses ini (KPU), dan dukungan masyarakat luas,

(ris/red.)(pilkada-red) bisa dipercaya,” jelas Husni. tidak banyak sengketa ke Mahamah

Penyelenggara Pemilu Jangan Jadi Sumber Konflik

SUARA IMAM BONJOL

Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik beri penjelasan terkait persiapan Pilkada serentak Tahun 2015 dalam talkshow Realitas Politik di Lobi Gedung GPO TVRI Jakarta, disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo, Senin (01/6).

SUARA KPU 33Edisi Mei - Juni 2015

Page 34: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOL

SuaraKPU - Anggota I Badan Pemeriksa komitmen untuk meningkatkan Hal itu diterangkanya saat penyerahan Keuangan (BPK) RI, Agung Firman akuntabilitas dan transparansi dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) KPU RI Sampurna memberikan apresiasi kepada pengelolaan keuangan Negara,” ungkap Tahun 2014. Laporan berupa buku itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang Agung. diterima oleh Ketua KPU RI, Husni Kamil berkomitmen untuk meningkatkan Manik di Ruang Sidang Utama Gedung akuntabilitas Laporan Keuangan KPU Agung Firman Sampurna menyatakan, KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat dihadapan tahun 2014, Rabu (03/6). tujuan pemeriksaan ini untuk memberikan ketua KPU se-Indonesia.

opini atau pendapat pemeriksa atas “Kami (BPK RI) mengapresiasi semangat kewajaran informasi yang diberikan Agung menambahkan, posisi KPU sebagai KPU yang ikut berpartisipasi dalam acara lembaga pemerintah (KPU) dalam bentuk salah satu entitas pengelola keuangan hari ini, kami percaya partisipasi KPU laporan keuangan. negara memiliki kompleksitas yang besar, dalam kegiatan ini merupakan indikasi terutama mengenai jumlah satuan kerja

Raih WDP, BPK Apresiasi

Tindak Lanjut KPU terhadap

Laporan Hasil Pemeriksaan

SUARA IMAM BONJOL

SUARA KPU 34Edisi Mei - Juni 2015

Page 35: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOLSUARA IMAM BONJOL

“Perlu dukungan yang kuat dari pucuk satu unit satuan kerja saja yakni pimpinan agar mendapatkan Husni menambahkan, KPU telah inspektorat yang ada di pusat, KPU akuntabilitas laporan keuangan. Sebab menindaklanjuti catatan yang diberikan sendiri memiliki 531 Satuan kerja dari perubahan opini terhadap laporan atas hasil pemeriksaan Pemilu 2014 lalu, Pusat hingga kabupaten/kota (2014) dan keuangan dapat terpengaruh dari meskipun dengan segala keterbatasan akan bertambah 48 seiring dengan perilaku serta komitmen dari lembaga yang dimiliki oleh KPU. adanya daerah otonom baru yang harus tersebut.” Imbuh Agung. diawasi, sedangkan personil inspektorat

“Dalam kurun waktu 4 bulan ini (Januari- hanya berjumlah 28 orang yang di pimpin Ia pun menyadari keterbatasan yang April 2015) kami telah menugaskan oleh seorang pejabat eselon II.dimiliki oleh KPU, terutama faktor inspektorat KPU untuk menelusuri unit personil dan kompetensi yang dimiliki satuan kerja yang disebut dalam LHP ini, Husni berharap dengan adanya kendala oleh KPU. Hal itu dirasakanya saat dengan segala keterbatasan personil personil tersebut dapat menjadi catatan menjadi Kepala Sub Bagian Program kami.” Ungkap Husni. khusus yang dapat disampaikan kepada KPU Provinsi Sumatera Selatan Tahun pemerintah untuk segera dapat di tindak 2004 silam. meski demikian ia berharap Untuk diketahui, bahwa KPU dalam lanjuti. KPU lebih bekerja keras untuk menindaklanjuti atau pun saat (dam/red. FOTO KPUmewujudkan laporan keuangan yang melakukan pengawasan hanya memiliki /dosen/Hupmas)akuntabel.

Pemeriksaan terhadap laporan keuangan KPU tahun 2014 dilakukan dengan uji sampling faktual ke 4 Provinsi dan beberapa kabupaten yang ada didalamnya. Dari hasil pemeriksaan keuangan tersebut KPU meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). opini itu telah dipertahankan KPU selama 4 tahun terakhir.

28 Personil untuk Pengawasan 531 Satuan KerjaKetua KPU RI, Husni Kami Manik dalam acara penyerahan Laporan Hasil Keuangan menyatakan siap untuk segera menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan oleh BPK terhadap Laporan Keuangan tahun 2014. Bentuk kesiapan itu ditunjukan dengan mengundang seluruh Ketua dan Sekretaris Provinsi serta 114 sekretaris maupun ketua dari kabupaten/kota untuk mengikuti acara itu.

“Hari ini KPU mencatat sejarah baru lagi, yakni dengan mengundang seluruh provinsi dan perwakilan beberapa kabupaten/kota dalam acara penerimaan LHP atas hasil audit BPK RI kepada KPU. Perlu kami sampaikan kepada pak Agung, bahwa apapun hasil yang kami terima akan langsung kami respon, sebagai bentuk proaktif kami dalam menindak lanjuti hasil LHP. ” Terang Husni.

KPU Optimis Pilkada Serentak 9 Desember 2015

“Para legislator dalam membuat Undang-Undang harus berjangka waktu lama dan sesuai dengan kepentingan Nasional. Sedangkan yang terjadi sekarang ini adalah para legislator lebih mementingkan kepentingan kelompok dan partai,” tutur Ikrar.

Ketua KPU RI Husni Kamil Manik, menyatakan, sebagai penyelenggara pemilu, Selain itu, Siti Zuhro menambahkan, untuk KPU optimis dengan penyelenggaraan mengedepankan kepentingan nasional, partai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak politik (parpol) perlu memperbaiki dan yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 diberikan pemahaman mengenai etika dan Desember 2015 mendatang, Selasa filosofi berpolitik, sehingga tidak ada lagi politik (16/6/2015). transaksional dalam pemilihan umum.

“Walaupun Pilkada serentak ini merupakan “Nilai-nilai pemahaman yang harus ditransfer pengalaman yang pertama, KPU sebagai kepada politisi ialah parpol merupakan rumah penyelenggara pemilu harus optimis karena dari para kader-kader calon pemimpin. Jika dalam lingkup yang lebih kecil, KPU pernah parpol tidak membekali etika secara substantif menyelenggarakannya Pemilihan Gubernur kepada kader-kader tersebut, apa yang bisa dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati mereka promosikan oleh partai dalam serta Walikota dan Walikota di Provinsi pemilihan nantinya?,” urainya.Sumatera Barat, Kalimantan Selatan dan Aceh.” ujar Husni Siti Zuhro menghimbau kepada masyarakat dan

peneliti yang hadir untuk dapat menyuarakan, Hal itu diungkapkannya pada talkshow bahwa dalam berdemokrasi tidak cukup bertajuk “Menuju Pilkada Serentak di dengan pancasila, tetapi juga dengan etika, Indonesia”, di aula Widya Graha gedung sehingga suara masyarakat mencerminkan Peneliti Pusat Penelitian Politik Lembaga sistem demokrasi yang berintegritas.Penelitian (P2P-LIPI) yang dihadiri pula oleh Ikrar Nusa Bakti dan Siti Zuhro. “Menurut saya, bahwa sudah saatnya kita

berdemokrasi tidak hanya dengan pancasila Sebagai dasar pelaksanaan pilkada serentak, agar demokrasi kita bisa terukur. Kita malu jika ikrar Nusa Bakti mengkritisi Perubahan menggunakan uang terus-terusan membeli Undang-Undang yang mengatur suara masyarakat. Ini kan pelecehan terhadap penyelenggaraan pilkada, menurut Ikrar dignity kita sebagai rakyat dan warga negara perubahan undang-undang yang terburu- Indonesia. ini tolong disampaikan, jangan hanya buru menunjukan bahwa para legislator lembaga survey saja yang melakukannya, kita belum bisa merefleksikan kepentingan semua perlu menyuarakannya,” tegas Siti. nasional. (ajg/red.)

SUARA KPU 35Edisi Mei - Juni 2015

Page 36: Suara KPU Edisi III

SUARA IMAM BONJOLSUARA IMAM BONJOL

Bimbingan Teknis Sistem Pemutakhiran Data Pemilih

SuaraKPU - Ketua Komisi Pemilihan Umum diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri diperbaiki menjadi Daftar Pemilih (KPU) RI Husni Kamil Manik menyatakan tanggal 3 Juni 2015 silam. Selanjutnya KPU Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP) hingga agar KPU Provinsi dan KPU melakukan analisis dan sinkronisasi DP4 akhirnya menjadi Daftar Pemilih Tetap Kabupaten/Kota agar mencermati isi dengan data pada Pilpres 2014 lalu. (DPT). Kemudian, DPT akan ditetapkan di Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) tingkat Kabupaten/Kota pada tanggal 1 - 2 terutama yang terkait dengan Selain itu, Husni juga berharap, setelah Oktober 2015, dan diharapkan telah dapat pemutakhiran data dan daftar pemilih analisis dan sinkronisasi, KPU Kabupaten/ ditetapkan di tingkat Provinsi pada tanggal pemilihan gubernur dan wakil gubernur, Kota menyusun data pemilih dengan 3 - 4 Oktober 2015.bupati dan wakil bupati, serta walikota membagi pemilih untuk tiap TPS paling dan walikota, Senin (8/6/2015). banyak 800 orang. Data pemilih tersebut Aplikasi Sidalih yang digunakan untuk

oleh Panitia Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada serentak, lanjut Husni, merupakan “Saya hendak menekankan agar saudara (PPDP) akan dilakukan pencocokan dan hasil pengembangan dari Aplikasi Sidalih sekalian mencermati betul isi dari PKPU penelitian (coklit) di lapangan. yang digunakan pada Pemilihan Anggota itu, karena ada sejumlah istilah baru DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan dalam penyebutan daftar pemilih yang “Coklit akan dilakukan pada rentang Presiden tahun 2014.belum pernah ada di dalam peraturan kita waktu tanggal 15 Juli - 19 Agustus 2015. sebelumnya,” ujar Husni Dari hasil coklit, PPS melakukan Bimbingan Teknis Sistem Pemutakhiran

Penyusunan daftar pemilih hasil Data Pemilih (Sidalih) Pemilihan Gubernur Hal tersebut disampaikannya dalam pemutakhiran. Daftar Pemilih hasil dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Pembukaan Bimbingan Teknis Sistem pemutakhiran akan direkapitulasi secara Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota Pemutakhiran Data Pemilih (Sidalih) berjenjang dari PPS, PPK, hingga KPU Tahun 2015 yang berlangsung selama 3 Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun Kabupaten/Kota,” jelas Husni. (tiga) hari, mengundang Komisioner KPU 2015, di Novotel Hotel, Jakarta. Provinsi dan Kabupaten/Kota serta

Penetapan Daftar Pemilih Sementara operator yang melaksanakan Pilkada Pekerjaan pemutakhiran pemilih diawali (DPS) dilaksanakan pada tingkat KPU serentak. dengan penyerahan Daftar Penduduk kabupaten/Kota pada tanggal 1 - 2 (ajg/red.)Potensial Pemilih Pemilu (DP4) yang September 2015. DPS ini akan terus

Ketua KPU, Husni Kamil Manik membuka Bimbingan Teknis Aplikasi Sidalih.

SUARA KPU 36Edisi Mei - Juni 2015

Page 37: Suara KPU Edisi III
Page 38: Suara KPU Edisi III

KAMUS PEMILU

1. Petugas Pemutakhiran Data pemilu atau pemilihan terakhir 8. Daftar Pemilih Tetap Tambahan Pemilih (PPDP) adalah petugas dengan cara melakukan 1 (DPTb-1) adalah daftar rukun tetangga atau rukun verifikasi faktual data pemilih pemilih yang tidak terdaftar warga yang membantu panitia dan selanjutnya digunakan terdaftar sebagai pemilih dalam pemungutan suara (PPS) dalam sebagai bahan penyusunan DPS. DPT, tetapi memenuhi syarat melakukan pemutakhiran data dan didaftarkan paling lambat

5. Sistem Informasi Data Pemilih pemilih. tujuh hari setelah pengumuman

adalah seperangkat sistem dan DPT.

2. Daftar Penduduk Potensial teknologi informasi untuk Pemilih Pemilihan (DP4) adalah mendukung kerja 9. Daftar Pemilih Tetap Tambahan data yang disediakan oleh penyelenggara pemilu atau 2 (DPTb-2) adalah daftar pemerintah berisikan data pemilihan dalam menyusun, pemilih yang tidak terdaftar penduduk yang memenuhi mengordinasikan, sebagai pemilih dalam DPT dan persyaratan sebagai pemilih mengumumkan dan DPTb-1, memenuhi syarat pada saat pemilihan memelihara data pemilih. sebagai pemilih yang dilayani diselenggarakan. penggunaan hak pilihnya pada

6. Aktivitas Pencocolan dan hari pemungutan suara dengan

3. Daftar Pemilih Sementara Penelitian (coklit) adalah menggunakan kartu tanda

(DPS) adalah daftar pemilih kegiatan yang dilakukan oleh penduduk (KTP), paspor atau

hasil pemutakhiran DP4 dan PPDP dalam pemutakhiran data identitas lain.

daftar pemilih pada pemilu atau pemilih dengan mendatangi pemilihan terakhir. pemilih secara langsung. 10. Daftar Pemilih Pindahan

(DPPh) adalah daftar yang berisi 4. Pemutakhiran Data Pemilih 7. Daftar Pemilih Tetap (DPT)

pemilih yang telah terdaftar adalah kegiatan untuk adalah daftar pemilih hasil

dalam DPT dan DPTb-1 yang memperbaharui data pemilih pemutakhiran daftar pemilih

menggunakan hak pilihnya di berdasarkan DP4 dan sementara.

TPS lain.berdasarkan data pemilih

SUARA KPU 38Edisi Mei - Juni 2015

Page 39: Suara KPU Edisi III
Page 40: Suara KPU Edisi III

SUARA PILKADA

SUARA IMAM BONJOLSUARA GALERI PUSAT

SUARA KPU 40Edisi Mei - Juni 2015

MOU KPU ke Dirjen Pajak : Ketua KPU RI Husni Kamil Manik dan Menteri Keuangan RI, Bambang Brodjonegoro, menandatangani memorandum of understanding (MoU) antara KPU dengan Kemenkeu yang disaksikan Presiden Joko Widodo.

Page 41: Suara KPU Edisi III

SUARA PILKADA

SUARA IMAM BONJOLSUARA GALERI PUSAT

SUARA KPU 41Edisi Mei - Juni 2015

KPU - BPK :Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, yang diterima Ketua KPU Husni Kamil Manik bersama seluruh komisioner di Ruang Sidang Utama Gedung, KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/6).

Page 42: Suara KPU Edisi III

SUARA KPU 42Edisi Mei - Juni 2015

SUARA PILKADA

SUARA IMAM BONJOLSUARA GALERI PUSAT

KPU-RI:Ketua KPU Husni Kamil Manik memberikan pengarahan pada Bimbingan Teknis (Bimtek) Aplikasi Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2015, di Hotel Novotel, Jl. Gunung Sahari, Jakarta.

Page 43: Suara KPU Edisi III

SUARA PILKADA

SUARA IMAM BONJOLSUARA GALERI DAERAH

KPU-RI - KPUD Sumsel :Ketua KPU RI beserta rombongan dalam rangka kunjungan kerja dan penandatanganan prasasti hibah tanah dan bangunan milik pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) kepada Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia.

SUARA KPU 43Edisi Mei - Juni 2015

Page 44: Suara KPU Edisi III

SUARA PAKAR

Proses demokrasi di Indonesia memasuki 15 Tahun 2011 diamanatkan sebagai lem- PKPU No. 2 Tahun 2015 tentang Tahapan, babak baru. Undang – Undang (UU) No. 1 baga penyelenggara pemilihan umum ber- Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan komitmen penuh untuk melaksanakan pe- Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Pemerintah Pengganti UU No. 1 Tahun milihan gubernur, bupati, dan walikota Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, secara serentak. dan Wakil Walikota Tahun 2015 dan PKPU dan Walikota menjadi UU dan Undang – No. 4 Tahun 2015 tentang Pemutakhiran Undang No.8 Tahun 2015 tentang Peru- Salah satu wujud komitmen tersebut Data Pemilih dan Daftar Pemilih dalam bahan atas UU No. 1 Tahun 2015 tentang adalah melalui langkah cepat KPU dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Penetapan Peraturan Pemerintah Peng- menyusun dan mengsahkan beberapa Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota ganti UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pemi- Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dan Wakil Walikota, pada edisi ini lihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang berkaitan dengan pelaksanaan Majalah Suara KPU akan secara khusus menjadi UU telah mengamanatkan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota mengulas PKPU No. 9 Tahun 2015 pelaksanaan pemilihan gubernur, bupati, yang akan dilaksanakan secara serentak tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan walikota dilakukan secara serentak pada 9 Desember 2015. dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil mulai Tahun 2015 ini. Komisi Pemilihan Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Umum (KPU) di seluruh Indonesia sebagai Setelah pada edisi sebelumnya, Majalah Walikota. lembaga negara yang berdasarkan UU No. Suara KPU telah mengulas dua PKPU, yaitu Dalam ulasan ini, akan dibahas beberapa

Ulasan Peraturan Kpu No. 9 Tahun 2015 Tentang

Pencalonan Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,

Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/atau Walikota Dan Wakil Walikota

SUARA REGULASI

SUARA KPU 44Edisi Mei - Juni 2015

Page 45: Suara KPU Edisi III

Bagi calon yang diusung oleh Partai politik, pada Pasal 5 sampai dengan 7 secara garis besar menegaskan 3 (tiga) persyaratan pencalonan, antara lain:

Persyaratan pencalonan partai politik atau

gabungan partai politik, yaitu partai politik atau gabungan partai politik

memperoleh paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah alokasi DPRD atau 25%

(dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah dalam Pemilihan

Umum Anggota DPRD

Pendaftaran pasangan calon gubernur dan calon wakil

gubernur, calon bupati dan calon wakil bupati, serta pasangan calon walikota dan

calon wakil walikota oleh partai politik ditandatangani oleh Ketua Partai Politik dan

Sekretaris Partai Politik disertai Surat Keputusan Kepengurusan dari Pengurus

Partai Politik Tingkat Pusat

Keputusan partai politik tingkat pusat tentang persetujuan

pasangan calon

poin penting dalam PKPU No. 9 Tahun No. 9 Tahun 2015 menjelaskan lebih 2015. Khusus pada poin ketujuh belas, PKPU lanjut mengenai definisi petahana, yaitu

gubernur atau wakil gubernur, bupati atau wakil bupati, dan walikota atau wakil walikota yang sedang menjabat (atau pernah menjabat paling kurang 1 (satu) kali masa jabatan). Sedangkan hubungan kekerabatan dengan petahana didefinisikan sebagai, yaitu 1) tidak memiliki ikatan perkawinan dengan petahana, yaitu suami atau istri dengan petahana; 2) tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke atas, yaitu bapak/ibu atau bapak mertua/ibu mertua dengan petahana; 3) tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan 1 (satu) tingkat lurus ke bawah, yaitu anak atau menantu dengan petahana; atau 4) tidak memiliki hubungan darah/garis keturunan ke samping, yaitu kakak/adik kandung, ipar, paman, atau bibi dengan petahana.

Masih berkaitan dengan petahana, untuk mempertegas ketentuan PKPU No. 9 Tahun 2015, KPU juga telah mengeluarkan Surat Edaran No. 302/KPU/VI/2015 yang menjelaskan gubernur, wakil gubernur, bupati, wakil bupati, walikota, dan walikota yang mengundurkan diri sebelum pencalonan tidak termasuk dalam pengertian petahana pada ketentuan pasal 1 angka 19 PKPU No. 9 Tahun 2015.

Pendaftaran Pasangan CalonDalam hal pendaftaran pasangan calon, Pasal 34 sampai dengan 36 secara gamblang menegaskan KPU harus

SUARA PAKAR

WAWANCARA

SUARA PAKAR

SUARA REGULASI

SUARA KPU 45Edisi Mei - Juni 2015

Page 46: Suara KPU Edisi III

Calon yang maju sebagai calon perseorangan, diatur syarat dukungan calon perseorangan

Kabupaten/kota dengan jumlah

penduduk sampai dengan 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) jiwa harus didukung

paling sedikit 10% (sepuluh persen)

Kabupaten/Kota dengan jumlah

penduduk lebih dari 250.000 (dua ratus

lima puluh ribu) sampai dengan

500.000 (lima ratus ribu) jiwa harus didukung paling

sedikit 8,5%

Kabupaten/kota dengan jumlah

penduduk lebih dari 500.000 (lima ratus

ribu) sampai dengan 1.000.000

(satu juta) jiwa harus didukung

paling sedikit 7.5% (tujuh setengah

persen)

Kabupaten/kota dengan jumlah

penduduk lebih dari 1.000.000 (satu juta) jiwa harus didukung paling

sedikit 6,5% (enam setengah persen)

Jumlah dukungan sebagaimana

dimaksud pada huruf a, huruf b,

huruf c, dan huruf d tersebar di lebih dari 50% (lima puluh persen)

jumlah kecamatan di kabupaten/kota

dimaksud

SUARA PAKAR

WAWANCARA

SUARA PAKAR

SUARA REGULASI

berkoordinasi dengan Kementerian Kabupaten/Kota melakukan penelitian yang menerangkan bahwa dokumen Hukum dan HAM untuk mendapatkan persyaratan adminitrasi terhadap persyaratan calon:salinan keputusan terakhir tentang kelengkapan dan keabsahan dokumen 1. Lengkap atau belum lengkap; penetapan kepengurusan partai politik persyaratan pencalonan dan persyaratan dan/atautingkat pusat sebelum masa pendaftaran calon serta menuangkannya dalam berita 2. Belum memenuhi syarat; dan/ataupasangan calon berakhir. Keputusan acara. Dalam proses penelitian 3. Tidak memenuhi syarat.inilah yang menjadi pedoman bagi KPU administrasi, KPU Provinsi/KIP Aceh Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Apabila terdapat dokumen yang belum Kabupaten/Kota dalam menerima lengkap dan/atau belum memenuhi pendaftaran pasangan calon. syarat dan/atau tidak memenuhi syarat

dapat diperbaik, kecuali apabila salah Sedangkan, apabila keputusan terakhir satu calon atau pasangan calon dari Kementerian Hukum dan HAM dinyatakan tidak memenuhi syarat tentang kepengurusan partai politik kesehatan jasmani dan rohani dan/atau tingkat pusat masih dalam proses bebas narkoba, calon atau pasangan penyelesaian sengketa di peradilan, calon yang bersangkutan dapat KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP diganti dengan calon atau pasangan Kabupaten/Kota menerima calon baru.pendaftaran pasangan calon berdasarkan keputusan terakhir Perihal perbaikan dokumen syarat dari Menteri tentang penetapan calin dan syarat pencalonan diatur kepengurusan partai politik. dalam Pasal 54 sampai dengan 55, Selanjutnya, apabila dalam proses dengan ketentuan masa perbaikan penyelesaian sengketa terdapat selama 3 (tiga) hari setelah penetapan pengadilan mengenai pemberitahuan hasil penelitian diterima penundaan pemberlakukan keputusan serta dilakukan hanya terhadap dokumen Kementerian Hukum dan HAM, KPU yang dinyatakan belum lengkap dan/atau Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP belum memenuhi syarat dan/atau tidak Kabupaten/Kota tidak dapat menerima memenuhi syarat pada penelitian

menggunakan lembar kerja penelitian pendaftaran pasangan calon sampai administrasi. Selain itu, partai politik atau serta mengumumkan lembar kerja hasil dengan adanya putusan yang telah gabungan partai politik tidak dapat penelitian yang telah diisi sebagai hasil mempunyai kekuatan hukum tetap dan memindahkan dukungannya kepada penelitian administrasi di laman KPU dapat ditindaklanjuti dengan penerbitan pasangan calon lain yang diajukan oleh Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP keputusan Kementerian Hukum dan partai politik atau gabungan partai politik Kabupaten/Kota. HAM tentang penetapan kepengurusan yang telah dinyatakan memenuhi

partai politik. persyaratan pasangan calon.KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan hasil Penelitian Dokumen Syarat Calon Penetapan dan Pengumuman penelitian kepada pasangan calon dan

dan Syarat Pencalonan Peserta Pemilupartai politik atau gabungan partai politik KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP Penetapan dan pengumuman peserta

“Apabila calon dan/atau pasangan calon berhalangan

hadir dalam pengundian nomor urut menyampaikan

alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

secara tertulis dan pengundian nomor urut pasangan calon dapat

dilakukan oleh perwakilan Tim Kampanye.”

SUARA KPU 46Edisi Mei - Juni 2015

Page 47: Suara KPU Edisi III

SUARA PAKAR

WAWANCARA

SUARA PAKAR

SUARA REGULASI

pemilu diatur melalui Pasal 67 sampai partai politik atau gabungan partai Selanjutnya nomor urut dan nama dengan 76. KPU Provinsi/KIP Aceh dan politik yang mengajukan pasangan calon, pasangan calon disusun dalam daftar KPU/KIP Kabupaten/Kota menetapkan pasangan calon perseorangan, Bawaslu pasangan calon yang ditetapkan oleh paling sedikit 2 (dua) pasangan calon Provinsi atau Panwas Kabupaten/Kota, KPU Provinsi/KIP Aceh dan KPU/KIP dengan Keputusan KPU Provinsi/KIP media massa, dan tokoh masyarakat. Kabupaten/Kota yang dituangkan dalam Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota. Apabila calon dan/atau pasangan calon Berita Acara Penetapan Pasangan Calon. Penetapan pasangan calon diumumkan berhalangan hadir dalam pengundian secara luas paling lama 1 (satu) hari nomor urut menyampaikan alasan yang Melalui PKPU ini, KPU juga membuka sejak penetapan nama pasangan calon dapat dipertanggungjawabkan secara peluang bagi masyarakat untuk lalu untuk pasangan calon yang telah tertulis dan pengundian nomor urut memberikan tanggapan terhadap daftar ditetapkan dilakukan pengundian secara pasangan calon dapat dilakukan oleh pasangan calon. Daftar pasangan calon terbuka untuk menetapkan nomor urut perwakilan Tim Kampanye. Pasangan beserta dokumen pendaftarannya akan pasangan calon. calon yang menghadiri pengundian diumumkan dan masyarakat dapat

nomor urut membubuhkan tanda tangan memberikan masukan dan tanggapan Pengundian nomor urut dilakukan dalam pada rancangan daftar pasangan calon secara tertulis dengan melampirkan rapat pleno terbuka KPU Provinsi/KIP sebagai bukti pasangan calon telah identitas yang jelas dan fotokopi Kartu Aceh dan KPU/KIP Kabupaten/Kota yang menyetujui penulisan nama lengkap dan Tanda Penduduk (KTP).dihadiri oleh pasangan calon, wakil foto pasangan calon yang diserahkan. *

SUARA KPU 47Edisi Mei - Juni 2015

Page 48: Suara KPU Edisi III

SUARA DAERAH

SuaraKPU - Palembang - Komisi Pemilihan yang bersifat nasional, tetap dan mandiri. independen. Pasalnya, kalau kantornya Umum (KPU) RI menerima hibah tanah “Maka itu, KPU perlu fasilitas kantor kekecilan, tidak akan maksimal dalam dan bangunan dari Pemerintah Provinsi dan tanah yang cukup memadai serta luas, melayani peserta pemilu,” pungkasnya. Sumatera Selatan untuk kantor KPU pro- agar penyelenggara pemilu dapat lebih (ook/wwn/bow)vinsi. Penandatanganan hibah tersebut dilakukan Ketua KPU RI Husni Kamil Manik dan Gubernur Provinsi Sumsel Alex Noerdin, di Griya Agung istana, Palembang, Selasa (9/6).

Kali ini KPU mendapat hibah untuk kantor di tingkat provinsi. Bangunan yang dihibahkan berupa bangunan tiga lantai dengan luas area mencapai 3.000 meter persegi ditambah lahan seluas 15.000 m2. Dengan spesifikasi tersebut, bangunan hibah ini menjadi kantor KPU terluas dan terbesar di daerahnya. Bahkan, lahannya lebih luas dari kantor KPU pusat.

Husni mengapresiasi langkah Pemprov Sumsel tersebut yang telah memberikan perhatiannya kepada penyelenggara pemilu. “Kami sangat berterimakasih atas pemberian ini. Selanjutnya tanggungjawab ini akan kami tindak lanjuti, semoga dengan anggaran yang ada kami dapat melengkapi fasilitas yang dibutuhkan di kantor KPU Provinsi Sumsel,” kata dia.

Ia berharap, hal tersebut bisa menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain untuk membangun kantor yang representatif. “Bagi KPU di daerah jadikanlah ini inspi-rasi, yakni tentang bagaimana cara berko-munikasi dengan pemerintah daerahnya masing-masing agar dapat dibangun kantor yang representatif. Minimal dapat menerima hibah tanah,” harap Husni.

Ketua Dewan Kehormatan Penyeleng-gara Pemilu (DKPP) Jimly Asshiddiqie, menghargai apa yang telah dilakukan oleh Gubernur Sumsel dan berharap ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain.

“Saya harap seluruh pemerintah dae-rah di Indonesia bisa membantu sesuai dengan tanggungjawabnya, menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh penye-lenggra pemilu,” ujarnya.

Jimly juga menghimbau, KPU dan Bawaslu jangan hanya diingat ketika ada pilkada dan pemilu saja. KPU merupakan lembaga konstitusional yang akan terus ada dalam sistem ketatanegaraan dan selama demokrasi di Indonesia dipraktikan, karena KPU adalah lembaga

Benahi Layanan Informasi, KPU Kepri Bentuk PPID

SuaraKPU - Tanjung Pinang - diharapkan mampu meningkatkan Pembenahan pengelolaan informasi dan wawasan dan kemampuan dokumentasi menjadi salah satu hal penyelenggara dalam melaksanakan utama yang dilakukan Komisi Pemilihan tahapan-tahapan pilkada.Umum (KPU) Provinsi Kepulauan Riau, “Keberadaan PPID mempunyai peran jelang pelaksanaan pemilihan kepala yang penting dalam menyongsong daerah (pilkada) serentak 9 Desember tahapan pilkada. Sebab mereka yang 2015 mendatang. bertanggungjawab dalam pengelolaan

"Berkaca pada Pemilu 2014, kita dan pendokumentasian informasi publik sempat kesulitan dengan tidak adanya di lingkungan KPU. Untuk itu, kita segera PPID (pejabat pengelolaan informasi membentuknya untuk mendukung dan dokumentasi) dalam hal pelayanan pelayanan informasi publik, terutama informasi dan pengelolaan dokumentasi dalam tahapan pilkada tersebut,” data. Padahal, hampir semua informasi terangnya.itu wajib kita berikan, dan harus kita Menurut Marsudi, dalam tahapan siapkan, kecuali informasi yang memang pilkada, PPID harus menyiapkan semua dikecualikan," ujar Komisioner KPU informasi, agar semua pihak bisa dengan Kepri, Marsudi, Rabu (6/5). mudah mengakses informasi di KPU.

Karena itulah, sejak launching Pilkada “Informasi itu harus ter-update, sehingga serentak 2015 dilakukan secara nasional setiap tahapan pilkada di KPU provinsi pada 17 April 2015, pihaknya kemudian dan kabupaten/kota dapat menggelar pelatihan pengelolaan dan tersosialisasikan dengan baik,” kata dia. pelayanan informasi publik. Pelatihan dengan model motivasi tersebut (Arf/Bow/red)

KPU Terima Hibah Kantor dari Pemprov Sumsel

SUARA KPU 48Edisi Mei - Juni 2015

Page 49: Suara KPU Edisi III

Ketua dan Sekjen KPU Hadiri Peluncuran Pilkada OKU Timur dan PALI

Martapura - Ketua Komisi Pemilihan Selain melakukan Kunjungan Kerja, menyebarkan informasi bahwa tanggal 9 Umum (KPU) RI, Husni Kamil Manik kegiatan ini juga sebagai bentuk Desember 2015 adalah hari pemungutan bersama Sekretaris Jenderal KPU RI, Arif peluncuran Pemilihan Kepala Dareah suara bukan hanya untuk Pemilihan Bupati Rahman Hakim melakukan kunjungan (Pilkada) 2015. dan Wakil Bupari OKU Timur, tetapi juga kerja (Kunker) ke Kabupaten yang berada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Sumatera Selatan (Sumsel), yakni Seusai melakukan penandatangan hibah serentak di Indonesia.Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Kantor KPU Provinsi Sumsel, pada malam Timur dan Penukal Abab Lematang Ilir harinya, Ketua dan Sekjen KPU yang “Kalau dulu yang di sosialisasikan hanya (PALI), Rabu (10/6). Kunker tersebut dalam didampingi oleh KPU Provinsi Sumsel terbatas, pada tiap kabupaten saja, tapi rangka peluncuran Pilkada Tahun 2015. langsung bertolak menuju kabupaten OKU tanggal yang akan kita launching

Timur yang merupakan pecahan dari OKU (luncurkan) ini akan berlaku di 308 Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Raya yang memerlukan waktu tempuh kabupaten/kota, lebih dari setengah Husni Kamil Manik bersama Sekretaris kurang lebih 6,5 jam dari pusat Kota kabupaten yang ada di Indonesia,” jelas Jendral KPU RI, Arif Rahman Hakim Palembang. Husni di acara peluncuran yang digelar di melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Balai Rakyat, Martapura.Kabupaten di Sumatera Selatan, Ogan Ketua KPU dalam pidatonya pada Komering Ulu (OKU) Timur dan Penukal peluncuran pilkada di Kabupaten OKU Komisi Pemilihan Umum RI bersama Abang Lematang Ilir (PALI). Timur mengungkapkan, hal yang penting Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu),

diingat dalam momen ini ialah, KPU harus menurut Husni, mempunyai misi

SUARA DAERAH

SUARA KPU 49Edisi Mei - Juni 2015

Page 50: Suara KPU Edisi III

SUARA DAERAH

“membumikan” Pemilihan Umum Maskot pilkada bernama Bawong yang Peluncuran yang digelar di Gelora (Pemilu) dan Pilkada sama seperti lagu mempunyai makna Buang Apapun Wujud Nopember Komperta, Pendopo, dihadiri Indonesia Raya di sosialisasikan. Dari sejak Politik Uang. Maskot ini menyerupai oleh Wakil Gubernur Sumsel, Penjabat kecil diberi tahu bahwa proses pergantian bentuk seperti ikan Bawong yang Bupati PALI, Forum Muspida, Anggota kepemimpinan di Indonesia akan merupakan salah satu ikon kabupaten ini. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan dilakukan secara demokratis dari mulai Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-kepala desa sampai kepala negara. Karena maskot dan mars pilkada ini Kabupaten PALI serta seluruh elemen

merupakan salah satu cara masyarakat berlangsung secara meriah.“Pemilu akan menjadi pakaian, adat mensosialisasikan pilkada, agar istiadat dan budaya masyarakat dalam keterlibatan masyarakat luas dirasakan, Ketua KPU berharap, kepada seluruh PPK memilih pemimpin. Hingga dengan maka keduanya (maskot dan mars) ini dan PPS dapat menjalankan amanah yang demikian kita tidak akan merasa asing lagi diperoleh melalui kompetisi yang diemban dalam menjalankan tugas dalam melakukan pemilihan apapun, pesertanya berasal dari masyarakat menyelenggarakan Pilkada Tahun 2015 mulai dari memilih kepala desa sampai umum. yang pertama kali digelar di Kabupaten pemimpin negara. Sehingga kita tidak itu. “Apakah Saudara-saudara siap saling sikut karena perbedaan, tidak lagi Tidak beda dengan Kabupaten OKU Timur, menjalankan tugas ini?”, Tanya Husni. jamannya seperti itu,” tegas Husni yang di salah satu daerah otonom baru (DOB), “Siappp…,” dijawab dengan penuh juga mendapatkan gelar kehormatan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir semangat oleh Anggota PPK dan PPS.Putra Prawira Negara dari masyarakat adat (PALI) yang merupakan DOB dari OKU Timur. Kabupaten Muara Enim, Ketua KPU yang Secara simbolis Ketua KPU meresmikan

didampingi Sekjen KPU juga menjadi tamu peluncuran dengan memotong pita pada Tidak mau ketinggalan dengan daerah kehormatan dalam peluncuran Pilkada balon sebagai tanda dimulainya tahapan lain, KPU Kabupaten OKU Timur juga tersebut. Pilkada Tahun 2015. mempunyai maskot dan mars pilkada. (ook/wwn/bow)

SUARA KPU 50Edisi Mei - Juni 2015

Page 51: Suara KPU Edisi III

Pendidikan Pemilu Lewat Gowes Bersama

Yogyakarta – Komisi Pemilihan Umum Kamil Manik. seperti gowes terus dilakukan. “Disamping

Secara simbolis, Husni melepas gowesers berolahraga, gowes juga dapat (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (pesepeda) dengan doa. “Dengan berdoa mempererat silaturrahim," ujar Husni menggelar kegiatan bersepeda atau kepada Tuhan Yang Maha Esa, saya buka disela-sela acara.gowes bersama, Jumat (2/6) pagi. Acara kegiatan gowes pagi ini,” tuturnya.ini merupakan bentuk kreativitas KPU DIY

Ketua KPU kemudian juga memilih ikut dalam rangka sosialiasi dan Saat melepas gowesers, Husni sempat ngegowes bersama peserta lainnya dari penyebarluasan pendidikan demokrasi menghimbau untuk tetap berhati-hati dan pemilu yang rutin diikuti oleh lima start hingga titik pemberhentian terakhir bersepeda dan berharap agar kegiatan KPU Kabupaten/Kota di Yogyakarta dan di KM, 12.

melibatkan masyarakat.

“Gowes hanyalah sebuah cara kreatif

dalam menyebarkan pendidikan

kepemiluan kepada masyarakat.

Disamping berolahraga, ada makna lain

yang ingin disampaikan; yakni

menyebarkan pendiidikan kepemiluan

kepada masyarakat,” kata Ketua KPU DIY,

Hamdan Kurniawan.

Antusiasme peserta gowes yang diawali di

bilangan Jalan Ipda Tut Harsono No. 47

kota Yogyakarta dan berakhir di Jalan Solo,

KM. 12 Kalasan Yogyakarta cukup tinggi.

Setidaknya ratusan orang ikut menggowes

sepedanya bersama Ketua KPU RI, Husni

SUARA DAERAH

SUARA KPU 51Edisi Mei - Juni 2015

Ketua KPU Husni Kamil Manik bersama Ketua KPU Daerah Istimewa Yogyakarta, Hamdan Kurniawan.

Page 52: Suara KPU Edisi III

Sudah setahun lebih kegiatan gowes dengan pemberian pengarahan oleh Ketua penyelenggaraan. Saya berharap KPU DIY

KPU RI, Husni Kamil Manik terkait Pilkada dan KPU Kabupaten sudah membuat dilakukan. Pada awalnya hanya dilakukan serentak 2015. laporan,” kata Husni.di internal KPU Provinsi. Lalu diikuti oleh

KPU Kabupaten dan meluas hingga Setidaknya, dua hal penting yang Husni juga mengajak berbagai pihak melibatkan masyarakat sekitar.disampaikan oleh Husni. Pertama terkait bekerjasama menyukseskan Pilkada

laporan pertanggungjawaban serentak 9 Desember 2015. “Goes ini rutin dilakukan 3 bulan sekali. penyelenggaraan Pemilu legislatif dan Tujuannya kalau untuk internal KPU agar Pemilu Presiden 2014. “Poin kedua, kita mempersiapkan pilkada. guyub (bersinergi) sekaligus koordinasi

dan evaluasi. Kalau untuk masyarakat, Catatan yang lalu harus jadi pengalaman “Menyelesaikan hal-hal yang tersisa dari bagian dari penyebaran informasi seputar untuk Pilkada serentak nanti. Bagaimana proses penyelenggaraan Pemilu Legislatif pemilu," kata panitia acara. Pikada di Kabupaten/Kota di DIY berjalan dan Pemilu Presiden 2014 yang lalu, sukses, melampaui capaian yang lalu,” dimana kita punya kewajiban Di garis finis, peserta tidak langsung tutup Husni. (ism/bow)mempertanggungjawabkan proses membubarkan diri, kegiatan dilanjutkan

Bermula dari Internal KPU Provinsi

SUARA DAERAH

“Poin kedua, kita mempersiapkan pilkada. Catatan yang lalu harus jadi pengalaman untuk Pilkada serentak nanti. Bagaimana Pikada di Kabupaten/Kota di DIY berjalan sukses, melampaui capaian

yang lalu”

SUARA KPU 52Edisi Mei - Juni 2015

KPU Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar gowes bersama untuk mensosialisasikan pilkada langsung dan serentak 2015, Jumat (2/6).

Page 53: Suara KPU Edisi III

walikota di Tangsel tahun

2015,” ungkap Subhan.

Walikota Tangsel Airin

Rachmi Diany yang hadir

mengutarakan, “kita semua

elemen yang ada di daerah

memiliki keterkaitan dan

kepentingan dengan Pilkada,

oleh karena itu mari kita

tunjukan dan buktikan

bahwa kita semua yang ada

di Kota Tangsel memiliki

kapasitas dan kapabilitas

untuk mewujudkan untuk

sebuah pesta demokrasi

yang jauh dari kegaduhan,

keributan dan dinamika-

dinamika yang cendrung

kontraproduktif,” imbau

Airin.

Harapan walikota Tangsel,

gelaran pesta demokrasi

Pemilihan Walikota dan

Wakil Walikota Tangsel

tahun 2015, berjalan dengan

aman, lancar tanpa ada Pondok Cabe - Komisi Pemilihan Umum bertujuan untuk memperkenalkan kendala yang berarti, sukses pelaksanaan,

kemasyarakat. Besar harapan kami kepada (KPU) Kota Tangerang Selatanmelakukan sukses penyelenggaraan dan sukses hasil masyarakat Kota Tangsel agar launching Pemilihan Walikota dan Wakil dan sukses pertanggunjawabannya.berpartisipasi dan menyukseskan Walikota (Pilwakot) Tahun 2015 Kota Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Selasa (16/6). Anggota KPU RI, Juri Ardiantoro dalam Tahun 2015,” ujar Subhan. sambutannya mengatakan, “Saya meniti-

Acara yang dilaksanakan digedung Univer- pkan pesan kepada teman-teman penye-Selain launching pilwakot Tangsel, KPU sitas Terbuka Convetion Center (UTCC), lenggara pemilu untuk mengingatkan Kota Tangsel juga melakukan beberapa Pondok Cabe, Banten itu dihadiri Anggota bahwa pada 9 Desember 2015 masyarakat kegiatan dalam rangka memaksimalkan KPU (RI), Juri Ardiantoro, Walikota Tang- luas kota Tangerang Selatan untuk datang peran penyelenggara pemilihan walikota sel, Airin Rachmi Diany, anggota KPU Pro- menggunakan hak pilihnya dalam dan wakil walikota mulai dari KPU Kota vinsi Banten, anggota DPRD Kota Tangsel, pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangsel sampai dengan jajaran struktur perwakilan partai politik serta anggota tahun 2015,” ujar Juri.paling bawahnya serta panwas siap PPK dan PPS seluruh Kota Tangsel.melaksanakan Pilwakot Tangsel Tahun

“Mudah-mudahan tidak ada lagi 2015.“Dengan slogan Gerakan Optimisme masyarakat yang punya hak pilih, tetapi Pilwakot Tangsel ini mari jadikan

tidak tahu kapan hari pemungutan suara “Semua elemen masyarakat harus Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota

Pemilihan Walikota Dan Wakil Walikota berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan, Tahun 2015 Kota Tengerang Selatan Tahun 2015. Acara ini adalah salah satu mulai dari pasangan calon yang diusung menjadi aktif, partisipatif, berintegritas momen saja, tetapi yang lebih penting oleh partai politik maupun calon dan Asyik,” tutur Ketua KPU Kota Tangsel, adalah bagaimana pesan ini sampai perseorangan. Untuk pendaftaran Muhammad Subhan.kepada seluruh masyarakat kota Tangsel,” tahapannya penyerahannya sudah habis

dan tidak ada pasangan perseorangan lanjutnya. Dalam pidatonya, Muhammad Subhan untuk pemilihan walikota dan wakil (dosen/ujg)mengutarakan, acara launching ini

SUARA DAERAH

KPU Tangsel

Resmikan Pilwakot 2015

SUARA KPU 53Edisi Mei - Juni 2015

KPU Tangsel meluncurkan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota 2015, Selasa (16/6).

Page 54: Suara KPU Edisi III

KPU Launching Pilgub Kalsel 2015berikutnya.

“Terdapat 9 pemilihan gubernur dan 260 pemilihan bupati/walikota, dengan melibatkan sebanyak 308 kabupaten/kota. Di mana salah satu tujuan digelarnya pemilihan secara serentak, adalah menyederhanakan jadwal dan agenda pemilu,” jelas Husni.

Berbekal pengalaman Pilkada sebelum-sebelumnya, pada Pemilihan Gubernur tahun 2015 ini Kalimantan Selatan dapat melaksanakannya dengan lebih matang dalam segala hal.

Selain itu, perlu juga diantisasi dan dicari solusi terhadap persoalan-persoalan yang akan muncul. “Salah satu masalah yang diharapkan tidak terjadi lagi adalah rendahnya pertisipasi pemilih, dan ini menjadi tantangan bagi KPU dan semua stakeholders, bagaimana menjadikan Kalimantan Selatan pertisipasi pemilihnya bias berada jauh di atas rata-rata nasional yang juga secara langsung meningkatkan angka partisipasi pemilih nasional,” ungkap Husni.

Sementara itu, Rudy Ariffin, berharap peristiwa kerusuhan pada Pemilu tahun 1997 agar tidak terulang lagi. Namun diganti dengan pilkada yang aman, damai dan dan tetap menjaga silaturahmi antar kandidat. Ia berpesan bahwa momentum Pilkada

Banjarmasin - Komisi Pemilihan Umum Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2015 agar menjadi pembelajaran (KPU) Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu Kalimantan Selatan Tahun 2015. untuk berdemokrasi yang baik, dan KPU (23/5), meluncurkan Pemilihan Gubernur sebagai penyelenggara mendapatkan dan Wakil Gubernur Kalimantan Selantan kepercayaan penuh dari masyarakat Dalam sambutannya, Husni Kamil Manik Tahun 2015. Acara ini dihadiri Ketua KPU pemilih.menyatakan, acara ini memberi arti RI, Husni Kamil Manik dan Gubernur

tersendiri bagi KPU dan masyarakat Kalimantan Selatan, Rudy Ariffin. Untuk itu langkah-langkah yang harus karena inilah launching pemilihan

ditempuh oleh KPU adalah dengan gubernur dan wakil gubernur pertama di Dalam launching tersebut, Ketua KPU Indonesia. memperbaiki banyak hal ataupun Provinsi Kalimantan Selatan Samahuddin kekurangan-kekurangan yang ditemui secara simbolis membuka tirai kain berisi

pada pemilu-pemilu sebelumnya, dan Ia juga menyampaikan, pemilihan yang gambar logo dan maskot Pemilihan tetap dalam posisi netral, tidak memihak, digelar secara serentak di tahun 2015 ini Gubernur Kalimantan Selatan. Sementara

merupakan pemilihan terbesar dalam 10 profesional dan terbuka/transparan.itu, pemukulan gong dilakukan Rudy tahun terakhir dan empat tahun (BOW)Ariffin, sebagai tanda dimulainya tahapan

SUARA DAERAH

“Salah satu masalah yang diharapkan tidak terjadi lagi adalah rendahnya pertisipasi pemilih, dan ini menjadi tantangan bagi KPU dan semua

stakeholders, bagaimana menjadikan Kalimantan Selatan pertisipasi pemilihnya bias berada jauh di atas rata-rata nasional yang juga secara

langsung meningkatkan angka partisipasi pemilih nasional,”

SUARA KPU 54Edisi Mei - Juni 2015

KPU Kalimantan Selatan me-launching Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2015, Sabtu (23/5).

Page 55: Suara KPU Edisi III

Tes Kesehatan Pasangan Calon Pilkada 2015,

KPU Sumbar Koordinasi dengan IDInanti,” ujarnya.

Bimtek Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi di lingkungan KPU Sumbar

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi

Sumatera Barat (Sumbar) menggelar

Bimbingan Teknis Pejabat Pengelola

Informasi dan Dokumentasi (PPID) bagi

jajaran KPU Sumbar, KPU Kabupaten

Sijunjung, KPU Kabupaten Padang

Pariaman dan KPU Kota Bukittinggi,

Minggu-Selasa (10-12/5). Kegiatan yang

berlangsung di Gedung Balai Diklat

Kementrian Sosial, Padang, ini SuaraKPU - Padang – Sesuai Peraturan Sementara itu, Divisi Sosialisasi dan dilaksanakan sesuai dengan amanat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor 2 Hubungan Antar Lembaga, Nova Indra Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tahun 2015 tentang Tahapan, Program mengatakan bahwa IDI Sumbar dapat tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Jadwal Pemilihan Gubernur dan Wakil mempresentasikan item-item serta Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2015 Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta pemeriksaan dan standar pemeriksaan tentang Pengelolaan dan Pelayanan Walikota dan Wakil Walikota, jadwal kesehatan bagi pasangan calon nanti, Informasi Publik di lingkungan Komisi pemeriksaan kesehatan bagi pasangan sehingga dapat diketahui bersama dan Pemilihan Umum. calon yang mendaftar ke KPU ditetapkan melalui pleno. “KPU hanya

dilaksanakan pada 26 Juli - 1 Agustus sebatas menerima hasil pemeriksaan Bimtek PPID KPU Sumbar ini dihadiri 2015. Terkait hal tersebut, KPU Sumatera kesehatan pasangan calon, kemudian akan Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik. Dalam Barat (Sumbar) menggelar pertemuan kami tetapkan melalui pleno,” ujarnya.arahannya, Husni mengatakan, dalam dengan pengurus Ikatan Dokter Indonesia pelaksanaan pemilihan serentak nanti, (IDI) wilayah Sumbar, Jumat (12/6). Di pihak lain, Sekretaris IDI wilayah para pihak menginginkan informasi yang Pertemuan ini dalam rangka membahas Sumbar, dr. Syafruddin Alim, berimbang antara satu peserta dan kerjasama fasilitasi pemeriksaan mengungkapkan, pengurus IDI Sumbar peserta lainnya. Begitu juga para kesehatan bagi Pasangan Calon.Menurut merupakan lembaga independen dan pemangku kepentingan yang terlibat Ketua KPU Sumbar Amnasmen, tugas KPU Pengurus Besar IDI (PB IDI) sudah dalam pemilihan itu. “Bukan hanya untuk berkoordinasi dengan IDI adalah untuk mendelegasikan pemeriksaan kesehatan kalangan elit politik, masyarakat awam menentukan standar pemeriksaan Pasangan Calon kepada IDI Wilayah membutuhkan informasi pemilihan, kesehatan bagi pasangan calon yang Sumbar. “Kita tidak ingin melanggar karena mereka sangat peduli dan mendaftar nanti. peraturan perundang-undangan, kapasitas perhatian dengan pelaksanaan pemilihan IDI hanya memeriksa dan mengeluarkan serentak nanti,” ujarnya.“Jadi, melalui IDI Sumbar dapat diketahui hasil pemeriksaan untuk diserahkan

dan ditetapkan biaya serta standar kepada KPU Sumbar,” ungkapnya.Ia menambahkan bahwasetiap pemeriksaan kesehatan bagi pasangan pelaksanaan pemilu, KPU sering calon, baik pada pemilihan gubernur dan Syafruddin Alim menambahkan, IDI disalahkan karena angka partisipasi yang wakil gubernur maupun pemilihan bupati Sumbar sudah membuat buku panduan rendah. Salah satupenyebab dari dan wakil bupati serta walikota dan wakil pemeriksaaan kesehatan yang mengacu rendahnya partisipasi masyarakat itu ialah walikota di 13 kabupaten/kota di Sumbar,” kepada panduan PB IDI Pusat. “Didalam pemerataan informasi kepada masyarakat. ujar Amnasmen dalam sambutan buku panduan ini sudah ada mekanisme Menurut Husni, adanya fenomena seperti pembukanya di pertemuan itu. dan prosedur pemeriksaan kesehatan bagi partisipasi rendah dalam pilkada di pasangan calon untuk pilkada serentak

SUARA DAERAH

SUARA KPU 55Edisi Mei - Juni 2015

Ketua KPU RI Husni Kamil Manik memberi arahan dalam bimbingan teknis pejabat pengelola informasi dan dokumentasi di KPU Sumbar, Minggu (10/5).

Page 56: Suara KPU Edisi III

SUARA DAERAH

wilayah perkotaan dan partisipasi tinggi di penyelenggaraan Pemilu yang baik, yang dimiliki dan menempatkan informasi

pelosok pedesaan, perlu ditinjau dari segi transparan, akuntabel dan berkualitas, yang dipublikasikan serta informasi yang

akses perolehan informasi. serta peran serta masyarakat yang tinggi dikecualikan. Terkait kewajiban melayani

sebagai salah satu prasyarat demokrasi informasi yang disampaikan ke publik,

“Keterbukaan informasi inilah yang yang hakiki. Syamsu Rizal menjelaskan sesuai

menjadi peluang mengurangi beban ketentuan undang-undang, setiap badan

psikologis dan beban politis dari KPU “Dengan membuka akses publik terhadap publik wajib menyampaikan laporan

sebagai penyelenggara Pemilu. Tuduhan- informasi kepemiluan diharapkan KPU minimal satu sekali setahun, selambat-

tuduhan beragam itu bisa dijawab dengan termotivasi untuk bertanggung jawab dan lambatnya 3 bulan setelah berakhirnya

data-data yang didukung dan berorientasi kepada pelayanan publik tahun anggaran. Laporan yang

dipublikasikan secara cepat,” terangnya. yang sebaik-baiknya. Oleh karena itu, disampaikan adalah berapa permohonan

melalui pembentukan struktur PPID di informasi yang masuk ke badan publik

Untuk mewujudkan sikap transparansi lingkungan KPU Provinsi Sumatera Barat, setahun terakhir, informasi apa saja yang

penyediaan informasi yang diberikan KPU diharapkan penyediaan informasi Pemilu diminta, sarana dan prasarana yang

kepada publik, Husni menekankan bila dapat disampaikan secara akurat, cepat, tersedia serta berapa anggaran yang

ditentukan dengan kuatnya posisi PPID tepat waktu dan sederhana,” papar Nova dialokasikan untuk kebutuhan PPID di

dalam memberikan pelayanan informasi Indra. setiap badan publik.

secara tepat, cepat dan akurat. “Untuk itu, kami mohon kepada KPU

Selain menghadirkan fasilitator dari kabupaten/kota dapat mengalokasikan

“Untuk menyongsong pilkada serentak Bagian Hubungan Partisipasi Masyarakat dana pembentukan PPID dalam

nanti, saya meminta jajaran KPU dalam (Hupmas) Sekretariat Jendral KPU RI, menghadapi pemilihan serentak di

setiap tahapan menerapkan asas Bimtek PPID inijuga mendatangkan Sumbar tahun 2015 ini,” pintanya.

transparansi dan aksesibilitas informasi narasumber dari Ketua Komisi Informasi Pada acara penutupan, Ketua KPU

yang mudah dan dapat diterima dengan Sumbar, Syamsu Rizal. Sumbar, yang diwakili oleh Divisi

baik oleh publik,” tegasnya. Dalam pemaparannya, Syamsu Rizal Perencanaan Teknis dan Penyelenggaraan

mengatakan, adanya nota kesepahaman Pemilu, M. Mufti Syarfie menyampaikan

Sementara itu, Ketua KPU Sumbar, yang antara KPU dengan Komisi bahwa hasil dari kegiatan Bimtek PPID ini

diwakili oleh Divisi Sosialisasi dan Informasimenjadi landasan bagi akan kita implementasikan dan

Pendidikan Pemilih Nova Indra, dalam terbangunnya kerjasama yang lebih baik kembangkan ke KPU kabupaten/kota yang

sambutannya menjelaskan, KPU sebagai menghadapi pemilihan serentak, dalam belum dapat mengikuti bimtek ini.

badan publik mempunyai kewajiban untuk rangka mengantisipasi terjadinya sengketa “Kita optimis dengan adanya PPID KPU

membuka akses dan menyediakan informasi di Komisi Informasi. Sumbar menjadi ikon tersendiri bagi

informasi pemilu yang akurat, benar dan “Jika KPU dapat menjalankan perannya Sumatera Barat yang telah sukses

tidak menyesatkan kepada pemohon dalam pengelolaan dan pelayanan melaksanakan Pilkada serentak dari tahun

informasi. Melalui mekanisme penyediaan informasi dengan baik, dapat pastikan 2005. Kita berharap dengan pilkada

informasi Pemilu yang didasarkan pada tidak akan ada sengketa sidang beracara serentak nanti harus lebih baik dari

prinsip cepat dan tepat waktu dalam di Komisi Informasi,” katanya. pilkada sebelumnya, antara lain semangat

pelaksanaan prinsip Keterbukaan Dia juga menyebutkan bahwa KPU harus dan keterbukaan informasi,” ujarnya.

Informasi Publik (KIP), akan tercipta mengklasifikasikan apa saja informasi

Mufti menambahkan, masyarakat Sumbar

sudah terbiasa dengan keterbukaan

informasi dalam hubungan sosial di

tengah-tengah masyarakat.” Orang

Minang sudah terbiasa dengan

keterbukaan, setiap bertemu dan bertegur

sapa dengan orang lain pasti akan

bertanya “baa kaba” (apa kabar). Artinya

kita tidak bisa melepaskan diri dari

informasi apa saja yang ditanya

masyarakat,” tuturnya. (bow)

SUARA KPU 56Edisi Mei - Juni 2015

Page 57: Suara KPU Edisi III

Perkuat Kesiapan Pilkada, KPU Provinsi NTB Selenggarakan Rakor

materi tentang Peraturan KPU tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota disampaikan oleh Ketua KPU Provinsi Lalu Aksar Ansori.

Selanjutnya materi Peraturan KPU tentang Pemutakhiran Data Pemilih Dalam Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota disampaikan oleh Divisi Teknis Penyelenggaraan Suhardi Soud. Dan, materi Peraturan KPU tentang Tata Kerja disampaikan oleh Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM Agus.Mataram - Dengan telah ditetapkannya Kabupaten/Kota yang akan menyeleng-

tiga Peraturan KPU RI terkait teknis garakan pemilihan Bupati/Walikota. Disamping materi oleh Komisioner KPU penyelenggaraan pemilihan Gubernur, Dengan kesamaan keterampilan dan Provinsi, rakor ini juga diberikan materi Bupati, dan Walikota sebagai pedoman pemahaman itu, maka dipastikan tidak oleh pihak luar. Pengadaan Barang dan teknis untuk KPU Provinsi dan KPU ada cara pelaksanaan pemilihan yang Jasa Pemerintah disampaikan oleh Kepala Kabupaten/Kota. KPU Provinsi NTB, Selasa berbeda antara satu Kabupaten/Kota Biro Administrasi Pembangunan Setda (21/4), mengundang Komisioner, dengan Kabupaten/Kota yang lain. Provinsi NTB, Pengawasan Dana Hibah Sekretaris, dan Kasubag Hukum dari tujuh APBD disampaikan oleh Kepala BPKP kabupaten/kota yang akan “Maka nanti disamping pemaparan materi Provinsi NTB, Pelaksanaan, menyelenggarakan Pemilihan secara normatif, kami harapkan ada Penatausahaan, dan Pertanggungjawaban Bupati/Walikota tahun 2015. simulasi,” ujar Ketua KPU Provinsi NTB Dana Hibah disampaikan oleh Kepala Biro Lalu Aksar Ansori, ketika membuka acara.Keuangan Setda Provinsi NTB.Tujuh KPU Kabupaten/Kota itu adalah Kegiatan rakor ini diisi oleh para

Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, narasumber yang menyampaikan berbagai Dengan bekal materi-materi dalam rakor Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten materi, antara lain, materi penyusunan yang berlangsung dua hari, Selasa-Rabu Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa, tentang Keputusan KPU Kabupaten/Kota (21-22/4), ini diharapkan KPU Kabupaten Dompu, dan Kabupaten Bima. dan Berita Acara Dalam Pemilihan Bupati Kabupaten/Kota memiliki dalam Rapat koordinasi ini dimaksudkan untuk dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil melaksanakan tugasnya. memberi keterampilan dan pemahaman Walikota, disampaikan oleh Divisi Hukum

(Bow)yang sama kepada semua KPU dan Pengawaan Yan Marli. Kemudian,

SUARA DAERAH

SUARA KPU 57Edisi Mei - Juni 2015

rakor ini juga diberikan materi oleh pihak luar. Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah disampaikan oleh Kepala Biro Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTB, Pengawasan Dana Hibah APBD disampaikan oleh Kepala BPKP Provinsi NTB, Pelaksanaan, Penatausahaan, dan Pertanggungjawaban Dana

Hibah disampaikan oleh Kepala Biro Keuangan Setda Provinsi NTB.

KPU Nusa Tenggara Barat menggelar rapat koordinasi jelang pelaksanaanpemilihan kepala daerah di tujuh kabupaten/kota di NTB, Selasa (21/4).

Page 58: Suara KPU Edisi III

Samarinda – Sehubungan dengan Pilkada Mahakam Ulu yang baru diperkirakan faktor geografis sehingga untuk mengirim 2015 di Kabupaten Mahakam Ulu, Komisi sekitar bulan Agustus 2015,” ujar Vico. surat kepada Kabupaten Mahulu perlu Pemilihan Umum (KPU) Kalimatan Timur waktu dua sampai tiga hari,” tegas Viko.(Kaltim) menggelar rapat konsultasi de- “Sesuai Tahapan Pilkada Serentak 2015 ngan camat se-Kabupaten Mahakam Ulu. yang pertama kita lakukan adalah mela- Pengumuman akan diumumkan di Kantor Hadir dalam rapat tersebut Kasubbag kukan rekrutmen Anggota PPK dan Ang- Camat, termasuk di kantor-kantor Kepala Teknis Pemilu dan Hupmas KPU Kabupa- gota PPS, untuk pendaftaran PPK dimulai Kampung. Karena nanti yang boleh ten Mahakam Ulu Tanis Tekwan Bit dan tanggal 23 April hingga tanggal 2 Mei mendaftar menjadi Anggota PPK adalah Anggota KPU Provinsi Kaltim Viko 2015. warga yang berdomisi di wilayah Januardhy. tersebut. Hal ini berdasarkan PKPU

Berdasarkan Peraturan Perundang Nomor 3 Tahun 2015 tentang tata Kerja “Hari ini adalah acara penyerahan surat –undangan dan Peraturan KPU Rekrutmen PPK dan PPS Pasal 18 ayat 1.pemberitahuan dan pengumuman rek- pengumuan pendaftaran di mulai tanggal rutmen Panitia Pemilihan Kecamatan. 19 April 2015 sehingga untuk Mahakam “Saya sangat berharap Kecamatan dapat Kami KPU Provinsi Kaltim mengambil alih Ulu kita terlambat 5 hari, yang pertama mensuporting personil staf satu atau dua sementara pelaksanaan Pilkada di faktor terlambatnya adalah KPU orang khusus untuk menerima berkas Mahakam Ulu hingga nanti sampai Kabupaten Mahakam Ulu belum seleksi pendaftaran PPK,” kata Vico. terbentuknya Komisioner KPU Kabupaten mempunyai Komisioner, kedua Karena (Bow)

Awali Launching Pilkada Serentak, KPU Jambi Gelar Doa Bersama

Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di Provinsi Jambi yang akan digelar serentak 9 Desember 2015. Subhan juga menyatakan kesiapan KPU Provinisi Jambi untuk melaksankan Pilkada serentak tahun 2015 ini. “KPU Provinisi Jambi sudah siap melaksanakan Pilkada yang akan digelar serentak 9 Desember 2015 mendatang. Ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015, yang merupakan perubahan dari UU Nomor 1 Tahun 2015 tentang penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang,” terang H.M. Subhan.Ia menambahkan bahwa kesiapan KPU Provinsi Jambi ini harus didukung oleh

Jambi - Komisi Pemilihan Umum (KPU) beserta Panitia Pengawas Pemilu semua pihak. “Untuk itu, mari kita Provinsi Jambi menggelar doa bersama di (Panwaslu) Kabupaten/Kota, perwakilan sukseskan pelaksanaan pilkada serentak halaman Sekretariat KPU Jambi, Sabtu dari partai politik (parpol), para akademisi, ini secara bersama-sama, karena pilkada (6/6) malam. Kegiatan ini diikuti seluruh dan undangan lainnya. serentak ini merupakan hal yang pertama Ketua dan Komisioner KPU Provinsi, KPU Ketua KPU Provinsi Jambi, H.M. Subhan, kali kita lakukan,” imbaunya.Kabupaten/Kota beserta jajaran dalam sambutannya mengungkapkan, Acara doa bersama ini akan disambung sekretariatnya hingga anggota Panitia selain memperingati Isra' Mi'raj Nabi dengan launching Pilkada serentak Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Muhammad saw dan menyambut Provinsi Jambi pada keesokan harinya, Pemungutan Suara (PPS) se-Provinsi datangnya bulan suci Ramadan 1436 H, Minggu (7/6), yang dihadiri oleh Jambi. Hadir pula para Komisioner Badan doa bersama ini juga dalam rangkaian Komisioner KPU RI, Hadar Nafis Gumay Pengawas Pemilu (Provinsi) Provinsi Jambi acara launching Pemilihan Gubernur dan dan Arief Budiman. (bow/rap)

Rapat Konsultasi Pilkada Mahakam Ulu, KPU Provinsi Kaltim Dengan Camat Se-Kabupaten Mahakam Ulu

SUARA DAERAH

SUARA KPU 58Edisi Mei - Juni 2015

Ketua KPU Prov. Jambi H.M. Subhan Gelar doa bersama.

Page 59: Suara KPU Edisi III

Menghapus

Stigmatisasi Daerah Rawan KonflikSuaraKPU - Provinsi Sulawesi Selatan acapkali terstigma sebagai daerah rawan konflik politik. Dalam pemetaan daerah rawan konflik yang dirilis oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) maupun Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjelang pemilu 2014 lalu, Provinsi Sulawesi Selatan termasuk daerah yang mendapat sorotan. Stigmatisasi itulah yang memotivasi Ketua KPU Sulawesi Selatan, Iqbal Latief untuk membuktikan Sulawesi Selatan adalah daerah aman.

Iqbal Latief masuk menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) berkat dorongan teman-temannya di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Mereka berkeinginan akademisi dari Unhas tetap berkontribusi untuk memperkuat lembaga penyelenggara pemilu. Bekal pengetahuan ilmu politik di Unhas dan Universitas Indonesia, segudang pengalaman organisasi di kampus serta garis tangan yang baik akhirnya mengantarkan Iqbal menjadi anggota sekaligus Ketua KPU Provinsi Sulawesi Selatan periode 2013-2018.

Iqbal menyadari problem mendasar penyelenggara pemilu adalah persepsi sekretariat menjadi target utama Iqbal adalah rekrutmen anggota KPU masyarakat bahwa KPU belum Latief ketika dipercaya menjadi Ketua KPU Kabupaten/Kota yang sempat mendapat sepenuhnya mandiri dan independen. Sulawesi Selatan. Iqbal percaya dengan protes dari sejumlah kelompok “Publik masih berpandangan bahwa KPU menerapkan prinsip itu maka KPU tidak masyarakat. “Ternyata setelah kita bisa diatur oleh orang luar. Ini yang kita akan dapat digoyang oleh pihak cermati, lebih pada faktor komunikasi dan jawab dengan ketaatan penyelenggara manapun. “Kita bisa berdiri dan berjalan keterbukaan. Setelah prosesnya kita pada regulasi dan etika. Sepanjang kita tegak dihadapan siapapun ketika kita taat jelaskan semua, akhirnya masyarakat taat akan dua hal itu, maka kita akan asas, bekerja berdasarkan regulasi dan dapat memahami,” ujarnya. selamat dalam menyelenggarakan etika,” ujarnya.pemilu,” ujarnya ketika berbincang Masyarakat, kata Iqbal, seringkali dengan Suara KPU, Jumat (12/6). Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik mendapatkan informasi yang salah terkait

Unhas Makassar itu mengatakan aktivitas yang dilakukan penyelenggara Peneguhan asas pemilu yang luber dan tantangan pertama yang dia hadapi ketika pemilu. Untuk itu, KPU Sulawesi Selatan jurdil kepada semua jajaran menjadi ketua KPU Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Iqbal berupaya penyelenggara baik komisioner maupun

SUARA BILIK

Ketua KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Iqbal Latief :

SUARA KPU 59Edisi Mei - Juni 2015

Page 60: Suara KPU Edisi III

menata keterbukaan dan akses informasi dicurangi. “Setelah bertanding mereka berintegritas,” ujarnya. kepada publik. “Kami berupaya membuka dapat menerima ke-kalahan asalkan diri dengan publik. Jajaran sekretariat pertadingannya digelar secara fair. Kalau Iqbal mengatakan tensi politik pilkada kami minta untuk meningkatkan fungsi kita sebagai penyeleng-gara tidak fair, jelas berbeda dengan pemilu legislatif dan pelayanan. Informasi kepemiluan dibuka mereka akan terus mencari celah sekecil pemilu Presiden dan Wakil Presiden. seluas-luasnya diminta atau tidak diminta apapun itu,” ujarnya. Untuk itu perlu diwaspadai potensi-oleh publik,” ujarnya. potensi yang akan mengganggu

Iqbal juga selalu menekankan pentingnya penyelenggaraan pilkada. Mobilisasi Dengan adanya keterbukaan , semua menjaga integritas kepada semua jajaran pemilih dari daerah yang tidak menggelar stakeholders pemilu, terutama partai penyelenggara. Dia mengingatkan bahwa pilkada ke daerah yang pilkada adalah politik dan calon anggota legislatif “bermain-main” dengan peserta pemilu salah satu potensi masalah yang harus mendapatkan informasi yang benar terkait itu tidak ada untungnya. “Kalau kita main- diantisipasi.aktivitas penyelenggaraan setiap tahapan main dengan calon, dia menang ataupun pemilu. “Alhamdulillah dengan kalah, kita dalam posisi yang tidak “Sekarang kan masih saja terdapat KTP keterbukaan itu muncul kepercayaan diuntungkan. Dia menang dia cerita kalau ganda di beberapa daerah. Misalnya publik terhadap KPU dan sepanjang kita sudah bayar. Dia kalah apalagi, akan Pilkada di Gowa bisa saja terjadi mobilisasi pemilu DPR, DPD dan DPRD serta pemilu ngomong sana sini,” ujarnya. pemilih dari Kota Makassar. Untuk itu, Presiden dan Wakil Presiden tidak ada KPU Kabupaten/Kota harus menekankan gesekan dan benturan yang berarti di Menjelang Pilkada di 11 kabupaten/kota kepada petugas pemutakhiran data lapangan,” ujarnya. di Sulawesi Selatan, Iqbal mengatakan pemilih untuk melakukan pencocokan dan

persiapannya terus dimantapkan baik dari penelitian dengan ketat,” ujarnya. Kondisi politik di Sulawesi Selatan yang sisi anggaran maupun lembaga tergolong aman dan kondusif selama penyelenggara adhoc (sementara). “KPU Selain itu faktor geografis seperti daerah penyelenggaraan pemilu legislatif 2014, Kabupaten/Kota kita kita minta untuk Pangkep, Selayar, Luwu Utara harus akhirnya mengubah paradigma aparat selektif dalam merekrut PPK dan PPS. Saat disiasati untuk dapat mendistribusikan keamanan dan masyarakat secara umum ini 70 persen anggota PPK dan PPS itu logistik tepat waktu. Apalagi pemungutan dalam memandang Sulawesi Selatan. orang baru. Kita berharap mereka punya suara digelar 9 Desember 2015, di mana “Ketika Pilpres dalam rapat-rapat motivasi dan komitmen untuk cuaca pada bulan Oktober dan November koordinasi dengan aparat keamanan, kita menghadirkan pilkada yang berkualitas secara umum berada dalam titik ekstrim. tidak disebut-sebut lagi seba-gai daerah dan berintegritas,” ujarnya. Ini catatan kita yang senantiasa kita minta zona merah dan daerah rawan konflik,” KPU Kabupaten/Kota memperhatikannya ujar Iqbal. Salah satu yang menjadi perhatian serius dan menyiapkan antisipasinya,” ujarnya.

KPU adalah menata rekrutmen Iqbal yang pernah menjabat penyelenggara adhoc untuk mencegah Fasilitas kampanye seperti bahan sebagai Wakil Bendahara DPD KNPI masuknya personal parpol atau tim sukses kampanye dan alat peraga kampanye, kata

Provinsi Sulawesi kandidat ke dalam tubuh penyelenggara Iqbal mesti dilakukan dengan hati-hati. Selatan tahun adhoc. Untuk itu, kepala desa yang hanya “Kadang masalah kecil bisa menjadi besar.

1991-1994 dan mengirim tiga nama kandidat PPS bukan Misalnya ketika pemasangan alat peraga pengurus DPP enam nama seperti yang diamanatkan di tempat yang sudah ditentukan, bisa KNPI periode peraturan KPU, maka KPU saja karena lokasinya terbatas ada yang 2002-2005 itu Kabupaten/Kota akan melakukan seleksi penempatannya di atas dan ada yang di menjelaskan untuk mengukur kelayakan tiga nama bawah. Itu bisa jadi masalah kalau

prinsip orang tersebut. komunikasi kita dengan peserta tidak Sulawesi Selatan baik,” ujarnya.

itu tidak “Meski kepala desa hanya mengirim tiga ingin nama dan itu tidak sejalan dengan Bagaimanapun kata Iqbal, KPU juga punya

peraturan KPU, kita tidak menolaknya sisi kelemahan. Untuk itu harus dibangun untuk menjaga hubungan baik dengan komunikasi yang lebih persuasif dengan mereka. Tetapi kita lakukan seleksi untuk para kandidat dan partai politik menguji kelayakan tiga nama yang mereka pengusungnya. “Berkomunikasi dengan kirim. Kalau ternyata hasil seleksi peserta pemilu tidak cukup dengan surat menujukkan tidak ada dari tiga nama itu menyurat saja. Kita harus bangun dialog yang layak untuk menjadi anggota PPS, dan komunikasi yang persuasif agar maka kita minta lagi ke kepala desa untuk mereka mematuhi semua regulasi mengirim nama yang lain sampai proses pilkada,” ujarnya. itu menghasilkan PPS yang kompeten dan (*)

SUARA BILIK

SUARA KPU 60Edisi Mei - Juni 2015

Page 61: Suara KPU Edisi III

SUARA BILIK

Memimpin KPU Gowa dengan Manajemen Terbuka

SuaraKPU - Menjadi pimpinan komisioner Negeri Makassar (UMN). Perspektif membuat saya bertekad untuk masuk dan di level kabupaten memiliki tantangan masyarakat yang acapkali negatif ingin mengetahui kondisi yang tersendiri. Kedekatannya secara fisik dan terhadap penyelenggara pemilu sebenarnya di tubuh penyelenggara emosional dengan pemilih dan kandidat membuat dirinya terdorong menjadi pemilu. Ternyata dugaan itu tidak benar. di lapangan membuat mereka rentan di komisioner KPU. Zainal Rumi menjadi Semua berjalan sesuai dengan aturan,” intervensi dan dicurigai sebagai sumber anggota KPU Kabupaten Gowa untuk ujarnya kepada Suara KPU, Minggu lalu manipulasi. Untuk itu, sejak dipercaya pertama kalinya pada periode 2008-2013 (14/6).sebagai Ketua KPU Kabupaten Gowa, dan periode berikutnya 2013-2018 Setelah dipercaya menjadi anggota Provinsi Sulawesi Selatan, Zainal Rumi dipercaya menjadi ketua. dan ketua KPU di periode kedua, Zainal menerapkan manajemen terbuka dalam “Awalnya saya ingin tahu saja apa Rumi tak lagi sekadar ingin menguji tesis mengelola lembaga. memang ada permainan di KPU. Apakah yang berkembang di tengah-tengah

Zainal Rumi awalnya adalah dosen benar hasil pemilu dan pilkada itu produk masyarakat bahwa penyelenggara pemilu Ekonomi Manajemen di Universitas rekayasa. 1001 pertanyaan itu yang mudah diatur dan dintervensi oleh pihak

Ketua KPU Kabupaten Gowa, Zainal Ruma :

SUARA KPU 61Edisi Mei - Juni 2015

Page 62: Suara KPU Edisi III

SUARA BILIK

luar. Justru dia ingin memberikan Namun setelah keluar rekomendasi Rumi mengakui bahwa tidak semua kontribusi dalam tata kelola Panwaslu Kabupaten Gowa, akhirnya penyelenggara itu benar-benar terbebas manajemen pemilu di mana ujung KPU bersedia membuka kotak suara. dari praktik kecurangan. Pada saat buka tombaknya adalah KPU Zainal Rumi juga tidak ingin KPU yang kotak dan rekap ulang masih saja Kabupaten/Kota. dipimpinnya selalu menjadi pihak yang terdapat sejumlah kecil penyelenggara

Zainal Rumi selama menjadi dicurigai oleh peserta pemilu, kandidat yang berupaya memindahkan suara penyelenggara berupaya menyakinkan dan publik sebagai sumber kecurangan kepada kandidat lain. Caranya saat para pemangku kepentingan bahwa dan manipulasi. “Kami ingin buktikan pembacaan surat suara, mereka potensi terjadinya kecurangan pemilu kepada peserta dan masyarakat bahwa membaca nama yang berbeda dengan dapat dihilangkan. Asalkan semua kami siap buka-bukaan,” ujarnya. nama yang tercoblos dalam surat suara. pemangku kepentingan ikut mengawal Untuk pertama kalinya dalam sejarah “Beruntung gelagat itu dapat segera proses pemilu yang sedang berjalan. kami identifikasi. Penyelenggara yang “Kalau masih ada kecurangan berarti demikian langsung kami berhentikan ada pemangku kepentingan yang tidak saat itu juga,” ujarnya. Selama pemilu bekerja,” ujarnya. Pemangku anggota DPR, DPD dan DPRD Tahun kepentingan dia dimaksud adalah KPU, 2014, terdapat satu orang anggota pengawas pemilu, peserta pemilu dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan masyarakat. dua orang anggota Panitia Pemungutan

Demi mewujudkan pemilu yang Suara (PPS) yang diberhentikan karena berintegritas di Kabupaten Gowa, kedapatan melakukan manipulasi hasil Zainal Rumi selalu meminta agar para rekapitulasi. pemangku kepentingan mengikuti Zainal Rumi bertekad gelagat-gelagat dengan baik semua tahapan pemilu. tidak baik penyelenggara adhoc dalam Menurutnya regulasi telah memberikan pilkada tahun ini tidak akan muncul lagi. ruang dan mekanisme komplain yang Dirinya telah memberikan shock terapi cukup dalam setiap tahapan. “Ada kepada sejumlah anggota PPK dan PPS ruang untuk mengajukan protes pemilu di Kabupaten Gowa, kotak suara yang tidak serius menjalankan tugas. terhadap setiap tahapan. Kita selalu dibuka dan dihitung ulang untuk satu “Beberapa anggota PPK dan PPS untuk sampaikan kepada publik untuk kecamatan. Terdapat 944 kotak suara pilkada yang baru dilantik saja sudah ada memanfaatkan itu,” ujarnya. yang dibuka, dihitung dan direkap ulang. yang kami berhentikan. Mereka

Namun upaya menyadarkan para “Saya kira rekap di Kabupaten Gowa diberhentikan karena tidak hadir dalam pemangku kepentingan tak semudah pada pemilu 2014 lalu merupakan rapat-rapat konsolidasi di internalnya. Ini membalikkan telapak tangan. Dua rekapitulasi terlama di Indonesia. peringatan buat yang lainnya,” ujar periode Zainal Rumi menjalani aktivitas Suasana di sekitar Kantor KPU Gowa Rumi. sebagai penyelenggara, ternyata protes sudah seperti pasar malam. Tantangan pilkada menurut Zainal peserta pemilu terhadap kinerja Penghitungan ulang berlangsung selama Rumi jauh lebih berat dibanding pemilu penyelenggara selalu datang dua minggu,” kenang Zainal Rumi. DPR, DPD dan DPRD serta pemilu belakangan. “Dalam proses Meski KPU harus mengeluarkan Presiden dan Wakil Presiden. Apalagi di penghitungan dan rekapitulasi energi ekstra untuk melakukan Kabupaten Gowa, di mana petahana misalnya. Protes itu umumnya baru penghitungan dan rekapitulasi suara sudah tidak mungkin maju lagi karena mencuat saat rekap di kabupaten, ulang, Zainal Rumi merasa puas. “Kami sudah menjabat selama dua periode. sementara di PPK dan PPS aman-aman lega, ternyata tuduhan yang seringkali Dinamika politik di Gowa tahun 2015 saja,” ujarnya. dialamatkan kepada penyelenggaran akan lebih keras karena semua bakal

Zainal Rumi punya pengalaman sebagai sumber manipulasi tidak calon merasa punya peluang yang sama menarik saat pemilu anggota DPR, DPD terbukti. Hasil buka kotak suara tidak untuk memenangi pertarungan.dan DPRD tahun 2014 lalu. Sejumlah mengubah perolehan kursi masing- “Kami tidak ingin ada celah saksi partai politik meminta masing parpol,” bebernya. kecuangan sedikitpun. Kepercayaan pembukaan kotak suara di sejumlah Dalam proses buka kotak suara, KPU terhadap KPU Gowa yang muncul tempat pemungutan suara (TPS) Kabupaten Gowa meminta partai politik setelah aksi buka kotak suara dan hitung dengan alasan penghitungan dan menyediakan saksi dalam jumlah yang ulang saat pileg harus kami jaga. rekapitulasi di level adhoc penuh cukup agar dapat mengawasi proses Memang tidak mudah menumbuhkan dengan manipulasi. Awalnya KPU pembukaan kotak dan penghitungan integritas dan etika kepada semua bersikeras untuk tidak membuka kotak ulang secara maksimal. “Sebelum semua penyelenggara, tetapi sudah menjadi karena dikhawatirkan proses rekap saksi parpol hadir, kita tidak buka kotak. tugas kami untuk terus berjalan lambat. Selain itu bukti yang Kita ingin memastikan bahwa prosesnya mengupayakannya. Salah satunya tentu diajukan saksi parpol dinilai tidak kuat. dilakukan secara transparan,” ujarnya. lewat keteladanan,” ujarnya. (*)

Kami tidak ingin ada celah kecuangan

sedikitpun. Kepercayaan terhadap KPU Gowa yang muncul setelah aksi buka

kotak suara dan hitung ulang saat pileg harus

kami jaga.

“ “

SUARA KPU 62Edisi Mei - Juni 2015

Page 63: Suara KPU Edisi III

SUARA PILKADA

Jendela Politik Jambi, Sarana Membangun DemokrasiPemilihan kepala daerah yang yang akan untuk memberikan digelar secara langsung dan serentak pendidikan dan tahun 2015 mendapat sambutan baik sosialisasi politik dari banyak kalangan, sebab pilkada ini kepada seluruh adalah bagian dari proses demokrasi, masyarakat Jambi. yang merupakan salah satu bentuk “Karena itulah kita perwujudan dari kedaulatan rakyat. menggandeng salah

satu televisi lokal, Dosen Fisipol Universitas Jambi, supaya masyarakat luas Muhammad Farisyi mengungkapkan, bisa menyaksikannya,” kata melalui pilkada ini, masyarakat dapat Farisyi.memilih secara langsung sosok yang masyarakat juga bisa menilai, ” terang akan menjadi pemimpin mereka lima Sementara itu, Desy Arianto Farisyi.tahun ke depan. Sedangkan menegaskan, program yang tayang pelaksanaannya yang serentak memiliki setiap Selasa malam pukul 21.00 WIB ini Tema yang menjadi pembahasan dalam tujuan antara lain penghematan murni non profit. “Program Jendela dialog tersebut tidak hanya seputar anggaran serta efisiensi kerja KPU Politik Jambi ini sudah berlangsung tahapan pilkada yang sedang dijalankan dalam proses berdemokrasi. sejak Februari 2015 dan tidak KPU, tapi secara umum juga membahas

menayangkan iklan sama sekali, karena isu-isu politik. Sebagai akademisi, Farisyi mengaku memang bukan target komersil yang turut aktif mengikuti dinamika yang kita inginkan. Tapi KPU juga melihat “Kami (akademisi) berperan di situ, berkembang seputar pilkada. “Tentunya media TV termasuk yang paling cepat memberi pendidikan politik termasuk kita tidak dalam proses, kita di luar menyampaikan Informasi ke misalnya mengenai apa itu money bukan bagian dari penyelenggara. Kita masyarakat,” kata dia. politic, tentang black campaign, berperan sebagai supporting, negative campign. Kemudian jika nanti membantu sosialisasi, dan memberikan Dalam pelaksanaannya, Farisyi, selaku terjadi seperti itu, cara melaporkannya pendidikan politik kepada masyarakat moderator pada dialog mingguan seperti apa dan bagaimana, sehingga pemula dan masyarakat pada tersebut, mengundang berbagai pihak masyarakat luas tahu, akhirnya nanti umumnya,” ungkapnya, saat ditemui di yang terkait dengan pelaksanaan juga, saya yakin kalau masif ruang kerja Anggota KPU Jambi Desy pilkada sebagai narasumber. “Kita menginformasikannya, masyarakat juga Arianto. undang dari KPU, Bawaslu, pengamat akan lebih paham,” kata Farisy.

politik, parpol, juga calon. Jadi Dalam rangka merealisasikan peran dan masyarakat tahu sejak dinamika proses Ia berharap, langkah yang ia kerjakan dukungan tersebut, serta dalam rangka pemilihan pilkada, yang saat itu masih bersama KPU ini dapat menjadikan membangun demokrasi, Farisyi langsung tidak langsung, kemudian demokrasi di Jambi menjadi lebih hidup. memotori Fisipol UNJA untuk apakah digelar tahun 2015 atau 2016, Di samping itu juga mampu memberi bekerjasama dengan KPU Jambi lalu tentang seperti apa dan bagaimana penyadaran pemilih agar dalam membuat acara program dialog kerja KPU, Bawaslu, bagaimana proses menentukan pilihan bukan berdasarkan bernama “Jendela Politik Jambi” di sosialisasi dan seterusnya. Terakhir alasan tradisional, seperti ketampanan, stasiun televisi lokal, Jambi Expres TV. kemarin, yang hangat dua bakal calon, kegagahan, dan sebagainya, melainkan Ia mengungkapkan tujuan acara ini dua-duanya sudah kita hadirkan. Nanti menjadi pemilih cerdas, yang memilih

SUARA IMAM BONJOLSUARA PILKADA

SUARA KPU 63Edisi Mei - Juni 2015

Page 64: Suara KPU Edisi III

karena merekalah yang nantinya akan menjadi kader-kader penerus. Oleh karena itu, KPU Provinsi jambi bekerjasama dengan kampus, serta melalui Jendela Demokrasi Jambi berusaha menggiring mahasiswa agar tidak mengarah ke pragmatisme.”

Ia juga sering mengajak mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan KPU. Sebagaimana yang ia lakukan pada acara doa bersama pada Sabtu (6/6) malam di halaman KPU dalam rangka menyongsong Pilkada Serentak Jambi calon pemimpinnya berdasarkan visi lalu meningkat kepada kesadaran 2015. misi. bahwa suara mereka penting dan

berperan. Maka dengan begitu akan Selaku dosen, Farisyi selalu berpesan Peran Mahasiswa dalam Pilkada tergerak hati mereka untuk ikut kepada para mahasiswanya, agar Farisyi mengatakan, program Jendela memilih,” ungkap Farisyi.ketika menjalani kuliah kerja nyata Politik Jambi ini juga disambut baik atau pulang ke kampung halaman tidak oleh kalangan mahasiswa. Hal ini Alumni Universitas Gajah Mada (UGM) sekadar bersantai dan liburan belaka, tampak dari antusiasme mereka Yogyakarta tersebut mengungkapkan, tapi mengaplikasikan ilmu yang mereka mengikuti acara tersebut. “Dalam secara umum kesadaran mahasiswa di dapatkan dari kampus termasuk setiap acara kita selalu mengajak Jambi terhadap politik sangat bagus. pemahaman politik. “Libur kemarin, mahasiswa, bukan hanya dari Fisipol “Kemarin kita bikin Rock the Vote, itu ada beberapa mahasiswa saya yang tapi seluruh mahasiswa di perguruan penggeraknya salah satunya punya teman-teman dari komunitas tinggi yang ada di Jambi.” mahasiswa. Mereka turun ke radio di daerahnya. Sewaktu pulang masyarakat, mengumpulkan kampung, mereka ikut siaran Pelibatan mahasiswa ini juga menjadi tandatangan mendukung pilkada. ngomongin pilkada di radio itu,” kata salah satu cara untuk menyasar Cukup semangat. Harapannya cukup Farisyi.pemilih pemula, yang banyak juga tinggi,” ujarnya.

berasal dari mahasiswa. “Dengan “Ya, memang penyadaran politik ini pendidikan politik seperti ini Meski demikian, Farisyi mengatakan tidak semudah membalikkan telapak diharapkan masyarakat, termasuk bahwa yang menjadi tantangan adalah tangan, tapi saya berusaha mahasiswa dan pemilih pemula sikap pragmatisme mahasiswa. menanamkan pada para mahasiswa memahami apa dan bagaimana itu “Bagaimana supaya mereka tidak sebagai kader-kader penerus bangsa politik dan seterusnya. Setelah paham terjebak kepada kepentingan sesaat, untuk menyampaikan pendidikan politik atau menyampaikan sosialisasi pilkada ke masyarakatnya, bahwa ada pesta demokrasi, pesta kita,” imbuhnya.

Farisyi mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah membentuk tim, khususnya terdiri dari mahasiswa fisipol yang bekerjasama dengan KPU, Kesbangpol, RRI, dan para steakholder yang merupakan The Guardian of Democrasy (slogan KPU Jambi), yang akan turun ke daerah menyasar pelosok-pelosok, di antaranya dalam rangka sosialisasi yang rencananya akan dilaksanakan pada Agustus mendatang.

(bow)

SUARA PILKADA

SUARA IMAM BONJOLSUARA PILKADA

Ya, memang penyadaran politik ini tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi

saya berusaha menanamkan pada para mahasiswa sebagai kader-kader penerus

bangsa untuk menyampaikan pendidikan politik atau menyampaikan sosialisasi pilkada ke

masyarakatnya, bahwa ada pesta demokrasi, pesta kita

“ “SUARA KPU 64Edisi Mei - Juni 2015

M Farisyi bersama Komisioner KPU Jambi Desi Arianto

Page 65: Suara KPU Edisi III

SUARA PILKADA

Momok “Mahar Politik” Hantui Pilkada Serentak Jambi

survei, mereka bisa menghasilkan sosok yang benar-benar disukai masyarakat. Jadi saya yakin tidak sembarangan,” kata moderator program Jendela Politik Jambi, sebuah acara yang terselenggara berkat kerjasama antara Fisipol UNJA, KPU Jambi dan salah satu stasiun televisi swasta di Jambi.

Namun, pandangan berbeda dilontarkan pengamat politik Jambi, Azhar Mulia. Menurutnya, politik transaksional itu masih akan terjadi dalam pilkada tahun ini. “Saya pikir itu masih terjadi. Yang namanya partai politik mau bergerak, itu macam-macam istilahnya. Beli perahu lah atau apa. Ya saya pikir di partai politik itu masih terjadi politik transaksional,” ujarnya ketika di temui di sela-sela acara doa bersama menyambut Pilkada Serentak 2015, di Kantor KPU Provinsi Jambi.

Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Jambi Yazirman, yang juga hadir dalam acara tersebut, turut mengomentari soal “mahar politik” ini dengan menyerahkannya pada mekanisme aturan yang ada. “Kan sudah ada regulasi. Mungkin masih ada celah-SuaraKPU - Persoalan “mahar politik” kendaraan politik, sehingga membuka celah yang masih bolong atau yang merupakan masalah klasik yang kerap peluang untuk terjadinya “mahar belum mengatur tentang segala terjadi di setiap pemilihan kepala politik.”sesuatu, atau semacamnya. Tapi daerah, sehingga hal itu turut menjadi mungkin itu bukan ranah saya untuk momok dalam pergelaran Pilkada berpendapat di situ,” ujarnya.Serentak pada 9 Desember 2015. Meski

secara tegas UU Nomor 8 Tahun 2015 Jambi Kondusifmelarang Seperti diketahui, Jambi merupakan salah satu provinsi yang akan menggelar “Kita dari Pilkada serentak pada 9 Desember 2015 masyarakat atau akademisi tidak bisa mendatang. Sebagai ajang kontestasi terlalu masuk karena itu ranahnya ada politik, pilkada serentak ini juga di parpol. Paling tidak posisi kami ada di memiliki potensi munculnya konflik di luar. Kalau memang calon mereka masyarakat. Namun selama ini, Jambi buruk, ya mereka yang rugi,” ujar merupakan salah satu daerah yang Farisyi.cukup kondusif dan aman dalam Salah satu hal yang memicu tumbuhnya penyelenggaraan pilkada. persoalan tersebut adalah banyaknya Ia meyakini bahwa partai politik saat ini

bakal calon yang ingin maju dalam sudah cukup cerdas menentukan calon “Terkait eskalasi konflik dalam pilkada, pemilihan. Sementara jumlah partai yang bakal diusung, sehingga tidak akan Jambi itu terkenal dengan daerah paling politik atau gabungan partai politik yang bergantung kepada mahar politk. aman. Dalam arti, pada pemilihan bisa mengusung calon sangat terbatas. “Sepengetahuan saya, masing-masing bupati, gubernur, sampai presiden Kondisi tersebut membuat persaingan kandidat dan partai politik banyak yang belum pernah terjadi konflik-konflik bakal calon semakin ketat untuk menggunakan jasa survei. Dengan seperti di daerah lain. Misalnya berebut simpati parpol sebagai menggunakan tiga atau empat lembaga

Menanggapi itu, Dosen Fisipol Universitas Jambi (UNJA) Muhammad Farisyi menggantungkan harapan yang

adanya mahar antara besar kepada partai-partai politik dalam kandidat kepala daerah dan partai menentukan calonnya untuk politik karena dikategorikan termasuk berkontestasi dalam pilkada.praktik politik uang, namun tak sedikit pihak meragukan komitmen para pelaku politik terhadap aturan tersebut. Hal ini mengingat sulitnya publik memantau dan mengawasinya.

SUARA IMAM BONJOLSUARA PILKADA

SUARA KPU 65Edisi Mei - Juni 2015

Pengamat Politik Jambi, Azhar Mulia.

Page 66: Suara KPU Edisi III

SUARA PILKADA

SUARA IMAM BONJOLSUARA PILKADA

pembakaran segala macam. Beberapa konflik juga tapi tetap masih mudah satuan tapi masih dapat memberi pemilhan gubernur, sampai ke MK pun dikendalikan. Jambi aman. Kalaupun manfaat, minimal sama dengan ukuran tidak. Ya, jadi kita yang sejak dulu ada konflik itu elit,” jelasnya. besaran/tambahan biaya itu maka itu terkenal adem ayem, kemungkinan efisien,” jelasnya.pada pilkada serentak ini juga seperti Dari sisi partisipasi masyarakat, Jambi itu,” harap Azhar Mulia. terbilang cukup bagus. Yazirman “Dari segi efesiensi penyelenggaraan,

mengatakan, rata-rata angka partisipasi bukan efisiensi penyelenggaraan Meski demikian, ia menyatakan bahwa masyarakat dalam pemilu sebesar 70%. pemilu, bukan efisiensi biaya pilkada,

tapi efesiensi biaya politik.Kalau penyelenggaraan pilkada memang meningkat,” terangnya.

Yazirman mengatakan, yang terjadi dalam pilkada ini ialah pergeseran biaya yang sebelumnya merupakan biaya yang ditanggung calon, sekarang menjadi biaya pemerintah. Negara mengambil sebagaian biaya politik, agar mempunyai dampak positif potensi konflik tetap saja ada, baik di “Karena memang kalau kita katakan terhadap keadilan. tingkat provinsi maupun kabupaten. ada yang golput itu bukan golput dalam

“Tapi menurut prediksi saya, konflik bahasa resminya. Itu karena jarak “Kalau itu kita uangkan, kalau kita yang paling besar di tingkat kabupaten tempat tinggal.”menggunakan metode parametriks antara calon bupati dan wakil bupati statistik saja, itu bisa ketemu, kalau karena rentang antara calon dengan Ia mencontohkan, berpedoman dari diuangkan mungkin manfaatnya lebih pemilih itu kan lebih dekat. Artinya, KTP elektronik, masyarakat Jambi yang besar daripada tambahan biaya yang hubungan kekerabatannya masih kuat. terdata baru sekitar 80%. “Itu karena diberikan kepada KPU,” papar Tapi kalau di daerah lain, sampai ada yang 20% lagi tempat tinggalnya jauh, Yazirman.demo bakar-bakar, tapi kalau di Jambi seperti di kebun atau di hutan. Selain

tidak pernah. Ya kalau sekadar demo itu ada pula yang berdomisili di luar Mengenai hal yang perlu mendapat wajar. Yang penting sepanjang daerah, seperti di Kerinci itu ada sekitar perhatian khusus dalam pelaksanaan penyelenggaraannya berlangsung adil 3 ribu hingga 5 ribu penduduk yang Pilkada 2015 ini, Yaziman menitik sesuai aturan, konflik bisa dieliminasi,” tinggal di Malaysia menjadi TKI. Jadi tekankan pada proses rekapitulasi. Hal paparnya. kalau kita ukur dari jumlah mata pilih itu karena rekapitulasi sudah bukan lagi atau DPT, ya 70% menurut saya itu bicara proses melainkan hasil. Hal senada diungkapkan Yazirman. mendekati 100% dari yang masuk Sementara Farisyi lebih Menurutnya, dari sisi stabilitas, di dalam kriteria, bukan saja yang berhak menggarisbawahi soal DPT.Jambi khususnya tidak ada masalah. tapi menyadari,” kata dia.

“Kondusif. Masyarakat di daerah sini “Itu harus valid dan benar-benar pada dasarnya nerimo. Termasuk hasil “Ada faktor lain, seperti penduduk yang dikoordinasikan dengan data Dukcapil putusan pemilu dan sebagainya. Kalau bergantung kebetuhan harinya pada

ada keributan itu masalah elit. Di hari itu, seperti penyadap karet. Angka masing-masing kababupaten/kota dan Indonesia, Jambi teraman nomor 4. belum ada penelitian itu, tapi dari provinsi. Kemudian kalau aturan, harus Kalau se-Sumatra teraman nomor pengamatan dari informasi lapangan secara masif disosialisasikan kepada satu,” ungkapnya. hal itu ada,” imbuhnya.

partai dan calon. Selanjutnya masalah

sengketa hasil pemilu. Karena ini Faktor alam, menurut Yazirman turut Anggaran Pilkadaserentak, masalah waktu ini harus mendukung iklim kondusif masyarakat Mengenai besarnya anggaran pilkada diperhitungkan oleh KPU dan Bawaslu Jambi. “Jambi itu agraris. Alamnya karena sebagian tahapan kampanye

tenang, lalu ada rongga ada jarak calon dibiayai oleh KPU, menurut agar hasilnya jangan sampai molor, ruang, itu membuat prilaku jadi damai. Yazirman pendekatan yang digunakan karena kita belum tahu, kalau semua Memang ada di sini yang penduduknya sudah tepat. “Efisiensi itu dalam ilmu daerah bermasalah, mudah-mudahan kritis, yakni daerah Kerinci karena ekonomi dihitung dari setiap satuan tidak bermasalah,” kata Farisyi. alamnya terlalu ganas. Dia pertanian biaya yang dikeluarkan, baik itu sejuk, luas secara volume, tapi sempit pengurangan maupun penambahan,

(Bow)potensinya.Cuma itu saja, gampang kalaupun biaya itu bertambah satu

“Itu harus valid dan benar-benar dikoordinasikan dengan data Dukcapil masing-

masing kababupaten/kota dan provinsi. Kemudian kalau aturan, harus secara masif disosialisasikan kepada partai dan calon.”

SUARA KPU 66Edisi Mei - Juni 2015

Page 67: Suara KPU Edisi III

Pemilu On Twitter

SUARA KPU 67Edisi Mei-Juni 2015

Page 68: Suara KPU Edisi III

Yang terhormat Ketua KPU RI di Jakarta.Terkait ketentuan Pasal 7 (huruf g) UU RI Nomor 8 Tahun 2015 tentang perubahan UU No 1 tahun 2015 tentang pemilihan gubernur, bupati dan walikota.

Tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;

Apabila seseorang dipidana 4 tahun penjara (artinya tidak lebih dari 5 tahun) dan telah memenuhi hukuman 2/3 sekaligus telah membayar semua tuntutan ganti rugi dan telah mendapatkan bebas bersyarat sebagai hak terpidana, apa yang bersangkutan dapat ikut serta sebagai calon gubernur, bupati/walikota atau tidak?

Jika kita bersandar pada Pasal 28J ayat (2) UUD 1945, “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, Secara aturan KPU sudah bagus, tetapi bagaimana dengan nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu penyelenggaranya, seperti anggota KPU yang ditangkap berjudi masyarakat demokratis.” dengan anggota DPR dan sudah divonis penjara oleh pengadilan?

Mohon penjelasannya, atas perhatian dan tanggapannya Ini menyangkut kredibilitas KPU jika anggotanya yg sudah dihaturkan banyak terimah kasih. terbukti melakukan perbuatan tercelah terus dibiarkan.

JAWAB: Jawab :Yang terhormat Saudara Mohamad Zein, atas pertanyaannya Terima kasih atas apresiasi dan perhatian saudara kepada KPU.

dapat kami sampaikan beberapa hal berikut: Dalam PKPU Nomor Kepada Bapak Djufri, untuk menjaga kemandirian integritas 9 tentang Pencalonan dalam Pemilihan Gubernur, dan Wakil dan kredibilitas lembaga penyelenggara pemilu maka dibentuklah Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Pemilihan Walikota dan lembaga untuk mengimbangi dan mengawasi penyelenggara Walikota, Pasal 4 ayat (3) dijelaskan pemilu (KPU dan Bawaslu), yaitu Dewan Kehormatan

“Syarat calon tidak pernah dijatuhi pidana penjara Penyelenggara Pemilu (DKPP).sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf f, untuk tindak pidana yang Tugas DKPP adalah untuk: (1) menerima pengaduan/laporan mengatur ketentuan pidana penjara minimal dan pidana penjara dugaan pelanggaran kode etik oleh Penyelenggara Pemilu; (2) maksimal, ancaman pidananya didasarkan pada pidana penjara melakukan penyelidikan, verifikasi, dan pemeriksaan maksimal.” pengaduan/laporan dugaan pelanggaran kode etik oleh Contoh kasus: Penyelenggara Pemilu; (3) menetapkan Putusan; dan (4)

1. Ada seseorang yang hendak maju sebagai kepala daerah menyampaikan Putusan kepada pihak terkait untuk pada Pilkada 2015 tetapi pada tahun 2013 pernah diancam ditindaklanjuti.hukuman pidana dengan ancaman kurungan 8 tahun penjara, dan Selama 2 tahun sejak dibentuknya (2013-2014) DKPP sudah oleh majelis hakim dijatuhi hukuman 4 tahun kurungan penjara. memberhentikan 207 penyelenggara pemilu yang secara kode etik

2. Ada seseorang yang hendak maju sebagai kepala daerah telah melanggar tugas dan kewenangan penyelenggara pemilu. pada Pilkada 2015 tetapi pada tahun 2013 pernah diancam Bahkan Ketua KPU RI, Husni Kamil Manik pernah mendapatkan hukuman pidana dengan ancaman kurungan 4 tahun 9 bulan peringatan keras karena berhalanggan hadir saat acara Penetapan penjara, dan oleh majelis hakim dijatuhi hukuman 4 tahun 9 bulan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Dalam Pemilu 2014.kurungan penjara. Itu secara kode etik, jika secara hukum pidana dan perbuatan

Dari dua contoh kasus di atas, yang bisa ikut dalam pemilihan yang dilarang dalam peraturan perundang-undangan yang lain adalah calon dari contoh kasus kedua. Karena yang bersangkutan tentu KPU akan bersikap lebih tegas. Untuk itu jika masyarakat tidak diancam dengan hukuman 5 tahun ke atas dan dijatuhi mengetahui atau mengindikasikan ada aparatur kami yang hukuman kurang dari 5 tahun. Mengapa calon dari contoh kasus melanggar hukum, silahkan laporkan kejadian tersebut kepada pertama tidak dapat ikut pemilihan? Karena, meskipun yang pihak yang berwajib. bersangkutan dijatuhi hukuman 4 tahun, tetapi yang bersangkutan KPU tidak mentolerir setiap penyelenggara pemilu yang secara sebelumnya diancam dengan hukuman 8 tahun penjara. pribadi dan secara kelembagaan melakukan perbuatan yang

Semoga dengan sedikit penjelasan di atas, dapat memberi dilarang menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.gambaran bagi saudara. Terima kasih atas pertanyaan saudara, salam.. M Djufri Rachim

Mohamad Zein Sether

Menjadikan hak kebebasan memilih oleh masyarakat/ demokrasi. Memilih pemimpin adalah yang kita anggap mampu membawa rakyatnya menuju sejahtra. Jangan golput.

Pesan:Jangan istirahat di tengah jalan dengan hujan yang lebat.

Jawab :Terima kasih atas dukungan yang saudara sampaikan, KPU

berkomitmen menyelenggarakan pemilu dengan independen, akuntabel, transparan dan berintegritas, dengan dukungan segenap bangsa dan negara tentunya.

Kami setuju dengan pernyataan saudara untuk memilih pemimpin yang dapat menyejahterakan rakyat. KPU berharap pemilih dapat jeli memilih calon kepala daerah dengan latar belakang yang baik. Jadi? Jangan berhenti menjadi bagian dari proses demokrasi Indonesia yang lebih baik.

Halim Mujtaba Addakhil

SUARA PAKAR

KPU MENJAWAB

SUARA KPU 68Edisi Mei - Juni 2015

Page 69: Suara KPU Edisi III

SERBA-SERBI

SuaraKPU - Medical Chec-Up (MCU) peningkatan jumlah pasien yang dating Mahal diawalnya, tetapi nanti lebih belum menjadi budaya kesehatan di untuk melakukan MCU. Namun, jika ringan karena nanti tak perlu masyarakat Indonesia. Bahkan, tidak dibandingkan dengan negara-negara di mengeluarkan biaya untuk mengobati sedikit yang meremehkannya. Padahal, kawasan ASEAN seperti Singapura dan penyakit.MCU atau pemeriksaan medis sangat Malaysia masih jauh. Jenis pemeriksaan MCU terdiri dari penting untuk mendeteksi penyakit “Ditengah-tengah masyarakat masih berbagai kategori. Misalnya, MNC lebih dini. Tapi sebaliknya, fakta yang muncul stigma takut mengetahui standar pemeriksaannya mencakup fisik, terjadi di negara ini, masyarakat baru penyakit-penyakit yang ada di dalam asam urat, jantung, rontgen, kolesterol, dating ke puskesmas, rumah sakit atau tubuh kita. Sehingga kalau melakukan dan gula darah. MCU yang lebih mahal klinik kesehatan setelah dalam kondisi pemeriksaan medis secara psikologis ada paket tambahan untuk diperiksa sakit. ada rasa ngeri begitu tahu penyakit yang seperti prostat dan cek gejala kanker.

Ironisnya, sering pasien datang dideritanya tergolong penyakit yang Memang, kata Rudi, banyak pertanyaan setelah penyakitnya dalam level stadium sangat membahayakan kelangsungan dari calon pasien apakah ada perbedaan akut atau parah sehingga terlambat hidup manusia. Selain itu banyak juga antara pemeriksaan medis untuk untuk diobati atau disembuhkan. “MCU yang menganggap biaya pemeriksaan manusia muda dengan lanjut usia itu termasuk dalam konsep Preventif itu mahal. Sebenarnya kalau ditelaah (lansia). “Sebenarnya tak ada perbedaan Health Management (PHM) atau lebih jauh lebih mahal mana mengobati yang signifikan antara pemeriksaan pencegahan jauh lebih mudah dan penyakit yang belum parah dengan yang medis untuk manusia muda dengan murah dari pada mengobati. Ini yang sudah terlanjur parah,” ungkap Rudi. lanjut usia,” terang Rudi.belum sepenuhnya disadari Itu sebabnya, sambung dia, kepada Namun, pasien muda atau yang baru masyarakat,” kata dr. Rudi Firmansyah, para pasien, dokter selalu memberikan pertama kali melakukan MCU dokter rumah Sakit Harapan Kita, edukasi atau pengertian bahwa dianjurkan mengambil paket kepada Suara KPU beberapa waktu lalu. pencegahan jauh lebih murah dan pemeriksaan standar. Gaya hidup

Ia mengakui saat ini memang ada mudah dari pada menyembuhkan. perkotaan, begitu juga makanannya,

SERBA-SERBI

Ayo, Lakukan MCU Sejak DiniJangan Menunggu Sakitmu Semakin Parah..!

SUARA KPU 69Edisi Mei - Juni 2015

Page 70: Suara KPU Edisi III

yang serba instan sangat berpotensi berpotensi menderita penyakit parah Prosedur Standar menimbulkan penyakit yang berbahaya akan dirujuk ke rumah sakit untuk

Pemeriksaan Medisbagi tubuh. Untuk mereka yang berusia pemeriksaan lebih lanjut. Untuk waktu

1. Konsultasi antara klien (pasien) dan lanjut, lebih baik mengambil paket pemeriksaan medis, idealnya dilakukan dokter.lengkap. Sebab, lansia rentan terhadap rutin setiap enam bulan hingga satu

2. Pemeriksaan fisik sederhana banyak penyakit seperti kelainan darah, tahun sekali. “Sebab , direntang waktu diantaranya mencakup : Pengukuran infeksi saluran cerna, gangguan fungsi itu beberapa kelainan dan penyakit tekanan darah, denyut nadi, suhu hati dan ginjal, gangguan fungsi tiroid, berpotensi muncul,” ujarnya.tubuh, pernapasan, keadaan kulit penyakit kardiovaskuler, demensia Di samping itu, pemeriksaan MCU dan gigi, kesehatan mata, kesehatan (pikun), dan osteoporosis. juga dapat mengukur kondisi jantung hidung, telinga, tenggorokan, “Orang muda tak berarti aman dari pasien. Itu bias dilakukan dengan keadaan jantung dan paru, keadaan penyakit berbahaya. Kita sudah sering beberapa metode. “Tentu biayanya perut (menilai ada atau tidaknya mendengar ada remaja terkena stroke berbeda tergantung dari tingkat akurasi pembesaran hati, limpa, dan ginjal), atau meninggal dunia karena serangan yang dihasilkan. Bisa menggunakan gangguan ambeien, hernia.jantung atau penyakit dalam lainnya,” treadmill yang paling murah, tetapi

3. Pemeriksaan di laboratorium yang ujar Rudi. Taraf ekonomi yang makin dengan tingkat akurasi hanya 50 memeriksa sampel darah dan urine mapan membuat peluang hidup persen. Dengan Computerized untuk mengetahui beberapa kondisi manusia bertambah panjang. Tomography (CT) scan, akurasi dari : darah (kadar hemoglobin, Itu sebabnya, populasi lansia di pemeriksaannya mencapai 80 persen leukosit), faal (fungsi hati) : GOT, GPT, Indonesia makin meningkat. dan biayanya pun lebih mahal dari protein tubuh. Keadaan lemak tubuh Seharusnya makin mapan kehidupan treadmill. Yang termahal adalah metode (kolesterol total, kolesterol LDL dan ekonomi, makin sehat masyarakatnya. kateterisasi karena tingkat akurasi HDL, trigliserid). Faal ginjal (ureum Namun, faktanya di Indonesia belum pemeriksaan mencapai 100 persen,” dan keratinin). Kadar gula darah seperti itu,” imbuhnya. Sebab, ucapnya lagi. (puasa dan dua jam setelah makan). kebanyakan orang muda yang Infeksi virus hepatitis dalam tubuh melakukan MCU secara kolektif dan kekebalan yang dimiliki, indikasi biayanya ditanggung sepenuhnya oleh tumor.kantor tempatnya bekerja.

4. Kesimpulan dalam bentuk rekam Bagi mereka yang terdeteksi medis.

SERBA-SERBISUARA PAKAR

SERBA-SERBI

Periode Usia Pemeriksaan Medis :Usia 1-18 Tahun : Untuk mengetahui kelainan atau penyakit secara dini agar dapat segera diatasi dengan cepat, serta

memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung dengan baikUsia 18-30 Tahun : Untuk menjaga kelangsungan dan kualitas hidup karena adanya perubahan gaya hidup orang muda,

khususnya di perkotaan yang serba instan, kurang gerak, penuh persaingan, stress dan super sibuk menyebabkan banyak kasus serangan sakit mendadak pada usia muda.

Usia di Atas 30 Tahun : Untuk mengetahui kualitas kesehatan secara umum, mendeteksi gangguan kesehatan sedini mungkin, dan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk tindakan lanjutan, serta mengetahui resiko terjadinya gangguan kesehatan pada kemudian hari.

Usia di Atas 55 Tahun : Untuk mendeteksi penyakit degenerative (penyakit yang menyertai proses penuaan), gangguan atau penyakit yang sering dialami pada usia lanjut seperti kelainan atau penyakit darah, gangguan atau infeksi saluran cerna, gangguan fungsi hati dan ginjal, gangguan fungsi tiroid, penyakit kardiovaskuler, demensia (pikun), dan osteoporosis. (Berbagai sumber)

Proses Pemerikasaan

1 2 3 4

Melihat keadaan pasien

Inspeksi

Meraba bagian tubuh pasien

Palpasi

Mengetuk tubuh pasien.

Perkusi

Mendengar suara dalam tubuh pasien

Auskultasi

Menggunakan alat bantu untuk pemeriksaan saraf (palu reflek, kapas, air dingin, jarum untuk mendeteksi kelainan pada saraf otak)5

SUARA KPU 70Edisi Mei - Juni 2015

Page 71: Suara KPU Edisi III
Page 72: Suara KPU Edisi III

SuaraKPU - Pada 9 Desember mendatang, pemilihan kepala daerah (pilkada) bakal digelar serentak. Peranan pemilih pemula akan cukup menentukan hasil pilkada tersebut. Namun, banyak generasi muda yang enggan dan bingung dalam memberikan suaranya dalam pilkada. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman dan pengalaman dalam berpolitik.Hal yang sama juga pernah dirasakan Anindya Kusuma Putri. Gadis kelahiran Semarang 23 tahun silam yang menjadi Putri Indonesia 2015 tersebut juga bingung ketika memberikan hak suaranya pada pemilihan legislatif dan presiden yang lalu."Jujur, waktu itu bingung, karena begitu banyaknya kandidat yang kurang saya kenal, tapi saya harus bisa kasih kepercayaan kepada salah satu dari mereka untuk memimpin," ujar Anindya menceritakan pengalamannya ikut mencoblos pada Pemilu Gubernur Jawa Tengah pada 26 mei 2013 silam.Menurut Anindya, sebagai generasi muda, mencari tahu rekam jejak calon-calon pemimpin daerah merupakan sebuah keharusan. Tapi, calon kepala daerah, juga harus mampu menawarkan program-program yang konkrit, menyesuaikan karakteristik dan kebutuhan masyarakat di tiap-tiap daerah.Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai sumber termasuk media sosial. Pemanfaatan media baru penting untuk merangkul dukungan masyarakat lebih luas, utamanya dari kalangan pemilih muda."Bentuk promosi calon pemimpin rakyat tidak harus berupa spanduk atau baliho. Hal itu justru hanya akan merusak pemandangan dan kebersihan kota. Dengan menggunakan media sosial, justru lebih efektif dan efisien. Promosi bisa diakses dalam waktu cepat dengan biaya terjangkau," terang dia.Anindya berharap pelaksanaan pemilu kepala daerah serentak untuk pertama kalinya itu dapat berjalan dengan lancar, jujur dan adil.“Proses penyelenggaraan pemilu selama ini sudah berjalan baik dan tertib, semoga pada pilkada nanti KPU dapat meningkatkannya, termasuk upaya sosialisasi dan edukasi tata cara memilih di setiap daerah, untuk Indonesia yang lebih baik, semoga ya,” harap Anindya.

SUARA SELEBRITY

SUARA KPU 72Edisi Mei - Juni 2015

Media Sosial,

Sarana Ampuh

dalam Berkampanye

Anindya Kusuma Putri :

Page 73: Suara KPU Edisi III

SUARA SELEBRITY

SUARA KPU 73Edisi Mei - Juni 2015

Diam-diam

Mantau

SuaraKPU - Pesinetron cantik Cinta Laura memberikan sudah selesai kan bisa ikut di pemilihan presiden,” apresiasi tertinggi untuk pimpinan dan jajaran KPU yang bebernya. Ternyata, apa yang diinginkan Laura tercapai telah berhasil menjalankan proses demokrasi pemilihan juga. Dalam pelilihan presdien 2014 lalu, Cinta Laura legislatif dan presiden beberapa waktu lalu. Pertarungan menggunakan hak pilihnya di TPS 04, Kramat Jati, sengit antara partai dan kandidat calon presiden Jakarta Timur.ternyata diam-diam juga menjadi titik perhatian Cinta Laura. Ia sempat meceritakan pengalamannya yang tak akan

bisa ia lupakan. “Waktu itu pas mau ke TPS aku mau Meski sedang merampungkan studinya di Columbia nangis. Takut yang aku pilih nanti kalah. Tapi aku gak University, Amerika Serikat, gadis tinggi semampai itu mau berpikir negatif dulu. Kan sebelumnya aku banyak juga aktif memantau dan mengikuti perkembangan browsing di internet, aku liat programnya. Yang mampu politik yang terjadi di tanah air. “Aku rajin browsing di membuat rakyat Indonesia bisa lebih cepat sejahtera internet. Termasuk politik dan persiapan pemilihan dari sebelumnya maka itulah yang kupilih,” pungkas legislatif juga sempat aku baca. Biar gak dibilang kuper,” Laura sembari merahasiakan Capres pilihannya itu.kata Cita Laura tertawa lepas. Begitu pulang dari Amerika, Cinta Laura memang

langsung mengasah wawasannya untuk menemukan Cinta mengaku sempat menyesal gak bias merasakan Calon presiden (Capres) pilihan hatinya. “Dari situ, suasana pemilihan legislatif di Indonesia. “Pengen akhirnya aku tahu, mana yang seharusnya dipiih,” banget ngerasain tapi kan waktu itu aku lagi kuliah. tambahnya lagi.Mamah bilang pentingin pendidikan dulu. Nanti kalau *

Cinta Laura :

Page 74: Suara KPU Edisi III

SUARA PUSTAKA

Sistem Politik Indonesia

SUARA KPU 74Edisi Mei - Juni 2015

Perubahan sistem politik di Permusyawaratan Rakyat suatu negara adalah hal yang (MPR) menyepakati wajar, begitupun yang terjadi bahwasanya hanya ada 3 di Indonesia. Arbi Sanit fraksi yakni Persatuan menggambarkan Pembangunan, Demokrasi perkembangan politik di Pembangunan dan Karya Indonesia kedalam 5 (lima) Pembangunan. Bab dimulai dari bab pertama Arbi menggambarkan makna Arbi, juga memaparkan kestabilan politik, dimana arbi tentang peran serta Angkatan menyederhanakan bahwa Bersenjata Republik Indonesia kestabilan politik dalam (ABRI) yang setelah reformasi jangka pendek (1-2 masa berubah menjadi Tentara periode pemilihan umum) Nasional Indonesia (TNI) bergantung pada kewibawaan dalam perpolitikan Indonesia, pemerintah, kemampuan seperti dihadapkan pada berkompromi dan waktu Soekarno dan PKI kemampuan memimpin mengalami krisis di dalam birokrasi. mempertahankan dan

memperluas kekuasaan Ia juga menggambarkan politiknya, ABRI muncul bagaimana organisasi - sebagai satu-satunya kekuatan organisasi pergerakan politik utama. Ia juga kemerdekaan berubah menambahkan selain ABRI, menjadi partai politik di tahun Mahasiswa sebagai kalangan 1955, hingga di tahun 1961 elite kaum terpelajar ikut melalui keputusan Presiden berperan aktif dalam Nomor 128, 129 dan 440 berpolitik karena didorong jumlah partai politik dikurangi oleh idealism mereka.dari 28 partai yang mengikuti pemilihan pada tahun 1955 Di bab kelima Arbi dikurangi menjadi 14 partai menjelaskan kehidupan politik dan menjelang pemilihan dan ekonomi di negara umum 1971 berkurang lagi berkembang, khususnya di menjadi 9 partai. Dari hasil Indonesia, bahwasanya pemilihan umum 1971, kehidupan politik dan Dewan Perwakilan Rakyat ekonomi berkaitan satu (DPR) dan Majelis dengan yang lainnya. (AJENG)

Judul Buku :

Sistem Politik Indonesia

Kestabilan, Peta Kekuatan Politik,

dan Pembangunan

Penulis :

Arbi Sanit

Penerbit :

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Tebal :

113 halaman

Kestabilan, Peta Kekuatan Politik, dan Pembangunan

Page 75: Suara KPU Edisi III

SuaraKPU - Sesuai dengan putusan tersebut, sebagai salah satu pilihan, Mahkamah Konstitusi, pemilihan umum mungkin saja dikembangkan pandangan Pemilihan umum dilakukan dalam tiga anggota legislatif (pileg) dan pemilihan bahwa pemilihan umum itu benar-benar tingkatan yang masing-masing presiden (pilpres) pada tahun 2019, akan dilakukan serentak untuk semua pejabat dimaksudkan untuk memilih pejabat dilakukan secara serentak. Timbul yang hendak dipilih secara langsung agar eksekutif dan legislatif setempat, yaitu (i) pertanyaan, apakah skema pemilihan agenda pemilihan umum benar-benar pemilihan umum pusat untuk memilih calon anggota lembaga perwakilan rakyat dapat diselenggarakan sekali dalam lima Presiden/Wakil Presiden, Anggota DPR, nantinya akan tetap seperti sekarang, tahun. Dengan demikian, mulai dari dan anggota DPD; (ii) pemilihan umum yaitu mencakup calon anggota DPR, DPD, Presiden, Gubernur, Bupati dan Walikota provinsi untuk memilih Gubernur dan dan DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten serta Anggota DPR, DPD, dan DPRD anggota DPRD Provinsi; dan (iii) dan Kota? Kalau demikian, mengapa para seluruh Indonesia dipilih secara serentak pemilihan umum kabupaten/kota untuk kepala daerah, yaitu Gubernur, Bupati, melalui satu waktu pemilihan umum memilih Bupati dan anggota DPRD dan Walikota tidak sekaligus dipilih saja nasional. Jika pemilihan nasional yang Kabupaten serta Walikota dan anggota secara bersamaan juga dengan pemilihan bersifat total itu dipandang tidak realistis, DPRD Kota, yang dilakukan serentak di umum nasional tersebut? maka tersedia pilihan kedua, yaitu dapat tingkat pemerintahan masing-masing

diusulkan dilakukannya pemilihan yang sesuai dengan jadwal kenegaraan yang Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan bertingkat. ditetapkan.

SUARA PAKAR

Pilkada Serentak, Efisiensi Demokrasi

Anggota KPURI 2007-2012, Dra. Endang Sulastri., M. Si :

SUARA PAKAR

SUARA KPU 75Edisi Mei - Juni 2015

Mantan Komisioner KPU, Endang Sulastri

Page 76: Suara KPU Edisi III

Dengan mekanisme pemilihan pimpinan eksekutif dan anggota lembaga legislatif secara serentak ini, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dalam memperkuat sistem pemerintahan. Beberapa di antara manfaat strategisnya adalah (i) sistem pemerintah diperkuat melalui 'political separation' (decoupled) antara fungsi eksekutif dan legislatif yang memang sudah seharusnya saling imbang mengimbangi. Para pejabat di kedua dimanfaatkan untuk memperkuat kepengurusan yang sama. cabang kekuasaan ini dibentuk secara pelembagaan partai politik dalam jangka sendiri-sendiri dalam waktu yang panjang. Dengan kemajemukan yang Orang yang mempunyai pertalian darah bersamaan, sehingga tidak terjadi konflik bersifat 'segmented' dan bahkan dengan Presiden/Wakil Presiden, kepentingan ataupun potensi sandera 'fragmented' (segmented and Gubernur, Bupati, atau Walikota juga menyandera yang menyuburkan politik fragmaneted pluralism), apapun kebijakan sebaiknya dibatasi atau dilarang untuk transaksional; (ii) Salah satu kelemahan 'treshold' yang diterapkan untuk maksud mencalonkan diri atau diusulkan menjadi sistem 'decoupling' ini potensi terjadinya penyerdehanaan jumlah partai politik calon Presiden/Wakil Presiden, Gubernur, gejala 'divided government' atau 'split- secara alamiah, dalam jangka panjang Bupati, atau Walikota periode berikutnya, government' sebagai akibat kepala jumlah partai politik di Indonesia tidak sehingga tidak terjadi peralihan jabatan pemerintahan tidak menguasai dukungan akan pernah berhasil diciutkan menjadi 2 dari antara orang yang bertalian darah. suara mayoritas di parlemen. partai politik dominan seperti di Amerika

Serikat. Karena itu, kita harus siap untuk Demikian pula orang yang mempunyai Namun hal ini haruslah diterima sebagai menerima kenyataan hidup dengan hubungan darah itu sudah semestinya kenyataan yang tentunya harus diimbangi jumlah partai politik yang banyak dan dibatasi tidak boleh mencalonkan diri atau dengan penerapan prinsip tidak dapat tidak ada yang dominan seperti yang dicalonkan untuk menduduki jabatan saling menjatuhkan antara parlemen dan tercermin dalam hasil pemilu legislatif pemerintahan daerah selama kerabatnya pemerintah; (iii) Sistem 'impeachment' 2014 sekarang. masih menduduki jabatan pada tingkat hanya dapat diterapkan dengan atasan. Misalnya, kerabat Gubernur tidak persyaratan ketat, yaitu adanya alasan Paradigma berpikir kita jangan lagi diperbolehkan menjadi calon Bupati atau tindak pidana, bukan alasan politik; (iv) mempermasalahan soal kuantitas jumlah Walikota selama Gubernur masih untuk menjaga iklim dan dinamika “public partai politik. Yang harus dipikirkan justru menduduki jabatannya. Anak Presiden policy debate” di parlemen. Harus persoalan kualitas partai politik, meskipun tidak boleh menjadi calon Gubernur dimungkinkan anggota partai politik jumlahnya banyak. Karena itu, pelemba- selama Presiden masih menduduki berbeda pendapat dengan partainya gaan dan penguatan kelembagaan partai jabatannya. dalam memperjuangkan kepentingan politik harus dijadikan tujuan utama, mes-rakyat, dan kebijakan “party recall' harus kipun – sekali lagi – dengan tidak ber- Untuk menjamin kaderisasi dan ditiadakan dan diganti dengan kebijakan asumsi bahwa soal kuantitas itu merupa- pembinaan kader untuk regenerasi “constituent recall”. kan masalah. Di atas sudah saya usulkan, kepemimpinan partai politik, sebaiknya

pertama, pada tingkat puncaknya, ada pengaturan mengenai persyaratan Dengan cara demikian, maka keputusan struktur DPRnya yang kita sederhana menjadi pengurus pada tingkat atas untuk diterapkannya sistem pemilu menjadi terdiri atas 2 barisan partai pengalaman minimal 5 tahun sebagai serentak mulai tahun 2019 dapat pemerintah dan partai non-pemerintah. pengurus pada tingkat bawahan. Jika dijadikan momentum untuk penguatan struktur kepengurusan partai politik sistem pemerintahan. Ini harus dijadikan Kedua, agar partai politik secara moral terdiri atas 4 tingkat, maka seorang calon agenda utama pasca terbentuknya absah untuk hidup dalam sistem demok- Ketua Umum dipersyaratkan minimal pemerintahan hasil pemilu 2014, sehingga rasi dalam tataran bernegara, maka iklim sudah 20 tahun menjadi pengurus partai periode 2014-2019 benar dimanfaatkan dan sistem demokrasi internal partai po- politik yang bersangkutan. Dengan untuk konsolidasi demokrasi yang lebih litik juga harus ditumbuhkan dengan pak- demikian pembinaan partai politik dalam produktif dan efisien serta penguatan saan undang-undang. Harus ada pengatu- jangka panjang akan tumbuh dan sistem pemerintahan presidentil. ran mengenai pembatasan terhadap berkembang secara sehat, terhindar dari

orang yang mempunyai pertalian darah 'kutuloncat' yang menumbuhsuburkan Penguatan Kelembagaan Partai Politik untuk duduk dalam kepengurusan pada budaya politik transaksional dan Periode 2014-2019 juga perlu periode yang sama dan di tingkatan pragmatis.

SUARA PAKARSUARA PAKARSUARA PAKARSUARA PAKAR

“Agar partai politik secara moral absah untuk hidup dalam sistem demokrasi dalam tataran bernegara, maka iklim dan sistem demokrasi

internal partai politik juga harus ditumbuhkan dengan paksaan undang-undang.”

SUARA KPU 76Edisi Mei - Juni 2015

Page 77: Suara KPU Edisi III

SuaraKPU - Pemilukada seyogyanya akan pimpinan yang menjadi pilihan jalannya roda pemerintahan saat ini.

dilaksanakan serentak bertahap mulai masyarakat, masyarakat yang cerdas saat

bulan Desember 2015, praktis baik dari ini sudah bisa menilai kinerja para wakil Semoga pemilukada serentak ini dapat

calon pemimpin, pemerintah dan para calon pemimpinnya. Yang tak melahirkan pemimpin pemimpin yang

kabupaten/kota, partai politik, dan kalah penting adalah menekan biaya dan adil dan bijaksana yang merupakan

masyarakat maupun juga penyelenggara juga menghemat waktu yang pada tonggak awal kemajuan bangsa

KPU baik tingkat Nasional sampai dengan akhirnya para calon pemimpin yang Indonesia.

Kabupaten/Kota harus segera membuat terpilih bisa langsung tune in dengan David Arvan Moies

batasan peraturan dan aturan main yang Pengusaha Muda

tegas dan jelas agar Pemilukada serentak

yang pertama ini akan berjalan sukses.

Dari sisi pemerintah mungkin hal ini bisa

dianggap sebagai efisiensi anggaran

mengingat anggaran yang digunakan tidak

saja bersumber dari APBD tapi juga

melalui bantuan APBN. Seperti diketahui

setiap pemilukada di Indonesiaa selalu

rawan dengan masalah keamanan dan

juga money politics serta kesiapan dari

berbagai pihak dan juga dari partai politik

yang akan memasang jagoannya sebagai

pemimpin dalam waktu yang relatif

singkat.

Namun saya sebagai masyarakat

berpandangan dengan pemilukada

serentak ada bebrapa kelebihan yang akan

diperoleh, diantaranya kesiapan partai

politik untuk menempatkan calon

SUARA PUSTAKA

Kesiapan Parpol Menempatkan Calon Pimpinan di Pilkada 2015

SUARA PUBLIK

SUARA KPU 77Edisi Mei - Juni 2015

Semoga pemilukada serentak ini dapat melahirkan pemimpin

pemimpin yang adil dan bijaksana yang merupakan tonggak awal

kemajuan bangsa Indonesia.

Page 78: Suara KPU Edisi III

Sejak KPU melaksanakan pemilihan itu tidak ada istilah keponakan, maka boleh langsung, terdapat beberapa perubahan mencalonkan diri.ketentuan. Salah satunya, terkait aturan Menanggapi pertanyaan-pertanyaan persyaratan calon dan persyaratan KPU Daerah tersebut, KPU RI menerbitkan pencalonannya. Surat Edaran Nomor 302 Tahun 2015

K i n i , s a a t m e m a s u k i t a h a p a n tentang Penjelasan Peraturan KPU Nomor 9 pencalonan dalam Pilkada serentak 2015, Tahun 2015. Surat Edaran ini menerangkan masalah definisi petahana atau yang bahwa petahana adalah kepala daerah yang selama ini dikenal dengan istilah incumbent jabatannya berakhir sebelum masa menjadi salah satu isu hangat di pendaftaran, atau mengundurkan diri masyarakat. Tidak hanya itu, istilah s e b e l u m m a s a p e n d a fa ra n , a ta u petahana juga dimaknai berbeda di berhalangan tetap sebelum masa jabatan lembaga negara seperti KPU dan DPR. Hal berakhir dan terjadi sebelum masa itu berdampak pada pemaknaan berbeda pendaftaran.mengenai hubungan konflik kepentingan B e r ka i ta n d e n ga n i n i , m u n c u l antara calon dengan petahana. perbedaan cara pandang antara KPU

B e r d a s a r k a n p i l k a d a - p i l k a d a dengan DPR. Terlebih atas munculnya sebelumnya, hal tersebut tidak menjadi kecenderungan dari beberapa kepala persoalan. Berdasarkan UU Nomor 32 daerah yang mengundurkan diri sebelum Tahun 2004 yang kemudian diubah dengan definisi konflik kepentingan dengan masa jabatannya berakhir dan dilakukan UU Nomor 12 Tahun 2008, tidak dibahas petahana. sebelum masa pendaftaran calon dengan istilah tentang adanya calon yang memiliki Dalam UU Nomor 8 Tahun 2015, tujuannya memuluskan kerabatnya maju hubungan konflik dengan petahana. petahana didefinisikan sebagai seorang dalam Pilkada. DPR juga menyatakan,

Pada pemilu sebelumnya, istilah kepala daerah yang sedang menjabat dan penjelasan petahana itu tidak boleh hanya petahana memang sudah dikenal, tetapi bisa mencalonkan diri sepanjang tidak dikemas dalam surat edaran.incumbent didefiniskan sebagai kepala melebihi dua kali periodeisasi. Sementara Tidak hanya itu, perbedaan cara daerah atau wakil kepala daerah yang itu,yang dimaksud dengan konfl ik pandang antara KPU dan DPR juga terjadi sedang menjabat dan akan mencalonkan kepentingan dengan petahana adalah calon pada istilah petahana. Salah satu contoh, diri kembali untuk periode berikutnya. tidak boleh memiliki hubungan darah, garis DPR berpandangan kepala daerah yang

Sebelumnya, tidak ada batasan berapa keturunan atau hubungan perkawinan mengundurkan diri atau AMJ-nya di bulan kali seorang kepala daerah atau wakil dengan petahana. Juli tapi sebelum pendaftaran calon yakni kepala daerah menjabat. Namun,dalam UU Baik satu tingkat ke atas, ke bawah tanggal 26 Juli 2015 tetap disebut petahana. Pilkada, jumlah periodesasi jabatan kepala maupun satu tingkat menyamping. Termasuk juga orang yang meninggal tetapi daerah dibatasi hanya dua kali periode. Misalnya, adik, kakak, ayah dan ibu dari AMJ-nya masih panjang, dan meninggal Satu kali periode secara normal adalah lima petahana. Dalam hal ini, seorang calon yang sebelum masa pendaftaran calon, masih tahun. dalam kategori menantu, ipar, atau paman dianggap petahana. DPR menilai KPU terlalu

Namun dalam putusan Mahkamah juga tidak boleh mencalonkan diri dalam jauh menjabarkan istilah petahana dengan Konstitusi (MK), meski belum sampai lima pilkada. Semangat dari aturan tersebut ialah menerbitkan Surat Edaran Nomor 302. tahun, misalnya dua setengah tahun sejak supaya proses demokrasi pilkada tidak Pada dasarnya, KPU tidak ingin proses dia dilantik sampai akhir jabatan, hal itu hanya diikuti oleh orang-orang yang demokrasi pilkada ini banyak melibatkan dianggap sebagai satu periode. Batasan ini mempunyai kedekatan dan kekerabatan orang-orang yang mempunyai konflik sampai sekarang masih berjalan. saja. kepentingan. Namun, KPU tidak boleh

Selain itu, dalam UU Nomor 8 Tahun Namun masih kerancuan tentang melihat dari aspek politik di lapangan. KPU 2015 tentang Pilkada terdapat istilah petahana dari penjelasan UU Nomor 8 h a r u s m e n g g u n a k a n h u k u m d a n persyaratan baru bahwa seorang calon itu Tahun 2015 tersebut. Misalnya seorang aturanbahwa petahana adalah orang yang tidak boleh memiliki konflik kepentingan calon ketika melihat petahana itu seorang sedang menjabat. Harus dipahami, KPU dengan petahana. Ada dua hal yang perlu paman, maka dia tidak boleh mencalonkan menyelenggarakan fungsi tugasnya berdiri dibedakan, yakni definisi petahana dan diri. Sementara, karena dipahami dalam UU di atas aturan.

Polemik Defenisi Konflik Kepentingan dengan Petahana

SUARA KPU 78Edisi Mei - Juni 2015

SUARA REFLEKSI

Sigit JoyowardonoKepala Biro Teknis dan

Hubungan Partisipasi Masyarakat

Page 79: Suara KPU Edisi III
Page 80: Suara KPU Edisi III

1 Syawal 1436 H

Hari RayaIdul Fitri

Selamat

minal aidin walfaidinmohon maaf lahir batin