ISI FIX bgt

download ISI FIX bgt

of 12

description

bhui

Transcript of ISI FIX bgt

TROLLING LINE

Diajukan untuk Memenuhi Salahsatu Tugas Mata Kuliah Penangkapan Ikan

Disusun oleh :

KELOMPOK 1 / PERIKANAN AMia Berlia

230110130007

Desinta Anisa

230110130017

Muhamad Syafarudin

230110130027

Rizka Dwi Yulianti

230110130037

Hana Junita Simangunsong

230110130057

Doni Arindy Siahaan

230110130067

UNIVERSITAS PADJADJARANFAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANPROGRAM STUDI PERIKANAN

JATINANGOR 2014KATA PENGANTARPuji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rizki dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Trolling Line ini. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Alat dan Kapal Penangkap.Penyusun ucapkan banyak terimakasih kepada dosen-dosen, asisten dosen, serta semua pihak yang telah mendukung hingga makalah ini dapat selesai tepat waktu. Pada pembuatan makalah ini, penyusun menyadari masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan perbaikan berupa kritik dan saran yang membangun..Akhir kata, penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi penyusun pada khususnya serta dapat memberi pengetahuan dan wawasan kepada pembaca pada umumnya.Jatinangor, Oktober 2014

Penyusun

DAFTAR ISIBab

HalamanI. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang1

1.2 Tujuan2

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Deskripsi Alat3

2.1.1Bagian-bagian Alat Pancing Tonda42.1.2Kelengkapan Alat dalam Unit Penangkapan Ikan42.2Metode Alat Tangkap Trolling Line62.3Daerah Pengoperasian82.4Hasil Tangkapan112.5 Alat Bantu Penangkapan142.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ikan Tertangkap15III. KESIMPULAN 3.1 Kesimpulan163.2 Saran16DAFTAR PUSTAKAiv

LAMPIRANDAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman 1. Penampakan Kapal Pancng Tonda42.Kapal tonda konvensional yang banyak diopersikan nelayan Bawaian53.Umpan Buatan64.Skematik Perairan yang Baik Untuk Pancing Tonda105.Pancing Tonda di Gugus Karang106.Pancing Untuk Ikan137.Pancing tonda dalam operasi penangkapan14BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSetiap usaha penangkapan ikan di laut pada dasarnya adalah bagaimana mendapatkan daerah penangkapan, gerombolan ikan, dan keadaan potensinya untuk kemudian dilakukan operasi penangkapannya. Beberapa cara untuk mendapatkan kawasan ikan sebelum penangkapan dilakukan menggunakan alat bantu penangkap yang biasa disebut rumpin dan sinar lampu. Keinginan menangkap ikan-ikan pelagis seperti ikan tongkol (Thunnus tonggol) di sianghari yang mengumpul tapi selalu bergerak (migrasi) lincah dan gesit pada areal yang luas.Selain tongkol adalah ikan Lemadang (Coryphaena hippurus), Alu-alu (Sphyraena forsteri), Madidihang (Neothunnus albacora), Layaran (Histiophorus orientalis) dan sejumlah spesies cucut.

Dilihat dari segi kemampuan usaha nelayan, jangkauan daerah laut serta jenis alat penangkapan yang digunakan oleh para nelayan Indonesia dapat dibedakan antara usaha nelayan kecil, menengah, dan besar. Pancing adalah semua alat penangkap ikan yang terutama terdiri dari tali dan mata pancing. Jenis alat penangkap ikan yang termasuk grup pancing selain rawe adalah (1) Pancing Tonda (Troll Line), (2) Huhate (Pole and Live) dan (3) Pancing Lain selain Huhate.Salah satu alat penangkapan yang digunakan dalam kegiatan pengangkapan ikan adalah lift net atau jaring angkat, jenis alat tangkap Trolling Line. Pancing tonda merupakan jenis alat penangkap ikan yang metode pengoperasiannya dilakukan secara aktif dengan cara ditarik oleh perahu motor atau kapal kecil. Pancing tonda termasuk alat tangkap tradisional yang tujuan tangkapannya yaitu untuk menangkap ikan-ikan pelagis misalnya cakalang, tongkol, dan tuna yang siklus kehidupannya biasa dekat dengan permukaan dan memiliki harga jual serta kualitas daging yang tinggi.

1.2 TujuanAdapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui jumlah dan jenis ikan yang ditangkap memakai pancing tonda,

2. Untuk mengetahui daerah pengoperasian pancing dan kapal tonda,

3. Mengetahui alat bantu yang dipakai pada pancing tonda, dan

4. Untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap tertangkapnya ikan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA2.1Deskripsi AlatPancing tonda (trolling line) adalah alat penangkap ikan yang terdiri dari seutas tali panjang, mata pancing, dan umpan serta tidak menggunakan pemberat. Pancing ditarik di belakang perahu motor atau kapal yang sedang bergerak. Umpan yang dipakai adalah umpan buatan. Pancing tonda termasuk ke dalam alat penangkap ikan pancing. (Ayodyoa, 1981).

Gambar 1. Penampakan Kapal Pancing Tonda

Pengoperasian tonda memerlukan perahu atau kapal yang selalu bergerak di depan gerombolan ikan sasaran. Biasanya pancing di tarik dengan kecepatan 2-6 knott tergantung jenisnya. Ukuran perahu atau kapal yang dipakai berkisar antara 0,5-10 GT. Untuk sub surface trolling ukuran kapal dan kekuatannya harus lebih besar dan dapat dilengkapi dengan berbagai peralatan bantu terutama untuk menggulung tali. Dipasaran terdapat banyak variasi dari Pancing Tonda, terutama untuk pada penggemar sport fishing. Biasanya untuk keperluan komersial hanya bagian desainnya saja yang banyak variasinya.

Alat tangkap ini ditujukan untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis yang biasa hidup dekat permukaan, mempunyai nilai ekonomis tinggi dan mempunyai kualitas daging setengah mutu tinggi. Jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan antara lain jenis ikan bonito (Scomberomerous sp.), tuna, salmon, cakalang, tengiri dan lainnya. Melalui bagian belakang maupun samping kapal yang bergerak tidak terlalu cepat, dilakukan penarikan sejumlah tali pancing dengan mata-mata pancing yang umumnya tersembunyi dalam umpan buatan. Ikan-ikan akan memburu dan menangkap umpan-umpan buatan tersebut, hal ini tentu saja memungkinkan mereka tertangkap.

2.2Bagian-bagian Alat Pancing Tonda

Pancing tonda terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu tali (line), mata pancing (hook), kili-kili (swivel), tali kawat (stainles steel), dan umpan. Tali pancing biasanya terbuat dari bahan benang katun, nylon, atau polyethylen. Mata pancing dibuat dari kawat baja, kuningan atau bahan lain yang anti karat. Jumlah mata pancing yang terdapat pada setiap perangkat pancing bisa tunggal atau ganda, tergantung jenis pancingnya. Ukuran mata pancing yang digunakan tergantung jenis pancingnya. (Subani dan Barus, 1989)

Mata pancing yang digunakan bernomor 4, 5, dan 6. Ukuran pancing nomor 4 tinggi 6,5 cm dengan lebar 2,8 cm. Mata pancing nomor 5 tinggi 5,6 cm dengan lebar 2,5 cm. Sedangkan untuk mata pancing nomor 6 tinggi 5,2 cm dengan lebar 2,2 cm. (Nugroho, 2002). Parameter utama dari pancing tonda adalah ukuran mata pancingnya.

2.2.1Bahan

Pancing tonda terdiri dari komponen-komponen yang penting, yaitu:

1. Galah

2. Tali utama, bahan umumnya dari benang plastic monofilament dengan panjang tali bervariasi tergantumg keadaan umumnya antara 100-500meter

3. Kili-kili

4. Tali kawat

5. Mata paning tunggal atau mata pancing ganda

6. Umpan tiruan

2.2.2Jenis2.2.3Fungsi

2.2.4Dimensi2.3Kontruksi

Konstruksi dari Pancing Tonda (Troling Line) adalah pancing yang diberi tali panjang dan ditarik oleh perahu atau kapal pancing diberi umpan ikan segar atau umpan palsu karena adanya tarikan maka umpan akan bergerak di dalam air sehingga dapat merangsang ikan buas untuk menyambarnya (Padli, 2009).

Pengoperasian Pancing Tonda sebaiknya dilakukan siang hari karena menggunakan umpan tiruan untuk mengelabuhi penglihatan ikan. Kegiatan ini dimulai dengan mempersiapkan pancing yang terdiri dari joran, gulungan, tali pancing, mata pancing dan umpan keadaan mata pancing perlu diperhatikan mata masih tajam atau tidak. Apabila sudah tumpul, mata pancing perlu ditajamkan dengan alat pengasah, seperti pengasah pisau atau gerinda batu.Ikan-ikan pelagis yang menjadi sasaran lebih tertarik pada benda yang bergerak atau berenang menyerupai ikan atau cumi-cumi hidup. Untuk membuat umpan lebih aktif, bisa melayang dipermukaan air, kapal dapat dijalankan dengan gerakan zig-zag (berjalan tidak lurus). Dengan cara seperti ini gerakan permukaan air akan lebih banyak sehingga umpan kelihatan lebih aktif dan akhirnya mampu menarik perhatian ikan pelagis, kebanyakan ikan pelagis mudah tertarik pada permukaan air laut yang bergerak seperti bekas permukaan yang telah dilewati oleh kapal (Puser, 2010).

Gambar 7. Pancing tonda dalam operasi penangkapan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut :1. Pancing tonda merupakan kelompok metode menangkap ikan seekor demi seekor.

2. Pancing tonda dapat dioperasikan disemua lapisan perairan.

3. Umpan yang digunakan bisa menggunakan umpan alami ataupun umpan buatan.

4. Alat bantu untuk pancing tunda adalah rumpon.

DAFTAR PUSTAKA

Gunarso W. 1989.Tingkah Laku Ikan dalam Hubungannya dengan Alat, Metode dan Teknik Penangkapan Ikan.Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.Handriana, J. 2007. Pengoperasian Pancing Tonda pada Rumpon di Selatan Perairan Teluk Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat (Skripsi).Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. 6-8 hal.

Sainsbury JC. 1996. Commercial Fishing Methods, An Introduction to Vessels and Gears. Third Edition. Fishing News Books. London. 359 p.Suabani, Waluyo. H.R. Barus. 1989.Alat Penangkapan Ikan Dan Udang Laut Di Indonesia. Jakarta : Balai Penelitian Perikanan Laut.

1

iv

31