Isi Maternitas Fix
Transcript of Isi Maternitas Fix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konseling genetik harus dibedakan dari pemeriksaan genetik dan skrining,
meskipun konselor genetik sering dilibatkan dalam hal pemeriksaan
(testing) genetik. Konseling genetik merujuk kepada proses komunikasi
yang berkenaan dengan masalah-masalah manusia yang dihubungkan
dengan terjadinya kelainan genetik
Konseling genetik merupakan proses komunikasi yang berhubungan
dengan kejadian atau resiko kejadian kelainan genetik pada keluarga.
Dengan meningkatnya pengetahuan kita tentang janin, banyak pasangan
menunjukkan adanya indikasi untuk mendapat diagnosa genetik prenatal.
Meskipun setiap ahli kebidanan mempunyai peran dalam memberikan
konseling genetik, banyak klinisi mendapatkan bahwa konselor genetik –
seseorang yang lebih tinggi tingkatannya dan mereka yang terlatih dalam
aspek pendidikan, psikologis dan administrative dari genetik akan sangat
membantu. Konselor genetik berpengalaman dapat memperoleh dan
menafsirkan riwayat keluarga, sering kali mereka terlibat dalam
menegakkan diagnosa. Bila hadir dalam kunjungan prenatal, mereka dapat
menafsirkan kehamilan kini, menjelaskan resiko bagi janin, dan
mendiskusikan pilihan yang tersedia.
Kompleksitas dari konseling genetik dan luasnya cakupan penyakit
genetik mengarah pada perkembangan spesialisasi berbagai displin ilmu
yang didesain untuk memberikan dukungan medis yang luas bagi mereka
dan keluarganya yang beresiko dengan kelainan ini. Pendekatan konseling
genetik memiliki implikasi etik, sosial dan finansial yang penting. Filosofi
yang berhubungan dengan konseling genetik bervariasi luas menurut
negara dan pusat-pusat pelayanan. Pada center-center di Amerika utara,
1
konsultasi ini laksanakan dengan cara-cara tidak langsung dimana pasien
belajar memahami betapa bernilainya peran dirinya dalam membuat
keputusan medis tertentu.
Pasien dengan resiko penyakit genetik harus memahami prinsip-prinsip
dasar dari genetika medis dan terminology yang relevan dengan situasi ini.
Ini mencakup konsep tentang gen, bagaimana gen dihantarkan, dan
bagaimana gen ini menimbulkan resiko penyakit turunan. Pemahaman
yang adekuat tentang pola-pola pewarisan sifat/penyakit akan membuat
pasien memahami kemungkinan resiko penyakit bagi diri dan keluarganya.
Penting juga menanamkan konsep-konsep penetrasi penyakit dan
ekspresinya kepada pasien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari konseling genetika?
2. Siapakah sasaran dari konseling genetika?
3. Bagaimana proses konseling genetika?
4. Siapakah yang menjadi konselor dalam konseling genetika?
5. Apa yang dimaksud dengan amniosintesis?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian konseling genetika.
2. Mengetahui sasaran dari konseling genetika.
3. Dapat mengetahui proses konseling genetika.
4. Mengetahui konselor dalam pemberian konseling genetika.
5. Untuk mengetahui arti amniosintesis dalam konseling genetika.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konseling Genetika
Konseling genetik merupakan suatu proses pemberian informasi
tentang aspek genetik dari suatu penyakit yang diberikan oleh tenaga
terlatih kepada mereka yang mempunyai risiko tinggi atau kepada mereka
yang memiliki gangguan-gangguan yang bisa diwariskan kepada
keturunannya.
Seorang pemberi konseling genetik (konselor genetik) dapat
menjelaskan bagaimana kelainan/ gangguan ini diwarisi oleh orangtua
pada anak, risiko kemungkinan berulang ; ditujukan kepada pasien,
keluarga mereka dan tenaga medis yang secara langsung memberikan
pelayanan kepada mereka; dan memberikan dukungan kepada pasien dan
keluarga yang mengalami penyakit Bagi mereka yang memiliki riwayat
keluarga yang memiliki gannguan genetik, konselor genetik dapat
menjelaskan risiko yang akan mereka hadapi nanti, yaitu memiliki bayi
yang mempunyai kondisi yang sama dengan mereka dan bagaiman kondisi
nantinya akan mempengaruhi si anak.
Klinik herediter merupakan pusat pemberi layanan konseling
pertama yang didirikan tahun 1940 di Universitas Michigan Amerika
Serikat. Sejak itu banyak pusat layanan seperti ini dibuka di seluruh dunia.
Selama beberapa tahun kemudian peranan genetik konselor mulai
dikembangkan dari membuat gambaran silsilah keluarga untuk mengetahui
komponen-komponen genetik dari penyakit dan cacat lahir sampai pada
3
pendekatan tidak langsung, dibutuhkan konselor untuk memberikan
informasi dan umpan balik kepada pasien yang mengalami penyakit dan
risiko penyakit keturunan.
Individu yang datang untuk menemui konselor genetik mungkin
mengalami gangguan tersendiri dan khawatir tentang keluarga mereka,
pasangan yang memiliki anak dengan gangguan genetic dan akan
merencanakan kehamilan berikutnya, pasangan yang merencanakan
kehamilan pertama kalinya dan berharap untuk mendapatkan informasi
tentang kerentanan anak tersebut mangalami penyakit sama halnya dengan
mereka yang merencanakan kehamilan di usia tua serta ingin menilai
beberapa resiko potensialnya. Layanan konseling genetic sangat berguna
disetiap tahap perkembangan, bayi yang harus menjalani skrining, remaja
yang akan diperiksa untuk menilai adanya gen thalasemia atau menilai
efek samping genetic remaja saat memasuki pertengahan siklus hidup
dalam memenuhi perubahan gaya hidup.
Genetik konselor sekarang bekerja dalam ruang lingkup yang lebih
luas disamping kegiatan rutin di rumah sakit. Lahan pekerjaan mereka di
pendidikan, administrasi, pembuat kebijakan, dan dapat juga sebagai
anggota dari perusahaan bioteknologi. Beberapa dari mereka bekerjasama
dengan ilmuwan dan dokter dalam menginterpretasikan hasil pemeriksaan.
Kemajuan dan sumber teknologi telah memungkinkan konseling
genetic untuk memainkan peranan yang besar di beberapa negara
berkembang dan kedepannya ini akan disadari oleh negara-negara
berkembang yang belum melakukan konseling genetic, tapi ini masih
harus dikembangkan; karena peran konselor masih sangat terbatas
dinegara-negara berkembang dimana tugasnya masih dijalankan oleh
profesi kesehatan lainnya tanpa spesialisasi.
4
Beberapa penyakit genetik atau cacat lahir dapat ditemukan
sebelum bayi tersebut lahir, yang lainnya tidak terdiagnosa sampai
kelahiran atau sampai anak-anak tumbuh besar.
Medical genetik dan konselor genetik dilatih untuk membantu
keluarga-keluarga untuk memahami tentang ganggua-gangguan genetic.
Medikal genetik biasanya adalah seorang dokter, mereka melakukan
pemeriksaan fisik saat dibutuhkan dan juga membantu memberika
penyuluhan kepada pasien tentang ganggua-gangguan genetik.
Konselor genetik memberikan informasi tentang factor risiko dan
menjelaskan tes genetika yang tersedia. Seorang individu atau pasangan
dapat menggunakan informasi ini untuk membantu mereka dalam
membuat keputusan untuk menjadi orangtua. Bagi orang-orang yang
berhubungan dengan mereka yang mempunyai riwayat keturunan,
konselor genetic dapat :
1. Memberikan informasi komplit dan akurat tentang gangguan-gangguan
yang spesifik.
2. Menentukan pasangan-pasangan yang berisiko memiliki anak dengan
gangguan-gangguan tertentu.
3. Memberikan informasi tentang pemeriksaan yang dapat menjelaskan
bahwa bayi memiliki gangguan sebelum atau setelah lahir.
B. Sasaran Konseling Genetika
Konseling genetik diberikan kepada mereka yang :
1. Sedang hamil atau berencana untuk hamil yang memiliki riwayat :
a. Gangguan genetik seperti : kistik fibrosis.
b. Cacat lahir : bibir sumbing,
c. Abnormalitas kromosom : down sindrom
d. Retardasi mental
5
2. Wanita yang memiliki riwayat abortus berulang
3. Wanita yang sulit hamil
4. Wanita yang telah dinyatakan telah terpapar dengan segala sesuatu yang
berbahaya terhadap bayi yang akan dilahirkan (termasuk di dalamnya
sinar x, radiasi, beberapa obt-obatan, alkohol, infeksi).
5. Wanita yang berusia di atas 35 tahun.
6. Wanita yang berkepentingan untuk mendapatkan diagnosis prenatal
7. Wanita yang sebelumnya sudah diberitahukan bahwa kehamilannya
kemungkinan memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi atau cacat
lahir berdasarkan hasil USG atau pemeriksaan darah.
Yang lainnya yang diuntungkan dari konseling genetik ini adalah :
a. Mereka yang memiliki riwayat keturunan kanker dan ingin mengetahui
risiko dari perkembangan kanker tersebut dan cara untuk mengurangi
risiko.
b. Mereka yang mengalami gangguan perkembangan seksual sekunder.
Pada konseling genetik, konselor menanyakan individu atau
pasangan beberapa pertanyaan tentang riwayat keluarga dan riwayat
medis. Ia juga menjelaskan pemeriksaan-pemeriksaan yang dapat
mengidentifikasi beberapa permasalahan ( prenatal atau pemeriksaan
darah). Konselor menjelaskan bagaimana proses terjadinya kelainan
tersebut, ia juga membicarakan tentang risiko penurunan kondisi tersebut
pada anak. Pemeriksaan fisik oleh medical genetic menjadi bagian dari
kegiatan konseling genetic. Ahli genetik ini bisa menyarankan beberapa
tes untuk membantu dalam menegakkan diagnosis.
C. Proses Konseling Genetika
Selama konsultasi :
6
Riwayat kesehatan keluarga dikumpulkan untuk memberikan informasi
tentang kesehatan anggota keluarga, membuat diagnosis dari kondisi
genetic, atau dipastikan pada saat kehamilan, setelah persalinan, masa
anak-anak, atau dalam kehidupan lanjut setelah itu. Diagnosis dibuat,
berdasarkan dari hasil pemerriksaan biokimia atau genetic. Diagnosis yang
dibuat ini bisa juga berarti bahwa anggota keluarga yang lain juga bisa
mengalami resiko yang sama.
Berikut ini adalah hal-hal yang dilakukab oleh seorang konselor dalam
melakukan konseling terhadap kelurga yang bermasalah :
1. Memperkirakan resiko pada aggota keluarga yang lain, atau anak
berikutnya, yang akan terpengaruh oleh kondisi. Bagaimanapun mereka
harus diyakinkan untuk mengikuti konseling genetic dalam menemukan
keadaan-keadaan yang sepertinya tidak terjadi dalam keluarga mereka.
2. Mendiskusikan dampak dan pengaruh yang mungkin terjadi pada
individu atau keluarga dalam suasana yang mendukung. Informasi
verbal dan tertulis mengenai kondisi mereka diberikan untuk membantu
mereka dalam menanggapi beberapa isu yang mungkin muncul dari
diagnosis yang telah dibuat tentang kondisi genetik.
3. Mendiskusi bila terdapat pemeriksaan prenatal yang sesuai dan pilihan-
pilihan lainnya untuk memastikan bahwa keputusan yang dibuat
tersebut berdasarkan data dasar.
Beberapa kondisi genetik dapat dibuat sebelum bayi lahir:
a. Jika kondisi genetik ini diidentifikasi melalui diagnosis prenatal,
konseling genetik menjadi sarana yang menyediakan informasi
langsung dan dengan demikian keputusan dapat dibuat sehubungan
dengan kelanjutan kehamilan.
b. Pada mereka yang telah terpapar zat teratogenik (kimia, obat-obatan,
radiasi, medikasi atau gen lingkungan lainnya yang dapat
7
menimbulkan cacat lahir). Konseling genetic memberikan
kesempatan untuk memperoleh informasi dan dukungan.
4. Mendiskusikan dan menyusun pemeriksaan genetik pada mereka yang
karir, yang diprediksikan dan mereka yang belum memperlihatkan
gejala.
D. Konselor Genetika
Yang memberikan konseling genetic :
Konseling genetik diberikan oleh tim profesional multidisiplin yang
termasuk di dalamnya :
1. Ahli genetik klinik dan spesialis medis lainnya dengan keahlian dalam
hal-hal yang berkaitan dengan genetic di bidang mereka seperti : ahli
onkologi dan ahli saraf.
2. Konselor genetic yaitu mereka yang telah menyelesaikan pendidikan
kesehatan professional dengan pelatihan khusus dan diberi sertifikat
oleh HGSA (Human Genetic Sosiety Australia).
3. Pekerja social yang memiliki ketertarikan terhadap genetic, bekerja
sangat dekat dengan klinik genetik, konselor genetik dan kelompok-
kelompok yang mendukungnya.
Ada beberapa alasan kenapa konseling genetik diperlukan :
1. Bila ada suatu kondisi dalam keluarga dan individu yang bersangkutan
yang mana mereka atau anak mereka akan mengalami perkembangan
kondisi.
2. Sebelum anak mengalami masalah serius dalam pertumbuhan,
perkembangan atau kesehatan.
8
3. Satu atau lebih anggota keluarga (hubungan darah yang tidak
berhubungan dengan perkawinan). Memiliki cirri-ciri yang tidak biasa,
atau masalah kesehatan yang serius.
4. Wanita yang berada pada usia pertengahan 30 atau lebih dan yang
merencanakan kehamilan atau mereka yang telah siap untuk hamil.
5. Saat suatu pasangan memiliki hubungan darah.
6. Individu atau pasangan mereka berhubungan dengan kondisi ini dan
akan menrunkan pada keturunannya.
7. Ketika abnormalitas fetus sudah terdeteksi selama kehamilan.
8. Jika terpapar dengan lingkungan yang bisa menyebabkan cacat lahir
seperti : obat-obatan, kimia, medikasi, radiasi.
Beberapa hal penting yang khususnya disampaikan oleh konseling genetic
jika disertai oleh factor-faktor resiko yang diterapkan pada anda:
1. Sebuah skrining tes kehamilan standar, seperti tes Alpha Fetoprotein,
yang mendapatkan hasil yang tidak normal.
2. Hasil amniosentesis yang tidak diharapkan (seperti kelainan kromosom
dalam kehamilan)
3. Orang tua/ keluarga dekat yang mewarisi penyakit atau cacat lahir.
4. Orang tua yang memiliki anak dengan cacat lahir atau gangguan
genetic.
5. Ibu yang mengalami 2 atau lebih keguguran atau bayi lahir mati.
6. Ibu yang berusia 35 tahun atau lebih ketika melahirkan.
7. Kesempatan memiliki anak dengan Down Syndrome meningkat pada
ibu dengan usia: Seorang wanita mengalami 1 dari 350 kehamilan anak
dengan Down Syndrome pada usia 35 tahun, 1 dalam 110 kehamilan
pada usia 40 tahun, dan 1 dalam 30 pada kehamilan dengan usia 45
tahun.
8. Anda yang berhubungan dengan kelainan genetic frekuensi kejadian
dalam etnik tertentu atau kelompok ras. Contoh, pasangan keturunan
Africa mempunyai resikoo tinggi memiliki anak dengan anemia bulan
9
sabit; pasangan dari Eropa Jewish (Ashekenazi) bagian timur atau
tengah, Cajun, or keturunan Irlandia memungkinkan sebagai carrier
penyakit Tai-Sachs; dan pasangan Italia, Yunani, atau keturunan Timur
Tengah dapat membawa gen Thalasemia, gangguan sel darah merah.
Setelah Konseling:
Genetik konselor dapat membantu anda memahami masalah anda dan
memberikan anjuran-anjuran langsung kepada anda, anda beserta keluarga
akan memutuskan apa yang akan dilakukan selanjutnya.
Jika anda telah mendapatkan informasi tentang konsepsi bahwa anda atau
pasangan berisiko tinggi untuk memiliki anak dengan kecacatan yang
parah/ fatal pilihan anda adalah:
1. Diagnosis preimplantasi ; saat sel telur telah dibuahi dalam uterus
dilakukan tes untuk menilai kecacatan pada fase blastosis dan hanya
blastosis yang tidak terpengaruh yang ditanamkan di uterus untuk
menghasilkan kehamilan.
2. Menggunakan donor sperma atau donor sel telur
3. Adopsi
Jika anda mendapatkan diagnosis kecacatan yang fatal setelah konsepsi
berikut ini adalah piilihan-pilihan yang dapat anda lakukan:
1. Menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan saat anda memiliki bayi.
2. Pembedahan pada fetal untuk memperbaiki kecacatan sebelum
dilahirkan. (Pembedahan ini hanya dapat digunakan untuk mengatasi
beberapa kecacatan, seperti : spina bifida, atau hernia diafragma
congenital).
3. Mengakhiri kehamilan.
10
E. Pasien
Semua orang dapat mencari konseling genetik untuk kondisi mereka
mungkin telahmewarisi dari orangtua biologis mereka. Seorang wanita
mungkin dirujuk untuk konseling genetik jika hamil dan menjalani tes
kehamilan atau penyaringan. Konselor Genetika mendidik pasien tentang
pilihan pengujian mereka dan beritahukan mereka hasilnya. Jika tes
skrining pralahir atau tidak normal, konselor genetik mengevaluasi risiko
kehamilan yang terkenadampak, mendidik pasien tentang risiko dan
menginformasikan pasien pilihan mereka.
Seseorang juga mungkin mengalami konseling genetika setelah kelahiran
anak dengankondisi genetik. Dalam hal ini, konselor genetik untuk
menjelaskan kondisi pasien bersamadengan risiko kekambuhan pada anak-
anak masa depan. Dalam semua kasus sejarah keluargayang positif untuk
kondisi, konselor genetik dapat mengevaluasi risiko, kambuh dan
menjelaskankondisi itu sendiri.
1. Mereka yang memiliki, atau prihatin bahwa mereka mungkin, suatu
gangguan mewarisiatau cacat lahir
2. Wanita yang sedang hamil atau berencana untuk menjadi setelah umur
35
3. Pasangan yang sudah memiliki anak dengan keterbelakangan mental,
gangguan mewarisiatau cacat lahir.
4. Pasangan yang bayi menderita penyakit genetik didiagnosis dengan
rutin pemeriksaan barulahir.
5. Perempuan yang memiliki bayi yang meninggal pada masa bayi atau
tiga atau lebihkeguguran .
6. Orang khawatir bahwa pekerjaan mereka, gaya hidup atau sejarah
medis mungkin resiko bagi hasil dari kehamilan. Penyebab umum yang
menjadi perhatian meliputi pemaparanterhadap radiasi, obat , obat-
obatan terlarang , bahan kimia atau infeksi
11
7. Pasangan yang ingin menguji atau lebih informasi tentang kondisi
genetik yang seringterjadi dalam kelompok etnis mereka.
8. Pasangan yang adalah saudara sepupu atau kerabat dekat darah.
9. Wanita hamil yang USG pemeriksaan atau tes darah menunjukkan
bahwa kehamilanmereka mungkin pada peningkatan risiko komplikasi
tertentu atau cacat lahir.
F. Konseling Genetika Sebelum Kehamilan
Kehamilan adalah proses dimana sperma menembus ovum sehingga
terjadinya konsepsi dan fertilasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan), dihitung dari pertama
haid terakhir. Kehamilan paling ideal bagi seorang wanita adalah saat
usianya berada pada rentang 20-35 tahun. Wanita yang hamil pada usia di
bawah 20 tahun atau di atas 35 tahun memiliki risiko tinggi seperti
perceraian, kematian pada anak, dan abortus spontan.
1. Penyakit yang berdampak Negatif pada Kehamilan
Tes kesehatan sebelum kehamilan (pre-pregnancy checkup) adalah
keputusan tepat yang dapat Ibu lakukan sebelum merencanakan
kehamilan. Hal ini dapat membantu mengurangi risiko masalah yang
mungkin timbul dan mengganggu kondisi calon Ibu selama masa
kehamilan. Pada dasarnya ada beberapa penyakit yang mempunyai
dampak negatif terhadap kehamilan. Diantaranya adalah:
a. Asma
b. Penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, HIV, atau
AIDS
c. Kelainan darah seperti hemoglobinopati atau hiperfenilalaninemia
d. Kanker
e. Depresi
f. Diabetes
g. Epilepsi
h. Penyakit jantung
12
i. Tekanan darah tinggi
j. Penyakit ginjal
k. Gangguan tiroid, dsb
Namun, jika Ibu memiliki salah satu penyakit di atas, itu bukan berarti
Ibu dilarang atau bahkan tidak mungkin hamil. Semuanya masih
mungkin, hanya saja kehamilan ibu termasuk berisiko, sehingga
membutuhkan pengawasan yang lebih ketat.
Selain pemeriksaan kesehatan, konseling genetika antara Ibu dan
pasangan adalah ide yang baik. Melalui pemeriksaan ini, bisa diketahui
faktor-faktor genetika yang Ibu dan pasangan miliki dan bisa
diturunkan kepada calon bayi. Dan sebaiknya, konseling genetik
dijalani jika Ibu memiliki beberapa riwayat genetik berikut ini:
a. Ada penyakit yang telah diketahui diwariskan / diturunkan dalam
keluarga besar
b. Pernah mengalami tiga kali keguguran atau bayi meninggal dalam
kandungan
c. Sudah memiliki anak dengan keterbelakangan mental, penyakit
yang diwariskan,
d. atau memiliki kelainan / cacat saat lahir.
e. Berusia di atas 35 tahun
f. Berasal dari etnis tertentu yang memiliki riwayat penyakit
keturunan yang lebih besar dibandingkan etnis lain.
2. Macam-macam tes sebelum Kehamilan
a. Pemeriksaan darah rutin
Yang diperiksa meliputi kadar hemoglobin, hematokrit, sel darah
putih (leukosit) dan faktor pembekuan darah (trombosit). Lewat
pemeriksaan ini dapat diketahui apakah Anda mengalami anemia,
infeksi, atau ganguan faktor pembekuan darah.
b. Golongan darah dan Rhesus
13
Setiap orang terlahir dengan golongan darah (A,B, AB, atau O) dan
faktor Rhesus (+) atau (-). Sekitar 90% perempuan Asian memiliki
Rhesus (+). Masalah akan timbul bila ibu memiliki Rhesus (-) dan
ayah memiliki Rhesus (+), sementara si janin memiliki Rhesus (+).
Janin Rhesus (+) pada ibu Rhesus (-) akan menimbulkan
inkompatibilitas Rhesus yang bisa mengakibatkan kematian pada
janin. Dengan mengatahui Rhesus sebelum hamil, dokter Anda
dapat segera mengatasinya.
c. Hepatitis B (HBsAg)
Hepatitis B merupakan penyakit yang ditularkan melalui darah dan
kontak seksual. Bisa HBsAg Anda (-), Anda dapat menjalankan
vaksinasi yang diberikan 3x sebelum Anda hamil. Penyuntikan
dilakukan 3 kali untuk memastikan kadar antibodi yang terbentuk
cukup dan bertahan seumur hidup. Sedangkan bila HBsAg Anda
(+), Anda tidak boleh malakukan vaksinasi tetapi bayi Anda harus
segara divaksinasi setelah lahir.
d. TORCH
Singkatan dari Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes
Simplex Virus. Infeksi TORCH sebaiknya diketahui sebelum Anda
memutuskan memiliki anak, karena infeksi saat kehamilan dapat
menyebabkan keguguran, bayi lahir prematur, atau bahkan kelainan
bawaan pada bayi.
e. Gula darah
Periksa gula darah dilakukan sewaktu puasa dan tidak puasa.
Kedua pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa apakah Anda
mengidap diabetes mellitus, atau setidaknya memiliki kelainan
yang dapat berkembang menjadi diabetes mellitus, seperti
intoleransi glukosa.
f. VDRL
Pemeriksaan VDRL (Veneral Diseases Research Laboratory)
merupakan screening untuk sifilis, penyakit kelamin yang
14
ditularkan melalui hubungan seksual. Janin yang terinfeksi dapat
mengalami gejalanya saat lahir atau beberapa bulan setelah lahir.
Gejalanya berupa pembesaran hati dan limpa, kuning, anemia, lesi
kulit, pembesaran kelenjar getah bening dan gangguan sistem saraf.
Pengobatan terhadap sifilis sebelum kehamilan bisa mencegah bayi
terkena kongenital.
g. Urinalisis lengkap
Pemeriksaan urin berguna untuk mengetahui infeksi saluran kemih
dan adanya darah, protein, dilirubin atau gula dana urin yang
menunjukkan adanya penyakit tententu.
h. Analisa kromosom
Perlu dilakukan terutama bila ada riwayat di keluarga Anda atau
pasangan yang mengalami kecacatan secara genetika, seperti down
syndrome, thalassemia dan hemofilia. Untuk mengetahuinya, Anda
dan pasangan bisa memeriksakan sample darah masing-masing di
laboratorium khusu genetika (di Jakarta terdapat Lembaga
Genetika eijckman).
3. Manfaat Tes Kehamilan Sebelum Hamil
Tes kesehatan sebelum kehamilan berguna untuk memastikan
tubuh sang ibu agar bisa menjadi media yang sehat untuk pertumbuhan
janin yang optimal. Mempersiapkan kehamilan itu ibarat membangun
rumah, harus ada denah, bahan bangunan, semen, kayu, serta finishing
yang baik agar hasilnya indah. Sama dengan kehamilan, perlu
dipersiapkan sel telur dan sperma, serta perawatan yang baik agar janin
berkembang optimal. Pemeriksaan ini harus dilakukan jauh-jauh hari.
Bahkan, sebaiknya sekitar enam bulan sebelum menikah.
G. Masalah Kejiwaan yang Timbul pada Anak dengan Genetika
Abnormal
Genetika abnormal pada penderita hemofilia adalah sebagai berikut :
1. Masa Bayi
15
Apabila seorang bayi dengan hemofilia lahir, ia tidak ada bedanya
dengan bayi-bayi mungil yang lain. Ia tumbuh kembang seperti bayi-
bayi yang lain. Adanya riwayat keluarga dengan hemofilia, membuat
perilaku orangtua akan dipengaruhi oleh pengalaman keluarga tersebut
dalam mengasuh bayinya. Jika terdapat pengalaman buruk seperti
riwayat perdarahan yang menakutkan, tindakan operasi yang gagal atau
adanyakematian muda usia, biasanya orangtua akan lebih cemas
menghadapikondisi bayinya. Hal ini dapat berdampak pada pola asuh
mereka, yangdapat menjadi overprotektif dan permisif. Kondisi ini
dapat berkembangmenjadi pola asuh yang negatif dengan segala
dampak psikologisnya.
2. Masa Toddler dan pra-sekolah
Mengamati seorang anak usia toddler mengeksplorasi
dunianyamemberikan kebahagiaan tersendiri. Mereka menjelajahi
semua yangbisa dilakukan, walau berbahaya sekalipun. Hal seperti ini
juga dilakukanoleh para toddler dengan hemofilia. Mereka
membutuhkan stimulus darieksplorasinya ke dunia sekitar untuk dapat
berkembang normal. Danmereka membutuhkan stimulus di lingkungan
yang aman dan penuhkasih, yang berarti sebuah keluarga tanpa rasa
cemas. Anak selalu pekaterhadap sekitarnya, sehingga apabila kedua
orantuanya takutmenghadapi hemofilia, ia juga akan tumbuh dengan
rasa takut juga.Kecelakaan dapat menimpa siapa saja, termasik para
toddlers yangsedang dalam fase senang menjelajah dunia sekitanya.
Keadaan ini akanmemicu rasa kuatir yang berlebihan dari orangtuanya,
mereka akanberusaha mencegah gerakan yang dianggap dapat
membahayakan, misal jatuh karena dikuatirkan akan menimbulkan
perasaan cemas yangberlebihan pada anak dan kurangnya rasa percaya
diri dalam menghadapihal-hal baru di kemudian hari. Juga perasaan
terisolasi, loneliness akantimbul.
3. Masa Usia Sekolah
16
Masa ini merupakan masa yang menyenangkan bagi semua
anak,termasuk anak dengan hemofilia. Hari-hari pertama masuk
sekolamerupakan saat-saat yang diharapkan karena anak-anak ini akan
mempunyai banyak kesempatan untuk dapat bermain dan
bergabungdengan teman-temannya. Bila sebelumnya mereka telah
melalui pra-sekolah, biasanya orangtua akan lebih dapat menyingkirkan
perasaancemasnya ketika harus meninggalkan anaknya diasuh /
dibawahpengawasan orang lain / guru. Orangtua biasanya telah
membekalianaknya dengan berbagai informasi tentang keadaannya dan
kepada siapaharus dihubungi bila terjadi perdarahan / kecelakaan dan
sebagainya.Anak akan tumbuh kembang dengan penuh rasa percaya diri
dan dapatmengatasi permasalahannya dengan mandiri.Sebaliknya bila
orangtua tidak memberinya kepercayaan dan penuhdengan rasa cemas
menghadapi masalah yang mungkin akan timbul,seperti kemungkinan
anak akan jatuh dan mengalami perdarahan sewaktubermain dengan
teman –temannya di sekolah, akan memicuketegangandalam
hubungannya dengan anak dan membuat merekasemakin overprotektif.
Anak tidak bebas lagi bermain, dengan segalapencegahan yang
diberikan seperti memberi perlindungan dapa sendi-lutut dengan
balutan yang menghambat kebebasan anak dalam bergerak dan
sebagainya. Anak yang tumbuh kembang dengan kondisi seperti ini,ia
tidak mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan tumbuh sebagaianak
yang selalu tergantung kepada orang lain. Dengan dasar
kepribadianseperti ini ia akan tumbuh kembang sebagai anak yang labil
emosinya,mudah tersinggung, marah, cemas dan depresi walaupun
stressor yangada hanya ringan.
4. Masa Remaja
Merupakan masa yang paling indah untuk dikenang disbandingmasa
yang lain sepanjang hidup manusia. Kelompok umur ini
merasakankemampuan diri yang besar dan dapat melakukan semua hal
yang merekainginkan. Walau kenyataanya tidak seperti itu, karena
17
secara finansial, juga secara emosional masih ada ketergantungan yang
besar kepada orangtuanya. Namun dengan kepercayaan diri yang tinggi
mereka akantumbuh menjadi manusia dewasa yang mandiri dan mampu
beradaptasidengan berbagai stressor yang ada.Walaupun ia seorang
anak dengan hemofilia, bila dasarpengasuhan orangtuanya baik, ia
dapat tumbuh kembang seperti anak remaja yang lain. Sebaliknya pada
anak dengan hemofilia, denganorangtua yang overprotektif dan selalu
cemas, mereka akan tumbuhdengan perasaan dan pola pokir yang
negatif, selalu merasa diri lebih rendah dibanding anak lain (“minder”),
tidak ada rasa percaya diri,cemas, depresi bahkan rasa putus asa
menghadapi masa depannya seringmuncul. Yang paling mudah
terdeteksi adalah prestasi belajarnya yang menurun, bahkan sampai
drop out dari sekolah. Pergaulan yang kurangmembuatnya terisolasi
dari peer group-nya.
5. Masa Dewasa
Masa dewasa merupakan akhir dari pembentukan kepribadian yangtelah
dimulai sejak manusia lahir. Pengembangan karier akan dimulai diawal
masa ini. Orang dengan kepribadian kuat akan dapat mengatasi
danberadaptasi dengan berbagai stressor dengan baik. Mereka
akanmenemukan lingkungan teman dan membentuk keluarga baru.
Orangdengan hemofilia yang tumbuh dalam lingkungan yang aman
tapisuportif, akan dapat mengembangkan kepribadiannya dengan
optimalseperti orang lain yang tidak memiliki gangguan kronis.Namun
pada mereka dasar perkembangannya tidak baik, akantampak berbagai
masalah dalam kehidupan emosi, social dan kariernya.Kemungkinan
timbulnya berbagai permasalahan kejiwaan dapat timbul,yang bila tidak
segera teratasi akan dapat berdampak pada kualitaskehidupan jangka
panjangnya (quality of life)
H. Amniosintesis
18
Amniosentesis, pertama dilakukan pada tahun 1967, adalah
prosedur yang dilakukan oleh dokter kandungan untuk membantu
mengidentifikasi dan genetik kelainan kromosom yang dapat hadir dalam
janin. Janin ini dikelilingi oleh cairan ketuban dalam kantung ketuban
dalam rahimibu. Terapung dalam cairan ketuban adalah sel yang telah
dibersihkan kulit bayi, usus dansaluran kemih. Masing-masing sel berisi
satu set lengkap kromosom janin. Dalam rangkamengumpulkan sel-sel
untuk amniosentesis, panjang, jarum tipis dimasukkan melalui perut ibu
dan satu atau dua sendok makan cairan ketuban akan dihapus. The fetal
cells are removed fromthe fluid and cultured in the laboratory. Sel-sel
janin dikeluarkan dari cairan dan dibudidayakandi laboratorium. Sel
diperlakukan dengan suatu bahan kimia yang menghentikan proses
pembelahan sel, diikuti dengan pengobatan dengan larutan hipotonik yang
menyebabkan sel membengkak. Sel-sel bengkak kemudian patah terbuka,
sering dengan menjadi jatuh dalam satu tetes cairan ke slide kaca. Analisis
mikroskopis slide akan menunjukkan kromosom yang telah dikeluarkan
dari sel. Kromosom kemudian dapat dihitung dan dianalisa untuk
memberikan genetika "snapshot" dari janin yang berkembang.
19
I. Contoh Genogram Pewarisan Gen Dominan
Ayah menderita ibu normal
Dn nn
Dn nn Dn nn
Anak: menderita normal menderita normal
Tranmisi factor keturunan dominan
D : Gen pembawa sifat dominan
Apabila satu dari orang tua membawa sifat gen dominan untuk suatu
penyakit maka kemungkinan 50 % keturunanya membaa kelainan walaupn
penyakit mungkin tidak atau belum menunjukan gejala pada saat bayi
20
dilahirkan, sedangkan yang 50% lagi tidak membawa gen abnormal,jadi
bebas dari penyakit
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Konseling genetik adalah sebagai upaya pencegahan timbulnya
penyakit, cacat, ataukeadaan lain yang tidak diinginkan pada bayi yang
akan dilahirkan.
2. Konseling genetik ini dapat dilakukan dengan menelusuri riwayat
pasangan akan adanya penyakit yang pernah diderita, penyakit bawaan
dalam keluarga, paparanradiasi/kimia/obat-obatan yang beresiko, dll.
3. Konselor genetik bekerja sebagai anggota tim perawatan kesehatan dan
bertindak sebagai advokat pasien serta sumber daya genetik untuk
dokter. Konselor genetik memberikan informasi dan dukungan bagi
keluarga yang memiliki anggota dengan cacatkelahiran atau kelainan
genetik, dan untuk keluarga yang mungkin beresiko untuk berbagai
kondisi yang diwarisi.
4. Amniosentesis adalah prosedur yang dilakukan oleh dokter kandungan
untuk membantu mengidentifikasi dan genetik kelainan kromosom
yang dapat hadir dalam janin.
B. Saran
Periksakan kesehatan anda ke puskemas terdekat atau ke rumah sakit.
Pentingnya kesehatan dalam hidup ini, karena untuk hidup sehat kita harus
21
bersusah payah meraihnya. Oleh karena itu,selagi kita sehat jaga lah
rohani dan jasmani kita.
22