Ikterus

72
Embriologi Hati dan Kandung Empedu

description

ikterus

Transcript of Ikterus

Embriologi Hati dan Kandung Empedu

Embriologi Hati dan Kandung EmpeduEmbriologi hatiHati terbentuk dari lapisan mesoderm.Primodum hati tampak pada minggu ke 3 divertikulum hepatis / tunas hatiEpitel endoderm proliferasi nembus septum transversum (lempeng mesoderm anatara rongga perikardium dan tangkai kantung kuning telur) hub divertikulum hepatis dan usus depan menyempit sal.empedu muncul tonjolan kantung empedu dan duktus sistikusEpitel korda hati saling berbelit dengan vena vitelina dan vena umbilikalis sinusoid hati

Korda hati berdiferensiasi parenkim

Mesoderm septum transversum sel hemopoetik, sel kupferr, sel jaringan penyambung

Kelainan Perkembangan Embriologi Hati dan Saluran EmpeduDuktus hepatikus asesoriusDuplikasi kandung empeduAtresia saluran empedu ekstrahepatik (ASEH)Atresia dan hipoplasia saluran empedu intrahepatik

Kelenjar yang terbesar dalam tubuh manusiaBeratnya 1200 1600 gramDibungkus oleh jaringan ikat (Glissons Capsule)Tereletak di hipochondrium kanan dan epigastrium, dan melebar ke hipokondrium kiri Hepar mempunyai dua facies (permukaan) yaitu1. Facies diaphragmatika2. Facies visceralis (inferior)

ANATOMI77Fungsi utama heparProduksi dan sekresi empedu ke dalam saluran cernaMetabolisme lemak, karbohidrat, dan proteinFilter darah terhadap kuman ataupun zat toksik88Ligamentum falciforme : membagi hepar menjadi lobus kanan dan kiriTerdapat lobus quadratus dan lobus caudatus dibagian lobus kiriLetak hepar Iga 5 di sebelah linea medioclavicularis kanan, sela iga 5 pada linea medioclavicularis kiriYang memfiksasi hepar adalah perlekatannya dengan diafragma melalui lig falciforme, vena cava inf, serta tekanan intraabdominalis99

Perdarahan hepar30% dari arteri hepatica dan 70%dari vana porta hepatis. Darah dari vena hepatis kemudian masuk ke dalam vena cava inferiorSaluran limfe Nodi lymphatici hepatici -> nodi lymphatici coeliaciSaluran eksresi heparEmpedu canaliculi ductus hepaticus interlobularis ductus hepatikus sinister & dexter dutus hepaticus komunis + ductus sistikus ductus choledohus. Persarafan heparN. simpatikus : dari ganglion seliakus, berjalan bersama pembuluh darah pada lig. hepatogastrika dan masuk porta hepatis N. Vagus : dari trunkus sinistra yang mencapai porta hepatis menyusuri kurvatura minor gaster dalam omentum.1111BILE DUCT

GALL BLADER

HISTOLOGI

Arsitektur hati: sinusoidal & lateral domain (mengarah ke kanalikuli)Empedu: hepatosit kanalikuli sal. Hering ductus biliaris (dari central perifer)Darah: sinusoid v. centralis v. sublobaris v. hepatica VCI (perifer sentral)

Sinusoid sel kupffer penegluaran bakteri & eritrosit usangBagianKarakteristikHeparSel hepar- Bentuk besar, poligonal, berhub dalam columna cellular, 1-2 nukleus- Sitoplasma eosinofilia, bergranula, bervakuol dg mitokondria, mikrovili, glikogen, lipid, protein, pigmen lipofuchsinSinusoid- Sel endotel: inti berwarna tua, gepeng, sitoplasma sedikit- Sel kupffer: ukuran lebih besar, inti ovoid, kromatin pucat, cabang sitoplasma, bergranulerSegitiga kiernannV. FeleaTunica mucosaEpitel selapis torak, sinus rokistansky aschoff, (-)tunica muscularis mukosaTunica muscularisTidak beraturan (longitudinal, oblique, sirkuler*) jar. Ikat antar otot polos banyak serat elastin perimuskular jar ikat fibrosa yg berhub lgs dg heparTunica serosa- jar. Ikat dg mesotelPankreasSel asinus lebih kecil & bulat dari parotisDuktus interkalaris panjang kubus rendah ~ selapis gepengDuktus ekskretorius kubus ~ torak rendah (+) sel gobletPulau langerhans (endokrin)17FISIOLOGI HEPAR DAN SISTEM BILIARIS

Enzim: proteolitik (tripsinogen, kimotripsinogen, prokarboksipeptidase), amilase, & lipase. Tripsinogen tripsin oleh enterokinase (pada lumen duodenum) inh tripsin

Amilase (polisakarida disakardida), lipase (3gliserida monogliserida & FFA)NaHCO3 netralisasi kimus cegah kerusakan, pH optimal enzim pankreas (netral~basa)

Empedu = Organik (garam empedu, kolestrol, lesitin, bilirubin) dari hepatositanorganik (air, NaHCO3, garam anorganik) dari sel duktus

Siklus Enterohepatik =Setelah selesai abs dg mek. Transportasi aktif khusus pada ileum terminal v. porta hepatika hati re-sekresi

5% empedu lolos tinja

Kandung Empedu = Sekresi empedu terus menerus disimpan transportasi aktif garam diikuti air pekat 5-10x lipat CCK kontraksi v.felea & relaksasi sphincter oddi

FUNGSI HATIMempertahankan kadar gula darah dengan jalan membentuk dan menyimpan glikogen.Tempat sintesis dan oksidasi lemak.Membentuk ureumMenyimpan vit A,C,D,E,K dan Riboflavin.Tempat pembentukan darah terutama pada masa neonatusSebagai tempat cadangan penyimpanan besiPenawar racun.FUNGSI HATIMetabolismeFungsiM. KarbohidratMenyimpan glikogen, mengubah galaktosa & fruktosa glukosa, glukoneogenesisM. lemakOksidasi beta asam lemak yang sangat cepat dan pembentukan asam asetoasetatPembentukan lipoprotein, kolesterol, fosfolipidPengubahan karbohidrat dan protein lemakM. ProteinDeaminasi asam aminoPembentukan ureum untuk mengeluarkan amonia dari cairan tubuhPembentukan plasma proteinIntrakonversi di antara asam amino yang berbeda dan ikatan yang penting lainnya untuk proses metabolisme tubuhM. LainPenyimpanan vitamin & besiMETABOLISME BILIRUBIN

Bentuk Bilirubin: Bilirubin bebas (dapat menembus membran sel dapat menyebabkan kernicterus

Unconjugated bilirubin albumin

conjugated bilirubin (11nya fraksi yg ada di urine)

delta fraction (bilirubin yg berikatan kovalen dg albumin) ada di serum ketika ekskresi conjugated bilirubin terganggu

UDP Glukosa UDP Asam glukuronida UDP Asam glukuronat+ Bilirubin Bilirubin monoglukuronida + UDP UDP Asam glukuronat+ Bilirubin Monoglukuronida Bilirubin diglukuronida + UDPUDP-glukosa dehidrogenaseUDP-glukuronosil transferaseUDP-glukuronosil transferase2NAD+2NADH + 2H+Konjugasi Bilirubin:Uptake bilirubin: didalam hati albumin-bilirubin dilepas o/ permukaan sinusoid hepatositBilirubin + 2UDP glukuronida bilirubin diglukuronida (terkonjugasi)UDP glukuronic acid sbg donor glukuronosilAktivitas UDP glukuronil transferase dirangsang phenobarbitalBilirubin konjugasiBilirubin + uronatUrobilinogen/sterkobilinogen urin: 0-4 mg/hari(biasanya dalam keadaan produksi >>, atau ada pny hati yg mengganggu siklus)

feses: 40-200 mg/hari

sirkulasi urobilinogen intrahepatikMetabolisme Bilirubin dalam Usus

Bilirubin terkonjugasi di ileum terminal & usus besar akan melepas glukuronida o.k enzim bakteri: glukuronidase

Selanjutnya oleh flora feses direduksi mjd: urobilinogen urobilin sterkobilinogen sterkobilin

Mukosa usus relatif tidak permeabel thd bilirubin terkonjugasi, tp permeabel thd bilirubin tak terkonjugasi & urobilinogen sebagian direabs (sirkulasi enterohepatik), namun sejumlah kecil urobilinogen masuk ke sirkulasi urine glukuronidaseBakteri ususPENINGKATAN BILIRUBINKelainan pada sel darah merah

Infeksi

Toksin yang berasal dari luar tubuh(obat-obatan) maupun yang berasal dari dalam tubuh (reaksi pada transfusi)HIPERBILIRUBINEMIADisebabkan oleh :Pembentukan bilirubin berlebihan

Penurunan ambilan bilirubin oleh sel sel hati

Gangguan konjugasi atau pengikatan protein intrasel

Gangguan sekresi bilirubin terkonjugasi ke dalam kanalikulus biliaris regurgitasi bilirubin glukuronida darah bilirubin terkonjugasi meningkat dalam plasma

Sumbatan duktus biliaris intra atau ekstrahepatik

Obstruksi duktus empedu ekstrahepatik :Atresia biliaris StrikturBatuKeganasan

Gangguan sirkulasi enterohepatik asam empedu :Fistula biliaris eksternaHiperkolesterolemiaKistik fibrosisSindrom usus halus terkontaminasi Jeratan asam empedu dalam lumen usus oleh :KolestiraminKation trivalenSerat

Malabsorbsi asam empedu

Ambilan tidak sempurna atau metabolisme intraseluler berubah Penyakit parenkim (hepatitis akut, sirosis)KolestasisIKTERUSDEFINISI & EPIDEMIOLOGIIkterus: warna kulit, sklera & membran mukosa menjadi kuning, akibat akumulasi bilirubin bebas atau terkonjugasi dalam darah atau kulitIkterus muncul bilirubin >= 2-3mg/dL (dewasa & anak); namun pada neonatus nilai >5mg/dL blm tt ikterusIkterus sering pada 1st wk (60% fullterm, 80% preterm)

KRAMERS RULEDerajatDaerah IkterusPerkiraan Kadar Bilirubin1Kepala & leher5,0 mg%2Sampai badan atas (di atas umbilikus)9,0 mg%3Sampai badan bawah (di bawah umbilikus) hingga tungkai atas (di atas lutut)11,4 mg/dl4Sampai lengan, tungkai bawah lutut12,4 mg/dl5Sampai telapak tangan dan kaki16,0 mg/dl

ETIOLOGI & PATOFISIOLOGIPembentukan bilirubin berlebihan (c/ an. Hemolitik, polisitemia, transfusi, imaturitas eritrosit, meningkatnya enterohepatik, infeksi)Penurunan ambilan bilirubin oleh sel hati(c/ defek genetik, prematuritas)Ggg konjugasi protein intraselOk berkurangnya aktivitas enzim (c/ geentik, hipoxia, infeksi, hypothermia, defisiensi thyroid)Ok ada blok / kompetitor untuk enzim (c/ obat atau bahan ttt yg membutuhkan konjugasi dg glukuronic acid)Ggg sekresi bilirubin terkonjugasiSumbatan duc. Biliaris intra atau ekstrahepatik1-3 bil. Bebas >Gambaran khas ikterus hemolitik, hepatoselular & obstruktifGambaran Hemolitik Hepatoselular Obstruktif Warna kulitKuning pucatOrange-kuning muda/tuaKuning-hijau muda/tuaWarna urineN (atau gelap dgn urobilin)Gelap (bilirubin direk)Gelap (bilirubin direk)Warna fesesN / gelap (lebih byk stercobilin)Pucat (lebih sedikit stercobilin)Warna dempul (tidak ada stercobilin)Pruritus Tidak adaTidak menetapBiasanya menetapBilirubin indirekBilirubin direkNBilirubin urineTidak adaUrobilinogen urineSedikit KLASIFIKASIBerdasarkan mekanisme:Ikterus prahepatik atau hemolitik: disebabkan oleh penguraian (hemolisis) berlebihan sel darah merah, sehingga hati menerima lebih banyak bilirubin daripada kemampuan hati mengekskresikannyaIkterus hepatik: terjadi jika hati sakit dan tidak mampu menangani beban normal bilirubinIkterus pascahepatik: atau obstruktif terjadi jika duktus biliaris tersumbat, misalnya oleh batu empedu, sehingga bilirubin tidak dapat dieliminasi melalui feses.Berdasarkan sifat:Ikterus fisiologis: Warna kuning timbul pada hari ke-2 dan menghilang pada hari ke-10Ikterus patologis: Ikterus timbul dalam 1x24 jam, atau menetap >10hari (fullterm), >14hr pada BBLR

Physiologic Jaundice (Ikterus Neonatorum)Physiologic jaundice:Serum bilirubin indirek: 1-3mg/dL, meningkat dg kecepatan rata < 5mg/dL/hr ikterus biasa terlihat pada hari ke 2 & 3 biasanya puncak pada hari ke 2-4 dg 5-6mg/dL, menurun 2 mg/dL pad hari ke 5-7Etio: pembongkaran masif eritrosit + keterbatasan fungsi konjugasi sementara6-7% fullterm > 12.9 mg/dL, 15mg/dL (biasanya ok ada fk risiko)

Faktor RisikoFaktor risiko indirect hyperbilirubinemia:Maternal diabetes, ras (chinese, japanese, korean, native american), prematur, obat2an (vit K, novobiocin), cephalohematoma, breast-feeding, saudara dg riwayat physiologic jaundiceFk risiko extreme hyperbilirubinemia:Riwayat keluarga dg neonatal jaundice, ASI eksklusif, cephalohematoma, ras asia, umur maternal > 25thnBalita2 tanpa fk risiko ini jarang > 12mg/dLIndirect hyperbilirubinemia menurun N (1mg/dL) setelah 10-14 hariMengukur hour-spesific bilirubin levels pada 24-72 jam pertama kehidupan dapat memprediksi kemungkinan exagerated physiologic jaundice

Bhutani Normogram utk menentukan apakah ps risiko >> utk exagerated hyperbilirubinemiaPengecualian: utk bayi yg memerlukan fototerapi pada hari pe1, bayi sakit, & mengalami sensitisasi ABO, dan dilakukan hanya utk bayi yg dg masa gestasi 36mgg, dan minimal BBL 2kgPathologic HyperbilirubinemiaIkterus & hiperbilirubinemia, dikatakan patologik apabila gambaran klinis, durasi, pola, & konsentrasi bilirubin berbeda secara signifikan apabila dibandingkan dg ikterus neonatorumSecara umum, sebuah kasus ikterus, perlu dicari penyebabnya apabila:Muncul pada 24-36 jam pertama kehidupankecepatan peningkatan bilirubin rata > 5mg/dL/24hrSerum bilirubin > 12mg/dL pada fullterm (t.u tanpa fk risiko) atau, 10-14mg/dL pada preterm infantIkterus persisten diatas 10-14hariBilirubin direk > 2mg/dLTanda lain: riwayat keluarga pny hemolytic, pucat, hepatosplenomegaly, kegagalan fototerapi, letargi, muntah, BB turun banyak, apnea, bradikardi, feses berwarna terang, urine gelap (+) bilirubin, tanda kernicterus, poor-feedingPemeriksaan utk menilai bayi dgn ikterus kolestatik neonatalPemeriksaan urinAnalisa asam amino urinKultur utk CMVUrobilinogen Pemeriksaan tinjaBilirubinDiferensial ekskresi J 131 rose bengalPemeriksaan radiologiSkintigrafi hepatikUSGSerial GI atasUsia tulangUji aspirasi duodenalUtk bilirubin / komponen empedu lainnyaPemeriksaan serumKoagulasiAFPEnzim: SGOT, SGPT, LDH, alkali fosfataseProfil asam empeduHbsAgReaksi koloidal serum: lipoprotein X, determinasi aktivitas -1 anti tripsinLain-lain: golongan darah org tua, kolesterol, uji Coomb, bilirubin direk & total, BUN.

FITUR DIAGNOSISDiagnosis Nature of van den bergh rxJaundice appearsJaundice disappearsPeak bilirubin (mg/dL)remarksPhysiologic Jaundice Full termindirect2-3 d4-5 d10-12Usually relates to degree of maturity Prematureindirect3-4 d7-9 d15Hyperbilirubinemia due to metabolic factors Full termMetabolic factors: hypoxia, respiratory distress, lack of carbohydrateIndirect2-3dVariable>12Hormonal influences: cretinism, hormones, gilbert syndrome prematureIndirect3-4dVariable>15Genetic: crigler-najler syndrome, gilbert syndromeDiagnosis Nature of van den bergh rxJaundice appearsJaundice disappearsPeak bilirubin (mg/dL)Remarks Hemolytic states & hematomaIndirectMay appear in 1st 24hrVariableUnlimitedErythroblastoriss: Rh, ABOCongenital hemolutic statesInfantile pyknocytosisDrugs: vitamin KEnclosed hemorrage - hematomaMixed hemolytic & hepatotoxic factorsIndirect & directMay appear in 1st 24hr

VariableUnlimitedInfection: bacterial sepsis, pyelonephritis, hepatitis, toxoplasmosis, cytomegalic inclusion disease, rubella, syphilis, drugs: vitamin KHepatocellular damageIndirect & directUsually 2-3d, may appear by 2nd weekVariableunlimitedBiliary atresia; paucity of bile ducts, familial cholestasis, galactosemia, hepatitis, & infectionPenegakan Diagnosis Ikterus Neonatorum Berdasarkan Waktu Kejadiannya Waktu Diagnosis banding Anjuran pemeriksaanHari ke 1Peny hemolitik (bilirubin indirek)Inkompatibilitas darah (Rh, ABO)Sferositosis Anemia hemolitik non sferositosisIkterus obstruktif (bilirubin direk)Hepatitis neonatusKadar bilirubin serum berkala, Hb, Ht, retikulosit, sediaan apus darahGol darah ibu / bayi, uji CoombUji tapis def enzimUji serologi Hari ke 2 5Kuning pada bayi prematurKuning fisiologikSepsis Darah ekstravaskularPolisitemiaSferositosis kongenitalHitung jenis darah lengkapUrin mikroskopik dan biakan urinPemeriksaan thd infeksi bakteriGol darah ibu / bayi,uji Coomb

Hari ke 5 10-Sepsis Kuning krn ASI Defisiensi G6PDHipotiroidismeGalaktosemiaObatUji fungsi tiroidUji tapis enzim G6PDGula dalam urinPemeriksaan thd sepsisHari ke 10 / >Atrsia biliarisHepatitis neonatalKista koledokusSepsisStenosis pilorikUrin mikroskopik & biakan urinUji serologikAlfa feto protein, alfa-1 antitripsinBiopsi hatiKolesistografiIKTERUS ASI Lebih sering terjadi pada bayi yang memperoleh ASI dibanding bayi yang memperoleh susu formula & Idiopatik Breast feeding jaundice (13%) unconjugated hyperbilirubinmia 1st wk of life & mgkn disebabkan oleh menurunnya asupan susu disertai dg dehidrasi & menurunnya asupan kaloriPemberian ASI lebih sering (>10/24hr), rooming in w/ night feeding, & tidak menggunakan suplementasi air atau 5% dextrose dapat mengurangi insidenMemberi air glukosa diatas pemberian ASI dikaitkan dg serum bilirubin yg tinggi, ok air glukosa < densitas kalori dibandingkan ASIIKTERUS ASI Breast Milk Jaundice Terjadi peningkatan bilirubin tak terkonjugasi (2%) biasanya setelah hari ke 7 max 10-30mg/dL pada mgg ke 2-3Apabila breastfeeding diteruskan, hyperbilirubinemia akan menurun bertahap namun tetap persisten 3-10mgg pada level lbh rendahApabila pemberian ASI dihentikan, bilirubin akan menurun cepat, N dalam bbrp hari (biasanya tidak akan kembali hyperbilirubinemia setinggi sblmnya apabila infant kembali diberi ASI)Ps dg masalah ini, biasanya tidak menunjukan gejala lain, namun msh mempunyai resiko kernicterusEtiologi msh blm jelas namun: pada beberapa kandungan susu, terdapat glucuronidasesusu yang mereka hasilkan mengandung lipase yang mungkin bertanggung jawab atas terjadinya ikterus.KEADAAN & PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN IKTERUSKOLESTASISDEFINISIPeningkatan bilirubin terkonjugasi didalam serum diatas 14hari kehidupan. Setiap ikterus yg berprogresi > 2mgg, dianjurkan utk melakukan evaluasi direct bilirubinBilirubin terkonjugasi > 1.5-2.0 mg/dl, atau melebihi 20% dari total bilirubinPATOGENESISHepatitis neonatal & atresia bilier (BA) mempunyai dasar penyebab yg sama tergantung bag. Yang diserang kelainan banyak di hepatosit bentuk hepatitis neonatal bila peradangan di sal. Empedu sklerosis penyempitan & akhirnya penyumbatan total BAHepatitis neonatal o.k:Terjadi inborn error pada metabolisme asam empedu dikaitkan akumulasi toxic primitive bile acids Mekanisme autoimun juga dikaitkan, namun belum jelas

ETIOLOGIExtrahepatikExtrahepatic biliary atresia, Choledochal cyst, Bile duct stenosis, Spontaneous perforation of the bile duct, Cholelithiasis, Inspissated bile/mucus plug, Extrinsic compression of the bile ductIntrahepatikIdiopatikinfeksi, cth: torch, bacterial sepsis (e.coli, listeriosis, s.aureus), HBV&HBC (jarang), echovirus, coxsackie, sifilis, tbGenetikmetabolikLainETIOLOGIDisorder(s)Example(s)GeneticPFIC I (Byler disease), PFIC2, PFIC 3, dubin johnson syndromeMetabolism DisordersCarbohydrateGalactosemia, fructosemia, Glycogen Storage Disease Type IVAmino acidTyrosinemia, HypermethioninemiaLipid Niemann-Pick disease, wolman disease, gaucher disease, cholestrol-ester storage diseaseBile acidIsomerase & reductase deficiency, zellweger syndromeMiscellanousAlpha-1 antitrypsin deficiency, cystic fibrosisNeonatal iron storage disease (NISD)Aagenaes syndromeNorth american indian cholestasisPenyakitKeteranganAlpha 1 antitripsin defisiensi bayi yang defisiensi alfa 1 antitripsin akan menyebabkan kolestasis, yang kemudian akan menjadi sirosis. Gejala klinis (1mgg kehidupan): ikterus, hepatomegali, tinja pucat Jaundice biasanya hilang 2-4moDubin Johnson Syndrome Penyakit ikterus obstruktif karena gangguan ekskresi pd tingkat sel. inborn error dlm metabolisme heme, yaitu katabolisme heme terganggu sehingga tidak dibentuk tetrapirol seperti biasa melainkan dipirol yg merupakan pigmen yg sukar diekskresikan oleh hati Gejala: ikterus ringan, menahun & hilang timbul, lemah, nyeri perut didaerah hati, hepatomegali, urin gelapByler Disease Abnormalitas struktural pada membran kanalikuli empedu Ps kolestasis, FTT, streatore, pruritus, gamma glutamil transpeptidase rendah, sirosis Tidak adanya fitur extrahepatik & bile duct paucityINTRAHEPATIC CHOLESTASISDEFINISI & KLASIFIKASIIstilah neonatal hepatitis sama dengan intrahepatic cholestasis, yg mempunyai beberapa bentuk:Idiopathic neonatal hepatitisDapat muncul secara sporadik maupun pola familial, merupakan penyakit dg penyebab tak diketahuiBentuk terbesar dari neonatal hepatitis (1/5000-10000)InfectionBentuk jarang dari neonatal hepatitisDisebabkan infeksi virus & non virus

Hepatitis Viral FiturHepatitis BHepatitis CMasa Inkubasi15-180 hari (rata-rata 60-90 hari)15-60 hari (puncak pd sekitar 50 hari).Cara transmisidarah atau produk darah (pemakai obat, mitraseksual)Maternal neonatalPenetrasi jaringan atau permukosa(-) fecal-oralDarah (predominan): IVDU & penetrasi jaringan, resepien produk darahTransmisi seksualMaternal neonatal(-) fecal-oralGejalaMirip HAV (demam, malaise, mual-muntah, anorexia) namun > parahJaundice 8wk setelah paparan, berlangsung 4mgAkut mirip infeksi hepatitis lain, namun > ringan & mendadak85% kronik, 20-30thn kemudian sirosis, gagal hati, atau CaDiagnosagejala dan hasil pemeriksaan darah terhadap fungsi hati. Pada pemeriksaan fisik, hati teraba lunak dan kadang agak membesar. Diagnosis pasti diperoleh jika pada pemeriksaan darah ditemukan protein virus atau antibodi terhadap virus hepatitis. DEFINISI & KLASIFIKASIIntrahepatic bile duct paucity (intrahepatic biliary atresia)Absen, atau adanya penurunan jumlah duc.biliaris interlobular pada triad portal, dengan cabang v.porta & arteri dalam jumlah normalGambaran PA: dapat menunjukan congenital bile duct absence, kegagalan sebagian dari perkembangan duc. Biliaris, atrofi progresif dari ductus, atau hilangnya ductus ok proses destruktif segmentalBiopsi & PA pada awal kehidupan proses inflamasi pada ductus dg residual reduction pada jumlah & diameter ductusIntrahepatic bile duct paucity sering dikaitkan dg keadaan lain / penyerta, cth: down syndrome, cystic fibrosis, alpha-1 deficiency, dll, namun alagile syndrome plg seringAlagile syndrome: bentuk muka berkarakteristik (dahi lebar, mata dalam melebar, hidung lurus-panjang, hipoplasia mandibula), kelainan KV (stenosis pulmonal, ToF), kelainan arkus vetebra & ginjal, ggg pertumbuhan & spermatogenesis ok defisiensi nutrienGEJALA & EVALUASI UMUM KOLESTASISWalaupun neonatal cholestasis dapat merupakan manifestasis awal dari sebuah kelainan, namun biasanya sulit menentukan etiologi berdasarkan hanya dari gejala klinikPs biasanya: ikterus, urin gelap, feses acholic, & hepatomegaliPd ps dg defek fungsi sintesis dari hati hypoprothrombinemia & kelainan perdarahanKolestasis pada neonatus selalu merupakan keadaan patologikIdentifikasi conjugated hyperbilirubinemia (>20% dari total bilirubin)Membedakan kolestasis neonatus dg penyebab intrahepatik, dengan extrahepatikEXTRAHEPATIC CHOLESTASISBatu EmpeduFiturKeteranganDefinisi Batu Empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau di dalam saluran empedu. Batu di dalam kandung empedu disebut kolelitiasis, sedangkan batu di dalam saluran empedu disebut koledokolitiasis Komponen utama: kolesterol, lain: garam empeduPatFisCairan empedu mengandung sejumlah besar kolesterol yang biasanya tetap berbentuk cairan. Jika cairan empedu menjadi jenuh karena kolesterol, maka kolesterol bisa menjadi tidak larut dan membentuk endapan diluar empeduGejalaPenderita akan merasakan nyeri yang menjalar dari perut kanan atas ke bahu kanan, mual-muntah, ikterus, tinja seperti dempulPencegahan & TatalaksanaKolesistektomiKarena komposisi terbesar batu empedu adalah kolesterol, sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya berasal dari lemak hewani. ATRESIA BILIERAtresia bilier (BA) istilah < tepat krn terdapat variasi letak anatomi. Penamaan sekarang progressive obliterative cholangiopathyBA klasik sal. Empedu utuh dg sumbatan di bag. Distal. Tipe ini lebih mudah dikoreksiBentuk paling banyak (85%) kelainan terjadi menimpa keseluruhan sal empedu extrahepatic, atau bahkan hingga dibagian atas porta hepatisInsiden: 1/10000-15000 kelahiran, wanita>pria, ras asia (asia>africaamerica>caucasian)

Type 1 (3%): Atresia limited to common bile ductType 2 (6%): Cyst in the liver hilum communicating with "hairy" intrahepatic bile ductsType 3 (19%): Gallbladder, cystic duct and common bile duct patentType 4 (72%): Complete extrahepatic biliary atresia

Perbedaan BA & Idiopathic Neonatal HepatitisAtresia BilierIdiopathic Neonatal Hepatitis1(-) familialInsiden familial (20%)2Beberapa ps dg BA mekemungkinan kelainan lain:Polysplenia, malrotasi, vascular anomalies, heterotaxia, dll(-)3(-)>> pada premature, BBLR4Feses acholic persistenFeses warna normal, atau transien acholic5(-)Duodenal intubation menemukan cairan berwarna empedu6Pemfis hepar dg ukuran & konsistensi abnormal 3mo (angka keberhasilan ~20%), biasanya membutuhkan transplantasi dalam 1thnTransplantasi heparPrognosis buruk ok inflamasinya ud nyebar ampe intrahepatic menunjukan bhw BA merupakan dynamic proses gitu. Kalo kasai gagal, th 11na adalah transplantasi67

Tatalaksana KolestasisPengobatan medikamentosa: pada saat ini belum ada cara pengobatan yg memuaskan utk mengurangi proses kolestasis maupun menghambat proses kerusakan sel/jarTatalaksana non farmako:Utk malnutrisi MCT, substitusi vit A 10000-15000 IU, vit D 5000-8000 IU/hr, vit E 50-400 IU/hr, vit K dalam bentuk derivat menadion larut air dosis 2.5-5mg selang sehariRetensi zat toksik bila BA parsial diberikan fenobarbital 5mg/kg/BB/hr dibagi 2 dosis & kolestiramin 1g/kgBB/hariUtk komplikasi berat seperti gagal hati, hanya dapat diatasi dg transplantasi

KOMPLIKASIPrognosis KolestasisPrognosis Idiopathic neonatal hepatitis:Pada kasus sporadic 60-70% sembuh tanpa kelainan struktur hati atau fungsi hati; 5-10% terdapat inflamasi & fibrosis persisten; persentase kecil utk sirosisKasus familial 20-30% sembuh; 10-15% mendapat penyakit hati kronik (cth: sirosis)Prognosis atresia bilier:Umumnya kurang baik. 85% kasus tdp kelainan diatas porta hepatisTransplantasi hati diharapkan dapat memperbaiki prognosisPenyulit / Komplikasi(KernIcterus & Sirosis Hepatis)PenyakitKeteranganKernIcterus Suatu sindroma neurologik yg timbul sbg akibat penimbunan bilirubin tak terkonjugasi dalam sel otak Terjd nekrosis neuron di ganglia basal, korteks hipokampus. Jarang pd bayi aterm yang mempunyai kdr bilirubin serum lbh rendah dri 18-20 mg/dl. Gejala: timbul 2-5 hr stlh kelhrn bayi aterm dan sampai hari ke 7 pd bayi prematur, letargi, nafsu makan buruk, hilang reflex moro, kesulitan pernafasan, kejangSirosis Hepatis Bentuk akhir kerusakan hati jar yg rusak oleh jar fibrotik penurunan fungsi hati & peninggian tekanan portal. Sirosis terkompensasi:----- Aktif menunjukkan ikterus, pruritus, malabsorbsi & defisiensi vit. yg larut dlm lemak terutama vit. D & K. ----- Inaktif tidak ada perubahan biokimiawi hati. Dekompensasi hati ditandai dg edema perifer & asites