IKTERUS NEONATUS
-
Upload
kayleighseraphina -
Category
Documents
-
view
253 -
download
2
Transcript of IKTERUS NEONATUS
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
1/40
IKTERUS NEONATUS
Pembimbing : Dr. dr. Made Setiawan Sp.A
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
2/40
Pendahuluan
Ikterus adalah gambaran klinis berupa pewarnaan kuning pada kulit dan
mukosa karena adanya deposisi produk akhir katabolisme heme yaitu
bilirubin
Bilirubin merupakan hasil degradasi dari berbagai produk di dalam tubuh
seperti hemoglobin ( yang utama ), mioglobin, sitokrom, peroksidase dan
eritropoesis yang tidak efektif
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
3/40
Enzim yang dibutuhkan untuk katabolisme ini adalah heme oksigenase dan biliverdin
reduktase.
Satu miligram hemoglobin dapat menjadi 35 mg bilirubin.
Manifestasi peningkatan kadar bilirubin dalam tubuh dapat terjadi karena adanya
faktor yang menyebabkan penurunan kemampuan meretensi bilirubin dalam sirkulasi
seperti hipoproteinemia, kelainan karena pergeseran secara kompetitif oleh obat
maupun agen lainnya atau karena faktor lain yang menyebabkan peningkatan
permeabilitas dari sawar darah otak seperti asfiksia dan prematuritas.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
4/40
Paling baik pengamatan dilakukan dengancahaya matahari dan dengan menekan sedikitkulit yang akan diamati untuk menghilangkan
warna karena pengaruh sirkulasi.
Ikterus bermanifestasi pada kadar yang lebihrendah pada orang kulit putih, dan lebih tinggi
pada orang yang berkulit berwarna.
Ikterus jelas terlihat bila kadar bilirubin > 6mg%.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
5/40
Bilirubin memiliki struktur kimia yang menarik karena memiliki susunan
ruang yang beragam ( multiple stereoisomerase ). Bilirubin IX-adalah isomer utama dalam tubuh. Oksidasi heme pada posisi akanmenghasilkan bilirubin IX-. Adapun Bilirubin IX- merupakan bilirubin
yang sulit larut dalam air ( Bersifat non polar ), kalaupun larut hanyadalam pH alkali.
Tiga bentuk bilirubin yang biasanya ditemukan dalam sirkulasi tubuh
adalah yang tidak terkonjugasi, monokonjugasi dan dikonjugasi.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
6/40
Bilirubin tak terkonjugasi ( indirek ) dapat larut dengan mudah
dalam lipid dan kurang larut dalam air pada pH fisiologis.
Bilirubin terkonjugasi ( direk ) larut dalam air dan tidak dapat
berdifusi ke dalam sel. Bilirubin yang tak terkonjugasi banyak
ditemukan dalam mekonium dan feses.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
7/40
Definisi
Ikterus neonatus merupakan gejala fisiologis (25-50% neonatus cukup bulan dan neonatuskurang bulan ) atau patologis ( inkompatibilitasRh dan ABO, sepsis, galaktosemia, penumbatansaluran empedu ).
Ikterus fisiologis timbul pada hari ke-2 dan ke-3,kadarnya tidak berpotensi menjadi kernicterusdan tidak menyebabkan morbiditas.
Ikterus patologis mempunyai dasar patologisatau hiperbilirubinemia.
b l b
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
8/40
Hiperbilirubinemia :1. Ikterus pada 24 jam pertama2. Peningkatan konsentrasi bilirubin 5
mg% atau lebih setiap 24 jam3. Konsentrasi bilirubin serum sewaktu 10mg% pada neonatus kurang bulan dan12,5 mg% pada neonatus cukup bulan
4. Ikterus disertai proses hemolisis5. Ikterus disertai keadaan : BB lahir 5 mg % /
hari Ikterus menetap > 1 minggu pada
bayi cukup bulan dan > 2 minggu
pada bayi kurang bulan
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
10/40
Ikterus FisiologisEtiologi dari ikterus fisiologis antara lain :
Peningkatan jumlah bilirubin yang masuk ke dalam sel hepar
Hal ini dapat disebabkan oleh :
Volume eritrosit per kilogram berat badan pada bayi lebih besar daripada dewasa
Masa hidup eritrosit bayi lebih pendek dari pada dewasa
Siklus enterohepatik ( resorbsi bilirubin dari usus ) yang meningkat
Fungsi hepar yang belum sempurna ( defek konjugasi dilirubin di hepar )
Kemudahan difusi bilirubin ke dalam hepatosit belum baik karena konsentrasi ligan
yang rendah, jumlah dan fungsi enzim glukoronil transferase yang belum memadai
serta sintesis UDPGA sebagai donor asam glukoronat untuk konjugasi dengan
bilirubin yang belum mencukupi kecepatan untuk mengeliminasi bilirubin.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
11/40
Ikterus PatologisProduksi Transportasi Konjugasi Ekskresi
Hemolisis
(Inkompabilitas
Golongan Darah,
defisiensi enzim G6PD,hemoglobinopati,
sferositosis herediter drug
induced, polisitemia )
Darah ekstravaskuler
Siklus enterohepatik
yang berlebihan
Hipoalbuminemia (
Ibu dan anak
malnutrisi )
Obat
obatan( kompetitisi dengan
albumin )
Defisiensi enzim
hepatik
( Imaturitas, gangguan
fungsi hepar )
Obstruksi/Atresia
sistem ekskresi
empedu
Resiko hiperbilirubinemia sangat erat hubungannya dengan kejadian kernikterus meskipun tidak diperlukan kadar bilirubin yang tinggi pada bayi
dengan prematuritas, asfiksia dan hemolisis.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
12/40
Metabolisme Bilirubin
Produksi
Sebagian besar bilirubin terbentuk sebagaiakibat degradasi hemoglobin pada sistem
RES.BIlirubin indirect yaitu bilirubin yangbereaksi tidak langsung dengan zat warna
diazo (reaksi Hymans van den Bergh),bersifat tidak larut dalam air, larut dalamlemak.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
13/40
Transportasi
Bilirubin indirek kemudian diikat oleh albumin.Bilirubin ditransfer melalui membran selkedalam hepatosit sedangkan albumin tidak.Didalam sel bilirubin akan terikat terutamapada ligandin dan sebagian kecil pada glutation
S-transferase dan protein Z.
Proses ini merupakan proses 2 arah,tergantung dari konsentrasi dan afinitas
albumin dalam plasma dan ligandin dalamhepatosit. Sebagian besar bilirubin yang masukhepatosit dikonjugasi dan dieksresi ke dalam
empedu.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
14/40
Konjugasi
Dalam sel hepar bilirubin kemudian dikonjugasimenjadi bilirubin diglukoronide dan sebagiankecil dalam bentuk monoglukoronide.
Glukoronil transferase merubah bentukmonoglukoronide menjadi diglukoronide.
Ada 2 enzim yang terlibat dalam sintesisbilirubin diglukoronide. Pertama UDPG:T (Uridin Difosfat Glukoronide Transferase)
mengkatalisasi pembentukan bilirubinmonoglukoronide.
Ek i
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
15/40
Eksresi
Sesudah konjugasi bilirubin menjadi bilirubindirek yang larut dalam air dan dieksresi ke
sistem empedu kemudian ke usus. Dalam usus,tidak diabsorpsi, sebagian kecil bilirubin direkdihidrolisis menjadi bilirubin indirek dandireabsorpsi siklus enterohepatis.
Pada neonatus karena aktifitas enzim Bglukoronidase yang meningkat, bilirubin direkbanyak yang tidak dirubah menjadi urobilin.
Jumlah bilirubin yang terhidrolisa menjadibilirubin indirek meningkat dan terabsorpsisehingga siklus enterohepatis meningkat.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
16/40
Metabolisme bilirubin pada janin dan neonatus
Dalam keadaan fisiologis, hampir semuaneonatus dapat terjadi akumulasi bilirubinindirek sampai 2 mg%, berakibat penumpukanbilirubin dan disertai gejala ikterus.
Pada neonatus karena fungsi hepar belummatang, terdapat gangguan dalam fungsi hepar, terdapat kekurangan enzim glukoroniltransferase atau kekurangan glukosa, kadar
bilirubin indirek dalam darah dapat meninggi.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
17/40
Bilirubin indirek yang terikat albumin sangattergantung pada kadar albumin serum. Bayikurang bulan kadar albuminnya rendah,
sehingga bilirubin indirect yang bebas dapatmeningkat dan melekat pada sel otak, hal iniyang menyebabkan terjadinya kern icterus.
Oleh karenanya diberikan albumin atau plasma.Bila kadar bilirubin indirect mencapai 20 mg%,kapasitas maksimal pengikatan bilirubin oleh
neonatus yang kadar albumin normal telahtercapai.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
18/40
Kernicterus ialah suatu kerusakan otak akibatperlengketan bilirubin indirect pada otak,terutama pada corpus striatum, talamus,
nukleus subtalamus hipokampus, nukleusmerah dan nukleus didasar ventrikel IV.
Gejala klinis : mata berputar, letargi, kejang,
tak mau menghisap, tonus otot meninggi, leherkaku, opistotonus. Pada usia lebih lanjut :spasme otot, opistotonus, kejang, atetosis
disertai ketegangan otot, ketulian nada tinggi,gangguan bicara, retardasi mental.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
19/40
Etiologi
Produksi yang berlebihan
Pada hemolisis yang meningkat ( inkompabilitasdarah Rh, ABO ), defisiensi enzim G-6-PD,
piruvat kinase, perdarahan tertutup dan sepsis. Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi
hepar
Disebabkan imaturitas hepar, kurangnya
substrat untuk konjugasi bilirubin, gangguanfungsi hepar, akibat asidosis, hipoksia daninfeksi, tidak terdapat enzim glukoroniltransferase, defisiensi protein Y dalam hepar.
G
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
20/40
Gangguan transportasi
Ikatan albumin dan bilirubin dapat dipengaruhiobat ( salisilat, sulfafurazole ). Defisiensialbumin > bilirubin indirect bebas dalam
darah yang melekat ke sel otak.
Gangguan dalam ekskresi
Akibat obstruksi dalam hepar (infeksi) atau luarhepar ( kelainan bawaan).
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
21/40
Ikterus Karena ASIBreast Fed Jaundice ( early onset )
Pada hari awal bayi mendapat ASI.
Disebabkan oleh inhibisi enzim glukoronil transferase
Bayi sehat dan tidak menunjukkan gejala lainnya
Hiperbilirubin yang terjadi dapat mencapai kadar di atas 12 mg/dL pada
minggu pertama kehidupan.
Hal ini dapat terjadi karena adanya penurunan intake, dehidrasi ataukalori.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
22/40
Breast Milk Jaundice ( late onset )
Timbul hari ke tiga hingga ke tujuh dan mencapai nilai maksimal pada minggu ke dua
atau ke tiga.
Kadar bilirubin biasanya antara 10
30 mg/dL dan bila ASI diteruskan maka kadar
bilirubin akan turun secara gradual dalam beberapa minggu dan bertahan dalam
konsentrasi yang rendah selama 3 10 minggu.
Sedangkan bila ASI dihentikan selama 1-2 hari dan diganti dengan susu formula maka
kadar bilirubin akan segera turun.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
23/40
Inkompatibilitas golongan darah Yang sering ditemukan di klinis berupa inkompatibilitas terhadap golongan darah ABO atau Rhesus.
Golongan darah Rhesus memiliki manifestasi yang lebih jelas terhadap inkompatibilitas. Terjadi bila ibu
memiliki golongan darah Rhesus positif dan janin adalah rhesus negatif.
Hal ini dapat dicegah dengan pemberian anti-D gamma globulin (RhoGAM) setelah lahir kepada
bayi dengan rhesus positif.
Untuk golongan darah ABO, gejala yang timbul akan lebih ringan berupa akumulasi bilirubin hingga
ikterik yang membutuhkan tranfusi tukar sampai ikterik yang dapat diatasi cukup dengan fototerapi.
Umumnya terdapat pada ibu dengan golongan darah O yang mengandung janin dengan golongan darah
A atau B, meskipun ibu dengan golongan darah A atau B dengan janin yang memiliki golongan darah
yang berlawanan dengan ibunya juga dapat terjadi.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
24/40
Defisiensi enzim G6PD ( Glukosa 6-PhosphatDehidrogenase )
Enzim G6PD merupakan suatu enzim yang bekerja dengan menjaga eritrosit dari ion-ion oksidan yang
dapat merusak lipid dalam membran eritrosit sehingga terjadi hemolisis.
Umumnya hemolisis terjadi bila adanya suatu agen pencetus.
Trigger dapat berupa obat-obatan, bahan kimia atau infeksi.
Obat-obatan atau bahan kimia yang dapat memicu terjadinya hemolisis adalah obat golongan sulfa,
aspirin, antimalaria, naftalen, nitrofurantoin, Fava bean( sejenis kacang polong ) dan infeksi dari virushepatitis ( Hemolisis Hepatic Syndrome ).
Gejala yang timbul meliputi anemia akut yang disebabkan oleh hemolisis intravaskuler pada neonatus.
Ini umumnya terjadi pada defisiensi G6PD varian Canton. Untuk mencegah timbulnya fase hemolisis
akut perlu diadakan screening pada neonatus dengan peningkatan bilirubin pada akhir minggu pertama
kelahiran untuk mendeteksi dini akan adanya deffisiensi G6PD. Ujian penyaringan dilakukan dengan
mengambil spesimen daripada darah tali pusat bayi. Program ini penting artinya agar orang tua bayi
tersebut mengetahui dengan dini bahwa bayinya menderita defisiensi G6PD sehingga dihindari
penggunaan preparat oksidan.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
25/40
Ibu dengan bayi defisiensi G6PD boleh menyusui bayinya, dengan syarat sang ibu harus menghindaripreparat oksidan. Bayi defisiensi G6PD dapat tumbuh menjadi dewasa sehat jika mereka terhindar dari
preparat oksidan
Pemeriksaan Penunjang
The Beutler Fluorescent Spot Testyang merupakan suatu test yang cepat dan murah untuk
mengidentifikasi produksi NADPH oleh G6PD dibawah sinar ultraviolet.2 Bila darah tidak berfluoresensi
maka test disebut positif, tetapi hasil test dapat positif palsu pada pasien yang sedang dalam episode
krisis hemolisis akut.
The G6PDTetrazolium Cytochemical Testyang merupakan suatu test yang sensitif.4 Test ini hanya
memerlukan 1 5 % sel dengan penurunan aktifitas G6PD untuk mendapatkan hasil yang positif. Test
ini dapat mendiagnosis defisiensi G6PD setelah episode krisis hemolisis akut dan dapat juga mendeteksidefisiensi G6PD pada seorang wanita heterozigot.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
26/40
Infeksi Intrauterine Infeksi neonatus dapat berupa infeksi antenatalyang terjadi secara transplasental dari ibu yang
mengalami septikemi sehingga bakteri memasuki sirkulasi umbilikus
Secara intranataldari proses partus yang tidak steril, korioamnionitis akibat Ketuban Pecah Dini atau
dari kontak langsung dengan jalan lahir. Demam pada ibu, nyeri uterus, cairan amnion purulen
merupakan tanda korioamnioitis
Pada masa post natal bayi dengan sepsis dapat mengalami masalah dengan ketidakstabilan temperatur,tidak mau minum, irritable, umumnya terdapat respiratory distress, takikardia atau bradikardi, sianosis,
syok dan lainnya.
Dengan demikian pada umumnya infeksi neonatal menunjukkan gejala yang tidak spesifik bahkan
asimtomatik bergantung pada apakah infeksi terjadi intrauterus atau merupakan komplikasi obstetrik.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
27/40
Penatalaksanaan
Pendekatan menentukan kemungkinanpenyebab
A. Ikterus dalam 24 jam pertama :- inkompatibilitas darah Rh, ABO- infeksi intrauterin- defisiensi G-6-PDPemeriksaan :
- Kadar bilirubin serum berkala- Darah tepi lengkap- Golongan darah ibu dan bayi
uji Coombs
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
28/40
- uji Coombs
- pemeriksaan penyaring defisiensi enzim G-6-
PD, biakan darah, biopsi hepar
B. Ikterus dalam 24-72 jam sesudah lahir- Ikterus fisiologis
- Inkompatibilitas darah ABO atau Rh
bilirubin cepat ( >5 mg%/24 jam )
- Defisiensi enzim G-6-PD
- Polisitemia
- Hemolisis perdarahan tertutup
- Hipoksia- Sferositosis, eliptositosis
- Dehidrasi asidosis
- Defisiensi enzim eritrosit lain
Pemeriksaan :
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
29/40
Pemeriksaan :
- darah tepi
- kadar bilirubin berkala
- pemeriksaan penyaring enzim G-6-PD
C. Ikterus sesudah 72 jam pertama sampaiakhir minggu pertama
- infeksi (sepsis)- dehidrasi asidosis
- defisiensi enzim G-6-PD
- pengaruh obat- sindrom Criggler-Najjar
- sindrom Gilbert
D Ikterus pada akhir minggu pertama dan
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
30/40
D. Ikterus pada akhir minggu pertama danselanjutnya
- obstruksi
- hipotiroidisme- breast milk jaundice
- infeksi
- neonatal hepatitis- galaktosemia
Pemeriksaan :
- bilirubin berkala- darah tepi
- penyaring G-6-PD
- biakan darah, biopsi hepar
Ikterus yang kemungkinan menjadi
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
31/40
Ikterus yang kemungkinan menjadipatologis :
- ikterus pada 24 jam pertama
- ikterus dengan kadar bilirubin > 12,5 mg%neonatus cukup bulan dan 10 mg% pada
neonatus kurang bulan
- ikterus dengan peningkatan bilirubin > 5mg%
/hari
- ikterus menetap > 2 minggu pertama- ikterus yang berhubungan dengan proses
hemolitik, infeksi
- kadar bilirubin direk > 1 mg%
Pencegahan
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
32/40
Pencegahan
- Pengawasan antenatal yang baik
- Menghindari obat yang dapat meningkatkan
ikterus pada bayi dan masa kehamilan- Pencegahan dan mengobati hipoksia pada
janin dan neonatus
- Penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari
sebelum partus
- Iluminasi yang baik pada bangsal bayi baru
lahir
- Pemberian makanan yang dini- Pencegahan infeksi
Mengatasi hiperbilirubinemia
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
33/40
Mengatasi hiperbilirubinemia
- mempercepat proses konjugasi : fenobarbital
enzim inducer, bermanfaat pada ibu 2 hari
sebelum melahirkan
- memberikan substrat yang kurang untuk
transportasi atau konjugasi : albumin, plasma
dosis 15-20 ml/kgBB
- melakukan dekomposisi bilirubin dengan
fototherapi
- transfusi tukar, dengan indikasi :
- bilirubin indirek 20 mg%
- kenaikan kadar bilirubin indirect yang cepat
y.i 0,3-1 mg%/jam
- anemia berat pada dengan gejala gagal jantung
- kadar Hb tali pusat < 14 mg% dan uji Coombs direk
(+)
Pengobatan umum
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
34/40
Pengobatan umum
Pemberian makanan yang dini dengan cairandan iluminasi kamar bersalin dan bangsal bayiyang baik.
Tindak lanjut
- Penilaian berkala pertumbuhan dan perkembangan
- Penilaian berkala pendengaran
- Fisiotherapi dan rehabilitasi bila terdapat gejala sisa
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
35/40
INDIKASI PENGGUNAAN FOTOTERAPI PADA IKTERIK NEONATORUM
Secara Visual
Usia Lokasi Ikterik
1 Hari Bagian tubuh manapun
2 hari Lengan dan tungkai ataubagian lebih distal
Hari seterusnya Tangan dan kaki
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
36/40
Komplikasi dari Fototerapi
Bronze Baby Sindromepada keadaan bilirubin terkonjugasi yang meningkat (
fototerapi menyebabkan pemecahan cooper porphyrinssehingga urine dan kulit
berwarna seperti perunggu )
Diare bilirubin indirek menghambat laktase
Hemolisis mengganggu sirkulasi eritrosit
Dehidrasi bertambahnya insensible water loss
Ruam kulit pelepasan histamin dari sel mast
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
37/40
Transfusi Tukar
Suatu tindakan pengambilan sejumlah kecil darah yang dilanjutkan dengan
pengembalian darah dari donor dalam jumlah yang sama yang dilakukan
berulang-ulang sampai sebagian besar arah penderita tertukar.
Pada bayi dengan isoimunisasi, transfusi ini bermanfaat untuk
mengeluarkan antibodi maternal dari sirkulasi bayi, mencegah hemolisis
lanjut dan mengatasi anemia.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
38/40
Indikasi Dihentikannya Transfusi Tukar
Emboli ( bekuan darah, trombosis )
Hiperkalemia, hipernatremia, hipokalsemia, asidosis,
hipoglikemia
Gangguan pembekuan darah akibat heparin
Perforasi pembuluh darah
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
39/40
Berdasarkan Kadar Bilirubin Serum
USIABAYI CUKUP BULAN DENGAN FAKTOR RESIKO
mg/dL mol/l mg/dL mol/l
Hari ke 1 Kuning terlihat pada bagian tubuh manapun
Hari ke 2 15 260 13 220
Hari ke 3 18 310 16 270
Hari ke 4 dan
seterusnya
20 340 17 290
Faktor resiko berupa berat lahir < 2,5 kg atau kelahiran sebelum 37 minggu,
hemolisis dan sepsis.
-
7/28/2019 IKTERUS NEONATUS
40/40
Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah
BERAT BADAN ( GR )
KADAR BILIRUBIN ( MG/DL )
< 1000 Fototerapi dalam 24 jam pertama
10001500 79
15002000 1012
20002500 1315