Hipoglikemi
-
Upload
rengganis-prastami-mumpuni -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
description
Transcript of Hipoglikemi
1. Hipoglikemi
Hipoglikemi merupakan kumpulan gejala klinis yang disebabkan konsentrasi
glukosa darah yang rendah. Secara harafiah, hipoglikemi berarti kadar glukosa
darah dibawah normal. Batas blukosa darah untuk mendiagnosis hipoglikemia
tidak sama pada setiap orang. Sehingga untuk mendiagnosis hiperglikemia
digunakan Triad Whipple yang terdiri dari gejala hipoglikemia, kadar glukosa
plasma yang rendah, dan hilangnya gejala hipoglikemia setelah konsentrasi
glukosa darah meningkat (Arsana, 2011).
Tanda dan gejala umum hipoglikemi:
Gejala Adrenergik Tanda Neuroglikopenik
Pucat
Keringat dingin
Takikardi
Gemetaran
Lapar
Cemas
Gelisah
Sakit kepala
Mengantuk
Bingung
Bicara tidak jelas
Perubahan sikap perilaku
Lemah yang berat
Disorientasi
Penurunan kesadaran
Kejang
Mata sembab
Penurunan respon terhadap stimulus bahaya
Hipoglikemia umum terjadi pada pasien DM yang sedang mengonsumsi obat
anti diabetes (OAD) atau insulin. Selain itu, hipoglikemia juga disebabkan
beberapa penyakit seperti insulinoma, penyakit kritis disertai gagal organ, sepsis,
defisiensi hormon, penyakit metabolik turunan dan operasi prior gastric (Arsana,
2011).
Pada pasien DM yang sudah lama, sering dijumpai mekanisme kontraregulator
yang berkurang walaupun dengan tingkat gangguan yang bervariasi. Respons
epinefrin terhadap rangsang yang lain seperti latihan jasmani tampaknya normal.
Seperti pada gangguan respon glukagon, kelainan tersebut merupakan kegagalan
mengenal hipoglikemia yang selektif (Arsana, 2011).
Pasien diabetes dengan respon glukagon dan epinefrin yang berkurang paling
rentan terhadap hipoglikemia. Hal tersebut terkait dengan hipoglikemia yang tidak
disadari karena hilangnya mekanisme kontraregulator dan gangguan respons
simpatoadrenal (Arsana, 2011).
Hipoglikemia dibagi menjadi hipoglikemia ringan, sedang, dan berat.
Klasifikasi Tanda dan Gejala
Ringan Simptomatik, dapat diatasi sendiri, tidak
menimbulkan gangguan aktivitas sehari-
hari yang nyata
Sedang Simptomatik, dapat diatasi sendiri,
menimbulkan gangguan aktivitas sehari-
hari yang nyata
Berat Sering simtomatik, karena gangguan
kognitif pasien tidak dapat mengatasi
sendiri, membutuhkan terapi parenteral,
disertai koma atau kejang
Pendekatan diagnosis hipoglikemia dilakukan dengan menilai gejala dan tanda
klinis, anamnesis, serta pemeriksaan penunjang. Gejala dan tanda klinis yang
dijumpai pada pasien hipoglikemia meliputi:
- Stadium parasimpatik : lapar, mual, tekanan darah turun
- Stadium gangguan otak ringan: lemah, lesu, sulit bicara, kesulitan
menghitung sementara
- Stadium simpatik: keringat dingin pada muka, bibr atau tangan gemetar
- Stadium gangguan otak berat: tidak sadar, dengan atau tanpa kejang,
terjadi gangguan neurologis fokal transient
Pada anamnesis hal-hal yang perlu ditanyakan meliputi:
- Pengguanaa isnulin atau obat hipoglikemik oral (dosisi terakhir, waktu
pemakaian terakhir, perubahan dosis)
- Waktu makan terakhir, jumlah asupan gizi
- Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya
- Lama menderita DM, komplikasi DM, penyakit penyerta
- Penggunaan obat sistemik lain: penghambat adrenergik beta
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah kadar glukosa darah, tes fungsi
ginjal, tes fungsi hati, dan C-peptide (Arsana, 2011).
Terapi hipoglikemia dapat dilakukan secara farmakologis dan non
farmakologis. Pada pasien sadar dapat dilakukan pemberian sumber karbohidrat
oral seperti larutan glukosa 20-30 gram. Pada pasien tidak sadar atau tidak dapat
mengkonsumsi apapun melalui oral, jalur intravena harus terpasang. Terapi
dimulai dengan pemberian larutan dekstrosa 40% sebanyak 2 flakon melalui vena
setiap 10-20 menit sampai pasien sadar. Selanjutnya berikan cairan dekstrosa 10%
per infus 6 jam per kolf untuk memepertahankan glukosa darah dalam nilai normal
atau di atas normal disertai pemantauan glukosa darah. Apabila pasien tetap tidak
sadar padahal glukosa darah sudah dalam batas normal, maka dilakukan pemberian
hidrokortison 100mg per 14 jam selama 12 jam atau deksamethason 10 mg iv
bolus, dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan manitol iv 1,5 – 2 g/kgBB setiap 6-8 jam.
Perlu diperhatikan bahwa penting mencegah terjadinya hipoglikemia berulang
sehingga langkah selanjutnya adalah pencarian penyebab hipoglikemia (Arsana,
2011).
HIPOGLIKEMIA
SADAR TIDAK SADAR
Beri larutan glukosa murni 20-30 gram atau minuman lain yang mengandung glukosa (bukan glukosa diet/pemanis buatan)Obat DM dihentikan sementaraPantau glukosa darah setiap 1-2 jamPertahankan glukosa sekitar 200mg/dl (bila sebelumnya tak sadar)Cari penyebab hipoglikemia
Suntik 50 cc D40 bolusInfus D10 6jam/kolfPantau glukosa darah setiap 30 menit
BELUM SADAR
Glukosa darah masih <100 md/dLUlangi suntik 50 mL D40Panatu glukosa darah tiap 30 menit
BELUM SADAR
Ulangi suntik 50 mL D40Panatu glukosa darah tiap 30 menit
BELUM SADARGlukosa darah ~ 200 mg/dL
Suntik hidrokortison 100 mg per 4 jam selama 12 jam atau deksametason 10 mg iv bolus, dilanjutkan 2 mg tiap 6 jam dan manitol iv 1,5 – 2 g/kgBB setiap 6-8 jamCari penyebab lain kesadaran menurun