Gangguan Mental Organik

35
GANGGUAN MENTAL ORGANIK dr. Sri Fuad Hidajati, Sp KJ SMF Psikiatri FKUB – RSSA Malang 2013

Transcript of Gangguan Mental Organik

GANGGUAN MENTAL ORGANIK

dr. Sri Fuad Hidajati, Sp KJ

SMF Psikiatri FKUB – RSSA Malang2013

Gangguan Mental Organik

Gangguan mental yang berkaitan dg penyakit atau gangguan baik pada otak yang disebut juga

dengan gangguan mental organik ataupun penyakit sistemik yg mengakibatkan disfungsi

otak (gangguan mental simptomatis)

Gangguan Mental Organik

Onsetnya dapat pada semua usia tetapi cenderung berawal pd masa dewasa atau usia lanjut.

Gangguan ini dpt bersifat reversibel atau irreversibel dan progresif.

Penyebab :

PRIMERLangsung pada otak - Ruda paksa - Infeksi - Gangguan vaskular - Tumor

Gangguan Mental Organik

SEKUNDER Tidak langsung melalui gangguan sistemikAkibat : - Gangguan metabolit- Gangguan toxin- Gangguan hypoxia

1. Gangguan fungsi kognitif- Daya ingat- Daya pikir- Daya belajar- Sensorium (kesadaran dan perhatian)

Gambaran utama GMOTerdiri dari 2 kelompok: 2. Gangguan fungsi mental

lain- Daya

persepsi(halusinasi)- Isi pikiran(waham)- Suasana emosi- Pola umum

kepribadian/perilaku

DEMENSIA

• Definisi : • penurunan yg cukup besar dari fungsi intelektual shg

menggangu fungsi aktifitas sehari-hari termasuk fungsi sosial dan fungsi bekerja.

• Manifestasi : • gangguan/penyakit otak• bersifat kronik/progresif• terdapat gangguan fungsi luhur yang multipel

• Daya ingat• Daya pikir• Daya orientasi• Daya pemahaman• Kemampuan belajar/menilai/berhitung• Kemampuan berbahasa• Kesadaran tidak berkabut

Penyebab : degenerasi otak primer yang etiologinya tdk jelas

Klinis : onset dini < 65 tahun onset lambat > 65 tahun

Demensia pada Penyakit Alzheimer

Penyebab: gangguan pembuluh darah di otak - penyumbatan- pecah perdarahan otak

Demensia Vaskuler

Perjalanan penyakit didahului riwayat -hiperlipidemia-hipertensi-serangan iskemia sepintas

Biasanya infarknya kecil-kecil tetapi efeknya kumulatif.

Klinis

Onset : sebelum usia 60 th Penyebab : degenerasi lobus frontalis

Klinis : didahului perubahan sifat dan perilaku -anti sosial

-etik moral (disinhibisi)

Demensia pada Penyakit Pick

Lama-lama diikuti: Hendaya fungsi intelek Hendaya daya ingat dan bahasa Apati Gangguan mood (eforia-dangkal) Fenomena extra piramidal

Klinis: Apatis, lamban & sukar memecahkan

masalah. Penarikan diri scr sosial Psikosis atau kejang Kadang2 ada gangguan neurologis

-ataksia-hiperefleksia

Demensia pada penyakit HIV

Perjalanan penyakit cpt dan progresif (dalam beberapa minggu atau bulan) mjd demensia global yang parah, mutisme dan kematian

Penyebab: penyumbatan liquor cerebri Khas Trias : Demensia

Enuresis Ataxia

Demensia akibat Normal Pressure Hydrocephalus(NPH)

DELIRIUM Batasan

Delirium adalah suatu disfungsi metabolisme otak yg menyeluruh, bersifat sementara & reversibel, biasanya terjadi scr akut (kadang-kadang subakut)

Pasien yg beresiko tinggi untuk mengalami delirium adalah :1. Anak-anak2. Lanjut usia(=60 thn)3. Gangguan pd SSP4. Pasca bedah5. Luka bakar6. Pada keadaan lepas zat pd penderita ketergantungan zat

psikoaktif7. Pernah mengalami delirium sebelumnya

DELIRIUM

EtiologiBerbagai kondisi medis dpt mengakibatkan terjadinya

gangguan ini, antara lain:

1. Gangguan sistemik

Infeksi sistemik dg febris & sepsis Gangguan metabolik akut: asidosis, alkalosis, gagal ginjal,

kegagalan fungsi hati, gangguan keseimbangan elektrolit, dll. Gangguan endokrin baik hipo / hiperfungsi kelenjar hipofise,

pankreas, adrenal, tiroid, paratiroid Defisiensi vitamin B1,B12,asam folat, asam nikotinik, niacin Gangguan kardiovaskuler: aritmia, gagal jantung, infark

miokard, shock, hipotensi, hipertensi

DELIRIUM

Kondisi pasca bedah Hipoksia, gagal paru, anemia Toksin: gas CO, logam berat, pestisida Obat-obat: antikonvulsan,antikholinergik, steroid,

NSAID, antihipertensi, antipsikotik, sedativa-hipnotika,dll

2. Gangguan pada otak Infeksi(meningitis, encephalitis,

HIV,dll),tumor(primer maupun metastatik), trauma, gangguan pembuluh darah otak, kejang

3. Keadaan lepas zat pada penyalahgunaan zat psikoaktif

4. Tanpa etiologi yg spesifikHipotesis yg diajukan untuk menerangkan terjadinya delirium adalah penurunan aktivitas asetilkholin di otak terutama di daerah formatio retikularis yg merupakan area utama di otak yg bertanggung jawab dalam pengaturan perhatian, kewaspadaan dan keterjagaan (arousal). Pelepasan dopamin yg berlebihan/aktivitas serotonergik yg menurun/meningkat jg dpt menyebabkan terjadinya delirium

Gejala KlinisSebelum timbulnya gejala delirium yg nyata, seringkali

didahului dg gejala prodromal spt: kegelisahan, cemas, iritabel,gangguan tidur, kesukaran untuk memusatkan perhatian.

Dua hal yg karakteristik pd delirium ialah: - onset yg akut- Fluktuasi dari gejala-gejala sepanjang hari

Gejala-gejala yg dpt dijumpai al:1. Gangguan kesadaran2. Gangguan neuropsikiatrik spt: Gangguan perhatian Memori jangka pendek terganggu, amnesia Disorientasi Gangguan visuo-konstruksional Gangguan fungsi luhur Gangguan pola berfikir Gangguan berbicara & berbahasa

3. Gangguan persepsi Halusinasi optik lebih sering dp auditorik

4. Gangguan psikomotor5. Gangguan mood spt cemas, takut, depresi,

iritabel, marah, eforia, apati sering terjadi. Pada beberapa penderita dpt terjadi afek yg labil yg berubah-ubah sepanjang hari

6. Gangguan pola tidur

PenyulitPada umumnya tidak ada, oleh karena reversibel

bila penyakit organiknya membaik, tetapi sering karena gangguan persepsinya menimbulkan kecelakaan pada diri sendiri / orang lain.

Perjalanan penyakit & prognosisGejala delirium akan bertambah selama

faktor etiologinya belum teratasi. Delirium akan hilang dalam 3-7 hari atau

selambat-lambatnya 2 minggu setelah faktor penyebab dpt disingkirkan.

Makin tua usia penderita & makin lama kondisi delirium berlangsung, makin lama pula delirium menghilang.

Penatalaksanaan

1. Perlu kerjasama dg bidang-bidang lain yg terkait sesuai dg etiologinya.

2. Mengatasi penyakit organik yg mendasari segera untuk menyelamatkan nyawa penderita(memperbaiki fungsi fisiologis tubuh).

Gangguan Mental Akibat Kerusakan & Gangguan Mental Akibat Kerusakan & Disfungsi Otak & Penyakit FisikDisfungsi Otak & Penyakit Fisik

Harus ada gangguan primer / sekunderHarus ada gangguan primer / sekunder Gangguan jiwa sembuh setelah penyebab Gangguan jiwa sembuh setelah penyebab

dihilangkan.dihilangkan.Contoh gangguan:Contoh gangguan:

-epilepsi-epilepsi-ensefalitis-ensefalitis-tumor otak-tumor otak-penyakit endokrin-penyakit endokrin-gangguan metabolik-gangguan metabolik-toksik obat-toksik obat

1.1. Halusinosis organikHalusinosis organik Sering insight utuhSering insight utuh Halusinasi visual atau auditorikHalusinasi visual atau auditorik Sering disertai wahamSering disertai waham

2.2. Gangguan Katatonik OrganikGangguan Katatonik Organik Variasi dari stupor gaduh gelisahVariasi dari stupor gaduh gelisah

kadang-kadang berganti tanpa didugakadang-kadang berganti tanpa didugaCt : pada ensefalitisCt : pada ensefalitis

keracunan karbon monoksidakeracunan karbon monoksida

3.3. Gangguan waham organikGangguan waham organik Waham dapat menetap/ berulangWaham dapat menetap/ berulang Gambaran spt skizofreniaGambaran spt skizofrenia Kesadaran sering normalKesadaran sering normal

Ct : psikosis Lir. Skizofrenia pada epilepsiCt : psikosis Lir. Skizofrenia pada epilepsi

4.4. Gangguan Suasana Perasaan (Mood / Gangguan Suasana Perasaan (Mood / afektif) Organikafektif) Organik

Gangguan afektifnya harus mengikuti faktor organik yang Gangguan afektifnya harus mengikuti faktor organik yang diduga & bukan respons emosional Px thd pengetahuannya diduga & bukan respons emosional Px thd pengetahuannya krn mempunyai gangguan otak.krn mempunyai gangguan otak.Ct : depresi pasca infeksiCt : depresi pasca infeksi

5.5. Gangguan Anxietas organikGangguan Anxietas organik Seperti anxietas menyeluruhSeperti anxietas menyeluruh Dapat sampai dgn panikDapat sampai dgn panik Sering setelah serangan epilepsiSering setelah serangan epilepsi

6.6. Gangguan Astenik OrganikGangguan Astenik Organik Gangguan mood labil/ tidak terkendaliGangguan mood labil/ tidak terkendali Merasa sangat lelahMerasa sangat lelah Sering pd : - hipertensiSering pd : - hipertensi

- CVA- CVA

7. 7. Gangguan Kognitif RinganGangguan Kognitif RinganTersering : Tersering : - sulit konsentrasi- sulit konsentrasi

- gangguan daya ingat- gangguan daya ingat- gangguan daya belajar- gangguan daya belajar

Gangguan ini dpt mendahului, menyertai atau Gangguan ini dpt mendahului, menyertai atau mengikuti gangguan infeksi & gangguan fisik, mengikuti gangguan infeksi & gangguan fisik, baik serebral maupun sistemik (Termasuk baik serebral maupun sistemik (Termasuk infeksi HIV)infeksi HIV)

Gangguan Kepribadian & Perilaku Akibat Gangguan Kepribadian & Perilaku Akibat Penyakit, Kerusakan & Disfungsi OtakPenyakit, Kerusakan & Disfungsi Otak

Pada umumnya : nyata ada gangguan yang Pada umumnya : nyata ada gangguan yang parah atau lama shg meninggalkan gejala sisa parah atau lama shg meninggalkan gejala sisa perubahan kepribadian dari premorbidnyaperubahan kepribadian dari premorbidnya

Gangguan Kepribadian OrganikGangguan Kepribadian Organik Klinis : - impulsifKlinis : - impulsif - labilitas emosi- labilitas emosi - tidak dapat bekerja/ berfikir lama- tidak dapat bekerja/ berfikir lama - paranoid- paranoid - gangguan arus pembicaraan- gangguan arus pembicaraan

Ct: - sindroma lobus frontalisCt: - sindroma lobus frontalis- sindroma kepribadian epilepsi limbik- sindroma kepribadian epilepsi limbik

Sindroma Lobus FrontalisSindroma Lobus Frontalis

Orang yang tadinya bersemangat & tdk pernah Orang yang tadinya bersemangat & tdk pernah diam dapat terjadi perubahan ke arah:diam dapat terjadi perubahan ke arah:

- impulsivitas- impulsivitas- suka menyombong- suka menyombong- ledakan kemarahan- ledakan kemarahan- humor yang tdk wajar- humor yang tdk wajar- Timbul ambisi yg tak realistis- Timbul ambisi yg tak realistis