Gangguan Mental Organik
-
Upload
manda-ubra -
Category
Documents
-
view
51 -
download
9
description
Transcript of Gangguan Mental Organik
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Kelompok 3 :
Patricia
Manda
Mellyana
Johanna
PENGERTIAN
Merupakan Gangguan mental yang berkaitan dengan
penyakit/ gangguan sistemik atau otak yang dapat
didiagnosis tersendiri
Gambaran utama :
• Gangguan fungsi kognitif (daya ingat, Daya pikir, daya
belajar)
• Gangguan sensorium (kesadaran, perhatian)
• Sindrom dengan manifestasi yang menonjol dalam bidang
persepsi (halusinasi), isi pikiran (waham), suasana
perasaan dan emosi (depresi, gembira, cemas)
GANGGUAN MENTAL ORGANIK (TERMASUK GANGGUAN MENTAL SIMTOMATIK)
Demensia pada penyakit
alzheimer
Demensia vaskular
Demensia pada penyakit
lain YDK
Demensia YTT
Sindrom amnesik orgaik
bukan akibat alkohol dan
zat psikoaktif lainnya
Delirium bukan akibat alkohol
dan zat psikoaktif lainnya
Gangguan mental lainnya
akibat kerusakan dan
disfungsi otak dan penyakit
fisik
Gangguan kepribadian dan
perilaku akibat penyakit,
kerusakan dan disfungsi otak
Gangguan mental organik
atau simptomatik YTT
DEMENSIA
adalah suatu sindroma akibat penyakit/gangguan otak yang
biasanya bersifat kronik progresif
Gangguan fs. luhur kortikal yang multiple
daya ingat, daya pikir, daya tangkap
orientasi, kemampuan belajar
berhitung, berbahasa & daya nilai
Disertai dan diawali dengan kemerosotan dalam emosi, perilaku
sosial/ motivasi hidup
DEMENSIA
Demensia pada dasarnya adalah penyakit
kaum lansia
Awitan penyakit ini paling kerap terjadi pada
usia 60-an, 70-an, dan 80-an ke atas, namun
pada kasus yang jarang gangguan ini muncul
pada usia 40-an dan 50-an (disebut sebagai
demensia awitan dini)
Penurunan
kemampuan
daya ingat
dan daya pikir
yang sampai
mengganggu
kegiatan
harian
(personality
activities daily
living)
Tidak ada
gangguan
kesadaran
Gejala
dan disabilita
s minimal
6 bulan
PEDOMAN DIAGNOSA
F00 DEMENTIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
Satu penyakit degeneratif otak primer yang etiologi nya
tdk diketahui
D/ pemeriksaan neuropatologis otak, setelah kausa
demensia lain disingkirkan
Gambaran neuroanatomi atrofi difus dengan sulkus
korteks yang mendatar dan vertikel serebri yang melebar.
Gambaran mikroskopik dan patognomonik berupa plak
sinilis, kekusutan neurofibriler, hilangnya neuron,
hilangnya sinaps dan degenerasi granulovakuolar pada
neuron
F00 DEMENTIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
Pedoman Diagnostik
terdapat gejala dementia
onset bertahap dengan deteriorasi lambat
tidak ada bukti klinis/pemeriksaan khusus bahwa
kondisi ini oleh karena penyakit otak/ sistemik
tidak ada serangan apoplektik mendadak/ gejala
neurologis kerusakan otak fokal: hemiparese,
defek lapangan pandangan mata dll)
F00 DEMENTIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
Klasifikasi
(F00.0) Demensia pada penyakit Alzheimer dengan
onset dini
(F00.1) Demensia pada penvakit Alzheimer
dengan onset lambat
(F00.2) Demensia pada penyakit Alzheimer, tipe tak
khas atau tipe campuran
(F00.9) Demensia pada penyakit Alzheimer Yang
tidak tergolongkan ( YTT)
F00 DEMENTIA PADA PENYAKIT ALZHEIMER
• Sebelum usia 65 tahun• Adanya riwayat keluarga
yang berpenyakit Alzheimer
(F00.0) Demensia
pada penyakit
Alzheimer dengan onset
dini • Terlihat sesudah usia 65 tahun
dan biasanya pada akhir usia 70-an
• Penyakit kemerosotan yang lamban
• Gangguan daya ingat
(F00.1) Demensia
pada penvakit
Alzheimer dengan onse
t lambat
F01 DEMENSIA VASKULAR
Penyebab demensia ini adalah episode
tromboembolik multiple pada pasien dengan
penyakit aterosklerotik pembuluh darah besar atau
katup jantung
Biasanya juga ada hipertensi
Sering dijumpai fenomena pseudobulbar, labilitas
emosi, disartria dan disfagia
Pengendalin tekanan darah dapat membantu
memperlambat progresivitas penyakit ini
F01 DEMENSIA VASKULAR
Klasifikasi
(F01.0) Demensia Vaskular onset akut
(F01.1) Demensia multi-infark
(F01.2) Demensia Vaskular subkortikal
(F01.3) Demensia Vaskular campuran kortikal
dan subkortikal
(F01.8) Demensia Vaskular lainnya
(F01.9) Demensia Vaskular YTT
F01 DEMENSIA VASKULAR
• Terjadi secara cepat sesudah serangkaian stroke akibat trombosis serebrovaskular, embolisme, atau pendarahan.
(F01.0) Demensia Vaskular onset akut
• Onsetnya lebih lambat• Setelah serangkaian episode iskemik
minor yang menimbulkan akumulasi dari infark pada parenkim otak
(F01.1) Demensia multi-infark
• Kerusakan akibat iskemia pada substasia alba di hemisfer serebral
(F01.2) Demensia Vaskular subkortikal
F02 DEMENTIA PADA PENYAKIT LAIN YDK
Pedoman Diagnostik
Adanya gejala demensia progresif
Gambaran neuropatologik berupa atrofi
selektif dari lobus frontalis
Manifestasi gangguan perilaku mendahului
gangguan daya ingat
KLASIFIKASI DEMENTIA PADA PENYAKIT LAIN YDK
Penyakit Pick ditandai atrofi
yang lebih banyak dalam
daerah frontotemporal
Stadium awal penyakit Pick
lebih sering ditandai
dengan perubahan
kepribadian dan perilaku,
dengan preservasi relatif
fungsi kognitif lain
Trias yang mengarah pada
penyakit ini
demensia yang progresif
merusak
penyakit piramidal dan
ekstrapiramidal dengan
mioklonus
elektroensefalogram yang
khas (trifasik)
(F02.0) Demensia pada penyakit Pick
(F02.1) Demensia pada penyakit Creutzfeldt – Jakob
KLASIFIKASI DEMENTIA PADA PENYAKIT LAIN YDK
Gerakan koreiform
yang involunter
terutama pada
wajah, tangan dan
bahu atau cara
berjalan khas
Penyakit pada ganglia
basalis yang umumnya
berkaitan dengan
demensia dan depresi
Lambatnya gerakan
sejajar dengan lambatnya
berpikir bradifrenia
(F02.2) Demensia pada penyakit huntington
(F02.3) Demensia pada penyakit Parkinson
KLASIFIKASI DEMENTIA PADA PENYAKIT LAIN YDK
Infeksi HIV biasanya
akan mengarah ke
demensia dan gejala
psikiatri lain
Demensia yang terjadi
sebagai manifestasi
atau konsekuensi
beberapa macam
kondisi somatik dan
serebral lain
(F02.4) Demensia pada penyakit human immunodeciency virus
(HIV)
(F02.8) Demensia pada penyakit lain
yang ditentukan (YDT) dan YDK
F03 DEMENTIA YTT
Kategori ini digunakan bila kriteria umum
untuk diagnosis demensia terpenuhi, tetapi
tidak mungkin diidentifikasikan pada salah
satu tipe tertentu (F00.0 F02.9)
TERAPI
Ansietas akut, kegelisahan, agresi, agitasi :
haloperidol 0,5mg per oral 3 kali sehari ; Risperidon
1mg peroral sehari. Hentikan setelah 4-6mgg
Ansietas non psikotik, agitasi : diazepam 2mg
peroral dua kali sehari, venlafaxin XR. Hentikan
setelah 4-6mgg
Agitasi kronik : SSRI (Fluoxetine 10-20mg/hari) dan
atau Buspiron (15mg dua kali sehari)
Depresi : trisiklik mulai perlaha-laha sampai ada
efek – misal desipramin 75-150mg peroral sehari
TERAPI
Donepresil, rivastigmin, galantamin dan takrin
adalah penghambat kolinesterase yang digunakan
dalam pengobatan hendaya kognitif ringan
sampai sedang pada penyakit alzheimer
Obat-obat tersebut berguna untuk penderita yang
mengalami hilang memori ringan sampai sedang
yang masih memiliki cadangan neuron kolinergik
di basal otak depan yang cukup untuk mengambil
keuntungan augmentasi neurotransmisi kolinergik
TERAPI SUPORTIF
Berikan perawatan fisik yang baik
Usahakan pasien dikelilingi oleh tema-tema lamanya
dan benda-benda yang biasa ada didekatnya
Pertahakan keterliatan pasien melalui kontak persoal
dan orietasi yang sering
Bantulah untuk mempertahakan rasa percaya diri
pasien
Hindari stimulasi yang berlebihan
F04 SINDROMA AMNESIK ORGAN BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
Gangguan amnesik adalah terganggunya
kemampuan memelajri dan mengingat
informasi baru secara didapat, disertai
ketidakmampuan mengingat pengetahuan
yang telah dipelajari sebelumnya atau
peristiwa masa lalu
F04 SINDROMA AMNESIK ORGAN BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
Gejala utama gangguan amnesik adaah timbulnya
ganguan memori yang ditandai dengan hendaya
kemampuan mempeajari informasi baru (amnesia
anterograd) dan ketidakmampuan mengingat pengetahuan
yang sebelumnya diingat (amnesia retrogard)
Gejala sebagian besar mengakibatkan masalah yang
signifikan untuk pasien dalam fungsi sosial dan
okupasional
Awitan gejala dapat mendadak seperti pada trauma,
peristiwa serebrovaskuler dan cedera kimiawi neurotoksik
Atau dapat bertahap pada defisiensi gizi dan tumor serebri
F04 SINDROMA AMNESIK ORGAN BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
Pedoman diagnostik
Adanya hendaya daya ingat berupa berkurang
nya daya ingat jangka pendek
Riwayat atau bukti nyata adanya cedera atau
penyakit pada otak (terutama bila mengenai
kedua jaringan diensefalon dan lobus temporalis
medialis
Tidak berkurangnya daya ingat segera, tidak ada
gangguan perhatian dan kesadaran dan tidak ada
hendaya intelektual menyeluruh
F05 DELIRIUM, BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
Delirium adalah sindrom bukan suatu
penyakit dan memiliki banyak kausa, yang
semuanya mengakibatkan pola gejala yang
serupa berkaitan dengan tingkat kesadaran
dan gangguan kognitif pasien
Delirium ditandai dengan gangguan
kesadaran serta perubahan kognisi yang
timbul dalam waktu singkat
F05 DELIRIUM, BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
Gejala penanda delirium yang utama adalah
hendaya kesadaran, biasanya terjadi pada
hendaya fungsi kognitif secara menyeluruh
Abnormalitas mood, persepsi dan perilaku
merupakan gejala psikiatri yang lazim
dijumpai
Tremor, asteriksis, nistagmus, inkoordinasi
dan inkontinensia urine adalah gejala
neurologis yang umumnya ditemui
F05 DELIRIUM, BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
Penyebab utama delirium adalah penyakit
pada sistem saraf pusat (misalnya epilepsi),
penyakit sistemik (misalnya gagal jantung)
dan intoksikasi atau withdrawal obat-obatan
atau zat toksik
Hipotesis neurotrasmitter utama yang terlibat
dalam delirium adalah acetylcholine dan
daerah utama neuroanatomi yang terkena
adalah formatio reticularis
F05 DELIRIUM, BUKAN AKIBAT ALKOHOL DAN ZAT PSIKOAKTIF LAINNYA
Klasifikasi
(F05.0) Delirium, Tak bertumpang-tindih
dengan demensia
(F05.1) Delirium, bertumpang-tindih dengan
demensia
(F05.8) Delirium lainnya
(F05.9) Delirium YTT
GEJALA
Gangguan kesadaran dan perhatian
Dari taraf kesadaran berkabut sampai dengan
koma
Menurunnya kemampuan untuk mengarahkan,
memusatkan, mempertahankan dan mengalihkan
perhatian
GEJALA
Gangguan kognitif secara umum
Distorsi persepsi, ilusi dan halusinasi (visual)
Hendaya daya pikir dan pengertian abstrak,
dengan atau tanpa waham yang bersifat
sementara, tetapi sangat khas terdapat inkoherensi
yang ringan
Hendaya daya ingat segera dan jangka pendek,
namun daya ingat jangka panjang relative masih
utuh
Disorientasi waktu, pada kasus yang berat,
terdapat juga disorientasi tempat dan orang
GEJALA
Gangguan psikomotor
Hipo atau hiperaktivitas dan pengalihan aktivitas
yang tidak terduga dari satu ke yang lain
Waktu bereaksi yang lebih panjang
Arus pembicaraan yang bertambah atau
berkurang
Reaksi terperanjat meningkat
GEJALA
Gangguan siklus tidur
Insomnia atau pada kasus berat, tidak dapat
tidur sama sekali atau terbaliknya siklus tidur-
bangun; mengantuk pada siang hari
Gejala yang memburuk pada malam hari
Mimpi yang mengganggu (mimpi buruk), yang
dapat berlanjut menjadi halusinasi setelah
bangun tidur
GEJALA
Gangguan emosional
• Cth. Depresi, anxietas atau takut, lekas marah,
euphoria, apatis atau kehilangan akal
Onset biasanya cepat, perjalanan penyakitnya
hilang timbul sepanjang hari dan keadaan itu
berlangsung kurang dari 6 bulan
TERAPI
Dua gejala utama delirium yang memerlukan
terapi obat yaitu psikosis dan insomnia.
Obat yang dianggap cocok untuk psikosis adalah
halopuridol. Umumnya pemberian halopuridol
berkisar antara 2-10mg intramuskular dan dapat
diulang satu jam kemudian bila pasien masih
menunjukkan agitasi. Dosis efektif halopuridol
pada kebanyakan penderita delirium berkisar 5-
50mg
TERAPI
Insomnia sebaiknya diatasi dengan golongan
benzodiazepine yang mempunyai waktu
paruh pendek atau menengah seperti
lorazepam 1-2mg sebelum tidur
Jika delirium ada hubungannya dengan nyeri
yang sangat atau sesak napas berikan opioid
karena opioid dapat mengatasi nyeri dan
membuat tidur
F06 GANGGUAN MENTAL LAINNYA AKIBAT KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK DAN
PENYAKIT FISIK
Adanya penyakit, kerusakan atau disfungsi otak
atau penyakit fisik sistemik yang diketahui
berhubungan dengan salah satu sindrom mental
yang tercantum
Adanya hubungan waktu (dalam beberapa minggu
atau bulan) antara perkembangan penyakit yang
mendasari dengan timbulnya sindrom mental
Tidak adanya bukti yang mengarah pada penyebab
alternative dari sindrom mental ini (seperti
pengaruh yang kuat dari riwayat keluarga)
(F06.1) GANGGUAN KATATONIK ORGANIK
Ketatonik dapat disebabkan oleh berbagai kondisi
medis atau bedah
Kelaianan ini biasanya ditandai oleh postur yang
terfiksasi dan feksibilitas serea
Keanehan gerakan merupakan gambaran paling
karakteristik, yang paling sering adalah rigiditas
Obat antipsikotik dapat memperbaiki abnormalitas
postural meski tidak berefek pada gangguan yang
mendasari
(F06.1) GANGGUAN KATATONIK ORGANIK
Kriteria umum seperti pada F 06
Disertai salah satu dibawah ini:
Stupor (berkurang atau hilang sama sekali gerakan
spontan dengan mutisme parsial atau total,
negtivisme, dan posisi tubuh yang kaku)
Gaduh gelisah (hipermotilitas yang kasar dengan
atau tanpa kecenderungan untuk menyerang)
Kedua-duanya (silih berganti secara cepat dan
tidak terduga dari hipo ke hiperaktivitas)
(F06.2) GANGGUAN WAHAM ORGANIK (LIR-SKIZOFRENIA)
Kriteria umum seperti pada F 06
Disertai waham yang menetap atau berulang
(waham kejar, tubuh yang berubah,
cemburu, penyakit atau kematian dirinya
atau orang lain)
Halusinasi, gangguan proses pikir atau
fenomena katatonik tersendiri
Kesadaran dan daya ingat tidak terganggu
(F06.3) GANGGUAN AFEKTIF ORGANIK
Kriteria umum seperti pada F 06
Disertai kondisi yang sesuai dengan salah
satu diagnosis dari gangguan yang
tercantum dalam F30-F33
(F06.4) GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS) ORGANIK
gangguan ansietas merupakan kelompok gangguan psikiatrik yang paling serig ditemukan
Ansietas memiliki dua kompoen : kesadaran akan sensasi fisiologis (seperti palpitasi dan berkeringat) serta kesadaran bahwa ia gugup dan ketakutan
Ansietas cenderung menimbulkan kebingungan dan distorsi persepsi, tidak hanya distorsi waktu dan ruang tetapi juga orag dan arti peristiwa
Distorsi ini dapat mengganggu proses pembelajaran dan menurukan konsentrasi, menguragi daya ingat dan mengganggu kemampuan menghubungkan satu hal dengan yang lain – yaitu membuat asosiasi
(F06.4) GANGGUAN CEMAS (ANXIETAS) ORGANIK
Gangguan yang ditandai oleh gangguan utama
dari Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1),
Gangguan Panik (F41.0) atau campuran dari
keduanya, tetapi timbul sebagai gangguan
organic yang dapat menyebabkan disfungsi
otak (seperti epilepsy lobus temporalis,
tirotoksikosis atau feokromositoma)
(F06.5) GANGGUAN DISOSIATIF ORGANIK
Gangguan yang memenuhi persyaratan untuk
salah satu gangguan dalam Gangguan
Disosiatif (F44.-) dan memenuhi kriteria umum
untuk penyebab organik
(F06.6) GANGGUAN ASTENIK ORGANIK
Gangguan yang ditandai oleh labilitas atau
tidak terkendalinya emosi yang nyata dan
menetap, kelelahan atau berbagai sensai fisik
yang tidak nyaman (seperti pusing) dan nyeri,
sebagai akibat adanya gangguan organic
(sering terjadi dalam hubungan dengan
penyakit serebrovaskuker atau hipertensi)
(F06.7) GANGGUAN KOGNITIF RINGAN
Gambaran utamanya adalah turunnya
penampilan kognitif (termasuk hendaya daya
ingat, daya belajar, sulit berkonsentrasi) tidak
sampai memenuhi diagnosis dimensia (F00-F03),
sindrom amnestik organik (F04) atau delirium
(F05.-)
Gangguan ini dapat mendahului, menyertai atau
mengikuti berbagai macam gangguan infeksi dan
gangguan fisik, baik serebral maupun sistemik
F06.8 GANGGUAN MENTAL LAIN YDT AKIBAT KERUSAKAN DISFUNGSI OTAK
DAN PENYAKIT FISIK
Contohnya ialah keadaan suasana perasaan
(mood) abnormal yang terjadi ketika dalam
pengobatan dengan steroida atau antidepresi
Termasuk : psikosis epilektik YTT
F07 GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU AKIBAT PENYAKIT, KERUSAKAN
DAN DISFUNGSI OTAK
Pedoman Diagnostik Riwayat yang jelas atau hasil pemeriksaan yang mantap
menunjukkan adanya penyakit, kerusakan atau disfungi otak Disertai dua atau lebih gambaran berikut:
Penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk mempertahankan aktivitas yang bertujuan (goal-directed activities
Perubahan perilaku emosional Pengungkapan kebutuhan dan keinginan tanpa
mempertimbangkan konsekuensi atau kelaziman sosial Gangguan proses piker (curiga/paranoid) Kecepatan dan arus pembicaraan berubah dengan nyata Perilaku seksual yang berubah
(F07.1) SINDROM PASCA-ENSEFALITIS
Mencakup perubahan perilaku sisa (residual)
setelah kesembuhan dari ensefalitis virus
atau bacterial
Gejala tidak khas dan berbeda antara
individu, penyebab, dan yang pasti berkaitan
dengan usia pasien saat terinfeksi
Terjadi sesudah trauma kepala yang hebat
(biasanya sampai hilang kesadaran)
(F07.8) GANGGUAN KEPRIBADIAN DAN PERILAKU ORGANIK LAIN AKIBAT PENYAKIT,
KERUSAKAN DAN DISFUNGSI OTAK
Sindrom tertentu dan terduga yang
dicantumkan pada F07.0-F07.2 dan kondisi
taraf hendaya fungsi kognitif ringan yang
belum sampai demensia dengan gangguan
mental progesif seperti Alzheimer, Parkinson,
dsb.
F09 GANGGUAN MENTAL ORGANIK ATAU SIMTOMATIK YTT
Psikosis organik YTT
Psikosis simtomatik YTT